PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI BUDAYA SEKOLAH di …
Transcript of PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI BUDAYA SEKOLAH di …
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI BUDAYA
SEKOLAH di SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-
MUCHTAR BEKASI UTARA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S. Pd. I)
Disusun Oleh:
Lisa Elishabat Ishomuddin
11311081
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QURAN (IIQ) JAKARTA
1436 H / 2015 M
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI BUDAYA
SEKOLAH di SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-
MUCHTAR BEKASI UTARA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S. Pd. I)
Disusun Oleh:
Lisa Elishabat Ishomuddin
11311081
Pembimbing
Prof. DR. H. Artani Hasbi, MA
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QURAN (IIQ) JAKARTA
1436 H / 2015 M
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Pendidikan Karakter Melalui Budaya
Sekolah di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Muchtar Bekasi
Utara” yang disusun oleh Lisa Elishabat Ishomuddin dengan
Nomor Induk Mahasiswa 11311081 telah diperiksa dan
disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyah.
Jakarta, 08 Agustus 2015
Pembimbing,
Prof. DR. H. Artani Hasbi, MA
iii
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Lisa Elishabat Ishomuddin
NIM : 11311081
Tempat dan Tanggal Lahir : Bekasi, 17 Juni 1993
Dengan ini menyatakan :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu di Institut Ilmu
Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam tulisan ini
telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan
hasil karya asli saya atau merupakan hasil copy paste
dari karya orang lain, maka saya bersedia bertanggung
jawab dan menerima sanksi yang berlaku di Institut
Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
Jakarta, 10 Agustus 2015
Lisa Elishabat Ishomuddin
iv
MOTTO
Kejujuran Adalah Perhiasan Jiwa yang
Lebih Bercahaya Dari Pada Berlian
v
KATA PENGANTAR
بسم الله الر حمن الرحيم
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat
Allah SWT, yang melimpahkan Rahmat, Taufiq, dan Hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
sebagai sarana untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Islam (S.Pd.I) di Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
Untaian Sholawat dan Salam semoga senantiasa
terlantunkan kepada baginda Muhammad Rasulullah SAW,
Nabi akhir zaman, yang telah mengeluarkan umat manusia dari
zaman jahiliyah hingga kini kita dapat merasakan manisnya
iman dan Islam. Semoga Allah senantiasa tetapkan iman dan
Islam kita hingga akhir hayat kita.
Alhamdulillah, setelah melalui perjuangan yang sangat
panjang karya tulis skrispi yang berjudul “Pendidikan Karakter
Melalui Budaya Sekolah di SDIT Al-Muchtar Bekasi Utara”
ini sudah rampung penulis kerjakan, dengan bantuan dan
bimbingan dari semua pihak, baik secara materi, non materi,
moral, dan tentunya doa. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis ucapkan ribuan terimakasih kepada:
vi
1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Ibu Prof.
DR. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA..
2. Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta (2011-
2014), Bapak DR. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA.
3. Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)
Jakarta, Ibu DR. Hj. Umi Khusnul Khotima, MA.
4. Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)
Jakarta (2011-2014), Bapak DR. H. Anshori, LAL, MA
(alm).
5. Bapak Prof. DR. H. Artani Hasbi, MA. Selaku dosen
pembimbing yang dengan kesabaran dan
ketelatenannya bersedia membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi, sehingga terselesaikannya
skripsi sebagai sarana untuk mendapatkan gelar sarjana
strata satu (S.Pd.I) di Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ)
Jakarta dan lulusnya penulis dalam melalui ujian sidang
munaqosah.
6. Seluruh Instruktur tahfizh tercinta yang begitu sabar
menyimak hafalan penulis dan terus memotivasi penulis
untuk menghafal Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh.
7. Seluruh dosen tercinta dan staff Fakultas Tarbiyah
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) yang dengan tulus
mentransfer ilmunya kepada kami, semoga ilmu yang
vii
telah diberikan menjadi ilmu yang berkah dan
bermanfaat. Dan Kepada staff Fakultas Tarbiyah
terimakasih banyak karena telah melayani segala
kebutuhan kami dengan baik.
8. Ibu Sari Sopi, S.Pd selaku Kepala Sekolah di SDIT Al-
Muchtar dan seluruh guru SDIT Al-Muchtar atas
bantuan dan kesempatan yang telah diberikan kepada
penulis dalam melakukan penelitian ini.
9. Kedua orangtua ku Aba Ishomuddin Muchtar dan
Ummi Mila Jamilah, yang selalu mengiringi jejak
langkah penulis dengan doa dan cinta. Terima kasih
untuk segala bentuk pengorbanannya sehingga penulis
dapat merasakan manisnya menuntut ilmu. Semoga
Allah selalu memberkahi umur Aba dan Ummi, semoga
beliau slalu dilindungi disetiap langkahnya. Serta
ditetapkan dalam iman, Islam dan diberi kebahagiaan di
dunia dan akhirat.
10. Kakak dan Adikku tercinta, Kak Khaulah, Kak
Makhluf, Mikal, Abduh, Labib dan Hazim. Terimakasih
karena kalian telah melengkapi dan memberi warna
dalam hidupku.
11. Sahabat-sahabatku tercinta Nita, Unge, Fifin, Madihah,
Amrina, Mba uut, Emah dan diaz terimakasih karena
viii
kalian telah menjadi sahabat setiaku, terimakasih juga
atas semangat, nasihat dan motivasi yang kalian
berikan. Serta untuk teman-teman seperjuangan
kuliahku, semoga silaturahmi kita tetap terjaga walau
jarak memisahkan kita. Semoga ilmu yang telah kita
dapatkan menjadi berkah dan bermanfaat.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara
langsung maupun tidak langsung. Terimakasih banyak
atas jasa dan bantuannya semoga Allah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya untuk kita semua. Amin.
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan karya-karya selanjutnya.
Jakarta, 19 Agustus 2015
Penulis
Lisa Elishabat Ishomuddin
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................. ii
PERNYATAAN PENULIS ................................................ iii
MOTTO ............................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................. xii
ABSTRAKSI ........................................................................ xiv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................ 10
C. Pembatasan Masalah ................................................ 11
D. Rumusan Masalah ................................................... 11
E. Tujuan Penelitian .................................................... 12
F. Manfaat Penelitian .................................................. 13
G. Tinjauan Pustaka ..................................................... 14
H. Sistematika Penulisan ............................................. 21
BAB II : KAJIAN TEORI
A. Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan ...................................... 26
2. Pengertian Karakter .......................................... 30
x
3. Pengertian Pendidikan Karakter .............................. 34
4. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter ................ 39
5. Nilai-nilai Pendidikan Karakter .............................. 45
6. Komponen Pendukung dalam Pendidikan Karakter 54
B. Budaya Sekolah
1. Pengertian Budaya Sekolah ..................................... 59
2. Unsur-unsur Budaya Sekolah .................................. 62
3. Manfaat Budaya Sekolah ........................................ 64
C. Model Penerapan Budaya Sekolah di SDIT Al-Muchtar..
...................................................................................... 66
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1.Tempat Penelitian ...................................................... 89
2.Waktu Penelitian ....................................................... 89
B. Metodologi Penelitian .................................................. 91
C. Populasi dan Sampel .................................................... 92
D. Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data
1.Pengumpulan Data .................................................... 93
2.Sumber Data ............................................................. 96
E. Teknik Analisa Data .................................................... 97
xi
BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-
Muchtar Bekasi Utara
1. Profi Sekolah ................................................. 99
2. Visi, Misi dan Tujuan .................................... 99
3. Keadaan Guru dan Murid ............................ 102
4. Kegiatan SDIT Al-Muchtar ......................... 108
B. Penanaman Pendidikan Karakter
1. Upaya Sekolah Dalam Membentuk Karakter.......
...................................................................... 108
2. Prosedur Pelaksanaan Pendidikan Karakter
Melalui Budaya Sekolah ............................. 114
3. Faktor Pendukung dan Penghambat
Pembentukan Karakter di SDIT Al-Muchtar 118
C. Deskripsi dan Analisis Data .................................. 119
D. Interpretasi Data .................................................... 134
Bab V : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................... 139
B. Saran ..................................................................... 141
C. Temuan .................................................................. 142
DAFTAR PUSTAKA ........................................................ 143
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Kegiatan Penelitian .......................................... 90
Tabel 4.1 : Tenaga Pengajar SDIT Al-Muchtar dan
Jabatannya ...................................................... 103
Tabel 4.2 : Jumlah Siswa SDIT Al-Muchtar dan Ruang
Belajar ............................................................ 107
Tabel 4.3 : Solat 5 Waktu Tanpa di Suruh ....................... 120
Tabel 4.4 : Berdoa Setelah Solat ...................................... 120
Tabel 4.5 : Berdoa Sebelum dan Sesudah Melakukan
Pekerjaan ........................................................ 121
Tabel 4.6 : Tidak Pernah Meninggalkan Solat Duha ........ 122
Tabel 4.7 : Membaca Al-Qur`an Setiap Hari ................... 122
Tabel 4.8 : Solat Qobliyah dan Badiyah .......................... 123
Tabel 4.9 : Solat Berjamaah ............................................. 124
Tabel 4.10 : Infak Mingguan .............................................. 124
Tabel 4.11 : Berkata Jujur .................................................. 125
Tabel 4.12 : Tidak Terlambat Masuk Kelas ....................... 125
Tabel 4.13 : Membuang Sampah Pada Tempatnya ............ 126
Tabel 4.14 : Membantu Teman yang Kesulitan ................. 127
xiii
Tabel 4.15 : Makanan Halal dan Menyehatkan ................. 127
Tabel 4.16 : Tidak Mencontek Saat Ulangan ..................... 128
Tabel 4.17 : Belajar Tanpa di Suruh .................................. 128
Tabel 4.18 : Menghargai Perbedaan Pendapat ................... 129
Tabel 4.19 : Bertanya Pada Guru ....................................... 130
Tabel 4.20 : Tidak Dendam atau Marah Ketika di Ejek .... 130
Tabel 4.21 : Menolak Ajakan yang Tidak Baik ................. 131
Tabel 4.22 : Mencium Tangan Orang Tua Saat Pergi dan
Pulang Sekolah ............................................... 131
xiv
ABSTRAKSI
Lisa Elishabat Ishomuddin (NIM. 11311081) skripsi dengan
judul Pendidikan Karakter Melalui Budaya Sekolah di Sekolah
Dasar Islam Terpadu Al-Muchtar Bekasi Utara . Diajukan
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I), fakultas tarbiyah, Institut Ilmu Al-
Qur`an (IIQ) Jakarta.
Masalah utama dalam penulisan skripsi ini adalah apa
sajakah budaya sekolah yang diterapkan di SDIT Al-Muchtar
dalam membentuk karakter peserta didiknya dan bagaimanakah
pelaksanaan budaya sekolah tersebut? Dan pertanyaan turunan
yang terkait dengan permasalahan inti tersebut adalah apakah
budaya sekolah yang diterapkan di SDIT Al-Muchtar dapat
berpengaruh terhadap pembentukan karakter siswa?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut penelitian ini
menggunakan teknik observasi, wawancara, angket, dan
dokumentasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analisis,
kualitatif dan field Research atau penelitian lapangan.
Setelah dilakukan penelitian, diperoleh kesimpulan
bahwa beberapa budaya sekolah SDIT Al-Muchtar cukup
berpengaruh dalam membentuk karakter peserta didiknya.
Adapun budaya sekolah lainnya terlihat kurang berpengaruh
terhadap pembiasaan siswa diluar sekolah. Hal ini dikarenakan
kurangnya dukungan dari lingkungan rumah siswa, khususnya
lingkungan keluarga.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas)
merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus
digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di
Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, “ Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.1 Undang-undang ini bermaksud agar pendidikan tidak
hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga
berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir
1 Abd.Rozak, (eds.), Kompilasi Undang-Undang & Peraturan
Bidang Pendidikan, (Jakarta : FITK Press, 2010), Cet. ke-1, h. 6
2
generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter
yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama.
Banyak yang mengatakan bahwa masalah terbesar yang
dihadapi bangsa Indonesia adalah terletak pada aspek moral.
Masalah yang terjadi pada pemuda Indonesia pada saat ini
terdiri atas dua masalah yaitu masalah sosial dan masalah
kebangsaan.2
Contoh masalah sosial yang dihadapi pemuda bangsa
Indonesia saat ini adalah penggunaan NAPZA dan obat
terlarang. Penggunaan narkoba di Indonesia saat ini mengalami
peningkatan. Hasil penelitian BNN bekerjasama dengan Pusat
Penelitian dan Kesehatan Universitas Indonesia (Puslitkes UI)
tahun 2014 menunjukan bahwa sebanyak 33 % penyalahguna
Narkoba berada pada rentang usia pelajar dan mahasiswa.
Bahkan tak sedikit pula penyalahgunaan Narkoba dilakukan
oleh pelajar di kalangan Sekolah Dasar.3
2 Anas Salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter;
Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya Bangsa, (Bandung : Pustaka Setia,
2013) Cet. ke-1, h.32
3“Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia”
http://www.bnn.go.id/portal/index.php/konten/detail/humas/pressrelease/12
3
Adapun masalah kebangsaan yang terjadi saat ini,
seperti solidaritas sosial rendah, semangat kebangsaan rendah,
semangat bela Negara rendah, semangat persatuan dan
kesatuan rendah. Apabila ditelusuri lebih dalam, bangsa
Indonesia sebenarnya sedang mengalami krisis kepribadian,
yaitu krisis akhlak, krisis ekonomi, krisis hukum, krisis sosial,
dan krisis politik.4
Berbagai kerusakan moral tersebut, membuktikan telah
hilangnya nilai-nilai luhur yang melekat pada pelajar seperti
kejujuran, kesantunan, rasa malu, tanggung jawab, kepedulian
sosial dan lain sebagainya.
Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting bagi
kemampuan suatu bangsa. Karena, melalui pendidikan bangsa
ini bisa membebaskan masyarakat dari kebodohan dan
keterpurukan. Pendidikan dikatakan berhasil apabila hasilnya
mampu membawa perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan nilai-nilai sikap dalam diri peserta didik.
Pendidikan karakter merupakan suatu usaha merubah tingkah
laku peserta didik dengan menggunakan pengajaran agama.
902/bnn-kpai-sinergi-hadapi-penyalahgunaan-narkoba-pada-anak, diakses
tanggal 05 Mei 2015
4 Anas Salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter;
Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya Bangsa. h.34
4
Sejak tahun 2010, pemerintah melalui Kementrian
Pendidikan Nasional mencanangkan penerapan pendidikan
karakter bagi semua tingkat pendidikan, baik sekolah dasar
hingga perguruan tinggi. Program ini dicanangkan bukan tanpa
alasan. Sebab selama ini, dunia pendidikan dinilai kurang
berhasil dalam mengantarkan generasi bangsa menjadi pribadi-
pribadi yang bermartabat.5
Faktor yang memberi pengaruh cukup besar terhadap
pembentukan karakter adalah lingkungan dimana seseorang
tumbuh dan dibesarkan, norma dalam keluarga, teman, dan
kelompok sosial.
Pembentukan sikap, pembinaan moral dan pribadi pada
umumnya, terjadi melalui pengalaman sejak kecil. Pendidikan
atau Pembina pertama adalah orangtua kemudian guru. Semua
pengalaman yang dilalui oleh anak sejak kecilnya, merupakan
unsur penting dalam pribadinya. Sikap si anak terhadap agama,
dibentuk pertama kali dirumah melalui pengalaman yang
didapatnya dengan orangtuanya, kemudian disempurnakan dan
diperbaiki di sekolah.
5 Nurla Isna Aunillah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di
Sekolah, (Jogjakarta: Laksana), Cet. Ke-1, h. 9.
5
Karakter manusia telah melekat pada kepribadian
seseorang, dan ditunjukkan pada kehidupannya sehari-hari.
Sejak lahir, manusia mempunyai potensi karakter yang
ditunjukkan oleh kemampuan kognitif dan sifat-sifat
bawannya. Karakter bawaan akan berkembang jika dapat
sentuhan pengalaman belajar dari lingkungannya. Hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang terdahulu
seperti peneliti Endang Mulyatiningsih menunjukkan bahwa
sekitar 50% variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi
ketika anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya
terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan
atau akhir dasawarsa kedua. Perkembangan kecerdasan seorang
anak, di iringi oleh perkembangan mental kepribadian lainnya
sampai usia remaja. Setelah dewasa, kecerdasan maupun
prilaku kepribadian sudah relative stabil, oleh karena itu jika
ingin membentuk kecerdasan dan karakter, waktu yang paling
tepat adalah pada usia anak-anak sampai dengan remaja.6
Begitu juga dengan peneliti Nuraida dan Rachamat
Mulyono, meneliti pada Peningkatan Pembentukan Karakter
Mahasiswa Melalui Integritas Pendidikan Karakter dengan
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan. Hasil penelitiannya
6 Endang Mulyatiningsih, Analisis Model-Model Pendidikan
Karakter Untuk Usia Anak-Anak,Remaja,dan Dewasa, (tt.p.: t.p., t.t.), .h.2
6
membuktikan bahwa pengembangan karakter didunia
pendidikan akan meningkatkan karakter peserta didik. Hal ini
dapat dilihat dari hasil analisis terhadap mahasiswi Institut
Ilmu Al-Qur`an (IIQ) dari analisis pra penelitian diperoleh
prosentase karakter sebesar 2,43 %, sedangakan pada akhir
siklus II di dapat prosentase peningkatan kemandirian sebesar
16,15 %. Pada Siklus III terjadi peningkatan sebesar 20, 20 %.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa skor karakter
mahasiswa dapat ditingkatkan melalui kegiatan pembelajaran
dikelas psikologi pendidikan.7
Peneliti lainnya, Didik Suhardi yang meneliti Peran
SMP Berbasis Pesantren Sebagai Upaya Penanaman
Pendidikan Karakter Kepada Generasi Bangsa. Dia
mengatakan bahwa karakter bangsa yang kuat, bisa diperoleh
dari sistem pendidikan yang baik dan tidak hanya
meningkatkan faktor kecerdasan intelektual semata, melainkan
juga pendidikan yang dilandasi dengan keimanan, dan
ketakwaan serta menghasilkan output yang tidak sekedar
mampu bersaing didunia kerja, namun juga menghasilkan
karya yang berguna bagi masyarakat, agama, bangsa dan
7 Nuraida dan Rachmat Mulyono, “Peningkatan Pembentukan
Karakter Mahasiswa Melalui Integrasi Pendidikan Karakter dengan Mata
Kuliah Psikologi Pendidikan”, dalam Jurnal Qiro`ah, Vol. 6 No.1
Desember 2013, h.13
7
Negara. Untuk mewujudkan hal itu, maka diperlukan
pendidikan yang mencakup dua unsur utama, yaitu keunggulan
akademik dan keunggulan non akademik (termasuk
keunggulan spiritual).8
Maka dari hasil penelitian-penelitian tersebut
membantu peneliti menentukan fokus penelitian dengan
melihat sisi-sisi yang belum dielaborasi.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang
berperan sebagai pembentuk dan pendorong peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Kemajuan suatu bangsa tidak
lepas dari cara kebudayaan bangsa tersebut dapat mengenal,
menghargai, dan dapat memanfaatkan serta terus meningkatkan
kualitas pendidikan masyarakatnya khususnya pada peserta
didik.
Sekolah juga dipandang sebagai struktur sosial di mana
terdapat berbagai kelompok menurut tingkatan dan jabatan.
Setiap posisi memiliki peran tertentu dan saling mempengaruhi
interaksi sosial sehingga sekolah dapat dikatakan sebagai
sebuah organisasi. Dalam hal ini sekolah termasuk ke dalam
8 Didik Suhardi, “Peran SMP Berbasis Pesantren Sebagai Upaya
Penanaman Pendidikan Karakter Kepada Generasi Bangsa”, dalam Jurnal
Pendidikan Karakter, Vol. 2 No. 3 Oktober 2012, h. 317
8
organisasi formal. Setiap organisasi formal maupun non formal
memiliki budaya sendiri. Oleh karena itu setiap sekolah
memiliki budaya sekolah yang berbeda.
Pemerintah sekarang memang sedang giat-giatnya
berbicara pentingnya pembentukan karakter. Akan tetapi,
menurut Komaruddin Hidayat, tanpa budaya sekolah yang
bagus akan sulit melakukan pendidikan karakter bagi anak-
anak didik kita. Jika budaya sekolah sudah mapan, siapapun
yang masuk dan bergabung disekolah itu hampir secara
otomatis akan mengikuti tradisi yang telah ada.9
Budaya sekolah adalah keseluruhan nilai-nilai dan
norma-norma yang dianut sekolah yang meliputi: visi, misi dan
tujuan sekolah, ethos belajar, integrasi, norma agama, norma
hukum dan norma sosial.10
Budaya sekolah merupakan ciri
khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut
dimasyarakat luas.
Dalam kurikulum KTSP 2006 (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) guru dituntut lebih aktif, kreatif,
9Komaruddin Hidayat. 2010. “Membangun Kultur Sekolah”.
http://m.okezone.com/read/2010/05/21/95/334941/membangun-kultur-
sekolah. Diakses tanggal 31 Maret 2015.
10 Choirul Fuad Yusuf, “Budaya Sekolah dan Mutu Pendidikan”
(Jakarta: PT. Pena Citasatria, 2008) Cet. ke-1, h. 7
9
kompetitif, inspiratif, inisiatif, indipenden dan inovatif dalam
menemukan dan mengembangkan kurikulum baru. Sekolah
diberi kebebasan dalam membuat program kerja oleh
pemerintah melalui Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang
merupakan salah satu dari delapan standar nasional pendidikan
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Mentri Pendidikan
Nasional (Permen) No. 23 Tahun 2006.
Setiap sekolah harus bisa menciptakan budaya
sekolahnya sendiri sebagai indentitas diri. Kegiatan tidak hanya
fokus kepada intrakulikuler, tetapi juga kepada ekstrakulikuler
yang mengembangkan otak kiri dan otak kanan secara
seimbang, sehingga melahirkan kreativitas, bakat dan minat
siswa. Dalam menciptakan budaya sekolah, sebaiknya kita
tidak melupakan visi dan misi sekolah. Selain itu keteladanan
guru dan prestasi siswa yang membanggakan adalah tiga hal
yang akan menyuburkan budaya sekolah. Kegiatan itu akan
menjadi budaya dan berpengaruh dalam perkembangan
karakter siswa.
Salah satu contoh sekolah yang memiliki budaya
sekolah yang unik, yang memiliki tujuan untuk membangun
karakter siswa adalah Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-
Muchtar yang terletak di Bekasi Utara.
10
SDIT Al-Muchtar merupakan salah satu sekolah yang
memiliki budaya sekolah yang unik. Dalam penerapan
pendidikannya, sekolah ini berusaha memadukan nilai-nilai
pendidikan agama dan pendidikan umum. Sehingga sekolah
ini, menjadi salah satu sekolah yang banyak diminati oleh
masyarakat di daerah Bekasi.
Mengacu pada uraian diatas, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pendidikan
Karakter Melalui Budaya Sekolah Di Sekolah Dasar Islam
Terpadu Al-Muchtar Bekasi Utara”
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dilatar
belakang, maka dapat di indentifikasi masalah-masalah sebagai
berikut :
1. Peranan budaya sekolah dalam pembentukan karakter
siswa
2. Faktor-faktor yang dapat mendukung dan menghambat
pembentukan karakter siswa
3. Pengaruh budaya sekolah dalam pembentukan karakter
siswa
11
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah, diketahui banyak
masalah yang berkaitan dengan upaya pembentukan karakter
dan budaya sekolah. Namun mengingat keterbatasan penelitian
ini, maka hanya dibatasi pada relasi antara budaya sekolah di
SDIT Al-Muchtar sebagai pendukung pembentukan karakter
peserta didik, yaitu kegiatan-kegitan yang menjadi ciri khas di
SDIT Al-Muchtar. Ada berbagai macam budaya sekolah yang
diterapkan oleh SDIT Al-Muchtar, namun dalam penelitian ini,
peneliti ingin melihat dan mengetahui budaya sekolah yang
diterapkan SDIT Al-Muchtar dapat membentuk karakter yang
hubungan nya dengan keagamaan, hubungannya dengan diri
sendiri, hubungannya dengan sesama dan hubungannya dengan
lingkungan. Penelitian ini saya lakukan terhadap siswa dan
siswi SDIT Al-Muchtar yang duduk dikelas V SD.
D. Rumusan Masalah
Agar penelitian dan pembahasan ini lebih tertuju pada
sasaran kajian, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa sajakah budaya sekolah yang diterapkan di SDIT
Al-Muchtar dalam rangka pembentukan karakter
peserta didik?
12
2. Bagaimana pelaksanaan budaya sekolah di SDIT Al-
Muchtar?
3. Apakah budaya sekolah yang diterapkan SDIT Al-
Muchtar berpengaruh dalam membentuk karakter
peserta didik?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama untuk
menjawab rumusan masalah penelitian, yaitu:
1. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I)
2. Untuk mengetahui bagaimana upaya SDIT Al-Muchtar
dalam menanamkan pendidikan karakter kepada peserta
didiknya.
3. Mengetahui macam-macam budaya sekolah yang di
terapkan oleh SDIT Al-Muchtar dalam pembentukan
karakter siswanya
4. Mendeskripsikan pelaksanaan budaya sekolah di SDIT
Al-Muchtar
5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya
sekolah yang diterapkan oleh SDIT Al-Muchtar dalam
pembentukan karakter siswanya.
13
F. Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis
a. Menambah hazanah ilmu pengetahuan yang luas
bagi peneliti tentang pendidikan karakter melalui
budaya sekolah
b. Dengan penelitian ini dapat di indentifikasi budaya
sekolah yang potensi dalam membentuk karakter
peserta didik
c. Dapat diketahui upaya-upaya yang dilakukan
sekolah dalam membentuk karakter siswanya.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman dan
pengetahuan langsung tentang budaya sekolah
kaitannya dengan pendidikan karakter.
b. Bagi sekolah, penelitian ini berguna terutama dalam
upaya menciptakan kebijakan upaya sekolah
sebagai interventif dalam membentuk budaya
sekolah agar mengusung karakter kepada peserta
didik.
14
G. Tinjauan Pustaka
Dalam rangka memberikan arah pada penelitian ini,
peneliti akan memaparkan landasan teori berikut penelitian
terdahulu yang relevan, dimana hal tersebut yang akan
mendasari penelitian ini dilakukan.
Pengertian Karakter, Pembangunan Karakter, dan Budaya
Sekolah
Secara harfiah, karakter berarti kualitas mental atau
moral. Dalam pandangan Doni Koesoema karakter
diasosiasikan dengan temperamen yang memberinya sebuah
definisi yang menekankan unsur psikososial yang dikaitkan
dengan pendidikan dan kontekas lingkungan. Karakter juga
dipahami dari sudut pandang behavioral yang menekankan
unsur somatopsikis yang dimiliki individu sejak lahir. Disini
karakter dianggap sama dengan kepribadian. Kepribadian
dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat
khas dari diri seseorang, yang bersumber dari bentukan-
bentukan yang diterima dari lingkungannya, misalnya
pengaruh keluarga pada masa kecil dan bawaan sejak lahir.11
11
Doni Koesoema Albertus, Pendidikan Karakter; Strategi Mendidik
Anak di Zaman Global, (Jakarta : Grasindo, 2010), h. 79-80.
15
Menurut Tadzkirotun Musfiroh, karakter mengacu pada
serangkaian sikap (attitude), prilaku (behavior), motivasi
(motivations), dan keterampilan (skills). Makna karakter itu
sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang berarti to
mark atau menandai atau memfokuskan pada aplikasi nilai
kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga
orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan berprilaku jelek,
dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek. Sebaliknya
orang yang berprilaku sesuai dengan kaidah moral, dinamakan
berkarakter mulia.12
Sedangkan menurut Najib Sulhan karakter adalah
manajemen untuk membangun budaya prilaku yang mulia,
bukan bersifat normative dan basa-basi. Karakter adalah
pengawalan untuk membangun kebiasaan agar tahu nilai-nilai
kebenaran, bisa mengembangkan kebenaran, dan terbiasa untuk
selalu mengamalkan kebenaran yang diyakini.13
Secara etimologis, Koentjaraningrat menyatakan bahwa
kata budaya berasal dari kata budhayah, bahasa Sanskerta,
12
Nura Isna Aunillah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di
Sekolah, h.19
13 Najib Sulhan, Panduan Praktis Pengembangan Karakter dan
Budaya Bangsa Sinergi Sekolah dengan Rumah (Surabaya : PT.JePe Press
Media Utama, 2011), h. 21
16
yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti
budi atau akal. Dengan demikian, kebudayaan dapat dikatakan
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal.14
Karena ia
berkaitan dengan budi dan akal manusia, maka skupnya pun
menjadi demikian luas. Koentjaraningrat kemudian
menyatakan bahwa kebudayaan paling sedikit mempunyai tiga
wujud, yaitu:
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-
ide, gagasan, nilai-nilai, norma peraturan dan
sebagainya.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas,
kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya
manusia.15
Berdasarkan pengertian tentang budaya yang demikian,
maka setiap individu, komunitas dan masyarakat melalui
kreasinya pun bisa menciptakan sebuah budaya tertentu Ketika
kreasi yang diciptakan itu kemudian secara berulang, bahkan
kemudian menjadi kesepakatan kolektif maka pada saat itu
14
Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan,
(Jakarta: Gramedia, 1976), h. 19
15 Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan. h.
15
17
kreasi itu telah menjelma menjadi sebuah budaya. Salah satu
komunitas yang mampu membentuk budaya yang khas adalah
sekolah Islam Terpadu.
Selanjutnya sebagai rujukan komparatif, berikut
disajikan beberapa penelitian sebelumnya yang relevan dengan
variable-variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Hasil
penelitian sebelumnya, yang akan dipaparkan memberikan
inspirasi bagi munculnya penelitian ini, dimana hasil penelitian
tersebut membantu peneliti menentukan fokus penelitian
dengan melihat sisi-sisi yang belum dielaborasi.
1. Di dalam skripsi Zumrotus Syafa’ah, 2014, yang
berjudul Upaya Pembentukan Karakter Siswa Melalui
Kegiatan Ekstrakulikuler Pancak Silat di SMA NU
AL’ruf Kudus Jawa Tengah, di terbitkan oleh Institut
Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta. Penelitian ini merupakan
jenis penelitian kualitatif, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dasar pemikiran yang melandasi di
pilihnya pancak silat dalam kegiatan Ekstrakulikuler di
SMA NU AL’ruf Kudus Jawa Tengah adalah
membentuk rasa tanggung jawab, percaya diri, disiplin,
mandiri, cinta damai dan toleransi.
Dalam hal ini terdapat persamaan dalam penulisan yaitu
sama-sama meneliti tentang penerapan pendidikan
18
karakter siswa di sekolah. Perbedaanya adalah
Zumrotus Syafa’ah dalam penelitiannya lebih tertuju
kepada kegiatan ekstrakulikuler pancak silat dalam
membentuk karakter siswa, sedangkan penulis lebih
memfokuskan kepada budaya sekolah.
2. Skripsi yang di tulis oleh Riana Ika Nurriza, 2014, yang
berjudul Pendidikan Karakter Anak Usia Dini di TK
Semai Benih Bangsa, Ruhul Ukhwah, Tanjung Barat,
Jakarta Selatan di terbitkan oleh Institut Ilmu Al-
Qur`an (IIQ) Jakarta. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian deskriftif analis, hasil penelitian ini adalah
pembentukan karakter anak usia dini sebaiknya tidak
dilakukan di sekolah saja melainkan harus dilakukan di
rumah dan dimasyarakat. Karena pendidikan karakter
membutuhkan pembiasaan dan keteladanan dari orang-
orang disekitarnya.
Terkait dengan penelitian tersebut, terdapat persamaan
dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai
pendidikan karakter terhadap peserta didik. Hasil uji
penelitian yang dilakukan oleh Riana Ika Nurriza,
menunjukkan hasil yang tidak signifikan, yaitu peran
sekolah tidak terlalu signifikan dalam membentuk
karakter siswa karena, waktu kebersamaan siswa lebih
19
banyak ia habiskan dengan keluarga dan lingkungan
rumah, daripada di sekolah.
3. Ana Purnama Dewi, dalam skripsi yang berjudul Peran
Budaya Sekolah Dalam Mendukung Prestasi Belajar
Siswa , (Studi kasus di SMA Swasta Sugar Group
Lampung), diterbitkan oleh Universitas Indonesia (UI).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, hasil
penelitian ini adalah terdapat peran yang tidak
signifikan antara budaya sekolah terhadap peningkatan
prestasi belajar siswanya.
Dalam hal ini terdapat persamaan penulisan, yaitu
mengenai peran budaya sekolah. Akan tetapi yang
menjadi objek penelitian Ana Purnama Dewi yaitu
prestasi belajar siswa.
4. Anhar Mutakin, dalam skripsi yang berjudul Efektivitas
Pembelajaran PAI Dalam Membentuk Karakter
Bangsa, (Studi kasus di SMP Dwi Putra Serua Indah
Ciputat), diterbitkan oleh Universitas Islam Negri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif analis. Terdapat hasil
yang signifikan dalam penelitian ini. Karena
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anhar, guru
PAI dalam sekolah ini telah menggunakan metode
20
diskusi dan praktik dalam pembelajarannya, sehingga
hal tersebut yang dapat menjadikan pembentukan
karakter bangsa kepada siswanya.
5. Kamin Sumardi memfokuskan penelitiannya pada
Potret Pendidikan Karakter diPondok Pesantren
Salafiah. Analisis yang dikemukakan menunjukkan
bahwa Pendidikan karakter sesungguhnya tidak harus
menggunakan kurikulum yang formal, cukup dengan
hiden curriculum. Pendidikan karakter tidak selalu
diajarkan dalam kelas, namun dilakukan secara
simultan dan berkelanjutan di dalam dan di luar kelas.
Keberhasilan pendidikan karakter akan dipengaruhi
oleh teladan dan contoh nyata dalam kehidupan dan
dalam kegiatan pembelajaran. Pendidikan karakter tidak
bisa dipaksakan, namun dijalani sebagaimana adanya
kehidupan keseharian sehingga dengan sendirinnya
melekat kuat pada diri setiap peserta didik atau santri.16
Dengan pedoman dari literatur diatas, maka penulis
berusaha melakukan penelitian dengan variabel yang berbeda,
dengan variabel-variabel yang telah dilakukan dengan
16
Kamin Sumardi, “Potret Pendidikan Karakter diPondok Pesantren
Salafiah” dalam Jurnal Pendidikan Karakter, Vol. 2 No. 3 Oktober 2012
21
penelitian-penelitian diatas. Adapun judul penelitian ini adalah
“Pendidikan Karakter Melalui Budaya Sekolah di Sekolah
Dasar Islam Terpadu Al-Muchtar Beksi Utara”
H. Sistematika Penulisan
Mengenai sistematika dan teknik penulisan skripsi ini,
penulis mengacu pada buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis,
dan Disertasi, yang di terbitkan oleh Institut Ilmu Al-Qur`an
(IIQ) Jakarta cetakan II tahun 2011. Adapun sistematikanya
penulis bagi kedalam lima bab, dimana setiap bab terdiri dari
sub bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi : latar belakang, indentifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan
BAB II KERANGKA TEORI
Meliputi : pengertian pendidikan, pengertian karakter,
pengertian pendidikan karakter, fungsi dan tujuan pendidikan
karakter, nilai-nilai pendidikan karakter, pengertian budaya
sekolah, unsur-unsur budaya sekolah, manfaat budaya sekolah,
serta model pendidikan karakter di SDIT Al-Muchtar.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini membahas tentang metodologi penelitian yang
menjabarkan tentang : waktu dan tempat penelitian, populasi
22
dan sampel, teknik pengumpulan data dan sumber data, dan
teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Meliputi : gambaran umum SDIT Al-Muchtar; profil sekolah,
visi, misi dan tujuan sekolah, keadaan guru dan murid, serta
kegiatan SDIT Al-Muchtar. Dengan penanaman pendidikan
karakter; upaya sekolah dalam membentuk karakter, prosedur
pelaksanaan pendidikan karakter melalui budaya sekolah, dan
faktor pendukung dan penghambat pembentukan karakter di
SDIT Al-Muchtar. Deskripsi dan analisa data serta interpretasi
data.
BAB V PENUTUP
Merupakan penutup dari pembahasan penelitian ini yang berisi
kesimpulan dan saran.
139
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan proses penelitian dan hasil data,
maka dapat dirumuskan hasil akhir dari penelitian ini.
Penarikan kesimpulan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan judul skripsi ini, serta mengacu pada
rumusan masalah pada bab sebelumnya. Sesuai dengan hasil
observasi, interview, data angket, dan dokumentasi, bahwa
peneliti dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Muchtar Bekasi
Utara, sangat memperhatikan pendidikan karakter,
banyak upaya yang dilakukan dalam membentuk
karakter siswa SDIT Al-Muchtar, yaitu:
a. Dengan memberikan teladan yang baik terhadap
peserta didiknya.
b. Dengan pembiasaan-pembiasaan budaya
sekolah seperti : Tadarus Al-Qur`an, infak
Jumat, operasi semut, solat zuhur berjamaah,
berdoa sebelum belajar, masa ta’aruf siswa,
hukuman positif, brain gym, english and arabic
140
training for students, keterlambatan siswa,
morning circle, duty Area, penyambutan siswa
dan pemulangan siswa.
2. Pelaksanaan budaya sekolah dilaksanakan sesuai jadwal
yang telah diatur oleh sekolah, kegiatan tersebut ada
yang dilaksanakan setiap harinya, setiap minggunya,
setiap bulannya, atau setiap tahunnya. Adapun kegiatan
yang dilakukan setiap harinya seperti tadarus Al-
Qur`an, yang dilaksanakan setelah solat duha, operasi
semut yang dilaksanakan sebelum pulang sekolah
dengan membersihkan sampah-sampah yang ada
disekitar meja belajar. Sedangkan kegiatan yang
dilakukan setiap minggunya seperti infak jumat, infak
ini di koordinir oleh wali kelas masing-masing.
Kegiatan budaya sekolah yang dilakukan setiap
bulannya seperti lomba kelas terbersih, dan adapun
kegiatan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap
tahunnya seperti masa ta’aruf siswa.
3. Pembiasaan budaya sekolah yang diterapkan di SDIT
Al-Muchtar cukup memberikan pengaruh terhadap
pembentukan karakter siswa, hal ini dapat dilihat dari
89,7 % siswa memiliki karakter religius, 100 % jujur,
disiplin 75,86 %, peduli lingkungan 58,62 %, sadar
141
akan hak & kewajiban orang lain 55,18 %, cinta ilmu
55,17 %, rasa ingin tahu 51,8 %, patuh pada aturan
sosial 93,1 % dan santun 82, 8 %. Hal ini juga dapat
dilihat dari wawancara orang tua siswa SDIT Al-
Muchtar merasakan adanya perubahan pada
putra/putrinya setelah bersekolah di SDIT Al-Muchtar.
Anak menjadi santun, menjaga solatnya, pamit jika
akan pergi ke luar rumah, belajar tanpa diperintah, dan
senang berbagi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka
saran yang disampaikan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Kepada sekolah diharapkan, siswa lebih diberikan
motivasi dan pengetahuan yang cukup tentang
manfaat dari kegiatan-kegiatan budaya sekolah
yang diterapkan.
2. Kepada sekolah perlunya ajakan sekolah kepada
wali murid untuk ikut serta dalam mendukung
budaya sekolah yang telah diterapkan di
sekolah,untuk bisa diterapkan dirumah juga.
Seperti solat berjama’ah, solah sunah qobliyah dan
badiyah, membaca Al-Qur’an dan lai sebagainya.
142
3. Kepada siswa, alangkah lebih baiknya
melaksanakan budaya sekolah yang dapat dilakukan
dirumah, dapat diterapkan juga. Seperti membaca
Al-Qur`an, solat sunah qobliyah dan badiyah serta
lainnya. Kalau perlu ajak sanak keluarga untuk
melakukannya juga bersama-sama.
C. Temuan
Peneliti menemukan perbedaan jumlah nilai-nilai
karakter yang di cantumkan di kartu karakter dengan nilai-
nilai karakter yang telah ditrapkan. Di kartu karakter siswa,
terdapat delapan nilai karakter, sedangkan yang telah
diterapkan ada 11 nilai karakter, ini menjadi masukan
kepada pihak sekolah, agar mencantukan 11 poin nilai
karakter tersebut.
143
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai-Karakter ;
Konstruktivisme dan VCT Sebagai Inovasi Pendekatan
Pembelajaran Afektif. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Albertus, Doni Koesoema. 2010. Pendidikan Karakter;
Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Jakarta :
Grasindo.
Amin, Maswardi Muhammad. 2011. Pendidikan Karakter
Anak Bangsa, Jakarta : Baduose Media.
Anoegrajekti, Novi. (eds.). 2010. Idiosinkrasi: Pendidikan
Karakter Melalui Bahasa dan Sastra. Yogyakarta:
Kepel Press.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Aunillah, Nurla Isna. 2011. Panduan Menerapkan Pendidikan
Karakter di Sekolah, Jogjakarta: Laksana.
Daryanto dan Suryatri Darmiatun. 2013. Implementasi
Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta: Gava
Media.
Departemen Agama RI, Kesehatan dalam Perspektif Al-
Qur`an,2009. Jakarta: Lajnah Pentahsihan Mushaf Al-
Qur`an.
144
Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Dewantara, Ki Hajar. 2009. Manusia Menuju Merdeka.
Yogyakarta: Leutika.
Fitri, Agus Zaenal. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai
dan Karakter di Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Furhan, Arif. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.
Surabaya: Usaha Nasional.
Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter; Konsep dan
Implementasi. Bandung : Alfabeta.
Jalaluddin. 2001. Teologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Koentjaraningrat. 1976. Kebudayaan, Mentalitet dan
Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Komariah, Aan dan Cepi Triatna. 2010. Visionary Leadership
Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara..
Kurnia, Adi dan Bambang Qomaruzzaman, Membangun
Budaya Sekolah. 2012. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media.
Kusuma, Dharma. dkk. 2011. Pendidikan Karakter Kajian
Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Lickona, Thomas. 2013. Educating for Character; Mendidik
Anak untuk Membentuk Karakter, terj. Juma Abdu
Wamaungo. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
145
Majid, Abdul dan Dian Andayani. 2011. Pendidikan Karakter
Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mardapi, Djemari. 2003. Pola Induk Sistem Pengujian Hasil
KBM Berbasis Kemampuan Dasar SMU: Pedoman
Umum. Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Direktorat
Dikmenum.
Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter; Solusi yang
Tepat untuk Membangun Bangsa. Bogor: Indonesia
Heritage Foundation.
Mu‟in, Fatchul. 2011. Pendidikan Karakter Konstruksi
Teoretik & Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Muhammad Amin, Maswardi. 2011. Pendidikan Karakter
Anak Bangsa. Jakarta : Baduose Media.
Muhammad, Abu „Abdillah. Ibn Ismail al-Bukhari. t.t. Al-
Jami’u As-Shahih Jilid 1. Beirut: Darutauqi.
_____, t. t. Al-Jami’u As-Shahih Jilid 8. Beirut: Darutauqi.
Muhammad, Abu Abdillah. Ibn Yazid bin Majah Al-Quzwaini,
Sunanu Ibn Majah. t. t.. Beirut: Dar Al-Ihya.
Muhammad, Abu Isa. Ibn Isa bin Surah at-Turmudzi, Al-
Jami’ul Kabir, 1996. Beirut: Dar Al-Gharb Al-Islami.
Mulyasa, E. 2013. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta :
Bumi Aksara.
Muslim, Abu Husain. Ibn al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi. t.
t . Al-Musnad Ash-Shahih Al-Mukhtashar min As-
Sunan Binaqli Al-‘Adl ‘Anil ‘Adl ‘An Rasulilillah.
Beirut: Dar al- Ihya.
146
Nasution, S. 2011. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Nata, Abuddin. 2013. Akhlak Tasawwuf dan Karkter Mulia.
Jakarta: Rajawali Pers.
Poerwadarminta, W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa
Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Prasetyo, Bambang dan Lina Nurjannah. 2008. Metode
Penelitian Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. 2008. Jakarta: Kalam
Mulia.
Ridjaluddin. 2008. Bunga Rampai Pendidikan Islam. Jakarta:
PUKIS FAI UHAMKA.
Rozak, Abdul (eds.). 2010. Kompilasi Undang-Undang &
Peraturan Tentang Pendidikan. Jakarta : FITK Press.
Salahudin, Anas dan Irwanto Alkrienciehie. 2013. Pendidikan
Karakter. Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya
Bangsa”. Bandung : Pustaka Setia.
Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2011. Konsep dan Model
Pendidikan Karakter. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Shaleh, Muwafik. 2012. Membangun Karakter dengan Hati
Nurani; Pendidikan Karakter untuk Generasi Bangsa.
Jakarta: Erlangga.
147
Soekamto, Soerjino. 1983. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta
: Rajawali.
Subagyo, Joko. 1991. Metode Penelitian dalam Teori dan
Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sugiono, 2012. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung:
Alfabeta.
Sulhan, Najib. 2011. Panduan Praktis Pengembangan
Karakter dan Budaya Bangsa; Sinergi Sekolah dengan
Rumah. Surabaya : PT.JePe Press Media Utama.
Syukur, Taufik Abdillah. 2014. Pendidikan Karakter Berbasis
Hadits. Jakarta: Rajawali Press.
Tafsir, Ahmad. 2010. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tika, Moh. Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan
Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Bumi
Aksara,.
Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003, Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2003. Bandung: Citra Umbara.
Yanggo, Huzaemah Tahido, dkk. 2011. Pedoman Penulisan ;
Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: IIQ Press.
Yusuf, Choirul Fuad. 2008. Budaya Sekolah dan Mutu
Pendidikan. Jakarta: PT. Pena Citasatria.
Zubaedi. 2012. Desain Pendidikan Karakter; Konsepsi dan
Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
148
Zuhairini. 1995. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi
Aksara.
Jurnal dan Skripsi :
Anden, Trecy E. “Budaya Sekolah di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negri 1 Palangkaraya” Jurnal
Socioscientis V, no. 1 (Februari 2013)
Dewi, Ana Purnama. 2012. Peran Budaya Sekolah Dalam
Mendukung Prestasi Belajar Siswa: Studi Kasus
Terhadap Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta Sugar
Group Lampung. Skripsi Program Sarjana Sosiologi UI
Mulyatiningsih, Endang. “Analisis Model-Model Pendidikan
Karakter Untuk Usia Anak-Anak,Remaja,dan Dewasa.”
(tt.p.: t.p., t.t.)
Mutakin, Anhar. 2014. Efektivitas Pembelajaran PAI Dalam
Membentuk Karakter Bangsa: Studi kasus di SMP Dwi
Putra Serua Indah Ciputat. Skripsi Program Sarjana
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Nuraida dan Mulyono, Rachmat. “Peningkatan Pembentukan
Karakter Mahasiswa Melalui Integrasi Pendidikan
Karakter dengan Mata Kuliah Psikologi Pendidikan.”
Jurnal Qiro`ah VI, no.1 (Desember 2013)
Nurriza, Riana Ika. 2014. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
di TK Semai Benih Bangsa, Ruhul Ukhwah, Tanjung
Barat, Jakarta Selatan. Skripsi Program Sarjana
Pendidikan Agama Islam IIQ
149
Suhardi, Didik. “Peran SMP Berbasis Pesantren Sebagai Upaya
Penanaman Pendidikan Karakter Kepada Generasi
Bangsa.” Jurnal Pendidikan Karakter II, no. 3 (Oktober
2012)
Sumardi, Kamin. “Potret Pendidikan Karakter diPondok
Pesantren Salafiah.” Jurnal Pendidikan Karakter II,
no. 3 (Oktober 2012)
Syafa‟ah, Zumrotus. 2014. Upaya Pembentukan Karakter
Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler Pancak Silat
di SMA NU AL’ruf Kudus Jawa Tengah. Skripsi
Program Sarjana Pendidikan Agama Islam IIQ
Internet :
“Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.” Artikel
diakses pada 5 Mei 2015
darihttp://www.bnn.go.id/portal/index.php/konten/detail
/humas/pressrelease/12902/bnn-kpai-sinergi-hadapi-
penyalahgunaan-narkoba-pada-anak
“Membangun Kultur Sekolah.” Artikel diakses 31 Maret 2015
dari
http://m.okezone.com/read/2010/05/21/95/334941/mem
bangun-kultur-sekolah
Coretan Wide, “Budaya Sekolah yang Efektif” http://coretan-
wide.blogspot.com/2011/06/budaya-sekolah-yang-
efektif.html, diakses tanggal 01 Juli 2015
Ekonomi Syariah,“Ayat dan Hadits Tentang Kerja”.
http://yantiekosy.blogspot.com/2014/03/ayat-dan-
hadits-tentang-kerja.html?m=1, diakses tanggal 04 Juli
2015
150
Khairullah, “Peran dan Tanggung Jawab Manusia dalam Al-
Qur`an”, http://laboratoriumstudial-
quran.blogspot.com/2012/03/peran-dan-tanggung-
jawab-manusia-dalam.html?m=1, diakses pada tanggal
29 Juni 2015
Republika Online, “Pentingnya
Disiplin”.http://www.republika.co.id/berita/dunia-
islam/hikmah/13/09/04/mskuuv-pentingnya-disiplin,
diakses tanggal 04 Juli 2015