PENATALAKSANAAN 3

5
PENATALAKSANAAN 1. Rehidrasi Terapi Rehidrasi Oral (TRO) adalah pemberian cairan melalui mulut untuk mencegah atau mengoreksi dehidrasi yang disebabkan diare. Terapi rehidrasi oral adalah manajemen standard untuk gastroenteritis akut karena dinilai efektif dan hemat biaya. Cairan Rehidrasi Oral (CRO) adalah cairan yang khusus dikembangkan untuk terapi rehidrasi oral. Cairan rehidrasi oral yang lebih efektif dan osmolaritas yang lebih rendah (yang konsentrasi natrium dan glukosanya dikurangi, yang berefek berkurangnya muntah, berkurangnya jumlah feses, dan penurunan kebutuhan untuk infus intravena dibandingkan dengan CRO yang standard) telah dikembangkan untuk penggunaan secara global. CRO hipotonik WHO juga direkomendasikan untuk pengobatan pada dewasa dan anak - anak dengan kolera. TRO terdiri dari - rehidrasi ( air dan elektrolit untuk mengganti kehilangan ) - pemeliharaan cairan ( disertai dengan nutrisi yang cukup ) Pada anak - anak dengan syok hemodinamik atau dengan ileus abdominal CRO adalah suatu kontraindikasi. Untuk anak- anak yang tidak bisa menoleransi pemberian CRO melalui mulut ( akibat muntah persisten ) pemberian CRO dapat dilakukan

description

mkk

Transcript of PENATALAKSANAAN 3

Page 1: PENATALAKSANAAN 3

PENATALAKSANAAN

1. Rehidrasi

Terapi Rehidrasi Oral (TRO) adalah pemberian cairan melalui mulut untuk mencegah

atau mengoreksi dehidrasi yang disebabkan diare. Terapi rehidrasi oral adalah manajemen

standard untuk gastroenteritis akut karena dinilai efektif dan hemat biaya.

Cairan Rehidrasi Oral (CRO) adalah cairan yang khusus dikembangkan untuk terapi

rehidrasi oral. Cairan rehidrasi oral yang lebih efektif dan osmolaritas yang lebih rendah

(yang konsentrasi natrium dan glukosanya dikurangi, yang berefek berkurangnya muntah,

berkurangnya jumlah feses, dan penurunan kebutuhan untuk infus intravena

dibandingkan dengan CRO yang standard) telah dikembangkan untuk penggunaan secara

global.

CRO hipotonik WHO juga direkomendasikan untuk pengobatan pada dewasa dan

anak - anak dengan kolera. TRO terdiri dari

- rehidrasi ( air dan elektrolit untuk mengganti kehilangan )

- pemeliharaan cairan ( disertai dengan nutrisi yang cukup )

Pada anak - anak dengan syok hemodinamik atau dengan ileus abdominal CRO

adalah suatu kontraindikasi. Untuk anak- anak yang tidak bisa menoleransi pemberian

CRO melalui mulut ( akibat muntah persisten ) pemberian CRO dapat dilakukan melalui

nasogastrik.1

Tabel 1. Konsistensi Cairan Rehidrasi Oral

mmol / L

Natrium 75

Klorida 65

Glukosa 75

Kalium 20

Sitrat 10

Osmolaritas Total 245

Cairan Rehidrasi Oral diberikan pada dehidrasi ringan sampai sedang. Cairan

hipotonik yang diberikan sebanyak 75 ml/kgBB dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan

Page 2: PENATALAKSANAAN 3

cairan yang telah terjadi dan sebanyak 5 - 10 ml/kgBB setiap diare.2 Selain itu,

Jika anak menginginkan minum lebih banyak, berikan sesuai kehilangan cairan

yang sedang berlangsung.

Mulailah memberi makan segera setelah anak ingin makan.

Lanjutkan pemberian ASI3

Rehidrasi parenteral adalah pemberian cairan yang diberikan secara intravena.

Rehidrasi ini dilakukan pada anak yang mengalami dehidrasi ringan sampai sedang yang

muntah setiap diberi minum walaupun telah diberikan dengan cara sedikit demi sedikit

atau melalui pipa nasogastrik atau pada anak yang mengalami dehidrasi berat. Cairan

intravena yang diberikan adalah ringer laktat atau KaEN 3B atau NaCl dengan jumlah

cairan dihitung berdasarkan berat badan.

Penghitungan cairan pada anak dengan dehidrasi ringan sampai sedang :

- berat badan 3 - 10 kg : 200 ml/kgBB/hari

- berat badan 10 - 15 kg : 175 ml/kgBB/hari

- berat badan > 15 kg : 135 ml/kgBB/hariiran

Penghitungn cairan pada anak dengan dehidrasi berat :

Diberikan cairan rehidrasi dengan parenteral dengan ringer laktat atau ringer asetat

100 ml/kgBB dengan cara pemberian :

- umur < 12 bulan : 30 ml/kgBB dalam 1 jam pertam, dilanjutkan 70 ml/kgBB dalam

5 jam berikutnya

- umur > 12 bulan : 30 ml/kgBB dalam 1/2 jam pertam, dilanjutkan 70 ml/kgBB

dalam 2,5 jam berikutnya

- cairan peroral bisa diberikan bila pasien sudah mau dan dapat minum, dimulai

dengan 5 ml/kgBB selama proses rehidrasi.2

2. Pemberian Tablet Zink

Defisiensi zink sering terjadi pada anak - anak di negara berkembang. Terapi

suplemen mikronutrisi dengan zink ( 20 mg/hari sampai diare berenti ) dapat mengurangi

durasi dan keparahan dari episode diare pada anak. Suplementasi dengan zink sulfat ( 2

mg/hari selama 10 - 14 hari ) dapat mengurangi insiden diare untuk 2 - 3 bulan. Hal ini

Page 3: PENATALAKSANAAN 3

mengurangi angka kematian di antara anak - anak dengan diare persisten. Pemberian

suplemen zink sulfat pada anak - anak yang menderita diare persisten direkomendasikan

oleh WHO.2

Pemberian tablet zink untuk anak < 6 bulan : 1/2 tablet ( 10 mg/hari )

Pemberian tablet zink untuk anak > 6 bulan : 1 tablet ( 20 mg/hari )

Pemberian dilanjutkan selama 10 - 14 hari3

3. Pemberian Makan

Melanjutkan pemberian makan yang bergizi merupakan suatu elemen yang penting

dalam penatalaksanaan diare

ASI tetap diberikan

Meskipun nafsu makan anak belum membaik, pemberian makan tetap diupayakan

pada anak berumur 6 bulan atau lebih.

Jika anak biasanya tidak diberi ASI, pikirkan untuk relaktasi atau beri susu formula

yang biasa diberikan. Jika anak berumur 6 bulan atau lebih atau sudah makan makanan

padat, beri makanan yang disajikan secara segar - dimasak. Berikut adalah makanan yang

direkomendasikan :

- sereal atau makanan lain yang mengandung zat tepung dicampur dengan kacang -

kacangan, sayuran, dan daging/ ikan.

- makanan pendamping ASI lokal yang direkomendasikan dalam Pedoman MTBS di

daerah tersebut.

- sari buah segar, seperti apel, jeruk, dan pisang

Bujuk anak untuk makan dengan memberikan makanan setidaknya 6 kali sehari.3

4. Pemberian Antibiotik

Pemberian antibiotik tidak selalu diindikasikan untuk anak - anak. Antibiotik

diandalkan hanya pada diare berdarah, suspek kolera dengan dehiddrasi berat, dan infeksi

nonintestinal yang serius ( seperti pneumonia ).