Penatalaksanaan medis diare

5
Penatalaksanaan medis diare Penatalaksanaan medik primer diarahkan pada pengontrolan dan penyembuhan penyakit yang mendasari: 1. Untuk diare ringan, tingkatkan masukan cairan per oral seperti glukosa oral dan larutan elektrolit 2. Untuk diare sedang, obat-obat non-spesifik, difenoksilat (lomotif) dan loperamid (imodium) untuk menurunkan motilitas dari sumber non infeksius 3. Diresepkan antimikrobial apabila telah teridentifikasi preparat infeksius atau diare semakin buruk 4. Terapi intravena untuk hidrasi cepat, terutama untuk pasien yang sangat muda atau lansia Baughman, Diane C. Hackley, JoAnn C. 2000. Keperawatan Medikal-Bedah buku saku dari brunner & suddarth.Jakarta: bukuk kedokteran EGC. Halaman 122 Penangan Diare Penanganan penyakit diare berfokus pada pemberian dukungan, meredakan gejala, mencegah kerusakan kulit, dan mengatasi kondisi peyebab. Sesuai dengan penyebab diare maka pengobatan dapat dilakukan seperti pemberian antimikroba, steroid, atau preparat enzim dapat diindikasikan. Intervensi Keperawatan 1. Observasi klien untuk memastikan bahwa kebocoran, atau feses yang cair bukan karena impaksi fekal (fekal yang keras)

Transcript of Penatalaksanaan medis diare

Page 1: Penatalaksanaan medis diare

Penatalaksanaan medis diare

Penatalaksanaan medik primer diarahkan pada pengontrolan dan penyembuhan penyakit yang

mendasari:

1. Untuk diare ringan, tingkatkan masukan cairan per oral seperti glukosa oral dan

larutan elektrolit

2. Untuk diare sedang, obat-obat non-spesifik, difenoksilat (lomotif) dan loperamid

(imodium) untuk menurunkan motilitas dari sumber non infeksius

3. Diresepkan antimikrobial apabila telah teridentifikasi preparat infeksius atau diare

semakin buruk

4. Terapi intravena untuk hidrasi cepat, terutama untuk pasien yang sangat muda atau

lansia

Baughman, Diane C. Hackley, JoAnn C. 2000. Keperawatan Medikal-Bedah buku saku dari

brunner & suddarth.Jakarta: bukuk kedokteran EGC. Halaman 122

Penangan Diare

Penanganan penyakit diare berfokus pada pemberian dukungan, meredakan gejala, mencegah

kerusakan kulit, dan mengatasi kondisi peyebab. Sesuai dengan penyebab diare maka

pengobatan dapat dilakukan seperti pemberian antimikroba, steroid, atau preparat enzim

dapat diindikasikan.

Intervensi Keperawatan

1. Observasi klien untuk memastikan bahwa kebocoran, atau feses yang cair bukan

karena impaksi fekal (fekal yang keras)

2. Berikan antidiare sesuai resep. Pastikan bahwa kolitis pseudomembranosa telah

disingkirkan sebelum memberikan obat-obatan antidiare karena obat-obatan ini

mampu menyebabkan klien berisiko mengalami megakolon toksik

3. Anjurkan diet tinggi serat

4. Pantau frekuensi dan karakteristik defekasi

5. Pantau asupan dan haularan. Ganti haularan yang berlebihan dengan cairan melalui IV

atau mulut sesuai program

6. Observasi abdomen terhadap adanya distensi dan bising usus

7. Timbang berat badan klien setiap hari dan kaji tada-tanda vitalnya

8. Evaluasi kadar elektrolit serum, BUN, kreatinin, dan hematokrit

Page 2: Penatalaksanaan medis diare

9. Berikan suplemen elektrolit sesuai program. Jika diprogramkan kalium melalui IV

maka kecepatan infus tidak boleh lebih dari 10 mEq/jam dan klien harus dihbungkan

dengan monitor kontinu. Pantau kondisi klien apakah ada aritmia

10. Bantu klien melakukan hygene setelah setiap episode defekasi. Bantu klien untuk

mengganti pakaina yang kotor

11. Anjurkan selalu mencuci tangan dengan baik sebelum dan sesudah melakukan segala

sesuatu

12. Berikan atau oleskan salep untuk menjaga kelembapan kulit anus klien sesuai resep

Penyuluhan klien

1. Ajarkan tehnik pada klien untuk mengubah posisi dengan perlahan dan berdiri untuk

beberapa detik setelah mengubah posisi serta sebelum mulai berjalan. Hal ini

dilakukan untuk meminimaliisir perubahan ortostatik akibat diare. Perubahan

ortostatik adalah perubahan tekanan darah klien.

2. Ajarkan pada klien dan keluarganya mengenai pentingnya tehnik mencuci tangan

yang baik dan benar. Mencuci tangan dengan baik dan benar dapat meminimalisir

bakteri, kuman dan penyebab diare lainnya.

3. Ajarkan klien dan keluarganya mengenai pentingnya diet tinggi serat. Makanan tinggi

serat yang sebaiknya dikonsumsi adalah sereal gandum utuh dan roti, buah, sayuran

hijau serta kacang-kacangan.

Stockslager, Jaime L. Schaeffer, Liz. 2008. Buku Saku Asuhan Keperawatan Geriatrik, Ed.2.

Jakarta : Buku Kedokteran EGC . halaman 104-105

Pencegahan Primer

Pencegahan diare pada lansia bertujuan untuk memberikan pendidikan pada klien mengenai

penyebab diare dan mempertahankan diet yang seimbang. Diare pada lansia mungkin akibat

dari gangguan yang lebih serius seperti obstruksi usus atau keganasan, semua lansia harus

dianjurkan untuk mencari bantuan medis jika diare tetap terjadi.

Pencegahan Sekunder

Lansia dengan awitan diare akut biasanya mengalami penurunan volume cairan dan dapat

mengalami demam, takikardia dan hipotensi postural, serta turgor kulit buruk. Peningkatan

haemoglobin dan hematokrit, seperti juga perubahan kadar kalium dan natrium serum dapat

terjadi. Pada awalnya, perawat memeriksa klien untuk mengetahui adanya impaksi fekal.

Penghitungan banyaknya feses dan pengukuran asupan dan haluaran yang akurat perlu

Page 3: Penatalaksanaan medis diare

dicatat. Pemberian makanan melalui slang yang terlalu cepat atau yang memiliki osmolaritas

terlalu tinggi dapat menyebabkan diare. Pengobatan klien harus ditinjau ulang untuk

mengobservasi obat-obatan dengan diare sebagai potensial efek sampingnya. Kaji adanya

nyeri atau daerah nyeri tekan terlokalisasi pada abdomen.

Fokus utama penatalaksanaan keperawatan adalah untuk mempertahankan nutrisi

yang adekuat dan keseimbangan elektrolit serta untuk mencegah kerusakan kulit, sementara

menemukan dan menghilangkan penyebab diare. Malnutrisi dapat menjadi penyebab dan

akibat dari diare pada lansia. Formula asam amino bebas yang diberikan secara perlahan (20

sampai 30 ml/jam) melalui selang lambung mungkin diperlukan untuk mengatasi malnutrisi

dan meningkatkan absorbsi. Selain itu klien harus diberikan hidrasi secara adekuat sebelum

program pemberian makanan jenis apapun mulai dilakukan.

Pencegahan kerusakan kulit pada episode diare memerlukan pengawasan secara ketat. Kulit

harus langsung dibersihkan dengan sabun ringan dan air hangat dan dikeringkan dengan baik

setelah buang air besar. Krim pelembap protektif dapat memberikan perlindungan terhadap

keasaman enzim digestif.

Stanley, Mickey. Beare, Patricia Gauntlett. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik, Ed.2.

Jakrta: Buku Kedokteran EGC. Halaman 247.