Penatalaksanaan Nyeri Farmakologis

2
RSU SARASWATI Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 27 Sentul Cikampek PENATALAKSANAAN NYERI SECARA FARMAKOLOGIS No Dokumen : SPO/162/ YANMED/XI/13 No Revisi : 0 Halaman : 1/1 PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit 15 November 2013 Ditetapkan oleh, Direktur RSU Saraswati (dr. Dewvi Lo, MARS) PENGERTIAN Suatu sistem/proses pengelolaan nyeri secara farmakologis yang dilaksanakan di rumah sakit TUJUAN 1. Mengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeri pasien 2.Memfasilitasi proses penyembuhan dan fungsi yang optimal 3.Untuk mengembangkan ketetapan dasar dalam standar pelayanan dan praktik pengobatan untuk pasien-pasien yang mengalami nyeri KEBIJAKAN SK Direktur RSU Saraswati NO : KEP/074/YANMED/XI/2013 tentang Panduan Manajemen Nyeri PROSEDUR 1. OAINS efektif untuk nyeri ringan-sedang, opioid efektif untuk nyeri sedang-berat. 2. Mulailah dengan pemberian OAINS / opioid lemah (langkah 1 dan 2) dnegan pemberian intermiten (pro re nata-prn) opioid kuat yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien. 3. Jika langkah 1 dan 2 kurang efektif / nyeri

description

penatalaksanaan nyeri

Transcript of Penatalaksanaan Nyeri Farmakologis

Page 1: Penatalaksanaan Nyeri Farmakologis

RSU SARASWATI

Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 27 Sentul Cikampek

PENATALAKSANAAN NYERI SECARA FARMAKOLOGIS

No Dokumen :SPO/162/YANMED/XI/13

No Revisi : 0

Halaman :1/1

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit 15 November 2013

Ditetapkan oleh, Direktur RSU Saraswati

(dr. Dewvi Lo, MARS)PENGERTIAN Suatu sistem/proses pengelolaan nyeri secara farmakologis yang

dilaksanakan di rumah sakitTUJUAN 1. Mengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeri pasien

2. Memfasilitasi proses penyembuhan dan fungsi yang optimal 3. Untuk mengembangkan ketetapan dasar dalam standar pelayanan dan

praktik pengobatan untuk pasien-pasien yang mengalami nyeri

KEBIJAKAN SK Direktur RSU Saraswati NO : KEP/074/YANMED/XI/2013 tentang Panduan Manajemen Nyeri

PROSEDUR 1. OAINS efektif untuk nyeri ringan-sedang, opioid efektif untuk nyeri

sedang-berat.

2. Mulailah dengan pemberian OAINS / opioid lemah (langkah 1 dan 2)

dnegan pemberian intermiten (pro re nata-prn) opioid kuat yang

disesuaikan dengan kebutuhan pasien.

3. Jika langkah 1 dan 2 kurang efektif / nyeri menjadi sedang-berat,

dapat ditingkatkan menjadi langkah 3 (ganti dengan opioid kuat dan

prn analgesik dalam kurun waktu 24 jam setelah langkah 1).

4. Penggunaan opioid harus dititrasi. Opioid standar yang sering

digunakan adalah morfin, kodein.

5. Jika pasien memiliki kontraindikasi absolut OAINS, dapat diberikan

opioid ringan.

6. Jika fase nyeri akut pasien telah terlewati, lakukan pengurangan dosis

secara bertahap

UNIT TERKAIT 1. Staff Medis

Page 2: Penatalaksanaan Nyeri Farmakologis

2. Instalasi Rawat jalan3. Instalasi Rawat Inap4. Instalasi Bedah sentral5. Instalasi Gawat Darurat