PENANGANAN & PENCEGAHAN PERDARAHAN
-
Upload
buan-duran -
Category
Documents
-
view
1.302 -
download
2
Transcript of PENANGANAN & PENCEGAHAN PERDARAHAN
UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN PERDARAHAN
• Tingginya Angka Kematian Ibu Disebabkan :
Perdarahan
PE / E 15 - 18%
Infeksi
• UNICEF 2000 : Perdarahan dan PE / E ---- 58,1
%
• Sasaran Th 2010 :
• AKI / AKN : 125 / 100.000
PERDARAHAN POST PARTUMPERDARAHAN POST PARTUM
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN
Batasan operasional untuk periode pasca persalinan adalah setelah bayi lahir. Sedangkan tentang jumlah perdarahan ( 500 ml ) disebutkan bahwa sebagai perdarahan yang lebih dari normal yang telah menyebabkan perubahan tanda vital (ibu mengeluh lemah, limbung, berkeringat dingin, menggigil, hiperpnea, tekanan sistolik < 90 mmHg, nadi > 100/menit, Hb < 8 g%)
Batasan operasional untuk periode pasca persalinan adalah setelah bayi lahir. Sedangkan tentang jumlah perdarahan ( 500 ml ) disebutkan bahwa sebagai perdarahan yang lebih dari normal yang telah menyebabkan perubahan tanda vital (ibu mengeluh lemah, limbung, berkeringat dingin, menggigil, hiperpnea, tekanan sistolik < 90 mmHg, nadi > 100/menit, Hb < 8 g%)
KLASIFIKASI
• Early postpartum hemorrhage terjadi 24 jam pertama persalinan
• Late postpartum hemorrhage terjadi setelah 24 jam pertama setelah persalinan
Penyebab : Penyebab : Atonia uteriAtonia uteri Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir Retentio plasenta Retentio plasenta Sisa plasentaSisa plasenta Inversio uteriInversio uteri Kelainan pembekuan darahKelainan pembekuan darah
PENILAIAN KLINIK
GEJALA & TANDA PENYULIT DIAGNOSIS KERJA
KONTRAKSI UTERUS (-) / LEMBEK
PERDARAHAN SEGERA SETELAH ANAK LAHIR
SYOK
BEKUAN DARAH DI SERVIKS
ATONIA UTERI
DARAH SEGAR SETELAH BAYI LAHIR
KONTRAKSI UTERUS BAIK
PLASENTA LENGKAP
PUCAT
LEMAH
MENGGIGIL
ROBEKAN JALAN LAHIR
PLASENTA BELUM LAHIR 30 MENIT
PERDARAHAN SEGERA
TALI PUSAT PUTUS OK TRAKSI >>
(INVERSIO UTERI)
PERDARAHAN LANJUT
RETENSIO PLASENTA
PENILAIAN KLINIK
GEJALA & TANDA PENYULIT DIAGNOSIS KERJA
PLASENTA / SEBAGIAN KULIT KETUBAN TIDAK LENGKAP
PERDARAHAN SEGERA
UTERUS KONTRAKSI TINGGI FUNDUS TETAP
TERTINGGAL
NYA SEBAGIAN PLASENTA
UTERUS TAK TERABA
LUMEN VAGINA TERISI MASSA
TAMPAK TALI PUSAT
SYOK NEUROGENIK
PUCAT & LIMBUNG
INVERSIO UTERI
SUBINVOLUSI UTERUS
NYERI TEKAN PERUT BAWAH DAN UTERUS
PERDARAHAN
LOKHEA MUKOPURULEN DAN BERBAU
ANEMIA
DEMAM
ENDOMETRITIS ATAU SISA FRAGMEN
PENILAIAN KLINIK
PENANGANAN UMUM
• Selalu siapkan tindakan gawat darurat
• Manajemen aktif kala III
• Minta pertolongan pada petugas lain utk membantu bila dimungkinkan
• Selalu siapkan tindakan gawat darurat
• Manajemen aktif kala III
• Minta pertolongan pada petugas lain utk membantu bila dimungkinkan
• Bila syok , lakukan segera penanganan
• Periksa kandung kemih -> kosongkan
• Cari penyebab perdarahan
ATONIA UTERI
• kegagalan kontraksi uterus kelahiran bayi maupun plasenta perdarahan • penyebab tersering early HPP• kontraksi uterus kurang/tidak adekuat → A.Spiralis tidak terjepit → perdarahan
FAKTOR PREDISPOSISIuterus membesar lebih dari normal
• Hidramnion• Gemeli• Makrosomia
Partus lamaPersalinan cepat ( partus presipitatus)Persalinan dgn induksiInfeksi intrapartumMultiparitas tinggiPenggunaan magnesium sulfat atau narkose
DIAGNOSIS
• Uterus teraba lembek
•Perdarahan pasca persalinan dini ≥ 500 cc
• Tidak didapatan laserasi jalan lahir
PENATALAKSANAAN Masase uterus UterotonikaPasang IV line terjadi fluksus aktif, bila perlu transfusi darah Bimanual compressionLigasi Arteria hipogastrika atau Arteria uterina B-lynch suture ( uterine compresion suture ) Histerektomi
Bimanual compression
• Technique of bimanual massage for uterine atony. Bimanual uterine compression massage is performed by placing one hand in the vagina and pushing against the body of the uterus while the other hand compresses the fundus from above through the abdominal wall. The posterior aspect of the uterus is massaged with the abdominal hand and the anterior aspect with the vaginal hand.
B-Lynch suture
Perasat Dickinson
RETENSIO PLASENTA
• Sebagian atau seluruh plasenta belum lahir dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir
Retensio placenta
Placenta belum lepas
Placenta sudah lepas tapi belum
keluar Placenta
Adhesive
Placenta Akreta
Placenta Inkreta
Placenta Perkreta
Inkarserasi Plasenta
Placenta Acreta
Implantasi plasenta yang abnormal di mana villi chorialis mencapai myometrium
Placenta Increta
Implantasi plasenta yang abnormal di mana villi chorialis menembus myometrium
Placenta Percreta
Implantasi plasenta yang abnormal di mana villi chorialis mencapai lapisan serosa
PACENTA PERKRETA
Inkarserasi Plasenta
Missmanagement pada kala III → terjadinya lingkaran konstriksi pada bagian bawah uterus yang menghalangi lahirnya plasenta
MEKANISME PELEPASAN PLASENTA METODA PELEPASAN PLASENTA
Kontraksi uterus -permukaan dalam lebihsempit Luas permukaan berkurang - plasenta tidak bisa mengikuti- lepas Hematoma retroplac+gaya berat - lepas
TANDA DAN GEJALA PELEPASAN PLASENTA
• Ibu mengeluh mules / nyeri dan kencang pada perut bawah
• Perubahan bentuk dan tinggi uterus• Talipusat terjulur • Tumpahan darah mendadak
PENCEGAHAN RETENSIO PLACENTA
Manajemen aktif kala III :
1. Oksitosin 10 U im atau ergometrine 0,2 mg im dalam 2 menit setelah bayi lahir
2. Peregangan Tali Pusat Terkendali
3. Masase uterus segera setelah plasenta lahir
Berikan oksitosin 10 IU i.m.setelah bahu depan bayi lahir , atau segera
setelah bayi lahir
Pastikan dulu tidak ada kehamilan kembar
Bila tak ada oksitosin -- ibu menyusui bayinya
Jepit tali pusat , potong dan bayi dirawat / disusukan
Periksa kandung kemih , lakukan kateterisasi bila penuh .
Letakkan satu tangan diatas simpisis menahan bagian bawah uterus ,
sementara tangan yang lain memegang
tali pusat 5 - 10 cm dari perineum .
Saat uterus kontraksi tegangkan tali pusat kebawah
• sementara tangan yang lain menekan uterus kearah keatas dan kranial (dorso cranial )
Bila placenta mulai lepas , teruskan tegangan tali pusat kearah bawah ,
kemudian keatas sesuai kurve vagina
untuk melahirkan plasenta . • (Bila plasenta belum lepas ulangi
langkah no.4-5 setiap ada kontraksi /2 - 3 menit sekali )
• Bila placenta belum lahir setelah mencoba langkah no.4-5 dalam waktu 15 menit dengan cara :– suntik ulang 10 IU oksitosin – Beritahu keluarga untuk persiapan
merujuk / konsul .
Segera setelah plasenta lahir , masase fundus uteri hingga
berkontraksi dengan baik (keras)
Periksa apakah placenta dan selaput ketuban lahir lengkap .
Penanganan Retensio placenta
Perbaiki keadaan umum bila ada tanda-tanda syok
Antibiotika profilaksis
Placenta adhesivaManual removal of
placenta
PLASENTA MANUAL :
• Posisi litotomi
• Kosongkan VU
• Antisepsi vulva & vagina, tutup duk steril
• Tangan kanan dimasukkan secara obsteri ke jalan lahir menyelusuri tali pusat sampai ke tepi plasenta, tangan kiri memfiksasi fundus
• Dengan menggunakan sisi ulnar telapak tangan pinggir plasenta dilepas sedikit demi sedikit sampai seluruh plasenta terlepas
• Keluarkan plasenta dari cavum uteri
• Berikan uterotonika
MANUAL REMOVAL OF PLACENTA
Plasenta Akreta
* Partial plasenta manual
Kuretase
* Total Hysterektomi
Plasenta Inkreta
Plasenta PerkretaHisterektomi
INKARSERASI PLASENTA
•Anastesia umum• Posisi litotomi• Masukkan tangan kanan secara obstetri ke dalam jalan lahir untuk melonggarkan konstriksi, tangan kiri memfiksasi fundus• Plasenta dikeluarkan dari cavum uteri• Berikan uterotonika
Placental rest/Sisa Placenta
• berasal dari kotiledon yang tertinggal saat melahirkan plasenta atau dari lobus succentaria plasenta
• Pencegahan : inspeksi secara teliti apakah ada bagian dari plasenta yang hilang, bila ada segera dilakukan evakuasi secara digital, manual atau kuretase
PENANGANAN UMUM
SISA PLASENTAPENANGANAN UMUM
SISA PLASENTA
TEGAKKAN DIAGNOSIS KERJA– PERDARAHAN– SUBINVOLUSI UTERUS
Uterotonika EKSPLORASI DIGITAL KELUARKAN
BEKUAN DARAH / SISA JARINGAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSI Kuretase BILA PERLU TRANFUSI DARAH
TEGAKKAN DIAGNOSIS KERJA– PERDARAHAN– SUBINVOLUSI UTERUS
Uterotonika EKSPLORASI DIGITAL KELUARKAN
BEKUAN DARAH / SISA JARINGAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSI Kuretase BILA PERLU TRANFUSI DARAH
PERLUKAAN JALAN LAHIR
• Robekan perineum• Robekan Vulva• Robekan dinding vagina• Robekan serviks• Ruptura Uteri • Robekan Perineum Tk I , II , III , IV
EPISIOTOMI
Episiotomi adalah suatu tindakan bantuan
persalinan berupa insisi pada perineum yang
menyebabkan terpotongnya lapisan selaput lendir
vagina, cincin selaput dara, jaringan pada septum
rektovaginal, otot-otot dan fascia perineum, serta
kulit sebelah depan perineum.
EPISIOTOMIIndikasi : Prinsip : untuk mencegah trauma persalinan pervaginam yang terlalu berat, bagi janin maupun bagi ibu.1. Indikasi janin : janin prematur, janin letak sungsang, janin yang akan dilahirkan dengan ekstraksi cunam / vakum, dan janin besar. Dapat juga dilakukan pada janin aterm normal yang direncanakan lahir pervaginam spontan (berarti pertimbangan berdasarkan indikasi ibu).2. Indikasi ibu : mencegah robekan perineum yang berat akibat peregangan perineum yang berlebihan pada saat persalinan pervaginam spontan maupun dengan tindakan ekstraksi. Umumnya pada primipara, karena elastisitas jaringan dasar panggul masih kurang, tindakan episiotomi hampir selalu diperlukan.
EPISIOTOMI
• Teknik : berdasarkan arah garis insisi : episiotomi medial, lateral atau mediolateral.
PENANGANANROBEKAN JALAN LAHIR
• PASANG KATETER• PILIH BENANG JAHIT TERBAIK• RAPATKAN / RAPIKAN UJUNG LUKA• JAHITAN TUNGGAL JARAK 1 CM
– APROKSIMASI– ATASI PERDARAHAN– TIDAK ADA DEAD SPACE– LAPIS DEMI LAPIS
MENJAHIT LUKA EPISIOTOMI
KEUNTUNGAN JAHITAN JELUJUR– SATU JENIS JAHITAN, 1-2 SIMPUL– KURANG NYERI– DAPAT DIMODIFIKASI BILA PERLU
Robekan Serviks
HEMATOM VULVA
OBSTETRIC SHOCK
ShOcK
Kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ vital
Kondisi mengancam jiwa dan butuh tindakan segera dan intensif
Penyebab syok (kasus gawat darurat obstetri)
Perdarahan (syok hipovolemik)Sepsis (syok septik)Gagal jantung (syok kardiogenik)Rasa nyeri (syok neurogenik)Alergi (syok anafilaktik)
Tanda dan Gejala• Nadi cepat dan lemah (≥ 110 x/menit)
• Tekanan darah ↓↓ (sistolik < 90 mmHg)
• Tanda dan gejala lain:
• Pucat (kelopak mata dalam, telapak tangan, sekitar mulut)
• Keringat/kulit terasa dingin dan lembab
• Pernapasan cepat (≥ 30 x/menit)
• Gelisah, bingung, hilangnya kesadaran
• Urin sedikit (< 30 ml/jam)
SYOK HIPOVOLEMI
ESSENSIAL DIAGNOSISRIWAYAT PERDARAHAN AKUT ATAU EXCESSIVE DIURESIS
HIPOTENSI, TAKIKARDIA,TACHIPNEA,OLIGOURIA PERUBAHAN STATUS MENTAL
PENURUNAN HEMATOKRIT YANG CEPATSEBAGIAN BESAR UNTUK KASUS OBSTERI PENYABABNYA ADALAH PERDARAHAN
SYOK HIPOVOLEMI
Bila karena perdarahan penyebab paling sering :22 minggu pertama kehamilan → curiga abortus, kehamilan ektopik, mola
Setelah 22 minggu/saat persalinan sebelum partus → curiga plasenta previa, solusio plasenta, ruptura uteri
Setelah melahirkan → ruptura uteri, atonia uteri, robekan jalan lahir, plasenta yang tertinggal
PENANGANAN•PRINSIP DASAR
Tujuan utamaMenstabilkan kondisiMemperbaiki volume cairan sirkulasi darahEfisiensi sistem sirkulasi darah
Setelah px stabil → tentukan penyebab
PENANGANAN AWAL
MINTALAH BANTUANPemeriksaan secara cepat KU dan pastikan jalan nafas bebasPantau tanda vital (N, T, RR, Temp)Baringkan dalam posisi miring → mencegah aspirasi & membuka jalan nafasJaga agar tetap hangatNaikkan kaki untuk me↑ preload
PENAGANAN KHUSUS
• Infus I.V dengan kanula terbesar (no.16). Darah diambil untuk px gol.darah, cross match, Hb, HCT, trom, Ur/Cr, pH, elektrolit, FH dan uji pembekuan.
•Cairan infus (garam fisiologik/RL) 1 L/15-20 menit
•Catatan: Hindari penggunaan pengganti plasma (dekstran)
•Minimal 2 L cairan/1 jam pertama
•Setelah defisit cairan dikoreksi, maintenance 1 L/6-8 jam
•Catatan: Syok perdarahan → ganti 2-3 kali cairan yang hilang
•Jangan berikan cairan per oral pada syok
•Jika vena perifer tidak dapat dikanulasi → venous cut-down
•Pantau tanda vital (setiap 15 menit) dan darah yang hilang. Hati-hati agar tidak overload → napas pendek dan pipi bengkak
•Kateterisasi kandung kemih dan pantau cairan masuk dan jumlah urin
•O2 6-8 L/menit dengan sungkup/nasal kanul
Nilai ulang KU 20-30 menit setelah pemberian cairan
Tanda pasien stabil
TD ↑, sistolik > 100 mmHg
Nadi stabil (≤ 90 x/menit)
Kondisi mental membaik
Prod.urin > 100ml/4 jam atau 30 ml/jam
Kondisi membaik:
Infus 1L/6 jam
Penatalaksanaan sesuai penyebab syok