Pendapatan BUKU I Bisa Terkerek BUNGA KREDIT...

1

Transcript of Pendapatan BUKU I Bisa Terkerek BUNGA KREDIT...

Page 1: Pendapatan BUKU I Bisa Terkerek BUNGA KREDIT …bigcms.bisnis.com/file-data/1/1480/6dab45bb_Des15-AstraSedaya... · mem batasi besaran suku bunga deposito be sar bakal berdampak pula

KREDIT KONSUMER

BNLI Turunkan Bunga Kartu KreditJAKARTA — PT Bank Permata

Tbk. tengah mempertimbangkan untuk dapat menurunkan suku bu nga untuk segmen kartu kredit.

Retail Banking Director Bank Per-ma ta Bianto Surodjo mengatakan pascapemangkasan suku bunga acu-an atau BI Rate, perseroan tengah me nin jau kemungkinan penurunan suku bunga produk-produk kon sum-si, termasuk produk kartu kredit.

"Untuk kartu kredit, kami akan per timbangkan untuk dapat di tu run-kan hingga 25 basis poin," ujarnya ke pada Bisnis belum lama ini.

Berdasarkan situs perseroan, Bank Per mata mematok suku bunga untuk kar tu kredit sebesar 2,95% per bulan atau 35,4% per tahun.

Adapun, per tum buhan trans-aksi kartu kredit emi ten dengan kode saham BNLI pada ta hun lalu disebutkan tumbuh cukup baik dan sesuai dengan target per se ro an. Bianto menyebutkan nominal trans-aksi kartu kredit yang dicatatkan Bank Permata di atas Rp7 triliun.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan per se roan bakal memaksimalkan stra-tegi cross-selling nasabah untuk men-

do rong pertumbuhan bisnis kartu kre dit tahun ini. Selain itu, perseroan akan memberikan kemudahan la-yan an e-channel serta promosi yang me narik bagi para nasabah.

"Kami berharap pertumbuhan out-standing kartu kredit kami bisa men-ca pai sekitar 10%," katanya.

Selain produk kartu kredit, Bank Per mata juga melakukan penyesuaian suku bunga kredit untuk kredit pe-milikan rumah (KPR).

Saat ini, per se roan memiliki produk KPR yang cu kup beragam dan penurunan suku bu nga tersebut tidak dapat serentak di la kukan untuk seluruh produk KPR. Bianto menyebut baru beberapa pro duk KPR yang suku bunganya di tu runkan sebesar 25 bps.

Di lain pihak, Head of Retail Banking Product PT Bank CIMB Niaga Tbk. Budiman Tanjung menyatakan pi haknya tidak akan memangkas su ku bunga produk kartu kreditnya. Saat ini, bank milik investor asal Ma laysia ini mematok suku bunga kar tu kredit sebesar 2,95% per bulan atau 35,4% per tahun sesuai dengan ke tentuan dari regulator.

Sepanjang tahun lalu jumlah kar-tu kredit perseroan yang beredar tum buh lebih dari 13%, sedangkan nilai transaksi tumbuh sebesar 14%. Untuk 2016, bisnis kartu kredit Bank CIMB Niaga diharapkan dapat tum-buh di atas 15%.

Budiman menyebutkan strategi yang dijalankan perseroan untuk me-ning katkan bisnis kartu kre dit nya antara lain dengan terus me ngem-bang kan produk dan fitur. Selain itu, per seroan juga terus mempertajam por tofolio kartu kredit yang dimiliki.

Peluncuran core banking system mi lik perseroan yang baru saja di la-kukan, juga disebut dapat meng gen-jot pertumbuhan kartu kredit Bank CIMB Niaga.

"Tentunya, berbagai peningkatan la yanan akan lebih mudah kami la-ku kan," kata Budiman.

Presentasi kinerja keuangan per-seroan menunjukkan hingga Sep-tem ber 2015 jumlah kredit melalui bis nis kartu kredit senilai Rp5,88 tri liun. Adapun, total nilai kredit kon-su mer emiten dengan ticker BNGA ini tercatat senilai Rp51,40 triliun. (Annisa

Sulistyo Rini)

P E R B A N K A NSelasa, 23 Februari 2016 23

AJANG SOSIAL MEDIA 2016

Bisnis/Endang Muchtar

Head of Marketing Communications PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Ester Meliana (dari kiri) berbincang dengan Deputi Fasilitas Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi Badan Ekonomi Kreatif Ari Julianto, CEO Merah Cipta Media Group Anthony Liem, dan GM Marketing & Promosi Senayan City

Frances Jaclyn Halim, di Jakarta, Senin (22/2) Mereka hadir selepas menjelaskan ajang Social Media Week Jakarta (SMW Jakarta) 2016 yang dijadwalkan pada 22-26 Februari 2016 di The Hall Senayan City.

Annisa Sulistyo Rini [email protected]

Seperti diketahui, pemerintah berencana mem batasi besaran bunga simpanan ber-jang ka atau deposito dana besar milik badan usaha milik negara dan kementerian/lem ba-ga guna membantu menurunkan suku bunga kre dit.

Rencana pemerintah ini juga didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan yang tengah me nyiapkan sejumlah insentif kepada bank yang mampu melakukan efisiensi, yang juga akan mengurangi biaya dana atau cost of fund perbankan. Di sisi lain, Bank Indonesia juga memangkas suku bunga acuan atau BI Rate secara bertahap.

Direktur Kepatuhan PT Bank Yudha Bhakti Tbk. Iim Wardiman menuturkan program pe-me rintah yang juga didukung oleh regulator ter sebut sangat menggembirakan bagi ka-lang an perbankan, terutama untuk bank

de ngan modal inti di bawah Rp1 triliun. Hal ini dikarenakan bank yang masuk dalam ka-te gori bank umum kegiatan usaha (BUKU) I masih mengandalkan deposito sebagai sum-ber utama pendanaan.

"Dengan program penurunan suku bunga de posito tersebut, cost of fund bank bisa me-nurun. Suku bunga dasar kredit juga akan

me nurun," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (21/2).

Iim menjelaskan dengan menurunnya su ku bunga kredit, maka ekonomi nasional akan lebih bergairah yang pada akhirnya mem-ba wa peningkatan pertumbuhan ekonomi. Le bih lanjut, dengan kondisi pertumbuhan eko nomi yang meningkat dan sektor riil yang ber gerak, maka akan memudahkan bank untuk meningkatkan portofolio kreditnya.

Dirinya menyebutkan dengan me ning kat-nya portofolio kredit tersebut, pendapatan bank-bank kecil juga bakal terkerek. Iim meng ungkapkan, ini disebabkan sumber pen dapatan BUKU I masih berasal dari kredit yang disalurkan.

"Bank Yudha Bhakti sendiri sekitar 90% hing ga 95% pendapatannya ber-asal dari kre dit. Adapun, yang sebesar 5%--10% dari fee based income," lanjutnya.

PENDAPATAN BUNGAHingga September 2015, emiten

dengan ticker BBYB ini mencatatkan pendapatan bu nga senilai Rp278,35 miliar atau naik se besar 39,11% secara tahunan dari Rp200,09 mi liar. Adapun pendapatan nonbunga ter ca tat senilai Rp18,05 miliar atau mengalami ko reksi sebesar 14,08% dari Rp21,01 miliar.

Adapun, penyaluran kredit perseroan hing ga November 2015 telah mencapai

Rp2,52 tri liun atau naik 26% secara year on year (y-o-y) dari Rp2 triliun. Sementara sepanjang 2015, kredit perseroan diproyeksi mencapai Rp2,69 triliun atau naik 34% dari realisasi Desember 2014.

Sejalan dengan kenaikan kredit, aset Bank Yudha Bhakti tahun ini ditargetkan dapat ber tumbuh 30% menjadi Rp4,36 triliun. Se mentara hingga bulan kesepuluh 2015, to tal aset perseroan tercatat sebesar Rp3,15 tri liun, naik 15,46% secara y-o-y dari Rp2,72 triliun.

Direktur Utama PT Bank Mayora Irfanto Oeij menuturkan rencana pemerintah untuk

mem batasi besaran suku bunga deposito be sar bakal berdampak pula pada penurunan su ku bunga simpanan pada bank BUKU I.

Sementara itu, terkait dengan penurunan suku bunga kredit, perseroan akan me nye-suai kan dengan perhitungan biaya dana. Irfan menyebutkan hal ini disebabkan masa jatuh tempo simpanan deposito nasabah ber-va riasi dari satu bulan hingga 12 bulan.

"Jadi, kalau akan dilakukan penurunan, pas ti kami lakukan secara bertahap," ujarnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, Bank Mayora me ma tok suku bunga deposito di counter rate se besar 7%.

Dengan kondisi per tum buh-an ekonomi yang meningkat dan sektor riil yang ber ge rak, maka akan me mu dahkan bank un tuk me ning katkan por to fo lio kreditnya.

R encana pemerintah un tuk membatasi be saran suku bunga de po sito besar bakal ber dampak pula pada penurunan suku bunga simpanan pada bank BUKU I.

JAKARTA — Program pemerintah untuk menurunkan suku bunga simpanan bank yang pada ujungnya diharapkan

menurunkan suku bunga kredit menjadi single digit, disambut baik oleh bank-bank bermodal mini karena dapat

meningkatkan pendapatan bank.

BUNGA KREDIT SINGLE DIGIT

Pendapatan BUKU I Bisa Terkerek

Bank Andalkan Program Undian

JAKARTA — Per saing-an an tarbank da lam mem perebutkan da na ma syarakat masih cu kup sengit. Bank tetap me-ng andalkan program un di an berhadiah untuk meningkatkan per oleh-an dana murah (cur rent account saving acc ount/CASA).

Direktur Pe ngem bang-an Bisnis & Teknologi In formasi Bank Bukopin Adhi Brahmantya me-nga takan pertumbuhan ta bung an menjadi prio-ri tas bank ber-ticker BBKP ini untuk memacu per tumbuhan tabungan.

Adhi berujar se pan-jang 2014 hingga 2015 ta bungan BBKP tumbuh ku rang lebih Rp2 triliun. Tahun sebelumnya ta-bung an Rp14 triliun naik menjadi Rp16,3 tri liun atau tumbuh 14,3%.

“Tahun 2015 ke 2016 kami targetkan tumbuh Rp3 triliun khusus ta-bung an. Salah satu nya cara nya adalah dengan pro gram tabungan ber ha-diah langsung,” ujar nya di Jakarta belum la ma ini.

Program yang di mak-sud Adhi adalah pro-gram ta bungan ber ha-diah yang dinamakan "Na bung Seru Ber ha-diah Lang sung".

Dia men je las kan selain un tuk meng gen jot DPK, program ini juga untuk menjaga lo ya li tas nasabah lama di sam ping mem buka ke sem patan men jaring nasa bah baru.

Program ini berlaku bagi nasabah dengan mini mal tabungan Rp15 juta dan akan di lak sa-na kan selama 6 bulan. (Abdul Rahman)

BISNIS/TUTUN PURNAMA

Kinerja Bank Umum Kegiatan Usaha I

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

(Rp Triliun) 2014 Nov 2015

Dana pihak ketiga 129,15 143,61

Kredit 110,96 114,56

Laba bersih 2,01 2,28

Aset 166.367 179,97

CAR (%) 18,21 21,73

ROA (%) 1,87 1,53

BOPO (%) 85,26 86,80

NIM (%) 5,82 5,76

LDR (%) 5,11 79,20

Rasio Aset Likuid (%) 19,09 19,81

pusdok
Typewritten Text
Bisnis Indonesia: 23 Februari 2016