PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi...

117
PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND (Studi Pada Kelas V di SD Alam Ar Ridho Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh: WARSIYAH NIM : 073111076 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi...

Page 1: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND

(Studi Pada Kelas V di SD Alam Ar Ridho Semarang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Islam

Oleh:

WARSIYAH NIM : 073111076

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2011

Page 2: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Warsiyah

NIM : 073111076

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil

penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk

sumbernya.

Semarang, 10 Mei 2011 Saya yang menyatakan, Warsiyah NIM.073111076

Page 3: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

iii

Page 4: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, 07 Mei 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Pendidikan Akidah Melalui Kegiatan Outbound (Studi

Pada Kelas V SD Alam Ar-Ridho Semarang)

Nama : Warsiyah

NIM : 073111076

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqosyah.

Wassalamualaikum wr wb

Pembimbing I,

Nasirudin, M.Ag.

NIP : 19691012 1996031 002

Page 5: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, 29 November 2010

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Pendidikan Akidah Melalui Kegiatan Outbound (Studi

Pada Kelas V SD Alam Ar-Ridho Semarang)

Nama : Warsiyah

NIM : 073111076

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqosyah.

Wassalamualaikum wr wb

Pembimbing II,

Ridwan, M.Ag.

NIP : 19630106 1997031 001

Page 6: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

vi

ABSTRAK

Judul : Pendidikan Akidah Melalui kegiatan Outbound Studi Pada Kelas V SD Alam Ar-Ridho Semarang.

Nama : Warsiyah NIM : 073111076 Skripsi ini membahas pelaksanaan pendidikan akidah melalui kegiatan

outbound. Kajiannya dilatarbelakangi oleh penerapan outbound sebagai salah satu metode pembelajaran di sekolah yang pada umumnya outbound hanya dipandang sebagai sebuah permainan. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana proses pelaksanaan pendidikan akidah melalui kegiatan outbound di SD Alam Ar-Ridho Semarang? (2) Bagaimana Akidah peserta didik setelah mengikuti kegiatan outbound di SD Alam Ar-Ridho Semarang? Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di SD Alam Ar-Ridho Semarang. Sekolah tersebut dijadikan sebagai sumber data untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan pendidikan akidah melalui kegiatan outbound. Datanya diperoleh melalui wawancara bebas, observasi partisipan dan studi dokumentasi. Semua data dianalisis dengan pendekatan sosiologis dan analisis deskriptif menggunakan logika induksi.

Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) Proses pelaksanaan pendidikan akidah melalui kegiatan outbound Dalam pelaksaannya dengan sistem mata pelajaran terpadu yang dilakukan melalui pengintegrasian antar mata pelajaran umum dengan mata pelajaran agama salah satunya akidah yang disajikan dalam satu kegiatan outbound. Selain cara tersebut, guru juga memberikan refleksi dari kegiatan outbound yang telah dilakukan agar peserta didik paham dan dapat mengambil pelajaran dari aktivitas yang telah dilakukan melalui permainan dalam outbound. (2) Akidah peserta didik setelah mengikuti kegiatan outbound di Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho Semarang secara umum baik. Hal ini dapat terlihat dari hasil evaluasi yang dilakukan baik dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian ranah kognitif biasanya menggunakan alat evaluasi tes, baik itu tes lisan, tes formatif (ulangan harian), tes mid semester, ataupun tes akhir semester, dan tes ujian akhir. Penilaian ranah afektif dan psikomotorik dengan alat evaluasi non-tes, seperti praktik ibadah, bersuci, wudlu dan shalat. Kemudian untuk menilai perkembangan akidah peserta didik, tenaga pendidik kelas, atau tenaga pendidik pendidikan agama Islam bekerjasama dengan tenaga pendidik lain melakukan pengamatan perilaku terhadap peserta didik yang menyangkut pengamalan agamanya di dalam maupun diluar kelas. Dari hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa akidah peserta didik secara umum dapat dikatakan baik.

Page 7: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

vii

MOTTO

É= »t6ø9F{ $# ’Í<'rT[{ ;M »tƒUy Í‘$pk]9$#ur È@ øŠ©9$# É#»n=ÏF÷z $#ur ÇÚ ö‘F{ $#ur ÏN ºuq»yJ¡¡ 9$# È,ù=yz ’Îû žc Î)

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal. (Q.S. Ali-Imran/003: 190)1

1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur`an dan Terjemahannya,

(Semarang: CV Andi Gravika, 1994), hlm. 951

Page 8: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

viii

PERSEMBAHAN

Tiada sesuatupun yang dapat memberikan rasa bahagia melainkan senyum manis penuh bangga dengan penuh rasa bakti, cinta dan kasih sayang dan dengan segala kerendahan hati kupersembahkan skripsi ini untuk

Ø Ayahanda Bapak Jumar dan Ibunda Tukinah Tercinta yang telah mendidik

dan membesarkanku serta mencurahkan kasih sayangnya. Kakakku serta adik-adikku (Ahmad Markalis, Lia Apriliyani, Sri Utami Lestari, kang Nur Cahyono) yang senantiasa memberi inspirasi untuk selalu semangat dalam hidupku.

Ø Bapak Prof. DR. H. Ibnu Hadjar, M. Ed. dan Ibu Hj. Ummul Bararah, M.Ag. sekeluarga (Nadien, Nourman, Nabiel) yang telah memberikan bimbingan dan bantuan baik spirituil dan materiil untuk penulis sehingga mampu menyelesaikan studi sampai selesai. Serta Mb Eka, Mz Oppie, Buzro kehadiran kalian memberikan warna dalam hidupku.

Ø Mas Agung Nugroho (ang) dan Keluarga makasih atas semuanya, kehadiranmu telah memberikan inspirasi dan semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga semuanya akan indah pada tempat dan waktu yang tepat.

Ø Keluarga Besar KOPMA Walisongo Semarang dan sahabat-sahabatku selama berkelana di KOPMA ( Ilung Sang Advanture, Isna NikNok Wae,Umiy-risef, bang Roul, Abeb, Mz Kuat, mz ayik) dan semua Teman – teman kopma yang tidak bisa disebut satu persatu. Dan sahabat-sahabat TSC dan HMJ PAI.

Ø Sahabat-sahabat PAI 07B (Ana, Asmara, Junadatul, mn satu persatb mut, nike, deny, khafidzi, dan semua teman-teman yang tidak mungkin di sebutk) senasib seperjuangan yang telah memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

Ø Tim KKN Posko 53 Ngareanak serta Bapak dan Ibu Carik, tyaz, ichaa. Ø Guru kehidupan yang Super. Ø Dan tak lupa pembaca budiman sekalian

Semoga amal dan kebaikan mereka mendapat balasan yang berlipat ganda dari

Allah Yang Maha Kuasa.

Page 9: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillâhi rabill ‘aalamin. Segenap puja dan puji syukur peneliti

panjatkan ke hadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan petunjuk, bimbingan

dan kekuatan lahir batin kepada dir peneliti, sehingga penelitian hasil dari sebuah

usaha ilmiah yang sederhana ini guna menyelesaikan tugas akhir kesarjanaan

terselesaikan dengan sebagaimana mestinya.

Sholawat dan salam semoga dilimpahkan oleh-Nya kepada junjungan kita

Nabi Besar Muhammad SAW, sosok historis yang membawa proses transformasi

dari masa yang gelap gulita ke zaman yang penuh peradaban ini, juga kepada para

keluarga, sahabat serta semua pengikutnya yang setia disepanjang zaman.

Penelitian yang berjudul “Pendidikan Akidah Melalui Kegiatan

Outbound Studi Pada Kelas Besar di SD Alam Ar-Ridho Semarang” ini pada

dasarnya disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Karya ini

merupakan salah satu sudut pandang bagi kita dalam melihat suatu fenomena yang

ada dalam dunia pendidikan, Karena dengan media ini penulis telah banyak

belajar, berfikir, berimajinasi, mencurahkan segenap kemampuan dalam hal

pemikiran, kreativitas dan ketelitian untuk memenuhi kebutuhan curiosity (rasa

ingin tahu) penulis atas kegiatan Outbound sebagai sebuah metode mengajar

utamanya pembelajaran akidah.

Usaha dalam menyelesaikan skripsi ini memang tidak bisa lepas dari

berbagai kendala dan hambatan, tetapi dapat penulis selesaikan juga walaupun

masih banyak kekurangan yang ada. Oleh karena, itu izinkan peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada hamba-hamba Allah yang membantu peneliti

sehingga karya sederhana ini bisa menjadi kenyataan, bukan hanya angan dan

keinginan semata, diantaranya kepada:

Page 10: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

x

1. Sudja`i, M.Ag. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Nasirudin, M. Ag. Dosen Pembimbing I dan Ridwan, M.Ag. selaku Dosen

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi

kepada penulis sampai skripsi ini selesai.

3. Mia Inayati Rahmania, M.Pd. dan Widiyawati, S. ST., Direktur dan Guru

kelas V SD Alam Ar-Ridho Semarang, yang telah membimbing, meluangkan

tenaga dan waktunya sehingga penulis mampu melaksanakan penelitian demi

menyelesaikan skripsi ini.

4. Ani Hidayati, M.Pd. dosen wali studi penulis dan seluruh Bapak/Ibu Dosen,

karyawan, pegawai IAIN Walisongo, yang telah memberikan ilmunya kepada

penulis, serta kepada seluruh civitas akademika Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

5. Bapak dan ibuku tercinta (Bpk. Jumar dan Ibu Tukinah) yang telah berjuang

dan tiada henti-hentinya selalu mendoakan dengan tulus selama penulis studi.

6. Prof. DR. H. Ibnu Hadjar, M. Ed. dan Hj. Ummul Bararah, M.Ag. sekeluarga

yang telah memberikan bimbingan dan bantuan baik spirituil dan materiil

untuk penulis sehingga mampu menyelesaikan studi sampai selesai. Serta Mb

Eka, Mz Oppie, Buzro kehadiran kalian memberikan warna dalam hidupku.

7. Mas Agung Nugroho Sekeluarga, mbak Mul dan Mas Yamto serta Tyo dan

Ali penyemangat hidup penulis.

8. Keluarga Bapak Sudarman (Alm) dan Ibu Tri yang merupakan keluarga

kedua bagi penulis di Semarang serta Lek Aminah ku makasih semuanya.

9. Adik-adikku (Ahmad Markalis, Apriliyani, S. Utami Lestari) yang saya

sayangi dan saya banggakan, semoga kalian menjadi anak yang sholeh dan

solehah sehingga menjadi generasi bangsa yang berguna bagi agama, orang

tua, bangsa dan Negara.

10. Simbah-simbahku (mbh Sipon (alm), mbah Sami, mbah kamat, mbah syaitun)

yang selalu mendoakan penulis dan memberikan dukungan dengan ikhlas.

11. Kawan – kawan mahasiswa senasib seperjuangan dalam perjalanan

panjangnan melelahkan yang bergerak bersama membangun peradaban

Page 11: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

xi

kampus IAIN, Kawan-kawan di Tarbiyah 2007, kawan-kawan PAI paket B

2007 terima kasih atas bantuan dan kerja samanya yang tak akan dilupakan.

12. Keluarga besar KOPMA WS IAIN Walisongo Semarang, ciptakan para

wirausaha muda dalam wadah kopma. Keluarga TSC dan HMJ PAI wadah

penulis mengembangkan potensi.

13. Serta berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu hanya

ucapan terima kasih dari lubuk hati yang terdalam penulis haturkan dan

semoga amal dan jasa baik sahabat-sahabat akan dicatat sebagai amal

kebajikan dan dibalas sesuai amal perbuatan oleh Allah SWT.

Akhirnya, penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan. Namun, terlepas dari kekurangan yang ada, kritik dan saran

yang konstruktif sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan

datang. Besar harapan penulis skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri sendiri

maupun orang lain.

Semarang, 15 Juni 2011

Penulis

WARSIYAH

NIM: 0 7 3 1 1 1 0 7 6

Page 12: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................... iii

PENGESAHAN................................................................................................. iv

NOTA PEMBIMBING...................................................................................... v

ABSTRAK......................................................................................................... vi

MOTTO…......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN............................................................................................. ix

KATA PENGANTAR....................................................................................... x

DAFTAR ISI..................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... vi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................. 6

BAB II : PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI

KEGIATAN OUTBOUND

A. Kajian Pustaka........................................................................... 8

B. Kerangka Teoritik...................................................................... 9

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.......................................................................... 36

B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................... 36

C. Sumber Penelitian..................................................................... 37

D. Fokus Penelitian....................................................................... 38

E. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 38

F. Teknik Analisis Data................................................................. 40

Page 13: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

xiii

BAB IV : ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI

KEGIATAN OUTBOUND

A. Diskripsi Hasil Penelitian.......................................................... 41

B. Analisis Pelaksanaan Pendidikan Akidah Melalui Kegiatan

Outbound Pada Kelas V di SD Alam Ar-Ridho

Semarang… .......................................................... 50

C. Problematika dan Solusi yang Dihadapi Dalam

Pelaksanaan Pendidikan Akidah Melalui Kegiatan Out-

Bound di SD Alam Ar-Ridho Semarang………………...... 72

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................ 75

B. Saran...................................................................................... 76

C. Kata Penutup......................................................................... 78

DAFRAT PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 14: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman wawancara dan Observasi

Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Outbound

Lampiran 3 Contoh Daily dan Weekly SD Alam Ar-Ridho

Lampiran 4 Profile Sekolah Alam Ar-Ridho Semarang

Lampiran 5 Struktur Keorganisasian SD Alam Ar-Ridho

Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup

Page 15: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan umat manusia

mengalami perubahan yang sangat pesat. Perubahan ini tidak hanya berdampak

positif pada ranah kehidupan sosial, budaya, etika dan estetika, namun juga

berdampak negatif pula dalam setiap kehidupan dengan beragam bentuk. Dari

cara berpakaian, tutur kata bahkan tidak sedikit generasi muda yang melakukan

pergaulan bebas dan mengkonsumsi narkoba. Hal ini menjadi tanggungjawab

bersama, demi tercapainya derajat umat manusia yang mulia di sisi Allah.

Hiburan malam dengan berbagai ragam suguhan yang dapat menggoda

iman merupakan salah satu imbas dari masukan-masukan budaya barat yang tidak

sesuai dengan budaya ketimuran seperti di Indonesia ini. Cara pandang terhadap

budaya barat tidak selektif inilah yang perlu disikapi bersama sehingga generasi

muda tidak tercemari oleh virus-virus yang akan merusak moralitas mereka.

Permasalahan di atas merupakan salah satu indikator bahwa pendidikan

agama yang diberikan di sekolah yang belum berhasil. Untuk mengantisipasi hal

tersebut maka penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di

lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan agama Islam tidak

mungkin akan berhasil apabila tidak ada kerjasama yang baik antara orang tua di

rumah, pendidik di sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiga komponen inilah

yang akan mewarnai watak dan perilaku setiap individu.

Pendidikan agama Islam merupakan proses belajar mengajar yang dapat

menghasilkan perubahan tingkah laku yang sesuai dengan nilai dan norma

agama. Hal ini selaras dengan pernyataan Muh Atiyah Al Abrasy dalam bukunya

At-Tarbiyatul Islamiyah Falasifatuha yang berisi: “Orang yang mendalami Islam

akan melihat bahwa tujuan yang tertinggi adalah membentuk akhlak dan

pendidikan rohani, setiap pelajar harus menyebutkan soal norma, setiap pendidik

Page 16: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

2

haruslah orang yang bermoral, dan setiap pendidikan haruslah mengutamakan

moral agama dari yang lain.”2

Salah satu materi pendidikan agama Islam dalam kurikulum yang

disampaikan di Sekolah adalah materi akidah. Materi pelajaran akidah yang berisi

tentang keimanan (ketauhidan) merupakan dasar atau landasan untuk membentuk

peserta didik menjadi pribadi yang muttaqin. Meskipun akidah bukan satu-satunya

faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik,

tapi secara substansial materi pelajaran akidah memiliki kontribusi dalam

memberikan motivasi peserta didik untuk mengamalkan nilai-nilai keyakinan

(tauhid) kepada Allah dalam melandasi kehidupan sehari – hari.

Keterkaitan antara pendidikan agama dan pembentukan perilaku peserta

didik sangatlah penting, supaya peserta didik menjadi orang yang mempunyai

ilmu pengetahuan da teknologi (IPTEK) yang berkualitas, terbekali oleh iman,

amal shalih dan akhlaqul karimah. Sehingga perlu adanya peningkatan kualitas

pendidikan agama Islam baik dari penyampaian materi, metode pembelajaran da

media pembelajaran yang semuanya secara sinergis diharapkan mampu mencapai

tujuan pendidikan agama Islam sesuai dengan harapan. Oleh karena itu,

penyampaian pendidikan agama dan segala komponen perlu dikemas secara

menarik meliputi metode, strategi dan segala sesuatu yang berkaitan dengan

belajar mengajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar semakin tepat metode yang digunakan

maka akan semakin efektif dan efisien pula kegiatan belajar dan mengajar yang

dilakukan pendidik dengan peserta didik. Pada akhirnya akan menunjang dan

mengantarkan keberhasilan belajar peserta didik dan keberhasilan mengajar yang

dilakukan oleh pendidik.3 Metode pembelajaran merupakan alat ekstrinsik dalam

kegiatan belajar dan mengajar yaitu sebagai perangsang dari luar membangkitkan

semangat peserta didik. Namun, metode dikatakan baik dan tepat jika pemilihan

2 Mahfud Slahudin, Metodologi Pendidikan Agama, (Surabaya, Bina Ilmu,

1987), hlm. 11 3 Darwansyah, Dkk., Perencanaan Sistem Pengajaran PAI, (Jakarta:

Gaung Persada Pers, 2007), hlm. 5

Page 17: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

3

dan penggunaan sesuai dengan situasi dan kondisi pembelajaran, yaitu karakter

peserta didik, bakat dan minat yang berbeda, dan suasana pembelajaran.

Salah satu metode pembelajaran terbaru yang saat ini telah digunakan

dalam kegiatan belajar dan mengajar oleh beberapa lembaga pendidikan adalah

kegiatan outbound. Kegiatan outbound merupakan salah satu metode

pembelajaran experiental learning yang diyakini cukup efektif. Meski dalam

bentuk aplikasi game - game yang ringan, games dalam kegiatan outbound

mengandung makna dan pesan – pesan simbolik yang bermanfaat.4 Outbound

adalah metode pengembangan potensi diri melalui rangkaian kegiatan

simulasi/permainan/dinamika, yang memberi pembelajaran melalui pengalaman

langsung.

Outbound merupakan salah satu metode pembelajaran modern yang

memanfaatkan keunggulan alam. Karena, alam bisa menjadi media pembelajaran

yang efektif, salah satu contohnya yaitu pemanfaatan alam seperti tadabbur alam.5

Para peserta yang mengikuti outbound tidak hanya dihadapkan pada tantangan

inteligensia, tetapi juga fisik dan mental. Dan ini akan terus terlatih menjadi

sebuah pengalaman yang membekali dirinya dalam menghadapi tantangan yang

lebih nyata dalam persaingan di kehidupan sosial masyarakat.

Banyak pakar psikologi dan pendidikan yang menyatakan bahwa outbound

sebagai sebuah metode pembelajaran sangat efektif dalam memenuhi

kebutuhan/tuntutan terhadap hasil suatu pelatihan. Melalui outbound, akan ter-

bangun pemahaman terhadap suatu konsep dan perilaku. Itulah alasannya

mengapa dalam Quantum Learning, kegiatan outbound menjadi metode andalan

di dalam kegiatan belajar dan memang telah terbukti berhasil. 6

4 Badiatul Muchlisin Asti, Fun Outbound: Merancang Outbound yang

Efektif, (Yogyakarta: Diva Press, 2009), hlm. 5

5 Budi Winarto, “Mempertebal Iman Lewat Outbound Islami”, dalam http://www.semarang metro.co.id//, diakses 22 September 2010

6 Badiatul Muchlisin Asti, Fun Outbound: Merancang Outbound yang Efektif, hlm. 5-6

Page 18: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

4

Sisi menarik dari metode pembelajaran outbound adalah permainan

sebagai bentuk penyampaiannya. Dalam permainan skill, individu tidak hanya

ditantang berpikir cerdas namun juga memiliki kepekaan sosial. Dalam outbound

peserta akan lebih banyak dituntut mengembangkan kemampuan ESQ (emotional

and spiritual quotient), disamping IQ (intelligent quotient). Metode outbound

training memungkinkan peserta dalam aktivitasnya melakukan sentuhan-sentuhan

fisik dengan latar alam yang terbuka sehingga diharapkan peserta didik mampu

menghayati kebesaran dan ke-Agungan Allah SWT. melalui ciptaanya yaitu alam.

Sehingga penanaman nilai – nilai agama Islam lebih efektif dibandingkan

pembelajaran agama yang biasa hanya dilakukan di dalam ruang dan terpacu pada

penyampaian pendidik saja.

Konsep baru yang ditawarkan dalam pelatihan di alam terbuka saat ini

adalah Islamic Experiential Learning. Yaitu pembelajaran agama Islam melalui

outbound dengan memanfaatkan alam sebagai media pembelajaran. Aktivitas

yang terdapat pada kegiatan outbound menantang peserta untuk mengoptimalkan

empat potensi yang dimiliki yaitu: akal, fisik, emosional dan yang terpenting

adalah potensi spiritual.7 Kegiatan - kegiatan yang dilakukan sangat sederhana

namun, dibalut dalam permainan menyenangkan sehingga peserta didik akan

mendapat pemahaman sangat dalam tentang keislaman.

Dalam kegiatan outbound ini peserta diajak untuk menyelami makna dari

nilai – nilai keislaman yang luhur melalui berbagai aktivitas yang interaktif,

menyenangkan, sarat hikmah dan menyentuh qalbu. Nilai-nilai Keislaman adalah

nilai-nilai yang memiliki kebaikan di dunia dan akhirat. Nilai-nilai yang memiliki

cita sosial yaitu nilai keadilan, perdamaian, kejujuran, tanggung jawab dan

membawa kemaslahatan di dunia dan akhirat.8 Nilai – nilai keislaman dalam

kegiatan outbound salah satunya adalah akidah Islam.

7 Muhammad Irsan, el. al., Training Games Islami versi Outdoor, Jakarta:

Elemen-T, 2007, hlm. 180 8Nahdliyin, “Pendidikan Berbasis Keislaman: Kedepankan Nilai

Kemaslahatan”, dalam http://www.dutamasyarakat.com, di akses 24 Oktober 2010

Page 19: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

5

Hal tersebut di atas sejalan dengan materi Pendidikan agama Islam yang

diajarkan di satuan pendidikan materi tersebut mencakup akidah, syariah dan

akhlak. Islam menempatkan pendidikan akidah pada posisi yang paling mendasar.

Terposisikan dalam rukun yang pertama dari rukun Islam, sekaligus sebagai kunci

yang membedakan antara orang Islam dan non Islam.9

Dalam agama Islam akidah merupakan prioritas yang paling mendasar.

Akidah diartikan sebagai ajaran tentang keimanan terhadap ke-Esaan Allah swt.

Sedangkan pengertian secara luas adalah keyakinan penuh yang dibenarkan oleh

hati, diucapkan dengan dan oleh amal perbuatan. Sebagaimana dikutip oleh

Yanuhar Ilyas dalam bukunya kuliah akidah Islam. Abu Bakar Jabir Al-Jarazy

mendefinisikan akidah sebagai sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara

umum (axioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu

dipatrikan (oleh manusia) di dalam hati (serta) diyakini kesahihan dan

keberadaannya (secara pasti) dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan

kebenaran itu.10

Berangkat dari latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai pendidikan akidah yang dapat dilakukan melalui

kegiatan outbound di Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho Semarang. Di Sekolah Dasar

Alam Ar-ridho Semarang yang terletak di Jalan Bukit Kelapa Sawit I, Blok AA

Tembalang memiliki visi menjadi sekolah yang selalu berinovasi dan kreatif

untuk menyempurnakan sistem, metoda, dan praktek pendidikan dengan islam

sebagai landasan dan titik tolak falsafah nya dan menyebarluaskan ke seluruh

Indonesia. Metode mengajar di sekolah ini salah satunya adalah melalui kegiatan

outbound training dan menggunakan lingkungan sekitar (alam) sebagai sarana dan

laboratorium belajar (learning experience). Untuk mengetahui lebih jauh,

bagaimana pembelajaran Pendidikan Akidah di Sekolah Alam Ar-Ridho melalui

kegiatan outbound cukup efektif dalam menanamkan akidah pada peserta

9 M. Nipan Abdul Halim, Anak Soleh Dambaan Keluarga, (Jogjakarta:

Pustaka Pelajar, 2000), hlm. 93 10 Yanuhar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, (Jogjakarta: LPPI, 1993) cet II,

hlm. 2

Page 20: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

6

didiknya, maka dalam skripsi ini penulis mengadakan penelitian dengan

menggunakan judul ”Pendidikan Akidah Melalui Kegiatan Outbound (Studi

Pada Kelas V di SD Alam Ar-Ridho Semarang) ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang

akan dibahas pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah proses pendidikan akidah melalui kegiatan outbound pada

kelas V di Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho Semarang?

2. Bagaimanakah Akidah peserta didik setelah mengikuti kegiatan outbound

pada kelas V di Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho Semarang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah penulis rumuskan, maka tujuan

penelitian ini secara garis besar adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisa

bagaimana proses pendidikan akidah melalui kegiatan outbound dan akidah

peserta didik setelah mengikuti kegiatan outbound pada kelas besar di Sekolah

Dasar Alam Ar-Ridho Semarang.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diharapkan hasilnya

nanti akan dapat membantu memberikan sumbangan pemikiran dalam dunia

pendidikan. Secara lebih jelas, manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat menambahkan informasi, wawasan pemikiran

dan pengetahuan dalam bidang pendidikan Agama Islam. Penelitian ini juga

diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman model pembelajaran akidah

melalui outbound training.

2. Secara praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para pembaca

berupa informasi mengenai pengembangan model pembelajaran agama Islam

melalui outbound, serta hal-hal yang berkaitan dengannya, terutama penerapan

Page 21: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

7

outbound sebagai model pembelajaran. Sehingga mampu mendorong

pemikir/pendidik pendidikan Islam bersikap inovatif dan kreatif dalam

menciptakan model pembelajaran yang tidak monoton dan menyenangkan

untuk mengarahkan agar peserta didik mampu mengaktualisasikan nilai-nilai

pendidikan akidah dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Page 22: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

8

BAB II

PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND

A. Kajian Pustaka

Untuk menunjukkan posisi dalam penelitian ini, maka akan peneliti

paparkan beberapa tulisan yang sudah ada. Dari sini nantinya bakal dijadikan

sandaran teori dan sebagai perbandingan dalam mengupas berbagai masalah

penelitian sehingga diharapkan akan muncul penemuan baru yang betul-betul

otentik. Diantaranya dipaparkan sebagai berikut:

Agus Thohir (3103176), Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, dalam

skripsinya “Implementasi Model Sekolah Alam di Pendidikan Anak Usia Dini Ar-

Ridho Semarang dalam Tinjauan Pendidikan Islam”. Dalam skripsi ini peneliti

mencoba untuk menjelaskan bagaimana implementasi model sekolah alam pada

tingkat PAUD ditinjau dari pendidikan Islam.11 Dimana dalam penelitian ini

banyak menjelaskan mengenai sekolah alam sehingga membantu penulis untuk

memahami bagaimana sebenarnya sistem pembelajaran di sekolah alam.

Karya lain yaitu skripsi yang disusun oleh saudari Rowiyati (3103231),

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,

dengan judul: “Hubungan Pendidik dengan Orang Tua Peserta didik Pengaruhnya

terhadap Prestasi Belajar PAI Peserta didik SD Alam Ar-ridho Tembalang”

menjelaskan bahwa prestasi hasil belajar PAI termasuk salah satu diantara hasil

belajar yang telah dicapai peserta didik dalam usahanya menguasai mata pelajaran

tersebut dan dinyatakan dengan nilai yang diperoleh peserta didik setelah

11 Agus Tohir, Implementasi Model Sekolah Alam di Pendidikan Anak

Usia Dini Ar-Ridho Semarang dalam Tinjauan Pendidikan Islam, Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2010), hlm. 4

Page 23: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

9

dilakukan evaluasi hasil belajar. Penelitian ini memfokuskan tentang pengaruhnya

kerjasama antara Pendidik dan wali murid terhadap hasil belajar PAI.12

Dengan demikian, jelaslah bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian-

penelitian sebelumnya, baik itu dalam jenis penelitian ataupun fokus dari kajian

penelitian-penelitian sebelumnya.

B. Kerangka Teoritik

Kerangka teoritik merupakan teori yang dirancang menjadi pijakan utama

dalam melaksanakan penelitian. Dalam penelitian ini, ada beberapa teori yang

dijadikan pijakan peneliti dalam melaksanakan penelitian pelaksanaan pendidikan

akidah melalui kegiatan outbound, yaitu terkait dengan pendidikan akidah,

kegiatan outbound, serta hubungan antara keduanya, yaitu pelaksanaan

pendidikan akidah melalui kegiatan outbound.

Anak-anak adalah harapan masa depan dan penerus kelangsungan serta

kelanjutan hidup. Karena itu, tugas orang tua dalam mendidik anak-anaknya

adalah tanggung jawab utama dan terpenting dihadapan Allah SWT.

Rasulullah SAW telah menyebutkan tugas kedua orang tua dalam

pendidikan anak-anaknya. Untuk itu, beliau bersabda:

حدثنا ابن أيب ذئب عن الوهري عن أيب سلمة بن عبد الرمحن عن أيب هريرة رضي حدثنا آدماه يهودا نه فابو على الفطرة لد قال النيب صلى اهللا عليه و سلم كل مولود يو: اهللا عنه قال

١٣او ينصرانه او يمجسانه

12 Rowiyati, Hubungan Pendidik dengan Orang Tua Peserta didik

Pengaruhnya terhadap Prestasi Belajar PAI Peserta didik SD Alam Ar-ridho Tembalang, Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2008), hlm. 5.

13Muhammad Bin Ismail Abu Abdullah Al Bukhori Al Ja’fi, Jami’ Shahih

Almukhtashar, (Mesir: Dar Ibnu Katsir, 1987) Jus 1, hlm. 465.

Page 24: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

10

Adam menceritakan kepada kami, Abi Daab menceritakan kepada kami dari Wahri dari Abi Salamah Bin Abdur Rohman dari Abi Hurairoh r.a berkata: Nabi saw bersabda “Setiap anak terlahir dalam keadaan suci, kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (H.R. Bukhori)

Seorang bayi yang baru lahir adalah makhluk Allah SWT yang tidak

berdaya dan senantiasa memerlukan pertolongan untuk dapat melangsungkan

hidupnya di dunia ini. Manusia lahir tidak mengetahui sesuatu apapun, tetapi ia

dianugerahi oleh Allah SWT pancaindera, pikiran, dan rasa sebagai modal untuk

menerima ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan, dan mendapatkan sikap

tertentu melalui proses kematangan dan belajar mengajar terlebih dahulu. 14 Untuk

mencapai hal yang diinginkan tersebut, dapat diusahakan melalui pendidikan, baik

pendidikan dalam keluarga, pendidikan di sekolah, maupun pendidikan di

masyarakat.

Untuk itu, Islam sangat memperhatikan terhadap pendidikan, Islam juga

menjelaskan dengan tepat dan ketat tentang cara mendidik dan mengajar, serta

menetapkan bagi mereka yang mampu untuk melaksanakannya dengan tanggung

jawab penuh. 15

Agama Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu belajar.

Bahkan Islam mewajibkan kepada setiap orang yang beriman untuk belajar. 16

Jadi, pendidikan agama Islam adalah ikhtiar manusia dengan jalan bimbingan

untuk membantu dan mengarahkan fitrah agama anak didik menuju terbentuknya

kepribadian utama sesuai dengan ajaran agama.

1. Pendidikan Akidah

a. Pengertian Pendidikan Akidah

14 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Impelementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 137

15 Muhammad Zuhaili, Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini, (Jakarta: A.H. Ba’dillah Press, 2002), hlm. 18-19.

16 Baharudin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm. 32.

Page 25: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

11

Secara etimologi, akidah berasal dari bahasa arab `aqada-ya`qidu-uqdatan-

wa`aqidatan artinya ikatan atau perjanjian, maksudnya sesuatu yang menjadi

tempat bagi hati dan hati nurani terikat kepadanya.17 Menurut Muslim Nurdin

akidah berasal dari kata “aqada – ya`qidu – aqdan” yang berarti “mengikatkan

atau mempercayai atau meyakini”. Jadi akidah berarti ikatan,7

kepercayaan/keyakinan.18 Jadi menurut bahasa akidah berarti ikatan atau

keyakinan antara manusia dengan Tuhan.

Aqaid ialah jamak dari akidah (credo), artinya kepercayaan. Menurut

Muhammad Abdul Qadir Ahmad pengertian secara syara`, kepercayaan (akidah)

ialah iman yang kokoh terhadap segala sesuatu yang disebut secara tegas dalam

Al-Qur`an dan Hadist shahih, yang berhubungan dengan Ketuhanan, Kenabian

dan yang didengar (Alam Rohani, Alam Barzah, Kehidupan di alam akhirat).19

Sedangkan pengertian iman itu sendiri menurut bahasa berarti pembenaran hati.

Pengertian secara istilah adalah pengetahuan dan pengakuan (knowledge and

believe) seseorang yang menyatakan ke –Esaan Tuhan dan semua sifat – sifat,

Undang – undang, ganjaran dan hukumannya, kemudian percaya tanpa paksa,

sehingga orang tersebut dinamakan mukmin.20

Dalam buku yang berjudul Apakah yang dimaksud Akidah Ahlus Sunnah

Wal jamaah karya Muhammad Saleh Al Uthaimin menyatakan bahwa akidah kita,

17 A. Zainudin dan M. Jamhari I: Akidah dan Ibadah, Pustaka Setia,

Bandung: 1999, hlm. 49 18 Muslim Nurdin, et. al., Moral dan Kognisi Islam, (Bandung: Alfa beta,

1993) Edisi I, hlm. 77

19 Muhammad Abdul Qadir Ahmad, terj. H.A. Mustofa, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Rineke Cipta, 2008, hlm. 115

20 Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Semarang: Bina Sejati, 2003, hlm. 33

Page 26: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

12

ialah: percaya kepada Allah, percaya kepada malaikat, kitab-kitab suci Allah, para

Rasul utusan Allah dan percaya kepada hari kemudian (akhirat) serta iman akan

kadar baik dan buruk.21

Menurut Hasan al-Bana bahwa aka`id (bentuk jamak dari akidah) artinya

beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hatimu, mendatangkan

ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan

keragu-raguan.22 Pengertian ini sejalan dengan pengertian secara terminologi

yang diungkapkan Zainudin Ahmad Busyra yaitu perkara - perkara yang di

benarkan oleh hati dan jiwa merasa tenang karenanya, serta menjadi suatu

keyakinan bagi pemiliknya yang tidak dicampuri keraguan sedikit pun.23

Sebagian ulama ushul fiqh mendefinisikan akidah, sebagai berikut: Akidah

ialah sesuatu yang diyakini dan dipegang teguh, sukar sekali untuk diubah. Ia

beriman berdasarkan dalil-dalil yang sesuai dengan kenyataan, seperti beriman

kepada Allah SWT. para Malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, dan Rasul-rasul

Allah, adanya kadar baik dan buruk, dan adanya hari akhir.24

21 Muhammad Saleh Al Uthaimin, Apakah yang Dimaksud Akidah Ahlus

Sunnah Wal Jamaah, Surabaya: Bina Ilmu Offset, 1985, cet. Pertama, hlm. 15 22 Zaky Mubarok, et. al., Akidah Islam, Jogjakarta: UII perss, 2001, cet.

Kedua, hlm. 29 23 Zainudin Ahmad Busyra, Buku Pintar Akidah-Akhlak dan Qur`an-Hadis,

Yogyakarta: In Azna Book, 2010, hlm. 11 24 Muhammad Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam,

hlm. 116

Page 27: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

13

Dari beberapa pengertian akidah di atas penulis dapa menyimpulkan bahwa

akidah merupakan kepercayaan dalam hati seseorang terhadap Tuhannya, Allah

SWT. dan meyakini serta mengamalkan rukun iman dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan berasal dari kata dasar “didik” yang mengandung arti pelihara

dan latih. 25 Konsep pendidikan dalam bentuk praktik mengarah pada pengertian

pendidikan sebagai suatu “proses”. Sedangkan pengertian pendidikan dilihat dari

historisnya, pendidikan berasal dari bahasa Yunani “paedagogie” yang berarti

bimbingan yang diberikan kepada anak26. Abuddin Nata menjelaskan bahwa

secara kebahasaan pendidikan berarti tarbiyah dalam bahasa Arab27, selain kata

tarbiyah, terdapat pula kata ta’lim dari ta’dib. Dari ketiga istilah tersebut term

yang paling populer digunakan dalam praktek pendidikan Islam adalah term al-

tarbiyah28

Pendidikan secara terminologi, ada beberapa pengertian pendidikan yang

dikemukakan oleh para ahli:

Menurut Ngalim Purwanto pendidikan adalah segala usaha orang dewasa

dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan

rohaninya ke arah kedewasaan.29

Sedangkan menurut Nelson B. Henry pendidikan adalah:

Education is the process by which those powers (abilities, capacities) of men that are susceptible to habituation are protected by good habits,

25 Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi 4, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama) Cet. I, Hlm. 326. 26 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994) hlm.1. 27 Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Logos Wacana

Ilmu, 2000), hlm.5. 28 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002),

hlm.25. 29 M. Ngalim Purwanto, Ilmu pendidikan Teoretis dan Praktis, (Bandung:

Rosdakarya, 1995), hlm.11

Page 28: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

14

through means artistically contrived, and employed by any man to help another or himself achieve the end in view.30

Pendidikan merupakan suatu proses dimana kemampuan seseorang dapat

dipenuhi oleh kebiasaan-kebiasaan yang berupa kebiasaan baik maupun kebiasaan

yang disusun secara artistik yang digunakan oleh beberapa orang untuk menolong

orang lain atau dirinya sendiri guna mencapai tujuan akhir.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses

pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan; proses, perbuatan,

cara mendidik. 31 Adapun pendidikan menurut John Dewey, “The word education

means just process of leading or bringing up”. 32 (arti kata pendidikan adalah

proses bimbingan dan pengarahan.

Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan

Akidah adalah usaha yang berupa pengajaran, bimbingan, pengarahan, pembinaan

terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat

memahami, menghayati, dan mengamalkan akidah Islam yang telah diyakini

secara menyeluruh, serta menjadikan akidah Islam itu sebagai suatu pandangan

hidupnya dalam berbagai kehidupan baik pribadi, keluarga, maupun kehidupan

masyarakat demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.

b. Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan Akidah

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan

atau dasar tempat berpijak yang baik dan kuat. Dasar pendidikan adalah

pandangan hidup yang melandasi seluruh aktivitas pendidikan. 33 Dasar atau

30 Nelson B.Henry, Philosophies of Education, (New York: The University

of the USA, 1962), hlm. 209 31 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1990), hlm. 204. 32 John Dewey, Democraty and Education: an Introduction of The

Philosophy of Education, (New York: The Mac Milan Company, 1964), hlm. 10. 33 Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam: Paradigma Humanisme

Teosentris, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 83.

Page 29: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

15

fundamen dari suatu bangunan merupakan bagian dari bangunan yang menjadi

sumber kekuatan, keteguhan, serta tetap berdirinya bangunan itu. 34

Dasar pendidikan akidah berarti sesuatu yang dijadikan bahan pijakan dan

sumber ajaran untuk berdiri tegaknya pendidikan akidah. Sejalan dengan hal

tersebut, dasar dari pelaksanaan pendidikan akidah mempunyai dasar yang kuat,

baik secara yuridis, religius, maupun psikologis.

1) Dasar Yuridis

Dasar yuridis adalah dasar-dasar pelaksanaan pendidikan agama Islam

yang berasal dari peraturan perundangan di Indonesia yang secara langsung

dapat dijadikan pegangan dalam pelaksanaan pendidikan agama di sekolah

secara formal. Dasar yuridis ini meliputi:

a) Dasar idiil

Dasar idiil yaitu dasar falsafah Negara Pancasila, yang pada sila

pertama: “Ketuhanan Yang Maha Esa” memberi pengertian bahwa seluruh

elemen bangsa Indonesia harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b) Dasar struktural / konstitusional

Dasar strktural / konstitusional yaitu UUD’ 45 dalam bab XI pasal

29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi:

(1)Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu. 35

Bunyi daripada undang-undang di atas mengandung pengertian

bahwa bangsa Indonesia harus beragama dan negara melindungi umat

beragama untuk menunaikan ajarannya dan beribadah menurut agamanya

34 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan

Multidisipliner: Normatif, Parenialis, Sejarah, Filsafat, Psikologi, Sosiologi, Manajemen, Teknologi, Informasi, Kebudayaan, Politik, Hukum, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010), hlm. 56.

35 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Impelementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 132.

Page 30: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

16

masing-masing. Oleh karena itu, agar umat beragama tersebut dapat

menunaikan ibadah sesuai dengan ajarannya masing-masing, maka

memerlukan adanya pendidikan agama.

c) Dasar Operasional

Dasar operasional yaitu dasar yang mengatur secara langsung

pelaksanaan pendidikan agama di sekolah-sekolah. Dikukuhkan dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

sistem pendidikan nasional seperti berikut:

Bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan yang diatur dengan Undang-Undang. 36

Kedudukan pendidikan agama dalam UU Sisdiknas sekarang ini

bahkan memperoleh tempat cukup istimewa karena merupakan satu-

satunya bahan ajar yang wajib dibelajarkan secara kumulatif di seluruh

jalur, jenjang, dan jenis pendidikan (Pasal 37 dan 38). Yakni mulai dari

PAUD (pendidikan anak usia dini) hingga perguruan tinggi. 37

2) Dasar Religius

Dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran Islam. Al-

Qur’an dan sunnah Nabi adalah sumber dan dasar ajaran Islam yang orisinil.

Ajaran substantif dari al-Qur’an dan sunnah Nabi yang merupakan nilai

Ilahiyah harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Karena itu merupakan standar

norma atau nilai yang memberikan motivasi dan bimbingan bagi manusia

dalam perilaku sosialnya. 38

36 Tim Penyusun, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nomor

20 Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), hlm. 1. 37 Muhammad Kholid Fathoni, Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional

(Paradigma Baru), (Jakarta: Depag RI, 2005), hlm. 21. 38 Achmadi, “Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di

Sekolah”, dalam M. Chabib Thoha dan Abdul Mu’ti (eds.), PMB-PAI di Sekolah: Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta:

Page 31: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

17

Dasar religius pelaksanaan pendidikan akidah, yaitu:

a) Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kalam Allah yang menjadi sumber segala hukum

dan menjadi pedoman pokok dalam kehidupan, termasuk membahas

tentang pembelajaran. Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik pertama,

pada masa awal pertumbuhan Islam, telah menjadikan al-Qur’an sebagai

dasar pendidikan Islam di samping Sunnah beliau sendiri.

Kedudukan al-Qur’an sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat

dipahami dari ayat al-Qur’an itu sendiri.

Firman Allah SWT QS. An-Nahl ayat 64:

!$tBur $uZø9t“Rr& y7 ø‹n=tã |= »tGÅ3ø9$# žw Î) tûÎiüt7çFÏ9 ÞOçlm; “ Ï%©!$# (#qàÿn=tG÷z $# ÏmŠÏù   “ Y‰èdur ZpuH÷qu‘ur

5Qöqs)Ïj9 šc qãZÏB÷sムÇÏÍÈ

Dan kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Q.S. An-Nahl /16: 64) 39

Al-Qur’an merupakan firman Allah yang telah diwahyukan kepada

Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umat manusia. Al-

Qur’an merupakan petunjuk yang lengkap dan juga merupakan pedoman

bagi kehidupan manusia, yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia

yang bersifat universal. 40

b) As-Sunnah

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 33.

39 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Bumi Restu, 1978), hlm. 247.

40 TB. A’at Syafaat, et. al., Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Kenakalan Remaja (Juveline Delinquency), (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), hlm.19-20.

Page 32: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

18

As-Sunnah berisi pedoman untuk kemaslahatan hidup manusia

dalam segala aspeknya, untuk membina umat manusia seutuhnya dan

muslim yang bertaqwa. As-Sunnah merupakan landasan kedua dengan

pembinaan pribadi manusia muslim. 41

Rasulullah saw. bersabda :

٤٢)رواه ابو داود والتر مذرى( بلجام من نار من سئل عن علم فكتمه الجم يوم القيا مة

Barangsiapa yang ditanya sesuatu ilmu, kemudian ia menyembunyikannya, maka ia nanti pada hari kiamat akan dikendalikan dengantali kendali dari api neraka. (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi) 43

Dari hadits ini dapat diambil kesimpulan bahwa Rasululllah SAW

mewajibkan kepada umatnya untuk menyelenggarakan pendidikan dan

pengajaran.

3) Dasar Psikologis

Dasar psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan

kehidupan bermasyarakat. Zakiyah Derajat menyatakan dalam salah bukunya

yang berjudul “Ilmu Jiwa Agama”, bahwa semua manusia normal akan

merasakan dirinya perasaan percaya dan mengakui adanya kekuatan dari luar

dirinya yaitu Dzat yang Maha Kuasa tempat berlindung dan mohon

pertolongan.44 Hal ini dapat terlihat dari sikap dan tingkah laku seseorang

atau mekanisme yang bekerja pada diri seseorang. Ini disebabkan karena cara

41 Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Askara, 1996),

hlm. 21. 42 Imam Abi Hamid al-Ghazali, Ihya’ Ulum al-Din, Juz I, (t.t., Dar El

Hadith, 1992), hlm. 21. 43 Muslich Shabir, Terjemah Riyadlus Shalihin II, (Semarang: Toha Putra,

1981), hlm. 284-285. 44 Zakiyah Derajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996),

Hlm. 155

Page 33: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

19

berfikir, bersikap dan berkreasi serta tingkah seseorang tak dapat dipisahkan

dengan keyakinan yang dimiliki.

Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia sebagai individu

maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat

hatinya tidak tenang dan tidak tenteram sehingga memerlukan adanya

pegangan hidup.45 Secara psikologis, agama bisa menenteramkan,

menenangkan, dan membahagiakan kehidupan jiwa seseorang. Agama bisa

menangkal berbagai penyakit kejiwaan, seperti sombong, iri hati, putus asa,

kepribadian ganda (split personality) dan sebagainya.46

c. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan pendidikan merupakan sasaran akhir dari pelaksanaan proses

pendidikan yang dilakukan di sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan

formal memiliki landasan dalam pencapaian tujuan pendidikan.

Menurut Dr. Muhammad Abdul Qadir Ahmad menjelaskan bahwa

sasaran pengajaran akidah ialah untuk mewujudkan maksud-maksud sebagai

berikut:

1) Memperkenalkan kepada murid akan kepercayaan yang benar, yang menyelamatkan mereka dari siksaan Allah Ta`ala. Juga memperkenalkan tentang rukun iman, ketaatan kepada Allah, dan beramal dengan amal yang baik untuk kesempurnaan iman mereka.

2) Menanamkan iman kepada Allah, para Malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, Rasul-rasul Allah, adanya kadar baik dan buruk dan tentang hari akhir ke dalam jiwa anak.

3) Menumbuhkan generasi yang kepercayaan dan keimanannya sah dan benar, yang selalu ingat kepada Allah, bersyukur, dan beribadah kepada-Nya.

4) Membantu murid agar mereka berusaha memahami berbagai hakikat, umpamanya: a) Allah berkuasa dan mengetahui segala sesuatunya walau sekecil

apapun.

45 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Impelementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 133.

46 M. Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, (Semarang: Lembkota Semarang, 2006), hlm. 32.

Page 34: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

20

b) Percaya bahwa Allah itu adil, baik di dunia maupun di akhirat. c) Membersihkan jiwa dan pikiran murid dari perbuatan syirik.47

Tujuan akidah Islam sebagaimana yang telah dikutip Dr. Rosihon

Anwar, M.Ag. dari pendapat Zainuddin dan M. Jamhari dalam buku Akidah

dan Ibadah sebagaimana di bawah ini:

1) Memupuk dan mengembangkan potensi-potensi ketuhanan yang ada sejak lahir. Hal ini karena manusia sejak di alam roh sudah mempunyai fitrah ketuhanan.

2) Menjaga manusia dari kemusyrikan 3) Menghindari pengaruh akal yang menyesatkan. 48

Berdasarkan pendapat diatas bahwa sebenarnya akidah sudah

menjadikan kewajiban orang tuanya untuk menanamkannya sejak lahir,

sehingga pendidikan yang dilakukan di sekolah hanya bertujuan mendorong

dan memelihara akidah tersebut.

Menurut muhaimin Pendidikan agama Islam yang salah satu unsurnya

adalah pendidikan akidah, bertujuan untuk:

1) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi mnausia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

2) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah. 49

47 Muhammad Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama

Islam, hlm 116-117 48 Rosihon Anwar, Akidah Akhlak, (Bandung: Pustaka Setia, 2008) hlm.

15-16 49 Muhaimin. Rekonstruksi Pendidikan Islam: Dari Paradigma

Pengembangan, Manajemen Kelembagaan, Kurikulum hingga Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Remaja RosdaKarya, 2009), hlm. 189.

Page 35: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

21

Berdasarkan rumusan-rumusan di atas, maka dapat penulis ambil suatu

kesimpulan bahwa tujuan pendidikan akidah tersebut sangat menunjang

peningkatan keimanan dan ketaqwaan siswa kepada Allah SWT serta dapat

memberikan pengetahuan sekitar pendidikan agama Islam kearah yang lebih

baik. Sehingga harapanya dapat memberi pengaruh terhadap perilaku dan

akhlak peserta didik ke arah yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

d. Fungsi Pendidikan Akidah

Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan akidah

dilakukan setiap orang tua dalam keluarga. Hal tersebut sejalan dengan fungsi

pendidikan akidah yang ada di sekolah atau madrasah yang di ungkapkan

dalam buku PAI Berbasis Kompetensi yaitu sebagai “Pengembangan,

Penanaman nilai, Penyesuaian mental, Perbaikan, Pencegahan, Pengajaran dan

Penyaluran.” 50

Penulis mencoba mengembangkan fungsi – fungsi tersebut

sebagaimana berikut bahwa Pengembangan adalah dimaksudkan untuk

meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT yang

telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Sekolah berfungsi

menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan,

pengajaran, pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat

berkembang secara optimal sesuai tingkat perkembangannya. Penanaman nilai

sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di

akhirat.

Sedangkan Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat

mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam. Perbaikan, yaitu

untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan

kelemahan – kelemahan peserta didik dalam keyakinan pemahaman dan

pengamalan ajaran dalam kehidupan sehari-hari. Pencegahan, yaitu untuk

menangkal hal-hal negatif dari lingkungan atau budaya lain yang dapat

50 Abdul Majid dan Dian Andayani, PAI Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 169-170

Page 36: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

22

membahayakan dirinya dan menghambat menuju manusia Indonesia

seutuhnya.

Fungsi Pengajaran yaitu tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara

umum (alam nyata dan nir-nyata) sistem dan fungsionalnya. Dan Penyaluran

yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus dalam agama

Islam agar bakat dimanfaatkan untuk dirinya dan orang lain.

Tingkat keyakinan (akidah) seseorang tergantung kepada tingkat

pemahamannya terhadap dalil. Artinya apabila manusia diberi pelajaran

mengenai dalil-dalil tentang akidah di sekolah maka diharapkan akidah dalam

hati orang tersebut akan semakin kuat. Dan akibatnya dia akan senantiasa

menjaga ibadah dan akhlaknya, karena orang yang memiliki akidah kuat maka

akan semakin baik kualitas ibadah dan akhlaknya.

Dari beberapa fungsi pendidikan akidah di atas penulis dapat

menyimpulkan bahwa pendidikan akidah yang dilakukan di sekolah atau

satuan pendidikan pada dasarnya adalah upaya memelihara akidah atau iman

yang telah ditanamkan oleh orang tua di dalam keluarga. Sebagaimana kita

ketahui bahwa akidah sangat erat hubungannya dengan ajaran dan agama yang

dianut oleh seseorang.

e. Materi Pendidikan Akidah

Menurut Hasan al-Banna menunjukkan materi yang berkaitan dengan

lingkup pembahasan mengenai akidah:

1) Ilahiyat, pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Illah (Tuhan, Allah) seperti wujud Allah, asma Allah, sifat-sifat yang wajib ada pada Allah, dan lain-lain.

2) Nubuwat, pembahasan yang berhubungan dengan segala sesuatu dengan rasul-rasul Allah, termasuk kitab suci, mukjizat, dan lain-lain.

3) Ruhaniyat, pembahasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan alam roh atau metafisik, seperti malaikat, jin, iblis, setan, roh, dan lain-lain.

Page 37: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

23

4) Sam`iyyat, pembahasan tentang segala sesuatu yang bisa diketahui melalui sam`i (dalil naqli: Al-Qur`an dan As-Sunnah) seperti surga-neraka, alam barzakh, akhirat, kiamat, dan lain-lain.51

Dr. Muhammad Abdul Qadir Ahmad dalam bukunya Metodologi

Pengajaran Agama Islam menyebutkan bahwa 3 sendi akidah islamiyah

tersebut secara tersirat merupakan materi akidah yaitu:

1) Ketuhanan, meliputi sifat-sifat Allah SWT. nama-namanya-Nya yang baik, dan segala pekerjaan-Nya.

2) Kenabian (Nubuwah), meliputi sifat-sifat nabi-nabi `Alaihisallam, keterpeliharaan mereka dalam menyampaikan risalah, beriman tentang kerasulan dan mukjizat yang diberikan kepada mereka, dan beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada mereka.

3) Yang didengar (assam`iiyaatu ditulis arab) a) Alam rohani, membahas tentang alam yang tak dapat dilihat

dengan mata b) Alam Barzah, kehidupan dalam alam kubur sampai bangkit pada

hari kiamat. c) Kehidupan di alam Akhirat, meliputi tanda-tanda kiamat, huru-

hara, pembalasan amal perbuatan, dan lain-lain.52

Selain dua pendapat di atas menurut penulis bahwa ruang lingkup

pembahasan akidah juga bisa mengikuti sistematika rukun Iman, yaitu: Iman

kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab Allah, Nabi dan Rasul, Hari Akhir dan

Iman kepada Qadha dan Qadhar. Dalam pendidikan ruang lingkup pembahasan

akidah biasanya juga menggunakan sistematika tersebut.

2. Kegiatan outbound (Outbound Training)

Outbound training adalah sesuatu bentuk pembelajaran yang menarik dan

positif. Banyak lembaga pendidikan yang menerapkan metode outbound training

(outing) ini dalam proses pengajaran, dan penggunaannya dinilai memberikan

51 Syekh Hasan Al Banna, Terj. Hasan Baidaie, Aqidah Islam, Bandung :

PT. Alma`arif, 1980, Hlm. 14 52 Muhammad Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam,

hlm. 45

Page 38: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

24

kontribusi positif terhadap kesuksesan belajar.53 Metode experiential learning

dalam bentuk outbound training yang satu ini mampu menghadirkan nuansa baru

dengan kemasan berbeda dibanding training konvensional selama ini, hanya di

dalam kelas, formal dan membosankan (kadang-kadang bikin ngantuk).

Bermain tapi bukan main-main, fun tapi full learning point. Inilah unsur

lebih outbound training yang ditawarkan. Belajar melalui proses mengalami

sendiri (outbound training), berinteraksi secara intens sambil belajar dengan rekan

sehari-hari dalam pekerjaan melalui simulasi game outbound yang dilakukan di

alam terbuka, adalah pengalaman penuh makna.

a. Sejarah Outbound

Dalam sejarah Islam mengajar dengan cara experiential learning di luar

ruangan pernah dilakukan oleh kaum sufi. Sebuah kisah meriwayatkan bahwa

dahulu ada seorang sungguh – sungguh yang ingin menjadi sufi setelah

mendengarkan ceramah seorang guru sufi.54

Guru sufi itu menjawab bahwa materi bahwa ilmu yang diperoleh dari

guru sufi yang lebih tinggi derajat ilmunya. Orang itu kemudian mencari guru

sufi yang dimaksudkan, ternyata guru sufi menyatakan hal yang sama sampai

beberapa kali. Sampai akhirnya bertemu dengan guru sufi dari guru sufi yang

pernah ia temui. Kemudian menyampaikan maksud kedatangannya, yaitu

meminta guru sufi mengajarkan ilmu sufi.

Suatu hari, guru sufi meminta orang tersebut agar membawa mangkok

berisi air berkeliling perbukitan dengan kereta kuda dan tidak boleh air itu

tumpah walau setetes pun. Dengan susah payah orang tersebut berhasil dan

meminta kepada guru sufi agar segera mengajarkan ilmu sufi. Guru sufi

53 Djamaludin Ancok, Outbound Management Training Aplikasi Ilmu

Perilaku dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: UII Press, 2007, cet. Ke-4, hlm. 2

54 Muhammad Irsan, et. al., Training Games islami Versi Outdoor, Jakarta: Elemen-T, 2007, hlm. 18

Page 39: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

25

menjelaskan padanya bahwa apa yang telah dilakukannya adalah belajar ilmu

sufi. Dijelaskan bahwa bila dalam hidupmu kau jaga hatimu seperti kau jaga air

dalam mangkok itu, maka kau bisa menjadi sufi.55

Dari kisah tersebut dapat diambil pelajaran bahwa tanpa berbicara

panjang lebar tentang bagaimana menjadi sufi melalui aktivitas pembelajaran

yang tepat dan mengandung hikmah yang begitu dalam justru seorang lebih

cepat mengerti.

Dalam historis yang lain menyatakan bahwa proses mencari pengalaman

melalui kegiatan di alam terbuka sudah ada sejak zaman Yunani Kuno.

Pendidikan melalui kegiatan alam terbuka ini mulai dilakukan pada tahun 1821

saat didirikannya Round Hill School.56 Disinilah orang-orang berkumpul untuk

belajar tentang segala hal dengan menggunakan kebebasan arena yang sangat

mendukung berjalannya proses pembelajaran.

Secara sistematis, pendidikan melalui kegiatan Outbound dimulai pada

tahun 1941 di Inggris. Lembaga pendidikan outbound pertama dibangun oleh

seorang pendidik berkebangsaan Jerman bernama Kurt Hahn yang bekerjasama

dengan seorang pedagang Inggris bernama Lawrence Holt. Kedua orang ini

membangun pendidikan berdasarkan petualangan (Adventure Based

Education). Dalam kegiatan pendidikan tersebut, petualangan dimulai dengan

menggunakan kapal layar kecil disertai tim penyelamat untuk mendidik para

pemuda di zaman perang.57

Awalnya dari larinya Kurt Hahn ke Inggris pada tahun 1933 karena

berbeda pandangan dengan Hitler. Dengan bantuan Lawrence Holt, seorang

pedagang kapal niaga, Hahn memakai nama Outward Outbound saat

mendirikan sekolah di Aberdovey, Wales pada tahun 1941.58 Program tersebut

55 Muhammad Irsan, et. al.,. Training Games islami Versi Outdoor, hlm.19 56 Djamalaudin Ancok, Outbound Management Training, Yogyakarta: UII

Press , 2003, Hlm. 1 57 As`adi Muhammad, The Power Of Outbound Training, Yogyakarta:

Power Book (IHDINA), 2009, Hlm. 32 58 As`adi Muhammad, The Power Of Outbound Training, hlm. 32

Page 40: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

26

direkayasa saat perang dunia, untuk melatih para pelaut Inggris yang

dipersiapkan menghadapi pelayaran samudera yang menantang sekaligus

kejamnya perang. Banyak orang muda (calon pelaut) dilatih bermacam

kompetensi dan ketrampilan yang menunjang dirinya supaya dapat diandalkan

menjadi pelaut tangguh. Mereka diajar bagaimana melakukan tali temali,

panjat-memanjat, dan segala ketrampilan yang secara umum digunakan untuk

bisa mengendalikan kapal. Selain ketrampilan yang diperoleh, karakter dan

mental peserta mengalami peningkatan yang signifikan. Konsep pelatihan

tantangan Hahn pada intinya didasarkan atas perpaduan 4 unsur, yaitu tempat,

isi, program, simulator, dan kegiatan berbasis petualangan.59

Kurt Hahn beranggapan bahwa kegiatan petualangan bukanlah semata-

mata bertujuan menjadikan seseorang terampil berpetualang, melainkan

sebagai wahana berlatih anak-anak muda menuju kedewasaan. Mengingat

media, metode, dan pendekatan banyak ahli pendidikan yang

mengklasifikasikan bentuk pelatihan ini sebagai Adventure Education atau

Experiential Learning.60

Tahun 1990 Outward Bound Indonesia terbentuk, sebagai bagian dari

Outward Bound International. Orang Indonesia yang agak sulit melafalkan

kata outward bound lama kelamaan cukup menyebutnya jadi otbon, outbond,

atau outbound.

b. Pengertian Outbound

Pengertian outbound dilihat dari bentukan kata, dapat diartikan out of

boundary, dapat diterjemahkan secara bebas sebagai “keluar dari lingkup, batas

dan kebiasaan”.61 Pengertian tersebut sejalan dengan pendapat As`adi

59 Agustinus Susanta, Outbound Profesional Pengertian, Prinsip

Perencanaan, dan Panduan Pelaksanaan, Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET, 2010, hlm. 5-6

60 As`adi Muhammad, The Power Of Outbound Training, hlm. 32-33 61 Agustinus Susanta, Outbound Profesional Pengertian, Prinsip

Perencanaan, dan Panduan Pelaksanaan, hlm. 18

Page 41: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

27

Muhammad yang menyatakan bahwa outbound berasal dari bahasa inggris

terdiri dari dua kata out (keluar) dan bound (bentuk). Secara umum dapat

didefinisikan bahwa outbound adalah bentuk kegiatan yang dilakukan di luar

atau lapangan terbuka. Namun kemudian, kedua kata tersebut dijadikan sebagai

istilah tersendiri yang digabungkan menjadi outbound yang berarti perjalanan

kapal ke luar negeri.62

Pengertian outbound secara istilah dalam konteks kekinian di Indonesia

menurut Agustinus Susanto: “outbound adalah metode pengembangan diri

melalui kombinasi rangkaian kegiatan beraspek psikomotorik, kognitif, dan

afeksi dalam pendekatan pembelajaran melalui pengalaman.63 Outbound adalah

metode pengembangan potensi diri melalui rangkaian kegiatan

simulasi/permainan/dinamika, yang memberi pembelajaran melalui

pengalaman langsung. Catatan penting tentang definisi outbound tersebut

adalah, ternyata outbound hanyalah suatu metode. Selayaknya dalam

pembelajaran outbound dapat digunakan sebagai metode pembelajaran.

Dalam pengertian secara historis, outbound yang dikenal dengan istilah

outwardbound, merupakan sebuah istilah untuk pelayaran di masa lampau yang

digunakan pada saat pelaut meninggalkan pelabuhan menuju ke laut bebas

yang penuh dengan ketidakpastian.64

Dari beberapa pengertian outbound diatas penulis menyimpulkan bahwa

outbound merupakan kegiatan yang berupa permainan yang kreatif, rekreatif

dan edukatif yang dalam proses kegiatannya mengandung unsur pembelajaran

sesuai tujuan yang akan dicapai.

c. Tujuan Kegiatan Outbound

Tujuan outbound itu bermacam-macam sesuai dengan subjek dan

objeknya. Siapa yang menggunakan dan apa sasaran yang hendak dicapai.

62 As`adi Muhammad, The Power Of Outbound Training, hlm. 23 63 Agustinus Susanta, Outbound Profesional Pengertian, Prinsip

Perencanaan, dan Panduan Pelaksanaan, hlm. 18-19 64 As`adi Muhammad, The Power Of Outbound Training, hlm. 23-24

Page 42: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

28

Tujuan outbound secara umum sebagaimana yang telah dikutip oleh As`adi

Muhammad adalah untuk:

1) Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri siswa 2) Berekspresi sesuai dengan caranya sendiri yang masih dapat diterima

lingkungan 3) Mengetahui dan memahami perasaan, pendapat orang lain dan

menghargai perbedaan. 4) Membangkitkan semangat dan motivasi untuk terus terlibat dalam

kegiatan-kegiatan. 5) Lebih mandiri dan bertindak sesuai dengan keinginan. 6) Lebih empati dan sensitif dengan perasaan orang lain serta mampu

berkomunikasi dengan baik. 7) Mengetahui cara belajar yang efektif dan kreatif. 8) Memberikan pemahaman terhadap sesuatu tentang pentingnya

karakter yang baik. 9) Menanamkan nilai-nilai yang positif sehingga terbentuk karakter

siswa SD melalui berbagai contoh nyata dalam pengalaman hidup 10) Mengembangkan kualitas hidup siswa yang berkarakter. 11) Menerapkan dan memberi contoh karakter yang baik kepada

lingkungan. 65

Dari pandangan tentang tujuan outbound tersebut, jelaslah bahwa

outbound memiliki tujuan yang jelas dan positif. Dalam dunia pendidikan

tujuan outbound ditentukan di awal sebagi goal setting dari kegiatan outbound

yang akan dilakukan. Sehingga pendidik bisa mendesain tujuan yang akan

disampaikan dalam kegiatan outbound sesuai rencana yang telah ditentukan.

d. Manfaat Kegiatan Outbound

Apapun jenisnya, outbound dengan berbagai jenis petualangan

(adventure) dan permainan (games) yang biasa dijalankan sebenarnya memiliki

manfaat yang beragam, diantaranya adalah:

1) Komunikasi efektif (effective communication) 2) Pengembangan tim (team building) 3) Pemecahan masalah (problem solving) 4) Kepercayaan diri (self confidence) 5) Kepemimpinan (leadership) 6) Kerjasama tim (sinergi) 7) Permainan yang menghibur (fun games)

65As`adi Muhammad, The Power Of Outbound Training, hlm.36-37

Page 43: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

29

8) Konsentrasi/focus 9) Kejujuran/sportivitas.66

Selain manfaat diatas diungkapkan oleh As`adi Muhammad bahwa

manfaat outbound diantaranya yaitu:

1) Meningkatkan keberanian dalam bertindak maupun berpendapat. 2) Kegiatan outbound membentuk pola pikir yang kreatif. 3) Meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam berinteraksi. 4) Kegiatan ini akan menambah pengalaman hidup seseorang menuju

sebuah pendewasaan diri.67

Kegiatan outbound individu atau kelompok akan mendapatkan manfaat

yang beragam. Mulai dari menambah pengalaman baru. Memacu rasa

keberanian. Membangun rasa kebersamaan. Komunikasi yang efektif

antarsesama. Bertindak sesuai dengan situasi dan kondisi. Memahami setiap

kelebihan maupun kekurangan yang ada pada dirinya maupun orang lain.

Dapat menimbulkan rasa saling menghargai dalam setiap keputusan. Selain itu

juga outbound bermanfaat sebagai proses berlatih memacu cara berpikir

seseorang agar selalu sistematis.

Manfaat outbound dalam konteks dunia pendidikan dapat disesuaikan

dengan tujuan pelaksanaan kegiatan outbound tersebut. Hal ini karena beda

jenis kegiatan outbound yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang

berbeda pula. Akan tetapi, karena outbound berbentuk kegiatan fisik sehingga

bisa sebagai dalah satu bentuk olahraga.

e. Metodologi Dalam Outbound Training

Menurut Boyyet and Boyyet, dalam bukunya Jamaluddin Ancok

menyebutkan bahwa ada 4 metodologi dalam outbound training, yaitu :

1) Pembentukan pengalaman (experience) 2) Perenungan pengalaman (reflect) 3) Pembentukan konsep (form concept) 4) Pengujian Konsep (test concept) 68

66 Agustinus Susanta, Menguak Tabir Outbound,

http://outboundmalang.com, diakses Kamis 31 Maret 2011 67 As`adi Muhammad, The Power Of Outbound Training, hlm. 41

Page 44: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

30

Maksud dari 4 metodologi tersebut adalah sebagaimana dijelaskan

penulis sebagai berikut:

1. Pembentukan pengalaman (experience)

Peserta dilibatkan alam suatu kegiatan atau permainan bersama orang

lain. Kegiatan atau permainan outbound adalah salah satu bentuk

pemberian pengalaman secara langsung kepada peserta pelatihan.

Pengalaman langsung dalam outbound akan dijadikan wahana untuk

menimbulkan pengalaman intelektual, pengalaman emosional dan

pengalaman bersifat fisikal. Dengan adanya pengalaman tersebut setiap

peserta siap untuk memasuki kegiatan berikutnya yang disebut dengan

pencarian makna (debriefing)

Agar pengalaman yang ditimbulkan dalam proses pelatihan sesuai

dengan kebutuhan, diperlukan adanya penelitian pendahuluan tentang

kebutuhan pelatihan (training need assessment).

2. Perenungan pengalaman (reflect)

Kegiatan perenungan (refleksi) bertujuan untuk memproses

pengalaman yang diperoleh dari kegiatan outbound yang dilakukan.

Setiap peserta outbound dalam melakukan refleksi tentang pengalaman

pribadi yang dirasakan disaat kegiatan berlangsung. Apa yang dirasakan

secara intelektual, emosional dan fisikal. Dalam tahap ini, fasilitator

berusaha untuk merangsang para peserta untuk menceritakan pengalaman

pribadi masing-masing setelah terlibat di dalam kegiatan outbound tahap

pertama.

Di dalam kegiatan refleksi outbound, peserta biasanya menceritakan

pengalaman pribadinya masing-masing dalam berbagai tingkatan belajar.

Salah satu teori tentang level belajar yang banyak dipakai dalam

68 Agustinus Susanta, Outbound Profesional Pengertian, Prinsip

Perencanaan, dan Panduan Pelaksanaan, hlm. 3

Page 45: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

31

pendidikan adalah taxonomy yang diajukan Bloom (1956). Menurut

Bloom, ada enam level belajar, yaitu:

a) Knowledge. Pada level ini orang hanya mengingat peristiwa yang terjadi dan menceritakan apa-apa yang terjadi hanya sebagai fakta.

b) Comprehension. Pada tingkat ini orang menginterpretasikan apa yang terjadi.

c) Application. Di tingkat ini orang melakukan penerapan secara sederhana dari apa-apa yang dia pelajari.

d) Analysis. Pada tingkatan ini orang memecah-mecah hal-hal yang dialami dalam berbagai komponen dan melihat keterkaitan satu dengan lainnya.

e) Synthesis. Di level ini orang menggabungkan potongan pengetahuan untuk memecah suatu masalah.

f) Evaluation. Di tingkat ini orang mengevaluasi manfaat sebuah gagasan, solusi masalah, dan peristiwa yang dialaminya.69

Kegiatan refleksi dilakukan dengan meminta peserta pelatihan

outbound duduk secara santai dengan membuat lingkaran agar peserta

saling berhadapan. Fasilitator berada di lingkaran dan menyatu dengan

peserta. Fasilitator outbound harus aktif menggali pengalaman peserta

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta pelatihan

outbound.

3. Pembentukan konsep (form concept)

Para peserta outbound training mencari makna dari pengalaman

intelektual, pengalaman emosional dan pengalaman fisikal yang diperoleh

dari keterlibatan dalam kegiatan outbound. Pengalaman apakah yang

ditangkap dalam suatu permainan outbound, dan apa arti permainan

69 Yudho Triwibowo, Manfaat outbound,

http://outboundmalang.com/2010/04/ diakses tanggal 04 Maret 2011 jam 03.47

Page 46: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

32

outbound tersebut bagi kehidupan pribadi maupun dalam hubungan

dengan orang lain.

4. Pengujian Konsep (test concept)

Pada perenungan konsep ini, para peserta outbound training diajak

untuk merenungkan dan mendiskusikan sejauh mana konsep yang telah

terbentuk di dalam tahapan tiga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari

hari, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun

kehidupan dalam pekerjaan. Fasilitator membantu para peserta outbound

training dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang menggiring

peserta untuk melihat relevansi dari pengalaman selama pelatihan dengan

kegiatan di dunia kerja sesungguhnya.70

Beberapa metodologi di atas akan memberikan kemudahan dalam

melaksanakan dan merencanakan kegiatan outbound sesuai tujuan yang akan

dicapai. Karena pada setiap peserta outbound merasakan dan mengalami hal

atau kegiatan yang berbeda dalam satu simulasi permainan saja. Sehingga

peserta benar-benar dapat merasakan manfaat serta efek dari kegiatan atau

permainan yang telah dilakukan. Metodologi ini juga menjadi unsur tersendiri

dalam kegiatan outbound yang membedakan dengan kegiatan – kegiatan

permainan biasa.

3. Pendidikan Akidah Melalui Kegiatan Outbound

Mengesakan Allah dalam Islam merupakan dasar pokok dan sendi yang

sangat penting, karena sendi merupakan dasar dari syariat, hukum, dan jalan yang

harus ditempuh. Ia merupakan tanda iman yang sempurna terhadap Allah SWT.

Keesaan hanyalah milik Allah, sedikit pun tidak dimiliki oleh makhluk-Nya.

Kepercayaan ini jika tidak tertanam dalam jiwa seseorang, pasti akan

membawa pengaruh yang besar. Pengaruh akidah seseorang dapat dilihat dari

sikap hidupnya yang terbentuk dari dasar Islam, baik cara berfikir, budi pekerti,

70Yudho Triwibowo, Metodologi Outbound Training, http://outboundmalang.com, diakses 26 Maret 2011 jam 10.35 WIB

Page 47: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

33

tindak-tanduknya dalam berbagai kegiatan dan caranya mencapai tujuan hidup.

Pembentukan ini menjadikan ia seolah-olah manusia yang baru lahir. Akidah

Islamiah telah membebaskan jiwanya dari bentuk penyembahan kepada selain

Allah, bagaimanapun bentuknya dan penganjurannya. Ia menolak melakukan

ibadah kepada selain Allah, karena ia benar-benar yakin kepada firman Allah

SWT.

Qs. Al-an`am ayat 162

ö@ è% bÎ) ’ÎAŸx |¹ ’Å5Ý¡ èSur y“ $u‹øtxCur † ÎA$yJtBur ¬! Éb> u‘ tûüÏHs>»yèø9$#

Katakanlah sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Q.S Al-an`am/06: 162)71

Perkembangan zaman atau kemajuan manusia berfikir, bersikap dan

berkarya dapat mendatangkan kerusakan esensi tujuan hidup dan kehidupannya,

jika tidak dilandasi dengan adanya pendidikan ketuhanan atau pendidikan hakikat

(spiritual).

Pendidikan ketuhanan disini adalah suatu upaya yang keras dan sungguh –

sungguh dalam mengembangkan, membimbing akal pikiran, jiwa, qalbu dan ruh

kepada pengenalan (makrifat) dan cinta (mahabbah) kepada Allah Swt. dan

melenyapkan segala sifat dan dzat yang negatif dengan yang positif serta

mengekalkannya dalam suatu kondisi dan ruang. Jelaslah bahwa Pendidikan

ketuhanan disini mencakup pendidikan akidah.

Menurut Hamdani B.Dz. dalam bukunya yang berjudul Pendidikan

Ketuhanan dalam Islam mengatakan bahwa:

Pentingnya agama yang harus disampaikan melalui pendidikan salah satunya adalah pendidikan akidah di zaman yang luar biasa perkembangan teknologi dan pendidikan saat ini. Hal ini perlu diperhatikan karena tanpa adanya agama, baik pemahaman, penghayatan lebih – lebih pengamalannya, akan mengakibatkan manusia ilmiah itu menjadi kejam dan amoral terhadap dirinya

71 Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahnya, Bandung:

Diponegoro, 2000 hlm.119

Page 48: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

34

sendiri, keluarganya, masyarakat dan lingkungannya dan paling parah ia berani menentang fitrah tauhidnya yang terbit dari pada kodrat-iradat Allah swt.. 72

Sejalan dengan ungkapan diatas maka pendidikan agama sangatlah penting

untuk menanggulangi efek akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Masalah pendidikan agama ini harus dikaji secara menyeluruh dan selektif

mengingat pentingnya pendidikan agama dalam mencegah kemerosotan moral.

Sebagaimana kita ketahui bahwa komponen dalam pendidikan tidak hanya peserta

didik tetapi juga peranan pendidik dan metode pembelajaran yang efektif. Salah

satu faktor penunjang keberhasilan penyampaian tujuan pendidikan adalah

penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dan memahamkan peserta didik.

Upaya menanamkan iman atau akidah dalam jiwa seseorang harus

menggunakan mengajarkan yang paling baik. Yaitu metode mengajar yang

menyentuh perasaan dan pikiran murid.73 Untuk menjelaskan berbagai aspek

tentang akidah, maka Kitabullah dan Sunnah Rasul-nya hendaklah dijadikan

sumber utama. Kita harus menjelaskan sifat-sifat Allah berdasarkan ayat-ayat

yang mafhum dan penjelasan-penjelasan Rasulullah. Demikian juga tentang

nama-nama Allah, sifat-sifat Malaikat, keadaan hari kiamat, surga, dan neraka.

Kita dapat menggunakan ayat-ayat Al-Qur`an yang berhubungan dengan

akidah yang kita bahas. Ketika menjelaskan akidah dengan menunjukkan dalil-

dalil yang terdapat di alam ini, seperti manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan,

benda-benda hidup, mati, dan lain-lain.

Menurut Muhammad Irsan, Asevy Sobari dan Hendry Ardiyansyah dalam

buku “Training games Islami Versi Outdoor”, mengungkapkan bahwa “metode

lebih penting dari materi” maksudnya jika materi keislaman yang sangat menarik,

tidak disampaikan dengan metode yang menarik, orang tidak tertarik dengan

kemenarikan Islam. Rasulullah SAW menegaskan bahwa Islam hendaknya

disampaikan dengan cara yang mudah dipahami dan dengan pendekatan yang

72 M. Hamdani B. Dz., Pendidikan Ketuhanan dalam Islam, (Surakarta:

Muhammadiyah University Press, 2001), cet .I, hlm. Vii 73 Muhammad Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama

Islam, Hlm. 123

Page 49: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

35

atraktif. Training game Islami versi outdoor merupakan kreasi positif sekaligus

sebagai alternatif metode mensosialisasikan Islam dengan cara yang mudah dan

atraktif, dengan harapan Islam dapat dipahami dengan benar dan baik. 74

Allah menciptakan alam semesta dengan sempurna, Kesempurnaan

tersebut dikarenakan sebagian ilmu Allah yang diletakkan pada penciptaan-Nya

dan Al-Qur`an memberi petunjuk manusia untuk senantiasa meneliti. Manusia

dianjurkan untuk menjadikan alam membentang sebagai obyek belajar. Hal ini

sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. Al-Gasyiyah ayat 17-20

Ÿx sùr& tbrã�ÝàYtƒ ’n<Î) È@ Î/M} $# y# ø‹Ÿ2 ôM s)Î=äz ÇÊÐÈ ’n<Î)ur Ïä!$uK¡¡ 9$# y# ø‹Ÿ2 ôM yèÏùâ‘ ÇÊÑÈ

’n<Î)ur ÉA $t6Ågø:$# y# ø‹x. ôM t6ÅÁ çR ÇÊÒÈ ’n<Î)ur ÇÚ ö‘F{ $# y# ø‹x. ôM ys ÏÜ ß™ ÇËÉÈ

Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana diciptakan? Dan langit, bagaimana ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ditegakkan? Dan bumi bagaimana dihamparkan? (Q.S. Al Gasyiyah/088: 17- 20)75

Dalam ayat tersebut tersirat bahwa Allah telah meletakkan sebagian Ilmu-

Nya melalui alam yang telah diciptakan. Sehingga hal ini selaras dengan konsep

pelatihan yang dilakukan di alam terbuka seperti Outbound. Belajar dari konsep

pelatihan yang memanfaatkan fungsi alam terbuka, kita dapat melihat betapa tidak

pernah berhenti memberikan inspirasi dan pelajaran berharga untuk menempa

jiwa, mental dan fisik seseorang dalam memahami kebesaran Allah SWT.

Kegiatan outbound atau outbound training sebagaimana dijelaskan di atas,

bahwa kegiatan outbound dapat memberikan pelajaran bagi peserta secara

langsung atau belajar melalui pengalaman (learning experience). Kegiatan

outbound berawal dari sebuah pengalaman sederhana seperti bermain. Bermain

juga membuat setiap anak merasa senang, dan bahagia. Dengan bermain anak

dapat belajar menggali dan mengembangkan potensi, dan rasa ingin tahu serta

74 Muhammad Irsan, Training games Islami Versi Outdoor, Hlm. 5 75 Departemen Agama Rl, Al– Qur`an dan Terjemahnya, hlm. 474

Page 50: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

36

meningkatkan rasa percaya dirinya. Oleh karena itu, bermain merupakan fitrah

yang dialami setiap anak.

Pengalaman merupakan guru dalam proses pembelajaran secara alami.

Misalnya, seorang anak mengalami proses alami bermain. Hal itu dalam rangka

menambah dan mengembangkan pengetahuan dari setiap pengalamannya. Jadi,

tidak menutup kemungkinan siapapun berhak bermain baik anak-anak, remaja,

orang dewasa ataupun orang tua. Karena belajar dari sebuah pengalaman dalam

aktivitas bermain dijadikan sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan

yang dapat dilakukan di ruangan terbuka atau tertutup.

Outbound merupakan perpaduan antara permainan-permainan sederhana,

permainan ketangkasan, dan olah raga, serta diisi dengan petualangan-

petualangan. Hal itu yang akhirnya membentuk adanya unsur-unsur ketangkasan,

dan kebersamaan serta keberanian dalam memecahkan masalah. Seperti halnya

Iwan menegaskan bahwa “permainan yang disajikan dalam outbound memang

telah disusun sedemikian rupa, sehingga bukan hanya psikomotorik (fisik) peserta

yang ’tersentuh’ tapi juga afektif (emosi) dan kognisi (kemampuan berpikir).76

Sejalan dengan pendapat Iwan di atas bahwa permainan yang dikemas

dalam outbound mampu sekaligus memenuhi 3 aspek kecerdasan yaitu fisik,

emosi dan kemampuan berpikir. Sehingga, hal ini cocok sekali dengan materi-

materi akidah yang memang membutuhkan pemahaman yang mendalam dan

kemampuan peserta didik mengimplementasikan atas apa yang telah menjadi

kepercayaannya melalui praktik ibadah dan akhlaqul karimah.

Selain itu, dalam pendidikan agama, kegiatan yang langsung bersentuhan

dengan alam dapat membantu pemahaman murid secara langsung mengenai

kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, yang dengan modal ini diharapkan

keimanan murid lebih kuat dan mendalam. Dengan demikian masalah-masalah

aqidah atau ketauhidan dapat menggunakan pendekatan ini sebagai penunjang

metode-metode lainnya.

76Yudho Triwibowo, Manfaat outbound, dalam http://www.peloporadventure .co.id, diakses tanggal 05 maret 2011 pukul 3.59

Page 51: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

37

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan verifikasi

data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah penelitian.

Dengan kata lain metode penelitian akan memberikan petunjuk bagaimana

penelitian itu dilaksanakan.77

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan tentang “Pelaksanaan Pendidikan Akidah

Melalui Kegiatan Outbound (Studi Pada Kelas V di SD Alam Ar-Ridho

Semarang) ini, jenis pelelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu

jenis penelitian yang menghasilkan data diskripitif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 78

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini bertempat di SD Alam Ar-Ridho Semarang yang berada di

jalan Kelapa Sawit I, Blok AA Bukit Kencana Jaya, Kelurahan Meteseh Kecamatan

Tembalang Kabupaten Semarang. Lokasi tersebut merupakan lokasi yang strategis,

77 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan,

(Bandung: Sinar Baru 1989),hlm 16. 78Lexy J Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1989), hlm.2.

Page 52: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

38

karena letak sekolah yang sesuai dengan konsep sekolah alam dekat sawah dan

hutan tetapi gerbang sekolah dekat jalan raya Mangkang-Bukit kencana dan dekat

dengan perumahan Bukit Kencana Jaya. Sehingga hal tersebut sangat mendukung

proses pembelajaran yang kondusif dan benar-benar memanfaatkan alam.

Adapun alasan peneliti memilih SD Alam Ar-Ridho Semarang sebagai

tempat penelitian karena SD Alam Ar-Ridho merupakan satu - satunya sekolah

dasar alam yang ada di Semarang, selain itu SD Alam Ar-Ridho Semarang

merupakan sekolah alam yang salah satu metode pembelajarannya menggunakan

kegiatan outbound, sehingga peneliti memilih tempat tersebut sebagai tempat

penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 30 hari dimulai pada tanggal

7 Maret 2011 sampai dengan tanggal 6 April 2011. Akan tetapi penelitian tidak

dilakukan secara terus menerus dalam hari tersebut hanya pada hari hari tertentu.

Adapun tahap-tahap yang penulis lakukan adalah:

a. Melakukan pendekatan kepada kepala sekolah untuk mengajukan

permohonan izin riset.

b. Melakukan survey awal bertujuan untuk mencari gambaran umum tentang

obyek yang akan diteliti.

c. Melakukan penelitian dengan observasi serta wawancara tentang obyek

penelitian.

d. Melakukan analisis data dan menyimpulkannya.

C. Sumber Penelitian

Secara umum sumber data dalam penelitian kualitatif adalah tindakan dan

perkataan manusia dalam suatu latar yang bersifat alamiah, selebihnya adalah

bahan-bahan pustaka, seperti dokumen, majalah koran, buku arsip, foto, video,

Page 53: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

39

dan lain sebagainya. 79 Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data, maka

diklasifikasikan menjadi 3 P, yaitu:

1. Person, yaitu sumber data berupa orang.

Sumber data person ini diperoleh dari orang yang langsung

berkecimpung pada obyek yang diteliti. Dalam hal ini, peneliti dapat memperoleh

data dari berbagai keterangan tentang hal yang berhubungan dengan proses belajar

mengajar pendidikan akidah melalui kegiatan outbound pada kelas besar di SD

Alam Ar-Ridho Semarang yang penulis lakukan melalui teknik wawancara

terhadap Direktur, kepala sekolah, guru, siswa, dan karyawan SD Alam Ar-Ridho

Semarang.

2. Place, yaitu sumber data berupa tempat.

Sumber data place yaitu sumber data yang menjadi obyek kajian peneliti,

yaitu SD Alam Ar-Ridho Semarang.

Adapun Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho Semarang adalah sekolah dasar

yang memiliki ciri keIslaman yang memanfaatkan alam sebagai media

pembelajaran dan dipadukan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. SDIT

Robbani berdiri dibawah naungan Yayasan Ar-Ridho yang bergerak dalam bidang

dakwah, sosial, dan pendidikan Islam yang terletak di kota Semarang.

3. Paper, yaitu sumber data yang berupa simbol atau dokumen. 80

Sumber data dokumen yaitu segala macam bentuk sumber informasi

yang berhubungan dengan dokumen, baik yang resmi maupun yang tidak resmi

dalam bentuk laporan, statistika, surat-surat resmi, buku harian, dan semacamnya,

baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan. Oleh karena itu, penulis

mencari sumber data dari berbagai buku dan laporan tentang proses kegiatan

79 U. Maman, Metodologi Penelitian Agama: Teori dan Praktek, (Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 2006), hlm. 80. 80 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

(Yogyakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 170.

Page 54: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

40

belajar mengajar serta hasil evaluasi kegiatan peserta didik di SD Alam Ar-Ridho

Semarang.

D. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan penelitian pada pelaksanaan

pendidikan akidah melalui kegiatan outbound pada kelas V di SD Alam Ar-Ridho

Semarang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah :

1. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. 81

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan

proses kegiatan belajar mengajar pendidikan akidah melalui kegiatan outbound,

kondisi fisik sekolah, seperti: letak geografis, sarana prasarana sekolah, dan lain-

lain di SD Alam Ar-Ridho Semarang.

2. Interview (wawancara)

Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi verbal

dengan tujuan untuk mendapatkan informasi penting yang diinginkan. Wawancara

ialah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan

secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama wawancara adalah adanya

81 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

2000), hlm. 158.

Page 55: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

41

kontak langsung dengan tatap muka antar pencari informasi (interviewer) dan

sumber informasi (interviewee). 82

Berdasarkan pernyataan tersebut, wawancara dilakukan dengan

mengadakan pertemuan langsung kepada Direktur Sekolah Alam ar-Ridho, kepala

sekolah, guru, siswa dan karyawan. Metode ini dilakukan untuk menggali data

tentang sejarah berdirinya sekolah, keadaan guru, tenaga kependidikan, proses

pelaksanaan kegiatan outbound dan kondisi belajar mengajar pendidikan akidah di

SD Alam Ar-Ridho Semarang.

Hasil wawancara tersebut penulis gunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam penulis menganalisis pelaksanaan pendidikan akidah melalui kegiatan

outbound.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan

tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori,

dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah

penelitian tersebut. 83

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan berbagai

dokumen diantaranya arsip yang berkaitan dengan kelembagaan dan administrasi,

struktur organisasi, hasil evaluasi, serta kurikulum pembelajaran dan lain

sebagainya di SD Alam Ar-Ridho Semarang.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan

82 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2006), hlm. 179. 83 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

2000) , hlm. 181.

Page 56: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

42

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri

sendiri maupun orang lain. 84

Dalam menganalisa data, penulis menggunakan teknik deskriptif analitik,

yaitu data yang diperoleh tidak dianalisa menggunakan rumus statistika, namun

data tersebut dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan sesuai

kenyataan realita.85 Dan dalam penelitian ini, analisis data dilakukan secara

induktif, yaitu suatu analisa berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya

dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. 86

Analisis ini dilakukan atas data-data yang diperoleh dari lapangan

berdasarkan pada teori yang telah ada yang peneliti gunakan untuk menganalisa

tentang pelaksanaan pendidikan akidah melalui kegiatan outbound pada kelas V

SD Alam Ar-Ridho Semarang.

84 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung : Alfabeta, 2010), hlm. 335.

85 Nana Sudjana,dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 1989), hlm.197.

86 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung : Alfabeta, 2010), hlm. 335.

Page 57: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

43

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI

KEGIATAN OUTBOUND PADA KELAS V DI SD ALAM AR-RIDHO SEMARANG

A. Diskripsi Hasil Penelitian

1. Tinjauan Historis SD Alam Ar-Ridho Semarang

Sekolah Dasar (SD) Alam Ar-Ridho Semarang merupakan sebuah lembaga

pendidikan dibawah naungan yayasan Ar-Ridho Semarang. SD Alam Ar-Ridho

merupakan Sekolah Dasar (SD) Alam satu satunya di Semarang. Walaupun demikian

SD Alam Ar-Ridho merupakan sekolah yang tidak kalah kualitasnya jika

dibandingkan dengan SD lainnya. Hal itu dapat dibuktikan dari sejak berdirinya

tahun 2000 sampai sekarang perkembangannya semakin baik, walaupun harus

bersaing dengan Sekolah Dasar (SD) lainnya baik swasta maupun negeri.

Adapun latar belakang dan tujuan berdirinya TK dan PAUD Ar-Ridho Bukit

Kencana Jaya Semarang adalah sebagai berikut: Berawal dari gagasan yang

dimunculkan oleh Bapak H. Nurul Khamdi, B. Eng, Mia Inayati Rahmania M.Pd.,

beserta teman-teman dekatnya yang ingin mencerahkan manusia berkualitas dalam

urusan dunia maupun akhirat, maka pada tahun 1996 di dirikan TK Islam terpadu.

Kemudian atas saran dari teman temannya juga, beliau bermaksud mendirikan

Page 58: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

44

sebuah SD yang mirip sekolah lanjutan setelah PAUD. Sebelum mendirikan PAUD

ini, bapak H. Nurul Khamdi beserta stafnya melakukan studi banding di Sekolah

Alam Ciganjur Jakarta. Dari sinilah, muncul ide untuk mendirikan dan mendesain

yang serupa di Semarang. Dana yang digunakan dalam membangun lembaga

pendidikan tersebut diperoleh dari donatur yaitu dengan mengajukan proposal

kepada para mukhsinin. Disamping itu biaya gedung juga diperoleh dari wali murid.

Dilihat dari latar belakang berdiri dan usaha untuk membuat sekolah alam

dengan model pembelajaran yang bersahabat sekaligus mendekatkan peserta didik

dengan alam. Di samping itu alam mengandung berbagai bahan pelajaran yang dapat

digali untuk diketahui dan dimanfaatkan oleh siswa. Kemudian Allah juga menyuruh

manusia untuk berfikir dan merenungkan seluruh aspek-aspek penciptaan dan

memerintahkan manusia menggunakan nalar dan potensi-potensi lainnya untuk

menemukan rahasia-rahasia alam.87

Dengan adanya konsep “long life education” pendidikan berlangsung seumur

hidup, yang menjadi tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan

pemerintah. Selain itu rintisan Sekolah Alam Ar-Ridho menjadi bentuk layanan

pendidikan untuk anak usia dini sesuai dengan basis lokal yaitu alam sekitarnya. Atas

dukungan dari berbagai elemen masyarakat dan didukung memiliki tempat, sarana

pendidikan dan memiliki tenaga pendidik yang profesional sesuai kebutuhan

dibidangnya serta program pembelajaran yang berbasis alam.88

Keinginan tersebut pada akhirnya tercapai berkat usaha maksimal, sebab

pandangan bu Mia Inayati bahwa anak pada masa itu waktunya bermain dan belajar.

Usaha untuk menjadikan sekolah yang selalu berinovasi dan kreatif untuk

menyempurnakan sistem, metoda dan prakteknya, tujuan untuk mencetak manusia

berkualitas dari dua aspek yaitu aspek spiritual yang bertujuan untuk mencapai

87Mahdi Ghulsyani, Filsafat Sains Menurut Al-Qur`an, (Bandung, Mizan,

1996), hlm. 50. 88 Wawancara dengan Ibu Mia selaku Direktur sekolah alam Ar Ridho

pada tanggal 7 Maret 2011

Page 59: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

45

kebahagiaan akhirat dan aspek intelektual untuk membekali diri guna mengarungi

kehidupan dunia menjadi generasi unggul (khoiru ummah).

2. Letak Geografis

SD Alam Ar-Ridho terletak di Semarang Selatan, tepatnya terletak di jalan

Kelapa Sawit I, Blok AA Bukit Kencana Jaya, Kelurahan Meteseh Kecamatan

Tembalang Kabupaten Semarang. Gedung ruang kelas SD Alam Ar-Ridho berbentuk

saung yaitu lantainya terbuat dari papan dan dinding gedungnya tidak penuh sampai

atap tapi hanya setengah saja yang dibuat dari papan juga. Secara fisik, gedung SD

Alam Ar-Ridho memang berbeda dengan gedung-gedung SD lainnya. Hal ini

disesuaikan dengan nama SD yaitu SD Alam Ar-Ridho. Tujuan dibuat gedung yang

seperti itu adalah agar siswa dapat bebas melihat keadaan alam sekitar sehingga

proses belajar mengajar tidak membosankan.

Gedung kantor SD Alam Ar-Ridho berada dekat pintu gerbang sebelah kanan

yang berada dalam satu bangunan dengan sebagian ruang kelas SD dan SMP.

Sedangkan ruang kelas SD Alam Ar-Ridho masing – masing kelas terpisah tetapi

masih dalam satu lingkup. Gedungnya yang di desain seperti saung – saung sehingga

menciptakan suatu tempat yang nyaman dan menyenangkan dalam kegiatan belajar

mengajar. Letak bangunan gedung SD Alam Ar-Ridho Semarang secara garis Atas

dapat dijelaskan sebagai berikut: sebelah barat merupakan Desa Bulusan, sebelah

utara SD Alam Ar-Ridho merupakan persawahan, sebelah timur SD Alam Ar-Ridho

merupakan Dukuh Teleh Desa Meteseh, sedangkan disebelah selatan merupakan

perumahan bukit kencana jaya. Meskipun berada di luar pusat kota, namun lokasi

tersebut mudah dijangkau dan ramai lalu lintas menuju kepada perumahan Bukit

Kencana yang padat penghuninya.

3. Visi dan Misi SD Alam Ar-Ridho Semarang

Sekolah Dasar (SD) Ar-Ridho Semarang yang didirikan setelah PAUD Ar-

Ridho merupakan sebuah lembaga yang mengkomunikasikan ide dan metode kreatif

manusia dalam proses pembelajaran aktif. Didirikan oleh sekelompok insan dari

berbagai disiplin ilmu yang mempunyai kepedulian terhadap masalah pendidikan,

pengembangan media teknologi dan pengembangan sumber daya manusia. SD Ar-

Ridho berupaya menjadi sebuah wahana tumbuh dan berkembangnya peserta didik

Page 60: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

46

dalam proses pembelajaran yang menyelaraskan kemampuan emosional, intelektual,

dan spiritual.

a. Visi Sekolah Dasar (SD) Alam Ar-Ridho

Menjadi word school yang selalu berinovasi mengembangkan metode pendidikan

yang menjadikan manusia tahu tata cara tunduk kepada Allah sebagai khalifah

dalam setiap proses pembelajaran.89

b. Missi SD Alam Ar-Ridho

Berdasarkan pada visi sekolah di atas, segenap warga Sekolah Alam Ar-Ridho

Semarang diharapkan mempunyai gambaran yang jelas tentang keberadaannya

dimasa depan yang harus disertai dengan peningkatan dedikasi dan loyalitas,

kerjasama yang baik antara segenap tenaga kependidikan, siswa dan masyarakat,

maka di tetapkanlah misi yang jelas sebagai berikut:

1) Mendidik aqidah, ibadah, dan akhlaqul karimah

2) Mendidik karakter leader, entrepreneur, ilmiah, dan peduli lingkungan.

3) Mengoptimalkan seluruh kecerdasan.

4) Membangun kepedulian terhadap hidup sehat dan bersih.

5) Mempersiapkan pendidik yang kreatif dan inovatif

6) Profesional dalam manajemen

7) Bersinergi dengan seluruh stake holder utamanya orang tua siswa.

8) Menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan.90

4. Struktur Organisasi SD Alam Ar-Ridho Semarang

Struktur organisasi sekolah merupakan komponen yang sangat diperlukan,

lebih-lebih dalam segi pelaksana seluruh kegiatan sekolah dalam rangka pencapaian

tujuan. Struktur organisasi adalah seluruh tenaga dan petugas yang berkecimpung

dalam pengolahan dan pengembangan pendidikan dan pengajaran. Serta hendaknya

disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Adapun struktur organisasi SD

Alam Ar-Ridho Semarang dapat dilihat pada halaman lampiran 1.

5. Keadaan Tenaga Pendidikan dan Peserta Didik SD Alam Ar-Ridho Semarang

89 Dokumentasi SD Alam Ar-Ridho Semarang Tahun Ajaran 2010-2011 90 Dokumentasi Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho Semarang Tahun Ajaran

2010-2011

Page 61: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

47

a. Tenaga Pendidikan

Tenaga pendidik sebagai pendidik merupakan orang yang berkompeten

dibidangnya yaitu mendidik anak agar dapat mengembangkan segala potensinya.

SD Alam Ar-Ridho merupakan lembaga pendidikan yang menyadari akan

pentingnya seorang pendidik yang berkualitas, sehingga rasio jumlah

perbandingan antara tenaga pendidik dan anak, kompetensi serta latar belakang

pendidikan pendidik, menjadi prioritas utama.

Di SD Alam Ar-Ridho seorang pendidik harus seseorang yang

berpengalaman dan mempunyai kemampuan dalam mendidik. Tenaga pendidik

di SD Alam Ar-Ridho harus memiliki dedikasi, kompetensi, loyalitas,

responbility dan kreatifitas. Perbedaan siswa sangat diperhatikan oleh mereka.

Tanggung jawab tenaga pendidik tidak hanya mengejar, tetapi juga bertanggung

jawab agar jangan sampai terlambat untuk mengetahui kelemahan anak. Untuk

membantu anak yang kurang pihak sekolah melakukan komunikasi dengan

orang tua.

Adapun tenaga pendidik (tenaga pendidik) dan karyawan di SD Alam

Ar-Ridho Semarang dapat dilihat dalam lampiran 2.

b. Keadaan Peserta Didik

Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian langsung di SD Alam

Ar-Ridho Semarang, jumlah siswa yang terdaftar pada tahun ajaran 2010/2011

secara keseluruhan adalah 378 siswa lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. 91

6. Keadaan Sarana dan Prasarana SD Alam Ar-Ridho Semarang

Proses pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik, manakala tidak

didukung dengan kualitas yang memadai sebagai sarana dan prasarana pendukung

pembelajaran. Oleh karena itu, SD Alam Ar-Ridho mempunyai beberapa sarana dan

prasarana pendukung dalam proses penbelajaran, lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran.

7. Proses Umum Pembelajaran di Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho Semarang

91 Dokumentasi Sekolah Dasar Alam ArRidho Semarang Tahun 2010-2011.

Page 62: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

48

Dalam proses pembelajarannya secara umum SD Alam Ar-Ridho

menggunakan perpaduan kurikulum dari Kementerian Pendidikan Nasional

(KEMENDIKNAS) dan kurikulum khas sekolah alam yang diorganisir secara

terpadu (terintegrasi) berdasarkan multiplle intellegences (kecerdasan majmuk).

Dengan maksud dari penjabaran yang lebih spesifik pada pelaksanaannya yaitu di

tambah kurikulum lokal, dikaitkan dengan local wisdom (kearifan lokal).

Proses pembelajaran yang dilakukan adalah penyampaian materi seAtas 25%

yang diberikan di kelas. Sedangkan, praktek dilakukan di alam terbuka dengan

prosentase seAtas 75%. Pembelajaran dilakukan secara tematik, dimana satu tema

dapat mencakup beberapa materi pembelajaran. Materi pembelajaran yang

ditekankan disini adalah pembiasaan anak pada alam.92

Dalam penyajiannya materi dan desain pembelajarannya berbasis pada

lingkungan sekitar seperti berkebun. Lebih jauh lagi penggunaan kurikulum dengan

strategi pendekatan contextual teaching and learning (CTL) untuk dapat

menanamkan nilai dengan memanfaatkan realitas lingkungan. Antara materi dan

situasi menjadi saling terkait sehingga pembelajaran dapat dimaksimalkan secara

menyeluruh.

Bermain diantaranya merupakan suatu aktivitas yang langsung, spontan di

mana seorang anak berinteraksi dengan orang lain, benda-benda di sekitarnya,

dilakukan dengan senang (gembira) atas inisiatif sendiri, menggunakan daya khayal

(imaginatif), menggunakan panca indera, dan seluruh anggota tubuhnya. Anak

menemukan nikmatnya dalam belajar. Sedangkan belajar dijadikan satu kegiatan

dalam kegiatan pembelajaran bermain anak, dan inilah yang diterapkan dengan

menciptakan kesenangan (fun learning) pada pelaksanaannya sehingga pendekatan

dalam pembelajaran dengan beragam dilakukan utuk mendukung segala aktifitas.

Jadwal pelaksanaan kegiatan SD Alam Ar-Ridho, menggunakan ketentuan

yang berlaku oleh Dinas Pendidikan, dengan acuan SK KD, tapi dikolaborasikan

dengan pendekatan Webbed (jejaring) yang disesuaikan dengan lingkungan, budaya

lokal serta media belajar yang sederhana kreatif dan edukatif. Sesuai dengan

92 Wawancara dengan Widiyawati Tenaga pendidik kelas 5A Sekolah Alam Ar-Ridho Semarang tahun 2010-2011

Page 63: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

49

perkembangan anak, program untuk SD alam ar-ridho yang dilaksanakan

menggunakan model bahan ajar melalui lesson plan93 dan weekly94.

Tabel 2 95

Waktu Belajar SD Alam Ar-Ridho Semarang

No. Kelas Hari Jam 1. I – III Senin – Kamis 07.30 – 12. 30 WIB 2. IV – VI Senin – Jum`at 07.30 – 15.00 WIB 3. I – III Jum’at 07.30 – 10.30 WIB

Dengan sistem pebelajaran terpadu (integrated system) dengan masa belajar

penuh waktu (full day school) tersebut, SD Alam Ar-Ridho Semarang

mengembangkannya melalui kurikulum yang diterapkannya, karena kurikulum

sekolah dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar

mengajar di sekolah. 96 Kurikulum SD Alam Ar-Ridho berusaha memadukan

kurikulum terpadu (KTSP) yang diperkaya dengan sistem pendekatan Islami melalui

pengintegrasian antara aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan pendidikan agama.

Kurikulum SD Alam Ar-Ridho mengacu kurikulum Diknas (KTSP) plus;

yaitu dengan melengkapi kurikulum dengan muatan pendidikan Islam yang

dirancang khusus dengan pendekatan teori kecerdasan spiritual, emosional, dan

intelektual.97 Kurikulum pendidikannya diperkaya dengan sistem pendekatan Islami

melalui pengintegrasian antara aspek kognitif, afektif, psikomotorik dan pendidikan

93 Lesson Plan merupakan perencanaan pembelajaran yang dibuat untuk

integrasi tematik dalam satu semester. 94 Weekly merupakan istilah yang digunakan untuk rencana pembelajaran

dalam bentuk mingguan RPP ini dibuat dengan model tematik sehingga sistim pembelajaran dilaksanakan secara integrated.

95 Dokumentasi Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho Semarang Tahun 2010-2011.

96 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Pertenaga pendidikan Tinggi, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007), hlm. 120.

97 Hasil wawancara dengan Ibu Widiyawati (Tenaga pendidik kelas V SD Alam Ar-Ridho Semarang) pada tanggal 7 Maret 2011.

Page 64: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

50

agama. Sehingga perkembangan sistem pendidikannya terus mengikuti dunia

pendidikan secara cepat.

Sebagai salah satu sekolah yang berusaha menyeimbangkan antara pendidikan

jasmani dan ruhani (serta tidak mengesampingkan penyeimbangan IQ, EQ dan SQ),

SD Alam Ar-Ridho memberikan menu pilihan untuk siswa-siswanya dalam bentuk

kegiatan ekstrakurikuler untuk pengembangan diri bagi peserta didik. Program ini

merupakan upaya sekolah untuk memberikan kesempatan peserta didik

mengembangkan dirinya sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan aktualiasasi diri pada siswa. Ekstrakurikuler tersebut adalah:

1) Robot "Robota"

2) Eureka "Smart in English"

3) Pencak Silat

4) Sepak Bola/Futsal

5) Riset and Technology

6) Writing Club

7) Pramuka

8) Musik

Sebagai upaya mewujudkan pendidikan anak yang sesuai dengan kebutuhan

anak. Di SD Alam Ar-Ridho memiliki penunjang kegiatan belajar mengajar dan

disesuaikan dengan keadaan yang semestinya terjadi pada anak didik, diantara

program unggulan sebagai berikut:98

1) Outbound Training

2) Outing/Fieldtrip

3) Renang

4) Fun Science

5) Kegiatan Puncak Tema

6) Home Visit

7) Parent Meeting

8) Parenting Club

98 Dokumentasi Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho Semarang Tahun 2010-2011

Page 65: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

51

9) Qiroaty

10) Market Day

11) Sholat Berjamaah

Dilihat dari jumlah materi pelajaran di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan

agama mempunyai porsi yang hampir sama dengan pengetahuan non agama (umum).

Hal ini dimaksudkan bahwa SD Alam Ar-Ridho Semarang menjadi sekolah yang

mempunyai nilai lebih (plus) yang menekankan niai-nilai keagamaan, disamping

pengetahuan dan keahlian yang harus dikuasai oleh peserta didik.

B. Analisis Pelaksanaan Pendidikan Akidah Melalui Kegiatan Outbound Pada

Kelas V di SD Alam Ar-Ridho Semarang

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar dimaksudkan untuk

menghasilkan lulusan yang memiliki dasar-dasar karakter, kecakapan,

keterampilan, dan pengetahuan yang memadai untuk mengembangkan potensi diri

secara optimal sehingga memiliki ketahanan dan keberhasilan dalam pendidikan

lanjutan, serta kehidupan yang selalu berubah sesuai dengan perkembangan

zaman. 99

Lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab untuk dapat mewujudkan

suatu sistem pengajaran yang bisa menghasilkan anak didik yang memiliki

kualitas ruh, akal, dan jasad yang handal. Lembaga pendidikan SD Alam Ar-

Ridho Semarang, adalah salah satu sekolah formal yang terinspirasi oleh

pemanfaatan alam, kehidupan, dan lingkungan sebagai media pembelajaran.

Sebagai salah satu wujud tanggung jawab sebagai lembaga pendidikan SD

AlamAr-Ridho telah merintis terselenggaranya pendidikan sekolah yang

menerapkan sistem pendidikan secara integral (terpadu) dengan memasukkan

nilai-nilai agama ke dalam materi yang diajarkan, baik itu dalam materi pelajaran

agama maupun pelajaran umum.

Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana proses pelaksanaan pendidikan

akidah melalui kegiatan outbound di SD Alam Ar-Ridho Semarang khususnya

99 Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), hlm. 44-45.

Page 66: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

52

pada kelas besar. Dari hasil penelitian yang diungkapakan penulis kemudian akan

menganalisis dari setiap proses pelaksanaan pendidikan akidah melalui kegiatan

outbound.

1. Pendidikan Akidah di SD Alam Ar-Ridho Semarang

Pendidikan dalam arti praktik adalah suatu proses pemindahan

pengetahuan atau pengembangan potensi-potensi yang dimiliki subjek didik untuk

mencapai perkembangan secara optimal, serta membudayakan manusia melalui

proses transformasi nilai-nilai yang utama. 100 Sedangkan proses kependidikan

secara “lansung” kita sebut dengan pengajaran. Pengajaran adalah segala sesuatu

mengenai mengajar. Singkatnya, pengertian “pendidikan” dalam praktiknya dapat

dipahami sebagai suatu proses belajar mengajar. 101

Proses belajar mengajar secara umum SD Alam Ar-Ridho menggunakan

integrate learning (pembelajaran terpadu) yang dikolaborasikan dengan

pendekatan Webbed (jejaring) yang disesuaikan dengan lingkungan, budaya lokal

serta media belajar yang sederhana kreatif dan edukatif dan sesuai dengan

perkembangan anak. Sehingga, pembelajaran semua mata pelajaran dilakukan

melalui tematik termasuk pembelajaran akidah.

Akidah merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari mata pelajaran

pendidikan agama Islam. Sedangkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

(PAI) merupakan salah satu mata pelajaran yang masuk ke dalam kurikulum khas

sekolah alam Ar-Ridho. Pembelajaran akidah dilakukan secara terpadu dengan

mata pelajaran lain dalam satu pembelajaran. Sehingga pembelajaran akidah bisa

dilakukan setiap hari tergantung dari pendidik bagaimana mengaitkan materi

akidah dalam setiap pembelajaran yang ada.

Materi akidah di SD Alam Ar-Ridho berasal dari KTSP dan kurikulum

khas Sekolah Alam Ar-Ridho. Materi khas akidah SD Alam Ar-Ridho Sekarang

100 Mursid, Kurikulum dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD): Sebuah

Harapan Masyarakat, (Semarang: Akfi Media, 2010), hlm. 56. 101 Jasa Ungguh Muliawan, Pendidikan Islam Integratif: Upaya

Mengintegrasikan Kembali Dikotomi Ilmu dan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 227.

Page 67: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

53

menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan atau

keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Ihsan, rukun

Iman, Rukun Islam dan al-asma’ al-husna.

Adapun materi akidah yang berasal dia KTSP untuk kelas V adalah

sebagai berikut:

SK : Mengenal kitab-kitab Allah SWT

KD : Menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT

Menyebutkan nama-nama Rasul yang menerima kitab-kitab Allah SWT

Menjelaskan Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir

SK : Mengenal Rasul- Rasul Allah SWT

KD : Menyebutkan nama-nama Rasul Allah SWT

Menyebutkan nama-nama Rasul Ulul Azmi dari para Rasul

Membedakan Nabi dan Rasul

Pada dasarnya tema yang diangkat dalam setiap pembelajaran di SD Alam

Ar-Ridho berasal dari materi pokok mata pelajaran sains dari kurikulum KTSP.

Sehingga, untuk materi akidah itu merupakan pengembangan SK KD yang berasal

dari KTSP. Bahkan cakupan materi yang disampaikan sudah dapat mewakili dari

materi akidah yang berasal dari KTSP, hal ini terbukti dari kemampuan peserta

didik dalam mengerjakan soal semesteran yang berasal dari pemerintah.

SD Alam Ar-Ridho dalam proses pembelajaranya menggunakan metode

Integrated Learning (Pembelajaran terpadu) melalui jejaring tematik, dan

berparadigma bahwa setiap anak memiliki keunikan/kecerdasan masing-masing.

Sehingga metode pembelajaran akidah juga menyesuaikan dengan metode yang

ada di SD Alam Ar-Ridho. Dalam menerapkan metode pembelajaran Sekolah

Alam Ar-Ridho berpegang pada prinsip – prinsip diantaranya:

Page 68: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

54

a. Lingkungan sekitar sebagai sarana dan laboraturium belajar (learning

experience)

b. Guru sebagau fasilitator dan keteladanan ( student centris)

c. Pembelajaran tidak terpisah dari kehidupan nyata (contextual teaching

learning)

d. Joyfull learning ( anak didik menikmati proses belajarnya yang melibatkan

desain lingkungan sekolah, kelas maupun kegiatan belajar mengajarnya)

e. Mewadahi setiap kecerdasan anak (multiple intelegent)

f. Outbond Training sebagai sarana membangun kpribadian anak.102

Berdasarkan pada prinsip metode mengajar tersebut, maka dapat dikatakan

bahwa Sekolah Alam Ar-Ridho menjadikan alam sebagai media dalam proses

pembelajarannya. Bahkan salah satu metode pembelajaran yang digunakan adalah

kegiatan outbound yang pada umumnya kegiatan ini digunakan sebagai sebuah

permainan kelompok bukan sebuah ilmu untuk mendidik.

Proses pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas dan di alam terbuka,

materi seAtas 25% yang diberikan di kelas sedangkan, praktek dilakukan di alam

terbuka dengan prosentase seAtas 75%.

a. Pembelajaran di dalam kelas

Ruang kelas sekolah alam Ar-Ridho Semarang di desain seperti model

saung, yaitu ruang kelas dibuat tanpa dinding yang tertutup penuh hanya

setengah ruangan. Hal ini dimaksudkan agar ketika dalam proses pembelajaran

anak didik tetap bisa menikmati keindahan alam ciptaan-Nya sehingga terjadi

pembelajaran yang menyenangkan.

Proses pembelajaran di dalam kelas dilakukan secara tematik

sebagaimana diungkapkan di atas bahwa satu tema dapat dikaitkan dengan

berbagai mata pelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan dalam

pembelajaran dalam ruangan seperti sosio drama dan kisah. Tema

pembelajaran dalam pembelajaran tematik di SD Alam Ar-Ridho Semarang

102 Dokumentasi Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho Semarang Tahun ajaran

2011

Page 69: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

55

merupakan penerjemahan standar kompetensi yang diwujudkan dalam bentuk

tema yang berdekatan dengan kehidupan anak.

Dalam proses pembelajaran di dalam kelas penyampaian materi akidah

juga dilakukan secara tematik dengan materi pelajaran yang lain. Sehingga

materi akidah bisa saja disampaikan setiap hari ketika proses pembelajaran

dilaksanakan. Dengan proses demikian diharapkan anak didik dapat

mengaplikasikan materi yang didapatkan dari pembelajaran dalam kehidupan

sehari-hari. Sedangkan untuk evaluasi atau penilaian dalam proses

pembelajaran di dalam ruangan yaitu dilaksanakan di akhir pembelajaran.

Apabila dilihat dari pelaksanaannya, proses pembelajaran akidah melalui

model pembelajaran tematik yang dilaksanakan di dalam kelas telah berjalan

dan terjadwal dengan baik. Tema yang disampaikan juga sesuai dengan

perkembangan serta kebutuhan peserta didik, cara guru mengaitkan antara tema

dengan materi – materi pelajaran juga terlaksana dengan baik.

Pembelajaran tematik yang melibatkan berbagai mata pelajaran tersebut

diharapakan dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa

sehingga pembelajaran tersebut merupakan model pembelajaan inovatif yang

dapat menjadi solusi bagi pembelajaran terpisah yang selama ini masih sering

digunakan di sekolah-sekolah dasar, termasuk juga untuk sekolah-sekolah di

wilayah Kota Semarang.

Melihat hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dalam kelas

yang diterapkan di SD Alam Ar-Ridho Semarang pemebelajaran yang dapat

memberikan kemudahan kepada peserta didik memahami pelajaran secara

holistik yang menyeimbangkan antara mata pelajaran umum dan agama, tanpa

menitik beratkan dari salah satu ilmu tersebut. Sehingga output dari SD Alam

Ar-Ridho diharapkan mampu mengoptimalkan setiap kecerdasan yang

dimilikinya sehingga terbentuk manusia yang unggul dalam segala bidang serta

berakhlak Mulia. Yaitu, pribadi yang sangat dekat dan selalu ingat dengan

Allah SWT dalam keadaan apapun.

b. Pembelajaran di luar kelas

Page 70: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

56

Sekolah alam adalah sekolah yang menggunakan alam sebagai

laboratorium pembelajaran. Dikatakan seperti ini, karena siswa banyak

melakukan praktek secara langsung di alam terbuka dan menggunakan bahan

yang berasal dari alam. Hal ini, dapat dilihat dari metode pendidikan berkebun

dan outbound yang merupakan cara mendekatkan diri manusia dengan

lingkungannya.

Sesuai dengan nama sekolah alam maka pembelajaran lebih banyak

dilakukan di luar kelas yaitu di alam terbuka. Pelaksanaan pembelajaran di luar

kelas dilakukan secara berkala sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Proses

pembelajaran di luar kelas juga dilakukan secara tematik, artinya meskipun

pembelajaran dilakukan di luar kelas tetapi materi pelajaran yang disampaikan

mencakup semua mata pelajaran yang ada.

Dalam pembelajaran yang dilakukan diluar kelas, pembelajaran akidah

lebih menonjolkan pada aplikasi atau penerapan agar anak didik mampu untuk

melakukan dan membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari. 103

Pembelajaran dalam kelas yang biasanya hanya disampaikan melalui materi

ketika dilakukan di luar kelas lebih pada penerapan materi yang telah diberikan

di dalam kelas.

Outbound merupakan salah satu metode yang digunakan dalam proses

pembelajaran akidah di luar kelas. Metode outbound memanfaatkan alam

sebagai tempat sekaligus media pembelajarannya. Selain outbound pelaksanaan

pembelajaran di luar ruangan yaitu berkebun, Outing/Fieldtrip, Renang, Fun

Science, Home Visit, Market Day.

Dari data yang disampaikan tersebut, proses pembelajaran yang

dilakukan di luar kelas memiliki kelebihan tersendiri, anak didik lebih mudah

memahami dari setiap pelajaran yang disampaikan karena mereka belajar

langsung dari apa yang mereka lakukan (learning by doing). Pembelajaran

yang langsung menggunakan alam sebagai laboratorium pemebelajaran akan

memberikan kesan yang mendalam bagi peserta didik sehingga mudah diingat

103 Hasil wawancara dengan Ibu Widiyawati, SST., (Tenaga pendidik Kelas VA SD Alam Ar-Ridho Semarang) pada tanggal 7 Maret 2011.

Page 71: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

57

dan dipahami. Metode yang digunakan dalam pembelajaran di luar kelas dapat

dikatakan tepat dan menyenangkan, sehinnga dapat menambah semangat

peserta didik dalam mengikuti pemebelajaran.

Apabila dikaji secara komprehensif pembelajaran di luar kelas juga

memiliki kekurangan, hal ini dapat terlihat dari materi yang disampaikan ketika

pembelajaran di luar kelas terkesan monoton. Hal tersebut karena

pemebelajaran yang dilakukan d luar kelas dan dengan menggunakan metode

yang sama secara tidak langsung memberikan kesan kepada anak didik bahwa

mereka pernah melakukan hal tersebut. Walaupun hal demikian tidak

sepenuhnya benar, karena kenyataannya materi yang disampaikan dalam setiap

pertemuan itu berbeda-beda.

Dari kekurangan tersebut, sebaiknya metode pembelajaran yang

dilakukan di luar kelas hendaknya lebih variatif lagi dan materi yang

disampaikan juga berbeda. Sehingga, tidak menimbulkan kesan mengulang

pembelajaran yang sama. Pemakaian metode yang bervariataif juga dapat

memudahkan pendidik memberikan materi yang bervariatif juga. Maka akan

dapat membentuk pembelajaran yang sinergis dan tujuan yang telah

direncanakan dapat tercapai.

Demikian tadi gambaran proses pembelajaran akidah baik di dalam kelas

maupun diluar kelas. Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa proses

pembelajaran yang dilakukan di dalam ruangan dan luar ruangan saling berkaitan,

bahkan materi yang telah disampaikan di dalam kelas kemudian di aplikasikan

melalui pembelajaran di luar kelas.

Karena menggunakan model pembelajran tematik, maka pendidikan

akidah yang disajikan dalam pembelajaran bagi kelas Atas di SD Alam Ar-Ridho

Semarang bukanlah mata pelajaran, melainkan melalui tema pembelajaran yang

pada akhirnya akan dilihat, dibahas, dan dieksplorasi dari berbagai macam mata

pelajaran. Dengan cara ini, anak akan mampu melihat sesuatu secara utuh,

menjadi pelaku utama dan potensinya dapat teroptimalisasi.

Apabila dilihat dari pelaksanaannya, proses pembelajaran akidah melalui

model pembelajaran tematik yang dilaksanakan SD Alam Ar-Ridho Semarang

Page 72: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

58

telah berjalan dan terjadwal dengan baik. Tema pembelajaran dalam pembelajaran

tematik di SD Alam Ar-Ridho Semarang merupakan penerjemahan standar

kompetensi yang diwujudkan dalam bentuk tema yang berdekatan dengan

kehidupan anak.

Dalam hal ini, penulis menilai bahwa pembelajaran akidah melalui

pembelajaran tematik di dalam ruangan adalah model pembelajaran yang tepat

dan efektif. Penerapan model pembelajaran tematik ini sangat membantu

pendidikan terutama bagi pendidikan agama, tentunya juga disesuaikan dengan

tahap perkembangan anak sehingga anak mempunyai bekal bagi kehidupan yang

akan datang.

Evaluasi atau penilaian yang dilakukan baik di dalam maupun di luar kelas

pada dasarnya berprinsip bahwa setiap anak memiliki kemampuan serta

kecerdasan yang berbeda. Sehinggan penilaian tidak diukur dengan cara

membandingkan antara anak didik satu dengan yang lainnya. Tetapi dengan

membandingkan perkembangan kemampuan setiap anak dari hasil yang dicapai

sebelumnya dengan hasil yang dicapai sekarang.

2. Pelaksanaan Kegiatan Outbound di SD Alam Ar-Ridho

Outbound Sekolah Alam adalah sebuah pendidikan dan pelatihan bagi

murid – murid sekolah alam, yang menggunakan sarana kegiatan alam terbuka,

untuk melatih proses pengembangan diri dan membekali skill kepemimpinan.104

Sehingga outbound di Sekolah Alam Ar-Ridho ini benar – benar memanfaatkan

alam sebagai media utama dan sekaligus sebagai sumber belajar.

Kegiatan outbound di SD Alam Ar-Ridho tidak jauh berbeda dengan

kegiatan outbound pada umumnya. Akan tetapi, pelaksanaan outbound di SD

Alam Ar-Ridho untuk mencapai sasaran tertentu yang telah ditentukan. Jenis

kegiatan outbound yang dilakukan di Sekolah Alam Ar-Ridho ada dua macam

yaitu fun impact dan high impact. Kedua jenis outbound tersebut biasanya dalam

satu kelas satu semester diadakan secara bergantian. Secara umum outbound ini

104 Dokumen Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho Semarang tahun ajaran 2011

Page 73: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

59

bertujuan untuk membangun karakter tangguh, sifat-sifat kepemimpinan dan

kemampuan bekerjasama bagi murid-murid sekolah alam.

Sehingga apa yang telah menjadi sasaran yang diharapkan dapat terwujud.

Sasaran pelaksanaan outbound Sekolah Alam Ar-Ridho terbentuknya murid-

murid sekolah alam yang memiliki keberanian menghadapi tantangan dan

kesiapan memikul resiko, memiliki inisiatif dan kreatifitas yang tinggi, memiliki

percaya diri terhadap kemampuan yang dimilikinya, memiliki sikap yang gigih

dan pantang menyerah, memiliki sikap jujur dan adil dalam bertindak, memiliki

kemampuan membuat perencanaan yang matang, memiliki tanggung jawab sosial.

a. Pelaksana outbound

Element-element yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan outbound

adalah sebagai berikut:

1) Tenaga pendidik kelas terkait

Tenaga pendidik kelas terkait memiliki peran sangat Atas baik pada saat

pelaksanaan maupun setelahnya. Pada saat pelaksanaan tenaga pendidik kelas

terkait berfungsi sebagai instruktur dan fasilitator, yang bertugas memberikan:

a) Penjelasan tentang aturan main kegiatan

b) Penjelasan mengenai prosedur pengamanan kegiatan

c) Memberikan motivasi dengan pendekatan edukatif dan persuasive

d) Memimpin evaluasi dan refleksi serta menyampaikan kesimpulan akhir

kegiatan yang telah dilakukan

Di luar kegiatan outbound tenaga pendidik kelas memantau dampak

kegiatan terhadap perkembangan sikap, wawasan dan kemampuan murid, yang

terkait dengan tujuan dan sasaran outbound kemudian membuat catatan bagi

murid yang tidak mengalami perubahan signifikan, untuk diberikan penekanan

khusus pada kegiatan tersebut.

2) Tim instalator dan rescue

Page 74: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

60

Tim Isstalator dan rescue merupakan tenaga pendidik outbound yang

menangani semua kelas apabila ada kegiatan outbound di kelas tersebut. Tim

ini bertugas diantaranya:

a) Mempersiapkan instalasi outbound dan sarana pendukung lainya yang

diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan serta melakukan pengecekan

terhadap kelayakan dan kondisi keamanannya.

b) Pada saat kegiatan berlangsung, bertugas mengantisipasi pengamanan dan

memberikan pertolongan apabila diperlukan.

c) Setiap titik kegiatan dipastikan terdapat petugas rescuenya masing – masing.

b. Standar Pelaksanaan

Standar pelaksananaan yang dimaksud disini adalah strandar operasional

pelaksanaan kegiatan outbound di Sekolah Alam Ar-Ridho.

1) Pra kegiatan

Sehari sebelum kegiatan berlangsung, tim instalatur ddan rescu

melakukan langkah – langkah kerja sebagai berikut:

a) Melakukan pengecekan terhadap kebutuhan dan kelayakan peralatan yang

digunakan untuk kegiatan dan mencatatnya dalam lembar cek list yang telah

disediakan

b) Melakukan pemasangan instalasi dan sarana pendukung kegiatan lainya

sesuai dengan tema yang akan dilaksanakan.

c) Melakukan pengecekan akhir terhadap kelayakan dan kondisi keamanan

dari instalasi dan sarana pendukung yang telah dibuat.

2) Saat kegiatan

Sebelum kegiatan berlangsung seluruh tenaga pendidik yang terlibat

melakukan briefing (dipimpin oleh kordinatornya) unuk memastikan kesiapan

akhir masing – masing tenaga pendidik terhadap pelaksanaan kegiatan yang

akan dilaksanakan.

a) Tenaga pendidik kelas terkait memimpin stretching dan senam kebugaran

masing – masing sebelum pelaksanaan outbound dimulai.

Page 75: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

61

b) Tenaga pendidik kelas terkait memberikan pengarahan pada murid

mengenai:

(1) Aturan main kegiatan

(2) Teknis pengamanan kegiatan

(3) Perawatan alat

(4) Penemuan urutan murid yang akan melakukan kegiatan formasi murid

saat pengarahan, dibariskan dalam keadaan rapi dan teratur.

c) Tim insttalator dan rescue sudah mendistribusikan kebutuhan peralatan

pengamanan yang diperlukan di titik – titik kegiatan yang telah ditentukan.

d) Tim instalatur dan rescue sudah sampai menempati posisi masing – masing

yang telah ditentukan.

e) Hal – hal yang harus diperhatikan pada saat acara berlangsung:

(1) Untuk low impact: guru dan fasilitator berusaha memotivasi murid

agar berani, inisiatif dan semangat namun perlu ditekankan dan

diawasi agar tetap mengutamakan keselamatan.

(2) Untuk high impact: petugas rescue harus memastikan tidak terjadi

kevakuman alat penggunaan mulai dari awal sampai akhir proses

kegiatan.

3) Setelah kegiatan

a) Setelah kegiatan berakhir murid-murid diinstruksikan agar merapikan

peralatan yang dipakai dan diletakkan ke tampat semula.

b) Untuk murid kelas 3 ke atas diadakan evaluasi dan refleksi yang dipimpin

oleh tenaga pendidik kelas terkait

c) Saat evaluasi murid duduk melingkar membentuk formasi bulan sabit

kemudian masing – masing diberi kesempatan untuk menyampaikan kesan

dan pengalamannya. Di akhir evaluasi tenaga pendidik da fasilitator

menyampaikan kesimpulan dari kegiatan tersebut.

d) Tim instalator dan rescue melakukan pembongkaran dan merapikan

kembali semua peralatan yang telah digunakan.

Page 76: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

62

e) Tim instalator dan rescue mengecek kondisi dan jumlah peralatan yang

telah digunakan serta mencocokkannya dengan cek list yang telah

disediakan.

Demikian tadi gambaran proses pelaksanaan kegiatan outbound SD Alam

Ar-Ridho Semarang. Pelaksanaan kegiatan outbound diadakan sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan, masing-masing kelas berbeda. Adapun jadwal

kegiatan outbound yaitu:

a. Senin : kelas 4A,B, 5A, B dan 6

b. Selasa : kelas 2A, B,C dan 3A,B,C

c. Jum`at : kelas 1A,B,C

Sedangkan untuk kurikulum masing-masing kelas juga berbeda hal ini

disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan masing – masing

kelas. Adapun untuk kurikulum outbound sekolah alam Ar-Ridho Semarang dapat

dilihat pada halaman terlampir (lampiran 3). Berdasarkan gambaran serta jadwal

outbound yang dijabarkan tersebut dapat dikatakan bahwa kegiatan outbound di

SD Alam Ar-Ridho Semarang telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan

jadwal dan prosedur yang telah dilakukan.

Tempat pelaksanaan outbound disesuaikan dengan jenis outbound yang

akan dilaksanakan. Misalkan outbound high impact jenis rafting (turun tebing)

pelaksanaan benar – benar dilakukan dilereng jurang di hutan sekitar lokasi

Sekolah Alam Ar-Ridho Semarang. Sehingga secara standar dapat dikatakan

bahwa pelaksanaan outbound sekolah alam Ar-Ridho telah memenuhi kriteria

baik dari segi peralatan, perlengkapan dan media yang digunakan.

Dilihat dari prosedur pelaksanaan kegiatan outbound yang dilakukan dapat

penulis katakan bahwa kegiatan outbound yang dilakukan sudah memenuhi

prosedur yang benar. Hal tersebut dapat dilihat dari runtutan serta kehatian-hatian

dalam setiap tahap yang akan dilakukan dalam kegiatan outbound. dengan

demikian SD Alam Ar-Ridho dapat dikatakan sudah profesional dalam menangani

kegiatan outbound sebagai metode pembelajaran.

Page 77: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

63

Disisi lain terbatasnya guru kelas terutama untuk kelas Atas ini dan jumlah

anak didik yang dapat dikatakan banyak kurang dapat meng-cover setiap

kecerdasan yang dimiliki setiap peserta didik. Karena idealnya dalam satu kelas

terdapat minimal dua pendidik laki-laki dan perempuan sebagaimana di kelas

bawah. Hal tersebut akan dapat menimbulkan kenyaman pada anak didik karena

mereka menemukan sosok ayah dan ibu. Dengan demikian secara tidak langsung

dapat membentuk karakter anak didik dan menjadikan teladan dalam

kehidupannya.

Sebaiknya di kelas atas juga terdapat dua pendidik yaitu satu laki-laki

sebagai sosok ayah dan satu perempuan sebagai sosok ibu. Selain alasan tersebut

dengan adanya dua pendidik dapat memudahkan dalam pengawasan dan dalam

melakukan evaluasi. Sehingga terjadi kolaborasi antara pendidik satu dan yang

lain dalam menggunakan metode mengajar disetiap pembelajaran.

3. Analisis Pelaksanaan Pendidikan Akidah Melalui kegiatan Outbound di

SD Alam Ar-Ridho Semarang

Allah menciptakan alam semesta dengan sempurna, kesempurnaan

tersebut dikarenakan sebagian ilmu Allah yang diletakkan pada ciptaanya. Dengan

menjadikan alam membentang sebagai obyek belajar atau alam sebagai buku, alat

peraga serta sebagai laboratorium akan memudahkan dalam menanamkan

keseluruhan prinsip belajar sekolah alam Ar-Ridho.

Memberi Kebebasan dalam belajar dengan berinteraksi langsung dengan

alam, merupakan karakteristik metode pembelajaran dalam sekolah alam.

Keberadaaan sekolah alam, juga menunjukkan model pendidikan yang peduli

pada lingkungan sekitar.

Kegiatan outbound merupakan salah satu implementasi dari konsep

“learning by doing”, belajar dengan melakukan praktik langsung. Pembelajaran

melalui kegiatan outbound merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan

melalui praktik langsung oleh peserta didik. Penyampaian materi – materi

Page 78: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

64

pelajaran dengan cara mengintegrasikan antara materi dengan manfaat dari

kegiatan yang telah dilakukan.

Bertolak pada pengertian akidah sebagaimana dijelaskan pada kerangka

teoritik bahwa akidah merupakan keyakinan yang teguh kepada sang Khalik.

Keyakinan tersebut akan semakin bertambah kuat apabila dipupuk melalui

penguatan keimanan, salah satunya dengan mengagumi keAtasan-Nya yang

terkandung dalam alam. Alam merupakan ciptaan Allah yang di dalamnya

memiliki banyak sekali manfaat serta ilmu pengetahuan. Salah satu metode

pembelajaran yang memanfaatkan serta menggunakan alam sebagai sarana

pembelajaran adalah kegiatan outbound.

Belajar dari konsep pelatihan yang memanfaatkan alam terbuka kegiatan

outbound menjadikan alam sebagai obyek serta sarana pembelajaran. Karena

kegiatan outbound biasanya dilakukan di alam bebas dengan memanfaatkan alam

sebagai tempat, media serta prasarana pembelajaran. Pembelajaran yang

dilakukan di alam terbuka ini tepat sekali jika dijadikan sebagai salah satu metode

pembelajaran akidah. Karena materi akidah yang disampaikan membutuhkan

media pembelajaran pendukung yang salah satu bentuknya yaitu alam yang

merupakan ciptaan-Nya.

Proses pengintegrasian materi pendidikan akidah melalui kegiatan

outbound dilakukan pada saat pelaksanaan outbound berlangsung. Kemudian

setelah kegiatan berlangsung peserta didik dan pendidik duduk melingkar untuk

melakukan refleksi dan kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan. Guru dan

murid secara bersama saling mengungkapkan pendapat mengenai manfaat yang

dapat dirasakan dari kegiatan yang telah dilakukan.

Adapun materi dari SK KD KTSP yang menjadi pokok pembahasan dan

menjadi acuan materi akidah yang akan disampaikan dalam kegiatan outbound

adalah sebagi berikut:

SK : Mengenal kitab-kitab Allah SWT

KD : Menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT

Page 79: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

65

Menyebutkan nama-nama Rasul yang menerima kitab-kitab Allah SWT

Menjelaskan Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir

SK : Mengenal Rasul- Rasul Allah SWT

KD : Menyebutkan nama-nama Rasul Allah SWT

Menyebutkan nama-nama Rasul Ulul Azmi dari para Rasul

Membedakan Nabi dan Rasul.

Dilihat dari bobot materi antara semester satu dan dua memiliki tingkat

pemahaman dan kesulitan yang hampir sama sehingga untuk pelaksanaannya

dalam kegiatan outbound bisa dilakukan dengan jenis kegiatan yang sama. Dalam

pelaksanaan kegiatan outbound materi tersebut bisa dikaitkan misalkan salah satu

contohnya jenis kegiatan outbound tadabur alam. Dalam kegiatan tersebut siswa

melakukan perjalanan ke hutan menelusuri sungai, gua dan tebing. Guru bisa

memasukan materi tentang mengenal Rasul-Rasul Allah kemudian dalam

perjalanan tersebut mereka beristirahat sejenak sambil guru bagaimana ketika

Rosulullah Muhammad pertama kali menerima wahyu Al-Qur`an, Bagaimana

ketika Beliau melakukan perjalanan untuk Hijrah yang penuh dengan perjuangan.

Maka dengan murid melaksanakan sendiri bagaimana rasanya berjalan kaki

menelusuri hutan justru akan lebih membuat mereka terkesan.

Pendidikan akidah melalui kegiatan outbound dapat terlihat dari proses

kegiatannya, misalkan melakukan rafting (turun tebing) di sungai.

Pengintegrasian materi akidah yang dapat diamati sebagaimana berikut:

a. Sebelum kegiatan

Sebelum menuju tempat pelaksanaan rafting pemanasan dilakukan di

halaman sekolah kemudian baru berangkat ke tempat yang akan dijadikan

tempat kegiatan. Dalam perjalanan menuju tempat pelaksanaan kegiatan,

peserta didik melewati sawah-sawah serta hutan-hutan disini guru juga

menjelskan kepada peserta didik bahwa alam yang tebentang luas ini

merupakan ciptaan yang Maha Kuasa. Setelah sampai di tempat yang ingin

digunakan untuk melakukan rafting peserta didik dan guru berkumpul

Page 80: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

66

kemudian berdoa. Dalam kegiatan berdoa ini sudah ada pengintegrasian

akidah, yaitu implementasi dari materi iman kepada Allah. Karena di dalam

kegiatan doa peserta didik mempercayai bahwa Allah Maha Melihat serta

mengabulkan doa – doa yang mereka panjatkan.

Sebelum peserta didik melakukan rafting guru mejelaskan aturan dan

prosedur yang benar dalam melakukan rafting. Hal ini bertujuan ketika

melakukan rafting tidak terjadi hal yang diinginkan dan proses pelaksanaan

akan berjalan sesuai dengan prosedur yang ada.

Dari kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan outbound tersebut

dapat dikatakan bahwa pendidik disini mampu memanfaatkan waktu yang ada

dengan memasukan materi-materi dalam setiap prosesnya. Akan tetapi

sebaiknya materi yang disampaikan pada tahap pra pelaksanaan selalu

berbeda - beda. Hal ini mengingat proses pra pelaksanaan sebelum melakukan

kegiatan outbound selalu sama dikhawatirkan akan menimbulkan

pengulangan materi yang disampaikan.

Sebaiknya pendidik menyusun materi yang akan disampaikan dalam

setiap proses kegiatan. Sehinnga harapan untuk tidak mengulang materi yang

sama akan temimalisir terutama pada tahap pra kegiatan outbound. Karena

pendidik akan mengetahui mana materi yang sudah disampaikan dan yang

belum disampaikan karena materi yang akan disampaikan sudah disusun

dengan baik.

b. Saat kegiatan outbound

Setelah alat pengaman dan tambang di pasang rafting (turun tebing)

dilakukan satu persatu. Banyaknya peserta didik yang memiliki sifat serta

kemampuan berbeda sehingga tidak menutup kemungkinan ada peserta didik

yang takut untuk melakukannya. Pada saat seperti ini guru memberikan

dorongan kepada peserta didik bahwa kita harus percaya bahwa Allah

bersama kita dan manusia wajib bersaha untuk mencapai apa yang telah

direncanakan.

Page 81: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

67

Dengan melakukan langsung “learning by doing” peserta didik dapat

merasakan bahwa betapa susah payahnya melakukan sesuatu pekerjaan dan

dalam keadaan takut mereka harus bertahan sampai mencapai akhir tebing.

Pada saat melakukan rafting peserta didik akan mengingat bahwa mereka

senantiasa dilindungi Allah SWT. dan kemudian dia akan menyadari bahwa

selama ini mereka senantiasa diawasi dan dilindungi oleh Allah. Kegiatan ini

diharapkan mampu memupuk keyakinan dan keimanan dalam hati peserta

didik dalam hal ini merupakan bagian dari meteri akidah.

Pada saat peserta didik yang lain menunggu giliran untuk melakukan

rafting, pendidik juga memberikan pelajaran bagi peserta didik yang lain.

Karena tempat pelaksanaan dilakukan di alam terbuka maka proses

penyampaian materi dengan memanfaatkan apa yang ada disekitarnya.

Misalkan penjelasan mengenai proses terbentuknya batu, dengan melihat dan

mengamati secara langsung atu yang dijelaskan oleh guru. Maka akan

terbentuk proses pembelajaran tematik di alam terbuka yang menjadi satu

dengan kegiatan outbound.

Apabila dilihat dari pengintegrasian materi dalam setiap proses kegiatan

outbound SD Alam Ar-Ridho sudah mampu mengatasi dan melaksanakan

dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang ada. Didukung dengan

kemampuan intelektual para pendidik SD Alam Ar-Ridho sehingga dapat

menunjang dalam penyampaian proses pembelajaran.

Dari pembejaran melalui kegiatan belajar mengajar di alam terbuka

peserta didik akan belajar langsung dan akan mudah dipahami, sehingga

terjadi proses pembelajaran yang menyenangkan. Selain itu peserta didik

akan lebih mudah paham dan memahami betapa luas akan ilmu yang Allah

berikan melalui alam sekitarnya. Hal ini akan menjadikan peserta didik

merasa bertanggungjawab untuk menjaga kelestarian alam dan tidak

merusaknya.

Page 82: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

68

Akan tetapi sasaran materi yang hendak dicapai belum dapat diketahui

sebelum kegiatan selesai dilakukan, hal ini karena indikator yang hendak

dicapai dalam setiap proses pembelajarannya tidak ditetapkan terlebih dahulu

sebelum pelaksanaan outbound. Materi-materi yang disampaikan dilakukan

secara instant tanpa ditetapkan terlebih dahulu secara rinci, sehingga hal ini

tidak menutup kemungkinan menyebabkan pengulangan materi yang

disampaikan.

Sebelum proses belajar mengajar berlangsung, hendaknya guru

menyusun beberapa langkah dalam mengimplementasikan pelaksanna

pendidikan akidah melalui kegiatan outbound. Langkah-langkah yang

dilakukan guru SD Alam Ar-Ridho Semarang sebelum proses kegiatan

outbound berlangsung adalah:

1. Pemetaan Kompetensi Dasar

Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara

menyeluruh dan utuh dari semua standar kompetensi dan kompetensi

dasar dari beberapa mata pelajaran yang dipadukan. Jadi, dalam

pemetaan kompetensi dasar tidak hanya dilihat dari standar kompetensi

dari mata pelajaran agama Islam, namun juga dari mata pelajaran-mata

pelajaran lain.

Pemetaan kompetensi dasar tersebut, dilakukan oleh guru SD Alam

Ar-Ridho untuk setiap satu semester. Selanjutnya guru

mengembangkannya dari standar kompetensi dan kompetensi dasar ke

dalam beberapa indikator yang disusun oleh masing-masing guru kelas

dan beberapa guru mata pelajaran.

2. Pemilihan atau menentukan tema

Dalam menentukan tema pembelajaran, guru dapat menentukannya

melalui dua cara:

Page 83: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

69

a) Guru mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

terdapat dalam tiap-tiap mata pelajaran yang terkait dan selanjutnya

ditentukan tema yang sesuai.

b) Guru menentukan tema terlebih dahulu sebagai pengikat keterpaduan,

selanjutnya guru mempelajari dan memilah-milih beberapa standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang terkait dengan tema tersebut.

3. Identifikasi dan analisis standar kompetensi, kompetensi dasar dan

Indikator

Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi dan menganalisis dari

setiap standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang telah

ditentukan tema sebagai pemersatu tersebut, agar tidak ada kompetensi

dasar dari setiap mata pelajaran yang terlewatkan. Akan tetapi, apabila

ada beberapa kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan dari tema-

tema yang telah ditentukan, maka tidak perlu dipaksakan untuk

dimasukkan dari salah satu tema. Namun, kompetensi dasar tersebut akan

dibelajarkan secara tersendiri.

4. Penyusunan silabus dan program pembelajaran tematik

Penyusunan silabus meliputi juga media, sumber belajar, dan

penilaian yang akan dilakukan oleh guru. Penyusunan silabus SD Alam

Ar-Ridho Semarang disusun secara bersama dalam raker guru SD Alam

Ar-Ridho.105

5. Penyusunan Program Pembelajaran

Langkah selanjutnya adalah penyusunan program pembelajaran

untuk setiap tema yang dapat diajarkan dalam beberapa pekan sesuai

dengan keluasaan dari masing-masing tema tersebut.

6. Penyusunan Rencana Pembelajaran / Desain Pembelajaran Tematik

105 Hasil wawancara dengan Ibu Widiyawati SST., (Guru Kelas V A SD

Alam Ar-Ridho Semarang) pada tanggal 7 Maret 2011

Page 84: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

70

Penyusunan RPP dilakukan oleh masing-masing guru kelas

ataupun guru mata pelajaran. Penyusuanan RPP disusun secara tematik

untuk beberapa mata pelajaran yang tergabung dalam satu tema tertentu,

namun dalam penyusunan RPP untuk pendidikan agama Islam yang

meliputi al-Qur’an – Hadits, Aqidah Akhlaq, Fiqih, dan Sejarah

Kebudayaan Islam disusun secara individu untuk setiap mata pelajaran.

Dari tahapan – tahapan tersebut diharapkan dapat memberikan

gambaran secara rinci mengenai materi yang akan dsampaikan dalam setiap

kegiatan outbound. Sehingga indikator yang hendak dicapai dalam setiap

kegiatan outbound sudah disusun dengan baik. Dan harapannya arah serta

sasaran pembelajaran yang dilakukan jelas.

c. Setelah kegiatan outbound

Setelah semua peserta didik melakukan rafting kemudian berkumpul

dengan duduk membentuk lingkaran. Pada saat refleksi dilakukan tenaga

pendidik mengajak peserta didik untuk ber-tafakur serta merenungkan

pelajaran yang dapat diambil dari kegiatan yang telah dilakukan. Kemudian

pendidik bertanya kepada peserta didik apa yang dirasakan ketikan anak didik

melakukan rafting di lereng yang curam dan dibawahnya sungai. Guru

memberikan kesempatan kepada setiap anak didik untuk mengupkapkan apa

yang dirasakan. Salah satu ungkapannya anak didik misalkan takut. Dari

jawaban tersebut guru memberikan refleksi dan penyimpulan bahwa ketika

tadi mereka melakukan rafting dia harus percaya bahwa Allah bersama

mereka sehingga tidak perlu merasa takut.

Setelah sharing pendidik kemudian juga menjelaskan fungsi aturan serta

prosedur yang harus ditaati sebelum dan saat kegiatan demi keselamatan

peserta didik ketika melakukan rafting. Pendidikan akidah yang terdapat pada

aturan dan prosedur rafting ini disamakan dengan aturan (hukum) yang telah

ditetapkan Allah yang harus ditaati manusia. Ketika peserta didik mentaati

aturan dan prosedur rafting maka mereka akan selamat dan dapat

Page 85: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

71

menyelesaikan rafting dengan selamat. Begitu juga ketika manusia hidup di

dunia ini apabila mereka mentaati aturan (hukum) Allah maka manusia akan

selamat dari azab Allah. Dengan cara melakukan langsung maka anak didik

akan lebih mudah memahami serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari

– hari seperti tujuan pendidikan akidah yang telah ditentukan.

Kemudian pendidik melanjutkan menjelaskan mengenai manfaat dari

kegiatan yang telah dilakukan. Pendidik menguraikan pelajaran yang dapat

diambil dari kegiatan tersebut yang salah satunya merupakan pelajaran

akidah. kemudian pendidik menceritakan ketika putri Abu Bakar

megantarkan makanan untuk Rosulullah dan Ayahnya yang bersembunyi di

gua untuk menghindari serangan kaum kafir qurasy. Dia dalam keadaan hamil

Atas harus naik turun bukit-bukit melewati hutan sendiri dia tidak takut dan

gentar karena dia telah yakin dan beriman kepada Allah dan Rasulnya. Dari

cerita tersebut pelajaran akidah yang dapat diambil adalah bahwa seseorang

yang telah memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah dia tidak akan gentar

dan takut menghadapi rintangan yang ada dalam hidupnya. Melalui rafting

yang telah dilakukan peserta didik diharapkan lebih cepat memahami serta

merasakan langsung bagaimana dia kelak harus mempertahankan iman ketika

telah Atas.

Refleksi inilah yang membedakan antara outbound dengan permainan –

permainan yang hanya biasa dilakukan untuk hiburan semata. Dalam setiap

kegiatan outbound akan dilakukan refleksi sebagai evaluasi dari kegiatan

yang telah dilakukan. Penyampaian materi melalui refleksi tersebut

diharapkan lebih dapat memberikan kemudahan anak didik dalam memahami

pelajaran yang disampaikan, karena mereka melakukan sendiri.

Dalam kegiatan refleksi sebaiknya guru kembali melihat indikator yang

telah ditetapkan diawal sehingga dapat mengetahui bagaimana hasil yang

telah dicapai melalui kegiatan tersebut. Apabila dalam evaluasi yang

dilakukan menyatakan bahwa hasil yang diperoleh sudah dapat memenuhi

Page 86: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

72

indikator yang telah ditetapkan maka dapat dikatakan kegiatan tersebut efektif

sebagai metode pembelajaran.

Melalui kegiatan outbound ini anak didik diharapkan mampu berfikir

secara holistik. Karena peserta didik melakukan langsung kegiatan yang dapat

menstimulan dan memberikan dorongan yang mengarah pada tujuan pendidikan

agama Islam. Hal ini karena refleksi yang disampaikan oleh pendidik senantiasa

mengarahkan kepada nilai-nilai ajaran Islam, sehingga diharapkan dapat mencapai

visi yang telah ditentukan Sekolah Alam Ar-Ridho Semarang.

Berdasarkan proses pelaksanaan pendidikan akidah melalui outound yang

digambarkan di atas, terlihat bahwa baik dari pendidik dan prasarana telah

memenuhi ketentuan. Apabila dilihat dari pendidiknya, dapat mengaitkan dengan

baik antara kegiatan outbound yang dilakukan dengan refleksi yang disampaikan.

Dari segi srana dan prasarana dapat diketahui dari alat dan tempat pelaksanaan

serta guru outbound yang ada.

4. Penilaian (Evaluasi) Kegiatan Outbound di SD Alam Ar-Ridho

Dengan meyakini keunikan fitroh insaniyah/kecerdasan majemuk manusia

Sekolah Alam Ar-Ridho mengembangkan proses dan evaluasi hasil belajar yang

mengacu kepada tumbuh dan terjaganya fitroh (bakat, potensi, kecerdasan) setiap

anak. Memposisikan setiap anak bahwa setiap anak adalah juara dan cerdas,

bersama orang tua wali menyusun evaluasi perkembangan fitroh insaniyahnya

(kecerdasan majemuk).

Bertolak dari konsep Islam dimana manusia adalah khalifah dan hamba

Allah yang bertugas memakmurkan bumi. Di sekolah alam tidak ada istilah tidak

naik kelas, karena penilaian bukan dari angka – angka di raport yang

mengesampingkan aspek afektif dan psikomotoriknya.

Evaluasi di SD Alam Ar-Ridho berprinsip bahwa tingkat kecerdasan

bukan satu satunya faktor untuk menentukan prestasi, belajar tidak untuk

mengejar nilai, tetapi untuk bisa memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan sehari –

hari. Sehingga yang menjadi acuan dari penilaian setiap anak berbeda tergantung

Page 87: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

73

tingkat kemampuan anak masing – masing yang dibandingkan dengan hasil

evaluasi dari kegiatan sebelumnya.

Untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan peserta didik dalam

melakukan kegiatan outbound, setiap tenaga pendidik kelas ataupun tenaga

pendidik mata pelajaran harus mengadakan evaluasi. Penilaian ini dilakukan

secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang

bermakna dalam pengambilan keputusan.

Pada pembelajaran melalui outbound penilaian dilakukan dengan cara

membuat catatan perkembangan setiap peserta didik. Jadi setiap anak mempunyai

evaluasi sendiri-sendiri yang berbentuk catatan perkembangan yang dibandingkan

dengan hasil capaian kegiatan yang lalu, sehingga evaluasi dari setiap peserta

didik tidak dikomparasikan dengan peserta didik lain.

Secara umum penilaian hasil belajar di SD Alam Ar-Ridho tidak hanya

dilakukan dengan membuat catatan perkembangan peserta didik tetapi dilakukan

dengan melalui berbagai cara, yaitu:

a. Ulangan Formatif / Ulangan Harian

SD Alam Ar-Ridho melakukan penilaian formatif melalui pembelajaran

tematik secara periodik, yaitu apabila setelah pembahasan untuk satu tema

telah selesai dibahas dalam beberapa minggu.

b. Tugas Individu

Tugas ini diberikan siswa yang dapat berupa soal untuk dikerjakan

dalam rentang waktu tertentu atau pun tugas yang berupa penyelesaian untuk

membuat suatu karya.

c. Tugas Kelompok

Tugas ini digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik bekerja

secara kelompok untuk bersama menyelesaikan tugas yang diberikan tenaga

pendidik.

Page 88: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

74

d. Ulangan Mid Semester dan Ulangan Semeseter

Ulangan mid semester dilakukan tiap pertengahan semester, sedangkan

ujian semester dilakukan setiap satu kali semester pada akhir semester

tersebut.

Pedoman penilaian yang meliputi tiga ranah, yaitu:

a. Penilaian ranah kognitif

b. Penilaian ranah afektif

c. Penilaian ranah psikomotorik

Untuk penilaian ranah kognitif biasanya menggunakan alat evaluasi tes,

baik itu tes lisan, tes formatif (ulangan harian), tes mid semester, ataupun tes skhir

semeseter, dan tes ujian akhir. Tenaga pendidik mengadakan tes formatif (ulangan

harian) dalam pembelajaran tematik dilakukan setelah satu tema pembahasan

selesai dibahas. Tes formatif disusun oleh masing-masing tenaga pendidik secara

variatif, baik objektif maupun uraian yang meliputi pemahaman, aplikasi, dan

analisis.

Selain dilakukan tes formatif penilaian juga dilakukan melalui tugas-tugas

yang diberikan oleh tenaga pendidik kepada peserta didik, yang dapat dilakukan

tenaga pendidik setiap minggu tatap muka, dan dapat berbentuk soal pilihan

ganda, uraian, ataupun tugas untuk menyelesaikan suatu ujian praktik yang harus

diselesaikan di rumah.

Dilihat dari ranah kognitif keadaan akidah peserta didik SD Alam Ar-

Ridho Semarang setelah mengikuti kegiatan outbound dapat dikatakan baik. Hal

ini terlihat dari hasil tes formatif materi agama terutama akidah yang

menunjukkan peningkatan.

Untuk penilaian ranah afektif dan psikomotorik penilaian lebih tepat

digunakan dengan alat evaluasi non-tes, seperti praktik ibadah, bersuci, wudlu dan

shalat. Kemudian untuk menilai perkembangan akidah peserta didik, tenaga

pendidik kelas, atau tenaga pendidik pendidikan agama Islam bekerjasama dengan

tenaga pendidik lain melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik di

Page 89: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

75

dalam maupun diluar kelas. Pengamatan ini dimaksudkan untuk menilai perilaku

peserta didik yang menyangukut pengamalan agamanya seperti kedisiplinan,

kebersihan, tanggung jawab, sopan santun, hubungan sosial, kejujuran, dan

pelaksanaan ibadah ritual, ataupun pengamalan-pengamalan keagamaan lain.

Penilaian pengamalan keagamaan peserta didik tersebut tidak hanya dinilai

oleh tenaga pendidik saja, akan tetapi di SD Alam Ar-Ridho Semarang ini,

pengalaman keagamaan juga dilakukan juga oleh orang tua atau wali murid

melalui buku penghubung tenaga pendidik dengan orang tu atau wali murid. Buku

penghubung tersebut adalah buku pemantauan aktifitas pendidikan anak yang

dilakukan oleh tenaga pendidik dan orang tua melalui buku kegiatan anak harian.

Buku ini berfungsi untuk memudahkan pengontrolan dan komunikasi tenaga

pendidik dan orang tua. Dalam buku penghubung, unsur agama sangat

diutamakan, yaitu meliputi tiga aspek:

a. Aspek Ibadah

Penilaian aspek ibadah meliputi pelaksanaan sholat lima waktu, wudlu,

mengaji, dan aspek-aspek ibadah lain.

b. Aspek Sosial

Aspek sosial berkaitan dengan interaksi sosial peserta didik dengan oramg

tua. tenaga pendidik, dan teman dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya:

bersalaman, mengucapkan dan memberi salam, dan lain-lain.

c. Aspek Kemandirian

Mengerjakan tugas dan kegiatan sehari-hari: makan, mandi, gosok gigi, dan

lain-lain.

Dari hasil evaluasi yang dilakukan baik melalui pengamatan dan tes

tertulis dapat diakatakan bahwa akidah peserta didik terutama pada kelas tinggi

sekolah Alam Ar-Ridho Semarang dapat dikatakan baik. Dilihat dari hasil

evaluasi tertulis menunjukan bahwa prestasi pendidikan agama yang di dalamya

termasuk akidah cukup baik. Dari hasil pengamatan peneliti dapat dinyatakan baik

Page 90: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

76

hal ini dilihat dari akidah peserta didik yang tercermin dari akhlak mereka dalam

interaksi sehari-hari di sekolah.

C. Problematika dan Solusi yang Dihadapai Dalam Pelaksanaan Pendidikan

Akidah Melalui Kegiatan outbound di SD Alam Ar-Ridho Semarang

Bagaimana bagusnya sebuah perencanaan dan baiknya pelaksanaan

tentunya ditemukan adanya problematika yang terjadi. Hal ini tentu juga terjadi

dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan akidah melalui kegiatan outbound

pada kelas Atas yang terjadi di SD Alam Ar-Ridho Semarang. Adapun

problematika yang terjadi dalam pelaksanaanya meliputi tiga aspek, yaitu:

1. Masalah yang berkaitan dengan tenaga pendidik

Masalah yang terkait dengan pendidik yaitu tidak semua pendidik memiliki

ketrampilan dan pengetahuan yang mendalam mengenai kegiatan outbound.

meskipun sudah ada guru outbound tersendiri akan tetapi ketika melakukan

refleksi adalah guru kelas tersebut, sehingga secara tidak langsung sebenarnya

menuntut setiap pendidik memiliki ketrampilan serta pengetahuan mengenai

kegiatan outbound.

Hal tersebut dikarenakan outbound merupakan kegiatan yang menuntut

adanya ketrampilan khusus, berbeda dengan proses pembelajaran yang biasa

hanya dilakukan di dalam kelas secara umum. Selain itu minimnya pengetahuan

atau skill sebagian tenaga pendidik dalam melaksanakan pembelajaran pendidikan

akidah melalui model pembelajaran tematik merupakan problem utama dalam

implementasinya, karena secara tidak langsung tenaga pendidik merupakan

sumber informasi penting bagi peserta didik. Apabila tenaga pendidik kurang

memahami tentang cara implementasinya, maka hasil yang akan diperoleh peserta

didikpun akan kurang optimal. Oleh karena itu, untuk meminimalisir hal tersebut

hendaknya tenaga pendidik benar-benar mengetahui bagaimana cara pelaksanaan

outbound dan pembelajaran tematik, sehingga tenaga pendidik perlu mengikuti

kegiatan outbpund dan pelatihan atau seminar tentang pelaksanaan pembelajaran

tematik.

Page 91: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

77

2. Masalah yang berkaitan dengan peserta didik

Kendala yang berkaitan dengan peserta didik tentang proses belajar

mengajar pendidikan akidah melalui kegiatan outbound memang tidaklah begitu

serius. Hal ini karena masalah yang berkaitan dengan peserta didik terkait dengan

daya tangkap peserta didik yang berbeda-beda. Hal ini dapat dimaklumi karena

memang setiap anak mempunyai daya tangkap yang tidak sama, adakalanya anak

cepat menguasai pelajaran dan andakalanya anak itu sulit untuk menguasai

pelajaran.

Perbedaan pola pikir atau daya tangkap masing-masing anak akan

menyebabkan masalah tersendiri bagi mereka. Karena pembelajaran tematik

menuntut anak untuk berpikir sendiri melalui pengalaman yang dilakukannya

masing-masing, padahal mereka diampu oleh tenaga pendidik yang sama dan

dengan waktu yang sama pula, sehingga tenaga pendidik juga perlu memahami

hal tersebut.

Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut bagi anak anak yang

mempunyai daya tangkap kurang, maka tenaga pendidik memberikan suatu

alaternatif soslusinya yaitu:

a. Tenaga pendidik memberikan pengayaan pada anak didik tersebut.

b. Memberi pelajaran tambahan yang dilakukan setelah kegiatan belajar

mengajar efektif berlangsung. Anak tersebut tidak diperbolehkan pulang

terlebih dahulu, akan tetapi akan mendapatkan pelajaran tambahan terkait

materi yang kurang ia pahami.

c. Melakukan pendampingan khusus selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung, sehingga bagi anak yang mempunyai daya tangkap kurang,

amak memperoleh perhatian khusus, sehingga diharapkan anak didik tersebut

tidak ketinggalan dengan temannya.

3. Masalah yang berkaitan dengan sekolah

Masalah yang berkaitan dengan sekolah adalah terkait dengan pembatasan

waktu jam pelajaran. Dengan pembatasan waktu tiap mata pelajaran, maka tenaga

Page 92: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

78

pendidik kurang dapat mengeksplor materi secara lebih luas dan lebih mendalam,

karena karena kekhawatiran tenaga pendidik akan habisnya waktu pembelajran

sebelum materi pembelajaran selesai dibahas, sehingga apabila tenaga pendidik

kurang kontrol akibatnya pembahasan atau materi lain tidak disampaikan.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka dapat disiasati dengan:

a. Pengkontrolan diri tenaga pendidik dengan baik.

b. Tenaga pendidik hendaknya membuat suatu perencanaan waktu yang benar-

benar sesuai dan tepat dengan materi yang akan disampaikan.

c. Kerjasama antar tenaga pendidik satu dengan tenaga pendidik lain, baik itu

tenaga pendidik pendidikan agama Islam ataupun tenaga pendidik mata

pelajaran lain.

Page 93: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian tentang pelaksanaan pendidikan

akidah melalui kegiatan outbound pada kelas V SD Alam Ar-Ridho Semarang

yang didukung oleh landasan teori, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Proses pelaksanaan pendidikan akidah melalui kegiatan outbound sudah

berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari persiapan yang direncanakan,

proses kegiatan belajar mengajar melalui outbound, kurikulum outbound,

materi yang diintegrasikan dalam kegiatan outbound, kemudian dievaluasi

oleh guru kelas SD Alam Ar-Ridho Semarang. Dalam pelaksaannya pada

mata pelajaran pendidikan akidah yang dilakukan melalui kegiatan outbound

dilaksanakan dengan sistem mata pelajaran terpadu yang dilakukan melalui

pengintegrasian antar mata pelajaran umum dengan mata pelajaran agama

yang disajikan dalam satu kegiatan. Selain cara tersebut, guru juga

memberikan refleksi dari kegiatan outbound yang telah dilakukan agar

peserta didik paham dan dapat mengambil pelajaran dari aktivitas yang telah

dilakukan melalui permainan dalam outbound.

2. Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa keadaan akidah peserta didik

setelah mengikuti kegiatan outbound di Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho

Semarang secara umum baik. Hal ini dapat terlihat dari hasil evaluasi yang

dilakukan baik dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian ranah

kognitif dengan menggunakan alat evaluasi tes, baik itu tes lisan, tes formatif

(ulangan harian), tes mid semester, ataupun tes akhir semester, dan tes ujian

akhir. Penilaian ranah afektif dan psikomotorik dengan alat evaluasi non-tes.

Kemudian untuk menilai perkembangan akidah peserta didik, tenaga pendidik

kelas, atau tenaga pendidik pendidikan agama Islam bekerjasama dengan

tenaga pendidik lain melakukan pengamatan perilaku terhadap peserta didik

yang menyangkut pengamalan agamanya di dalam maupun diluar kelas.

Page 94: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

80

Sudah wajar, jika dalam melaksanakan suatu program terdapat atau

ditemukan adanya kekurangan dan kelebihan. Begitu juga proses pelaksanaan

pendidikan akidah melalui kegiatan outbound yang dilaksanakan di SD Alam Ar-

Ridho Semarang. Secara umum, proses pelaksanaan pendidikan akidah melalui

kegiatan outbound di kelas besar SD Alam Ar-Ridho Semarang tersebut baik,

akan tetapi masih juga terdapat adanya kekurangan dan kelebihan yang meliputi

siswa, guru, dan sekolah serta steakholder lainnnya.

Kemudian untuk mengatasi kekurangan pembelajaran pendidikan akidah

diharapkan adanya dukungan dari semua komponen baik itu pemerintah pusat

maupun daerah, akademisi, pengamat pendidikan, serta masyarakat umum

sehingga pembelajaran pendidikan akidah kedepan lebih baik, efektif, dan efisien.

Akan tetapi, pembelajaran melalui kegiatan outbound mempunyai beberapa aspek

positif, diantaranya adalah:

a. Belajar dari pengalaman langsung dengan alam sebagai laboratorium dan

sumber pengetahuan.

b. Membantu peserta didik berfikir secara holistik dan peka terhadap lingkungan

c. Memudahkan peserta didik memahami materi yang disampaikan serta

mengembangkan pola pikir anak.

d. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna

B. Saran

Pelaksanaan pendidikan akidah melalui kegiatan outbound pada kelas V

yang dilaksanakan di SD Alam Ar-Ridho Semarang diharapkan menekankan pada

semua aspek pendidikan, yaitu aspek kognitif, dan tak kalah pentingnya pada

aspek afektif, dan psikomotorik, sehingga tujuan pembelajaran benar-benar

tercapai dengan baik dan diharapkan dapat meminimalisir kekurangan yang ada.

Adanya kekurangan semestinya semua pihak ikut andil mengambil sikap dan

langkah merumuskan solusi. Tanpa mengurasi rasa hormat kepada instansi SD

Alam ar-Ridho Semarang, ada beberapa saran sebagai solusi yang dapat

dijalankan menurut penulis, diantaranya:

Page 95: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

81

1. Kepada Peserta Didik

Demi kelancaran proses pembelajaran pendidikan akidah di SD Alam Ar-

Ridho Semarang, peserta didik diharapkan:

a. Menjaga dan mematuhi norma dan etika yang ditetapkan oleh sekolah,

sehingga diharapkan suasana belajar mengajar dapat tercipta dengan kondusif

dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

b. Disiplin waktu dan belajar dengan giat serta mengamalkan nilai-nilai yang

terkandung dalam materi pembelajaran akidah.

c. Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan guru.

2. Kepada Guru

Dalam proses pembelajaran pendidikan akidah terdapat beberapa

komponen yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan, dimana dalam hal ini

adalah untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran, maka disini peran guru

sebagai pelaku pembelajaran dituntut agar meningkatkan kompetensinya serta

perhatiannya terhadap semua komponenen pembelajaran pendidikan akidah,

sehingga pembelajaran pendidikan akidah dapat mencapai hasil yang optimal.

Oleh karena itu, seorang guru hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:

a. Seorang guru dituntut mampu memprediksikan kemampuan masing-masing

siswa, sehingga dalam penyampaian materi, penggunaan metode, penggunaan

media pembelajaran, serta mengevaluasi hasil belajar peserta didik dapat

berjalan seksama.

b. Seorang guru dituntut harus selalu mencari bahan pelajaran lain yang

berkaitan dengan materi pendidikan akidah dan yang sesuai dengan tuntutan

zaman, sehingga nantinya materi dapat diserap oleh peserta didik dengan

baik.

c. Planning waktu atau pengkontrolan waktu yang tepat dalam melaksanakan

pembelajaran tematik. Dengan hal tersebut, diharapkan guru sudah

mempelajarinya sebelum melaksanakan kegiatan outbound.

d. Seorang guru hendaknya juga mengetahui secara jelas tentang prosedur atau

teknik kegiatan outbound, sehingga pembelajaran melalui kegiatan outbound

dapat berjalan sesuai tujuan dan maksimal. Untuk hal tersebut, hendaknya

Page 96: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

82

guru mengikuti berbagai seminar atau pelatihan tentang pembelajaran melalui

kegiatan outbound khususnya dan pembelajaran lain pada umumnya sehingga

kompetensi keprofesionalan guru tersebut juga menjadi lebih meningkat

3. Bagi SD Alam Ar-Ridho Semarang

Saat ini SD Alam Ar-Ridho Semarang merupakan satu-satunya sekolah

alam yang ada di kota Semarang. Sehingga banyak masyarakat yang

menyekolahkan anaknya di SD Alam Ar-Ridho. Harapannya prestasi yang telah

terukir tersebut dapat dipertahankan bahkan kalau bisa ditingkatkan sehingga

nama baik sekolah dapat meningkat.

Untuk mempertahankan nama baik dan prestasi yang ada, maka diperlukan

adanya dukungan semua steakholder sekolah, baik kepala sekolah, dewan guru,

pegawai, wali murid, dan seluruh peserta didik.

Kemudian untuk pengontrol peserta didik di kelas dalam pembelajaran

ataupun diluar kelas terhadap perilaku keagamaannya dalam kehidupan sehari-

hari tetap dipertahankan, dan perlu peningkatan komunikasi sesama komponen

sekolah, wali murid, dan masyarakat sekitar.

C. Kata Penutup

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Illahi Robbi yang telah melimpahkan

rahmat dan ridlo-Nya, memberikan lindungan dan bimbingan-Nya, memberikan

kasih sayang-Nya serta memberikan kekuatan, kesabaran dan kejernihan berpikir

kepada penulis sehingga skripsi tentang “Pelaksanaan Pendidikan Akidah Melalui

Kegiatan Outbound” (Studi Pada Kelas V di SD Alam Ar-Ridho Semarang) ini

dapat terselesaikan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Berbagai jerih

payah dan kesulitan yang penulis alami dalam penyelesaian skripsi ini rasanya

menghilang begitu saja dengan telah selesainya skripsi ini. Memang semuanya

adalah kehendak Allah SWT, tapi bukan berarti berbagai kekurangan yang ada

dalam skripsi ini terlepas dari penulis. Berbagai kekurangan yang tentunya lebih

besar dari pada kelebihannya adalah semata-mata kelemahan penulis.

Page 97: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

83

Dalam rangka untuk menyempurnakan skripsi ini, penulis sangat berharap

kritik dan saran yang konstruktif. Penulis sadar, betapapun usaha yang penulis

lakukan tetap saja kekurangan akan selalu menghinggapi. Semoga saran dan kritik

pembaca akan menjadikan skripsi ini semakin sempurna.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah turut mendukung penyelesaian skripsi ini, semoga

tulisan ini dapat bermanfaat bagi diri penulis juga bagi pengembangan pendidikan

bangsa kita. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Page 98: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

84

DAFTAR KEPUSTAKAAN

A. Zainudin dan M. Jamhari I: Akidah dan Ibadah, Pustaka Setia, Bandung: 1999. Abdul Halim, M. Nipan, Anak Soleh Dambaan Keluarga, Jogjakarta: Pustaka

Pelajar, 2000. Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi:

Konsep dan Impelementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Achmadi, “Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah”,

dalam M. Chabib Thoha dan Abdul Mu’ti (eds.), PMB-PAI di Sekolah: Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, 1998.

Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam: Paradigma Humanisme Teosentris,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005. Agustinus Susanta, Menguak Tabir Outbound, http://outboundmalang.com,

diunduh Kamis 31 Maret 2011 Al Banna, Syekh Hasan, Terj. Hasan Baidaie, Aqidah Islam, Bandung : PT.

Alma`arif, 1980. Al Uthaimin, Muhammad Saleh, Apakah yang Dimaksud Akidah Ahlus Sunnah

Wal Jamaah, Surabaya: Bina Ilmu Offset, 1985, cet. Pertama. al-Bukhori, Al-Imam, Shahihul Bukhari, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2008,

Juz I. Al-Ghazali, Imam Abi Hamid, Ihya’ Ulum al-Din, Juz I, t.t., Dar El Hadith, 1992. Ancok, Djamaludin, Outbound Management Training Aplikasi Ilmu Perilaku

dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: UII Press, 2007, cet. Ke-4.

Anwar, Rosihon, Akidah Akhlak, Bandung: Pustaka Setia, 2008. Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Mutiara Hadits 6, Semarang:

Pustaka Rizki Putra, 2003. Asti, Badiatul Muchlisin, Fun Outbound: Merancang Outbound yang Efektif,

Yogyakarta: Diva Press, 2009.

Page 99: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

85

Baharudin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media, 2010. Busyra, Zainudin Ahmad, Buku Pintar Akidah-Akhlak dan Qur`an-Hadis,

Yogyakarta: In Azna Book, 2010. Darajat, Zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Askara, 1996. Darwansyah, Dkk., Perencanaan Sistem Pengajaran PAI, Jakarta: Gaung Persada Pers, 2007 Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahnya, Bandung: Diponegoro,

2000. ---------, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Bumi Restu, 1978. Derajat, Zakiyah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1996. Dewey, John, Democraty and Education: an Introduction of The Philosophy of

Education, New York: The Mac Milan Company, 1964. Dokumentasi Sekolah Dasar Alam Ar-Ridho Semarang Tahun Ajaran 2010-2011 Fathoni, Muhammad Kholid, Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional

(Paradigma Baru), Jakarta: Depag RI, 2005. Ghulsyani, Mahdi, Filsafat Sains Menurut Al-Qur`an, Bandung, Mizan, 1996. Henry, Nelson B, Philosophies of Education, New York: The University of the

USA, 1962. Irsan, Muhammad, el. al., Training Games Islami versi Outdoor, Jakarta: Elemen-

T, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi 4, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama Cet. I. M. Hamdani B. Dz., Pendidikan Ketuhanan dalam Islam, (Surakarta:

Muhammadiyah University Press, 2001), cet. I. Manfaat outbound, (http://www.peloporadventure .co.id/manfaat.html. yang

direkam pada 21 Juli 2007 20:42:48 GMT) diunduh tanggal 05 maret 2011 pukul 3.59

Page 100: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

86

Mubarok, Zaky, et. al., Akidah Islam, Jogjakarta: UII pers, 2001, cet. Kedua. Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Pertenaga pendidikan Tinggi, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007), hlm. 120. Muhaimin. Rekonstruksi Pendidikan Islam: Dari Paradigma Pengembangan,

Manajemen Kelembagaan, Kurikulum hingga Strategi Pembelajaran, Jakarta: Remaja RosdaKarya, 2009.

Muhammad Irsan, et. al., Training Games islami Versi Outdoor, Jakarta: Elemen-

T, 2007. Muhammad, As`adi, The Power Of Outbound Training, Yogyakarta: Power Book

(IHDINA), 2009. Muliawan, Jasa Ungguh, Pendidikan Islam Integratif: Upaya Mengintegrasikan

Kembali Dikotomi Ilmu dan Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Mursid, Kurikulum dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD): Sebuah Harapan

Masyarakat, Semarang: Akfi Media, 2010. Nahdliyin, Pendidikan Berbasis Keislaman: Kedepankan Nilai Kemaslahatan,

dalam http://www.dutamasyarakat.com diakses 24 Oktober 2010 Nata, Abuddin, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner:

Normatif, Parenialis, Sejarah, Filsafat, Psikologi, Sosiologi, Manajemen, Teknologi, Informasi, Kebudayaan, Politik, Hukum, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010.

-----------, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 2000. Nizar, Samsul, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pres, 2002. Nurdin, Muslim, et. al., Moral dan Kognisi Islam, Bandung: Alfa beta, 1999,

Edisi I. Purwanto, M. Ngalim, Ilmu pendidikan Teoretis dan Praktis, Bandung:

Rosdakarya, 1995. Qadir Ahmad, Muhammad Abdul, terj. H.A. Mustofa, Metodologi Pengajaran

Agama Islam, Jakarta: Rineke Cipta, 2008. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 1994.

Page 101: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

87

Rowiyati, Hubungan Pendidik dengan Orang Tua Peserta didik Pengaruhnya

terhadap Prestasi Belajar PAI Peserta didik SD Alam Ar-ridho Tembalang, Skripsi, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2008.

Shabir, Muslich, Terjemah Riyadlus Shalihin II, Semarang: Toha Putra, 1981. Slahudin, Mahfud, Metodologi Pendidikan Agama, Surabaya, Bina Ilmu, 1987. Susanta, Agustinus, Outbound Profesional Pengertian, Prinsip Perencanaan, dan

Panduan Pelaksanaan, Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET, 2010. Suwarno, Wiji, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

2009. Syukur, Amin, Pengantar Studi Islam, Semarang: Bina Sejati, 2003. ---------, Pengantar Studi Islam, Semarang: Lembkota Semarang, 2006. TB. A’at Syafaat, et. al., Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah

Kenakalan Remaja (Juveline Delinquency), Jakarta: Rajawali Pers, 2008. Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990. Tim Penyusun, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nomor 20 Tahun

2003), Jakarta: Sinar Grafika, 2007.. Tohir, Agus, Implementasi Model Sekolah Alam di Pendidikan Anak Usia Dini

Ar-Ridho Semarang dalam Tinjauan Pendidikan Islam, Skripsi, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2010.

Winarto, Budi, “Mempertebal Iman Lewat Outbound Islami”, dalam

http://www.semarang metro.co.id//, diakses 22 September 2010 Yanuhar Ilyas, Kuliah Akidah Islam, Jogjakarta: LPPI, 1993, Cet II. Zuhaili, Muhammad, Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini, Jakarta: A.H.

Ba’dillah Press, 2002.

Page 102: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

88

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Warsiyah TTL : Boyolali, 09 Juni 1989

Alamat : Ngadirejo RT : 18/RW:III Sumber Simo Boyolali

NIM : 073111076 Jur/Fak : Pendidikan Agama Islam/Fak. Tarbiyah Pendidikan :

1. BA Aisyiah Sumber tahun 1995

2. MIM Sumber lulus tahun 2001

3. MTs N 1 Simo lulus tahun 2004

4. MAM 1 Boyolali lulus tahun 2007

5. IAIN Walisongo Semarang 2011

Pengalaman Organisasi

1. Kepala Bidang Usaha KOPMA Walisongo tahun 2009

2. Bendahara umum KOPMA Walisongo periode 2010

3. Pengawas KOPMA Walisongo periode 2011

4. Pengurus Bidang Usaha KOPEDA (Koperasi Pemuda Daerah) tahun 2009

5. Dept. Dalam Negeri HMJ PAI Fakultas Tarbiyah 2009-2010

6. Anggota Dept. Volly UKM TSC Fakultas Tarbiyah 2008

7. Anggota pengawas UKM TSC Fakultas Tarbiyah 2009

8. Bendahara umum Orda IKHLAS (Ikatan Mahasiswa Lintas Solo-Semarang) 2010

Page 103: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

89

PEDOMAN DAN HASIL WAWANCARA A. Hari/Tanggal : Senin, 11 Maret 2011

Tempat : Kantor SD Alam Ar-Ridho Semarang Waktu : 09: 22 WIB Narasumber : Direktur SA Ar-Ridho, Mia Inayati Rahmania, M.Pd

1. Peneliti : Tinjauan histories tentang gambaran SD Alam Ar-Ridho Semarang, sejarah berdirinya? Direktur Sekolah Alam Ar-Ridho :

Sebelum berdirinya SD, yang bertepatan tahun 2000 sudah ada TK dan PAUD Alam Ar-Ridho, Kemudian atas saran dari teman temannya juga, beliau bermaksud mendirikan sebuah SD yang mirip sekolah lanjutan setelah PAUD.

2. Peneliti : Siapa yang mempunyai ide gagasan pertama kali dan latar belakang didirikannya SD Alam Ar-Ridho Semarang? Direktur Sekolah Alam Ar-Ridho :

Berawal dari gagasan yang dimunculkan oleh Bapak H. Nurul Khamdi, B. Eng, Mia Inayati Rahmania M.Pd., beserta teman-teman dekatnya yang ingin mencerahkan manusia berkualitas dalam urusan dunia maupun akhirat, maka pada tahun 1996 di dirikan TK Islam terpadu. Kemudian atas saran dari teman temannya juga, beliau bermaksud mendirikan sebuah SD yang mirip sekolah lanjutan setelah PAUD. Sebelum mendirikan PAUD ini, bapak H. Nurul Khamdi beserta stafnya melakukan studi banding di Sekolah Alam Ciganjur Jakarta.

3. Peneliti : Apa tujuan didirikan SD Alam Ar-Ridho Semarang serta apa visi dan misi SD ini? Direktur Sekolah Alam Ar-Ridho :

Visi Sekolah Dasar (SD) Alam Ar-Ridho Menjadi word school yang selalu berinovasi mengembangkan metode pendidikan yang menjadikan manusia tahu tata cara tunduk kepada Allah sebagai khalifah dalam setiap proses pembelajaran. Missi SD Alam Ar-Ridho: Mendidik aqidah, ibadah, dan akhlaqul karimah.Mendidik karakter leader, entrepreneur, ilmiah, dan peduli lingkungan. Mengoptimalkan seluruh kecerdasan. Membangun kepedulian terhadap hidup sehat dan bersih. Mempersiapkan pendidik yang kreatif dan inovatif Profesional dalam manajemen. Bersinergi dengan seluruh stake holder utamanya orang tua

Page 104: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

90

siswa. Menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan.

4. Peneliti : Bagaimanakah keadaan guru, karyawan, dan siswa di SD Alam Ar-Ridho Semarang? Direktur Sekolah Alam Ar-Ridho :

Tenaga pendidik sebagai pendidik merupakan orang yang berkompeten dibidangnya yaitu mendidik anak agar dapat mengembangkan segala potensinya. Rasio jumlah perbandingan antara tenaga pendidik dan anak, kompetensi serta latar belakang pendidikan pendidik, menjadi prioritas utama. Di SD Alam Ar-Ridho seorang pendidik harus seseorang yang berpengalaman dan mempunyai kemampuan dalam mendidik. Tenaga pendidik di SD Alam Ar-Ridho harus memiliki dedikasi, kompetensi, loyalitas, responbility dan kreatifitas. Perbedaan siswa sangat diperhatikan oleh mereka. Tanggung jawab tenaga pendidik tidak hanya mengejar, tetapi juga bertanggung jawab agar jangan sampai terlambat untuk mengetahui kelemahan anak. Untuk membantu anak yang kurang pihak sekolah melakukan komunikasi dengan orang tua.

5. Peneliti : Bagaimana dengan Kurikulum yang digunakan di SD Alam Ar-Ridho Semarang? Direktur Sekolah Alam Ar-Ridho :

Kurikulum SD Alam Ar-Ridho sesuai dengan kurikulum dari pemerintah, karena di SD Alam Ar-Ridho ini menggunakan tematik maka tema yang diambil dari materi pokok sains yang dari Permendiknas. Materi pokok tersebut kemudian dijadikan tema pembelajaran yang kemudian diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lain.

B. Hari/Tanggal : Senin, 4 April 2011 Tempat : Ruang guru SD Alam Ar-Ridho Semarang Waktu : 11.30 WIB Narasumber : Guru Kelas V A, Ibu Widiyawati S. St.

1. Peneliti : Apa saja Materi Akidah yang disampaikan di

SD Alam Ar-Ridho Semarang? Guru :

Secara umum materi akidah yang disampaikan sesuai dengan SK KD dari Permendiknas, karena di SD Alam Ar-Ridho ini juga mengikuti TAS dari pemerintah. Akan tetapi penyampaian serta

Page 105: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

91

pengembangan materinya disesuaikan dengan tingkat kemampuan serta tingkatan peserta didik dalam menerima materi yang disampaikan.

2. Peneliti : Bagaimana Proses Pelaksanaan Pendidikan Akidah secara umum di SD Alam Ar-Ridho Semarang? Guru :

Proses pelaksanaan Pendidikan akidah dilakukan secara terintegrasi dengan mata pelajaran lan, sehingga pelaksanaan pendidikan akidah dapat dilakukan pada saat pembelajaran ketika d saung maupun ketika di luar saung seperti pada saat kegiatan outbound.

3. Bagaimana Pelaksanaan Kegiatan Outbound secara umum? Guru :

Jadwal outbound serta jenis kegiatan outbound ditentukan dari guru outbound. Guru Outbound ini buka dari guru kelas akan tetapi dalam pelaksanaan outbound antara guru outbound dengan guru kelas berkolaborasi dalam mengeksploitasi materi kepada peserta didik. Dalam pelaksanaannya guru kelas sebagai pendamping dan yang melakukan refleksi dan kesimpulan dari kegiatan outbound, sedangkan guru outbound mendampingi proses dan teknik pelaksanaan outbound. Pelaksanaan outbound dilaksanakan satu minggu sekali dari setiap kelas

4. Peneliti : Bagaimana proses perencanaan pendidikan Akidah melalui Outbound? Guru :

Dalam tahap perencanaan, karena jadwal kegiatan outbound sudah ditentukan oleh guru outbound maka guru kelas tinggal menentukan materi apa saja yang akan disampaikan dalam setiap kegiatan outbound. Guru mentargetkan materi - materi yang harus dikuasai oleh peserta didik berupa perilaku-perilaku yang sesuai dengan materi itu dengan tujuan yang diharapkan dapat tercapai, hal itu dilakukan guna menguasai materi yang dikuasai oleh guru. Misalnya kegiatan outbound yang dilakukan di sungai mengangkat tema air, guru mengintegrasikan dengan materi IPA, Agama termasuk akidah, MTK, Sosial, dll.

5. Peneliti : Bagaimana proses Pelaksanaan Pendidikan Akidah melalui kegiatan outbound? Guru PAI :

Kegiatan outbound dilakukan seminggu sekali dari setiap kelas dan jadwal serta jenis

Page 106: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

92

kegiatan outbound sudah ditentukan terlebih dahulu. Dalam pelaksanaan Pendidikan akidah, Sebelum pelaksanaannya, semua guru dan peserta didik berdoa terlebih dahulu kemudian pemanasan bisa berbentuk senam ringan. Kemudian semua peserta didik dan pendidik menuju tempat lokasi kegiatan outbound akan dilakukan, misalkan di sungai dan tebing. Setelah sampai disana guru outbound memberikan pengarahan mengenai tatacara serta teknik yang harus dilakukan. Sedangkan guru kelas mendampingi, di akhir kegiatan guru kelas dan guru outbound melakukan refleksi kepada peserta didik tentang apa yang telah dilakukan. Dalam kegiatan refleksi ini guru mengintegrasikan materi – materi yang akan disampaikan kepada peserta didik,

6. Peneliti : Bagaimana evaluasi Pelaksanaan pendidikan akidah melalui outbound? Guru PAI :

Evaluasi di SD Alam Ar-Ridho berprinsip bahwa tingkat kecerdasan bukan satu satunya faktor untuk menentukan prestasi, belajar tidak untuk mengejar nilai, tetapi untuk bisa memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan sehari – hari. Sehingga yang menjadi acuan dari penilaian setiap anak berbeda tergantung tingkat kemampuan anak masing – masing yang dibandingkan dengan hasil evaluasi dari kegiatan sebelumnya. Untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan peserta didik dalam melakukan kegiatan outbound, setiap tenaga pendidik kelas ataupun tenaga pendidik mata pelajaran harus mengadakan evaluasi. Penilaian ini dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

5. Peneliti : Bagaimana bentuk dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan di SD Alam Ar-Ridho ini? Guru PAI :

RPP di SD Alam Ar-Ridho menggunakan daily dan weekly, daily merupakan Rencana pembelajaran harian penjabaran dari weekly. Setiap awal semester kepala sekolah beserta guru-guru mengadakan raker untuk materi pembelajaran selama satu semester yang termasuk di dalamnya membahas mengenai weekly dan daily.

Page 107: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

93

7. Peneliti : Apa kendala-kendala yang dihadapi dan solusi yang dilakukan dalam pelaksanaan Pendidikan Akidah Melalui kegiatan outbound? Guru :

Kendala dalam pembelajaran yaitu pada manusianya, model dan perangkat apapun, jika manusia siap bergerak pasti akan baik pula. kendala yang lain juga keterbatasan waktu dan tenaga, dan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pembelajaran yaitu kendala waktu.

Melihat hal demikian, sudah sepatutnya memperbaiki system yang ada, yaitu dengan jalan me manage waktu dengan baik, menerapkan model waktu yang deadline. Sedangkan dari segi sarana dan prasarana di SD Alam Ar-Ridho sudah baik dan lengkap, tinggal manusianya saja yang menjalankannya.

8. Peneliti : Bagaimana gambaran akidah peserta didik

secara umu di SD Alam ar-Ridho? Guru :

Apabila dilihat dari tingkatan kelas perkembangan akidah peserta didik di SD Alam Ar-Ridho semarang mengalami perkembangan yang bagus. Hal ini dapat dilihat dari tingkah laku serta kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh peserta didik. Misalkan ketika peserta didik masih duduk di kelas satu tatacara dalam sholatnya masih kurang pas, akan tetapi setelah dia menginjak ke tingkatan yang lebih tinggi tatacara dalam ibadahnya lebih benar. Hal ini bukan hanya karena menambahnya pengetahuan peserta didik akan tetapi juga karena akidah yang dimilikinya sudah menguat sehingga peserta didik selalu merasa apa yang dilakukan selalu dalam pengawasan Allan SWT.

Page 108: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

94

PEDOMAN OBSERVASI No Kegiatan Ya Tidak Keterangan

1 Persiapan pendidik dalam kegiatan outbound

a. Pendidik membuat daily dan weekly (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran)

b. Pendidik menetapkan jenis outbound yang dipilih.

c. Pendidik menetapkan tujuan dan materi yang

disampaikan.

d. Pendidik menyiapkan sarana dan prasarana yang

diperlukan dalam kegiatan outbound.

2

Pelaksanaan kegiatan outbound

a. Pelaksanaan kegiatan outbound sesuai rencana yang

telah dibuat dalam daily.

b. Mengkomunikasikan antara kegiatan outbound yang

dilakukan dengan tujuan dan materi yang

disampaikan.

c. Pembukaan kegiatan outbound dengan berdoa dan

pemanasan

d. Pengintegrasian pendidikan akidah dengan kegiatan

– kegiatan yang dilakukan dalam outbound

e. Pendidik memberikan refleksi dan kesimpulan

kegiatan outbound.

3

Pelaksanaan Evaluasi

a. Pendidik melakukan observasi dengan

mengamati tingkah laku anak didik sebelum

dan sesudah pelaksanaan kegiatan outbound.

b. Unjuk kerja, misalnya dengan membuat catatan

kemudian kesimpulan dari kegiatan yang

dilakukan hubungannya dengan kehidupan

sehari-hari kemudian disampaikan.

Page 109: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

95

Page 110: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

96

Page 111: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

97

DAILY PLAN KELAS/SEMESTER : 1 / II TEMA : MALANG HARI/TANGGAL : Senin, 17 Januari 2011

Waktu Kegiatan Evaluasi 07.30-08.30 · Membaca do’a secara klasikal (15 menit)

· Mengaji qiro’ati ke guru masing-masing ( 30 menit) · Hafalan surat pendek juz 30 ke guru kelas (15 menit)

08.30 – 09.00 · Menuliskan contoh penulisan diary · Mengekplor siswa tentang kegiatan yang di lakukan pada hari sabtu dan ahad · Siswa menulis diary secara individu · Siswa secara bergantian membaca isi cerita diary masing-masing

09.00 – 09.30 Mengenal dan menghafal do’a keluar masuk kamar mandi · Guru secara klasikal mengenalkan bacaan do’a keluar masuk kamar mandi · Membagi siswa dalam 2 kelompok · Pendampingan tiap kelompok · Kompetisi antar kelompok · Mendiskusikan adab keluar masuk kamar mandi

09.30 – 10.00 Istirahat 10.00 – 11.00 Gambar berseri ke kota Malang

Media : Beberapa tampilan gambar berseri, kertas putih HVS Kegiatan

· Membagi tiap siswa beberapa gambar

Page 112: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

98

· Meminta siswa untuk mengurutkan gamabar sehingga tersususun sebagai cerita · Menempel gambar pada media kertas · Siswa memberi keterangan menuliskan cerita isi gambar · Memberi kesemapatan siswa untuk membacakan di depan kelas

11.00 – 11.40 Fruit dan kalimat I like, I don’t like Media : LK

· Aperspsi : mengingatkan kembali kosakata dalam bahasa Inggris ”fruit, I like, don’t like ”

· Memberi beberapa pertanyaan lisan tentang fruit, I like, I don’t like · Membagikan LK kepada siswa

11.40 – 12.30 · Siswa mengambil air wudhu · Memilih salah satu siswa untuk adzan dan iqomat · Memilih siswa untuk menjadi imam sholat · Sholat, do’a dan dzikir · Persiapan dan doa pulang

Page 113: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

99

WEEKLY PLAN

KELAS/SEMESTER: 1 / II TEMA: Malang PEKAN/TANGGAL: I ( 3-7 Jan'11 ) JAM SENIN, 3 Jan SELASA, 4 Jan RABU, 5 Jan KAMIS, 6 Jan JUMAT, 7 Jan 07.30 - 08.30 Doa, Qiroaty,

Tahfidz (Agama) Doa, Qiroaty, Tahfidz (Agama)

Doa, Qiroaty, Tahfidz (Agama)

Doa, Qiroaty, Tahfidz (Agama)

Doa, Qiroaty, Tahfidz (Agama)

08.30 - 09.30 Diary (indoor) kisah sahabat abu bakar (agama + leadership)

Pemilihan pengurus kelas dan membuat peraturan kelas (leadership)

Pengenalan letak geografis Malang (indoor)

Pengenalan Malang dengan lagu gubahan (seni)

09.30 - 10.00 istirahat & pulang istirahat & pulang Istirahat & pulang Istirahat 10.00 - 11.00 11.00 - 11.40

Membuat peta besar (leadership / indoor)

11.40 - 12.30

Sholat Dzuhur, doa pulang (Leadership +

Agama)

Membawa barang bekas untuk hari Senin

Page 114: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

100

YAYASAN AR-RIDHO LEMBAGA PENDIDIKAN SEKOLAH ALAM AR-RIDHO Jl. Bukit Kelapa Sawit I Blok AA Bukit Kencana Jaya Tembalang Semarang Telp. 024-76484001 / 70374878 Fax. 024-76483652

www.sekolahalamarridho.wordpress.com/sekolahalamarridho.com

PROFIL SEKOLAH SD ALAM AR RIDHO SEMARANG

Lembaga pengelola Sekolah Alam Ar Ridho ini adalah Yayasan Ar Ridho yang

berdasarkan akte Notaris Publik Lenie S Hardjatno Loebis, SH Semarang No. 11 tanggal 8

Mei 2000, berkedudukan di Jl.Bukit Kelapa Kopyor VIII Blok BN No. 23 Bukit Kencana

Jaya, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang 50279 É (024) 7477357.

Yayasan ini mempunyai visi dan misi sebagai berikut:

Visi : Menjaga Fitrah Membina Insan Kamil

Misi : Menyediakan sarana dan melaksanakan pendidikan Islamiyah rabbaniyyah

A. SUSUNAN PENGURUS YAYASAN

1. Penasehat

1) H. Zubeir Syafawi SHI

2) H.Hasan Toha MBA

3) Prof.Dr.H. Rofiq Anwar

2. Dewan pendiri

1) KH.Nurul Khamdi B.Eng.

2) Dr.M.Mukhlisin MT.

3) Adi Darmawan, Msi

3. Dewan Pembina

Ketua : KH. Nurul Khamdi, B.Eng

4. Pengurus Harian

Ketua : H. Jumala, M.M

Wakil Ketua : Nur Qudus, M.T

Sekretaris : Djoko Priyatno, SP

Wakil Sekretaris : Fauzun Adzim Mustofa, ST

Bendahara : M.P. Nugroho, S.E

Page 115: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

101

YAYASAN AR-RIDHO LEMBAGA PENDIDIKAN SEKOLAH ALAM AR-RIDHO Jl. Bukit Kelapa Sawit I Blok AA Bukit Kencana Jaya Tembalang Semarang Telp. 024-76484001 / 70374878 Fax. 024-76483652

www.sekolahalamarridho.wordpress.com/sekolahalamarridho.com

B. NAMA DAN TEMPAT

Sekolah Alam Ar Ridho didirikan sejak Juli 2000 dan berdiri diatas tanah seluas 1200 m2

di Jl. Kelapa Sawit Blok AA Bukit Kencana Jaya, Tembalang–Semarang Jawa Tengah

50271 ' 024-76484001

C. VISI SEKOLAH ALAM AR RIDHO

Menjadi sekolah yang selalu berinovasi dan kreatif untuk menyempurkan sistem, metode

dan praktek pendidikan dengan Islam sebagai landasan dan titik falsafahnya dan

menyebarluaskannya ke seluruh Indonesia.

D. MISI SEKOLAH ALAM AR RIDHO

1. Membekali guru agar inovatif dan kreatif serta berdedikasi tinggi

2. Membangun manajemen sekolah yang amanah serta professional

3. Mendidik siswa menjadi generasi unggul (khoiru ummah)

4. Mendorong masyarakat memahami konsep pendidikan yang benar

E. FASILITAS

1. Satu buah Masjid ukuran 10m x 10m

2. Tempat wudhu masjid dan kamar mandi masjid

3. 6 buah kamar mandi di lingkungan sekolah

4. 14 lokal kelas SD

5. 2 buah ruang perpustakaan

6. 1 buah ruang administrasi

7. 1 buah ruang kasek ukuran 8m x 3m

8. Ruang tamu (bergabung dengan ruang kasek)

9. 2 lokal kantin

10. Lapangan upacara ukuran 12m x 8m

11. Taman bunga dan kolam ikan

12. Halaman parkir

13. Lahan kebun untuk setiap kelas 0,5m x 1m

Page 116: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

102

YAYASAN AR-RIDHO LEMBAGA PENDIDIKAN SEKOLAH ALAM AR-RIDHO Jl. Bukit Kelapa Sawit I Blok AA Bukit Kencana Jaya Tembalang Semarang Telp. 024-76484001 / 70374878 Fax. 024-76483652

www.sekolahalamarridho.wordpress.com/sekolahalamarridho.com

14. 3 ruangan untuk gudang

15. Laboratorium komputer

16. Ruangan multimedia / audiovisual

F. KURIKULUM

Kurikulum yang digunakan berbasis kompetensi 2004 dipadu dengan kurikulum agama

dan muatan lokal khas sekolah alam.

G. PROFIL SISWA

1. Terbiasa melaksanakan adab adab Islam dalam kesehariannya

2. Siswa bersemangat melaksanakan sholat 5 waktu dengan tertib

3. Siswa terbiasa melaksanakan sholat dhuha

4. Siswa terbiasa berzikir dan berdo’a sehabis sholat fardhu.

5. Siswa mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan tahu makna beberapa ayat

dalam Al Qur’an

6. Terbiasa dan senang beramal sholeh

7. Siswa terbiasa berakhlaqul karimah, menghormati yang tua dan menyayangi yang

kecil.

8. Berani mengemukakan gagasan dan pendapatnya didepan forum.

9. Siswa terbiasa berperilaku kreatif dan inovatif.

10. Siswa terbiasa bersikap ilmiah

11. Siswa memiliki jiwa leadership yang baik.

12. Siswa terbiasa dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan .

13. Siswa hafal seperempat juz Al Qur’an setiap tahunnya.

14. Siswa memiliki kepekaan yang baik dengan lingkungan.

H. METODE

1. Tematik (terpadu/integrated)

2. Fun Learning

3. Learning by Doing

4. Learning Experience/Contectual Learning Teaching

Page 117: PENDIDIKAN AKIDAH MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Studi …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/126/jtptiain-gdl... · penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang

103

YAYASAN AR-RIDHO LEMBAGA PENDIDIKAN SEKOLAH ALAM AR-RIDHO Jl. Bukit Kelapa Sawit I Blok AA Bukit Kencana Jaya Tembalang Semarang Telp. 024-76484001 / 70374878 Fax. 024-76483652

www.sekolahalamarridho.wordpress.com/sekolahalamarridho.com

I. PROGRAM EKSTRAKURIKULER

1. Bela diri 4. Pramuka / Kepanduan

2. Sepak bola 5. English Club

3. Jurnalistik 6. Robotic

J. PROGRAM UNGGULAN

1. Berkebun

2. Outbound tiap pekan

3. Kunjungan keluar sekolah

4. PHBI/PHBN

5. Muhadhoroh/pentas kreativitas

6. Pesantren kilat (Pesantren Weekend)

7. Kemah wisata (Ar Ridho Camp)

8. Bahasa Inggris dengan multimedia

9. Berenang

10. Baca tulis Al Qur’an

11. Tahfidzul Qur’an

12. Ceramah pendidikan untuk orang tua

13. Observasi dan explorasi lingkungan sekitar sesuai tema