Pencaksilat Sea Games

download Pencaksilat Sea Games

of 11

Transcript of Pencaksilat Sea Games

VIVAnews - Manajer tim Pencak Silat Indonesia yang berlaga di SEA Games XXVI, Edi Prabowo membantah tudingan yang menyebutkan salah seorang atletnya, Dian Kristanto telah berbuat curang dengan melakukan tindakan memalukan saat memenangkan satu medali emas di nomor 45-50 kg putra. Dian Kristanto menjadi pembicaraan publik setelah penggalan rekaman video kemenangannya atas atlet Thailand, Anothai Choopeng beredar di Youtube. Nama Dian makin menjadi gunjingan di dunia maya setelah ramai dihujat dan dikritisi pengguna internet asal Malaysia. Pada beberapa forum online Malaysia, Dian juga dicap sebagai atlet penakut dan pengecut. Gunjingan terhadap Dian bermula saat ia sudah unggul sementara atas Anothai Choopeng di babak tiga. Dian yang cedera lutut kanan terlihat menghindari pertarungan, dan berlari keliling gelanggang menghindari lawan. Bahkan Dian juga terlihat sempat berlindung di belakang wasit saat akan diserang. Tak hanya itu, Dian juga tertangkap kamera melakukan tindakan seperti menggigit lawan saat terdesak. Menanggapi hal tersebut, Edi Prabowo mengaku kecewa dengan penilaian sepihak masyarakat dan pemberitaan yang menyudutkan atletnya. Edi menjamin, atletnya tersebut tidak seperti yang dituduhkan. Menurutnya, masyarakat seharusnya melihat rekaman pertandingan tersebut secara utuh. Dalam dua babak awal, Dian tampil prima dan membuat keok lawannya. "Kami kecewa dengan pemberitaan yang ada. Kami dituduh curang, diminta mengembalikan medali dan lain-lain. Sejujurnya, Thailand telah diberikan kesempatan protes selama 15 menit setelah pertandingan tersebut jika mereka menganggap ini kecurangan. Tapi mereka tidak melakukannya. Emas ini layak. Anda harusnya tahu secara menyeluruh pertandingan itu," ujar Edi di Gedung Serbaguna KONI Pusat, Kamis, 24 November 2011. Edi menjelaskan, emas yang direbut Dian atas Thailand tersebut diraih dengan kemenangan telak dengan nilai 5-0. Sejak awal, Dian Kristanto, yang ternyata cedera lutut parah sejak dua minggu sebelum SEA Games ke-26 ini digelar, justru melakukan serangan dan tendangan ke arah lawannya hingga babak ketiga. Pada babak pertama, Dian menang jauh atas lawannya. Dia tiga kali membuat Anothai Choopeng tersungkur. Masuk babak kedua, Dian terus memimpin angka dengan menjatuhkan hingga dua kali tubuh lawannya. Sayang, salah satu bantingan ternyata mengenai lutut kirinya yang cedera. "Dia sudah kesakitan. Kaki kirinya itu kemudian terus diincar lawannya. Sejak lawan Myanmar di semifinal memang sudah diincar terus. Kaki kirinya digunting-gunting,

ditendang terus. Mereka tahu bagian itu cedera. Bahkan pelatih Thailand itu menginstruksikan atletnya untuk menyerang kaki kiri Dian," ujar Edi. "Kami bisa saja protes karena pertandingan jadi tidak imbang. Mereka terang-terangan ingin menghabisi kaki atlet kami agar bisa menang tanpa memikirkan resiko keselamatan atlet. Tapi itu urung dilakukan karena kami percaya Dian bisa. Dan satu lagi, kemenangan itu sah karena wasit dan perangkat pertandingan saat itu bukan dari Indonesia.

Dian Kristanto Atlet Pencak Silat Indonesia

Kontroversi Final Pencak Silat Sea Games 2011: Benarkah Pesilat Indonesia Curang?Kemarin (22/11) saya membaca berita yang berjudul Gigit, Kabur, Ngumpet, Malah dapat Emas. Berhubung semasa sekolah saya aktif di kegiatan bela diri pencak silat dan beberapa kali mengikuti pertandingan tingkat provinsi (saya mewakili Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi), saya jadi gatel dan penasaran dengan berita tersebut. Pertandingan yang dimaksud adalah pertandingan final cabang pencak silat kelas A

putra di SEA Games XXVI di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Kamis (17/11) antara pesilat Indonesia (Dian Kristanto) melawan pesilat Thailand (Anothai Choopeng). Dalam berita tersebut disebutkan bahwa: Aksi kurang terpuji yang dilakukan pesilat Indonesia Dian Kristanto saat final pencak

silat di SEA Games XXVI/2011 antara Indonesia melawan Thailand, menuai banyak kecaman. Tidak hanya dari pihak Thailand yang merasa dirugikan, sejumlah warga Indonesia melalui

jejaring sosial twitter juga mengecam gaya bertanding Dian yang dianggap sangat memalukan.Ketika mencari di mbah Google, saya menemukan beberapa video pertandingan tersebut di situs Youtube. Di video pertama yang berdurasi 51 detik, pesilat Indonesia nampak berlari menghindari serangan pesilat Thailand. Lari dalam pertandingan silat sebenarnya dimungkinkan, hanya saja tetap menggunakan pola langkah. Wasit akan meberikan aba-aba LANGKAH jika seorang pesilat tidak melakukan teknik Pencak Silat yang semestinya. Begitu bunyi poin 6.1.2 pada Peraturan Pertandingan Pencak Silat IPSI. Menurut saya, yang dilakukan pesilat Indonesia berada di luar pola langkah yang dimaksud dalam aturan pencak silat. Pada video tersebut juga terlihat pesilat Thailand kesakitan setelah berangkulan (masih dalam konteks pertandingan) dengan pesilat Indonesia. Pengunggah video yang sudah diberi ilustrasi tersebut menyebut kesakitan yang dialami pesilat Thailand dikarenakan gigitan pesilat Indonesia. Sayangnya, pesilat Indonesia dalam posisi membelakangi, jadi tindakan tersebut (apabila benar menggigit) tidak terlihat. Kalau memang terbukti, harusnya mendapat Peringatan I karena termasuk dalam pelanggaran berat (poin 6.4.2 huruf f). Saya juga melihat video lainnya yang berdurasi lebih lama, 3 menit 40 detik. Selain aksi lari, gigit dan ngumpet, dalam video tersebut terlihat juga pesilat Thailand beberapa kali menjatuhkan pesilat Indonesia. Saya hanya menulis kata menjatuhkan bukan menjatuhkan secara sah dikarenakan ada kriteria-kriteria tertentu suatu jatuhan dinyatakan sah. Kriteria yang dapat membatalkan suatu proses jatuhan (melalui tangkapan) tertulis dalam peraturan pertandingan pencak silat poin 6.7.2 huruf e.7.1. Beberapa kriteria tersebut antara lain :

Lawan dapat melakukan serangan balik secara sah. Lawan dapat memegang tangan ataubahu sehingga terjadi proses jatuhan. Proses jatuhan lebih dari 5 (lima detik) atau terjadi seret-menyeret atau gumulmenggumul. Ikut terjatuh waktu melakukan teknik jatuhan. Jika dalam proses tangkapan kaki pesilat yang ditangkap melakukan pegangan pada bahu dan pesilat yang menangkap dapat menjatuhkan lawannya dalam waktu 5 (lima) detik sebelum wasit memberikan aba-aba BERHENTI, jatuhan dinyatakan sah.

Jika rangkulan tersebut terlalu kuat sehingga menyentuh leher atau kapala atau menyebabkan keduanya terjatuh, pesilat yang merangkul diberikan Teguran.

Setelah saya hitung, pesilat Thailand menjatuhkan pesilat Indonesia sebanyak 4 kali, namun hanya satu jatuhan yang menurut saya sah. Dua jatuhan tidak sah dikarenakan pesilat Thailand ikut terjatuh (walau hanya dikarenakan tangannya menyentuh lantai). Satu jatuhan lagi yang tidak sah dikarenakan kaki pesilat Indonesia berada di luar arena (garis putih). Pesilat Indonesia (Mungkin) Curang tapi Layak Menang Sebeneranya, keberhasilan pesilat Indonesia memenangi pertandingan final tersebut sudah dimuat di berita pada hari yang sama dengan pertandingan tersebut (17/11). Dalam berita tersebut, pesilat Indonesia dinyatakan menang telak (5-0). Perlu diketahui bahwa juri dalam pertandingan pencak silat berjumlah 5 orang. Jadi, dalam pertandingan ini, kelima juri menilai pesilat Indonesia memenangi pertandingan. Disebutkan juga bahwa sejak awal pertandingan, pesilat Indonesia mendominasi pertandingan tersebut. Bahkan pada babak kedua sudah terlihat bagaimana pesilat Indonesia sudah memimpin pertarungan tersebut. Strategi dan teknik sapuan, pukulan juga digencarkan, sehingga dari serangan itu sempat menjatuhkan atlet andalan Thailand, tulis berita tersebut. Ada satu berita lagi yang menurut saya patut dipaparkan disini. Berita tersebut juga memuat kabar kemenangan pesilat Indonesia. Sebenarnya berita inilah yang menjadi referensi berita yang sebelumnya saya ulas (mengenai kemenangan, bukan kecurangan). Yang menarik, dalam berita ini dimuat foto pesilat Indonesia sedang mendapat perawatan medis sesaat setelah pertandingan final tersebut. Sebenarnya, berita lari-gigit-ngumpet ini memang perlu dikonfirmasi lebih lanjut, sebelum muncul opini publik yang cenderung menjelekan pesilat Indonesia. Menurut saya, bisa saja pesilat Indonesia memang lari untuk menghindari kontak dengan pesilat Thailand dikarenakan cedera yang dia alami. Tindakan ini bisa saja membuat pesilat Indonesia kehilangan nilai dikarenakan teguran, namun, dia berani melakukannya dikarenakan selisih nilai yang jauh dengan pesilat Thailand. Kemenangan mutlak (5-0) menurut saya menjadi bukti. Selain untuk mengamankan poin, tindakan lari ini juga dilakukan untuk menghindari kalah teknik atau kalah mutlak karena pesilat tidak dapat melanjutkan pertandingan (misalnya dikarenakan cedera yang dia alami). Walaupun lari yang dilakukan pesilat Indonesia tidak sesuai dengan pola langkah yang dimaksud dalam aturan pertandingan pencak silat.

Saya berharap ada video utuh dari pertandingan ini, tidak hanya potongan-potongan gambar yang menunjukan pesilat Thailand menjatuhkan pesilat Indonesia, dan aksi larigigit-ngumpet yang dilakukan pesilat Indonesia. Pertandingan silat terdiri dari 3 babak, dengan waktu 2 menit bersih untuk masing-masing babak. Maksud bersih disini adalah perhitungan hanya dilakukan ketika terjadi kontak langsung antara kedua pesilat. Diluar itu, semisal wasit sedang memberikan teguran, waktu dihentikan. Tulisan ini hanya sekedar sarana rasa gatel dan penasaran saya atas pemberitaan, juga opini-opini masyarakat, seputar aksi lari-gigit-ngumpet di arena pencak silat.

Daerah Peraih Medali SEA Games Terima PenghargaanTEMPO.CO, Mataram - Tujuh daerah asal atlet dan tujuh induk organisasi cabang olahraga asal atlet penyumbang medali terbanyak SEA Games XXVI mendapat penghargaan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Penyerahan dilakukan oleh Menteri Kordinator Kesejahteraan Agung Laksono dan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng di sela-sela pembukaan Musyawarah Olahraga Nasional KONI di Hotel Lombok Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 1 Desember 2011. Induk organisasi cabang olahraga pengumpul medali terbanyak adalah PB PASI (13 emas, 12 perak, 11 perunggu), PB PORSEROSI atau Sepatu Roda (12-9-1), PB ISSI (12-8-9), PB FASI atau Paragliding (11-4-6), PB FORKI atau Karate (10-2-4), PB IPSI atau Pencak Silat (9-5-2), dan PB FPTI atau Panjat Tebing (9-5-0). Sedangkan daerah penyumbang medali terbanyak adalah DKI Jakarta (76 emas, 104 perak, 93 perunggu), Jawa Timur (56-52-49), Jawa Barat (36-70-34), Jawa Tengah (34-28-21), Bali (22-12-15), Kalimantan Timur (21-18-11), dan Sulawesi Selatan (1210-4).

Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi menerima penghargaan sebagai tuan rumah penyelenggara Musornas KONI ke-21 Tahun 2011 yang merupakan daerah penyelenggara pertama di luar Jawa. Ketua Umum KONI Rita Subowo, yang akan mengakhiri masa kepemimpinannya, mengingatkan bahwa tantangan ke depan sangat luar biasa sehingga banyak yang harus dikerjakan dalam waktu yang sedikit. "Semua event harus kita hadapi lebih fokus dengan atlet yang prima, kata Rita pada acara pembukaan Musornas tersebut. Ada beberapa orang atlet yang disiapkan untuk mengikuti Asian Games dan Olimpiade. Andi Malarangeng menyatakan kepuasannya kepada kontingen SEA Games Indonesia yang telah berhasil meraih 182 medali emas, 152 perak, dan 145 perunggu. Menurutnya, prestasi yang diraih Indonesia di SEA Games kali ini mengalami grafik prestasi yang cukup baik. Sebab, selama lebih 14 tahun Indonesia dalam masa suram karena tidak meraih juara umum. Pada tahun 1997, Indonesia mengalami penurunan prestasi di ajang SEA Games. "Bahkan terjun bebas dari juara umum Asian Games, ujarnya. Oleh karena itu, Andi meminta pengurus KONI pusat dan daerah dan PB-PB agar terus bekerja sama untuk mengembangkan prestasi olahraga Indonesia. Tidak hanya di tingkat Asia Tenggara, namun kita harus menjadi juara umum di tingkat Asian, bahkan dunia. Ini adalah awal, bukan puncak kesuksesan.

Indonesia Kehilangan Tiga Emas dari Silat 16 nov 2011TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia harus rela kehilangan tiga medali emas dalam pertandingan final pencak silat SEA Games XXVI kategori tanding putra-putri di Padepokan Pencak Silat Indonesia, TMII Jakarta, Kamis, 17 November 2011. Pesilat Indonesia Tuti Trisnayanti harus rela kalah saat melawan Nguyen Huong Xuan dari Vietnam dengan skor 5-0. Selain Tuti, Sapto Purnomo, juga harus menerima kekalahan telak oleh pesilat asal Malaysia, Ahmad Sahril Zailudin. Kekalahan kembali terjadi saat Mariati bertanding dengan pesilat asal Vietnam, Thi Yen Nguyen. "Kami sedikit kecewa. Tadi para pesilat kurang tenang. Saya kira seharusnya bisa menang kalau mereka tenang," kata Manajer Tim Pencak Silat Indonesia Edhy Prabowo seusai pertandingan di Padepokan Silat Indonesia. Namun demikian, kata Edhy, peluang Indonesia untuk kembali meraih emas masih ada. Selain itu, Edhy juga memastikan jika Indonesia sudah menjadi juara umum setelah memperoleh 7 medali emas. "Sekarang masih ada empat pertandingan lagi kelas C,F,E dan I. Minimal 2 emas lagi yang kami targetkan untuk diraih," katanya. Keempat pesilat yang akan bertanding itu adalah Amelia Roring akan melawan Siti Rahmah Mohamed Nasir, pesilat asal Malaysia; Sofani Rakhmawati akan melawan Tran Thi Luyen, pesilat asal Vietnam; Rosmayani akan melawan Jutarat Noytapa asal Thailand, dan Pranoto akan melawan Dang Minh Le. Sebelumnya, Indonesia sudah mendapatkan 7 medali emas yang enam di antaranya disumbangkan oleh tim cabang seni silat dalam final kategori seni silat (tunggal, ganda, regu) pada Selasa kemarin. Satu emas lagi disumbangkan oleh Dian Kristianto dalam laga final tanding melawan pesilat asal Thailand, Anothai Choopeng pada, pagi tadi. "Mudah-mudahan semuanya hasilnya maksimal dan kita bisa merebut kembali emas," kata Edhy.

Silat Siap Sapu Bersih

8 nov 2011

TEMPO.CO, Jakarta - Pencak silat berharap bisa menyapu bersih 18 medali emas pada XXVI yang akan dimulai Jumat nanti. "Dari 18 nomor yang akan dipertandingkan, kami targetkan semua bisa mendapat medali emas," kata Edhy Prabowo, manajer tim pencak silat Indonesia, di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Selasa 8 November 2011. Semula silat hanya menargetkan 10 medali emas dalam SEA Games kali ini. Tapi Edhy yakin bisa meraih lebih. "Kita bertanding di kandang sendiri, ini artinya medali emas ada di depan mata," kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Gerindra itu. Untuk persiapan, 24 atlet yang akan berlaga sempat digembleng selama tiga bulan di Cina. "Di sana peralatan latihan lengkap, tidak sama dengan di Indonesia, yang masih banyak kekurangan," kata Edhy. Rosmayani, atlet andalan di kelas C putri, optimistis bisa menyumbangkan medali emas. "Saya yakin, dengan kualitas latihan yang kami lakukan, menjadi keyakinan untuk mengalahkan lawan," kata peraih emas dalam Kejuaraan Dunia 2010 itu. Pesilat putra Eko Wahyudi juga sangat terpacu memberikan yang terbaik. "Saya tidak akan siasiakan kesempatan emas ini. Main di kandang sendiri kita harus mempersembahkan emas kepada Indonesia ini," kata peraih medali emas pada SEA Games 2003 dan 2005 itu. Pelatih kepala Maryatno mengatakan persiapan untuk SEA Games ini telah dilakukan selama 1,5 tahun. "Kami benar-benar sudah siap. Saya optimistis meraih semua medali emas dari semua nomor yang akan dipertandingkan," kata dia.

Lawan terberat Indonesia adalah Vietnam dan Malaysia. Namun dalam kejuaraan dunia di Jakarta lalu para atlet Indonesia mampu mengalahkan wakil kedua negara itu dan menjadi juara umum dengan meraih 10 emas, 5 perak, dan 6 perunggu. "Intinya, medali emas adalah target utama," kata Maryatno.

Atlet Pencak Silat Indonesia Berhasil ke Semi FinalNov 15th, 2011 | By luri | Category: Artikel Silat, Cover Story

Atlet pencak silat Indonesia tampil memukau di babak penyisihan cabang olah raga pencak silat SEA Games XXVI di Arena Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Ahad (13/11). Garuda muda pun berhasil masuk ke babak selanjutnya.

Metrotvnews.com, Jakarta: Final cabang bela diri pencak silat di SEA Games XXVI/2011 antara tuan rumah Indonesia melawan Thailand, menuai kontrovesi. Meski sudah banyak dijatuhkan pesilat Thailand dan banyak lari menghindar, pesilat Indonesia tetap dimenangkan wasit. Pertandingan yang menuai kontroversi itu adalah laga antara pesilat Indonesia, Dian Kristanto dan pesilat Thailand, Anothai Choopeng. Dalam video yang diunggah di situs Youtube Dian beberapa kali dijatuhkan lawan. Dalam pertandingan final kelas 50 kilogram itu pun Dian terlihat menghindar dan berlari saat pesilat asal Gajah Putih akan menyerang, bahkan sempat berlindung di belakang wasit. Dalam pertandingan ini, Sekretaris Federasi Pencak Silat Thailand merasa dirugikan. Menurut dia, keputusan wasit asal Singapura, Jasni Salam, tidak adil karena hanya menguntungkan tuan rumah. Sementara menurut Ketua Penyelenggara Cabang Pencak Silat Indonesia Bambang Rus Effendi, aksi Dian tersebut merupakan bagian dari strategi untuk tetap mempertahankan poin.(DSY)

lfkdkfhdffhfrhjhfjgfg

Pesta Olahraga Asia Tenggara 2011 (bahasa Inggris: South East Asian Games 2011 disingkat SEA Games 2011) merupakan Pesta Olahraga Asia Tenggara yang diselenggarakan di selama 12 Hari di Jakarta dan Palembang, Indonesia, pada 11-22 November 2011. Jakarta sudah pernah menyelenggarakan SEA Games 3 kali, yaitu pada tahun 1979, 1987, dan 1997. Palembang akan menjadi kota ketiga yang menyelenggarakan SEA Games di luar ibu kota negara setelah Chiang Mai dan Nakhon Ratchasima, Thailand. Dihari terakhir penyelenggaraan final SEA Games cabang olahraga Pencak Silat yang berlangsung di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur ini, Indonesia berhasil menjadi Juara umum dengan perolehan 9 medali emas 5 perak dan 2 perunggu. Hal tersebut diungkapkan oleh Maryatno selaku Pelatih Kepala Pancak Silat Indonesia, saat ditemui usai pertandingan Pencak Silat di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Kamis (17/11). Kita cukup gembira dan ini sangat memuaskan karena kita berhasil mengungguli Vietnam yang selama ini selalu menjadi juara umum di SEA Games di cabang pencak silat ini dan kita ketinggalannya jauh, tapi saat ini di Indonesia kita bersyukur bahwa kita bisa menghasilkan 9 medali emas sedangkan vietnam hanya 6 medali emas, ungkapnya. Dengan perolehan 9 medali emas tersebut hal itu membuktikan bahwa Indonesia telah berhasil mencapai target perolehan emas di cabang Pencak Silat ini yang telah ditentukan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yaitu sebanyak 7 medali emas. Target kita itu juara umum, dan tidak boleh kalah dari negara lain, target koni itu 7 tapi kita dari pelatih itu juara umum. Dan akhirnya bisa mendapatkan juara umum, ujar Maryatno.