PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN...

112
PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN JOKOWI DI MEDIA SOSIAL OLEH TIM KOMUNIKASI PRESIDEN DAN KANTOR STAF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Perwita Suci Nim: 11140510000019 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M

Transcript of PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN...

Page 1: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

1

PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN

JOKOWI DI MEDIA SOSIAL OLEH TIM KOMUNIKASI PRESIDEN

DAN KANTOR STAF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Perwita Suci

Nim: 11140510000019

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2018 M

Page 2: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

2

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyataratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 05 Oktober 2018

Perwita Suci

Page 3: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

Scanned by CamScanner

Page 4: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

Scanned by CamScanner

Page 5: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

i

ABSTRAK

Perwita Suci

Penanganan Ujaran Kebencian Terhadap Presiden Jokowi di Media Sosial Oleh Tim Komunikasi Presiden dan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia

Problematika ujaran kebencian di Indonesia kini semakin banyak. Semestinya proses komunikasi antara pemerintah dan rakyat dapat terjalin harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat dari permasalahan tersebut, peneliti tertarik mengetahui bagaimana fenomena ujaran kebencian terhadap presiden Jokowi di media sosial? Bagaimana penanganannya oleh Tim Komunikasi Presiden dan Kantor Staf Presiden RI?

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus yaitu penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi tidak berstruktur, wawancara dan dokumentasi.

Adapun teori yang digunakan adalah teori konvergensi simbolik yang dikemukakan oleh Ernest Boorman yang menggambarkan tentang proses pertukaran pesan yang menimbulkan kesadaran kelompok yang menghasilkan hadirnya makna, motif, dan juga persamaan bersama. Selain itu peneliti juga menggunakan konsep ujaran kebencian, media sosial dan netizen untuk membantu menjawab masalah dalam penelitian ini.

Hasil penelitian dan analisis yang dilakukan menunjukan bahwa TKP dan KSP akan memberikan kontra narasi dan masukan kepada presiden untuk mengklarifikasi ujaran kebencian yang ditujukan kepadanya yang dianggap merugikan pemerintahan secara keseluruhan. Kontra narasi ini dibangun dengan berbagai cara, diantaranya dengan mendiseminasikan informasi berdasarkan data kepada media mainstream dan media sosial. Selain itu, KSP dan TKP berperan menyampaikan kebenaran kepada masyarakat mengenai apa yang sedang terjadi di lingkungan istana dan kebijakan pemerintah.

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan penanganan yang dilakukan oleh Tim Komunikasi Presiden dan Kantor Staf Presiden melalui dua cara. Pertama Tim Komunikasi Presiden memberikan masukan kepada presiden untuk mengklarifikasi secara langsung, serta Tim Komunikasi Presiden yang akan mengklarifikasi kepada publik. Sementara yang dilakukan oleh Kantor Staf Presiden adalah dengan membuat kontra narasi yang di diseminasikan kepada khalayak melalui media sosial atau melakukan konferensi pers

Kata Kunci: Ujaran Kebencian, Tim Komunikasi Presiden, Kantor Staf Presiden, Media sosial.

Page 6: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim

Alhamdulillah Puji Syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang

memberikan kenikmatan, kekutan, kemudahan dan ilmu pengetahuan hingga

akhirnya peneliti bisa menyelesaikan penelitian skripsi ini. Sholawat teriring

salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman terang yang

tercerahkan dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.

Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini peneliti mendapat bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi.

3. Drs. Masran, M.A selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam dan Fita Fatkhurakhmah, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran islam.

4. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si, selaku dosen pembimbing yang

senantiasa mendorong saya dengan penuh motovasi untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

5. Dr. A. Ilyas Ismail, M.A, selaku penasihat akademik yang senantiasa

mendoakan dan mengingatkan peneliti untuk semangat dalam

penulisan skripsi.

Page 7: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

iii

6. Segenap dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang

telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti. Semoga apa

yang telah diberikan bermanfaat bagi peneliti dalam menjalani

kehidupan di masyarakat dan menjadi amal soleh yang terus mengalir

bagi bapak dan ibu sekalian.

7. Keluarga peneliti. Orang Tua tercinta, Ayah Hari Bintoro, Papah Dwi

Anugrah, Ibu Peppy Ardiana dan Mamah Sugiyati yang senantiasa

mendoakan kesuksesan anaknya dan memberikan semangat maupun

motivasi untuk senantiasa sabar dalam menuntut ilmu sehingga

menjadi mahasiswa yang lulus bukan hanya berkuantitas namun juga

berkualitas. Teruntuk adik peneliti Rafli Khairil Putra yang senantiasa

mendoakan kakaknya. Semoga penelitian skripsi kakak dapat

mengajarkan kepada kamu jika meneliti ini menyenangkan dan

jadikanlah skripsi sebagai Maha Karya terbaik dalam jenjang strata

satu.

8. Tim Komunikasi Presiden, Tim News Room, dan Deputi 4 Kantor

Staf Presiden RI. Terima kasih atas ketersediaan wawancara maupun

data yang peneliti butuhkan untuk melengkapi skripsi ini.

9. Sahabat tercinta Ai Nur’aisyah, Ulfah Nurajizah, dan Maya Muslika

Handayani, serta kawan-kawan magangers KSP yang telah

mendoakan dan mendukung setiap langkah dan mimpi peneliti serta

tidak bosan mengingatkan peneliti untuk fokus dalam setiap pekerjaan

termasuk penyelesaian skripsi ini.

Page 8: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

iv

10. Rekan-rekan Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2014 khususnya

KPI A yang telah berjuang bersama selama 4 tahun dengan berbagi

canda, tawa amarah dan perjuangan yang akan selalu membekas.

Serta teman KKN Parahita yang telah memberikan pelajaran

kehidupan.

11. Keluarga Besar DNK TV atas segala pembelajarannya seputar dunia

broadcasting yang menjadi ilmu bagi peneliti untuk senantiasa

mengembangkan bakat dan soft skill.

12. Pembaca penelitian skripsi ini. Semoga apa yang peneliti tulis dapat

bermanfaat.

Peneliti menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan

penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan masukan baik

berupa saran maupun kritik sehingga dapat menjadikan penelitian ini

lebih baik lagi. Semoga apa yang peneliti tuliskan dalam skripsi ini

menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal jariyah untuk peneliti,

keluarga dan para pengajar.

Jakarta, 05 Oktober 2018

Perwita Suci

Page 9: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Batasan Masalah .................................................................. 9

C. Rumusan Masalah ................................................................ 9

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 10

E. Metodologi Penelitian .......................................................... 11

F. Tinjauan Pustaka .................................................................. 16

G. Sistematika Penulisan ........................................................... 19

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 21

A. Teori Konvergensi Simbolik ................................................ 21

B. Konseptualisasi Media Sosial .............................................. 26

C. Konseptualisasi Netizen ....................................................... 31

D. Konseptualisasi Hate Speech ............................................... 34

BAB III GAMBARAN UMUM............................................................. 39

A. Profil Tim Komunikasi Presiden .......................................... 39

B. Profil Kantor Staf Presiden .................................................. 49

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA .......................... 53

A. Fenomena Ujaran Kebencian di Facebook........................... 53

B. Konvergensi Simbolik Penanganan Ujaran Kebencian Oleh

KSP dan TKP ....................................................................... 53

BAB V PENUTUP ................................................................................ 78

A. Kesimpulan .......................................................................... 78

B. Saran .................................................................................... 80

C. Kekurangan Penelitian ......................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 83

LAMPIRAN ............................................................................................... 86

Page 10: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

1

BAB 1

PENDAHULUAN1

A. Latar Belakang Masalah

Dalam beberapa tahun terakhir, proses komunikasi

manusia mengalami revolusi yang signifikan. Hal tersebut

dibuktikan dengan munculnya internet sebagai new media

(media baru). Internet membuat manusia dapat berkomunikasi

tanpa terhalang jarak dan waktu. Lambat laun, pengguna jasa

internet di Indonesia semakin banyak. Berdasarkan data

Asosiasi Pengguna Jaringan Internet (APJI) setiap tahun

Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dalam data

pengguna internet. Jumlah pengguna internet di Indonesia

tahun 2017 mencapai 143,26 juta jiwa, mengalami

peningkatan dari tahun 2016 yang mencapai 132,7 juta jiwa.1

Mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari

tahun sebelumnya, pada 2017 sangat jelas terlihat kejahatan

yang merupakan dampak dari kemudahan berselancar di

media sosial. Sampai pada akhirnya POLRI membentuk unit

1 https://apjii.or.id diakses pada Rabu, 21 Maret 2017

Page 11: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

2

khusus untuk menumpas kejahatan di dunia maya, yaitu

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim. Hal ini dilakukan

karena kejahatan di dunia maya semakin banyak dan

dianggap membutuhkan tim khusus untuk menanggulanginya.

Dari sejumlah kejahatan dunia maya, dapat dikatakan

kejahatan yang paling menonjol merupakan kasus ujaran

kebencian dan hoaks.

Beragam kemudahan dan kebebasan yang ditawarkan

oleh internet, membuat banyak manusia kehilangan kontrol

ataupun kendali sosial. Terbukti dengan maraknya

pelanggaran UU ITE di Indonesia. Salah satunya adalah kasus

seorang wanita yang mengeluhkan pelayanan suatu Rumah

Sakit dan mengupdatenya, wanita ini dipenjara karena

dianggap melakukan pencemaran nama baik suatu lembaga

(rumah sakit) melalui media sosial.

Amnesti Internasional Indonesia menilai kehadiran

media sosial memiliki dua sisi dalam hal melahirkan

pimpinan. Hal ini terlihat jelas dalam beberapa tahun

Page 12: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

3

belakangan ini. Ada sisi terang dan juga sisi gelapnya.2 Sisi

terang yang dimaksud dapat dibuktikan dengan peran media

sosial atas terpilihnya Jokowi sebagai presiden dan Basuki

Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012

silam. Kala itu, Tim sukses jokowi menggunakan media

sosial sebagai media kampanye yang efektif, salah satu

contoh tim sukses pemenangan Jokowi pada saat itu adalah

Jasmev. Hal serupa dilakukan pula oleh timses cagub Ahok

dan Jarot yang pada masa itu, tim pemenangan Ahok

menggunakan Teman Ahok.

Namun, hal tersebut berbanding terbalik di tahun

2017. Kini media sosial lebih banyak bermuatan konten

ujaran kebencian, terlebih saat pilkada DKI Jakarta 2017

silam. Pada masa pilkada DKI, dapat kita lihat banyak sekali

kasus mengenai ujaran kebencian yang ditunjukkan kepada

Ahok, karena Ahok dianggap melakukan penistaan Agama.

Bukan hanya itu, media sosial pun membuat demo bela

agama menjadi hal yang tidak akan pernah habis

2Yoga sukmana. Ujaran Kebencian dan Dua Sisi Media Sosial, di akses

pada 27 Maret 2018 dari: https://nasional .kompas.com

Page 13: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

4

diperbincangkan. Ujaran kebencian yang ditunjukkan kepada

Ahok salah satunya bersumber dari musisi Indonesia, yaitu

Ahmad Dhani. Dalam akun Twitter pribadi miliknya, dia

menulis “Yang menistakan agama Ahok… yang diadili KH.

Ma’ruf Amin.”. tulisan ini diunggah di akun twitter pribadi

Ahmad Dhani pada 7 Februari 2017.

Kasus ujaran kebencian lainnya pun terus mengikuti

perkembangan isu- isu yang sedang terjadi. Seperti kasus

Ropi Yatsman yang melakukan ujaran kebencian terhadap

Presiden Jokowi. Ropi merupakan salah satu warga Negara

Indonesia yang tinggal di Bukit Tinggi, Padang. Ropi

mengunggah konten penghinaan melalui akun Facebook

miliknya. selain itu, Ropi juga mengedit sejumlah foto pejabat

negara, termasuk mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja

Purnama. Ropi membuat gambar Presiden Jokowi seolah-olah

dimasukkan ke dalam kantung plastik sehingga terlihat

kepalanya saja. Setelah itu dia menuliskan caption “punya

Page 14: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

5

presiden tidak berguna? Jual saja di tokobagus.co”. Atas

perbuatannya ini, Ropi divonis 15 bulan penjara.3

Keluasan serta keterbukaan yang menjadi karakter utama

dari sosial media membuat para pengguna terkadang tidak

memahami batasan-batasan yang seharusnya tidak mereka

lewati. Dengan keluasan serta kebebasan berselancar di media

sosial, seseorang dapat dengan mudah mengutarakan

ekspresinya, dan terkadang menimbulkan beberapa efek negatif.

Salah satunya yang terlihat jelas adalah hadir dan meningkatnya

intensitas ujaran kebencian.

Kasus mengenai ujaran kebencian kerap kali terjadi di

Indonesia. Dengan alasan kebebasan berekspresi di media sosial

bukan berarti tidak ada batasannya. Indonesia sebenarnya sudah

punya aturan tersendiri mengenai ujaran kebencian di sosial

media. UU NO. 19 Tahun 2016 tentang informasi dan transaksi

elektronik atau yang biasa kita kenal dengan UU ITE. Beragam

kasus mengenai ujaran kebencian kerap muncul mewarnai

dinamika sosial media masyarakat Indonesia. Seperti yang kita

3Yoga sukmana. Ujaran Kebencian dan Dua Sisi Media Sosial, di akses

pada 27 Maret 2018 dari: https://nasional .kompas.com

Page 15: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

6

tahu tragedi mengenai pembakaran masjid di Tolikara sampai

kasus yang menyangkut mantan gubernur DKI Jakarta. Belum

lama ini, ujaran kebencian telah sampai kepada tataran orang

nomor satu di Indonesia, Presiden Jokowi.

Kebebasan berekspresi di dunia maya, membuat seorang

pelajar SMK di Medan Muhammad Farhan Balatif ikut-ikutan

menghina Presiden Jokowi melalui akun Facebook pribadinya

yang menggunakan nama samaran Ringgo Abdillah. Selain

menghina Jokowi, pelajar ini juga menghina institusi POLRI.

Dalam akun Ringgo Abdillah menulis status “apakah menghina

Jokowi termasuk tindakan kejahatan? Tidak, karena UU ITE

hanya omong kosong, toh gw masih aman”. Nampaknya status

pelajar yang dimiliki tak bisa membuat dirinya memahami

batasan berekspresi di media sosial. Nampaknya status sebagai

mahasiswa pun tak bisa membuat Dodik Ikhwanto lebih bijak

menggunakan media sosial. Dodik mengunggah konten ujaran

kebencian terhadap Iriana (istri Presiden Jokowi). Konten yang

diunggah berupa gambar (meme) disertai komentar dengan kata-

kata yang tidak lazim ditujukan pada Iriana. Dalam gambar yang

Page 16: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

7

dibuatnya, terdapat gambar Iriana yang sedang melambaikan

tangan dan menggunkan hijab, lalu diatasnya terdapat tulisan

“Ibu ini seperti pelacur, menggunakan hijab hanya untuk

menutup aib (bukan karena iman), dan terdapat tulisan Coming

Soon 2019 di bawah foto tersebut. Dodik mengaku mengunggah

gambar tersebut lantaran kecewa terhadap pemerintahan Jokowi.

Pelaku ditangkap oleh jajaran Polrestabes Bandung pada 11

September 2017.

Posisi istana kerap kali dijadikan sasaran ujaran

kebencian. Dalam beberapa kausus belakangan ini, semakin

banyak netizen yang menggunakan media sosial sebagai alat

untuk mengomentari istana. Dalam hal ini, Presiden Joko

Widodo dan anggota staff istana lainnya sering menjadi bahan

ujaran kebencian. Semestinya posisi istana bukan menjadi bahan

empuk sasaran ujaran kebencian. Namun dengan adanya

kebebasan dalam penggunaan media sosial, kini bukan hal yang

tidak mungkin istana selalu menjadi sorotan publik.

Tentu bukan hal yang asing lagi di telinga ketika disebut

nama Jonru Ginting. Jonru Ginting memulai aksi perlakuan

Page 17: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

8

ujaran kebencian terhadap Presiden Jokowi di akun sosial media

miliknya. Jonru acap kali melakukan tindakan ujaran kebencian

di akun media sosialnya. Tentu saja hal semacam ini membuat

para pengguna internet lainnya merasa tak nyaman. Belum habis

kasus Jonru, datang lagi ujaran kebencian terhadap presiden RI

dari seorang musisi tanah air yaitu Ahmad Dhani. Seperti tak

habis-habisnya presiden RI mendapatkan ujaran kebencian dari

rakyatnya sendiri.

Problematika ujaran kebencian di Indonesia kini semakin

menjadi-jadi. Perihal banyak yang mengomentari para pejabat di

tanah air. Warga merasa media sosial adalah suatu alat

komunikasi yang tepat digunakan untuk berekspresi dan dapat

dilihat langsung oleh masyarakat banyak. Semestinya proses

komunikasi antara para pejabat di Indonesia dan rakyat dapat

terjalin harmonis dengan munculnya new media. Namun hal

yang terjadi tidak semulus yang diharapkan. Media sosial malah

dijadikan alat untuk mencela para pejabat di tanah air, dan

menimbulkan kesalahpahaman antara dua belah pihak.

Page 18: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

9

Dengan latar belakang seperti dipaparkan sebelumnya,

dapat dijadikan peneliti sebagai argumentasi, mengapa kasus ini

diangkat dan dijadikan sebuah penelitian penting yang berjudul:

“Penanganan Ujaran Kebencian Terhadap Presiden Jokowi di

Media Sosial oleh Tim Komunikasi Presiden dan Kantor Staf

Presiden Republik Indonesia”.

B. Batasan Masalah

Dalam Penelitian ini, penulis mencoba membuat batasan

masalah pada skripsi yang akan disusun agar pembahasan tidak

melebar. Batasan masalah ini terletak pada fenomena ujaran

kebencian terhadap Presiden Jokowi di media sosial dalam hal

ini dikuhususkan hanya facebook. Tentunya melakukan ujaran

kebencian terhadap presiden bukan hal biasa. Lalu bagaimana

penanganan dari Tim Komunikasi Presiden dan Staf Khusus

Presiden terhadap fenomena ini.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan diatas, adapun rumusan

masalah penelitian ini dikemas dalam bentuk pertanyaan

sebagai berikut:

Page 19: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

10

1. Bagaimana fenomena ujaran kebencian terhadap

Presiden Jokowi di media sosial?

2. Bagaimana penanganan Tim Komunikasi Presiden dan

Kantor Staf Presiden dalam menyikapi ujaran kebencian

terhadap Presiden Jokowi di media sosial?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dari perumusan masalah tersebut, maka penelitian ini

memiliki beberapa tujan dan manfaat penelitian, yaitu:

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui fenomena ujaran kebencian

terhadap Presiden Jokowi di media sosial.

b. Untuk mengetahui penanganan Tim Komunikasi

Presiden dan Kantor Staf Presiden dalam menyikapi

fenomena ujaran kebencian terhadap Presiden Jokowi di

media sosial.

2. Manfaat Penelitian

a. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan

kajian ilmu pengetahuan mengenai ujaran kebencian

di media sosial.

Page 20: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

11

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi

pengguna media sosial agar lebih cermat dalam

menggunakan hak mereka dalam berselancar di media

sosial.

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma adalah landasan berfikir seseorang,

dimana seorang dapat menentukan arah dan tujuannya

dengan menggunakan paradigma. Paradigma merupakan

serangkaian keyakinan dasar seseorang yang membimbing

tindakan. Paradigma berurusan dengan prinsip-prinsip utama

atau prinsip dasar. Sehingga paradigm dapat disebut sebagai

konstruksi manusia akan sesuatu.4

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

paradigma konstruktivisme. Menurut Guba, konstruktivisme

ialah: it depicts konowladge as the outcome or

consequaences of human activity: knowladge is a human

4Norman K. Denzin dan Yvonna S.Lincoln, Handbook of Qualitative

Research. (Pustaka Pelajar:2009), h.123

Page 21: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

12

constructions, never certifiable as ultimately true but

problematic is never changing.5 Paradigma ini berpendapat

bahwa setiap aktivitas manusia merupakan konstruksi

realitas, dan hasilnya bukanlah sesuatu hal yang tetap,

melainkan selalu berkembang.

Dalam paradigma konstrutivisme peneliti berusaha

memahami permasalahan yang diteliti dengan

mengembangkan makna yang diarahkan pada suatu objek

tertentu. Makna yang muncul akan sangat beragam dan

mendorong sang peneliti untuk melihat beragam pandangan

yang lain. Dengan kata lain, peneliti akan memperluas

pandangannya mengenai suatu objek penelitian.6

Paradigma konstruktivisme membawa peneliti untuk

melihat realitas yang dikonstruksikan dilapangan. Dengan

cara melihat fenomena yang terjadi dalam berbagai sudut

pandang dan kemampuan dialektika saat mencari informasi.

Sehingga dapat mengungkap apa sebenarnya maksud dari

5Imam gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori Dan Praktek,

(Jakarta: Pt bumi aksara. 2013), h.49 6John W Creswell, Penelitian Kualitatif &Desain Riset, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. 2015), h.33

Page 22: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

13

fenomena yang terjadi dengan menekankan studi kasus

sebagai fokus analisis.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan studi

kasus peneliti berusaha menggambarkan segala sesuatu yang

terjadi di lapangan, untuk kemudian dianalisa demi mencapai

tujuan penelitian. Peneliti menggunakan konsep studi kasus

yang dibatasi pada studi kasus interinsik. Dimana peneliti

ingin lebih memahami sebuah kasus tertentu, yakni mengenai

ujaran kebencian. Hal ini dilakukan karena dalam kasus ini

terdapat kekhususan tersendiri mengenai suatu fenomena.

Peneliti akan mengungkap semua variabel yang dapat

menyebabkan terjadinya kasus ujaran kebencian terhadap

Presiden Jokowi.

a. Subjek dan Objek Penelitian

Pada Penelitian ini, yang menjadi subjek

Penelitian adalah Tim Komunikasi Presiden dan Kantor

Staf Presiden yang menangani kasus ujaran kebencian

Page 23: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

14

terhadap presiden di media sosial. Sedangkan yang

menjadi objek Penelitiannnya adalah Ujaran kebencian

terhadap Presiden Jokowi yang merupakan fenomena

baru di media sosial dan sedang ramai diperbincangkan.

b. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dalam kurun waktu

kurang lebih 4 bulan, mulai dari April sampai Agustus

2018. Penelitian akan dilakukan di istana negara, kantor

tim komunikasi presiden dan Kantor Staf Presiden.

Dengan informan Johan Budi sebagai Tim Komunikasi

presiden beserta staf kepresidenan yang menangani kasus

ujaran kebencian di media sosial.

c. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Dokumentasi

Penulis mencari sumber informasi melalui

penelahaan foto dari akun facebook pihak yang

Page 24: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

15

bersangkutan. Tehnik dokumentasi ini digunakan

untuk menunjang data peneltian.

2) Observasi

Dalam Penelitian ini penulis melakukan

pengamatan teks. Penulis melakukan analisis

terhadap penangan yang dilakukan oleh TKP dan

KSP terhadap ujaran kebenciaan terhadap Jokowi.

Selain itu, penulis juga berusaha untuk mendatangi

Istana Negara untuk melihat dan mencermati lebih

dekat penangan Tim Komunikasi Presiden dan

Kantor Staf Presiden dalam menanggapi hal ini.

3) Wawancara Mendalam

Untuk melengkapi data, penulis melakukan

Tanya jawab/ wawancara kepada tim komunikasi

Presiden Jokowi dan Staf Kepresidenan yang

bertugas memberikan penanganan terhadap kasus

ujaran kebencian di media sosial.

Demi mengurangi kemungkinan terjadinya

kesalahan interpretasi maka penliti akan melakukan

Page 25: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

16

pengumpulan data hingga peneliti mencapai titik jenuh

(reduandacy of data gathering) dan memperdebatkan

prosedur-prosedur penjelasan.7

d. Teknik Analisis Data

Menurut Patton, analisis data adalah proses mengatur

uraian data. Mengorganisasikannya ke dalam suatu pola

kategori dan satu uraian dasar. Setelah semua informasi

ataupun data terkumpul, selanjutnya penulis akan

menganalisis menggunakan metode deskriptif dengan

pisau analisis teori konvergensi simbolik untuk

menjawab perumusan masalah dalam Penelitian ini.

F. Tinjauan Pustaka

Sebelum menetapkan judul, penulis melihat beberapa

judul skripsi yang menunjang judul yang akan di teliti. Dari

beberapa Penelitian sebelumnya, penulis memilih hasil Penelitian

yang berkaitan atau memiliki keterkaitan dengan Penelitian yang

akan dilakukan oleh penulis. Penulis menemukan beberapa judul

7Norman K. Denzin dan Yvonna S.Lincoln, Handbook of Qualitative

Research. (Pustaka Pelajar:2009), h.307

Page 26: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

17

skripsi yang berkaitan dengan judul skripsi yang akan diteliti,

antara lain:

a. Skripsi yang berjudul “Analisis Semiotik Makna

Kebencian Pada Program Seleb Haters di Global TV”,

yang ditulis oleh Ismo Triahtmojo, mahasiswa Jurusan

Komunikasi Dan Penyiaran Islam , Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2011. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bahwa salah satu program di

Global TV mengandung unsur kebencian. Hasil dari

Penelitian ini adalah bahwa ternyata pada program

Global TV yaitu seleb haters memilki unsur semiotik

yang memilki makna kebencian.

b. Skripsi yang berjudul “Strategi Kampanye di Media

Sosial (Twitter) Tim Pemenangan Joko Widodo- Jusuf

Kalla dalam Pemilihan Presiden 2014, yang disusun oleh

Tanto Fadly mahasiswa Jurusan Komunikasi Dan

Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif

Page 27: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

18

Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015. Dalam skripsi ini

membahas tentang bagaimana tim pemenangan

menggunakan media sosial untuk mengkampanyekan

calon presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam

pertarungan pilpres 2014.

c. Tesis yang berjudul “Penggunaan Ujaran Kebencian

Pada Acara Indonesia Lawyers Club di TV ONE: Kajian

Pragmatik, yang disusun oleh Nanik Handayani

mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanudin

pada tahun 2016. Dalam tesis ini membahas tentang

ujaran kebencian yang terdapat di acara Indonesia

Lawyers Club, serta apa dampak penggunaan ujaran

kebencian pada acara tersebut.

Perbedaan dari tiga penelitian diatas dengan penelitian

yang akan dilakukan dapat dilihat dari subjek dan objek

penelitian serta lokasi penelitian yang berbeda. Penelitian ini

akan lebih mengarah pada kasus ujaran kebencian terhadap

presiden di media sosial

Page 28: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

19

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini bertujuan

memberikan gambaran secara singkat mengenai suatu

penelitian, yang terdiri atas lima bab, yaitu:

BAB 1: Pendahuluan

Pada bab 1 ini terdiri atas latar belakang masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika

penulisan

BAB 2: Kajian Teoritis

Pada bab II ini peneliti menguraikan landasan teori yang

digunakan dalam penelitian yaitu teori konvergensi simbolik,

konsep sosial media, konsep netizen, dan konsep ujaran

kebencian.

BAB III: Gambaran Umum

Pada bab III ini menuliskan tentang gambaran umum

mengenai fenomena ujaran kebencian serta profil Tim

Komunikasi Presiden dan Kantor Staf Presiden

Page 29: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

20

BAB IV: Analisis dan Hasil Temuan

Pada bab IV ini akan dibahas menegnai temuan penelitian

tentang ujaran kebencian terhadap presiden di media sosial

dan penanganannya.

BAB V: Penutup

Pada bab V ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran

dari hasil penelitian yang sudah dilakukan.

Page 30: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Konvergensi Simbolik

Teori konvergensi simbolik merupakan salah satu riset

yang diilhami oleh Robert Balles mengenai komunikasi dalam

kelompok kecil, yang kemudian direpilikasi dalam tindakan

komunikasi masyarakat dalam skala yang lebih luas ketimbang

kelompok kecil. Konvergensi merupakan suatu cara dimana

dunia simbol antar individu dapat saling bertemu, saling

mendekati bahkan saling behimpitan. Sementara simbolik

merupakan suatu kecenderungan manusia dalam menafsirkan

sesuatu dan menanamkan makna terhadap suatu lambang. Ketika

digabungkan antara konvergensi dan simbolik dapat dikatakan

sebagai cara individu dalam menafsirkan makna dari suatu

lambang yang diterimanya.

Teori konvergensi simbolik adalah suatu teori umum

dalam keranga luas yang memperhitungkan komunikasi manusia

dalam hal homo narrans (makhluk pencerita). Teori ini

menjelaskan mengenai munculnya kesadaran kelompok, dengan

Page 31: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

22

emotikon, motif, dan makna yang disertainya secara tersirat,

bukan dalam hal lamunan dan skrip individu, tetapi lebih kepada

istilah-istilah, yang secara sosial disebut sebagai narasi fantasi.

Dengan demikian ini termasuk sebagai teori komunikasi sosial.8

Teori konvergensi simbolik yang dipelopori oleh Ernest

Bormann, teori ini menjelaskan tentang proses pertukaran pesan

yang menimbulkan kesadaran kelompok yang menghasilkan

hadirnya makna, motif, dan juga persamaan bersama. Kesadaran

kelompok yang terbangun dalam suatu kelompok dapat

membangun semacam makna, motif untuk bertindak bagi orang-

orang dalam kelompok tersebut.9

Teori ini memiliki anggapan dasar bahwa setiap anggota

kelompok melakukan pertukaran fantasi dalam rangka

membentuk kelompok yang kohesif. Fantasi yang dimaksud

merupakan ide ataupun gagasan, cerita, gurauan, dan lain-lain

yang mengandung emosi atau mengungkapkan emosi.

8E journal by: Ernest Bormann, “Symbolic Convergence Theory: A

Communication Formulation” Https://Academia.oup.com. Diakses pada 11

Mei 2018 9Gun Gun Heryanto, “Handbook Sosiologi Komunikasi Massa:

Ujaran Kebencian”

Page 32: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

23

Teori ini mengupas tentang fenomena pertukaran pesan

yang memunculkan kesadaran kelompok dan berimplikasi pada

hadirnya makna, motif dan perasaan bersama. Kesadaran

simbolik yang terbangun dalam proses tersebut akan menyajikan

makna, emosi dan motif untuk bertindak bagi kumpulan individu

yang terlibat didalamnya.

Ada beberapa asumsi Ernest Bormann tentang teori

konvergensi simbolik, diantaranya:

a. Borman menyatakan bahwa teorinya dibangun dalam

kerangka paradigm naratif yang meyakini bahwa

manusia merupakan homo narrans yakni makhluk yang

saling bertuka cerita atau narasi untuk pengalaman dan

realitas sosialnya.

b. Borman menyatakan bahwa teori ini adalah teori umum

yang mengupas tentang fenomena pertukaran pesan yang

memunculkan kesadaran kelompok, yang berimplikasi

pada hadirnya makna, motif dan perasaan bersama.

c. Borman mengartikan istilah konvergensi sebagai suatu

cara dimana dunia simbolik pribadi dari dua atau lebih

Page 33: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

24

individu menjadi saling bertemu, saling mendekati, atau

kemudian saling berhimpitan. Sedangkan istilah simbolik

terkait dengan kecenderungan manusia menafsirkan

makna dari berbagai lambang, tanda, kejadian yang

tengah terjadi, atau tindakan yang dialami manusia.

d. Menggunakan simbol yang hanya dipahami oleh

sekelompok orang yang tergabung dalam suatu

kelompok tertentu.

Menurut Ernest Bromann ada kata lain yang dapat

menggambarkan proses konvergensi simbolik yaitu tema fantasi.

Maksud dari tema fantasi merupakan suatu pesan yang

didramatisasi dengan menggunakan permainan kata yang dapat

menimbulkan interaksi dalam suatu kelompok. Masing-maisng

individu dapat menyalurkan fantasinya karena kesamaan

pengalaman atau seseorang dapat mendramatisasi pesan dengan

baik. konvergensi simbolik dapat terjadi ketika sekumpulan

individu baik yang sudah lama dikenal ataupun yang baru

dikenal, mereka melakukan inetraksi dan saling bertukar

pengalaman yang sama.

Page 34: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

25

Konvergensi simbolik berkaitan dengan respon kelompok

Ernest Bormann mengatakan bahwa kita dapat melihat reaksi

berantai oleh peningkatan energi di dalam grup, dalam tempo

yang tidak terlalu cepat dalam percakapan terutama melalui

tanggapan umum terhadap citra.10

.

Tema Fantasi adalah bagian dari drama atau cerita besar

yang lebih panjang dan lebih rumit yang dinamakan “visi retorik”

yaitu suatu pandangan bagaimana sesuatu itu terjadi atau terjadi

pada masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.

Pandangan ini membentuk pemikiran atau asumsi yang menjadi

dasar pengetahuan bagi suatu kelompok manusia yang mnegatur

rasa terhadap realitas (sense of reality). Visi retorik tidak pernah

diceritakan secara keseluruhan, tetapi dibangun secara bertahap

dengan cara menceritakan tema-tema fantasi yang saling

berhubungan. Agar dapat memahmi secara keseluruhan,

seseorang harus mendengarkan setiap rangkaian tema-tema

fantasi yang diceritakan.11

10

Em Griffin, “A First look at Communication Theory”,(New York:

McGraw Hill, 2003), h.38 11

Morissan, “Teori komunikasi Individu Hingga Massa”.(Jakarta:

Kencana Prenada Media Group,2013) h.232

Page 35: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

26

B. Konseptualisasi Media Sosial

Media merupakan salah satu hal yang tidak asing lagi di

telinga masyarakat global. Hampir sebagian besar masyarakat

dunia melakukan komunikasi melalui media. Dengan segala

kemudahan yang ditawarkan, media menjadi suatu alat yang

sangat digandrungi masyarakat untuk berkomunikasi. Definisi

media sosial menurut Kaplan dan Haenlein adalah sekelompok

aplikasi berbasis internet yang dibangun atas dasar ideologis dan

teknologi web 2.0 yang memungkinkan terjadi penciptaan dan

pertukaran yang dihasilkan dari pengguna konten. 12

Penggunaan media sebagai alat komunikasi manusia

semakin lama kian meningkat, terlihat dari data yang dikeluarkan

oleh APJI (Asosiasi Pengguna Jasa Internet) pert-tahun 2017 di

Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa13

. Berdasarkan data diatas,

dapat dikatakan bahwa sebagian besar masayarkat Indonesia

menggunakan media sebagai alat bantu mereka dalam

berkomunikasi.

12

Kaplan dan Haenlein, “Users of the Worlds, Unite! The Challenge

and opportunities of Social Media”. Bussines Horizon 2010. H.59 13

https://apjii.or.id diakses pada Rabu 21 Maret 2017

Page 36: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

27

Media sosial dapat diartikan sebagai medium di internet

yang memungkinkan pengguna mempresentasikan dirinya

maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi

dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara

virtual. 14

Sehingga satu hal yang wjaar ketika seseorang

menjadikan media sosial sebagai tempat berekspresi dan

berkarya secara bebas tanpa batasan. Meskipun banyak

kesamaan antara media sosial dan media siber, namun ada

perbadaan diantara keduanya. Dimana ada beberapa karakteristik

dari media sosial yang tidak dimiliki oleh media siber. Berikut

adalah karakteristik dari media sosial:

a) Jaringan (Network) Antar Pengguna

Media sosial memilki karakter jaringan sosial. Media

sosial terbangun dari struktur sosial yang terbentuk di dalam

jaringan atau internet. Jaringan yang terbentuk antar

pengguna merupakan jaringan yang secara teknologi

dimediasi oleh perangkat teknologi, seperti komputer, telepon

genggam, atau tablet. Jaringan yang dimaksud sebagai

14

Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), h. 11

Page 37: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

28

karakteristik media sosial adalah media sosial pada dasarnya

terbentuk dari sistem yang berjejaring atau manusia yang

saling terkoneksi dengan bantuan teknologi.

b) Informasi

Informasi dapat dikatakan sebagai entitas penting

dalam media sosial. Sebab tidak seperti media lain di internet,

pengguna media sosial mengkreasikan representasi

identitasnya, memproduksi konten, dan melakukan informasi

berdasarkan informasi. Bahkan informasi menjadi semacam

komoditas dalam masyarakat informasi. Informasi

diproduksi, dipertukarkan, dan dikonsumsi yang menjadikan

suatu informasi tersebut bernilai.

c) Arsip

Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah

karakter yang menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan

dan bisa diakses kapanpun dan melalui perangkat apapun.

Arsip juga merupakan salah satu kemudahan yang

ditawarkan oleh media sosial. Dengan mudahnya seseorang

yang menyimpan data di media sosial, dapat mengunggahnya

Page 38: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

29

lagi atau melihatnya lagi kapan saja. Setiap informasi yang

diunggah tidak akan hilang begitu saja saat pergantian hari,

bulan maupun tahun.

d) Interaksi

Secara sederhana, interaksi yang terjadi di media

sosial minimal berbentuk saling mengomentari atau

memberikan tanda tanda yang ada di media sosial. Seperti

halnya ketika kita melihat seseorang mengunggah foto, kita

bisa berinteraksi dengan orang tersebut dengan cara

memberikan like ataupun komentar.

e) Simulasi Sosial

Dalam pemahaman simulasi, dapat dilihat dari karya

Jean Boudrillard yang membahas mengenai simulations and

simulacra (1994) dalam Rulli Nashrullah15

. Boudrillard

mengungkapkan makna simulasi bahwa kesadaran yang

nyata di benak khalayak semakin berkurang dan tergantukan

dengan realitas semu. Hal tersebut disebabkan oleh adanya

imaji yang disajikan media secara terus menerus. Khalayak

15

Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), h. 28

Page 39: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

30

seolah tidak dapat membedakan antara yang nyata dan yang

ada di layar kaca.

Term Simulacra digunakan oleh Boudrilad untuk

menggambarkan bagaimana relitas yang ada di media

merupakan ilusi, atau dalam kata lain sesuatu yang ada di

media adalah bukan cerminan dari suatu realitas, sebuah

penandaan yang tidak lagi mewakili tanda awal, tetapi sudah

menjadi tanda baru. Di dalam media sosial, interaksi yang

terjadi memang menggambarkan bahkan mirip sekali dengan

realitas yang ada, akan tetapi sebenarnya yang terjadi

hanyalah simulasi dan bahkan terkadang berbeda sekali

dengan realitasnya.

f) Konten Oleh Pengguna

Hal yang menjadi basis dari media sosial adalah

kekayaan informasi, karena setiap individu berhak

mengunggah informasi apapun. Oleh karena itulah term ini

menunjukkan bahwa setiap konten di media sosial

sepenuhnya milik dan berdasarkan kontribusi masing-masing

individu atau pemilik akun.

Page 40: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

31

g) Penyebaran

Penyebaran merupakan karakter lainnya dari media

sosial. Medium ini tidak hanya menghasilkan konten yang

dibangun dari dan dikonsumsi oleh penggunanya, tetapi juga

didistribusikan sekaligus dikembangkan oleh penggunanya.

Praktik ini menunjukkan bahwa khalyak aktif menyebarkan

konten sekaligus mengembangkannya.

C. Konseptualisasi Netizen

Netizen bukan hal baru lagi di telinga masyarakat abad

ke-21. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, netizen atau

yang kini dalam bahasa Indonesia disebut sebagai warganet16

.

Warganet adalah seseorang pengguna internet yang aktif

terlibat dalam komunitas online internet. Aktifitas yang

dilakukan pun beragam. Mulai dari sekedar chatting sampai

mencari informasi terkini.

Istilah netizen pertama kali dipopulerkan oleh Michael

F Hauben. Dalam buku The Net and Netizens: the Impact the

16

Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. Diakses pada Senin, 16

April 2018

Page 41: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

32

Net Has on People‟s Lives. Pada tahun 1990 Michael sudah

memprediksikan bahwa internet merupakan suatu

perkembangan yang baru dan sangat signifikan serta sudah

dapat dipastikan, internet akan sangat berdampak bagi dunia

kita.

Pada awal kalimat bukunya, Michael mengungkapkan

Selamat datang di abad 21. Anda adalah seorang netizen

(seorang warga net) dan anda ada sebagai warga dunia berkat

konektivitas global yang disediakan oleh internet. Anda

menganggap bahwa setiap orang adalah rekan satu negara.

Anda secara fisik tinggal di satu negara tetapi anda

berhubungan dengan sebagian besar dunia dengan jejaring

komputer global. Sebenarnya anda tinggal bersebelahan

dengan setiap warga net lainnya di dunia. Pemisahan

geografis diganti dengan keberadaan di ruang virtual yang

sama.”17

Dalam awal kalimatnya, Michael sudah mengatakan

bahwa orang-orang yang ada di abad ke 21 adalah seorang

17

E-Journal by Ronda Hauben, Netizens and Communication: A New

Paradigm,www.columbia.edu. Diakses pada 5 Maret 2018.

Page 42: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

33

netizen. Karena pada abad ini, semua akses informasi maupun

komunikasi bergantung pada internet. Michael juga

mnegtakan bahwa kini, setiap manusia tergabung dalam

komunitas global berjejaring. Artinya jarak geografis sudah

bukan lagi menjadi alasan penghambat komunikasi. Sehingga

dapat diartikan bahwa sesame warga net, tinggal

berdampingan dan terasa sangat dekat.

Menjadi netizen sudah pasti menjadi bagian dari

kegiatan media di mana seseorang terikat dengan informasi

yang termediasi. Kegiatan media yang dimaksudkan dapat

berupa proses menghimpun, memproduksi, sampai

mendistribusikan informasi. Netizen secara fisik, mental dan

emosional terlibat dalam material, teknologi, bahkan struktur

kekuatan yang ada di dalam media sosial. Ada beberapa

asumsi mengenai netizen menurut para ahli, menurut

Windahl, Signitzer dan Olson netizen cenderung dilekatkan

kepada individu yang dengan kesadarannya memilih pesan

yang tersedia di dalam media sosial. Sementara menurut Mc

Quail, pengertian netizen sama dengan pengertian Windahl

Page 43: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

34

hanya ditambahkan bahwa netizen juga merupakan target

dalam suatu produksi pesan.18

D. Konseptualisasi Hate Speech

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, benci dapat

diartikan sangat tidak suka, sedangkan kebencian itu sendiri

merupakan kata benda yang berarti perasaan sangat tidak suka.19

Dalam era sekarang, kebebasan berpendapat sudah menjadi hak

bagi setiap orang. Setiap individu dapat bebas berekspresi di

media sosial. Semenjak hadirnya kebebasan di media sosial,

maka mulai dikenal kata ujaran kebencian atau hate speech di

media sosial, dimana seseorang tanpa beban dapat menghina,

mengejek atau membulli orang yang tidak ia sukai di media

sosial, bahkan sampai bisa melakukan pencemaran nama baik.

Menurut Dr. Gun Gun Heryanto mengutip dari Kent

Greenawalt, hate speech merupakan ucapan dan atau tulisan

yang dibuat seseorang di muka umum untuk tujuan menyebarkan

dan menyulut kebencian sebuah kelompok terhadap kelompok

18

Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan

Sosioteknologi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), h. 86 19

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, cet.ke 3 (Jakarta:Balai Pustaka, 2014), h.168

Page 44: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

35

lain yang berbeda, baik karena ras, agama, keyakinan, gender,

etnisitas, kecacatan dan orientasi seksual. 20

Dalam ujaran kebencian memiliki tujuh komponen

sehingga seseorang dapat dikatakan telah melakukan ujaran

kebencian diantaranya: pernyataan penghinaan, pencemaran

nama baik, pembohongan publik, memprovokasi, penistaan,

penghasut dan kebencian.21

Menurut UNESCO, ujaran kebencian merujuk pada

ekspresi hasutan untuk menyakiti (khusunya diskriminasi,

permusuhan dan kekerasan) dengan sasaran kelompok sosial atau

demografis tetentu, ujaran kebencian dapat berupa perkataan

yang membela, mengancam ataupun mendorong tindakan

kekerasan. Ujaran kebencian dapat mencakup pesan kebencian

ataupun ekspresi yang menumbuhkan iklim prasangka dan

intoleransi yang diasumsikan menjadi pemicu terjadinya

diskriminasi, permusuhan dan serangan kekerasan. Dalam waktu

tertentu, ujaran kebencian cenderung meluas dan bahkan

20

Gun Gun Heryanto, dkk, “Melawan Hoax di Media Sosial dan

Media Massa”, (Yogyakarta: 2017), h.12 21

Gun Gun Heryanto, “Handbook Sosiologi Komunikasi Massa:

Ujaran Kebencian”

Page 45: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

36

mencakup penginaan terhadap seorang penguasa atau individu

yang menjadi sorotan publik. Hal ini akan banyak terlihat dalam

masa pemilihan kepala daerah (PILKADA), pemilihan legislatif,

ataupun pemilihan presiden.

Edi Santoso mengutip Rita Kirk Whillock dalam esainya

yang berjudul “Ethical Considerations of Civil Discourse: The

Impication of The Rise of Hate Speech” menyebut bahwa pesan

kebencian pada hakikatnya merupakan “anihilis retoris” terhadap

lawan. Meskipun hanya melalui kata-kata, pesan kebencian itu

bertujuan untuk menidakan atau mematikan lawan. Akibatnya,

dialog atau diskurs menjadi macet. Tidak adanya kesediaan untk

menghargai dan mendengarkan lawan bicara. Tak ada kesediaan

untuk terbuka belajar dan berubah.

Allah berfirman dalam Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 11:

Page 46: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

37

“Hei orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan

orang laki-laki merendahkan kumpulan lain, boleh jadi

yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan

jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan

sekumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu

lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri

dan jangan memanggil dengan gelaran yang

mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah

(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa

tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang

zalim”.

Persoalan ujara kebencian di media sosial juga membuat

MUI mengeluarkan fakta mengenai larangan melakukan ujaran

kebencian. Hal tersebut dikarenakan ujaran kebencian memnag

tidak diperbolehkan/dilarang dalam agama islam. Fatwa MUI

No.24 Tahun 2017 tentang hukum dan pedoman bermuamalah

melalui media sosial ini akhirnya diluncurkan atas dasar

keprihatinan dari maraknya ujaran kebencian serta permusuhan

antarsesama warga negara Indonesia di media sosial.

Menurut Gagliardon (2015) dalam Edi Sanstoso ada

beberapa karakteristik ujaran kebencian di ranah online, yaitu: 22

22

E-Journal oleh Edi Santoso, Pengendalian Pesan Kebencian (Hate

Speech) di Media Baru Melalui Peningkatan Literasi Media.

jurnal.fisip.unila.ac.idDiakses pada 10 April 2018

Page 47: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

38

1. Kekekalan Pesan

Di ranah online, pesan dapat bertahan dalam jangka

waktu yang lama dan dalam format yang berbeda yaitu

dapat berupa lintas platform dan dapat diulang melalui

tautan (link). Arsitektur platform akan berpengaruh pada

berapa lama pesan bertahan. Misalkan pada Twitter ada

yang disebut trending topic, hal ini menggambarkan

bagaimana suatu pesan cepat tersebar, menjadi

pembicaraan global, namun tak lama usianya.

2. Pengembaraan Pesan

Pesan dalam ranah media online yang sudah

dihapus bahkan bisa dimunculkan kembali, baik dengan

judul yang sama dan website yang sama ataupun

sebaliknya. Pesan dalam media online memang dapat

dibangkitkan kembali dengan mudah. Ketika kita men-

download suatu artikel, lalu tiba-tiba di websitenya artikel

tersebut sudah dihapus, maka kita bisa meng-upload

kembali di website kita pribadi.

Page 48: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

39

3. Anonimitas

Dalam kondisi anonym, seseorang akan lebih

merasa nyaman dan aman untuk menyebarkan ujaran

kebencian dengan menggunakan nama palsu. Biasanya

seseorang akan menggunakan akun palsu untuk

melakukan tindakan penyebaran ujaran kebencian di

media social, agar identitasnya terlindungi dan tidak

terjerat hukum.

4. Transnasionalitas

Pesan dalam media online dapat dengan mudah

menyebar lintas negara. Kita sadari sepenuhnya bahwa

pesan ataupun tautan yang ada di media online, otomatis

akan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Apapun yang

kita unggah di suatu negara dapat langsung diakses pada

saat yang bersamaan di negara yang berbeda. Pesan

tersebut akan memunculkan persoalannya sendiri,

misalnya terkait mekanisme hukum untuk mengatasinya.

Page 49: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

40

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Tim Komunikasi Presiden

1. Sejarah Singkat Pembentukan Tim Komunikasi Presiden

Tidak dapat dipungkiri, proses komunikasi dapat

dikatakan sebagai suatu variabel yang sangat penting

dalam tataran kepemimpinan tahap nasional. Kepiawaian

dalam mengolah informasi yang hadir serta

menyampaikannya dengan tepat kepada publik juga

merupakan suatu kebutuhan dalam menyukseskan berbagai

program di ranah pemerintahan. Dapat kita sadari bersama,

dalam dunia serba digital keberlimpahan informasi pun

terus terjadi. Hal ini diperlukan adanya sinergitas mengenai

informasi yang diterima oleh publik.

Demi terjalinnya sinergitas informasi kepada publik,

Presiden Jokowi mengeluarkan Instruksi Presiden Nomer 9

tentang Pengelolaan Komunikasi Publik pada tanggal 25

Juni 2015, yang isinya adalah mengenai keselarasan terkait

Page 50: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

41

berbagai kebijakan serta program pemerintah kepada

publik harus sesuai satu intruksi dari Presiden.

Pembentukan Tim Komunikasi Presiden dianggap

penting dalam menjalankan pemerintahan. Karena

dianggap tidak selamanya Presiden berkomunikasi secara

langsung dengan masyarakat. Serta dibutuhkan pula suatu

tim yang memang bertugas khusus untuk mengolah dan

mengelola jalannya informasi yang akurat dan terstruktur

di dunia pemerintahan. Tim Komunikasi Presiden dibentuk

berdasarkan Keputusan Presiden pada Mei 2015 silam.

Beberapa hal yang melatar belakangi terbentuknya

tim komunikasi ini adalah Presiden ingin terbentuk

komunikasi yang lebih efektif. Pola komunikasi yang

nantinya terjalin adalah dimulai dengan Tim Komunikasi

Presiden yang akan berdiskusi dengan Presiden Jokowi

mengenai isu yang menjadi perhatian masyarakat. Presiden

kemudian akan memutuskan bagaimana peran media

dalam menyampaikan hal tersebut berdasarkan hasil dari

diskusi tersebut. Jika nantinya ada pertanyaan, maka

Page 51: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

42

pertanyaan itu akan diteruskan ke Tim Komunikasi

Presiden, dan mereka yang akan mengolah informasi

tersebut, lalu membicarakannya kepada Presiden untuk

tindakan komunikasi apa yang akan diambil.23

Pembentukan Tim Komunikasi Presiden tentunya

mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan

masyarakat, serta diharapkan dapat mewujudkan pola

komunikasi yang baik ditataran pemerintahan. Tim ini juga

diharapkan agar dapat mencegah terjadinya blunder,

seperti yang pernah dilakukan oleh Presiden Jokowi

ataupun para mentrinya.

2. Anggota Tim Komunikasi Presiden

a. Sukardi Rinakit

Sukardi Rinakit atau yang lebih akrab disapa

“cak kardi” merupakan seorang pengamat politik

sekaligus penulis. Sebelum menjadi anggota Tim

Komunikasi Presiden, pria kelahiran 5 Juni 1963 ini

telah mendapatkan gelar master di Departement of

23

http://www.cnnindonesia .com diakses pada 17 Mei 2018

Page 52: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

43

Southest ASEAN Studies di Singapura. Sukardi juga

merupakan seorang Direktur Eksekutif Soegeng

Sarjana Syndicate (SSS), yang merupakan sebuah

lembaga kajian yang didirikan oleh pengusaha soegeng

Sarjadi. Selain itu, Sukardi pernah menjadi staf peneliti

di Center for Strategic and International Studies

(CSIS), dan juga pernah menjalani karir sebagai ghost

writer mentri dalam negeri dan analisis politik mentri

pertahanan. Saat ini Sukardi merupakan salah satu

anggota Tim Komunikasi Presiden yang memilki tugas

menemani Presiden dalam kunjungan kerja maupun

membuat naskah pidato Presiden.

b. Johan Budi

Johan Budi Sapto Prabowo, atau yang lebih

dikenal dengan nama Johan Budi, sebelum menjabat

sebagai anggota Tim Komunikasi Presdien, pria

kelahiran 29 Januari 1967 ini, memulai perjalanan

karirnya sebagai seorang jurnalis dan wartawan. Johan

pernah menjadi reporter dan editor pada Majalah

Page 53: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

44

Forum Keadilan, Kolumnis Media Harian Indonesia,

Editor Majalah Tempo bahkan sempat menjabat

sebagai Kepala Biro Jakarta dan Luar Negri di Tempo.

Setelah itu, pada tahun 2006 Johan diangkat sebagai

Juru Bicara KPK hingga tahun 2014.

Johan Budi bergabung dengan Tim Komunikasi

Presiden pada awal tahun 2016. Johan memiliki tugas

khusus sebagai juru bicara Presiden yang juga akan

memberikan klarifikasi maupun pernyataan sikap

Presiden kepada publik.

c. Ari Dwipayana

AA GN Ari Dwipayana mengawali karirnya

sebagai dosen di fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Selain

itu, Ari juga merupakan seorang pengamat politik.

Pria kelahiran Bali, 24 Februari 1972 ini

merupakan seorang akademisi yang memiliki latar

belakang keahlian di bidang politik dan

pemerintahan. Ari mendapatkan gelar sarjana pada

Page 54: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

45

Ilmu Pemerintahan UGM (1995) dan menuntaskan

gelar magisternya pada Ilmu Politik UGM (2015).

Ari Dwipayana memilki beragam pengalaman

sebelum dirinya dilantik sebagai Tim Komunikasi

Presiden menggantikan Teten Masduki. Salah

satunya adalah pengalaman sebagai Tim Ahli

Komite 1 Dewan Perwakilan Daerah RI, Tim Pakar

RUU Desa Direktorat Pembangunan Masyarakat

Desa Kementrian Dalam Negri (2008-2010),

Konsultan DRSP-RTI-USAID (2008-2009).

3. Tugas dan Fungsi Tim Komunikasi Presiden

Tugas:

Memberi saran-saran komunikasi kepada Presiden.

Mengkomunikasikan apa yang diinginkan Presiden

kepada masyarakat.

Mendampingi Presiden dalam kunjungan dalam dan luar

negri.

Fungsi:

Page 55: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

46

Fungsi tim secara spesifik ialah membantu

komunikasi publik Presiden Jokowi.24

4. Pembagian Peran Government Public Relations: Tim

Komunikasi Presiden, Kantor Staff Presiden,

Kementrian/Lembaga/Daerah (K/L/D).

Proses pengolahan informasi dalam ranah

pemerintahan tentunya harus selalu sejalan dengan isu-isu

yang berkembang di masyarakat. demi menjaga

keseimbangan arus informasi yang ada di pemerintahan,

maka dipandang perlu adanya bagian khusus yang

menangani proses pengolahan informasi. Agar tidak

terjadinya tumpang tindih pengolahan informasi yang

berkembang, berikut adalah pembagian tugas tim pengolah

informasi publik:

24

Musfiah Saidah.Public Relation Politik Tim Komunikasi Presiden

Republik Indonesia dalam Pengelolaan Isu-Isu Publik. Repository.uinjkt.ac.id

Diakses pada 15 Mei 2018

Page 56: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

47

Gambar 1 Pembagian Peran TKP/KSP/GPR/KLD25

Dalam Inpres No.9 tahun 2015 tentang pengelolaan

media massa disebutkan bahwa:

Kemkominfo sebagai penyusun narasi tunggal

Kemkominfo menyiapkan, merencanakan dan

mengordinasikan agenda setting pemerintah

Pemerintah menyampaikan informasi, kebijakan dan

program melalui berbagai saluran komunikasi secara

25

Gun Gun Heryanto, Handbook Komunikasi Politik: Government

Public Relations.

Page 57: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

48

cepat dan tepat untuk mengimbangi arus pemberitaan

di media massa.

Sementara peran K/L/D pun disebutkan dalam

Inpres No.9 adalah sebagai berikut:

Penyediaan data substansif program prioritas secara

berkala pada Kemkominfo.

Koordinasi terkait perencanaan, penyiapan dan

pelaksanaan komunikasi publik terkait kebijakan dan

program pemerintah.

Diseminasi informasi publik yang telah disusun melalui

saluran komunikasi yang tersedia.

Sementara Tim Komunikasi Presiden, seperti yang

dapat dilihat pada gambar 1. Perannya melingkupi

pembahasan isu strategis, press release, opini dan analisis

berita terkini, dan update kinerja pemerintah. Selain itu,

Tim Komunikasi Presiden dapat dikatakan sebagai orang

yang bersentuhan langsung dengan Presiden. Sehingga

tidak heran ketika dimana ada Presiden, sudah pasti ada Pak

Sukardi (anggota Tim Komunikasi Presiden).

Page 58: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

49

Lain halnya pembagian peran di Kantor Staf Presiden.

Dalam hal ini, KSP memilki peran dalam menanggulangi

beragam muatan, diantaranya video conference, pelaporan, berita

media elektronik, capaian kinerja program prioritas kementrian

dan lembaga dan aplikasi Google Maps.

B. Profil Kantor Staf Presiden

1. Sejarah Singkat Terbentuknya Kantor Staf Presiden

Kantor Staf Presiden (KSP) merupakan lembaga non

struktural yang bertanggung jawab langsung kepada

Presiden. KSP dibentuk pada 23 Februari 2015

berdasarkan Perpres No.26 Tahun 2015 tentang Kantor

Staf Presiden yang bertujuan untuk memberikan

dukungan kepada pemerintah dalam mengendalikan

pelaksanaan tiga kegiatan strategis, yaitu pelaksanaan

program prioritas nasional, aktivitas terkait komunikasi

politik kepresidenan, serta pengelolaan isu startegis.

Pembentukan kantor staf presiden ini diharapkan

dapat membantu pemerintah dalam menjalankan roda

pemerintahan. Pemerintah menganggap perlu dibentuknya

lembaga yang menggawangi kinerja pemerintah serta

Page 59: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

50

menjadi jembatan bagi masyarakat agar bisa

berkomunikasi langsung dengan pihak istana.

Dalam hal menjembatani, KSP memiliki satu

program KSP mendengar. KSP membolehkan setiap

lapisan masyarakat mengadukan keluhannya terhadap

pemerintah melalui lembaga ini. Hal ini diharapkan agar

pihak pemerintah dapat menjalin komunikasi yang baik

dengan setiap lapisan masyarakat.

2. Anggota Kantor Staf Presiden

Kantor Staf Presiden memiliki lima deputi yang

masing-masing memiliki bidang yang berbeda.

Gambar 2. Struktur Organisasi Kantor Staf Presiden RI

26

26

www.ksp.go.id, diakses pada 25 September 2018.

Page 60: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

51

Terhitung sejak tanggal 17 Januari 2018, Jendral TNI

Purnawirawan Moeldoko dilantik sebagai Kepala Staf

Kepresidenan menggantikan Teten Masduki. Dalam

melaksanakan tugas dan fungsi staf kepresidenan,

Moeldoko dibantu oleh lima deputi yang masing-masing

bertanggung jawab atas isu yang berbeda.

Deputi I

Bidang pengelolaan dan pengendalian program

prioritas nasional. Deputi I dipimpin oleh Darmawan

Prasodjo, Ph.D. Dalam hal ini, deputi satu memegang

kendali utama atas setiap isu yang berkaitan dengan

program prioritas nasional pemerintahan Jokowi-JK

Deputi II

Deputi ini membawahi bidang kajian dan

pengelolaan isu-isu sosial, ekologi dan budaya

strategis yang dipimpin oleh Yanuar Nugroho, Ph.D.

Deputi III

Deputi ini bertangung jawab atas pengelolaan isu-isu

ekonomi strategis yang berada dibawah pimpinan

Denni Puspa Purbasari. M.Sc., Ph.D

Page 61: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

52

Deputi IV

Deputi ini merupakan deputi yang dapat dikatakan

sebagai humas pemerintah, karena bertanggung

jawab atas pengelolaan komunikasi politik dan

diseminasi informasi yang dijabat oleh Eko Sulistyo

Deputi V

Deputi V yang dipimpin oleh Jaleswari

Pramordawardhani, M.A. yang mengelola isu-isu

hukum, pertahanan, kemanan dan HAM.

Page 62: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

53

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Fenomena Ujaran Kebencian di Facebook

Sistem kebebasan berbicara bagi seluruh masyarakat di

Indonesia memang termaktub dalam undang-undang. Setiap

masyarakat bebas mengeluarkan pendapatnya di dalam ruang

publik yang sudah tersedia. Namun, nampaknya kebebasan

berpendapat ini banyak disalahgunakan oleh sebagian orang

hingga muncul suatu studi akademis mengenai ujaran

kebencian.

Ujaran kebencian adalah perkataan ataupun tulisan

seseorang yang dibuat di muka umum yang bertujuan untuk

menyebarkan dan menyulut kebencian terhadap orang lain

ataupun kelompok yang berbeda pendapat, ras, suku, agama,

keyakinan, gender, dan sebagainya27

. Karena dianggap dapat

menimbulkan perpecahan, Indonesia membuat aturan

mengenai ujaran kebencian yang tertuang dalam UU No.19

27

Gun Gun Heryanto dkk, “Melawan Hoax di Media Sosial dan Media

Massa”, (Yogyakarta,2017), h.

Page 63: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

54

Tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik atau

yang biasa kita kenal dengan sebutan UU ITE.

Namun, adanya UU ini belum juga membuat

masyarakat kita sadar akan bahayanya menebarkan ujaran

kebencian di media sosial. Sifat peraturan yang pasif

membuat hukum di Indonesia terlihat tidak tegas. Hal ini

dikarenakan hukum akan bisa dilaksanakan ketika ada

seseorang yang merasa dirinya atau orang lain yang telah

dirugikan melapor kepada pihak penegak hukum.

Jika dilihat dari rentang waktunya, perbincangan

ujaran kebencian di media sosial sangat dipengaruhi oleh

dinamika kejadian yang disajikan oleh beragam

golongan.Selain itu, ujaran kebencian ujaran terhadap

presiden juga dipengaruhi oleh kegiatan ataupun keputusan

yang dibuat oleh presiden Jokowi.

“Ya, kalau sampai saat ini memang banyak sekali

ujaran kebencian yang ditujukan kepada presiden Jokowi.

Memang biasanya ujaran kebencian itu muncul setelah bapak

melakukan suatu kegiatan ataupun membuat keputusan.

Page 64: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

55

Terlebih lagi sekarang, tahun 2018 dan memasuki tahun-

tahun politik, dapat dilihat ujaran kebencian semakin

melonjak.”28

Seperti halnya ujaran kebencian yang menerpa

Presiden Jokowi soal banyaknya tenaga kerja asing terutama

China yang berada di Indonesia, isu ini sangat cepat tersebar

melalui media sosial, dan membangun pola pikir masyarakat

bahwa presiden Jokowi membuka peluang bagi tenaga kerja

asing yang terlalu banyak. Selain itu, rumor mengenai

kebnagkitan PKI di era Jokowi pun merambah, bukan hanya

itu, Presiden Joko Widodo pun mendapatkan julukan sebagai

antek-antek PKI. Beberapa rumor terus tersebar di media

sosial yang tak henti menghantam Presiden Republik

Indonesia, bahkan sampai mencuat di Facebook ucapan

mengenai orang tua Jokowi, yang tidak jelas asal usulnya.

Presiden Jokowi seakan tak pernah henti menjadi

bahan pembicaraan yang memenuhui ruang publik.

28

Berdasarkan hasil wawancara dengan Johan Budi tanggal 12 Juli 2018

di Istana Kepresidenan, Jakarta

Page 65: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

56

B. Konvergensi Simbolik Penanganan Ujaran Kebencian

Oleh KSP dan TKP

Terhitung sejak merambahnya dunia sosial di kalangan

masyarakat Indonesia, fenomena ujaran kebencian kerap kali

menjadi suatu wacana yang terkadang luput dari perhatian

hukum. Netizen semakin menguatkan keberadaannya dengan

mengumbar wacana ujaran kebencian. Kini rakyat Indonesia

lebih senang berkampanye menyuarakan pendapatnya di media

sosial. Dapat dilihat data sampai April 2017, total pengguna

facebook di Indonesia menempati urutan ke- empat di dunia.

Gambar 3

29

29

Data dari We Are Social yang diakses pada 7 September 2018 pukul

18.18 WIB.

Page 66: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

57

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa pengguna

facebook di Indonesia mencapai seratus juta akun. Dalam

peringkat dunia, Indonesia menempati posisi ke-empat setelah

Amerika, India, dan Brazil. Bahkan jika dibandingkan dengan

total pengguna facebook di Amerika, hanya berjarak 5%

darijumlah total pengguna akun.

Jika kita lihat media sosial kita saat ini memang dapat

dikatakan sangat jauh dari kata santun. Tak sedikit netizen yang

melakukan ujaran kebencian terhadap presiden dari sisi pribadi,

ataupun keputusan yang dikeluarkan oleh presiden. Namun,

banyak pula netizen yang melakukan pembelaan kepada

presiden secara pribadi, karena merasa mulai jengah dengan

akun-akun penyebar konten ujaran kebencian.

Seiring perkembangan zaman, perdebatan soal ujaran

kebencian menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat

Indonesia, sampai akhirnya pemerintah membuat aturan

mengenai hal tersebut pun masih saja ada yang melakukannya

sampai sekarang. Sampai akhirnya perbincangan ini sampai ke

Page 67: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

58

ranah istana, dan dijadikan suatu hal yang menurut mereka

setidaknya perlu untuk ditindak lanjuti.

Akhirnya, wacana ujaran kebncian terhadap presiden

Jokowi di media sosial menarik untuk diteliti, khususnya perihal

penanganan ujaran kebencian yang dilakukan oleh pihak istana.

Berikut ini, beberapa analisis tulisan terkait penanganan ujaran

kebencian oleh pihak istana yang tersebar di ranah publik.

1. Kontra Narasi Ujaran Kebencian oleh Kantor Staf

Presiden

Tabel 4.1

5 Sampel Ujaran Kebencian di Facebook

No Nama

Informan Judul Tulisan Bahasan Link Tulisan

1 JG Fakta: Hanya Sejak

Era Jokowi, PKI

Tiba-tiba Muncul

Secara Terang-

terangan.

Tulisan ini

membahas mengenai

tudingan bahwa

Jokowi adalah PKI

dan akan meminta

maaf pada PKI

https://www.face

book.com/jonru.

page

2 RMNS Pemerintah Paksa

Barang Haram ke

Anak-Anak

Tulisan ini

membahas persoalan

pemerintah tak akan

mampu tanggung

dosa atas haramnya

vaksin MR.

https://m.facebo

ok.com/story.ph

p?story_fbid=20

0447504625011

3&id=10000062

9114174

3 KPA Gunung Emas

Dikuasai Asing

Tulisan ini

menggambarkan

bagaimana sumber

emas dikuasai oleh

https://www.face

book.com/perma

link.php?story_f

bid

Page 68: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

59

Asing

4 TN Prabowo: Rupiah

melemah karena

Indonesia dikuasai

Asing

Tulisan ini

membahas persoalan

melemahnya rupiah

yang disebabkan

Asing telah

menguasai

Indonesia.

https://www.gos

umbar.com/artik

el/serbaserbi/201

8/09/09/prabowo

-ekonomi-

melemah-

karena-kita-

dikuasai-

asing/?utm_sour

ce=dlvr.it&utm_

medium=facebo

ok

5 MI

Kini, Pekerja Cina

Semakin Bernapas

Lega di Bumi Pertiwi

Ini

Tulisan ini

menyampaikan

banyanya tenaga

kerja asing yang ada

di Indonesia bahkan

melebihi tenaga

kerja Indonesia

https://www.face

book.com/perma

link.

Selanjutnya adalah kontra narasi oleh Kantor Staf Presiden di

Facebook

Tabel 4.2

No Infor

man Judul Tulisan Bahasan Link Tulisan

1 KSP Presiden

Jokowi:

Pemerintah

Tidak Akan

Minta Maaf

Pada PKI

Tulisan ini membahas

mengenai keputusan

pemerintah yang tidak

akan meminta maaf

pada PKI

http://presidenri.g

o.id/berita-

aktual/presiden-

jokowi-

pemerintah-tidak-

akan-minta-maaf-

pada-pki.html

2 KSP Darurat dan

Berbahaya,

Tulisan ini membahas

soal diperbolehkannya

http://presidenri.g

o.id/berita-

Page 69: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

60

Vaksin MR

Diperbolehkan,

Bahkan wajib

vaksin MR aktual/darurat-

dan-berbahaya-

vaksin-mr-

diperbolehkan-

bahkan-wajib.html

3 KSP Perjuangan

Mengambil Alih

Blok Tambang

Artikel ini

menggambarkan bahwa

presiden Jokowi sadar

akan banyaknya

perusahaan tambang

Indonesia yang dikuasai

asing, jadi beliau

merebutnya kembali.

http://presidenri.g

o.id/berita-

aktual/perjuangan-

mengambil-alih-

pengelolaan-blok-

tambang.html

4 KSP Rupiah Sempat

Tertekan, Krisis

Ekonomi 1998

Tak Akan

Terulang

Artikel ini membahas

soal menurunnya nilai

tukar rupiah, namun

dipastikan kejadian

1998 tidak akan

terulang

http://www.ksp.go

.id/rupiah-sempat-

tertekan-krisis-

ekonomi-1998-

tak-akan-

terulang/index.ht

ml

5 KSP Bahas Rakor

TKA,

Moeldoko:

Rumor Serbuan

Pekerja

Tiongkok Tak

Terbukti

Tulisan ini adalah suatu

bentuk klarifikasi

bahwa jumlah TKA

yang ada di Indonesia

khususnya Morowali

tidak sebanyak yang

dibicarakan.

http://ksp.go.id/ba

has-rakor-tka-

moeldoko-rumor-

serbuan-pekerja-

tiongkok-tak-

terbukti/

Untuk memudahkan analisis tulisan tersebut peneliti

bedah dengan mengikuti alur FTA yakni dimulai dari initial

basic concept. Istilah ini merupakan bagian komunikasi

primer yang mewakilkan keseluruhan konsep dalam teks dan

perbincangan. Terdapat empat istilah yang masuk ke dalam

Page 70: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

61

konsep dasar yakni Tema Fantasi, Tipe Fantasi, Syimbolic

Cue, dan Saga. 30

a. Analisis Tulisan Pertama: Pemerintah Tidak Akan

Minta Maaf Pada PKI.

Tulisan ini di posting pada 30 Juni 2016. Dalam

tulisan ini penulis (Kantor Staf Presiden) memberikan

gambaran bahwa pemerintah tidak ada niat untuk

meminta maaf pada keluarga Partai Komunis

Indonesia, karena PKI dianggap sebuah ancaman,

bukan hal yang harus dilindungi.

1) Tema Fantasi

Tema fantasi pada tulisan ini dapat kita lihat pada

tema besar yang diusung oleh penulis

yaitu:Pemerintah Tidak Akan Minta Maaf Pada

PKI. Penulis mencoba membangun opini kepada

publik dan berupaya berbagi kesadaran bahwa

30

Lihat Disertasi Gun Gun Heryanto, Universitas Padjajaran dengan

judul Konvergensi Simbolik di komunitas Virtual: Studi Pada Ruang Publik

Baru dalam Komunikasi Politik di Situs Jejaring Sosial dan Weblog Interaktif

Era Pemerintahan SBY-Boedino Dalam Kasus Century, H. 327.

Page 71: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

62

Presiden tidak akan melakukan upaya untuk

meminta maaf kepada PKI.

2) Symbolic Cue

Dalam tulisan ini, bentuk symbolic cue dapat

diamati pada kalimat: “Tidak ada rencana dan

pikiransama sekali saya minta maaf pada PKI.”

Dalam konteks ini, yang diamksud oleh penulis

adalah Jokowi sendiri yang sudah menegasakan

bahwa dirinya sebagai pemimpin Negara

menyatakan sikap bahwa pemerintah Republik

Indonesia, tidak peranah berencana untuk meinta

maaf pada PKI. Berikut penggalan artikel dari

KSP:

Presiden menegaskan bahwa pemerintah tidak

akan meminta maaf kepada PKI. “Tidak ada

rencana dan pikiran sama sekali saya minta

maaf pada PKI,” ucap Presiden ketika

memberikan sambutan pada acara buka puasa

bersama Keluarga Besar TNI di Plaz a Mabes TNI

Cilangkap, Jakarta Timur, Senin nJ Juni nali.

Page 72: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

63

3) Tipe Fantasi

Tipe fantasi yang digunakan yaitu

menegaskan tentang sikap pemerintah.Penulis

mencoba memberikan gambaran bahwa beberapa

hal yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk

menjaga keutuhan NKRI adalah dengan

mempertegas sikap pemerintah terhadap PKI ke

Ormas dan tokoh masyarakat setempat, agar tidak

mudah terbawa isu negative dan tidak benar. Hal

ini bisa ditemukan dalam penggalan artikel

berikut:

Presiden menegaskan bahwa dirinya seringkali

menegaskan tentang sikap pemerintah ini, baik

kepada ormas Islam Nahdlatul Ulama dan

Muhammadiyah dan juga tokoh-tokoh

masyarakat.“„Terutama saat Kesaktian Pancasila

di Lubang Buaya tahun lalu. Tapi ada yang

goreng-goreng sehingga muncul isu. Jangan

didengarkan. Tidak akan minta maaf pada PKI,”

ujar Presiden.

4) Saga

Dalam tulisan ini saga dapat kita temukan

dalam kalimat berikut: kita harus jadi bangsa

yang siap berkompetisi

Page 73: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

64

Berikut penggalan kalimatnya:

Saat ini, lanjut Presiden, hal yang paling penting

adalah bagaimana melangkah ke depan, meski

tidak dipungkiri ada masa kelam pada masa lalu.

“Agar menyongsong masa depan lebih baik dan

peristiwa tidak terjadi lagi, maka kita harus jadi

bangsa yang siap berkompetisi,” kata Presiden.

Dalam saga ini, penulis seperti memberikan

titik terang bahwa agar kejadian pembantaian oleh

PKI bisa dijadikan pelajaran untuk menyongsong

masa depan bangsa yang lebih baik. satu hal yang

dapat dicegah agar peristiwa tersebut tidak

terulang adalah, bangsa Indonesia harus siap

berkompetisi dengan negara lain di belahan dunia.

b. Analisis Tulisan Kedua: Darurat dan Berbahaya,

Vaksin MR Diperbolehkan, Bahkan wajib.

Tulisan yang dibuat oleh Kantor Staf Presiden ini

diterbitkan pada 22 September 2018. Tulisan ini

termasuk salah satu penanganan Kantor Staf Presiden

terhadap Ujaran Kebencian terhadap presiden Jokowi

di Facebook.

Page 74: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

65

1) Tema Fantasi

Tema fantasi mewujudkan sebuah pesan

dramatis yang menggambarkan sebuah kasus yang

menjelaskan keadaannya. Dalam konteks tulisan

ini tema fantasi yang diangkat adalah Vaksin MR

Diperbolehkan Bahkan Wajib.

Tema fantasi Vaksin MR Diperbolehkan

Bahkan Wajib ini menjadi semacam tema besar

yang ingin disampaikan oleh penulis. Tema untuk

menunjukkan bahwa vaksin MR kini

diperbolehkan, bahkan wajib karena hal yang

darurat.

2) Symbolic Cue

Dalam tulisan ini symbolic cue terdapat pada

tulisan: Fatwa. Berikut penggalan kalimat

tersebut:

Sebenarnya, menurut Ketua MUI, terkait masalah

vaksin, MUI sudah mengeluarkan fatwa pada

tahun 2016. Itu fatwa MUI No. 4 Tahun 2016

sudah diputuskan bahwa melakukan imunisasi

yang mengancam, menimbulkan penyakit,

Page 75: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

66

kecacatan yang berkelanjutan, maka bukan hanya

boleh (digunakan), bahkan wajib.

“Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan

(Kemenkes), Rubella ini sangat berbahaya. Kalau

bahaya itu diyakini, kalau bahasa ulama, artinya

memang bahaya, merupakan kewajiban,” jelas

Ma‟ruf Amin.

Kata fatwa, intinya penulis menilai bahwa

status vaksin MR yang selama ini diyakini

masyarakat adalah haram, sudah ada landasan

yang jelas dan keputusan dari MUI bahwa vaksin

tersebut diperbolehkan bahkan di wajibkan karena

keadaan darurat.

3) Tipe Fantasi

Dalam tulisan ini tipe fantasi ada pada

kalimat:MUI sudah mengeluarkan dua fatwa.

Karena itu, Ketua MUI Ma‟ruf Amin menekankan,

bahwa pihaknya sangat prihatin terhadap capaian

imunisasi vaksin MR ini yang hinga saat ini baru

mencapai 48 persen.

“Karena itu, harus ada upaya-upaya maksimal

melibatkan semua pihak. Kami, MUI sudah

mengeluarkan dua fatwa dan kami siap

mensukseskan Vaksin Rubella ini,” pungkas

Ma‟ruf Amin.

Page 76: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

67

Penulis seolah memberikan keyakinan kepada

masyarakat bahwa dalam kasus ini MUI sebagai

lembaga yang memmiliki otoritas dalam penentuan

halal dan haram, menyatakan bahwa vaksin MR

diperbolehkan bahkan wajib.

4) Saga

Bentuk saga dapat ditemukan dalam kalimat:

Rubella ini sangat berbahaya. Kalimat tersebut

menegaskan bahwa virus rubella sangat berbahaya

dan mengancam keselamatan para peneurus

bangsa.

Berikut penggalan kalimat tersebut:

“Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan

(Kemenkes), Rubella ini sangat berbahaya. Kalau

bahaya itu diyakini, kalau bahasa ulama, artinya

memang bahaya, merupakan kewajiban,” jelas

Ma‟ruf Amin.

Tadi, lanjut Ketua MUI, sudah disebutkan dan

ditunjukan langsung contohnya. Ini sangat

bahaya. “Kalau generasi muda Indonesia akan

seperti itu, kita akan menjadi bangsa yang lemah.

Akan kalah berkompetisi dengan bangsa yang

lain,” ulas Ma‟ruf Amin.

Page 77: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

68

c. Analisis Tulisan Ketiga: Perjuangan Mengambil

Alih Blok Tambang

Tulisan ini dibuat oleh Kantor Staf Presiden, yang

diterbitkan pada 8 Agustus 2018. Tulisan ini

diberitakan kepada khalyak demi memberikan kontra

narasi terhadap pencemaran nama baik Presiden

Jokowi yang terkait dengan perusahaan tambang

dikuasai oleh perusahaan Asing.

1) Tema Fantasi

Dalam tulisan ini tema fantasi yang menonjol

ada pada kalimat: Perjuangan Mengambil Alih

Blok Asing.

Berdasarkan kalimat diatas, penulis berupaya

membangun opini kepada publik bahwa

pemerintah telah berupaya merebut beberapa

perusahaan tambang di Indonesia yang dikuasai

oleh asing.

Page 78: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

69

2) Symbolic cue

Tulisan ini menampilkan bentuk symbolic cue

yang bisa dibaca pada kalimat: Pemerintah

mengambil langkah Serius. Berikut penggalan

kalimatnya:

Pemerintah mengambil langkah serius terhadap

upaya penguasaan negara terhadap sumber daya

alam minyak dan gas. Beberapa aset yang

berhasil diambil alih pengelolaannya oleh

Indonesia antara lain Blok Minyak dan Gas Bumi

(Migas) Mahakam di Kalimantan Timur dan yang

terbaru Blok Migas Rokan di Riau.

“Blok Mahakam dulu dimiliki Prancis dan

Jepang, 100 persen sekarang kita berikan pada

Pertamina. Blok Rokan dulu dikelola Chevron,

Amerika, sekarang sudah diambil oleh Pertamina

100 persen juga,” kata Presiden saat meresmikan

Pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten

Bogor, pada Rabu, 8 Agustus 2018.

Kalimat ini mencoba menceritakan kepada publik

bahwa pemerintah benar-benar memikirkan cara dan

melakukan segenap upaya untuk merebut saham

perusahaan tambang milik asing.

Page 79: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

70

3) Tipe Fantasi

Tipe fantasi yang menonjol yaitu: Indonesia

nantinya dapat meningkatkan kepemilikan

saham Freeport. Intinya penulis menuturkan

bahwa pemerintah mengupayakan agar Indonesia

nantinya dapat merasakan hasil yang

menguntungkan dari proses bagi hasil saham

Freeport.

Hal tersebut bisa kita amati dalam tulisan:

Upaya panjang tersebut pada akhirnya

membuahkan sebuah kesepakatan awal di mana

Indonesia nantinya dapat meningkatkan

kepemilikan saham Freeport Indonesia menjadi

51 persen.

Meski demikian, kesepakatan awal tersebut justru

sempat menuai nada sumbang dari sejumlah pihak

dari dalam negeri. Menurut Presiden, langkah

penting ini seharusnya didukung penuh sebagai

bagian dari mengupayakan kedaulatan negara

atas sumber daya alam yang dimilikinya.

“Mestinya seluruh rakyat mendukung penuh agar

itu betul-betul bisa dikelola oleh bangsa ini,”

tandasnya

.

4) Saga

Dalam tulisan ini bisa diperhatikan pada

kalimat: bagi hasil yang lebih adil dan

Page 80: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

71

menguntungkan Indonesia dari Freeport.

Penulis menunjukan bahwa upaya pemerintah

masih terus menerus dilakukan agar Indonesia

dapat memiliki seutuhnya saham perusahaan

tambang yang ada di wilayah Indonesia.

Selain itu, Kepala Negara juga mengabarkan

upaya yang masih ditempuh pemerintah untuk

dapat mendapatkan bagi hasil yang lebih adil dan

menguntungkan Indonesia dari Freeport.

“Freeport, wah ini memang sulit banget,”

ucapnya.

Menurut Presiden, selama 40 tahun rakyat

Indonesia hanya menikmati bagi hasil pengolahan

sebesar 9,3 persen dari Freeport Indonesia.

Karena itu, pihaknya dalam 3,5 tahun belakangan

ini masih terus mengupayakan negosiasi soal

divestasi saham Freeport ini.

“Saya negosiasi 3,5 tahun, alot sekali. Jangan

dipikir itu mudah. Saya sampaikan, jangan

mundur! Minta mayoritas 51 persen. Ditawar 30

persen tidak boleh, 51 persen mayoritas!”

tuturnya.

d. Analisis Tulisan Ke-Empat: Rupiah Sempat

Tertekan Isu Ekonomi 1998 Tak Akan Terulang

Tulisan yang di-posting pada 7 September 2018.

Tulisan ini menarik dikaji dalam kaitannya kontra

Page 81: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

72

narasi Kantor Staf Presiden mengenai isu menurunnya

nilai tukar rupiah.

1) Tema Fantasi

Dalam tulisan ini tema fantasi yang meonjol

terlihat dari tema besar yang diangkat oleh

penulis, yaitu: Mata uang rupiah sempat

tertekan oleh dollar AS.

Meskipun mata uang rupiah sempat tertekan

oleh Dolar AS, krisis ekonomi seperti tahun 1998

diyakini tidak akan terjadi. Penegasan itu

disampaikan Deputi Bidang Kajian dan

Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis Kantor

Staf Presiden Denni Puspa Purbasari.

“Semua pembicara sudah sama poinnya bahwa

kondisi sekarang berbeda dengan tahun 1998.

Kita tidak akan seperti 1998, tetapi memang kita

semua harus melakukan penyesuaian dan

pemerintah makin mawas diri. Pemerintah tidak

pernah menganggap depresiasi rupiah tidak

serius,” tegas Denni

Dari tema fantasi yang dibagikan oleh penulis

kepada pembaca ini adalah gambaran sebuah

kasus. Persoalan yang kini meluap adalah soal

nilai tukar rupiah yang tertekan oleh Dolar AS.

Page 82: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

73

2) Symbolic Cue

Bentuk symbolic cue bisa terlihat jelas pada

kata: Terpuruk. Dalam konteks ini, persoalan

mengenai nilai tukar rupiah yang melemah bukan

berarti menyebabkan kondisi ekonomi terancam.

Keyakinan Indonesia tak akan terpuruk seperti

tahun 1998 ini juga diamini oleh para pembicara

lain yakni mantan Menko Ekuin Kwik Kian Gie,

mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu,

politisi PDI Perjuangan Andreas Eddy Susetyo

dan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia Ari Kuncoro.

3) Tipe Fantasi

Berikut ini tipe fantasi yang bisa ditelaah

dalam kontra narasi yang dibuat oleh kantor staf

presiden adalah: kondisi ekonomi saat ini lebih

disebabkan karena faktor eksternal yaitu

kebijakan Bank Sentral AS. Intinya kondisi

ekonomi yang terjadi sekarang lebih banyak

disebabkan karena faktor eksternal, yaitu kebijakan

Bank Sentral AS.

Denni menyatakan, penjelasan dari pemerintah

sudah cukup proporsional, bahwa kondisi ekonomi

Page 83: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

74

pada saat ini lebih disebabkan karena faktor

eksternal yaitu kebijakan Bank Sentral AS yang

menaikkan tingkat suku bunga ditambah dengan

kebijakan fiskal Presiden Donald Trump yang

sangat ekspansif yang menyebabkan defisit fiskal

AS melebar, yang ditutup dengan penerbitan surat

utang dengan suku bunga yang lebih tinggi. Akibat

dari kebijakan moneter dan fiskal AS ini, modal

mengalir dari emerging market termasuk

Indonesia ke AS. Permintaan dolar pun naik,

harga dolar naik.Menurut doktor ekonomi lulusan

University of Colorado itu, di samping sebab

eksternal Pemerintah juga telah menyampaikan

masalah ekonomi domestik kita yakni

defisit neraca transaksi berjalan sebagai penyebab

melemahnya Rupiah terhadap dolar AS. Namun ini

bukanlah hal baru. Defisit neraca transaksi

berjalan sudah terjadi sejak 2012, bahkan pernah

mencapai lebih dari 4% di masa lalu. “Penyebab

dari defisit ini adalah produktivitas kita yang

rendah, yang menyebabkan kita tidak memiliki

daya saing untuk mengekspor,” katanya.

4) Saga

Saga bisa ditemukan pada kalimat:

Bergantung pada Dolar AS. Dalam hal ini

penulis seakan menekan kepada pambaca bahwa

kondisi perekonomian memang disebabkan oleh

mata uang Dolar AS yang memilki kekuasaan

tinggi.

Page 84: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

75

Kenapa kita bergantung pada Dolar AS, Denni

menjelaskan bahwa dalam perdagangan global,

mata uang Dolar AS sering berperan sebagai

„vehicle currency‟. “Itu adalah mata uang yang

disepakati oleh penjual dan pembeli ketika

melakukan perdagangan atau pembayaran

internasional,” ungkap Denni.

e. Analisis Tulisan Kelima: Bahas Rakor TKA,

Moeldoko: Rumor Serbuan Pekerja Tiongkok Tak

Terbukti

Dalam tulisan ini di-posting pada 7 Agustus 2018.

Paparan artikel ini menuliskan tentang tenaga kerja

asing yang rumornya membludak di Indonesia.

1) Tema Fantasi

Tema fantasi menunjukkan pesan yang

menggambarkan sebuah karakter pada kasus yang

diperjelas oleh keadannya. Dalam konteks ini

gambaran sebuah kasus yang diusung oleh kantor

staf presiden bisa dilihat pada tema pokok yang

dibuat yaitu: serbuan pekerja Tiongkok tak

terbukti. Jika dilihat tema tersebut sudah jelas

Page 85: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

76

menggambarkan bahwa isu banyaknya tenaga

kerja Tiongkok di Indonesia tidak benar.

2) Symbolic Cue

Symbolic cueada pada tulisan: Hantaman isu

tenaga kerja asing seperti gelombang yang tak

pernah usai.

“Hantaman isu tenaga kerja asing ini seperti

gelombang yang tak pernah selesai. Untuk itu,

sore ini kita hadirkan semua sektor terkait

ketenagakerjaan. Juga ada teman-teman

wartawan di lokasi, agar bisa menjelaskan

langsung apa yang sebenarnya terjadi,” kata

Moeldoko membuka pertemuan.

Dalam konteks ini intinya menggambarkan

bahwa persoalan mengenai tenaga kerja asing di

Indonesia seperti tidak pernah ada habisnya.

3) Tipe Fantasi

Tipe fantasi yang dibagikan penulis yaitu pada

kalimat: Tak terlihat ada TKA Tiongkok

berkeliaran. Hal ini bisa diperhatikan pada

kalimat:

Para jurnalis ini pun „blusukan‟ hingga ke

kantin, fasilitas kesehatan, tempat tinggal atau

Page 86: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

77

mess, serta politeknik. “Tak terlihat ada TKA

Tiongkok berkeliaran. Menu makanan pun kami

datangi hingga ke tempat penyimpanannya.

Semua halal. Ayam, sayur. Tak ada babi yang

dikonsumsi oleh TKI,” urai David.

Sementara itu, Kartika menjelaskan, di IMIP

total ada 3.121 TKA, sementara jumlah pekerja

lokal mencapai 25.447 orang. “Total TKA hanya

10,9 persen dari keseluruhan pegawai di

kawasan ini,” papar Kartika.

KSP mencoba memperjelas persolaan isu

tengaa kerja asing dibuktikan dengan ucapan para

jurnalis yang terjun langsung disana dan

mengatakan bahwa pekerja Tiongkok tidak

sebanyak yang dirumorkan.

Page 87: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,

peneliti dapat menyimpulkan:

1. Dalam menangani ujaran kebencian yang ditujukan

kepada Presiden Jokowi, Tim Komunikas iPresiden dan

Kantor Staf Presiden melakukan berbagaicara. Pertama

Tim Komunikasi Presiden bertindak sebagai pemberi

nasihat kepada presiden mengenai apa yang harus

dilakukan oleh presiden ketika diterpa oleh ujaran

kebencian. Kedua, jika memang ujaran kebencian yang

ditujukan kepada presiden tidak bersifat krusial, Tim

Komunikasi Presiden, khususnya Johan Budi memberikan

klarifikasi dihadapan para media. Ketiga, ketika ujaran

kebencian sudah mulai menyebar kesetiap lapisan

masyarakat, biasanya Tim Komunikasi Presiden

berdiskusi dengan Kantor Staf Presiden dan lembaga

Page 88: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

79

kementrian terkait untuk merumuskan solusi yang harus

dilakukan.

2. Lain halnyadengan Kantor Staf Presiden. Dalam

memecahkan persoalan ujaran kebencian yang menerpa

Presiden, Kantor Staf Presiden akan melakukan berbagai

cara. Pertama KSP akan mengonfirmasi isu dengan

bekerja sama oleh lembaga/kementrian terkait dand engan

Tim Komunikasi Presiden. Kedua KSP akan membuat

suatu kontra narasi dengan melalui proses perankingan

isu atau monitoring yang dilakukan setiap hari baik

melalui portal media online ataupun media mainstream

mengenai ujaran kebencian yang dialami oleh presiden

Jokowi. Ketigakontra narasi yang dibuatakan disebarkan

melalui media online yang dimiliki oleh Kantor Staf

Presiden, dan biasanya bekerja samadengan Kementrian

Komunikasi dan Informasi untuk turut mendiseminasikan

narasi yang dibuat.

Page 89: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

80

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti

memiliki saran sebagai berikut:

1. Untuk Tim KomunikasiPresiden

a. Tim Komunikasi Presiden hendaknya lebih berperan

aktif dalam membantu proses komunikasi presiden.

Karena tidak mungkin jika semua persoalan

komunikasi public dilimpahkan langsungke Presiden.

b. Tim Komunikasi Presiden hendaknya diberikan

kewenangan untuk memberikan solusi terkait isu yang

menerpa Presiden. Dalam hal ini bukan hanya isu

strategis, tetapi juga isu yang dapat mengganggu

kinerja presiden.

c. Tim Komunikasi Presiden baiknya berperan sebagai

pusat kordinasi komunikasi di lingkungan istana.

Sehingga istana bias memiliki narasi tunggal dalam

menjawab isu yang berkembang

Page 90: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

81

2. Untuk Kantor Staf Presiden

a. Kantor Staf Presiden sebaiknya lebih berperan aktif

dalam mendiseminasikan narasi tunggal, sehingga

nantinya public tidak mudah terkecoh oleh isu yang

dikembangkan media online ataupun media

mainstream.

b. Kantor Staf Presiden hendaknya memiliki indicator

keberhasilan mengenai narasi tunggal yang dibuat.

Agar nanti nya bias dinilai kontra narasi yang dibuat

berpengaruh atau tidak dihadapan publik.

c. Kantor Staf Presiden baiknya selalu

mengkordinasikan narasi yang akan dikeluarkan

kepada Tim Komunikasi Presiden dan lembaga/

kementrian terkait. Sehingga nantinya tidak muncul

narasi ganda di lingkungan istana

3. Untuk Akademisi

Sebaiknya kajian seputar ujaran kebencian terus

dikembangkan. Risetini dapat ditindak lanjuti dengan

meneliti keberhasilan yang dilakukan oleh suatu lembaga

Page 91: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

82

untuk menjaga citra dan membangun narasi tunggal untuk

mengendalikan opini publik. Sehingga dapat

meminimalisir ujaran kebencian yang bertebaran di media

sosial.

C. KekuranganPenelitian

Penelitian ini hanya focus membahas seputar ujaran

kebencian yang ditujukan kepada Presiden Jokowi sebagai

pimpinan Negara sehingga dengan segala keterbatasan

peneliti hanya dapat menyuguhkan beberapa contoh kasus

ujaran kebencian dan penanganan yang dilakukan oleh Tim

Komunikasi Presidendan Kantor Staf Presiden Republik

Indonesia.

Page 92: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

83

DAFTAR PUSTAKA

Arfin, A. (2011). Komunikasi Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arifin, Z. (2012). Penelitian Pendidikan – Metode dan Paradigma Baru.

Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.

Arikunto, S., Suharjono, & Supardi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Bumi Aksara.

Boorman, E. (n.d.). Symbolic Convergence Theory: A

CommunicationFormulation.Https://Academia.oup.com.

Bungin, B. (2010). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darmadi, H. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial.

Bandung: Alfabeta.

Denzin, N., & Lincoln, Y. S. (2009). Handbook Of Qualitative

Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Effendi, O. U. (2009). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Griffin, E. (2003). A First Look at Communication. New York:

McGraw Hill.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Teori dna Praktek.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hamidi. (2004). Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis

Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM

Press.

Heryanto, G. G. (2016). Diskurs Islam Nusantara di Media Sosial.

Jakarta: Laswell Visitama.

Page 93: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

84

Heryanto, G. G. (2018). Problematika Komunikasi Poltik. Yogyakarta:

IRCiSoD.

Heryanto, G., Wahyudin, A., Zamroni, M., Ali, M., Sanuantari, M., &

Juniawati. (2017). Melawan Hoax Di Media Sosial dan Media

Massa. Yogyakarta: Trusmedia Publishing.

Hidayah. (2004). Budaya Islam: Tahlil. Jakarta: PT. Variapop Group.

Houben, R. (n.d.). Netizens and Communication: A New Paradigm.

www.columbia.edu.

Kaplan, & Haenlein. (2010). Users of the Worlds, Unite! The

Challenge and Opportunities of Social Media. Bussines

Horizon.

Lincoln, D. a. (2009). Handbook Of Qualitative Research. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Moeloeng, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Morissan. (2013). Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Nasrullah, R. (2015). Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budyaa dan

Sosioteknologi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nisa, P. K. (2016). Kumpulan Makalah Sosilogi Komunikasi Massa

Dalam Teori dan Praktek. Jakarta.

Santoso, E. (n.d.). Pengendalian Pesan Kebencian di Media Baru

Melalui Peningkatan Literasi Media. Jurnal.fisip.unila.ac.id.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

https://apjii.or.id diakses pada Rabu, 21 Maret 2017

Page 94: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

85

https://nasional .kompas.com/ Yoga sukmana. Ujaran Kebencian Dan

Dua Sisi Media Sosial, di akses pada 27 Maret 2018

Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. Diakses pada Senin, 16 April

2018

Rubrik.okezone.com. Diakses pada 13 Mei 2018.

http://www.cnnindonesia .com diakses pada 17 Mei 2018

ksp.go.id

Presidenri.go.id

https://www.facebook.com/jonru.page

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2004475046250113&id=

100000629114174

https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid

https://www.gosumbar.com/artikel/serbaserbi/2018/09/09/prabowo-

ekonomi-melemah-karena-kita-dikuasai-

asing/?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook

https://www.facebook.com/permalink.

http://presidenri.go.id/berita-aktual/presiden-jokowi-pemerintah-tidak-

akan-minta-maaf-pada-pki.html

http://presidenri.go.id/berita-aktual/darurat-dan-berbahaya-vaksin-mr-

diperbolehkan-bahkan-wajib.html

http://presidenri.go.id/berita-aktual/perjuangan-mengambil-alih-

pengelolaan-blok-tambang.html

http://www.ksp.go.id/rupiah-sempat-tertekan-krisis-ekonomi-1998-tak-

akan-terulang/index.html

http://ksp.go.id/bahas-rakor-tka-moeldoko-rumor-serbuan-pekerja-

tiongkok-tak-terbukti/

Page 95: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

86

LAMPIRAN:

Transkip Wawancara

T: Tanya

J: Jawab

Nama Narasumber: Ir. Johan Budi

Pekerjaan: Tim Komunikasi Presiden

Waktu Wawancara: 12 Juli 2018

Tempat: Istana Negara Republik Indonesia, Jakarta

T: Apa tugas dan fungsi Tim Komunikasi Presiden?

J: Sebenarnya Tim Komunikasi Presiden itu bukan hanya saya

saja. Ada dua orang lainnya yaitu pa Sukardi Rinakit dan Ari

Dwipayana. Tugas kami tentunya menjadi jembatan

komunikasi presiden kepada publik. Namun bukan berarti

apa yang diucapkan oleh presiden semata-mata usulan dan

nasihat dari kami. Dalam proses komunikasi presiden ada

juga struktur kelembagaan di kementrian Sekretariat Negara

bagian Pers dan Protokol.

T: Apa saja tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan

komunikasi oleh Tim Komunikasi Presiden?

J: Sejauh ini tantangan yang kami hadapi dalam mengelola

komunikasi presiden adalah sinergitas antar setiap elemen

Page 96: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

87

yang terkait. Namun untuk saat ini kami sudah mencoba

sebaik mungkin agar setiap apa yang dikatakan dan mewakili

pihak istana, tentunya merupakan satu narasi tunggal.

T: Bagaimana fenomena ujaran kebencian yang terjadi kepada

presiden Jokowi di media sosial?

J: Ya, kita semua tau di era digital ini semuanya bebas

mengeluarkan pendapat, sampai pada akhirnya kita sendiri

yang tidak bisa mengontrol hal tersebut. Oleh karena itu,

sudah dibuat kan aturan yang membatasi kebebasan tersebut.

Kalau soal ujaran kebencian yang ada kepada presiden ini

bisa jadi memang orang tersebut tidak suka kepada presiden,

ataupun dia sengaja melakukannya karena ada kepentingan,

atau karena saingan yang berkiatan dengan kegiatan parpol.

Kalau kita pihak istana ya menganggapinya tentu miris.

Namun kita ini kan Negara hukum, ya kita kembalikan lagi

kepada hukum yang berlaku.

T: Apakah Tim Komunikasi Presiden memiliki devisi khusus

untuk menangani media sosial?

Page 97: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

88

J: Tentunya dalam era digital sekarang media sosial lebih

bnayak diminati daripada media mainstream. Kalau devisi

khusus untuk menangani ujaran kebencian dari TKP ya tidak

ada. Tetapi ada tim lagi yang menangani media sosial.

Namun tetap konten yang dimuat merupakan keputusan dari

presiden. Tim tersebut hanya mengelola. Staf khusus

memberikan saran dan presiden yang memutuskan.

T: Apakah pernah ada kajian khusus terkait dengan ujaran

kebencian oleh Tim Komunikasi Presiden selama

pemerintahan Jokowi?

J: Kalau kajian khusus untuk ujaran kebencian sepertinya tidak

ada, karena ujaran kebencian itu hanya ditujukan ke individu

dalam hal ini pribadi. Tetapi kami melakukan diskusi untuk

mengetahui kondisi terkini terkait isu yang sedang beredar.

T: Bagaimana cara Tim Komunikasi Presiden menjelaskan

kepada publik mengenai fenomena ujaran kebencian?

J: Sejauh ini penanganan yang kami lakukan tentunya tentunya

memberikan saran kepada presiden untuk berbicara langsung

di hadapan publik terkait ujaran kebencian yang menimpa

Page 98: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

89

dirinya di media sosial. Terkadang juga kami yang

memberikan penjelasan kepada pihak media terkait ujaran

kebencian yang menimpa seorang kepala negara. Tapi bisa

juga kementrian yang berkaitan seperti Kemkominfo yang

membuat penjelasan dan mensosialisasikan melalui kanal,

dan terkadang juga membuat narasi.

T: Sejauh ini apakah ada indikator keberhasilan penanganan

ujaran kebencian yang dilakukan oleh Tim Komunikasi

Presiden?

J: Indikator keberhasilan itu sebenarnya bisa dilihat dari survey.

Apakah setelah ada Tim Komunikasi Presiden citra presiden

Jokowi menjadi lebih baik atau tidak. Sejauh ini belum ada

survey terkait hal tersebut. Sehingga saya pun belum

mengetahui seperti apa indikatornya.

T: Apa dampak ujaran kebencian terhadap presiden Jokowi di

media sosial terhadap citra presiden?

J: Kalau berbicara dampak ya pastinya itu publik sendiri yang

bisa menjawab. Karena sebaik apapun citra yang dibentuk

Page 99: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

90

atau strategi apaun yang dibangun, tetap publik lah yang

menilai citra Presiden Jokowi.

T: Bagaimana sikap yang seharusnya dilakukan oleh Presiden

menyikapi fenomena ujaran kebencian?

J: Sikap presiden yang seharusnya dilakukan adalah dengan

menyampaikan literasi digital kepada masyarakat melalui

media sosial. Dapat dilihat konten media sosial Jokowi

sering mengajak mesyarakat untuk bijak dan santun

menggunakan media sosial.

Page 100: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

91

Nama Narasumber: Agustinus Eko Rahardjo

Pekerjaan: Tenaga Ahli Madya Deputi 4 Kantor Staf Presiden

Waktu Wawancara: 5 September 2018

Tempat: Bina Graha

T: Bagaimana tanggapan Pak Jojo selaku tenaga ahli madya

mengenai merambahnya kasus ujaran kebencian terhadap

presiden Jokowi?

J: Ujaran kebencian memang tidak dapat dipungkiri semakin

banyak dan membanjari kanal media sosial di Indonesia.

Menurut saya ya, ujaran kebencian ini terjadi karena media

sosial ini bebas sekali, ditambah lagi literasi terhadap

masyarakat mengenai etika bermedia sosial itu sendiri.

Sehingga kebanyakan orang sekarang menggunakan media

sosial semen-mena. Nah bahkan itu, sampai pemimpin

negara pun ikut terkena imbasnya. Bahkan sekarang ujaran

kebencian terhadap Jokowi malah semakin banyak, kita bisa

lihat sendiri. Setiap apaun yang dilakukan oleh Jokowi, entah

mengapa ada saja celah untuk netizen mengeluarkan ujaran

kebencian.

Page 101: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

92

T: Apa saja tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan

komunikasi oleh Kantor Staf Presiden?

J: Sejauh ini tantangan yang kami hadapi meliputi persoalan

sinergitas data antar kementrian dan lemga aterkait. Dan juga

bagaimana caranya agar narasi yang dibangun oleh kami,

bisa membanjiri ruang publik.

T: Apakah Kantor Staf Presiden memiliki devisi khusus untuk

menangani media sosial?

J: Kalau devisi khusus media, tentu saja yang menangani deputi

4 ini, bagian komunikasi politik dan diseminasi informasi.

Dan di dalam deputi 4 tiap-tiap orang memilki pekerjaan

yang berbeda, kalau untuk website ada saya dan rekan saya

mas wisnu, untuk instagram pun ada satu tenaga terampil

yang khusus menangani instagram. Saya juga mengelola

twitter dan facebook. Tapi itu semua masuk kedeputian 4,

bukan berarti ada tim khusus lagi. Hanya saja pekerjaan tiap

orangnya yang lebih spesifik. Namun kami juga tentunya

bekerjsama dengan semua deputi, dan bahkan semua

kementrian lembaga pun kami libatkan.

Page 102: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

93

T: Bagaimana cara KSP menanggulangi ujaran kebencian yang

beredar?

J: Iya, sejauh ini semua narasi yang kita bangun itu pasti

berdasarkan data dan fakta, kita juga terkadnag mengundang

para kementrian terkait untuk meminta data yang akurat.

Kemudian data tersebut kita kemas sedemikian rupa agar

masyarakat bisa dnegan mudah mencerna pesan yang

terkandung di dalamnya. Sekarang ini, hampir setiap

kegiatan atau event yangs dang berlangsung kita bbuat desian

infografisnya. Misalkan sekarang ini sedang Asian Games,

kita nantinya akan selalu mengupdate info-infonya lewat

gambar, video ataupun tulisan. Selain itu, kita juga pernah

mengadakan pres conference ketika isu yag dibawa sudha

sangat krusial. Misalnya ketika adanya ujaran kebencian soal

tenaga kerja asing di Indonesia semakin membludak. Kita

langsung memanggil kementtrian terkait, memberikan

kesempatan pada wartawan untuk melihat langsung kondisi

disana (waktu itu morowali) lalu mengadakan pres

conference.

Page 103: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

94

T: Bagaimana cara KSP menjelaskan kepada publik soal ujaran

kebencian?

J: Iya kalau kami sebenarnya menjelaskan kepad apublik secraa

jelas dan rigid pastinya, dengan menggunakan data yang

kami punya. Kami sampaikan kepada media hal yang

sebenrnya seprti apa. menunjukan kepada masyarakat apa

yang sebenarnya terjadi, dan apa saja dampak untuk

masyarakatnya. Sekarang kita juga sudah mencoba metode-

metode baru untuk mendiseminasikan itu. Kita sedang

mencoba menggunakan video testimony dari masyarakat.

seperti yang kita tau, masayarakt sekarang lebih suka yang

simple, mereka lihat gambarnya saja sudah paham apa

maksudnya. Nah kita mau membuat data yang kita punya ini

menjad sederhana, dan harapannya masarakat bisa mengerti

dan tersedukasi dengan hal ini.

T: Apakah KSP mengadakan monitoring isu yang sedang

berkembang di publik?

J: Iya, tentu saja kami memonitoring isu yang berkembang

setiap harinya. Agar ketika nantinya ada isu yang kira-kira

Page 104: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

95

membelok dan tidak sesuai dengan kenyataanya, kita bisa

langsung menanggulanginya dan meminta para wartawan

untuk mengklarifikasi.

T: Apakah ada indikator keberhasilan penanganan yang

dilakukan oleh KSP?

J: Kalau untuk monitoring indikator keberhasilan narasi yang

dibangun itu, kita belum punya yang seperti itu. Kita hanya

monitoring biasa via aplikasi dan google. Seperti kemarin

ada berita di entikong itu berapa banyak media yang memuat

hal tersebut. Kita hanya cek secara manual saja.

T: Bagaimana alur KSP membuat narasi untuk menanggulangi

ujaran kebencian?

J: Alurnya itu ya pasti KSP menganalisa dulu apa permasalahan

yang sebenarnya terjadi. Kalau kita sudah tau, kita kana

kumpul semua kementrian terkait dan bahkan para wartawan

media kita ajak kumpul, lalu kita akan buka data masing-

masing. Nah dari situ pasti terlihat letak masalah yang

sesungguhnya ada dimana. Baru kita buatkan klarifikasinya.

Page 105: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

96

Nama Narasumber: Agung Rulianto

Pekerjaan: Tenaga Ahli Madya Deputi 4 Kantor Staf Presiden

Waktu Wawancara: 1 Oktober 2018

Tempat: Hotel Depok

T: Bagaimana tanggapan KSP soal ujaran kebencian terhadap

presiden Jokowi?

J: sebenarnya tugas kita yang membuat narasi itu sebenarnya

memang bukan semata-mata untuk menanggulangi ujaran

kebencian saja. Dan juga tidak semua berita atau isu yang

muncul dibuat narasi dan kontra narasinya. Sementara

untuk saat ini kita memang dibagi tugas dalam menangani

isu dan membuat narasi serta kontra narasi. Saya dan wisnu

di bagian narasi. Tugas saya dan wisnu ini lebih kepada

klarifikasi data yang benar.

T: Bagaimana cara KSP menanggulangi ujaran kebencian

terhadap presiden Jokowi?

J: saat ini hal yang paling sering kita lakukan ya mengklarifikasi

data-data yang salah menngenai isu yang diangkat. Kalau

soal ujaran kebencian pada pribadi presiden, saya rasa itu

bukan wewnang kami. Toh karena pribadi prresiden pun

tidak merasa atau membiarkan hal itu terjadi. Kan sekarang

Page 106: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

97

tindak pidana untuk pelaku ujaran kebencian ini harus

pribadi yang merasa terhina yang melaporkan. Sementara

presiden ini kan tugasnya banyak, bukan hanya untuk

menanggapi persoalan itu. Oleh karena itu, adanya KSP dan

tim presiden yang lain membantu pemerintah untuk

mengklarifikasi isu negative dan tidak benar beredar.

T: Mengapa KSP menganggap perlu dibuat narasi dan kontra

narasi ?

J: setiap berita atau isu yang ada sebenarnya tidak semua di buat

narasi dan kontra narasinya. Sehingga kita akan membuat

narasi dan kontra narasi isu yang paling dekat dengan

publik. Karena apapun yang bersangkutan dengan publik

tentunya menjadi prioritas kinerja pemerintah. Isu sosial,

atau pendidikan atau kesehatan misalnya, itu kan semua isu

yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Oleh karena

itu, kita coa buat narasi dan kontra narasi agar masyarakat

tercerahkand an mendapat klarifikasi langsung dari pihak

istana, yang pastinya data dan informasi yang kita berikan

dapat dipertanggung jawabkan.

Page 107: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

98

Nama Narasumber: Adiyanti Firdausi

Pekerjaan: Tenaga Ahli Terampil Deputi 4 Kantor Staf Presiden

Waktu Wawancara: 4 September

Tempat: Bina Graha

T: Posisi KSP sebagai lembaga non structural seperti apa?

J: IYA, POSISI kps setara dengan jabatan kementrian, jadi

kastaf inijabatannya sekelas mentri. Awalaupun lembaga ini

non structural, tapi memnag lembaga ini dibentuk lewat

political pointy, dengan perpres.

T: Seperti apa posisi antara KSP dan TKP?

J: Kalau TKP itu ada di dalam setkab. Kalau KSP sebenarnya

posisinya jauh kebih tinggi jika dibanding dengan TKP. Ini

kalau Jabatannya kepala Staf, karena beliau ini setara

dengan mentri. Kalau TKP ini dibentuk untuk membantu

tugas komunikasinya presiden.

T: TKP dan KSP ini kan dari luarnya terlihat sama tupoksinya,

apakah ini tumpang tindih dalam mengerjakan tugasnya?

J: Seharusnya tidak, karena KSP dari awal tugasnya sebagi

Tintank, jadi ini dapurnya subtansi yang mau diberikan ke

Page 108: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

99

presiden, nah kalu TKP ini dia akan minta substansinya dari

KSP, baru nanti mereka mengkaji lagi, dan selanjutnya

dikemas dan disampaikan ke Presiden.

T: KSP ini kan punya media sosial, apakah ada sinergitas

dengan media sosialnya presiden Jokowi?

J: Memang deputi 4 ini kan punya beragam medsos dan yang

kita olah ini hanya medsosnya KSP itu kalau di website ada

KSP.go.id, dan PresidenRI.go.id. kita juga punya

instagarm, twitter dan facebook juga. Kalau berimbas ke

presiden iya sudah pasti. Karena isi beritanya ke arah

presiden. Jadi kalau kita buat semacam narasi ya di

hubungkan dengan kinerja presiden.

T: Bagaimana cara KSP menangani ujaran kebencian ?

benarkah kontra narasi yang dibuat untuk menangani hal

tersebut?

J: Kita memang punya program untuk membuat narasi dan

kontra narasi. Tetapi kita juga tentunya punya tujuan.

Tujuan kita ini bukan secara pribadi membacking presiden,

tetapi memang kinerja pemerintah yang terkena hoax

Page 109: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

100

ataupun ujaran kebencian yang tidak sesuai dengan data

dan fakta yang ada di lapangan. Spesifik untuk

menanggulangi ujaran kebencian itu ya saya rasa tidak.

Karena memang tugas fungsi KSP bukan untuk mengkontra

itu, tetapi tugas kita itu menjelaskan kepada publik, data

yang benar seperti apa, dan kita diseminasikan. Kalau

ujaran kebencian saya rasa itu lebih ke persoalan pribadi.

Karena memang kita fokus pada program prioritas

pemerintah.

T: Pernahkah TKP dan KSP mendiskusikan untuk

menyelesaikan persoalan ujaran kebencian?

J: Diskusi jelas ada, rapat reguler, angel yang mau dibawa

apa, bagaimana cara mengkontranya, lalu datanya kita

ambil dari kementrian, kemudian kita olah seperti apa, dan

di diseminasikan ke siapa, itu semua sudah ada sistemnya

tersendiri.

T: Apakah KSP punya tim monitoring isu? Lalu apakah narasi

yang dibangun ini berdasarkan laporan tim monitoring?

Page 110: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

101

J: Iya, kita punya tim monitoring isu. Bicara soal monitoring

menggunakan tools, jadi kita bisa melihat isu yang sedang

naik dan mengklusterkan isu tersebut berdasarkan tonenya,

apakah ini negative atau positif atau netral. Kalau isunya

negative dan lama kelamaan semakin meningkat, baru kita

counter.

Page 111: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

102

Dokumentasi

Foto peneliti dengan Ir.Johan Budi selaku Tim Komunikasi

Presiden RI

Foto Peneliti dengan Agung Rulianto selaku Tenaga Ahli Madya

Deputi 4 KSP

Page 112: PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN TERHADAP PRESIDEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43883/1/PERWITA...harmonis dengan new media. Namun kenyataan berkata lain. Berangkat

103

Foto peneliti bersama Tenaga Ahli Terampil Deputi 4 KSP RI,

Adiyanti Firdausi