Pendekatan Peramalan AGRO

7
Pendekatan peramalan Pada dasarnya tedapat dua pendekatan utama dalam peramalan dengan metode kuantitatif. Pertama adalah pendekatan Times services, yakni model yang tidak memperhatikan hubungan sebab akibat atau hanya memeperhatikan data dari masa lalu yang tersedia. Pada pedekatan ini diperlukan banyak data dari masa lalu dan tentu saja tingkat akurasi yang diharapkan tidak dapat berlebihan terkecuali pada masa lalu tidak terjad perubahan yang melonjak serta masa yang akan dating tidak terjadi perubahan yang mendasar. Pendekatan kedua adalah pendekatan yang memperhatikan hubungan sebab akibat. Model ini diharapkan dapat memiliki tingkat akurasi yang memadai dan dapat meliputi jangka waktu yang panjang karena secara eksplisit Prosedur peramalan Secara ringkas prosedur peramalan permintaab yang di lakukan dalam studi kelayakan melalui tahapan sebagaia berikut: a. Analisa ekonomi, yaitu dengan mengadakan proyeksi terhadap

description

task

Transcript of Pendekatan Peramalan AGRO

Page 1: Pendekatan Peramalan AGRO

Pendekatan peramalanPada dasarnya tedapat dua pendekatan utama dalam peramalan dengan metode

kuantitatif. Pertama adalah pendekatan Times services, yakni model yang tidak memperhatikan hubungan sebab akibat atau hanya memeperhatikan data dari masa lalu yang tersedia. Pada pedekatan ini diperlukan banyak data dari masa lalu dan tentu saja tingkat akurasi yang diharapkan tidak dapat berlebihan terkecuali pada masa lalu tidak terjad perubahan yang melonjak serta masa yang akan dating tidak terjadi perubahan yang mendasar.

Pendekatan kedua adalah pendekatan yang memperhatikan hubungan sebab akibat. Model ini diharapkan dapat memiliki tingkat akurasi yang memadai dan dapat meliputi jangka waktu yang panjang karena secara eksplisit

Prosedur peramalanSecara ringkas prosedur peramalan permintaab yang di lakukan dalam studi kelayakan melalui tahapan sebagaia berikut:

a. Analisa ekonomi, yaitu dengan mengadakan proyeksi terhadap

Page 2: Pendekatan Peramalan AGRO

1. Anggaran Enterprise (enterprise budget)Yaitu angaran yang dapat memberi perkiraan pendapatan dan pengeluaran dari suatu usaha tani per satuan produksi. Dalam menyusun angaran ini terdapat tiga variabel yaitu pendapatan, biaya variable dan biaya tetap.Contoh anggaran enterprise sebagai berikut:Usaha broiler 1000 ekor di mulai dengan DOC 1.020 ekor (20 bonus). Bila produksi sampai berat 1,6 kg, angka kematin sebagaian 3% selama periode pemeliharaannya, maka anggaran sebabagai berikut:Total produksi= 1,6 x 0,97 x 1.020 ekor = 1.583,04 kgBiaya tetap untuk 1.000 ekor

- kandang : Rp 100.000,00- peralatan : Rp 15.000,00 - Lain-lain : Rp 25.000,00

Rp 155.000,00

Biaya tidak tetap :- Ransum

Starter 1.400 kg @ Rp 487,00 : Rp 679.000,00Finisher 1.450 kg @ Rp 435,00 : Rp 634.000,00

- DOC 100 ekor @ 450,00 : Rp 450.000,00- Vaksin 2 kali 1 ampul : Rp 13.900,00- Vitamin : Rp 2.975,00- Obat-obatan lain : Rp 1.775,00- Sekam (liter) 30 karung @ 100,00 : RP 21.275,00

Rp 1.806.590,00Biaya Total Rp 1.961.590,00

Jadi biaya produksi per kg berat hidup =1.961.590,00 : 1.583,04 = Rp 1.239,13

Angaran enterprise dapat di pakai untuk menentukan break even harga atau hasil

Biaya totalBEPharga =

Hasil yang diharapkan

Biaya totalBEPhasil=

Harga output

Page 3: Pendekatan Peramalan AGRO

Rp 1.961.590,00

BEPharga ( 1 kg broiler) = 1.583,04 kg

= Rp 1.293,13

Rp 1.961.590,00

BEPhasil = Rp 1.500,00

= 1.300 kg

Break even ini dapat berubah sesuai dengan harga produk atau jumlah hasilnya. Bila harga produk turun, agar terjadi break even maka hasil harus lebih tinggi dan sebaliknya. Demikian pula untuk BEP harga, bila hasil per satuan makin besar maka BEP dapat lebih kecil.

2. Anggaran partial

Dalam perencanaan perubahan usaha tani anggaran partial sering digunakan. Sisitem yang dipakai adalah hanya menghitung perubahan-perubahan keuntungan dan biaya akibat usul perubahan suatau usaha.

Di dalam menyusun anggaran ini perlu pengelompokan pertanyaan yaitu:a. Tambahan biaya apa yang akan dikeluarkan dan berapa.b. Bagian pendapatan usaha tani yang mana pada system lama yang akan berkurang dan

berapa.c. Pendapatan tambahan apa yang akan diperoleh pada system yang diusulkan dan

berapa.d. Bagian biaya apa yang berkurang pada system yang diusulkan dan berapa.

Dari dua pertanyaan yang pertama akan didapat berapa berkurangnya pendapatan dan dari dua pertanyaan yang terakhir akan didapat berapa tambahan pendapatan yang diperoleh dari usulan yang baru. Bila perbedaan itu positif maka usulan baru tersebut memberikan keuntungan, sedang bila negative, usulan baru tersebut akan memberi kerugian.

Perubahan usulan yang biasa masuk dalam anggaran partial:

a. Substitusi usaha (product substitution) : misalnya usaha pembibitan (cow-calf) diganti dengan usaha penggemukan pedet-pedet jantan.

Page 4: Pendekatan Peramalan AGRO

b. Substitusi input (factor substitution) : misalnya buruh diganti tenaga kerja ternak. Konsentrat diganti hijauan, dan lain-lainnya.

c. Merubah ukuran usaha, yaitu dapat menambah atau mengurangi ternak dan lain-lainnya.

Contoh penggunaan anggaran partial :

Diusulkan penambahan 50 sapi bibit pada suatu usaha peternakan. Akibat penambahan itu perlu sebagian tanah yang tadinya untuk produksi biji-bijian dirubah untuk produksi hijauan yaitu sejumlah 50 ha.

Penyusunan anggaran adalah sebagai berikut:

Tambahan biaya Rp (000) Tambahan Pendapatan Rp (000)Biaya tetap

- Interest 1.800- Depresiasi 300- Pajak 100

Biaya variable- Obat-obatan 200- Feed supplement 750- Hay 1.200- Alat-alat 300- Perawatan pasture 1.500

6 sapi betina culling 2.10023 sapi muda jantan 6.72817 sapi muda betina 4.284

Berkurangnya pendapatan : Berkurangnya biaya :Produksi biji-bijian 9.600 Pupuk 1.500

Biji 400Herbicida 300Mesin 700

Total tambahan biaya dan berkurangnya pendapatan per tahun = Rp. 15.750,00 (000) Perubahan bersih

Total tambahan pendapatan dan berkurangnya biaya per tahun = Rp 16.012,00 (000) = Rp 262,00 (positif)

Jadi dalam usulan usaha baru ini, tentu ada tambahan untuk biaya total yaitu bunga pada investment yang ditanam pada sapi-sapi bibit, depresiasi sapi-sapi pejantan, dan tentu tambahan pajak. Pada sapi bibit tidak ada depresiasi karena diadakan program herd replacement. Biaya variable juga bertambah terutama untuk tambahan biaya-biaya perawatan tanah yang dijadikan untuk produksi pasture. Pendapatan yang tadinya berasal dari biji-bijian yang ditanam pada 100 ha tidak lagi akan diterima, yaitu sebesar Rp 9.600,00. Tambahan pendapatan dari usaha baru ini tentu berasal dari penjualan sapi-sapi bibit hasil culling, pedet-pedet jantan dan pedet-pedet betina.

Dari 50 sapi bibit diperkirakan akan beranak 46 ekor/tahun, lalu 6 ekor sapi bibit betina disisihkan untuk herd replacement untuk mengganti 6 ekor yang diculling, sehingga 40 ekor

Page 5: Pendekatan Peramalan AGRO

pedet yang dapat dijual pada berat tertentu (50% lahir sebagai pedet jantan dan 50% lahir pedet betina), terdiri atas 17 sapi muda betina dan 23 sapi muda jantan. Pengurangan biaya juga terjadi akibat tidak ditanamnya 100 ha tanah untuk biji-bijian. Dengan dijumlahkannya lajur kanan dan kiri pada table anggaran partial maka diketahui bahwa usaha baru ini dapat member tambahan keuntungan Rp 262,00 (000) per tahun.

Referensi;

Husnan, Suad, Dr, MBA dan Drs. Suwarsono, MBA. 1994. Studi Kelayakan Proyek Edisi Revisi. Penerbit UPP AMP YKPN : Yogyakarta.

Prawirokusumo, Soeharto, Prof. Dr., M.Sc. 1990. Ilmu Usaha Tani Edisi Pertama. Penerbit BPFE : Yogyakarta.

1. Alat analisis anggaran usahatani : Parsial budgeting, Enterprise budgeting,

cash flow budget, Break Even Point