Pendahuluan & Media

8
LATAR BELAKANG Komunikasi diartikan sebagai suatu pernyataan antar manusia, baik secara perorangan maupun kelompok, yang sifatnya umum dengan menggunakan lambang-lambang tertentu. Apabila pengertian ini dikaitkan di bidang pertanian, maka komunikasi pertanian adalah suatu pernyataan antar manusia yang berkaitan dengan kegiatan di bidang pertanian, baik secara perorangan maupun kelompok, yang sifatnya umum dengan menggunakan lambang-lambang tertentu seperti yang sering dijumpai pada metode penyuluhan. Komunikasi pertanian bukan saja dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku komunikan seperti yang sering ditemui pada metode penyuluhan, tetapi lebih dari itu. Dalam kaitannya dengan konteks bidang pertanian dan pembangunan yang ada di Indonesia, maka wajar bahwa kajian komunikasi pertanian dan pembangunan dalam bidang pertanian perlu mendapatkan tempat tersendiri. Bukan karena Indonesia adalah negara agraris, tetapi sejak kemerdekaan, kemajuan di sektor pertanian boleh dikatakan cukup maju secara cepat. Kemajuan secara pesat di bidang pertanian, dilihat dari segi peningkatan produktivitas pertanian, kemajuan di bidang teknologi pertanian, aspek sosial ekonomi pertanian bidang teknologi pertanian, aspek sosial ekonomi pertanian, atau di bidang lainnya.

description

komunikasi pertanian media atau pesan

Transcript of Pendahuluan & Media

Page 1: Pendahuluan & Media

LATAR BELAKANG

Komunikasi diartikan sebagai suatu pernyataan antar manusia, baik secara

perorangan maupun kelompok, yang sifatnya umum dengan menggunakan

lambang-lambang tertentu. Apabila pengertian ini dikaitkan di bidang pertanian,

maka komunikasi pertanian adalah suatu pernyataan antar manusia yang berkaitan

dengan kegiatan di bidang pertanian, baik secara perorangan maupun kelompok,

yang sifatnya umum dengan menggunakan lambang-lambang tertentu seperti yang

sering dijumpai pada metode penyuluhan. Komunikasi pertanian bukan saja

dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku komunikan seperti

yang sering ditemui pada metode penyuluhan, tetapi lebih dari itu.

Dalam kaitannya dengan konteks bidang pertanian dan pembangunan yang ada

di Indonesia, maka wajar bahwa kajian komunikasi pertanian dan pembangunan

dalam bidang pertanian perlu mendapatkan tempat tersendiri. Bukan karena

Indonesia adalah negara agraris, tetapi sejak kemerdekaan, kemajuan di sektor

pertanian boleh dikatakan cukup maju secara cepat. Kemajuan secara pesat di

bidang pertanian, dilihat dari segi peningkatan produktivitas pertanian, kemajuan

di bidang teknologi pertanian, aspek sosial ekonomi pertanian bidang teknologi

pertanian, aspek sosial ekonomi pertanian, atau di bidang lainnya.

Berbagai inovasi dan terobosan baru untuk mewujudkan kehidupan masyarakat

yang lebih baik terus diciptakan oleh pemerintah maupun LSM-LSM. Inovasi

tersebut diinformasikan kepada masyarakat melalui proses komunikasi. Seiring

perkembangannya kegiatan komunikasi ini mulai dilakukan dalam bidang ilmu

lainnya seperti kesehatan, hukum, lingkungan hidup, dan sebagainya. Pada

dasarnya teknik komunikasi sama dibidang ilmu manapun, hanya saja

perbedaannya terdapat pada materi yang disampaikan. Keberhasilan sebuah

komunikasi tidak hanya tergantung kepada materi yang disajikan, tapi bagaimana

cara penyampaian materi tersebut bisa memunculkan pemahaman dan perubahan

yang diinginkan pada masyarakat.

Sebuah komunikasi efektif merupakan salah satu indikator penting dalam

kegiatan komunikasi. Seorang komunikator harus mampu mengkomunikasikan

materi dengan baik dan benar sehingga mampu mencapai tujuan dari komunikasi

Page 2: Pendahuluan & Media

itu sendiri. Oleh karena itu, untuk memahami bagaimana aktivitas komunikasi,

laporan ini disusun untuk memberi pengetahuan terkait komunikasi dalam bidang

pertanian.

TUJUAN PRAKTIKUM

Dalam praktikum Komunikasi Pertanian ini memiliki beberapa tujuan yakni

dikelompokkan menjadi tujuan umum dan khusus, yang menjadi dasar acuan

untuk mengerjakan laporan. Beberapa tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

A. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengimplementasikan pengetahuan komunikasi pertanian

pada umumnya, khususnya pada perencanaan/perancangan komunikasi

pertanian.

B. Tujuan Khusus

Mahasiswa diharapkan mampu:

1. Mengidentifikasi permasalahan riil berkaitan dengan pembangunan

pertanian

2. Mengenali dan mendeskripsikan karakterisstik khalayak sasaran

3. Merumuskan kebutuhan informasi khalayak sasaran komunikasi pertanian

4. Merumuskan tujuan komunikasi pertanian

5. Merancang/mendesain pesan komunikasi pertanian

WAKTU DAN TEMPAT

Agenda Tanggal Pelaksanaan Tempat

Page 3: Pendahuluan & Media

MEDIA

Fungsi media komunikasi adalah sebagai alat yang dipakai untuk

melakukan komunikasi sedangkan perilaku komunikasi itu sendiri terdiri dari

komunikator dan komunikan melalui pesan yang disampaikan. Seorang

komunikator dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan macam atau bentuk

komunikasi yang ia lakukan. Macam atau bentuk komunikasi ini dapat

diklasifikasikan menjadi empat macam yaitu komunikasi antar personal,

komunikasi intra manusia, komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Macam

komunikasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun pada

prinsipnya cara ini dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu media umum, media

khusus dan media massa. Media umum yaitu komunikasi yang isi pesan

dikomunikasikan kepada semua pihak, secara bebas dan tidak rahasia, hanya saja

sifatnya tidak masal. Media khusus yaitu komunikasi yang dilakukan secara

tertutup melalui surat tertutup sehingga komunikan satu dengan yang lain tidak

saling mengetahui apa isi pesan yang disampaikan. Sedangkan komunikasi massa

bersifat masal yang dilakukan melalui media massa seperti Koran, majalah, radio,

televise dan film (Soekartawi, 2005).

Media komunikasi yang sering digunakan untuk memperoleh informasi

pertanian adalah televisi, radio, dan koran. Hal tersebut dikarenakan media

komunikasi adalah yang paling mudah dijumpai disekitar para petani. Media

komunikasi lainnya seperti brosur hanya dapat diperoleh dari para penyuluh

pertanian sewaktu mengadakan sosialisasi penyuluhan pertanian dihari tertentu

saja sedangkan media komunikasi berupa majalah pertanian jarang digunakan

disebabkan karena media tersebut tidak murah dan sulit ditemui didaerah

pedesaan. Media Komunikasi yang paling jarang digunakan atau dapat dikatakan

sulit digunakan pada para petani adalah media internet, hal ini disebabkan

sebagian besar petani tidak dapat menggunakan atau mengakses internet yang

dipengaruhi oleh latar belakang rendahnya pengetahuan akan teknologi internet

dan kemauan menggunakan media internet yang rendah (Timothi, 2014).

Page 4: Pendahuluan & Media

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan media baru dalam

komunikasi inovasi pertanian. Internet merupakan salah satu bentuk revolusi

terkait dengan pengelolaan informasi dan berkomunikasi dengan orang lain secara

cepat dan tanpa terkendala ruang dan jarak. Dengan menggunakan surat elektronik

dan layanan pesan singkat (SMS) dapat dilakukan komunikasi langsung secara

cepat dan berbagi informasi maupun dokumen. Teknologi informasi, utamanya

telepon genggam telah menjadi sarana utama dalam berkomunikasi untuk

mendukung kegiatan usaha tani, khususnya untuk mengelola usaha tani dan

pemasaran. Sebagian besar petani menyatakan bahwa membeli pulsa untuk

operasional telepon genggam sudah menjadi keharusan sebagaimana kebutuhan

pokok. Aplikasi teknologi informasi dalam kegiatan usaha tani lebih

menguntungkan secara ekonomi dibandingkan dengan sebelum menggunakan

teknologi informasi. Keuntungan yang sangat dirasakan petani dengan

memanfaatkan teknologi informasi, khususnya telepon genggam adalah

menghemat waktu dan biaya transportasi. Jangkauan pemasaran hasil pertanian

juga menjadi lebih luas hingga mencapai luar kota, bahkan luar pulau dan luar

negeri. Keuntungan lain yang dirasakan petani adalah dapat mengakses informasi

sesuai dengan kebutuhan melalui internet (Retno, 2011).

Proyek Masagana 99 merupakan suatu proyek yang diresmikan Presiden

Filipina pada Mei 1973 melalui acara televisi secara nasional. Tujuan proyek ini

adalah meningkatkan produksi beras, dengan memberikan kredit pinjaman, sarana

pertanian, dan informasi mutakhir mengenai konsep dan praktek pertanian. dalam

proyek ini, radio merupakan media utama karena menurut penelitian radio

menjangkau 85 persen populasi petani, setiap 3 dari 4 rumah tangga petani di

negara itu memiliki radio transistor. Lebih dari 224 stasiun radio menyiarkan

petunjuk, jingle (lagu singkat seperti iklan), skit (lakon pendek yang lucu)

mengenai pertanian, sepuluh kali sehari. Di samping itu, 125 stasiun radio

menyelenggarakan lebih dari 50 program pertanian dalam acara-acara siarannya

(Nasution, 2001).

Media elektronik seperti film, radio, dan televisi, memiliki sejarah yang

sangat berbeda dari media cetak. Sebagai produk revolusi industri dan teknologi,

Page 5: Pendahuluan & Media

media elektronik muncul ketika alam demokrasi di AS sudah berkembang secara

penuh dan urbanisasi sudah berlangsung lama, lengkap dengan berbagai persoalan

yang di bawahnya. Karena itu, media elektronik sejak awal sudah bersifat

demokratis, dan sejak awal pula khalayaknya adalah masyarakat luas secara

keseluruhan, bukan kalangan tertentu saja. Dulu, tidak seperti media cetak, media

elektronik menuntut khalayaknya memberikan perhatian penuh karena apa yang

disiarkan tidak diulangi kembali. Berbeda dengan era sekarang, media elektronik

tidak membatasi penayangan kembali program-programnya sehingga sangat

menunjang utuk memberikan informasi secara maksimal pada khalayak luas

(William et al, 2004)

Nasution, Zulkarimen. 2001. Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan Penerapannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Retno S.H. Mulyandari. 2011. Perilaku Petani Sayuran Dalam Memanfaatkan Teknologi Informasi. Jurnal Perpustakaan Pertanian. Vol 20 (1)

Soekartawi. 2005. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Jakarta: UI Press.

Timothy D. R. Ginting. 2014. Dampak Terpaan Media Komunikasi pada Usaha Tani Hortikultura di Kelurahan Rurukan I Kota Tomohon. Jurnal Komunikasi Pertanian. Vol 1 (1)

William et al. 2004. Media Massa dan Masyarakat Modern. Jakarta: Prenada Media