PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi...

82
i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak menurut Persepsi Siswa Kelas X SMK N 1 Nanggulan Tahun Ajaran 2017/2018) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun oleh: Fajar Ahmad Dwi Prasetyo NIM. 141114056 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi...

Page 1: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

i

PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK

(Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua

dalam Proses Belajar Anak menurut Persepsi Siswa Kelas X SMK N 1

Nanggulan Tahun Ajaran 2017/2018)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:

Fajar Ahmad Dwi Prasetyo

NIM. 141114056

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

iv

HALAMAN MOTTO

Berangkat dengan penuh Keyakinan

Berjalan dengan penuh Keikhlasan

Istiqomah dalam menghadapi Cobaan

Jadilah seperti karang dilautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah

hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan oranglain, karena hidup hanya

sekali. Hanya kepada Allah dimanapun dan kepanpun kita berada, kepada

Dia-lah tempat meminta dan memohon.

Menjadi orang baik itu Harus namun menjadi orang jahat adalah Pilihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk

Allah SWT yang selalu menopang dan memberi kekuatan hidup

Kedua Orangtua Tercinta

Alm. Sumardjono dan Tumirah

Kakak yang tercinta

Mai Puji Lestari

Kekasih Tercinta

Sri Wijarini

Dosen pembimbing yang selalu sabar dan telaten membantu selama proses ini

hingga berakhir

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

viii

ABSTRAK

PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK

Fajar Ahmad Dwi Prasetyo

NIM. 141114056

2018

Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh gambaran tentang deskripsi

persepsi anak terhadap pendampingan orangtua dan mengidentifikasi butir-butir

pengukuran persepsi anak terhadap pendampingan orangtua sebagai dasar

penyusunan usulan topik-topik program parentis.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif. Validitas instrumen penelitian ini diperoleh dengan validitas isi dengan

cara mengkonsultasikan konstruk dan isi butir-butir kuesioner pada expert

judgement. Perhitungan reliabilitas menggunakan pendekatan koefisien Alpha

Cronbrach yang kemudian dikonfirmasi menggunakan kriteria Guilford dan

diperoleh nilai koefisien 0,975. Pengolahan data penelitian ini menggunakan

kuesioner dengan subyek 61 orang responden siswa-siswi X ATPH 1 dan X ATPH

2 di SMKN 1 Nanggulan.

Teknik analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa (36,07%) subyek

berpersepsi pendampingan orangtua mereka sangat optimal, (40,98%) subyek

berpersepsi pendampingan orangtua mereka optimal, (19,67%) subyek berpersepsi

pendampingan orangtua mereka cukup optimal dan (3,28%) subyek berpersepsi

pendampingan orangtua mereka kurang optimal. Terdapat 5 butir kuesioner

pendampingan orangtua dalam proses belajar anak yang teridikasi tingkat

pencapaiannya rendah.

Kata kunci : persepsi, optimalisasi, pendampingan orangtua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

ix

ABSTRACT

PARENT’S MENTORING IN CHILDREN’S LEARNING PROCESS

The research aims to get an overview description of children’s perception

about parent’s mentoring and indentify items of measurements children’s

perception against the parent’s mentoring as a suggestion parentis program.

The kind of the research is using descriptive approach the applicability. The

validity of the research is using content validity how consult of construct and the

questionnaire items on the expert judgement. Reliability’s counting is using Alpha

Cronbrach’s approach then the value confirmed in Guilford’s criteria and 0,975 is

the coefficient’s value. The subjects of this research is 61 students of X ATPH 1

and X ATPH 2 in SMKN 1 Nanggulan.

Results of this research indicates that (36,07%) subject perception means is

very optimal category, (40,98%) subject perception means is optimal category,

(19,67%) subject perception means is quite optimal category, and (3,28%) subject

perception means is less than optimal category. There are five items of parent’s

mentoring that indicated level is low.

Key words : perception, optimalization, parent’s mentoring

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena rahmat-

Nya sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Pendampingan Orang Tua dalam

Proses Belajar Anak“ dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak, untuk itu pada kesempatan ini disampaikan ucapan terimakasih sebesar-

besarnya kepada yang terhormat:

1. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph. D., Rektor Universitas Sanata Dharma yang

telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk belajar di Universitas

Sanata Dharma.

2. Rohandi, Ph. D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan ijin penelitian.

3. Dr. Gendon Barus, M. Si., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma dan selaku Pembimbing

Skripsi yang telah membantu memberikan ilmu, tenaga, dan waktunya untuk

selalu memberikan yang terbaik dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Juster Donal Sinaga, M. Pd., selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan masukan positif untuk penulis dan memberikan dukungan positif

selama studi sampai terseleseikannya skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staf jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ilmu

dan informasi yang bermanfaat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA .. vii

ABSTRAK .................................................................................................. viii

ABSTRACT ................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

DAFTAR GRAFIK .................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................. 6

C. Pembatasan Masalah ............................................................ 6

D. Rumusan Masalah ................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian .................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian ................................................................ 7

G. Definisi Istilah ...................................................................... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Persepsi Anak terhadap Pendampingan Orangtua ............................................................................... 10 1. Pengertian Persepsi .......................................................... 10 2. Proses Persepsi ................................................................ 10 3. Objek Persepsi ................................................................. 11 4. Aspek-Aspek Persepsi ..................................................... 12 5. Peran Orangtua dalam Pendampingan Belajar Anak ...... 13 6. Aspek-Aspek Pendampingan Orangtua dalam Proses

Belajar Anak .................................................................... 23 7. Belajar dan Faktor-Faktor ................................................ 24

B. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................... 33 C. Kerangka Berfikir ................................................................. 35

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................... 37

B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

xiii

C. Subjek Penelitian .................................................................. 38

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................... 38

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................... 40

1. Validitas ........................................................................... 40

2. Reliabilitas ....................................................................... 43

F. Teknik Analisis Data ............................................................ 44

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian..................................................................... 48

1. Deskripsi Pendampingan Orangtua dalam Proses

Belajar Anak .................................................................... 48

B. Pembahasan .......................................................................... 51

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................... 54

B. Saran ..................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Subyek Penelitian .......................................................................... 38

Tabel 3.2. Norma Skoring Inventori Pendampingan Orangtua dalam Proses

Belajar Anak.................................................................................. 39

Tabel 3.3. Kisi – Kisi Kuisioner mengenai Persepsi Anak terhadap

Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajarnya....................... 40

Tabel 3.4. Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Skala Pendampingan

Orangtua dalam Proses Belajar Anak ........................................... 42

Tabel 3.5. Kriteria Guilford............................................................................ 44

Tabel 3.6. Nilai Koefisien Reliabilitas Instrumen .......................................... 44

Tabel 3.7. Kategori Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak .... 44

Tabel 4.1. Distribusi Skor Pendampingan Orangtua dalam Proses

Belajar Anak.................................................................................. 48

Tabel 4.2. Distribusi Skor Butir Kuesioner Pendampingan Orangtua

dalam Proses Belajar Anak ........................................................... 50

Tabel 4.3. Capaian Butir Kuesioner Kategori Sangat Rendah ....................... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Profil Hasil Capaian Skor Pendampingan Orangtua

dalam Proses Belajar Anak ....................................................... 49

Grafik 4.2 Profil Hasil Capaian Skor Tiap Butir Kuesioner

Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak .............. 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabulasi Data Validitas ........................................................... 58

Lampiran 2. Kuesioner Pendampingan Orangtua dalam Proses

Belajar Anak ........................................................................... 60

Lampiran 3. Tabulasi Data Penelitian ......................................................... 63

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin ............................................................ 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan definisi istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana dari sistematis berupa

pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan pembiasaan pada sekelompok orang

yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,

pelatihan, atau penelitian. Pada prinsipnya, pendidikan akan berlangsung seumur

hidup, karena setiap kali ada sesuatu yang baru maka kita akan mempelajarinya.

Pendidikan merupakan hal mendasar dari kebiasaan sekelompok orang yang dapat

berlangsung sepanjang hayat melalui pembelajaran untuk meningkatkan

pengetahuan yang dapat diperoleh dari proses bimbingan, latihan, dan atau

pengajaran dalam kelangsungan hidup.

Bimbingan menjadi salah satu proses yang dapat dijadikan sebagai cara

pencapaian suatu pendidikan. Bimbingan merupakan cara yang dilakukan untuk

membantu orang lain yang mengalami kesulitan dalam mencapai kesejahteraan

hidup. Salah satu contoh bimbingan adalah dari orangtua untuk anaknya. Orangtua

memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang besar untuk pendidikan anak dalam

proses belajar. Orangtua mempercayakan sekolah untuk mendidik anak mereka agar

mendapatkan pendidikan yang baik. Orangtua yang terlalu sibuk dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

2

pekerjaannya terkadang tidak memperhatikan kebutuhan anaknya. Bahkan di

rumah, anak tidak diajarkan pemahaman oleh orangtuanya sehingga anak malas

belajar. Akibatnya dia tidak lulus sekolah, berbuat semaunya sendiri, yang

menurutnya itu benar. Orangtua yang terlalu sibuk bekerja seharian menjadikan

anak kurang perhatian dari orangtuanya, kurang tau keinginan anaknya sehingga

anak berperilaku semaunya sendiri tanpa ada arahan dari orang tua.

Dalam proses belajar terdapat beberapa faktor pengaruh didalamnya,

meliputi pendidik, alat bantu pendidikan, dan gaya belajar. Pendidik menjadi salah

satu unsur lingkungan belajar, yang dimaksudkan sebagai pendidik adalah individu

yang memiliki kemampuan dalam bidang pendidikan guna mempengaruhi individu

lainnya. Keberhasilan proses pembelajaran, sangat tergantung pada kesiapan

pendidik dan terdidik dalam mengunakan alat bantu pendidikan, misalkan buku, alat

tulis dan sebagainya. Cara yang bersifat pribadi dari dalam diri seseorang disebut

gaya belajar. Hal yang mempengaruhi gaya belajar yaitu tempo belajar dan

pemilihan strategi belajar. Tercapainya ketiga faktor diatas menjadi kunci

keberhasilan proses belajar.

Ada beberapa orang tua siswa kelas X SMKN 1 Nanggulan yang kurang

memperhatikan mengenai prestasi belajar anaknya, seperti tidak mengerti jadwal

pelajaran anaknya, tidak melengkapi alat belajarnya, tidak mau tau kemajuan

belajarnya, tidak peduli terhadap kesulitan-kesulitan yang dialami anak dalam

belajar dan tidak berusaha tahu hal yang menyebabkan anak kurang berhasil dalam

proses belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

3

Anak sebenarnya mempunyai kemampuan dalam hal belajar, tetapi karena

cara belajarnya salah, dan orangtuanya tidak memberikan pengarahan, akhirnya

anak merasa sulit untuk belajar. Mereka mengalami ketinggalan dalam belajar. Hal

ini dapat terjadi dalam keluarga yang orangtuanya terlalu sibuk dengan urusan

mereka sendiri. Bahkan orangtua tidak mau tahu atas prestasi belajar anak. Anak

juga akan merasakan kegelisahan apabila dia jarang diperhatikan oleh orangtuanya,

dia akan merasa terasingkan dari keluarga. Jika orangtua sudah mengetahui

permasalahan anak, sebaiknya orangtua langsung memberikan pengarahan yang

benar serta memberikan jalan keluar atas permasalahan anak. Anak akan lebih

senang diperhatikan oleh orangtua, dari pada mereka diasingkan atau ditinggal sibuk

dengan pekerjaan orangtuanya. Selain itu, perhatian dan kasih sayang orangtua bisa

menjadikan penyemangat dalam belajar anak. Jika anak sudah bisa merasakan

perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya, maka anak akan merasa lebih nyaman

dan akan patuh terhdap orangtuanya serta akan memberikan timbal balik yang baik

dalam proses belajar.

Keluarga memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang besar dalam

mendidik dan mengarahkan anak dalam proses belajar. Selain itu, orangtua harus

memberikan ilmu dan pengalaman yang nantinya akan bermanfaat untuk bekal masa

depan anak. Proses belajar anak di sekolah membutuhkan dorongan dari orang tua.

Tanpa dorongan orangtua anak sulit mengikuti proses belajar dengan baik di

sekolah. Pada tahap remaja, anak masih mempunyai sifat yang labil, maka dia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

4

membutuhkan bimbingan dari orang dewasa, khususnya orangtua agar dia bisa tepat

dalam memilih keinginannya.

Kesulitan yang dialami anak dalam proses belajarnya akan menyebabkan

anak menjadi kurang berhasil mencapai prestasi belajar. Prestasi belajar adalah hasil

dari kegiatan pembelajaran, apabila anak ingin dapat prestasi belajar yang baik maka

orangtua harus memberikan semangat dan pengarahan anak tersebut, tidak adanya

semangat dan bimbingan dari orangtua, anak tidak akan berhasil seperti apa yang

diharapkan oleh orangtua. Orangtua yang sibuk bekerja, cenderung kurang

memperhatikan proses belajar anak. Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari

orangtuanya akan bertindak semaunya sendiri dan sulit berkonsentrasi saat belajar,

hal itu mengakibatkan prestasi belajar anak akan menurun.

Pembelajaran yang didapatkan anak disekolah hanya untuk formalitas dalam

menyelesaikan kurikulum yang sudah ditentukan oleh sekolahnya saja sehingga

sekolah kurang memperhatikan materi yang diterima oleh anak. Peran penting

orangtua dalam memberikan bimbingan proses belajar tidak dapat terpenuhi karena

kesibukan orangtua yang bekerja dan hanya fokus agar anak menempuh pendidikan

di sekolah.

Dukungan dari orangtua untuk anak perlu dilakukan guna menunjang

kesuksesan belajarnya dan nantinya akan menjadi orang yang sukses seperti apa

yang dicita-citakannya sesuai harapan dari orangtuanya. Fenomena yang terdapat di

SMKN 1 Nanggulan, sebagian besar orangtua siswa berpencaharian sebagai petani.

Mereka berangkat pagi dan pulang petang. Setelah pulang dari sawah, mereka lelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

5

dan istirahat. Pola ini berulang terus menerus seperti itu sehingga mereka kurang

memperhatikan perkembangan belajar anaknya. Selain di sekolah, di rumah

orangtua perlu memberikan perhatian dan kasih sayang, karena keluarga adalah

kunci utama kesuksesan anak. Apabila anak tidak mendapatkan perhatian orangtua,

anak akan malas belajar, bertingkah semaunya sendiri dan sulit berkonsentrasi,

akibatnya prestasi belajar anak akan menurun.

Prestasi belajar dapat diperoleh dari sekolah maupun orangtua, baik dalam

menyediakan waktu ataupun materi yang akan diterima anak. Prestasi yang

memuaskan akan diperoleh dari motivasi belajar yang tinggi, demikian pula

sebaliknya. Secara umum, sekolah kurang memberi perhatian untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa di rumah karena tugas guru hanya membimbing dan

memberikan pembelajaran saat di sekolah. Waktu di sekolah seakan-akan hanya

untuk mengejar dan menyelesaikan kurikulum saja sehingga kurang menyediakan

waktu dan materi yang khusus guna memupuk motivasi belajar dan

mengembangkan proses belajar yang efisien. Upaya motivasi belajar berkaitan

dengan prestasi belajar. Motivasi belajar yang tinggi memungkinkan siswa untuk

memperoleh prestasi yang memuaskan, namun sebaliknya motivasi belajar yang

rendah memungkinkan siswa mendapatkan prestasi yang rendah. Motivasi yang

tidak timbul dalam diri akan menyebabkan terjadinya tindakan atau perasaan dan

emosi sehingga anak tersebut akan bertindak untuk melakukan sesuatu. Motivasi

dapat dilakukan pada saat anak merasa tertekan sehingga beban yang ada di dalam

pikiran anak menjadi berkurang. Motivasi yang dibutuhkan oleh anak dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

6

diperoleh dari orangtuanya di rumah, baik pada saat belajar maupun berkumpul

keluarga. Jadi motivasi berperan penting dalam pencapaian prestasi yang tinggi.

Penelitian ini, hendak mengkaji persepsi anak terhadap pendampingan

orangtua dalam memotivasi proses belajarnya dan memperoleh gambaran tentang

kategori tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan gambaran masalah yang melatarbelakangi penelitian ini,

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Beberapa orangtua kurang memperhatikan proses belajar anaknya.

2. Ada orangtua yang kurang membimbing anaknya dalam belajar.

3. Kurangnya perhatian orangtua tersebut, membuat anak tidak semangat dalam

belajar.

4. Rendahnya tingkat pendampingan orangtua terhadap anak dalam memotivasi

proses belajarnya.

5. Beberapa orangtua lebih mendahulukan kepentingan sendiri dari pada

kepentingan anak.

6. Beberapa orangtua kurang mengerti kebutuhan anak.

7. Rendahnya prestasi belajar anak karena kurangnya motivasi dari orangtua.

C. Pembatasan Masalah

Tidak seluruh permasalahan yang teridentifikasi di atas terjangkau dalam

penelitian ini. Penelitian ini berfokus pada mengkaji masalah butir 2 dan 4 untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

7

mendeskripsikan tingkat optimalisasi pendampingan orangtua dalam proses

belajar anak menurut persepsi siswa kelas X SMK N 1 Nanggulan.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam skripsi ini dapat diformulasikan sebagai berikut:

1. Seberapa optimal pendampingan orangtua dalam proses belajar anak menurut

persepsi siswa kelas X SMKN 1 Nanggulan?

2. Item–item mana saja dari kuesioner pendampingan orangtua dalam proses

belajar yang capaian skornya teridentifikasi rendah yang berdampak

implikatif pada bahan konsultasi program bimbingan layanan konsultasi siswa

kelas X SMKN 1 Nanggulan tahun ajaran 2017/2018?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Memeroleh gambaran tentang kategori tingkat optimalisasi pendampingan

orangtua dalam proses belajar anak menurut persepsi siswa kelas X SMKN 1

Nanggulan.

2. Mengidentifikasi butit-butir pengukuran kuesioner pendampingan orangtua

dalam proses belajar anak yang capaian skornya rendah sebagai bahan layanan

bimbingan konsultasi bagi orangtua siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran empiris dan

wawasan pengetahuan mengenai persepsi anak terhadap pendampingan orangtua

dalam belajar siswa kelas X SMKN 1 Nanggulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

8

Lebih lanjut hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan informasi tentang persepsi anak terhadap

pendampingan orangtua dalam proses belajar siswa sebagai sumbangan

terhadap ilmu pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat membantu pihak sekolah SMKN 1 Nanggulan dalam memperoleh

bahan penyusunan program layanan bimbingan konsultas dengan

orangtua untuk meningkatkan proses belajar siswa kelas X SMKN 1

Nanggulan.

b. Dapat membantu peneliti untuk memperoleh pengalaman dan gambaran

tentang pendampingan orangtua dalam proses belajar anak menurut

persepsi siswa kelas X SMKN 1 Nanggulan.

c. Dapat membantu peneliti lain untuk mengembangkan penelitian

selanjutnya tentang pendampingan orang tua dalam proses belajar anak.

G. Definisi Istilah

1. Persepsi

Persepsi adalah pandangan/penilaian yang muncul dalam diri sendiri kepada

orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

9

2. Pendampingan Orangtua

Pendampingan orangtua dalam proses belajar anak adalah upaya orangtua

untuk menemani, memberikan bantuan dalam mengatasi masalah anak dalam

belajar, memberikan dorongan, motivasi, dukungan, pengawasan dan

memberikan fasilitas pada anak agar semangat dalam belajar.

3. Proses Belajar

Proses belajar adalah tahapan perubahan kognitif,afektif, dan psikomotorik

yang terjadi dalam diri siswa yang bersifat positif, berorientasi ke arah

perubahan yang lebih maju dari keadaan sebelumnya yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini dipaparkan mengenai persepsi, pendampingan orang tua, motivasi

belajar, kajian penelitian relevan dan kerangka berpikir.

A. Hakikat Persepsi Anak terhadap Pendampingan Orangtua

1. Pengertian Persepsi

Menurut Matlin dan Solso (Suharnan, 2005: 2), persepsi adalah suatu

proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki (yang disimpan dalam

ingatan) untuk mendeteksi atau memperoleh dan menginterpretasi stimulus

(rangsangan) yang diterima oleh alat indera seperti mata, telinga dan hidung.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses

menginterpretasikan atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui

sistem alat indera manusia.

Hasil persepsi seseorang mengenai sesuatu obyek disamping

dipengaruhi oleh penampilan obyek itu sendiri, juga pengetahuan seseorang

mengenai obyek itu. Dengan demikian, suatu obyek dapat dipersepsikan

berbeda oleh dua orang (Suharnan, 2005). Persepsi adalah kemampuan untuk

membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan, dan sebagainya itu

yang selanjutnya akan diinterpretasikan (Sarwono, 2009: 86).

2. Proses Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses

penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

11

melalui alat indera atau disebut juga proses sensoris. Namun, proses itu tidak

terhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses

selanjutnya merupakan proses persepsi. Proses persepsi tidak dapat lepas dari

proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu

dari proses persepsi. Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat pada

waktu individu menerima stimulus melalui alat indera, yaitu melalui mata,

sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat

pembauan, lidah sebagai alat pengecapan, kulit pada telapak tangan sebagai

alat perabaan yang semuanya merupakan alat indera yang digunakan untuk

menerima stimulus dari luar individu (Walgito, 2010: 99).

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan

pengorganisasian, penginterprestasikan terhadap stimulus yang diinderanya

sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang sangat

penting dalam diri individu.

3. Objek Persepsi

Adanya objek atau peristiwa sosial yang menimbulkan stimulus, dan

stimulus mengenai alat indera (reseptor) disebut objek persepsi. Dalam hal ini,

objek yang diamati adalah perilaku pendampingan orangtua dalam

memotivasi belajar anak, di sini siswa diminta memberikan suatu persepsi

terhadapnya. Alat indera merupakan alat utama dalam individu mengadakan

persepsi dan merupakan alat untuk menerima stimulus, tetapi harus ada pula

syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

12

ke pusat syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Adanya perhatian dari

individu merupakan langkah pertama dalam mengadakan persepsi. Tanpa

perhatian tidak akan terjadi persepsi. Individu harus mempunyai perhatian

pada objek yang bersangkutan. Bila telah memperhatikannya, selanjutnya

individu mempersepsikan apa yang diterimanya dengan alat indra.

4. Aspek-Aspek Persepsi

Dalam sebuah persepsi terdapat beberapa aspek yang dijelaskan sebagai

tujuan penelitian. Menurut Mulyana (2012), beberapa aspek tersebut antara

lain:

a. Aspek Pengetahuan (Knowledge)

Yaitu kemampuan yang berkaitan dalam bidang kognitif, contohnya

seorang peneliti ingin mengidentifikasi tentang strategi pembelajaran

yang diberikan oleh orangtua siswa.

b. Aspek Minat (Interest)

Merupakan kecenderungan individu untu melakukan suatu perbuatan.

Minat adalah aspek yang dapat menentukan motivasi seseorang untuk

melakukan aktivitas tertentu, contohnya orangtua memberikan laptop

untuk mendukung proses belajar anaknya.

c. Aspek Nilai (Value)

Yaitu norma-norma yang dianggap baik oleh seorang individu dalam

melaksanakan tugas-tugasnya, contohnya nilai kejujuran, kesederhanaan,

keterbukaan, kebersamaan, dll.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

13

d. Aspek Sikap (Attitude)

Adalah pandangan individu terhadap sesuatu,berkaitan dengan hal yang

disuka atau tidak disuka. Contohnya sikap saling mendukung, saling

menghormati, saling membantu dan saling menghargai.

e. Aspek Pemahaman (Understanding)

Yaitu cara dalam memahami suatu pengetahuan yang dimiliki oleh setiap

individu, contohnya mengatur jam belajar dan membuat jadwal belajar.

5. Peran Orang Tua dalam Pendampingan Belajar Anak

a. Pengertian Pendampingan Orang Tua

Menurut Emmy (2008:37), peran orangtua dalam memberikan

pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya memang tidak perlu diragukan

lagi. Banyak peran orangtua dalam mendukung pendidikan anak-anaknya,

salah satunya adalah melakukan pendampingan terhadap anak dalam

belajar dirumah. Pendampingan yang dapat dilakukan orangtua terhadap

anak, misalnya dengan cara menyiapkan hari pertama sekolah,

mendampingi anak belajar, menjaga kesehatan anak, memberi perhatian,

membantu anak ketika mengalami kesulitan belajar dan lain-lain.

Menurut Akbar (2011), dalam kegiatan belajar diperlukan adanya

pendampingan dari orangtua dan orang lain, agar siswa menjadi semangat

dalam belajarnya. Peranan keluarga terutama kedua orangtua sangat

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Orangtua

merupakan orang pertama dan utama yang mampu, serta berhak menolong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

14

keturunannya dan mendidik anaknya. Peranan orangtua sangat

berpengaruh dalam keluarga untuk menciptakan ikatan emosional dengan

anak, menciptakan suasana aman di rumah sehingga rumah merupakan

tempat anak untuk kembali, menjadi contoh bagi anaknya, memberikan

kedisiplinan dan memperbaiki tingkah laku anak, menciptakan komunikasi

yang baik diantara anggota keluarga.

Pengawasan dan bimbingan orangtua di rumah mutlak diperlukan

karena adanya bimbingan dari orangtua, mereka dapat mengawasi, dan

mengetahui segala kekurangan dan kesulitan anak dalam proses belajarnya.

Orangtua berperan besar dalam mengajar, mendidik, memberikan

bimbingan dan menyediakan sarana belajar serta memberi teladan pada

anak sesuai dengan nilai moral yang berlaku atau tingkah laku yang perlu

dihindari. Pendampingan dari orangtua dapat juga berperan sebagai cara

untuk meningkatkan disiplin dalam belajar. Anak belajar memerlukan

bimbingan dari orangtua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar

tumbuh dalam diri anak.

Pendampingan yang diberikan oleh orangtua di rumah dapat

meningkatkan motivasi belajar anak disamping bimbingan dari seorang

guru. Dengan motivasi yang kuat, seseorang sanggup bekerja keras dalam

pencapaian sesuatu. Motivasi belajar yang baik diharapkan timbul dalam

diri seorang anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

15

Akbar (2011) menegaskan bahwa “proses belajar anak perlu

melibatkan peran pendampingan orangtua karena anak masih dalam area

tanggung jawab dan pemeliharaan orangtua”. Dalam proses ini kedudukan

orangtua sangat vital, karena tugas orangtua salah satunya adalah sebagai

alat kontrol terhadap putra putrinya. Jika suatu masalah muncul pada anak,

maka terutama kesalahan bukan pada si anak saja, akan tetapi orangtua ikut

terlibat di dalamnya. Anak bukanlah orang dewasa yang memiliki

kebebasan penuh untuk menentukan pilihan.

Menurut Akbar (2011), kesalahan yang sering ditemui pada

orangtua adalah menyerahkan tanggung jawab penuh pendidikan anak

pada guru di sekolah sehingga jika anak mengalami hambatan, sering kali

yang dipersalahkan adalah guru sekolahnya. Guru hanya memiliki waktu

25% waktu bersama dengan anak, sedangkan 75% sisanya adalah peran

orang tua (keluarga). Selain itu, jika melihat sistem pendidikan pada saat

ini seperti yang telah disebutkan di atas, maka orang tua tidak bisa

bergantung penuh pada pendidikan formal. Oleh karena itu perlu proses

pendidikan pendampingan terhadap proses belajar anak.

Fungsi pendampingan tersebut bukan bermaksud untuk

meniadakan hal-hal yang telah diperoleh anak dalam pendidikan formal,

namun mendukung dan memberikan nilai kepuasan psikologis pada anak

sehingga anak lebih senang belajar, tidak mengalami kejenuhan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

16

meminimalkan gangguan-gangguan belajar yang bisa muncul di kemudian

hari.

Peranan orangtua sangat penting dalam mendampingi anak-

anaknya, karena pendampingan yang baik menjadi salah satu faktor dalam

proses tumbuh dan berkembangnya seorang anak. Adanya pendampingan

yang dilakukan oleh orangtua kepada putra-putrinya dalam melakukan

kegiatan belajar di rumah akan berpengaruh terhadap tingkah laku yang

mengarah pada kedisiplinan dalam belajar. Motivasi yang diberikan

kepada anak hendaknya mengarah pada peningkatan motivasi yang kuat

untuk mengikuti kegiatan pendidikan. Situasi ini dapat tercipta apabila

terjadi ikatan emosional antara orangtua dengan anaknya. Suasana rumah

yang aman dan nyaman akan membantu anak untuk mengembangkan dan

mempersiapkan dirinya menuju masa depan.

b. Hal-Hal yang Dilakukan dan Dihindari dalam Pendampingan Belajar

Ibrahim (2012), mencatat ada beberapa hal yang harus dihindari

dan dilakukan para orangtua dalam membimbing anaknya belajar.

1) Hal-hal yang sebaiknya dihindari orangtua dalam mendampingi

anaknya belajar:

a) Menghindari Cinta Bersyarat pada Anak

Cinta bersyarat ini biasanya digunakan para orangtua

untuk mengendalikan anak-anak mereka. Ketika anak mereka

berhasil, mereka akan mengganjar keberhasilan tersebut dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

17

memberikan cinta mereka secara bebas, bahkan bisa

diekspresikan dalam bentuk ciuman dan pelukan. Tapi ketika anak

mereka gagal, mereka akan menghukum anak sebagai luapan rasa

kekecewaan. Pada tahap ini, anak-anak hanya akan beranggapan

bahwa mereka akan dicintai oleh orangtua atau orang lain hanya

jika dia sudah berhasil.

b) Menghindari Cinta Iming – iming

Cinta iming-iming merupakan cinta bersyarat yang lebih

menyakitkan, di mana cinta yang diberikan oleh orangtua ini,

bukan cinta yang menghargai seorang anak dalam mencapai

kesuksesan dalam prestasi belajar.

c) Pengharapan Orangtua yang Tidak Sehat

Dalam hal ini haruslah mengerti benar apa itu target dan

pengharapan. Target merupakan tujuan yang bisa atau tidak bisa

dicapai oleh anak-anak. Ketika target tercapai anak-anak mereka

sangat senang, karena keberhasilan mereka bukan sesuatu yang

pasti. Ketika target tidak tercapai anak-anak akan merasa kecewa

tapi mereka puas dengan kemajuan yang berhasil mereka lakukan.

Pengharapan adalah asumsi bahwa sesuatu akan tercapai.

Sebuah kesalahan yang patut disayangkan yang banyak dilakukan

orang tua adalah membuat penghargaan yang berbeda di luar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

18

kemampuan seorang anak. Tentunya pengharapan yang seperti ini

akan merusak anak-anak jika pengharapan tidak tercapai.

d) Pujian dan Hukuman yang Tidak Sehat

Sebagai orangtua, hendaknya mampu memilih antara

pujian dan hukuman terhadap prestasi belajar anak. Seorang anak

yang dipuji kepandaiannya dan bukan karena usahanya, akan

menjadi terpusat pada hasil.

Memuji anak-anak atas kepandaian mereka membuat

mereka merasa takut pada kesulitan, karena mereka akan

beranggapan kegagalan dengan kebodohan adalah hal yang sama.

Begitupun cara orangtua menghukum anak. Orangtua lebih baik

tidak memberikan kritik pribadi, yaitu menyalahkan kemampuan

anak sebagai penyebab kegagalan mereka, karena hal itu akan

menurunkan harapan mereka, memperlihatkan sisi negatif anak

bahkan mungkin akan berprestasi lebih buruk di masa depan.

e) Menjadi Orangtua Target

Orangtua target disini yang dimaksud adalah orangtua

yang memperlakukan anak-anak mereka seperti “pegawai-

pegawai” kecil. Biasanya, orangtua yang seperti ini akan

mengharapkan anak-anak mereka untuk berproduksi dalam

bentuk prestasi dan keberhasilan. Apabila hasil yang diinginkan

tidak terjadi, maka “bos-bos” ini memperlihatkan rasa tidak suka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

19

mereka dan anak-anak mereka menganggap bahwa orangtua akan

“memecat” mereka. Secara otomatis orangtua yang seperti ini

adalah orangtua yang menepatkan penekanan yang terlalu besar

pada hasil usaha berprestasi anak.

2) Hal-hal yang Sebaiknya Dilakukan Orang Tua dalam

Mendampingi Anak Belajar

a) Menghargai Cinta

Cinta adalah alat yang paling efektif untuk

mempengaruhi seorang anak. Sebagai orangtua, sebaiknya

menggunakan cinta nilai, yaitu cinta yang tergantung pada

kesediaan anak untuk berpegang teguh pada nilai-nilai dasar

dan untuk bertindak dengan cara-cara yang pantas serta etis

sesuai norma sosial. Cinta nilai mendukung perkembangan

nilai-nilai positif, perilaku bermoral, mendukung

pertumbuhan yang sehat dan mendorong prestasi serta

kebahagiaan. Cara mendidik seorang anak yang efektif

berpusat disekitar cinta, misalnya cinta yang tidak

membolehkan segala hal, cinta yang tidak menoleransi, sikap

tidak hormat, tetapi juga cinta yang cukup besar untuk

membiarkan anak-anak melakukan kesalahan dan

mengijinkan mereka untuk hidup sebagai konsekuensi

kesalahan itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

20

b) Pengharapan Orangtua yang Sehat

Pengharapan akan hal yang positif dan cara

memotivasinya adalah sesuatu yang menunjukkan suatu

kondisi dalam diri individu untuk mendorong dan

menggerakkan individu tersebut melakukan kegiatan untuk

mencapai suatu tujuan. Namun ketika anak semakin tumbuh

dewasa, peran orangtua dalam menentukan pengharapan

semakin berkurang dan keterlibatan anak harus meningkat.

Ketika seorang anak tumbuh dewasa, mereka akan

memperoleh pengalaman, pada saat itu orangtua perlu

memberikan anak kebebasan untuk membuat

pengharapannya sendiri.

c) Pujian dan Hukuman yang Sehat

Pujian juga mejadi salah satu faktor penentu agar anak

mampu berprestasi. Seorang anak wajib dipuji karena usaha

mereka dan apabila tidak berusaha secara maksimal mereka

akan menganggap hasil pujian sebagai penyebab kegagalan

mereka. Anak akan memiliki minat belajar yang lebih besar

dan mencapai hasil yang tinggi dalam kegiatan berprestasi

selanjutnya.

Orangtua juga harus memberikan hukuman kepada

anak, dengan penuh kasih sayang dan nada bicara yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

21

tenang, anak bisa berbuat lebih baik di masa depan dan tidak

mengulang kesalahan yang telah dilakukannya. Cara inilah

yang akan membuat seorang anak merasa diperhatikan

kemudian mendengar pesan dari orangtuanya. Anak akan

menyadari maksud hukuman yang diberikan orangtuanya

meskipun mungkin dia tidak menyukainya tetapi untuk

kebaikannya sendiri di masa depan.

d) Berjuang Mencapai Keunggulan

Keunggulan adalah sebuah tujuan yang bisa dicapai

oleh siapapun. Seorang anak bisa mencapai suatu tingkat

keunggulan dengan bekerja keras. Kegagalan yang dialami

seorang anak akan memberikan pelajaran berharga guna

membantu perjuangannya mencapai keunggulan. Orangtua

perlu mendorong seorang anak untuk menerima dirinya apa

adanya dan membebaskan dirinya untuk hidup dengan

caranya sendiri.

e) Menciptakan Seorang Manusia

Semua orangtua bertujuan membesarkan anaknya

menjadi seorang manusia yang sukses. Orangtua dapat

membantu anak menjadi orang yang bertanggung jawab

dengan cara menasehati mereka bahwa melakukan kesalahan

adalah sesuatu yang wajar dan tidak memperlihatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

22

kebencian meskipun mereka mendapatkan nilai yang buruk.

Pada hakekatnya anak adalah manusia, orangtua harus

memotivasi agar anak tidak takut gagal dan kehilangan kasih

sayang dari orangtuanya.

c. Peranan Orangtua dalam Pendampingan Belajar Anak

Orangtua yang dimaksud dalam hal ini adalah setiap orang yang

bertanggung jawab dalam satu keluarga atau rumah tangga yang umumnya

dalam kehidupan sehari-hari disebut dengan bapak-ibu (Akbar, 2011). Orang

tua memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan

anak dimulai dari dalam lingkungan keluarga. Ketika anak telah masuk

sekolah, peranan dan partisipasi orangtua masih tetap dibutuhkan, termasuk

dalam memberikan motivasi, membimbing dan membantu anak dalam

belajar. Tanggung jawab orangtua dalam memberikan bantuan dan

bimbingan belajar bagi anak sangat penting dalam mendukung proses belajar

anak.

Orangtua harus mendorong anak untuk belajar dan membiasakan

anak-anak untuk belajar di rumah merupakan salah satu faktor penting. Ada

dua faktor yang harus diperhatikan dalam membantu dan membimbing anak

yaitu sikap yang sabar dan bijaksana dari orangtua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

23

6. Aspek-Aspek Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak

Menurut Liem Hwie (Kartono, 1985: 91), ada beberapa aspek

pendampingan yang dapat dilakukan oleh orangtua dalam membantu belajar

anak yaitu:

1) Menyediakan fasilitas belajar

Fasilitas yang dimaksud adalah tempat belajar, alat tulis, buku-

buku pelajaran, dan lain-lain. Fasilitas belajar ini dapat membantu

memudahkan siswa dalam proses belajar sehingga siswa tidak

mendapatkan hambatan dalam belajar.

2) Mengawasi kegiatan belajar anak di rumah

Orangtua perlu mengawasi kegiatan belajar di rumah karena

dengan mengawasi kegiatan belajar anak, orangtua dapat mengetahui

apakah anak mereka sudah belajar dengan baik ataupun belum. Melalui

pengawasan orangtua anak dapat belajar dengan teratur, apabila

mendapatkan pekerjaan rumah (PR) dapat langsung mengerjakannya

tanpa menunda.

3) Mengawasi penggunaan waktu belajar anak dirumah

Orangtua perlu mengawasi kegiatan belajar anak di rumah,

apakah anak sudah menggunakan waktu belajarnya dengan baik atau

belum. Orangtua dapat membantu anak menyusun jadwal belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

24

4) Mengawasi kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar

Orangtua perlu mengenal atau mengetahui kesulitan yang

dihadapi anak dalam belajar, karena dengan mengetahui kesulitan

tersebut, orangtua mampu membantu menyelesaikannya. Apabila

orangtua tidak mengenali kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar,

maka proses belajar anak akan terhambat.

5) Menolong anak dalam mengatasi kesulitan dalam belajar

Untuk membantu dalam proses pendidikan, orangtua ikut serta

dalam proses belajar, termasuk mengetahui cara yang digunakan untuk

membantu anak dalam belajar. Semakin banyak pengetahuan orangtua,

maka akan semakin banyak materi yang diberikan kepada anak-

anaknya. Bertambahnya pengetahuan orangtua juga akan memudahkan

anak dalam mencari tempat jawaban dari setiap pertanyaannya.

7. Belajar dan Faktor-Faktor

Winkel (1996) menguraikan bahwa sekolah merupakan lingkungan

pendidikan formal karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan yang

terorganisir, termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar mengajar di dalam

kelas. Kegiatan belajar ini bertujuan menghasilkan perubahan positif di dalam

diri anak yang beranjak dewasa, sejauh perubahan tersebut dapat dicapai melalui

proses belajar. Untuk menilai siswa telah berhasil dalam penguasaan bahan

pelajaran dengan batas waktu yang ditentukan perlu diadakan evaluasi. Evaluasi

ini sangat penting untuk menentukan prestasi belajar yang telah dicapai siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

25

Untuk memeroleh prestasi yang baik di sekolah diperlukan motivasi untuk

belajar karena motivasi memegang peranan yang penting dalam memberikan

semangat dalam belajar sehingga siswa bermotivasi kuat untuk melakukan

kegiatan belajar (Winkel, 1996).

a. Motivasi Belajar

Untuk memahami arti motivasi belajar maka akan diuraikan arti

masing-masing kata yaitu motivasi dan belajar. Motivasi berasal dari kata

Latin yaitu motivum yang menunjukkan bahwa ada alasan tertentu mengapa

sesuatu itu dilakukan. Motivasi merupakan daya penggerak dari dalam untuk

melakukan aktivitas-aktivitas demi mencapai suatu tujuan tertentu. Good

dan Brophy (Prayitno, 1989), mendefinisikan motivasi sebagai energi

penggerak, pengarah dan memperkuat tingkah laku.

Sertain (Purwanto, 1984) memandang dorongan untuk pengertian

yang sama. Beliau mengatakan, pada umumnya suatu motivasi atau

dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme

yang mengarahkan tingkah laku terhadap tujuan.

Menurut Handoko (1992), motivasi adalah suatu tenaga yang

terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan, dan

mengorganisasikan tingkah laku manusia. Mc. Donald (Soemanto, 1984)

mengartikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam diri yang

ditandai oleh dorongan dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

26

Menurut Sardiman (2005), motivasi adalah motif yang sudah aktif,

sedangkan motif adalah daya penggerak yang masih bersifat potensial.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan motivasi adalah daya

penggerak yang menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan

tingkah laku manusia untuk mencapai suatu tujuan. Belajar menurut

Mahmud (1990), adalah perubahan dalam diri seseorang yang terjadi karena

pengalaman. Menurut Kingsley (Soemanto, 1984), belajar adalah suatu

proses di mana tingkah laku diubah melalui praktek dan latihan. Sejalan

dengan pendapat Kingsley, James Wittaker (Soemanto, 1984),

mendefinisikan belajar sebagai suatu proses di mana tingkah laku diubah

melalui latihan dan pengalaman.

Hilgard dan Brower (Purwanto, 1984), memandang belajar adalah

sebagai suatu perubahan tingkah laku individu terhadap satu situasi tertentu

yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi itu, di

mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar

kecenderungan respon pembawaan, kematangan, keadaan sesaat individu.

Witherington (Purwanto, 1984), memandang belajar adalah sebagai

suatu perubahan dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai pola baru

dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau

suatu pengertian. Winkel (1996) mengartikan belajar sebagai proses

perubahan dari yang belum mampu ke arah sudah mampu dan proses

perubahan itu terjadi selama jangka waktu tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

27

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses

perubahan tingkah laku dari yang belum mampu ke arah yang sudah mampu

yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian

yang diperoleh melalui praktek dan latihan secara berulang-ulang.

Motivasi belajar menurut Sardiman (2005) adalah keseluruhan daya

penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,

menjamin kelangsungan kegiatan belajar, dan memberi arah pada kegiatan

belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek dapat dicapai. Sifat

keseluruhan tersebut karena pada umumnya ada beberapa motif yang

bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar.

Motivasi belajar menurut Winkel (1996) adalah keseluruhan daya

penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,

menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar

itu demi mencapai suatu tujuan. Winkel juga memandang motivasi belajar

sebagai daya penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri

dalam kegiatan belajar. Anderson dan Faust, (Prayitno, 1989)

mengemukakan bahwa motivasi dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku

siswa yang menyangkut minat, ketajaman perhatian, konsentrasi dan

ketekunan.

Dari definisi motivasi belajar di atas penulis sependapat dengan

pendapat Winkel (1996), yaitu seluruh daya penggerak yang menimbulkan

kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

28

kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan belajar. Jenis-jenis motivasi antara

lain:

1) Motivasi belajar intrinsik

Menurut Sardiman (2005), motivasi intrinsik adalah motif-

motif yang menjadi aktif atau berfungsi karena dalam diri individu

adasuatu dorongan untuk melakukan sesuatu. Thornburgh (Prayitno,

1989), berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah keinginan

bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri individu.

Winkel (1996) mengemukakan bahwa motivasi intrinsik

sebagai kegiatan belajar yang dimulai dan diteruskan berdasarkan

penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak

berkaitan dengan kegiatan belajar. Tingkah laku yang muncul tanpa

dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan. Grage dan Berline

(Prayitno, 1989) mengemukakan bahwa siswa yang termotivasi secara

intrinsik aktivitasnya lebih baik dalam belajar dari pada siswa yang

termotivasi secara ekstrinsik.

2) Motivasi ekstrinsik

Rumusan lama mengatakan bahwa motivasi ektrinsik adalah

motivasi yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar

(Pintner, dkk. dalam Prayitno, 1989). Motivasi ekstrinsik bukan

merupakan perasaan atau keinginan yang ada di dalam diri siswa untuk

belajar. Rumusan yang lebih baru menegaskan bahwa motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

29

ekstrinsik memiliki tujuan itu tidak terlibat dalam aktivitas belaja

(Thomburgh, dalam Prayitno, 1989). Menurut Sardiman (2005),

motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena

adanya stimulus dari luar individu.

Winkel (1996) memandang motivasi ekstrinsik sebagai

aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan kebutuhan dan

dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

b. Proses Belajar

Proses berasal dari kata Latin yaitu processus yang artinya berjalan

ke depan. Kata ini mempunyai konotasi urutan, langkah-langkah atau

kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan yang menyangkut

perubahan tingkah laku.

Syah (2003) mengatakan bahwa “proses belajar dapat diartikan

sebagai tahapan perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terjadi

dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi

ke arah yang lebih maju dari keadaan sebelumnya.”

Menurut Winkel (1996), proses belajar dalam arti luas adalah suatu

aktifitas psikis atau mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan dan nilai sikap. Perubahan dalam proses belajar relatif konstan.

Dari definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan proses belajar

sebagai rangkaian perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

30

dalam diri siswa sebagai akibat dari interaksi guru dengan siswa. Tahap-

tahap dalam proses belajar menurut Bandura (Syah, 2003), ada 4 yaitu:

a) Tahap perhatian

Menurut Soemanto (1984), perhatian adalah modus dari suatu

fungsi. Fungsi adalah suatu bentuk umum cara berinteraksi. Hal-hal

yang termasuk fungsi adalah pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan

dan pikiran. Modus adalah cara berpindah posisi atau bergerak. Menurut

Suryabrata (1984), perhatian memiliki dua pengertian yaitu perhatian

adalah pemusatan tenaga atau kekuatan kepada obyek. Perhatian adalah

pendayagunaan kesadaran untuk melakukan aktivitas. Apabila suatu

kegiatan dilakukan dengan penuh perhatian akan memperoleh hasil

yang lebih baik. Pada tahap perhatian ini umumnya siswa memfokuskan

perhatian pada obyek, materi atau perilaku guru. Karakteristik dari guru

akan mempengaruhi perhatian siswa, artinya guru yang menarik dan

dikagumi akan mengundang perhatian besar, lebih berpengaruh untuk

dicontoh oleh siswa.

b) Tahap penyimpanan dalam ingatan

Mengingat berarti menyerap pengetahuan dengan cara

menangkap secara aktif (Soemanto, 1984). Penyimpanan informasi

mengenai tingkah laku model menurut (Bandura, dalam Koeswara,

1986), melibatkan kode verbal dan kode imajinasi. Kode verbal yang

dimaksudkan adalah kemampuan individu menyimpan isi ingatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

31

mengenai tingkah laku model dalam bentuk kata atau bahasa. Apabila

tingkah laku yang pernah dilakukan dan diminta diulangkembali, maka

individu akan mencoba merumuskan kembali susunan tingkah laku

tersebut dalam kalimat. Kode imajiner yang dimaksudkan adalah

kemampuan individu menyimpan isi ingatan mengenai tingkah laku

hendak diungkap model dalam bentuk bayangan fisik. Apabila tingkah

laku yang pernah dilakukan diminta diulang kembali, maka individu

akan mencoba gerakan fisik atau tingkah laku tersebut dilakukan oleh

model. Penggunaan kode verbal dan kode imajiner berlangsung secara

bersamaan dan tidak terpisahkan dalam proses penyimpanan informasi.

c) Tahap reproduksi

Menurut (Koeswara, 1986), tahap reproduksi artinya

pemindahan tingkah laku yang telah diamati dan disimpan di dalam

ingatan ke dalam tingkah laku aktual yang melibatkan gerak.

Pemindahan tingkah laku ini pada awalnya bersifat kaku dan kurang

spontan mengikuti tingkah laku model. Hal ini terlihat pada tingkah laku

yang membutuhkan kecakapan seperti memperbaiki mesin, main tenis,

dan sebagainya. Winkel (1996), menyebutkan tahap reproduksi dengan

retrieval to working memory artinya mengingat kembali informasi yang

telah disimpan. Suryabrata (1984) mengatakan tahap reproduksi sebagai

tahap pengaktifan kembali informasi-informasi yang telah diterima.

Witting (Syah, 2003) menyebut tahap reproduksi sebagai tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

32

retrieval, artinya mengaktifkan kembali sistem-sistem memori. Pada

tahap reproduksi ini segala bayangan mental atau suatu kode-kode

simbolis yang berisi informasi pengetahuan dan perilaku yang telah

tersimpan dalam memori siswa akan dimunculkan tingkat penguasaan

siswa tentang materi pelajaran melalui ujian.

d) Tahap motivasi

Tahap terakhir dalam proses belajar adalah tahap penghargaan

yang dapat berfungsi sebagai penguat. Menurut Bandura (Koeswara,

1986), penguatan eksternal memiliki peran yang penting dalam belajar,

penguat motivasi belajar siswa dapat dilakukan oleh guru, orang tua, dan

anggota masyarakat lainnya. Reinforcement dapat pujian dan hadiah.

Reinforcement biasanya diberikan kepada anak yang memperoleh

prestasi belajar yang memuaskan. Bagi anak yang belum memperoleh

prestasi yang memuaskan, perlu dimotivasi bahwa penguasaan materi

atau perilaku yang diberikan oleh guru penting bagi kehidupan mereka.

Tahap perhatian, penyimpanan, dan reproduksi menjadi efisien dan

membuahkan hasil yang menyenangkan atau menguntungkan yaitu

mendapat penghargaan. Menurut Bandura (Koeswara, 1986), individu

akan lebih termotivasi untuk mengungkapkan tingkah laku yang

mengarah pada penghargaan dibandingkan dengan tingkah laku yang

tidak menghasilkan penghargaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

33

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dalam penelitian ini diperlukan untuk

mendukung kajian teori yang telah dikemukakan sehingga dapat digunakan

sebagai landasan pada kerangka berfikir. Adapun hasil penelitian yang relevan

sebagai berikut:

1. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dian Setianingsih yang berjudul

“Deskripsi Persepsi Siswa terhadap Pendampingan Orangtua dalam Belajar di

Rumah pada kelas VII SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran

2012/2013”, hasil penelitian tersebut adalah

a. Tingkat pendampingan orangtua dalam belajar di rumah menurut persepsi

siswa masuk pada kategori optimal, hal ini dikarenakan sebagaian besar

(52,55%) siswa masuk dalam kategori optimal, (17,52%) masuk dalam

kategori sangat optimal, (27,74%) masuk dalam kategori cukup optimal

dan sisanya (2,19%) masuk dalam kategori tidak optimal. Berdasarkan

hasil penelitian terlihat bahwa kebanyakan siswa telah mendapatkan

pendampingan orangtua dalam belajar di rumah dengan optimal, bahkan

ada sebagian siswa yang mendapatkan pendampingan orangtua dalam

belajar dirumah sangat optimal.

b. Terdapat 1 butir pendampingan orangtua dalam belajar di rumah yang

masuk dalam kategori rendah mengenai tidak adanya bantuan orangtua

dalam membantu mengatur belajar siswa. Peranan orangtua yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

34

diharapkan meliputi mengatur jadwal belajar anak, menyediakan fasilitas

belajar dan mengawasi kegiatan belajar di rumah.

c. Melihat hasil tersebut, diharapkan orangtua semakin sadar dan

mengoptimalkan pendampingan dalam belajar di rumah seperti yang

diharapkan para siswa untuk mampu membantu mengatur jadwal belajar

siswa agar waktu belajar siswa optimal.

2. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Paskawati Br. Ginting yang berjudul

“Peran Orangtua dalam Memotivasi Proses Pencapaian Prestasi Belajar Siswa

di Sekolah Menurut Siswa kelas II SMP Bopkri 2 Tahun 2004/2005”, hasil

penelitian tersebut adalah peran orangtua dalam memotivasi proses pencapaian

hasil belajar siswa di sekolah menurut siswa kelas II SMP Bopkri 2 Yogyakarta

Tahun 2004/2005 yang mendapatkan kualifikasi sangat tinggi 3 orang (5,9%)

dan yang mendapatkan kualifikasi tinggi 9 orang (17,6%). Peran orangtua

dalam memotivasi proses pencapaian hasil belajar siswa yang mendapatkan

kualifikasi cukup tinggi 26 orang (51%). Peran orangtua dalam memotivasi

proses pencapaian prestasi belajar siswa di sekolah yang mendapatkan

kualifikasi rendah 10 orang (19,6%) dan sangat rendah 3 orang (5,9%). Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa dalam hal-hal tertentu orangtua berperan

untuk menumbuhkan motivasi proses pencapaian prestasi belajar siswa dan

dalam beberapa hal tertentu orangtua masih kurang berperan dalam memotivasi

proses pencapaian prestasi belajar siswa di sekolah. Hal – hal yang

mempengaruhi peran orangtua dalam memotivasi proses pencapaian prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

35

belajar siswa rendah antara lain orangtua yang terlalu sibuk bekerja, tingkat

pendidikan orangtua yang rendah dan broken home. Dengan adanya peran

orangtua dalam memotivasi proses pencapaian hasil belajar siswa di sekolah

diharapkan siswa dapat melaksanakan tugasnya sebagai pelajar yang baik.

Setiap siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar di sekolah sesuai

dengan potensi yang dimiliki.

C. Kerangka Berfikir

Setiap anak yang mengenyam pendidikan di sekolah menginginkan adanya

kesesuaian kurikulum dengan apa yang disampaikan oleh tenaga pendidik. Untuk

mengulang materi yang telah disampaikan oleh tenaga pendidik di sekolah,

seorang anak akan diberikan tugas yang dapat dikerjakan di rumah atau biasa

disebut dengan pekerjaan rumah. Pada saat orangtua pulang dari rutinitas

pekerjaan hariannya, anak akan menyambut baik kedatangan orangtuanya dengan

harapan akan mendapatkan motivasi dalam proses belajarnya. Di sisi lain,

orangtua yang telah lelah bekerja enggan menemani anak dalam belajar karena

takut terpancing emosi dan membuat anak menjadi tertekan. Anak yang merasa

tertekan akan beranggapan orangtua tidak memperdulikan proses belajarnya dan

cenderung bertindak sesuka hatinya.

Menurut Prayitno (dalam Zulkifli, 2008), bentuk-bentuk bimbingan antara

lain: layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran,

layanan pembelajaran, layanan konseling individual, layanan bimbingan

kelompok, dan layanan konseling kelompok. Sedangkan menurut Tohirin (dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

36

Ariastuti, 2009), bentuk-bentuk bimbingan ada dua, antara lain: layanan konsultasi

dan layanan mediasi. Menurut Prayitno (dalam Sudrajat, 2008) ada enam kegiatan

pendukung dari bentuk-bentuk layanan bimbingan, antara lain: aplikasi

intrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, tampilan

kepustakaan, dan alih tangan kasus.

Pada penelitian ini, peneliti ingin mengkaji tentang persepsi anak terhadap

pendampingan orangtua dalam memotivasi proses belajarnya dan diharapkan

mampu mengurangi anggapan anak bahwa orangtua tidak mempedulikan proses

belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

37

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan metode penelitian,

yaitu jenis dan desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, teknik

dan instrumen pengumpulan data, reliabilitas dan validitas instrumen, serta teknik

analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif. Sugiyono (2013) mengatakan bahwa metode penelitian dilakukan

berlandaskan pada filsafat positifisme yang digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Berdasarkan pendapat tersebut, penelitian

deskriptif kuantitatif menghasilkan data yang diperoleh dari sampel populasi

penelitian, kemudian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan.

Penelitian deskritif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan

tingkat optimalisasi pendampingan orang tua dalam proses belajar anak menurut

persepsi siswa kelas X SMKN 1 Nanggulan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Nanggulan, sekolah ini berada di

Jalan Gajah Mada, Wijimulyo, Nanggulan, Kulon Progo, Daerah Istimewa

Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan sampai peneliti mendapatkan data yang valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

38

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa SMKN 1 Nanggulan. Data sampel

disajikan dalam tabel 1.

Tabel 3.1.

Subyek Penelitian

No Kelas Jumlah Siswa

1. X ATPH 1 31

2. X ATPH 2 30

Total 61

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab

(Sugiyono, 2013). Pertanyaan atau pernyataan dalam instrumendisusun atau dibuat

oleh peneliti untuk mengetahui peran orang tua dalam pendampingan belajar

sebagaimana dipersepsikan anak.

Pernyataan yang terdapat dalam kuesioner mengandung pernyataan positif

(favourable) dan pernyataan negatif (unfavourable). Skala pengukuran kuesioner

yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk model skala Likert dengan

menggunakan 4 pilihan yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan

sangat tidak setuju (STS). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

39

karenanya dipandang cocok untuk mengukur persepsi siswa tentang

pendampingan orangtua dalam proses belajar anak.

Tabel 3.2.

Norma Skoring Inventori Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak

Alternatif Jawaban Skor Favourable Skor Unfavourable

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Responden diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang terdapat

pada kuesioner dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan

dengan cara memberi tanda (x).

Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan jawaban responden untuk

total item, dengan demikian dapat diketahui peran orangtua dalam pendampingan

proses belajar anak pada subjek penelitian ini. Semakin tinggi jumlah skor yang

diperoleh, maka semakin positf pula persepsi anak terhadap pendampingan

orangtua dalam proses belajar anak, begitu juga sebaliknya, semakin rendah

jumlah skor yang diperoleh, maka semakin kurang positif pula persepsi anak

terhadap pendampingan orangtua dalam proses belajar anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

40

Tabel 3.3.

Kisi – Kisi Kuisioner mengenai Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak

No Aspek Indikator Item

Favorable

Item

Unfavorable

1 Menyediakan

fasilitas belajar

1. Membelikan keperluan

untuk belajar

2. Menyiapkan kebutuhan

sekolah anak sebelum

berangkat

1, 2, 5

4,8

14

6

2 Pengawasan

kegiatan dan

penggunaan

waktu belajar

1. Mengawasi anak belajar

2. Orangtua membantu anak

dalam menyusun jadwal

3. Mengingatkan untuk

belajar

24, 25

11

10

3

19

15, 22

3 Bantuan proses

belajar

1. Mendampingi

mengerjakan PR

2. Menanyakan hambatan

saat belajar

18, 20

21, 26

9, 13, 17

7

4 Menolong

kesulitan belajar

1. Membantu mengatasi

hambatan saat belajar

2. Memberikan pengetahuan

untuk anak

3. Memberikan motivasi

28

12, 16

23

30

29

27

Jumlah Item 17 13

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas

Menurut Sugiyono (2013) validitas merupakan derajat ketepatan antara

data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang didapat oleh peneliti.

Bila peneliti membuat laporan tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada

objek, maka data tersebut dinyatakan tidak valid. Dalam penyusunan suatu

instrumen, ada tiga jenis validitas yang sering digunakan, di antaranya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

41

a. Validitas isi, yaitu validitas yang berkenaan dengan kemampuan suatu

instrumen dapat mengukur isi yang harus diukur. Sintesanya, alat ukur

tersebut mampu menjabarkan makna suatu konsep atau variabel yang

akan dilakukan pengukuran.

b. Validitas bangun, yaitu validitas yang berkenaan dengan kesiapan alat

ukur dalam mengukur suatu pengertian yang terdapat dalam materi yang

akan diukur. Beberapa konsep masih dianggap abstrak, memerlukan

penjabaran yang spesifik, dan dapat diukur.

c. Validitas ramalan, yaitu diutamakan bukan isi tes tapi terkait dengan

kriteria, seperti apakah alat ukur tersebut dapat digunakan untuk meramal

karakter atau perilaku tertentu. Validitas ini mempunyai makna adanya

relevansi dan ketetapan.

Validitas instrumen penelitian ini diperoleh dengan validitas isi. Cara

yang ditempuh adalah mengkonsultasikan konstruk dan isi butir-butir

kuesioner pada expert judgement. Dalam hal ini diminta pertimbangan

rasional (rational validity) dari dosen pembimbing. Selanjutnya, dilakukan

uji coba instrumen secara empiris untuk menguji keterpenuhan validitas

empiris. Perhitungan validitas empiris instrumen ini menggunakan korelasi

product moment atau dikenal juga dengan korelasi Pearson. Rumus korelasi

produk moment adalah sebagai berikut:

𝑟 = 𝑁∑𝑋𝑌 − (∑𝑋)(∑𝑌)

√𝑁∑(𝑋)2 − (∑𝑋)²(𝑁∑(𝑌2) − (∑𝑌)2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

42

Keterangan :

r = Korelasi produk moment

N = jumlah responden

X = nilai setiap butir

Y = nilai dari total skor butir

Hasil perhitungan validitas dengan 30 item, diperoleh 25 item yang

valid dan 5 item yang gugur. Berikut rekapitulasi validitas butir-butir yang

valid dan gugur kuesioner pendampingan orangtua dalam proses belajar anak.

Tabel 3.4.

Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Skala Pendampingan Orangtua dalam

Proses Belajar Anak

No Aspek Indikator Item

Favorable

Item

Unfavor

able

Item

Gugur ∑

1 Menyediakan

fasilitas

belajar

1. Membelikan keperluan

untuk belajar

2. Menyiapkan kebutuhan

sebelum ke sekolah

1,2,5

4,8

14

6

5, 14

8

4

2 Pengawasan

kegiatan dan

penggunaan

waktu belajar

1. Mengawasi anak belajar

2. Menyusun jadwal

3. Mengingatkan untuk belajar

24,25

11

10

3

19

15,22

19, 22

6

3 Bantuan

proses

belajar

1. Mendampingi mengerjakan

PR

2. Menanyakan hambatan saat

belajar

18,20

21,26

9,13,17

7

-

8

4 Menolong

kesulitan

belajar

1. Membantu mengatasi

hambatan saat belajar

2. Memberikan pengetahuan

untuk anak

3. Memberikan motivasi

28

12,16

23

30

29

27

-

7

TOTAL 17 13 5 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

43

2. Reliabilitas

Reliabilitas lebih mudah dimengerti, dengan memperhatikan tiga

aspek dari suatu alat ukur, yaitu: Kemantapan, Ketetapan dan Homogenitas.

Suatu instrumen dikatakan mantap apabila dalam mengukur sesuatu

berulangkali dengan syarat bahwa kondisi saat pengukuran tidak berubah,

instrumen tersebut memberikan hasil yang sama Kerlinger (1973). Reliabilitas

lebih kepada kemantapan, ketetapan, dan homogenitas, sedangkan validitas

ditujukan pada isi dan kegunaan instrumen.

Menurut Sugiono (2013), reliabilitas berkenaan dengan derajat

konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Perhitungan reliabilitas kuesioner

penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbrach yaitu (α)

α = [ 𝑘

𝑘−1][1 −

∑ 𝑆𝑖²

𝑆𝑥² ]

Keterangan:

k = jumlah instrumen pertanyaan

∑ 𝑆𝑖² = jumlah varians dari tiap instrumen

𝑆𝑥² = varians dari keseluruhan instrumen

Hasil perhitungan reliabilitas dikonfirmasi dengan menggunakan

kriteria Guilford. Kriteria Guilford dapat dilihat pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

44

Tabel 3.5.

Kriteria Guilford

No Koefisien Korelasi Kualifikasi

1 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

2 0,71 – 0,90 Tinggi

3 0,41 – 0,70 Cukup

4 0,21 – 0,40 Rendah

5 < 0,20 Sangat Rendah

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan

program komputer SPSS 20, diperoleh perhitungan reliabilitas kuesioner pendampingan

orangtua dalam proses belajar anak, dalam tabel berikut:

Tabel 3.6.

Nilai Koefisien Reliabilitas Instrumen

Cronbach’s Alpha N of items

.975 25

Hasil perhitungan di atas, peneliti konsultasikan dengan kriteria Guilford.

Reliabilitas kuesioner pendampingan orangtua dalam proses belajar anak termasuk

kategori tinggi karena α yang diperoleh 0,975.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian ini menggunakan perhitungan deskriptif

kategorisasi sebagai berikut:

Tabel 3.7.

Kategori Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak

No Formula Kriteria Kategori

1 X < [x-1,5(sd)] Sangat Rendah

2 [x-1,5(sd)] < X ≤ [x-0,5(sd)] Rendah

3 [x-0,5(sd)] < X ≤ [x+0,5(sd)] Sedang

4 [x+0,5(sd)] < X ≤ [x+1,5(sd)] Tinggi

5 [x+1,5(sd)] < X Sangat Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

45

Kategori skor pendampingan orangtua dalam proses belajar anak

menurut persepsi siswa SMKN 1 Nanggulan antara lain:

Diketahui:

Skor maksimal = 4 x 61 = 244

Skor minimal = 1 x 61 = 61

Standar deviasi (sd) = 244 − 61

6 = 30,5

X mean teoritik (x) = 244+ 61

2 = 152,5

Formula kriteria:

a. [x – 1,5(sd)] = [152,5 – 1,5(30,5)]

= [152,5 – 45,75]

= 106,75

b. [x + 1,5(sd)] = [152,5 + 1,5(30,5)]

= [152,5 + 45,75]

= 198,25

c. [x – 0,5(sd)] = [152,5 – 0,5(30,5)]

= [152,5 – 15,25]

= 137,25

d. [x + 0,5(sd)] = [152,5 + 0,5(30,5)]

= [152,5 + 15,25]

= 167,75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

46

Jadi, kategori sangat rendah adalah rentang skor < 106,75. Kategori rendah

adalah rentang skor 106,76 – 137,25. Kategori sedang adalah rentang skor

137,26 – 167,75. Kategori tinggi adalah rentang skor 167,76 – 198,25. Kategori

sangat tinggi adalah rentang skor > 198,25.

Kategori skor butir kuesioner pendampingan orangtua dalam proses

belajar anak menurut persepsi siswa SMKN 1 Nanggulan antara lain:

Diketahui:

Skor maksimal = 4 x 25 = 100

Skor minimal = 1 x 25 = 25

Standar deviasi (sd) = 100 − 25

6 = 12,5

X mean teoritik (x) = 100 + 25

2 = 62,5

Formula kriteria:

a. [x – 1,5(sd)] = [62,5 – 1,5(12,5)]

= [62,5 – 18,75]

= 43,75

b. [x + 1,5(sd)] = [62,5 + 1,5(12,5)]

= [62,5 + 18,75]

= 81,25

c. [x – 0,5(sd)] = [62,5 – 0,5(12,5)]

= [62,5 – 6,25]

= 56,25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

47

d. [x + 0,5(sd)] = [62,5 + 0,5(12,5)]

= [62,5 + 6,25]

= 68,75

Jadi, kategori sangat rendah adalah rentang skor < 43,75. Kategori rendah

adalah rentang skor 43,76 – 56,25. Kategori sedang adalah rentang skor 56,26

– 68,75. Kategori tinggi adalah rentang skor 68,76 – 81,25. Kategori sangat

tinggi adalah rentang skor > 81,25.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian

tersebut menurut sistematika penelitian.

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak

Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh gambaran tingkat

optimalisasi pendampingan orangtua dalam proses belajar anak menurut

persepsi siswa kelas X ATPH 1 dan 2 SMKN 1 Nanggulan dan

mengidentifikasi capaian butir skor kuesioner yang menunjukkan kategori

kurang optimal.

Hasil penelitian ini dikategorikan menjadi lima bagian berdasarkan

nilai rata-rata skor total, yaitu kategori sangat optimal, kategori optimal,

kategori cukup optimal, kategori kurang optimal, dan kategori tidak optimal.

Nilai capaian skor persepsi siswa terhadap pendampingan orangtua dalam

memotivasi proses belajar anak dapat dilihat dalam tabel 4.

Tabel 4.1.

Distribusi Skor Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak

KATEGORI RENTANG SKOR JUMLAH SISWA PERSENTASE

Sangat Optimal > 81 22 36,07%

Optimal 70 – 81 25 40,98%

Cukup optimal 57 – 69 12 19,67%

Kurang optimal 44 – 56 2 3,28%

Tidak optimal < 44 - 0

Total 61 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

49

Berdasarkan dari hasil perhitungan skor pada tabel tersebut,

sebanyak 36,07% siswa berpersepsi bahwa pendampingan orangtua dalam

proses belajar sangat optimal. 40,98% siswa berpersepsi bahwa

pendampingan orangtua dalam proses belajar optimal. 19,67% siswa

berpersepsi bahwa pendampingan orangtua dalam proses belajar cukup

optimal dan 3,28% siswa berpersepsi bahwa pendampingan orangtua dalam

proses belajar kurang optimal.

Berdasarkan hasil analisis profil hasil capaian skor persepsi siswa

terhadap pendampingan orangtua dalam proses belajar disajikan dalam bentuk

grafik berikut.

Grafik 4.1. Profil Hasil Capaian Skor Pendampingan Orangtua dalam Proses

Belajar Anak

36.07%

40.98%

19.67%

3.28%

00.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

45.00%

SANGAT OPTIMAL OPTIMAL CUKUP OPTIMAL KURANG OPTIMAL TIDAK OPTIMAL

SANGAT OPTIMAL OPTIMAL CUKUP OPTIMAL KURANG OPTIMAL TIDAK OPTIMAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

50

Tabel 4.2.

Distribusi Skor Butir Kuesioner Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar

Anak

No Kategori Rentang Skor Jumlah Item Persentase

1 Sangat Rendah <107 - 0

2 Rendah 108-137 5 20%

3 Sedang 138-168 2 8%

4 Tinggi 169-198 17 68%

5 Sangat Tinggi >198 1 4%

Total 25 100%

Berdasarkan perhitungan skor tiap butir pada kuesioner diperoleh hasil

bahwa 20% termasuk kategori rendah, 8% termasuk kategori sedang, 68%

termasuk kategori tinggi dan 4% termasuk kategori sangat tinggi. Terdapat 5 butir

kuesioner yang menunjukkan hasil capaian kategori rendah berdasarkan jumlah

skor item. Hal tersebut menandakan masih terdapat 5 butir proses pendampingan

belajar orangtua terhadap anak yang belum tercapai.

Berdasarkan hasil analisis profil hasil capaian skor tiap butir kuesioner

pendampingan orangtua dalam proses belajar anak, diperoleh gambaran jelas

persentase hasil capaian yang disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

51

Grafik 4.2. Profil Hasil Capaian Skor Tiap Butir Kuesioner Pendampingan

Orangtua dalam Proses Belajar Anak

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil pendampingan orangtua dalam proses belajar anak pada

siswa kelas X ATPH 1 dan X ATPH 2 SMKN 1 Nanggulan tahun ajaran

2017/2018 menunjukkan bahwa tingkat pendampingan orangtua dalam proses

belajar anak masuk pada kategori optimal. Hal ini artinya sebagian siswa

berpersepsi bahwa orangtua mereka telah optimal dalam mendampingi proses

belajar di rumah. Adanya pendampingan orangtua di rumah dapat membantu anak

ketika mengalami kesulitan saat belajar, anak menjadi tidak kebingungan mencari

bantuan kepada orang lain apabila anak mendapatkan kesulitan dalam belajar.

36,07% siswa berpersepsi bahwa pendampingan orangtua dalam proses belajar

sangat optimal. Sebanyak 22 siswa memiliki total skor > 81, antara lain siswa

0

20%

8%

68%

4%

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

SANGAT RENDAH RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI

SANGAT RENDAH RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

52

nomor 4, 5, 7, 8, 10, 12, 15, 16, 17, 20, 22, 24, 26, 27, 30, 31, 32, 37, 50, 53, dan

54.

40,98% siswa berpersepsi bahwa pendampingan orangtua dalam proses

belajar optimal. Sebanyak 25 siswa memiliki total skor 70-81, antara lain siswa

nomor 1, 2, 3, 6, 9, 11, 13, 14, 18, 21, 25, 29, 34, 35, 38, 41, 46, 47, 48, 49, 51, 55,

56, 59, dan 61.

19,67% siswa berpersepsi bahwa pendampingan orangtua dalam proses

belajar cukup optimal. Sebanyak 12 siswa memiliki total skor 57-69, antara lain

siswa nomor 23, 28, 36, 39, 42, 43, 44, 45, 52, 57, 58, dan 60.

3,28% siswa berpersepsi bahwa pendampingan orangtua dalam proses

belajar kurang optimal. Sebanyak 2 siswa memiliki total skor 44-56, antara lain

siswa nomor 33 dan 40. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa sebagian besar

anak telah mendapatkan pendampingan orangtua dalam proses belajar optimal.

Terdapat lima butir pendampingan orangtua dalam proses belajar anak

yang masuk dalam kategori rendah. Hal ini nampak pada siswa yang masih

berpersepsi bahwa pendampingan dalam proses belajar kurang optimal. Dari hasil

tersebut, menunjukkan bahwa pendampingan orangtua dalam proses belajar anak

menurut persepsi siswa SMKN 1 Nanggulan dianggap sebagai persepsi negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

53

Tabel 4.3.

Capaian Butir Kuesioner Kategori Sangat Rendah

Butir Pernyataan

5 Orangtua enggan membantu mengatasi kesulitan saat saya belajar di rumah.

8 Orangtua membantu menyiapkan seragam yang akan saya pakai ke sekolah.

14 Orangtua enggan untuk menyediakan fasilitas belajar, seperti buku tulis,

bolpoin, dan sebagainya.

19 Orangtua mengabaikan saya menyusun jadwal belajar sesuka hati saya.

22 Orangtua enggan dalam mengingatkan saya untuk belajar.

Menurut Akbar (2011), dalam kegiatan belajar diperlukan adanya

pendampingan dari orangtua dan orang lain, agar siswa menjadi semangat dalam

belajarnya. Peranan keluarga terutama kedua orangtua sangat mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak.

Menurut Liem Hwie (Kartono, 1985: 91), ada beberapa aspek pendampingan

yang dapat dilakukan oleh orangtua dalam membantu belajar anak yaitu:

1. Menyediakan fasilitas belajar

2. Mengawasi kegiatan belajar anak di rumah

3. Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah

4. Mengawasi kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar

5. Menolong anak dalam mengatasi kesulitan dalam belajar

Tidak tercapainya salah satu aspek dari teori tersebut dapat dibuktikan dengan

hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kurangnya fasilitas belajar dari orangtua

untuk proses belajar anak dan orangtua yang enggan mengingatkan anak untuk belajar,

mempengaruhi persepsi negatif anak terhadap pendampingan orangtua dalam proses

belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan

saran-saran terhadap kegiatan bimbingan dan konseling belajar di sekolah.

A. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian adalah:

1. Terdapat 36,07% siswa berpersepsi bahwa pendampingan orangtua dalam

proses belajar sangat optimal. 40,98% siswa berpersepsi bahwa pendampingan

orangtua dalam proses belajar optimal. 19,67% siswa berpersepsi bahwa

pendampingan orangtua dalam proses belajar cukup optimal dan 3,28% siswa

berpersepsi bahwa pendampingan orangtua dalam proses belajar kurang

optimal. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa sebagian besar anak telah

mendapatkan pendampingan orangtua dalam proses belajar optimal.

2. Terdapat 5 butir pendampingan orangtua dalam proses belajar anak yang

terindikasi tingkat pencapaiannya rendah.

B. Saran

Berikut ini dikemukakan beberapa saran yang sesuai dengan hasil penelitian

untuk berbagai pihak:

1. Orangtua

Orangtua diharapkan lebih mengoptimalkan pendampingan dalam

proses belajar anak di rumah. Orangtua sebaiknya dapat mengatur waktu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

55

membagi semua kegiatan dalam hal pekerjaan, tanpa mengesampingkan tugas

sebagai orangtua untuk mendampingi proses belajar anak di rumah.

2. Guru pembimbing

Guru pembimbing diharapkan dapat membantu pihak sekolah dalam

pembuatan atau penyusunan program bimbingan bagi para siswa yang kurang

mendapatkan pendampingan orangtua dalam belajar di rumah. Guru

pembimbing dapat mengadakan layanan konsultasi dengan orangtua mengenai

adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan pendampingan dalam proses

belajar di rumah secara optimal.

3. Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk memperoleh

pengalaman dan gambaran tentang persepsi anak terhadap orangtua dalam

memotivasi proses belajar siswa. Selain itu dapat membantu untuk

mengembangkan penelitian selanjutnya tentang persepsi anak terhadap

orangtua dalam memotivasi proses belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

56

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Almas. (2011). Peran Orang Tua dalam Pendampingan Anak.

http://almasakbar45.blogspot.com/2011/05/peran-orang-tua-dalam-

pendampingan-anak.html.

Ariastuti, Fitri. (2007). Jenis Layanan Bimbingan Konseling.

http://fitriariastuti.weebly.com/layanan-layanan-bimbingan-konseling.html.

Emmy, Rosalia. (2008). Menjadi Ortu Cerdas Tips Mendampingi Anak Belajar.

Penerbit Kanisius.

Handoko, M. (1992). Motivasi daya penggerak tingkah laku. Yogyakarta: Kanisius.

Ibrahim. Makalah Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Belajar Anak.

Makalahmajannaii.blogspot.com/.../pengaruh-bimbingan-orang-tua-terhadap-

prestasi-belajar-anak.

Kartini, Kartono. (1985). Peran Orang Tua dalam Memandu Anak. Jakarta: Rajawali.

Koeswara, E. (1986). Motivasi Teori Dan Penelitiannya. Bandung: Angkasa.

Mahmud, D. (1990). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta:

BPFE.

Mulyana, Aina. (2016). Pengertian Persepsi, Syarat Proses dan Faktor yang

Mempengaruhi Persepsi. http://ainamulyana.blogspot.com/2016/01/pengertian-

persepsi-syarat-proses-dan.html.

Prayitno, E. (1989). Motivasi dalam belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Purwanto, (1984). Psikologi Perkembangan Remaja. Bandung: Bina Aksara.

Sardiman. (2005). Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sarwono, Sarlito. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali.

Soemanto, W. (1984). Psikologi Pendidikan. Malang: Dina Aksara

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

57

Suharman. (2005). Psikologi Kognitif (edisi revisi).Surabaya: Srikandi.

Suryabrata, S. (1984). Psikologi Pendidikan. Universitas Gadjah Mada.

Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Winkel, WS. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Zulkifli, Amsyah. (2008). Kegiatan Layanan Bimbingan Konseling.

http://djayenis.blogspot.co.id/2008/11/kegiatan-layanan-bimbingan-dan.html.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

58

Lampiran 1. Tabulasi Data Penelitian

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

1 3 3 3 3 2 3 1 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 2 1 1 2 74

2 3 3 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 1 3 4 3 4 3 2 4 2 4 4 4 2 1 1 2 1 76

3 4 4 4 4 2 2 1 1 4 2 2 2 4 1 4 4 4 2 3 1 4 2 4 4 4 2 1 1 1 1 79

4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 4 99

5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 2 82

6 4 4 4 4 2 3 1 1 4 3 3 3 4 1 4 2 4 3 3 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 72

7 4 3 3 3 3 4 2 1 3 4 4 4 3 1 3 3 3 4 1 2 3 1 3 3 3 2 4 2 2 4 85

8 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 97

9 4 4 4 4 2 2 1 4 4 2 2 2 4 1 4 4 4 2 2 1 4 2 4 4 4 2 1 1 1 1 81

10 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 1 4 3 4 4 1 4 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 96

11 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 2 2 1 2 76

12 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 2 98

13 4 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 1 1 2 1 1 73

14 1 3 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 72

15 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1 3 4 3 3 3 3 4 1 4 4 1 99

16 3 3 3 3 1 2 4 1 3 2 2 2 3 1 3 4 3 3 2 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1 83

17 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 1 4 3 4 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 88

18 2 2 2 2 2 4 3 4 2 4 4 4 2 2 3 3 3 3 1 2 3 1 3 3 3 4 3 2 2 3 81

19 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 2 2 4 2 4 4 4 2 2 3 2 2 90

20 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 2 4 2 3 3 4 4 3 3 2 3 99

21 4 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4 4 2 1 2 3 2 4 1 3 3 1 3 3 3 1 1 2 2 1 72

22 4 4 4 4 1 4 3 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 2 4 1 4 4 4 2 1 4 3 1 94

23 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 1 3 1 3 3 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 59

24 4 4 4 4 1 4 2 1 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 90

25 4 3 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 73

26 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 3 4 1 4 4 4 4 3 3 2 3 99

27 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 1 4 3 4 3 1 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 85

28 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 67

29 1 3 3 3 1 4 1 2 3 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 1 4 1 4 4 4 1 1 1 1 1 79

30 4 3 3 3 2 4 2 4 3 4 4 4 3 1 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 84

31 4 4 4 4 1 4 3 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 1 3 3 1 97

32 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 1 4 3 4 2 1 2 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 87

33 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 55

34 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 1 1 2 3 1 73

35 4 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 3 2 3 3 3 2 1 1 2 1 72

36 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 3 3 3 2 1 2 3 1 3 3 3 2 1 2 2 1 69

37 3 3 3 3 2 4 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 2 4 2 4 4 4 3 2 2 3 2 89

38 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 74

39 1 2 2 2 2 1 4 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 4 68

40 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 1 3 3 3 1 1 1 1 1 51

41 3 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4 4 2 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 72

42 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 67

43 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 64

44 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 1 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 66

45 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 1 3 2 3 3 3 2 1 1 1 1 69

46 2 2 2 2 1 4 1 3 2 4 4 4 2 1 2 4 2 4 3 2 4 1 4 4 4 3 3 1 1 3 79

47 2 3 3 3 2 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 1 3 1 3 3 3 3 1 2 1 1 70

48 2 3 3 3 3 4 1 2 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 74

49 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 75

50 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 4 3 1 3 4 3 4 3 1 4 1 4 4 4 2 2 1 1 2 86

51 4 4 4 4 1 3 1 1 4 3 3 3 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 71

52 3 3 3 3 1 4 1 1 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

59

53 4 4 4 4 2 4 2 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 3 4 1 4 4 4 3 2 2 2 2 95

54 4 4 4 4 2 3 2 1 4 3 3 3 4 1 4 4 4 4 2 3 4 1 4 4 4 2 2 2 2 2 90

55 2 2 2 3 2 4 3 1 2 4 4 4 2 2 2 3 2 4 1 2 3 1 3 3 3 2 1 3 3 1 74

56 3 2 2 3 2 4 2 1 3 4 4 4 2 2 2 4 2 4 2 2 4 1 4 4 4 2 1 2 2 1 79

57 4 2 2 2 2 3 1 3 4 3 3 3 2 1 2 3 2 4 1 2 2 1 2 3 3 2 2 1 2 2 69

58 3 3 3 3 1 4 1 1 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 2 1 2 3 3 2 1 1 1 1 68

59 3 3 3 3 2 4 2 2 3 4 4 4 3 1 3 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1 2 2 80

60 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 1 3 3 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 69

61 3 3 3 3 1 4 2 2 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1 2 2 79

196

187

186

188

116

195

131

123

190

195

198

196

187

94

189

199

188

192

117

121

178

99

180

181

185

138

108

114

122

109

4802

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

60

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

KUESIONER

PENDAMPINGAN ORANGTUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK

Teman-teman yang tercinta dan terkasih, saya mohon kesediaannya untuk

menjawab kuesioner ini. Kuesioner ini bersifat rahasia. Oleh karena itu, saya

mengharapkan teman-teman untuk menjawab dengan jujur sesuai dengan perasaan,

keadaan, atau situasi nyata yang teman-teman alami.

Bacalah masing-masing pernyataan berikut dengan teliti. Berilah tanda checklist

(√) pada kolom setiap pernyataan.

Keterangan:

(SS) : Bila perasaan atau keadaan sangat setuju seperti yang Anda alami.

(S) : Bila perasaan atau keadaan setuju seperti yang Anda alami.

(TS) : Bila perasaan atau keadaan tidak pernah Anda alami.

(STS) : Bila perasaan atau keadaan sangat tidak setuju seperti yang Anda alami.

Isilah terlebih dahulu identitas anda berikut ini:

Nama : Tinggal bersama :

No Pernyataan SS S TS STS

1

Orangtua menyediakan fasilitas yang

mendukung belajar, seperti buku tulis,

bolpoin, dan sebagainya.

2 Orangtua membelikan buku pelajaran untuk

mendukung saya saat belajar.

3 Orangtua tidak memperhatikan ketika saya

tidak belajar.

4 Orangtua membantu menyiapkan sarapan

sebelum saya berangkat sekolah.

5 Orangtua enggan membantu mengatasi

kesulitan saat saya belajar di rumah.

6

Saya sarapan di kantin karena orangtua

kurang memiliki waktu untuk menyiapkan

sarapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

61

7 Orangtua tidak mau tahu tentang hambatan

belajar yang saya alami.

8 Orangtua membantu menyiapkan seragam

yang akan saya pakai ke sekolah.

9

Orangtua kurang memiliki waktu untuk

membantu mendampingi saya mengerjakan

PR.

10 Orangtua mengingatkan saya apabila saya

malas belajar.

11 Orangtua membantu saya dalam mengatur

jadwal belajar.

12

Orantua memberikan saya dukungan ketika

melihat kesulitan yang saya alami saat

belajar.

13

Orangtua pulang kerja larut malam sehingga

tidak bisa menemani saya mengerjakan tugas

sekolah.

14

Orangtua enggan untuk menyediakan

fasilitas belajar, seperti buku tulis, bolpoin

dan sebagainya.

15 Orangtua membantu menjelaskan pelajaran

yang saya anggap sulit.

16 Orangtua memberikan saya semnagat dalam

belajar.

17 Orangtua mengabaikan saya ketika saya

mengerjakan PR seorang diri.

18 Apabila saya lalai belajar, orangtua

mengingatkan saya untuk belajar.

19 Orangtua mengabaikan saya menyusun

jadwal belajar sesuka hati.

20 Orangtua mendampingi saya dalam

mengerjakan PR.

21 Orangtua menanyakan mata pelajaran apa

yang sulit saya pahami.

22 Orangtua enggan dalam mengingatkan saya

untuk belajar.

23

Orangtua memotivasi saya untuk terus

belajar agar prestasi saya sesuai dengan

kemampuan saya dan harapan mereka.

24 Orangtua menemani saya belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

62

25

Orangtua membantu saya mempelajari

kembali mata pelajaran yang belum saya

mengerti di sekolah.

26 Orangtua menanyakan hambatan yang saya

alami dalam belajar.

27 Orangtua kurang peduli dengan prestasi yang

saya dapat di sekolah.

28 Orangtua jarang membantu saya ketika saya

mengalami kesulitan dalam belajar.

29 Orangtua tidak memperdulikan ketika saya

mendapatkan nilai ulangan buruk.

30 Orangtua membantu memberikan penjelasan

tentang pelajaran yang sulit saya pahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

63

Lampiran 3. Tabulasi Data Validitas

Butir Korelasi Pearson Hasil Keterangan

1

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,585**

,000

61

Valid

2

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,725**

,000

61

Valid

3

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,732**

,000

61

Valid

4

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,748**

,000

61

Valid

5

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

-,099

,449

61

Tidak Valid

6

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,538**

,000

61

Valid

7

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,580**

,000

61

Valid

8

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,133

,306

61

Tidak Valid

9

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,704**

,000

61

Valid

10

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,538**

,000

61

Valid

11

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,490**

,000

61

Valid

12

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,482**

,000

61

Valid

13

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,725**

,000

61

Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

64

14

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

-,191

,141

61

Tidak Valid

15

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,716**

,000

61

Valid

16

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,595**

,000

61

Valid

17

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,722**

,000

61

Valid

18

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,539**

,000

61

Valid

19

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

-,049

,705

61

Tidak Valid

20

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,535**

,000

61

Valid

21

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,629**

,000

61

Valid

22

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,029

,827

61

Tidak Valid

23

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,607**

,000

61

Valid

24

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,556**

,000

61

Valid

25

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,653**

,000

61

Valid

26

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,601**

,000

61

Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

65

27

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,370**

,003

61

Valid

28

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,611**

,000

61

Valid

29

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,447**

,000

61

Valid

30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,390**

,002

61

Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orangtua dalam Proses Belajar Anak ... · i PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI