PENANGGULANGAN KOROSI
-
Upload
kikiriana31 -
Category
Documents
-
view
174 -
download
3
Transcript of PENANGGULANGAN KOROSI
![Page 1: PENANGGULANGAN KOROSI](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020417/55cf9dc1550346d033af0d90/html5/thumbnails/1.jpg)
PENANGGULANGAN KOROSI
Korosi merupakan efek yang paling merusak pada logam, oleh karena itu untuk
melindungi logam digunakan banyak cara, yang semuanya ditujukan agar logam tidak cepat
rusak karena korosi. Kerusakan karena korosi bisa mencapai 1000 kali lipat lebih cepat pada
logam dibandingkan karena pengaruh yang lain. Karena itu timbul berbagai penelitian untuk
melindungi logam ini dari pengaruh korosi, dari cara cara yang sederhana seperti hanya
dengan melapis permukaan logam dengan mengecat sampai cara cara yang paling modern
dengan membuat logam paduan yang tahan terhadap korosi. Cara cara penanggulangan
korosi antara lain:
1.Melapis permukaan logam dengan cat.
2. Melapis permukaan logam dengan proses pelapisan atau Electroplating.
3. Membuat lapisan yang tahan terhadap korosi seperti Anodizing Plant.
4. Membuat sistem perlindungan dengan anoda korban.
5. Membuat logam paduan yang tahan terhadap korosi.
Dari metoda-metoda pelapisan tersebut, masing masing mempunyai keunggulan dan
kekurangan. Melapis logam dengan cat merupakan cara yang paling mudah dan murah, tetapi
paling cepat rusak daya tahannya. Sedangkan membuat logam paduan adalah cara yang
paling rumit dan mahal, tetapi daya tahannya paling bagus. Logam paduan juga ditujukan
untuk hal hal lain seperti membuat logam yang kuat tapi ringan, atau logam yang keras tapi
getas seperti baja dan sebagainya.
Pencegahan
Kerugian yang cukup besar akibat proses pengaratan mengharuskan adanya upaya-upaya
pencegahan terjadinya karat. Prinsip pencegahan nya dengan cara melindungi besi dan
penyebab terjadinya karat. dilihat dari faktor-faktor yang memengaruhi proses pengaratan
besi, banyak cara pencegahan yang dapat dilakukan, seperti modifikasi lingkungan,
modifikasi besi, proteksi katodik, dan pelapisan.
![Page 2: PENANGGULANGAN KOROSI](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020417/55cf9dc1550346d033af0d90/html5/thumbnails/2.jpg)
Cara modifikasi lingkungan. Oksigen (O2) dan kelembaban udara merupakan faktor
penting dalam proses pengaratan, mengurangi kadar oksigen atau menurunkan
kelembaban udara dapat memperlambat proses pengantaraan. Sebagai contoh,
kelembaban di dalam gudang dapat dikurangi dengan mendinginkan gudang
menggunakan pengondisi udara (Air Conditioner / AC).
Cara modifikasi besi. Ketika besi membentuk aloi (logam campuran) dengan unsur-
unsur tertentu, besi akan lebih tahan terhadap pengaratan. Baja (aloi dari besi)
mengandung sebelas persen hingga dua belas persen kromium dan sedikit
mengandung karbon, disebut stainless steel. Baja ini ini tahan karat dan sering
digunakan dalam industri, untuk bahan kimia, dan di rumh tangga.
Cara proteksi katodik. Jika logam besi dihubungkan dengan seng, besi tersebut akan
sukar mengalami korosi. Hal ini disebabkan seng lebih mudah teroksidasi
dibandingkan dengan besi. Potensi reduksi besi adalah E°Zn2+
|Zn = -0.76V, lebih negatif
dari pada potensi reduksi besi, yaitu sebesar E°Fe2+|Fe = -0.44V. Seng akan beraksi
dengan oksigen dan air dalam lingkungan yang mengandung karbon dioksida. Seng
karbonat yang terbentuk berfungsi melindungi seng itu sendiri dari korosi. Cara
perlindungan logam seperti ini disebut cara proteksi katodik (Katode Pelindung).
Selain seng (Zn), logam magnesium (Mg) yang termasuk alkali tanah, banyak
digunakan untuk keperluan ini.
Cara pelapisan. Jika logam besi dilapisi tembaga atau timah, besi akan terlindung
dari korosi. Sebab logam Cu (E°Cu2+
|Cu = +0.34V) dan Sn( E°Sn2+
|Sn =-0.14V) memiliki
potensi reduksi yang lebih positif dari pada besi (E°Fe2+|Fe = -0.44V). Namun, bila
lapisan ini bocor, sehingga lapisan tembaga atau timah terbuka, besi akan mengalami
korosi yang lebih cepat. Selain dengan tembaga dan timah, besi juga dapat dilapisi
dengan logam lain yang sulit teroksidasi. Logam yang dapat digunakan adalah yang
memiliki potensial reduksi lebih positif dibandingkan besi, seperti perak, emas, nikel,
timah, tembaga, dan platina. Selain senyawa logam, pelapisan dapat pula
menggunakan senyawa nonlogam. Proses pelapisan logam besi ini dapat dengan cara
membersihkan besi terlebih dahulu, kemudian melapis dengan suatu zat yang sukar
ditembus oleh oksigen, misalnya cat, gelas, plastik, atau vaselin (gemuk). Perlu
diperhatikan, seluruh permukaan besi harus terlapis sempurna untuk menghindarkan
kontak dengan oksigen. Proses pelapisan yang tidak sempurna dapat lebih berbahaya
dibandingkan besi tanpa pelapis. Pengaratan dapat terjadi pada bagian yang tertutup
sehingga tidak terdeteksi.
![Page 3: PENANGGULANGAN KOROSI](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020417/55cf9dc1550346d033af0d90/html5/thumbnails/3.jpg)
Dasar Teori
Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan-bahan logam pada
dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak
langsung dengan lingkungan berair dan oksigen.
Proses Korosi
Korosi merupakan transformasi logam menjadi senyawanya, terutama terjadi dalam
lingkungan yang mengandung air, atau peristiwa teroksidasinya suatu logam oleh gas
oksigen di udara. Suatu logam akan mengalami korosi jika pada permukaannya
terdapat lapisan yang bertindak sebagai anoda dan lapisan lain sebagai katoda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Korosi
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang
berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi
kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam
bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi
tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat
korosif dan sebagainya.
1. Oksigen terlarut ( DO = Dissolved oxygen ) → DO berperan dalam sebagian
proses korosi, bila konsentrasi DO naik, maka kecepatan korosi akan naik.
2. Zat padat terlarut jumlah ( TDS = total dissolved solid ) → konsentrasi TDS
sangatlah penting, karena air yang mengandung TDS merupakan penghantar arus
listrik yang baik dibandingkan dengan air tanpa TDS. Aliran listrik diperlukan untuk
terjadinya korosi pada pipa logam, oleh karena itu jika TDS naik, maka kecepatan
korosi akan naik.
3. pH dan Alkalinitas → mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan
alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik.
4. Temperatur → makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi dan
naiknya temperatur air pada umumnya menambah kecepatan korosi.
5. Tipe logam yang digunakan untuk pipa dan perlengkapan pipa → logam yang
mudah memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, akan mudah terkorosi.
6. Aliran listrik → Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat lemah dan
isolasi dapat menghalangi aliran listrik antara logam-logam yang berbeda, sehingga
korosi galvanis dapat dihindari. Bilamana aliran listrik yang kuat melewati logam
yang mudah terkorosi, maka akan menimbulkan aliran nyasar dari sistem pemasangan
![Page 4: PENANGGULANGAN KOROSI](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020417/55cf9dc1550346d033af0d90/html5/thumbnails/4.jpg)
listrik di pelanggan yang tidak menggunakan aarde, hal ini menyebabkan korosi cepat
terjadi.
7. B a k t e r i → tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena mereka akan
menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), selama masa putaran
hidupnya. CO2 akan menurunkan pH secara berarti sehingga menaikkan kecepatan
korosi. H2S dan besi sulfida, Fe2S2, hasil reduksi sulfat (SO42–) oleh bakteri pereduksi
sulfat pada kondisi anaerob, dapat mempercepat korosi bila sulfat ada di dalam air.
Zat-zat ini dapat menaikkan kecepatan korosi. Jika terjadi korosi logam besi maka hal
ini dapat mendorong bakteri besi (iron bacteria) untuk berkembang, karena mereka
senang dengan air yang mengandung besi.
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi, satu sama lain dengan material pipa.
Kombinasi faktor-faktor dan pengaruhnya terhadap reaksi-reaksi korosi akan
membantu menentukan berapa besarnya kecepatan jalannya korosi. Bila faktor
berubah, maka kecepatan korosipun berubah.
Akibat Korosi
Korosi lebih banyak menimbulkan kerusakan, terutama pada bangunan dan benda-
benda yang terbuat dari besi. Korosi merupakan reaksi yang cepat terjadi dan
berlangsung terus-menerus karena besi (III) oksida bersifat porous (mudah ditembus
oleh oksigen dan air). Sifat porous pada besi inilah yang mempercepat proses
pengkaratan selanjutnya, sehingga bangunan atau benda-benda yang terbuat dari besi
yang telah berkarat akan semakin rapuh. Karat yang dihasilkan dari korosi besi
semakin berbahaya karena mudah larut dan bersifat racun.
Pencegahan Korosi
Beberapa tindakan untuk mencegah atau memperlambat korosi yang dapat dilakukan
antara lain :
a. Pada pembuatan logam dalam industri, diusahakan agar zat-zat tercampur
sehomogen mungkin dalam logam tersebut. Hal ini untuk menghindari tertumpuknya
campuran tersebut di satu bagian, sehingga tidak terjadi perbedaan potensial listrik
antar zat yang dapat memicu terjadinya korosi.
b. Melapisi permukaan logam dengan cat untuk mencegah kontak antara permukaan
logam dengan udara yang mengandung oksigen dan uap aur.
c. Melakukan proses galvanisasi, misalnya besi dilapisi dengan seng (Zn) sehingga
terbentuk lapisan tipis ZnO yang mampu melingdungi besi dari oksidasi oleh oksigen
di udara
![Page 5: PENANGGULANGAN KOROSI](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020417/55cf9dc1550346d033af0d90/html5/thumbnails/5.jpg)
d. Penggunaan logam pelapis, seperti timah (Sn), tembaga (Cu), atau platina (Pt)
pada kaleng. Prinsipnya logam pelapis memiliki potensial elektroda lebih besar
daripada logam yang dilapisi, sehingga logam pelapis mampu melindungi dari reaksi
oksidasi. Namun bila logam pelapis rusak, korosi yang hebat akan terjadi, karena
terbentuknya sel elektrokimia dengan besi sebagai anoda dan logam pelapis sebagai
katoda, yang akan menghasilkan karat besi. Oleh karena itulah, proses pencegahan
korosi ini biasa disebut “metode pengorbanan”.
Beberapa hal yang berkaitan dengan proses korosi yaitu :
1. Besi yang terbenam dalam minyak tidak akan berkarat, karena minyak mampu
melindungi besi terhadap gas oksigen dan uap air yang ada di udara.
2. Besi dalam ruang yang kering lebih lambat berkarat, karena tanpa adanya uap air
di udara (udara yang lembab) perkaratan sulit terjadi. Kalaupun terjadi akan sangat
lambat.
3. Perkaratan dipercepat oleh pH larutan, adanya suatu garam, kontak dengan logam
lain yang memiliki potensial elektroda lebih besar, keadaan logam sendiri.