Penanganan Gaduh Gelisah Dan Tindak Kekerasan

download Penanganan Gaduh Gelisah Dan Tindak Kekerasan

of 15

Transcript of Penanganan Gaduh Gelisah Dan Tindak Kekerasan

  • Penanganan Gaduh Gelisah dan Tindak KekerasanOleh :M. Faisal Idrus.

  • DEFINISI Keadaan gaduh gelisah atau agitasi adalah peningkatan aktifitas mental dan motorik seseorang sedemikian rupa sehingga sukar dikendalikan.Tindak kekerasan adalah agresi fisik yang dilakukan seseorang terhadap orang lain,dalam taraf yang ekstrim dapat berupa tindak pembunuhan.Tindak kekerasan terhadap diri sendiri disebut multilasi diri.Dalam taraf yang ekstrim dapat berupa tindakan bunuh diri .

  • Etiologi a.Gangguan mental organik :1. Delirium2. Intoksikasi /sindro putus zat/obat psikoaktif3. Tumor otak4.Gangguan kepribadian organ

  • Gangguan psikotik fungsional :1. Skizofrenia paranoid2.Skizofrenia karatonik/furor katatonik3.Gangguan afektif berat :a. Maniab. Depresi agitatif4.Gangguan paranoid5.Gangguan Psikotik akut termasuk psikosis pasca persalinan (post partum)

  • Gangguan kepribadianAntisosialEmosional tak stabilTipe impulsifTipe ambangParanoid

  • Masalah situasionalPerselisihan keluarga termasuk pencederaan anakPerselisihan antar individuPanik homoseksualKeadaan disosiatif (misalnya kesurupan)

  • GEJALA DAN TANDAKeadaan gaduh gelisah adalah ledakan agresi verbal dan kegelisahan motorik yang memerlukan intervensi oleh karena bila berkelanjutan pasien dapat mengalami exhaustion (kelelahan/kepenatan) fisik.Tindak kekerasan tidak selalu didahului dengan keadaan gaduh gelisah. Perlu diwaspadai terjadinya tindak pembunuhan atau bunuh diri Ciri-ciri pasien yang cenderung melakukan tindak kekerasan adalah1.Pasien yang pernah melakukan tindak kekerasan2.Pasien yang sering mengeluarkan kata-kata ancaman3.Pasien yang intoksikasi alkohol,obat/zat psikoaktif4.Pasien dengan waham curiga/halunisasi perintah

  • Tanda-tanda Ancaman KekerasanYbs barusaja melakukan tindak kekerasan terhadap orang lain Ancaman dengan kata-kata atau fisikMembawa senjata atau benda yang dapat digunakan sebagai senjataKegelisahan psikomotor yang progresifIntoksikasi Alkohol atau zat additif lain.Gambaran paranoid pada pasien psikotik.Halusinasi perintah kekerasanGMO atau Epilepsi lobus FrontalisPasien dengan kegelisahan katatonikgangguan manik, depresi agitasi & gg kepribadian

  • Pengelolaan Tindak Kekerasana. Rawat inap :1. Unit yang terkunci atau tidak2. Sukarela atau dipaksa3. Suatu kehati-hatianb. Intervensi krisis membutuhkan :1. Kepercayaan dan motivasi pasien2. Kepercayaan orang yang menyertai 3. Follow up segera4. Hindari situasi provokatif5. Rencanakan pengobatan atau ECT

  • PENATALAKSANAANCoba tenangkan pasien dengan sikap manusiawi, namun tetap waspada dengan mengajak bicara tentang perasaan ,harapan,dan keinginanyaHargai hal-hal yang positif dari dari pasien ,baik dalam perilakunya,perasaan maupun pikirannya. Upayakan agar pasien tidak merasa terancamBila pendekatan diatas tidak berhasil lakukan tindakan fiksasi fisik dan dilanjutkan dengan pemberian obat.Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

  • PENATALAKSANAANAtasi kondisi kegawatdaruratan fisik bila perlu resusitasi jantung paru.Pengobatan dapat berupa pemberian suntikan valium 10 mg i.v./i.m dan injeksi haloperidol (serenace) short acting 5 mg tiap-tiap 30 menit,tindakan ini dapat diulangi maksimal 3 kali dalam 24 jam.Setelah tenang rujuk ke fasilitas psikiatri.

  • TEHNIK PENGEKANGAN1.Siapkan sekurang-kurangnya 4 orang untuk melakukan pengekangan.2. Pengekangan dilakukan dengan kaki dilebarkan kedua sisi, satu tangan diikatkan pada satu sisi dan yang lain diikatkan diatas kepala.3. Pengekanggan dilakukan sedemikian rupa sehingga memberi tempat pemberian infus bila diperlukan4. Kepala diletakkan lebih tinggi untuk mencegah aspirasi.5. Setelah pengekangan baru berikan medikasi.

  • Perlindungan DiriDapatkan informasi mengenai pasien sebanyak mungkin sebelum bertemuSadari resiko ancaman kekerasan Siapkan sistem pengamanan Perhatikan perkembangan kerja sama dengan pasien

  • Pencegahan KekerasanKekerasan terhadap diri sendiri atau bunuh diri dengan berbagai metode yang berguna untuk mencegah pasien melukai dirinya sendiri.Kekerasan terhadap orang lain dengan cara persuasif (bujukan dan arahan) atau pengekangan.

  • Pencegahan PersuasifJelaskan bahwa kekerasan tidak dapat diterima.Dekati pasien dengan cara yang tidak mengancam Tenangkan dan bantu uji realitasTawarkan bantuan pengobatanJelaskan bahwa pengekangan akan digunakan jika perlu Tunjukkan kesiapan pengekanganIsolasi pasien dari rangsang yang mengelisahkan dan rencanakan pengobatan