Pencemaran Lingkungan

4
Pencemaran Lingkungan Oleh : Nurul Hikmah Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang- undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Suatu zat dapat disebut polutan apabila : 1. Jumlahnya melebihi jumlah normal. 2. Berada pada waktu yang tidak tepat 3. Berada pada tempat yang tidak tepat Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan berbagaimacam kasus pencemaran lingkungan. Mulai dari pencemaran udara, air, tanah, maupun pencemaran suara. Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu) merupakan wilayah yang kepadatan penduduknya relatif tinggi, dengan demikian masalah lingkungan juga akan lebih tinggi dari daerah yang kerapatanya rendah. Pencemaran yang paling sering terlihat adalah pencemaran yang ada di aliran sungai. Di beberapa daerah masih merupakan daerah desa yang penataan tempat tinggalnya tidak tertata seperti daerah perumahan. Karena hal tersebut, di daerah pemukimana ini belum ada pengolahan sampah yang benar. Banyak warga yang membuang sampah langsung ke sungai. Akibatnya sungai banyak terisi oleh sampah- sampah rumah tangga, sehingga menghambat aliran yang ada di sungai. Sungai-sungai yang menjadi tempat pembuangan sampah ini juga merupakan aliran untuk irigasi, sehingga aliran tersebut semakin hari semakin mengecil lebarnya karena ada sampah-sampah yang menyangkut di aliran sungai. Keadaan ini sangat disayangkan karena desa belum memberikan solusi bagi keadaan sepperti ini. Dalam hal ini air yang berada di sungai berada pada golongan D pada baku mutu air yaitu air yang dimaksud merupakan air untuk irigrasi.

description

tugass

Transcript of Pencemaran Lingkungan

Page 1: Pencemaran Lingkungan

Pencemaran LingkunganOleh : Nurul Hikmah

Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat  tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Suatu zat dapat disebut polutan apabila :1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.2. Berada pada waktu yang tidak tepat3. Berada pada tempat yang tidak tepat

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan berbagaimacam kasus pencemaran lingkungan. Mulai dari pencemaran udara, air, tanah, maupun pencemaran suara. Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu) merupakan wilayah yang kepadatan penduduknya relatif tinggi, dengan demikian masalah lingkungan juga akan lebih tinggi dari daerah yang kerapatanya rendah.

Pencemaran yang paling sering terlihat adalah pencemaran yang ada di aliran sungai. Di beberapa daerah masih merupakan daerah desa yang penataan tempat tinggalnya tidak tertata seperti daerah perumahan. Karena hal tersebut, di daerah pemukimana ini belum ada pengolahan sampah yang benar. Banyak warga yang membuang sampah langsung ke sungai. Akibatnya sungai banyak terisi oleh sampah-sampah rumah tangga, sehingga menghambat aliran yang ada di sungai. Sungai-sungai yang menjadi tempat pembuangan sampah ini juga merupakan aliran untuk irigasi, sehingga aliran tersebut semakin hari semakin mengecil lebarnya karena ada sampah-sampah yang menyangkut di aliran sungai. Keadaan ini sangat disayangkan karena desa belum memberikan solusi bagi keadaan sepperti ini. Dalam hal ini air yang berada di sungai berada pada golongan D pada baku mutu air yaitu air yang dimaksud merupakan air untuk irigrasi.

Selain dibuang ke aliran sungai, tidak jarang juga warga membakar sampah di tempat-tempat padat penduduk, atau di dekat jalan raya, hal ini mengakibatkan terganggunya pengendara yang lalu lalang di jalan karena asap kendaraan. Proses pembakaran sampah ini memakan waktu sampai udara kembali seperti semula sekitar 2-3 jam dan masuk pada baku tingkat gangguan. Dari hasil penelitian dalam beberapa tahun terakhir ini dikatakan bahwa pembakaran sampah rumah tangga pada kondisi pembakaran dan suhu yang rendah dapat menimbulkan gas racun dioksin. Dioksin merupakan bahan kimia beracun yang bersifat ada terus menerus, terakumulasi secara biologi dan tersebar di dalam lingkungan dalam konsentrasi yang rendah, juga termasuk bahan yang bersifat carcinogen yang bisa meningkatkan resiko terkena kanker terhadap manusia.

Gambar 1 : Aliran sungai yang terhambat oleh sampah rumah tangga.Sumber : dokumen pribadi

Page 2: Pencemaran Lingkungan

Pencemaran juga terjadi di jalan raya adalah sampah yang ada di pinggir jalan. Sampah-sampah ini mulai membusuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Sampah organik yang tertimbun mengalami dekomposisi secara anaerobik. Proses itu menghasilkan gas metana (CH4). Gas CH4mempunyai kekuatan merusak 20 kali lipat dari gas CO2. Gas metana (CH4) terbentuk karena proses fermentasi secara anaerobik oleh bakteri metana atau disebut juga bakteri anaerobik dan bakteri biogas yang mengurangi sampah-sampah yang banyak mengandung bahan organik sehingga terbentuk gas metana (CH4) yang apabila dibakar dapat menghasilkan energi panas. Sebetulnya di tempat-tempat tertentu proses ini terjadi secara alamiah sebagaimana peristiwa ledakan gas yang terbentuk di bawah tumpukan sampah.

Pencemaran tidak hanya dibsebabkan oleh bahan padat, tetapi bahan cair juga dapat menyebabkan pencemaran. Limbah rumah tangga seperti air cucian, air habis mandi, dan air yang telah digunakan biasanya dialirkan langsung ke sungai. Tidak jarang juga sungai dijadikan untuk tempat BAB, padahal aliran sungai ini digunakan untuk irigasi persawahan di desa tersebut. Sealin itu pada aliran sungai juga digunakan untuk sumur serapan, yang nantinya sebagai air untuk mencuci alat makan maupun pakaian serta mandi. Jika dilihat dari fungsinya, maka air yang dimaksud termasuk golongan B, yaitu air baku yang baik untuk air minum dan rumah tangga dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan lainnya tetapi tidak sesuai untuk golongan A. Namun keadaan yang terjadi sangat tidak baik untuk digunakan sebagai air untuk mencuci peralatan makan, maupun cuci pakaian.

Gambar 2 : Bekas pembakaran sampah rumah tangga di dekat jalan rayaSumber : Dokumen pribadi

Gambar 3 : Sampah yang dibuang masyarakat di tepi jalan, padahal sudah ada larangan membuang sampah di tempat tersebut.

Sumber : dokumentasi pribadi

Page 3: Pencemaran Lingkungan

Sanitasi yang buruk identik dengan wilayah permukiman yang padat, kumuh, dan miskin (pakumis). Dalam kasus di Indonesia, hampir sebagian besar kota di negara ini tidak memiliki batasan perbedaan area permukiman kumuh yang jelas. Penduduk dengan ekonomi yang lebih tinggi hingga yang rendah terkadang berada dalam satu lingkungan yang sama dan urusan sanitasi yang buruk menjadi persoalan bersama. Tidak ada jaminan bahwa rumah dengan fisik yang cenderung mahal terfasilitasi sarana sanitasi yang memadai. Maka dari itu, menyelesaikan permasalahan sanitasi ini tidak dapat dipandang sedikit demi sedikit, tetapi harus melihatnya secara keseluruhan. Air limbah permukiman ini perlu dikelola agar tidak menimbulkan dampak seperti mencemari air permukan dan air tanah disamping sangat beresiko menimbulkan penyakit seperti diare, thypus, kolera dan lain-lain.

Gambar 4 : Saluran pembungan limbah cairan rumah tangga yang langsung ke aliran sungai yang digunakan untuk irigasi sawah

Sumber : dokumen pribadi