pendahuluan - tes skolastik

2
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan akan sumber daya manusia yang ahli, trampil dan kualitasnya sesuai dengan tuntutan zaman dan teknologi semakin meningkat. Sumber daya manusia tersebut harus menguasai tugas dan memiliki kemampuan yang dituntut pada bidang pekerjaannya. Keahlian dan ketrampilan dalam suatu bidang pekerjaan ditentukan oleh salah satu diantaranya adalah bakat. Seseorang yang tidak memiliki bakat di bidang elektrik misalnya, akan mengelami kesulitan bila bekerja di bidang elektrik, sehingga produktivitasnya tidak optimal. Setiap tahun, siswa SMU yang berencana melanjutkan jenjang pendidikannya ke perguruan tinggi harus memutuskan pilihan, ke bidang atau jurusan apa akan melanjutkan pendidikannya kelak. Dan ini adalah sesuatu yang cukup sulit untuk diputuskan oleh kebanyakan siswa SMU, terutama yang tidak banyak memiliki referensi dan mencari informasi terkait dengan pendidikan tinggi. Kecenderungan yang terjadi saat ini, banyak siswa yang tidak tahu minat dan bakatnya serta akan memilih jurusan apa selepas SMU nanti. Keputusan para siswa, terkadang dipengaruhi oleh pendapat orang tua, teman atau figur-figur yang diidolakan. Dengan hanya mendasarkan pendapat tersebut dan tanpa menelaah kemampuannya seorang siswa bisa membuat keputusan yang sangat bertolak belakang dengan minat dan bakatnya. Akibat yang buruk terjadi setelah itu, yaitu keengganan belajar dan menurunnya kualitas serta prestasi akademik karena siswa merasa salah dalam memilih jurusan. Untuk mengatasi permasalahan kesalahan dalam pemilihan jenis pendidikan, jurusan sekolah, ataupun bidang pekerjaan yang disesuaikan dengan bakat seseorang, diharapkan dapat mempermudah usaha sesorang dalam menguasai suatu keahlian dan ketrampilan, tes psikologi yang terkait dengan uji minat dan bakat ditawarkan. Tujuan dari Tes Bakat adalah untuk memprediksi bakat siswa tersebut, sehingga dapat diidentifikasi jenis jabatan atau profesi yang sesuai untuk siswa yang bersangkutan. Ada begitu banyak penelitian yang

Transcript of pendahuluan - tes skolastik

Page 1: pendahuluan - tes skolastik

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAHKebutuhan akan sumber daya manusia yang ahli, trampil dan kualitasnya sesuai

dengan tuntutan zaman dan teknologi semakin meningkat. Sumber daya manusia tersebut harus menguasai tugas dan memiliki kemampuan yang dituntut pada bidang pekerjaannya. Keahlian dan ketrampilan dalam suatu bidang pekerjaan ditentukan oleh salah satu diantaranya adalah bakat. Seseorang yang tidak memiliki bakat di bidang elektrik misalnya, akan mengelami kesulitan bila bekerja di bidang elektrik, sehingga produktivitasnya tidak optimal.

Setiap tahun, siswa SMU yang berencana melanjutkan jenjang pendidikannya ke perguruan tinggi harus memutuskan pilihan, ke bidang atau jurusan apa akan melanjutkan pendidikannya kelak. Dan ini adalah sesuatu yang cukup sulit untuk diputuskan oleh kebanyakan siswa SMU, terutama yang tidak banyak memiliki referensi dan mencari informasi terkait dengan pendidikan tinggi.

Kecenderungan yang terjadi saat ini, banyak siswa yang tidak tahu minat dan bakatnya serta akan memilih jurusan apa selepas SMU nanti. Keputusan para siswa, terkadang dipengaruhi oleh pendapat orang tua, teman atau figur-figur yang diidolakan. Dengan hanya mendasarkan pendapat tersebut dan tanpa menelaah kemampuannya seorang siswa bisa membuat keputusan yang sangat bertolak belakang dengan minat dan bakatnya. Akibat yang buruk terjadi setelah itu, yaitu keengganan belajar dan menurunnya kualitas serta prestasi akademik karena siswa merasa salah dalam memilih jurusan.

Untuk mengatasi permasalahan kesalahan dalam pemilihan jenis pendidikan, jurusan sekolah, ataupun bidang pekerjaan yang disesuaikan dengan bakat seseorang, diharapkan dapat mempermudah usaha sesorang dalam menguasai suatu keahlian dan ketrampilan, tes psikologi yang terkait dengan uji minat dan bakat ditawarkan. Tujuan dari Tes Bakat adalah untuk memprediksi bakat siswa tersebut, sehingga dapat diidentifikasi jenis jabatan atau profesi yang sesuai untuk siswa yang bersangkutan. Ada begitu banyak penelitian yang memaparkan hubungan antara minat siswa dengan kesuksesannya di bangku kuliah. Secara umum, hasil studi itu menunjukkan bahwa kekompakan bakat dengan minat bisa membuat sang anak mencapai keberhasilan. Sebaliknya, tidak ada kekompakan antara keduanya, maka hasil yang didapatkan adalah bahwa anak cenderung kurang berkembang dan kurang berhasil meraih kesuksesannya.

Salah satu tes psikologi yang digunakan untuk menelusuri potensi bakat siswa yaitu tes bakat skolastik. Untuk itu penulis merasa perlu untuk membahas mengenai tes bakat skolastik yang dituangkan dalam karya tulis dengan mengambil judul “MENGUKUR POTENSI MELALUI TES BAKAT SKOLASTIK”