pendahuluan-afa_sd-2010

42
ANALISIS FARMASI ANORGANIK Sophi Damayanti 1

Transcript of pendahuluan-afa_sd-2010

Page 1: pendahuluan-afa_sd-2010

ANALISIS FARMASI ANORGANIK

Sophi Damayanti

1

Page 2: pendahuluan-afa_sd-2010

Analisis KuantitatifTOPIK

• Prinsip Analisis Kuantitatif• Titrasi Asam Basa• Titrasi Pengendapan

2

Page 3: pendahuluan-afa_sd-2010

Tujuan Instruksional

•Mahasiswa mampu menetapkan kadar atau konsentrasi ion penyusun sampel sekaligus kandungan senyawa anorganik dalam sampel

•Memahami prinsip dan teori yang melandasi analisis kuantitatif (titrasi asam basa dan titrasi pengendapan)

•Menyusun prosedur analisis untuk penetapan kadar secara metode kimia klasik (tanpa instrumen)

3

Page 4: pendahuluan-afa_sd-2010

TIPS1. Mencatat: Mind Map2. Berlatih soal-soal3. Membaca buku-buku pustaka4. Praktikum

4

Page 5: pendahuluan-afa_sd-2010

Pustaka• Roth HJ dan Blaschke G, “Analisis Farmasi”, terjemahan S.

Kisman dan S. Ibrahim, Cetakan III, Gadjah Mada University

• Cairns D, “Essential of Pharmaceutical Chemistry”, 2nd ed, Pharm Press London, 2005

• Day RA and Underwood AL, “Quantitative Analysis”, 6th ed, Practice Hall, New Jersey, 1991

• Connors KA, “A Textbook of Pharmaceutical Chemistry”, 3rd ed. John Willey and Sons, New York, 1982

• Skoog DA, West DM and Holler FJ, “Fundamental of Analytical Chemistry”, 5th ed, Saunder Coll. Publ. New York, 1988

• Christian GD, “Analytical Chemistry”, 6th ed, John Wiley and Sons, New York, 2004

• Watson DG, “Pharmaceutical Analysis, 2nd Ed, Elsevier, Edinburgh, 2005

5

Page 6: pendahuluan-afa_sd-2010

PRINSIP ANALISIS KUANTITATIF

6

Page 7: pendahuluan-afa_sd-2010

Analisis Farmasi/Pharmaceutical Analysis

Ilmu dan teknik analisis yang diterapkan atau diaplikasikan pada senyawa kimia dan bahan-bahan yang digunakan dalam pengobatan.

7

Page 8: pendahuluan-afa_sd-2010

Kimia Analisis

Kimia Organik

ANALISISFARMASI

Mikrobiologi

8

Page 9: pendahuluan-afa_sd-2010

Hal yang diukur:

Komposisi Kimiawi Bahan Alam maupun Hasil Sintesis

Teknik yang digunakan:• Identitas• Derajat kemurnian• Jumlah

9

Page 10: pendahuluan-afa_sd-2010

Bahan yang digunakan dalam Farmasi

•Bahan Farmasi Aktif

•Eksipien

10

Page 11: pendahuluan-afa_sd-2010

5 TAHAP UTAMA ANALISIS KUANTITATIF1. Sampling (pengambilan sampel)

2. Pelarutan sampel

3. Pengubahan analit ke dalam bentuk yang sesuai untuk pengukuran

11

Page 12: pendahuluan-afa_sd-2010

4. Pengukuran

5. Perhitungan dan penafsiran hasil

12

Page 13: pendahuluan-afa_sd-2010

ANALISIS KUALITATIF

ANALISIS KUANTITATIF

KUALITATIF KUANTITATIF

Berkaitan dengan identifikasi Berkaitan dengan kadar

Menjawab pertanyaan “Apa” Menjawab pertanyaan “Berapa”

What chemicals are present How much of one or more constituent is present

13

Page 14: pendahuluan-afa_sd-2010

1. SKALA SAMPEL ANALISIS KUANTITATIF•Skala Operasional

14

Sampel Jumlah (g)

Makro ≥ 0,100

Semimikro 0,01 – 0,10

Mikro 0,001-0,10

Ultramikro ≤ 0,001

Page 15: pendahuluan-afa_sd-2010

Prinsip Analisis Kuantitatif

•Konsentrasi Komponen yang dianalisis

15

Konstituen Konsentrasi

Mayor 1 – 100 %

Minor 0,01 - 1 %

Runut < 0,01 %

Page 16: pendahuluan-afa_sd-2010

2. METODE PENETAPAN KADAR

A. Metode Analisis Kimia

Berdasarkan stoikiometri

aA + bR ↔ AaRb

16

GRAVIMETRI

VOLUMETRI

Aa Rb = padat

Penambahan R ke ADalam bentuk larutan

Page 17: pendahuluan-afa_sd-2010

B. Metode Analisis Fisikokimia

- Didasari pada pengukuran sifat fisika- Reaksi kimia diperlukan bila diperlukan

perubahan (derivatisasi)- Disebut juga metode instrumen

17

Page 18: pendahuluan-afa_sd-2010

APA PERBEDAANNYA?

18

ANALISIS KIMIA?

ANALISIS FISIKOKIMIA?

Jumlah sampel

Komponen

Langsung/Tidak langsung

Baku pembanding

Page 19: pendahuluan-afa_sd-2010

TITRASI

Page 20: pendahuluan-afa_sd-2010

Terminologi

TITRASI

INDIKATOR

TITIK AKHIR

TITIK EKIVALEN

?

?

PeniterAliquot

Page 21: pendahuluan-afa_sd-2010

Syarat Reaksi Titrasi

1. Stoikiometri diketahui dan tetap2. Arah reaksi diketahui 3. Kesetimbangan harus cepat4. Tidak ada reaksi samping5. Galat pada akhir titrasi sekecil mungkin

Page 22: pendahuluan-afa_sd-2010

Perhitungan stoikiometri

•Bobot Molekul •Bobot Atom•Bobot Ekuivalen

Page 23: pendahuluan-afa_sd-2010

Sistem Konsentrasi•Molaritas Hitung molaritas larutan yang

mengandung 6 g NaCl dalam 200 ml larutan?

•Normalitas Hitung normalitas larutan nikel nitrat

yang dibuat dari 2 g nikel murni dalam asam nitrat 500 ml (BM Nikel 58.70)

Page 24: pendahuluan-afa_sd-2010

• Persen bobotP = w x 100 w+wo

1. Sampel NaOH seberat 5 g, dilarutkan dalam 45 l air. Hitung persen bobot NaOH

2. HCl pekat (BM 36.5) mempunyai kerapatan 1,19 g/ml dan 37 % bobot HCl. Berapa ml untuk membuat 1 L kadar 0,1 M

• Persen kemurnianBerat temuan x 100 %Berat sampel

Page 25: pendahuluan-afa_sd-2010

•Bagian per juta ppm

P = w x 106

w+womg/L•Miliekivalen1000 mekivelen = 1 ekivalen•Milimol1000 mmol = 1 mol

Page 26: pendahuluan-afa_sd-2010

Reaksi Titrasi Umum

•aA + b R pP + qQ

•Keq = [P]p [Q]q

[A]a [R]b

Page 27: pendahuluan-afa_sd-2010

Kurva TitrasiE-log A

ml peniter ml peniter

TS TS

Kelayakan suatu titrasi, Titik ekivalen/titik akhir

Memilih indikator, Galat titrasi

Page 28: pendahuluan-afa_sd-2010

Jenis jenis titrasi

Reaksi Titrasi Peniter

a) Netralisasi (proton transfer)

- Asidimetri

Medium Air

TBA

-Alkalimetri

Medium Air

TBA

Asam

HCl, H2SO4

HClO4 (CH3COOH)

NaOH

CH3ONa/CH3OLi

Page 29: pendahuluan-afa_sd-2010

Reaksi Titrasi Peniter

b) Redoks (perpindahan elektron

- Serimetri

- Permanganometri

- Kromometri

- Bromometri

- Iodimetri

- Iodometri

- Iodatometri

- Nitritometri

Ce4+

MNO4-

Cr2O72-

Br2 (BrO3-/Br-)

I2S2O3

2-

IO3-

NaNO2

Page 30: pendahuluan-afa_sd-2010

Reaksi Titrasi Peniter

c) Pengendapan

- Argentometri

- Merkurimetri

d) Kompleksometri

Ag+

Hg+

EDTA

Page 31: pendahuluan-afa_sd-2010

Bahan Baku Primer Peniter: Tergantung reaksi kimia, bila

tidak stabil, harus dibakukan oleh baku primer

• Tersedia dalam bentuk murni, mudah dikeringkan dan dimurnikan

• Stabil • Cemaran harus bisa ditentuken (0.02 %)• BM relatif besar untuk mengurangi galat

penimbangan.• Larut dalam air atau kondisi yang

digunakan• Bereaksi secara cepat

Page 32: pendahuluan-afa_sd-2010

Media Titrasi•Umumnya dalam air

•Apabila dalam lingkungan bukan air, alasan apa yang mendasari?

1.Sampel sukar larut dalam air2. Produk yang terbentuk misalnya pada titrasi pengendapan sangat larut air3. Bahan yang ditentukan asam lemah atau basa lemah4. Campuran bahan yang tidak dapat ditentukan secara selektif dengan air5. Bahan bereaksi dengan air

Page 33: pendahuluan-afa_sd-2010

TUGAS

• Macam-macam baku primer dan penggunaannya• Prosedur pembakuan peniter• Pelarut pelarut dalam titrimetri dan aplikasinya

TUGAS DIKUMPULKAN - Cari satu prosedur titrasi di

Farmakope (FI dan non FI) untuk senyawa anorganik

- Tuliskan pula cara pembakuan dan pembuatan pereaksinya

Page 34: pendahuluan-afa_sd-2010

Penetapan Titik Akhir Titrasi

•Dengan indikator•Golongan indikator:- Indikator asam basa- Indikator redoks- Indikator logam- Indikator adsorpsi

Page 35: pendahuluan-afa_sd-2010

Perhitungan titrasi

•mek peniter = mek analit

mek analit = Vt.Nt

Vs.Ns = Vt. Nt

Vt.Nt = berat sampel (mg) BM

Page 36: pendahuluan-afa_sd-2010

Soal

1. 0.8168 g baku primer K Biftalat (BM 204,2) dititrasi terhadap indikator fenolftalein membutuhkan 41,03 ml larutan NaOH. Berapakah normalitas NaOH?

2. 0,2212 g KHCO3 (BM 100,1) dititrasi dengan 20,23 ml larutan HCL 0,1091 N. Hitunglah % kemurnian KHCO3

3. 0,2261 g sampel basa lemah dititrasi dengan 18.03 ml larutan HCLO4 0,1026 N. Berapakah bobot ekivalen basa tersebut.

Page 37: pendahuluan-afa_sd-2010

Diagram Titrasi

•Titrasi Langsung

•Titrasi langsung dengan blanko

mek Sampel

A

B

Sampel

Blanko

mEk sampel = A-B

mEk sampel = mEK peniter

Page 38: pendahuluan-afa_sd-2010

•Titrasi kembali

•Titrasi kembali dengan penetapan blanko

A berlebih

C

mEk = A - C

A berlebih sampel

B + C

BBlanko

Sampel

Titrasi blankoA berlebih blanko

Titrasi blanko = A berlebih-BTitrasi sampel = A berlebih-B+C

=mEK peniter pada blanko-mEK peniter pada sampel

Page 39: pendahuluan-afa_sd-2010

Penyiapan sampel

• Sampel harus dalam bentuk larutan• Jenis sampel

a. Gas: dilarutkan/diserapb. Cairan: Langsung, bila suspensi oksidasi,

reduksi, pembentukan kompleks, ekstraksi, dekomposisi/dekstruksi

c. Sampel berbentuk padat: pelarutan/filtrasi atau sentrifuga, ekstraksi analit dan destruksi/digesti

Page 40: pendahuluan-afa_sd-2010

•Digesti dan dekomposisi- Sampel digerus- Pemanasan- Pembakaran - Digesti asam (ditambahkan asam dan

katalis)- Pemijaran - Penyinaran lampu UV

Page 41: pendahuluan-afa_sd-2010

• Penyiapan sampel untuk meningkatkan selektivitas

1. Pemisahan analitik (ekstraksi, destilasi, kromatografi)

2. Reaksi Kimia Khusus (pengendapan selektif, oksidasi/reduksi, masking-demasking, pengaturan pH

3. Pengubahan Kondisi titrasi (reaksi titrasi, lingkungan/medium titrasi dan metode penunjukan titik akhir)

Page 42: pendahuluan-afa_sd-2010

Keunggulan metode titrimetri

•Penentuan kadar secara absolut•Mudah diimplementasi/diinterpretasi•Cepat dalam pelaksanaan•Cermat dan tepat ulang•Murah•Dapat diautomatisasi/instrumen