PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian...

230
LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Revitalisasi pembangunan bidang kesehatan tahun 2010-2014 mengarah pada revitalisasi pelayanan kesehatan; ketersediaan,distribusi,retensi dan mutu SDM, keterjangkauan obat,vaksin dan alat kesehatan; jaminan kesehatan masyarakat; keberpihakan pada DTPK (daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan) dan DBK (daerah bermasalah kesehatan) dan reformasi birokrasi. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dituangkan dalam berbagai program kesehatan melalui siklus perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta pertanggungjawaban secara sitematis, berjenjang dan berkelanjutan, sebagaimana yang terdapat dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Kita sadari bahwa sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, yaitu belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang evidence based sehingga belum mampu menjadi alat manjemen kesehatan yang efektif. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Diantaranya adalah kegiatan pengelolaan data dan informasi belum terintegrasi dn terkoordiasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik. Salah satu alat transformasi data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kota Padang adalah laporan tahunan, yang berisi data tahunan dari hasil

Transcript of PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian...

Page 1: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Revitalisasi pembangunan bidang kesehatan tahun 2010-2014

mengarah pada revitalisasi pelayanan kesehatan;

ketersediaan,distribusi,retensi dan mutu SDM, keterjangkauan obat,vaksin

dan alat kesehatan; jaminan kesehatan masyarakat; keberpihakan pada

DTPK (daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan) dan DBK (daerah

bermasalah kesehatan) dan reformasi birokrasi.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dituangkan dalam berbagai

program kesehatan melalui siklus perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan dan pengendalian serta pertanggungjawaban secara

sitematis, berjenjang dan berkelanjutan, sebagaimana yang terdapat

dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN).

Kita sadari bahwa sistem informasi kesehatan yang ada saat ini

masih jauh dari kondisi ideal, yaitu belum mampu menyediakan data dan

informasi kesehatan yang evidence based sehingga belum mampu

menjadi alat manjemen kesehatan yang efektif. Berbagai masalah klasik

masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan.

Diantaranya adalah kegiatan pengelolaan data dan informasi belum

terintegrasi dn terkoordiasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik.

Salah satu alat transformasi data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan

Kota Padang adalah laporan tahunan, yang berisi data tahunan dari hasil

Page 2: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 2

pembangunan kesehatan. Sedangkan pada pembangunan kesehatan

adanya upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan

hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatn masyarakat

yang setinggi- tingginya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari

berbagai indikator yang meliputi indikator angka harapan hidup, angka

kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.

Dalam penyajiannya diusahakan untuk menampilkan berbagai data

dan informasi yang menjawab Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan

yakni “Masyarakat Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan”.

1.2. Maksud dan Tujuan

Laporan Tahunan disusun untuk memberikan gambaran dan

informasi tentang hasil pembangunan kesehatan yang telah dicapai oleh

Pemerintah Kota Padang khususnya Dinas Kesehatan Kota Padang

selama tahun 2010. Laporan tahunan Dinas Kesehatan ini disusun dari

data-data laporan kegiatan yang didapat dari masing-masing bidang dan

bagian yang ada di Dinas Kesehatan Kota Padang.

Page 3: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 3

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. GEOGRAFI

Letak Kota Padang secara geografis pada bagian pantai Barat

Sumatera pada posisi 000 44 ‘ 00‘’- 01’08” 35” Lintang Selatan dan 1000

08’ 35” – 100’ 34’ 09” Bujur Timur dengan luas keseluruhan 694,96 Km2..

Secara geogafis Kota Padang merupakan perpaduan dataran rendah dan

perbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21

buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan

dengan pemanfaatan lahan produktif 180 km2 sedangkan panjang pantai

68.126 Km. Curah hujan rata rata adalah 384,88 mm perbulan.

Temperatur 22C – 31,7C dengan kelembaban udara berkisar 70 – 84% (

BPS Kota Padang, 2008 ).

Secara administrasi Pemerintah Kota Padang terdiri dari 11

Kecamatan dan 104 Kelurahan. Kota Padang ini sebelah utara berbatas

dengan Kabupaten Padang Pariaman, sebelah Selatan berbatas dengan

Kabupaten Pesisir Selatan, sebelah timur berbatas dengan Kabupaten

Solok, sebelah barat berbatas dengan Samudra Indonesia ( BPS Kota

Padang, 2008).

2.2. DEMOGRAFI

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kota Padang tahun 2008, tercatat

jumlah penduduk sebanyak 856.815 jiwa dimana kecamatan terbanyak

penduduknya adalah Koto tangah. Untuk menggambarkan kesejahteraan

Page 4: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 4

masyarakat pemerintah membuat empat katagori, yaitu Keluarga Pra

sejahtera, keluarga sejahtera I, II, III dan keluarga sejahtera plus.

Katagori keluarga pra sejahtera perlu mendapat perhatian, saat ini

jumlahnya mencapai 4.759 keluarga yang meningkat bila dibandingkan

dengan tahun sebelumnya, yaitu 4.349 keluarga, tetapi secara umum

peningkatanya tidak terlalu tinggi dibandingkan tahun 2006 ke tahun 2007

yaitu 2.773 keluarga. Sementara itu untuk anak anak yang kurang

beruntung disediakan panti asuhan sebanyak 19 buah panti.

Salah satu strategi dalam penanggulangan kemiskinan di Indonesia

dan secara global adalah peningkatan pembangunan manusia.

Pembangunan manusia adalah proses sehingga setiap penduduk mampu

memiliki lebih banyak pilihan dalam hal pendapatan, kesehatan,

lingkungan fisik, dsb. Keberhasilan pembangunan manusia diukur dengan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dipresentasikan oleh 3 dimensi

yaitu umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak.

Laju pertumbuhan penduduk kota pertahun rata-rata 2,31 dengan

kecamatan Koto Tangah yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang

paling tinggi dan Kecamatan Padang Barat yang memiliki kepadatan

penduduk paling rendah. Tingginya laju pertumbuhan penduduk harus

didukung dengan peningkatan sarana-prasarana pelayanan publik

terutama di bidang Kesehatan di wilayah tersebut.

Page 5: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 5

Tabel 2.1. Data Laju Pertumbuhan Penduduk Perkecamatan

No Kecamatan Penduduk 1998 2008

Laju Pertumbuhan Penduduk

1 2

3 4

5 6 7

8

9 10 11

Bungus Teluk Kabung Lubuk Kilangan

Lubuk Begalung Padang Selatan

Padang Timur Padang Barat Padang Utara

Nanggalo

Kuranji Pauh Koto Tangah

19.234 37.096

81.064 55.851

80.987 62.922 67.310

50.508

88.865 39.055

113.144

24.116 43.531

106.641 63.345

87.174 61.437 76.326

58.801

120.309 53.669

161.466

2,54 1,73

3,16 1,34

0,76 -0,24 1,34

1,64

3,54 3,74 4,27

696.036 856.815 2,31 Sumber : Padang Dalam Angka (PDA) thn 2008

Kepadatan penduduk masih terfokus di Kecamatan Padang Timur yaitu

sebesar 10,696 orang/km2, kemudian posisi kedua ditempati oleh Kecamatan

Padang Utara sebesar 9,446 orang/km2.

Tabel 2.2.

Luas Daerah dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan

No. Kecamatan Luas Daerah

(Km2)

Jumlah

Penduduk

Kepadatan

1 2

3 4

5 6

7 8 9

10

11

Bungus Teluk Kabung Lubuk Kilangan

Lubuk Begalung Padang Selatan

Padang Timur Padang Barat

Padang Utara Nanggalo Kuranji

Pauh

Koto Tangah

100,78 85,59

30,91 10,03

8,15 7,00

8,08 8,07

57,41

146,29

232,25

24.116 43.531

106.641 63.345

87.174 61.437

76.326 58.801

120.309

53.669

161.466

239 506

3.450 6.316

10.696 8.777

9.446 7.286 2.096

367

695

Jumlah 694,96 856.815 1.233 Sumber : Padang Dalam Angka (PDA) thn 2008

Page 6: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 6

Dari sebanyak 856.815 jiwa penduduk Kota Padang, terdiri dari 423.039

jiwa laki-laki dan 433.776 jiwa perempuan dengan rasio jenis kelamin 97,52

Tabel 2.3.

Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan

No Kecamatan . Penduduk .

Laki-laki perempuan Jumlah Sex Ratio

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Bungus Tlk Kabung

Lubuk Kilangan

Lubuk Begalung

Padang Selatan

Padang Timur

Padang Barat

Padang Utara

Nanggalo

Kuranji

Pauh

Koto Tangah

12.083

21.429

54.347

31.217

42.545

31.175

32.746

28.750

58.847

27.308

82.592

12.033

22.102

52.294

32.128

44.629

30.262

43.580

30.051

61.462

26.361

78.874

24.116

43.531

106.641

63.345

87.174

61.437

76.326

58.801

120.309

53.669

161.466

100,42

96,96

103,93

97,16

95,33

103,02

75,14

95,67

95,75

103,59

104,71

423.039 433.776 856.815 97,52

Sumber : Padang Dalam Angka (PDA) thn 2008

Dilihat dari komposisi penduduk menurut kelompok umur terbanyak

terdapat pada kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 105.587 jiwa atau

80,58%, kemudian disusul kelompok usia 15-19 tahun sebanyak 84.468 jiwa

atau 108,36 %. Rinciannya dapat dilihat dari tabel 2.4. berikut ini.

Page 7: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 7

Tabel 2.4. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

No Kelompok Umur

. Penduduk Laki-laki Perempuan

Jumlah Rasio Jenis Kelamin

1 2 3

4

5 6

7 8

9

10 11

12 13

14 15

16

0 – 4 5 – 9

10 – 14

15 – 19

20 – 24 25 – 29

30 – 34 35 – 39

40 – 44

45 – 49 50 – 54

55 – 59 60 – 64

65 – 69 70 – 74

75 thn ke atas

37.084 43.110 44.168

43.929

47.117 35.118

31.286 30.153

26.059

26.276 20.632

15.256 7.673

7.174 3.864

4.140

33.608 39.626 41.939

40.539

58.470 36.794

32.948 30.476

30.239

23.714 22.319

14.653 8.172

8.073 5.423

6.783

70.692 82.736 86.107

84.468

105.587 71.912

64.234 60.629

56.298

49.990 42.951

29.909 15.845

15.247 9.287

10.923

108,71 111,22 110,64

97,64

88,24 96,03

98,46 94,29

93,53

105,56 100,78

105,17 96,15

83,02 78,93

64,78

423.039 433.776 856.815 97,52

Sumber : Padang Dalam Angka (PDA) thn 2008

2.3. SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN KESEHATAN

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan

pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan. Dalam upaya mencapai

tujuan tersebut penyediaan sarana dan prasarana kesehatan yang

bermutu merupakan hal yang penting.

2.3.1. Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan yang ada dikota Padang adalah :

a. Puskesmas

Fasilitas pelayanan yang tersedia di kota Padang saat ini, secara umum

sudah memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. Pada

tingkat pelayanan dasar, saat ini terdapat 20 buah puskesmas yang

terletak pada 11 kecamatan di Kota Padang diantaranya terdapat 5 buah

puskesmas perawatan dan 2 puskesmas perawatan PONED.

Page 8: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 8

b. Puskesmas Pembantu

Puskesmas Pembantu didirikan untuk meningkatkan aksesibilitas

pelayanan kesehatan sampai ke daerah yang sulit dijangkau dan juga

memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan

kesehatan sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan. Pada tahun

2009 dibangun 3 buah puskesmas pembantu, sehingga total puskesmas

pembantu yang beroperasi pada tahun 2010 adalah 62 buah.

c. Poskeskel.

Pada Tahun 2008 telah dibangun Poskeskel sebanyak 16 unit dan pada

tahun 2009 dibangun 3 Poskeskel dan Tahun 2010 dibangun empat (4)

Poskeskel lagi sehingga menjadi 23 Poskeskel. Poskeskel ini dibangun

dengan dana DAK, APBD, Swadaya masyarakat dan PNPM mandiri.

d. Puskesmas Keliling

Sarana transportasi pendukung pelayanan puskesmas antara lain

puskesmas keliling (kendaraan roda 4), pada tahun 2010 berjumlah 21

buah dan kendaraan roda 2 sebanyak 88 buah. Artinya setiap

Puskesmas sudah didukung fasilitas Puskesmas keliling roda 4

sebanyak 1 unit. Kendaraan operasional Roda 4 di Dinas Kesehatan

Kota Padang berjumlah 14 unit dan kendaraan roda 2 berjumlah 18 unit.

e. Sarana dan prasaran lain

1. Rumah Sakit Umum Daerah : 1 buah.

2. Rumah Sakit Pemerintah : 4 buah.

3. Rumah Sakit Swasta : 22 buah.

4. Balai Pengobatan : 67 buah.

Page 9: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 9

5. Apotik : 190 buah.

6. Toko Obat : 122 buah.

7. Laboratorium Kesehatan Swasta : 15 buah.

8. Optikal : 45 buah.

9. Pos Yandu : 854 buah.

10. Rumah Bersalin : 45 buah

2.3.2. Tenaga Kesehatan

Jumlah tenaga di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang pada tahun

2009 adalah 1.161 orang yang terdiri dari 923 orang PNS, 110 orang PTT,

20 orang NPD, Pegawai harian musiman 4 orang, dan tenaga felontir 104

orang. Berikut distribusi tenaga berdasarkan fungsi :

• Dokter Umum : 74 orang

• Dokter Gigi : 49 orang

• Bidan : 330 orang

• Perawat : 230 orang

• Tenaga kesehatan masyarakat : 68 orang

• Tenaga Gizi : 30 orang

• Apoteker : 3 orang

• Tenaga Farmasi : 59 orang

• Analis Labor : 35 orang

• Tenaga Kesehatan Lingkungan : 27 orang

• Ahli Fisioterapist : 2 orang

• Pekarya kesehatan : 25 orang

• Tenaga Rekam Medik : 2 orang

Page 10: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 10

• Non Kesehatan : 123 orang

• Tenaga felontir : 104 orang

Page 11: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 11

BAB III

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI

3.1. VISI PEMBANGUNAN KESEHATAN KOTA PADANG

Gambaran keadaan masyarakat Kota Padang di masa depan atau

visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah Kota

Padang Sehat 2010

Dengan visi ini diharapkan terwujudnya lingkungan sehat dan perilaku

sehat serta meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan

sehingga derajat kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat dapat

meningkat secara optimal.

3.2. MISI PEMBANGUNAN KOTA PADANG

Untuk dapat mewujudkan visi Kota Padang Sehat 2010 ditetapkan

empat Misi Pembangunan Kesehatan sebagai berikut:

1. Mengerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,

merata dan terjangkau.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya.

3.3. TUJUAN DAN SASARAN

3.3.1 Tujuan

Sebagai penjabaran dari visi maka tujuan yang akan dicapai adalah

Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang

Page 12: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 12

optimal melalui terciptanya masyarakat Kota Padang yang hidup dengan

perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata

dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya. Dinas Kesehatan sebagai Dinas teknis Kota yang mengelola

kesehatan dituntut perannya dalam pengelolaan dan pelayanan

kesehatan untuk mewujudkan keadaan:

a. Terciptanya kondisi pelayanan kesehatan secara prima.

b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta meningkatkan

mutu pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat serta membudayakan hidup bersih dan sehat.

c. Semakin meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan

yang dilakukan oleh puskesmas terutama pada keluarga miskin dan

rentan sosial

d. Terbentuknya masyarakat yang berkualitas yang ditandai dengan

semakin banyaknya jumlah keluarga yang mempunyai derajat

kesehatan yang semakin tinggi

e. Semakin meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan

yang dilakukan puskesmas terutama pada keluarga miskin dan

rentan sosial

f. Semakin banyaknya keterlibatan sektor swasta dan masyarakat

dalam kegiatan pelayanan kesehatan

3.3.2. Sasaran

Sasaran pembangunan kesehatan untuk mencapai tujuan yang telah

disepakati diatas adalah sebagai berikut :

Page 13: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 13

a) Terlaksananya pembangunan berwawasan kesehatan.

b) Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB ).

c) Menurunnya Angka Kematian Ibu ( AKI ).

d) Meningkatnya Usia Harapan Hidup.

e) Meningkatnya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ( UKBM ).

f) Menurunnya penderita penyakit menular dan penyakit tidak menular.

g) Meningkatnya Mutu Pelayanan kesehatan dasar dan Rujukan.

h) Meningkatnya perilaku hidup sehat.

i) Meningkatnya Kesehatan Lingkungan.

j) Meningkatnya pengawasan terhadap Obat, Makanan dan Minuman.

k) Meningkatnya Manajemen Kesehatan disemua tingkat administrasi.

l) Meningkatnya kualitas Sumber Daya manusia Bidang Kesehatan.

Page 14: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 14

BAB IV

KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUN GSI .

4.1. KEDUDUKAN

Sesuai dengan Perda No. 16 tahun 2008 tentang Pembentukan

Susunan Organisasi Dinas Daerah maka Dinas Kesehatan Kota Padang

merupakan Dinas Teknis Kota bertugas mengelola kesehatan yang

dikepalai oleh seorang kepala Dinas.

4.2. STRUKTUR ORGANISASI

Adapun Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari:

1. Kepala Dinas.

2. Sekretariat terdiri dari:

a. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub. Bagian Keuangan

c. Sub. Bagian Penyusunan Program

3. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :

a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar

b. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak

c. Seksi Gizi dan Kesehatan Khusus

4. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, membawahi:

a. Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit

b. Seksi Wabah dan Bencana

c. Seksi Kesehatan Lingkungan

Page 15: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 15

5. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, membawahi:

a.Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia

(SDM)

b.Seksi Promkes dan Peran Serta Masyarakat (PSM)

c. Seksi Registrasi dan Akreditasi

6. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, membawahi:

a.Seksi Jaminan Kesehatan

b.Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan

c.Seksi Kefarmasian

Page 16: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 16

Bagan . 1

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG

KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA

dr. Hj EFRIDA AZIZ, M.Sc

KEPALA

SUB BAG.UMUM

Hastrina Yanti,SKM.M.Kes

SEKRETARIS

Drg.Hj.EKA LUSTI,MM

KEPALA

SUB BAG. KEUANGAN

Eva Yanti, SE.Akt

KEPALA BIDANG PSDM

Dr.Ferimulyani H.M.Biomed

Ka.Sie Gizi & Peny Khusus

Neldawati,SE

KEPALA BIDANG Jaminan & Sarkes

Dra.Novita Latina,Apt

Ka.Sie. Wabah dan Bencana

Tut Wuri Handayani,SKM,M.Kes

Ka.Sie. Kesehatan Lingkungan Depitra Wiguna,SKM

Ka.Sie. JAMKES

Frieda,SKM

Ka.Sie. FARMASI

Indrawati,SH,MHK

Ka. Sie Promkes

Dr.Liza Andriani,M.Kes

Ka.Sie. KIA

Dr.Hj.Aklima,M.PH

Ka.Sie. Perizinan & Akreditasi

Zulhefi Bais,SKM

Ka.Sie. Pemberantasan Peny. Menular

Dr.Gentina

PUSKESMAS & GFK

KEPALA BIDANG YANKES

Dr.Melinda W.MPPM

Kasie PKD

Dr.Fionaliza,MKM

KEPALA BIDANG PMK

Dr.Hj.Devi Naswita

Ka.Sie Diklat

Faisal Riza,SH

Ka.Sie SARKES

Rizalman, SKM

KEPALA

SUB BAG.PENYUSUNAN PROG Dewi Sartika.SKM.M.PH

Page 17: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 19

4.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sesuai dengan PeraturanWalikota Padang Nomor 28 Tahun 2008

tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas kesehatan, yaitu :

Dinas Kesehatan Kota Padang merupakan unsur pelaksana Pemerintahan

Daerah di bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui

Sekretaris Daerah.

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Padang adalah :

1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah di bidang kesehatan dan tugas pembantuan ;

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas

Kesehatan menpunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan ;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

kesehatan ;

c. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang kesehatan ;

d. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas ;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Dalam menjalankan fungsinya Kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh bagian

dan bidang sebagai berikut:

A. SEKRETARIAT

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Page 18: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 20

(2) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan

pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi dilingkungan

Dinas Kesehatan dalam urusan umum, urusan perlengkapan, urusan

keuangan, urusan kepegawaian, urusan perpustakaan, evaluasi dan

pelaporan.

(3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (2), Sekretariat

mempunyai fungsi :

a. Menyusun administrasi kepegawaian, perlengkapan dan peralatan,

urusan rumah tangga dinas, keuangan, dokumentasi, perpustakaan dan

kearsipan;

b. Menyusun anggaran, pembinaan organisasi dan tata laksana, menyusun

evaluasi dan pelaporan;

c. Meningkatkan Sumber daya manusia;

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(4) Masing-masing sub bagian sebagaimana dimaksud pasal 2 angka 2 huruf a

dan b, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan

tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

A.1. Sub Bagian Umum

(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris melaksanakan

urusan Pengelolaan Administrasi dan Kepegawaian, urusan rumah tangga

Dinas.

(2) Uraian Tugas Sub Bagian Umum sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah:

a. Mengelola tata kearsipan/ perkantoran ;

b. Mengelola administrasi kepegawaian;

Page 19: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 21

c. Melaksanakan urusan humas, pengelolaan hukum dan organisasi

d. Membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas;

e. Melaksanakan urusan pengadaan peralatan / perlengkapan kantor,

pencatatan, penyimpanan, pendistribusian untuk puskesmas pembantu,

puskesmas dan DKK ;

f. Melaksanakan urusan pemeliharaan/ perawatan alat – alat kantor;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

A.2. Sub Bagian Keuangan

(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan

administrasi keuangan yang meliputi penyusunan rencana anggaran

pendapatan dan belanja dinas, verifikasi, perbendaharaan, penyusun

pertanggung jawaban keuangan dinas.

(2) Uraian tugas Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah :

a. Membuat rencana anggaran dan pendapatan belanja dinas;

b. Mengkoordinir pengadministrasian belanja administrasi umum, belanja

operasional dan pemeliharaan serta belanja modal, baik belanja

aparatur maupun publik keuangan dinas;

c. Pertanggung jawaban pencairan dana;

d. Melakukan verifikasi Anggaran pendapatan belanja dinas;

e. Membuat dan menyiapkan laporan pertanggung jawaban keuangan/

anggaran pendapatan dan belanja dinas termasuk perhitungan

anggaran;

f. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian satuan pemegang kas ;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Page 20: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 22

A.3. Sub Bagian Penyusunan Program

(1) Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas melaksanakan urusan

penyusunan program kedinasan.

(2) Uraian tugas Sub Bagian Penyusunan Program sebagaimana dimaksud ayat

(1) adalah :

a. Membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk program

kedinasan;

b. Mengkoordinir perencanaan bidang atau bagian terkait;

c. Menghimpun dan menganalisa serta menyusun laporan evaluasi

program.

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

B. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

(1) Bidang Pelayanan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas

dalam melaksanakan pembinaan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan,

Kesehatan Ibu dan Anak, Anak Usia Sekolah, Pemantauan Gizi anak dan

ibu hamil serta pelayanan Kesehatan Khusus di puskesmas, puskesmas

pembantu, dan Posyandu.

(3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (2), Bidang

Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :

a. Mengenal wilayah kerja dengan melakukan pendekatan kepada dinas

terkait;

Page 21: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 23

b. Menyusun rencana kerja tahunan bersama staf dan instansi terkait

dalam program kesehatan keluarga;

c. Menyusun rencana kerja tahunan berdasarkan DIP daerah, analisa

situasi, dan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun lalu bersama

staf;

d. Menyelenggarakan rapat bulanan bersama staf bidang pelayanan

kesehatan untuk mengevaluasi kegiatan yang sedang berjalan,

mengidentifikasi perencanaan dan pemecahannya serta menyusun

rencana kegiatan lainnya;

e. Membuat tata cara kerja di lingkungan bidang pelayanan kesehatan

yang meliputi pendistribusian tugas kepada bawahan, penentuan target

kerja dan bimbingan pelaksanaan tugas bawahan;

f. Membuat laporan hasil tentang pelaksanaan kegiatan setiap tahun,

masalah yang ditemui untuk sebagai salah satu bahan dalam

perencanaan tahun berikutnya.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

B.1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

(1) Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam pembinaan dan

pengawasan mutu pelayanan kesehatan dasar serta sistim rujukan di

Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Rumah Sakit serta pembinaan

pengelolaan manajemen dan pengembangannya.

(2) Uraian Tugas Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan sebagaimana yang

tersebut pada butir (1) adalah :

Page 22: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 24

a. Mengkoordinir pengelolaan dan penilaian kinerja Puskesmas dan

Rumah Sakit;

b. Menetapkan standar pelayanan minimal untuk Pelayanan Kesehatan

Dasar

c. Merencanakan dan melaksanakan pembinaan dan pengawasan

terhadap peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas dan Rumah Sakit;

d. Melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan Puskesmas dan

Rumah Sakit;

e. Melakukan pembinaan tekhnis;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

B.2. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak

(1) Mempunyai tugas membantu kepala bidang dalam pembinaan pelayanan

kesehatan ibu (hamil, bersalin/nifas, dan menyusui), balita dan anak usia

sekolah.

(2) Uraian tugas seksi Kesehatan Ibu dan Anak sebagaimana yang dimaksud

butir (1) adalah :

a. Mengkoordinir dan melaksanakan pembinaan pelayanan kesehatan ibu,

anak, KB, dan UKS;

b. Mengkoordinir pelaksanaan kesehatan ibu (hamil, bersalin/nifas, dan

menyusui) di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Klinik Bersalin, dan

Bidan Praktek Swasta (BPS);

c. Mengkoordinasi pelayanan kesehtan balita dan anak usia sekolah di

Puskesmas, Puskesmas Pembantu, sekolah dan rumah sakit;

Page 23: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 25

d. Melakukan pembinaan tenaga kesehatan dan penolong persalinan

termasuk BPS;

e. Melakukan Audit Maternal dan Perinatal (AMP);

f. Mengkoordinasikan pelayanan Keluarga Berencana;

g. Mengkoordinasikan pembinaan dukun bersalin;

h. Mengkoordinasikan bimbingan tekhnis ke puskesmas, puskesmas

pembantu, dan Bidan pembina wilayah kelurahan;

i. mengumpulkan bahan penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan anak

sekolah;

j. mengkoordinasikan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah tingkat SD,

SMP, dan SMU;

k. Melaksanakan pelatihan guru UKS, dan Kader Kesehatan Remaja;

l. Membimbing Puskesmas dalam kesehatan ibu anak dan anak usia

sekolah;

m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

B.3. Seksi Gizi dan Kesehatan Khusus

(1) Mempunyai tugas membantu kepala bidang dalam pembinaan program gizi

dan kesehatan khusus meliputi kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan

kerja, kesehatan haji, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan olah raga, dan

kesehatan Lansia.

(2) Uraian tugas seksi Gizi dan Kesehatan Khusus sebagaimana yang dimaksud

butir (1) adalah :

a. Melakukan pemantauan status gizi anak Balita dan ibu hamil;

Page 24: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 26

b. Melakukan pemantauan status gizi balita dan ibu melalui kegiatan

puskesmas dan posyandu;

c. Melakukan pemantauan anak sekolah akibat kekurangan Yodium;

d. Melakukan pemantauan anak sekolah akibat kekurangan Vitamin A;

e. Merencanakan pemberian makanan tambahan pada kasus KEP;

f. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan

kesehatan khusus meliputi kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan

kerja, kesehatan gigi mulut serta kesehatan olah raga dan kesehatan

lansia;

g. Mengkoordinir program lanjut usia (Lansia);

h. Melaksanakan pembinaan kelompok Lansia yang ada di wilayah kerja

puskesmas;

i. Melakukan bimbingan tekhnis ke puskesmas dan Rumah Sakit;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

C. BIDANG PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN

( 1 ) Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Dinas.

( 2 ) Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas membantu

kepala dinas dalam menyusun rencana penyelengaraan kegiatan

Pengamatan, Pengawasan, Pemberantasan, Pencegahan Penyakit,

penanggulangan wabah dan bencana serta kesehatan lingkungan.

( 3 ) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat ( 2 ), Bidang

pengendalian Masalah kesehatan berfungsi:

Page 25: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 27

a. Merencanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan bidang

pengendalian masalah kesehatan.

b. Bimbingan operasional, pengawasan dan evaluasi program di Bidang

pengendalian masalah kesehatan.

c. Penyusunan pedoman dan standar pengembangan pelayanan serta

manajemen program dalam lingkup bidang Pengendalian Masalah

Kesehatan.

d. Penyebar luasan informasi dalam cara Pengendalian masalah

kesehatan.

e. Pelaksanaan kordinasi dalam pengendalian wabah dan bencana.

f. Pembinaan dan pengawasan kesehatan lingkungan pemukiman,kualitas

air yang digunakan masyarakat, tempat produksi dan penjualan

minuman serta tempat – tempat umum.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

C.1. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

( 1 ) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas dan

Menyusun Perencanan, Pembinaan dan Pengawasan Program

Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit.

( 2 ) Uraian tugas seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

sebagaimana dimaksud ayat ( 1 ) adalah :

a. Membuat rencana kegiatan pemberantasan penyakit menular maupun

tidak menular.

b. Membuat rencana kebutuhan obat dan sarana program TB Paru, Ispa,

Diare, Kusta, Malaria, dll.

Page 26: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 28

c. Melakukan kordinasi Pelaksanaan Pencegahan Penyakit, termasuk

imunisasi dengan Rumah Sakit, se Kota Padang, puskesmas, dokter

/Bidan Praktek Swasta, klinik bersalin dan sekolah setingkat SD/MI se

Kota Padang.

d. Melakukan Pembinaan dan Pengawasan mengenai kegiatan

pencegahan penyakit / Imunisasi kepada Rumah Sakit, puskesmas,

dokter/Bidan Praktek Swasta se Kota Padang

e. Pengambilan dan distribusi vaksin dan logistik imunisasi secara

berkala ke Dinas Kesehatan Propinsi

f. Membantu Pemeliharaan dan perbaikan Cold Chain Puskesmas.

g. Melakukan pemantapan manajemen pencegahan penyakit dan

imunisasi melalui pembuatan dan pegawasan PWS ( Pemantauan

Wilayah Setempat ) serta mapping daerah UCI ( Universal Child

Immunization ).

h. Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan pengendalian ,

pemberantasan penyakit menular maupun tidak menular dengan

Rumah Sakit dan puskesmas.

i. Monitoring dan bimbingan tehnis, program Pengendalian dan

pemberantasan penyakit ke puskesmas

j. Melakukan Pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanan program

Pengendalian dan pemberantasan penyakit di puskesmas.

k. Melakukan pembinaan, pelayanan dan perlindungan terhadap calon

jemaah haji.

l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan .

Page 27: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 29

C.2. Seksi Wabah dan Bencana

( 1 ) Seksi Wabah dan Bencana mempunyai tugas menyusun perencanaan,

pembinaan dan pengawasan program penanggulangan wabah dan

bencana.

( 2 ) Uraian tugas seksi Wabah dan Bencana sebagaiman dimaksud ayat ( 1 ),

adalah :

a. Mengkordinasikan pelaksananan penanggulangan wabah dan bencana

dengan puskesmas, rumah sakit dan pihak terkait lainnya.

b. Merencanakan kegiatan pra, saat dan pasca terjadi wabah dan

bencana.

c. Melakukan penyelidikan kasus AFP dan penyakit menular lain yang

berpotensi wabah serta keracunan.

d. Menghimpun dan menganalisa data survelans, kejadian luar biasa,

wabah penyakit menular dan bencana dari rumah sakit dan puskesmas.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

C.3. Seksi Kesehatan Lingkungan

( 1 ) Seksi kesehatan Lingkungan mempunyai tugas menyusun perencanaan,

pengkordinasian, Pembinaan dan pengawasan terhadap kesehatan

lingkungan pemukimam, tempat-tempat umum, tempat pengolahan

/produksi dan penjualan makanan dan minuman serta berbagai fasilitas

kesehatan lainnya.

( 2 ) Uraian tugas seksi Kesehatan Lingkungan sebagaimana yang dimaksud

ayat ( 1 ) adalah:

Page 28: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 30

a. Merencanakan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan

lingkungan.

b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pencemaran

lingkungan (udara, air, tanah dan bahan pencemar yang berasal dari

industri, pestisida, kendaraan bermotor, rumah sakit dan tempat usaha

lain ) serta pengawasan terhadap kualitas air : PDAM, DAM dan Industri

perusahaan air minum lainnya (air minum, air bersih, air badan air,

kolam renang, pemandian umum, limbah).

c. Melakukan pembinaan, pengawasan TPS, TPA bekerjasama dengan

sektor terkait.

d. Melakukan pembinaan terhadap Kelompok Pemakai air ( POKMAIR )

dan kader kesehatan, AMPL (air minum dan penyehatan lingkungan).

e. Pengawasan sanitasi hotel, restoran, pasar dan daerah tujuan wisata.

f. Pengawasan dan pembinaan sanitasi kawasan pemukiman.

g. Koordinasi dengan lintas sektor/ lintas program yang menyangku Amdal,

UKL/ UPL serta kegiatan lingkungan lainnya.

D. BIDANG PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA

( 1 ) Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Dinas.

( 2 ) Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia mempunyai tugas membantu

Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan, melaksanakan perencanaan,

pembinaan dan mengawasi kegiatan Perencanaan Pendayagunaan

Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pendidikan dan Latihan (Diklat),

Page 29: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 31

Promosi Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat, serta Registrasi dan

Akreditasi.

( 3 ) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat ( 2 ), Bidang

Pengembangan Sumberdaya Manusia berfungsi :

a. Perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan kegiatan Perencanaan

Pendayagunaan SDM dan Diklat yang berkaitan dengan tenaga

kesehatan ;

b. Perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan serta pengembangan

kegiatan Diklat ;

c. Perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan kegiatan Promosi

Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat yang dilaksanakan oleh tenaga

kesehatan melalui berbagai media serta pengembangan Upaya

Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) ;

d. Perencanaan, pengkoordinasian serta pembinaan kegiatan budaya

hidup bersih dan sehat

e. Perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan untuk mendorong

tumbuhnya peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan melalui

pemberdayaan masyarakat ;

f. Perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan kegiatan Registrasi

dan Akreditasi Sarana Prasarana dan Tenaga Kesehatan ;

g. Pengawasan dan Pengendalian perizinan dibidang kesehatan ;

h. Mengkoordinasikan, pembinaan dan pengawasan pembangunan yang

berwawasan kesehatan ;

i. Melaksanakan evaluasi dan membuat laporan kegiatan Bidang untuk

disampaikan kepada atasan ;

Page 30: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 32

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

D.1. Seksi Perencanaan Pendayagunaan SDM Dan Diklat

( 1 ) Seksi Perencanaan Pendayagunaan SDM dan Diklat mempunyai tugas

menyusun perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan dan

pengendalian Pendayagunaan SDM dan Diklat.

( 2 ) Uraian tugas seksi Perencanaan Pendayagunaan SDM dan Diklat

sebagaimana yang dimaksud ayat ( 1 ) adalah :

a. Membuat rencana dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan

dengan upaya pendayagunaan SDM kesehatan ;

b. Membuat rencana kebutuhan dan pengembangan tenaga kesehatan

termasuk tugas belajar / izin belajar, penempatan tenaga kesehatan

sesuai latar belakang pendidikan secara berkala ;

c. Melakukan koordinasi dan pembinaan kepada Institusi Penyelenggara

Pendidikan di Bidang Kesehatan dalam rangka optimalisasi

pendayagunaan SDM Kesehatan ;

d. Menggerakkan partisipasi masyarakat melalui pendayagunaan SDM

Kesehatan pada organisasi kemasyarakatan, generasi muda, pramuka,

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dll ;

e. Membina dan mengembangkan hubungan kerja sama dengan lembaga

terkait bidang tenaga kerja baik dalam negeri maupun luar negeri ;

f. Melakukan koordinasi, pembinaan dan pengembangan terhadap

peningkatan kualitas SDM kesehatan agar siap di pasar kerja ;

g. Mengembangkan modul yang terkait dengan pendayagunaan SDM

kesehatan ;

Page 31: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 33

h. Merencanakan dan melaksanakan pelatihan teknis kesehatan dan

pelatihan fungsional kesehatan untuk mencapai persyaratan kompetensi

teknis yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas tenaga kesehatan

sesuai persyaratan kompetensi, jenis dan jenjang jabatan fungsional

masing - masing ;

i. Menjalin kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor ;

j. Menghimpun dan menganalisa data untuk bahan perencanaan kegiatan

dan laporan seksi Pendayagunaan SDM dan Diklat ;

k. Melakukan pencatatan dan pelaporan ;

l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

D.2. Seksi Promosi Kesehatan dan Peran Serta Masyar akat

( 1 ) Seksi Promosi Kesehatan (Promkes) dan Peran Serta Masyarakat

mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian,

membina dan mengawasi kegiatan promosi kesehatan (Promkes) dan

peranserta masyarakat (PSM) serta pengembangan Upaya Kesehatan

Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dilaksakan oleh tenaga

kesehatan diberbagai fasilitas kesehatan dengan menggunakan berbagai

media.

( 2 ) Uraian tugas seksi Promkes dan Peran Serta Masyarakat sebagaimana

yang dimaksud ayat ( 1 ) adalah :

a. Melaksanakan penyuluhan kesehatan dalam rangka meningkat perilaku

hidup sehat pada masyarakat;

b. Menyebarluaskan informasi kesehatan melalui Poster, Radio, Televisi,

Billboard, Leaflet dan Media lainnya;

Page 32: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 34

c. Menyediakan data yang berhubungan dengan seksi Promosi Kesehatan

dan Peran Serta Masyarakat ;

d. Membuat rencana dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan

dengan upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan;

e. Melakukan koordinasi dan pembinaan pelaksanaan kegiatan

peningkatan peran serta masyarakat di bidang kesehatan;

f. Menggerakkan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan melalui

organisasi kemasyarakatan, generasi muda, pramuka dan LSM;

g. Membina dan mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis

Masyarakat;

h. Mengumpulkan bahan serta mengolah laporan dan evaluasi

pelaksanaan bimbingan penyuluhan kesehatan pada masyarakat;

i. Melakukan koordinasi dan pembinaan pelaksanaan bimbingan

penyuluhan kesehatan dengan instansi terkait;

j. Menjalin kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor;

k. Menyusun dan menganalisa data untuk laporan kegiatan seksi promosi

kesehatan dan peran serta masyarakat ;

l. Melakukan pencatatan dan memberikan laporan kepada Kepala Bidang;

m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

D.3. Seksi Registrasi dan Akreditasi

( 1 ) Seksi Registrasi dan Akreditasi mempunyai tugas Menyusun perencanaan,

pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian tentang

registrasi dan akreditasi tenaga dan sarana pelayanan kesehatan serta

berbagai fasilitas kesehatan lainnya.

Page 33: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 35

( 2 ) Uraian tugas seksi Registrasi dan Akreditasi sebagaimana yang dimaksud

ayat ( 1 ) adalah :

a. Membuat rencana dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan

dengan registrasi tenaga kesehatan ;

b. Melakukan pemantauan dan pembinaan secara terpadu bersama tim

terkait ;

c. Melakukan pengumpulan data, analisa data yang berhubungan dengan

kegiatan seksi registrasi dan akreditasi ;

d. Melakukan Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan

pelatihan kesehatan dalam rangka pelaksanaan pelatihan yang

terakreditasi ;

e. Mengeluarkan surat izin praktek tenaga kesehatan ;

f. Menyusun dan menganalisa data untuk laporan kegiatan seksi registrasi

dan akreditasi;

g. Sertifikasi alat kesehatan dan PKRT Kelas I;

h. Pembenaran izin sarana kesehatan meliputi Rumah Sakit Pemerintah

kelas C dan kelas D, rumah sakit swasta setara, Praktek Berkelompok,

Klinik umum/ Spesialis, Rumah Bersalin, Klinik Dokter Keluarga/ Dokter

Gigi Keluarga, Kedokteran Komplementer dan Pengobatan Tradisional

serta sarana penunjang yang setara ;

i. Pemberian izin apotik dan toko obat;

j. Menjalin kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor;

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Page 34: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 36

E. JAMINAN DAN SARANA KESEHATAN

( 1 ) Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Dinas.

( 2 ) Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan mempunyai tugas membantu

Kepala Dinas dalam pelayanan jaminan kesehatan, perencanaan dan

pengadaan serta monitoring evaluasi sarana dan peralatan kesehatan dan

kefarmasian.

( 3 ) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat ( 2 ), Bidang

Jaminan dan Sarana Kesehatan berfungsi :

a. Penyelenggaraan Jaminan kesehatan meliputi kepesertaan,

pemeliharaan dan pembiayaan.

b. Pelayanan sarana dan prasarana kesehatan (puskesmas dan pustu);

c. Penyelenggaraan kefarmasian meliputi obat, makanan dan minuman,

napza, kosmetika dan alat kesehatan.

E.1. Seksi Jaminan Kesehatan

( 1 ) Seksi Jaminan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang

dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi jaminan

pemeliharaan kesehatan masyarakat sesuai kondisi lokal.

( 2 ) Uraian tugas seksi Jaminan Kesehatan sebagaimana yang dimaksud ayat

( 1 ) adalah :

a. Merencanakan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan

Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kota Padang

b. Mengelola Jamkesmas

Page 35: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 37

c. Mengelola Jamkesda

d. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor terkait

e. Melakukan sosialisasi jaminan kesehatan

f. Melaksanakan pembinaan, monitoring pengawasan dan evaluasi

pelaksanaan jaminan kesehatan.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

E.2. Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan

( 1 ) Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan mempunyai tugas membantu

Kepala Bidang dalam perencanaan dan pengadaan pelayanan sarana dan

peralatan kesehatan;

( 2 ) Uraian tugas seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan sebagaimana

dimaksud ayat ( 1 ) adalah :

a. Perencanaan, pengadaan dan rehabilitasi sarana dan prasarana kantor

kesehatan, puskesmas dan Pustu ;

b. Perencanaan, pengadaan dan pendistribusian alat kesehatan ;

c. Melaksanakan pembenaran, monitoring, pengawasan terhadap alat

kesehatan di Puskesmas dan Pustu ;

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

E.3. Seksi Kefarmasian

( 1 ) Seksi kefarmasian membantu Kepala Bidang dalam penyelenggaraan

kefarmasian meliputi obat, makanan dan minuman, napza, kosmetika dan

alat kesehatan.

( 2 ) Uraian tugas seksi Kefarmasian sebagaimana dimaksud ayat ( 1 ) adalah :

Page 36: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 38

a. Melaksanakan perencanaan, pengadaan dan pengawasan obat;

b. Melaksanakan pembinaan manajemen pengelolaan obat Puskesmas;

c. Pengawasan dan registrasi makanan dan minuman produksi rumah

tangga.

d. Pembinaan, monitoring, pengawasan dan evaluasi ke Puskesmas, toko

obat, apotik, toko makanan dan minuman, sarana produksi dan

distribusi sediaan farmasi lainnya;

e. Pengambilan sampel / contoh sediaan farmasi dilapangan;

f. Melaksanakan rekapitulasi laporan pemakaian narkoba Puskesmas,

Apotik, Rumah Sakit type C, D dan melaporkan per triwulan ke Propinsi.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Page 37: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 39

BAB V

PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN

5.1. PROGRAM KESEHATAN

Program yang telah disusun dan ditetapkan sebagai strategi

kebijakan Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2009 terdiri dari :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

4. Program Peningkatan Pengembangan sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

7. Program Pengawasan Obat dan Makanan

8. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

9. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

10. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

11. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

12. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

13. Program Pengadaan Peningkatan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

14. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

15. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

16. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah

17. Program Asuransi Kesehatan

Page 38: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 40

5.1.1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Tujuan program ini adalah untuk memenuhi kebutuhan administrasi

perkantoran dan pelayanan umum dilingkungan Dinas Kesehatan.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini antara lain :

a. Penyediaan jasa surat menyurat

b. Penyedian jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

c. Penyedian jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan

dinas/operasional

d. Penyedian jasa kebersihan kantor

e. Penyedian Alat Tulis kantor

f. Penyedian barang cetakan dan penggandaan

g. Penyedian komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

h. Penyedian bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

i. Penyedian makanan dan minuman

j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

k. Penyedian peralatan kebersihan

l. Peningkatan jasa pelayanan publik

m. Peningkatan pelayanan administrasi dan pelayanan kantor

5.1.2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Apa ratur

Tujuan program ini adalah untuk pemeliharaan gedung dan kendaraan

dinas dilingkungan dinas Kesehatan.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini antara lain :

a. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

b. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

c. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan dan peralatan gedung kantor

Page 39: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 41

5.1.3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Ap aratur

Program ini bertujuan untuk meningkatakan kinerja dan kualitas aparatur

Negara melalui pertemuan dan bimbingan teknis ke puskesmas. Kegiatan

yang dilakukan adalah pengolahan data kepegawaian tenaga kesehatan.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini antara lain :

a. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

b. Operasional bimbingan teknis ke lapangan

5.1.4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pela poran Capaian

Kinerja dan Keuangan

Tujuan program adalah untuk menunjang kegiatan entry data keuangan

pada aplikasi SIPKD di DPKA balaikota yang menghasilkan laporan

keuangan untuk mengetahui capaian kinerja dan keuangan Dinas

Kesehatan Kota Padang.

5.1.5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program ini bertujuan untuk menjamin ketersedian obat di Puskesmas dan

Puskesmas Pembantu di Kota Padang. Kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain :

a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

b. Pengadaan Bahan Logistik (Bahan Habis Pakai)

5.1.6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan

kesehatan dasar dan rujukan.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan program adalah:

a. Peningkatan kesehatan masyarakat

b. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

Page 40: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 42

5.1.7. Program Pengawasan Obat dan makanan

Program ini bertujuan untuk memantau peredaran obat, kosmetik dan

makanan di masyarakat, kegiatan yang dilaksanakan antara lain :

a. Pengawasan peredaran obat dan makanan

- Pengamanan bahaya penyalahgunaan obat narkotika,

Psikotropika, zat adiktif lain dan bahan berbahaya lainnya

- Pengamanan dan pengawasan makanan dan bahan tambahan

makanan

- Pengawasan obat, obat tradisional, kosmetik dan alat kesehatan

- Pelayanan penggunaan obat generik

5.1.8. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Tujuan dari program ini adalah untuk merubah perilaku masyarakat agar

berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan melalui pemberdayaan

masyarakat dan menanfaatkan media promosi. Kegiatan yang dilakukan

untuk mencapai tujuan program adalah pengembangan media promosi

dan informasi sadar hidup sehat.

5.1.9.Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Program ini bertujuan untuk menanggulangi masalah gizi di kota Padang.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan

program adalah :

a. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), kurang Vitamin A dan

kekurangan zat gizi mikro lainnya

Page 41: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 43

5.1.10.Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Program ini bertujuan untuk menurunkan kasus penyakit yang berbasis

lingkungan. Kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan program tersebut

adalah pengawasan kualitas air dan lingkungan.

5.1.11.Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyak it Menular

Tujuan dari program ini adalah untuk menurunkan angka kesakitan

dan kematian karena penyakit menular. Kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan dalam program ini adalah :

a. Penyemprotan / Fogging sarang nyamuk

b. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

c. Peningkatan imunisasi

d. Penanggulangan wabah dan bencana

e. Pelayanan kesehatan jemaah haji

5.1.12.Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Tujuan Program ini adalah menyusun laporan kesehatan dan standar

pelayanan minimal bidang kesehatan, dimana kegiatannya meliputi :

a. Penyusunan Standar Pelayanan Minimal

b. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

5.1.13.Program Pengadaan Peningkatan Perbaikan Sara na dan Prasarana

Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan fasilitas sarana dan

prasarana kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar dengan

pembangunan dan rehabilitasi fasilitas kesehatan yang rusak akibat

gempa tanggal 30 september 2009 lalu. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan

dalam mencapai tujuan program adalah sebagai berikut :

Page 42: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 44

a. Pembanguan puskesmas

b. Pembangunan Puskesmas Pembantu

c. Pengadaan saran dan prasarana puskesmas

d. Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu

e. Rehabilitasi sedang/berat puskesmas

f. Pengadaan alat kedokteran dan alat laboratorium

g. Pengadaan Obat Program dan Vaksin

h. Pembanguan Poskesdes

5.1.14.Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kese hatan

Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan

bagi masyarakat miskin kota Padang, adapun kegiatan yang dilakukan

untuk mencapai tujuan program adalah Kemitraan asuransi kesehatan

masyarakat

5.1.15.Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu

Balita tentang tumbuh kembang anak dan meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan anak Balita, kegiatan yang dilakukan dalam menunjang

pencapaian tujuan program adalah pelayanan kesehatan kepada anak

Balita.

5.1.16.Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan bagi anak sekolah dengan melihat status gizi anak sekolah

serta absensi sesuai dengan SKB 4 menteri dan Permenkes No

741/Menkes/PER/VII/2008. Kegiatan yang dilakukan dalam menunjang

Page 43: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 45

program tersebut adalah peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan

anak sekolah, melaui kegiatan screning anak sekolah.

5.1.17.Program Asuransi Kesehatan

Tujuan dari program ini adalah terjaminnya pelayanan kesehatan bagi

peserta askes pegawai negeri asuransi kesehatan pegawai di dinas

kesehatan kota Padang.

5.2. INDIKATOR KESEHATAN

Agar keberhasilan pembangunan kesehatan dapat diketahui dan

terukur, ada berapa indikator yang dijadikan acuan dalam melaksanakan

program dan kegiatan di Dinas Kesehatan Kota Padang. Indikator tersebut

merupakan indikator kunci pelayanan kesehatan yang terkandung dalam

Tujuan MDGs Tahun 2007/ 2008 yaitu :

1. Kasus kematian bayi dan balita

Kasus kematian bayi pada tahun 2009 sebanyak 37 kasus/16.449 KH dan

tahun 2010 meningkat yaitu sebanyak 86 kasus/16.492,sedangkan kasus

kematian balita pada tahun 2009 sebanyak 10 kasus dan tahun 2010

sebanyak 10 kasus juga.

2. Kasus kematian ibu

Kasus kematian Ibu tahun 2009 sebanyak 14 kasus/19.657 KH dan tahun

2010 sedikit meningkat yakni sebanyak 15 kasus/16.492 KH.

3. Prevalensi Gizi buruk

Berdasarkan hasil pemantauan status gizi (PSG), prevalensi gizi buruk

dengan indikator BB/TB pada tahun 2009 adalah 0.74 % dan tahun 2010

jumlahnya meningkat yaitu 2.22 % .

Page 44: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 46

4. Kasus HIV dan AIDS, Malaria

Pada Tahun 2009 ditemukan kasus HIV/AIDS sebanyak 51 kasus dan tahun

2010 sebanyak meningkat yaitu sebanyak 59 kasus. Sedangkan kasus

malaria pada tahun 2009 ditemukan sebanyak 195 kasus dan tahun 2010

menurun yakni sebanyak 187 kasus.

5. Umur harapan hidup

Umur harapan hidup tahun 2009 adalah 70.4 tahun dan tahun 2010 meningkat yaitu

70.9 tahun.

Page 45: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 47

BAB VI

PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2010

Selain pembiayaan APBD Kota, dalam pelaksanaan program

kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Padang juga ditunjang oleh pembiayaan dari

berbagai sumber antara lain APBN (DAK, Dekon) dan APBD Propinsi dan dana

dari BNPB.

6.1. PEMBIAYAAN BERSUMBER APBD KOTA PADANG

Tabel 6.1.

Anggara Belanja APBD Kota Padang Tahun 2009- 2010

No Kegiatan Belanja Jumlah (Rp) Realisasi Anggaran (Rp) %

2009 2010 2009 2010 2009 2010

1

a

2

a

b

c

Belanja tidak langsung

Belanja Pegawai/

Personalia

Belanja Langsung

Belanja Pegawai

Belanja Barang dan Jasa

Belanja Modal

34.130.632.391,10

1.464.015.349,90

7.829.745.200

7.991.081.000

37.151.248.650,54

1.051.461.360

11.649.167.554

2.227.891.314

33.094.118.747

1.258.146.600

7.400.133.676

7.861.944.773

36.553.762.547

949.373.160

11.331.871.526

2.186.963.000

96,96

86

95

99

98.39

90.29

97.28

98.16

Jumlah

51.415.473.941

52.079.768.878,54

49.614.343.796

51.021.970.233

96,5

97. 97

Sumber : DKK Padang

Tabel di atas menggambarkan jumlah anggaran belanja kesehatan untuk Dinas

Kesehatan Kota Padang yang bersumber dari APBD. Terlihat peningkatan jumlah

belanja tidak langsung, ini dikarenakan kenaikan gaji pada tahun 2010 sebanyak 5

%. Belanja barang dan jasa juga meningkat, khususnya pada belanja pengadaan

obat dan vaksin dan premi asuransi jamkesda dengan relaisasi 97,28 % pada

Page 46: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 48

tahun 2010, sedangkan belanja modal berkurang karena adanya bantuan luar

negreri untuk pembangunan pasca gempa. Realisasi anggaran meningkat pada

tahun sebelumnya dari 96,5 % menjadi 97,97 %, ini menggambrakan kinerja yang

meningkat dari Dinas Kesehatan Kota Padang.

6.2. PEMBIAYAAN BERSUMBER SELAIN APBD KOTA PADANG

Tabel 6.2.

Sumber-sumber Lain Pembiayaan Kesehatan Tahun 2009- 2010

No Sumber Kegiatan Belanja

Jumlah (Rp.) Realisasi (Rp) % 2009 2010 2009 2010 2009 2010

1 2 3 4 5 6

NLR (Nederland Leprose) ISS GAVI BLN APBN WHO BNPB

Kusta Imunisasi Surveylance epidemiologi PAMSIMAS Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Program Perbaikan Gizi Pengembangan desa siaga Bansos Jamkesmas Campak pasca gempa Kes.Gizi dan KIA Kegiatan DBD

2.400.000.- 19.255.000.- 15.360.000.- 231.295.000.- 34.800.000,- 85.260.000,- 70.985.000,- 27.919.250,- 54.000.000,- 200.830.000,-

0

0

2.400.000,-

0 12.960.000,- 311.400.000,- 43.850.000,- 119.365.000,- 75.410.000,-

0

0

0 2.843.479.400 275.000.000,-

1.200.000,- 19.255.000,- 12.960.000,- 148.390.000,- 20.149.200,- 32.313.500,- 63.176.650,- 27.813.150,- 35.000.000,- 200.830.000,-

0

0

2.400.000

0 12.960.000,- 277.910.000 33.650.000,- 76.185.000,- 73.260.000,-

0 0 0

904.872.000 275.000.000

50

100

84,4

64,2

57,9

37,9

89

99,62

65

100

0

0

100

0

100

89.2

76.74

63.83

91.15

0

0

0

41.49

100 JUMLAH 742.104.250 3.683.864.400,

- 561.087.500 1.656.237.000 75.60 44.95

Sumber :DKK Padang

Page 47: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 49

Dari tabel diatas dapat dilihat realisasi keuangan yang terendah berasal dari

pembiayaan yang bersumber dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan

Bencana) dengan sub kegiatan kesehatan gizi dan KIA yaitu 41.49 %. Hal ini

disebabkan oleh terlambatnya dana ini turun ke Dinas Kesehatan Kota Padang

yaitu pada bulan September 2010 sehingga batas waktu pencairan dana sangat

pendek.

Page 48: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 50

BAB VII

PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian

indikator pelayanan kesehatan dan capaian program kesehatan denngan

menggunakan tolok ukur target. Tabel berikut ini menggambarkan capaian

indikator Standar Pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan dari tahun 2008-

2010.

Tabel 7.1.

Indikator Kinerja SPM Kota Padang Tahun 2008-2010

NO NAMA INDIKATOR HASIL REALISASI Target

2010 (%) 2008 2009 2010

1 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 88 89,26 90,30 90

2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100 99,46 77,81 60

3

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

80 87,83 90,57 88

4 Cakupan pelayanan nifas 79 54,88 90,57 84

5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 54 88,46 97,30 89

6 Cakupan kunjungan bayi 81 89.77 96,75 90

7 Ckupan desa/ kelurahan Universal Child

84 86,54 100,00 87

8 Cakupan pelayanan anak balita

52 53,19 79,71 78

9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bln

100 100,00 100,00 100

10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100,00 100,00 100

11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

95 92,31 92,88 100

Page 49: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 51

NO NAMA INDIKATOR HASIL

REALISASI Target

2010 (%) Target 2010 (%)

2008 2009 2010

12 Cakupan peserta KB aktif 66 72,94 75,84 73

13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

a. AFP Rate per 100.000 penduduk < 15 tahun 0 120 100,00 100

b. Penemuan penderita pneumonia balita 9 9,47 9,71 60

c. Penemuan pasien baru TB BTA positif

36 56,54 61,99 70

d. Penderita DBD yang ditangani 100 100 100,00 100

e. Penemuan penderita diare 100 123 35,16 100

14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin

120 100 121,91 100

15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

100 100 0,92 100

16

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan RS di kab/kota

100 100 100,00 100

17

Cakupan desa/ kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 24 jam

100 100 100,00 97

18 Cakupan desa siaga aktif 80 38,46 23,08 50

Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat dari pencapaian

standar pelayanan minimal (SPM bidang kesehatan) yang telah ditetapkan oleh

kota masing- masing kota sesuai dengan kemampuan daerah. Dari tabel diatas

dapat dillihat perkembangan capaian indikator yang cenderung meningkat, hal ini

menunjukkan keseriusan Dinas Kesehatan Kota dalam mengatasi pelbagai

masalah kesehatan di Kota Padang. Walaupun masih ada beberapa indikator

yang masih belum bisa dilihat perbandingan capaiannya, dikarenakan

penghitungan dan defenisi operasional yang kurang tepat dari indikator tersebut.

Page 50: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 52

Pencapaian program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2010

berdasarkan bidang membawahinya dapat dilihat dalam uraian sebagai berikut :

7.1. SEKRETARIAT

Kedudukan Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Padang sebagai unsur

membantu Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dengan tugas pokok

melaksanakan kewenangan dibidang sekretariat mempunyai tiga Sub.

Bagian Yaitu Sub.Bagian Umum & Kepegawaian, Sub. Bagian Keuangan

dan Sub. Bagian Penyusunan Program yang dipimpin oleh Sekretaris dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang.

7.1.1 Sub.Bagian Umum & Kepegawaian

Pada tahun 2010 setelah mengalami beberapa perubahan sub.bag

umum dan kepegawaian mempunyai total dana program sebesar Rp.

2.307.598.010,-. Total dana program yang direalisasikan adalah sebesar

Rp 2.081.447.256,- ( 90,20 % ).

Kegiatan yang rumah tangga dan kepegawaian yang telah dilaksanakan

pada sub bagian Umum & Kepegawaian antara lain :

A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Dalam rangka untuk melaksanakan tertib administrasi perkantoran

maka perlu dilakukan berbagai kegiatan yang mendukung pelaksanaan

administrasi Perkantoran antara lain :

• Penyediaan jasa surat menyurat.

• Penyediaan jasa komunikasi , sumber daya listrik, air dan telepon.

• Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan

dinas/operasional.

Page 51: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 53

• Penyediaan jasa kebersihan kantor.

• Penyediaan alat tulis kantor.

• Penyediaan barang cetakan dan pengandaan.

• Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan

kantor.

• Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan.

• Penyediaan makanan dan minuman.

• Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah.

• Penyediaan peralatan kebersihan kantor.

• Peningkatan pelayanan jasa publik.

• Peningkatan Pelayanan administrasi dan pelayanan kantor

B. Program Peningkatan Peningkatan Sarana dan Prasa rana

Dalam rangka untuk melaksanakan program peningkatan sarana dan

prasarana maka Dinas Kesehatan Kota Padang melaksanakan

kegiatan kegiatan antara lain :

• Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.

• Pemeliharaan rutin /berkala kendaraan dinas/operasional.

• Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan dan peralatan kantor.

Disamping kegiatan – kegiatan tersebut diatas Sub. Bagian Umum dan

Kepegawaian juga bertugas mengurus kepegawaian di lingkungan Dinas

Kesehatan adapun hasil kegiatan selama Tahun 2010 :

1. Sumber Daya Kesehatan yang ada pada Dinas Kesehatan Kota

Padang Tahun 2010 adalah 1.187 orang yang terbagi atas :

Page 52: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 54

a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 987 orang.

b. Pegawai NPD sebanyak 18 orang.

c. Pegawai Harian Musiman sebanyak 12 orang.

d. Pegawai Felontir sebanyak 76 orang

e. Pegawai Tidak Tetap ( PTT ) sebanyak 94 orang yang terdiri

dari :

• Dokter sebanyak 3 orang.

• Bidan sebanyak 91 orang .

UPT Dinas Kesehatan yaitu puskesmas dan Gudang Farmasi

mempunyai tenaga fungsional. Tenaga fungsional ini antara lain

dokter umum, dokter gigi, perawat / bidan, gizi, sanitasi , farmasi

,adminkes dan lain - lain.

2. Administrasi kepegawaian yang dilaksanakan pada tahun 2010 adalah :

a. orang Pengurusan kenaikan gaji berkala sebanyak 293 orang

b. Pengurusan kenaikan pangkat, terbagi dalam 2 (dua) periode, yaitu :

a. April sebanyak 124 orang ( 106 angka kredit dan 18 orang reguler )

b. Oktober sebanyak 108 orang ( 95 orang angka kredit dan 13 orang

reguler )

c. Pengurusan mutasi/pindah pegawai, yaitu 31 orang masuk ke kota

Padang ( 3 orang dari luar propinsi dan 28 orang dari dalam propinsi) ,

8 orang keluar kota Padang (3 orang luar propinsi dan 5 orang dalam

propinsi) dan 1 orang pindah dari Dinas Kesehatan Kota Padang ke

kantor Camat Lubuk Begalung Kota Padang,

Page 53: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 55

d. Pegawai titipan dari Pemko Padang (DKK Padang) ke daerah lain

sebanyak 11 orang, dan pegawai titipan dari daerah lain ke Pemko

Padang (DKK Padang) sebanyak 2 orang.

e. Pengurusan pensiun sebanyak 11 orang

f. Pengangkatan pegawai baru ( CPNS ) sebanyak 35

7.1.2. Sub Bagian Keuangan

Sesuai dengan bidang tugasnya, Bendaharawan di bawah lingkungan

Dinas kesehatan telah melakukan pembukuan / administrasi keuangan serta

pembuatan SPJ setiap bulan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sub.Bag Keuangan dalam rangka melaksanakan kegiatannya telah

melakukan administrasi keuangan baik kegiatan langsung dan kegiatan tak

langsung dengan perincian sebagai berikut :

A. Anggaran

A.1 Pendapatan / Penerimaan

Dibidang penerimaan daerah Dinas Kesehatan sesuai dengan

Peraturan daerah No. 3 tahun 2000 tentang retribusi pelayanan Kesehatan

berperan memberikan dukungan bagi terlaksananya upaya kegiatan

ektensifikasi dan intensifikasi penerimaan daerah. Kewajiban tugas Dinas

Kesehatan Kota Padang untuk melakukan pemungutan secara operasional

dilaksanakan melalui retribusi atas pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh

Unit Pelaksana Teknis, Adapun penerimaan retribusi kesehatan di UPT

Dinas Kesehatan Kota Padang berupa karcis Umum, Pelayanan Gigi, dan

Laboratorium (sampai dengan maret 2009). Setelah Peraturan daerah No.5

Tahun 2009 tentang “Pengobatan Gratis dan pemberian uang transportasi

Page 54: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 56

Rp.2000,- kepada pasien” dikeluarkan maka retribusi pelayanan kesehatan

tidak dipungut lagi, kecuali surat keterangan kesehatan umum, surat

keterangan kesehatan pelajar dan ambulance.

A.2 Belanja /Pengeluaran Yang Berasal Dari :

a. APBD Kota Padang :

Dari APBD Kota Padang termasuk dana DAK yang dialokasikan ke Dinas

Kesehatan Kota Padang sebanyak Rp. 52.079.768.878,54. dan terealisasi

sebesar Rp. 51.021.970.233,- (97. 97 % ) . Anggaran ini alokasikan

untuk kegiatan – kegiatan belanja tak langsung dan belanja langsung.

b. Dana APBN :

Dana APBN untuk Dinas Kesehatan Kota Padang antara lain berupa

Program Upaya Kesehatan masyarakat,Program Perbaikan gizi, Program

promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dan Pamsimas Rp.

550.025.000,-,- terealisasi sebanyak Rp. 461.005.500,- (83.82 % ) .

c. Dana – Dana Lainnya

Program Dinas Kesehatan Kota Padang yang dianggarkan menggunakan

dana lainnya:

• NLR (Nederland Leprosis)

Untuk Kegiatan Program Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Kusta

melalui sumber NLR (Nederland Leprosis) sebesar Rp.2.400.000,- dan

terealisasi 100 %.

• BLN

Surveilanse Epidemiologi : Rp. 12.960.000 terealisasi 100 %.

Page 55: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 57

• BNPB

- Kegiatan DBD : Rp.275.000.000 dan terealisasi 100 %

- Kes.Gizi dan KIA : Rp. 2.843.479.400 dan terealisasi Rp. 904.872.000

(41.49 %)

B. BELANJA TIDAK LANGSUNG

Belanja Pegawai /Personalia :

Anggaran ini dialokasikan dalam rangka memenuhi kebutuhan gaji dan

tunjangan Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang.

Tujuannya adalah memenuhi biaya gaji dan tunjangan –tunjangan lain berupa :

• Gaji pokok PNS

• Tunjangan keluarga

• Tunjangan jabatan

• Tunjangan fungsional

• Tunjangan fungsional umum

• Tunjangan beras

• Tunjangan PPh / tunjangan khusus

• Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja.

• Tunjangan penghasilan berdasarkan tempat kerja.

Dari anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Padang Dinas Kesehatan Kota

Padang, untuk belanja Aparatur ( Tidak Langsung ) mendapat sebesar Rp.

37.151.248.650,54,- terealisasi sebesar Rp. 36.553.762.547,- (98.39 % ) dan dana

tersebut dialokasikan untuk biaya belanja Pegawai ( Gaji/ Tunjangan PNS ).

Page 56: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 58

7.1.3. Sub Bagian Penyusunan Program

Sub Bagian Penyusunan Program selama tahun 2010 telah

melaksanakan kegiatan yang yang bersifat perencanaan dan Pelaporan.

Kegiatan yang berupa perencanaan, diantaranya adalah membuat Rencana

Kerja, Rencana Kerja Anggaran, melaksanakan Proses Pembuatan RKA

sampai menjadi DPA melalui proses entry data ke aplikasi SIPKD, Konsultasi

RKA/DPA ke Bagian Keuangan Pemko Padang, Mengikuti Musrenbang,

membuat Renstra, Penetapan Kinerja (Tapkin), Pembinaan perencanaan ke

Puskesmas dan mengikuti kegiatan lain yang dilaksanakan oleh Pemda.

Sedangkan kegiatan yang bersifat pelaporan adalah Pembuatan Laporan

Tahunan Dinas Kesehatan, buku Profil Kesehatan Kota Padang dan LAKIP.

Subag penyusunan program telah menerapkan sistem satu pintu untuk

manajemen data dimulai pada tahun 2010, dimana sumber data kesehatan

baik program maupun keuangan dari Dinas Kesehatan Kota Padang telah

dipusatkan di subag penyusunan program. Sehingga kegiatan pengolahan

data dan pendistribusian data dan informasi kesehatan dilaksanakan di sub

bagian ini, baik itu data yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk penelitian

maupun data untuk lintas program dan sektoral yang terkait.

Proses dan sistem pengolahan data juga dikembangkan dari SIKNAS

ONLINE ke sistem informasi kesehatan daerah (SIKDA) melalui sebuah

aplikasi Infokes yang merupakan sistem pengolahan data pelaporan di

puskesmas dan DKK Padang. Aplikasi ini merupakan hibah dari Dinas

kesehatan Propinsi untuk semua Puskesmas dan DKK Padang, dimana dua

(2) Puskesmas dijadikan percontohan untuk manajemen pasien yaitu

Puskesmas Nanggalo dan Puskesmas Seberang Padang. Sistem ini belum

Page 57: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 59

berjalan sebagaimana diharapkan dikarenakan kendala teknis dan sumber

daya manusia operator computer di puskesmas yang masih butuh pelatihan

mengingat bukan berbasis ilmu computer. Direncanakan pada tahun 2011

sistem ini sudah berjalan sebagaimana diharapkan.

7.2. BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

7.2.1. Seksi Promosi Kesehatan

A. Kelurahan Siaga

Kelurahan Siaga adalah Kelurahan yang penduduknya memiliki

kesiapan sumberdaya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah

dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan

kesehatan secara mandiri. Kelurahan Siaga dibentuk berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 564/Menkes/SK/VIII/2006.

Pengembangan Kelurahan Siaga dilaksanakan melalui pembentukan

Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) yaitu salah satu Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk dalam rangka

menyediakan/mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang

meliputi kegiatan peningkatan hidup sehat (Promotif), pencegahan

penyakit (Preventif), pengobatan (Kuratif) yang dilaksanakan oleh tenaga

kesehatan terutama bidan dengan melibatkan kader dan tenaga sukarela

lainnya. Pada tabel berikut ini dapat terlihat data Poskeskel di kota

Padang sampai dengan tahun 2010.

Page 58: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 60

Tabel 7.2.

Data Pos Kesehatan Kelurahan di Kota Padang s/d tah un 2010

No PUSKESMAS POSKESKEL THN

DIBANGUN SUMBER

DANA

1 Seberang Padang.

- Kel. Seb. Padang 2006 APBD

2 Pemancungan - Kel. Bt.Arau 2007 APBD

3 Rawang - Kel. Teluk Bayur 2010 PNPM

4 Padang Pasir - Kel. Rimbo Kaluang

- Kel Kp.Pondok

2007 2010 APBD

Swadaya

5 Ulak Karang - Kel. Ulak Karang

Selatan 2010

APBD

6 Andalas - Kel. Kb Marapalam 2007 APBD

7 Lapai - Kel.Kp.Olo 2007 APBD

8 Belimbing

- Kel Gn. Sarik

- Kel. Sei Sapih

- Kel. Ps. Lalang

- Goa

2009

2009

2006

2006

APBD APBD APBD APBD

9 Ambacang - Kel. Lb Lintah

- Kel Ps. Ambacang

2008

2010

APBD APBD

10 Pauh

- Kel. Kt.Luar,

- Kel. Limau Manis

- Kel. Pisang

2007 2007 2008

APBD APBD APBD

11 Lubuk Kilangan - Kel. Indarung

- Kel. Tarantang

2008 2009 Swadaya

Swadaya

12 Lubuk Begalung - Kel. Tj. Aur

- Kel. Cangkeh

2006 2008 APBD

APBD

13 Bungus - Kel.Bungus Barat 2008 APBD

14 Air Dingin - Kel. Koto Panjang 2007 APBD

Jumlah 23 Kelurahan

Page 59: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 61

Untuk pelaksanaan Kelurahan Siaga di Kota Padang sudah

dibangun 19 Poskeskel pada Tahun 2009 dan pada tahun 2010

bertambah 4 Poskeskel lagi . Sumber dana pembangunan Poskeskel

bukan saja berasal dari APBD tapi juga swadaya masyarakat dan dana

dari PNPM mandiri.

Dalam rangka pengembangan Kelurahan Siaga baru telah dilakukan

kegiatan Sosialisasi kepada Lurah, Tokoh Masyarakat dan Sektor Terkait.

Pada tabel berikut dapat dilihat jumlah dokter, bidan dan kader yang

sudah dilatih untuk kelurahan siaga di kota Padang sampai dengan tahun

2010.

Tabel 7.3.

Data dokter, Bidan dan Kader Kelurahan Siaga Yang T elah Dilatih

Sampai Dengan Tahun 2010

No PUSKESMAS DOKTER BIDAN KADER

1 Seberang Padang 1 2 4

2 Pemancungan 0 2 10

3 Rawang 0 3 4

4 Padang Pasir 1 5 10

5 Ulak Karang 0 2 56

6 Alai 1 4 4

7 Air Tawar 1 3 12

8 Andalas 1 3 10

9 Nanggalo 0 3 6

10 Lapai 0 3 6

11 Kuranji 1 1 4

12 Belimbing 1 4 4

13 Ambacang 1 4 28

14 Pauh 0 9 6

15 Lubuk Kilangan 0 7 13

16 Lubuk Begalung 1 10 150

17 Pengambiran 0 5 4

18 Bungus 1 3 4

19 Lubuk Buaya 1 7 6

20 Air Dingin 1 6 4

J U M L A H 12 86 345

Page 60: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 62

Berdasarkan tabel di atas, jumlah dokter yang sudah dilatih sampai

tahun 2010 adalah 12 orang, bidan 86 orang dan kader 345 orang. Dari 86

orang bidan yang dilatih kelurahan siaga 7 orang sudah pindah dari kota

Padang karena diterima sebagai di luar kota Padang.

Tabel 7.4.

Tingkat Perkembangan Kelurahan Siaga Aktif Kota Pad ang Tahun 2010

NO PUSKESMAS Jumlah PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

Kelurahan JML % JML % JML % JML %

1 Air Tawar 3 2 66.7 1 33.3 0 0 0 0

2 Ulak Karang 2 0 0 2 100 0 0 0 0

3 Alai 2 2 100 0 0 0 0 0

4 Seb Padang 4 3 75 1 25 0 0 0 0

5 Rawang Barat 3 3 100 0 0 0 0 0 0

6 Pemancungan 5 0 0 5 100 0 0 0 0

7 Andalas 10 9 90 1 10 0 0 0 0

8 Padang Pasir 10 8 80 2 20 0 0 0 0

9 Lubuk Buaya 7 5 71.4 2 28.6 0 0 0 0

10 Air Dingin 6 5 83.3 1 16.7 0 0 0 0

11 Nanggalo 3 2 66.7 1 50 0 0 0 0

12 Lapai 3 3 100 0 0 0 0 0 0

13 Belimbing 3 1 33.3 2 66.7 0 0 0 0

14 Kuranji 2 2 100 0 0 0 0 0 0

15 Ambacang 4 2 50 2 50 0 0 0 0

16 Pauh 9 8 88.9 1 11.1 0 0 0 0

17 Lubuk kilangan 7 5 71.4 2 28.6 0 0 0 0

18 Lubuk Begalung 10 9 90 1 10 0 0 0 0

19 Pengambiran 4 4 100 0 0 0 0 0 0

20 Bungus 7 6 85.7 1 14.3 0 0 0 0

Jumlah 104 79 76 25 24 0 0 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat perkembangan

Kelurahan Siaga Aktif Pratama sebanyak 76 persen, Madya 24 persen,

sedangkan untuk tingkat Purnama dan Mandiri belum ada.

Page 61: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 63

B. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)

Pesantren merupakan kelompok masyarakat yang harus dibina,

yang mempunyai warga belajar yang disebut santri. Para santri ini

jumlahnya cukup banyak sehingga nantinya diharapkan memiliki

kemampuan sebagai inovator moral, spritual dan intelektual yang

bernuansa Islami.

Di pesantren Kota Padang terdapat sebanyak 2.330 orang santri dengan

guru yang telah dilatih tentang Poskestren sebanyak 4 orang. Kader Poskestren

yang ada berjumlah 39 orang.

Tabel 7.5.

Jumlah Dan Tingkat Perkembangan Poskestren Kota Pad ang Tahun 2010

NO Puskesmas Jlh Pesantren

Jlh Pos Kestren

Strata

Pratama % Madya % Purnama % Mandiri %

1. Andalas 2 2 2 100 0 0 0 0 0 0

2. Lbk Buaya 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3. Air Dingin 5 2 0 0 1 50 1 50 0 0

4. Ambacang 1 1 1 100 0 0 0 0 0 0

5. Bungus 1 1 1 100 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 12 6 4 66.6 1 16.6 1 16.6 0 0

Berdasarkan tabel diatas, dari 12 pesantren hanya 6 pesantren yang

memiliki poskestren. Tingkat perkembangan Poskestren di Kota Padang adalah

Pratama 66.6 %, Madya dan Purnama masing-masing 16.6 %.

Page 62: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 64

Grafik. 7.1.

Strata Perkembangan Poskestren DKK Padang Tahun 201 0

C. Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)

Upaya kesehatan kerja menjadi penting pada era industrialisasi

sekarang ini. Pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja

formal semakin banyak yang biasanya tetap diiringi oleh maraknya

tenaga kerja informal. Salah satu wujud kegiatan UKK adalah dibentuknya

Pos UKK disektor informal dan pelaksanaan K 3 di sektor formal. Pos UKK

merupakan bentuk operasional dari serangkaian upaya pemeliharaan

kesehatan pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang

diselenggarakan oleh masyarakat pekerja atau kelompok pekerja yang

memiliki jenis kegiatan usaha yang implementasinya mencakup:

� Adanya kerjasama lintas sektoral

� Adanya pelayanan dasar kesehatan kerja

� Adanya peran serta masyarakat

Page 63: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 65

Kegiatan spesifik yang menjadi ciri pokok Pos UKK adalah sebagai

berikut:

a. Adanya komunikasi, informasi, edukasi dan motivasi tentang

ergonomic, pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, gizi

kerja, kebugaran, penanggulangan stress, hipertensi, bahaya merokok,

pencegahan penyakit menular, keracunan makanan dan lainnya yang

berhubungan dengan keselamatan kerja.

b. Kegiatan yang bersifat lintas sektor, dengan peran masing-masing

sesuai dengan profesi dan fungsi sektor yang berkaitan.

c. Pelayanan dasar kesehatan kerja antara lain meliputi P3K, P3P,

pemantauan, penggunaan alat pelindung dan upaya penyehatan

lingkungan kerja.

d. Jumlah UKK yang ada di Kota Padang adalah 1.148 buah yang terdiri

dari berbagai jenis UKK seperti : Pabrik Makanan minuman, bengkel,

tukang jahit/border, perabot, batu merah dan lain-lain.

e. Berdasarkan hasil pembinaan ke puskesmas, didapatkan hasil bahwa

belum semua puskesmas melakukan kegiatan pembinaan dan

pembentukan Pos UKK. Jumlah Pos UKK yang aktif tahun 2010 adalah

sebanyak 3 buah yaitu di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan.

D. Tanaman Obat Keluarga (Toga)

Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan sebuah lahan atau

pekarangan yang dimanfaatkan untuk mananam tanaman yang berkhasiat

sebagai obat. TOGA merupakan wujud peran aktif masyarakat dalam

peningkatan kesehatan dan pengobatan sederhana dengan memanfaatkan

Page 64: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 66

obat tradisionil. Hasil pendataan tanaman obat keluarga di Kota Padang

tahun 2010, seperti terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 7.6.Jumlah Dan Tingkat Perkembangan Taman Oba t

Keluarga Puskesmas sekota Padang Tahun 2010

NO Puskesmas Jumlah TOGA

Strata

Pratama % Madya % Purnama % 1. Air Tawar 46 13 28.3 20 43.5 13 28.3 2. Ulak Karang 1200 1188 99 10 0.8 2 0.2 3. Alai 267 267 100 0 0 0 0 4. Seberang Padang 11 11 100 0 0 0 0 5. Rawang Barat 4 4 100 0 0 0 0 6. Pemancungan 500 400 80 100 20 0 0 7. Andalas 24 6 25 11 45.8 7 29.2 8. Padang Pasir 136 84 61.8 41 30.1 11 8.1 9. Lubuk Buaya 480 305 63.5 175 36.5 0 0 10. Air Dingin 1545 1502 97.2 43 2.8 0 0 11. Nanggalo 3 0 0 1 33.3 2 66.7 12. Lapai 1927 1343 69.7 408 21.2 159 8.3 13. Belimbing 20 18 90 0 0 2 10 14. Kuranji 460 400 87 60 13 0 0 15. Ambacang 30 30 100 0 0 0 0 16. Pauh 0 0 0 0 0 0 0 17. Lubuk Kilangan 122 45 36.9 77 63.1 0 0 18. Lubuk Begalung 367 145 39.5 207 56.4 15 4.1 19. Pengambiran 0 0 0 0 0 0 0 20. Bungus 25 25 100 0 0 0 0

JUMLAH 5639 4291 75.7 1123 19.9 196 3.5

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa tingkat perkembangan

TOGA pada umumnya masih strata Pratama yaitu sebanyak 75.7 %,

Madya 19.9 % sedangkan Purnama 3.5 %.

E. Satuan Karya Bakti Husada (SBH)

SBH (Satuan Karya Bakti Husada) merupakan bentuk partisipasi

generasi muda khususnya pramuka di dalam bidang kesehatan. SBH

merupakan bentuk wadah pramuka untuk mengembangkan pengetahuan,

keterampilan, pengalaman dan kesempatan untuk membaktikan diri pada

masyarakat untuk mencapai masyarakat yang sehat.

Page 65: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 67

Kegiatan yang telah dilakukan oleh SBH Kota Padang yaitu pembinaan

SBH Kecamatan se Kota Padang, yang pesertanya adalah Kwartir Ranting sekota

Padang. SBH aktif di Kota Padang 2 buah yaitu diwilayah kerja Puskesmas

Belimbing dan Andalas, dengan tingkat perkembangan strata Pratama.

F. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dalam gedung dan diluar gedung.

1. Penyuluhan dalam gedung .

Kegiatan penyuluhan dalam gedung di Puskesmas se Kota Padang

dilaksanakan sebelum jam pelayanan dimulai. Target penyuluhan dalam

gedung adalah 2 kali dalam seminggu per puskesmas dengan jumlah total

kegiatan penyuluhan sebanyak 3204 kali yang terdiri dari berbagai topik

penyuluhan sesuai dengan rencana kerja penyuluhan masing-masing

puskesmas.

2. Penyuluhan luar gedung

Penyuluhan luar gedung adalah penyuluhan kesehatan masyarakat

yang dilaksanakan diluar gedung puskesmas seperti di Posyandu Balita,

Posyandu Usila, Kegiatan UKS , Mushalla, Mesjid, Kantor Lurah dan lain-

lain.

3. Penyuluhan Keliling

Penyebarluasan informasi kesehatan melalui penyuluhan keliling

dilaksanakan baik oleh Puskesmas maupun dari bagian Promosi

Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padang dengan frekwensi penyuluhan

sebanyak 626 kali. Frekwensi penyuluhan keliling ini belum

menggambarkan kegiatan seluruh Puskesmas di Kota Padang, karena

Page 66: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 68

ada 2 Puskesmas ( Ambacang dan Penggambiran) yang tidak

melaksanakan kegiatan penyuluhan keliling karena sarana prasarana

yang belum memadai .

4. Promosi Kesehatan melalui media

A. Media cetak

1. Poster

Poster yang dicetak dan disebarluaskan oleh DKK Padang dan

Puskesmas sebanyak 1293 lembar yang memuat tentang PHBS,

DBD, Filariasis dan lain-lain.

2. Leaflet

Leaflet dicetak tahun 2010 oleh DKK Padang sebanyak 6891 lembar

tentang filariasis, DBD, Campak , PHBS dan lain-lain .

3. Fotocopy selebaran untuk kegiatan penyuluhan keliling tentang

penyakit DBD dan campak.sebanyak 2500 lembar.

4. Spanduk

Spanduk yang dicetak oleh DKK Padang yaitu sebanyak 125 buah

dengan tema tentang Program Kesehatan dan Hari Besar

Kesehatan.

5. Cetak CD dan kaset Promosi

CD dan kaset penyuluhan dicetak oleh DKK Padang yang

menggunakan jasa production house (PH) sebanyak 21 buah.

Setiap Puskesmas dibagikan CD penyuluhan yang berisikan drama

pendek tentang penanggulangan penyakit Demam Berdarah.

B. Media Elektronik

Page 67: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 69

Promosi kesehatan melalui media elektronik berupa dialog interaktif di

Padang TV. Selama tahun 2010 dilakukan 2 kali dengan topik :

• Capaian Padang Sehat 2010

• Persiapan Kota Padang menuju Perda Kawasan Tanpa Rokok

dan pengaruh asap rokok terhadap kesehatan.

G. Posyandu

Posyandu merupakan bentuk UKBM yang paling populer dan

memberikan konstribusi terhadap percepatan penurunan angka kematian

ibu dan payi. Secara kwantitatif perkembangan Posyandu di Kota Padang

sangat menggembirakan. Jumlah Posyandu dari tahun ke tahun selalu

meningkat.tahun 2007 Posyandu berjumlah 811, tahun 2008 berjumlah

822 dan tahun 2009 berjumlah 864, tapi pada tahun 2010 mengalami

sedikit penurunan yaitu berjumlah 854 buah posyandu yang benar- benar

aktif. Bila ditinjau dari segi kwalitas, masih banyak permasalahan yang

ditemukan, untuk itu pembinaan dalam meningkatkan peran serta

masyarakat selalu terus ditingkatkan.

Page 68: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 70

Tabel 7.7.Jumlah Dan Tingkat Perkembangan Posyandu

Se-Kota Padang Tahun 2010

NO Puskesmas Jumlah

Posyandu Strata

Pratama % Madya % Purnama % Mandiri % 1. Air Tawar 24 0 0 13 54.2 8 33.3 3 12.5 2. Ulak Karang 29 0 0 10 34.5 15 51.7 4 13.8 3. Alai 29 0 0 6 20.7 11 37.9 12 41.4 4. Seberang

Padang 23 0 0 8 34.8 11 47.8 4 17.4

5. Rawang Barat 25 0 0 9 36.0 13 3 3 12 6. Pemancungan 37 0 0 3 8.1 25 67.6 9 24.3 7. Andalas 88 0 0 16 18.2 53 60.2 19 21.6 8. Padang Pasir 70 0 0 40 57.1 25 37.5 5 7.1 9. Lubuk Buaya 76 0 0 35 46.1 26 34.2 15 19.7

10. Air Dingin 59 0 0 41 69.5 11 18.6 7 11.9 11. Nanggalo 40 0 0 9 22.5 20 50 11 27.5 12. Lapai 18 0 0 0 0 11 61.1 7 38.9 13. Belimbing 30 0 0 0 0 28 93.3 2 6.7 14. Kuranji 23 0 0 18 78,3 3 13 2 8.7 15. Ambacang 28 0 0 17 60.7 8 28.6 3 10.7 16. Pauh 70 0 0 22 31.4 33 47.1 15 21.4 17. Lubuk

Kilangan 41 0 0 9 22 29 70.7 3 7.3

18. Lubuk Begalung

61 0 0 5 8.2 44 72.1 12 19.7

19. Pengambiran 45 0 0 5 11.1 35 77.8 5 11.1 20. Bungus 38 0 0 38 100 0 0 0 0

JUMLAH 854 0 0 266 31,2 447 52,3 141 16.5

Grafik 7.2.

Strata Posyandu DKK Padang Tahun 2010.

Page 69: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 71

Kegiatan Posyandu dilaksanakan oleh petugas kesehatan dibantu

oleh kader Posyandu. Jumlah kader Posyandu di Kota Padang adalah

sebanyak 3256 orang, dengan jumlah kader rata-rata 3-4 orang

perposyandu. Tahun 2010 dilaksanakan lomba penyuluhan kesehatan oleh

kader posyandu se Kota Padang yang dilaksanakan bersamaan dengan

peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2010.

H. Pengobatan Tradisional (Batra)

Berkembangnya pengobatan tradisional di Kota Padang, belum

sepenuhnya dilakukan penataan secara menyeluruh, sehingga diperoleh

pelayanan pengobatan tradisional masih apa adanya dan belum

sepenuhnya mendapat pembinaan, serta masih diragukan bila ditinjau dari

segi hygienis, seyogianya dilakukan penataan yang menyeluruh dan

bertahap agar pelayanan pengobatan tradisional aman digunakan,

bermutu, bermanfaat, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan

hukum. Jumlah pengobatan tradisional di Kota Padang sebanyak lebih

kurang 590 orang.

7.2.2. Seksi Registrasi dan Akreditasi

Ada 10 jenis perizinan yang menurut peraturan yang berlaku diterbitkan

oleh DKK Padang, yang terdiri dari :

1. Surat Izin Praktik Dokter/ Dokter Gigi

Surat Izin Praktek dokter yang diterbitkan meliputi dokter umum,

dokter gigi, dokter Spesialis dan dokter gigi spesialis. Dasar penerbitan izin

dokter dan dokter gigi adalah UU No. 29 Tahun 2004, tentang Praktik

Page 70: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 72

Kedokteran dan Permenkes RI No. 512 Tahun 2007 tentang Praktik

Kedokteran dan Penyelenggaraan Praktik Kedokteran.

Pada Tahun 2009 izin praktek dokter yang dikeluarkan adalah 230

buah dengan rincian dokter umum sebanyak 145 buah, dokter gigi

sebanyak 29 buah dan dokter spesialis sebanyak 56 buah. Jumlah ini

meningkat selama Tahun 2010, jumlah izin praktik yang telah dikeluarkan

berjumlah 370 buah yang terdiri dari :

a. Dokter Umum : 271 orang

b. Dokter Gigi : 32 orang

c. Dokter spesialis :

� Penyakit Dalam : 22 orang

� Penyakit Anak : 4 orang

� Penyakit Mata : 14 orang

� Penyakit THT : 8 orang

� Penyakit Obgyn : 10 orang

� Anastesi : 4 orang

� Penyakit Kulit Kelamin : 5 orang

2. Surat Izin Praktik Bidan (SIPB)

Surat Izin Praktik Bidan (SIPB) yang dikeluarkan terdiri dari praktik

perorangan maupun praktik pada sarana kesehatan, seperti rumah

bersalain, klinik dan rumah sakit. Dasar penerbitan Surat Izin Praktik Bidan

adalah Kepemenks RI No. 900 Tahun 2002, tentang Registrasi dan Praktik

Page 71: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 73

Bidan, Jumlah izin yang telah diterbitkan pada tahun 2009 adalah 90 buah

dan pada tahun 2010 jumlah ini sedikit menurun yaitu 72 buah .

3. Surat Izin Kerja Perawat

Surat Izin Kerja Perawat ini meliputi Izin Kerja Perawat dan Izin Kerja

Perawat Gigi. Untuk perawat Gigi Dasar hukum penerbitannya izin kerjanya

berdasarkan Kepmenkes RI No. 1019 Tahun 2000, tentang Registrasi dan

Izin Kerja Perawat Gigi dan untuk perawat adalah Kepmenkes RI No. 1239

/ Menkes / SK / XI / 2001. Surat Izin kerja perawat dikeluarkan berdasarkan

Surat Izin Perawat (SIP) yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Propinsi,

masa berlaku SIK ini sama berlakunya dengan SIP yakni 5 (lima) tahun.

Jumlah izin kerja perawat yang diterbitkan selama tahun 2010 adalah 254

buah. Jumlah ini meningkat dari tahun 2009 yaitu sebanyak 230 buah. Hal

ini dipengaruhi oleh edaran dari Kemenkes yang mewajibkan semua

perawat yang bekerja baik di instansi pelayanan pemerintah maupun

swasta dan yang sedang melaksanakan izin maupun tugas belajar

diwajibkan memiliki surat izin kerja (SIK).

4. Surat Izin Kerja Asisten Apoteker

Surat Izin Kerja Asisten Apotreker dasar hukum penerbitannya izin

kerjanya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996, tentang

Registrasi dan Izin Kerja Asisten Apoteker dan Kepmenkes RI No.

679/Menkes/SK/V/2003. Jumlah izin kerja Asisten Apoteker yang

diterbitkan selama tahun 2010 adalah 82 buah. Jumlah ini meningkat dari

tahun sebelumnya yang berjumlah 63 buah.

Page 72: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 74

5. Surat Izin Apotik

Penyelenggaraan pelayanan apotik berdasarkan pada Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 922/Menkes/SK/X/1990 tentang ketentuan dan

Tata cara pemberian izin Apotik dan Kepmenkes RI No.

1332/Menkes/SK/X/2002 tentang perizinan apotik. Jumlah izin Apotik yang

diterbitkan selama tahun 2010 adalah 43 buah. Jumlah ini meningkat dari

tahun 2009 yaitu sebanyak 27 buah.

6. Surat Izin Klinik/ Balai Pengobatan

Dalam pemberian izin klinik/ balai pengobatan mengacu pada Kepmenkes

RI No. 920 Tahun 1986. Selama Tahun 2010 jumlah izin klinik/Balai Pengobatan

yang telah dikeluarkan berjumlah 14 buah. Jika dibandingkan dari tahun

sebelumnya jumlah ini meningkat yaitu sebanyak 9 buah pada tahun 2009.

7. Surat Izin Operasional Rumah Sakit

Izin Rumah Sakit kelas C dan kelas D diberikan oleh Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota setelah mendapat rekomendasi dari pejabat yang

berwenang dibidang kesehatan pada Pemerintah Daerah Kabupaten/kota.

Dasar hukum untuk penerbitan Izin Operasional rumah sakit ini adalah

Undang-undang Republik Indonesia nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah

Sakit dan peraturan menteri kesehatan RI No.147 / MENKES / PER / II /

2010 tentang perizinan rumah sakit. Jumlah izin rumah sakit yang

diterbitkan selama tahun 2010 adalah 1 buah, dan masih dalam proses

penerbitan ada 7 buah rumah sakit.

8. Surat izin Toko Obat

Dasar hukum untuk penerbitan Surat Izin Toko Obat ini adalah

Kepmenkes RI No. 1331/Menkes/SK/X/2002, tentang Perubahan atas

Page 73: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 75

peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. 167/Kab/B.VIII/1972 tentang

Pedagang Eceran Obat. Jumlah izin toko obat yang diterbitkan selama

tahun 2010 adalah 5 buah , dan terhitung 23 buah toko obat yang

dikeluarkan izin dari tahun 2008 sampai dengan 2010.

9. Sertifikat Laik Sehat Depot Air Minum Isi Ulan g

Dasar hukum untuk penerbitan Laik Sehat Air Minum Isi Ulang ini

adalah Kepmenkes RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002, tentang syarat-syarat

dan pengawasan kualitas air minum. Jumlah laik sehat depot air minum

yang diterbitkan selama tahun 2010 adalah 121 buah. Jumlah ini meningkat

dari tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 46 buah.

10. Sertifikat Laik Sehat Catering/ Jasa Boga

Dasar hukum untuk penerbitan Laik Sehat Catering/Jasa Boga

adalah Kepmenkes RI No. 715/Menkes/SK/V/2003, tentang Persyaratan

Hygiene Sanitasi Jasa Boga.

Pada grafik dibawah ini dapat dilihat jumlah izin yang diterbitkan oleh

DKK selama tahun 2010 adalah 962 buah dengan izin yang terbanyak

adalah izin praktek dokter dan dokter gigi yaitu sebanyak 370 buah

(38,5%).

Grafik. 7.3.

Presentase Izin yang diterbitkan berdasarkan Jenis Izin Tahun 2010

Page 74: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 76

7.2.3. Seksi Perencanaan Pendayagunaan SDM Kesehat an dan Diklat:

A. Penilaian Angka Kredit

Dalam rangka pengembangan karir dan peningkatan profesionalisme

Pegawai Negeri Sipil yang menjalankan tugasnya di bidang kesehatan, saat

ini telah ditetapkan jabatan fungsional kesehatan sebanyak 27 Jenis.

Pengembangan jabatan fungsional kesehatan berbasis kompetensi dilakukan

agar setiap pejabat fungsional meningkatkan kinerjanya sesuai dengan

tujuan dan sasaran organisasi dengan standar kinerja yang telah ditetapkan.

Jabatan fungsional kesehatan yang sudah ada di lingkungan Dinas

Kesehatan Kota Padang adalah Jabfung Dokter/Dokter Gigi, Jabfung

Perawat/perawat gigi, Jabfung Bidan, Jabfung Asisten Apoteker, Jabfung

Analis, Jabfung Sanitarian, Jabfung Nutrisionis, Jabfung Adminkes, Jabfung

PKM, Jabfung Rekam Medik, Jabfung Epidemiologi. Masing-masing Jabfung

ini sudah mempunyai tim penilai yang terdiri dari Ketua Tim Penilai dan

Anggota sesuai dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Nomor:

1794/Tim.PAK/SDM/DKK-2010 tentang Susunan Tim Pengelola dan Penilai

Angka Kredit Jabatan Fungsional Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padang.

Dengan adanya jabatan fungsional ini maka setiap tenaga kesehatan

yang telah ditetapkan sebagai tenaga fungsional tertentu, harus membuat

Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (Dupak) dengan periode 2 kali 1 tahun

yaitu pada bulan Januari s/d Juni dan Juli s/d Desember. Dupak yang dibuat

diajukan ke Tim Penilai Angka Kredit di Dinas Kesehatan Kota Padang.

Dalam melaksanakan kegiatan penilaian jabatan fungsional kesehatan

pada tanggal 25 Maret 2010 didakan pertemuan dengan semua tim penilai

angka kredit (sesuai dengan SK Kepala DKK Padang, No 1794/Tim.

Page 75: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 77

PAK/SDM-DKK/2010 tentang pembentukan Susunan Tim Pengelola dan

Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Kesehatan. Sedangkan untuk

pembinaaan dan pemantauan jabatan fungsional kesehatan yang ada di

puskesmas dilakukan bimbingan teknis ke Puskesmas.

Tabel 7.8.

Data Jumlah Tenaga Fungsional DKK Padang Tahun 2010

No

Nama Puskesmas

Nama Jabatan Fungsional

Dr Drg

P.Gigi Prwt Bidan A

A L.Ke

s K.Ling Gizi Adm PkmRm

JML

1 Air Dingin 2 2 1 11 18 3 1 1 1 0 0 40 2 Lb. Buaya 6 6 2 21 27 4 4 2 3 0 1 76 3 Air Tawar 2 2 1 9 9 1 2 1 1 1 0 29 4 U. Karang 2 2 2 9 6 2 3 1 2 1 0 30

5 Alai 3 3 1 9 11 2 2 2 1 1 0

35

6 Pdg Pasir 7 6 2 14 12 6 5 1 1 1 1

56

7 Pemancungan 2 2 2 5 6 2 2 2 1 0 0

24

8 Seb. Padang 4 4 1 10 14 3 2 1 1 1 0

41

9 Rawang 4 4 2 6 10 2 1 1 1 0 0

31

10 Bungus 3 3 1 13 16 1 1 2 2 0 0

42

11 Lb Begalung 4 4 2 12 11 3 2 2 1 0 0

41

12 Pengambiran 3 3 2 10 8 2 2 2 1 0 0

33

13 Lb Kilangan 4 4 2 11 15 2 1 1 1 1 0

42

14 Pauh 2 2 1 12 9 3 1 2 1 0 0

33

15 Ambacang 2 2 2 5 12 3 1 2 1 0 0

30

16 Andalas 3 3 1 12 12 3 3 2 2 1 0

42

17 Kuranji 4 4 1 6 10 2 1 1 1 0 0

30

18 Belimbing 3 3 1 7 9 2 2 2 1 1 0

31

19 Lapai 3 3 2 8 4 2 1 1 1 0 0

25

20 Nanggalo 3 3 1 12 12 3 3 2 2 1 0

42

21 DKK 16 3

19

Jumlah 66 30 203 231 51 40 31 26 25 5

786

Page 76: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 78

B. Penerbitan Rekomendasi Izin dan Tugas Belajar

Dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia kesehatan, maka

tenaga kesehatan yang akan melanjutkan jenjang pendidikan, harus

mendapatkan Rekomendasi Izin Belajar dan Tugas Belajar dari Kepala

Dinas Kesehatan Kota Padang. Tugas Belajar diberikan kepada petugas

kesehatan yang jadwal kuliahnya pada jam kerja. Sementara Izin Belajar

diberikan kepada petugas yang jadwal kuliahnya di luar jam kerja.

Pemberian Rekomendasi izin dan tugas belajar ini mengacu kepada

Peraturan Walikota Padang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan

Tugas Belajar, Izin Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat Negara di

Lingkungan Pemerintah Kota Padang.

Tabel.7.9.Data Jumlah Pegawai Izin Belajar dan Tuga s Belajar DKK

Padang Tahun 2010

Strata Pendidikan Izin Belajar Tugas Belajar D III 17 - D IV 19 6 S 1 8 2 S 2 4 -

PPDS - 3 Jumlah 48 orang 11 orang

Dari tabel 7.13. dapat dilihat bahwa pegawai yang dikeluarkan

rekomendasi izin belajar pada tahun 2010 adalah 48 orang dan pegawai

tugas belajar 11 orang.

C. Pemberian Izin PKL, Pengambilan Data dan Penelit ian

DKK dan Puskesmas di kota Padang merupakan lahan Praktek Kerja

Lapangan (PKL), pengambilan data dan penelitian bagi Institusi Pendidikan

Kesehatan (negeri maupun swasta) dan Institusi Non Kesehatan yang ada

Page 77: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 79

di Kota Padang. Institusi pendidikan kesehatan yang ada di Kota Padang

yang bekerjasama dengan DKK Padang ada 49 institusi.

Untuk tertibnya pelaksanaan PKL mahasiswa di Puskesmas dan agar

semua wilayah di kota Padang mendapatkan kesempatan yang sama sebagai

tempat praktek komunitas maka diadakan pertemuan dengan pimpinan

sekolah kesehatan untuk membagi wilayah yang ada dikota Padang menjadi

binaan masing-masing sekolah selama 5 tahun, hal ini bertujuan agar DKK

dapat memantau manfaat dari adanya PKL ini, apakah dengan PKL

mahasiswa kesehatan mempunyai dampak yang baik bagi masyarakat.

7.3. BIDANG PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN (PMK)

7.3.1. Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyaki t (P2P)

A. IMUNISASI

Pelayanan imunisasi dilaksanakan di seluruh unit pelayanan

kesehatan seperti Puskesmas, Posyandu, Rumah Sakit, Rumah Bersalin,

Dokter dan Bidan praktek swasta dengan sasaran bayi, ibu hamil dan calon

pengantin (WUS ) . Jumlah sasaran imunisasi untuk bayi adalah 18.240,

sasaran Ibu Hamil adalah 20.094, dan sasaran WUS adalah 207.736

dengan target kontak I (K4) yaitu 90 % dan kontak lengkap (K4) yaitu 80 %.

Pencapaian imunisasi kontak pertama untuk BCG cukup bagus

yaitu 97 % naik dibanding tahun 2009 ( 95,4 %.) tetapi turun sedikit

dibanding tahun 2008 ( 98,8 % ) dan tahun 2007 ( 111,6 % ) . Sedang

pencapaian kontak pertama HB uniject 0-7 hari masih rendah dari target

yang diharapkan yaitu baru 71,4 % naik dibanding tahun 2009 ( 40,2 % ) .

Kurangnya pencapaian ini disebabkan karena beberapa hal antara lain

Page 78: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 80

kurang teraturnya pengiriman laporan imunisasi dari Rumah Sakit, Rumah

Sakit Bersalin, Klinik, Dokter Praktek Swasta maupun Bidan Swasta.

Untuk Kontak lengkap polio 4 sebesar 91,1 % naik dibanding tahun

2009 ( 87,3 % ) dan tahun 2008 ( 89,5 % ) . Sedangkan untuk kontak

lengkap campak sebagai indikator UCI sama dengan pencapaian polio 4

yaitu sebanyak 91.1 % naik dibanding tahun 2009 ( 90,8 %) , dan tahun

2008 ( 90,1 % ) .

Pada 2010 100 % kelurahan mencapai UCI yaitu sebanyak 104

kelurahan, naik dibanding tahun 2009 ( 87, % ) , dan tahun 2008 (83,6 % ).

Untuk lebih jelasnya hasil imunisasi BCG bisa dilihat trend pencapaian

dari tahun 2006 - 2010 seperti pada grafik dibawah ini .

Grafik 7.4. : Trend Cakupan Imunisasi Kontak Perta ma BCG Di Kota

Padang Tahun 2006 – 2010

Page 79: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 81

Grafik 7.5.: Trend Cakupan Imunisasi Kontak Pertama DPTHB 1 Di

Kota Padang Tahun 2006 – 2010

Grafik 7.6. : Trend Cakupan Imunisasi Kontak Lengk ap DPTHB 3 Di Kota

Padang Tahun 2006 – 2010

Page 80: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 82

Grafik 7.7. : Trend Cakupan Imunisasi Kontak Lengka p Campak Di

Kota Padang Tahun 2006 – 2010

Grafik 7.8 :Trend Cakupan Kelurahan UCI Di Kota Pa dang

Padang Tahun 2006 – 2010

TREND CAKUPAN KELURAHAN UCI DI KOTA PADANG TAHUN 2006 - 2010

65

7683.6 86.5

100

0

20

40

60

80

100

120

TH 2006 TH 2007 TH 2008 TH 2009 TH 2010

Page 81: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 83

B. BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)

BIAS dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu BIAS Campak yang

diberikan hanya untuk murid kelas 1 SD dan yang sederajat, dan DT / TT

untuk kelas 1 s/d klas III.

Kegiatan BIAS Campak ini dilaksanakan setiap awal tahun ajaran

baru pada bulan Agustus. Target atau sasaran untuk BIAS Campak

tahun 2010 sebanyak 17526 murid dengan hasil pencapaian sebanyak

15520 ( 88.4 % ) naik dibanding tahun 2009 ( 84,2 % ) tetapi masih

dibawah pencapaian tahun 2008 ( 92 % ) . Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada grafik berikut ini :

Grafik 7.9 : Trend Cakupan BIAS Campak Kota Padang Tahun 2006 - 2010

BIAS DT / TT dilaksanakan di seluruh Sekolah Dasar / MI se Kota

Padang dengan sasaran murid kelas satu sampai kelas tiga. Imunisasi

DT diberikan pada murid kelas satu dengan jumlah sasaran 17334 dan

Page 82: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 84

pencapaian sebanyak 15.869 ( 91,5 %) naik dibanding tahun 2009

( 90,8 %) dan tahun 2008 ( 90,8 % ) . Imunisasi TT diberikan untuk kelas

dua dan tiga SD dengan jumlah sasaran 33158 dan pencapaian

sebanyak 30470 murid ( 91.8 % ), naik dibanding tahun 2009 ( 90.7 % )

dan tahun 2008 ( 90,9 %) .Total target tahun 2010 sebanyak 50492 murid

dengan total pencapaian 46339 ( 92 % ) naik dibanding tahun 2009 (

90,7 % ). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut ini .

Grafik 7.10 : Trend Cakupan BIAS DT / TT Kota Padan g

Tahun 2006 – 2010

C. GERAKAN SERENTAK IMUNISASI CAMPAK DAN POLIO

Tahun 2010 dilaksanakan kampanye campak dan polio di Kota

Padang yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap

seluruh bayi / anak dari penyakit campak serta polio dengan target

cakupan minimal 95 %. Pelaksanaan kampanye campak ini dilaksanakan

Page 83: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 85

terhadap sasaran berumur 9 – 59 bulan sedangkan untuk polio

tambahan sasarannya bayi / anak usia 0 – 59 bulan.

Gerakan serentak imunisasi campak dan polio ini dilaksanakan di

setiap Posyandu di seluruh wilayah Kota Padang dengan sasaran untuk

campak sebanyak 61337 orang dengan pencapaian sebanyak 59334

orang ( 96,8 % ) dan sasaran polio sebanyak 72855 orang dengan

pencapaian sebanyak 70519 orang ( 96,7 % ).

D. PEMERIKSAAN KESEHATAN & VAKSINASI MENINGITIS CA LON

JEMAAH HAJI (CJH).

Dalam rangka meningkatkan dan memelihara kesehatan CJH,

setelah melakukan pemeriksaan pertama di Puskesmas, selanjutnya

dilakukan pemeriksaan kedua dan Vaksinasi meningitis di Dinas

Kesehatan Kota. Jumlah CJH Kota Padang tahun 2010 sebanyak 975

orang,turun dibanding tahun 2009 ( 1275 jemaah )dan tahun 2008 ( 1142

jemaah ) . Jemaah terbanyak adalah perempuan 591 orang ( 60 ,6 % )

dan laki – laki sebanyak 384 orang ( 39,3 % ) . Jemaah resiko tinggi lebih

banyak dibanding dengan yang sehat yaitu 50.9 %. Kelompok umur

terbanyak adalah 50- 59 tahun sebanyak 444 orang ( 45,5 % ) , disusul

kelompok 40-49 tahun sebanyak 202 orang ( 20,7 % ) . Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini .

Page 84: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 86

Grafik 7.11 : Trend Jumlah Jemaah Haji Kota Padang

Tahun 2006 - 2010

TREND JUMLAH JEMAAH HAJI KOTA PADANG

TAHUN 2006 - 2010

1162

1246

1142

1275

975

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

Th 2006 Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010

E. RABIES

Populasi anjing yang cukup tinggi di Kota Padang, mengakibatkan

tingginya kasus gigitan dari Hewan Penular Rabies ( HPR ) ini. Untuk

pencegahan terjadinya penyakit rabies, disamping dilakukan

pemeliharaan dan vaksinasi secara rutin dan berkala terhadap HPR tadi,

pada setiap kasus gigitan HPR diberikan VAR `sesuai dengan protap

yang ada, dimana apabila HPR bisa diobservasi, dilakukan observasi

selama 14 hari. Bila hewan tersebut menderita rabies, akan mati dalam

beberapa hari setelah menggigit, maka penderita harus diberikan VAR.

Namun bila HPR tidak bisa diobservasi karena hilang, maka penderita

yang digigit HPR juga diberikan VAR. Untuk Pemberian SAR melihat

tempat luka/ besar/luas luka gigitan. Pada luka yang besar dan banyak

Page 85: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 87

serta tempat gigitan yang dekat ke kepala selain pemberian VAR juga

diiringi dengan pemberian SAR.

Kasus Rabies pada tahun 2010 berdasarkan laporan Puskesmas

dan RS sebanyak 208 kasus turun dibanding tahun 2009 sebanyak 400

kasus turun dibandingkan tahun 2008 sebanyak 535 kasus dan tahun

2007 ( 427 kasus ). Yang mendapatkan VAR, sebanyak 93 kasus.

Sedangkan kasus positif rabies tahun 2010 sebanyak 2 kasus dan kedua

kasus tersebut meninggal dunia. Kasus 2010 ini naik dibanding 2009

dimana terdapat 1 kasus tetapi turun dibanding tahun 2008 sebanyak 6

kasus.

Grafik 7.12 : Perbandingan Kasus Rabies oleh HPR da n Yang Di VAR

Di Kota Padang Tahun 2006 - 2010

PERBANDINGAN KASUS RABIES DAN YANG DI VAR DI KOTA PADANG TAHUN 2006 - 2010

340

427

535

365

208201

340

468

297

93

0

100

200

300

400

500

600

Th 2006 Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010

HPR VAR

Page 86: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 88

Grafik 7.13: Perbandingan Kasus Positif Rabies Deng an Kasus Meninggal

Di Kota Padang Tahun 2006 - 2010

PERBANDINGAN KASUS POSITIF RABIES DENGAN KASUS MENINGGAL DI KOTA PADANG

TAHUN 2006 - 2010

24

7 62 23

1 02 2

0

5

10

15

20

25

30

Th 2006 Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010

Positif Meninggal

F. P2-DBD

Pada awal tahun 2010 jumlah kasus DBD sebanyak 1045 kasus

dengan 2 kematian , ini turun dibanding tahun 2009 ( 1586 kasus ) dan

tahun 2008 ( 1219 kasus dengan 6 kematian ) . Kasus terbanyak terjadi

pada bulan Januari ( 240 ) kasus dan Februari ( 181 kasus),

sedangkan kasus yang paling sedikit terjadi pada bulan Desember

sebanyak 20 kasus. Kasus terbanyak terjadi pada wilayah Puskesmas

Belimbing sebanyak 149 , di ikuti Puskesmas Lubuk Buaya sebanyak

125 kasus, dan Puskesmas Andalas 87 kasus . Kasus yang paling

sedikit terjadi pada Puskesmas Bungus sebanyak 7 kasus. Untuk

mengantisipasi terjadinya penyebaran kasus, maka dilakukan fogging

focus yang bertujuan untuk memutus mata rantai penularan. Disamping

itu tetap di sarankan pada masyarakat untuk tetap melakukan PSN di

rumah maupun kelurahan masing – masing .

Page 87: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 89

Dari jumlah kasus diatas bisa dihitung CFR nya yaitu 0,19 % dari

jumlah kasus, dengan insidens rate nya 122 / 100.000 penduduk.

Grafik 7.14 : Perbandingan Kasus DBD Dengan Kasus Meninggal

Di Kota Padang Tahun 2006 - 2010

674

9

554

11306

3

513

7

1100

19

809

11

1760

19

1219

6

1586

8

1045

2

0

500

1000

1500

2000

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10

JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN DBD TH DI KOTA PADANG TAHUN 2001 - 2010

KASUS MNGL

Sedangkan perbandingan jumlah kasus pola maximal dan

minimal DBD Tahun 2006 - 2010 di Kota Padang dapat dilihat pada grafik

dibawah ini .

Grafik 7.15 : Pola Max – Min Tahun 2006 – 2010 dan Kasus DBD

di Kota Padang Tahun 2010

POLA MAX-MIN TH 2006- 2010 DAN KASUS DBD TH 201 0 DI KOTA PADANG

118

244

26 20

61 56

240

209

125

200

241

14386 91

165

217

106

9576 48 46

58 60

2535 49

240

181118

106 95

5835

49 26

200

50

100

150

200

250

300

JAN FEB MAR APR MAI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES

MAX

MIN

KS TH 10

Page 88: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 90

Dan Perbandingan kasus DBD untuk tahun 2009 dan 2010 adalah seperti

grafik dibawah ini :

Grafik 7.16 : Perbandingan Kasus DBD Tahun 2009 d an 2010

PERBANDINGAN KASUS DBD TAHUN 2009 - 2010 DI KOTA PADANG

165

240 217

91

86

138

10998

131122

103

188

138

2026

4935566158

95106

118181

0

50

100

150

200

250

300

JAN FEB MAR APR MAI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES

2009

2010

Salah satu kegiatan untuk menurunkan angka kesakitan dan

kematian karena penyakit DBD adalah dengan melakukan PSN DBD

secara berkesinambungan pada wilayah kerja Puskesmas masing -

masing. Dengan kegiatan ini diharapkan tempat perkembang biakan

nyamuk aedes aegypti bisa dikurangi yang pada akhirnya tidak ada

tempat untuk berkembang biak nyamuk aedes aegepty.

Pemeriksaan Jentik Berkala dilaksanakan oleh Kader secara

berkala ke rumah-rumah penduduk sambil memberikan penyuluhan

tentang penyakit DBD dan pencegahannya, yang dikoordinir oleh petugas

puskesmas. Agar penyakit DBD ini tidak menimbulkan wabah/KLB maka

diharapkan lebih dari 95 % rumah yang ada harus bebas dati jentik

nyamuk aedes.

Pada tahun 2010 dilakukan PJB pada 104 kelurahan diseluruh

wilayah Puskesmas di Kota Padang. Abatisasi bertujuan untuk

Page 89: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 91

membunuh jentik nyamuk aedes, dengan cara menaburkan abate pada

tempat-tempat penampungan air.

Untuk memutus mata rantai penularan DBD pada daerah kasus,

dilakukan fogging focus di lokasi tempat tinggal penderita dengan radius

200 meter. Tujuannya adalah untuk memutus rantai penularan dengan

membunuh nyamuk dewasa yang telah terinfeksi. Untuk tahun 2010

dilakukan sebanyak 1045 focus turun dibanding tahun 2009 ( 1607 )

focus.

G. MALARIA

Kasus penyakit malaria di Kota Padang sampai saat ini masih

ada. Dari hasil diagnosa di Puskesmas lebih banyak banyak ditemui

sebagai kasus malaria klinis artinya pada saat pasien berobat ke

Puskesmas kondisi demam pasien sudah berkurang sehingga tidak

dilakukan pemeriksaan darah tebal. Jumlah kasus yang didiagnosa

sebagai malaria klinis adalah sebanyak 239 kasus, naik dibanding tahun

2009 ( 24 kasus ) dan tahun 2008 ( 13 kasus ). Sedangkan kasus positif

malaria sebanyak 187 kasus , turun dibanding tahun 2009 ( 195 kasus ) .

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat perbandingan kasus malaria klinis

dengan malaria positif 5 tahun terakhir seperti grafik berikut .

Page 90: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 92

Grafik 7.17: Perbandingan Kasus Malaria Klinis Den gan Malaria

Positif di Kota Padang Tahun 2006 – 2010.

Grafik 7.18: Cakupan Penemuan Malaria Positif Pusk esmas

Kota Padang Tahun 2010.

Page 91: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 93

H. DIARE

Penyakit Diare sampai saat ini masih termasuk dalam urutan 10

penyakit terbanyak di Kota Padang. Penyakit diare yang banyak

ditemukan adalah gastro enteritis yang disebabkan oleh kuman.

Penderita yang berobat ke Puskesmas diobati sesuai dengan prosedur

tetap penatalaksanaan kasus diare dengan pengobatan yang rasional.

Pada tahun 2010, jumlah kasus diare rawat jalan di Puskesmas adalah

sebanyak 13.130 kasus dengan Insidens Rate 15.3 /1000 penduduk

turun dibanding tahun 2009 ( 17.483 kasus) dengan Insidens Rate 16.9 /

1.000 penduduk dan tahun 2008 ( 14.168 kasus ). Sedangkan kelompok

umur terbanyak adalah > 5 tahun sebanyak 5.966 kasus ( 45,4 % ) dan

dibawah lima tahun sebanyak 6.015 kasus ( 45,8 % ), menyusul kasus

pada bayi 2.168 kasus (16,5 % ). Jumlah penderita diberi oralit sebanyak

12.149 kasus , yang berarti tidak semua kasus diberi oralit. Jumlah

kasus diare tertinggi terdapat di Puskesmas Lubuk Buaya, diikuti

Puskesmas Air Dingin dan Padang Pasir. Untuk lebih jelasnya bisa

dilihat pada grafik dibawah ini .

Grafik 7.19: Data penderita Diare di Kota Padang Tahun 2010

1115 10961032

911 899 883802 7 98

7 32 7 12635 619

515448 430

353 331 322 305

192

Lubuk Buaya

Air Dingin

Padang Pasir

Kuranji

P a u h

Pemancungan

Ambacang

Belimbing

Lub Kilangan

Lubuk Begalung

Seb Padang

Nanggalo

Bungus

Air Tawar

Pagambiran

Alai

Andalas

Rawang BaratLapai

Ulak Karang

DATA DIARE KOTA PADANG

TAHUN 2010

Page 92: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 94

Grafik 7.20: Data Balita Penderita Diare di Kota P adang Tahun 2010

Lubuk Buaya

Air Dingin

Pemancungan

Ambacang

Padang Pasir

Kuranji

P a u h

Lub Kilangan

Seb Padang

Bungus

Belimbing

Lubuk Begalung

Nanggalo

Pagambiran

Rawang Barat

Alai

Lapai

Air Tawar

Andalas

Ulak Karang

501473

461435

403388385

366

334330 324314

267

208

163 162

133 127105

87

DATA BALITA PENDERITA DIARE KOTA PADANG

TAHUN 2010

Grafik 7.21: Perbandingan Kasus Penderita Diare d i Kota Padang

Tahun 2006 - 2010

DATA PENDERITA DIARE KOTA PADANG

TAHUN 2006 - TAHUN 2010

147 7 0

1067 8

14168

17 483

13130

40583104

58086830

6015

1504 1242 1323 15402168

2006 2007 2008 2009 2010

SEMUA UMUR BALITA BAYI

I. ISPA

Penyakit ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut ) sampai saat

ini masih menempati urutan tertinggi dalam pola sepuluh penyakit

terbanyak. Penanganan kasus ISPA di Puskesmas disesuaikan dengan

protap penanganan yang sudah baku dan rasional. Jumlah kunjungan

Page 93: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 95

kasus ISPA Bukan Pneumoni tahun 2010 sebanyak 84075 kasus naik

dibanding tahun 2009 ( 42076 ) kasus dan tahun 2008 ( 43298 ) kasus.

Sedangkan kasus ISPA Pneumoni sebanyak 1094 kasus , juga naik

dibanding tahun 2009 ( 732 ) kasus dan tahun 2008 ( 929 ) kasus.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada grafik berikut ini ;

Grafik 7.22: Jumlah Kasus ISPA di Kota Padang Ta hun 2010

G R AF IK IS P A K OT A P ADANG

T AHUN 2010

98168794

5800 57085088 4871

4170 3750 3554 3114 3079 2840 2747 2541 2532 2111 1704 1627 1537 1328

L u bu k Bu a ya

Air

D ing in

Kur an j i

Ala

i

L u bu k Be g alu

ng

P a da n g Pa s ir

A ir T aw

a r

A nd a las

B un g u s

P emanc u n g an P a uh

R awan g B

a rat

S e be ran g P

ad an gL a pa i

P eg amb i ra

n

A mb ac a n g

U lak K

a ran g

B el imb in

g

L u bu k Kila

ng an

N an g g a lo

Grafik 7.23: Jumlah Kasus Balita Dengan Pneumoni di Kota Padang

Tahun 2006 - 2010

Grafik Balita Penderita Pneumonia

Kota Padang Tahun 2006 - Tahun 2010

4713

5543 5876

7731 8038

774 463929 732 803

2006 2007 2008 2009 2010

Target Pencapaian

Page 94: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 96

Grafik 7.24: Jumlah Kasus Balita Dengan Pneumoni Menurut

Puskesmas di Kota Padang Tahun 2010

G R AF IK B AL IT A P NE UMONIA K OT A P ADANG

T AHUN 2010

308

110

7961 60 55 53 52 52 44 39

30 29 21 218 2 1 1 0

Bungus

L ubuk Buaya

Am

bacang

Padang P

as ir

Anda la

s

L ubuk Begalu

ng

Air

T awar

Ala

i

L apai

Kura

nji

Ula

k Kara

ng

Sebera

ng Padang

Pauh

Nangga lo

Pem

ancungan

Air

Din

g in

Raw

ang Bara

t

L ubuk Kila

ngan

Pegam

biran

Be lim

bing

Grafik 7.25: Jumlah Kasus ISPA / ILI Menurut Go longan Umur di

Kota Padang Tahun 2010

GRAFIK KASUS ISPA/ILI MENURUT GOLONGAN UMUR

KOTA PADANG TAHUN 2010

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

KASUS

<1 TH 47 7 105 342 627 298 286 7 58 1553 412 243 100 348 441 380 0 57 1 320 492 434 302

1-4 TH 2287 453 1194 925 1312 619 27 07 37 37 1302 1540 581 1237 1446 1828 0 1826 127 7 1922 17 81 1119

5-9 TH 1310 384 87 7 665 818 289 1669 297 1 653 97 1 197 1292 7 81 1014 0 7 55 923 1245 834 696

10-14 TH 1182 356 624 7 32 666 602 1439 1910 550 653 136 7 7 0 431 1144 0 615 483 1350 255 385

15-19 TH 1325 690 517 619 1034 634 1205 17 7 9 348 501 114 819 337 7 08 0 421 383 107 4 184 249

20-44 TH 237 8 1098 1282 7 11 87 9 7 02 1996 3548 695 1162 253 994 1012 1543 0 1260 866 1416 597 7 50

45-54 TH 17 94 562 486 664 638 802 1356 2487 536 7 67 27 0 902 592 97 9 0 7 24 437 1500 305 458

55-59 TH 1136 239 267 532 427 565 800 1300 290 308 151 399 267 596 0 355 27 6 801 219 231

60-69 TH 961 212 27 4 489 380 600 662 1442 205 304 61 361 299 538 0 294 312 67 5 122 259

> 7 0 TH 7 81 115 27 2 299 243 285 440 1221 109 17 6 23 200 308 392 0 243 241 67 1 53 263

PAD

ANG

PASI

AIR

TAW

AR

ALA

I

LAP

AI

ULA

K

KAR

NAN

GGA

LO

LUB

UK

BUA

AIR

DIN

GIN

BELI

MBI

NG

KUR

ANJI

LB

KILA

NGA

PEN

GAM

BIRA

LUB

UK

BEG

RAW

ANG

BAR

AND

ALA

S

SEBE

RAN

G

PEM

ANC

UNG

PAU

H

BUN

GUS

AMB

ACA

NG

J. KUSTA

Penemuan penderita kusta baru tahun 2010 sebanyak 1 kasus,

sama dengan jumlah kasus tahun 2009, turun dibanding tahun 2008

( 2 kasus ) dimana kasus tersebut adalah kusta MB. Dari jumlah kasus

Page 95: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 97

tersebut diketahui prevalensinya sebesar 0,03 % dan CDR juga 0,27 %.

Sedangkan target yang hendak dicapai dalam program P2 Kusta ini

adalah penemuan kasus 1 / 10.000 penduduk. Untuk tahun ini tidak

dilakukan penjaringan penderita kusta melalui survey ke sekolah sekolah

dasar yang ada di Kota Padang, karena tidak tersedianya anggaran

untuk pelaksanaan tersebut.

K. TB PARU

Penemuan kasus TB Paru dilakukan melalui penjaringan

penderita yang dicurigai / suspek TB Paru yang berobat ke sarana

kesehatan. Perkiraan penderita TB Paru BTA ( + ) 16/1000 penduduk.

Cakupan penemuan penderita TB Paru BTA ( + ) tahun 2010 adalah

sebanyak 853 kasus ( 62 % ) dari 1376 BTA ( + ) yang diperkirakan, naik

dibanding tahun 2009 ( 56,5 % ) dan tahun 2008 ( 52 % ). Sedangkan

untuk kasus TB Paru kambuh ditemukan sebanyak 25 kasus naik dari

tahun 2009 ( 21 kasus ) dan turun dibandingkan tahun 2008 sebanyak

29 kasus . Angka kesembuhan sebanyak 71,4 %, dengan error rate

< 5 %. Untuk angka konversi adalah 80,3 %. Naik dibanding angka

kesembuhan untuk penderita baru TB Paru BTA ( + ) tahun 2008 yaitu

sebanyak 349 penderita ( 62,8 % ) .

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada grafik berikut ini .

Page 96: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 98

Grafik 7.26 : Proporsi Suspect Yang diperiksa Da haknya Menurut

Puskesmas di Kota Padang Tahun 2010

Tabel 7.27 : Proporsi BTA Positif DibandingSuspect Yang diperiksa Dahaknya Di Kota

Padang Tahun 2010

42.9

31.1 30.2 2823.5

18.6 17.4 17.1 16.9 16.514.1 13.6 13.5 13.2 12 11.6 11.3 9.9 9.8 7.7

15.912.9

05

101520253035404550

LBY ADPG M UK SP

PM CNG L PP

BLB ALAND PH

RW KRJLBG AT LP

LUKIBG S

AM C PDG

PDG +RS

142.8

59

42.840.631.329.426.226.124.9 24 20.7 19.316.913.1

8

27.2

48.6

23.420.4

32.1

49.751.3

0

20

40

60

80

100

120

140

Krj

SP

Am

b

Bgs

LbB

y

Pm

c

LbB

g

Blb

AD Lp Ngl

Ala

i

Rw

g

UK

A Ph

LbK

l

AT

And Pgb PP

Pdg

Pdg

+ R

S

Page 97: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 99

Grafik 7.28 : Data Konversi TB Paru Puskesmas

di Kota Padang Tahun 2010

PROPORSI BTA + DIBANDING SUSPEK YANG DIPERIKSA TRIWULAN I TAHUN 2009 DI KOTA PADANG

100 100 100 97.8 97.1 96.8 94.6 93.8 93.8 93.8 92.9 91.7 91.7 91.7 90 87.5 84.6 83.3 83.3 83.3

93.5

53.4

80.3

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

PGM LP UKKRJ SP

LBG

BLG NGLLB

YAND

PMC

RWLU

KIAM

C AD AL PPBGS PH AT

PDG RS

PDG+RS

DATA KONVERSI KOTA PADANGTAHUN 2010

Grafik 7.29 : Data Kesembuhan TB Paru

di Kota Padang Tahun 2010

PROPORSI BTA + DIBANDING SUSPEK YANG DIPERIKSA TRIWULAN I DI PUSKESMAS TAHUN 2009 DI KOTA PADANG

96.288 87.5

82.9 82.3 80 79.1 77.7 77.7 75.871.7 71 70 69.2

63.8 62.5 62 61.755.5 51.5

75.5

61.871.4

010

2030

405060

7080

90100

LBY

NGLAT SP UK AD PH

KRJ LPAND

LUKI

AMC AL

BGSLB

GRW

PGMBLG PM

C PPPDG RS

PDG+RS

DATA KESEMBUHAN KOTA PADANGTAHUN 2010

Page 98: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 100

Grafik 7.30 : Data CDR TB Paru di Kota Padang T ahun 2010

L. HIV AIDS

Dari data yang terkumpul , kasus HIV mengalami peningkatan

setiap tahunnya. Data kasus didapat dari laporan rumah sakit. Tahun

2010 tidak dilakukan sero survey . Dari laporan rumah sakit tercatat 59

kasus HIV dengan 7 kasus meninggal. Ini naik dibanding tahun 2009 (

51 kasus ) dan tahun 2008 ( 44 kasus ) .

Kasus terbanyak ditemui pada kelompok wiraswasta, menyusul

rumah tangga dan karyawan. Pada suku minang terdapat 94,9 % dari

seluruh kasus HIV di Kata Padang untuk tahun 2010.

188.5

139.3

75.865.7

53 50.2 48.7 45.6 41 39.7 38.7 32.5 32.5 31 29.7 28.2 23.9 22.4 20.2 13.7

42.762

0102030405060708090

100110120130140150160170180190

KRJ SPPM C UK

BLGLBY

BGSNGL AL

PGMLBG

AM C RW AD LP PHAND AT

LUKI PPPDG

PDG+RS

Page 99: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 101

Grafik 7.31 : Distribusi Kasus HIV AIDS Menurut Pu skesmas

di Kota Padang Tahun 2008 - 2010

DISTRIBUSI KASUS HIV AIDS BERDASARKAN PUSKESMAS DI KOTA PADANG TAHUN 2008 S/D TAHUN 2010

7

20 0 0

1 6 57

0

5

0

3

0

1

0 0

4

0

2

1

44

6

9

0

1

0

1 53

1

0

5

10

0

1

0

2

0

1

0

15

51

13

0

0

0

2 10 6 6

0

20

2

0

0

1

11

2

0

22

59

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

A T UK A L SPPMC

RWG PPAND

LBY A DLBG

PGBKRJ

BLBABC PH

LUK INGL LP

B GS

TDK JELAS

PADANG

TH 2008 TH 2009 TH 2010

Grafik 7.32 : Distribusi Kasus HIV AIDS Menurut Pus kesmas

di Kota Padang Tahun 2010

19

13

64 4

32 2

1 1 1 1 1 10

24

6

810

12

1416

18

20

WIRASWASTA

RT KARYAWANPNS BURUH

NARAPIDANA

TDK DIKETAHUI

LAIN-LAIN/TATO

SOPIRMHS/PELAJAR

TNI/POLRITDK BEKERJA

SENIMAN/ARTIS

TENAGA PROFESIONAL

JUMLAH PENDERITA AIDS KOTA PADANG BERDASARKAN PEKER JAAN TAHUN 2010

Page 100: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 102

Grafik 7.33 : Distribusi Kasus HIV AIDS Berdasarka n Suku

di Kota Padang Tahun 2010

DISTRIBUSI KASUS HIV AIDS BERDASARKAN SUKU DI KOTA PADANG TAHUN 2010

0

56

1 1 1

WNAMINANG

BTW/JAWABTK/ACEH

CINA

Grafik 7.34 : Jumlah Penderita HIV AIDS Berdasarka n Faktor Resiko

di Kota Padang Tahun 2010

JUMLAH PENDERITA AIDS KOTA PADANG BERDASARKAN FAKTOR RESIKO TAHUN 2010

15

5

24

151 1

PENASUN HOMO HETEROHETERO/NAPZA PERINATAL TDK DIKETAHUI/TATOO

Page 101: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 103

M. FILARIASIS

Tahun 2010 ditemukan 5 kasus filariasis di Kota Padang. Kasus

ini ditemukan setelah dilakukan pengobatan massal di seluruh

Puskesmas di Kota Padang. Hal ini turun dibanding tahun 2009 ( 6

kasus ) dan sama dengan jumlah kasus tahun 2008 ( 5 kasus ) .

Untuk pengobatan massal filaria pada seluruh kecamatan di Kota

Padang . telah dilatih kader sebanyak 2.520 orang. Jumlah sasaran

pengobatan 685.452 penduduk yang berusia diatas 2 tahun , tidak dalam

keadaan sakit berat dan hamil. Hal ini naik dibanding sasaran tahun

2009 ( 671.573 orang ). Sedangkan yang ditunda pemberian obatnya

sebanyak 118.994 penduduk.

Grafik 7.35 : Hasil Pengobatan Massal Filariasis

di Kota Padang Tahun 2008 – 2010

91.8

79.876.9

65707580859095

%

Th 2008 Th 2009 Th 2010

HASIL PENGOBATAN MASSAL FILARIASIS KOTA PADANGTAHUN 2008 S/D 2010

Page 102: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 104

Grafik 7.36 : Cakupan Pengobatan Massal Filariasis

di Kota Padang Tahun 2010

100.998 .6

97 .895 .5

92 .589 .2

84 .283 .7

77 .4 76 .873 .573 .3

70 .768 .4

67 .1 66 .4 66 .165 .7

54 .243 .6

76 .9

0

20

40

60

80

100

120

%

PMC PHAMBPGB ADLAPNG LLBG

RWG UK AL

AND LK PPBLBBGS SPLBYKRJ AT

PDG

CAKUPAN PENGOBATAN MASSAL KOTA PADANG TAHUN 2010

Grafik 7.37 : Kumulatif Kasus Filariasis

di Kota Padang Tahun 2010

K UMUL AT IF K AS US F IL AR IAS IS P E R K E C AMAT AN DI

K O T A P ADANG S AMP AI T AHUN 2010

1

8

3 2 1 2

9

46

1 0

37

0

5

10

15

20

25

30

35

40

PA

DA

NG B

AR

AT

PA

DA

NG T

IMU

R

PA

DA

NG U

T AR A

PA

DA

NG S

E L AT A

N

NA

NG

GA

L O

KU

RA

NJ I

L UB

E G

PA

UH

L UK

I

BU

NG

US

KO

TO T

AN

GA

H

PA

DA

NG

K AS U S

Page 103: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 105

7.3.2. SEKSI WABAH DAN BENCANA

A. PENYAKIT MENULAR POTENSIAL WABAH

Dalam rangka kewaspadaan dini terhadap penyakit-penyakit yang

cenderung menimbulkan wabah, maka dilakukan sistem survailans dengan cara

pengumpulan data mingguan (W2) dan laporan dari Rumah Sakit serta laporan

beberapa penyakit terpilih yang dilaporkan Puskesmas melalui Laporan SST

setiap bulannya. Kasus KLB dilaporkan dalam 24 jam dengan menggunakan

format W1. Dan untuk kasus-kasus KLB ini diperlukan tindakan segera dan

pelacakan ke lapangan. Setelah laporan tersebut terkumpul maka diolah dan

dianalisis .

Salah satu indikator kinerja surveilans adalah kelengkapan dan ketepatan

laporan W2. Pada tahun 2010 kelengkapan W2 adalah 99% naik bila

dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya seperti tahun 2009 dimana

kelengkapan laporan W2nya sebanyak 88.3 % dan tahun 2008 (98.7%).

Sedangkan untuk ketepatan W2 pada tahun 2010 naik bila dibandingkan tahun

2009 ( 88,3%), dan tahun 2008 ( 97,26 % ) dan tahun 2007 (94, 13 %) serta tahun

2006 (86 %). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut .

Page 104: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 106

Grafik 7.38 : Kelengkapan dan Ketepatan Laporan W2 Puskesmas

Di Kota Padang Tahun 2010

92

86

96.73

94.13

98.7 97.26

88.388.3

9998

7880828486889092949698

100

TH 06

TH 07

TH 08

TH 09

TH 10

KELENGKAPAN KETEPATAN

KELENGKAPAN DAN KETEPATAN LAPORAN W2 PUSKESMAS

TAHUN 2008-2010

Kasus – kasus yang terjadi pada tahun 2010 adalah :

1. Tahun 2009 ( 4 ks diptheri klinis), dan tahun 2010 terjadi penurunan kasus.

Pada tahun 2010 ditemukan hanya 1 kasus diphteri (positif lab) yang terjadi

di wilayah kerja Pegambiran, dari hasil pemeriksaan Laboratorium pada

kasus ini menunjukkan salah satu sampel positif diptheri, sampel yang

positif tersebut adalah kakek kandung dari penderita. Dari hasil pelacakan

ke lapangan ternyata anak yang terkena penyakit ini, ada diimunisasi tetapi

tidak lengkap.

2. Dinas Kesehatan Kota Padang melaksanakan Case Based Measles

Surveilans (CBMS), salah satu kegiatannya adalah pemeriksaan specimen

kasus campak klinis di Laboratorium Litbangkes. Pada tahun 2010

ditemukan kasus campak klinis sebanyak 113 kasus, dari 113 kasus ini

diambil spesimen 28 kasus dengan hasil positif sebanyak 13 spesimen.

Page 105: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 107

Kasus campak tahun 2010 menurun bila dibandingkan dengan tahun

sebelumnya. Pada tahun 2009 ditemukan kasus campak klinik sebanyak

188 kasus dengan pemberian vitamin A sebanyak 148 kasus, tahun 2008

(168 kasus), Namun jika dibandingkan tahun 2007 ( 316 kasus ) dan pada

tahun 2006 ( 480 kasus) terjadi penurunan kasus. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 7.39 : Kasus Campak Klinis Kota PadangTahun 2006- 2010

480

316

168 188113

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

Th 20

06

Th 20

07

Th 20

08

Th 20

09

Th 20

10

Kasus Campak Klinis Tahun 2006 - 2010

Dari 113 kasus campak klinis diambil specimennya sebanyak 28

specimen dan dikirim ke laboratorium Litbangkes dan didapatkan hasil yang

positif campak sebanyak 14 kasus. Dari 14 kasus yang positif tersebar di

Kecamatan Kuranji sebanyak 9 kasus, Lubuk Kilangan 2 kasus, Padang

Timur, Padang Selatan dan Pauh masing-masing 1 kasus. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada mapping di bawah ini :

Page 106: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 108

Grafik 7. 40 : Spotmap Kasus Campak (Confirm Lab)

Kota Padang Tahun 2010

Koto Tangah

Kuranji

PU

Pauh

Lb. Kilangan

Ngl

PSLubeg

Luki

BungusTl. Kabung

SPOTMAP KASUS CAMPAK (CONFIRM LAB) 2010

= Ks CAMPAK

= TDK ADA KS

PT

1 Ks

2 Ks

9 Ks

1 Ks

1 Ks

Pada tahun 2010 juga terjadi KLB campak di SD Islam Al Azhar

dengan ditemukannya jumlah penderita campak klinis sebanyak 13 orang.

Namun hanya 4 orang yang bersedia diambil specimen darahnya, yang

ternyata didapatkan 3 specimen yang positif hasil laboratoriumnya.

3. Pada tahun 2010 kejadian keracunan di Kota Padang sebanyak 3 kali

kasus keracunan,dengan jenis keracunan ( makan ikan tongkol 2 kali, cake

pandan bread talk) tahun 2009 kasus keracunan tidak terjadi di Kota

Padang. Sedangkan pada tahun 2008 tercatat 3 kali kasus keracunan yang

terjadi. Tahun 2007, tujuh kali kejadian dan tahun 2006 ada empat kejadian.

Page 107: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 109

Grafik 7.41 : Grafik Kejadian Keracunan Makanan

Di Kota Padang Tahun 2006 - 2010

4. Pada tahun 2010 ditemukan kasus AFP 5 kasus, dengan hasil

pemeriksaan laboratorium virus Polio negatif, penemuan kasus AFP ini

menurun dibandingkan pada tahun 2009 yang ditemukan 6 kasus, tahun

2008 ( 3 kasus ), tahun 2007 (5 kasus) dan 2006 (3 kasus).Untuk lebih

jelasnya bisa dilihat pada grafik berikut ini :

JUMLAH KEJADIAN KERACUNAN MAKANAN TAHUN 2006 -2010

4

7

3

0

3

0

1

2

3

4

5

6

7

8

2006 2007 2008 2009 2010

Page 108: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 110

Grafik 7.42 : Grafik Kasus AFP Kota Padang Tahun 20 06 - 2010

35

3

65

0

1

2

3

4

56

Kas

us A

FP

Th 06

Th 07

Th 08Th 0

9Th 1

0

JUMLAH KASUS AFP TAHUN 2006 - 2010

Pada tahun 2010 terjadi satu kasus Tetanus Neonatorum di Jl Balik

Papan Blok G/6 Kelurahan Surau Gadang Kecamatan Nanggalo. Kasus an.

EZ ini meninggal pada hari kesembilan belas setelah sempat dirujuk ke

RSUP M Djamil Padang.

B. PENYAKIT TIDAK MENULAR UTAMA DENGAN FAKTOR RISIK O

Lima penyakit tidak menular utama antara lain : Diabetes Mellitus,

Hypertensi, Kardiovaskuler, PPOK, Gangguan Akibat Kecelakaan. Dinas

Kesehatan Kota Padang melaksanakan pengumpulan data penyakit tidak

menular termasuk dalam laporan STP bulanan antara lain : Diabetes

Mellitus dan Hypertensi.

Kunjungan penderita Diabetes Mellitus tahun 2010 adalah 1186

kunjungan, sedangkan kunjungan Hypertensi adalah 5816 kunjungan.

Kunjungan Diabetes Mellitus dan Hypertensi yang terbanyak pada

Page 109: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 111

golongan umur 45 – 54 tahun. Kita mengetahui pada golongan 45-54 tahun

ini adalah usia produktif. Kalau tidak diantisipasi, maka akan menimbulkan

risiko pada golongan umur tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

grafik di bawah ini :

Grafik 7.43 : Jumlah Kunjungan DM Kota Padang Tahu n 2010

JUMLAH KUNJUNGAN DM KOTA PADANG TAHUN 2010

182

154

125

104

7771

60 55 53

35

19 13 10 5 1 0 0 0 0

222

0

50

100

150

200

250

PP

AD

AM

B

PAU

H

LUBEG

SP

BG

S

NG

L

BLB KR

J

PG

B

LUKI

UK

AN

D

PM

C

LPI

AT

AL

LBY

RW

G

Grafik 7.44 : Jumlah Kunjungan Hypertensi Kota Pad ang Tahun 2010

JUMLAH KUNJUNG AN HYPERTENSI KOTA PADANG TAHUN 2010

0 121 23

210

374

247203

107

0

50

100

150

200

250

300

350

400

1-4

TH

5-9

TH

10-1

4 TH

15-1

9 TH

20-4

4 TH

45-5

4 TH

55-5

9 TH

60-6

9 TH

> 70

TH

GOLONGAN UMUR

KU

NJU

NG

AN

Page 110: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 112

C. PENANGGULANGAN BENCANA

1. KEBAKARAN

Terjadi kebakaran Toko Roti Golden pada hari Minggu, 11 Januari 2010

pukul 00.25 wib di Kelurahan Kampung Jawa Dalam Kecamatan Padang

Barat. Korban mengalami luka bakar sebanyak 6 orang, dirujuk ke RSUP

Dr. M. Djamil Padang.

2. ORANG TENGGELAM DI SUNGAI

Penanggulangan bencana orang tenggelam di sungai pada hari Selasa, 3

Februari 2010 pukul 17.00 wib di Kelurahan Batipuh Panjang Kecamatan

Koto Tangah. Korban sebanyak 1 orang ketika memancing saat hari hujan

lebat. Dinas Kesehatan Kota melakukan evakuasi korban dan

menyediakan kantong mayat.

3. BANJIR

Kejadian banjir pada hari Jumat, 5 Februari 2010 pukul 17.30 wib di

Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto Koto Tangah. Tidak ada korban jiwa

pada kejadian tersebut, menimbulkan kehilangan harta benda. Jumlah

korban terancam akibat banjir sebanyak 478 jiwa (171 KK). Dinas

Kesehatan memberikan pelayanan kesehatan dengan membuka POS

PELAYANAN & P3K, memberikan MP-ASI bagi Balita dan Lansia,

melakukan penyehatan lingkungan dengan penyuluhan dan pemberian

kaporit pada sumber air minum yang tercemar akibat banjir.

4. TANAH LONGSOR

Terjadi tanah longsor pada hari Senin, 15 Maret 2010 pukul 05.00 wib di

Kelurahan Gates Pegambiran Kecamatan Lubuk Begalung. Tidak ada

korban jiwa pada kejadian tersebut. Dinas Kesehatan Kota melakukan

Page 111: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 113

pertolongan pada keluarga yang mengalami musibah dengan keadaan

cemas, sebelumnya pernah mengalami Hipertensi dan Diabetes Mellitus

untuk dirujuk ke Puskesmas Pegambiran.

5. ORANG TENGGELAM DI LAUT

Pada Rabu, 2 Juni 2010 pukul 18.00 wib sebanyak 11 orang remaja yang

sedang mandi-mandi di laut Belakang Universitas Bung Hatta (Kelurahan

Ulak Karang Utara kecamatan Padang Utara) terseret ke tengah laut. .

Sebanyak 6 orang selamat dibawa ke RS Yos Sudarso untuk dilakukan

pemeriksaan dan 5 orang terseret ombak ke tengah laut (4 orang tewas

dan 1 orang belum ditemukan). Korban yang tewas dilakukan visum ke

RSUP Dr. M. Djamil Padang. Dinas Kesehatan Kota melakukan koordinasi

dengan Puskesmas Air Tawar.

6. KAPAL TENGGELAM DI LAUT (BOAT)

Rabu, 9 Juni 2010 pukul 08.00 wib korban ditemukan nelayan di Pulau

Merak sebanyak 3 orang dibawa ke tepi pantai dan dirujuk ke RS

Bhayangkara. Korban yang belum ditemukan sebanyak 3 orang. Didapat

informasi dari korban bahwa pada Senin, 7 Juni 2010 pukul 13.00 wib

Kapal (Boat) bertolak dari Padang menuju Kepulauan Mentawai dengan

membawa penumpang sebanyak 6 orang. Pukul 17.30 wib boat diterjang

angin kencang / badai sehingga boat berangsur tenggelam, penumpang

boat terpencar-pencar sampai lebih kurang 2 hari. Korban mengalami luka

bakar pada wajah, leher, paha dan lengan. Dinas Kesehatan Kota

menginstruksikan kepada Puskesmas Pegambiran untuk standby sampai

ada berita untuk korban yang belum ditemukan.

Page 112: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 114

7. PERTEMUAN PENANGGULANGAN BENCANA

Dilakukan selama 2 hari tanggal 16 dan 17 Juni 2010 diikuti oleh petugas

siaga bencana Puskesmas sekota Padang sebanyak 40 orang. Pada saat

pertemuan dibahas tentang kegiatan Pra Bencana, Saat Bencana dan

Pasca Bencana serta Cara Berkomunikasi Radio Panggil di saat bencana.

8. PENGAMANAN SIAGA LEBARAN IDUL FITRI 1431 H

Dalam mengantisipasi kejadian kecelakaan lalu lintas saat mudik lebaran,

Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Polisi Resort Kota melakukan

Pengamanan Siaga Lebaran. Pada kegiatan tersebut dilakukan P3K dan

pengawasan keracunan makanan saat mudik pada 10 titik POS

PENGAMANAN, yaitu Posko Basko, Posko ByPass, Posko Simpang

Mulia, Posko Plaza Andalas, Posko Pujasera, Posko Bungus Teluk

Kabung, Posko Simpang Lubuk Begalung, Posko Ladang Padi.

9. PERSIAPAN SIMULASI GEMPA BUMI & TSUNAMI

Kegiatan yang dilakukan adalah Pertemuan Koordinasi antar Petugas

Penanggulangan Bencana Puskesmas pada tanggal 22 Oktober 2010,

Gladi Simulasi Penanggulangan Bencana Gempa Bumi & Tsunami di

Shelter SMAN 1 Padang pada tanggal 25 Oktober 2010 dan Simulasi

Penanggulangan Bencana Gempa Bumi & Tsunami di Shelter SMAN 1

Padang pada tanggal 26 Oktober 2010

7.3.3. SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Penyehatan Lingkungan

Program penyehatan lingkungan meliputi kegiatan Pengawasan

Sanitasi Perumahan dan Lingkungan (SPL) . Kegiatan ini ditujukan

Page 113: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 115

terhadap rumah yang ada di masing- masing wilayah kerja Puskesmas

melalui kegiatan inspeksi terhadap sanitasi dasar yang meliputi cakupan

penggunaan jamban yang memenuhi syarat, cakupan sarana air bersih

memenuhi syarat, pengelolaan / tempat sampah memenuhi syarat dan

pengelolaan air limbah memenuhi syarat. Berdasarkan hasil survey

perumahan dan lingkungan diatas yang diselenggarakan oleh masing-

masing Puskesmas sesuai wilayah kerjanya diketahui bahwa Puskesmas

Lubuk Buaya mempunyai jumlah rumah yang paling banyak, sedangkan

jumlah rumah diperiksa paling banyak secara proporsional dilakukan oleh

Puskesmas Belimbing mencapai angka tertinggi pemeriksaan melalui

inspeksi sanitasi bisa dilihat pada tabel berikut . Untuk Kota Padang total

rumah yang diperiksa 60 % dan atau setara dengan angka absolut sebesar

83.188 rumah dari total jumlah 138. 647 rumah di Kota Padang, sedang

memenuhi syarat mencapai 71,8 % atau setara dengan angka absolut

59.713 rumah dari total jumlah rumah yang diperiksa, dapat dilihat pada

grafik dibawah ini :

Grafik 7.45 :Persentase Pengawasan Sanitasi Perum ahan dan

Lingkungan di Wilayah Kerja Puskesmas Tahun 2010

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

P

e

r

s

e

nt

as

e

% Rumah Diperiksa

% Jamban Memenuhi syarat

% Sarana Air Bersih Memenuhi syarat

% Saluran Pembuangan Air Limbah Memenuhi syarat

% Tempat Sampah Memenuhi syarat

Page 114: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 116

Grafik 7.46. :Persentase Pengawasan Sanitasi dan P erumahan

Lingkungan di Kota Padang Tahun 2010

61.0

62.0

63.0

64.0

65.0

66.0

67.0

68.0

69.0

70.0

71.0

72.0

% Jamban % Sarana Air Bersih % Saluran Pembuangan Air

Limbah

% Tempat Sampah

Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat

71.8

65.2 65.3

68.7

B. Pengawasan Kualitas Air

Pengawasan kualitas air dilaksanakan melalui kegiatan pemeriksaan

terhadap sarana air bersih masyarakat di masing- masing wilayah kerja

Puskesmas. Untuk sarana air bersih memenuhi syarat terlihat Puskesmas

Andalas mencapai angka tertingi memenuhi syarat dengan 97,0 % dari total

sarana yang diperiksa sedangkan sarana air bersih terendah memenuhi

syarat 45,4 % di wilayah kerja Puekesmas Bungus dan Kota Padang baru

mencapai angka 65,2 %. Sedangkan untuk jamban memenuhi syarat masih

terdapat di wilayah kerja Puskesmas Andalas mencapai 88 % dari total

sarana yang diperiksa, sedangkan capaian terendah sarana terendah

Puskesmas Pemancungan dengan 55, 3 % dari total sarana yang diperiksa

dan untuk Kota Padang mencapai 71,8 % dari total sarana diperiksa.

Pencapaian indikator saluran pembuangan air limbah memenuhi syarat

Page 115: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 117

dicapai tertinggi juga oleh Puskesmas Andalas 91,6 % dari total sarana

diperiksa dan terendah di Puskesmas Kuranji 45,0 % serta Kota Padang

baru mencapai 65,3 % memenuhi syarat dari total sarana diperiksa.

Indikator Tempat Sampah memenuhi syarat dicapai tertinggi Puskesmas

Padang Pasir 91 % dari total sarana diperiksa dan terendah di Puskesmas

Bungus 45,0 % memenuhi syarat dari jumlah total sarana diperiksa

sedangkan untuk Kota Padang mencapai 68,7 % memenuhi syarat dari total

sarana yang diperiksa.

Seluruh indikator- indikator tersebut merupakan persyaratan untuk

menentukan rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas dan Kota Padang,

pencapaian tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 7.47 :Persentase Sarana Air Bersih Memenuhi Syarat

di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2010

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

Bungus

Ulak Karang

Pauh

Lubuk Kilangan

Lubuk Buaya

Pengambiran

Nanggalo

Ambacang

Air Dingin

Seb. Padang

Kuranji

Pemancungan

Rawang Barat

Lubuk Begalung

Air Tawar

Kota Padang

Padang Pasir

Belimbing

Lapai

Alai

Andalas

Target

45.4

48.3

50.7

54.6

54.7

56.4

57.5

57.8

59.5

60.2

60.3

60.4

60.9

64.3

65.0

65.2

67.5

70.3

88.5

90.3

97.0

62.0

Page 116: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 118

Grafik 7.48 :Persentase Jamban Memenuhi Syarat

di Wilayah kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2010

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0

Pemancungan

Bungus

Ulak Karang

Alai

Air Dingin

Seb. Padang

Pauh

Pengambiran

Ambacang

Lubuk Kilangan

Rawang Barat

Kuranji

Kota Padang

Belimbing

Lubuk Buaya

Padang Pasir

Nanggalo

Lubuk Begalung

Air Tawar

Lapai

Andalas

Target

55.3

57.3

57.5

60.0

60.1

60.2

63.6

64.2

67.2

67.3

69.5

70.1

71.8

72.2

74.6

74.7

74.9

75.7

79.6

84.0

88.0

64.0

Grafik 7.49 :Persentase Saluran Pembuangan Air Limb ah Memenuhi

Syarat di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2010

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

Kuranji

Lubuk Buaya

Bungus

Lubuk Kilangan

Pengambiran

Rawang Barat

Padang Pasir

Nanggalo

Belimbing

Pauh

Ambacang

Kota Padang

Lubuk Begalung

Ulak Karang

Pemancungan

Air Dingin

Seb. Padang

Air Tawar

Alai

Lapai

Andalas

45.0

50.4

51.4

54.0

56.4

58.9

59.3

60.3

61.0

63.6

65.0

65.3

67.0

68.7

69.4

72.0

78.8

87.8

88.8

89.0

91.6

Page 117: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 119

Grafik 7.50 :Persentase Tempat Sampah Memenuhi Syar at

di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2010

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

Bungus

Air Dingin

Lubuk Buaya

Ambacang

Rawang Barat

Belimbing

Nanggalo

Kuranji

Kota Padang

Pengambiran

Air Tawar

Ulak Karang

Pauh

Lapai

Alai

Seb. Padang

Andalas

Lubuk Begalung

Lubuk Kilangan

Pemancungan

Padang Pasir

45.0

52.0

56.0

58.0

58.9

60.0

64.0

67.0

68.7

72.0

73.0

75.0

75.0

76.0

77.0

78.0

78.0

78.0

79.0

81.6

91.0

Berdasarkan survey perumahan dan lingkungan yang dilaksanakan

melalui proses inspeksi sanitasi oleh masing- masing Puskesmas dengan

mengacu kepada jumlah rumah yang diperiksa dapat disimpulkan

sebagaimana tertuang dalam grafik dibawah ini :

Grafik 7.51 :Persentase Rumah Sehat di Wilayah Ker ja Puskesmas

Kota Padang Tahun 2010

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

Pers

e

n

ta

s

e

% Rumah Diperiksa % Rumah Sehat

Page 118: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 120

Grafik 7.52 :Persentase Rumah Sehat

di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2010

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0

Air Dingin

Rawang Barat

kuranji

Pemancungan

Pauh

Ambacang

Nanggalo

Lubuk Buaya

Lubuk Kilangan

Bungus

Air Tawar

Kota Padang

Seb. Padang

Belimbing

Ulak Karang

Pengambiran

Lubuk Begalung

Alai

Padang Pasir

lapai

Andalas

Target

54.0

58.9

60.0

65.0

65.0

66.0

67.0

68.0

68.0

68.0

69.0

71.8

72.0

72.0

74.0

74.0

75.0

77.0

81.0

85.0

89.0

75.0

C. Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan

Pada tahun 2010 kegiatan Pengawasan Tempat Pengolahan

Makanan (TPM), dari jumlah yang diperiksa sebanyak 1739 buah didapatkan

1123 yang sehat (64,6%), sedangkan untuk puskesmas yang yang

melakukan pengawasan yang mencapai target adalah Puskesmas Andalas

yaitu 100% dengan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Memenuhi syarat

94,2 % dan Tempat Pengolahan Makanan Tidak memenuhi Syarat 5,8 %.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Grafik 7.53 :Persentase Pengawasan Tempat Pengolaha n Makanan

di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2010

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

% Diperiksa

% Memenuhi Syarat

% Tidak Memenuhi Syarat

Page 119: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 121

Grafik 7.54 :Perbandingan TPM Yang Diperiksa dari Yang Memenuhi

Syarat di Kota Padang Tahun 2010

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Terdaftar Diperiksa Memenuhi Tidak Memenuhi

Syarat Syarat

2794

1739 (62,2%)

1123 (64,6%)

582 (33,5%)

D. Pengawasan Tempat Tempat Umum

1. Pengawasan Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (T UPM)

Pada tahun 2010 kegiatan Pengawasan Tempat Umum dan

Pengolahan Makanan (TPUM), dari jumlah hotel yang diperiksa sebanyak 7

buah didapatkan 2 yang sehat (28,57%), Restoran yang diperiksa 521 yang

sehat 412 buah (79,1%), Pasar yang diperiksa 15 buah yang sehat 10

buah (66,7%), tempat lainnya yang diperiksa 1341 buah sedangkan yang

sehat sebanyak 999 buah (74,5%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

grafik berikut ini :

Page 120: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 122

Grafik 7.55 :Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat di

Wilayah Kerja Puskesmas Tahun 2010

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

Bungus

Pemancungan

Ambacang

Pauh

Belimbing

Lubuk Kilangan

Padang Pasir

Alai

Kuranji

Kota Padang

Air Tawar

Lubuk Buaya

Nanggalo

Lubuk Begalung

Air Dingin

Pengambiran

Seb. Padang

Lapai

Rawang Barat

Andalas

Ulak Karang

Target

40.3

54.1

54.5

54.5

60.3

64.1

65.2

66.7

73.9

73.9

75.7

77.4

79.7

80.0

82.1

85.7

88.5

88.9

90.0

91.5

100.0

76.0

E. Pengawasan Kualitas Depot Air Minum Isi Ulang ( DAMIU )

Di Kota Padang tahun 2010 terdapat 511 Depot air minum isi ulang,

jumlah ini meningkat dari tahun 2009 yaitu sebanyak 367 DAMIU. Selama

tahun 2010 telah dilakukan pengawasan melalui inspeksi sanitasi secara

ekternal oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja masing- masing dan Dinas

Kesehatan Kota serta secara internal pengawasan pengambilan sampel

yang dilaksanakan oleh pemilik depot air minum dengan parameter kimia

satu kali dalam setahun dan bakhteri satu kali dalam 3 (tiga) bulan secara

rutin. Dari keseluruhan jumlah Depot yang melaksanakan kegiatan

pengawasan sesuai ketentuan diketahui hanya buah yang memenuhi syarat

dengan melakukan pemeriksaan secara berkala, hal ini disebabkan masih

rendahnya kesadaran dan atau peran serta pemilik sarana dalam

malaksanakan internal kontrol dengan berbagai alasan seperti besarnya

biaya pemeriksaan dan hal- hal non teknis lainnya. Adapun kriteria sampel

Page 121: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 123

diambil untuk dilakukan pemeriksaan kualitas air secara bacteriologis dan

kimia. Air dianggap memenuhi syarat secara bacteriologis apabila angka E –

Coli di dalam air nol. Sedangkan secara kimia harus bebas dari bahan kimia

yang mengandung logam berat. Sampel depot isi ulang ini yang disampling

adalah sumber air baku ( belum diolah ) dan air setelah di olah atau yang

akan dikonsumsi langsung oleh masyarakat . Beberapa hal yang telah

dilakukan adalah menurunkan kewenangan pengawasan ketingkat

Puskesmas dengan konsep kewilayahan, melaksanakan koordinasi secara

lintas sektor dalam pembinaan seperti dengan SKPD Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Pertambang Energi dan Kantor Pelayanan Perizinan

Terpadu KP2T Pemerintah Kota Padang serta melakukan pembinaan melalui

edaran kembali ketentuan dan peraturan tentang hak dan kewajiban

penyelenggaraan Depot Air Minum.

Grafik 7.56 : Pengawasan Depot Air Minum (DAMIU)

di Wilayah Kerja Puskesmas Tahun 2010

0 10 20 30 40 50 60

Pemancungan

Seb. Padang

Bungus

Rawang

Belimbing

Alai

Pauh

Nanggalo

LapaiPadang Pasir

Lubuk Begalung

Kuranji

Lubuk Kilangan

Ambacang

Ulak Karang

Pengambiran

Air Tawar

Andalas

Lubuk Buaya

Air Dingin

5

7

8

16

18

20

22

23

23

25

25

27

28

30

31

32

37

45

55

56

Jum

l

a

h

Grafik Jumlah Depot Air Minum di Wilayah Kerja Puskesmas 2010

Page 122: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 124

F. REALISASI PROGRAM P2P 2010

Tabel 7.10. Realisasi Program P2P 2010

NO KEGIATAN TARGET CAKUPAN ( % ) Kesenjangan

1 SEKSI P2P

I.IMMUNISASI a. Imunisasi rutin untuk bayi · BCG 90% 97% 7 · DPT-HB1 90% 96,70% + 6.7 · DPT-HB 3 80% 89,40% + 9.4 · Polio 4 80% 91,10% + 11.1 · Campak 80% 90,10% + 10.1 b. BIAS Anak Sekolah 100% 91,50% - 8.5 · DT 100% 92% -8 · TT 100% 88,40% - 11.6 · Campak II. Penyakit Menular

1. P2 Rabies .- Kasus gigitan HPR 0 208 kss .- Jml gigitan (+) Rabies 0 2 kasus .- Jml penderita di VAR 0 93 kasus .- Penderita meninggal 0 2 kasus 2. P2 TB – Paru .- Penjaringan suspect 13610 6616 (48.6 % ) -51,40% .- Penemuan BTA + 1376 853 ( 92% ) -8% .- Angka konversi ≥80 % 80.4 % 0,40% .- Kesembuhan ≥85 % 71.4 % -13,60% .- Kesalahan Lab < 5 % 0% 3. ISPA .- Pengobatan Pnmi 100% 100% .- Jml penderita di rujuk 0 0 kasus .- Jml penderita M”nggal 0 0 kasus 4. DIARE .- Jml penderita di obati Nakes 100% 100% .- Jml penderita dpt oralit 100% 100% .- Jml oralit diberikan 12149 bks .- Jml meninggal 0 kasus 5. KUSTA .- Jml penderita baru 1/10.000 .- Jml penderita diobati 0 1 kasus .- Jml meninggal 1 kasus 6. HIV / AIDS .- Periksa sampel darah 0 kasus .- HIV ( + ) 0 0 sample 0 0 sample

Page 123: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 125

NO KEGIATAN TARGET CAKUPAN ( % ) Kesenjangan 7. P2 DBD .- Jml kasus 900 1045 .- Jml kasus meninggal < 1,5 % 6 org .- Jml PE 0 600 .- Jml Fogging Focus 900 1045 fcs .- Jml Fogging massal 0 0 .- Jml kel diabatisasi 35 104 kel .- ABJ >95 % > 95 % 8. MALARIA .- Jml kasus 0 108 ks .- Penderita meninggal 0 0 ks 9. FILARIASIS `- Jml kasus baru 0 5 ks `- Jml kasus baru diobati 0 5 ks

2. SEKSI PENANGGULANGAN WABAH & BENCANA .- Kasus AFP 5 ks 5 ks 0 - Kelengkapan W2 90% 99% 9% - Ketepatan W2 80% 18% 18% - Kasus Pos Campak 0 ks 14 ks + 14 ks - Kasus Diptheri pos 0 1 ks 1 ks - Keracunan 0 4 kjdn 4 kjdn - Penanganan Bencana + simulasi 9 kl 3. SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN 1. PENY. LINGKUNGAN · Akses Jamban 66% 71,80% + 5.8 % · Stop Buang Air Besar

Sembarangan (BABS) 71% 71,80% 0,80%

· Cakupan Rumah Sehat 75% 71,80% - 3,2 % 2. PENG. KUALITAS AIR · Akses air minum 70% 86% 16% · Kualitas air minum memenuhi

syarat 85% 90% 5%

3. PENGAWASAN TTU DAN TPM · Cakupan Tempat-tempat Umum

memenuhi syarat 76% 76,90% 0,90%

· Cakupan Tempat-Pengolahan Makanan memenuhi syarat

60% 64,60% 4,60%

Page 124: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 126

7.4. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

7.4.1. Seksi Gizi dan Kesehatan Khusus

A. PROGRAM GIZI

Dalam melaksanakan program gizi standar pelayanan minimal yang

ditetapkan KEP Menkes RI. No.828/Menkes/SK/IX/2008 digunakan sebagai

acuan dalam perencanaan pelaksanaan program yang berbasis kinerja target

2010 sebagai berikut :

Tabel 7.11. Pencapaian Kinerja Program Gizi Tahun 2 010

No

Jenis Pelayanan

Target Dan Pencapaian Target Tahun

2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Kesen janga

n Ha sil (%)

Tar get (%)

Ha sil (%)

Tar get (%)

Sasar

an

Tar get (%)

Hsl ABS

(%)

Kes

%

2011

1. Pemantuan Petumbuhan Balita

- Balita yang naik berat badannya - Balita yang ditimbang berat badanya

78.3 42.4

88 65

81.6 51.07

89 65

43.84 89.426

80 65

36.3 51.80

83.55 57.9

+ -

3.55 7.1

89 65

- Balita BGM 2.16 <7 1.24 <7 51.798 <6 550 1.06

+ 4.94 <5

2. Pelayanan Gizi - Cakp. Balita

Mendapat Vit.A 2 kl/th

83.3 93 85.6 94 82.157 80 69.185

84.2

+ 4.2 95

- Cakp. Bumil dapat 90 tablet Fe

86.7 93 90.76 93 20.094 85 17.913

89.15

+ 4.2 95

-RT yg mengkons. garam beryodium

72.0 86.1 640 KK

85 544 KK

85 - 0 100

3. Penyelenggaraan Penyelidikan Epid, KLB & Gizi Buruk

- Penanganan dengan PMT

100 100 100 100 100 100 100 100 - 0 100

- Kecamatan bebas rawan gizi

54.54

75 45.45 77 11 77 6 54.55

- 22.46 80

Pelaksanaan kegiatan di program gizi di dukung oleh dana yang berasal dari

APBD Kota Padang, APBD dan APBN Propinsi Sumatera Barat tahun 2010.

Page 125: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 127

Tabel 7.12. Realisasi Anggaran Program Gizi Tahun 2 010

No Kegiatan Anggaran

(Rp)

Realisasi Sumber Dana Rp %

1 Penanggulangan KEP, Anemia Gizi Besi,Gaky dan Kekurangan zat micro lainnya

93.000.000,- 81.027.750,- 87.1 APBD Kota

2 Survey PSG dan Kadarzi Kota Padang

75.410.000,- 73.260.000,- 97.1 APBN Sumbar

3 Konseling Asi oleh kader

264.720.000,- 89.000.000,- 33.62 BNPB* Prop

4 Transport Busui Konseling ASI

132.360.000,- 73.620.000,- 55.62

5 PMT-P Kelas Ibu Hamil

227.016.000,- 105.132.000,- 46.31

6 Transport Bumil ke Kls Bumil

378.360.000,- 181.620.000,- 48.00

7 Distribusi MP-ASI

469.800.000,- 190.300.000,- 40.51

8 Distribusi susu ibu hamil

291.103.400,- 110.240.000,- 35.05

9 Pemant. Kelas Ibu Hamil

50.400.000,- 49.560.000,- 98.33

10 Pemant. Ibu Nifas

754.720.000,- 105.400.000,- 13.96

Total 2.736.889.400,- 1.058.943.750,- 38.7

Anggaran BNPB merupakan anggaran dari Dinas Kesehatan Propinsi yang

dimasukan ke dalam kegiatan APBD Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat.

Berdasarkan tabel di atas adanya anggaran yang terealisasi hanya 38,7% hal ini

disebabkan karena :

1. Balita gizi buruk yang dirawat inap tidak memerlukan hari rawatan selama 30

hari lamanya.

2. Balita yang dirawat minta pulang paksa dengan alasan masalah ekonomi dan

anak yang lainnya di tinggal di rumah.

Page 126: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 128

3. Balita gizi buruk ada yang dirujuk ke RSUD dan RSUP dengan alasan balita

tersebut tidak dapat ditangani di puskesmas karena adanya penyakit penyerta.

4. Tidak semua balita gizi buruk rawat inap memerlukan pemeriksaan

laboraturium dan pembelian obat lainnya.

5. Adanya kasus gizi buruk yang tidak mau dirawat inap di puskesmas Nanggalo

dengan alasan tidak ada yang menjaga dll.

6. Untuk kegiatan BNPB disebabkan waktu yang singkat dan pertanggung

jawaban yang terlalu sulit.

Hasil kegiatan program gizi selama tahun 2010 dapat dilihat sebagai berikut :

A.1. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK )

UPGK ini melakukan banyak kegiatan dalam rangka perbaikan gizi

bagi keluarga, di mana sasarannya adalah masyarakat terkecil yaitu

keluarga. Kegiatannya adalah :

1. Penyuluhan Gizi ke Masyarakat

Kegiatan ini biasanya dilakukan kepada sasaran di posyandu,

kunjungan posyandu adalah ibu-ibu yang mempunyai balita serta ibu- ibu

hamil. Melalui kegiatan penyuluhan diposyandu ini diharapkan ibu-ibu dapat

mengetahui dan melakukan perilaku gizi di dalam keluarga. Penyuluhan

dengan memberikan materi-materi beragam yang berhubungan dengan

masalah gizi tetapi sebagian besar penyuluhan ini belum jalan secara

maksimal di posyandu. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya kelas ibu

hamil dan kelas ibu balita penyuluhan tidak hanya dilakukan di posyandu

sehingga permasalahan gizi yang ditemui di posyandu (masyarakat) maupun

di keluarga dapat teratasi dengan baik.

Page 127: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 129

2. Penanggulangan Kekurangan Vitamin A

Dalam penanggulangan KVA ini dilakukan kegiatan pemberian Vitamin

A secara rutin kepada bayi ( 6 – 11 bln ) dan anak balita ( 1 – 5 thn ) yang

diberikan pada bulan Februari dan Agustus. Pemberian Vit A pada Bulan

Februari untuk bayi (6-11 bulan) Kota Padang hanya 81.92% dari target

yang ditetapkan 80 %, sementara untuk anak balita hasil yang dicapai sebesar

84.67% Sedangkan untuk pencapaian pada Bulan Agustus 2010 terlihat bayi

(6- 11 bln) 82,89% keadaan telah melebihi target yang ditetapkan walaupun

hanya 2.89% melebihi target. Sedangkan anak balita 84.34%. Apabila

dibandingkan dengan pencapaian tahun 2009 cendrung mengalami

peningkatan pada bulan Februari tetapi pada bulan Agustus cendrung

mengalami penurunan. Jika dilihat pencapaian masing-masing puskesmas

masih ada puskesmas yang belum mencapai target yang ditetapkan yaitu

puskesmas Lubuk Buaya, Lubuk Begalung, Air Tawar, Ulak Karang, Seberang

Padang dan Pemancungan.

Hal ini disebabkan karena sasaran yang diberikan berdasarkan data

BPS terlalu tinggi dari sasaran yang sebenarnya, karena wilayah kerja

puskesmas Air Tawar merupakan wilayah yang penduduknya sebagian besar

adalah mahasiswa yang mana wilayah Air Tawar adalah daerah yang

mempunyai 2 buah perguruan tinggi, sedangkan untuk puskesmas lainnya

banyak penduduk yang mengungsi atau pindah ke daerah lain yang

disebabkan kondisi Kota Padang yang rawan bencana. Secara rinci

pencapaian cakupan Vit A kota Padang adalah sebagai berikut :

Page 128: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 130

Tabel 7.13. Hasil Pencapaian Vit A Bayi dan Anak Balita

Kota Padang Bulan Februari & Agustus Tahun 2010

No

Bulan

SASARAN

Pencapaian Bayi

Pencapaian A. Balita

Bayi A.Balita ABS % ABS % 1 Februari 10.971 71.158 8.987 81.92 60.248 84.67

2 Agustus 10.993 71.164 9.112 82.89 60.023 84.34

Jika dibandingkan dengan tiga tahun sebelummnya (2007, 2008 dan 2009)

terlihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 7.57. Cakupan Pendistribusian Kapsul Vitamin A Balita (6-59 Bln)

Kota Padang Tahun 2007 – 2010

84,2

81,8

83,383,3

80,5

81

81,5

82

82,5

83

83,5

84

84,5

2007 2008 2009 2010

Terlihat pada grafik di atas pendistribusian kapsul vitamin A selama 2

tahun (2007-2008) tidak mengalami penurunan, tetapi pada tahun 2009 terjadi

penurunan sebesar 1,5% (81.8%), dan pada tahun 2010 kembali terjadi

peningkatan (2.4%) dan telah mencapai target (80%) yang ditetapkan. Meskipun

demikian tetap harus di tingkatkan karena hanya 4% melebihi dari target yang

diharapkan. Berarti masih ada sekitar 20% balita yang belum menerima kapsul

vitamin A dan kemungkinan balita tersebut tidak datang keposyandu dan tidak

terpantau pertumbuhannya. Oleh karena perlu ditingkatkan kembali kerja sama

Page 129: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 131

dengan lintas program dan lintas sector terutama pada bidan praktek swasta dan

juga balai pengobatan lainnya, selain itu perlu juga ditingkatkan pencatatan dan

pelaporan oleh tenaga gizi dan juga Pembina wilayah posyandu di masing-

masing puskesmas yang ada di Kota Padang dan tetap melakukan sweeping

balita.

Pemberian kapsul vitamin A tidak hanya diberikan untuk balita saja tetapi

juga untuk ibu nifas sebanyak 2 kapsul yaitu setelah melahirkan dapat 1 kapsul

dan setelah 24 jam mendapatkan 1 kapsul berikutnya. Jika dilihat selama empat

tahun berturut-turut seperti grafik dibawah ini :

Grafik 7.58. Cakupan Pendistribusian Kapsul Vitamin A Ibu Nifas

Kota Padang Tahun 2007 – 2010

82,6

79,278,8

75,2

70

72

74

76

78

80

82

84

2007 2008 2009 2010

Grafik diatas terlihat trend pendistribusian kapsul vitamin A ibu nifas

cenderung meningkat walaupun sangatlah sedikit dan tahun 2010

pendistribusian telah mencapai target (80%). Berdasarkan grafik terlihat hanya

tahun 2010 yang telah mencapai target, hal ini disebabkan masih kurangnya

penyuluhan kepada bidan praktek swasta dan bidan yang bertugas di klinik

bersalin puskesmas tentang pentingnya pemberian vitamin A dan juga

Page 130: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 132

penyuluhan kepada ibu hamil pada saat trimester terakhir (ANC IV) tentang

pemberian vitamin A pada saat ibu bersalin.

3. Penanggulangan Anemia Gizi Besi

Penanggulangan anemia gizi besi dilakukan kegiatan pemberian tablet

Fe kepada ibu hamil dan ibu nifas. Pemberian tablet Fe ini dimaksudkan agar

ibu hamil tidak mengalami anemia semasa hamil dan perdarahan waktu

melahirkan dan ibu nifas tidak anemi karena telah banyak kehilangan darah

sewaktu melahirkan. Pemberian Fe ini sangat penting karena pada umumnya

ibu hamil kurang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung Fe

sehingga perlu diberi tambahan dari tablet Fe. Pemberian Tablet Fe ini

diberikan kepada semua ibu hamil sebanyak 90 tablet. Pemberian Fe ini

seiring dengan kunjungan ibu hamil K1 dan K4, dimana Fe 1 diberikan pada

saat K1 dan Fe3 diberikan saat K4. Untuk Kota Padang pencapaian

pemberian Fe 3 selama empat tahun terlihat pada grafik :

Grafik 7.59. Cakupan Pendistribusian Fe 3 Ibu Hamil Kota Padang

80,6

89,1590,75

86,7

74

76

78

80

82

84

86

88

90

92

2007 2008 2009 2010

Page 131: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 133

Cakupan pendistribusian Fe 3 untuk ibu hamil terlihat trend kenaikan

sejak tahun 2007 sampai tahun 2009 tetapi pada tahun 2010 terjadi

penurunan tetapi masih tercapai target yang ditetapkan (85%).

4. Penanggulangan Kasus Gizi buruk

Dalam penanggulangan kasus gizi buruk yang terjadi pada balita

dilakukan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan ( PMT-P )

yang bertujuan untuk meningkatkan berat badan balita sehingga mencapai

status gizi yang lebih baik. Pemberian PMT dilakukan melalui dana APBD

Kota Padang berupa pemberian susu frisian flag 0-6, 123 dan 456 untuk 50

balita. Selain dari bantuan APBD juga diterima bantuan MP-ASI dari BNPB

Propinsi Sumatera Barat berupa biskuit dan bubur. Dari jumlah kasus yang di

temukan sebanyak 100 kasus kurus sekali dan meninggal 1 kasus dari

Puksesmas Lubuk Kilangan serta 548 kasus gizi buruk dan kurang. Kasus

yang ditemukan merupakan hasil dari penimbangan yang dilakukan di seluruh

posyandu.

Tetapi tidak semua kasus dibantu oleh APDB yang dibantu hanya dari

keluarga miskin baik yang mempunyai kartu jamkesmas, jamkesda maupun

yang tidak mempunyai kartu tetapi merupakan keluarga miskin. Dengan

diterimanya bantuan dari BNPB seluruh balita dapat dibantu baik keluarga

miskin maupun non gakin. Dari jumlah dibantu lebih kurang 90 % balita naik

berat badannya, tetapi masih juga ditemui sebanyak 10% dari kasus yang

bantu tidak megalami kenaikan berat badanya disebabkan adanya penyakit

penyerta seperti kelainan bawaan (atresiani), penyakit TBC, Cacat bawaan,

Pembengkakan Kelenjar, Kelainan Kulit, Kelainan usus, dan penyakit lainnya.

Page 132: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 134

Selain itu tahun 2010 ini Kota Padang tetap melakukan penanggulangan

kasus balita gizi buruk dipuskesmas Nanggalo sebagai puskesmas rujukan

yang melakukan kegiatan rawat inap dan jalan. Pada tahun 2010 kasus balita

gizi buruk kurus sekali dengan indikator BB/TB yang sudah dapat ditangani di

puskesmas Nanggalo tahun 2010 sebanyak 9 Kasus terdiri dari :

Tabel 7.14. Jumlah Balita Gizi Buruk yang Dirawat di Puskesmas Nanggalo dan Di Rumah Sakit tahun 2010

No Tempat rawatan Rujukan dari Jumlah Ket

1. HC. Nanggalo HC Rawang 1 Orang

(9 orang) HC Pagambiran 1 Orang

HC Bungus 1 Orang

HC Andalas 1 Orang

HC Belimbing 1 Orang

HC Lubuk Begalung 1 Orang

HC Air Tawar 1 Orang

HC Lubuk Buaya 2 Orang

2. RSUP HC Lubuk Kilangan 1 Orang (+)

3. RSUD HC Lubuk Buaya 1 Orang

4. RS.Yos Sudarso HC Lubuk Buaya 1 Orang

Kegiatan yang dilakukan pada puskesmas rawatan ini adalah konsultasi

dengan doketr ahli anak dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Padang bekerja

sama dengan RSUD, Pemeriksaan laboraturium serta penyuluhan kepada orang

tua atau pendamping balita gizi buruk.

Selama rawat inap balita gizi buruk diberikan perlakukuan sesuai dengan

penangan kasus gizi buruk selama beberapa hari sampai kondisi balita tersebut

menjadi gizi kurang atau gizi baik dan selanjutnya dipulangkan untuk dilakukan

Page 133: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 135

rawat jalan dengan konsultasi tetap ke puskesmas Nanggalo serta tetap dipantau

oleh tenaga gizi dan dokter puskesmas masing-masing.

Selain rawat inap juga dilakukan rawat jalan balita gizi buruk yang kondisi

kurus atau kurus sekali yang tidak mau dirawat inap. Jumlah balita rawat jalan

sebanyak 14 kasus yang merupakan pasien yang dirawat inap dan kasus gizi

buruk di puskesmas Nanggalo.

Berdasarkan hasil di atas terlihat terjadinya penurunan jumlah kunjungan

ke puskesmas Nanggalo untuk dilakukan rawat inap dari 16 kasus menjadi 9

kasus. Terjadinya penurunan kasus dikarenakan adanya balita gizi buruk yang

tidak mau dirawat dengan alasan ekonomi, kasus yang dirujuk bukan merupakan

kasus gizi buruk, dan lain-lain.

Meskipun demikian dalam pelaksanaan penanggulangan balita gizi buruk

dipuskesmas Nanggalo masih banyak ditemui kendala terutama orang tua balita

gizi buruk masih keberatan untuk dirawat dengan berbagai alasan dan juga

adanya kasus pulang paksa sebanyak 1 kasus, rata-rata balita yang dirawat

sembuh dengan kenaikan berat badan perhari 330 gram dengan rata-rata hari

rawatan 14 hari. Pasien yang dirawat merupakan dari keluarga miskin

seluruhnya.

Oleh karena masih perlu peningkatan penyuluhan kepada seluruh ibu

balita dalam penanggulangan kasus gizi buruk demikian juga kepada pembina

wilayah untuk dapat memberikan motivasi kepada orang tua balita sehingga

kasus gizi buruk yang ditemukan dapat dilakukan perawatan sesuai dengan

prosedur penangan kasus gizi buruk yang sebenarnya.

Page 134: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 136

Grafik 7.60. Grafik kasus Balita Gizi Buruk Kota Pa dang Tahun 2010

A.2. Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodi um ( Gaky )

1. Pemeriksaan Garam Beryodium dimasyarakat

Kegiatan lain yang dilakukan dalam usaha perbaikan gizi keluarga

salah satunya adalah penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan

Yodium (GAKY). Pelaksanaan yang dilakukan dalam penanggulangan

masalah akibat kekurangan garam beryodium adalah dengan melakukan

pemantauan garam beryodium ditingkat masyarakat melalui pemeriksaan

garam di posyandu selain itu juga dilakukan pemeriksaan garam melalui

survey pementauan status gizi dan keluarga sadar gizi (PSG dan Kadarzi).

Berdasarkan hasil pemeriksaan garam di masyarakat dilakukan

pemeriksaan di 20 kelurahan pada masing-masing posyandu. Masing-

masing kelurahan mengambil 32 sampel. Berdasarkan hasil pemeriksaan

garam terlihat keluarahan yang mengkonsumsi garam beryodium terlihat

dari 20 kelurahan sebanyak 17 (85%) keadaan ini mengalami penurunan

Page 135: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 137

dibandingkan tahun 2009 (86.1%) tetapi jika dibandingkan dengan tahun

2008 (72%) mengalami peningkatan. Sedangkan berdasarkan hasil survey

yang dilakukan diseluruh Kota Padang (104 Kelurahan) dengan jumlah 3300

sampel. Hasil yang ditemukan sebanyak 86.3% sampel yang menggunakan

garam beryodium, keadaan ini mengalami penurunan dibandingkan tahun

2009 (98,18%) atau sekitar 11.88%. Sumber dana dalam pelaksanaan

pemeriksaan garam beryodium berasal dari dana Puskesmas dan APBN

Dinas kesehatan Propinsi Sumatera Barat (PSG dan Kadarzi).

Dalam penanggulangan akibat gangguan kurang yodium ini Dinas

Kesehatan Kota Padang membentuk Tim Pokja Gaky yang melibatkan lintas

sektor seperti Bappeda, Deperindag, Hukum dan lintas sektor yang terkait.

Program kerja dari Tim Pokja Gaky seperti pemeriksaan garam ke pasar,

pertemuan tim pokja gaky, survey pemetaan gaky serta pembuatan perda

penggunaan garam beryodium di pasar serta penyuluhan dimasyarakat.

Meskipun telah terjadi perbaikan di masyarakat dalam mengkonsumsi garam

beryodium tetapi masih perlu ditingkatkan kewaspadaan oleh Tim Pokja

Gaky Kota Padang karena masih ditemukan dimasyarakat yang

mengkonsumsi garam tidak mengandung yodium. Oleh sebab itu

penanggulangan GAKY bukan saja masalah dinas kesehatan tetapi banyak

lintas sektor yang terkait contohnya deperindag yang lebih berwenang dalam

peredaran garam di pasaran, begitu juga dengan lintas sektor lain seperti

Dinas Pasar, Bappeda yang tergabung dalam Pokja Gaky. Selain itu masih

minimnya penyuluhan tentang pentingnya penggunaan garam beryodium

dan juga cara penyimpanan garam yang mengandung yodium ke

masyarakat.

Page 136: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 138

2. Pendistribusian Kapsul Minyak Beryodium

Pendistribusian kapsul minyak beryodium pada tahun 2010 tidak

dilakukan hal ini berdasarkan instruksi dari kementrian kesehatan.

A.3. Konseling Gizi

Konseling gizi adalah salah satu cara untuk menunjang kegiatan

UPGK, dimana melalui konseling gizi ini diharapakan keluarga tahu,

memahami dan melaksanakan gizi dalam rumah tangga mereka sehingga

tercipta keluarga mandiri sadar gizi ( Kadarzi ). Pada tahun 2010 ini kegiatan

kadarzi dilakukan dengan survey PSG dan Kadarzi dengan menggunakan

dana APBN Propinsi Sumatera Barat. Dari jumlah sampel 3300 yang

tersebar di seluruh kelurahan dalam wilayah kerja puskesmas menunjukan

70% keluarga yang sadar gizi. Oleh karena itu masih perlu ditingkatkan

penyuluhan baik di puskesmas maupun di posyandu.

A.4. Pojok Gizi ( POZI )

Pojok gizi adalah kegiatan konseling yang dilakukan oleh petugas gizi

puskesmas kepada klien individu yang datang untuk berkonsultasi mengenai

diet untuk penyakit. Pasien yang datang ke Pozi adalah rujukan dari BP dan

KIA. Dalam pojok gizi ini petugas memberikan anamnesa dan diet si pasien

sesuai dengan penyakit yang diderita. Pasien yang dirujuk ke bagian gizi

adalah pasien gizi lebih, KEP, Hipertensi, DM dan Penyakit Lain-lainnya.

Berdasarkan hasil kunjungan pojok gizi yang dilakukan di puskesmas terlihat

seperti tabel di bawah ini :

Page 137: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 139

Tabel 7.15. Jumlah Kunjungan Pojok Gizi Berdasarkan Kasus

Selama Tahun 2010

No Kasus Jumlah kunjungan

1

2

3

4

5

Gizi lebih

KEP

Hipertensi

DM

DLL

123

2526

363

933

829

Jumlah 4.774

Berdasarkan tabel di atas ternyata masih tingginya kunjungan kasus

KEP, sedangkan kasus lainnya masih perlu ditingkatkan kerja antara BP dan

KIA. Jumlah kunjungan kasus ini merupakan kasus baru maupun kasus

lama yang perlu mendapatkan perhatian baik oleh petugas gizi maupun

dokter dan perawat atau bidan.

A.5. Usaha Perbaikan Gizi Institusi

Usaha Perbaikan Gizi Institusi adalah kegiatan program gizi yang

dilakukan kepada institusi seperti sekolah, panti, industri dan lembaga

pemasyarakatan. Untuk kegiatan gizi institusi ini masih belum maksimal

berjalan karena petugas gizi yang masih satu orang di masing-masing

puskesmas. Kegiatan gizi institusi ini baru terlaksana pada sekolah yaitu

dengan melaksanakan Pemantauan Pemberian Makanan Tambahan Anak

Sekolah ( PMT-AS ). Dalam hal ini petugas gizi bertugas menentukan

Page 138: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 140

kecukupan gizi makanan kudapan sesuai dengan yang dianjurkan. Kota

Padang sekolah yang mendapat PMT-AS sebanyak 16 sekolah.

A.6. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi ( SKPG )

Dalam program Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi ( SKPG ) merupakan

kegiatan gizi yang menggambarkan secara kelompok masyarakat atau

wilayah. Kegiatan yang dilakukan dalam program ini adalah :

1. Pemantauan Status Gizi ( PSG )

Pemantauan Status gizi ini merupakan kegiatan pengukuran berat

badan dan tinggi badan balita untuk mengetahui status gizi balita.

Berdasarkan status gizi balita yang diukur tersebut akan diketahui prevalensi

status gizi balita kota Padang. PSG ini dilakukan satu kali dalam setahun dan

prevalensi inilah yang dipakai untuk menggambarkan wilayah kecamatan di

kota Padang. Pada tahun 2010 bulan Juli dilakukan survey PSG dan Kadarzi

di seluruh kelurahan di wilayah kerja puskesmas (104) kelurahan, dengan

jumlah sampel sebanyak 3338 balita. Berdasarkan hasil PSG dan Kadarzi

prevalensi balita sangat kurang (Buruk) dengan indikator BB/U sebesar

3.68%, jika dibandingkan dengan tahun 2009 (2.3%), 2008 (2.5%), 2007

(2,2%) terjadi peningkatan jumlah kasus balita gizi buruk. Sedangkan

prevalensi balita yang sangat kurus sekali (BB/TB) pada tahun 2010 sebesar

2.22%, keadaan ini meningkat dibandingkan 3 tahun yang lalu 2007 (1.5%),

2008 (1,6%) dan 2009 (0.7%). Jika dibandingkan dalam tiga tahun terlihat

terjadi peningkatan kasus gizi buruk di Kota Padang.

Page 139: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 141

Grafik 7.61. Prevalensi Status Gizi Buruk (BB/U) da n Kurus Sekali (BB/TB)

Di Kota Padang Tahun 2007 – 2010

2,22

3,68

0,71,61,5

2,3

2,52,2

0

1

2

3

4

5

6

7

2007 2008 2009 2010

BB/TB BB/U

Dari grafik terlihat status gizi berdasarkan indikator BB/U dan BB/TB

cendrung meningkat dari tiga tahun sebelumnya. Oleh karena itu perlu

ditingkatkan sweeping terhadap balita yang tidak memantau pertumbuhan berat

badannya setiap bulan di posyandu, selain itu perlu ditingkatkan pula kerjasama

dan keterlibatan lintas sektor lintas program dalam menangani penyebab

masalah gizi buruk.

Selain prevalensi status gizi, hasil PSG menunjukan daerah rawan gizi

yang perlu mendapatkan perhatian baik oleh lintas sektor, seperti pada table di

bawah ini :

Tabel 7.16. Gambaran Kecamatan Rawan Gizi dari Tahu n 2008 – 2010

No Kecamatan Rawan Gizi

2008 2009 2010

1 Kuranji Kuranji Kuranji

2 Padang Selatan Padang Selatan Padang Selatan

3 Padang Timur Padang Barat Padang Barat

4 Lubuk Begalung Lubuk Begalung Lubuk Begalung

5 - Lubuk Kilangan Lubuk Kilangan

6 Koto Tangah Koto Tangah -

Page 140: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 142

Berdasarkan tabel di atas, terlihat yang merupakan kecamatan rawan

gizi tahun 2009 dan 2010 adalah kecamatn yang sama, hal ini perlu diwaspadai

karena daerah ini merupakan daerah yang tinggi gizi buruk dan kurang. Jika

dilihat berdasarkan data kemiskinan di Kota Padang seperti tabel di bawah ini :

Tabel 7.17. Jumlah Penduduk Miskin Di Kota Padang T ahun 2010

No Kecamatan Peserta

RTM Jiwa 1 Koto Tangah 6.584 33.481 2 Padang Utara 2.357 11.251 3 Padang Barat 2.677 11.739 4 Padang Timur 3.448 16.581 5 Padang Selatan 3.419 16.153 6 Nanggalo 1.481 7.599 7 Kuranji 5.520 27.616 8 Pauh 2.233 11.450 9 Lubuk Kilangan 2.009 9.211 10 Lubuk Begalung 6.554 31.099 11 Bungus 1.817 8.821 Padang 38.099 185.001 Sumber : Bappeda Kota Padang

Berdasarkan tabel di atas terlihat jumlah penduduk miskin (RTM dan

Jiwa) yang terbanyak merupakan kecamatan rawan gizi seperti Koto Tangah,

Padang Barat, Padang Timur, Padang Selatan, Kuranji, Lubuk Kilangan, dan

Lubuk Begalung. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kembali SKPG (Sistim

Kewaspadaan Pangan dan Gizi) di Kota Padang yang anggotanya adalah lintas

sektor seperti Instansi Pertanian, Ketahanan Pangan, Deperindang serta

Instansi lainnya. Selain itu perlu ditingkatkan Pemantauan Wilayah Setempat

(PWS-Gizi) di setiap puskesmas yang akan memberikan data secara terus

menerus secara cepat dan akurat dalam upaya pencegahan dan

penanggulangan masalah gizi.

Page 141: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 143

Selain PSG juga dilakukan penimbangan massal yang dilaksanakan satu

kali setahun yang berguna untuk meningkatkan partisipasi masyarakat

keposyandu dan juga untuk melacak kasus gizi buruk yang tidak terpantau

setiap bulan melalui kegiatan posyandu Selain itu kegiatan yang juga rutin

dilakukan penimbangan tiap bulan melalui kegiatan posyandu sehingga dapat

dilihat status pertumbuhan balita dari bulan ke bulan. Selain pemantauan balita

bulanan ini dapat juga dilihat berapa kunjungan penimbangan di posyandu dan

juga dapat melihat balita yang naik berat badannya, yang tidak naik berat

badanya serta balita dibawah garis merah, selain itu dapat juga dilihat balita

yang naik sesuai garis pertumbuhan.

Kunjungan balita atau parsitipasi masyarakat (D/S) di Kota Padang yang

ke posyandu pada tahun 2010 sebesar 57.92% walaupun masih jauh dari

target yang diharapkan (65%) tetapi keadaan ini meningkat dibandingkan tiga

tahun yang lalu 2007 (43.9%), 2008 (42.4%) dan tahun 2009 51.07%.

Sedangkan N/D tahun 2010 sebesar 83.54% keadaan ini masih jauh diwah

target 88%. Measkipun demikian keadaan ini terus meningkat dibandingkan

dengan tahun 2007 (77.2%), 2008 (78.3%) dan 2009 (86.67%). Untuk data

BGM/D tahun 2010 balita BGM yang data keposyandu dan ditimbang sebesar

1.06%, keadaan ini menurun dibandingkan tahun 2007 (2.06%), 2008 (2.2%),

dan 2009 (1.24%). Jika dibandingkan selama tiga tahun sebelumnya pada

masing-masing indikator terlihat pada grafik di bawah ini :

Page 142: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 144

Grafik 7.62. Indikator SKDN Kota Padang Tahun 2007 - 2010

57,92

83,54

51,07

42,443,9

81,6778,377,2

1,061,242,22,06

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2007 2008 2009 2010D/S N/D BGM/D

Berdasarkan grafik di atas terlihat semua indikator SKDN mengalami

peningkatan tetapi apabila tingkat partisipasi masyarakat belum mencapai target

yang diharapkan berarti masih banyak balita yang tidak diketahui

pertumbuhannya setiap bulan sehingga pada saat dilakukan survey pemantuan

balita gizi buruk maka sering balita yang tidak terpantu terkadang menjadi

sampel pada saat survey. Hal ini menyebabkan tingginya kasus gizi buruk di

Kota Padang. Selain itu balita yang tidak pernah atau terkadang keposyandu

sering kali menjadi balita gizi buruk pada saat berkunjung ke puskesmas untuk

melakukan pengobatan.

Untuk itu perlu dilakukan upaya peningkatan partisipasi masyarakat pada

bulan-bulan berikutnya dengan inovasi dan kreatifitas dari kader, pembina

wilayah, dan lintas sektor lainnya karena posyandu bukan milik kesehatan tetapi

milik masyakat. Selain itu perlu ditingkatkan surveilans gizi dan pelacakan kasus

Page 143: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 145

balita BGM yang tidak datang keposyandu hal ini untuk mengantisipasi tidak

terjadinya balita gizi buruk sebenarnya (kurus sekali).

Jika berdasarkan perpuskesmas di Kota Padang terlihat seperti grafik di bawah

ini:

Grafik 7.63. Hasil Pencapian SKDN Perpuskesmas

Sekota Padang Tahun 2010

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

D/S (65%) 77,37 76,87 67,98 67,07 64,34 63,44 63,01 62,98 60,71 59,21 54,7 53,96 53,88 50,22 49,05 45 44,64 43,67 41,02 30,71 57,92

N/D' (80%) 84,17 71,17 80,82 87,87 90,93 70,46 72,4 96,2 83,25 87,48 95,31 79,94 93,85 81,35 79,26 81,47 84 82,66 93,32 69,4 83,54

BGM/D (5%) 0,34 0,1 0,57 0,31 0,76 1,24 1,26 1,53 0,25 2,01 1,48 5,72 0,57 0,62 0,61 0,78 1,15 0,35 2,93 0,25 1,06

Lbk Buay

aPgbr Pauh

Lubeg

A.Twr

Pmc RwgS.Pd

gBung

usLuki Krji

A.Dgn

Ambc

Pdg.Psr

U.Krg

LapaiAndl

sAlai Blmb Nggl

Padang

Berdasarkan grafik di atas terlihat puskemas yang telah mencapai target

D/S hanya 4 puskesmas yaitu Lubuk Buaya (77,37%), Pagambiran (76.87%),

Pauh (67.98%) dan Lubuk begalung (67.07%), sedangkan N/D rata-rata

puskesmas telah mencapai target tetapi masih ditemukan beberapa puskesmas

yang masih jauh dari target seperti Nanggalo yang hanya 69.4%. Data BGM/D

yang harus diperhatikan yaitu puskesmas Air Dingin (5.72%).

Oleh karena itu setiap data hasil PWS Gizi yang telah dilakukan oleh

tiap-tiap puskesmas perlu dilakukan analisa dan interprestasi data yang

Page 144: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 146

dilakukan oleh tenaga puskesmas yaitu pembina wilayah, tenaga gizi dan

pimpinan puskesmas serta lintas program dan lintas sector. Sehingga dapat

diketahui permasalahan dan rencana tindak lanjut disetiap wilayah kerja

puskesmas seperti sweeping balita untuk dilakukan pemantuan pertumbuhan

melalui kegiatan rutin di posyandu, meningkatkan sistim kewaspadaan dini

apabila terjadi masalah-masalah gizi, pemantauan balita gizi buruk, pelacakan

kasus gizi buruk serta evaluasi setiap program gizi di puskesmas.

2. Pemantauan Konsumsi Gizi ( PKG )

Pemantauan Konsumsi Gizi ( PKG ) adalah kegiatan melihat konsumsi

makanan masyarakat disuatu wilayah melalui Food Recall 24 jam. Untuk tahun

2010 PKG tidak dilaksanakan karena tidak tersedianya dana.

A.7. Kegiatan BNPB

Kegiatan BNPB merupakan bantuan yang disebabkan oleh peristiwa

gempa bumi yang terjadi di Kota Padang pada tanggal 30 September 2009

menyebabkan banyak penduduk kehilangan tempat tinggal dan sebahagian hidup

di tempat pengungsian yang pada umumnya mengalami tekanan fisik dan

psikologis akibat kehilangan anggota keluarga,kerabat,sanak keluarga,kehilangan

rumah tempat berteduh,pekerjaan serta sarana perekonomian.

Kerusakan akibat gempa juga dialami oleh beberapa sarana kesehatan sehingga

pelayanan kesehatan tidak berjalan dengan maksimal. Untuk mendukung

terlaksananya pelayanan kesehatan perlu dioptimalkan sarana dan prasarana

yang ada berupa peralatan medis dan non medis.

Page 145: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 147

Selain sarana kesehatan yang mengalami kerusakan akibat gempa yang

juga perlu mendapat perhatian yaitu kelompok rawan seperti ibu hamil, balita

kurang gizi, ibu nifas dan ibu balita. Oleh karena itu untuk mengatasi keadaan

tersebut melalaui dana BNPB dilakukan kegaiatan pendistribusian MP-ASI untuk

ibu hamil KEK, Balita Gizi buruk, kegiatan kelas ibu hamil, konseling ASI dan

pemantuan ibu nifas.

Dalam melaksanakan kegiatan BNPB tidak hanya petugas kesehatan

(puskesmas dan Dinas Kesehatan) saja yang melakukan pemantauan tetapi juga

melibatkan kader posyandu, sehingga seluruh kegiatan BNPB dapat terlaksana

dengan baik dan optimal.

Tujuan dari bantuan ini adalah tersedianya makanan pendamping asi bagi

balita, susu ibu hamil, konseling asi ekslusif, terbentuknya kelas ibu hamil dan

menyusui, terpantuannya ibu nifas. Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu hamil, ibu

balita,ibu menyusui, ibu hamil kek, balita gizi buruk.

B. Kesehatan Khusus

Dalam upaya menghadapi tantangan peningkatan mutu pelayanan kesehatan

kepada masyarakat, salah satu langka penting yang dilakukan adalah

peningkatan mutu pelayanan kesehatan khusus di Puskesmas dengan tujuan

1. Meningkatkan kemampuan petugas dalam melakukan pembinaan dan

pengawasan terhadap penyelenggaraan kesehatan khusus meliputi

kesehatan jiwa, kesehatan kerja , kesehatan gigi dan mulut , kesehatan

olahraga serta kesehatan lansia

2. Mengevaluasi kemampuan petugas puskesmas pasca pertemuan dan

pelatihan

Page 146: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 148

3. Melakukan bimbingan dan mengevaluasi sistim pelakporan kesehatan

khusus.

B.1. Kesehatan Jiwa

Tabel 7.18. Cakupan Program Kesehatan Jiwa

Kota Padang Tahun 2010

No Diagnosa Jumlah Kunjungan 1 Psikosa 4597 2 Anxietas 1056 3 Depresi 454 4 Psikosomatik 290 5 Retardasi Mental 72 6 Gangguan Keswa 250 7 Penyakit Jiwa lainnya 339 8 Epilepsi 833 9 Gangguan Belajar 101 10 Pasung 0 Jumlah 7992

Tabel di atas menunjukkan bahwa penyakit gangguan jiwa yang

menempati posisi teratas Psikotik sebesar 4597 kasus keadaan ini meningkat

dibandingkan tahun 2009 yang hanya 711 kasus dan kasus terendah adalah

retardasi mental sebesar 72 kasus. Jika dibandingkan dengan tahun 2009 kasus

yang terendah yaitu depresi 95 kasus. Sedangkan untuk kasus yang perlu

mendapat perhatian bagi petugas pemegang program jiwa dan UKS yaitu

gangguan belajar sebanyak 101 kasus, sedangkan kasus yang tidak ada

dilaporakan gangguan jiwa yang dipasung.

Page 147: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 149

B.2. Kesehatan gigi dan mulut

Pelayanan Pengobatan gigi di Puskesmas

Tabel 7.19. Kunjungan Gigi Puskesmas se Kota Padang Tahun 2010

No Puskesmas Kunjungan BP Jumlah Baru Lama

1 Padang Pasir 2182 694 2876 2 Andalas 2566 514 3080 3 Ulak Karang 2122 340 2462 4 Alai 1919 268 2187 5 A.Tawar 942 218 1160 6 Sbrp.Padang 2143 510 2653 7 Pemancungan 726 122 848 8 Rawang 997 247 1244 9 Lubuk Buaya 2204 1034 3238 10 Air Dingin 1826 673 2499 11 Nanggalo 2725 619 3344 12 Lapai 664 82 746 13 Kuranji 1072 211 1283 14 Belimbing 1504 334 1838 15 Ambacang 2236 329 2565 16 Pauh 1635 200 1835 17 Lubuk Kilangan 1358 665 2023 18 Lubuk Begalung 1906 448 2354 19 Pagambiran 938 421 1359 20 Bungus 6814 1905 8719 Jumlah 38479 9834 48313

Kunjungan baru BP gigi tahun 2010 sebanyak 38479 keadaan ini

meningkat dibandingkan tahun 2009 yang hanya berjumlah 23912 dengan total

kunjungan 48313 dan cakupan pelayanan kesehatan gigi Puskesmas kota

Padang adalah 5,6% . Ini menggambarkan pelayanan kesehatan gigi di

Puskesmas sudah mulai mendapat tempat di masyarakat karena cakupan

pelayanan gigi melebihi target kota Padang yaitu 4 % dari jumlah penduduk.

Page 148: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 150

Tabel 7.20. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Puskesmas di kota Padang tahun 2010

No Puskesmas Tambalan gigi tetap Pencabutan gigi tetap

1 Seberang padang 167 739 2 Pemancungan 97 366 3 Rawang 104 319 4 Padang Pasir 732 772 5 Ulak Karang 236 793 6 Alai 280 949 7 Air tawar 51 182 8 Andalas 1073 1533 9 Lubuk Buaya 281 1048 10 Air Dingin 380 734 11 Nanggalo 185 845 12 Lapai 42 190 13 Kuranji 117 505 14 Belimbing 135 593 15 Pauh 368 1098 16 L.Kilangan 65 578 17 L.Begalung 155 735 18 Pagambiran 172 479 19 Bungus 89 435 20 Ambacang 218 1007

Jumlah 4947 13900 Ratio tambal cabut 1 3

Tabel di atas menunjukkan ratio tambal : cabut 1 : 3(4947 tambal : 13900

cabut) jika dibandingkan tahun 2009 (1:2) keadaan ini menunjukan pasien yang

datang memerlukan pelayanan yang cepat (cabut).

Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa factor diantara nya kualitas

sumber daya manusia yang memberikan pelayanan , sarana dan prasarana

perawatan gigi di Puskesmas kurang lengkap dan prilaku masyarakat yang

cendrung membutuhkan pelayanan yang cepat ( cabut ) sehingga perawatan gigi

kurang menjadi pilihan.

Page 149: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 151

UKGM

Tabel 7.21. Kegiatan UKGM Puskesmas se Kota Padang tahun 2010

No

Puskesmas

Jml Desa yang ada

Jml Desa Dibina

%

1 Seberang padang 4 2 50 2 Pemancungan 5 3 60 3 Rawang 3 3 100 4 Padang Pasir 10 6 60 5 Ulak Karang 2 2 100 6 Alai 2 2 100 7 Air tawar 3 3 100 8 Andalas 10 7 70 9 Lubuk Buaya 7 4 57.1 10 Air Dingin 6 4 66.7 11 Nanggalo 3 3 100 12 Lapai 3 2 66.6 13 Kuranji 2 2 100 14 Belimbing 3 3 100 15 Pauh 9 6 66.7 16 L.Kilangan 7 4 57.1 17 L.Begalung 10 4 30 18 Pagambiran 5 3 60 19 Bungus 6 3 50 20 Ambacang 4 3 75

Jumlah 104 69 66,3

Dari tabel diatas dapat dilihat cakupan UKGM untuk kota Padang adalah

66,3% %, yang berarti bahwa cakupan UKGM yang dicapai lebih tinggi dari target

60 %. Jika dibandingkan dengan kegiatan UKGM pada tahun 2007 dan 2008

maka kegiatan tahun2009 meningkat dari 2 tahun sebelumnya.

Page 150: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 152

Integrasi Gigi dan KIA

Tabel 7.22.Integrasi Gigi dan KIA Puskesmas Se Kota Padang tahun 2010

No Puskesmas Jml Pasien

Rujukan Jml Pasien Integrasi

Cakupan Integrasi

1 Ulak Karang 994 961 96.7

2 Padang Pasir 777 741 95.4

3 Air Tawar 1101 1017 92.3

4 Alai 1676 1310 78.2

5 Lapai 1123 671 59.8

6 Air Dingin 1034 984 95.2

7 Kuranji 1172 760 64.8

8 Ambacang 5413 3219 59.5

9 Pauh 468 236 50.4

10 Lubuk Buaya 1074 944 87.9

11 Seb.Padang 4220 3538 83.8

12 Pemancungan 2216 1810 81.7

13 Rawang 2657 1624 61.1

14 Luki 2114 572 27.1

15 Pagambiran 586 582 99.3

16 Lubuk Begalung 6404 2158 33.7

17 Belimbing 586 583 99.4

18 Andalas 702 322 45.9

19 Bungus 526 352 66.9

20 Nanggalo 1245 978 78.6

Jumlah 43078 23362 54.2

Dari tabel diatas dapat dilihat cakupan kegiatan integrasi gigi dan KIA

untuk Kota Padang adalah 54.2%. Jika dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar

58.04, keadaan ini menurun dibandingkan tahun 2010.

Page 151: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 153

UKGS dan Sikat Gigi Massal

Dalam rangka kesehatan gigi anak sekolah melalui kegiatan UKS juga

dilaksanakan UKGS, dengan melakukan pemeriksaan gigi secara sederhana di

sekolah dan melakukan rujukan bagi yang memerlukan perawatan. Dari 425 buah

SD yang ada di Kota Padang hanya beberapa puskesmas yang melakukan sikat

gigi masal yaitu Pauh 4 sekolah, Bungus 6 sekolah, Seberang Padang 1 sekolah,

Lubuk Begalung 2 sekolah, Lubuk Kilangan 1 sekolah. UKGS Disamping itu untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak sekolah dalam menjaga

kebersihan gigi dan mulut, maka dilakukan peragaan sikat gigi secara massal

.Pada tahun 2010 tidak tersedia dana untuk melakukan sikat gigi massal.

B.3. Kesehatan Olah Raga

Tabel 7.23. Rekapitulasi Program Kesehatan Olah Rag a

Di Puskesmas se Kota Padang tahun 2010

No Puskemas

Jumlah Kel OR Kel OR Di

Bina

SDM yg di latih Peralatan OR

Sanggar Lansia Lain -lain

Medis Para medis

Jumlah

1 U.Karang 2 8 2 2 1 2 0 2 Pdg.pasir 4 25 10 2 2 2 5 3 A.Tawar 2 6 2 2 1 1 1 4 Alai 1 4 1 1 1 1 1 5 Lapai 2 8 2 2 1 1 1 6 A.Dingin 1 10 1 1 1 1 1 7 Kuranji 1 22 1 1 1 1 1 8 Ambacang 1 6 1 1 1 1 0 9 Pauh 1 12 2 2 1 1 0

10 Lbk.Buaya 2 10 5 5 1 1 1 11 S.Padang 2 3 5 5 1 1 1 12 Pemancungan 1 10 3 3 1 1 0 13 Rawang 2 4 3 3 1 1 0 14 Luki 2 14 6 6 1 1 0 15 Pagambiran 1 10 2 2 1 1 0 16 Lubeg 2 12 2 2 1 1 0 17 Belimbing 2 3 4 4 1 1 0 18 Andalas 2 8 2 2 1 1 0 19 Bungus 1 7 3 3 1 1 0 20 Nanggalo 2 14 3 3 1 1 0

Jumlah 34 186 58 52 21 2 12

Page 152: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 154

Dari tabel diatas dapat dilihat kelompok olahraga sudah merata diseluruh

Puskesmas dikota Padang, dimana jumlah kelompok olah raga berjumlah 278

kelompok dan yang telah dilakukan pembinaan berjumlah 52 kelompok ( % ).

B.4. Program Kesehatan Lansia

Salah satu dampak pembangunan kesehatan adalah meningkatnya umur

harapan hidup waktu lahir yang berakibat meningkatnya jumlah usia lanjut

dengan berbagai masalah dan kebutuhan bagi usia lanjut di bidang

kesehatan.

Indikator program kesehatan lansia yang akan dicapai pada tahun 2010 –

2014:

1. Jumlah puskesmas yang mengembangkan program kesehatan usia lanjut

2. Jumlah puskesmas santun usia lanjut

3. Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut

4. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut.

Page 153: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 155

Hasil kegiatan program lansia Pada tahun 2010 :

Tabel 7.24. Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia

Perpuskesmas Tahun 2010

No Puskesmas Jml Kel

Jml Posy

Sasaran Lansia

Jumlah Lansi a Yg Hadir Jml % 45-59 60-69 >70

1 Padang Pasir 10 25 4720 1488 600 218 2266 48.0 2 S.Padang 4 3 1543 479 433 372 1284 83.2 3 Pemancungan 5 10 1343 471 331 295 1097 81.7 4 Rawang 3 4 1865 198 189 142 529 28.4 5 Andalas 10 8 6578 364 288 232 884 13.4 6 Ulak Karang 2 8 1655 376 404 240 1020 61.6 7 Alai 2 4 1810 287 834 180 1301 71.9 8 A.Twr 3 6 2293 829 621 348 1798 78.4 9 Bungus 6 7 1835 182 201 136 519 28.3 10 Lubeg 10 12 4326 186 240 130 556 12.9 11 Pgbran 5 10 3393 1226 781 488 2495 73.5 12 Luki 7 14 3208 924 851 553 2328 72.6 13 Pauh 9 12 3973 667 626 462 1755 44.2 14 Belimbing 3 3 3880 1131 509 413 2053 52.9 15 Kuranji 2 22 1657 525 337 266 1128 68.1 16 Ambacang 4 6 3190 526 461 243 1004 31.5 17 Nanggalo 3 14 2666 290 652 222 1164 43.7 18 Lapai 3 8 1739 405 452 281 1138 65.4 19 Air Dingin 6 10 3440 722 568 559 1849 53.8 20 Lubuk Buaya 7 10 8290 377 398 260 1035 12.5 Padang 104 196 63404 13482 11312 7550 27203 42.9

Berdasarkan tabel di atas terlihat cakupan pelayanan lansia sebesar

42.9%, keadaan ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 30%. Sedangkan

jumlah posyandu sebanyak 196 posyandu berarti masing-masing kelurahan telah

memiliki posyandu lansia disetiap puskesmas.

Usia lanjut merupakan salah satu kelompok rentan sehingga adanya

penyakit yang sering dijumpai pada lansia. 10 penyakit terbanyak berdasarkan

hasil kegiatan di puskesmas dan posyandu terlihat seperti di bawah ini :

Page 154: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 156

Tabel. 7.25. Penyakit Terbanyak Pada Usia Lanjut Be rdasarkan Hasil

Pemeriksaan Kesehatan Tahun 2010

No Jenis Penyakit Jml Kasus 1 ISPA 14.264 2 Peny.Pada Sistim Otot dan Jaringan Pengikat 14.029

3 Tekanan Darah Tinggi 11.600 4 Gastritis 11.560 5 Gangguan Penglihatan 4.543 6 Vertigo 4.529 7 Peny.Infeksi Kulit 4.436 8 Jantung 3.802 9 Alergi Kulit 2.993

10 Diabetes 2.765 Jumlah 71.528

Jika dilihat dari 10 penyakit ternyata penyakit yang terbanyak yaitu ISPA

(14.264 kasus), sedangkan penyakit yang terendah sebanyak 2.765 penyakit

Diabetes Militus. Indikator program lansia yang lainnya yaitu puskesmas yang

telah melaksanakan santun usia lanjut.

Dalam program pembangunan nasional yang akan datang, perhatian

kepada kelompok lanjut usia dapat dilakukan melalui puskesmas Santun Lansia

dengan berbagai kegiatan. Hal ini diharapkan sebagai salah satu acuan bagi

pengelola program kesehatan lanjut usia dalam melakukan peningkatan kualitas

dengan pengembangan pelayanan. Pada tahun 2010 di Kota Padang puskesmas

santun lansia baru 4 puskesmas yaitu Nanggalo, Kuranji, Lubuk Buaya dan Pauh,

keadaan ini telah mencapai target yang diharapkan dari

(4 Puskesmas).

7.4.2. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar & Rujukan mempunyai tugas

melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap peningkatan mutu

Page 155: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 157

pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit serta pengelolaan

manajemen dan pengembangannya.

Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan pada tahun 2010

memperoleh anggaran sebesar Rp. 70.320.000,-. Anggaran ini jauh lebih

kecil dibandingkan anggaran tahun 2009. Berikut realisasi kegiatan tahun

2010.

1. Kunjungan dokter spesialis (Spesialis Penyakit Dalam, Mata, Anak,

Kebidanan) ke Puskesmas dengan dana sebesar Rp. 28.000.000,,-

terealisasi Rp. 21.7000.000,- (77,5%).

2. Pelaksanaan P3K dengan dana Rp. 15.960.000.- terealisasi 100%.

3. Bimbingan teknik Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas dengan dana

Rp. 3.800.000,- terealisasi 100%.

4. Bimbingan teknik Program PHN Puskesmas dengan dana Rp. 2.800.000,-

terealisasi 100%.

5. Bimbingan teknik Program Kesehatan Indera Puskesmas dengan dana Rp.

2.400.000,- terealisasi 100%.

6. Bimbingan teknik Lokakarya Mini Puskesmas dengan dana Rp. 7.320.000,-

terealisasi Rp. 6.900.000 (95 %).

7. Bimbingan teknis Sistem Pelaporan Rumah Sakit dengan dana

Rp.3.780.000.- dan terealisasi terealisasi 100%

8. Honor panitia pelaksana kegiatan PKD dengan dana Rp.2.055.000,-

terealisasi 100%.

9. Belanja alat tulis kantor sebesar Rp. 3.207.000,- terealisasi 100%.

10. Belanja penggandaan fotocopy untuk program Rp. 998.000,- terealisasi

100%.

Page 156: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 158

Dari total anggaran Rp. 70.320.000,- pada tahun 2010 terealisasi

sebanyak Rp.62.895.000- yaitu 89,5 %. Anggaran 2010 tersebut tidak bisa

terealisasi 100% karena kunjungan dokter spesilis ke Puskesmas hanya

terealisasi 77,5% . Hal ini disebabkan adanya rencana pemotongan

anggaran di bulan November sehingga kunjungan Spesialis ke beberapa

Puskesmas di bulan Desember dihentikan.

A. Kunjungan Puskesmas

Puskesmas dan jajarannya sebagai ujung tombak dari sistem

kesehatan di Indonesia berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan

berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga

serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Sebagai pusat pelayanan

kesehatan tingkat pertama, semua penduduk di Kota Padang sudah

memanfaatkannya. Ini terlihat dari jumlah kunjungan Puskesmas pada tahun

2010 sebanyak 1.773.943 kunjungan yang terdiri dari kunjungan bayar

sebanyak 202.434, kunjungan Askes sebanyak 144.805, kunjungan

masyarakat miskin (Jamkesmas & Jamkesda) sebesar 225.514 kunjungan

dan kunjungan gratis sebanyak 1.403.624 . Kunjungan terbanyak adalah di

Puskesmas Lubuk Buaya dan paling sedikit di Puskesmas Rawang .

Pada tahun 2010 ini, terjadi peningkatan Visit rate dari 1,62 pada

tahun 2009, menjadi 2,07 (jumlah penduduk Kota Padang 856.815 jiwa). Hal

ini kemungkinan disebabkan karena disamping pengobatan di Puskesmas

gratis juga adanya kunjungan spesialis di beberapa Puskesmas.

Page 157: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 159

Grafik 7.64.Kunjungan Puskesmas berdasarkan jenis k unjungan

di Kota Padang Tahun 2010

Tabel 7.26. Jumlah Kunjungan Puskesmas di Kota Padang tahun 2010

NO

PUSKESMAS

ASKES KS UMUM TOTAL 2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010

1 Seb Padang 4355 5.735 4921 4.915 27863 43.594 37139 54.244 2 Pemancungan 1718 1.931 7841 8.132 23238 40.787 32797 50.850 3 Rawang 2040 1.826 10693 10.346 28315 25.670 41048 37.842 4 Padang Pasir 13478 11.127 14280 10.169 75109 98.429 102867 119.725 5 Ulak Karang 7556 6.842 10829 9.506 34628 42.575 53013 58.923 6 Alai 8176 7.679 4507 4.015 39979 49.486 52662 61.180 7 Air Tawar 6979 6.104 4876 4.193 32896 33.506 44751 43.803 8 Andalas 15251 13.705 21086 17.479 96790 141.321 133127 172.505 9 LB Buaya 13917 14.049 22794 19.930 105.731 170.510 145442 204.489

10 Air Dingin 4826 6.804 21067 19.454 68.866 104.363 94759

130.621

11 Nanggalo 11940 10.923 10050 9.399 45.223 57.146 67213 77.468 12 Lapai 4727 4.805 8584 7.879 27360 44.151 40671 56.835 13 Kuranji 5680 6.596 10535 9.966 33638 51.771 49853 68.333 14 Belimbing 4698 4.654 8141 6.899 70.065 78.242 82904 89.795 15 Pauh 6894 5.743 16272 22.557 37.155 39.727 60321 68.027 16 Lb Kilangan 5707 5.239 5642 4.215 48.542 76.915 59891 86.369 17 Lb Begalung 9385 9.185 10118 12.453 79995 105.898 99498 127.536 18 Pegambiran 4170 4.465 10992 10.735 43.794 72.727 58956 87.927 19 Bungus 1234 1.684 7103 10.651 23925 38.822 32262 51.157 20 Ambacang 9974 15.709 20.557 22.621 56898 87.984 67.429 126.314 JUMLAH 142.705 144.805 230.888 225.514 983.010 1.403.624 1.356.603 1.773.943

Page 158: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 160

Grafik 7.65.Jumlah Kunjungan di Puskesmas di Kota P adang tahun 2010

B. Kunjungan Rawat Inap

Di Kota Padang terdapat 20 Puskesmas. Tujuh di antaranya

merupakan Puskesmas dengan fasilitas rawat inap yaitu Puskesmas

Seberang, Padang Pasir, Lubuk Buaya, Pauh, Air Dingin, Nanggalo, Bungus.

Pada umumnya Puskesmas dengan fasilitas rawat inap ini melayani khusus

untuk persalinan kecuali Puskesmas Nanggalo disertai dengan perawatan

untuk gizi buruk.

Jumlah kunjungan rawat inap di Puskesmas se Kota Padang

berjumlah 410 orang (Grafik19). Kunjungan rawat inap ini lebih sedikit

dibandingkan tahun 2009 yaitu sebesar 493 kasus. Hal ini disebabkan

karena masih ada puskesmas yang memerikan pelayanan di tempat darurat

seperti Puskesmas Padang Pasir yang rusak akibat gempa 30 September

2009. Kunjungan rawat inap terbanyak adalah Puskesmas Seberang

Page 159: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 161

Padang dan paling sedikit adalah Puskesmas Bungus. Kunjungan rawat inap

terlihat berfluktuasi setiap bulannya dengan kunjungan terbanyak terjadi

pada bulan Juni 2010 dan paling sedikit pada bulan November 2010

sebagaimana terlihat pada grafik 7.78.

Grafik 7.66.Kunjungan pasien rawat inap di Puskesma s Kota Padang

Grafik 7.67.Kunjungan rawat inap per bulan di Kota Padang

Page 160: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 162

C. Realisasi Dana Pengganti Transpor

Terhitung tanggal 2 Maret 2009, di Kota Padang diberlakukan berobat

gratis ke Puskesmas oleh Walikota Padang. Disamping berobat gratis, bagi

masyarakat tidak mampu juga diberikan bantuan dana pengganti transpor

sebesar Rp 2000,- setiap kali berkunjung ke Puskesmas. Dana pengganti

transpor ini berasal dari dana Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Padang. Selama

tahun 2010 dana pengganti transport sudah diberikan kepada 163.921 orang

pengunjung yang berobat ke puskemas di Kota Padang yang berasal dari

keuarga tidak mampu. Tabel dan grafik di bawah inimemperlihatkan bahwa

penggunaan dana transport tertinggi pada bulan September, terendah pada

bulan Mai.

Sesuai dengan instruksi Walikota Padang tanggal 9 Juni 2010 pada

Pencanangan Program KB Nasional Tingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun

2010 bertempat di Makodim 0312, diberikan dana pangganti tranpor sebesar

Rp 5000,- untuk akseptor KB baru yang mendapat pelayanan di Puskesmas.

Dari hasil laporan Puskesmas, baru 7 (tujuh) Puskesmas yang melaksanakan

kegiatan tersebut dengan pemakaian tertinggi di Puskesmas Alai .

D. Penyakit Terbanyak Di Kota Padang

Berdasarkan laporan dari seluruh Puskesmas di Kota Padang, pada

tahun 2010 penyakit ISPA dan Penyakit Kulit Infeksi menduduki peringkat

teratas dan kedua dari 10 penyakit terbanyak dengan kasus ISPA sebanyak

127.026 dan kasus penyakit kulit infeksi sebanyak 24.058 kasus

sebagaimana terlihat pada Grafik 22. Penyakit Gastritis, pada tahun 2009

Page 161: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 163

menduduki peringkat 2, pada tahun 2010 ini mengalami penurunan menjadi

peringkat 3 (20.917 kasus).

Grafik 7.68. Grafik 10 Penyakit Terbayak di Kota Pa dang Tahun 2010

Grafik 7.80 memperlihatkan sepuluh penyakit menular terbanyak yang

ditemukan di Rumah Sakit yang terdapat di Kota Padang. Berdasarkan grafik

tersebut terlihat bahwa penyakit terbanyak adalah infeksi saluran pernafasan akut

deng jumlah kasus 10.741. Diare dan gastroenteritis menduduki peringkat kedua

dengan jumlah kasus 5.433.

Grafik 7.69. Grafik 10 Penyakit menular terbanyak d i Rumah sakit Kota

Padang Tahun 2010

Page 162: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 164

E. Program Indera

Program indera merupakan salah satu bentuk program inovatif

yang dilaksanakan di puskesmas Kota Padang. Program ini dilaksanakan

dalam rangka mencegah terjadinya kebutaan dan ketulian di masyarakat.

Selama tahun 2010, dilakukan kunjungan spesialis mata di 2 Puskesmas

yaitu Puskesmas Lubuk Buaya dan Ambacang. Disamping memberikan

pelayanan mata bagi masyarakat Kota Padang, juga dilakukan bimbingan

oleh dokter spesialis mata terhadap dokter fungsional di 20 Puskesmas

yang ada di Kota Padang dalam rangka meningkatkan pengetahuan

petugas tentang deteksi dini kelainan mata di masyarakat.

Tabel 7.32 memperlihatkan hasil kegiatan program indera mata di

puskesmas Kota Padang. Kunjungan mata tertinggi adalah Puskesmas

Andalas, peringkat kedua adalah Puskesmas Lubuk Buaya. Kunjungan

penderita kelainan mata paling sedikit adalah di Puskesmas Bungus.

Kelainan mata yang terbanyak ditemukan adalah kelainan refraksi yaitu

sebanyak 8431 kasus (grafik 24). Penyakit mata menular seperti

konjungtivitis masih merupakan penyakit yang sering ditemukan di

puskesmas. Selama tahun 2010 ditemukan 5123 kasus konjungtivitis.

Sedangkan penderita katarak yang ditemukan di puskesmas berjumlah 971

kasus. Beberapa dari penderita katarak ini pada tahun 2010 sudah

dilakukan operasi penggantian lensa dengan bantuan beberapa LSM dan

organisasi masyarakat lainnya melalui kegiatan bakti sosial yang diadakan

di Kota Padang.

Page 163: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 165

Tabel 7.27. Jumlah Kunjungan Mata Puskesmas di Kota Padang Tahun 2010

NO PUSKESMAS GLAUK.

KTRK K.REF XE

KOR

CONJ

LAIN-LAIN

TOTAL

1 Seb.Padang 19 110 283 - - 129 126 667

2 Pemancungan 4 59 215 - 5 205 12 500

3 Rawang 2 23 140 17 - 367 38 587

4 Pdg Pasir 10 178 746 - - 370 277 1.581

5 U.Karang 12 96 367 - 5 138 60 678

6 Alai 12 182 518 62 - 209 138 1.121

7 Air Tawar 20 120 236 49 11 152 264 852

8 Andalas - 125 1.086 - - 689 138 2.038

9 Lb.Buaya 20 143 859 - - 474 410 1.906

10 Air Dingin 13 185 291 - - 185 486 1.160

11 Nanggalo 6 90 572 10 - 179 130 987

12 Lapai - 67 358 - - 190 45 660

13 Kuranji 1 48 424 - - 227 167 867

14 Belimbing - 60 336 - 2 215 140 753

15 Pauh 27 135 267 - - 180 208 817

16 Lb.Kilangan 1 63 429 16 12 162 104 787

17 Lb.Begalung 9 133 536 - - 248 65 991

18 Pegambiran 17 56 387 - - 219 79 758

19 Bungus 8 21 130 - 20 239 - 418

20 Ambacang 16 77 251 - 4 346 102 796

JUMLAH 197 1.971 8.431 154 59 5.123 2.989 18.924

Grafik 7.70. Grafik Kelainan Mata yang ditemukan di Puskesmas

Kota Pa dang Tahun 2010

Page 164: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 166

Grafik 7.83 memperlihatkan kunjungan indera pendengaran di Puskesmas Kota

Padang Kunjungan tertinggi adalah di Puskesmas Air Dingin dengan penyakit

terbanyak adalah infeksi telinga tengah dan kunjugan terendah adalah

Puskesmas Lubuk Kilangan dengan kasus terbanyak juga infeksi telinga

tengah. Penyakit indera pendengaran yang terbanyak ditemuakan di

puskesmas adalah infeksi telinga tengah dengan jumlah kasus 5283

sebagaiman terlihat pada grafik 25, diikuti oleh kasus rhinitis (2369 kasus),

sinusitis (1140 kasus) dan mastoditis (353 kasus)

Grafik 7.71.Grafik Penyakit Indera Pendengaran yang

ditemukan di PuskesmasKota Padang Tahun 2010

Page 165: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 167

Tabel 7.28. Jumlah Kunjungan Indera Pendengaran di Puskesmas Kota

Padang Tahun 2010

NO PUSKESMAS INF.TELINGA MASTOI SINU RHINITIS LAIN-LAIN TOTAL

TENGAH DITIS SITIS 1 Seb.Padang 192 7 39 84 152 474 2 Pemancungan 355 0 36 68 6 465 3 Rawang 306 0 9 0 98 413 4 Pdg Pasir 341 7 68 268 362 1046 5 U.Karang 182 0 8 113 46 349 6 Alai 133 0 12 94 138 377 7 Air Tawar 190 96 52 63 339 740 8 Andalas 684 4 183 112 111 1094 9 Lb.Buaya 423 3 53 69 165 713

10 Air Dingin 1068 147 246 15 74 1550 11 Nanggalo 237 6 25 54 193 515 12 Lapai 27 1 36 171 163 398 13 Kuranji 161 5 64 64 131 425 14 Belimbing 270 1 2 172 94 539 15 Pauh 95 0 65 85 63 308 16 Lb.Kilangan 76 0 0 66 113 255 17 Lb.Begalung 156 64 52 82 330 684 18 Pegambiran 90 0 77 53 167 387 19 Bungus 150 0 65 648 0 863 20 Ambacang 147 11 48 88 141 435

F. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

Program Perawatan Kesehatan Masyakat (Perkesmas) juga

merupakan program inovatif puskesmas. Kegiatan Perkesmas ini

sebetulnya merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan program-program

lain seperti KIA, penyakit menular dan tidak menular. Perawat di

puskesmas sebenarnya sudah melaksanakan kegiatan tersebut, hanya

kualitasnya belum maksimal dan belum tercatat. Tahun 2010, seksi PKD

dan Rujukan berusaha memberikan pemahaman kepada perawat tentang

pentingnya kegiatan Perkesmas yang bekualitas disertai dengan

pencatatan dan pelaporan yang baik melalui pembinaan ke puskesmas.

Page 166: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 168

Tabel 7.34 memperlihatkan laporan hasil kegiatan Perksemas yang

dilakukan di beberapa puskesmas Kota Padang tahun 2010 . Pada tabel

terlihat bahwa dari 1932 keluarga risti yang tercatat di puskesmas hanya

612 (32%) yang dilakukan kunjungan rumah.

Tabel 7.29. Pembinaan Keluarga Resti di Puskesmas

Kota Padang Tahun 2010

NO KEGIATAN JUMLAH

1 Keluarga resti tercatat di Puskesmas 1.932

2 Kasus tindak lanjut perawatan yg selesai dibina 570

3 Kunjungan ke keluarga resti 612

4 Kunjungan pembinaan kasus tindak lanjut 297

perawatan yang selesai dibina -

5 Kunjungan pembinaan ke kelg resti yg selesai dibina 161

G. Laboratorium

Berdasarkan tabel 35, jumlah kunjungan labor terbanyak

adalah pemeriksaan urine,yaitu sebesar 15.682 diikuti

pemeriksaan darah sebesar 14.075 kunjungan. Jumlah ini

menurun dibandingkan tahun 2009 yaitu sebesar 16.255.

Page 167: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 169

Tabel 7.30. Juml ah Kunjungan Laboratorium Puskesmas Tahun 2010

NO PUSKESMAS DARAH URINE FESES MALARIA FILARIA TB

(+) (-) (+) (-) (+) (-)

1 Andalas 757 978 0 0 0 0 0 50 753

2 Pauh 385 682 0 0 25 0 25 19 168

3 Ambacang 892 520 0 0 0 0 0 29 341

4 Padang Pasir 745 139 0 0 0 0 0 5 79

5 Seb.Padang 1578 856 0 0 30 0 0 39 559

6 Rawang 396 177 0 0 0 0 0 2 56

7 U.karang 571 430 0 0 0 0 0 8 102

8 Lapai 538 103 0 0 0 0 0 4 124

9 Nanggalo 846 390 0 0 0 0 0 2 82

10 Alai 361 1513 2 1 1 0 0 2 96

11 Lb.Buaya 1401 2923 0 0 0 0 0 19 451

12 Air Dingin 1294 613 0 0 5 0 0 4 141

13 Air tawar 488 109 0 0 0 0 0 13 95

14 Kuranji 289 732 0 0 0 0 0 66 583

15 Lb.Kilangan 732 3530 0 0 0 0 0 10 211

16 Pegambiran 450 187 0 0 0 0 0 3 97

17 Pemancungan 214 233 0 0 0 0 0 9 129

18 Belimbing 946 680 0 0 4 0 2 21 361

19 Lb.begalung 569 570 0 0 28 0 0 77 597

20 Bungus 623 317 0 0 0 0 0 12 228

JUMLAH 14075 15682 2 1 93 0 27 394 5253

Meskipun pemeriksaan darah bukanlah merupakan pemeriksaan

tertinggi di Kota Padang, jika dibandingkan tahun 2009 pemeriksaan darah

mengalami peningkatan dari 11990 pada tahun 2009 menjadi 14075 pada

tahun 2010. Pemeriksaan feses mengalami penurunan yang tajam dari 229

pada tahun 2009 menjadi 2 pada tahun 2010. Pada pemeriksaan filaria, dari

27 kasus yang diperiksa tidak ada satupun yang ditemukan cacing filaria di

specimen darahnya. Sedangkan dari pemeriksaan malaria di puskesmas,

dari 93 sampel darah yang diperiksa hanya satu yang menunjukkan hasil

positif.

Page 168: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 170

H. Penyebab Kematian

Berdasarkan laporan dari Puskesmas, penyebab kematian tertinggi

di Kota Padang dari 10 penyebab kematian terbanyak adalah karena usia tua

yaitu sebesar 98 orang (54 orang perempuan dan 44 orang laki-laki) dan hal

ini meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 91 kasus. Penyakit

jantung mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, menjadi

penyebab kematian kedua setelah ketuaan dengan perbandingan laki-laki

:perempuan = 1:1.Kematian pada janin karena fetal distress juga mengalami

peningkatan menduduki peringkat 3. Tahun 2009 IUFD (Intra Uterine Fetal

Distress) menduduki peringkat 9 dari 10 penyebab kematian .

Tabel 7.31. Sepuluh Penyebab KematianTerbanyak Berd asarkan

Laporan Puskesmas di Kota Padang Tahun 2010

NO JENIS PENYAKIT LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 Lansia/Ketuaan 44 54 98 2 Penyakit Jantung 41 41 82 3 IUFD 21 23 44 4 DM 11 26 37 5 Hypertensi 17 18 35 6 Kecelakaan Lalin 19 15 34 7 Stroke 15 18 33 8 Keganasan 8 9 17 9 Asma Bronchial 6 7 13 10 TB Paru 9 4 13

Laporan dari Rumah Sakit di Kota Padang menunjukkan hasil yang

berbeda dengan laporan Puskesmas,Tabel 37 memperlihatkan sepuluh

penyakit penyebab kematian tertinggi berdasarkan hasil pelaporan dari

beberapa rumah sakit di Kota Padang. Pada table tersebut terlihat bahwa

penyebab kematian tertinggi di Kota Padang adalah Demam Berdarah Dengue

sebanyak 218, diikuti oleh diare (82 kasus) dan pneumonia (76 kasus).

Page 169: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 171

Meskipun DBD merupakan penyebab terbanyak, namun Case Fatality Ratenya

bukanlah yang tertinggi. Case Fatality Rate ( CFR ) yang tertinggi adalah

malaria yaitu sebesar 16,8% (grafik 26). Angka ini jauh lebih tinggi

dibandingkan DBD (CFR=12%). Sedangkan peringkat kedua CFR tertinggi

adalah kasus rabies dimana dari 6 orang penderita rabies 1 orang diantaranya

meninggal dunia (CFR = 16,7%).

Tabel 32. Sepuluh Penyakit Penyebab Ke matian Tertinggi

di Rumah Sakit Kota Padang Tahun 2010

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH MENINGGAL

1 DBD 1818 218

2 Diare & GE 1294 82

3 Pneumonia 471 76

4 Malaria 339 57

5 Inf. Sal. napas bag atas akut lainnya 267 29

6 Tuberkulosis paru lainnya 303 28

7 Demam tifoid dan paratifoid 330 26

8 Tuberkulosis (TB) paru BTA (+) 167 15

9 Bronkitis akut dan bronkiolitis akut 151 15

10 Hepatitis virus 70 9

Grafik 7.72. Sepuluh Penyakit Menular penyebab kema tian dgn CFR

Tertinggi di RS Kota Padang Tahun 2010

Page 170: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 172

Jika dibandingkan dengan tahun 2009, penyebab kematian ini

mengalami perubahan dimana yang tertinggi yaitu Pneumonia dan penyakit

paru, tapi paradigmanya belum beralih dari penyakit menular.

7.4.3. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA )

Pelaksanaan kegiatan Program KIA mengacu pada Standar Pelayanan

Minimal yang ditetapkan Kep.Menkes Republik Indonesia

No.741/MENKES/PER/VII/2008 sebagai target yang digunakan untuk acuan

dalam perencanaan pelaksanaan program yang berbasis kinerja. Standar

Pelayanan Minimal (SPM) dan target pencapaian program KIA tahun 2010

dapat dilihat pada tabel 7.37.

Tabel 7.33. Target Pencapaian Program KIA sampai Ta hun 2015

No JENIS PELAYANAN TARGET (%)

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

I PENYELENGARAAN PEL AYANAN KESEHATAN DASAR 1 Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak - Cak. Kunjungan Bumil K1 93 95 96 97 98 99 100 -Cakp.kunjungan Bumil K4 87 90 91 92 93 94 95 - Cakp. pertolongan

persalinan oleh Bidan/Nakes yg memiliki kompetensi kebidanan

85 88 90 91 92 93 95

- Bumil Resti yang dirujuk 100 100 100 100 100 100 100 - Cakupan ibu hamil, bersalin,

nifas dengan komplikasi yang ditangani (PK)

- 60 63 67 72 75 80

- Cakupan Pelayanan Ibu Nifas - 84 86 88 89 90 90 - Cakupan Kunjungan Neonatus 85 86 87 88 89 90 90 - Cakupan neonatus dengan

komplikasi yang ditangani - 89 89 89 89 89 89

- Cakupan Kunjungan Bayi 90 90 91 92 93 94 95 -Cakupan Pelayanan

Kesehatan Anak Balita - 78 80 82 84 86 90

- Cakp.Bayi BBLR yang ditangani

100 100 100 100 100 100 100

- Bayi mendapat ASI Eksklusif 80 80 80

Page 171: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 173

No JENIS PELAYANAN TARGET (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

- % PUS yang menjadi peserta KB Aktif (CPR)

- 73 74 75 75 75 75

2 Pely. Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia S ekolah - Cakupan penjaringan

kesehatan siswa SD dan setingkat

100 100 100 100 100 100

- Cakp. DDTK Anak Balita dan Pra Sekolah

60 80 80 82 84 86 90

- Cakupan Pemeriksaan kesehatan siswa SD & setingkat oleh Ten.kes/ terlatih (Guru UKS, Dokter Kecil)

100 100 100 100 100 100 100

- Cakupan Pelayanan kesehatan Remaja

70 70 70

Dari target yang telah ditetapkan, dapat dilihat pencapaian program

Kesehatan Ibu Anak pada tahun 2010 serta kesenjangan yang masih ditemukan

pada tabel berikut ini :

Tabel 7.34. Pencapaian Kinerja Program KIA

NO KINERJA PROGRAM PENCAPAIAN TARGET

2010 KESENJA

NGAN 2010 2009 2010 2009 2010 KES %

I PENYELENGAGARAAN PEL AYANAN KESEHATAN DASAR

1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

- Cak. Kunjungan Bumil K1 97.7 94.8 93 95 - 0.2 - Cakp.kunjungan Bumil K4 89.3 90.3 87 90 + 0.3 - Cakp.pertolongan persalinan oleh

Bidan/ Nakes yang memiliki kompetensi kebidanan

87.8 90.6 85 88 + 2.6

- Cakupan ibu hamil, bersalin, nifas dengan komplikasi yang ditangani (PK)

50.30 77.8 90 60 + 17.8

- Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (KF 1)

54.88 90.6 50 84 + 6.6

- Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (KF 3)

79.7 77.4 87 84 - 6.6

- Cakupan deteksi Bumil Resiko tinggi

17.2 15.6 20 20 - 4.4

- Bumil Resti yang dirujuk 25.3 12,8 100 100 - 87,2 - Persalinan yang ditolong dukun 0.05 0.016 - - - Cakupan. Kunjungan Neonatus

Lengkap 82.8 82,6 85 86 - 3.4

- Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani

88.46 97.3 85 89 + 8.2

- Cakupan Kunjungan Bayi 89.8 90.1 89 90 + 0.1

Page 172: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 174

NO KINERJA PROGRAM PENCAPAIAN TARGET

2010 KESENJA

NGAN 2010 2009 2010 2009 2010 KES %

- Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

53.19 79.71 60 78 + 1.7

- Cakp.Bayi BBLR yang ditangani 74.3 100 100 100 - % PUS yang menjadi peserta KB

aktif 72.94 71.69 70 70 + 1.69

- Bayi mendapat ASI Eksklusif 69.2 78.9 100 80 - 1.06 2 Pely. Kesehatan Anak Pra Sekolah Dan Usia Sekolah

- Cakp. DDTK Anak Balita dan Pra Sekolah

53.9 79.7 80 80 - 0.3

- Cak Skreening murid SD 92.31 92,9 100 100 - 7.1 - Cak Skreeining remaja (SMP) 88.5 92.4 80 80 + 12.4 - Cak Skreening remaja (SMU) 86.2 87.5 80 80 + 7.5

...............................................................................................................

Dari tabel diatas terlihat bahwa pencapaian kinerja program K1, K4,

Kunjungan Neonatus (KN), Persalinan oleh Tenaga Kesehatan/Nakes (PN),

Komplikasi kebidanan yang ditangani, Pelayanan Nifas 1, Neonatus komplikasi

yang ditangani, Pelayanan kesehatan bayi, Pelayanan kesehatan balita sudah

mencapai target yang ditetapkan untuk tahun 2010 (K4 = 90.3 %, KN = 90.3%,

dan PN = 90.6%, PK 77.8 %, Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 1 (90,6%), Neonatus

komplikasi yang ditangani 97.3 %, Pelayanan kesehatan bayi 90.1 %, Pelayanan

kesehatan balita 79.7 %). Hal ini disebabkan karena sudah mulai adanya

kerjasama yang baik dalam melaksanakan pemantauan wilayah setempat antara

Puskesmas dengan Bidan Praktek Swasta (BPS) yang berpraktek di wilayah kerja

Puskesmas, sehingga kunjungan K1, K4, KN, KF, PN, PK, PF terpantau dan

terlaporkan dengan lebih baik.

Namun untuk kunjungan nifas lengkap masih belum mencapai target (-6.6

%). Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan ibu tentang

pentingnya follow up sampai habis masa nifas, begitu juga dengan cakupan

deteksi ibu hamil resiko tinggi masih belum mencapai target (- 4.4 %), dan masih

ada persalinan yang ditolong oleh dukun sebanyak 3 orang. Hal ini disebabkan

Page 173: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 175

karena masih kurangnya partisipasi masyarakat, terutama kader untuk membantu

tenaga kesehatan dalam memantau dan melaporkan ibu hamil resiko tinggi yang

ada di wilayahnya serta kurangnya pengetahuan dan kepedulian ibu hamil dan

masyarakat akan tanda-tanda bumil resiko tinggi.

Cakupan ibu hamil resiko tinggi (resti) yang dirujuk, dari 3127 orang bumil

resti yang dideteksi, baru 12,8% yang dirujuk. Sementara 87,2% masih ditangani

oleh Puskesmas dan BPS. Hal ini dikarenakan adanya faktor penolakan dari

pasien untuk dirujuk ke sarana yang lebih lengkap, yang disebabkan dengan

berbagai alasan, terutama alasan ekonomi dan keluarga.

Dari tabel 3 juga terlihat bahwa cakupan ASI Eksklusif masih belum

mencapai target (- 1.06 %). Hal ini disebabkan karena masih rendahnya

kesadaran ibu-ibu yang memiliki bayi, terutama ibu yang bekerja dalam

memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. Promosi ASI Eksklusif kalah bersaing

dengan promosi susu formula, dan mudahnya mendapatkan susu formula bayi di

pasaran tanpa ada aturan-aturan yang mengikat serta masih kurangnya dukungan

dari atasan bagi ibu-ibu bekerja untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya,

juga karena masih kurangnya kualitas pelaksanaan kelas ibu hamil.

Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) Anak Balita juga belum

mencapai target (- 0.3 %). Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya Alat

Permainan Edukatif (APE) dan belum tersosialisasikannya DDTK ke semua

pembina wilayah serta belum semua petugas KIA Anak dilatih SIDDTK sehingga

pelaksanaan dan hasilnya belum maksimal.

Selain DDTK Anak Balita, pada tabel juga terlihat bahwa cakupan

skreening anak SD juga belum mencapai target (- 7.1 %). Hal ini disebabkan

karena adanya anak SD yang tidak masuk sekolah saat skreening dilakukan.

Page 174: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 176

A. Pemantauan Wilayah Setempat KIA (PWS KIA)

Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) harus dipantau secara

berkesinambungan dan terpadu di tiap wilayah kerja Puskesmas melalui kegiatan

PWS KIA, mulai dari Ante Natal Care (ANC) sampai persalinan, nifas, neonatus,

bayi dan balita, serta untuk melihat derajat kesehatan anak. PWS juga berguna

untuk melakukan tindak-lanjut yang cepat dan tepat terhadap wilayah kerja yang

cakupan pelayanan KIA-nya masih rendah.

Pemantauan yang dilakukan adalah pemantauan kesehatan ibu hamil (K1,

K4, ibu hamil resiko tinggi oleh tenaga kesehatan/masyarakat, kesehatan ibu

bersalin (persalinan oleh tenaga kesehatan (PN), persalinan oleh dukun),

pemantauan kesehatan ibu nifas (pelayanan ibu nifas) dan pemantauan

kesehatan anak (Kunjungan Neonatus/KN, Kunjungan Bayi, Pelayanan Kesehatan

Anak Balita). Hasil cakupan ini dinilai dan digunakan sebagai intervensi terhadap

puskesmas yang belum mencapai target pada tahun ini.

Cakupan pelayanan Ibu Hamil K1 adalah Kunjungan Ibu Hamil yang

pertama kali pada masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan 7 T,

minimal 5 T. Standar pelayanan 7 T tersebut mencakup: 1. Timbang berat badan

dan ukur tinggi badan, 2. Ukur tekanan darah, 3. Skrining status imunisasi tetanus

dan pemberian Tetanus Toksoid, 4. Ukur tinggi fundus uteri, 5. Pemberian tablet

besi (90 tablet selama kehamilan), 6. Temu wicara (pemberian komunikasi

interpersonal dan konseling), 7. Test laboratorium sederhana (HbsAg, Sifilis, HIV,

Malaria, TBC).

Cakupan pelayanan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang mendapatkan

pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali. Pelayanan ibu hamil

Page 175: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 177

yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada

triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan.

Cakupan pelayanan Ibu hamil K 1 tahun 2010 sedikit dibawah target yaitu

94.8 % (95 %). Hal ini disebabkan karena target ibu hamil yang diberikan tidak

sesuai dengan ibu hamil yang ada dilapangan terutama pada puskesmas yang

wilayah kerjanya berdekatan dengan pantai karena masih adanya trauma akan

terjadinya tsunami sehingga banyak warga termasuk ibu hamil yang pindah atau

eksodus ketempat lain, sementara cakupan pelayanan K 4 sudah mencapai

target yaitu 90.3 % (90 %)

Grafik 7.73. Pencapaian K1 dan K4 empat ta hun terakhir

PENCAPAIAN K1 DAN K4 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2007 - 2010

99,3 94,897,990,590,3

81,3 88 89,3

020406080

100120

2007 2008 2009 2010K1 K4

Dari grafik di atas terlihat bahwa pencapaian K4 mengalami peningkatan

pada 4 tahun terakhir dan K1 mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun

sebelumnya.

Cakupan pertolongan persalinan tenaga kesehatan (PN) adalah cakupan

ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Page 176: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 178

Cakupan PN Kota Padang pada tahun 2010 adalah 90.6%, sementara target

yang ditetapkan adalah 88 %.

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan

komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang

mendapat penanganan defenitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan

terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas,

Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK).

Komplikasi yang dimaksud adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas

yang mengancam jiwa ibu dan/ atau bayi. Cakupan komplikasi kebidanan yang

ditangani Kota Padang pada tahun 2010 sudah mencapai target yaitu 77.8 %,

sementara target yang ditetapkan 60 %.

Cakupan Pelayanan Nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada

masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar. Pelayanan

Nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali, pada 6

jam pasca persalinan s.d 3 hari; pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI

termasuk pemberian Vitamin A- 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB

Pasca Persalinan. Cakupan Kunjungan Nifas 1 Kota Padang tahun 2010 adalah

90.6 % (target 84 %) sementara Kunjungan Nifas 3 adalah 77,4 % (target 84 %).

Hal ini disebabkan karena masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran ibu nifas

untuk memeriksakan kesehatannya sampai habis masa nifas.

Cakupan kunjungan neonatal adalah pelayanan kesehatan kepada

neonatus pada masa 6 jam sampai dengan 28 hari setelah kelahiran sesuai

standar, di fasilitas kesehatan, posyandu maupun kunjungan rumah. Standar

Pelayanan Minimalnya adalah satu kali pada 6 - 48 jam (KN 1), satu kali pada 3 -

7 hari (KN 2), satu kali pada 8 - 28 hari (KN 3). Pencatatannya dengan memakai

Page 177: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 179

Formulir Bayi Muda dan Register Kohort Bayi. Cakupan Kunjungan Neonatus

tahun 2010 adalah 90.3 %, sementara target yang ditetapkan adalah 86 %.

Pencapaian Persalinan Nakes, Kunjungan Neonatal dan Kunjungan Nifas

terlihat pada grafik di bawah ini

Grafik 7.74. Cakupan deteksi Bumil Resti dan Linake s Kota Padang

15,617,218,118,5

90,6

87,883,880,9

0

20

40

60

80

100

2007 2008 2009 2010Resti PN

Grafik di atas menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan

pencapaian Persalinan Nakes (PN) 3 tahun terakhir. Untuk Deteksi bumil resti

terjadi penurunan pencapaian. Hal ini disebabkan karena deteksi bumil resti oleh

masyarakat tidak begitu maksimal, sebagian besar pendeteksian dilakukan oleh

tenaga kesehatan. Peran kader kesehatan yang lebih berkualitas diharapkan akan

dapat membantu pendeteksian ibu hamil resiko tinggi.

Grafik 7.75.Cakupan KN dan KF lengkap Kota Padang

84,9 87,7 82,382,6

55,3

77,4

0

20

40

60

80

100

2007 2008 2009 2010KN Lengkap KF Lengkap

Page 178: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 180

Dari Grafik di atas terlihat bahwa cakupan Kunjungan Neonatus (KN)

lengkap terjadi peningkatan pada tahun terakhir. Meskipun demikian, hasil

tersebut belum mencapai target yang diharapkan (86%). Untuk Kunjungan Nifas

lengkap terlihat ada peningkatan cakupan. Namun hasil ini juga belum mencapai

target (84%)

B. Pemantauan Kasus Kematian Maternal dan Perinatal

Kasus kematian ibu, bayi dan balita tahun 2010 dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 7.35. Data Kasus Kematian Maternal, Perina tal dan Anak Balita Kota

Padang Tahun 2010

No Uraian 2006 2007 2008 2009 2010

1 Kasus

Kematian

Maternal

7 org

/15.586

KLH

20 org

/14.264

KLH

15 org

/15.693

KLH

14 org

/16.449

KLH

15 org/

16.492

KLH

2 Kasus

Kematian

Perinatal

Org

/15.586

KLH

197 org

/14.264

KLH

142 org

/15.693

KLH

85 org

/16.449

KLH

83 org

/16.492

KLH

3 Kasus

Kematian

Bayi

42 org

/15.586

KLH

235 org

/14.264

KLH

164 org

/15.693

KLH

107 org

/16.449

KLH

86 org

/16.492

KLH

4 Kasus

Kematian

Anak Balita

- 33org

/14.264

KLH

14 org

/15.693

KLH

10 org

/16.449

KLH

10 org

/16.492

KLH

Page 179: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 181

Tabel.diatas menunjukkan bahwa dari laporan kematian yang masuk ke

Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2010 terjadi penurunan kasus kematian bayi

dari 107 orang menjadi 86 orang, akan tetapi kematian perinatal (IUFD + kematian

bayi 0-7 hari ) terjadi peningkatan dari 85 org menjadi 89 org sementara kasus

kematian ibu dan anak balita hampir sama dengan tahun sebelumnya.

Kecenderungan kasus kematian ibu, perinatal dan bayi dapat dilihat pada grafik di

bawah ini.

Grfaik 7.76.Trend Kasus Kematian Maternal di Kota P adang

1514

20

15

0

5

10

15

20

25

2007 2008 2009 2010

Grafik di atas memperlihatkan bahwa kasus kematian maternal mengalami

stagnansi pada tiga tahun terakhir. Diharapkan tidak ada peningkatan kasus di

tahun depan dan pemantauan kasus kematian maternal akan lebih maksimal dan

ada penurunan kasus yang signifikan.

Page 180: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 182

Tabel 7.36. Data Penyebab Kematian Bayi Kota Pa dang Tahun 2010

NO PENYEBAB KASUS % 1 Prematur 19 22,1 2 Asfiksia 13 15,1 3 BBLR 12 13,9 4 Kelainan Kongenital 11 12,7 5 DLL 11 12,7 6 Ikterus 6 6,9 7 Kelainan jantung 5 5,8 8 Aspirasi Pneumonia 2 2,4 9 Diare 2 2,4 10 Pneumonia 1 1,2 11 Tetanus 1 1,2 12 Asma 1 1,2

13 Hipotermi 1 1,2

14 Udema Paru 1 1,2

Total 86 100

Tabel 7.37. Data Penyebab Kematian Neonatus Kota Padang Tahun 2010

NO PENYEBAB KASUS %

1 Prematur 18 25

2 Asfiksia 13 18,1

3 BBLR 12 16,7

4 Kelainan Kongenital 10 13,9

5 Ikterus 5 6,9

6 Kelainan Jantung 3 4,2

7 Aspirasi Pneumonia 2 2,7

8 Tetanus 1 1,4

9 Udema Paru 1 1,4

10 Hipotermia 1 1,4

11 DLL 6 8,3

TOTAL 72 100

Page 181: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 183

Tabel 7.38. Data Penyebab Kematian Perinatal Kota Padang Tahun 2010

NO PENYEBAB KASUS %

1 IUFD 50 60,2 2 BBLR 12 14,5 3 Prematur 7 8,4 4 Asfiksia 3 3,6 5 Kelainan kongenital 3 3.6 6 Hipotermia 1 1,2 7 Ikterus 1 1.2

8 Aspirasi Pneumonia 1 1.2

9 Udema Paru 1 1.2

10 Dll 4 4.9

TOTAL 83 100

Dari tabel 7.40 dan 7. 41 menunjukkan bahwa penyebab kematian neonatal

dan bayi yang terbanyak adalah prematur (25% dan 22,1%), Asfiksia (18,1% dan

15,1%) dan BBLR (16,7% dan 13,9%).

Pada tabel 7.42 terlihat bahwa kematian Perinatal terbanyak disebabkan

oleh IUFD (60,2%), BBLR (14,5%), Prematur (8,4%) dan Asfiksia (3,6%). Kondisi

ini disebabkan karena masih banyak Bidan yang belum terlatih penanganan BBLR

dan Asfiksia (tahun 2009 baru 36 orang).

Tabel 7.39. Data Penyebab Kematian Anak Balita Kota Padang Tahun 2010

NO PENYEBAB KASUS % 1 Kelainan Jantung 2 20

2 Diare 2 20

3 Demam Kejang 1 10

4 Abses Cerebri 1 10

5 Pneumonia 1 10

6 DBD 1 10

7 Kecelakaan/Terbakar 1 10

8 Tenggelam 1 10

Total 10 100

Page 182: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 184

Pada tabel 7.43 terlihat penyebab kematian anak balita terbanyak adalah

Kelainan Jantung (20%) dan Diare (20 %).

Tabel 7.40. Data Penyebab Kematian Ibu Kota Padang Tahun 2010

NO PENYEBAB KASUS % 1 Perdarahan 5 33,3 2 Gagal Jantung 3 20

3 Eklamsia 1 6,7 4 Hipertiroid 1 6,7

5 Sepsis 1 6,7 6 Hiperemesis 1 6,7

7 Hepatitis 1 6,7 8 Diarhe 1 6,6

9 Lupus Erimathosus 1 6,6 TOTAL 15 100

Masih tinggi penyebab kematian maternal karena perdarahan terlihat pada

tabel 9, yaitu 33,3%. Hal ini disebabkan karena belum maksimalnya pelaksanaan

P4K dimasyarakat, sehingga masih ada masyarakat yang lebih memilih bersalin

dengan Bidan walaupun kondisinya sudah harus dirujuk ke pelayanan yang lebih

lengkap. Masih kurangnya bidan yang terlatih APN di Kota Padang dapat menjadi

penyebab timbulnya kondisi ini.

C. Pemantauan Buku KIA

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) adalah buku yang berisi catatan

kesehatan ibu (hamil, bersalin, nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak

balita) serta berbagai informasi tentang cara memelihara dan merawat kesehatan

ibu dan anak. Buku ini digunakan sejak ibu hamil sampai anak berusia lima tahun.

Buku KIA ini harus dimiliki dan disimpan oleh keluarga dan dapat dipergunakan

Page 183: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 185

disetiap pelayanan kesehatan. Penanggung jawab penggunaannya adalah

petugas kesehatan.

Buku KIA dapat dipakai sebagai alat komunikasi, informasi, dan penyuluhan

kesehatan terhadap ibu dan anak serta dapat juga dipakai sebagai alat untuk

deteksi dini gangguan atau masalah kesehatan pada ibu dan anak. Buku KIA

tersedia di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Pustu, Posyandu, Polindes /

Poskesdes, Dokter Praktek, Bidan, Rumah Bersalin dan Rumah Sakit. Pengadaan

Buku KIA berasal dari bantuan Dinas Kesehatan Propinsi, APBD dll. Pengadaan

dan pendistribusian buku KIA dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 7.41. Data Pencetakan dan Pendistribusian Buku KIA Kot a Padang

No Tahun Cetak Buku Din.Kes Propinsi Pendistribusian %

1 2006 10.000 - 18.760 98,0 %

2 2007 10.000 6.979 16.979 90,5 %

3 2008 10.000 9.224 19.224 97,8 %

4 2009 - 5.400 11.301 57.5 %

5 2010 - 15.191 16.289 81.1 %

Pada tahun 2010, Dinas Kesehatan Kota Padang tidak mencetak buku KIA

dari anggaran APBD karena tidak ada alokasi dana untuk hal tersebut. Namun

Kota Padang mendapat bantuan buku KIA dari Dinas Kesehatan Propinsi

Sumatera Barat sebanyak 15.191 buah ditambah dengan sisa tahun 2009

sebanyak 1225 buah. Pendistribusian sebanyak 16.289 buah dilakukan ke 20

Puskesmas dan masing-masing Puskesmas mendapat prosentase yang sama

yaitu 81,1 % berdasarkan sasaran ibu hamil yang ada di lapangan. Pemantauan

Page 184: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 186

penggunaan buku KIA pada ibu hamil dan balita juga dilakukan ke Puskesmas

dan Posyandu.

Buku KIA merupakan buku wajib untuk dibaca oleh ibu hamil dan keluarga

karena berisikan infomasi penting dan berguna bagi kesehatan ibu dan anak.

Penggunaan buku KIA secara baik tidak terlepas dari penyuluhan oleh bidan dan

tenaga kesehatan lain pada setiap kunjungan ibu hamil.

D. Pemantauan dan Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil dan I bu Balita

Kualitas penggunaan buku KIA di masyarakat dapat ditingkatkan dengan

melaksanakan Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita. Kelas Ibu Hamil adalah

kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan usia kehamilan antara 20 minggu s/d 32

minggu dengan jumlah peserta maksimal 13 orang, di kelas ini para ibu hamil

akan mendapatkan penyuluhan (seperti perubahan tubuh dan keluhan selama

kehamilan, perawatan kehamilan termasuk P4K, perawatan nifas, bayi, mitos,

penyakit menular, akte kelahiran dll), belajar bersama, diskusi dan tukar

pengalaman dengan sesama anggota. Pertemuan dilakukan sebanyak 3 kali

pertemuan selama hamil atau sesuai dengan hasil kesepakatan.

Kelas Ibu hamil di Kota Padang pada tahun 2010 dibantu oleh dana BNPB

sebesar 1.424.469.000, hanya saja sebagian kecil dari dana tersebut yang

dicairkan oleh puskesmas. Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan / tenaga

kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil, Buku Pegangan

Fasilitator Kelas ibu hamil dan buku senam ibu hamil.

Page 185: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 187

E. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak

Upaya Kesehatan Anak dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di

dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya yang ditujukan untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup

anak agar mencapai tumbuh kembang yang optimal baik fisik, mental, emosional

maupun sosial serta memiliki intelegensia majemuk sesuai dengan potensi

genetiknya. Program Kesehatan Anak di tahun 2010 masih berfokus kepada

Kunjungan Neonatus, Pemberian ASI Eksklusif, Pelayanan Kesehatan Bayi dan

Balita, Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) Balita, Pelaksanaan Kelas Ibu

Balita, serta meningkatkan derajat kesehatan anak usia prasekolah dan usia

sekolah.

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai umur

sekitar 6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan cairan

lain seperti susu formula, air jeruk, air teh, madu, air putih. Cakupan ASI eksklusif

tahun 2010 adalah 78.9 %, sedikit dibawah target yang ditetapkan yaitu 80 %.

Cakupan ASI Eksklusif terlihat pada grafik 7.90 di bawah ini:

Grafik 7.77.Cakupan Asi Ekslusif pada Bayi 0-6 Bln di Kota Padang

78,9

44,236,4

69,2

0

20

40

60

80

100

2007 2008 2009 2010

Page 186: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 188

Dari grafik di atas terlihat bahwa cakupan pemberian ASI Eksklusif

mengalami trend peningkatan pada 4 tahun terakhir. Pada tahun 2010 cakupan

ASI Eksklusif telah mendekati target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota

Padang, yaitu 80 %. Hal ini disebabkan karena petugas kesehatan terutama Bidan

sudah memasukkan materi penyuluhan tentang mamfaat pemberian ASI Eksklusif

kepada bayi, ibu dan keluarga terutama pada kelas ibu hamil dan para penolong

persalinan sudah mulai melaksanakan IMD sehingga pemberian ASI Eksklusif

kepada bayi lebih meningkat. Meskipun demikian, Promosi pemberian ASI

Eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan masih tetap perlu ditingkatkan, dan masih perlu

adanya pengawasan kepada Bidan Praktek Swasta (BPS) yang masih

menggunakan susu formula bayi di tempat praktek pribadinya. Konseling ibu

menyusui dan program inisiasi dini juga masih perlu lebih ditingkatkan, baik dari

segi kuantitas maupun kualitas.

Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas

dapat diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini

penyimpangan tumbuh kembang balita melalui program DDTK di Puskesmas,

Posyandu, PAUD dll. Memberikan stimulasi yang memadai berarti kita sudah

merangsang otak balita sehingga perkembangan, kemampuan gerak, bicara dan

bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita bisa berlangsung secara optimal

sesuai dengan umur anak.

Melaksanakan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang artinya

melakukan skrining atau mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh

kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap keluhan orangtua terhadap

permasalahan tumbuh kembang anaknya dengan menggunakan Instrumen

Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan pada balita dan anak prasekolah.

Page 187: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 189

Instrument ini diuraikan dalam pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan

Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.

Hasil cakupan DDTK balita Kota Padang dapat dilihat pada grafik di bawah ini

Grafik 7.78. Cakupan DDTK Anak Balita dan Pra Sekol ah

di Kota Padang

53,9

79,7

26,9

40,7

0

20

40

60

80

100

2007 2008 2009 2010DDTK

Grafik di atas menunjukkan adanya peningkatan cakupan DDTK pada Anak

Balita dan Prasekolah pada empat tahun terakhir, tapi masih belum mencapai

target yaitu 80 %, sehingga masih perlu ditingkatkan, baik dari segi kuantitas

maupun kualitas seperti penyediaan peralatan permainan edukatif (APE) dan

pelatihan DDTK kepada petugas yang belum dilatih

Cakupan Kunjungan Bayi adalah cakupan bayi post neonatal yang

memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan,

perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali (1 kali

pada umur 29 hari - 2 bulan, 1 kali pada umur 3 – 5 bulan, 1 kali pada umur 6 – 8

bulan, 1 kali pada umur 9 – 11 bulan) di satu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu. Standar Pelayanan dalam Kunjungan Bayi 1 – 11 bulan adalah: Vaksinasi

Page 188: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 190

dasar lengkap, Vitamin A 1 x pada umur 6 bulan, SDIDTK 4 x / tahun serta MTBS

dll. Cakupan Kunjungan Bayi Kota Padang terlihat pada grafik di bawah ini .

Grafik 7.79.Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Padang

90,1

89,8

84,7

85

82

84

86

88

90

92

2007 2008 2009 2010Kj. Bayi

Grafik 7.92 menunjukkan adanya peningkatan cakupan kunjungan bayi

pada dua tahun terakhir, tapi jika dibandingkan dengan satu tahun terakhir,

cakupan kunjungan bayi tahun 2010 tidak memberikan peningkatan yang

signifikan.

Pelayanan Anak Balita adalah cakupan pelayanan anak balita usia 12 – 59

bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar, di fasilitas kesehatan,

posyandu maupun kunjungan rumah. Standar Pelayanan minimalnya adalah:

pemantauan pertumbuhan minimal 8 x setahun, pemantauan perkembangan

minimal 2 x setahun, dan pemberian vitamin A 2 x setahun. Pencatatan memakai

Register Kohort anak balita dan prasekolah serta SIDDTK.

Hasil cakupan pelayanan anak balita Kota Padang dapat dilihat pada grafik di

bawah ini :

Page 189: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 191

Grafik 7.80. Cakupan Pelayanan Anak Balita dan Pra Sekolah

Di Kota Padang

53,9

79,7

0

20

40

60

80

100

2009 2010

Grafik .7.93 di atas menunjukkan adanya peningkatan cakupan Pelayanan

Anak Balita pada satu tahun terakhir, secara kuantitas target program sudah

tercapai (78 %), tapi secara kualitas cakupan pelayanan anak balita masih perlu

ditingkatkan.

Tabel 7.42. Data Proporsi 10 Penyakit Terbanyak Pa da Balita Tahun 2010

NO

PENYAKIT

JUMLAH

%

1 ISPA 47.599 60,94

2 PENYAKIT KULIT INFEKSI 13.814 17,69

3 DIARE 5.381 6,89

4 DEMAM 3.684 4,72

5 CACINGAN 2060 2,64

6 GIGI DAN MULUT 1.529 1,96

7 ALERGI KULIT 1.260 1,61

8 RADANG TELINGA 1.146 1,47

9 CACAR AIR 854 1,09

10 PNEUMONIA 780 0,99

JUMLAH 78.107 100

Tabel 7.47. menunjukkan bahwa 10 penyakit yang terbanyak diderita oleh

balita di Puskesmas adalah ISPA (60.94%) dan paling sedikit adalah Pneumonia

Page 190: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 192

(0,99%). Jika dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya, penyakit ISPA

pada balita sudah mengalami penurunan kasus 2,48 % (tahun 2009, 63,42 %),

tetapi masih tetap menempati urutan tertinggi, untuk urutan penyakit yang

terendah sama dengan tahun 2009 yaitu pneumonia.

F. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah

Peningkatan pelayanan kesehatan anak sekolah bertujuan untuk

memantau status kesehatan dan status gizi anak sekolah melalui kegiatan

screening kesehatan anak baru masuk sekolah serta pembinaan UKS ke sekolah.

Cakupan penjaringan/screening kesehatan anak baru masuk sekolah (SD, SMP,

SMU) dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Grafik 7.81. Cakupan Penjaringan Kesehatan Anak Bar u Masuk Sekolah di

Kota Padang

87,5

92,392,9

94,794,1

88,5

92,492,792,1

89,9

86,9 86,2

808284868890929496

2007 2008 2009 2010SD SMP SMU

Dari grafik di atas terlihat adanya kecendrungan peningkatan cakupan

penjaringan kesehatan anak baru masuk sekolah di tingkat SD, SMP, dan SMU di

tahun 2010, tetapi belum mencapai target untuk skrening anak SD. Hal ini

Page 191: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 193

disebabkan karena banyaknya siswa SD yang tidak masuk sekolah sewaktu

pelaksanaan skrening kesehatan.

7.5. BIDANG JAMINAN DAN SARANA KESEHATAN

7.5.1. Seksi Jaminan Kesehatan

A. JAMKESMAS

Jamkesmas adalah Program Jaminan Kesehatan bagi masyarakat

miskin dan tidak mampu dengan jumlah sasaran kuota ditetapkan

Pemerintah.

Dana Jamkesmas adalah bantuan sosial bagi dari Departemen

Kesehatan kepada masyarakat peserta Jamkesmas yang dititipkan di

rekening giro pos atas nama puskesmas sehingga masih menjadi dana

peserta Jamkesmas apabila belum dipakai untuk pelayanan kepada

peserta Jamkesmas dan pendukung pelayanan.

Verifikasi adalah kegiatan menguji kebenaran administrasi

pertanggung jawaban pelayanan yang telah dilaksanakan oleh PPK.

Verifikasi di Puskesmas dilaksanakan oleh Tim Pengelola Jamkesmas

Kabupaten/Kota sedangkan verifikasi di PPK Lanjutan dilakukan oleh

Verifikator Independen. Verifikasi Program JPKM meliputi verifikasi

administrasi kepesertaan, administrasi pelayanan dan administrasi

keuangan.

Page 192: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 194

A.1. Kepesertaan Jamkesmas

Kepesertaan Jamkesmas Kota Padang ditetapkan berdasarkan

sasaran peserta yang ditetapkan Menkes berjumlah 185.001 jiwa , sesuai

dengan data yang terdaftar di BPS serta laporan bulanan peserta yang

memilki kartu Jamkesmas yaitu sebanyak 185.001 jiwa (100%).

Tabel. 7.43. Kepersertaan Jamkesmas Perpuskesmas Ta hun 2010

NO PUSKESMAS TERDAFTAR SESUAI BPS

MEMILIKI KARTU JAMKESMAS

1 PADANG PASIR 14269 14269 2 ALAI 5141 5141 3 LAPAI 3505 3505 4 NANGGALO 6931 6931 5 LUBUK BUAYA 17779 17779 6 AIR DINGIN 13429 13429 7 AIR TAWAR 2877 2877 8 ULAK KARANG 4638 4638 9 ANDALAS 19528 19528 10 SEBERANG PADANG 4500 4500 11 RAWANG 6151 6151 12 PEMANCUNGAN 6424 6424 13 PAUH 11517 11517 14 LUBUK KILANGAN 7251 7251 15 LUBUK BEGALUNG 17338 17338 16 PEGAMBIRAN 9913 9913 17 KURANJI 4320 4320 18 BELIMBING 11122 11122 19 AMBACANG 9647 9647 20 BUNGUS 8721 8721 JUMLAH 185.001 185.001

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa masyarakat miskin dan tidak

mampu Kota Padang berjumlah 185.001 jiwa dari 856.815 jiwa jumlah ( 21,60

%) dimana masyarakat miskin terbanyak terdapat di wilayah Kecamatan Koto

Tangah yaitu Puskesmas Lubuk Buaya berjumlah : 17.779 jiwa (9,6%) karena

sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Kecamatan Kota Tangah

Page 193: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 195

adalah petani, buruh dan nelayan, sedangkan yang paling sedikit yaitu di

wilayah Kecamatan Padang Utara di Puskesmas Air Tawar berjumlah 2877 jiwa

(1,56%), hal ini disebabkan karena sebagaian besar masyarakat yang ada

diwilayah Air Tawar mata pencaharian adalah pegawai negeri sipil serta daerah

kawasan mahasiswa.

A.2. Kunjungan Puskesmas

Grafik. 7.82. Kunjungan Maskin Ke-Puskesmas sekota Padang

Tahun 2010

Dari grafik diatas dapat dilihat kunjungan maskin ke puskesmas

terbanyak adalah Puskesmas Ambacang diikuti oleh Lubuk Buaya dan Lubuk

Begalung .Dimana sasaran kuota Puskesmas Ambacang termasuk urutan ke 9

dari 20 Puskesmas lainnya hal ini disebabkan karena akses Puskesmas

Ambacang sangat mudah untuk wilayah Kecamatan Kuranji dengan Puskesmas

Page 194: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 196

yang ada yaitu :Ambacang, Kuranji Belimbing. Sedangkan kunjungan maskin

terendah adalah Puskesmas Air Tawar sebanyak 2.325 jiwa sesuai denga

sasaran kuota terendah adalah Air Tawar. Beda dengan tahun 2009 dimana

kunjungan terbanyak pengguna kartu Jamkesmas adalah di Puskesmas Lubuk

Buaya yang merupakan jumlah penduduk miskin terbanyak.

Untuk cakupan kunjungan rawat jalan tingkat pertama (RJTP) di

puskesmas adalah sebanyak 226.035 jiwa (122,18 %), untuk cakupan RITP

sebanyak 321 jiwa (0,14 %), dan cakupan rujukan sebanyak 21.065 jiwa (9.4

%).Visite Rate Maskin :1,22.

Tabel.7.44. Visite Rate Maskin Sekota Padang Tahun 2010.

No Puskesmas Jumlah kunjungan Visite Rate 2009 2010 2009 2010

1 PADANG PASIR 24.026 16.932 1.68 1.18 2 ALAI 3.772 4.193 0.74 0.81 3 LAPAI 7.440 6.954 2.30 1.98 4 NANGGALO 9.969 8.701 1.44 1.25 5 LUBUK BUAYA 27.303 20.311 1.54 1.14 6 AIR DINGIN 18.672 18.449 1.39 1.37 7 AIR TAWAR 2.550 2.325 0.89 0.80 8 ULAK KARANG 10.737 9.706 2.31 2.09 9 ANDALAS 17.710 18.027 0.91 0.92 10 SEBERANG PDG 7.324 4.007 1.63 0.89 11 RAWANG 10.616 7.785 1.72 1.72 12 PEMANCUNGAN 9.727 8.816 1.51 1.26 13 PAUH 16.208 16.765 1.4 1.45 14 LUBUK KILANGAN 5.962 3.949 0.83 0.54 15 LUBUK BEGALUNG 17.825 18.459 1.02 1.06 16 PEGAMBIRAN 12.385 10.071 1.25 1.01 17 KURANJI 13.010 10.570 3.02 2.44 18 BELIMBING 9.595 7.766 0.87 0.69 19 AMBACANG 22.831 21.724 2.36 2.25 20 BUNGUS 11.184 10.525 1.28 1.21

JUMLAH 241.106 226.035 1.30 1.22

Page 195: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 197

Grafik.7.83. Visit Rate dan Kunjungan Puskesmas tah un 2009- 2010

Dari grafik di atas dapat dilihat visite rate maskin ke puskesmas pada

tahun 2010 menurun dari tahun 2009 yakni dari 1.33 menjadi 1.22. Dimana

standar visite rate Kota Padang adalah 1.5.Hal ini dapa disebabkan pencatatan

yang belum optimal dari laporan kunjungan yang masih rendah sedangkan

akses Puskesmas sangat baik.

A.3. Pola Penyakit

Berdasarkan hasil rekapan tahunan Puskesmas diperoleh pola penyakit

terbanyak adalah dengan kasus ISPA karena daerah kita adalah daerah

dengan iklim tropis sehingga kemungkinan terkena ISPA itu sangat cukup tinggi

hal ini perlu lebih ditingkatkan penyuluhan untuk mengurangi kasus ISPA di

wilayah Kota Padang.

A.4. Upaya Penanganan Keluhan

Dalam pelaksanaan program Jamkesmas selama ini Puskesmas dan

Dinas Kesehatan Kota serta tenaga verifikator masih ada menghadapi masalah

Page 196: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 198

masalah/ keluhan dalam pelaksanaan dilapangan ,dimana pada saat ini Kota

Padang setelah Pasca Gempa 30 September 2009 banyak masyarakat yang

kehilangan pekerjaan, rumah yang rusak berat/sedang serta kehilangan

keluarga sehingga menimbulkan goncangan ekonomi yang mengakibatkan

tidak sanggupnya mengeluarkan biaya untuk pengobatan khususnya pada PPK

tingkat lanjutan, dimana masih banyak masyarakat yang belum terdata pada

pendataan tambahan peserta Jamkemas Program 100 hari Presiden RI bulan

Desember 2009, hal ini dapat kami lihat dari kunjungan masyarakat yang

datang ke Dinas Kesehatan Kota Padang setiap harinya setelah pendataan

Desember 2009 sehingga mengganggu kegiatan rutinitas tim pengelola yang

membutuhkan waktu untuk melayani masyarakat yang belum didata di

kelurahannya. Hal ini perlu di lakukan peningkatan sistem pendataan

masyarakat miskin dan tidak mampu di kelurahan dan serta perlu adanya

kembali bagian Unit Pengaduan dan Keluhan Program Jamkesmas.

A.5. Pendanaan

1. Puskesmas untuk tahun 2010 tidak memperoleh dana dari Dep.Kes RI

(APBN) untuk pelayanan kesehatan dasar dan persalinan, tetapi alokasi

dana 2010 ditetapkan berdasarkan sisa saldo dana puskesmas per 31

Desember 2009 sebanyak Rp 2.370.526.335.47,-, pada dasarnya

pemakaian dana masih kurang, dengan adanya sisa dana akhir Desember

2010 sebesar Rp.690.327.821.47 (29.12%) ,hal ini disebabkan karena

sering terlambatnya pedoman teknis yang diberikan oleh Depkes ke Dinas

Kesehatan Kota Padang dan adanya pemeriksaan dari BPK RI yang

melarang kegiatan-kegiatan tertentu dari hasil auditnya sehingga

Page 197: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 199

puskesmas masih merasa ragu-ragu untuk dalam pemakaian dana serta

sisa dana lama yang masih banyak.

Grafik 7.84. Pemakaian Dana Jamkesmas Puskesmas Tah un 2010.

Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa bahwa pemanfaatan dana

terbanyak adalah Puskesmas Padang Pasir berjumlah Rp. 154.658.100,-

sedangkan berdasarkan persentase pemanfaatan dana dari jumlah dana

yang dimiliki Puskesmas Padang Pasir termasuk urutan ke 9 ( sembilan)

yaitu 85,46 % , hal ini kemungkinan di sebabkan Puskesmas Padang Pasir

adalah 5 besar sasaran kuota Jamkesmas dengan akses pelayanan yang

mudah dijangkau. Sedangkan pemanfaatan dana terendah Puskesmas Alai

sebanyak Rp.93.562.429 dengan sasaran kuota jamkesmas terendah serta

Page 198: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 200

persentase pemanfaatan dana dari jumlah dana yang dimiliki yaitu 23,51 %

atau urutan ke 20.

A.6. Persalinan

Persalinan yg dilakukan selama 2010 di wilayah kerja Puskesmas berjumlah

1282 persalinan

Grafik 7.85. Jumlah Persalinan di wilayah kerja Pus kesmas Kota Padang

B. JAMKESDA

Jamkesda merupakan program jaminan kesehatan yang diberikan

pada masyarakat yang miskin, tidak mampu dan hampir miskin yang tidak

terdaftar dalam Jamkesmas.

Tujuannya untuk meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan untuk

masyarakat miskin dan tidak mampu. Jamkesda ini diatur dalam Peraturan

Page 199: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 201

Gubernur No.40 dan 41 Tahun 2007 tentang Program Jamkesda di Sumatera

Barat. Jumlah peserta Jamkesda di Kota Padang adalah 27.984 jiwa. Jumlah

peserta meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 23.896 jiwa. Program

Jamkesda ini didanai dari APBD Kota Padang berpa Kegiatan Kemitraan

Asuransi Kesehatan Masyarakat Rp. 2.258.767.000 terealisasi sebesar Rp.

2.244.394.500,- (99,36%)

C. ASKES PNS

Kegiatan Askes PNS yang ada pada Dinas Kesehatan Kota Padang

merupakan pengembalian Jasa Askes yang pada tahun sebelumnya langsung

diluncurkan dari PT Askes ke rekening Puskesmas. Oleh karena adanya

peraturan baru, dana tersebut pada mulai tahun 2009 harus dimasukkan ke

APBD Kota Padang, kemudian Puskesmas melakukan pencairan dana sesuai

DPA.

Jasa pengembalian Askes PNS pada tahun 2010 sebesar

Rp.1.804.537.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.755.454.781,- (97,8 %). Selisih

jumlah dana Askes dan realisasi disebabkan karena kapitasi yang berubah

setiap bulan sehingga memerlukan dana cadangan.

7.5.2. Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan

Seksi Sarana dan Alat Kesehatan melaksanakan kegiatan-kegiatan

pokok yang sifatnya Proyek didukung oleh Dana Alokasi Khusus Bidang

Kesehatan ( DAK ) dan APBD Kota Padang.

Adapun hasil pencapaian kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun

2010 meliputi :

Page 200: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 202

A. Pembangunan Puskesmas

Pada Tahun 2010 Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan melaksanakan

pembangunan puskesmas antara lain :

A.1. Pembangunan Rumah Dokter & Paramedis Puskesmas Air Tawar

Tujuan dilaksanakannya Pembangunan Rumah Dokter & Paramedis

Puskesmas Air Tawar adalah terbangunnya kembali rumah dokter &

paramedis baru untuk Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan

daerah Air Tawar . Sasaran dari kegiatan pembangunan Rumah Dokter

& Paramedis Puskesmas Air Tawar adalah masyarakat sekitar daerah

Air Tawar khususnya dan masyarakat Kecamatan Padang Utara

umumnya.

Total dana yang disediakan untuk kegiatan ini sebesar

Rp. 218.681.100,- terdiri dari Dana DAK sebesar Rp. 198.801.000,- dan

APBD Pendamping sebesar Rp. 19.880.100,-

Kegiatan Pembangunan Puskesmas terealisasi 100% baik Fisik maupun

Keuangan.

A.2. Pembangunan Pagar dan Pos Jaga Puskesmas Lubuk Buaya

Kegiatan Pembangunan Pagar dan Pos Jaga Puskesmas Lubuk Buaya

bertujuan untuk peningkatan cakupan pelayanan kesehatan daerah

Lubuk Buaya. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat sekitar

wilayah Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah.

Total dana yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp.

85.000.000,- yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp.

77.272.727,- dan APBD pendamping sebesar Rp. 7.727.273,-.Kegiatan

Page 201: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 203

Pagar dan Pos Jaga Puskesmas Lubuk Buaya terealisasi 100 % baik

Fisik maupun keuangan.

A.3. Pembuatan WC Puskesmas Sementara Lapai

Tujuan dari pembuatan WC Puskesmas Sementara Lapai adalah untuk

peningkatan cakupan pelayanan kesehatan daerah Lapai Kecamatan

Nanggalo.

Sasaran dari pembuatan WC Puskesmas Sementara Lapai adalah

masyarakat yang berdomisili di sekitar wilayah Puskesmas Lapai

Kecamatan Nanggalo.

Total dana yang disediakan untuk Pelaksanaan Kegiatan ini sebesar Rp.

1.500.000,- yang terdiri dari dana DAK sebesar Rp. 0,- dan APBD

Pendamping sebesar Rp. 1.500.000,-

B. Pembangunan Puskesmas Pembantu

B.1. Pembangunan Puskesmas Pembantu Rimbo Kaluang

Tujuan dari kegiatan pembangunan Puskesmas Pembantu Rimbo

Kaluang adalah tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang baik

yaitu Puskesmas Pembantu yang baru. Sasaran dari kegiatan ini

adalah masyarakat sekitar wilayah Rimbo Kaluang Kecamatan Padang

Barat.

Total dana yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp.

319.436.700,- yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar

Rp. 290.397.000,- dan dana Pendamping APBD Rp.29.039.700,- .

Kegiatan ini terealisasi 100% fisik maupun keuangan.

Page 202: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 204

B.2. Pembangunan Puskesmas Pembantu Air Pacah

Tujuan dari kegiatan pembangunan Puskesmas Pembantu Air Pacah

adalah tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang baik yaitu

Puskesmas Pembantu yang baru. Sasaran dari kegiatan ini adalah

masyarakat sekitar wilayah Air Pacah Kecamatan Koto Tangah.

Total dana yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar

Rp. 230.872.400,- yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK)

sebesar Rp. 209.884.000,- dan dana Pendamping APBD

Rp.20.988.400,- . Kegiatan ini terealisasi 100% fisik maupun keuangan.

B.3. Pembangunan Puskesmas Pembantu Piai Tangah

Tujuan dari kegiatan pembangunan Puskesmas Pembantu Piai

Tangah adalah tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang baik

yaitu Puskesmas Pembantu yang baru. Sasaran dari kegiatan ini

adalah masyarakat sekitar wilayah Piai Tangah Kecamatan Pauh.

Total dana yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar

Rp. 248.634.000,- yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK)

sebesar Rp. 226.030.000,- dan dana Pendamping APBD

Rp.22.603.091,- . Kegiatan ini terealisasi 100% fisik maupun

keuangan.

B.4. Pembangunan Pagar dan Paving Pustu Pampangan

Tujuan dari kegiatan pembangunan Pagar dan Paving Puskesmas

Pembantu Pampangan adalah tersedianya sarana pelayanan

kesehatan yang baik yaitu Puskesmas Pembantu yang baru. Sasaran

Page 203: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 205

dari kegiatan ini adalah masyarakat sekitar wilayah Pampangan

Kecamatan .

Total dana yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar

Rp. 100.000.000,- yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK)

sebesar Rp. 90.909.091,- dan dana Pendamping APBD

Rp.9.090.909,-. Kegiatan ini terealisasi 100% fisik maupun keuangan.

C. Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas

C.1. Pengadaan Almari

Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya almari untuk Dinas

Kesehatan Kota Padang dan Puskesmas. Sasaran dari kegiatan ini

adalah Dinas Kesehatan Kota Padang dan Puskesmas.

Total dana yang disediakan untuk kegiatan ini sebesar Rp.

99.640.000,- yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK)

Rp.90.581.818,- dan Rp. 9.058.182,- dana pendamping dari APBD

Kota Padang. Kegiatan ini terealisasi 100 % secara fisik dan keuangan

sebesar 100 %.

C.2. Pengadaan Note Book

Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya Note Book untuk pegawai

Dinas Kesehatan Kota Padang. Sasaran dari kegiatan ini adalah

pegawai Dinas Kesehatan.

Total dana yang disediakan untuk kegiatan ini sebesar Rp.

36.000.000,- yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp.

32.727.273,- dari DAK dan sebesar Rp. 3.272.727,- untuk dana

Page 204: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 206

pendamping dari APBD. Kegiatan ini terealisasi 100% fisik dan

keuangan sebesar 100%.

C.3. Pengadaan Meubiller

Tujuan kegiatan ini adalah mencukupi kekurangan meubiller dan

tersedianya meubiller untuk Kantor Dinas Kesehatan Kota Padang.

Sasaran dari kegiatan ini adalah Dinas Kesehatan Kota Padang dan

Puskesmas Dadok Tunggul Hitam.

Total dana yang disediakan untuk kegiatan ini sebesar Rp.

64.800.000, terdiri dari dana DAK Rp. 58.909.091,- dan, Pendamping

APBD Rp. 5.890.909,- . Realisasi Fisik 100%, dan Realisasi Keuangan

100%.

C.4. Pengadaan Teralis, Pallet dan Folding Gate GFK

Tujuan kegiatan ini adalah melengkapi sistim keamanan kantor

Gudang Farmasi Kota Padang karena Gudang Farmasi merupakan

Pusat penyimpanan obat untuk wilayah Dinas Kesehatan Kota

Padang. Sasaran dari kegiatan ini adalah Gudang Farmasi Kota

Padang.

Total dana yang disediakan untuk kegiatan ini sebesar Rp.

50.000.000, terdiri dari dana DAK Rp.45.454.545,- dan dana

Pendamping APBD Rp.4.545.455,-. Realisasi Fisik 100%, dan

Realisasi Keuangan 99.66%.

D. Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu

Pada Tahun 2010 Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan melaksanakan

Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu antara lain :

Page 205: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 207

D.1. Rehabilitasi Puskesmas Pembantu Ganting Selatan

Tujuan dilaksanakannya Rehabilitasi Puskesmas Pembantu Ganting

Selatan adalah renovasi kembali puskesmas pembantu untuk

peningkatan cakupan pelayanan kesehatan Daerah Ganting Selatan.

Sasaran dari Kegiatan Rehabilitasi Puskesmas Pembantu Ganting

Selatan adalah Masyarakat sekitar daerah Ganting Selatan khususnya

dan Masyarakat Kecamatan Padang Timur umumnya.

Total dana yang disediakan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 75.813.114,-

terdiri dari Dana DAK sebesar Rp. 69.921.013,- dan APBD pendamping

sebesar Rp.6.892.101,-. Kegiatan Rehabilitasi Puskesmas Pembantu

Ganting Selatan terealisasi 100% baik Keuangan maupun Fisik.

E. Pembangunan Poskesdes

E.1. Pembangunan Poskeskel Rawang Ketaping

Kegiatan Pembangunan Poskeskel Rawang Ketaping bertujuan untuk

peningkatan cakupan pelayanan kesehatan daerah Rawang Ketaping

Kecamatan Kuranji. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat

sekitar wilayah Rawang Ketaping Kecamatan Kuranji.

Total dana yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar

Rp. 214.500.000,- yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar

Rp. 195.000.000,- dan APBD pendamping sebesar Rp.19.500.000,-.

Kegiatan Pembangunan Poskeskel Rawang Ketaping Kecamatan

Kuranji terealisasi 100 % baik fisik maupun keuangan.

Page 206: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 208

E.2. Lanjutan Pembangunan Poskeskel Kampung Tangah

Kegiatan Lanjutan Pembangunan Poskeskel Kampung Tangah

bertujuan untuk peningkatan cakupan pelayanan kesehatan daerah

Kampung Tangah. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat sekitar

wilayah Kampung Tangah Kecamatan Kuranji.

Total dana yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar

Rp. 100.000.000,- yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar

Rp. 90.909.091,- dan APBD pendamping sebesar Rp.9.090.909,-.

Kegiatan Pembangunan Poskeskel kampung Tangah terealisasi 100 %

baik Fisik maupun keuangan.

E.3. Pembangunan Pagar & Paving Poskeskel Pisang

Kegiatan Pembangunan Pagar & Paving Poskeskel Pisang bertujuan

untuk peningkatan cakupan pelayanan kesehatan daerah Pisang

Kecamatan Pauh. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat sekitar

wilayah Pisang Kecamatan Pauh.

Total dana yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar

Rp. 100.000.000,- yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK)

sebesar Rp. 90.909.091,- dan APBD pendamping sebesar Rp.

9.090.909,-. Kegiatan Pembangunan Pagar & Paving Poskeskel

Pisang terealisasi 100 % baik Fisik maupun keuangan.

F. Pengadaan Obat Program dan Vaksin

F.1. Pengadaan Obat Program dan Vaksin

Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya Obat Program dan Vaksin

untuk Puskesmas Dinas Kesehatan dalam rangka peningkatan

Page 207: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 209

cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sasaran dari

kegiatan ini adalah Masyarakat yang berobat ke Puskesmas di Kota

Padang.

Total dana yang disediakan untuk kegiatan ini sebesar

Rp. 4.734.897.936,- yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK)

Rp. 4.675.400.000,- dari DAK dan sebesar Rp. 59.497.936,- untuk

dana pendamping dari APBD. Kegiatan ini terealisasi 100% fisik dan

keuangan sebesar 100%.

G. Pengadaan Alat Kedokteran dan Alat Labor

G.1. Pengadaan Alat Kedokteran dan Alat Labor

Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya Alat Kesehatan lainnya

untuk Puskesmas dan Dinas Kesehatan dalam rangka peningkatan

cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sasaran dari

kegiatan ini adalah Masyarakat yang berobat ke Puskesmas di Kota

Padang.

Total dana yang disediakan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 30.903.000

yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp. 28.093.351,- dan

Rp. 2.808.649,- untuk dana pendamping dari APBD. Kegiatan ini

terealisasi 100% fisik dan keuangan sebesar 100%.

Page 208: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 210

Pada Tahun 2010 sudah ada beberapa bangunan yang direhabilitasi dan

rekonstruksi bangunan dinas kesehatan, puskesmas , puskesmas pembantu

dan rumah dinas dokter yang rusak pasca gempa bumi 7,9 skala richter 30

september 2009, baik dari dana DAK, APBD, Batamindo, PNPM maupun bantuan

dari luar negeri.

Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada uraian dibawah ini :

1. Puskesmas Padang Pasir

Puskesmas Padang Pasir termasuk Puskesmas yang mengalami rusak berat

pasca gempa bumi 30 September 2009 yang lalu. Pembangunan kembali

Puskesmas Padang Pasir yang baru di bantu oleh P.T. Bank Mandiri. Untuk

proses perubuhan bangunan yang rusak, Dinas Kesehatan Kota Padang

sudah membuat usulan ke Pemerintah Kota Padang. Proses tender (lelang)

telah dilaksanakan pihak Bank Mandiri untuk membangun Puskesmas Padang

Pasir yang baru di lokasi yang sama.

2. Puskesmas Lapai

Puskesmas Lapai mengalami rusak berat pasca gempa bumi 30 September

2009 yang lalu. Untuk pembangunan Puskesmas Lapai dibantu oleh

Pemerintah Amerika Serikat. Perubuhan bangunan lama yang rusak sudah

dilaksanakan. Proses pembangunannya sudah mulai ditenderkan oleh

pemerintah Amerika Serikat di lokasi bangunan lama yang rusak berat.

Sementara Puskesmas Sementara Lapai di bantu oleh IOM.

3. Puskesmas Pembantu Air Pacah

Puskesmas Pembantu air Pacah mengalami kerusakan pasca gempa bumi 30

September 2009 yang lalu. Untuk pembangunan sebagian Puskesmas

Page 209: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 211

Pembantu Air Pacah dibantu oleh Batamindo. Proses Rehabilitasi Pustu sudah

selesai dilaksanakan oleh pihak Batamindo.

4. Puskesmas Pembantu Timbalun

Puskesmas Pembantu Timbalun mengalami kerusakan pasca gempa bumi

30 September 2009 yang lalu. Untuk pembangunan Puskesmas Pembantu

Timbalun dibantu oleh Batamindo. Proses rehabilitasi sudah selesai

dilaksanakan oleh pihak Batamindo

5. Puskesmas Pembantu Kampung Koto

Puskesmas Pembantu Kampung Koto mengalami kerusakan pasca gempa

bumi 30 September 2009 yang lalu. Untuk pembangunan Puskesmas

Pembantu kampung Koto dibantu oleh Batamindo. Proses rehabilitasi

Puskesmas Pembantu sudah selesai dilaksanakan oleh pihak Batamindo.

6. Puskesmas Pembantu Pasar Gadang

Puskesmas Pembantu Pasar Gadang mengalami kerusakan pasca gempa

bumi 30 September 2009 yang lalu. Untuk pembangunan Puskesmas

Pembantu Pasar Gadang dibantu oleh PNPM. Proses rehabilitasi sudah

selesai dilaksanakan oleh pihak PNPM.

7. Pembangunan/rehabilitasi dari dana DAK tahun 2 009 :

a. Puskesmas Alai

b. Puskesmas Ulak Karang

c. Puskesmas Andalas

d. Puskesmas Ambacang

e. Puskesmas Belimbing

Page 210: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 212

f. Puskesmas Air Tawar

g. Puskesmas Lubuk Begalung

h. Puskesmas Pauh

i. Puskesmas Lubuk Kilangan

j. Puskesmas Pemancungan

8. Pembangunan/rehabilitasi dari dana DAK Tahun 201 0 :

a. Puskesmas Pembantu Rimbo Kaluang

b. Puskesmas Pembantu Piai Tangah

c. Rumah Dinas Dokter HC. Air Tawar

d. Puskesmas Pembantu Ganting

e. Pembangunan pagar Puskesmas Lubuk Buaya

f. Poskeskel Rawang Ketaping

g. Poskeskel Kampung Tangah

h. Puskesmas Pembantu Aie Pacah

i. Pembangunan Pagar dan Paving Puskesmas Pembantu Pampangan

j. Pembangunan Pagar dan Paving Poskeskel Pisang

Page 211: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 213

9. Pembangunan/rehabilitasi Puskesmas Pembantu Bala i Kota Padang

didanai dari dana APBD Sekretariat Kota Padang

Tabel 7.45. Usulan Program/ Kegiatan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pasca

Gempa Bumi 30 September 2009 Dari Dana Rehabilitasi Dan Rekonstruksi

No. Program/Kegiatan Vol Kebutuhan

Dana

Tahun Anggaran Penjelasan

2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Dinas Kesehatan 1 Pkt 7,759,125,000 3.879.562.500 3.879.562.500

Gedung lama tidak

layak pakai, sekarang

meminjam gedung

Puskesmas Dadok T.

Hitam

2

Gudang Farmasi

(GFK) 1 Pkt 3,103,650,000 - 3,103,650,000

Sekarang berada di

zona merah,

sementara GFK

merupakan pusat

logistik obat

3

Rumah Dinas

Dokter Pusk. Lapai 1 Pkt 300,000,000 300,000,000 -

Lokasi sudah

dirobohkan, dan siap

untuk dibangun

4 Puskesmas Alai 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

5

Puskesmas

Bungus 1 Pkt 75,000,000 75,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

6

Pustu Air Tawar

Barat 1 1 Pkt 100,000,000 100,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

7 Pustu Batang Arau 1 Pkt 100,000,000 100,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

8 Pustu Ganting 1 Pkt 75,813,000 75,813,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

9

Pustu Sungai

Beremas 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

10 Pustu Gaung 1 Pkt 65,000,000 65,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

11 Pustu Jawa Gadut 1 Pkt 65,000,000 65,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

12 Pusk. Seb. Padang 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

13 Pusk. Rawang 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

14

Pusk.

Pemancungan 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

15 Pusk. Nanggalo 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

16 Pusk. Kuranji 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

Page 212: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 214

No. Program/Kegiatan Vol Kebutuhan

Dana

Tahun

Anggaran Penjelasan

No. Program/Kegiatan

2011 2012

1 2 3 4 5 6 1 2

17 Pusk. Air Dingin 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yg

rusak

18 Pusk. Pagambiran 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

19 Pustu Berok Nipah 1 Pkt 32,635,000 32,635,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

20 Pustu Parak Kopi 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

21

Pustu Air Tawar

Barat 2 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

22

Polindes Ulak

Karang 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

23 Pustu Alang Laweh 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

24

Pustu Rawang

Timur 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

25 Pustu Air Manis 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

26

Pustu Parak

Karakah 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

27 Pustu Jati Gaung 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

28 Pustu Tarandam 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

29 Pustu Kurao 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

30 Pustu Taruko 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

31

Pustu Gunung

Sarik 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

32

Pustu Bungo

Pasang 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

33

Pustu Kampung

Jua 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

34

Pustu Padang

Sarai 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

35

Pustu Pasir

Sebelah 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

36

Pustu Lubuk

Minturun 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

37 Pustu Banuaran 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

38 Pustu Koto Baru 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

39 Pustu Batu Busuk 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 - Perlu perbaikan

Page 213: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 215

No. Program/Kegiatan Vol Kebutuhan

Dana

Tahun

Anggaran Penjelasan

No. Program/Kegiatan

2011 2012

1 2 3 4 5 6 1 2

40 Pustu Mata Air 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 - perbaikan yang rusak

41 Pustu Batang Arau 1 Pkt 50,000,000 50,000,000 -

Perlu perbaikan yang

rusak

42 Pengadaan Alkes 1 Pkt 2,000,000,000 2,000,000,000 -

Perlu pengantian

yang rusak dan

penambahan baru

43

Pengadaan

mebeulair 1 Pkt 1,000,000,000 1,000,000,000 -

Perlu pengantian

yang rusak dan

penambahan yang

baru

44

Pengadaan

komputer dan

printer 1 Pkt 500,000,000 500,000,000 -

Perlu penambahan

komputer dan printer

45

Pengadaan rak dan

lemari obat di GFK 1 Pkt 200,000,000 200,000,000 -

Perlu penambahan

lemari obat

JUMLAH 16,926,223,000 9.943.010,000 6.983.212,500

7.5.3. Seksi Kefarmasian

Seksi Kefarmasian mempunyai 1 Program dengan 4 kegiatan dengan

anggaran sebesar Rp. 16.700.000,- dan untuk penunjang pelaksanaan kegiatan

sebesar Rp. 3.264.000,-. Anggaran Seksi Kefarmasian semuanya berjumlah Rp.

19.964.000,- berasal dari dana Anggaran Pembangunan Belanja Daerah Kota

Padang dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

Page 214: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 216

Tabel.7.46. Realisasi anggaran Seksi Farmasi di Kot a Padang

No Kegiatan Tujuan Sasaran Dana dan Realisasi

A 1 2 3 4 B 1 2 3

Program/kegiatan: Pembinaan Pengelolaan Obat Terpadu dan Pemakaian Obat Rasional ke Puskesmas Pembinaan dan Pengawasan Peredaran Obat di Toko Obat dan Apotek Pembinaan keamanan pangan Industri Rumah Tangga Pangan Pengawasan Parcel & Makanan Minuman yang tidak memenuhi syarat pada sarana distribusi Penunjang Kegiatan : Pengadaan ATK Penggandaan/cetak Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan

Meningkatkan pengetahuan & keterampilan manajemen pengelola obat /pelayanan kesehatan Menertibkan toko obat & apotek dalam penyelenggaraan kefarmasian Memberikan pengetahuan dan mengawasi kegiatan kepada pelaku industri pangan tentang pengolahan makanan agar terhindar dari bahaya bahan tambahan yang dilarang Melindungi masyarakat dari bahaya pangan yang tidak memenuhi syarat (kadaluarsa, rusak, mengandung bahan berbahaya) yang dijual di sarana/ dsistributor pangan Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan program Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan program Memonitoring & Evaluasi pelaksanaan kegiatan program

Dokter, asisten apoteker di 20 Puskesmas 16 Toko Obat 49 Apotek 60 Industri pangan rumah tangga 8 sarana (Toko, Swalayan ,Mini market) Kertas HVS, Map Snelhecter , Tinta Printer Penjilidan & foto copy Penanggung jawab kegiatan

Rp.3.200.000 Realisasi 100 % Rp.6.500.000 Realisasi 100 % Rp. 6.000.000 Realisasi 100 % Rp. 1.000.000, Realisasi 100 % Rp. 921.500,- Realisasi 100 % Rp. 217.500,- Realisasi 100 % Rp. 2.125.000,- Realisasi 100 %

A. Kegiatan Rutin:

Disamping kegiatan yang bersifat pengawasan dan pembinaan terhadap

sarana pelayanan kefarmasian, Seksi Kefarmasian Bidang Jaminan dan

Sarana Kesehatan juga melaksanakan kegiatan rutin seperti:

A.1. Pemantauan penulisan resep Obat Generik di puskesmas dan

jaringannya.

Page 215: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 217

Guna memantau penulisan obat generik dan ketersediaan obat di

puskesmas. Peresepan/penulisan obat generik di puskesmas dan

jaringan telah mencapai 93,97%.

A.2. Penyuluhan dan Pengawasan Pangan Jajanan Anak Sekolah.

Telah dilakukan penyuluhan dan pengawasan terhadap penjaja pangan

anak sekolah dan anak didik serta guru-guru di 27 sarana sekolah.

Dari 27 sarana sekolah dijadikan sampling yang tidak memenuhi

syarat 4 sekolah. Kegiatan ini dilakukan guna melindungi anak didik dari

bahaya pangan yang disinyalir mengadung bahan berbahaya atau

pangan yang tidak memenuhi syarat untuk dikomsumsi.

A.3. Penyuluhan dan Investigasi Keracunan Pangan.

Dibanding dengan tahun 2009 pada tahun 2010 terjadi penurunan dari

4 kasus menjadi 1 kasus.

A.4. Pembinaan dan Pengawasan Pangan dan Kosmetika.

Menjelang dan selama bulan puasa kegiatan ini dilakukan terhadap

penjaja makanan-minuman di pasar pabukoan (Komplek Imam Bonjol,

Pasar Alai, Pasar Nanggalo, Pasar Tabing, Pasar Pagi, Pasar Lubuk

Begalung), juga pembinaan dan pengawasan terhadap distributor dan

penjual kosmetik yang disinyalir mengandung bahan berbahaya.

A.5. Pembinaan dan Pengawasan Obat Tradisional

Pembinaan dan pengawas ini dilakukan terhadap Obat Tradisional

yang disinyalir mengandung bahan kimia / tidak memenuhi syarat yang

beredar di pasaran.

A.6. Memberikan Penyuluhan Pangan Industri Rumah Tangga.

Page 216: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 218

Sasarannya difokuskan kepada produsen makanan-minuman Industri

Rumah Tangga dan menerbitkan Sertifikat P-IRT apabila Industri

Rumah Tangga tersebut telah memenuhi persyaratan, terutama

sanitasi lingkungan, hygiene dan terhindar dari penggunaan bahan

tambahan pangan yang dilarang.

Penerbitan Sertifikat ini dikeluarkan berdasarkan Surat Keputusan

Kepala Badan Pengawasan Obat & Makanan Republik Indonesia

Nomor : HK.00.05.5.1.1640 tanggal 30 April 2003 tentang Sertifikat

Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT).

Selama tahun 2010 Sertifikat P-IRT yang dikeluarkan sebanyak 57

lembar. Apabila dibandingkan dengan tahun 2009, penerbitan Sertifikat

P-IRT pada tahun 2010 ini terjadi penurunan 47,11% dari 121 menjadi

57 sertifikat. Hal ini disebabkan karena lokasi kantor sementara dinas

kesehatan yang jauh dari jangkauan masyarakat.

Total sertifikat P-IRT yang telah dikeluarkan sampai saat ini telah

berjumlah 673 lembar dengan rincian :

- Tahun 2005 : 119 lembar

- Tahun 2006 : 102 lembar

- Tahun 2007 : 117 lembar

- Tahun 2008 : 157 lembar

- Tahun 2009 : 121 lembar

- Tahun 2010 : 57 lembar

Page 217: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 219

BAB VIII

MASALAH DAN UPAYA YANG DILAKUKAN

8.1. SEKRETARIAT

A. MASALAH

a. Adanya pengurangan anggaran dari APBD Kota Padang

b. Data hibah aset dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat tahun 2006 –

2008 yang tidak akurat dan sulit ditelusuri.

c. Bantuan aset dari beberapa donatur yang tidak mencantumkan harga barang

sehingga menyulitkan untuk memasukan data aset.

d. Masih banyaknya PNS yang terlambat memasukkan bahan administrasi

kepegawaian baik untuk kenaikan pangkat, cuti dan kenaikan gaji berkala

e. Aplikasi Infokes : kurangnya kemampuan SDM Puskesmas (pengelola

SIKDA) dalam pengoperasian aplikasi karena bukan berbasic IT sehingga

belum optimalnya aplikasi infokes di Puskesmas.

B. PEMECAHAN MASALAH

a. Menyesuaikan pelaksanaan kegiatan realisasi program berdasarkan

anggaran yang tersedia

b. Melakukan bimbingan teknis ke Puskesmas dalam rangka pendataan aset

hibah propinsi

c. Menghubungi perwakilan UNFPA di Jakarta untuk konfirmasi harga/nilai

bantuan dari UNFPA

d. Memberitahukan kepada PNS yang akan naik pangkat dan berkala agar

memasukkan bahan paling lambat satu (1) bulan sebelum naik pangkat /

Page 218: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 220

berkala, serta memasukkan surat permohonan cuti paling lambat 2 (dua)

minggu sebelum cuti

e. Melaksanakan pelatihan secara berkala tentang aplikasi infokes kepada

pengelola SIKDA Puskesmas dan pemberian honorarium pada pengelola

sebagai prestise.

8.2. BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

A. MASALAH :

1. Masih ada tenaga fungsional kesehatan yang tidak membuat dan memiliki

DUPAK.

2. Kegiatan Kelurahan Siaga belum aktif sesuai dengan struktur

kepengurusan yang ada, bidan yang dilatih belum bisa mengaplikasikan

hasil pelatihannya termasuk juga untuk pelaksanaan Survey Mawas Diri

(SMD).

3. Pendataan tentang Batra yang belum optimal

4. 75 % Posyandu masih mempunyai D/S dibawah 65 %

5. Masih adanya Posyandu yang masih menumpang atau tempat yang tidak

representatif.

6. Masih kurangnya frekwensi penyuluhan yang dilaksanakan dimasing-

masing Puskesmas.

7. Masih ada sarana pelayanan kesehatan dan praktek tenaga kesehatan

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat belum memiliki izin

operasional atau masa berlakunya izin sudah habis.

Page 219: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 221

B. PEMECAHAN MASALAH :

1. Bagi tenaga fungsional yang tidak membuat DUPAK lebih dari 5 tahun akan

diberhentikan sementara dari jabatan fungsional kesehatan.

2. Bimbingan teknis ke seluruh kelurahan siaga dengan mengadakan

pertemuan yang pesertanya terdiri dari pengurus kelurahan siaga, kader,

dan petugas puskesmas terkait serta meningkatkan pembinaan kepada

bidan kelurahan siaga

3. Meningkatkan pendataan tentang Batra

4. Meningkatkan pembinaan kepada kader tentang upaya peningkatan

kunjungan ke Posyandu

5. Puskesmas mendorong tokoh masyarakat untuk menyediakan tempat yang

representatif untuk satu Posyandu

6. Peningkatan penyebarluasan informasi kesehatan melalui media cetak

seperti leaflet, brosur maupun foto kopi bahan penyuluhan.

7. Pembinaan pada sarana pelayanan kesehatan tentang ketentuan peraturan

perundangan izin operasional sarana pelayanan kesehatan.

8.3. BIDANG PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN (PMK)

A. MASALAH

1. Cakupan imunisasi pada anak sekolah masih belum mencapai target

( 88.4 % ) belum sesuai dengan yang diharapkan, hal ini disebabkan masih

adanya beberapa sekolah dan orang tua murid yang menolak untuk

pelaksanaan imunisasi ini.

2. Ditemukannya 1 kasus dipteri pada wilayah kerja Puskesmas Pegambiran .

Dari hasil pemeriksaan labor salah satu sample menunjukkan hasil positif

Page 220: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 222

positif yaitu pada kakek penderita. Dari hasil pelacakan kelapangan

diketahui bahwa anak tersebut status imunisasinya tidak lengkap.

3. Cakupan ABJ rata – rata pada kelurahan sudah lebih dari 95 % akan tetapi

masih ditemukan kasus DBD.

4. Masih tingginya kasus gigitan HPR di Kota Padang, ( 208 kasus dimana 2

diantaranya meninggal ) hal ini disebabkan oleh masih tingginya populasi

anjing serta masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk vaksinasi anjing.

5. Menigkatnya jumlah kasus HIV/AIDS memerlukan perhatian yang serius

tidak hanya bagi Dinas Kesehatan tetapi juga dari Rumah Sakit, sektor

terkait, lintas agama, LSM yang bergerak di bidang HIV/AIDS dan

sebagainya.

6. Rendahnya cakupan penemuan penderita TB Paru ( 48.6 % ) dan BTA +

yang masih dibawah target ( 62 % ) masih dibawah standar WHO ( 70 % ) .

7. Masih adanya kasus – kasus PD3I seperti kasus positif campak dan

diptheri.

8. Adanya kecenderungan peningkatan trend dari kasus – kasus penyakit tidak

menular / degeneratif seperti Diabetes Mellitus dan Hypertensi,

9. Akses keluarga yang menggunakan air bersih masih rendah, baru 65,2 %

sedangkan target air bersih untuk perkotaan 84 % . Perumahan sehat di kota

Padang 71,8 % dari target yang diharapkan ( 75 % ), Cakupan saluran

Pembuangan Air Limbah ( SPAL ) juga masih rendah yaitu baru 65,3 %.

10. Pencapaian TTU dan TPM yang memenuhi syarat masih kurang dari target

yang diharapkan,

Page 221: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 223

B. PEMECAHAN MASALAH

1. Perlu sosialisasi dan koordinasi yang lebih intensif lagi dengan pihak sekolah

melalui komite sekolah dan dinas terkait

2. Perlu peningkatan kewaspadaan terhadap KLB Dipteri melalui peningkatan

cakupan imunisasi DPT di seluruh wilayah posyandu.

3. Diharapkan pemeriksaan jentik yang lebih valid tidak hanya oleh Jumantik

juga dengan didampingi oleh Puskesmas secara berkala serta peningkatan

sosialisasi tentang penyakit DBD dan perkembangannya. Disamping itu

diperlukan pemberian abate pada beberapa tempat penampungan air yang

tidak memungkinkan untuk dikuras.

4. Perlu perhatian yang lebih serius lagi dengan meningkatkan sosialisasi

penanganan rabies serta meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor

terkait dalam penanganan anjing terutama anjing liar.

5. Sosialisasi tentang penyakit ini perlu lebih ditingkatkan lagi untuk

kewaspadaan dan pencegahan terjadinya peningkatan kasus HIV/AIDS

serta peningkatan jasa konseling bagi masyarakat ( ODHA ) yang

membutuhkannya.

6. Penjaringan kasus TB Paru ini akan lebih ditingkatkan lagi melalui

peningkatan kerjasama dengan dokter praktek swasta, Rumah Sakit, PKK, ,

Aisyiah, BP4 dan melalui pemeriksaan awal Calon Jemaah Haji, sehingga

penemuan kasus TB Paru dengan BTA + akan lebih banyak. Dengan

demikian diharapkan akan terjadi penurunan penularan TB Paru BTA

positif. Kemudian penderita yang sudah ditemukan dengan BTA + diberi

tambahan makanan ( susu ) disamping OAT yang di berikan .

Page 222: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 224

7. Akan lebih di tingkatkan integrasi dan kerjasama lintas program sehingga

angka kasus bisa ditekan.

8. Perlu penanganan yang lebih terpadu mulai dari promoptif dan preventif,

sehingga angka kasus / kunjungan bisa di turunkan,

9. Diharapkan adanya peningkatan pencapaian dari indikator kesehatan

lingkungan ini melalui kegiatan kelembagaan Pamsimas dan STBM di tingkat

kelurahan

10. Diharapkan untuk masa akan datang adanya peningkatan sosialisasi,

promosi dari DKK, Pusjkesmas, Lintas Sektor, PKK serta lembaga lain nya

sehingga jumlah TTU dan TPM yang memenuhi syarat bisa lebih

ditingkatkan.

8.4. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

A. MASALAH

1. Kurangnya pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang tanda-tanda

bahaya persalinan

2. Masih rendahnya kualitas ANC, belum maksimalnya pelaksanaan kelas

ibu hamil dan pelaksanaan P4K yang belum maksimal

3. Masih kurangnya pengetahuan petugas kesehatan terutama BPS tentang

manajemen laktasi dan inisiasi menyusui dini yang merupakan faktor

penentu dalam keberhasilan ASI Eksklusif

4. Kurangnya pamplet/poster/leaflet untuk promosi ASI Eksklusif

5. Metoda pencatatan dan pelaporan ASI Eksklusif yang kurang akurat

sehingga sumber data tidak maksimal

Page 223: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 225

6. Belum adanya komitmen dari pemerintah daerah untuk membuat

kebijakan yang mendukung ibu menyusui yang bekerja untuk

memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.

7. Pelaksanaan UKS yang belum maksimal

8. Masih tingginya kasus kematian ibu dan bayi

9. Tidak adanya anggaran dana dari Pemko Padang untuk pelaksanaan

pelatihan APN dan Penanganan Asfiksia – BBLR bagi bidan praktek

swasta di tahun 2010

10. Rendahnya pencapaian D/S yaitu sebesar 57,9 % (-7,1%)

11. Daerah Kecamatan Rawan Gizi pada tahun 2009 merupakan daerah

yang sama dengan untuk 2010.

12. Prevalensi status gizi BB/U dan BB/TB cendrung meningkat (2007-2010)

13. Dana PMT untuk balita gizi buruk tidak mencukupi sehingga PMT yang

diberikan tidak sesuai dengan protap penanggulangan gizi buruk.

14. Masih ditemukan petugas yang belum memahami penentuan kasus gizi

buruk

15. Tidak cukupnya timbangan digital setaip posyandu sehingga sweeping

balita mengalami kendala, masih ditemukannya dacin yang tidak layak

dipakai dan tidak akurat

16. Gudang tempat penyimpanan MP-ASI tidak dimiliki oleh Puskesmas.

17. Koordiansi lintas sektor dan lintas program masih kurang terutama dalam

penanggulangan gizi buruk.

18. Data Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) belum diolah secara optimal

sehingga permasalahan diwilayah setempat belum teratasi dengan baik.

Page 224: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 226

19. Belum terlaksananya kegiatan sikat gigi massal di seluruh sekolah

20. Pelayanan kesehatan gigi, masih ada beberapa Puskesmas yang tinggi

perbandingan tambal dengan cabut.

21. Cakupan pelayanan kesehatan Lansia pada beberapa Puskesmas masih

jauh dari target yang ditetapkan.

22. Adanya peralatan kesehatan gigi yang rusak dan tidak dapat

dipergunakan dengan baik.

23. Format laporan yang berbeda-beda sehingga sulit direkap

24. Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan petugas pelayanan

kesehatan tentang manajemen data.

25. Masih banyak rumah sakit yang tidak memberikan laporan rutin ke DKK

Padang.

26. Masih ada pimpinan Puskesmas yang tidak memahami tentang tujuan

pelaksanaan Lokmin.

B. PEMECAHAN MASALAH :

1. Adanya komitmen dari Puskesmas dan BPS untuk meningkatkan

kuantitas dan kualitas pelayanan terhadap ibu nifas dan neonatus

2. Sistim pencatatan dan pelaporan data yang lebih akurat

3. Meningkatkan pengetahuan kader dan masyarakat tentang tanda-tanda

ibu hamil risiko tinggi dan tanda bahaya dalam persalinan

4. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang tanda

bahaya dalam kehamilan dan persalinan melalui pemanfaatan buku KIA

dan penyuluhan pada kelas ibu hamil dan meningkatkan kualitas

Page 225: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 227

pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K)

5. Meningkatkan kegiatan-kegiatan Gerakan Sayang Ibu (GSI)

6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan

terutama bidan dalam pelaksanaan manajemen laktasi dan inisiasi

menyusui dini

7. Meningkatkan kualitas pelaksanaan kelas ibu hamil dalam

mempersiapkan ibu hamil untuk memberikan ASI Eksklusif bagi bayinya

8. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama keluarga tentang

mamfaat pemberian ASI Eksklusif

9. Adanya komitmen dari pemerintah daerah dalam mendukung ibu

menyusui yang bekerja untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya

10. Meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam melakukan DDTK

balita

11. Penambahan pengadaan APE untuk Puskesmas

12. Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait dalam

pelaksanaan DDTK balita

13. Meningkatkan promosi penggunaan buku KIA

14. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan dalam memberikan

Asuhan Persalinan Normal yang aman dan nyaman, serta penanganan

bayi baru lahir melalui pembinaan dan pelatihan-pelatihan yang

berkualitas

15. Meningkatkan pemantauan dan pembinaan ke BPS dalam memberikan

pelayanan yang sesuai standar praktek kebidanan.

Page 226: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 228

16. Bekerja sama dengan organisasi Profesi Bidan (IBI) dalam swadaya dan

swadana Pelatihan APN dan penanganan Bayi Baru Lahir dan Asfiksia,

karena keterbatasan dana APBD untuk pelatihan

17. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas program untuk

mengatasi masalah gizi

18. Meningkatkan koordinasi tim SKPG dalam penanggulangan kecamatan

rawan gizi dengan melibatkan lintas sektor dan program .

19. Meningkatkan kembali fungsi Puskesmas Nanggalo sebagai puskesmas

rawat inap dan jalan bagi pasien balita gizi buruk.

20. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan program untuk melaksanakan

kegiatan program kesehatan khusus.

21. Meningkatkan pembinaan dan monitoring pelaksanaan program

kesehatan khusus baik di puskesmas maupun di Dinas Kesehatan Kota.

22. Meningkatkan penyuluhan program kesehatan khusus baik di dalam

maupun di luar Puskesmas.

23. Perlu dilakukan pemantapan & penyamaan persepsi tentang definisi

operasional berbagai bentuk pelaporan melalui pertemuan-pertemuan.

24. Perlu dilakukan pertemuan manajemen Puskesmas sehingga

pelaksanaan Lokmin lebih berkualitas

8.5. BIDANG JAMINAN DAN SARANA KESEHATAN

A. MASALAH

1. Untuk Pembangunan Puskesmas Pembantu Rimbo Kaluang, sempat

terhenti sementara pembangunannya karena belum selesainya pengurusan

Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Page 227: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 229

2. Rencana pembangunan Puskesmas Pembantu Piai Tangah pada tanah

Fasilitas Umum (Fasum). Ketika pembangunan akan dimulai, digugat oleh

warga komplek perumahan karena tanah fasum tersebut akan dibangun

Kantor Lurah yang rusak akibat Gempa 30 September 2009.

3. Karena keterlambatan keluarnya Petunjuk Teknis (Juknis) DAK sehingga

berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan. Pada petunjuk teknis (juknis)

kegiatan lebih ditekankan pada pembangunan fisik dan obat-obatan, tetapi

yang telah direncanakan pada anggaran 2010, lebih banyak ke rehabilitasi

baik puskesmas maupun puskesmas pembantu karena banyak

puskesmas/pustu yang rusak akibat gempa 30 September 2009. Hal ini

agak sedikit menghambat pelaksanaan kegiatan karena perlu dilakukan lagi

perubahan perencanaan pada anggaran perubahan tahun 2010.

4. Belum semua bangunan Puskesmas/Pustu yang rusak pasca gempa

30 September 2009 diperbaiki. Hal ini disebabkan belum ada anggaran

untuk membangun/merehabilitasi semua bangunan-bangunan yang rusak.

Hanya beberapa bangunan yang telah dibantu pembangunan

baru/rehabilitasi baik oleh Bank Mandiri, Batamindo, PNPM, Pemerintah AS

maupun dari dana DAK Tahun anggaran 2009 dan 2010.

5. Masih ada pengelolaan obat di apotek swasta masih belum memenuhi

ketentuan

6. Belum berjalannya Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 di Apotek

serta pada jam buka apotek masih ada yang tidak mempunyai tenaga

teknis farmasi dalam memberikan pelayanan obat kepada pasien.

7. Masih ada makanan minuman yang tidak mempunyai label Sertifikat

Pangan Industri Rumah Tangga ( P-IRT).

Page 228: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 230

8. Masih ditemukan toko makanan-minuman/swalayan/distributor menjual

makanan-minuman yang kurang memperhatikan tanggal kadaluarsa dan

rusak/tidak layak dikomsumsi ataupun makanan-minuman yang tidak

memenuhi syarat/ tidak ada izin edar.

9. Sering terlambatnya pedoman teknis yang diberikan oleh Departemen

Kesehatan ke Dinas Kesehatan Kota Padang dan adanya pemeriksaan dari

BPK RI yang melarang kegiatan-kegiatan tertentu dari hasil auditnya

sehingga puskesmas masih merasa ragu-ragu untuk dalam pemakaian

dana serta sisa dana lama yang masih banyak.

B. PEMECAHAN MASALAH

1. Dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, dan akhirnya IMB

diterbitkan oleh Dinas TRTB dan pembangunan Puskesmas Pembantu

Rimbo Kaluang dilanjutkan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

2. Setelah diadakan koordinasi dengan Pihak Kelurahan, termasuk RT, RW

dan masyarakat, akhirnya masyarakat setuju Puskesmas Pembantu Piai

Tangah dibangun pada tanah fasum tersebut.

3. Beberapa kegiatan telah dilaksanakan sesudah RKPA ditetapkan.

4. Pelaksanaan kegiatan menunggu anggaran DAK Tahun 2011

5. Melakukan pembinaan ke pemilik Apotek

6. Sosialisasi Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2009 kepada pengelola

Apotek

7. Pembinaan dan pelatihan sertifikasi produksi industri rumah tangga pangan

8. Melakukan razia terpadu dan penarikan produk yang tidak memenuhi syarat

Page 229: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 231

9. Menggunakan petunjuk teknis yang lama sampai petunjuk teknis yang baru

keluar atau berdasarkan surat edaran dari kementerian kesehatan.

Page 230: PENDAHULUAN - · PDF fileperbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2010 EDISI 2011

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG 232

BAB IX

PENUTUP

Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang ini, berisi kebijakan dan

Program yang selanjutnya dirinci dalam bentuk kegiatan yang dilakukan pada

tahun 2010. Pada tahun ini, Dinas Kesehatan melaksanakan 46 kegiatan dalam

17 program untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan.

Berbagai kegiatan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, sebagian kegiatan

lainnya yang dilaksanakan dengan menjalin kerja sama dengan organisasi lain

serta pihak lain yang berkompeten.

Pembangunan Kesehatan di Dinas Kesehatan tahun 2010 secara umum

dapat berjalan dengan baik. Sebagian kegiatan tahun 2010 mempunyai kendala

dan hambatan pelaksanaan kegiatannya, antara lain terlambatnya pencairan

anggaran, keterbatasan tenaga dan sarana yang secara umum dapat

mengganggu pencapaian tingkat kinerja.

Demikianlah laporan tahunan 2010 Dinas Kesehatan ini disusun semoga

dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.