PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata...

19
255 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ Nur Muslimin Pengawas Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek Email: [email protected] Abstrak: pendidikan agama Islam adalah pendidikan yang menyentuh nilai-nilai spiritual dan moral. pendidikan agama Islam harus mampu menyentuh dan mengembangkan kecerdasan tersebut. Oleh karena itu, pendidikan agama Islam harus dilakukan dengan beberapa inovasi dan pengembangan kreatif dengan nilai-nilai multikultural. studi Islam dilakukan dengan berbagai rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam. Kata kunci: Pendidikan, IQ, EQ, SQ, Dan CQ Abstract: Islamic religious education is an education that touches the spiritual values and moral. Islamic religious education that do need to be able to touch and to develop these intelligences. Therefore, Islamic religious education should be carried out with some innovation and creative development with multicultural values. Islamic studies carried out with various recommendations to improve the quality of Islamic education. Keyword: Pendidikan, IQ, EQ, SQ, dan CQ Pendahuluan Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam sejarah umat manusia hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan

Transcript of PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata...

Page 1: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

255

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ

Nur MusliminPengawas Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek

Email: [email protected]

Abstrak:pendidikan agama Islam adalah pendidikan yang menyentuh nilai-nilai spiritual dan moral. pendidikan agama Islam harus mampu menyentuh dan mengembangkan kecerdasan tersebut. Oleh karena itu, pendidikan agama Islam harus dilakukan dengan beberapa inovasi dan pengembangan kreatif dengan nilai-nilai multikultural. studi Islam dilakukan dengan berbagai rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam.

Kata kunci: Pendidikan, IQ, EQ, SQ, Dan CQ

Abstract:Islamic religious education is an education that touches the spiritual values and moral. Islamic religious education that do need to be able to touch and to develop these intelligences. Therefore, Islamic religious education should be carried out with some innovation and creative development with multicultural values. Islamic studies carried out with various recommendations to improve the quality of Islamic education.

Keyword: Pendidikan, IQ, EQ, SQ, dan CQ

PendahuluanPendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup

dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam sejarah umat manusia hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan

Page 2: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

256

Kecerdasan Emosional, Spiritual dan Perilaku Prososial Santri Sabilul Ihsan Pamekasan MaduraZamzami Sabiq ~ 111 - 126

Politik Pendidikan Islam Orde Lama 1945-1965Study Kebijakan Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Islam)Ismail ~ 127 - 151

Pengajian dan Dekadensi Moral RemajaNur Jamal ~ 153 - 177

Pendidikan Karakter dalam Prespektif IslamSiti Farida ~ 179 - 187

Vol. 1 No. 2 Desember 2016 ~ 255 - 273

sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya, sekalipun dalam masyarakat yang masih terbelakang (primitif).1

Pendidikan seperti halnya kesehatan, termasuk kebutuhan pokok yang harus terpenuhi dalam diri setiap manusia. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dibutuhkan untuk pembentukan manusia demi menunjang perannya di masa yang akan datang. Oleh karena itu, pendidikan merupakan proses budaya yang mengangkat harkat dan martabat manusia sepanjang hayat. Dengan demikian, pendidikan memegang peranan yang menentukan eksistensi dan perkembangan manusia.

Perbincangan di seputar pendidikan pada hakekatnya adalah perbincangan manusia itu sendiri. Artinya perbincangan diri sendiri sebagai yang berhak mendapatkan pendidikan. Karenanya pendidikan harus berorientasi pada kebutuhan-kebutuhan dasar manusia dan muatan lain yang mempunyai nilai.

Adanya perubahan sosial yang sangat cepat, proses transformasi budaya yang semakin meraksasa, perkembangan politik universal dan kesenjangan ekonomi yang semakin melebar, serta pergeseran nilai-nilai kemanusiaan yang fundamental dalam pelibatan masyarakat, mau tidak mau memaksa dunia pendidikan harus mengantisipasi sejumlah pergeseran nilai yang terjadi. Karena pendidikan harus senantiasa tunduk pada perubahan yang diingini.2

Usaha untuk menciptakan suatu sistem pendidikan yang dapat memindahkan nilai-nilai kebudayaan yang dikehendaki tersebut belum sepenuhnya dapat mencapai hasil yang maksimal serta memuaskan. Dengan kata lain, sistem pendidikan yang benar-benar mapan dapat diterima secara universal, bentuk nilai-nilai falsafi, serta serasi dengan fitrah manusia dan tatanan masyarakat masih belum ditemui.3

Hal itu terlihat dari kenyataan hasil yang telah dicapai oleh pendidikan model Barat yang lebih menonjolkan aspek rasional manusia. Pendidikan yang awalnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemaslahatan manusia, telah menghasilkan kemajuan di bidang ilmu pengetauan. Namun pendidikan model ini belum sepenuhnya mampu menyentuh kebutuhan hakiki dari manusia secara sempurna yaitu

1 Hujair AH Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam Membangun Masyarakat Madani Indonesia. (Yogyakarta: Safira Insania press, 2003), 4.

2 Khoiron Rosyadi, Pendidikan Profetik (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004), 3.3 Jalaludin, dkk. Filsafat Pendidikan Islam, Konsep dan Perkembangan Pemikirannya,

(Jakarta: Raja Grafindo, 1994), 13.

Page 3: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

257Nur Muslimin ~ Pendidikan Agama Islam

kebutuhan nilai-nilai kemanusiaan, baik dari aspek jasmani maupun rohani.

Beberapa kemajuan di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan telah memberikan kehidupan lebih mudah dan nyaman. Namun dampaknya telah menimbulkan permasalahan baru, keraguan, keresahan dan rasa tidak aman. Bahkan kemajuan tersebut telah berubah menjadi bencana yang sewaktu-waktu dapat mengancam kelangsungan hidup manusia.4Maka dari itu, membutuhkan benteng yang berupa pendidikan agama Islam.

Pendidikan agama Islam diharapkan mampu mengembangkan kecerdasan personal manusia, yang meliputi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan kreativitas dan kecerdasan spiritual. Keempat kecerdasan tersebut diharapkan mampu dikembangkan dengan baik dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam. Namun, pendidikan agama Islam yang bagaimana yang mampu mengembangkan keempat kecerdasan tersebut. Hal tersebut yang akan diulas dan dikupas dalam artikel ini.

Metode PenelitianMelihat makna yang tersirat dari judul dan permasalahan yang dikaji,

penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang tidak mengadakan penghitungan data secara kuantitatif.5 Ada beberapa kunci utama dalam penelitian literatur (pustaka) dengan pendekatan kualitatif, yaitu: (a) The researcher is the main instruments that will read the literature accurately; (b) The research is done descriptively. It means describing in the form of words and picture not in the form of number; (c) More emphasized on the process not on the result because the literature is a work that rich of interpretation; (d) The analysis is inductive; (e) The meaning is the main point.

Literatur utama atau primer yang dikaji dalam penelitian ini adalah buku dan literatur budaya organisasi dan budaya religius juga mutu pendidikan, seperti:Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam,Ahmad Patoni, MetodologiPendidikan Pendidikan Agama Islam,Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Berbasis Kompetensi, Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajarandan sebagainya.

4 Syed Hussen, Menyongsong Keruntuhan Pendidikan Islam, (Crisis Muslim Education), terj. Rahman A., (Bandung: Gema Risalah, 1994), 58.

5 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1990), 2

Page 4: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

258

Kecerdasan Emosional, Spiritual dan Perilaku Prososial Santri Sabilul Ihsan Pamekasan MaduraZamzami Sabiq ~ 111 - 126

Politik Pendidikan Islam Orde Lama 1945-1965Study Kebijakan Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Islam)Ismail ~ 127 - 151

Pengajian dan Dekadensi Moral RemajaNur Jamal ~ 153 - 177

Pendidikan Karakter dalam Prespektif IslamSiti Farida ~ 179 - 187

Vol. 1 No. 2 Desember 2016 ~ 255 - 273

Sebagai penelitian kepustakaan, maka metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah metode dokumentasi, yaitu data tentang variabel yang berupa buku, catatan, transkrip, surat kabar, majalah, jurnal, dan lain sebagainya. Sedangkan teknik analisis data yang dipilih adalah deskriptif analisis dengan menggunakan serangkaian tata fikir logik yang dapat dipakai untuk mengkonstruksikan sejumlah konsep menjadi proposisi, hipotesis, postulat, aksioma, asumsi, ataupun untuk mengkontruksi menjadi teori. Tata fikir tersebut6adalah (a) tata fikir perseptif, yang dipergunakan untuk mempersepsi data yang sesuai dan relevan dengan pokok-pokok permasalahan yang diteliti; (b) tata fikir deskriptif, yang digunakan untuk mendeskripsikan data secara sistematis sesuai dengan sistematika pembahasan yang dipakai dalam penelitian ini

PembahasanKonsep Pendidikan Agama Islam

Kata pendidikan sebenarnya mempunyai makna yang luas. Pendidikan dapat diartikan baik secara etimologis maupun secara terminologis. Secara etimologis pendidikan berasal dari kata didik. Secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.7 Jika ditinjau dari segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu:

Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan yang baku dalam bahasa arab. Istilah-istilah tersebut adalah:1. Tarbiyah ( تربية

تعليم تأديب

) berasal dari kata dasar robba, yurobbi, tarbiyyatan, yang berarti tumbuh dan berkembang.

2. Ta’lim ( تربية تعليم تأديب

) berasal dari kata ‘allama yang berarti mengajar dan menjadikan yakin dan mengetahui.

3. Ta’dib (

تربية تعليم berasal dari kata adab yang mengandung beberapa ( تأديب

pengertian antara lain: membuat makanan, melatih perilaku (akhlak) yang baik,sopan santun dan tatacara pelaksanaan sesuatu dengan baik.

Sedangkan secara terminologis, pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS:

6 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1998), 55

7 M. Noor Syam, Pengertian dan Hukum Dasar Pendidikan, dalam Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1989), 2.

Page 5: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

259Nur Muslimin ~ Pendidikan Agama Islam

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.8

Pendidikan menurut berbagai ahli, antara lain sebagai berikut, menurut Ahmad Tafsir, pendidikan adalah “berbagai usaha yang dilakukan oleh seseorang (pendidik) terhadap seseorang(anak didik) agar tercapai perkembangan maksimal yang positif”.9 Menurut Indra Kusuma, pendidikan adalah “ suatu usaha sadar yang teratur dan sistematis yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidikan.”10 Dari berbagai pendapat tersebut di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan orang dewasa untuk menuntun pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani yang belum dewasa menuju ke tingkat kedewasaan agar terbentuk pribadi yang luhur atau dengan kata lain pendidikan adalah bantuan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhan jasmani dan rohani yang berlangsung seumur hidup.

Sedangkan pengertian pendidikan agama Islam, antara lain sebagaimana dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut: Menurut Abdul Rahman Saleh yang dikutip oleh Patoni, pendidikan agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asauhan terhadap anak didik supaya kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran - ajaran agama Islam serta menjadikannya way of life (jalan hidupnya) sehari - hari dalam kehidupan pribadi maupun sosial masyarakat.11Menurut Achmad Patoni, pendidikan agama adalah “usaha untuk membimbing ke arah pertumbuhan kepribadian peserta didik secara sistematis dan pragmatis supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam, sehingga

8 UU No 20 Tahun 2003 RI tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2.9 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 1991), 28.10 Indra Kusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (IKIP Malang : Fakultas Ilmu

Pendidikan,1973), 274.11 Ahmad Patoni, MetodologiPendidikan Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bina Ilmu,

2005), 12.

Page 6: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

260

Kecerdasan Emosional, Spiritual dan Perilaku Prososial Santri Sabilul Ihsan Pamekasan MaduraZamzami Sabiq ~ 111 - 126

Politik Pendidikan Islam Orde Lama 1945-1965Study Kebijakan Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Islam)Ismail ~ 127 - 151

Pengajian dan Dekadensi Moral RemajaNur Jamal ~ 153 - 177

Pendidikan Karakter dalam Prespektif IslamSiti Farida ~ 179 - 187

Vol. 1 No. 2 Desember 2016 ~ 255 - 273

terjalin kebahagiaan dunia dan akhirat.”12 Sedangkan menurut Abdul Majid dan Dian Andayani,

“Pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”13

Jadi pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain.

Sejak tahun 1984 pendidikan agama Islam di madrasah di bagi menjadi empat, sebagaimana yang dikutip oleh Patoni, yaitu:1. Al-Qur’an-hadits2. Aqidah-Akhlak3. Fiqih4. Sejarah Kebudayaan/peradaban Islam5. Bahasa Arab14

Konsep Dasar IQ, EQ, SQ dan CQ1. Inteligence Quotient (IQ)

Kecerdasan dalam bahasa Inggris sama dengan Intelligence. Banyak para tokoh yang mendefinisikan tentang Intelligence (kecerdasan). Seperti yang dikutip oleh Hamzah B. Uno dari Feldam mendefinisikan kecerdasan sebagai “kemampuan memahami dunia, berfikir secara rasional, dan menggunakan sumber-sumber secara efektif pada saat dihadapkan dengan tantangan”.15

Selain itu, Hamzah B. Uno juga mengutip dari Henmo yang mendefinisikan kecerdasan sebagai “daya atau kemampuan untuk memahami”16, sedangkan “Wechsler mendefinisikan intelegensi sebagai

12 Ibid., 15.13 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Berbasis Kompetensi, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2005), 132.14 Patoni, Metodologi...., 54.15 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2006), 5916 Ibid

Page 7: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

261Nur Muslimin ~ Pendidikan Agama Islam

totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berfikir secara rasional, serta menghadapi lingkungan dengan efektif”.17

Hagenhan dan Oslon mengungkapkan pendapat Piaget tentang kecerdasan seperti yang dikutip oleh Hamzah B. Uno juga mengartikan bahwa “inteligensi merupakan suatu tindakan yang menyebabkan terjadinya penghitungan atas kondisi-kondisi yang secara optimal bagi organisme dapat hidup berhubungan dengan lingkungan secara efektif”.18

Adapun pengertian secara konvensional seperti yang ditulis oleh Umy Zahroh, menjelaskan bahwa “kecerdasan diartikan sebagai kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif”.19

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kecerdasan adalah kemampuan seseorang dalam berpikir dan bertindak secara terarah dan hidup berhubungan dengan lingkungan secara efektif.

Orang sering kali menyamakan arti inteligensi dengan IQ, padahal kedua istilah ini mempunyai perbedaan arti yang sangat mendasar. Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu. sedangkan IQ atau singkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.

Intelligence Quotient atau yang biasa disebut dengan IQ merupakan istilah dari pengelompokan kecerdasan manusia yang pertama kali diperkenalkan oleh Alferd Binet, ahli psikologi dari Perancis pada awal abad ke-20. Kemudian Lewis Ternman dari Universitas Stanford berusaha membakukan test IQ yang dikembangkan oleh Binet dengan mengembangkan norma populasi, sehingga selanjutnya test IQ tersebut dikenal sebagai test Stanford-Binet. Pada masanya kecerdasan intelektual 17 Ibid18 Ibid.19 Achmad Patoni, et. all., Dinamika Pendidikan Anak, (Jakarta:PT Bina Ilmu,2004), 241

Page 8: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

262

Kecerdasan Emosional, Spiritual dan Perilaku Prososial Santri Sabilul Ihsan Pamekasan MaduraZamzami Sabiq ~ 111 - 126

Politik Pendidikan Islam Orde Lama 1945-1965Study Kebijakan Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Islam)Ismail ~ 127 - 151

Pengajian dan Dekadensi Moral RemajaNur Jamal ~ 153 - 177

Pendidikan Karakter dalam Prespektif IslamSiti Farida ~ 179 - 187

Vol. 1 No. 2 Desember 2016 ~ 255 - 273

(IQ) merupakan kecerdasan tunggal dari setiap individu yang pada dasarnya hanya bertautan dengan aspek kognitif dari setiap masing-masing individu tersebut. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun. Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.

Inti kecerdasan intelektual ialah aktifitas otak. Otak adalah organ luar biasa dalam diri kita. Beratnya hanya sekitar 1,5 Kg atau kurang lebih 5 % dari total berat badan kita. Namun demikian, benda kecil ini mengkonsumsi lebih dari 30 persen seluruh cadangan kalori yang tersimpan di dalam tubuh. Otak memiliki 10 sampai 15 triliun sel saraf dan masing-masing sel saraf mempunyai ribuan sambungan. Otak satu-satunya organ yang terus berkembang sepanjang itu terus diaktifkan. Kapasitas memori otak yang sebanyak itu hanya digunakan sekitar 4-5 % dan untuk orang jenius memakainya 5-6 %. Sampai sekarang para ilmuan belum memahami penggunaan sisa memori sekitar 94 %.

Tingkat kecerdasan seorang anak yang ditentukan secara metodik oleh IQ (Intellegentia Quotient) memegang peranan penting untuk suksesnya anak dalam belajar. Menurut penyelidikan, IQ atau daya tangkap seseorang mulai dapat ditentukan sekitar umur 3 tahun. Daya tangkap sangat dipengaruhi oleh garis keturunan (genetic) yang dibawanya dari keluarga ayah dan ibu di samping faktor gizi makanan yang cukup.

IQ atau daya tangkap ini dianggap takkan berubah sampai seseorang dewasa, kecuali bila ada sebab kemunduran fungsi otak seperti penuaan dan kecelakaan. IQ yang tinggi memudahkan seorang murid belajar dan memahami berbagai ilmu. Daya tangkap yang kurang merupakan penyebab kesulitan belajar pada seorang murid, disamping faktor lain, seperti gangguan fisik (demam, lemah, sakit-sakitan) dan gangguan emosional. Awal untuk melihat IQ seorang anak adalah pada saat ia mulai berkata-kata. Ada hubungan langsung antara kemampuan bahasa si anak dengan IQ-nya. Apabila seorang anak dengan IQ tinggi masuk sekolah, penguasaan bahasanya akan cepat dan banyak.

Page 9: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

263Nur Muslimin ~ Pendidikan Agama Islam

2. Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient)Sebelum memahami lebih lanjut mengenai kecerdasan emosional,

perlu dipahami mengenai apa yang dimaksud dengan emosi. Berkaitan dengan itu, banyak pendapat yang mendefinisikan tentang emosi.

Hamzah B. Uno menjelaskan bahwa “kata emosi secara sederhana bisa didefinisikan sebagai menetepkan ‘gerakan’ baik secara metafora maupun harfiah, untuk mengeluarkan perasaaan”.20 Dalam makna paling harfiah, Goleman mengambil definisi dari Oxford English Dictionary bahwa emosi adalah “setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu; setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap”.21

Goleman sendiri menganggap bahwa “emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak”.22 Sedangkan Syamsu Yusuf mengutip pendapat Sarlito Wirawan Sarwono yang mengatakan bahwa “emosi merupakan setiap keadaan pada diri seseorang yang desertai warna afektif baik pada tingkat lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang luas (mendalam)”.23

Back mengungkapkan pendapat James dan Lange seperti yang dikutip oleh Hamzah B. Uno menjelaskan bahwa “emosi adalah persepsi perubahan jasmaniah yang terjadi dalam memberi tanggapan (respons) terhadap suatu peristiwa”.24 Selain itu menurut Martin Wijokongko sebagaimana yang dikutip oleh Nur Efendi mengatakan bahwa “emosi adalah kekuatan tanpa batas, energi vital yang dapat kita manfaatkan untuk meraih sukses dalam hidup”.25

Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa emosi adalah “suatu keadaan dan pengertian yang sifatnya tanpa batas baik keadaan yang positif maupun keadaan yang negative yang disertai perasaan untuk berhubungan antara diri pribadi dengan orang lain juga dengan lingkungan”.26

20 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru…, 6221 Daniel Goleman, Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional), Terj. T. Hermaya,

(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996), 41122 Ibid.23 Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005), 11524 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru…, 6225 Achmad Patoni,et. all., Dinamika…, 18726 Ibid.

Page 10: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

264

Kecerdasan Emosional, Spiritual dan Perilaku Prososial Santri Sabilul Ihsan Pamekasan MaduraZamzami Sabiq ~ 111 - 126

Politik Pendidikan Islam Orde Lama 1945-1965Study Kebijakan Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Islam)Ismail ~ 127 - 151

Pengajian dan Dekadensi Moral RemajaNur Jamal ~ 153 - 177

Pendidikan Karakter dalam Prespektif IslamSiti Farida ~ 179 - 187

Vol. 1 No. 2 Desember 2016 ~ 255 - 273

Berangkat dari pengertian emosi tersebut, peneliti akan menjelaskan mengenai pengertian dari kecerdasan emosional itu sendiri. Ada beberapa definisi kecerdasan emosional atau EQ (Emotional Quotient), diantaranya:a. Menurut Salovey dan Mayer yang dikutip oleh Muhammad Yasin,

mengatakan bahwa: Emotional Quotient merupakan himpunan bagian dari kecerdasan social yang melibatkan kemampuan memantau perasaan dan emosi baik pada diri sendiri maupun pada orang lain, memilah-milah semuanya, dan menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan.27

b. Menurut Dvis seperti yang dikutip dari Satiadarma oleh Nur Efendi menjelaskan pengertian Emotional Quotient adalah “kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi dirinya sendiri dan orang lain, membedakan satu emosi dengan lainnya, dan menggunakan informasi tersebut untuk menuntun proses berpikir serta berperilaku seseorang”.28

c. Menurt Stein dan Book yang dikutip oleh Hamzah B. Uno menjelaskan bahwa: EQ adalah serangkaian kecakapan yang memungkinkan kita melapangkan jalan di dunia yang rumit, mencakup aspek pribadi, social, dan pertahanan dari seluruh kecerdasan, akal sehat yang penuh misteri, dan kepekaan yang penting untuk berfungsi secara efektif setiap hari.29

d. Menurut Yusuf Musthofa kecerdasan emosional adalah “kemampuan seseorang dalam mengendalikan setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap yang didasarkan pada pikiran yang sehat”.30

e. Sedangkan menurut Daniel Goleman, kecerdaan emosional (Emotional Quotient) atau EQ merupakan “kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan orang lain, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan

27 Muhammad Yasin Yusuf, Tarekat Bagi Masyarakat Muslim di Era Modern: Studi Kasus Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah dalam peningkatan ESQ (Emotional-SpiritualQuotient) di Pondok Pesantren Miftahul Huda Mlang, (Malang: Skripsi tidak diterbitkan, 2003), 44

28 Achmad Patoni, et. all., Dinamika…, 18629 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru…, 6930 Yasin Musthofa, EQ Untuk Anak Usia Dini dalam Pendidikan Islam, (Sketsa, 2007), 10

Page 11: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

265Nur Muslimin ~ Pendidikan Agama Islam

kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain”.31

Berangkat dari berbagai definisi di atas, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan kecerdasan emosional adalah serangkaian kemampuan seseorang dalam mengenali dan memotivasi diri sendiri, mengelola dan mengendalikan emosi, membimbing pikiran dan tindakan dengan baik dalam hubungannya dengan diri sendiri maupun dengan orang lain.

3. Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient)Sebelum memahami tentang kecerdasan spiritual, perlu dejelaskan

terlebih dulu mengenai arti kata spiritual itu sendiri. Dalam hal ini, Aliah B. Purwakania menjelaskan bahwa: Menurut kamus Webster kata “spirit” berasal dari kata benda bahasa Latin “spiritus” yang berarti untuk bernapas. Melihat asal katanya, untuk hidup adalah untuk bernapas, dan memiliki napas artinya memilikiki spirit. Menjadi spiritual berarti memiliki ikatan yang lebih kepada hal yang bersifat kerohanian atau kejiwaan dibandingkan hal yang bersifat fisik atau material.32

Aliah B. Purwakania juga mengatakan bahwa “spirit merupakan diri yang sesungguhnya di dalam diri manusia yang telah ada sebelum kelahiran”.33 Dengan demikian, “sesuatu yang spiritual memiliki kebenaran abadi yang berhubungan dengan tujuan hidup manusia”.34

Adapun mengenai pengertian kecerdasan emosional, Danah Zohar dan Ian Marshall mendefinisikan kecerdasan spiritual seperti yang dikutip oleh Ary Ginanjar adalah “kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam kontekas makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain”.35

31 Daniel Goleman, Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005), 512

32 Aliah B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islami: Menyingkap Rentang Kehidupan Manusia dariPrakelahiran hingga Pasca Kematian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), 288

33 Ibid, 29634 Ibid, 28935 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan

SpiritualBerdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, (Jakarta: Args Wijaya Persada, 2001), 57

Page 12: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

266

Kecerdasan Emosional, Spiritual dan Perilaku Prososial Santri Sabilul Ihsan Pamekasan MaduraZamzami Sabiq ~ 111 - 126

Politik Pendidikan Islam Orde Lama 1945-1965Study Kebijakan Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Islam)Ismail ~ 127 - 151

Pengajian dan Dekadensi Moral RemajaNur Jamal ~ 153 - 177

Pendidikan Karakter dalam Prespektif IslamSiti Farida ~ 179 - 187

Vol. 1 No. 2 Desember 2016 ~ 255 - 273

4. Kecerdasan Kreativitas (Creativity Quotient)Potensi seseorng untuk memunculkan sesuatu yang penemuan-

penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang dalam usaha lainnya. Guil Ford mendeskripsikan 5 ciri kreativitas :a. Kelancaran : Kemampuan memproduksi banyak ide.b. Keluwesan : Kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam

pendekatan jalam pemecahan masalah.c. Keaslian : Kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinil sebagai

hasil pemikiran sendiri.d. Penguraian : Kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci.e. Perumusan Kembali : Kemampuan untuk mengkaji kembali suatu

persoalan melalui cara yang berbada dengan yang sudah lazim.Kreativitas terdiri dari dua unsur :a. Kepasihan (kemampuan menghasilkan sejumlah gagasan dan ide

prmecahan masalah dengan lancar).b. Keluwesan (Kemampuan untuk menemukan gagasan yang berbeda dan

luar biasa untuk memecahkan suatu masalah ) Cara memunculkan gagasan kreatifa. Kuantitas gagasan : Teknik-teknik kreatif dalam berbagai tingkatan

keseluruhannya bersandar pada pengembangan pertama sejumlah gagasan sebagai suatu cara untuk memperoleh gagasan yang baik dan kreatif.

b. Teknik brainstorming: Teknik ini cenderungmenghasilkan gagasan baru yang orisinil untuk menambah jumlah gagasan konvensional yang ada.

c. Sinektik : Suatu metode atau proses yang menggunakan metafora dan analogi untuk menghasilkan gagasan kreatif atau wawasan segar ke dalam permasalahan.

d. Memfokuskan tujuan : Membuat seolah-olah apa yang diinginkan akan terjadi besok, telah terjadi saat ini dengan melakukan visualisasi yang kuat.

Hambatan untuk menjadi kreatif antara lain: kebiasaan, waktu, dibanjiri masalah, tidak ada masalah, takut gagal, kebutuhan akan sebuah jawaban sekarang, kegiatan mental yang sulit diarahkan, tahut bersenang-senang, kritik orang lain.

Page 13: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

267Nur Muslimin ~ Pendidikan Agama Islam

Sumber Daya Manusia sebagai pelaksana suatu profesi dengan tingkat kecerdasan kreativitas (CQ) yang tinggi, adalah mereka yang kreatif, mampu mencari dan menciptakan terobosan-terobosan dalam membatasi berbagai kendala atau permasalahan yang muncul dalam lembaga profesi yang mereka geluti.

Pengembangan Pendidikan Agama IslamBerbasis IQ, EQ, SQ dan CQDalam Perspektif Islam IQ, EQ, CQ dan SQ sudah terdapat al-Qur’an

dan al-Hadis yang begitu halus dan gamblang terhadap akal, qalbu dan fuad (hati nurani) sebagai pusat IQ, EQ, CQ dan SQ menunjukkan bahwa Islam memberikan apresiasi yang sama terhadap ketiga sistem kecerdasan tersebut. Hubungan ketiganya dapat dikatakan saling membutuhkan dan melengkapi . Namun kalau akan dibedakan, maka SQ merupakan ”Prima Causa ” dari IQ dan EQ. SQ mengajarkan interaksi manusia dengan al-Khalik, sementara IQ, EQ dan CQ mengajarkan interaksi manusia dengan dirinya dan alam di sekitarnya. Tanpa keempatnya bekerja proporsional, maka manusia tidak akan dapat menggapai statusnya sebagai ”Khalifah” di muka bumi. Oleh karena Islam memberikan penekanan yang sama terhadap ” hablun min Allah “ dan “hablun min al-naas “, maka dapat diyakini bahwa keseimbangan IQ, EQ, CQ dan SQ merupakan substansi dari ajaran Islam. Jika selama ini orang Islam sadar atau tidak, turut mengagungkan dan memberi penekanan terhadap pendidikan akal dengan mengenyampingkan pendidikan hati dan hati nurani berarti orang Islam telah mengabaikan semangat dan ajaran agamanya. Kondisi yang tidak ideal tersebut sudah waktunya diakhiri, dengan memberikan pendidikan dan kepedulian yang sama terhadap IQ, EQ, CQ dan SQ.

Pendidikan agama Islam yang dilakukan harus mampu menyentuh dan mengembangkan keempat kecerdasan tersebut. Untuk itu, pendidikan agama Islam harus dilaksanakan dengan beberapa inovasi dan pengembangan sebagai berikut:1. Kurikulum pendidikan nasional harus menambahkan jam mata

pelajaran pendidikan agama yang saat ini hanya diajarkan 2 jam dalam semingu di SLTP dan SMA dan 3 jam di SD.Sistem pembelajarannya juga perlu di perbaiki dengan memperbanyak praktik langsung dan bukan hanya sekedar berbasis hapalan semata.

Page 14: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

268

Kecerdasan Emosional, Spiritual dan Perilaku Prososial Santri Sabilul Ihsan Pamekasan MaduraZamzami Sabiq ~ 111 - 126

Politik Pendidikan Islam Orde Lama 1945-1965Study Kebijakan Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Islam)Ismail ~ 127 - 151

Pengajian dan Dekadensi Moral RemajaNur Jamal ~ 153 - 177

Pendidikan Karakter dalam Prespektif IslamSiti Farida ~ 179 - 187

Vol. 1 No. 2 Desember 2016 ~ 255 - 273

2. Mengadakan morning briefing setiap paginya selama 10-15 menit untuk mendengarkan siraman rohani, nasihat-nasihat dan kata-motivasi yang bisa membangkitkan mental spiritual para guru dan siswa.

3. Mengadakan jadwal piket setiap harinya untuk setiap kelas sebagai marbot, muazzin, dan imam shalat di mushalla sekolah dengan dibimbing oleh wali kelas.

4. Mewajibkan semua guru dan siswa untuk shalat berjamaah di mushalla sekolah.

5. Guru sebagi pendidikan, harus membimbing, mengenalkan dan memdekatkan siswa kepada ritual-ritual keagamaan, dari hal yang paling sederhana. Seperti: 1). Berdoa sebelum dan sesudah PBM. 2) Membacakan sebuah hadist atau ayat sebelum memulai PMB. 3) Mengingatkan dan memotivasi siswa untuk beribadah dan berbuat kebaikan.

6. Pendidikan agama memanfaatkan muatan-muatan khas multikultural sebagai pemerkaya bahan ajar, konsep-konsep tentang harmoni kehidupan sebagai bersama antar umat beragama, saling toleransi, ko-eksistensi, pro-eksistensi, kerjasama, saling menghargai dan menghargai. Untuk merancang strategi hubungan multikultural dalam pendidikan (termasuk pendidikan agama) setidaknya dapat digolongkan kepada 2 (dua) pengalaman, yakni: pengalaman pribadi dan pengalaman pengajaran yang dilakukan oleh guru (pendidik).

7. Pengalaman pribadi dapat dikondisikan dengan menciptakan suasana seperti Seluruh peserta didik baik yang minoritas maupun mayoritas memiliki status dan tugas yang sama, seluruh peserta didik bergaul, berhubungan, berkembang dan berkelanjutan bersama seluruh peserta didik berhubungan dengap fasilitas, segala belajar guru dan norma kelas yang sama. Adapun dalam bentuk pengalaman pengajaran adalah sebagai berikut: guru harus sadar akan keragaman siswa, bahan kurikulum dan pengajaran seharusnya merefleksikan keragaman, bahan kurikulum dan pengajaran seharusnya merefleksikan keragaman, bahan kurikulum dituliskan dalam bahasa-bahasa daerah atau etnik yang berbeda. Pendidikan Islam yang berwawasan multicultural adalah suatu pendidikan yang membuka visi dan cakrawala yang lebih luas. Mampu melintas batas kelompok etnis atau tradisi budaya dan agama, sehingga mampu melihat “kemanusiaan” sebagai keluarga yang memiliki perbedaan maupun kesamaan cita-cita.

Page 15: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

269Nur Muslimin ~ Pendidikan Agama Islam

8. Guru harus sadar akan keragaman etnik siswa, tidak bisa dalam mendidik, kedua, bahan kurikulum dan pengajaran seharusnya refleksi keragaman etnik dan ketiga adalah bahan kurikulum dituliskan dalam bahasa daerah / etnik yang berbeda.

Bila pengajaran multikultural dapat dilakukan dalam sekolah baik umum maupun agama hasilnya akan melahirkan peradaban yang juga melahirkan toleransi, demokrasi, kebajikan, tolong menolong, tenggang rasa, keadilan, keindahan, keharmonisan dan nilai-nilai kemanusiaan lainnya. Intinya gagasan dan rancangan sekolah yang berbasis multikultural adalah sebuah keniscayaan dengan catatan bahwa kehadirannya tidak mengaburkan dan atau menciptakan ketidakpastian jati diri para kelompok yang ada.

Sebagai langkah praksis, kurikulum pendidikan Islam setidaknya harus berisi beberapa muatan multikultural. Samsul mendeskripsikan solusinya ke dalam lima pokok muatan kurikulum;1. Pendidikan agama seperti fiqih, tafsir tidak harus bersifat linier, namun

menggunakan pendekatan muqaron. Ini menjadi sangat penting, karena anak tidak hanya dibekali pengetahuan atau pemahaman tentang ketentuan hukum dalam fiqih atau makna ayat yang tunggal, namun juga diberikan pandangan yang berbeda. Tentunya, bukan sekedar mengetahui yang berbeda, namun juga diberikan pengetahuan tentang mengapa bisa berbeda.

2. Untuk mengembangkan kecerdasan sosial, siswa juga harus diberikan pendidikan lintas agama. Hal ini dapat dilakukan dengan program dialog antar agama yang perlu diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Islam . Sebagai contoh, dialog tentang “puasa” yang bisa menghadirkan para bikhsu atau agamawan dari agama lain. Program ini menjadi sangat strategis, khususnya untuk memberikan pemahaman kepada siswa bahwa ternyata puasa itu juga menjadi ajaran saudara-saudara kita yang beragama Budha. Dengan dialog seperti ini, peserta didik diharapkan akan mempunyai pemahaman khususnya dalam menilai keyakinan saudara-saudara kita yang berbeda agama. karena memang pada kenyataanya “Di Luar Islampun Ada Keselamatan”.

3. Untuk memahami realitas perbedaan dalam beragama, lembaga-lembaga pendidikan Islam bukan hanya sekedar menyelenggarakan dialog antar agama, namun juga menyelenggarakan program road show

Page 16: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

270

Kecerdasan Emosional, Spiritual dan Perilaku Prososial Santri Sabilul Ihsan Pamekasan MaduraZamzami Sabiq ~ 111 - 126

Politik Pendidikan Islam Orde Lama 1945-1965Study Kebijakan Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Islam)Ismail ~ 127 - 151

Pengajian dan Dekadensi Moral RemajaNur Jamal ~ 153 - 177

Pendidikan Karakter dalam Prespektif IslamSiti Farida ~ 179 - 187

Vol. 1 No. 2 Desember 2016 ~ 255 - 273

lintas agama. Program road show lintas agama ini adalah program nyata untuk menanamkan kepedulian dan solidaritas terhadap komunitas agama lain. Hal ini dengan cara mengirimkan siswa-siswa untuk ikut kerja bhakti membersihkan gereja, wihara ataupun tempat suci lainnya. Kesadaran pluralitas bukan sekedar hanya memahami keberbedaan, namun juga harus ditunjukkan dengan sikap konkrit bahwa diantara kita sekalipun berbeda keyakinan, namun saudara dan saling membantu antar sesama.

4. Untuk menanamkan kesadaran spiritual, pendidikan Islam perlu menyelenggarakan program seperti spiritual work camp (SWC), hal ini bisa dilakukan dengan cara mengirimkan siswa untuk ikut dalam sebuah keluarga selama beberapa hari, termasuk kemungkinan ikut pada keluarga yang berbeda agama. Siswa harus melebur dalam keluarga tersebut. Ia juga harus melakukan aktifitas sebagaimana aktifitas keseharian dari keluarga tersebut. Jika keluarga tersebut petani, maka ia harus pula membantu keluarga tersebut bertani dan sebagainya. Ini adalah suatu program yang sangat strategis untuk meningkatkan kepekaan serta solidaritas sosial. Pelajaran penting lainnya, adalah siswa dapat belajar bagaimana memahami kehidupan yang beragam. Dengan demikian, siswa akan mempunyai kesadaran dan kepekaan untuk menghargai dan menghormati orang lain.

5. Pada bulan Ramadhan, adalah bulan yang sangat strategis untuk menumbuhkan kepekaaan sosial pada anak didik. Dengan menyelenggarakan “program sahur on the road”, misalnya. Karena dengan program ini, dapat dirancang sahur bersama antara siswa dengan anak-anak jalanan. Program ini juga memberikan manfaat langsung kepada siswa untuk menumbuhkan sikap kepekaan sosial, terutama pada orang-orang di sekitarnya yang kurang mampu.

Menurut penulis sendiri, -dalam posisi sebagai pendidik di Pesantren, peran multikultural akan semakin terasah dengan metode pendidikan yang mengarahkan langsung perserta didik pada praktek. Penulis menyebutnya sebagai metode pendidikan asimilasi, yakni pembauran antar peserta didik langsung dengan masyarakat.Dalam lingkungan pendidikan umum, metode asimilasi ini dapat diturunkan ke dalam model pembelajaran kontekstual dan pemecahan masalah.Mengingat cakupan Kurikulum Pendidikan Agama Islam dengan muatan materi yang mencakup hampir

Page 17: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

271Nur Muslimin ~ Pendidikan Agama Islam

pada semua nilai kemasyarakatan, pendidikannyapun dapat langsung diajarkan dengan berinteraksi dan memahami kondisi masyarakat yang ada di sekitar sekolah, tentunya yang ada kaitannya dengan materi pendidikan agama Islam.

Rekomendasi penulis bisa dipraktekkan dalam pelajaran Agama Islam, dengan subjek materi akidah akhlak misalnya, peserta didik tidak diharuskan untuk melulu belajar di kelas, dengan konteks memahami kemajemukan yang ada kaitannya dengan subtansi Akidah-akhlak, sekolah bisa mensiasati pendidikan dengan mengirim peserta didik melakukan penukaran belajar. Bentuknya bisa berupa pertukaran peserta didik dengan wali (orang tua) yang berbeda, dengan pertukaran silang ini sekaligus mengajarkan peserta didik langsung pada realita multikultural yang ada di masyarakat. Lingkup kecilnya, peserta didik akan langsung menghadapi kebiasaan (budaya) yang berbeda yang ditemui di rumah orang tua temannya, dan akan memahami secara langsung bagaimanakah sebenarnya perbedaan itu musti ada. Konsekuensinya, secara otomatis peserta didik akan mampu menerima dan menghayati perbedaan yang ada, minimal yang ia rasakan selama pertukaran pelajar ini.

PenutupDari pembahasan tersebut, maka penulis dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut:Pendidikan agama Islam yang dilakukan harus mampu menyentuh

dan mengembangkan keempat kecerdasan tersebut.Untuk itu, pendidikan agama Islam harus dilaksanakan dengan beberapa inovasi dan pengembangan yang kreatif dengan nilai-nilai multikultural.

Rekomendasi penulis bisa dipraktekkan dalam pelajaran Agama Islam, dengan subjek materi akidah akhlak misalnya, peserta didik tidak diharuskan untuk melulu belajar di kelas, dengan konteks memahami kemajemukan yang ada kaitannya dengan subtansi Akidah-akhlak, sekolah bisa mensiasati pendidikan dengan mengirim peserta didik melakukan penukaran belajar. Bentuknya bisa berupa pertukaran peserta didik dengan wali (orang tua) yang berbeda, dengan pertukaran silang ini sekaligus mengajarkan peserta didik langsung pada realita multikultural yang ada di masyarakat.

Page 18: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

272

Kecerdasan Emosional, Spiritual dan Perilaku Prososial Santri Sabilul Ihsan Pamekasan MaduraZamzami Sabiq ~ 111 - 126

Politik Pendidikan Islam Orde Lama 1945-1965Study Kebijakan Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Islam)Ismail ~ 127 - 151

Pengajian dan Dekadensi Moral RemajaNur Jamal ~ 153 - 177

Pendidikan Karakter dalam Prespektif IslamSiti Farida ~ 179 - 187

Vol. 1 No. 2 Desember 2016 ~ 255 - 273

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005)

Agustian, Ary Ginanjar. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan SpiritualBerdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, (Jakarta: Args Wijaya Persada, 2001)

Aliah B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islami: Menyingkap Rentang Kehidupan Manusia dariPrakelahiran hingga Pasca Kematian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006)

Daniel Goleman, Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005)

Goleman, Daniel. Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional), Terj. T. Hermaya, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996)

Hussen, Syed, Menyongsong Keruntuhan Pendidikan Islam, (Crisis Muslim Education), terj. Rahman A., (Bandung: Gema Risalah, 1994)

Jalaludin, dkk. Filsafat Pendidikan Islam, Konsep dan Perkembangan Pemikirannya, (Jakarta: Raja Grafindo, 1994)

Kusuma, Indra Pengantar Ilmu Pendidikan, (IKIP Malang : Fakultas Ilmu Pendidikan,1973)

Moleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1990)

Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1998)

Patoni, Achmad et. all., Dinamika Pendidikan Anak, (Jakarta:PT Bina Ilmu,2004)

Patoni, Ahmad. Metodologi Pendidikan Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bina Ilmu, 2005)

Rosyadi, Khoiron, Pendidikan Profetik (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004)

Page 19: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IQ, EQ, SQ DAN CQ · 2019. 11. 4. · segi bahasa, akar kata pendidikan itu ada tiga, yaitu: Kata pendidikan mempunyai beberapa istilah penyebutan

273Nur Muslimin ~ Pendidikan Agama Islam

Sanaky, Hujair AH, Paradigma Pendidikan Islam Membangun Masyarakat Madani Indonesia. (Yogyakarta: Safira Insania press, 2003)

Syam,M. Noor, Pengertian dan Hukum Dasar Pendidikan, dalam Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1989)

Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005)

Tafsir,Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1991)

Uno, Hamzah B. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006)

UU No 20 Tahun 2003 RI tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Yasin Musthofa, EQ Untuk Anak Usia Dini dalam Pendidikan Islam, (Sketsa, 2007)

Yusuf, Muhammad Yasin. Tarekat Bagi Masyarakat Muslim di Era Modern: Studi Kasus Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah dalam peningkatan ESQ (Emotional-SpiritualQuotient) di Pondok Pesantren Miftahul Huda Mlang, (Malang: Skripsi tidak diterbitkan, 2003)