PENATALAKSANAAN KRISIS HIPERGLIKEMI PADA DIABETES MELITUS
-
Upload
ukht-marutu -
Category
Documents
-
view
330 -
download
21
description
Transcript of PENATALAKSANAAN KRISIS HIPERGLIKEMI PADA DIABETES MELITUS
PENATALAKSANAAN KRISIS HIPERGLIKEMI
PADA DIABETES MELITUS
Alwi ShahabSubbagian Endokrinologi Metabolisme
Bagian Ilmu Penyakit DalamFK Unsri / RSMH Palembang
- Ketoasidosis Diabetik (KAD) dan Hiperosmolar Non Ketotik (HONK) krisis hiperglikemi komplikasi metabolik akut DM
- Dapat terjadi pada penderita DM tipe 1 / DM tipe 2.
- Angka kematian KAD < 5% , HONK masih tinggi sekitar 15%.
- Prognosis >>> buruk pada : -usia lanjut , -(+) penurunan kesadaran -hipotensi.
Patogenesis : - Kelainan dasar :
- Penurunan kerja insulin - Peningkatan sekresi counterregulatory hormone : - glukagon
- katekolamin - kortisol - Growth Hormone
- Akibatnya : - Produksi glukosa hepar - Ambilan glukosa oleh jaringan perifer
- memperberat hiperglikemi - perubahan2 osmolalitas cairan ekstraseluler.
- Pada KAD Defisiensi insulin + counter-regulatory hormone merangsang :
- pelepasan asam lemak bebas dari jaringan lemak kedalam sirkulasi darah - oksidasi asam lemak hati menjadi : ketone bodies (benda2 keton) :
- hydroxybutyrate dan asam asetoasetat
ketonemia dan asidosis metabolik.
- Pada HONK, kadar insulin tidak cukup memfasilitasi pemakaian glukosa oleh jaringan2 perifer namun masih cukup mencegah lipolisis dan ketogenesis (pembentukan benda2 keton) jarang asidosis metabolik.
- Pada KAD dan HONK disertai glikosuria diuresis osmotik kehilangan cairan dan elektrolit.
Lipolysis
Decreased insulin actionIncreased counterregulatory hormone
Faktor pencetus :
- Utama infeksi. - Faktor pencetus lain :
- Cerebrovascular Accident- Penyalahgunaan alcohol- Pankreatitis- Infrak Miokard- Trauma- DM tipe 1 onset baru - Pemakaian insulin dosis tidak adekuat - DM tipe 2 usia lanjut yang kurang cairan - Obat2an :
- kortikosteroid - thiazide - obat2 simpatomimetik (dobutamine dan terbutaline)
- DM tipe 1 + problem psikologik
Diagnosis :
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik :
- HONK onset mulai beberapa hari - KAD mendadak. - Gambaran klinis klasik :- poliuri, polidipsi dan polifagi- BB dalam waktu singkat- mual muntah- nyeri perut- dehidrasi- badan lemas- pandangan kabur- gangguan kesadaran apatis sampai koma.
Pemeriksaan fisik :
- Turgor kurang, bibir dan kulit kering- Pernafasan Kussmaull ( pada KAD )- Takhikardi- Hipotensi- Syok hipovolemik- Gangguan kesadaran dari apatis sampai koma
- > 25% KAD hematemesis karena stress ulcer.
- Perubahan status mental bervariasi : - sadar penuh pada kasus ringan- letargi atau koma pada kasus berat.
- Walau infeksi faktor pemicu utama KAD atau HONK suhu tubuh normal (normotermik) bahkan hipotermik, karena vasodilatasi perifer.
- Hipotensi petanda prognosis jelek
Laboratorium :
Lab pertama yang harus dilakukan :- Glukosa darah plasma, ureum, kreatinin dan keton serum, elektrolit, osmolalitas, urinalisis, keton urin, analisa gas darah, darah rutin lengkap dan EKG- Biakan urin, darah, pus dan usap tenggorok
penyebab infeksi.
- HbA1c (A1c) menentukan apakah episode akut dari krisis hiperglikemi terjadi : - akibat kulminasi dari proses perjalanan penyakit DM yang tidak terdiagnosis sebelumnya atau tidak terkontrol baik atau murni episode akut DM pada penderita DM yang selama ini terkontrol baik.
Table 1 : Diagnostic criteria for DKA and HHS
DKA HHS----------------------------------------------------------------------------------------------------
Mild Moderate Severe----------------------------------------------------------------------------------------------------Plasma glucose (mg/dl) > 250 > 250 > 250 > 600Arterial pH 7.25-7.30 7.00 – 7.24 < 7.00 > 7.30Serum bicarbonate (mEq/l) 15 – 18 10 to < 15 < 10 > 15Urine ketones (+) (+) (+) (-)Serum ketones (+) (+) (+) (-)Effective serum osmolality (mOsm/kg)* Variable Variable Variable > 320Anion gap** > 10 > 12 > 12 < 12Alteration in sensoria or Alert Alert/ Stupor/ Stupor/ mental obtundation drowsy coma coma==================================================* 2 [measured Na (mEq/l)] + glucose (mg/dl)/18** (Na+) – (Cl- + HCO3
-) (mEq/l)
- Pada KAD/HONK sering ditemukan lekositosis.
- Kadar Na serum perubahan aliran air dan elektrolit dari ruang intravaskuler ke ekstraseluler akibat hiperglikemi.
- Kadar K normal rendah atau rendah, sudah menunjukkan defisiensi kalium yang berat
Diagnosis banding :
- Tidak semua ketoasidosis karena DM.
- Ketosis akibat kelaparan dan alcoholic ketoacidosis dapat dibedakan dengan KAD dari :
- Anamnesis riwayat menderita DM - Kadar glukosa plasma yang tidak terlalu tinggi (jarang melebihi 250 mg/dl) bahkan hipoglikemi.
- Pada ketosis akibat starvasi (kelaparan yang berat), kadar bikarbonat serum tidak lebih rendah dari 18 mEq/l.
Penatalaksanaan :
Prinsip pengobatan KAD dan HONK meliputi : • Koreksi terhadap :
•- Dehidrasi•- Hiperglikemi•- Gangguan keseimbangan elektrolit
• Pengenalan dan pengobatan faktor pencetus• Follow up yang ketat
• Rawat di ICU
Terapi cairan :
Dewasa :
- Terapi cairan initial/ awal memperbaiki volume cairan intra dan ekstravaskuler serta perfusi ginjal.- Cairan isotonis NaCl 0,9 % kecepatan 15 - 20 ml/kgBB/jam. - Pada 1 jam pertama dipercepat (1-1,5 liter). - Pada jam berikutnya, tergantung derajat dehidrasi, kadar elektrolit serum dan diuresis (jumlah urin). - Setelah fungsi ginjal membaik adanya diuresis, infus Kalium 20-30 mEq/l sampai kondisi pasien stabil dan dapat menerima suplemen Kalium oral.
Pasien pediatrik (< 20 tahun)
- Kebutuhan cairan diperhitungkan untuk mencegah edema serebri akibat cairan yang terlalu cepat dan berlebihan. - Pada 1 jam pertama cairan isotonik (0,9% NaCl) kecepatan 10-20 ml/kgBB/jam. - Pada dehidrasi berat, pemberian cairan diulang, namun tidak boleh > 50 ml/kgBB dalam 4 jam. - Terapi cairan lanjutan mengganti kekurangan cairan selama 48 jam. - Setelah fungsi ginjal membaik ada diuresis infus K 20-40 mEq/l (2/3 KCl atau K asetat dan 1/3 K fosfat). - Setelah kadar glukosa mencapai 250 mg/dl, cairan diganti Dextrose 5% dan 0,45% - 0,75% NaCl.
Table 2. Typical total body deficits of water and electrolytes in DKA and HHS*
----------------------------------------------------------------------------DKA HHS
Total water (l) 6 9Water (ml/kg) 100 100-200Na+ (mEq/kg) 7 - 10 5 - 13Cl- (mEq/kg) 3 - 5 5 - 15K+ (mEq/kg) 3 - 5 4 - 6PO4 (mmol/kg) 5 - 7 3 - 7Mg ++ (mEq/kg) 1 - 2 1 - 2Ca++ (mEq/kg) 1 - 2 1 – 2==============================================* Data are from Ennis et al and Kreisberg.
Terapi Insulin :
- Pada pasien dewasa, bila tidak ada hipokalemi bolus RI i.v. dosis 0,15 UI/kgBB disertai dgn infus RI dgn dosis 0,1 UI/kgBB/jam (5-7 UI/jam).- Pada pasien pediatrik infus RI berkesinambungan dgn dosis 0,1 UI/kg/jam. - Bila kadar glukosa plasma tidak turun sebesar 50 mg/dl dari kadar awal periksa keadaan hidrasi pasien. - Infus insulin dapat ditingkatkan 2 x lipat setiap jam sampai kadar glukosa plasma turun antara 50 - 75 mg/dl per jam. - Bila kadar glukosa plasma mencapai 250 mg/dl pada KAD atau 300 mg/dl pada HONK -- > dosis insulin diturunkan 0,05-0,1 UI/kgBB/jam (3-6 UI/jam) + infus Dextrose (5- 10%).
Kalium :
- Untuk mencegah hipokalemi penambahan kalium dimulai bila kadar K serum < 4 mEq/l
- Kalium 20-30 mEq (2/3 KCl dan 1/3 KPO4) perliter cairan infus cukup mempertahankan kadar K serum dlm batas normal (4 – 5 mEq/l.)
- Bila hipokalemi berat (< 3,3 mEq/l) : - K dimulai bersamaan dgn terapi cairan - terapi insulin tunda dulu sampai kadar K > 3,3 mEq/l
untuk mencegah aritmia atau cardiac arrest dan kelemahan otot pernafasan.
Bikarbonat :
- Pemberian bikarbonat pada KAD kontroversial.
- Pada pH >7.0, pemberian insulin dapat mencegah lipolisis dan menanggulangi ketoasidosis tanpa perlu tambahan pemberian bikarbonat.
- Suatu studi prospektif tidak menunjukkan perbaikan atau perubahan morbiditas atau mortalitas penderita KAD dengan pH darah antara 6.9 – 7.1, yang diberi terapi bikarbonat.
- Tidak ada studi yang menunjukkan manfaat pemberian bikarbonat pada penderita KAD dengan pH darah < 6.9.
- Pada asidosis berat pH darah < 6,9 dapat terjadi gangguan vaskuler 100 mmol BicNat campur 400 ml aquadest dan diberikan dg kecepatan 200 ml/jam.
- Pada pH darah antara 6,9 – 7,0 50 mmol BicNat diencerkan dalam 200 ml aquadest diberikan dgn kecepatan 200 ml/jam.
- Pada pH darah > 7.0, tidak perlu bikarbonat.
- Terapi insulin dan BicNat menurunkan kadar K serum suplementasi kalium dipertahankan dan dimonitor ketat.
- Pada pasien pediatrik, bila pH darah masih < 7.0 setelah rehidrasi jam pertama, perlu diberi BicNat dosis 1-2 mEq/kg BB / jam.
- Sodium bikarbonat dapat ditambah kedalam NaCl dengan campuran K yang diperlukan, sehingga menghasilkan larutan dgn kadar Na yang tidak > 155 mEq/l.
Fosfat :
- Kadar fosfat serum dapat menurun pada saat terapi insulin.
- Beberapa studi prospektif tidak menunjukkan manfaat pemberian fosfat pada penderita KAD.
- Namun untuk mencegah kelemahan otot jantung dan otot rangka serta depresi pernafasan akibat hipofosfatemia, perlu suplemen fosfat pada penderita dgn kadar fosfat serum < 1.0 mg/dl.
Management of Adult Patients with DKA *
Complete initial evaluation. Start IV fluid: 1.0 L of 0.9% NaCl per hour initially
IV Fluids Insulin Potassium Asses Need for Bicnat
Determine hydration status
Hypovolshock
MildHypo
tension
Cardiogenicshock
0.9% NaCl
(1.0 L/h)And/orPlasma
expander
HemoDynamic
monitoring
IV Route SC/IM Route
InsulinRegular0.15 U/kgIV bolus
InsulinRegular0.4 U/kg½ IV bolus½ IM or SC
0.1 U/kg/h RI IV
infusion0.1 U/kg/hRI SC or IM
If serum glucose does not fall by 50 – 70 mg/dl in first hour
Evaluate corrected serum Na+
If serum K+<3.3 mEq/LHold insulin and give 40mEq K+/h (2/3 KCL and 1/3 KPO4) untilK > 3.3 mEq/L
If serum K+5.0 mEq/LDo not giveK+ but checkK+ every 2 h
pH<6.9
pH6.9-7.0
pH>7.0
DiluteNaHCO3
(100 mmol) in 400 ml
H20 infuse at 200 ml/h
DiluteNaHCO3
(50 mmol) in 200 ml
H20 infuse at 200 ml/h
NoHCO3
Repeat HCO3 every 2 hUntil pH>7.0. Monitor serum K+
* ADA.Hyperglycemic Crises in Patients with Diabetes Mellitus.Diabetes Care 2002;25(S1):102Continued
SerumNa+ high
Evaluate corrected serum Na+
Serum Na+
normal
SerumNa+ low
0.45% NaCl (4-14 ml/kg/h
Depending on Hydration state
0. 9% NaCl (4-14 ml/kg/h
Depending on Hydration state
When serum glucose reaches 250 mg/ml
Change to 5% Dextrose with 0.45% NaCl at 150-250 ml/h with adequate insulin (0.05- 0.1 U/kg/h IV infusion or 5-10 U SC every 2 h) to
keep the serum glucose between 150 and 200 mg/dl until metabolic control is achieved
Check electrolytes, BUN, creatinine and glucose every 2-4 h until stable. After
resolution of DKA, if the patient is NPO, continue IV insulin and supplement with SC RI as needed. When the patient can eat, initiate a
multidose insulin regimen and adjust as needed. Continue IV insulin infusion for 1-2 h after SC insulin is begun to ensure adequate plasma insulin levels. Continue to look for
precipitating cause (s).
If serum glucose does not fall by 50 – 70 mg/dl in first hour
Double insulin Infusion hourly
until glucose fallsby 50-70 mg/dl
Give hourly IV insulinbolus (10 U) until Glucose falls by
50-70 mg/dl
If serum K+ 3.3 mEq/L but < 5.0 mEq/l, give20-30 mEq K in Each liter of IV fluidTo keep serum K at 4 – 5 mEq/l
Management of Adult Patients with HHS *
Complete initial evaluation. Start IV fluid: 1.0 L of 0.9% NaCl per hour initially
IV Fluids Insulin Potassium
Determine hydration status
Hypovolshock
MildHypo
tension
Cardiogenicshock
0.9% NaCl
(1.0 L/h)And/orPlasma
expander
HemoDynamic
monitoring
InsulinRegular0.15 U/kgIV bolus
0.1 U/kg/h RI IV
infusion
If serum glucose does not fall by 50 – 70 mg/dl in first hour
Evaluate corrected serum Na+
If serum K+<3.3 mEq/LHold insulin and give 40mEq K+/h (2/3 KCL and 1/3 KPO4) untilK > 3.3 mEq/L
If serum K+5.0 mEq/LDo not giveK+ but checkK+ every 2 h
* ADA.Hyperglycemic Crises in Patients with Diabetes Mellitus.Diabetes Care 2002;25(S1):102Continued
SerumNa+ high
Evaluate corrected serum Na+
Serum Na+
normal
SerumNa+ low
0.45% NaCl (4-14 ml/kg/h
Depending on Hydration state
0. 9% NaCl (4-14 ml/kg/h
Depending on Hydration state
When serum glucose reaches 300 mg/ml
Change to 5% Dextrose with 0.45% NaCl and decrease insulin to 0.05- 0.1 U/kg/h IV infusion to maintain serum glucose between 250 - 300
mg/dl until plasma osmolality is 315 mOsm/kg and patient is mentally alert
Check electrolytes, BUN, creatinine and glucose every 2-4 h until stable. After
resolution of DKA, if the patient is NPO, continue IV insulin and supplement with SC RI as needed. When the patient can eat, initiate
SC insulin aor previous treatment regimen and assess metabolic control . Continue to look for
precipitating cause (s).
If serum glucose does not fall by 50 – 70 mg/dl in first hour
Double insulin Dose hourly
until glucose fallsby 50-70 mg/dl
If serum K+ 3.3 mEq/L but < 5.0 mEq/l, give20-30 mEq K in Each liter of IV fluidTo keep serum K at 4 – 5 mEq/l
Management of Pediatric Patient (< 20 years) with DKA * or HHS
Complete initial evaluation. Start IV fluid: 10-20 ml/kg, 0.9% NaCl in the initial hour
IV Fluids Insulin Potassium Asses Need for Bicnat
Determine hydration status
Hypovolshock
MildHypo
tension
0.9% NaCl
(20 ml/kg/h)And/orPlasma
ExpanderUntil shock
resolved
IV Route IM (if no IVAccess)
InsulinRegular0.1 U/kg/hIV bolus
InsulinRegular0.1 U/kg im Followed by 0.1 U/kg/h sc/im
Continue untilAcidosis clears
( pH>7.3, HCO3 >15 )
Decrease to 0.05 U/kg/h until SC insulin replacement initiated
K+ <2.5 mEq/L
1 mEq/kg ofKCl in IV over 1 hWithhold insulin untilK >2.5
pH< 7.0
pH7.0
Repeat pH after initial hydration
bolus
NoHCO3
Over 1 hr NaHCO3 (2 mEQ/l added to NaCL to produce a sol that does not exceed 155 mEq/l of Na over 1 h
Continued
0.9% NaCl
(10 ml/kg/h)For initial hr
Replace fluid deficit evenly over
48 hr with 0.45-0.9% NaCl
pH < 7 ?
No
K+ 2.5-3.5 mEq/L
K+ 40-60mEq/L in IV Sol until K+ > 3.5
Yes
Replace fluid deficit evenly over
48 hr with 0.45-0.9% NaCl
When serum glucose reaches 250 mg/ml
Change to 5% Dextrose with 0.45% - 0.75% NaCl at a rate to complete rehydration in 48 hr and to maintain glucose between 150 and 250
mg/dl ( 10% Dextrose with elkectrolyte may be required)
Check glucose and electrolytes every 2-4 h until stable. Look for precipitating cause. After
resolution of DKA, initiate SC inulin (0,5-1.0 U/kg/day given as 2/3 in the a.m. (1/3 short
acting , 2/3 intermediate), 1/3 on pm(1/2 short acting, ½ intermediate)
Potassium
K+ 3.5-5.5 mEq/L
K+ 30-40mEq/L in IV Sol to maintain serum K+ > 3.5- 5.0 mEq/l
K+ > 5.5 mEq/L
Don’t give IV K. Monitor hourly until K+ < 5.0 meq/l
Simpulan :Simpulan :
- KAD dan HONK KAD dan HONK kegawatdaruratan Endokrinologi kegawatdaruratan Endokrinologi
- Morbiditas dan mortalitas masih tinggiMorbiditas dan mortalitas masih tinggi
- Faktor pencetus utama Faktor pencetus utama infeksi infeksi
- Perawatan intensif Perawatan intensif ICU ICU
- Terapi awal Terapi awal rehidrasi rehidrasi