PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

62
PROPOSAL SKRIPSI PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA KETIP JUWANA PATI Oleh INDANA FATIKHA ZULFAYANTI NIM : 201733119 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2021

Transcript of PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

Page 1: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

PROPOSAL SKRIPSI

PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR

SISWA PADA MASA PANDEMI COVID-19

DI DESA KETIP JUWANA PATI

Oleh

INDANA FATIKHA ZULFAYANTI

NIM : 201733119

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2021

Page 2: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Corona Virus Disease (Covid-19) yang mewabah di berbagai negara di

dunia, telah memberikan dampak yang besar terhadap sektor kehidupan baik

secara ekonomi, sosial, dan pendidikan, khususnya lembaga pendidikan di

Indonesia baik pendidikan dasar, menengah, dan jenjang perguruan tinggi.

Mengantisipasi penularan virus tersebut pemerintah telah mengeluarkan berbagai

kebijakan, seperti isolasi, social and physical distancing hingga pembatasan sosial

berskala besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan warganya untuk tetap stay at

home, bekerja, beribadah dan belajar di rumah. Kondisi ini demikian menuntut

lembaga pendidikan untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Salah

satu bentuk inovasi tersebut ialah dengan melakukan pembelajaran secara online

atau daring (dalam jaringan). Sistem pembelajaran secara daring menjadi

alternatif yang paling memungkinan agar proses pendidikan tetap berlangsung

dengan baik, sehingga pembelajaran daring bisa mengurangi dan mencegah

penularan wabah Corona Virus Disease (Covid-19) (Halim dan Fajrianti, 2021:1-

2).

Berawal dari tanggapan dan respon mengenai kondisi pandemi Covid-19

yang mendunia ini, maka dilakukan beberapa kebijakan baru. Salah satunya

adalah kebijakan belajar dari rumah. Kebijakan ini tentu menuntut pada

kedisiplinan belajar pada siswa yaitu salah satu bentuknya adalah kepatuhan pada

pengerjaan tugas dan pengumpulan tugas yang diberikan oleh guru. Kedisiplinan

merupakan salah satu penerapan nilai karakter yang seharusnya tertanam sejak

dini pada diri siswa sebagai sebuah pembiasaan (Makurius, 2020:3).

Kedisiplinan merupakan suatu masalah penting yang dihadapi dunia

pendidikan, kedisiplinan sangat berpengaruh terhadap karakter dan kepribadian

peserta didik (Yusiyaka dan Nuryadi, 2018:24). Disiplin adalah suatu keadaan

dimana sesuatu itu berada dalam keadaan tertib, tertatur dan semestinya, serta

Page 3: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

2

tidak ada suatu pelanggaran-pelanggaran baik secara langsung atau tidak

langsung. Disiplin merupakan unsur yang penting bagi setiap peserta didik untuk

membentuk pola perilaku yang sesuai, baik ditinjau dari peserta didik sebagai

makhluk individu maupun makhluk sosial (Blegur, 2019:3-4).

Kedisiplinan adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang

seharusnya pada saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu. Meskipun

pada dasarnya pengertian disiplin sangatlah sederhana, tapi tidak banyak orang

kesulitan menerapkan knosep-konsep kedisiplinan hingga membudaya dalam

kehidupan sehari-hari. Nilai pendidikan kedisiplinan pada dasarnya dapat

berimplikasi kepada setiap orang dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan

adanya keimanan yang kuat, akan menjadi pendorong adanya upaya

memanfaatkan waktu sebaik mungkin (Fitri dan Tantowie, 2017:19).

Indikasi disiplin siswa dalam pembelajaran online saat masa pandemic

Covid-19 ini bisa dilihat dari siswa yang akan belajar pada semua mata pelajaran,

tidak hanya pelajaran yang disukainya saja. Siswa sangat mempedulikan

pembagian waktu belajar, bermain, membantu orang tua dan kegiatan lainnya.

Siswa akan mengulang materi pelajaran yang diajarkan hari ini, serta akan belajar

untuk mata pelajaran esok hari juga. Siswa akan belajar secara rajin tidak hanya

belajar saat ada ulangan saja. Indikasi siswa yang disiplin juga dapat diketahui

dari siswa yang selalu bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan dalam

memahami materi (Pertiwi, 2020:61).

Pada hakekatnya, setiap orang tua mempunyai harapan agar anak-anaknya

tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik dan saleh, agar tidak terjerumus

kepada perbutan-perbuatan yang dapat merugikan dirinya sendiri manupun orang

lain. Harapan-harapan ini kiranya lebih mudah terwujud apabila sejak semula

orang tua menyadari akan peranan mereka sebagai orang tua harus

memperhatikan anak setiap hari walaupun sesibuk apapun, anak jangan sampai

terlupakan dalam mengontrol dan mendidiknya, memberi kasih sayang dan

memberi bimbingan (Rini, 2015:1131). Pola pendampingan orang tua pada anak

dalam penggunaan internet ini adalah suatu upaya untuk melakukan elaborasi

kajian mengenai literasi digital keluarga di Indonesia (Kurnia dan Adiputra,

Page 4: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

3

2019:9).

Peran orang tua dalam kepedulian kedisiplinan belajar sangat besar dalam

pembentukan psikologi peserta didik, karena waktu yang dipergunakan lebih

banyak dirumah dan lingkungannya. Orang tua sangat berpengaruh terhadap

perkembangan pribadi seseorang anak. Orang tua merupakan contoh atau role

model bagi anak, karena baik-buruknya sikap orang tua akan berpengaruh

terhadap kepribadian anak di lingkungan sosialnya (Kurniawan, 2018:8).

Peran orang tua dalam mendampingi kesuksesan anak selama belajar di

rumah menjadi sangat sentral, sekaitan dengan hal tersebut WHO (2020) merilis

berbagai panduan bagi orang tua dalam mendampingi putra-putri selama pandemi

ini berlangsung yang meliputi tips pengasuhan agar lebih positif dan konstuktif

dalam mendampingi anak selama beraktivitas di rumah. Orang tua pada awalnya

berperan dalam membimbing sikap serta keterampilan yang mendasar, seperti

pendidikan agama untuk patuh terhadap aturan, dan untuk pembiasaan yang baik,

namun perannya menjadi meluas yaitu sebagai pendamping pendidikan akademik.

Pelaksanaan pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua dan masyarakat

sekitar, tidak hanya tanggung jawab lembaga pendidikan saja (Kurniati, dkk,

2021:242).

Banyak hal yang dapat dilakukan oleh orangtua dalam membantu dan

mendampingi anak-anaknya dalam kegiatan belajar, di antaranya orangtua dapat

memberikan perhatian dan bimbingan yang cukup pada anak. Menyediakan

fasilitas belajar, yang dimaksud dengan fasilitas belajar di sini adalah alat tulis,

buku tulis dan tempat untuk belajar. Hal ini dapat mendorong anak untuk giat

belajar, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Mengawasi kegiatan

belajar di rumah, sehingga dapat mengetahui apakah anaknya belajar dengan

sebaik-baiknya. Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah, sehingga

orangtua dapat mengetahui apakah anaknya menggunakan waktu dengan teratur

dan sebaik-baiknya. Mengetahui kesulitan anak dalam belajar, sehingga dapat

membantu usaha anak dalam mengatasi kesulitannya dalam belajar (Wulandari,

dkk, 2016:26-27).

Terbatasnya waktu belajar siswa di sekolah membuat tingkat kedisiplinan

Page 5: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

4

belajar siswa menjadi menurun. Bukan hanya siswa yang kurang disiplin

terkadang orang tua siswa juga kurang disiplin dengan waktu. Terkadang tugas

anaknya yang seharusnya dikumpulkan dihari pengambilan tugas baru tetapi

malah tidak dikumpulkan oleh orang tuanya karena beberapa kendala yang

menjadi alasan orang tua siswa itu. Jadi kedisiplinan waktu belajar siswa sangat

menurun karena kendala yang muncul dari diri siswa itu sendiri.

Hasil observasi yang dilakukan peneliti di desa Ketip Juwana Pati pada

tanggal 12 Februari 2021 menunjukkan bahwa anak-anak di desa Ketip Juwana

Pati memiliki kedisiplinan belajar yang rendah. Rendahnya kedisiplinan belajar

anak-anak tersebut dapat dilihat dari sikap anak yang belum dapat membagi waktu

antara belajar online, bermain dan kegiatan lainnya. Indikasi lainnya yaitu anak-

anak yang tidak mengirimkan tugas dari guru secara tepat waktu setiap harinya.

Hal tersebut dikarenakan kurangnya interaksi dan komunikasi orang tua dengan

anak. Orang tua siswa yang kurang berinteraksi dengan anak dan tidak

membiasakan anak untuk bersikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari

cenderung membuat anak bersikap malas. Terlebih jika dalam belajar, karena

pada hakekatnya anak-anak lebih suka bermain dari pada belajar. Ketip Juwana

Pati sebagian besar warganya adalah berpencaharian sebagai petani, meraka

berangkat pagi dan pulang sore hari, sehingga setelah pulang dari sawah mereka

lelah dan kurang memperhatiakan perkembangan belajar anaknya. Di dalam

rumah anak-anak memerlukan perhatian dan kasih sayang dari orang tua.

(Lampiran 1, hal. 38).

Berdasarkan paparan di atas, dapat dipahami bahwa kedisiplinan belajar

siswa dalam pembelajaran online masih perlu ditingkatkan melalui peran

pendampingan orang tua. Hal inilah yang menarik untuk diadakan penelitian

dengan judul “Proses Pendampingan Orang Tua dalam Meningkatkan

Kedisiplinan Belajar Siswa pada Masa Pandemi Covid-19 di desa Ketip

Juwana Pati”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

Page 6: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

5

sebagai berikut:

1. Bagaimana kedisiplinan belajar siswa pada masa pandemi Covid-19 di

desa Ketip Juwana Pati?

2. Bagaimana proses pendampingan orang tua dalam peningkatan

kedisiplinan belajar siswa pada masa pandemi Covid-19 di desa Ketip

Juwana Pati?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian dengan

judul “Proses Pendampingan Orang Tua dalam Meningkatkan Kedisiplinan

Belajar Siswa pada Masa Pandemi Covid-19 di desa Ketip Juwana Pati” yang

ingin dicapai penulis adalah:

1. Mendeskripsikan kedisiplinan belajar siswa pada masa pandemi Covid-

19 di desa Ketip Juwana Pati.

2. Mendeskripsikan proses pendampingan orang tua dalam peningkatan

kedisiplinan belajar siswa pada masa pandemi Covid-19 di desa Ketip

Juwana Pati.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat

kepada semua pihak yaitu sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian tentang pengaruh pendampingan orang tua

terhadap kedisiplinan belajar siswa dapat menambah khasanah pengembangan

ilmu pengetahuan dalam memahami tentang kedisiplinan belajar siswa.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Siswa

Meningkatkan kedisiplinan belajar siswa dalam belajar sehingga

prestasi siswa dapat meningkat.

2. Bagi Orang Tua

Memberikan wawasan kepada orang tua tentang pentingnya

Page 7: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

6

pendampingan orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa sehingga

orang tua dapat menyediakan waktunya untuk memberikan

pendampingan kepada anak.

3. Bagi Guru

Memberikan informasi pada guru siswa tentang pengaruh

pendampingan orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa.

4. Bagi Sekolah

Memberikan wawasan tentang pengaruh pendampingan orang tua

terhadap kedisiplinan belajar siswa sebagai acuan sekolah dalam

mengambil kebijakan yang tepat dalam menerapkan kedisiplinan siswa

dan sanksi yang diberikan bagi yang melanggar.

Page 8: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Konseptual

Kajian pustaka dalam penelitian ini akan menguraikan (1) pengertian

pendampingan orang tua dalam belajar, (2) unsur pendampingan orang tua dalam

belajar, (3) proses pendampingan orang tua dalam belajar, (4) faktor yang

mempengaruhi pendampingan orang tua dalam belajar, (5) indikator

pendampingan orang tua, (6) pengertian kedisiplinan belajar, (7) unsur-unsur

kedisiplinan belajar, (8) jenis kedisiplinan belajar, (9) faktor-faktor yang

mempengaruhi disiplin, (10) indikator kedisiplinan belajar.

2.1.1 Pembelajaran Daring

2.1.1.1 Pengertian Pembelajaran Daring

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat

mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem pembelajaran

daring untuk meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas pembelajaran.

Pembelajaran daring merupakan salah satu model pembelajaran yang sedang

dikembangkan dan akan menjadi tuntutan pada pendidikan di masa depan.

Pembelajaran daring adalah sebuah pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan

media elektronik dalam menyampaikan pembelajaran, baik berupa internet, CD

atau dengan menggunakan HP. Pembelajaran daring memudahkan guru dan siswa

dalam melaksanakan pembelajaran dan melakukan evaluasi, karena dengan

pembelajaran daring semua informasi dapat secara cepat diunduh dari situs

pembelajaran daring dan bisa dengan cepat melakukan evaluasi hasil belajar siswa

tanpa harus melakukan ujian di dalam kelas (Nurdyansyah dan Fahyuni,

2016:118-119).

Meskipun sekolah ditutup namun kegiatan belajar mengajar atau proses

pembelajaran tidak berhenti, berdasarkan surat edaran menteri pendidikan dan

kebudayaan bahwa seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan dengan sistem

Page 9: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

8

pembelajaran dalam jaringan (daring) di rumah. Pembelajaran daring merupakan

sebuah pembelajaran yang dilakukan dalam jarak jauh melalui media berupa

internet dan alat penunjang lainnya seperti telepon seluler dan komputer.

Pembelajaran daring sangat berbeda dengan pembelajaran seperti biasa,

pembelajaran daring lebih menekankan pada ketelitian dan kejelian peserta didik

dalam menerima dan mengolah informasi yang disajikan secara online. Konsep

pembelajaran daring memiliki konsep yang sama dengan e-learning. Selama

pembelajaran daring berlangsung banyak orang tua yang mengeluhkan beberapa

masalah yang dihadapi selama peserta didik belajar dirumah, diantaranya terlalu

banyak tugas yang diberikan dan guru yang belum mengoptimalkan teknologi

(Putri, dkk, 2020:863).

Pembelajaran berbasis web yang popular dengan sebutan Web Based

Education (WBE) atau kadang disebut e-learning (electronic learning) dapat

didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk

sebuah proses pendidikan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa semua

pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet dan selama

proses belajar dirasakan terjadi oleh yang mengikutinya, maka kegiatan itu dapat

disebut sebagai pembelajaran berbasis web (Nurdyansyah dan Fahyuni,

2016:119).

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang memanfaatkan

jaringan internet sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta

didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya. Seiring kemajuan

teknologi dan perubahan tren serta gaya hidup manusia yang cenderung bergerak

secara dinamis (mobile), kebutuhan akan proses belajar jarak jauh atau yang biasa

disebut dengan tele-edukasi semakin meningkat pula (Nurdyansyah dan Fahyuni,

2016:119).

Pembelajaran daring adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis

elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan

dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan

dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan

komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian pembelajaran daring berbasis

Page 10: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

9

web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem pembelajaran daring ini tidak

memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan pembelajaran bisa dilakukan

lebih banyak waktu. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang disusun ialah

dengan tujuan menggunakan suatu sistem elektronik atau juga komputer sehingga

mampu untuk mendukung suatu proses pembelajaran. Pembelajaran daring adalah

suatu proses pembelajaran jarak jauh dengan cara menggabungkan prinsip-prinsip

didalam proses suatu pembelajaran dengan teknologi. Pembelajaran daring adalah

suatu sistem pembelajaran yang digunakan ialah sebagai sarana ialah sebagai

proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka dengan

secara langsung antara pendidik dengan siswa (Hayati, 2020:5).

2.1.1.2 Media Pembelajaran Daring

Ada beberapa aplikasi juga dapat membantu kegiatan belajar mengajar,

misalnya whatsapp, zoom, web blog, edmodo dan lain-lain. Pemerintah juga

mengambil peran dalam menangani ketimpangan kegiatan belajar selama pandemi

covid 19 ini. Melansir laman resmi Kemendikbud RI, ada 12 platform atau

aplikasi yang bisa diakses pelajar untuk belajar di rumah yaitu (1) Rumah belajar;

(2) Meja kita; (3) Icando; (4) Indonesiax; (5) Google for education; (6) Kelas

pintar; (7) Microsoft office 365; (8) Quipper school (9) Ruang guru; (10)

Sekolahmu; (11) Zenius; (12) Cisco webex (Handarini dan Wulandari, 2020:498).

Salah satu aplikasi gratis dan familiar diterapkan adalah aplikasi Google

Classroom. Pembelajaran online yang diterapkan dengan menggunakan media

goggle calssroom memungkinkan pengajar dan peserta didik dapat

melangsungkan pembelajaran tanpa melalui tatap muka di kelas dengan

pemberian materi pembelajaran (berupa slide power point, e-book, video

pembelajaran, tugas (mandiri atau kelompok), sekaligus penilaian. Pengajar dan

peserta didik dalam aplikasi ini dimungkinkan untuk berinteraksi melalui forum

diskusi (stream) terkait dengan permasalahan materi dan jalannya pembelajaran

secara interaktif. Bahkan di akhir-akhir ini pada aplikasi Google Classroom sudah

include di dalamnya Google Meet yang memungkinkan untuk melakukan video

teleconference (Rosali, 2020:22).

Page 11: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

10

Selain Google classroom, aplikasi lain yang banyak digunakan adalah

Edmodo. Aplikasi ini hampir sama dengan Google Classroom yaitu dilengkapi

fitur-fitur yang menarik seperti polling, gradebook, file and links, quiz, library,

assignment, award badge, dan parent code. Edmodo memiliki kelebihan yaitu

dapat dipantau oleh orang tua secara simultan, sehingga sangat cocok digunakan

untuk peserta didik kelas dasar sampai menengah yang butuh kontrol lebih dari

guru maupun orang tua. Selain dua flatform yang dapat diterapkan secara klasikal

terdahulu, ada 12 (dua belas) flatform yang dapat digunakan sebagai sumber

belajar online gratis dan bisa diakses bebas oleh peserta didik maupun pengajar di

tengah pandemi Covid19 (Rosali, 2020:23), seperti yang tersaji pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Flatform Situs Pembelajaran Online di Indonesia

No Flatform Alamat Situs

1. Rumah Belajar https://belajar.kemendikbud.go.id

2. Meja Kita https://mejakita.com

3. Icando https://bit.ly/appicando

4. Indonesia X https://www.indonesiax.co.id/

5. Google for Education https://edu.google.com/

6. Kelas Pintar https://www.kelaspintar.id/

7. Microsoft Office 365 https://www.microsoft.com/id-

id/education/products/office

8. Quipper School https://www.quipper.com/id/school/

9. Ruang Guru https://ruangguru.com/belajar

10. Sekolahmu https://www.sekolah.mu/kelasmu/

11. Zanius https://www.zenius.net/

12 Cisco Webex https://www.webex.com/

(Sumber: https://edukasi.kompas.com/)

2.1.1.3 Kelebihan Pembelajaran Daring

Dua kelebihan yang dinilai paling tinggi dari e-learning ini adalah: (a)

fleksibilitas pada waktu dan tempat dan (b) kemudahan dalam bahan ajar

Persoalan e-learning bukan sekedar penyampaian materi ajar secara online.

Pengajaran secara online tidak hanya ditandai dengan bagaimana pengajaran itu

diselenggarakan, tetapi lebih mendasar tentang bagaimana falsafah dalam

mendesain pendidikan yang interaktif, responsif dan peluang mendistribusikan

Page 12: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

11

informasi valid kepada pembelajar dalam waktu, tempat dan bentuk tampilan yang

sesuai (menyenangkan) (Nurdyansyah dan Fahyuni, 2016:120).

Keuntungan penggunaan pembelajaran online adalah pembelajaran bersifat

mandiri dan interaktivitas yang tinggi, mampu meningkatkan tingkat ingatan,

memberikan lebih banyak pengalaman belajar, dengan teks, audio, video dan

animasi yang semuanya digunakan untuk menyampaikan informasi, dan juga

memberikan kemudahan menyampaikan, memperbarui isi, mengunduh, para

siswa juga bisa mengirim email kepada siswa lain, mengirim komentar pada

forum diskusi, memakai ruang chat, hingga link video conference untuk

berkomunikasi langsung (Rosali, 2020:23).

2.1.1.4 Kekurangan Pembelajaran Daring

Tiga kriteria dasar yang ada dalam pembelajaran daring. Pertama,

pembelajaran daring bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki

secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan

sharing pembelajaraan dan informasi. Kedua, pembelajaran daring dikirimkan

kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi

internet. Ketiga, pembelajaran daring terfokus pada pandangan pembelajaran yang

paling luas, solusi pembelajaran yang mengungguli paradikma tradisional dalam

pelatihan. Walaupun demikian, pemanfaatan internet untuk pembelajaran daring

juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik antara lain

(Nurdyansyah dan Fahyuni, 2016:131-134):

1. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan

antar sesama peserta didik itu sendiri.

2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan

sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.

3. Proses pembelajaran cenderung ke pelatihan dari pada pendidikan.

4. Berubahnya peran pendidik mengetahui teknik pembelajaran yang

menggunakan ICT/medium komputer.

5. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi

cenderung gagal.

Page 13: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

12

6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.

7. Kurangnya tenaga memiliki keterampilan mengoperasikan internet.

8. Kurangnya personel dalam hal penguasaan bahasa pemrograman

komputer.

2.1.2 Pendampingan Orang Tua

2.1.2.1 Pengertian Pendampingan Orang Tua dalam Belajar

Pendampingan orang tua adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada

obyek tertentu. Sedangkan pendapat lain mengemukakan bahwa perhatian

merupakan pemusatan atau konsentrasi yang ditujukan kepada sesuatu atau obyek.

Orang tua berasal dari dua kata yaitu, orang yang artinya manusia (dalam arti

khusus), dan tua yang artinya sudah lama hidup, lanjut usia, sudah masak atau

sampai waktunya untuk dipetik (Rini, 2016:1133).

Keluarga dikenal sebagai lingkungan pertama yang dikenal anak

merupakan tempat belajar anak yang paling utama karena anak menghabiskan

sebagian besar waktunya. Keterlibatan keluarga dalam pendidikan bukan hanya

sekedar memenuhi kebutuhan belajar, tetapi lebih dari itu membimbing dan

mengarahkan agar berhasil dan mandiri. Di dalam lingkungan keluarga, anak

pertama kali dikenalkan dan ditanamkan nilai-nilai dasar untuk membentuk

karakter anak. Keluarga berperan dalam keberhasilan mendidik anak dalam

membantu menanamkan dan memantau kedisiplinan belajar siswa dirumah

(Noviati, 2016:5).

Dalam hal ini perhatian orang tua dapat diartikan kesadaran jiwa orang tua

untuk mempedulikan anaknya, terutama dalam memberikan dan memenuhi

kebutuhan anaknya baik dalam segi emosi maupun materi. Orang tua berperan

sebagai sebagai pembentuk karakter dan pola fikir dan kepribadian anak. Oleh

karena itu, keluarga merupakan tempat dimana anak-anaknya pertama kali

berkenalan dengan nilai dan norma. Diantara faktor penyebab yang

mempengaruhi perhatian orang tua terhadap anaknya adalah orang tua khawatir

kalau anaknya nakal, kurang pandai, minder serta agar anak-anaknya tidak

Page 14: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

13

terjerumus dalam perilaku menyimpang, menunjuk pada perilaku yang secara

statistik berbeda dari kebanyakan orang (Rini, 2016:1133).

2.1.2.2 Unsur Pendampingan Orang Tua dalam Belajar

Semua orang tua sudah tentu agar anak-anaknya mendapatkan prestasi dan

pandai baik di sekolah maupun di luar sekolah, semua itu tidak lepas dari

perhatian dan tanggung jawab orang tua dalam membimbing, mengarahkan dan

memotivasi anaknya (Rini, 2016:1133). Adapun unsur pendampingan orang tua

kepada anak antara lain (Kartono, 2015:91):

1. Menyediakan fasilitas belajar

Fasilitas yang dimaksud adalah tempat belajar, alat tulis, buku-

buku pelajaran dan lain-lain. Fasilitas belajar ini dapat membantu

memudahkan siswa dalam proses belajar sehingga siswa tidak

mendapatkan hambatan dalam belajar.

2. Mengawasi kegiatan belajar anak di rumah

Orang tua perlu mengawasi kegiatan belajar di rumah karena

dengan mengawasi kegiatan belajar anak, orang tua dapat mengetahui

apakah anak mereka sudah belajar dengan baik ataupun belum. Melalui

pengawasan orang tua anak dapat belajar dengan teratur, apabila

mendapatkan pekerjaan rumah (PR) dapat langsung mengerjakannya

tanpa menunda.

3. Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah

Orang tua perlu mengawasi kegiatan belajar anak di rumah,

apakah anak sudah menggunakan waktu belajarnya dengan baik atau

belum. Orang tua dapat membantu anak menyusun jadwal belajar.

4. Mengawasi kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar

Orang tua perlu mengenal atau mengetahui kesulitan yang

dihadapi anak dalam belajar, karena dengan mengetahui kesulitan

tersebut, orang tua mampu membantu menyelesaikannya. Apabila

Page 15: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

14

orang tua tidak mengenali kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar,

maka proses belajar anak akan terlambat.

5. Menolong anak dalam mengatasi kesulitan dalam belajar

Untuk membantu dalam proses pendidikan, orang tua ikut serta

dalam proses belajar, termasuk mengetahui cara yang digunakan untuk

membantu anak dalam belajar. Semakin banyak pengetahuan orang tua,

maka akan semakin banyak materi yang diberikan kepada anak-

anaknya. Bertambahnya pengetahuan orang tua juga akan memudahkan

anak dalam mencari tempat jawaban dari setiap pertanyaannya.

2.1.2.3 Proses Pendampingan Orang Tua dalam Belajar

Banyak hal yang dapat dilakukan oleh orangtua dalam membantu anak-

anaknya dalam kegiatan belajar, di antaranya orangtua dapat memberikan

perhatian dan bimbingan yang cukup pada anak. Sebagaimana yang dijelaskan

bahwa perhatian dan bimbingan yang dapat dilakukan oleh orangtua pada anak

adalah sebagai berikut (Wulandari, dkk, 2016:26-27):

1. Menyediakan fasilitas belajar, yang dimaksud dengan fasilitas belajar di

sini adalah alat tulis, buku tulis dan tempat untuk belajar. Hal ini dapat

mendorong anak untuk giat belajar, sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajar.

2. Mengawasi kegiatan belajar di rumah, sehingga dapat mengetahui

apakah anaknya belajar dengan sebaik-baiknya.

3. Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah, sehingga

orangtua dapat mengetahui apakah anaknya menggunakan waktu

dengan teratur dan sebaik-baiknya.

4. Mengetahui kesulitan anak dalam belajar, sehingga dapat membantu

usaha anak dalam mengatasi kesulitannya dalam belajar.

5. Menolong anak mengatasi kesulitannya, dengan memberikan

bimbingan belajar yang dibutuhkan anaknya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peran orangtua sangat

penting bagi perkembangan siswa, karena sebagian besar waktu siswa banyak di

Page 16: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

15

rumah, maka peran orangtua tidak dapat dibaikan. Proses kedisiplinan siswa

dimulai dari rumah, sehingga peran orangtua dalam memantau dan memberikan

perhatian terhadap pendidikan anak sangat penting (Wulandari, dkk, 2016:27).

2.1.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Pendampingan Orang Tua dalam

Belajar

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam membimbing anak

belajar di rumah ahar mencapai tujuan belajarnya, yaitu kesabaran dan sikap

bijaksana yang dijelaskan sebagai berikut (Qomaruddin, 2019:4-5):

1. Kesabaran

Jangan menyamakan jalan fikiran kita dengan jalan fikiran yang

dimiliki anak. Disamping itu perlu disadari, bahwa kecerdasan anak-

anak tidaklah sama, walaupun usianya sama. Dengan mengetahui sifat-

sifat yang ada pada anak, akan mempermudah untuk membimbingnya.

Dan jangan sekali-kali membentak-bentak pada saat anak belum

mengerti tentang apa yang ditanyakannya. Orang tua yang keras

terhadap anak-anaknya jelas tidak memberikan ketenangan dan

kegembiraan, hubungan orang tua dan anak menjadi kaku dan tidak

harmonis. Karena itu proses belajar anak terhambat, sebab belajar

membutuhkan jiwa yang tenang dan gembira. Dalam suasana keluarga

yang harmonis dapat dipenuhi kasih sayang orang tua terhadap anaknya

akan menimbulkan jiwa yang tenang dan gembira.

Hal tersebut menunjukkan tidak adanya kerukunan dan

keserasian antara anggota keluarga dapat menggelisahkan anak dalam

belajar. Bagaimana anak dapat belajar dengan baik, bila dalam rumah

tangga sering terjadi pertengkaran antar anggota keluarga dirumah,

apalagi pertengkaran ayah dan ibu. Suasana ini dapat menghambat

kegiatan belajar anak karena konsentrasi belajarnya terganggu. Dengan

kondisi demikian hasil belajar yang diperoleh oleh anak kurang bagus.

Anggota keluarga harus bersabar atau melatih menahan diri, jangan ikut

Page 17: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

16

memebrikan gangguan dalam belajar, orang tua hendaknya peduli dan

memahami bahwa untuk belajar tekun, anak harus memiliki ketenangan

suasana belajar sehingga pikirannya dapat terpusat dalam pelajaran.

2. Bijaksana

Kita perlu sikap bijaksana untuk mengerti kemampuan yang

dimiliki anak (masih sangat terbatas) apalagi maish usia SD. Sikap

kasar justru tidak membantu, sebab akan menjadi tambah gelisah dan

takut, sehingga apa yang diperoleh dari bimbingan itu hanya akan

merupakan tekanan dalam dirinya.

2.1.2.5 Indikator Pendampingan Orang Tua

Manusia merupakan mahkluk yang mempunyai kemandirian dimana

didalam kemandiriannya terdapat potensi dasar yang merupakan benih yang dapat

menumbuh serta mengembangkan dirinya, akan tetapi pendidikan dan

bimbinganlah yang dapat menstimulus potensi dasar dan dapat menumbuh dan

mengembangkan dirinya. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua pada anaknya

dapat mempengaruhi pendidikan dan bimbingan. Terdapat tiga faktor-faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu: (1) Pendidikan orang tua dan

pengalaman orang tua dalam perawatan anak akan mempengaruhi persiapan

mereka menjalankan pengasuhan. (2) Lingkungan banyak mempengaruhi

perkembangan anak, maka tidak mustahil jika lingkungan juga ikut serta

mewarnai pola-pola pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap anaknya. (3)

Budaya, Sering kali orang tua mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh

masyarakat dalam mengasuh anak, kebiasaan-kebiasaan masyarakat disekitarnya

dalam mengasuh anak. Karena pola-pola tersebut dianggap berhasil dalam

mendidik anak kearah kematangan (Yusiyaka dan Nuryadi, 2018:25).

Untuk mengukur pendampingan orang tua, maka ditentukan indikator

sebagai berikut (Kartono, 2015:91):

1. Menyediakan fasilitas belajar

2. Mengawasi kegiatan belajar anak di rumah

3. Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah

Page 18: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

17

4. Mengawasi kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar

5. Menolong anak dalam mengatasi kesulitan dalam belajar

2.1.3 Kedisiplinan Belajar

2.1.3.1 Pengertian Kedisiplinan Belajar

Disiplin belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperleh

suatu perubahan tingkahlaku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor

(Wulandari, 2017:25).

Secara etimologi kedisiplinan belajar diambil dari kata disiplin yang

berarti ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan di sekolah, tata tertib dan

sebagainya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikembangkan bahwa disiplin

belajar adalah semua bentuk tindakan yang dilakukan sesuai dengan peraturan

yang berlaku, baik di sekolah maupun di luar sekolah (Rini, 2016:1136).

Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan. Jadi dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah

sikap tunduk dan patuh yang dilakukan seorang individu atau kelompok terhadap

suatu peraturan atau kebijakan yang telah ditetapkan dan diputuskan oleh suatu

lembaga atau sekolah (Yusiyaka dan Nuryadi, 2018:27).

Disiplin belajar juga merupakan usaha untuk menanamkan kesadaran pada

setiap personal tentang tugas dan tanggungjawabnya agar menjadi orang yang

bersedia dan mampu memikul tanggungjawab atas semua pekerjaannya. Setiap

pekerjaan akan berhasil dengan baik jika dikerjakan dengan teratur dan disiplin.

Lebih-lebih dalam hal belajar. Disamping teratur, siswa harus belajar disiplin.

Hanya dengan kedisiplinan siswa akan memperoleh prestasi yang baik.

Timbulnya sikap disiplin bukan peristiwa yang mendadak yang terjadi seketika.

Kedisiplinan pada seorang siswa tidak dapat tumbuh tanpa adanya intervensi dari

pendidik dan itupun dilakukan secara bertahap sedikit demi sedikit. Kebiasaan

Page 19: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

18

yang ditanamkan oleh orang tua dan orang-orang dewasa di dalam lingkungan

keluarga akan terbawa oleh anak-anak dan sekaligus akan memberikan warna

terhadap perilaku kedisiplinan anak dimana dengan disiplin akan menciptakan

kemauan dalam bekerja secara teratur (Rini, 2016:1136).

Oleh karena itu, disiplin belajar sangat penting artinya bagi para siswa

untuk menentukan identitas dirinya. Bahkan para ahli mengatakan bahwa dengan

disiplin, berbagai kebutuhan dengan sendirinya dapat dipenuhi. Jika seseorang

telah membiasakan diri melakukan kegiatan dengan terencana, maka ia akan

mulai disiplin atau sudah mulai teratur dengan sendirinya. Ia tinggal berlatih

mematuhi rencana itu sendiri.

Berdisiplin selain akan membuat seseorang memiliki kecakapan mengenai

cara belajar yang baik, juga merupakan suatu proses kearah pembentukan watak

yang baik pula (Gie, 1997). Manfaat kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi

lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, kehidupan aman dan

teratur, mencegah hidup sembarangan, menghargai kepentingan orang lain,

membiasakan hidup tertib di sekolah. Siswa juga dapat mengerti bahwa

kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak, karena dapat

membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi

semua pihak (Rini, 2016:1137).

Sikap disiplin itu bukan bawaan dari lahir, namun muncul setelah anak

mengenal adanya tata tertib yang harus ditaatinya. Dari sinilah muncul sikap

muncul sikap disiplin dan tidak disiplin. Sebelum anak mengenal adanya tata

tertib maupun aturan yang harus mereka taati, mereka belum mengenal adamya

sikap kedisiplinan. Mereka tumbuh dan berkembang secara alamiah tanpa ada

aturan yang mengikatnya. Setelah mereka mengenal adanya tata tertib maupun

aturan, maka dengan sendirinya mereka dituntut untuk memiliki sikap disiplin

tersebut. Disiplin timbul dari jiwa karena dorongan untuk mentaati tata tertib.

Sehingga dapat dipahami bahwa disiplin merupakan sikap patuh terhadap tata

tertib atau aturan. Disiplin dapat muncul karena kesadaran maupun paksaan.

Sedangkan kedisiplinan karena keterpaksaan biasanya muncul karena adanya

pengawasan dari pihak lain. Untuk dapat menegakkan kedisiplinan tidak selalu

Page 20: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

19

melibatkan orang lain, bahkan hanya melibatkan diri sendiri sebenarnya bisa

dilakukan. Bahkan dengan melibatkan diri sendiri itulah yang lebih penting karena

disiplin yang timbul tersebut berasal dari kesadaran (Rini, 2016:1137).

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

disiplin yang muncul karena kesadaran disebabkan faktor seseorang dengan sadar

bahwa hanya dengan disiplin akan didapatkan kesuksesan dalam segala hal,

dengan disiplin akan didapatkan keteraturan dalam kehidupan.

2.1.3.2 Unsur-Unsur Kedisiplinan Belajar

Penanaman disiplin perlu mengetahui adanya unsur-unsur disiplin supaya

guru mudah menerapkan dan mengambil keputusan dalam mendisiplinkan anak.

Ada beberapa unsur penting dalam disiplin yang perlu diterapkan oleh pendidik

baik dirumah dan di sekolah, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Peraturan

Peraturan adalah ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan

untuk menata tingkah laku seseorang dalam kelompok, organisasi,

institusi, atau komunitas. Tujuannyan adalah membekali anak dengan

pedoman perilaku yang disetujui dalam situasi tertentu (Yusdiani, dkk,

2018:237).

Disiplin berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya

perlu menghargai orang lain dengan cara menaati dan mematuhi

peraturan yang berlaku. Ketaatan dan kepatuhan itu membatasi dirinya

merugikan pihak lain, tetapi hubungan dengan sesama menjadi baik dan

lancar (Pertiwi, 2020:12).

Disiplin yang berarti ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan di

sekolah, tata tertib dan sebagainya. Disiplin belajar adalah semua

bentuk tindakan yang dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku,

baik di sekolah maupun di luar sekolah (Rini, 2015:1136).

2. Kebiasaan

Kebiasaan yang diajarkan di sekolah, ada dua macam kebiasaan

yaitu pertama kebiasaan tradisional berupa kebiasaan menghormati dan

Page 21: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

20

memberi salam kepada orang tua baik di rumah, diperjalan, di sekolah,

maupun tempat sosial kegiatan lainnya (Yusdiani, dkk, 2018:237).

Disiplin sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk mengikuti

peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu. Berawal dari

paksaan, kini dilakukan karena kesadaran diri, menyentuh kalbunya,

merasakan sebagai kebutuhan dan kebiasaan (Pertiwi, 2020: 13).

Tujuan dari disiplin ini agar anak mempunyai kebiasaan tepat

waktu dalam melaksanakan tanggung jawab dengan tugas sekolahnya,

Jadi meskipun dirumah anak tetap mengrjakan tugasnya dengan baik

(Nirmala, dkk, 2020:4).

3. Hukuman

Hukuman berarti suatu bentuk kerugian dan kesakitan yang

dijatuhkan pada seseorang yang berbuat kesalahan, perlawanan atau

pelanggaran sebagai ganjaran maupun pembalasan. Hukuman

mempunyai tiga unsur penting dalam pekembangan anak diantaranya:

Pertama hukuman mempunyai fungsi menghalangi, yaitu hukuman

diharapkan dapat menghalangi pengulangan tindakan yang tidak

diinginkan oleh masyarakat (Yusdiani, dkk, 2018:237).

Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus

dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi dan hukuman bagi yang

melanggar tata tertib tersebut. Ancaman sanksi/hukuman penting karena

dapat memberi dorongan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya

(Pertiwi, 2020: 13).

Kedisiplinan tidak hanya bagi anak semasa mereka sekolah saja,

namun kedisiplinan tersebut akan terus berguna bagi kehidupannya

kelak. Namun ada juga kedisiplinan yang timbul karena keterpaksaan.

Keterpaksaan tersebut muncul karena takut akan dikenakan sanksi

hukuman akibat pelanggaran tersebut (Rini, 2015: 1137).

4. Penghargaan

Penghargaan adalah salah satu dari kebutuhan pokok yang

mendorong seseorang untuk mengaktualisasikan dirinya. Seseorang

Page 22: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

21

akan terus berupaya akan meningkatkan dan mempertahankan disiplin

apa bila disiplin itu menghasilkan prestasi dan produktivitas yang

kemudian mendapatkan penghargaan. Penghargaan adalah unsur

disiplin yang sangat penting dalam pengembangan diri dan tingkah laku

anak. Penghargaan yang diberikan kepada anak tidak hanya berbentuk

materi tetapi dapat berupa kata-kata pujian maupun senyuman pada

anak (Yusdiani, dkk, 2018:237).

Orang tua juga perlu memberikan penghargaan dan pujian

kepada anaknya atas keberhasilan belajar yang telah diraihnya. Karena

dengan penghargaan dan pujian serta perhatian orang tua akan

menumbuhkan rasa banggga dan percaya diri dan berbuat yang lebih

baik lagi pada diri anak (Rini, 2015: 1135).

Disiplin merupakan penghargaan atas proses pengajaran,

pelatihan, seni mendidik, dan materi kedisiplinan dalam sekolah.

Disiplin merupakan tindakan yang sesuai dengan prosedur yang telah

ditetapkan. Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan

siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar (Indrianti, dkk, 2017: 70).

5. Konsistensi

Konsistensi menunjukkan kesamaan dalam isi dan penerapan

dalam sebuah autran. Konsistensi digunakan bila pendidik ingin

menerapkan pemberian hukuman untuk mengendalikan perilaku anak,

atau memberikan penghargaan untuk memperkuat perilaku yang baik.

meski anak memiliki perbedaan latar belakang sosial budaya, etnis,

ekonomi maupun kondisi perkembangan usia (Yusdiani, dkk,

2018:237).

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

pentingnya disiplin bagi para adalah memberi dukungan bagi terciptanya perilaku

yang tidak menyimpang. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri

dengan tuntutan lingkungan. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukkan

peserta didik terhadap lingkungannya.

Page 23: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

22

2.1.3.3 Jenis Kedisiplinan Belajar

Disiplin dibedakan menjadi tiga, yaitu (Yusiyaka dan Nuryadi, 2018:27):

1. Disiplin Waktu

Disiplin waktu menjadikan sorotan utama bagi seseorang sebab

dalam diri seorang individu tidak terlepaskan dari penggunaan waktu,

baik dalam dunia persekolahan maupun perkantoran (Yusdiani, dkk,

2018:237).

2. Disiplin Menegakkan Aturan

Disiplin menegakkan aturan sangat berpengaruh terhadap

kewibawaan seseorang. Misalnya dalam penegakkan aturan atau tata

tertib disekolah tidaklah perlu kita memandang bulu si A dan si B

artinya tidak ada sikap pilih kasih terhadap penegakkan aturan, siapun

berhak mentaati aturan yang telah ditetapkan. Karena, keadilan yang

akan mengantarkan kehidupan ke arah kemajuan, kebahagiaan, dan

kedamaian (Yusiyaka dan Nuryadi, 2018:27).

3. Disiplin Sikap

Disiplin mengontrol perbuatan diri sendiri menjadi starting point

untuk menata perilaku orang lain. Misalnya, disiplin tidak tergesa-gesa,

dan gegabah dalam bertindak. Disiplin dalam sikap ini membutuhkan

latihan dan perjuangan, karena, setiap saat banyak hal yang menggoda

kita untuk melanggarnya. Dalam melaksanakan disiplin sikap ini, tidak

boleh mudah tersinggung dan cepat menghakimi seseorang hanya

karena persoalan sepele. Selain itu, juga harus mempunyai keyakinan

kuat bahwa tidak ada yang bisa menjatuhkan diri sendiri kecuali orang

tersebut. Kalau disiplin memegang prinsip dan perilaku dalam

kehidupan ini, niscaya kesuksesan akan menghampiri (Indrianti, dkk,

2017: 70).

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

pengelolaan pengajaran di kelas tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya

kesadaran melaksanakan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya. Misalnya,

kesepakatan peraturan antara guru dan murid sebelum pengajaran dimulai beserta

Page 24: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

23

sanksi yang akan didapat apabila ada yang melanggar. Disiplin tersebut meliputi

disiplin siswa selama pelajaran berlangsung, disiplin siswa pada waktu

mengerjakan ulangan, disiplin siswa pada saat mengumpulkan tugas, dan disiplin

siswa pada saat menggunakan fasilitas belajar di sekolah.

2.1.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin

Sikap disiplin bukan merupakan sikap yang lahir dengan sendirinya, akan

tetapi perlunya pengarahan dan bimbingan agar seseoarang individu dapat berlaku

disiplin. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi disipilin diantaranya

(Yusiyaka dan Nuryadi, 2018:29):

1. Faktor dari dalam (Intern)

Faktor yang meruapakan kesadaran diri sendiri yang dapat

mendorong seseorang untuk bersikap dan melakukan disiplin.

2. Faktor dari luar (Ekstern)

Faktor keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarkat.

Keluarga merupakan orang terdekat pada diri seseorang dan tempat

pertama berinteraksi sebelum mengenal dunia luar. Orientasinya bahwa

kewajiban orangtua mendidik anak dengan menanamkan disiplin

pribadi sejak dini.

Setelah keluarga maka lingkungan sekolah sangat mempengaruhi perilaku

disiplin individu, mereka mengalami saling interaksi antara peserta didik yang

satu dengan yang lain, dengan para guru dan pegawai sekolah yang lain. Sehingga

peserta didik dapat melihat dan meresap segala perilaku yang dilakukan oleh para

guru dan pegawai sekolah tersebut. Dan disekolah untuk menunjang disiplin maka

berlakunya tata tertib yang dibuat sekolah (Yusiyaka dan Nuryadi, 2018:29).

Lingkungan merupakan salah satu temapat seseoarang mengalami

pergaulan antara individu dengan invidu yang lain. Dari pergaulan inilah akan

terbentuk disiplin dalam rangka menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan

sekitar.

Page 25: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

24

2.1.3.5 Indikator Kedisiplinan Belajar

Indikator kedisiplinan belajar antara lain sebagai berikut (Pertiwi,

2020:98):

1. Dapat mengatur waktu belajar dirumah

2. Rajin dan teratur belajar

3. Perhatian yang baik saat belajar di kelas online

4. Ketertiban diri saat belajar di kelas online

Sedangkan menurut Rini (2016:1141), indikator kedisiplinan belajar antara

lain sebagai berikut:

1. Mengerjakan tugas yang dirikan guru (membangun eufering behavior)

2. Siap dengan kelengkapan pembelajaran

3. Memperhatikan/menyimak kegiatan pembelajaran

4. Partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran

5. Melakukan apa yang diperintahkan guru terkait kegiatan pembelajaran

6. Menyelesaikan tugas dari guru tepat waktu

7. Kelengkapan catatan pelajaran

Menurut Indriati, dkk (2017: 70) indikator disiplin belajar siswa adalah:

1. Disiplin siswa dalam masuk kelas online

2. Disiplin siswa serius mengikuti pelajaran

3. Disiplin siswa saat mengerjakan tugas

4. Disiplin siswa dalam menggunakan fasilitas belajar di sekolah.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, indikator disiplin belajar siswa

dalam penelitian ini meliputi dapat mengatur waktu belajar dirumah, rajin dan

teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas online, ketertiban diri saat

belajar di kelas online, menyelesaikan tugas dari guru tepat waktu.

2.2 Kajian Penelitian Relevan

Penelitian ini bermaksud untuk menambah wawasan dalam

mendeskripsikan beberapa penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti seperti Prasetyo (2018), Kurniati, dkk (2021), Cahyati dan

Kusumah (2020), Wardhani dan Krisnani (2020), Wuriyanti (2017) dan Yusdiana,

Page 26: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

25

dkk (2018). Berikut penjelasan mengenai penelitian relevan yang digunakan oleh

peneliti.

Prasetyo (2018) tentang pedampingan orang tua dalam proses belajar anak

(studi deskriptif tentang tingkat optimalisasi pendampingan orang tua dalam

proses belajar anak menurut persepsi siswa kelas X SMK N 1 Nanggulan tahun

ajaran 2017/2018). Teknik analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa

(36,07%) subyek berpersepsi pendampingan orang tua mereka sangat optimal,

(40,98%) subyek berpersepsi pendampingan orang tua mereka optimal, (19,67%)

subyek berpersepsi pendampingan orang tua mereka cukup optimal dan (3,28%)

subyek berpersepsi pendampingan orang tua mereka kurang optimal. Terdapat 5

butir kuesioner pendampingan orang tua dalam proses belajar anak yang teridikasi

tingkat pencapainnya rendah.

Kurniati, dkk (2021) tentang analisis peran orang tua dalam mendampingi

anak di masa pandemi covid-19. Hasil menunjukkan bahwa secara umum peran

yang muncul adalah sebagai pembimbing, pendidik, penjaga, pengembang dan

pengawas. Secara khusus peran yang muncul yaitu: menjaga dan memastikan

anak untuk menerapkan hidup bersih dan sehat, mendampingi anak dalam

mengerjakan tugas sekolah, melakukan kegiatan bersama selama di rumah,

menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak, menjalin komunikasi yang

intens dengan anak, bermain bersama anak, menjadi role model bagi anak,

memberikan pengawasan pada anggota keluarga, menafkahi dan memenuhi

kebutuhan keluarga, dan membimbing dan memotivasi anak, memberikan

edukasi, memelihara nilai keagamaan, melakukan variasi dan inovasi kegiatan di

rumah. Diperlukan panduan bagi orang tua dalam membantu mendampingi

kegiatan anak yang berbasis pada kebutuhan anak selama pandemi dan BDR.

Cahyati dan Kusumah (2020) tentang peran orang tua dalam menerapkan

pembelajaran di rumah saat pandemi covid 19. Peran orang tua sangat di perlukan

untuk proses pemebalajaran anak selama study from home ini, peran orang tua

juga sangat diperlukan utuk memberikan edukasi kepada anak-anaknya yang

masih belum bisa memahami tentang pandemi yang sedang mewabah untuk tetap

berdiam diri dirumah agar tidak terlular dan menularkan wabah pandemi ini.

Page 27: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

26

Orang tua merasa pembelajaran di rumah sangat efektif untuk diterapkan namun

bukan berarti pembelajaran di sekolah tidak lebih efektif dibandingkan dengan

kegiatan pembelajaran di rumahTujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui

peran orang tua dalam menerapkan pembelajaran di rumah saat pandemi covid 19

yang di fokuskan untuk anak usia 5-8 tahun. Hasil dari penelitian ini adalah orang

tua dapat meningkatkan kelekatan hubungan dengan anaknya dan orang tua dapat

melihat langsung perkembangan kemampuan anaknya dalam belajar.

Wardhani dan Krisnani (2020) tentang optimalisasi peran pengawasan

orang tua dalam pelaksanaan sekolah online di masa pandemi covid-19. Hasil dari

pembahasan ditemukan bahwa dalampelaksanaannya, konsep sekolah online

membawa kendala dan dampak yang begitu signifikan baik bagi anak sebagai

peserta didik maupun guru sebagai tenaga pengajar. Kurangnya fasilitas

penunjang yang memadai dan keterbatasan pemahaman mengenai akses teknologi

dan jaringan internet menjadi kendala utama yang dirasakan oleh kedua belah

pihak. Selain itu, ditemukan juga bahwa peran pengawasan dan perhatian

orangtua kepada anak dalam proses pembelajaran online ini sangat penting bagi

terwujudnya hasil belajar yang optimal. Orangtua harus hadir dalam mengawasi

dan memberi perhatian kepada anak baik pada saat sebelum pembelajaran

dimulai, saat pembelajaran berlangsung, sampai dengan setelah pembelajaran

selesai.

Wuriyanti (2017) tentang optimalisasi peran orang tua dalam pengerjaan

tugas rumah untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas III SD

Negeri 04 Kuto tahun pelajaran 2010/2011. Berdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa persentase dari kepedulian orang tua siswa kelas III di SD

Negeri 04 Kuto dalam pengerjaan tugas rumah tinggi dan intensitas belajar anak

tinggi, sedangkan dalam pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana belajar

menunjukkan kepedulian yang kurang. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengolahan

data yang menunjukkan bahwa 34 % dari 20 siswa sebagai responden menjawab

intensitas kepedulian yang tinggi, 28% dari 20 responden menjawab bentuk

perhatian orang tua dalam pemenuhan sarana pembelajaran dalam kategori sedang

Page 28: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

27

dan sisanya 38% dari 20 responden ini, menyatakan tingkat kesadaran rendah

dalam pemenuhan sarana dan prasarana belajar anak.

Yusdiana, dkk (2018) tentang penanaman budaya disiplin terhadap peserta

didik kelas VI MIS Guppi Laikang Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba.

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif

dinyatakan bahwa (1) bentuk budaya disiplin antara lain siswa berseragam

lengkap, siswa masuk kelas tepat waktu, siswa antri sebelum masuk kelas, siswa

membawa peralatan belajar lengkap, siswa mengerjakan tugas dengan baik, siswa

tidak makan dan minum di kelas, rambut siswa laki-laki dipotong pendek, siswa

tidak bersuara jika tidak ada hubungannya dengan pelajaran, siswa memiliki

sopan santun, siswa tidak meninggalkan kursi jika tidak ada perlu, siswa peserta

tidak membuang sampah di kelas, siswa menjaga kerapian pakaian, siswa

meminta izin kepada guru saat hendak meninggalkan kelas, siswa tidak berbicara

saat guru menjelaskan; (2) Sekolah telah menanamkan budaya disiplin dengan

memenuhi unsur-unsur kedisiplinan yaitu membuat peraturan, kebiasaan

mengajar, memberi sanksi, memberi penghargaan dan memberi teladan; (3)

Faktor yang menghambat penanaman budaya disiplin yaitu faktor lingkungan

keluarga (orang tua), dan cara mengatasinya yaitu dengan memberikan sanksi,

memberikan peringatan dan pemberian penghargaan agar siswa termotivasi untuk

berperilaku disiplin.

Tabel 2.2 Persamaan, Perbedaan, dan Orisinalitas Kajian Relevan

No Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Orisinalitas

1. Fajar

Ahmad

Dwi

Prasetyo

Pedampingan

Orang Tua

dalam Proses

Belajar Anak

(Studi

Deskriptif

tentang

Tingkat

Optimalisasi

Pendampingan

Orang Tua

1. Sama-sama

membahas

mengenai

pendampingan

orang tua

1. Jenis

penelitian

2. Tempat

penelitian

Peneliti

memfokuskan

pada

pendampingan

orang tua

dalam

meningkatkan

kedisiplinan

belajar siswa

di desa pada

masa pandemi

Page 29: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

28

dalam Proses

Belajar Anak

menurut

Persepsi Siswa

Kelas X SMK

N 1 Nanggulan

Tahun Ajaran

2017/2018)

1. Euis

Kurniati,

dkk

Analisis Peran

Orang Tua

dalam

Mendampingi

Anak di Masa

Pandemi

Covid-19

1. Menggunakan

pendekatan

kualitatif

2. Sama-sama

membahas

mengenai

pendampingan

orang tua

1. Subyek

penelitian

2. Obyek

penelitian

Peneliti

memfokuskan

pada

pendampingan

orang tua

dalam

meningkatkan

kedisiplinan

belajar siswa

di desa pada

masa pandemi

2. Nika

Cahyati

dan Rita

Kusumah

Peran Orang

Tua Dalam

Menerapkan

Pembelajaran

Di Rumah

Saat Pandemi

Covid 19

1. Menggunakan

pendekatan

kualitatif

2. Sama-sama

membahas

mengenai peran

orang tua dalam

pembelajaran

saat pandemi

1. Subyek

penelitian

2. Obyek

penelitian

Peneliti

memfokuskan

pada

pendampingan

orang tua

dalam

meningkatkan

kedisiplinan

belajar siswa

di desa pada

masa pandemi

3. Tsaniya

Zahra

Yuthika

Wardhani

dan Hetty

Krisnani

Optimalisasi

Peran

Pengawasan

Orang Tua

dalam

Pelaksanaan

Sekolah

Online di Masa

Pandemi

Covid-19

1. Menggunakan

pendekatan

kualitatif

2. Sama-sama

membahas

mengenai

pengawasan

orang tua dalam

pengawasan

sekolah onlien

1. Subyek

penelitian

2. Obyek

penelitian

Peneliti

memfokuskan

pada

pendampingan

orang tua

dalam

meningkatkan

kedisiplinan

belajar siswa

di desa pada

Page 30: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

29

masa pandemi

4. Niken

Wuriyanti

Optimalisasi

Peran Orang

Tua dalam

Pengerjaan

Tugas Rumah

untuk

Meningkatkan

Hasil

Belajar

Matematika

Pada Siswa

Kelas III

SD Negeri 04

Kuto Tahun

Pelajaran

2010/2011

1. Menggunakan

pendekatan

kualitatif

2. Sama-sama

membahas

mengenai peran

orang tua

1. Subyek

penelitian

2. Obyek

penelitian

Peneliti

memfokuskan

pada

pendampingan

orang tua

dalam

meningkatkan

kedisiplinan

belajar siswa

di desa pada

masa pandemi

5. Nurmilah

Yusdiani,

dkk

Penanaman

Budaya

Disiplin

terhadap

Peserta

Didik Kelas VI

MIS Guppi

Laikang

Kecamatan

Kajang

Kabupaten

Bulukumba

1. Menggunakan

pendekatan

kualitatif

2. Sama-sama

membahas

mengenai

disiplin siswa

1. Subyek

penelitian

2. Obyek

penelitian

Peneliti

memfokuskan

pada

pendampingan

orang tua

dalam

meningkatkan

kedisiplinan

belajar siswa

di desa pada

masa pandemi

Page 31: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

30

2.3 Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Pembelajaran daring menurut Sadikin dan

Hamidah (2020:2) adalah sebuah

pembelajaran dengan menggunakan jaringan

internet yang bertujuan untuk memunculkan

interaksi dalam pembelajaran.

Pembelajaran Daring

Pendampingan orang tua

(Kartono, 2015:91):

1. Menyediakan fasilitas belajar.

2. Mengawasi kegiatan belajar

anak di rumah.

3. Mengawasi penggunaan

waktu belajar anak di rumah.

4. Mengawasi kesulitan yang

dihadapi anak dalam belajar.

5. Menolong anak dalam

mengatasi kesulitan dalam

belajar.

Kedisiplinan belajar menurut Rini

(2016:1136) adalah semua bentuk

tindakan yang dilakukan sesuai

dengan peraturan yang berlaku, baik

di sekolah maupun di luar sekolah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi

kedisiplinan belajar

Teori Yusiyaka dan Nuryadi (2018:29)

menyebutkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi kedisiplinan belajar yaitu

sebagai berikut:

1. Faktor dari dalam (intern)

2. Faktor dari luar (ekstern)

Kedisiplinan Belajar Pendampingan Orang Tua

Page 32: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

31

Pembelajaran daring sangat berkaitan dengan pendampingan orang tua dan

kedisiplinan belajar. Pembelajaran daring menurut Sadikin dan Hamidah (2020:2)

adalah sebuah pembelajaran dengan menggunakan jaringan internet yang

bertujuan untuk memunculkan interaksi dalam pembelajaran. Proses pembelajaran

daring dapat terlaksana karena adanya pendampingan orang tua. Pendampingan

orang tua (Kartono, 2015:91):

1. Menyediakan fasilitas belajar.

Orang tua mencukupi semua kebutuhan sekolah online misalnya

dengan membelikan kuota untuk belajar secara online. Orang tua

menyediakan makanan setelah selesai mengerjakan tugas di kelas

online.

2. Mengawasi kegiatan belajar anak di rumah.

Orang tua mengawasi saat sedang belajar di kelas online. Orang

tua mengawasi apakah sudah mengerjakan tugas dari guru.

3. Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah.

Orang tua selalu membimbing saat sedang belajar online di

rumah. Orang tua memberikan nasehat agar belajar dengan rajin dan

seksama.

4. Mengawasi kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar.

Orang tua mengawasi kesulitan yang dihadapi anak dalam

belajar. Orang tua memberikan motivasi untuk selalu mengerjakan

tugas dari guru.

5. Menolong anak dalam mengatasi kesulitan dalam belajar.

Orang tua selalu menanyakan dan memberikan bimbingan jika

ada tugas yang sulit di kelas online. Orang tua memberikan

penghargaan saat selesai mengerjakan tugas dari guru.

Kedisiplinan belajar menurut Rini (2016:1136) adalah semua bentuk

tindakan yang dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik di sekolah

maupun di luar sekolah. Kedisiplinan belajar meningkat karena adanya

pendampingan orang tua saat belajar di rumah. Teori Yusiyaka dan Nuryadi

Page 33: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

32

(2018:29) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan

belajar yaitu sebagai berikut:

1. Faktor dari dalam (intern): faktor yang berasal dari dalam diri seseorang

seperti kematangan, pertumbuhan, kecerdasan, motivasi siswa.

2. Faktor dari luar (ekstern): faktor yang berasal dari luar diri seseorang

meliputi bahan ajar, alat bantu belajar, suasana belajar, pendampingan

orang tua.

2.4 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan kerangka yang bersifat konseptual mengenai

hal-hal yang akan diteliti. Kerangka berpikir menggambarkan hubungan antara

konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diteliti oleh peneliti. Seperti

halnya penelitian yang dilakukan di desa Ketip Juwana Pati mengenai proses

pendampingan orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa pada

masa pandemi Covid-19 di desa Ketip Juwana Pati. Berikut skema kerangka

berfikir pada penelitian ini yakni, sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Permasalahan:

- Anak yang tidak

mengirimkan

tugas dari guru

secara tepat

waktu setiap

harinya

- Anak lebih suka

bermain dari

pada belajar

Faktor Internal

Faktor

Eksternal

Proses

Pendampingan

Orang Tua

dalam Belajar

Kedisiplinan Belajar Siswa

Page 34: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang dijadikan sebagai tempat untuk penelitian

ini adalah desa Ketip Juwana Pati. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut adalah

pendampingan orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa di desa Ketip Juwana

Pati pada masa pandemi ini.

Penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021 pada

bulan Juni 2021. Penelitian dilaksanakan setelah proposal disetujui untuk

dilakukan pengumpulan data.

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian

ini bertujuan untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau

dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau

kenyataan sosial (Faisal, 2013). Penggunaan metode kualitatif dalam penelitian ini

didasarkan pada pertimbangan bahwa permasalahan mengenai proses

pendampingan orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa pada

masa pandemi Covid-19 di desa Ketip Juwana Pati karena dengan metode

kualitatif mampu menggambarkan proses pendampingan orang tua.

Menurut sumber data atau informasi yang diperoleh dalam kegiatan

penelitian, maka jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian lapangan

(field research). Penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang

dilakukan dengan sasaran penelitiannya masyarakat, baik masyarakat secara

umum, seperti pegawai negeri sipil, siswa atau mahasiswa, petani, pedagang, dan

sebagainya maupun masyarakat secara khusus, yaitu hanya salah satu kelompok

masyarakat yang menjadi sasaran penelitiannya (Syatori dan Ghozali, 2012:55).

Page 35: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

34

3.3 Peranan Peneliti

Peran peneliti dalam penelitian kualitatif ini adalah sebagai perencana,

pengumpul data, penganalisis, hingga akhirnya sebagai pencetus penelitian. Pada

penelitian kualitatif menekankan bahwa peneliti sendiri atau dengan bantuan

orang lain yang merupakan alat pengumpul data utama (Moleong, 2013). Oleh

sebab itu, peneliti merupakan hal kunci untuk melakukan penelitian. Peneliti tidak

hanya berperan sebagai pengambil data, pengolah data, dan penemu data hasil

penelitian. Akan tetapi peneliti juga akan menjadi teman untuk subjek. Sehingga

hasilnya akan lebih akurat dan valid karena semakin subjek percaya dengan

peneliti tersebut, maka akan memudahkan mereka untuk bercerita jujur dan

meminimalisir faking.

3.4 Data dan Sumber Data

Data dan sumber data berikut, akan diuraikan penjelasannya dibawah ini

secara rinci yaitu:

3.4.1 Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data

yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka (Muhadjir,

2016:71). Yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu gambaran

umum obyek penelitian, data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk

kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan. Data kualitatif didapat

melalui wawancara.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi

mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data

primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2016:137), menjelaskan mengenai

data primer dan data sekunder bahwa :

1. Sumber Primer adalah data yang diperoleh secara langsung ataupun

melalui wawancara dengan obyek yang bersangkutan yaitu orang tua

dan siswa Sekolah Dasar di desa Ketip Juwana Pati yang berjumlah 8

orang. Pengambilan subjek penelitian tersebut berdasarkan atas

Page 36: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

35

perbedaan latar belakang pendidikan orang tua dan latar belakang

pekerjaan orang tua.

Tabel 3.1 Kategori Informan Penelitian

Kategori Siswa Kategori Orang Tua

Kedisiplinan Belajar

Rendah

2 orang Latar Belakang

Pendidikan

2 orang

Kedisiplinan Belajar

Tinggi

2 orang Latar Belakang

Pekerjaan

2 orang

2. Data Sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan

yang telah tersedia (Azwar, 2017:91). Sumber data tambahan yang

digunakan peneliti dalam penelitian ini terdiri dari dokumentasi atau

foto-foto kegiatan pendampingan orang tua dalam meningkatkan

kedisiplinan belajar siswa pada masa pandemi Covid-19 di Desa Ketip

Juwana Pati.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data

(Sugiyono, 2013:308). Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti

tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan.

Peneliti ini menggunakan teknik wawancara tak terstruktur, tak dibakukan

dan terbuka (openended). Wawancara tersebut merupakan wawancara secara

berulang-ulang antara peneliti dan informan yang diarahkan pada pemahaman

pandangan informan dalam hal kehidupannya, yang diungkapkan dengan kata-

kata informan itu sendiri. Wawancara secara mendalam ini merupakan percakapan

yang wajar, tidak merupakan tanya jawab yang formal. Perbedaannya dengan

pengamatan berpartisipasi ialah wawancara secara mendalam dilakukan dalam

situasi yang memang dirancang untuk tujuan wawancara, sedang dalam

pengamatan dengan perpartisipasi situasinya merupakan kenyataan yang

sesungghnya (Masrukin 2015:16). Adapun yang akan menjadi narasumber (yang

akan di wawancarai) dalam penelitian ini adalah:

Page 37: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

36

1. Siswa dengan kriteria kedisiplinan belajar rendah yang berjumlah 2

orang.

2. Siswa dengan kriteria kedisiplinan belajar tinggi yang berjumlah 2

orang.

3. Orang tua dengan kriteria latar belakang pendidikan yang berjumlah 2

orang.

4. Orang tua dengan kriteria latar belakang pekerjaan yang berjumlah 2

orang.

3.6 Keabsahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji

kebasahan data. Mengingat data-data yang terkumpul bersifat kualitatif, maka

dalam menganalisis data digunakan analisis deskriptif. Uji keabsahan data atau

kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dilakukan dengan cara:

1. Kredibilitas

Uji kredibilitas atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian

kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan waktu,

peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi (pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu),

menggunakan bahan referensi dan proses pengecekan data yang

diperoleh peneliti kepada pemberi data (Sugiyono, 2015:368).

2. Transferabilitas

Pengujian transferability sama halnya merupakan validitas

eksternal dalam penelitian kuantitatif. Validitas eksternal menunjukkan

derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi

dimana sampel tersebut diambil. Nilai transfer ini berkenaan dengan

pertanyaan, hingga hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan

dalam konteks dan situasi sosial lain.

3. Dependabilitas

Dalam penelitian kuantitatif, dependability disebut reliabilitas.

Suatu penelitian yang reliabel adalah apabila peneliti lain dapat

Page 38: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

37

mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut (Sugiyono,

2015:368). Dalam penelitian ini, pengujian dependability dilakukan

dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian

berkaitan dengan proses pendampingan orang tua dalam meningkatkan

kedisiplinan belajar siswa pada masa pandemi Covid-19 di desa Ketip

Juwana Pati.

4. Konfirmabilitas

Pengujian Conformability dalam penelitian kuantitatif disebut

dengan obyektifitas penelitian. Penelitian dikatakan obyektif bila hasil

penelitian telah disepakati banyak orang. Dalam penelitian Kualitatif,

uji conformability mirip dengan uji dependability, sehingga

pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan (Sugiyono, 2015:368).

Menguji conformability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan

dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi

dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah

memenuhi standar conformability. Pengujian conformability dalam

penelitian ini dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam hal ini dengan melakukan

wawancara dengan orang tua di desa Ketip Juwana Pati dan siswa

Sekolah Dasar di desa Ketip Juwana Pati.

3.7 Analisis Data

Adapun teknik analisis data menurut model Miles dan Huberman dapat

melalui proses yaitu sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan proses pengumpulan berbagai

data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian (Afifuddin dan

Saebani, 2012:47). Dalam pengumpulan data selain menggunakan data

dengan observasi, wawancara dan dokumentasi juga menggunakan

catatan lapangan. Menurut Bagdan dan Bilken, catatan lapangan adalah

catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dan dipikirkan dalam

Page 39: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

38

rangka pengumpulan data-data terhadap data dalam penelitian kualitatif

(Moleong, 2012: 153).

2. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian kepada penyederhanaan, pengabsahan dan transformasi data

kasar yang mucul dari catatan tertulis yang diperoleh di lapangan.

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasi data dengan sedemikian rupa hingga kesimpulan

finalnya dapat ditarik dan diverifikasikan (Milles dan Huberman, 2012:

16).

3. Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Dengan melihat penyajian data diharapkan dapat memahami

apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan atas

pemahaman yang didapat dari penyajian data tersebut. Data yang telah

dikumpulkan perlu disajikan untuk menjawab tujuan penelitian.

Penyajian data digunakan untuk menyajikan data secara akurat dari

hasil reduksi data yang baik melalui observasi, dokumentasi,

wawancara. Tujuannya agar supaya penyajian data yang disusun secara

sistematis dapat dengan mudah dibaca atau dipahami secara

keseluruhan oleh pembaca, sehingga data yang disajikan mudah

dipahami dan diuji kebenarannya.

4. Verifikasi data atau penarikan kesimpulan

Menurut Miles dan Michel Huberman (2012: 19), menyatakan

bahwa penarikan kesimpulan merupakan proses akhir dari penelitian

setelah tahap penyajian data dan reduksi data terlaksana. Penyusunan

catatan, pola dan arahan sebab akibat dilakukan secara teratur. Artinya,

kesimpulan akhir yang ditulis merupakan rangkaian keadaan dari yang

Page 40: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

39

belum jelas kemudian meningkat sampai pada pernyataan yang telah

memiliki landasan yang kuat dari proses analisis terhadap fenomena

yang ada. Dalam menganalisis data yang diperoleh, peneliti

menggunakan metode kualitatif. Metode ini digunakan untuk

mengklarifikasikan data yang diperoleh untuk disimpulkan. Proses

analisis dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai

sumber yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam

catatan lapangan, dokumentasi pribadi, dokumentasi resmi, gambar,

foto dan sebagainya. Berdasarkan uraian diatas, langkah analisis data

dengan pendekatan ini dapat digambarkan dengan bagan sebagai

berikut:

Gambar 3.1 Model Analisis Data Interaktif dari Miles dan Huberman

Komponen-komponen utama tersebut merupakan suatu rangkaian dalam

proses analisis data yang mana komponen satu dengan yang lainnya tidak dapat

dipisahkan. Komponen yang satu merupakan langkah menuju komponen yang

lain, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian kualitatif tidak bisa hanya

dengan mengambil satu komponen saja.

Pengumpulan

data

Reduksi

data

Penyajian

data

Penarikan

Kesimpulan/

Verifikasi

Page 41: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

40

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifudin. 2017. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ferdinand, Augusty. 2016. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: BPFE

Universitas Diponegoro.

Halima dan Fajrianti. 2021. “Karakter Disiplin Siswa Selama Pembelajaran

Daring Masa Pandemic Covid-19 di MTsn 1 Kendari”, Jurnal

Administrasi Pendidikan, Vol. 2 No. 1. Hal. 1-2.

Jusuf Blegur, Jusuf. 2019. Soft Skills untuk Prestasi Belajar. Surabaya: Scopindo

Media Pustaka.

Kartono, Kartini. 2015. Peran Orang Tua dalam Memandu Anak. Jakarta:

Rajawali.

Kurnia, Novi dan Wisnu Martha Adiputra. 2019. Literasi Dsigital Keluarga Teori

dan Praktik Pendampingan Orang tua terhadap Anak dalam Berinternet.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kurniawan, Wisnu Aditya. 2018. Budaya Tertib Siswa di Sekolah (Penguatan

Pendidikan Karakter Siswa). Sukabumi: CV. Jejak.

Makurius, Madelin, “Analisis Kedisiplinan Belajar Siswa pada Masa Pandemi

Covid-19 di Kelas IV SDN 14 Pala Kotatahun Pelajaran 2020/2021”,

(Artikel Journal, STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, 2020), 3.

Masrukhin. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Kudus: Media Ilmu Press.

Mustikaningtyas, Kiky Almira dan Hadi Warsito Wiryosutomo. 2020. “Pengaruh

Keterlibatan Orang Tua dan Dukungan Teman Sebaya terhadap Perilaku

Disiplin Siswa di Sekolah SMKN 6 Surabaya”, Jurnal BK UNESA, Vol.

11 No. 2. Hal. 171.

Noviati, Malika Dian Ayu, “Pengaruh Pendampingan Orang Tua terhadap

Kedisiplinan Belajar Siswa di SD N 01 Linggo Kecamatan Kajen

Kabupaten Pekalongan Tahun Ajaran 2013/2014”, (Skripsi: Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2016), 3.

Prasetyo, Fajar Ahmad Dwi, “Pedampingan Orang Tua dalam Proses Belajar

Anak (Studi Deskriptif tentang Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orang

Tua dalam Proses Belajar Anak menurut Persepsi Siswa Kelas X SMK N 1

Nanggulan Tahun Ajaran 2017/2018)”, (Skripsi, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, 2018), viii.

Page 42: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

41

Purbayu dan Ashari. 2015. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Qomaruddin. 2019. “Pentingnya Pendampingan Orang Tua terhadap Pendidikan

Anak”, Jurnal Pendidikan, Vol. 2 No. 3. Hal. 4.

Rini, Eka Sulistyo. 2016. “Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Kedisiplinan Siswa

terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS”. Jurnal Penelitian dan

Pendidikan IPS (JPPI) Vol. 9 No. 2. 1131

Satri, Rizky, dkk. 2018. Guru Belajar Memanusiakan Murid, Menumbuhkan

Disiplin. Tangerang, Kampus Guru Cikal.

Sugiyono. 2015. Statistik Untuk Penelitian,. Bandung Alfabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Syatori, Toto dan Nanang Ghozali. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif.

Bandung: Pustaka Setia.

Wulandari, Welda, dkk. 2017. “Peran Orangtua dalam Disiplin Belajar Siswa”,

Jurnal Penelitian Guru Indonesia (JPGI) Vol. 2 No. 1. Hal. 25-27.

Yusdiani, Nurmilah, dkk, “Penanaman Budaya Disiplin terhadap Peserta Didik

Kelas VI MIS GUPPI Laikang Kecamatan Kajang Kabupaten

Bulukumba”, Jurnal Pendidikan vol. VII, no. 2 (2018): 237.

Yusiyaka, Rahmai Alendra dan Riana Nuryadi. 2018. “Pola Asuh Orang Tua

untuk Meningkatkan Disiplin Anak (Studi kasus di TK-An-Nuriyah Desa

Sasakpanjang Kecamatan Tajurhalang Bogor)”, Jurnal Pendidikan 2, no.

1. Hal. 24.

Page 43: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

43

Page 44: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

43

LAMPIRAN 1

JADWAL PELAKSANAAN

No Jadwal

Pelaksanaan

Bulan

Maret 2021 April 2021 Mei 2021 Juni 2021 Juli 2021

A. Persiapan

1. Observasi

2. Pengajuan

Judul

3. Penyusunan

Proposal Skripsi

4. Penyusunan

Instrumen

5. Seminar

Proposal

6. Mengurus

Perizinan

Page 45: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

44

LAMPIRAN 2

KISI-KISI PEDOMAN OBSERVASI KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA

No Indikator Aspek yang diamati

1. Dapat mengatur waktu

belajar dirumah

Siswa tahu waktu kapan untuk belajar dan

kapan waktu untuk bermain

Siswa dapat mengatur saat belajar di rumah

pada masa pandemi Covid-19.

2. Rajin dan teratur belajar Siswa rajin mempelajari materi pelajaran di

rumah pada masa pandemi Covid-19.

Siswa dengan teratur mempelajari materi

pelajaran di rumah pada masa pandemi

Covid-19.

3. Perhatian yang baik saat

belajar di kelas online

Siswa memperhatikan semua penjelasan dari

guru saat belajar di kelas online.

Siswa mampu memahami materi pelajaran

yang dijelaskan guru di kelas online.

4. Ketertiban diri saat

belajar di kelas online

Siswa selalu masuk grup dan mengikuti kelas

online secara tepat waktu.

Siswa keluar dari grup setelah guru

mengakhiri pembelajaran online setiap

harinya.

5. Menyelesaikan tugas

dari guru tepat waktu

Siswa mampu menyelesaiakn tugas yang

diberikan oleh guru dengan tepat waktu.

Siswa mampu mengirimkan tugas ke akun

guru dengan tepat waktu.

Page 46: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

45

LAMPIRAN 3

LEMBAR PEDOMAN OBSERVASI KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA

Nama Sekolah :

Nama Siswa :

Kelas :

Hari/Tgl :

Penilaian pada setiap butir observasi dilaksanakan dengan memberikan tanda

checklist () dikolom Nampak (sesuai atau tidak) berdasarkan indikator berikut.

No Aspek yang diamati Nampak

Keterangan Sesuai Tidak

1. Siswa tahu waktu kapan

untuk belajar dan kapan

waktu untuk bermain.

2. Siswa dapat mengatur

saat belajar di rumah

pada masa pandemi

Covid-19.

3. Siswa rajin mempelajari

materi pelajaran di rumah

pada masa pandemi

Covid-19.

4. Siswa dengan teratur

mempelajari materi

pelajaran di rumah pada

masa pandemi Covid-19.

5. Siswa memperhatikan

semua penjelasan dari

guru saat belajar di kelas

online.

6. Siswa mampu memahami

materi pelajaran yang

dijelaskan guru di kelas

Page 47: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

46

No Aspek yang diamati Nampak

Keterangan Sesuai Tidak

online.

7. Siswa selalu masuk grup

dan mengikuti kelas

online secara tepat waktu.

8. Siswa keluar dari grup

setelah guru mengakhiri

pembelajaran online

setiap harinya.

9. Siswa mampu

menyelesaiakn tugas

yang diberikan oleh guru

dengan tepat waktu.

10. Siswa mampu

mengirimkan tugas ke

akun guru dengan tepat

waktu.

Kesimpulan

Peneliti,

Indana Fatikha Zulfayanti

201733119

Page 48: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

47

LAMPIRAN 4

PEDOMAN OBSERVASI KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA

No Indikator pengamatan/Aspek

yang diamati

Kriteria

Nampak

Sesuai Tidak

Dapat mengatur waktu belajar dirumah

1. Siswa tahu waktu kapan untuk

belajar dan kapan waktu untuk

bermain.

Siswa tahu waktu

kapan untuk

belajar dan kapan

waktu untuk

bermain.

Siswa tidak tahu

waktu kapan

untuk belajar dan

kapan waktu

untuk bermain.

2. Siswa dapat mengatur saat

belajar di rumah pada masa

pandemi Covid-19.

Siswa dapat

mengatur saat

belajar di rumah

pada masa

pandemi Covid-

19.

Siswa tidak dapat

mengatur saat

belajar di rumah

pada masa

pandemi Covid-

19.

Rajin dan teratur belajar

3. Siswa rajin mempelajari materi

pelajaran di rumah pada masa

pandemi Covid-19.

Siswa rajin

mempelajari

materi pelajaran

di rumah pada

masa pandemi

Covid-19.

Siswa tidak rajin

mempelajari

materi pelajaran

di rumah pada

masa pandemi

Covid-19.

4. Siswa dengan teratur

mempelajari materi pelajaran di

rumah pada masa pandemi

Covid-19.

Siswa dengan

teratur

mempelajari

materi pelajaran

di rumah pada

Siswa tidak

teratur

mempelajari

materi pelajaran

di rumah pada

Page 49: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

48

No Indikator pengamatan/Aspek

yang diamati

Kriteria

Nampak

Sesuai Tidak

masa pandemi

Covid-19.

masa pandemi

Covid-19.

Perhatian yang baik saat belajar di kelas online

5. Siswa memperhatikan semua

penjelasan dari guru saat belajar

di kelas online.

Siswa

memperhatikan

semua penjelasan

dari guru saat

belajar di kelas

online.

Siswa tidak

memperhatikan

semua penjelasan

dari guru saat

belajar di kelas

online.

6. Siswa mampu memahami

materi pelajaran yang dijelaskan

guru di kelas online.

Siswa mampu

memahami materi

pelajaran yang

dijelaskan guru di

kelas online.

Siswa tidak

mampu

memahami materi

pelajaran yang

dijelaskan guru di

kelas online.

Ketertiban diri saat belajar di kelas online

7. Siswa selalu masuk grup dan

mengikuti kelas online secara

tepat waktu.

Siswa selalu

masuk grup dan

mengikuti kelas

online secara

tepat waktu.

Siswa tidak selalu

masuk grup dan

mengikuti kelas

online secara

tepat waktu.

8. Siswa keluar dari grup setelah

guru mengakhiri pembelajaran

online setiap harinya.

Siswa keluar dari

grup setelah guru

mengakhiri

pembelajaran

online setiap

harinya.

Siswa keluar dari

grup sebelum

guru mengakhiri

pembelajaran

online setiap

harinya.

Page 50: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

49

No Indikator pengamatan/Aspek

yang diamati

Kriteria

Nampak

Sesuai Tidak

Menyelesaikan tugas dari guru tepat waktu

9. Siswa mampu menyelesaiakn

tugas yang diberikan oleh guru

dengan tepat waktu.

Siswa mampu

menyelesaiakn

tugas yang

diberikan oleh

guru dengan tepat

waktu.

Siswa tidak

mampu

menyelesaiakn

tugas yang

diberikan oleh

guru dengan tepat

waktu.

10. Siswa mampu mengirimkan

tugas ke akun guru dengan tepat

waktu.

Siswa mampu

mengirimkan

tugas ke akun

guru dengan tepat

waktu.

Siswa tidak

mampu

mengirimkan

tugas ke akun

guru dengan tepat

waktu.

Page 51: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

50

LAMPIRAN 5

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA KEDISIPLINAN BELAJAR

SISWA

No Kedisiplinan

Belajar Siswa

Pertanyaan

1. Dapat mengatur

waktu belajar

dirumah

Apakah kamu tahu waktu kapan untuk belajar dan

kapan waktu untuk bermain?

Apakah kamu dapat mengatur saat belajar di

rumah pada masa pandemi Covid-19?

2. Rajin dan teratur

belajar

Apakah kamu rajin mempelajari materi pelajaran

di rumah pada masa pandemi Covid-19?

Apakah kamu dengan teratur mempelajari materi

pelajaran di rumah pada masa pandemi Covid-19?

3. Perhatian yang baik

saat belajar di kelas

online

Apakah kamu memperhatikan semua penjelasan

dari guru saat belajar di kelas online?

Apakah kamu mampu memahami materi pelajaran

yang dijelaskan guru di kelas online?

4. Ketertiban diri saat

belajar di kelas

online

Apakah kamu selalu masuk grup dan mengikuti

kelas online secara tepat waktu?

Apakah kamu keluar dari grup setelah guru

mengakhiri pembelajaran online setiap harinya?

5. Menyelesaikan tugas

dari guru tepat

waktu

Apakah kamu mampu menyelesaiakn tugas yang

diberikan oleh guru dengan tepat waktu?

Apakah kamu mampu mengirimkan tugas ke akun

guru dengan tepat waktu?

Page 52: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

51

LAMPIRAN 6

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA KEDISIPLINAN BELAJAR

SISWA

Nama :

Tempat Wawancara :

Hari/Tgl :

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah kamu tahu waktu kapan untuk

belajar dan kapan waktu untuk bermain?

2. Apakah kamu dapat mengatur saat

belajar di rumah pada masa pandemi

Covid-19?

3. Apakah kamu rajin mempelajari materi

pelajaran di rumah pada masa pandemi

Covid-19?

4. Apakah kamu dengan teratur

mempelajari materi pelajaran di rumah

pada masa pandemi Covid-19?

5. Apakah kamu memperhatikan semua

penjelasan dari guru saat belajar di kelas

online?

6. Apakah kamu mampu memahami materi

pelajaran yang dijelaskan guru di kelas

online?

7. Apakah kamu selalu masuk grup dan

mengikuti kelas online secara tepat

waktu?

8. Apakah kamu keluar dari grup setelah

guru mengakhiri pembelajaran online

setiap harinya?

Page 53: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

52

No Pertanyaan Jawaban

9. Apakah kamu mampu menyelesaiakn

tugas yang diberikan oleh guru dengan

tepat waktu?

10. Apakah kamu mampu mengirimkan

tugas ke akun guru dengan tepat waktu?

Kesimpulan

Responden,

……………..

Page 54: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

53

LAMPIRAN 7

KISI-KISI PEDOMAN OBSERVASI PENDAMPINGAN ORANG TUA

No Indikator Aspek yang diamati

1. Menyediakan fasilitas

belajar

Orang tua mencukupi semua kebutuhan

sekolah online misalnya dengan membelikan

kuota untuk belajar secara online.

Orang tua menyediakan makanan setelah

selesai mengerjakan tugas di kelas online.

2. Mengawasi kegiatan

belajar anak di rumah

Orang tua mengawasi saat sedang belajar di

kelas online.

Orang tua mengawasi apakah sudah

mengerjakan tugas dari guru.

3. Mengawasi penggunaan

waktu belajar anak di

rumah

Orang tua selalu membimbing saat sedang

belajar online di rumah.

Orang tua memberikan nasehat agar belajar

dengan rajin dan seksama.

4. Mengawasi kesulitan

yang dihadapi anak

dalam belajar

Orang tua mengawasi kesulitan yang dihadapi

anak dalam belajar.

Orang tua memberikan motivasi untuk selalu

mengerjakan tugas dari guru.

5. Menolong anak dalam

mengatasi kesulitan

dalam belajar

Orang tua selalu menanyakan dan

memberikan bimbingan jika ada tugas yang

sulit di kelas online.

Orang tua memberikan penghargaan saat

selesai mengerjakan tugas dari guru.

Page 55: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

54

LAMPIRAN 8

LEMBAR PEDOMAN OBSERVASI PENDAMPINGAN ORANG TUA

Nama Sekolah :

Nama Siswa :

Kelas :

Hari/Tgl :

Penilaian pada setiap butir observasi dilaksanakan dengan memberikan tanda

checklist () dikolom Nampak (sesuai atau tidak) berdasarkan indikator berikut.

No Aspek yang diamati Nampak

Keterangan Sesuai Tidak

1. Orang tua mencukupi semua

kebutuhan sekolah online

misalnya dengan

membelikan kuota untuk

belajar secara online.

2. Orang tua menyediakan

makanan setelah selesai

mengerjakan tugas di kelas

online.

3. Orang tua mengawasi saat

sedang belajar di kelas

online.

4. Orang tua mengawasi

apakah sudah mengerjakan

tugas dari guru.

5. Orang tua selalu

membimbing saat sedang

belajar online di rumah.

Page 56: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

55

No Aspek yang diamati Nampak

Keterangan Sesuai Tidak

6. Orang tua memberikan

nasehat agar belajar dengan

rajin dan seksama.

7. Orang tua mengawasi

kesulitan yang dihadapi

anak dalam belajar.

8. Orang tua memberikan

motivasi untuk selalu

mengerjakan tugas dari

guru.

9. Orang tua selalu

menanyakan dan

memberikan bimbingan jika

ada tugas yang sulit di kelas

online.

10. Orang tua memberikan

penghargaan saat selesai

mengerjakan tugas dari

guru.

Kesimpulan

Peneliti,

Indana Fatikha Zulfayanti

201733119

Page 57: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

56

LAMPIRAN 9

PEDOMAN OBSERVASI PENDAMPINGAN ORANG TUA

No

Indikator

pengamatan/Aspek yang

diamati

Kriteria

Nampak

Sesuai Tidak

Menyediakan fasilitas belajar

1. Orang tua mencukupi semua

kebutuhan sekolah online

misalnya dengan

membelikan kuota untuk

belajar secara online.

Orang tua

mencukupi semua

kebutuhan

sekolah online

misalnya dengan

membelikan

kuota untuk

belajar secara

online.

Orang tua tidak

mencukupi semua

kebutuhan sekolah

online misalnya

dengan membelikan

kuota untuk belajar

secara online.

2. Orang tua menyediakan

makanan setelah selesai

mengerjakan tugas di kelas

online.

Orang tua

menyediakan

makanan setelah

selesai

mengerjakan

tugas di kelas

online.

Orang tua tidak

menyediakan

makanan setelah

selesai mengerjakan

tugas di kelas online.

Mengawasi kegiatan belajar anak di rumah

3. Orang tua mengawasi saat

sedang belajar di kelas

online.

Orang tua

mengawasi saat

sedang belajar di

Orang tua tidak

mengawasi saat

sedang belajar di

Page 58: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

57

No

Indikator

pengamatan/Aspek yang

diamati

Kriteria

Nampak

Sesuai Tidak

Menyediakan fasilitas belajar

kelas online. kelas online.

4. Orang tua mengawasi

apakah sudah mengerjakan

tugas dari guru.

Orang tua

mengawasi

apakah sudah

mengerjakan

tugas dari guru.

Orang tua tidak

mengawasi apakah

sudah mengerjakan

tugas dari guru.

Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah

5. Orang tua selalu

membimbing saat sedang

belajar online di rumah.

Orang tua selalu

membimbing saat

sedang belajar

online di rumah.

Orang tua tidak

membimbing saat

sedang belajar online

di rumah.

6. Orang tua memberikan

nasehat agar belajar dengan

rajin dan seksama.

Orang tua

memberikan

nasehat agar

belajar dengan

rajin dan

seksama.

Orang tua tidak

memberikan nasehat

agar belajar dengan

rajin dan seksama.

Mengawasi kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar

7. Orang tua mengawasi

kesulitan yang dihadapi anak

dalam belajar.

Orang tua

mengawasi

kesulitan yang

dihadapi anak

dalam belajar.

Orang tua tidak

mengawasi kesulitan

yang dihadapi anak

dalam belajar.

8. Orang tua memberikan

motivasi untuk selalu

mengerjakan tugas dari guru.

Orang tua

memberikan

motivasi untuk

Orang tua tidak

memberikan

motivasi untuk

Page 59: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

58

No

Indikator

pengamatan/Aspek yang

diamati

Kriteria

Nampak

Sesuai Tidak

Menyediakan fasilitas belajar

selalu

mengerjakan

tugas dari guru.

selalu mengerjakan

tugas dari guru.

Menolong anak dalam mengatasi kesulitan dalam belajar

9. Orang tua selalu

menanyakan dan

memberikan bimbingan jika

ada tugas yang sulit di kelas

online.

Orang tua selalu

menanyakan dan

memberikan

bimbingan jika

ada tugas yang

sulit di kelas

online.

Orang tua tidak

menanyakan dan

memberikan

bimbingan jika ada

tugas yang sulit di

kelas online.

10. Orang tua memberikan

penghargaan saat selesai

mengerjakan tugas dari guru.

Orang tua

memberikan

penghargaan saat

selesai

mengerjakan

tugas dari guru.

Orang tua tidak

memberikan

penghargaan saat

selesai mengerjakan

tugas dari guru.

Page 60: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

59

LAMPIRAN 10

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA PENDAMPINGAN ORANG TUA

No Pendampingan

Orang Tua

Pertanyaan

1. Menyediakan

fasilitas belajar

Apakah Bapak/Ibu mencukupi semua kebutuhan

sekolah online anak misalnya dengan membelikan

kuota untuk belajar secara online?

Apakah Bapak/Ibu menyediakan makanan setelah

anak selesai mengerjakan tugas di kelas online?

2. Mengawasi kegiatan

belajar anak di

rumah

Apakah Bapak/Ibu mengawasi anak saat sedang

belajar di kelas online?

Apakah Bapak/Ibu mengawasi anak sudah

mengerjakan tugas dari guru?

3. Mengawasi

penggunaan waktu

belajar anak di

rumah

Apakah Bapak/Ibu selalu membimbing anak saat

sedang belajar online di rumah?

Apakah Bapak/Ibu memberikan nasehat agar anak

belajar dengan rajin dan seksama?

4. Mengawasi kesulitan

yang dihadapi anak

dalam belajar

Apakah Bapak/Ibu mengawasi kesulitan yang

dihadapi anak dalam belajar?

Apakah Bapak/Ibu memberikan motivasi anak

untuk selalu mengerjakan tugas dari guru?

5. Menolong anak

dalam mengatasi

kesulitan dalam

belajar

Apakah Bapak/Ibu selalu menanyakan dan

memberikan bimbingan anak jika ada tugas yang

sulit di kelas online?

Apakah Bapak/Ibu memberikan penghargaan anak

saat selesai mengerjakan tugas dari guru?

Page 61: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

60

LAMPIRAN 11

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA PENDAMPINGAN ORANG TUA

Nama :

Tempat Wawancara :

Hari/Tgl :

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah Bapak/Ibu mencukupi semua

kebutuhan sekolah online anak

misalnya dengan membelikan kuota

untuk belajar secara online?

2. Apakah Bapak/Ibu menyediakan

makanan setelah anak selesai

mengerjakan tugas di kelas online?

3. Apakah Bapak/Ibu mengawasi anak

saat sedang belajar di kelas online?

4. Apakah Bapak/Ibu mengawasi anak

sudah mengerjakan tugas dari guru?

5. Apakah Bapak/Ibu selalu

membimbing anak saat sedang

belajar online di rumah?

6. Apakah Bapak/Ibu memberikan

nasehat agar anak belajar dengan

rajin dan seksama?

7. Apakah Bapak/Ibu mengawasi

kesulitan yang dihadapi anak dalam

belajar?

8. Apakah Bapak/Ibu memberikan

motivasi anak untuk selalu

mengerjakan tugas dari guru?

Page 62: PROSES PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN ...

61

No Pertanyaan Jawaban

9. Apakah Bapak/Ibu selalu

menanyakan dan memberikan

bimbingan anak jika ada tugas yang

sulit di kelas online?

10. Apakah Bapak/Ibu memberikan

penghargaan anak saat selesai

mengerjakan tugas dari guru?

Kesimpulan

Responden,

……………..