Pendahuluan Psc

6
BAB I PENDAHULUAN Penyakit infeksi adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme baik bakterial, virus, maupun fungi. Penyakit ini dapat meluas baik secara langsung maupun tidak langsung dari seorang penderita ke orang sehat. Selain itu, seseorang dapat terinfeksi melalui sentuhan, makan, minum dan udara yang terkontaminasi mikroorganisme tersebut. Penyakit infeksi dapat meluas melalui hewan dan gigitan serangga hingga hubungan seksual (Medline, 2014). Salah satu penyakit infeksi yang angka kejadiannya cukup sering baik di dunia maupun di Indonesia adalah common cold. Common cold merupakan penyakit infeksi yang biasanya sering terjadi akibat pengaruh cuaca terutama di negara tropis seperti Indonesia. Common cold, yang juga disebut Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA) atau influenza, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus yang mengenai saluran pernapasan atas, hidung, dan tenggorokkan. Gejala klinis dari common cold diantaranya bersin-bersin, hidung tersumbat, pilek, sariawan, batuk, badan panas dingin serta kepala pusing. Biasanya common cold dapat sembuh sendiri atau bersifat self limited disease dalam waktu satu hingga dua minggu (CDC, 2013).

description

kesehatan

Transcript of Pendahuluan Psc

BAB IPENDAHULUAN

Penyakit infeksi adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme baik bakterial, virus, maupun fungi. Penyakit ini dapat meluas baik secara langsung maupun tidak langsung dari seorang penderita ke orang sehat. Selain itu, seseorang dapat terinfeksi melalui sentuhan, makan, minum dan udara yang terkontaminasi mikroorganisme tersebut. Penyakit infeksi dapat meluas melalui hewan dan gigitan serangga hingga hubungan seksual (Medline, 2014).Salah satu penyakit infeksi yang angka kejadiannya cukup sering baik di dunia maupun di Indonesia adalah common cold. Common cold merupakan penyakit infeksi yang biasanya sering terjadi akibat pengaruh cuaca terutama di negara tropis seperti Indonesia. Common cold, yang juga disebut Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA) atau influenza, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus yang mengenai saluran pernapasan atas, hidung, dan tenggorokkan. Gejala klinis dari common cold diantaranya bersin-bersin, hidung tersumbat, pilek, sariawan, batuk, badan panas dingin serta kepala pusing. Biasanya common cold dapat sembuh sendiri atau bersifat self limited disease dalam waktu satu hingga dua minggu (CDC, 2013).Menurut World Health Organization (WHO) common cold atau ISPA merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi. WHO memperkirakan insidensi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun pada golongan usia balita. Menurut WHO 13 juta anak balita di dunia meninggal setiap tahun dan sebagian besar kematian tersebut terdapat di negara berkembang dan ISPA merupakan salah satu penyebab utama kematian dengan membunuh 4 juta anak balita setiap tahun. (WHO, 2007).Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi ISPA di Indonesia sekitar 25,0% dan 13,8% kasus telah terdiagnosis pasti oleh dokter. Period prevalence ISPA Indonesia tersebut (25,0%) tidak jauh berbeda dengan hasil riskesas pada tahun 2007 yakni sebesar 25,5%. Prevalensi terbanyak pada golongan usia 1-4 tahun yaitu sebesar 41,9%, sedangkan untuk usia 15-44 tahun sebesar 21,1%. Hasil riset lebih lanjut menunjukkan bahwa kejadian ISPA menurut jenis kelamin tidak jauh berbeda yaitu 25,1% pada laki-laki dan 24,9% pada perempuan. Sedangkan menurut Buletin Surveilans ISPA Berat di Indonesia (SIBI) dari prevalensi tersebut terdapat 562 kasus ISPA Berat yang teridentifikasi dengan proporsi positif influenza sebesar 16%. Dari 562 kasus ISPA Berat, 56% adalah laki-laki dan 44% adalah perempuan. Sedangkan dari 84 kasus yang ditemukan positif influenza, proporsi laki-laki sebesar 52% dan perempuan 48% (SIBI, 2014).Angka kejadian ISPA di Propinsi Jawa Tengah mencapai 26,6%. Dari profil kesehatan Jawa Tengah tahun 2012 menunjukkan bahwa kejadian ISPA di Jawa Tengah cukup sering namun tidak sampai menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Pada data tersebut juga menyebutkan bahwa yang menjadi perhatian utama pada penyakit infeksi menular adalah penyakit-penyakit yang mengancam jiwa dan bisa menimbulkan KLB seperti DBD dan TBC. Sedangkan untuk common cold atau ISPA belum mendapatkan perhatian khusus karena penyakit tersebut bersifat limited disease (Dinkes Jateng, 2012).Hasil Riskesdas Jawa Tengah pada tahun 2007 juga menunjukkan bahwa terdapat 26,8% prevalensi ISPA di kota Surakarta dengan 4,0% diantaranya telah terdiagnosis pasti oleh dokter. Prevalensi ini tertinggi pada golongan usia 1-4 tahun yaitu sebesar 51,0%. Berdasarkan jenis kelamin tidak didapatkan perbedaan signifikan antara laki-laki dan perempuan yakni sebesar 29,2% pada laki-laki dan 28,9% pada perempuan.Di Puskesmas Gambirsari Surakarta, common cold atau ISPA termasuk ke dalam 10 penyakit terbanyak sepanjang tahun 2014 dan menduduki peringkat pertama. Menurut plan of action tahun 2014, kelompok usia 15-44 tahun merupakan golongan terbanyak yang mendatangi puskesmas dengan gejala common cold yaitu sebanyak 1219 pasien. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin pada golongan usia tersebut maka diketahui bahwa perempuan lebih banyak datang ke puskesmas yaitu sebesar 896 pasien bila dibandingkan dengan laki-laki sebesar 323 pasien.

B. Tujuan1. Menganalisis faktor resiko terjadinya common cold pada kelompok usia 15-44 tahun.2. Menganalisis determinan sosial pada common cold di Puskesmas Gambirsari kota Surakarta.3. Menganalisis perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah kerja Puskesmas Gambirsari kota Surakarta.4. Menganalisis Problem Solving Cycle (PSC) pada kasus Common Cold pada kelompok umur 15-44 tahun menurut jenis kelamin di Puskesmas Gambirsari kota Surakarta.

C. Manfaat1. Menjadi bukti empirik kejadian common cold di Puskesmas Gambirsari kota Surakarta pada kelompok usia 15-44 tahun.2. Menjadi informasi aktual bagi tatalaksana common cold pada kelompok usia 15-44 tahun dalam bentuk PSC di Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

Riset Kesehatan Dasar (2013). Riset kesehatan Dasar Riskesdas Tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI.

Buletin Surveilans ISPA Berat di Indonesia (2014). Kasus ISPA berat 2014. http://www.ispa.pppl.depkes.go.id/. Diakses pada tanggal 19 Maret 2015.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah (2012). Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah Tahun 2012. Semarang: Dinkes Jateng.Riset Kesehatan Dasar Propinsi Jawa Tengah (2009). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Propinsi Jawa Tengah Tahun 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI.

World Health Organization (2007). World Health Statistics 2014. http://www.who.int/gho/publications/world_health_statistics/en/. Diakses pada tanggal 18 Maret 2015.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/infectiousdiseases.html. infectious disease

http://www.cdc.gov/getsmart/antibiotic-use/URI/colds.html. commond cold and runny nose.