Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halaman 1 (13 juni 2014)...

1
JUMAT | 13 Juni 2014/15 Sya’ban 1435 H www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.904 Tahun XXXIX Harga Eceran Rp3.500,-/Langganan Rp67.500,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim) ASSALAMUALAIKUM Kementerian Agama H ari–hari ini, Kementerian Agama banyak me- narik perhatian. Untuk kedua kali, seorang Menteri Agama menjadi tersangka korupsi. Sebelumnya, juga ada berita korupsi terkait pengadaan Al-Qur’an. Mengapa semua itu bisa terjadi? Ternyata korupsi tidak membedakan ko- rbannya. Korupsi juga tidak membedakan agama. Mengesankan, korupi sudah sistemik. Siapapun orangnya, bisa terlibat korupsi. Mungkin, sistem yang berjalan, memang membuka peluang tindak korupsi. Hal ini terbukti dari adanya orang–orang yang dikenal baik, bahkan dikenal jujur, pada akhirnya tidak tahan godaan korupsi. Karena itu, KPK selalu mengingatkan perlunya bersikap jujur. Di gedung KPK, poster jujur ditampilkan semakin besar, bahkan san- gat mencolok. Agaknya disesuaikan dengan kondisi kita sekarang. Semula berbunyi “Berani jujur, hebat”. Sekarang berbunyi “pilihah yang jujur! Pesannya, bersikap jujur itu tidak mudah. Setidaknya me- merlukan keberanian. Sebab, bersikap jujur berarti melawan arus. Di lingkungan yang tidak jujur, siapa yang berani jujur? Orang itu bisa dianggap tidak normal. Ketidakjujuran, justru sudah dianggap sebagai wajar. Norma kita sudah berubah. Jangan–jangan, selain sistemik, juga sudah membudaya, meskipun bukan budaya. Sebab, orang–orang yang baik, orang–orang yang jujur, kita yakin masih banyak. Bagaimana melindungi mereka agar tidak terjebak sistem yang memang koruptif itu? Di sinilah kita ingin menghargai, ketika Menteri Agama yang baru, menyempatkan berkunjung ke KPK diawal tugasnya. Selain hendak mengembalikan citra Kementerian Agama, langkah itu memang di- perlukan, agar dirinya tidak terjebak korupsi. Sebab, meskipun sudah menjadi tersangka, pendahulunya masih berharap, tuduhan itu han- ya merupakan kesalahpahaman. Dengan kata lain, ia tidak merasa korupsi. Karena itu, semula ia ingin tetap bertahan. Dalam hal ini, merasa tidak ada ketentuan yang dilanggar. Sebentar lagi, insya Allah kita akan memasuki bulan puasa. Akan sangat berharga, kalau kurun waktu sebulan itu dapat dijadikan bulan perenungan, memahami keberadaan kita sebagai pelayan masyara- kat, agar tidak terjebak kasus yang sama. Apa yang salah dengan per- jalanan kita selama ini? Kaidah–kaidah mengenai korupsi pun sudah berubah, sehingga kita harus memahami segala aspek hukum terkait tindak korupsi. Sebab, kalau kita gagal memahami, ingin berbuat baik pun bisa dianggap koruptif. Misalnya, kalau dahulu mengirim parsel lebaran masih dianggap biasa, sekarang sudah bisa dianggap tin- dak koruptif. Karena itu, sebagai pejabat, dilarang menerima parsel lebaran. Sebab, dari budaya parsel, peluang tindak korupsi semakin terbuka. Peraturan atau ketentuan hukum, dalam hal ini tidak bisa dikompromikan. Di lingkup Kementerian Agama, menyelipkan uru- tan naik haji pun, sudah bisa dianggap tindak koruptif. Semoga kunjungan Menteri Agama yang baru ke KPK akan mam- pu mengembalikan citra Kementerian Agama. Selain itu, yang tidak kalah penting, akan melindungi dirinya sendiri dari tindak koruptif. Lebih jauh, agar masyarakat juga ikut memberikan dukungan, dan ti- dak sebaliknya, menggoda terjadinya tindak koruptif. Inilah harapan kita, sebagai manifestasi rasa ikut memiliki Kementerian Agama. n editorial Ekonomi Waspadai Asing Kuasai Pasar Konstruksi Nasional HALAMAN 2 Kesra 46.000 Guru di DKI Jakarta Tidak Tersertifikasi HALAMAN 6 Jakarta Pascaperubahan Jadwal, KRL Jabodetabek Masih Semrawut HALAMAN 7 Hukum Anas Tuding Tanggapan Jaksa Analisis Politik HALAMAN 10 1974 - 2014 Pemerintah akan Bentuk “Holding” BUMN Jakarta, Pelita Untuk menambah efektivitas perusahaan-perusahaan dibawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah sepakat dan berharap secepat- nya bisa membentuk holding beberapa peru- sahaan BUMN. Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Chairul Tanjung men- gatakan hal tersebut, usai memimpin rapat koordinator (Rakor) an- tara Kementerian Per- ekonomian dengan Ke- menterian BUMN di Ja- karta, Kamis (12/6). “Kita membahas beberapa isu penting di dalam BUMN, ada beberapa yang tadi kita sepakati dan akan segera diselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujar dia. Salah satu yang disepakati dalam rapat tersebut adalah pembentukan h o l d i n g Jakarta, Pelita Presiden Republik Indonesia (RI) Prof Dr H Susilo Bambang Yudhoy- ono, MA menegaskan pentingnya In- donesia memiliki Strategi Besar un- tuk menghadapi tantangan di masa depan. Hal itu disampaikan Presiden RI tersebut saat menyampaikan pidato pengukuhannya seb- agai Guru Besar Universi- tas Pertahanan Indo- nesia (Unhan) dalam ilmu ke- tahanan nasional, fakultas strategi pertahanan. “Saya ingin mengedepankan topik penting meskipun barangkali tidak terlalu banyak dibicarakan, yaitu grand strategy,” kata SBY saat me- nyampaikan pidato pengukuhannya dengan judul ‘Perdamaian dan Ke- amanan dalam Dunia yang Berubah: Tantangan Penyusunan Grand Strat- egy bagi Indonesia,’ di Sentul Jawa Barat, Kamis (12/6). Ia mengatakan, dalam hubungan internasional yang terbentuk dari masa ke masa oleh berbagai bangsa, dunia tidak pernah tenang dan da- mai. Dunia menurutnya, cenderung seperti apa yang digambarkan kaum realis yaitu, dunia yang sangat din- amis, anarkistis dan terus berubah. SBY menjelaskan, dalam teori dan praktek hubungan internasional ter- dapat dua aliran utama, yakni ide- alis dan realis. Kaum idealis mem- percayai bahwa perdamaian dapat diwujudkan dalam tatanan interna- sional. Kemudian ia melanjutkan, kaum realis memandang dunia pada haki- katnya merupakan sebuah anarki, penuh pertikaian dan tidak pernah menghadirkan kepastian. Sehingga, setiap negara harus memi- liki power (kekuatan) untuk mempengaruhi tatanan du- nia serta untuk menegakkan keamanan nasionalnya mas- ing-masing. “Saya lebih condong kepa- da pemikiran kaum realis,” ujar SBY. Presiden RI itu mengingat- kan kembali bagaimana situ- asi pasca terjadinya perang dunia kedua yang kemudian disusul dengan perang dingin. Menu- rutnya, saat itu memang dunia jauh lebih baik dibandingkan dengan era- era sebelumnya. “Tetapi sayangnya, kisah suk- ses tentang perdamaian, masih ka- lah banyak jika dibandingkan den- gan tetap marak terjadinya berbagai konflik dan peperangan, baik yang bersifat intranegara maupun antar negara,” ungkap SBY. Ia memberikan contoh bagaima- na situasi Timur Tengah yang terus membara, Afrika yang terus bergejo- lak serta intra state conflict yang ter- us masih terjadi di Asia dan Amerika Latin. Selain itu juga kawasan Eropa Timur dan Asia Timur yang bergejo- lak kembali seiring dengan berubah dan bergesernya geopolitik di ka- wasan tersebut. SBY menilai, ada berbagai fenom- ena yang muncul dimana hal itu menggambarkan berulang kem- balinya sejarah yang pernah terjadi di masa silam. Juga termasuk tatan- an dunia serta sumber dan penyebab Halaman 11 Halaman 11 Halaman 11 Debat Capres Dinilai Berpihak Netralitas KPU Diragukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengajukan nama Prof. Ahmad Erani Yustika, PhD se- bagai moderator sesi debat beri- kutnya. Namun nama Erani dikabarkan dekat dengan Par- tai Kebangkitan Bangsa (PKB)— salah satu parpol pendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Kecurigaan muncul dari alumnus Universitas Brawijaya (UB) yang disuarakan melalui pesan singkat kepada La Ny- alla Mattalitti, salah satu tim pemenangan Prabowo Hatta. “Saya kaget juga menerima SMS itu. Teman-teman sesama alum- nus Universitas Brawijaya yang mengirimi saya,” kata La Nyal- la, Kamis (12/6). Meski demikian, pernyata- an ini dibantah fungsionar- is PKB. Sekretaris Fraksi PKB DPR Hanif Dhakiri membantah kabar yang menyebutkan mod- erator debat capres-cawapres putaran kedua, Ahmad Erani Yustika, adalah staf ahli fraksi. “Bukan dan tidak ada hubun- gannya dengan PKB. Dia eko- nom dari kalangan profesion- al independen,” katanya, Ka- mis (12/6). Belum jelas apakah reaksi ini membuat KPU mera- sa perlu menganulir posisi Era- ni Yustika. Sebelumnya, mencuat se- jumlah laporan menunjukkan adanya indikasi tidak netralnya lembaga Negara. Yang paling ak- tual, komisioner Komisi Pemili- han Umum (KPU) bertemu den- gan tim sukses salah satu pas- angan capres-cawapres. Aktivis Serikat Pekerja BUMN Arif Poyuwono memergoki per- temuan antara anggota KPU Hadar Nafis Gumay, Kepala Badan Lem- baga Pendidi- kan Nasion- al Polri Kom- jen Pol. Budi Gunawan dan Ketua DPP PDI Perjuangan Trimedya Pan- jaitan. Mereka terlihat berbi- cara serius di Resto Satay House Senay- an, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/6). Arif sudah me- layangkan laporan ke Propam Mabes Polri. Sumber di KPU sendiri me- nyatakan, pertemuan itu un- tuk membocorkan materi per- tanyaan debat kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Jokowi-Jusuf Kalla. Peristiwa pertemuan ini tidak dibantah semua pihak di atas. Namun, seperti koor, baik Mabes Polri maupun KPU meno- lak pertemuan ini membahas tindakan yang menguntung- kan salah satu pihak. KPU mem- bantah Hadar ikut memba- has pembo- coran soal de- bat capres. “Pak Hadar itu (komis- ioner KPU), kemarin seluruh komisioner baru saja lakukan rapat pimpinan teknis dengan KPU se-Indonesia, pas pulang kami cari tempat makan. Jadi Pak Hadar itu sama dengan saya, di belakang saya (mobil- nya). Kami mau makan di Men- teng penuh,” kata komision- er KPU Arief Budiman, di kan- tornya, Rabu (11/6). Saat ditanyakan ada perte- muan timses Jokowi-JK den- gan pihak kepolisian, KPU tak borkomentar banyak. “Itu uru- san orang lain, yang jelas Pak Hadar di situ memang kami berniat makan bareng bersama komisioner, itu kebetulan aja,” katanya. Koordinator Presidium Jar- ingan Muda Nusantara (JMN) Muhlis Ali menyatakan, dugaan bocornya materi debat Capres- Cawapres kepada tim Jokowi- Jusuf Kalla oleh oknum anggota KPU harus diusut tuntas. Tinda- kan ini tak terpuji yang meru- pakan pelanggaran etis dan me- nyalahi prinsip equal treatment dalam sebuah proses demokrasi. “Secara umum saya melihat debat capres semalam pasan- gan Prabowo-Hatta lebih ung- Pemerintah memastikan rencana akuisisi PT Bank Mandiri dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) tidak akan dilanjutkan, karena kedua bank memiliki karakteristik pelayanan berbeda. Presiden SBY : Indonesia Harus Miliki Strategi Besar Jakarta, Pelita Netralitas penyelenggaraan pemilu terus menjadi pergunjingan. Terbaru, kandidat moderator untuk debat capres-cawapres berikutnya, diindikasikan terafiliasi dengan salah satu kontestan. Grand strategy merupakan strategi besar dan kebijakan dasar dari sebuah negara dengan cara membangun dan menggunakan semua potensi yang dimiliki untuk melindungi kepentingan dan tercapainya tujuan nasional. SBY Halaman 11 Mustahil Hadar membocorkan soal debat dalam perjumpaannya dengan Trimedya. Sebab, pertemuan keduanya berlangsung sebelum soal selesai dibenahi. Zainal Arifin Mochtar DEBAT CAPRES 2014 - Pasangan Peserta Pemilu Presiden 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla menyampaikan visi dan misinya saat Debat Capres- Cawapres di Jakarta, Senin (9/6). Debat pertama tersebut mengambil tema Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang Bersih dan Kepastian Hukum. nant/prasetyo utomo/14 Pemilihan Presiden Indonesia dan Arus Demokratisasi Dunia Tidak terasa pesta demokra- si lima tahunan dalam memil- ih presiden dan wakil presiden republik Indonesia, akan segara dimulai. Pesta demokrasi terse- but, merupakan buah perjuan- gan reformasi sejak 16 tahun yang lalu. Masih segar dalam ingatan kita, betapa terkung- kungnya kerang kebebasan dalam fase demokrasi di zaman orde baru. Suasana demokrasi yang be- gitu indah, tentunya tidak di- dapatkan dengan mudah, teta- pi lewat pengorbanan yang luar biasa. Banyak negara yang ga- gal dalam bertransformasi de- mokrasi. Masih segar dalam in- gatan kita bagaiamana perjuan- gan masyarakat di negara-neg- ara timur tengah, seperti Sy- iria, Yaman, Iraq, Mesir, dan seterusnya. Masyarakat di neg- ara-negara tersebut mengalami keterpurukan dalam memper- juangkan demokrasi, dan sam- pai sekarang belum tuntas, bah- kan dalam bulan Mei lalu, per- dana menteri Thailand dikude- ta oleh militer. Sehingga trans- formasi demokrasi Indonesia yang indah dapat menjadi con- toh dan prototipe transforma- si negara berkembang menjadi negara maju yang sangat layak dibanggakan. Kebebasan berdemokra- si merupakan aset yang san- gat berharga bagi bangsa Indo- nesia. Semenjak dahulu raky- at Indonesia sangat mendam- bakan adanya kebebasan dan kemerdekaan yang wajib dipertah- ankan dan dikembang- kan. Pemil- ihan pres- iden ber- dasarkan pilihan nurani dijamin oleh un- dang-un- dang dasar. Waktu pelaksa- naan, dan tujuan pemilihan diatur di dalam Pasal 22E ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945, yang men- gatur tentang ketentuan pem- berian delegasi pengaturan ten- tang pemilihan umum dengan undang-undang. Asas Pemilu Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia Pemilu yang Luber dan Jurdil mengandung pengertian bahwa pe- milihan umum harus diseleng- garakan secara demokra- tis dan transpar- an, berdasar- kan pada asaas- asas pemilihan yang bersifat langsung, umum, bebas dan rahasia, serta ju- jur dan adil. Dengan pelaksanaan pemili- han pemimpin yang luber dan jurdil, akan menyebabkan ter- wujudnya kepemimpinan nasi- onal yang berkesinambungan dan sekaligus menjamin terla- hirnya pemimpin nasional yang berwujud atas kedaulatan bang- sa dan rakyat secara keseluru- han. Dengan modal demokra- si yang demikian itu, akan mengantarkan rakyat Indone- sia mencapai cita-cita nasion- al menjadi bangsa yang maju, sejahterah dan disegani dalam percaturan internasional. Indonesia merupakan negara terbesar di wilayah ASEAN, se- hingga pemilihan presiden di In- donesia, bukan hanya menjadi * Staf Akademik, University of Cali- fornia, Amerika Serikat, dan Wakil Ketua Ikatan Imuwan Indonesia Internasional SURAT DARI AMERIKA SERIKAT Dr Taruna Ikrar *

Transcript of Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halaman 1 (13 juni 2014)...

JUMAT | 13 Juni 2014/15 Sya’ban 1435 H www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.904 Tahun XXXIX Harga Eceran Rp3.500,-/Langganan Rp67.500,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)

ASSALAMUALAIKUM

Kementerian Agama

H ari–hari ini, Kementerian Agama banyak me-narik perhatian. Untuk kedua kali, seorang Menteri Agama menjadi tersangka korupsi. Sebelumnya, juga ada berita korupsi terkait pengadaan Al-Qur’an. Mengapa semua itu bisa terjadi?

Ternyata korupsi tidak membedakan ko-rbannya. Korupsi juga tidak membedakan agama. Mengesankan, korupi sudah sistemik. Siapapun orangnya, bisa terlibat korupsi. Mungkin, sistem yang berjalan, memang membuka peluang tindak korupsi. Hal ini terbukti dari adanya orang–orang yang dikenal baik, bahkan dikenal jujur, pada akhirnya tidak tahan godaan korupsi.

Karena itu, KPK selalu mengingatkan perlunya bersikap jujur. Di gedung KPK, poster jujur ditampilkan semakin besar, bahkan san-gat mencolok. Agaknya disesuaikan dengan kondisi kita sekarang. Semula berbunyi “Berani jujur, hebat”. Sekarang berbunyi “pilihah yang jujur! Pesannya, bersikap jujur itu tidak mudah. Setidaknya me-merlukan keberanian. Sebab, bersikap jujur berarti melawan arus. Di lingkungan yang tidak jujur, siapa yang berani jujur? Orang itu bisa dianggap tidak normal. Ketidakjujuran, justru sudah dianggap sebagai wajar. Norma kita sudah berubah. Jangan–jangan, selain sistemik, juga sudah membudaya, meskipun bukan budaya. Sebab, orang–orang yang baik, orang–orang yang jujur, kita yakin masih banyak. Bagaimana melindungi mereka agar tidak terjebak sistem yang memang koruptif itu?

Di sinilah kita ingin menghargai, ketika Menteri Agama yang baru, menyempatkan berkunjung ke KPK diawal tugasnya. Selain hendak mengembalikan citra Kementerian Agama, langkah itu memang di-perlukan, agar dirinya tidak terjebak korupsi. Sebab, meskipun sudah menjadi tersangka, pendahulunya masih berharap, tuduhan itu han-ya merupakan kesalahpahaman. Dengan kata lain, ia tidak merasa korupsi. Karena itu, semula ia ingin tetap bertahan. Dalam hal ini, merasa tidak ada ketentuan yang dilanggar.

Sebentar lagi, insya Allah kita akan memasuki bulan puasa. Akan sangat berharga, kalau kurun waktu sebulan itu dapat dijadikan bulan perenungan, memahami keberadaan kita sebagai pelayan masyara-kat, agar tidak terjebak kasus yang sama. Apa yang salah dengan per-jalanan kita selama ini? Kaidah–kaidah mengenai korupsi pun sudah berubah, sehingga kita harus memahami segala aspek hukum terkait tindak korupsi. Sebab, kalau kita gagal memahami, ingin berbuat baik pun bisa dianggap koruptif. Misalnya, kalau dahulu mengirim parsel lebaran masih dianggap biasa, sekarang sudah bisa dianggap tin-dak koruptif. Karena itu, sebagai pejabat, dilarang menerima parsel lebaran. Sebab, dari budaya parsel, peluang tindak korupsi semakin terbuka. Peraturan atau ketentuan hukum, dalam hal ini tidak bisa dikompromikan. Di lingkup Kementerian Agama, menyelipkan uru-tan naik haji pun, sudah bisa dianggap tindak koruptif.

Semoga kunjungan Menteri Agama yang baru ke KPK akan mam-pu mengembalikan citra Kementerian Agama. Selain itu, yang tidak kalah penting, akan melindungi dirinya sendiri dari tindak koruptif. Lebih jauh, agar masyarakat juga ikut memberikan dukungan, dan ti-dak sebaliknya, menggoda terjadinya tindak koruptif. Inilah harapan kita, sebagai manifestasi rasa ikut memiliki Kementerian Agama. n

editorial

EkonomiWaspadai Asing Kuasai Pasar Konstruksi Nasional

HALAMAN 2

Kesra46.000 Guru di DKI Jakarta Tidak Tersertifikasi

HALAMAN 6

JakartaPascaperubahan Jadwal, KRL Jabodetabek Masih Semrawut

HALAMAN 7

HukumAnas Tuding Tanggapan Jaksa Analisis Politik

HALAMAN 10 1974 - 2014

Pemerintah akan Bentuk “Holding” BUMNJakarta, Pelita

Untuk menambah efektivitas perusahaan-perusahaan dibawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

pemerintah sepakat dan berharap secepat-nya bisa membentuk holding beberapa peru-sahaan BUMN.

Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Chairul Tanjung men-gatakan hal tersebut, usai memimpin rapat koordinator (Rakor) an-tara Kementerian Per-ekonomian dengan Ke-menterian BUMN di Ja-karta, Kamis (12/6).

“Kita membahas beberapa isu penting di dalam BUMN, ada beberapa yang tadi kita sepakati dan akan segera diselesaikan

dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujar dia.Salah satu yang disepakati dalam rapat tersebut adalah pembentukan h o l d i n g

Jakarta, PelitaPresiden Republik Indonesia (RI)

Prof Dr H Susilo Bambang Yudhoy-ono, MA menegaskan pentingnya In-donesia memiliki Strategi Besar un-tuk menghadapi tantangan di masa depan. Hal itu disampaikan Presiden

RI tersebut saat menyampaikan pidato pengukuhannya seb-agai Guru Besar Universi-

tas Pertahanan Indo-nesia (Unhan)

d a l a m ilmu ke-tahanan nasional, fakultas

s t r a t e g i pertahanan.

“ S a y a i n g i n mengedepankan topik

penting meskipun barangkali tidak terlalu banyak dibicarakan, yaitu grand strategy,” kata SBY saat me-nyampaikan pidato pengukuhannya dengan judul ‘Perdamaian dan Ke-amanan dalam Dunia yang Berubah: Tantangan Penyusunan Grand Strat-egy bagi Indonesia,’ di Sentul Jawa Barat, Kamis (12/6).

Ia mengatakan, dalam hubungan internasional yang terbentuk dari masa ke masa oleh berbagai bangsa, dunia tidak pernah tenang dan da-mai. Dunia menurutnya, cenderung seperti apa yang digambarkan kaum realis yaitu, dunia yang sangat din-amis, anarkistis dan terus berubah.

SBY menjelaskan, dalam teori dan praktek hubungan internasional ter-dapat dua aliran utama, yakni ide-alis dan realis. Kaum idealis mem-

percayai bahwa perdamaian dapat diwujudkan dalam tatanan interna-sional.

Kemudian ia melanjutkan, kaum realis memandang dunia pada haki-katnya merupakan sebuah anarki, penuh pertikaian dan tidak pernah menghadirkan kepastian. Sehingga,

setiap negara harus memi-liki power (kekuatan) untuk mempengaruhi tatanan du-nia serta untuk menegakkan keamanan nasionalnya mas-ing-masing.

“Saya lebih condong kepa-da pemikiran kaum realis,” ujar SBY.

Presiden RI itu mengingat-kan kembali bagaimana situ-asi pasca terjadinya perang dunia kedua yang kemudian

disusul dengan perang dingin. Menu-rutnya, saat itu memang dunia jauh lebih baik dibandingkan dengan era-era sebelumnya.

“Tetapi sayangnya, kisah suk-ses tentang perdamaian, masih ka-lah banyak jika dibandingkan den-gan tetap marak terjadinya berbagai

konflik dan peperangan, baik yang bersifat intranegara maupun antar negara,” ungkap SBY.

Ia memberikan contoh bagaima-na situasi Timur Tengah yang terus membara, Afrika yang terus bergejo-lak serta intra state conflict yang ter-us masih terjadi di Asia dan Amerika Latin. Selain itu juga kawasan Eropa Timur dan Asia Timur yang bergejo-lak kembali seiring dengan berubah dan bergesernya geopolitik di ka-wasan tersebut.

SBY menilai, ada berbagai fenom-ena yang muncul dimana hal itu menggambarkan berulang kem-balinya sejarah yang pernah terjadi di masa silam. Juga termasuk tatan-an dunia serta sumber dan penyebab

Halaman 11

Halaman 11

Halaman 11

Debat Capres Dinilai Berpihak

Netralitas KPU Diragukan

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengajukan nama Prof. Ahmad Erani Yustika, PhD se-bagai moderator sesi debat beri-kutnya. Namun nama Erani dikabarkan dekat dengan Par-tai Kebangkitan Bangsa (PKB)—salah satu parpol pendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Kecurigaan muncul dari alumnus Universitas Brawijaya (UB) yang disuarakan melalui pesan singkat kepada La Ny-alla Mattalitti, salah satu tim pemenangan Prabowo Hatta. “Saya kaget juga menerima SMS itu. Teman-teman sesama alum-nus Universitas Brawijaya yang mengirimi saya,” kata La Nyal-la, Kamis (12/6).

Meski demikian, pernyata-

an ini dibantah fungsionar-is PKB. Sekretaris Fraksi PKB DPR Hanif Dhakiri membantah kabar yang menyebutkan mod-erator debat capres-cawapres putaran kedua, Ahmad Erani Yustika, adalah staf ahli fraksi.

“Bukan dan tidak ada hubun-gannya dengan PKB. Dia eko-nom dari kalangan profesion-al independen,” katanya, Ka-mis (12/6). Belum jelas apakah reaksi ini membuat KPU mera-sa perlu menganulir posisi Era-ni Yustika.

Sebelumnya, mencuat se-jumlah laporan menunjukkan adanya indikasi tidak netralnya lembaga Negara. Yang paling ak-tual, komisioner Komisi Pemili-han Umum (KPU) bertemu den-

gan tim sukses salah satu pas-angan capres-cawapres.

Aktivis Serikat Pekerja BUMN Arif Poyuwono memergoki per-temuan antara anggota KPU Hadar Nafis Gumay, Kepala Badan Lem-baga Pendidi-kan Nasion-al Polri Kom-jen Pol. Budi Gunawan dan Ketua DPP PDI Pe r juangan Trimedya Pan-jaitan. Mereka terlihat berbi-cara serius di Resto Satay House Senay-an, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/6). Arif sudah me-layangkan laporan ke Propam Mabes Polri.

Sumber di KPU sendiri me-nyatakan, pertemuan itu un-tuk membocorkan materi per-tanyaan debat kepada pasangan

capres-cawapres nomor urut 2, Jokowi-Jusuf Kalla. Peristiwa pertemuan ini tidak dibantah semua pihak di atas.

Namun, seperti koor, baik Mabes Polri maupun KPU meno-

lak pertemuan ini membahas tindakan yang menguntung-k a n s a l a h satu pihak. K P U m e m -bantah Hadar ikut memba-has pembo-coran soal de-bat capres.

“Pak Hadar i tu (komis-

ioner KPU), kemarin seluruh komisioner baru saja lakukan rapat pimpinan teknis dengan KPU se-Indonesia, pas pulang kami cari tempat makan. Jadi Pak Hadar itu sama dengan saya, di belakang saya (mobil-nya). Kami mau makan di Men-

teng penuh,” kata komision-er KPU Arief Budiman, di kan-tornya, Rabu (11/6).

Saat ditanyakan ada perte-muan timses Jokowi-JK den-gan pihak kepolisian, KPU tak borkomentar banyak. “Itu uru-san orang lain, yang jelas Pak Hadar di situ memang kami berniat makan bareng bersama komisioner, itu kebetulan aja,” katanya.

Koordinator Presidium Jar-ingan Muda Nusantara (JMN) Muhlis Ali menyatakan, dugaan bocornya materi debat Capres-Cawapres kepada tim Jokowi-Jusuf Kalla oleh oknum anggota KPU harus diusut tuntas. Tinda-kan ini tak terpuji yang meru-pakan pelanggaran etis dan me-nyalahi prinsip equal treatment dalam sebuah proses demokrasi.

“Secara umum saya melihat debat capres semalam pasan-gan Prabowo-Hatta lebih ung-

Pemerintah memastikan rencana akuisisi PT Bank Mandiri dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) tidak akan dilanjutkan, karena kedua bank memiliki karakteristik pelayanan berbeda.

Presiden SBY : Indonesia Harus Miliki Strategi Besar

Jakarta, PelitaNetralitas penyelenggaraan pemilu terus menjadi

pergunjingan. Terbaru, kandidat moderator untuk debat capres-cawapres berikutnya, diindikasikan terafiliasi dengan salah satu kontestan.

Grand strategy merupakan strategi besar dan kebijakan dasar dari sebuah negara dengan cara membangun dan menggunakan semua potensi yang dimiliki untuk melindungi kepentingan dan tercapainya tujuan nasional. SBY

Halaman 11

Mustahil Hadar membocorkan soal debat dalam perjumpaannya dengan Trimedya. Sebab, pertemuan keduanya berlangsung sebelum soal selesai dibenahi. Zainal Arifin Mochtar

DEBAT CAPRES 2014 - Pasangan Peserta Pemilu Presiden 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla menyampaikan visi dan misinya saat Debat Capres-Cawapres di Jakarta, Senin (9/6). Debat pertama tersebut mengambil tema Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang Bersih dan Kepastian Hukum. nant/prasetyo utomo/14

Pemilihan Presiden Indonesia dan Arus Demokratisasi Dunia

Tidak terasa pesta demokra-si lima tahunan dalam memil-ih presiden dan wakil presiden republik Indonesia, akan segara dimulai. Pesta demokrasi terse-but, merupakan buah perjuan-gan reformasi sejak 16 tahun yang lalu. Masih segar dalam ingatan kita, betapa terkung-kungnya kerang kebebasan dalam fase demokrasi di zaman orde baru.

Suasana demokrasi yang be-gitu indah, tentunya tidak di-dapatkan dengan mudah, teta-pi lewat pengorbanan yang luar biasa. Banyak negara yang ga-gal dalam bertransformasi de-mokrasi. Masih segar dalam in-

gatan kita bagaiamana perjuan-gan masyarakat di negara-neg-ara timur tengah, seperti Sy-iria, Yaman, Iraq, Mesir, dan seterusnya. Masyarakat di neg-ara-negara tersebut mengalami keterpurukan dalam memper-juangkan demokrasi, dan sam-pai sekarang belum tuntas, bah-kan dalam bulan Mei lalu, per-dana menteri Thailand dikude-ta oleh militer. Sehingga trans-formasi demokrasi Indonesia yang indah dapat menjadi con-toh dan prototipe transforma-si negara berkembang menjadi negara maju yang sangat layak dibanggakan.

Kebebasan berdemokra-si merupakan aset yang san-gat berharga bagi bangsa Indo-nesia. Semenjak dahulu raky-at Indonesia sangat mendam-bakan adanya kebebasan dan

kemerdekaan yang wajib dipertah-a n k a n d a n dikembang-kan. Pemil-ihan pres-iden ber-dasarkan p i l i h a n n u r a n i d i j a m i n oleh un-dang -un -dang dasar. Waktu pelaksa-naan, dan tujuan pemilihan diatur di dalam Pasal 22E ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945, yang men-gatur tentang ketentuan pem-berian delegasi pengaturan ten-tang pemilihan umum dengan undang-undang. Asas Pemilu Langsung, Umum, Bebas, dan

Rahasia Pemilu yang Luber dan Jurdil

mengandung pengertian bahwa pe-m i l i h a n u m u m h a r u s diseleng-garakan s e c a r a

demokra-t i s d a n

t r a n s p a r -an, berdasar-

kan pada asaas-asas pemilihan yang

bersifat langsung, umum, bebas dan rahasia, serta ju-jur dan adil.

Dengan pelaksanaan pemili-han pemimpin yang luber dan jurdil, akan menyebabkan ter-wujudnya kepemimpinan nasi-

onal yang berkesinambungan dan sekaligus menjamin terla-hirnya pemimpin nasional yang berwujud atas kedaulatan bang-sa dan rakyat secara keseluru-han.

Dengan modal demokra-si yang demikian itu, akan mengantarkan rakyat Indone-sia mencapai cita-cita nasion-al menjadi bangsa yang maju, sejahterah dan disegani dalam percaturan internasional.

Indonesia merupakan negara terbesar di wilayah ASEAN, se-hingga pemilihan presiden di In-donesia, bukan hanya menjadi

* Staf Akademik, University of Cali-fornia, Amerika Serikat, dan Wakil Ke tua Ikatan Imuwan Indonesia Internasional

SURAT DARIAMERIKA SERIKAT

Dr Taruna Ikrar *