PENANGGULANGAN SAMPAH

16
BAB II PENGETAHUAN DASAR TENTANG SAMPAH 2.1 Pengertian Sampah Sampah adalah barang yang tidak diperlukan atau yang tidak digunakan orang lagi adapun pengertian lain, sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. . Pada saat ini sampah dikalangan masyarakat sangatlah

description

oooo

Transcript of PENANGGULANGAN SAMPAH

PENANGGULANGAN SAMPAH

BAB II

PENGETAHUAN DASAR TENTANG SAMPAH

2.1 Pengertian Sampah

Sampah adalah barang yang tidak diperlukan atau yang tidak digunakan orang lagi adapun pengertian lain, sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.. Pada saat ini sampah dikalangan masyarakat sangatlah memperihatinkan, karena masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya, seperti disungai atau dibelakang rumah mereka dan mereka tidak memikirkan akibatnya.2.2 Jenis-Jenis Sampah2.2.1 Sampah Berdasarkan Sumbernya

Sampah berdasarkan sumbernya terbagi menjadi :

a. Sampah Alam

b. Sampah Manusia

c. Sampah Konsumsi

d. Sampah Nuklir

Berikut ini akan kami uraikan satu-persatu.

a. Sampah alamSampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

b. Sampah manusiaSampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

c. Sampah konsumsiArtikel utama untuk bagian ini adalah: Sampah konsumsiSampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

d. Sampah nuklirSampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktifitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).e. sampah indusrtif. sampah pertambangan

2.2.2 Sampah Berdasarkan Sifatnya Menurut Gelbert dkk. (1996) sampah dikelompokan berdasarkan

asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai:

a. sampah organik

b. sampah anorganik

berikut ini akan kami uraikan satu-persatu.

a. sampah organikSampah Organik, terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan

hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian,

perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam

proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan

organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa

tepung, sayuran, kulit buah, dan daun

b. sampah anorganik

Sampah Anorganik, berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti

mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan

ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat

anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang

sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.

Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol,

botol plastik, tas plastik, dan kaleng

2.2.3 Sampah Berdasarkan BentuknyaSampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:

a. sampah padat

b. sampah cair

berikut penguraiannyaa. sampah padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:

1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.

2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:

Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.

Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

b. sampah cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.

Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.

2.3 Tempat Pembuangan Sampah( TPS)BAB III MASALAH DENGAN SAMPAH

3.1 Masalah Sampah Dengan Lingkungan

3.2 Masalah Sampah Dengan Kesehatan

3.3 Masalah Sampah Dengan Tempat Pembuangan dan Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan,pengangkutan,pemrosesan,pendaur ulangan atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang di hasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya di kelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga di lakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa mellibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.Praktek pengelolaan sampah berbeda-beda antara Negara maju dan Negara berkembang, berbeda juga antara daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemikiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjajdi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya di tangani oleh perusahaan pengolah sampah.

Langkah-Langkah yang di Gunakan Metode Ini Adalah :

1. (Pemilihan Conveyor) Memilah dan memilih sampah organic dan anorganik, selanjutnya terdapat 2 proses yaitu ; proses pada sampah organic dan anorganik.

Proses Sampah Organik

a. sampah organic di hancurkan menggunakan crusher, yaitu sejenis mesin penghancur sampah. Sampah-sampah dari tumbuhan yabg biasanya di buang begitu saja di olah dengan menggunakan mesin ini.b. Sampah tanaman kompos, adalah suatu proses biologis oleh mikroorganisme yang mengubah sampah padat menjadi bahan yang stabil menyerupai humus.

Perlakuan yang di butuhkan pada proses pengomposan ialah :

1. pembalikan

di lakukan dengan memindahkan tumpukan ke berikutnya, pemindahan tersebut di lakukan dengan selang waktu 1 minggu sekali dengan berturut-turut selama 7 kali.

2. Penyiraman

Dilakukan apabila sampah terlalu kering, kadar air yang ideal antara 50-60%

3. Pemantauan suhu

Suhu ideal pada minggu pertama sampai minggu ke tujuh ialah 60-70C. minggu ke delapan suhu idealnya berkisar di bawah 50C yang menandai selesainya proses tersebut.c. pengayakan mekanis yaitu proses dimana sampah di pisahkan berdasarkan hasil kompos mekanik. Pengayakan juga berfungsi sekaligus untuk memisahkan bahan-bahan yang belum terkomposkan secara sempurna dan memisahkan bahan-bahan yang tidak dapat di komposkan yang lolos dari proses sortasi.

d. Kompos yang di hasilkan dapat di gunakan sendiri maupun untuk di jual.

Proses Sampah Anorganik :

a. sampa plastic yang telah terkumpul selanjutnya dip isah menurut warna dan bentuk.

b. Sampah plastik yang berbentuk bongkahan di masukkan ke mesin pemotong sehingga berbentuk potongan yang lebih kecil.

c. Sampah tersebut kemudian di cuci dan di jemur hingga kering.

d. Sampah yang telah kering, kemudian di kemas.

e. Selanjutnya sampah plastic tersebut siap untuk di jual atau daur ulang menjadi plastik kembali.Metode SANITARY LANDFILL ini tergolon cara yang tepat karena :

a. Potensi gangguan yang di timbulkan oleh bau khas sampah dapat di minimalisasikan,

b. Ketinggian permukaan tanah makin lama makin meningkat,

c. Kondisi tanah akan gembur atau subur akibat dari proses alamiah itu sendiri.

d. Jika di rancang dan di operasikan dengan baik, dapat memperkecil hama, penyakit, polusi udara, permasalahan polusi air, dan gas metana yang di produksi dekomposisi limbah.e. Dapat menerima berbagai macam sampah.

f. Lahan yang telah berhasil menggunakan metode SANITARY LANDFILL dapat di gunakan sebagai hutan buatan.

Metode pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya tipe zat sampah, tanah yang di gunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.

Pengolahan sampah merupakan proses yang di perlukan dengan tujuan :

Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis.

Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.

Manfaat Pengelolaan Sampah

a. Penghematan sumber daya alam

b. Penghematan energi

c. Penghematan lahan TPA

d. Lingkungan asri(bersih, sehat, nyaman)

Konsep Pengelolan Sampah

Terdapat beberapa konsep tantang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya, antara Negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, banyak konsep yang di gunakan adalah :

Hirarki sampah hirarki limbah merujuk kepada 3M mengurangi sampah, menggunakan kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segi minimalisi sampah. Hirarki limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar strategi minimalisi sampah. Tujuan limbah hirarki adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah. Perpanjangan tanggung jawab penghasil sampah/ Extended Producer Responsibility(EPR). (EPR) adalah suatu strategi yang di rancang untuk mempromosikan integrasi semua biaya yang berkaitan dengan produk-produk mereka di seluruh siklus hidup (termasuk akhir-of-pembuangan biaya hidup) ke dalam pasar harga produk. Tanggung jawab produsen di perpanjang di maksudkan untuk menentukan akuntabilitas atas seluruh Lifecycle produk dan kemasan di perkenalkanke pasar. Ini berarti perusahaan yang manufaktur, inpor dan atau menjual produk di minta untuk bertanggung jawab atas produk mereka berguna setelah kehidupan serta selama manufaktur. Prinsip pengotor membayar- prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana pihak pencemar membayar dampak akibatnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan limbah, ini umumnya merujuk kepada penghasil sampah untuk membayar sesuai dari pembuangan.

BAB IVPENANGGULANGAN SAMPAH

4.1 Kesadaran Individu Dalam Penanggulangan Sampah