Pendahuluan koperasi

12
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar menjadi anggota, dengan kerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan anggotanya. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Kemitraan biasanya didefinisikan sebagai hubungan sukarela dan bersifat kerja sama antara beberapa pihak, baik pemerintah maupun swasta, yang semua orang didalamnya setuju untuk bekerja sama dlam meraih tujuan bersama dan menunaikan kewajiban tertentu serta menanggung resiko, tanggung jawab, sumber daya, kemampuan dan keuntungan secara bersama sama. Kunci utama terlaksananya kemitraan adalah dengan menerapkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi seluruh program-program dengan lembaga- lembaga terkait yang berpartisipasi dalam kemitraan tersebut. Pada bidang agribisnis, pola kemitraan sudah banyak diterapkan oleh beberapa pihak demi

description

koperasi

Transcript of Pendahuluan koperasi

Page 1: Pendahuluan koperasi

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-

orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar

menjadi anggota, dengan kerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha,

untuk mempertinggi kesejahteraan anggotanya. Koperasi adalah badan usaha

yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi

bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.

Kemitraan biasanya didefinisikan sebagai hubungan sukarela dan

bersifat kerja sama antara beberapa pihak, baik pemerintah maupun swasta,

yang semua orang didalamnya setuju untuk bekerja sama dlam meraih tujuan

bersama dan menunaikan kewajiban tertentu serta menanggung resiko,

tanggung jawab, sumber daya, kemampuan dan keuntungan secara bersama

sama. Kunci utama terlaksananya kemitraan adalah dengan menerapkan

koordinasi, integrasi dan sinkronisasi seluruh program-program dengan

lembaga-lembaga terkait yang berpartisipasi dalam kemitraan tersebut. Pada

bidang agribisnis, pola kemitraan sudah banyak diterapkan oleh beberapa

pihak demi tercipta aliran yang sinergis dan seimbang antara petani dan

pengusaha menengah atau pengusaha besar.

Praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis diadakan pada tanggal 4

Desember 2013 di Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) yang

berada di Bandung, Jawa Barat. Lokasi ini dipilih karena KPSBU merupakan

koperasi yang maju dalam usaha, dan eksistensiannya sangat diakui oleh

masyarakat. Selain itu, Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara juga sudah

banyak mempunyai mitra yang bekerja sama dengan koperasi tersebut

sehingga tempat ini sangat tepat untuk dijadikan lokasi praktikum Koperasi

dan Kemitraan Agribisnis.

1

Page 2: Pendahuluan koperasi

2

B. Permasalahan

Adapun permasalahan yang dapat dirumuskan berdasarkan latar

belakang di atas adalah:

1. Bagaimanakah penerapan sistem informasi manajemen di Koperasi Perah

Sapi Bandung Utara (meliputi sistem teknologi dan informasi

manajemen, akses informasi dan teknologi, jenis dan jumlah informasi

dan teknologi, serta komunikasi manajemen)?

2. Bagaimanakah hubungan kemitraan Koperasi Perah Sapi Bandung

Utara?

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan Praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis ini adalah :

a. Mengetahui sistem informasi manajemen yang diterapkan oleh

Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (meliputi sistem teknologi

dan informasi manajemen, akses informasi dan teknologi, jenis dan

jumlah informasi dan teknologi, serta komunikasi manajemen).

b. Mengetahui hubungan kemitraan Koperasi Perah Sapi Bandung

Utara.

2. Kegunaan Praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis ini adalah :

a. Bagi Koperasi Perah Sapi Bandung Utara, hasil praktikum ini

diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dari mahasiswa

mengenai permasalahan usaha yang dikembangkan dalam koperasi

dan kemitraan agribisnis.

b. Bagi Fakultas Pertanian UNS, hasil praktikum ini diharapkan dapat

mendukung kelengkapan dalam penerapan kurikulum pendidikan

pertanian.

c. Bagi mahasiswa, sebagai persyaratan dalam menempuh mata kuliah

Koperasi dan Kemitraan Agribisnis pada semester 3 ini.

d. Bagi pembaca, menambah wawasan tentang Koperasi Perah Sapi

Bandung Utara khususnya bidang sistem informasi manajemen yang

dijalankan.

Page 3: Pendahuluan koperasi

3

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan

hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi

ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD

1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33

ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian

nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem

perekonomian nasional. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi

merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi

sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Karena

sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam mengembangkan

koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi harus

mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi

dan kaidah-kaidah ekonomi (Baswir, 2000).

Koperasi mengandung makna kerja sama. Koperasi berkenaan

dengan manusia sebagai individu dan kehidupannya dalam masyarakat.

Manusia tidak dapat melakukan kerja sama sebagai sstu unit, dia

memerlukan orang lain dalam suatu kerangka kerja sosial (social

framework). Karakter koperasi berdimensi ganda (ekonomi dan sosial),

sehingga untuk menjelaskan fenomena kerja sama dalam koperasi,

terlebih dahulu harus memahami pengetahuan dasar dari kondisi sosial,

ekonomi, politik, dan etika (Sitio dan Tamba, 2001).

Citra koperasi di masyarakat saat ini identik dengan badan usaha

marginal, yang hanya bisa hidup bila mendapat bantuan dari

pemerintah. Hal ini sebenarnya tidak sepenuhnya benar, karena banyak

koperasi yang bisa menjalankan usahanya tanpa bantuan pemerintah.

Tantangan koperasi ke depan sebagai badan usaha adalah harus mampu

Page 4: Pendahuluan koperasi

4

bersaing secara sehat sesuai etika dan norma bisnis yang berlaku.

Masalah mutu sumberdaya manusia pada berbagai perangkat organisasi

koperasi menjadi masalah yang menonjol dan mendapat sorotan

(Hutasuhut, 2001).

2. Kemitraan Agribisnis

Kemitraan didefinisikan sebagai sebuah cara melakukan bisnis

dimana pemasok dan pelanggan berniaga satu sama lain untuk mencapai

tujuan bisnis bersama. Berdasarkan motivasi ekonomi tersebut maka

prinsip kemitraan dapat didasarkan atas saling memperkuat. Dalam

pedoman pola hubungan kemitraan, mitra dapat bertindak sebagai

perusahaan inti atau perusahaan pembina atau perusahaan pengelola atau

perusahaan penghela, sedangkan plasma disini adalah petani/peternak.

Konsep kemitraan tersebut secara lebih rinci diuraikan dalam Pasal 27

Peraturan pemerintah RI Nomor 44 tahun 1997 tentang kemitraan

(Hasanawi, 2003).

Kemitraan usaha pertanian merupakan salah satu instrumen kerja

sama yang mengacu pada terciptanya suasana keseimbangan,

keselarasan, dan keterampilan yang didasari saling percaya antara

perusahaan mitra dan kelompok melalui perwujudan sinergi kemitraan,

yaitu terwujudnya hubungan yang saling membutuhkan, saling

menguntungkan, dan saling memperkuat. Saling membutuhkan berarti

pengusaha memerlukan pasoka bahan baku dan petani memerlukan

penampungan hasil dan bimbingan. Saling menguntungkan berarti petani

ataupun pengusaha memperoleh pendapatan/ keuntungan disamping

adanya kesinambungan usaha. Saling memeperkuat berarti petani dan

pengusaha sama-sama melaksanakan etika bisnis, sama-sama

memepunyai persamaan hak, dan saling membina sehingga memperkuat

kesinambungan bermitra (Martodireso dan Suryanto, 2012).

Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan kinerja

dan menciptakan value. Berbagai cara digunakan perusahaan untuk

mencapai tujuan tersebut. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut

Page 5: Pendahuluan koperasi

5

adalah dengan membentuk aliansi. Dengan membentuk aliansi strategik,

perusahaan dapat berharap untuk meningkatkan kinerja dan menciptakan

value mereka. Penempatan sumber daya dan kapabilitas perusahaan dapat

memulai sebuah proyek yang tidak akan sukses jika dikerjakan sendiri.

Bagi perusahaan yang melakukan usaha suatu proyek, maka sumber daya

yang bersifat melengkapi (complementarity) menjadi isu yang sangat

penting (Siyamtinah dan Rahmani, 2008).

B. Kerangka Teori

Hubungan di antara pengurus koperasi merupakan satu hal yang sangat

penting untuk dapat berhasilnya usaha koperasi adalah yang dikenal sebagai

sistem informasi untuk manajemen dalam rangka mengambil keputusan yang

tepat. Untuk memutuskan sesuatu, manajemen selalu memerlukan bahan

masukan (input). Bagi pengurus lengkap, input tersebut haruslah berasal dari

pengurus yang bertanggung jawab khusus dan pengurus yang bertanggung

jawab khusus tersebut berasal dari manajemen koperasi (Suwandi, 2000).

Sistem informasi manajemen, atau disingkat SIM, adalah sistem

informasi yang berfungsi mengelola informasi bagi manajemen organisasi.

Peran informasi di dalam organisasi diibaratkan sebagai darah pada tubuh

manusia. Tanpa adanya aliran informasi yang sehat, organisasi akan mati. Di

dalam organisasi, SIM berfungsi baik untuk pengelolaan transaksi,

manajemen kontrol maupun sebagai sistem pendukung pengambilan

keputusan (Nugroho, 2008).

Sistem informasi manajemen di lembaga koperasi harus mengarah

kepada manajemen partisipatif yang di dalamnya terdapat kebersamaan dan

keterbukaan. Sehingga setiap anggota koperasi yang turut dalam pengelolaan

(kepengurusan usaha) ataupun yang di luar kepengurusan (anggota biasa),

memiliki rasa tanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi

(Anogara, 2002).

Page 6: Pendahuluan koperasi

6

III. METODOLOGI

A. Metode Dasar

Metode dasar yang digunakan dalam laporan Praktikum Koperasi dan

Kemitraan Agribisnis ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif

dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang,

lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-

fakta yang tampak atau sebagaimana adannya. Tujuan dari penelitian adalah

untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, aktual,

dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena

yang diselidiki.

B. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam praktikum Koperasi dan Kemitraan Agribisnis

diperoleh dengan data primer dan sekunder. Data primer merupakan

pengumpulan data yang dilakukan melalui teknik wawancara dengan

menggunakan daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan. Adapun data

sekunder tersebut didapat dari kedua lokasi praktikum yang berupa struktur

organisasi, manajemen, AD/ART, maupun data yang lain yang tersedia di

kedua lokasi praktikum. Untuk memperoleh data maka dapat dilakukan

dengan:

1. Observasi

Metode observasi yaitu metode yang dilakukan dengan cara pengamatan

secara langsung ke lokasi praktikum. Praktikan melakukan pengamatan

secara langsung pada lokasi praktikum Koperasi Perah Sapi Bandung

Utara.

2. Wawancara

Metode pengumpulan data dengan wawancara yaitu metode yang

dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada pengurus

Page 7: Pendahuluan koperasi

7

perusahaan. Wawancara dilakukan melalui tatap muka dengan

narasumber dan menggunakan daftar pertanyaan yang berkaitan.

3. Pencatatan

Teknik pengumpulan data dengan pencatatan yaitu mahasiswa mencatat

langsung dari media cetak berupa brosur, leaflet, poster, ataupun buku-

buku yang menunjang, dan data atau informasi penting yang diperoleh

dari narasumber untuk dianalisis lebih lanjut. Pencatatan data atau

informasi penting dilakukan di Koperasi Perah Sapi Bandung Utara.

Informasi yang diperoleh untuk membuat laporan didasarkan pada

sumber informasi dalam bentuk data primer dan data sekunder yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli

secara langsung. Data primer diperoleh dengan wawancara langsung

dengan narasumber.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti secara

tidak langsung dari objeknya, tetapi melalui sumber lain, baik lisan

maupun data tertulis. Data sekunder merupakan data tertulis dari

Koperasi Perah Sapi Bandung Utara.

C. Metode Analisis Data

Data yang telah terkumpul dari praktikum Koperasi dan Kemitraan

Agribisnis dianalisis dengan menggunakan tabulasi persentatif secara

kualitatif. Tabulasi Persentatif yaitu data-data yang diperoleh dijabarkan

untuk memperoleh pemahaman makna, mengembangkan teori dan

menggambarkan realitas yang kompleks serta menggunakan teori yang

berhubungan dengan permasalahan di lokasi praktikum yang bersangkutan.

Metode kualitatif yaitu menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan

permasalahan yang terjadi di lokasi praktikum.

Page 8: Pendahuluan koperasi

8