Penanganan Penderita Luka Bakar

2
Penilaian Penderita luka bakar Anamnesis riwayat trauma sangat penting dalam penanganan luka bakar. Sewaktu menyelamatkan diri dari tempat kebakaran, mungkin terjadi cedera penyerta. Anamnesis dari penderita sendiri atau keluarga, hendaknya juga mencakup riwayat singkat penyakit-penyakit yang dideria sekarang, misalnya: 1. Diabetes 2. Hipertensi 3. Jantung, Paru-paru/dan ginjal 4. Obat yang sedang dipakai untuk terapi Primary Survey A. Airway Adanya riwayat terkurung api atau terdapat tanda-tanda trauma jalan napas, memerlukan pemeriksaan jalan napas dan tindakan pemasangan jalan napas definitive. B. Breathing Penanganan awalnya didasarkan atas tanda dan gejala yang ada, yang timbul akibat trauma, sebagai berikut: 1. Trauma bakar langsung, menyebabkan edema dan/atau obstruksi jalan napas bagian atas 2. Inhalasi hasil pembakaran (partikel karbon) dan asap beracun menyebabkan trakheobronkhitis kimiawi, edema, dan pneumonia. 3. Keracunan karbon monoksida (CO) Penderita keracunan CO diberikan oksigen konsentrasi tinggi melalui sungkup muka yang memiiki katup (nonrebeathing mask). Penanganan awal trauma inhalasi sering memerlukan intubasi endotracheal dan ventilasi mekanis. C. Circulation Penilaian volume sirkulasi sering tidak mudah pada penderita uka bakar berat. Resusitasi cairan intravena untuk luka bakarnya juga harus segera dimulai. Tekanan darah kadang sulit diukur dan hasilnya kurang dapat dipercaya. Pengukuran produksi urin tiap jam merupakan alat monitor yang baik untuk

description

dbfb

Transcript of Penanganan Penderita Luka Bakar

Page 1: Penanganan Penderita Luka Bakar

Penilaian Penderita luka bakar

Anamnesis riwayat trauma sangat penting dalam penanganan luka bakar. Sewaktu menyelamatkan diri dari tempat kebakaran, mungkin terjadi cedera penyerta. Anamnesis dari penderita sendiri atau keluarga, hendaknya juga mencakup riwayat singkat penyakit-penyakit yang dideria sekarang, misalnya:

1. Diabetes2. Hipertensi3. Jantung, Paru-paru/dan ginjal4. Obat yang sedang dipakai untuk terapi

Primary SurveyA. Airway

Adanya riwayat terkurung api atau terdapat tanda-tanda trauma jalan napas, memerlukan pemeriksaan jalan napas dan tindakan pemasangan jalan napas definitive.

B. BreathingPenanganan awalnya didasarkan atas tanda dan gejala yang ada, yang timbul akibat trauma, sebagai berikut:

1. Trauma bakar langsung, menyebabkan edema dan/atau obstruksi jalan napas bagian atas

2. Inhalasi hasil pembakaran (partikel karbon) dan asap beracun menyebabkan trakheobronkhitis kimiawi, edema, dan pneumonia.

3. Keracunan karbon monoksida (CO)

Penderita keracunan CO diberikan oksigen konsentrasi tinggi melalui sungkup muka yang memiiki katup (nonrebeathing mask). Penanganan awal trauma inhalasi sering memerlukan intubasi endotracheal dan ventilasi mekanis.

C. CirculationPenilaian volume sirkulasi sering tidak mudah pada penderita uka bakar berat. Resusitasi cairan intravena untuk luka bakarnya juga harus segera dimulai. Tekanan darah kadang sulit diukur dan hasilnya kurang dapat dipercaya. Pengukuran produksi urin tiap jam merupakan alat monitor yang baik untuk menilai volume sirkulasi darah, asalkan tidak ada diuresis osmotic (mis. Glikosuria).

Secondary SurveyA. Pemeriksaan Fisik

1. Tentukan luas dan dalamnya luka bakar2. Periksa apakah ada cedera ikutan3. Timbang berat badan pederita

Page 2: Penanganan Penderita Luka Bakar

B. Catatan PenderitaCatatan tentang penanganan harus dibuat dalam catatan penderita begitu penderita masuk ke Unit Gawat Darurat. Catatan penderita ini harus disertakan bila penderita dirujuk ke pusat luka bakar.

C. Pemeriksaan Penunjang1. Darah

Ambil contoh darah untuk pemeriksaan darah lengkap, golongan darah dan crossmatch, kadar karboksihemoglobin, gula darah, elektrolit, dan tes kehamilan pada wanita usia subur. Darah arteri juga diambil untuk analisa gas darah.

2. RadiologiPemeriksaan Foto thoraks bila dilakukan secara seri beberapa kali bila diperlukan, sedangkan pemeriksaan radiologi lain dilakukan bila dicutigai adanya cedera ikutan.

D. Sirkulasi Perifer1. Lepaskan seluruh perhiasan.2. Nilai keadaan sirkulasi distal, apakah ada sianosis, berkurangnya pengisian kapiler

atau gangguan neorologis yang progresif.