Pendahuluan & Media
description
Transcript of Pendahuluan & Media
![Page 1: Pendahuluan & Media](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/5695d4281a28ab9b02a07dfc/html5/thumbnails/1.jpg)
LATAR BELAKANG
Komunikasi diartikan sebagai suatu pernyataan antar manusia, baik secara
perorangan maupun kelompok, yang sifatnya umum dengan menggunakan
lambang-lambang tertentu. Apabila pengertian ini dikaitkan di bidang pertanian,
maka komunikasi pertanian adalah suatu pernyataan antar manusia yang berkaitan
dengan kegiatan di bidang pertanian, baik secara perorangan maupun kelompok,
yang sifatnya umum dengan menggunakan lambang-lambang tertentu seperti yang
sering dijumpai pada metode penyuluhan. Komunikasi pertanian bukan saja
dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku komunikan seperti
yang sering ditemui pada metode penyuluhan, tetapi lebih dari itu.
Dalam kaitannya dengan konteks bidang pertanian dan pembangunan yang ada
di Indonesia, maka wajar bahwa kajian komunikasi pertanian dan pembangunan
dalam bidang pertanian perlu mendapatkan tempat tersendiri. Bukan karena
Indonesia adalah negara agraris, tetapi sejak kemerdekaan, kemajuan di sektor
pertanian boleh dikatakan cukup maju secara cepat. Kemajuan secara pesat di
bidang pertanian, dilihat dari segi peningkatan produktivitas pertanian, kemajuan
di bidang teknologi pertanian, aspek sosial ekonomi pertanian bidang teknologi
pertanian, aspek sosial ekonomi pertanian, atau di bidang lainnya.
Berbagai inovasi dan terobosan baru untuk mewujudkan kehidupan masyarakat
yang lebih baik terus diciptakan oleh pemerintah maupun LSM-LSM. Inovasi
tersebut diinformasikan kepada masyarakat melalui proses komunikasi. Seiring
perkembangannya kegiatan komunikasi ini mulai dilakukan dalam bidang ilmu
lainnya seperti kesehatan, hukum, lingkungan hidup, dan sebagainya. Pada
dasarnya teknik komunikasi sama dibidang ilmu manapun, hanya saja
perbedaannya terdapat pada materi yang disampaikan. Keberhasilan sebuah
komunikasi tidak hanya tergantung kepada materi yang disajikan, tapi bagaimana
cara penyampaian materi tersebut bisa memunculkan pemahaman dan perubahan
yang diinginkan pada masyarakat.
Sebuah komunikasi efektif merupakan salah satu indikator penting dalam
kegiatan komunikasi. Seorang komunikator harus mampu mengkomunikasikan
materi dengan baik dan benar sehingga mampu mencapai tujuan dari komunikasi
![Page 2: Pendahuluan & Media](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/5695d4281a28ab9b02a07dfc/html5/thumbnails/2.jpg)
itu sendiri. Oleh karena itu, untuk memahami bagaimana aktivitas komunikasi,
laporan ini disusun untuk memberi pengetahuan terkait komunikasi dalam bidang
pertanian.
TUJUAN PRAKTIKUM
Dalam praktikum Komunikasi Pertanian ini memiliki beberapa tujuan yakni
dikelompokkan menjadi tujuan umum dan khusus, yang menjadi dasar acuan
untuk mengerjakan laporan. Beberapa tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
A. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengimplementasikan pengetahuan komunikasi pertanian
pada umumnya, khususnya pada perencanaan/perancangan komunikasi
pertanian.
B. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi permasalahan riil berkaitan dengan pembangunan
pertanian
2. Mengenali dan mendeskripsikan karakterisstik khalayak sasaran
3. Merumuskan kebutuhan informasi khalayak sasaran komunikasi pertanian
4. Merumuskan tujuan komunikasi pertanian
5. Merancang/mendesain pesan komunikasi pertanian
WAKTU DAN TEMPAT
Agenda Tanggal Pelaksanaan Tempat
![Page 3: Pendahuluan & Media](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/5695d4281a28ab9b02a07dfc/html5/thumbnails/3.jpg)
MEDIA
Fungsi media komunikasi adalah sebagai alat yang dipakai untuk
melakukan komunikasi sedangkan perilaku komunikasi itu sendiri terdiri dari
komunikator dan komunikan melalui pesan yang disampaikan. Seorang
komunikator dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan macam atau bentuk
komunikasi yang ia lakukan. Macam atau bentuk komunikasi ini dapat
diklasifikasikan menjadi empat macam yaitu komunikasi antar personal,
komunikasi intra manusia, komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Macam
komunikasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun pada
prinsipnya cara ini dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu media umum, media
khusus dan media massa. Media umum yaitu komunikasi yang isi pesan
dikomunikasikan kepada semua pihak, secara bebas dan tidak rahasia, hanya saja
sifatnya tidak masal. Media khusus yaitu komunikasi yang dilakukan secara
tertutup melalui surat tertutup sehingga komunikan satu dengan yang lain tidak
saling mengetahui apa isi pesan yang disampaikan. Sedangkan komunikasi massa
bersifat masal yang dilakukan melalui media massa seperti Koran, majalah, radio,
televise dan film (Soekartawi, 2005).
Media komunikasi yang sering digunakan untuk memperoleh informasi
pertanian adalah televisi, radio, dan koran. Hal tersebut dikarenakan media
komunikasi adalah yang paling mudah dijumpai disekitar para petani. Media
komunikasi lainnya seperti brosur hanya dapat diperoleh dari para penyuluh
pertanian sewaktu mengadakan sosialisasi penyuluhan pertanian dihari tertentu
saja sedangkan media komunikasi berupa majalah pertanian jarang digunakan
disebabkan karena media tersebut tidak murah dan sulit ditemui didaerah
pedesaan. Media Komunikasi yang paling jarang digunakan atau dapat dikatakan
sulit digunakan pada para petani adalah media internet, hal ini disebabkan
sebagian besar petani tidak dapat menggunakan atau mengakses internet yang
dipengaruhi oleh latar belakang rendahnya pengetahuan akan teknologi internet
dan kemauan menggunakan media internet yang rendah (Timothi, 2014).
![Page 4: Pendahuluan & Media](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/5695d4281a28ab9b02a07dfc/html5/thumbnails/4.jpg)
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan media baru dalam
komunikasi inovasi pertanian. Internet merupakan salah satu bentuk revolusi
terkait dengan pengelolaan informasi dan berkomunikasi dengan orang lain secara
cepat dan tanpa terkendala ruang dan jarak. Dengan menggunakan surat elektronik
dan layanan pesan singkat (SMS) dapat dilakukan komunikasi langsung secara
cepat dan berbagi informasi maupun dokumen. Teknologi informasi, utamanya
telepon genggam telah menjadi sarana utama dalam berkomunikasi untuk
mendukung kegiatan usaha tani, khususnya untuk mengelola usaha tani dan
pemasaran. Sebagian besar petani menyatakan bahwa membeli pulsa untuk
operasional telepon genggam sudah menjadi keharusan sebagaimana kebutuhan
pokok. Aplikasi teknologi informasi dalam kegiatan usaha tani lebih
menguntungkan secara ekonomi dibandingkan dengan sebelum menggunakan
teknologi informasi. Keuntungan yang sangat dirasakan petani dengan
memanfaatkan teknologi informasi, khususnya telepon genggam adalah
menghemat waktu dan biaya transportasi. Jangkauan pemasaran hasil pertanian
juga menjadi lebih luas hingga mencapai luar kota, bahkan luar pulau dan luar
negeri. Keuntungan lain yang dirasakan petani adalah dapat mengakses informasi
sesuai dengan kebutuhan melalui internet (Retno, 2011).
Proyek Masagana 99 merupakan suatu proyek yang diresmikan Presiden
Filipina pada Mei 1973 melalui acara televisi secara nasional. Tujuan proyek ini
adalah meningkatkan produksi beras, dengan memberikan kredit pinjaman, sarana
pertanian, dan informasi mutakhir mengenai konsep dan praktek pertanian. dalam
proyek ini, radio merupakan media utama karena menurut penelitian radio
menjangkau 85 persen populasi petani, setiap 3 dari 4 rumah tangga petani di
negara itu memiliki radio transistor. Lebih dari 224 stasiun radio menyiarkan
petunjuk, jingle (lagu singkat seperti iklan), skit (lakon pendek yang lucu)
mengenai pertanian, sepuluh kali sehari. Di samping itu, 125 stasiun radio
menyelenggarakan lebih dari 50 program pertanian dalam acara-acara siarannya
(Nasution, 2001).
Media elektronik seperti film, radio, dan televisi, memiliki sejarah yang
sangat berbeda dari media cetak. Sebagai produk revolusi industri dan teknologi,
![Page 5: Pendahuluan & Media](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/5695d4281a28ab9b02a07dfc/html5/thumbnails/5.jpg)
media elektronik muncul ketika alam demokrasi di AS sudah berkembang secara
penuh dan urbanisasi sudah berlangsung lama, lengkap dengan berbagai persoalan
yang di bawahnya. Karena itu, media elektronik sejak awal sudah bersifat
demokratis, dan sejak awal pula khalayaknya adalah masyarakat luas secara
keseluruhan, bukan kalangan tertentu saja. Dulu, tidak seperti media cetak, media
elektronik menuntut khalayaknya memberikan perhatian penuh karena apa yang
disiarkan tidak diulangi kembali. Berbeda dengan era sekarang, media elektronik
tidak membatasi penayangan kembali program-programnya sehingga sangat
menunjang utuk memberikan informasi secara maksimal pada khalayak luas
(William et al, 2004)
Nasution, Zulkarimen. 2001. Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan Penerapannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Retno S.H. Mulyandari. 2011. Perilaku Petani Sayuran Dalam Memanfaatkan Teknologi Informasi. Jurnal Perpustakaan Pertanian. Vol 20 (1)
Soekartawi. 2005. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Jakarta: UI Press.
Timothy D. R. Ginting. 2014. Dampak Terpaan Media Komunikasi pada Usaha Tani Hortikultura di Kelurahan Rurukan I Kota Tomohon. Jurnal Komunikasi Pertanian. Vol 1 (1)
William et al. 2004. Media Massa dan Masyarakat Modern. Jakarta: Prenada Media