PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PNS
description
Transcript of PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PNS
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PNS
(Pertemuan ke 6)
Flippo menggunakan istilah pengembangan karyawan untuk usaha-usaha peningkatan pengetahuan maupun keterampilan pegawai.
Otto & Glaser menggunakan istilah “latihan” (training) untuk usaha-usaha peningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan. Namun pengertian latihan (training) secara implisit mencakup pula pengertian pendidikan (education).
Sementara itu beberapa sumber menggunakan istilah pengem-bangan karyawan dengan istilah latihan dan pendidikan.
Dengan demikian terdapat tiga istilah bagi usaha-usaha pening-katan pengetahuan dan keterampilan pegawai, yaitu pengem-bangan, latihan, dan pendidikan.
Selanjutnya berkembang istilah: pelatihan dan pengembangan (training and development), pengembangan SDM, pendidikan dan pelatihan (diklat) pegawai/PNS.
Pengantar
Pengertian Pelatihan -- training is defined as the effort to increase
the knowledge, skills, and abilities (KSAs) of
employees and managers so that they can better do their jobs.
Pengertian Pelatihan
Pengertian Pengembangan SDM – suatu proses yang mengupayakan peningkatan
pengetahuan & keterampilan SDM guna meng-hadapi perubahan lingkungan (internal /eksternal)
Dari pengertian tersebut—pengembangan SDM meliputi peningkatan pengetahuan (melalui pen-didikan), dan peningkatan keterampilan (melalui pelatihan/training).
lanjutan
Perbedaan Pendidikan dengan Pelatihan Pendidikan Pelatihan
1.meningkatkan pengetahuan -keterampilan
2.materi – teori -praktis3.metode – teoritik -praktek4. jumlah peserta > 20 -< 205. waktu – lama > 1 th -singkat< 1 th7.biaya – lebih mahal -lebih murah
lanjutan
Tujuan Pengembangan: Secara khusus:
1. meningkatkan pengetahuan2. meningkatkan keterampilan3. merubah sikap/perilaku
Secara umum:
1. meningkatkan produktivitas2. meningkatkan mutu kerja/mutu produk3. meningkatkan morale/semangat kerja4. menjaga kesehatan & keselamatan kerja – mengurangi ke-celakaan kerja5. menunjang pertumbuhan pribadi6. meningkatkan ketepatan HR Planning
Tujuan Pengembanga SDM
Manfaat pengembangan bagaikan pisau bermata dua ---- bermanfaat bagi perusahaan dan bagi karyawan sendiri.
Manfaat bagi Perusahaan:
1. Memiliki asset yang tak ternilai – SDM berkualitas.2. Efisiensi/penghematan biaya3. Berkurangnya risiko kecelakaan kerja4. Meraih keuntungan5. Meningkatkan prestige perusahaan6. Mampu bersaing
Manfaat Pengembangan SDM
Manfaat bagi Karyawan:1. Meningkatkan prestige diri2. Meningkatkan pendapatan 3. Meningkatkan loyalitas thd perusahaan 4. Meningkatkan sense of belonging
Program pengembangan harus integrated dengan
strategik/rencana umum perusahaan/organisasi.
lanjutan
Pada intinya pelatihan dilakukan untuk memenuhi ke-butuhan pelatihan. Kebutuhan pelatihan dapat muncul karena ada masalah, tantangan atau tuntutan pengem-bangan dan untuk memenuhi tuntutan masa depan.
Kebutuhan Pelatihan dapat dikaitkan dengan beberapa rangsangan a.l.:
1. menumbuhkan daya kreatifitas.2. inovatif, misal mengembangkan sistem yg ada.3. untuk tindakan preventif, agar dapat mencegah sebelum kesalahan terjadi.4. kuratif, menangani setelah kesalahan terjadi.5. membetulkan kesalahan ketika peristiwa sedang terjadi (Eddie Davis, 2005 dgn penyesuaian).
Alasan Mengapa Pegawai/Karyawan Harus Mengikuti Pelatihan
Beberapa kompetensi inti dan perilaku inti SDM agar mampu bersaing:1. inisiatif, mampu bekerjasama2. kemampuan bekerja dalam kelompok3. kemampuan evaluasi kinerja (sendiri, orang lain, departe-
men, organisasi)4. kemampuan berkomunikasi dan mendengarkan5. kemampuan menganalisis masalah6. kemampuan mengambil keputusan7. kemampuan mendapatkan dan memahami informasi8. kemampuan untuk melakukan perencanaan9. kemampuan multikultural
Tantangan Kompetensi SDM
Beberapa Prinsip Belajar (learning principles) yang dianggap sangat penting untuk meningkatkan efektivitas pelatihan, yaituantara lain: (dalam Hariandja, 2009)1. Participation merupakan keterlibatan seorang peserta
latihan dalam kegiatan pelatihan secara aktif dan secara langsung. Partisipasi merupakan aspek penting dalam pelatihan sebab partisipasi dapat meningkatkan pemahaman yang lebih baik dan sukar untuk dilupakan.
2. Repetition adalah melakukan atau mengatakan secara berulang-ulang dalam usaha menanamkan suatu ide dalam ingatan seseorang. Suatu konsep atau cara melaksanakan pekerjaan, bilamana dilakukan secara atau didengar secara berulang –ulang, akan tertanam dalam ingatan seseorang.
Prinsip Belajar
3. Relevance berarti pelatihan mempunyai arti atau manfaaat yang sangat penting pada seseorang, misalnya seseorang melaksanakan suatu pekerjaan melalui suatu langkah-langkah tertentu dan ini mempunyai arti penting karena me-mudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
4. Transference berarti adanya kesesuaian antara pelatihan dengan pekerjaan yang dilakukan sehari-hari oleh pegawai.Transference akan memotivasi seseorang untuk belajar sebab pelatihan akan dirasakan bermanfaat oleh peserta karena dapat mempermudah peserta dalam melakukan tugas-tugas sehari-hari.
5. Feedback merupakan pemberian informasi atas perkem-bangan kemajuan yang telah dicapai oleh peserta pelatihan, mana yang perlu diperbaiki dan mana yang dapat dipertahankan.
lanjutan
Metode pelatihan untuk karyawan operasional:
a. On-the- job trainingb. Vestibul schoolc. Apprenticeship/magangd. Kursus-kursus khusus
Metode Pelatihan
Metode pelatihan untuk karyawan Manajerial:a. Metode Sekolah, Kuliah, Ceramahb. Metode Diskusic. Metode Kasusd. Permainan Bisnis (Business Games)
Metode Pelatihan
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program pengembangan SDM melalui:1. Penampilan perilaku peserta di akhir program2. Monitoring prestasi kerja peserta setelah
kembali ke pekerjaannya masing-masing.3. Reaksi/tanggapan/komentar peserta terhadap
materi & penyajian4. Dilakukan pre-test & post-test
Efektivitas Pengembangan SDM
Pengaturan mengenai Diklat PNS diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101Tahun 2000 Tentang Pendidikan Dan PeLatihan Pegawai Negeri Sipil.Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS (Diklat PNS) adalah proses penyelenggaraan mengajar dalam rangka mening-katkan kemampuan PNS.Pengertian ini menunjukkan bahwa Diklat berkontribusi lang-sung pada peningkatan kompetensi PNS dan pada gilirannya diharapkan adanya peningkatan kinerja PNS dan organisasinya.Kinerja PNS tidak semata-mata fungsi kompetensinya (kemampuan), tetapi juga fungsi kemauan (antusiasme dan tingkat kepercayaan diri) PNS. (Pusdiklat Diknas, 2009).Diklat Jabatan PNS mengacu pada kompetensi jabatan.
Pengertian Diklat
Menurut Inpres No. 15 Tahun 1974 tentang pelaksa-naan Keppres No. 34 Tahun 1972.Pendidikan– adalah segala usaha untuk membina kepribadian
dan mengembangkan kemampuan manusia Indonesia jasmaniah dan rohaniah, yang berlangsung seumur hidup , baik di dalam maupun di luar sekolah dalam rangka pem-bangunan persatuan Indonesia dan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Latihan – adalah bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ke-terampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori.
lanjutan
Pendidikan Pegawai Negeri-- adalah pendidikan yang dilakukan bagi pegawai negeri
untuk meningktakan kepribadian, pengetahuan, dan kemampuan-nya sesuai dengan tuntutan persyaratan jabatan dan pekerja-annya sebagai pegawai negeri.
Latihan Pegawai Negeri-- adalah bagian dari pendidikan yang dilakukan bagi pegawai
negeri untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan-nya sesuai dengan tuntutan persyaratan pekerjaannya se-bagai pegawai negeri.
lanjutan
Dalam birokrasi pemerintahan Diklat diarahkan pada upaya meningkatkan: (Pusdiklat Diknas, 2009)1. Sikap dan semangat pengabdian yang
berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa, negara, dan tanah air.
2. Kompetensi teknis, manajerial, dan/atau ke-pemimpinan
3. Produktivitas dan kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan semangat kerja sama dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasi.
lanjutan
Tujuan Diklat:a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan
sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi.
b. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pem-baharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang ber-orientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat.
d. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik.
Tujuan dan Sasaran Diklat
Sasaran Diklat adalah terwujudnya PNS yang memiliki
kompetensi yang sesuai dengan persyaratan
jabatan masing-masing.
lanjutan
Jenis Diklat terdiri dari:a. Diklat Prajabatan;b. Diklat Dalam Jabatan
Diklat PrajabatanDiklat Prajabatan merupakan syarat pengangkatan CPNS menjadi PNS.Diklat Prajabatan terdiri dari:c. Diklat Prajabatan Gol. I untuk menjadi PNS Gol. I.d. Diklat Prajabatan Gol. II untuk menjadi PNS Gol. II.e. Diklat Prajabatan Gol. III untuk menjadi PNS Gol.III.
Jenis dan Jenjang Diklat
Tujuan Diklat Prajabatan dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan
dalam rangka pembentukan wawasan kebangsa- an, kepribadian dan etika PNS, di samping pe- ngetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan
negara, bidang tugas, dan budaya organisasinya agar mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat.
Tujuan Diklat Prajabatan
Diklat dalam Jabatan terdiri dari:a. Diklat Kepemimpinanb. Diklat Fungsionalc. Diklat Teknis
Diklat dalam Jabatan
Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural.
Diklatpim terdiri dari:a. Diklatpim Tingkat IV adalah Diklatpim untuk Jabatan
Struktural Eselon IV.b. Diklatpim Tingkat III adalah Diklatpim untuk
Jabatan Struktural Eselon III.c. Diklatpim Tingkat II adalah Diklatpim untuk Jabatan
Struktural Eselon II.d. Diklatpim Tingkat I adalah Diklatpim untuk Jabatan
Struktural Eselon I.
Diklat Kepemimpinan
Peserta DIKLATPIM adalah PNS yang akan atau telah menduduki jabatan struktural. Calon peserta DIKLATPIM tertentu tidak di-syaratkan untuk mengikuti DIKLATPIM tingkat di bawahnya.
lanjutan
Diklat FungsionalDiklat Fungsional dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang Jabatan Fungsional masing-masing.
Jenis dan jenjang DIKLAT FUNGSIONAL untuk masing-masing jabatan fungsional ditetapkan oleh instansi pembina jabatan fungsional yang bersangkutan.
Peserta DIKLAT FUNGSIONAL adalah PNS yang akan atau telah menduduki jabatan fungsional tertentu.
Diklat Fungsional
Diklat TeknisDiklat Teknis dilakasanakan untuk mencapai per-syaratan kompetensi teknis yang diperlukan untukpelaksanaan tugas PNS.
DIKLAT TEKNIS dapat dilaksanakan secara berjenjang.
Jenis dan jenjang DIKLAT TEKNIS ditetapkan oleh instansi teknis yang bersangkutan. Pesertanya adalah PNS yang membutuhkan peningkatan kompetensi teknis dalam pelaksanaan tugasnya.
Diklat Teknis
Tujuan Diklat Dalam Jabatan Diklat Dalam Jabatan dilaksanakan untuk
mengembangkan pengetahuan, keteram- pilan, dan sikap PNS agar dapat melaksa- nakan tugas-tugas pemerintahan dan pem- bangunan dengan sebaik-baiknya.
Tujuan Diklat Dalam Jabatan
Diklat dapat diselenggarakan secara klasikal dan/atau non klasikal.
Penyelenggaran Diklat secara klasikal dilaku-kan dengan tatap muka.
Penyelenggaraan Diklat secara non klasikal dapat dilakukan dengan pelathan di alam bebas, pelatihan di tempat kerja, dan pelatih-an dengan sistem jarak jauh.
Metode Penyelenggaraan Diklat
Bagi PNS yang telah mengikuti dan lulus Dilkat Dalam Jabatan sebelum diberlakukannya PP No.101 tahun 2000, berlaku ketentuan:a. Diklat ADUM setara dengan Diklatpim Tk. IV,b. Diklat SPAMA setara dengan Diklatpim Tk. III,c. Diklat SPAMEN setara dengan Diklatpim Tk. II,d. Diklat SPATI setara dengan Diklatpim Tk. I.
Bagi PNS yang telah mengikuti dan lulus SESPA/SESPANAS dianggap telah mengikuti dan lulus Diklatpim Tk. II dan Dilatpim Tk. I.
Penyetaraan Diklat
Metode Andragogi adalah metode DIKLAT untuk orang dewasa. Prinsip-prinsip Andragogi:
1. Orang dewasa mengerti tentang keperluan mempelajari sesuatu.
2. Peserta DIKLAT menerima apa yang diajarkan berdasar atas kefahaman bukan begitu saja menyetujui pelatih.
3. Peserta DIKLAT memiliki pengalaman dalam pekerjaan mereka dalam subyek yang diajarkan dibawa ke dalam kelas.
4. Orang dewasa semangat belajarnya dibangkitkan oleh faktor instrinsik dan ekstrinsik.
5. Materi yang diajarkan biasanya langsung dapat di-praktekkan.6. Peserta DIKLAT menilai dirinya masing-masing.
Metode Andragogi
Peserta DIKLAT ingin diperlakukan sebagai orang dewasa, bukan anak-anak.
Keterlibatan peserta DIKLAT melalui dua arah sehingga memberi kesempatan mereka menyumbangkan pikiran,
pengalamannya dan memperlihatkan kemampuan meng-analisis permasalahan.
Kekayaan pengalaman peserta DIKLAT merupakan potensi positif dalam proses pembelajaran yang berorientasi pada permasalahan terkini yang dihadapi peserta baik selaku staf ataupun pimpinan organisasi.
Makna Penting dari Metode Andragogi