Pencahayaan

37
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi menuntut pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di setiap tempat kerja. Untuk itu perlu dikembangkan dan ditingkatkan kesehatan dan keselamatan kerja dalam rangka menekan serendah mungkin resiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat kerja serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, masalah keamanan dan keselamatan kerja merupakan faktor penting yang harus menjadi perhatian utama semua pihak. Keberhasilan kita dalam melaksanakan pekerjaan tidak hanya diukur dari selesainya pekerjaan tersebut. Banyak hal yang dijadikan sebagai parameter penilaian terhadap keberhasilan suatu pekerjaan. Pekerjaan dinilai berhasil apabila keamanan dan keselamatan semua sumber daya yang ada terjamin, dapat diselesaikan tepat waktu atau bahkan 1

description

laporan

Transcript of Pencahayaan

Page 1: Pencahayaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi menuntut pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja

di setiap tempat kerja. Untuk itu perlu dikembangkan dan ditingkatkan

kesehatan dan keselamatan kerja dalam rangka menekan serendah mungkin

resiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat kerja serta meningkatkan

produktivitas dan efisiensi. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, masalah

keamanan dan keselamatan kerja merupakan faktor penting yang harus menjadi

perhatian utama semua pihak. Keberhasilan kita dalam melaksanakan

pekerjaan tidak hanya diukur dari selesainya pekerjaan tersebut. Banyak hal

yang dijadikan sebagai parameter penilaian terhadap keberhasilan suatu

pekerjaan. Pekerjaan dinilai berhasil apabila keamanan dan keselamatan semua

sumber daya yang ada terjamin, dapat diselesaikan tepat waktu atau bahkan

bisa lebih cepat dari waktu yang ditentukan, memberikan keuntungan bagi

perusahaan, memberikan kepuasan kepada semua pihak (pimpinan, karyawan

dan pemberi kerja) (Santosa, 2006).

Suatu pencahayaan diperlukan oleh manusia untuk mengenali suatu obyek

secara visual. Organ tubuh yang mempengaruhi penglihatan, yaitu mata, saraf,

dan pusat saraf penglihatan diotak. Pada banyak Industri, pencahayaan

mempunyai pengaruh terhadap kualitas produk. Kuat pencahayaan baik yang

tinggi, rendah, maupun yang menyilaukan berpengaruh terhadap kelelahan

1

Page 2: Pencahayaan

mata maupun ketegangan saraf. Pada dasarnya objek yang kita lihat adalah

pantulan cahaya dari objek tersebut. Oleh sebab itu bagaimana kita melihat dan

merespon sekeliling kita sangat tergantung dari jenis pencahayaan yang

digunakan. Salah satu faktor permasalahan yang mengganggu kenyamanan

kerja tenaga kerja ialah permasalahan mengenai pencahayaan yang kurang atau

pencahayaan yang berlebih (Departemen Kesehatan, 2008).

Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan

ruang. Ruang yang telah dirancang tidak dapat memenuhi funsinya dengan baik

apabila tidak disediakan akses pencahayaan. Pencahayaan di dalam ruang

memungkinkan orang yang menempati dapat melihat benda–benda. Benda–

benda yang tidak terlihat dengan jelas akan mengganggu aktifitas di dalam

ruang. Sebaliknya, cahaya yang terlalu terang juga dapat mengganggu

penglihatan. Oleh sebab itu tingkat pencahayaan perlu diatur untuk

menghasilkan kesesuaian kebutuhan penglihatan di dalam ruang berdasarkan

jenis aktifitas (Santosa, 2006).

Jenis-jenis pekerjaan yang membutuhkan pencahayaan antara lain

pekerjaan yang membutuhkan ketelitian seperti tukang jahit, pekerja elektronik,

pengetikan, dan lain-lain. Pekerjaan yang tidak membutuhkan ketelitian juga

membutuhkan pencahayaan walaupun dalam intensitas kecil sebagai penunjang

agar tidak mengalami kecelakaan saat bekerja.

Menurut Emha (2002) dalam Jurnal Lingkungan (2011), laboratorium

diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan

sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau

2

Page 3: Pencahayaan

bidang ilmu lain. Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium ialah

suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu.

Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan

terbuka, misalnya kebun dan lain-lain. Berdasarkan definisi tersebut,

laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan

maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia

atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau

ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain. Dalam ruangan laboratorium

membutuhkan kondisi rungan yang baik, salah satunya pencahayaan.

Pencahayaan dapat mempengaruhi penelitian yang dilakukan di dalamnya.

Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua

tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain. Tangga jenis ini terdiri dari

anak-anak tangga yang memiliki tinggi yang sama. Tangga dapat berbentuk

lurus, huruf "L", huruf "U" , memutar atau merupakan dari kombinasinya.

Komponen-komponen dari tangga antara lain adalah tinggi injakan(riser), lebar

injakan/kedalaman (tread), bordes (landing), nosing, pegangan tangan

(handrail) dan bidang pengaman (balustrade). Contoh dari penggunaan tangga

ini misalnya seperti yang kita temui pada bangunan rumah tinggal atau

perkantoran, "tangga monyet", dsb. Tangga non permanen biasanya digunakan

untuk mencapai bidang horisontal yang lebih tinggi, dan digunakan hanya pada

waktu-waktu tertentu sehingga bisa dipindahkan / disimpan. Contoh dari

tangga jenis ini misalnya tangga lipat. Tangga dapat dibuat dari beberapa

bahan. Penggunaan bahan ini dapat dikelompokan secara struktural dan non-

3

Page 4: Pencahayaan

struktural. Penggunaan bahan yang bersifat struktural umumnya meliputi kayu,

baja, dan beton. Sedangkan penggunaan bahan pada tangga yang bersifat non-

struktural dapat meliputi kaca, karet (sebagai pelapis anti licin pada injakan

atau pegangan tangan) ataupun plastik (pada desain-desain khusus).

(Wikipedia,2013)

Pencahayaan yang tepat adalah untuk mengatur intensitas cahaya yang

tepat dan mengetahui hubungan pengaruh intensitas cahaya dan output yang

dihasilkan. Untuk meningkatkan kondisi pencahayaan, pengusaha harus

menggunakan pencahayaan alami sepenuhnya, memelihara instalasi

pencahayaan yang ada, dan meningkatkan pemeliharaan. Contoh, memasang

jendela baru dapat meningkatkan hal signifikan. Jumlah pencahayaan yang

dibutuhkan tergantung pada tiga faktor: jenis tugas, jarak pandang pekerja, dan

lingkungan kerja(Roestijahwati,2007).

Pencahayaan ruangan, khususnya di tempat kerja yang kurang memenuhi

persyaratan tertentu dapat memperburuk penglihatan, karena jika pencahayaan

terlalu besar atau pun lebih kecil, pupil mata harus berusaha menyesuaikan

cahaya yang diterima oleh mata. Akibatnya mata harus memicing silau atau

berkontraksi secara berlebihan, Karena jika pencahayaan lebih besar atau lebih

kecil, pupil mata harus berusaha menyesuaikan cahaya yang dapat diterima

oleh mata. Pupil akan mengecil jika menerima cahaya yang besar. Hal ini

merupakan salah satu penyebab mata cepat lelah (Departemen Kesehatan,

2008).

4

Page 5: Pencahayaan

Pada salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan plastik,

tampak bahwa kecelakaan kerja pada tahun 2000 dan tahun 2004 cukup tinggi.

Hal ini terlihat dari jumlah kasus kecelakaan pada tahun 2000 sebanyak 14

kasus, dengan perhitungan total incidence rate sebesar 20 yang berarti terdapat

kira-kira 20 kecelakaan kerja dalam periode satu tahun setiap 200000 jam

manusia. Sedangkan pada tahun 2004 terdapat 13 kasus, dengan perhitungan

total incidence rate sebesar 18,57 ~ 19 yang berarti terdapat kira-kira 19

kecelakaan kerja dalam periode satu tahun setiap 200.000 jam manusia. Dari

jumlah kecelakaan kerja ini dapat dilihat bahwa faktor utama yang

mempengaruhi kecelakaan kerja adalah manusia itu sendiri dan lingkungannya

yang kurang baik salah satunya pencahayaan (Firmansya,2010).

Luminansi adalah penyataan kuantitatif jumlah cahaya yang dipantulkan

oleh permuakaan pada suatu arah. Luminansi suatu permukaan ditentukan oleh

kuat pencahayaan dan kemampuan memantulkan cahaya oleh permukaan.

Kemampuan memantulkan cahaya oleh permukaan disebut faktor refleksi atau

reflektasi (δ ) (Muhaimin, 2001 dalam Jurnal Lingkungan 2011).

Iluminasi adalah Jumlah cahaya yang jatuh pada suatu permukaan dan

diukur pada setiap titik pengukuran dan dinyatakan dalam lux. Hasil

pengukuran iluminasi pencahayaan dibandingkan dengan Kepmenkes. RI No

No 1204/MENKES/SK/X/2004.

5

Page 6: Pencahayaan

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian tentang pencahayaan ini adalah untuk

mengetahui intensitas cahaya pada beberapa tempat yaitu Laboratorium

dan Tangga, serta mengetahui keuntungan dan kerugian bila pencahayaan

yang kurang atau berlebih dari standar yang ada.

6

Page 7: Pencahayaan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pencahayaan

1. Definisi Pencahayaan

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh

cahaya mata dan dapat memungkinkan untuk membeda-bedakan

warnawarni (Haryanto, 2007). Depkes RI dalam Santosa (2006)

mendefinisikan pencahyaan sebagai jumlah penyinaran pada suatu bidang

kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.

Menurut KEPMENKES No.1204/Menkes/SK/X/2004, pencahayaan di

dalam ruang adalah intensitas penyinaran pada suatu bidang kerja yang

ada di dalam ruang bangunan yang diperlukan untuk melaksanakan

kegiatan secara efektif. Kepmenkes RI No.1405 /Menkes/SK/XI/2002

mendefinisikan pencahayaan sebagai jumlah penyinaran pada suatu bidang

kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.

2. Sumber Pencahayaan

Berdasarkan sumber pencahayaan di bagi dua yaitu :

a. Pencahayaan alami adalah cahaya yang ditimbulkan oleh matahari

atau kubah langit. Cahaya matahari yang mengandung radiasi

panas itu apabila masuk ke dalam ruangan akan menyebabkan

kenaikan suhu ruangan. Sumber pencahayaan alam (cahaya

matahari). Sedangkan menurut Satwiko (2005), cahaya alami

adalah cahaya yang bersumber dari alam, misalnya matahari, lahar

7

Page 8: Pencahayaan

panas, fosfor di pohon-pohon, kilat, kunang-kunang, dan bulan

yang merupakan sumber cahaya alami skunder, karena sebenarnya

bulan hanya memantulkan cahaya matahari. Berikut ini adalah

beberapa keuntungan dan kelemahan dari penggunaan cahaya

alami :

Keuntungan pencahayaan alam :

1) Bersifat alami, tersedia melimpah dan terbaharui,

2) Tidak memerlukan biaya dalam penggunaannya,

3) Cahaya alam sangat baik dilihat dari sudut kesehatan karena

memiliki daya panas dan kimiawi yang diperlukan bagi makluk

hidup di bumi,

4) Cahaya alam dapat memberikan kesan lingkungan yang

berbeda, bahkan kadang-kadang sangat memuaskan.

Kelemahan pencahayaan alam :

1) Cahaya alam sulit dikendalikan, kondisinya selalu berubah

karena dipengaruhi oleh waktu dan cuaca,

2) Cahaya alam pada malam hari tidak tersedia,

3) Sinar ultra violet dari cahaya alam mudah merusak benda-benda

di dalam ruang.

4) Perlengkapan untuk melindungi dari panas dan silau

membutuhkan biaya tambahan yang cukup tinggi.

b. Pencahayaan buatan (artificial light) adalah segala bentuk cahaya

yang bersumber dari alat yang diciptakan oleh manusia, seperti:

8

Page 9: Pencahayaan

lampu pijar, lilin, lampu minyak tanah. Pecahayaan buatan adalah

pencahayaan yang dihasilkan dari usaha manusia seperti lampu

pijar. (Lasa, 2005 dalam Jurnal Lingkungan 2011). Dasar

pemikiran untuk konsep perancangan sistem pencahayaan

pencahayaan adalah pemenuhan tingkat intensitas terang yang

memenuhi syarat untuk tiap-tiap ruang.

Sumber pencahayaan buatan yang terbagi atas :

1. General lighting adalah pencahayaan umum yaitu pencahayaan

yang dibutuhkan untuk menerangi suatu tempat atau ruangan

tersebut.

2. Localized general lighting

3. Local lighting atau pencahayaan lokal, yaitu, pencahayaan pada

tempat kerja dimana untuk menerangi obyek pekerjaan.

Keuntungan menggunakan pencahayaan buatan:

a) Cahaya buatan dapat dikendalikan, dalam arti bahwa kekuatan

pencahayaan yang dihasilkan dari lampu dapat diatur sesuai

dengan kebutuhan,

b) Cahaya buatan tidak dipengaruhi oleh kondisi alam,

c) Arah jatuhnya cahaya dapat diatur, sehingga tidak

menimbulkan silau bagi pekerja.

Kelemahan penggunaan pencahayaan buatan:

1) Cahaya buatan memerlukan biaya yang relatif besar karena

dipengaruhi oleh sumber tenaga listrik,

9

Page 10: Pencahayaan

2) Cahaya buatan kurang baik bagi kesehatan manusia jika

digunakan terus menerus di ruang tertutup tanpa dukungan

cahaya alami.

Pencahayaan yang buruk di lingkungan kerja akan

menyebabkan hal-hal sebagai berikut :

a) Kelelahan dan ketidaknyamanan pada mata yang akan

mengakibatkan kurangnya daya efesiensi kerja.

b) Kelelahan mental yang akan berpengaruh pada kelelahan fisik.

c) Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata.

d) Kerusakan alat penglihatan (mata).

e) Meningkatnya kecelakaan kerja.

Keuntungan pencahayaan yang baik :

1) Meningkatkan semangat kerja.

2) Produktivitas.

3) Mengurangi kesalahan.

4) Meningkatkan housekeeping.

5) Kenyamanan lingkungan kerja.

6) Mengurangi kecelakaan kerja.

3. Jenis Pencahayaan

Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum

dapat dibedakan atas 3 macam yakni:

10

Page 11: Pencahayaan

a. Sistem Pencahayaan Merata

Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh

ruangan. Sistem pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang tidak

dipergunakan untuk melakukan tugas visual khusus. Pada sistem ini

sejumlah armatur ditempatkan secara teratur di seluruh langi-langit.

b. Sistem Pencahayaan Terarah

Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah

satu arah tertentu. Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan

suatu objek karena akan tampak lebih jelas. Lebih dari itu,

pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek tersebut berperan

sebagai sumber cahaya sekunder untuk ruangan sekitar, yakni melalui

mekanisme pemantulan cahaya. Sistem ini dapat juga digabungkan

dengan sistem pencahayaan merata karena bermanfaat mengurangi

efek menjemukan yang mungkin ditimbulkan oleh pencahayaan

merata.

c. Sistem Pencahayaan Setempat

Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu

misalnya tempat kerja yang memerlukan tugas visual. Sistem

pencahayaan ini sangat bermanfaat untuk:

1) memperlancar tugas yang memerlukan visualisasi teliti

2) mengamati bentuk dan susunan benda yang memerlukan cahaya

dari arah tertentu.

11

Page 12: Pencahayaan

3) Melengkapi pencahayaan umum yang terhalang mencapai ruangan

khusus yang ingin diterangi

4) Membantu pekerja yang sudah tua atau telah berkurang daya

penglihatannya.

5) Menunjang tugas visual yang pada mulanya tidak direncanakan

untuk ruangan tersebut.

Pencahayaan setempat diperoleh dengan memasang sumber

pencahayaan di langit-langityang spektrum cahaya terlokalisir (localized

lighting) atau dengan memasang sumber cahaya langsung ditempat kerja

(local lighting) (Dep.PU,1981)

Menurut Prabu (2009), menyebutkan bahwa ada 5 sistem

pencahayaan di ruangan, yaitu :

a) Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)

Pada sistem ini 90%-100% cahaya diarahkan secara langsung ke

benda yang perlu diterangi. Sistem ini dinilai paling efektif dalam

mengatur pencahayaan, tetapi ada kelemahannya karena dapat

menimbulkan bahaya serta kesilauan yang mengganggu, baik karena

penyinaran langsung maupun karena pantulan cahaya. Untuk efek

yang optimal, disarankan langi-langit, dinding serta benda yang ada di

dalam ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak menyegarkan.

b) Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)

Pada sistem ini 60%-90% cahaya diarahkan langsung pada benda

yang perlu diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit

12

Page 13: Pencahayaan

dan dinding. Dengan sistem ini kelemahan sistem pencahayaan

langsung dapat dikurangi. Diketahui bahwa langitlangit dan dinding

yang diplester putih memiliki pemantulan 90%, apabila dicat putih

pemantulan antara 5%-90%.

c) Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting)

Pada sistem ini setengah cahaya 40%-60% diarahkan pada benda

yang perlu disinari, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit

dan dinding. Dalam pencahayaan sistem ini termasuk sistem direct-

indirect yakni memancarkan setengah cahaya ke bawah dan sisanya

keatas. Pada sistem ini masalah bayangan dan kesilauan masih

ditemui.

d) Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect lighting).

Pada sistem ini 60%-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan

dinding bagian atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah.

Untuk hasil yang optimal disarankan langit-langit perlu diberikan

perhatian serta dirawat dengan baik. Pada sistem ini masalah

bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.

e) Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting)

Pada sistem ini 90%-100% cahaya diarahkan ke langitlangit dan

dinding bagian atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh

ruangan. Agar seluruh langit-langit dapat menjadi sumber cahaya,

perlu diberikan perhatian dan pemeliharaan yang baik. Keuntungan

sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan dan kesilauan

13

Page 14: Pencahayaan

sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang jatuh

pada permukaan kerja.

4. Alat Ukur Pencahayaan

Lux meter adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur

intensitas cahaya atau tingkat pencahayaan. Biasanya digunakan dalam

ruangan. Kebutuhan pencahayaan setiap ruangan terkadang berbeda.

Semuanya tergantung dan disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan.

Untuk mengukur tingkat pencahayaan di butuhkan sebuah alat yang bisa

bekerja secara otomatis mampu mengukur intensitas cahaya dan

menyesuaikannya dengan cahaya yang dibutuhkan. (kamus)

5. Standar Pencahayaan

Menurut Suma’mur (2009), menyebutkan bahwa kebutuhan

intensitas pencahayaan tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan.

Pekerjaan yang membutuhkan ketelitian sulit dilakukan bila keadaan

cahaya di tempat kerja tidak memadai. Untuk lebih jelas, lihat tabel di

bawah ini :

Tabel Tingkat Pencahayaan Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Contoh Pekerjaan Tingkat Pencahayaan yang dibutuhkan (Lux)

Tidak teliti Penimbunan barang 80-170Agak teliti Pemasangan (tak teliti) 170-350

Teliti Membaca, menggambar 350-700Sangat teliti Pemasanga 700-1000

Sumber : Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Suma’mur, 2009)

14

Page 15: Pencahayaan

Tabel Intensitas cahaya di ruang kerja:

Jenis KegiatanTingkat Pencahayaan Minimal

Keterangan

Pekerjaan kasar dan tidak terus menerus

100

Ruang penyimpanan dan ruang peralatan/instalasi yang memerlukan pekerjaan yang kontinyu

Pekerjaan kasar dan terus menerus

200Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar

Pekerjaan rutin 300Ruang administrasi, ruang control, pekerjaan mesin, perakitan, penyusunan

Pekerjaan agak halus

500

Pembuatan gambar atau bekerja dengan mesin kantor, pekerja memeriksa atau pekerjaan dengan mesin

Pekerjaan halus 1000

Pemilihan warna,pemrosesan tekstil, pekerjaan mesin halus dan perakitan halus

Pekerjaan amat terperinci

1500Tidak

menimbulkan bayangan

Mengukir dengan tangan, pemeriksaan pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat halus

Pekerjaan terinci

3000Tidak

menimbulkan bayangan

Pemeriksaan pekerjaan, perakitan yang sangat halus

(sumber : Kepmenkes RI No.1405 /Menkes/SK/XI/2002)

6. NAB Pencahayaan

Nilai Pencahayaan yang dipersyaratkan oleh Kep-Menkes RI No.

1405/Menkes/SK/XI/2002 yaitu minimal 100 lux. Standar berdasarkan

PMP NO. 7 / 1964 Untuk pekerjaaan membedakan barang-barang yang

agak kecil  yang agak teliti paling sedikit 200 lux, beberapa nilai intenitas

cahaya lain yaitu:

a. untuk penerangan darurat paling sedikit 5 lux

15

Page 16: Pencahayaan

b. halaman dan jalan di perusahaan paling sedikit 20 lux

c. pekerjaaan yang membedakan barang kasar paling sedikit 50 lux

d. pekerjaan membedakan barang-barang kecil sepintas lalu paling sedikit

100 lux

e. pekerjaaan yang membedakan yang teliti dari bang yang kecil dan

halus paling sedikit 300 lux

f. perbedaan membedakan barang halus dengan kontras sedang dan

dalam waktu lama antara 500-1000 lux

g. pekerjan yang membedakan barang sangat halus dengan kontras yang

sangat kurang untukwaktu lama paling sedikit 1000 lux

7. Dampak Pencahayaan

Pencahayaan yang tidak sesuai pada pekerjaan yang memerlukan

ketelitian akan menimbulkan dampak yang sangat terasa pada mata yaitu

terjadinya kelelahan pada otot mata dan kelelahan saraf mata. Kelelahan

pada otot mata dengan penglihatan kabur, rangkap, nyeri kepala, mata

merah, mata perih, tegang, mata mengantuk, dan berkurangnya

kemampuan akomodasi (Suma’mur, 2009).

Suatu objek dapat dilihat dengan jelas apabila bayangan objek tersebut

tepat jatuh pada bagian fofea. Untuk itu lensa mata harus dapat bekerja

otomatis memfokuskan bayangan objek sehingga tepat jatuh pada bagian

fofea. Kerja lensa mata bergantung pada jarak mata antara objek dan mata.

Kemampuan akomodasi mata manusia berkurang sejalan dengan

perubahan umur. Oleh karena itu kesempurnaan penglihatan orang yang

16

Page 17: Pencahayaan

berusia lanjut sering harus dibantu dengan penggunaan kacamata

(Padmanaba,2006)

Pencahayaan yang baik adalah pencahayaan seseorang tenaga kerja

melihat pekerjaan dengan teliti, cepat dan membantu menciptakan

lingkungan kerja yang menyenangkan. Pencahayaan yang baik akan

meningkatkan daya kerja, mengurangi terjadinya kecelakan dalam bekerja,

mengurangi kelelahan mata dan penurunan daya penglihatan sehingga

kesehatan dan produktivitas kerja dapat di tingkatkan (Adrianur,1983).

Pencahayaan yang buruk dapat mengakibatkan kelelahan mata dengan

berkurangnya saya efisiensi kerja, kelelahan mental,keluhan-keluhan pegal

di daerahkepala dan kerusakan penglihatan serta meningkatkan kecelakaan

(Suma’mur, 1996).

17

Page 18: Pencahayaan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu : Rabu, 28 Agustus 2013

Tempat : Laboratorium Terpadu FKM UNHAS

B. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan yaitu Luxmeter dan stopwatch.

C. Prinsip Kerja

Luxmeter diletakkan setimggi pinggang atau pada tempat yang akan di ukur

intensitas cahayanya, maka photocell akan menyerap cahaya lalu di tampilkan

pada display.

D. Prosedur Kerja

1. Alat diletakkan pada tempat yang akan di ukur intensitas cahayanya

2. Luxmeter dinyalakan dengan menekan tombol power

3. Pilih kisaran range yang akan diukur (1 lux, 10 lux, 100 lux) pada

tombol range

4. Photocell diarahkan pada sumber cahaya

5. Ditunggu hingga 30 detik lalu baca hasil pada display

18

Page 19: Pencahayaan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Pengukuran cahaya dalam laboratorium

No Tempat PengukuranPerlakuan I Perlakuan II

Lampu di nyalakan Lampu di padamkan1 Titik I 80 Lux 20 Lux2 Titik II 720 Lux 30 Lux3 Titik III 50 Lux 20 Lux

Rata-rata 283 Lux 23 Lux

(sumber : Data Primer 2013)

Besarnya Intensitas cahaya di laboratorium:

a) Perlakuan I

Lux ≡ Jumlah Intensitas PeneranganJumlahTitik seluruh Ruangan

Lux ≡ 80+720+50

4

≡ 850

3

= 283 Lux

b) Perlakuan II

Lux ≡ Jumlah Intensitas PeneranganJumlahTitik seluruh Ruangan

Lux ≡ 20+30+20

3

19

Page 20: Pencahayaan

≡ 703

= 23 Lux

2. Pengukuran cahaya di tangga

NoTangga

I II1 520 Lux 150 Lux2 130 Lux 260 Lux3 300 Lux 180 Lux4 100 Lux 100 Lux

Rata-rata 262 Lux 172 Lux(sumber : Data Primer 2013)

Besarnya intensitas cahaya di tangga :

a) Tangga I

Lux ≡ Jumlah Intensitas PeneranganJumlahTitik seluruh Ruangan

Lux ≡ 520+130+300+100

4

≡ 1050

4

= 262 Lux

b) Tangga II

Lux ≡ Jumlah Intensitas PeneranganJumlahTitik seluruh Ruangan

20

Page 21: Pencahayaan

Lux ≡ 150+260+180+100

4

≡ 690

4

= 172 Lux

B. Pembahasan

1. Pengukuran cahaya dalam laboratorium

Dalam penelitian pertama yang dilakukan yaitu dalam ruang

Laboratorium dengan lampu yang menyala intensitas cahayanya 283 Lux,

dan pada saat lampu dipadamkan intensitas cahayanya menjadi 23 Lux.

Hal tersebut tidak sesuai dengan standar yang ada untuk intensitas cahaya

dalam ruang laboratorium yaitu 750-1500 Lux. Karena kurangnya

intensitas cahaya tersebut dapat mengakibatkan kelelahan pada mata saat

bekerja dan kecelakaan kerja. Maka dari itu, pencahayaan harus di

sesuaikan agar tidak terjadi kecelakaan kerja dan menimbulkan kerugian

bagi pekerja. Terutama di ruang laboratorium yang merupakan tempat

yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang

berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia membutuhkan

pencahayaan yang baik agar tidak melakukan kesalahan dalam penelitian.

Pencahayaan yang buruk dapat mengakibatkan kelelahan mata dengan

berkurangnya saya efisiensi kerja, kelelahan mental,keluhan-keluhan pegal

di daerahkepala dan kerusakan penglihatan serta meningkatkan kecelakaan

(Suma’mur, 1996)

21

Page 22: Pencahayaan

2. Pengukuran cahaya di tangga

Penelitian selanjutnya dilakukan di dua tangga biasa dengan intensitas

cahaya pada tangga pertama yaitu 262 Lux dan pada tangga kedua 172

Lux. Hasil tersebut melebihi standar yang ada yaitu 75-100 Lux. Tangga

yang digunakan sehari-hari mendapatkan cahaya alami yaitu cahaya

matahari melalui jendela-jendela sekitar tangga. Pada tangga yang

merupakan sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua

tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain. Sehingga tangga harus

memiliki pencahayaan agar tidak menimbulkan kecelakaan pada

penggunanya.

Pencahayaan yang baik adalah pencahayaan seseorang tenaga kerja

melihat pekerjaan dengan teliti, cepat dan membantu menciptakan

lingkungan kerja yang menyenangkan. Pencahayaan yang baik akan

meningkatkan daya kerja, mengurangi terjadinya kecelakan dalam bekerja,

mengurangi kelelahan mata dan penurunan daya penglihatan sehingga

kesehatan dan produktivitas kerja dapat di tingkatkan (Adrianur,1983)

22

Page 23: Pencahayaan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian pencahayaan dalam ruang laboratorium intensitas

cahayanya masih kurang dari standar dan tangga intensitas cahayanya sudah

melebihi standar. Pencahayaan yang buruk di lingkungan kerja akan

menyebabkan hal-hal yaitu kelelahan dan ketidaknyamanan pada mata yang

akan mengakibatkan kurangnya daya efesiensi kerja, kelelahan mental yang

akan berpengaruh pada kelelahan fisik, keluhan pegal di daerah mata dan sakit

kepala di sekitar mata, kerusakan alat penglihatan (mata), dan meningkatnya

kecelakaan kerja. sedang pada tangga melebihi standar sehingga hal tersebut

dapat mengakibatkan kecelakaan kerja karena pengguna tangga mengalami

kesilauan. Keuntungan pencahayaan yang baik yaitu meningkatkan semangat

kerja, produktivitas, mengurangi kesalahan, meningkatkan housekeeping,

kenyamanan lingkungan kerja, dan mengurangi kecelakaan kerja.

B. Saran

Adapun saran yang dapat kami berikan yaitu

1. Untuk dalam ruang laboratorium agar pencahayaan lebih memadai

sehingga dalam pemanfaatan ruangan ini tidak menimbulkan kelelahan

kerja dari para peneliti serta tidak menimbulkan kecelakan kerja akibat

kurangnya pencahayaan dan kelelahan yang dialami para peneliti.

23

Page 24: Pencahayaan

2. Untuk di tangga agar pencahayaan lebih di sesuaikan agar tidak

menimbulkan kesilauan atau kelebihan cahaya sehingga beresiko

mengalami kecelakaan kerja.

3. Pihak pemilik gedung juga harus memperhatikan intensitas cahaya yag

dipergunakan agar tidak mengalami kecelakaan kerja dan kerugian

materil.

4.

24

Page 25: Pencahayaan

DAFTAR PUSTAKA

Adrianur,1983,Kesehatan dan Produkstivitas Kerja,Majalah Hiperkes;Edisi April-Sepetember 1983; Jakarta

Firmansya, F. 2010. Pengaruh Intensitas Penerangan terhadap Kelelahan Mata pada Tenaga Kerja di Bagian Pengekapan PT. IKAPHARMINDO PUTRAMAS JAKARTA TIMUR. Jurnal.

Jurnal lingkungan. 2011. Lingkungan Kerja Faktor Fisik Pencahayaan. 2011. Jurnal, (Online),

Kepmenkes No.1204/Menkes/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

Padmanaba,2006, Pengaruh Pencahayaan Dalam Ruang Terhadap Produktivitas Kerja Mahasiswa Desain Interior,Majalah Dimensi Interior, Edisi Desember 2006

Prabu. 2009. Sisten dan Standar Pencahayaan Ruang. Jurnal , (Online), http://putraprabu.wordpress.com/2009/01/06/sistem-dan-standar-pencahayaan-ruang

Roestijahwati,2007,Sindrom Dry Eye pada Pengguna Visual Display Terminal;Majalah CDK,No.154:Jakarta

Santosa.2006. Pencahayaan Pada Interior Rumah Sakit: Studi Kasus Ruang Rawat Inap Utama Gedung Lukas, Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta:Majalah Dimensi Interior; Edisi Desember 2006

Suma’mur, PK. 2009. Higene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja : Sagung Seto

Wikipedia,2013,http://id.wikipedia.org/wiki/Tangga

http://www.kamuslife.com/2012/04/lux-meter-alat-ukur-intensitas-

cahaya.html#sthash.SjmvBzcW.dpuf

25