PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

83
PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG NASIONALISME MELAYU Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Pensyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) OLEH : MOHAMAD NASRULLAH BIN MOHAMAD ZAINUDIN NIM: 109045200025 KONSENTRASI SIYASAH SYAR’IYYAH PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

Transcript of PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Page 1: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG

NASIONALISME MELAYU

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Pensyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

OLEH :

MOHAMAD NASRULLAH BIN MOHAMAD ZAINUDIN

NIM: 109045200025

KONSENTRASI SIYASAH SYAR’IYYAH

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011 M

Page 2: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...
Page 3: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...
Page 4: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperloleh gelar Strata 1 (S1) di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 April 2011

19 Jumadil Awal 1432 H

Penulis,

Mohamad Nasrullah Bin Mohamad Zainudin

Page 5: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

KATA PENGANTAR

بِسْمِ اْلِله الْرَّحْمنِ الْرَّحِيْمِ

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadrat Allah Swt, Tuhan segenap

alam karena dengan limpahan rahmat, nikmat, hidayah dan mahabbah-Nya ke seluruh

alam sehingga penulis dapat menyelesaikan kewajiban penyusunan skripsi ini.

Shalawat dan salam buat Khatimul Anbiya’, junjungan besar Nabi Muhammad Saw,

ahli keluarga baginda, para sahabat, tabi’ tabi’in serta seluruh pengikut baginda yang

menyeru pada yang ma’ruf dan mencegah pada yang mungkar demi mengharap

keredhaan-Nya sampai akhir zaman, semoga mendapat kejayaan dan ganjaran di

akhirat sana.

Alhamdulillah berkat rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulisan skripsi ini

telah dapat diselesaikan dengan baik walaupun masih banyak kekurangannya. Penulis

menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi ini karena adanya pertolongan dan

dukungan dari semua pihak. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Pihak pemimpin Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta yang

telah mengizinkan penulis untuk menuntut ilmu di sini;

2. Kepada Negara Republik Indonesia yang telah memberi kebenaran dan izin

kepada penulis untuk tinggal, mencari serta memperoleh ilmu yang sangat

bermanfaat dan bernilai;

3. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta;

Page 6: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

4. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM. sebagai Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta;

5. Dr. Asmawi, M.Ag. dan Afwan Faizin, MA., sebagai Ketua dan Sekretaris

Jurusan Jinayah Siyasah, dan juga kepada Ibu Sri Hidayati yang banyak

memberikan bantuan, kemudahan administratif, bimbingan akademik sejak awal

perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini;

6. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, MA, sebagai dosen pembimbing yang

senantiasa memberikan petunjuk dan nasehat kepada penulis ke arah perfeksi

penulisan, meluangkan waktu dan banyak memberi masukan hingga selesai skripsi

ini;

7. Dr. Asmawi, M.Ag. dan Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, MA., sebagai

dosen penguji seminar proposal dan juga banyak memberi bimbingan kepada

penulis sepanjang proses perbaikan proposal;

8. Seluruh dosen Kolej Universiti Darul Quran Islamiyyah (KUDQI) dan Institut

Pengajian Al-Azhar (IPA) terutama Bapak Rektor Al-Fadhil Ustaz Mohd Zain bin

Abd. Rahman, Ustaz Muhayyat bin H. Husin, H. Wan Ahmadul Badawi bin Wan

Ibrahim dan Ustazah Hasanah Halin yang banyak memberikan sokongan dan

dukungan moral sehingga penulis dapat meneruskan pengajian di bumi Indonesia;

9. Segenap dosen-dosen Syariah dan Hukum yang telah memberi petunjuk dan

memberikan ilmu yang bermanfaat kepada diri penulis dan teman-teman

seperjuangan selama menjalani perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta;

10. Para pemimpin dan staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Syari’ah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta;

Page 7: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

11. Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia atas pengawasan dan kebajikan yang

mengambil alih peran dalam menjaga seluruh mahasiswa Malaysia di bumi

Indonesia;

12. Keluarga tersayang Ayahanda Mohamad Zainudin bin Aspan dan Ibunda Nurhana

binti Syarif yang sentiasa mendoakan kejayaan, merawat, mangasuh, mendidik

serta memberikan dukungan moral dalam setiap langkah penulis;

13. Saudara/ri Nur Adila, Siti Mu’minah, Mohamad Khairullah, dan adik-adik Siti

Nabihah, Mohamad Salahuddin, dan Siti solehah serta kerabat-kerabat dari pihak

ayahanda dan bondaku;

14. Insan tersayang Alfiyah binti Mohd Ruslan yang banyak membantu dari segi

bantuan dan dukungan peribadi;

15. Teman-teman serumah Riduan, Farid, Syamil, Khalil, Ustaz Azhari, Ramadhan,

Hanzalah, Amir, Razman, dan teman-teman yang sama-sama menuntut ilmu di

Indonesia Ridzuan, Sabri, Muaz, Zailani, Ukasyah serta teman-teman yang tidak

dapat penulis sebutkan;

16. Saudara Muhsin yang sudi meluangkan waktu untuk membantu penulis

menterjemahkan skripsi ini;

17. Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia di Indonesia (PKPMI), Malaysian Club

UIN Jakarta (MCUJ) dan Kelab UMNO Jakarta Indonesia;

18. Pemerintah Malaysia dan Pemerintah Republik Indonesia;

19. Semua pihak yang telah menghulur bantuan secara langsung maupun tidak

langsung sepanjang penyusunan skripsi ini, semoga segala bantuan dan niat baik

diterima sebagai amal shaleh di sisi Allah SWT. Amin.

Page 8: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Akhirnya penulis menginsafi bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kelemahan, oleh karena itu kritikan dan saran yang konstruktif sangat diperlukan

untuk perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat sebagai karya ilmiah

khususnya bagi penulis dan sekalian pembaca umumnya.

Jakarta, 14 April 2011 M

10 Jumadil Awal 1432 H

Penulis

Page 9: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..............................................................1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.........................................4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................5

D. Review Studi Terdahulu..............................................................6

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan..................................10

F. Sistematika Penulisan................................................................11

BAB II KONSEP NASIONALISME

A. Pengertian Nasionalime............................................................12

B. Sejarah Munculnya Nasionalisme.............................................15

C. Nasionalisme Menurut Tokoh-Tokoh Kontemporer.................20

D. Nasionalisme di Malaysia.........................................................23

BAB III BIOGRAFI TUNKU ABDUL RAHMAN

A. Riwayat Hidup Tunku Abdul Rahman.................................... 31

B. Latar Belakang Pendidikan Tunku Abdul Rahman..................34

C. Perjalanan Karir Politik Tunku Abdul Rahman........................37

Page 10: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

BAB IV NASIONALISME YANG DITERAPKAN TUNKU ABDUL RAHMAN

A. Pandangan Tunku Abdul Rahman terhadap Nasionalisme Berbagai

Aliran..............................................................................................46

B. Perjuangan Tunku Abdul Rahman Sebelum dan Sesudah

Kemerdakan.................................................................................. 52

1. Memperjuangkan Bangsa Melayu...............................54

2. Penyatuan antara Etnis................................................56

3. Memperjuangkan Agama Islam..................................58

C. Rumusan Penulis....................................................................62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................66

B. Saran......................................................................................68

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................70

LAMPIRAN........................................................................................................74

Page 11: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kata nasionalisme selalu dikaitkan dengan suatu perang atau revolusi, kata ini

mengacu pada negara-negara di Afrika, Asia, Amerika Latin, atau Timur Tengah.

Selain itu, “nasionalisme” sering digunakan untuk etnis minoritas di berbagai negara,

secara historis nasionalisme yang merupakan kesadaran bernegara atau semangat

kebangsaan berasal pertama kali dari Eropa. Rasa kebersamaan pada bangsa dan

upaya untuk mempertahankan budaya bangsa merupakan ciri khusus bangsa, dan hal

ini merupakan segi-segi esensial nasionalisme.1

Permasalah pemikiran Tunku Abdul Rahman terhadap nasionalisme Melayu

adalah mengfokuskan beberapa aliran pemikiran yaitu, nasionalisme Melayu terbagi

menjadi dua bentuk, yaitu berdasarkan terhadap pemerintahan kolonial dan sikap

terhadap pemerintah feudal. Di Tanah Melayu khususnya, mereka yang bersikap pro-

kolonial dan pro-feudalisme dianggap berpegang kepada paman nasionalisme

konservatif, sedangkan mereka yang bersikap anti penjajah dan anti pro-feudalisme

berpegang kepada nasionalisme radikal. 2

Menurut Firdaus Haji Abdullah di dalam kajiannya tentang politik Melayu

radikal, nasionalis konservatif diwakili oleh para birokrat tradisional yang

berpendidikan Barat, sedangkan nasionalis radikal pula diwakili oleh mereka yang

1 Muhammad Azhar, Filsafat Politik: Perbandingan antara Islam dan Barat (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 1997), Cet. Pertama, hlm.64.

2 Roslan Saadon, Gagasan Nasionalisme Melayu Raya: Organisasi dan Perkembangan

(Selangor: Karisma Publications, 2009), Cet. Pertama, hlm.18.

Page 12: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

berpendidikan Islam dan vernacular Melayu. Beliau juga menjelaskan bahwa

nasionalis konservatif sering mendapat dukungan dan layanan rakyat baik dari pihak

penjajah, sedangkan nasionalis radikal sentiasa ditekan dan diberikan layanan buruk

oleh Inggeris.3

Nama Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj bukanlah nama asing bagi negara

masyarakat Malaysia, lebih-lebih lagi dalam sejarah lipatan politik tanah air. Beliau

yang memiliki darah keturunan raja adalah seorang Ketua Menteri Persekutuan Tanah

Melayu pada zamannya. Selain itu, beliau juga memegang jabatan sebagai Perdana

Menteri Malaysia yang pertama. Kepemimpinan beliau amat terserlah baik dalam

bidang politik yaitu sebagai Presiden UMNO maupun sebagai seorang pemimpin

negara yang berwibawa dan kompeten dalam mengelola negara dan rakyatnya. Peran

Tunku dalam usaha mencapai kemerdekaan negara sangat penting. Sebagai

pemerintah, beliau bertanggung jawab dalam mendapatkan kemerdekaan Tanah

Melayu dari pihak penjajah pada tahun 1957. Beliau juga memainkan peran penting

dalam membentuk Persekutuan Malaysia pada tahun 1963.4

Di antara kebijakan politik Tunku Abdul Rahman adalah, beliau berhasil

membangkitkan semangat nasionalisme dalam diri masyarakat Tanah Melayu dan

menyatukan etnis di Malaya. Meskipun pada waktu itu hubungan etnis sedikit tegang.

Tunku banyak membantu mendirikan UMNO pada tahun 1945 dan beliau diangkat

sebagai Presiden UMNO pada tahun 1952. Beliau juga berhasil membentuk Partai

3 Firdaus Haji Abdullah, Redical Malay Politics, Its Origins and Development (Kuala

Lumpur: Pelanduk Publications, 1985, hlm.3.

4 Ibrahim Mahmood, Sejarah Perjuangan Bangsa Melayu (Kuala Lumpur: Pustaka Antara,

1981), Cet. Pertama, hlm.335.

Page 13: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Perikatan, dan partai tersebut telah memenangkan pemilihan umum atau pemilu

pertama Tanah Melayu pada tahun 1955.5

Kewibawaan Tunku Abdul Rahman yang berhasil menyatukan penduduk

negara ini yang terdiri daripada tiga etnis yang utama yaitu Melayu, Cina, dan India.

Penyatuan ketiga etnis tersebut di bawah pimpinan Tunku telah memberi keyakinan

kepada pihak Inggeris untuk memberi kemerdekaan kepada Persekutuan Tanah

Melayu pada 31 Agustus 1957.

Selain memperjuangkan Melayu, Tunku Abdul Rahman juga

memperjuangkan agama Islam dari jajahan Inggris. Beliau telah diakui oleh Arab

Saudi dan negara-negara Islam lain karena kontribusi beliau kepada pembangunan

Islam. Misalnya di tingkan nasional, Organisasi Kebajikan Islam Malaysia

(PERKIM) telah membantu saudara baru memeluk Islam yang dipimpin oleh Tunku

sendiri.6

Tunku Abdul Rahman telah banyak memberikan kontribusinya terhadap

perkembangan Islam di negara Malaysia malah mengharumkan nama negara di

persada dunia. Beliau banyak terlibat dalam penyelenggaraan Kompensi Membaca

Al-Quran. Beliau juga pernah menjadi Presiden Organisasi Kebajikan Islam Malaysia

(PERKIM) pada Agustus 1960. Atas kemampuan dan daya usaha gigihnya itu, beliau

berhasil meletakkan PERKIM sebagai sebuah organisasi yang terkemuka dan

dihormati oleh semua umat Islam di Malaysia. Tunku Abdul Rahman adalah seorang

5 Siti Mariam Daud dan Sulaiman Zakaria, Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj (Kuala

Lumpur: Jade Green Publications, 1996), Cet. Pertama, hlm.1.

6 Zaid Ibrahim, Saya Pun Melayu (Selangor: Zi Publications SDN. BHD, 2009), Cet.

Pertama, hlm.291.

Page 14: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

pejuang kemanusiaan yang murni. Beliau telah mengizinkan PERKIM cabang Negeri

Kedah menggunakan tanah miliknya untuk membangun rumah anak-anak yatim dan

orang tua yang diberi nama Darul Aliam Wal Masalan Tunku Abdul Rahman Putra.7

Dengan latar belakang yang cukup komplek itu (model negara, dan pribadi

Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj), penulis harap penelitian ini akan lebih menarik.

Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj sebagai tokoh yang menjadi kajian, dalam

membentuk serta mengembangkan pemikiran nasionalisme Melayu di Malaysia.

Dengan demikian, penelitian berjudul “PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN

PURTA AL-HAJ TENTANG NASIONALISME MELAYU” sebagai langkah

mengetahui perjuangan terhadap Nasionalisme Melayu di Malaysia.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Sebagai kajian, maka penulis akan membuat kajian terhadap perjuangan yang

telah dilalui oleh Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj dan pemikirannya tentang

nasionalisme Melayu, dan berbagai aliran nasionalisme.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang dan pembatasan masalah di atas dan

supaya tidak menjadi kajian yang melebar, penulis merumuskan permasalah dengan

rincian dalam bentuk persoalan seperti berikut.

a. Bagaimanakah perjuangan Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj, sebelum dan

sesudah kemerdekaan?

7 Ibid., hlm.292.

Page 15: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

b. Bagaimanakah Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj menyelesaikan masalah

nasionalisme yang berkaitan dengan etnis?

c. Bagaimanakah perjuangan Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj dalam memjadikan

agama Islam sebagai agama resmi negara Malaysia?

d. Bagaimanakah Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj menyatukan penduduk negara

Malaysia yang berbagai etnis?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan di antaranya:

1. Untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana perjuangan Tunku Abdul

Rahman Putra al-Haj dalam perjuangan, sebelum dan sesudah kemerdekaan dan

apa saja perjuangannya.

2. Supaya dapat diketahui bagaimana Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj

menyelesaikan masalah nasionalisme etnis.

3. Untuk mengetahui bagaimana perjuangan Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj

dalam menjadikan agama Islam sebagai agama resmi negara Malaysia.

4. Untuk mengetahui bagaimana Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj menyatukan

penduduk negara Malaysia yang berbagai etnis.

Adapun manfaat dari penelitian penulis ini adalah sebagai berikut:

1. Supaya penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan bagi orang lain, tentang

pemikiran Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj tentang nasionaslsme Melayu.

Page 16: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

2. Agar dapat dijadikan bahan masukan dan dan informasi bagi mahasiswa yang

ingin menambahkan pengatahuan tentang perjalanan politik Malaysia.

3. Sebagai sumbangan pemikiran pada pembaca yang ingin menambah pengatahuan

tentang sejarah persatuan bangsa di Malaysia.

D. Studi Terdahulu

Sejumlah penelitian dengan bahasan tentang pemikiran-pemikiran tokoh telah

dilakukan, baik mengkaji secara spesifik topik tersebut atau yang mengkajinya secara

umum yang sejalan dengan bahasan penelitian ini. Berikut ini adalah tampilan

tinjauan umum atas sebahagian karya-karya penelitian tersebut baik yang berupa

buku maupun skripsi, di antaranya adalah:

Penelitian yang ditulis oleh Iwan Marwan yang berjudul Nasionalisme Ahmad

Hassan, Studi Pemikiran Ahmad Hassan tentang Paham Kebangsaan, tahun 2007

penelitian ini di antaranya membahas tentang pemikiran Ahmad Hassan tentang

paham kebangsaan di Indonesia.8

Penelitian yang ditulis oleh Mohd Faiz Bin Awang yang berjudul

Nasionalisme Dalam Pandangan Partai Islam Se-Malaysia (PAS), penelitian ini

membahas pandangan PAS sebagai partai yang berbasis ideologi Islam terhadap

nasionalisme atau faham kebangsaan khususnya di Malaysia.9

8 Iwan Marwan, Nasionalisme Ahmad Hassan: Studi atas Pemikiran Ahmad Hassan tentang

Paham Kebangsaan (Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2007).

9 Mohd Faiz Bin Awang, Nasionalisme dalam Pandangan Partai Islam Se-Malaysia (PAS)

(Skripsi S1 Fakultas Syari’ah Dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2010).

Page 17: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Selain skripsi di atas, berikut ini merupakan tampilan tinjauan tentang

nasionalisme Melayu telah dilakukan, sebagian karya-karya penelitian tersebut

adalah:

Buku pertama, Sejarah Politik Melayu Berbagai Aliran. Buku ini membahas

artikel-artikel terpilih mengenai persoalan sejarah politik Melayu berbagai aliran

yang pernah mewarnai arus perdana politik Malaysia sebelum dan sesudah merdeka.

Di dalam buku ini juga membicarakan persoalan sejarah politik sayap kiri. Secara

spontan pandangan masyarakat umum akan mempersoalkan tentang suatu gerakan

yang berbentuk revolusi atau ekstrim.10

Buku kedua, Orang Melayu Masalah dan Masa Depan. Buku ini

menjelaskan tentang orang Melayu dan masyarakat Malaysia umumnya.11

Penulis

mencoba mengkaji sejarah dan perkembangan orang Melayu dari berbagai sudut

sebagai latar belakang mengenali isu-isu asas, karekter sosial serta masalah yang

dihadapi mereka.

Buku ketiga, Perjuangan Membela Melayu: UMNO Selangor 1946-2006.

Buku ini menjelaskan perjuangan Melayu Selangor menentang dan menggagalkan

rancangan Malayan Union yang diperkenalkan oleh Inggeris sekembalinya

menguasai Tanah Melayu pada 13 September 1945 tidak lama setelah Jepang

10

Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Berbagai Aliran (Shah Alam: Karisma Publications

Sdn. Bhd., 2007).

11

Syed Husin Ali, Orang Melayu: Masalah dan Masa Depan, Buku Harakah, 2005.

Page 18: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

menyerah kalah dalam Perang Dunia Kedua. Perjuangan itu telah membawa kepada

kelahiran United Malays National Organisation atau lebih dikenal dengan UMNO.12

Buku keempat, Malaysia Kita. Buku ini memperjelas sejarah Tanah Melayu

sejak dari lahirnya negeri Melaka hingga negara mencapai kemerdekaan.13

Buku ini

mengandung sembilan bagian, sebagian yang meliputi sejarah Tanah Melayu, sejarah

Persekutuan Melayu, sejarah pembentukan negara Malaysia, sistem pemerintahan dan

administrasi negara Malaysia, pengelolaan ekonomi negara Malaysia, rancangan

pembangunan negara dan dasar-dasar utama negara Malaysia, sistem pendidikan dan

persatuan negara Malaysia, kebijakan luar negeri Malaysia dan Malaysia yang wujud

pada hari Ini. Buku ini juga mengandung informasi terkini tentang kemajuan yang

telah dicapai oleh negara Malaysia.

Buku kelima, Saya Pun Melayu. Buku ini menceritakan tentang politik

Malaysia dan hal-hal yang terkait dengan kepentingan rakyat Malaysia.14

Buku ini

memperlihatkan perkembangan dari perspektif seorang mantan pemimpin UMNO

dan juga mantan seorang Menteri.

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

1. Jenis Penelitian

Untuk permasalahan dan meneliti data dalam skripsi ini, penulis

menggunakan metode penelitian deskriptif. Penulis mencoba mengumpulkan data-

12

Chamil Warina, Perjuangan Membela Melayu: UMNO Selangor 1946-2006 (Kuala

Lumpur: Media Global Matrix Sdn. Bhd., 2006).

13

Malaysia Kita (Kuala Lumpur: Internasional Law Book Services, 2002), Cet. Pertama,

hlm.15.

14

Zaid Ibrahim, Saya Pun Melayu (Selangor: Zi Publications Sdn. Bhd., 2009).

Page 19: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

data berasal dari sumber-sumber kepustakaan, baik berupa buku-buku yang

berkenaan dengan Nasionalisme Melayu, seperti Sejarah Perjuangan Bangsa Melayu

yang dikarang oleh Ibrahim Mahmood, jurnal, internet dan buku-buku yang berkait

dengan permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini.

2. Obyek Penelitian

Dalam kajian ini obyek penelitiannya adalah tentang sosok Tunku Abdul

Rahman dalam perjuangan nasionalisme Melayu sebelum dan sesudah kemerdekaan,

dan pemikirannya tehadap aliran nasionalisme yang timbul.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapat data yang lebih akurat dan faktual, teknik pengumpulan data

dilakukan kepustakaan (library research) dengan mengumpul dokumenter dari

bahan-bahan tertulis yakni dengan mencari bahan-bahan yang terkait tentang

Nasionalisme Melayu serta memiliki relevensi dengan obyek penelitian. Data yang

diperoleh adalah menjadi sekunder dan tertier.

Sumber data sekunder adalah biografi Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj

yang diambil dari buku Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Berbagai Aliran, Shah

Alam: Karisma Publications Sdn. Bhd., 2007, literatur-literatur, website yang berkait

dengan obyek penelitian. Kemudian data tertier berupa artikel.

4. Teknik Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, penulis menggunakan teknik deskriptif

analisis data yang terhimpun, dengan cara-cara mengumpulkan data-data dan

mencoba untuk menganalisis pemikiran seorang tokoh politik, yaitu Tunku Abdul

Rahman Putra al-Haj.

Page 20: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

5. Teknik Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007” yang

diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudahkan dan memperoleh gambaran yang utuh serta

menyeluruh, penelitian skripsi ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai

berikut:

Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang

penelitian, pembahasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

kajian studi terdahulu (review), metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab kedua membahas tentang pengertian dan definisi nasionalisme, sejarah

munculnya nasionalisme, pengertian nasionalisme menurut tokoh-tokoh kontemporer

dan menurut tokoh-tokoh Islam, serta kemunculan dan perkembangan nasionalisme

di Malaysia.

Bab ketiga menceritakan tentang biografi, latar belakang pendidikan, dan

perjalanan karir politik Tunku Abdul Rahman.

Page 21: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Bab keempat menceritakan tentang nasionalisme berbagai aliran yang muncul

di Malaysia, serta perjuangan Tunku Abdul Rahman sebelum dan sesudah

kemerdekaan.

Bab kelima merupakan penutup yang di dalamnya terdapat kesimpulan dan

saran.

Page 22: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

BAB II

KONSEP NASIONALISME

Nasionalisme merupakan suatu kesadaran kelompok manusia untuk

membentuk sebuah komunitas yang bekerbudayaan sama, yang terikat oleh garis-

garis batas wilayah yang jelas, memiliki sejarah silam yang mirip, memiliki proyek

masa depan yang sama dan mengklaim hak pemerintahan sendiri.

Singkatnya, nasionalisme berkeyakinan bahwa umat manusia terbagi dalam

bangsa-bangsa dan bahwa semua bangsa memiliki pemerintahan dan menentukan

nasibnya sendiri. Negara dan bangsa multinasional yang terdiri atas berbagai negara

secara inheren adalah salah. Oleh karena itu, negara bangsa adalah satu-satunya unit

politik yang sah sebagai penjaga identitas bangsa. Persatuan bangsa merupakan

tujuan utama dari tindakan politik etnis nasionalis. nasionalisme adalah doktrin dan

sebuah ideologi.15

A. Pengertian Nasionalisme

Nasionalisme dari segi bahasa berasal dari kata nation yang bererti bangsa.

Bangsa memiliki dua pengertian yaitu: dalam pengertian antropologis, sosiologis, dan

politik.16

Dalam pengertian antropologis dan sosiologis, bangsa adalah suatu

masyarakat yang merupakan suatu persekutuan hidup yang berdiri sendiri dan

masing-masing merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, sejarah, dan istiadat.

15

Ian Adams, Ideologi Politik Mutakhir, Konsep, Ragam, Kritik, dan Masa Depan

(Yogyakarta: Qalam, 1993), Cet. Pertama, hlm.119.

16

Aminuddin Nur, Pengantar Studi Sejarah Pergarakan Nasional (Jakarta: Pembimbing

Massa, 1967), hlm.87.

Page 23: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Adapun yang dimaksud bangsa dalam pengertian politik adalah masyarakat dalam

suatu daerah yang sama, dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai

suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam.

Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan

kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk

sekelompok manusia. Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan

beberapa “kebenaran politik” (political legitimacy).17

Para ilmuwan politik biasanya

menumpukan penyelidikan mereka kepada nasionalisme yang ekstrem seperti

nasionalisme sosialis, pengasingan, dan sebagainya.

Nasionalisme juga adalah satu konsep yang berpendapat bahwa kesetiaan

individu diserahkan sepenuhnya kepada negara. Paham kebangsaan ini pada mulanya

berpusat di Eropa Barat dan tersebar ke Asia Tenggara khususnya di Malaysia

melalui pelajar yang belajar di luar negeri maupun di tanah air. Nasionalisme di Asia

pada umumnya adalah nasionalisme yang timbul sebagai reaksi terhadap penjajahan

Barat.18

Ideologi nasionalisme telah didefinisikan dengan berbagai cara, tetapi

kebanyakan definisi tersebut tumpang tindih dan menyingkapkan tema yang sama.

Tentu saja tema utamanya adalah masalah yang mendominasi bangsa. Nasionalisme

adalah suatu ideologi yang meletakkan bangsa dipusat masalahnya dan berupaya

mempertinggi keberadaannya. Namun, pernyataan ini agak kabur, dan kita harus

17

Yudhim, “Nasionalisme”, artikel diakses pada 07 Februari 2011 dari http://yudhim.

blogspot.com/2008/01/nasionalisme.html.

18

Nazaruddin Sjamsuddin, Soekarno Pemikiran Politik dan Kenyataan Praktek (Jakarta: PT.

Raja Persada, 1993), Cet. Kedua, hlm.37.

Page 24: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

melangkah lebih jauh dan menetapkan sasaran utama, tempat nasionalisme berupaya

mempertinggi derajat bangsa. Sasaran ini ada tiga yaitu otonomi nasional, kesatuan

nasional, dan identitas nasional.

Bagi para nasionalis, suatu bangsa tidak bisa meneruskan kehidupannya jika

tidak ada tiga sasaran tersebut dalam derajat yang memadai. Dari sini muncul definisi

kerja nasionalisme: “Suatu gerakan ideologis untuk mencapai dan mempertahankan

otonomi, kesatuan, dan identitas bagi suatu populasi, yang sejumlah anggotanya

bertekad untuk membentuk suatu “bangsa” yang aktual atau “bangsa” yang

potensial.” Itulah definisi kerja yang didasarkan pada unsur umum dari ideal

nasionalis yang mempunyai gaya sendiri, sehingga berkarakter induktif.19

Sememangnya setiap nasionalisme mengajar sasaran identitas nasional ini dalam

tingkatan yang berbeda-beda. Tetapi, selalu akan kembali ke ideal bangsa itu sendiri.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa nasionalisme ini adalah

suatu ideologi dan paham yang hanya memperjuangkan “bangsa” semata-mata, dan

berupaya dalam mempertinggi derajat dan keberadaan bangsanya. Meskipun di sana

ada bentuk nasionalisme agama, tetapi agama hanya sebagai simbol bagi perjuangan

bangsa itu saja. Yang paling utama bagi perjuangan “nasionalisme” ini adalah bangsa

bagi sesebuah negara, jika bangsa itu Melayu, maka Melayulah yang akan

diperjuangkannya. Kenyataan itu adalah sangat berbeda dengan zaman kegemilangan

Islam, yaitu ketika Rasulullah SAW berhijrah bersama sahabat-sahabatnya serta

19

Anthony D. Smith, Nasionalisme Teori, Ideologi, Sejarah (Jakarta: Erlangga, 2003),

hlm.10-11.

Page 25: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

kaum Muhajirin ke Yastrib pada 1 Rabi’ul Awal (6 Juni 622 M). Di situlah baginda

berhasil mendirikan sebuah negara politik Islam yang pertama.20

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, bentuk negara ini kemudian dikenal

sebagai kekhalifahan. Sebelum kedatangan Islam, orang-orang Arab tidak mengenal

konsep negara. Konsep ini bersumber dari agama baru tersebut dan sangat berbeda

dari konsep-konsep semacamnya yang telah ada pada waktu itu. Negara Madinah

tidak berdasarkan batas-batas geografi, ras, warna kulit, atau nasionalitas (bangsa).

Negara ini mewakili kehendak bersama dari sebuah masyarakat muslim yang

teroganisir dan tidak mengenal klan, suku dan nasional yang disebut bangsa

(ummah).21

B. Sejarah Munculnya Nasionalisme

Ada suatu sejarah nasionalisme yang secara meluas diterima, dan itu adalah

dianggap mordernis. Sejarah ini dimulai pada perempat terakhir abad ke-18, dengan

Partisi Polandia dan Revolusi Amerika serta Revolusi Prancis, hingga reaksi terhadap

penaklukan yang dilakukan Napoleon atas Prusia, Rusia, dan Spanyol.22

Menurut

pandangan ini, nasionalisme dilahirkan dalam revolusi yang berlangsung selama

empat puluh tahun.

Nasionalisme menyebar secara meluas kebagian Eropa lainnya, yaitu, Serbia,

Yunani, dan Polandia dan juga di kalangan elit creole Amerika Latin, sejak 1810

20

Qamaruddin Khan, Pemikiran Politik Ibnu Taimiyyah (Bandung: Penerbit Pustaka, 1983),

Cet. Pertama, hlm.170.

21

Ibid., hlm.171-172.

22

Anthony D. Smith, hlm.108.

Page 26: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

hingga 1820-an. Gelombang nasionalisme besar yang pertama memuncak pada

berbagai Revolusi di Eropa pada tahun 1848. Peristiwa ini disebut juga “berseminya

rakyat”. Pencapaian pertama yang dihasilkannya adalah penyatuan Jerman dan Italia

dengan bantuan Prusia dan Piedmontese, serta bangkitnya Hubgaria yang terletak di

dalam kekaisaran Habsburg.

Dalam sepertiga teakhir abad ke-19, nasionalisme gelombang kedua

menjamur di Eropa Timur dan Eropa Utara, yaitu merentang dari Ceko, Slovak,

Rumania, Bulgaria, Lithuania, Finlandia, Norvegia, Yahudi serta beberapa

nasionalisme di luar Eropa di antaranya, Meiji di Jepang, India, Amerika, dan Mesir.

Kemudian terakhir segera disusul dengan munculnya berbagai nasionalisme etnis di

Asia pada beberapa dekade pertama abad ke-20, seperti Turki, Arab, Persia, Burma,

Jawa, Filipina, Vietnam, dan China, juga perkembangan nasionalisme pertama di

Afrika yang merentan dari Nigeria, Ghana, dan Afrika Selatan. Pada tahun 1930-an,

sungguh sulit menemukan bagian bola bumi yang tidak dilanda wabah gerakan

nasionalis. Periode yang sama menjadi saksi klimaks nasionalisme di Eropa, yang

memuncak pada Nazisme dan pembunuhan missal yang terjadi dalam Perang Dunia

Kedua, pada sisi lain diusul dengan Asia dan Afrika yang mengambil bentuk gerakan

“kemerdekaan” yang anti kolonial.23

Dalam pendapat yang lain, sejarah nasionalisme dimulai dari benua Eropa

sekitar abad pertengahan. Kesadaran berbangsa yang dipelopori oleh Martin Luther di

Jerman. Saat itu, Luther yang menentang Gereja Katolik Roma menerjamahkan

perjanjian baru dalam bahasa Jerman dengan menggunakan gaya bahasa yang

23

Anthony D. Smith, Ibid., hlm.108-109.

Page 27: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

memukau dan kemudian merangsang rasa kebangsaan Jerman. Terjemahan Injil

membuka luas penafsiran pribadi yang sebelumnya hak eksklutif untuk mereka yang

menguasai bahasa Latin, seperti para pastor, uskup, dan kardinal. Implikasi yang

sedikit demi sedikit muncul adalah kesadaran pada bangsa dan kebangsaan yang

memiliki identitas sendiri. Bahasa Jerman yang digunakan Luther untuk

menerjemahkan Injil mengurangi dan secara bertahap menghilangkan pengaruh

bahasa Latin yang saat itu bahasa ilmiah dari kesadaran masyarakat Jerman. Mesin

cetak yang ditemukan Johann Gothenberg turut mempercepatkan penyebaran

kesadaran bangsa dan kebangsaan. Hal ini penting dicatat, mengingat pada sekitar

tahun yang sama (1518-1521), Majapahit mengalami kehancuran yang disebabkan

oleh pemberontakkan daerah-daerah dan kemerosotan internal pemerintahan.

Majapahit waktu itu merupakan kerajaan besar yang menguasai sebagian besar

wilayah yang saat itu disebut Nusantara. Namun, kebesaran ini tidak memunculkan

kesadaran berbangsa, dalam arti modern, hal itu disebabkan tidak adanya alat

percetakan yang mengakselerasi penyedaran missal seperti yang terjadi di Jerman.24

Namun demikian, nasionalisme yang pada kelahirannya menghasilkan

deklarasi hak-hak manusia berubah menjadi kebijakan yang didasarkan atas kekuatan

dan self interest, bukan atas kemanusiaan. Dalam perkembangan nasionalisme Eropa

berpindah haluan menjadi persaingan fanatisme nasional antar bangsa-bangsa Eropa

yang melahirkan penjajahan terhadap negeri-negeri yang saat itu belum memiliki

identitas kebangsaan (nasionalisme) di benua Asia, Afrika, dan Amerika Latin.25

24

Anthony D. Smith, op. cit., hlm.110. 25

Artikel diakses pada 13 Februari 2011 dari http://robbani.wordpress. com/2007/08/4/.html.

Page 28: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Justru, agak sulit untuk disimpulkan mengenai sejarah nasionalisme ini.

Ketika secara luas karena muncul anggapan bahwa “kekuatannya sudah habis”

nasionalisme justru kembali bersemi dalam gerakan otonomi etnis di Barat pada

tahun 1960-an dan 1970-an di Catalonia. Dalam membicarakan nasionalisme di

Tanah Melayu, latar belakang pengaruh merupakan hal penting yang perlu dilihat.

Hubungan politik luar seperti China, Jepang, India, Filipina, dan Indonesia banyak

mempengaruhi politik Tanah Melayu. Khususnya untuk nasionalisme Melayu Raya.

Golongan nasionalis radikal di Tanah Melayu mengambil ide dan iktibar dari

perjuangan rakyat Indonesia menentang Belanda.

Nasionalisme di Tanah Melayu pada dasarnya merupakan efek pengaruh

nasionalisme negara-negara luar. Dua aliran penting yang mempengaruhi semangat

nasionalisme awal di Tanah Melayu yaitu aliran reaksi kebudayaan Islam yang

menentang Barat dan aliran pergerakan nasionalisme Indonesia.26

Pengaruh Islam

dari Timur Tengah membentuk aliran nasionalisme Melayu pada tahap pertama pada

1906-1926.27

Sedangkan aliran nasionalisme Melayu tahap kedua di Tanah Melayu

pada tahun 1926-1937. Gerakan ini diinspirasikan dari keberhasilan pemimpin-

pemimpin politik Indonesia, melalui jalur pendidikan Sultan Idris Training College

(SITC). Semangat kebangsaan Indonesia telah berhasil mempengaruhi mahasiswa-

26

Roslan Saadon, Gagasan Nasionalisme Melayu Raya: Organisasi dan Perkembangan

(Shah Alam: Karisma Publications 2009), Cet. Pertama, hlm.20.

27

Mohammad Redzuan Othman, Islam dan Masyarakat Melayu, Peranan dan Pengaruh

Timur Tengah (Kuala Lumpur: Universitas Malaya, 2005), Cet. Pertama. hlm.7.

Page 29: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

mahasiswa di SITC, hingga menjadi pusat kegiatan politik Melayu.28

Kedua pengaruh

ini meresap masuk ke Tanah Melayu melalui saluran koran dan majalah.

Kebangkitan kesadaran kebangsaan di kalangan orang Indonesia terkait

dengan perubahan yang telah terjadi di Asia setelah tahun 1900. Kemenangan Jepang

terhadap Rusia pada tahun 1905 dilihat sebagai fajar baru dalam sejarah. Dengan

kemenangan Jepang tersebut, ia telah mendorong pemimpin-pemimpin Indonesia

mencari persamaan hak penduduk-penduduk Eropa di negara meraka. Berawal dari

gerakan kebangsaan yang bercorak sederhana dan terbatas pada kaum idealis yang

berpendidikan Barat, kemudiaannya secara bertahap berkembang menjadi luas dan

teratur. Hal ini terjadi karena meluasnya pendidikan Barat.29

Jika dilihat dari kebijakan awal Melayu, yang berpendidikan Arab berkiblat

kepada konsep Pan-Islamisme yang didirikan oleh Sheikh Muhammad Abduh di

Mesir. Sedangkan dasar berpendidikan Melayu terutama di SITC dipengaruhi oleh

semangat kebangsaan Indonesia.30

Ibrahim Haji Yaakob merupakan tokoh awal

pejuang nasionalisme di Tanah Melayu. Beliau adalah seorang yang suka membaca

bahan-bahan bacaan dari Indonesia dan telah terdedah kepada segala pergolakan

politik Indonesia yang tentunya meninggalkan dampak pada pemikiran dan

tindakannya.31

Pengakuan Ibrahim Yaakob terhadap peristiwa melawan Belanda di

28

Kamaruzzaman Abd. Kadir, Nasionalisme dalam Puisi Melayu (Kuala Lumpur: Dewan

Bahasa dan Pustaka, 1988), Cet. Pertama, hlm.8.

29

Roslan Saadon, Ibid., hlm.21.

30

Roslan Saadon, op. cit, hlm.22.

31

Ramlan Adam, Biografi Sumbangan Dikenang (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan

Pustaka, 2005), Cet. Pertama, hlm.43.

Page 30: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Jawa dan Sumatera tahun 1926, dan peristiwa Sumpah Pemuda 1928 telah menjadi

pemangkin kesadaran anti kolonial dalam jiwa orang Melayu. Hal ini jelas

memperlihatkan pengaruh Indonesia dalam gerakan kebangsaan Melayu sejak akhir

tahun 1920-an lagi. Ia juga telah banyak dikatakan dan diakui banyak orang, bisa kita

lihat semangat nasionalisme Indonesia dalam melawan penjajah Belanda telah

mempengaruhi semangat para nasionalis Melayu untuk mengusir penjajah Inggeris.

C. Nasionalisme Menurut Tokoh-Tokoh Kontemporer

1. Hassan al-Banna

Menurut Imam Hassan al-Banna, beliau berpendapat bahwa jika paham ini

bertepatan dengan Islam, maka ia di alu-alukan, tetapi jika ia bertentangan dengan

Islam maka Islam adalah bebas darinya. Beliau menegaskan bahwa Islam

mewajibkan umatnya agar menyayangi tanah air mereka serta mempertahankannya.32

Menurutnya, bila yang dimaksudkan dengan nasionalisme adalah kerinduan atau

keberpihakan terhadap tanah air, keharusan berjuang membebaskan tanah air dari

penjajahan, ikatan kekeluargaan antar masyarakat, dan pembebasan negeri-negeri

lain, maka nasionalisme dalam makna demikian dapat diterima dan bahkan dalam

kondisi tertentu dianggap sebagai kewajiban.

Imam Hassan al-Banna menjelaskan lagi tentang kecintaan yang harus ada

pada pecinta tanah air yang sebetulnya, yaitu dengan mengerat ikatan antar penduduk

suatu negara berdasarkan ketakwaan serta mencapai kemashlahatan dunia dan akhirat

mereka.

32

Muhammad Abdul Qadir Abu Faris, Fiqh Siyasah Menurut Imam Hassan al-Banna (Kuala

Lumpur: Pustaka Syuhada, 2000), Cet. Pertama, hlm.149-150.

Page 31: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

2. Mohammad Natsir

Bagi Mohamamad Natsir,33

paham kebangsaan ini harus memiliki semacam

landasan teologis. Karena itu, beliau menyatakan bahwa perjuangan mencapai

kemerdekaan harus diperintah atau diniatkan sebagai bagian dari pengabdian diri

yang lebih tinggi kepada Allah. Menurutnya lagi, gerakan nasionalisme ini akan

mencapai tujuannya dengan tercapainya kemerdekaan. Bangsa Muslim akan

melanjutkan perjuangannya selama negara belum diatur dan didasarkan pada Islam.34

Tenaga harta dan jiwa mereka tersedia untuk digunakan dengan berbekalkan

semangat kebangsaan mereka sebagai tali pengikat bangsa dan sebagai dasar dalam

upaya mencari kemerdekaan sejati.35

3. Agus Salim

Menurut Agus Salim,36

mencintai tanah air karena elok, cantik dan sebagainya

mengandung bahaya, yaitu tergoda oleh hawa nafsu. Oleh karena itu, seseorang

mestilah mencintai tanah airnya karena keadilan, prioritas, yang batas-batasnya telah

ditentukan oleh Allah.37

4. Soekarno

33

Mohammad Natsir adalah pemimpin Masyumi dan salah seorang tokoh politik dan tokoh

Islam di Indonesia. Selain itu beliau juga merupakan Perdana Menteri Indonesia pada era awal 1950-

an.

34

Badri Khaeruman, Islam Ideologis, Perspektif Pemikiran dan Peran Pembaharuan Islam

(Jakarta: Misaka Galiza, 2005), Cet. Pertama, hlm.288.

35

M. Natsir, Agama dan Negara dalam Perspektif Islam (Jakarta: Media Dakwah, 2001), Cet.

Pertama, hlm.29.

36

Agus Salim adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1915, beliau

bergabung dengan Sarekat Islam (SI) dan menjadi pemimpin kedua di SI.

37

Panitia Peringatan, Seratus Tahun Haji Agus Salim (Jakarta: Sinar Harapan, 1996),

hlm.348.

Page 32: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Menurut Soekarno,38

nasionalisme itu adalah cinta tanah air, kesediaan yang

tulus untuk membaktikan diri dan mengabdi pada tanah air, serta kesediaan untuk

mengesampingkan kaum sempit. Dalam tulisan yang lain, beliau mengatakan bahwa

nasionalisme adalah keyakinan, kesadaran di kalangan rakyat, dan mereka bersatu

dalam satu bangsa.39

5. Burhanuddin al-Helmy

Bagi Burhanuddin al-Helmy,40

Islam memandang kebangsaan itu sebagai

suatu alat, bukan tujuan. Nasionalisme harus mengambil tempat yang sederhana dan

bulat sebagai suatu lambang atau simbol yang dapat menarik dan menyatukan suatu

bagian energi untuk mencapai cita-cita mulia yang besar dan abadi. Sebagaimana

Islam memandang dunia bukan tujuan tetapi hanya satu alat atau tunggangan yang

menyampaikan ke akhirat.41

Kesimpulannya, walaupun tampak perbedaan dalam perumusannya, namun

kebanyakan terdapat unsur-unsur yang disepakati yaitu nasionalisme adalah paham

bahwa kesetiaan tertinggi bagi induvidu. Ia harus diserahkan kepada negara,

perjuangan membebaskan tanah air dari penjajah, dan ikatan kekeluargaan antar

38

Soekarna adalah Presiden Indonesia pertama pada periode 1945-1966. Beliau adalah

penggali pancasila dan merupakan Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad

Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Beliau juga merupakan pendiri Partai Nasional

Indonesia yang didirikan pada tahun 1927.

39

Soekarno, Nasionalisme, Islam, and Marxism, Penerjemah Karel h. Warouw dan Peter D.

Weldon, dalam Bahtiar Effendi, Islam dan Negara, Tranformasi Pemikiran dan Praktek Politik Islam

di Indonesia (Jakarta: Paramadina, 1998), Cet. Pertama, hlm.71.

40

Burhanuddin al-Helmy adalah Yang DiPertua Agung/Presiden Partai Islam Se-Malaysia

(PAS) pada tahun 1956-1969.

41

Akmal Hisham, “Dr. Burhanuddin al-Helmy”, artikel diakses pada 18 Februari 2011 dari

http://akmalhisham.blogspot.com/2007/07/dr-burhanuddin-al-helmy-brief.html.

Page 33: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

masyarakat negeri-negeri lain. Tetapi menurut penulis, kecintaan yang harus ada pada

pencinta tanah air dan mengeratkan ikatan antar penduduk sebuah negara dan negara-

negara lain berdasarkan ketakwaan dan mencapai kemashlahatan dunia dan akhirat

mereka.

D. Nasionalisme di Malaysia

Nasionalisme di Malaysia pada mulanya timbul sebagai reaksi terhadap

penjajahan Barat.42

Ini bisa dilihat ketika Malaysia berada di bawah kekuasaan

Portugis dan Belanda sebelum menjadi wilayah jajahan Inggeris sejak akhir abad ke-

18, kemudian Malaysia merdeka dari jajahan Inggeris pada 31 Agustus 1957.43

Gerakan kesadaran bangsa Melayu muncul dengan cara yang sistematis

dibandingkan dengan penentangan awal yang dilakukan oleh bangsa Melayu pada

abad ke-18 dan ke-19 dalam organisasi yang tersusun. Orang Melayu bisa melahirkan

rasa tidak puas hati mereka terhadap kebijakan Inggeris di Tanah Melayu. Menjelang

abad ke-20, gerakan kesadaran di kalangan orang Melayu semakin meluas, dan

semangat nasionalisme semakin membara dalam jiwa mereka. Faktor-faktor yang

mempengaruhi kebangkitan semangat nasionalisme orang Melayu di antara adalah:

1. Pengaruh nasionalisme Filipina yang berjaya mengusir penjajah Sepanyol.

2. Perang Rusia-Jepang memberi dampak yang mendalam atas semangat orang

Melayu untuk bangkit melawan penjajah Inggeris.

42

Nazaruddin Sjamsuddin, Sorkarno Pemikiran Politik dan Kenyataan Praktek (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 1993), Cet. Kedua, hlm.37.

43

Taufik Adnan Amal dan Samsul Rizal Panggabean, Politik Syariah Islam dari Indonesia

Hingga Nigeria (Jakarta: Alvabet, 2004), Cet. Pertama, hlm.156.

Page 34: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

3. Pengaruh Gerakan Pemuda Turki yang berjaya menebus kembali imej negara

Turki.

4. Pengaruh dari Sarekat Islam Indonesia yang telah berhasil membangkitkan

semangat nasionalisme di Indonesia, dan juga di Tanah Melayu.

Pada akhir abad ke-19, terdapat banyak mahasiswa Melayu yang telah

melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar di Mesir. Modenisme dalam Islam yang

diperkenalkan oleh Muhammad Abduh pada waktu itu, telah mempengaruhi pelajar-

pelajar Melayu. Menerusi penerbitan majalah Al-Imam, mereka menyebarkan

pemikiran baru dalam Islam di Tanah Melayu.44

Gerakan kesadaran ini juga mempengaruhi kaum elit Melayu yaitu kaum

Melayu yang berpendidikan. Efek positif dari pendidikan sekular Inggeris, terdapat

satu kelas elit Melayu yang beranggotakan guru-guru yang berkualifikasi dari Maktab

Perguruan Sultan Idris (MPSI) atau SITC, Tanjung Malim, Perak. MPSI merupakan

pusat yang melahirkan banyak nasionalis Melayu seperti Ibrahim Yaakob, Harun

Aminurrashid, Isa Mahmud, dan lain-lain. Pada tahun 1929 dan 1930, kaum elit

Melayu ini telah membentuk sebuah organisasi yang berbau politik yaitu Ikatan

Pemuda Pelajar. Pendirian itu lahir efek dari pengaruh dan perjuangan Partai

Nasional Indonesia (PNI) yang dipimpin oleh Soekarno.

Pada tahun 1938, Ibrahim Yaakob telah mendirikan Kesatuan Melayu Muda

(KMM). Motif perjuangan organisasi tersebut adalah untuk melindungi hak-hak

bangsa Melayu dan melawan penjajahan Inggeris. KMM juga berjuang untuk

44

Malaysia Kita (Singapura dan Kuala Lumpur: Internasional Law Book Services, 2002),

Cet. Pertama, hlm.90.

Page 35: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

menggulingkan pihak Inggeris di Tanah Melayu melalui tindakan yang keras. Ini

merupakan sifat radikal organisasi itu. Pemimpin-pemimpin KMM juga ingin untuk

menyatukan Tanah Melayu dengan Indonesia di bawah Panji Melayu Raya jika

mereka berjaya menumpas kekuasaan penjajah. Perjuangan radikal KMM ini

menyebabkan pihak Inggeris menganggap mereka sebagai pejuang sayap kiri.

Menjelang Perang Dunia Kedua, pejuang KMM menjadi lemah akibat banyak

pemimpinnya telah ditangkap oleh pihak Inggeris. Kelemahan KMM makin jelas

setelah Tanah Melayu dikuasai Jepang pada tahun 1942-1945. Namun demikian,

KMM telah membantu serangan tentara Jepang ke Tanah Melayu pada sepanjang

tahun 1941-1942.45

Meskipun usia KMM tidak panjang saat diharamkan oleh Inggeris, baik

Inggeris maupun Jepang karena diklaim sebagai gerakan radikal yang dapat

menggugat kepentingan pihak penjajah, namun semangat pejuang dan para

pendukung gerakan KMM ini akhirnya terpaksa menggunakan strategi baru untuk

melanjutkan perjuangan mereka. Akhirnya, mereka memilih untuk membentuk

gerakan politik baru dan juga menggunakan strategi lain yaitu dengan menyerap

masuk ke dalam beberapa organisasi politik yang memiliki jiwa perjuangan yang

sama yaitu bersemangat kental dan radikal.46

Gerakan sayap kiri muncul kembali setelah Perang Dunia Kedua,

sebagaimana tokoh-tokoh pimpinan yang suatu masa dahulu memimpin gerakan

45

Malaysia Kita, Ibid., hlm.91.

46

Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Berbagai Aliran (Shah Alam, Selangor: Karisma

Publications Sdn. Bhd., 2007), Cet. Pertama, hlm.85.

Page 36: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

KMM. Setelah KMM diharamkan, mereka telah mendirikan dan menjaga gerakan-

gerakan sayap kiri yang lain seperti Kesatuan Rakyat Indonesia Semenanjung (KRIS)

pada bulan Juli 1945 yang dipimpin oleh Ibrahim Yaakub, Dr. Burhanuddin al-

Helmy, dan Ishak Hj. Muhammad. Kemudian, sejak itu terbentuknya Partai

Kebangsaan Melayu Malaya (PKMM) pada 17 Oktober 1945 yang dipimpin oleh

Moktaruddin Laso, Dr. Burhanuddin al-Helmy, Ishak Hj. Muhammad, dan Ahmad

Boestamam yang suatu masa dahulu merupakan penggerak utama KMM. Kemudian

lahir pula Partai Rakyat Malaya (PRM) pada 11 November 1955 dipimpin oleh

Ahmad Boestamam yang baru saja dibebaskan dari Rumah Tahanan Politik Inggeris.

Mereka merupakan pendukung perjuangan KMM yang berjiwa ideologi Kebangsaan

Melayu radikal yang melawan penjajah Inggeris serta menuntut pemerintahan

sendiri.47

UMNO adalah di antara organisasi politik terawal yang berpegang kepada

nasionalisme konservatif. Ia bukan saja mempertahankan tradisi kebangsaan Melayu,

malah mengekalkan tradisi kerjasama dengan pihak Inggeris. Hubungan baik dan

sikap lunak terhadap Inggeris memberi banyak kebaikan kepada UMNO.

Keistimewaan yang paling besar yang diterima oleh UMNO adalah bila pihak

Inggeris sanggup mengadakan peundingan dengan UMNO dan Raja-raja Melayu.

Pada tahun 1948, ketika Undang-undang Darurat dilaksanakan, banyak organisasi

politik diharamkan tetapi UMNO diperbolehkan untuk bergerak dan hal ini telah

47

Ishak Saat, Ibid., hlm.86.

Page 37: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

memungkinkan UMNO menjadi partai yang dominan dan berhasil pula menguasai

Pemilihan umum atau Pemilu pada tahun 1955.48

Partai Perikatan telah dibentuk pada Januari 1952. Ia beranggotakan oleh dua

partai komponen terbesar di Persekutuan Tanah Melayu yaitu UMNO dan Malayan

Chinese Association (MCA). Partai itu dibentuk untuk menghadapi Pemilu Majelis

Perbandaran Kuala Lumpur pada Februari 1952. Berdasarkan persetujuan yang telah

dicapai oleh kedua partai, MCA tidak akan tanding di area UMNO dan begitu juga

UMNO tidak akan tanding di area MCA. Hasil dari kerjasama ini, Partai Perikatan

telah memenangkan 9 dari 13 kursi yang telah dipertandingkan. UMNO dan MCA

telah mencapai satu persetujuan untuk pembentukan Partai Perikatan ditingkat

nasional bagi bertanding dalam Pemilu 1955.

Pada tahun 1955, Malayan Indian Congress (MIC) bergabung dengan Partai

Perikatan. Tujuan utama pergabungan tersebut adalah mengakhiri keadaan darurat,

memperjuangkan Kemerdekaan Persekutuan Tanah Melayu dan memenangkan

Pemilu 1955. Pada tahun 1953, Partai Perikatan muncul sebagai partai politik yang

paling berpengaruh di Persekutuan Tanah Melayu. Partai ini telah mengajukan saran

agar anggota-anggota Majelis Rapat Undangan Persekutuan dipilih melalui sistem

pemilu dan tidak lagi dipilih oleh pihak Inggeris.49

Pada 27 Juli 1955, Pemilu yang pertama untuk Persekutuan Tanah Melayu

telah diadakan. Partai Perikatan yang beranggotakan tiga partai terbesar yaitu

UMNO, MCA, dan MIC telah menempatkan 35 orang calon, dengan 15 orang calon

48

Saadon Roslan, op. cit., hlm.19.

49

Malaysia Kita, hlm.109.

Page 38: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

dari MCA dan dua orang calon dari MIC. Partai-partai lain yang ikut dalam pemilu

ini ialah Partai Islam Se-Malaysia (PAS), Partai Buruh, Partai Negara, dan Partai

Progresif Rakyat.50

Partai Perikatan telah mendapat kemenangan yang cemerlang dalam Pemilu

1955, yaitu 51 dari jumlah 52 kursi yang telah dipertandingkan. PAS hanya

memenangkan 1 kursi saja, sedangkan partai lain telah mengalami kekalahan teruk.

Hasil dari kemenangan itu, Partai Perikatan berhasil mencapai tujuan untuk menjadi

kelompok mayoritas dalam Majelis Rapat Undangan Persekutuan dan menciptakan

bentuk pemerintahan dan dipimpin oleh Tunku Abdul Rahman Putra. Sejak itu.

Persekutuan Tanah Melayu telah menjadi sebuah negara yang memiliki pemerintahan

sendiri.51

Dalam kampanye Pemilu 1955, Partai Perikatan mengusulkan satu kebijakan

politik, yaitu Kemerdekaan Persekutuan Tanah Melayu harus dicapai dalam waktu 4

tahun. Namun demikian, dalam waktu 2 tahun saja Persekutuan Tanah Melayu telah

mencapai kemerdekaan. Faktor utama berhasilnya percapaian ini adalah persatuan

dan gabungan tiga etnis terbesar di Tanah Melayu. Faktor kedua adalah keadaan

darurat yang berlaku pada ketika itu. Inggeris telah mengajukan satu syarat untuk

Persekutuan Tanah Melayu mencapai kemerdekaan yaitu tiga etnis utama di Tanah

Melayu harus bersatu dan bekerjasama dalam bidang politik. Persatuan ini dapat

mempercepatkan lagi proses kemerdekaan Persekutuan Tanah Melayu.52

50

Ibid., hlm.110.

51

Ibid., hlm.111. 52

Op. cit., hlm.111.

Page 39: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Kesimpulannya, nasionalisme di Malaysia bisa dikatakan mulai timbulnya

adalah sebagai reaksi terhadap penjajah. UMNO telah membawa gerakan dan

perjuangan nasionalisme dengan sangat concern berdasarkan slogan “Hidup

Melayu”. Tanggal 31 Agustus 1957, sebagaimana yang telah dijanjikan oleh pihak

penjajah Inggeris, Persekutuan Tanah Melayu mencapai kemerdekaan dan

berakhirlah perjuangan menuntut kemerdekaan baik bagi gerakan sayap kanan

maupun kiri dalam persoalan anti Inggeris. Dimulai dari tanggal keramat tersebut

akhirnya seluruh gerakan sayap kiri berubah menjadi partai-partai oposisi di

Malaysia. Namun, tidak kurang juga ada di antara gerakan tersebut yang bergabung

dengan Partai Perikatan setelah merdeka.

Page 40: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

BAB III

BIOGRAFI TUNKU ABDUL RAHMAN

Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj, adalah nama yang tidak asing dalam

sejarah politik di Malaysia. Tunku dikenal sebagai seorang negarawan berjiwa rakyat

yang lahir di kalangan Istana. Sebagai putra raja, beliau memiliki kharisma yang

sangat unik dan sepanjang kiptah beliau dalam bidang politik. Beliau banyak

memberi kontribusi kepada bangsa dan negara. Tunku juga dianggap sebagai penyatu

bangsa, karena beliau telah berhasil menyatukan etnis-etnis di Malaya dalam

melawan pihak Inggeris dan menuntut kemerdekaan Malaysia.53

Tunku Abdul Rahman adalah seorang pemimpin yang senantiasa tenang

ketika berdepan dengan sesuatu kondisi yang dihadapinya. Beliau juga banyak

berkorban untuk negara. Berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi, namun

segalanya berjaya diselesaikannya dengan bijak. Kualitas Tunku memang tiada

persamaan atau bandingannya dengan orang lain. Jika beliau sudah yakin akan

sesuatu hal, biasanya beliau akan bertindak tegas dengan apa cara sekalipun. Tunku

tidak akan menghampakan harapan teman-temannya dan tidak mengecewakan

amanah yang diberi kepadanya.

Dalam menghadapi sesuatu masalah, Tunku senantiasa bersikap mengejar

masalah dan bukannya menanti masalah. Beliau tidak membiarkan sesuatu masalah

itu terselesai dengan sendirinya. Sifat atau kelebihan ini memang sudah terlihat sejak

beliau mulai mengambil alih pimpinan UMNO dari Dato’ Onn. Dengan penuh tekad

53

Tunku Abdul Rahman Bin Abdul Hamid, Memoir Patriotik (Kuala Lumpur: Pustaka

Antara, 1991), Cet. Pertama, hlm.52.

Page 41: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

dan tegas itulah banyak perkara yang pada mulanya mustahil telah menjadi

kenyataan. 54

A. Riwayat Hidup Tunku Abdul Rahman

Almarhum Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj ibni Almarhum Sultan Abdul

Hamid Shah, lahir pada tanggal 8 Februari 1903. Beliau merupakan Ketua Menteri

Persekutuan Tanah Melayu 1955 dan Perdana Menteri Pertama sejak kemerdekaan

pada tahun 1957 hingga 1970. Pembentukan Malaysia pada tahun 16 September 1963

merupakan salah satu dari pencapaiannya yang teragung. Biasanya dikenal sebagai

"Tunku", beliau juga dikenang sebagai "Bapa Kemerdekaan" dan "Bapa Malaysia".

Beliau lahir di Istana Tiga Tingkat, Alor Setar, Kedah yang lebih dikenal

sebagai Istana Pelamin. Tunku merupakan anak laki-laki kepada Sultan Abdul Hamid

Halim Shah, Sultan Kedah yang ke-24 yang ke-7 dari 20 bersaudara. Bundanya

Makche Menyelara, seorang istri Sultan Abdul Hamid yang tidak berdarah gahara,

adalah anak perempuan Luang Naraborirak (Kleb), seorang pegawai daerah Thailand.

Kelahiran Tunku disambut secara biasa saja karena beliau bukan bakal pengganti

Sultan Kedah. Pengganti Sultan Kedah, yaitu Sultan Badlishah ibni Sultan Abdul

Hamid, yang sudah berumur 30 tahun ketika itu.

Sejak kecil, Tunku dipanggil Awang karena rupa parasnya yang tidak sesegak

saudara laki-lakinya yang lain. Beliau bebas bermain di luar Istana dan pernah

membentuk tim sepak bola kampung. Tunku biasa mengendap burung dan melastik,

serta bermain lumpur hingga

54

Wikipedia, “Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj”, Artikel diakses pada 12 Maret 2011 dari

http://ms.wikipedia.org/wiki/Tunku_Abdul_Rahman_Putra_Al-Haj.html.

Page 42: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

beliau tidak panjang karena istri kesayangannya meninggal dunia akibat

menghidap penyakit puru di kakinya.55

Pada tahun 1931, beliau mengakhiri zaman bujangnya dengan menikahi gadis

Cina berketurunan Siam, bernama Mariam setelah memeluk agama Islam. Pernikahan

mereka dikurniakan dua orang cahaya mata, bernama Tunku Khatijah dan Tunku

Ahmad Nerang. Namun jodoh menderita penyakit malaria.56

Setelah kematian Mariam, Tunku menikah dengan Violet Coulson, mantan

tuan rumahnya di Inggeris. Antara saksi perkawinannya di Geylang Serai, Singapura

ialah Syed Ahmad al-Sagoff. Sebenarnya, kerabat diraja Kedah dilarang menikah

dengan wanita Inggeris karena peristiwa penipuan Penang oleh Kapten Francis Light,

seorang Inggeris. Tunku mengalami nasib yang sama seperti Tunku Yusuf ibni Sultan

Abdul Hamid. Disuruh untuk menceraikan Violet oleh Pemangku Raja Kedah.57

Beliau mendirikan rumah tangga buat kali yang ketiga dengan Sharifah

Rodziah Syed Alwi Barakbah dan berkekalan hingga ke akhir hayat.58

Seorang

saudara jauh yang juga merupakan adik Syed Omar Barakbah, rakan sekuliahnya di

Inggeris, pada tahun 1939. Perkawinan ini direstui karena istrinya itu keturunan Arab

yang ternama dan kaya di Kedah (Islam disamakan dengan Arab). Karena

perkawinan ini tidak dikaruniakan anak, mereka mengambil tiga anak angkat yaitu

55

Artikel diakses pada 18 April 2011 dari http://merdeka09.smkaminuddinbakichemor.

com/indexfiles/Page511.html.

56

Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Pelbagai Aliran (Shah Alam: Karisma Publications Sdn.

Bhd., 2007), Cet. Pertama, hlm.1.

57

Yusuf Harun, Tunku: Idealisme dalam Kenangan (Kuala Lumpur: Yayasan Bumiputra,

1991), Cet. Pertama, hlm.54. 58

Ishak Saat, Ibid., hlm.1.

Page 43: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Faridah, Sulaiman, dan Mariam. Tunku juga telah menikahi seorang yang berbangsa

Cina pada tahun 1963 secara rahasia dan telah mendapat dua orang cahaya mata

perempuan yang diberi nama Tunku Noor Hayati dan Tunku Mastura.59

Tunku Abdul Rahman adalah seorang penulis yang berbakat. Karya beliau

mampu menarik perhatian orang publik. Meskipun pada waktu itu, beliau pensiun

ketika berumur 85 tahun, beliau masih bergiat cergas malah semakin aktif dalam

bidang penulisan seperti ruangan Looking Back dan As I See It dalam koran The Star.

Sepanjang 16 September 1974 sehingg 16 Agustus 1975, Tunku telah menghasilkan

sebanyak 53 artikel dalam ruangn Looking Back. Pada tahun 1969, Tunku telah

menghasilkan bukunya yang pertama, yaitu May 13, Before and After. Setelah itu,

beliau melanjutkan penulisannya dalam koran The Star melalui ruangan baru, yaitu

As I See It. Artikel-artikel yang beliau tulis dalam koran adalah terkait dengan

masyarakat dan menghasilkan Viewpoints (1970), Looking Back (1977), As Matter of

Interest (1981), Something to Remember (1983), Less We Forget dan Contemporary

Issues in Malaysia Politics (1984), Challenging Times (1986) dan Political

Awakening (1986). Semua hasil tersebut adalah tentang isu-isu semasa.60

Tunku juga tertarik pada bidang seni dan kebudayan negara. Sebelum

menjadi Perdana Menteri, beliau bercita-cita menjadikan Kuala Lumpur sebagai pusat

kebudayaan. Pada 27 Agustus hingga 30 Agustus 1969, beliau meluncurkan

Konferensi Internasional Drama dan Muzik Tradisional Asia Tenggara dengan tujuan

menonjolkan Kebudayaan Melayu di mata dunia. Tunku telah menghasilkan tiga

59

Artikel diakses pada 13 Maret 2011 dari http://merdeka09.smkaminuddinbakichemor.

com/index_files/Page613.html. 60

Siti Mariam Daud dan Sulaiman Zakaria, Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj (Kuala

Lumpur: Jade Green Publication, 1996), Cet. Pertama, hlm.24.

Page 44: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

karya yang kemudian difilmkan, yaitu “Mahsuri”, “Raja Bersiung” dan “Sumpahan

Mahsuri”. Film Malaysia yang ditayangkan adalah untuk mengutip derma dan

kemudian diberikan kepada Tabung Tugu Peringatan Rosli Dhobie.

B. Latar Belakang Pendidikan Tunku Abdul Rahman

Tunku bermula pendidikannya pada 1909 di sebuah sekolah dasar Melayu di

Jalan Baharu, Alor Setar. Beliau belajar bahasa Melayu di sekolah. Tunku biasa

berbahasa Siam di rumah. Seorang guru pula datang ke rumahnya untuk mengajar

bahasa Inggeris. Tunku kemudian pindah ke sebuah sekolah bahasa Inggeris yang

kini dinamakan Kolej Sultan Abdul Hamid. Di situ, beliau belajar di sekolah pada

waktu siang dan membaca Al-Quran pada waktu petang.

Pada tahun 1913, sewaktu berumur 10 tahun, Tunku dikirim ke Bangkok

untuk tinggal bersama Tunku Yusuf ibni Sultan Abdul Hamid, abang sulungnya, dan

belajar di Sekolah Thebsirintrawat (Debsirindir School). Pada tahun 1915,61

Tunku

pulang dan melanjutkan studinya di Penang Free School. Antara gurunya ialah HR

Cheeseman dan SM Zainal Abidin. Beliau juga seorang yang aktif, dan pernah

bergabung dengan Pengakap dan Korps Kadet.62

Pada tahun 1919, ketika berumur 16 tahun, Tunku menerima Beasiswa Negeri

Kedah untuk melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi St Catharine di Universitas

Cambridge. Beliau merupakan mahasiswa pertama menerima pendidikan di United

Kingdom, London di bawah sponsor Kerajaan Negeri Kedah. Ketika itu, Tunku tidak

61

Siti Mariam Daud dan Sulaiman Zakaria, Ibid., hlm.5.

62

Ramlan Adam, Biografi Politik Tunku Abdul Rahman (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan

Pustaka, 2005), Cet. Pertama, hlm.15.

Page 45: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

diizinkan tinggal di asrama St Catharine karena Dasar Aparteid (warna kulit) masih

diamalkan. Beliau bertindak membantah amalan tersebut kepada William Peel,

Penasehat Inggeris kepada Sultan Kedah. Akhirnya, pengetua sekolah itu terpaksa

meminta maaf.

Dari segi berpakaian, Tunku agak kebaratan. Saat beliau dihantar ke Inggeris,

tidak ada sepasang pun baju Melayu yang dibawa. Tunku dan keluarganya hanya

memesan pakaian Barat di toko Pritchards di Penang. Ketika di Inggeris, Tunku amat

berbeda dengan Sultan Perak yang berbaju Melayu, siap dengan tengkolok (peci).63

Awalnya, Tunku mengambil jurusan hukum bersama rekannya, Sir Ivor

Jenning, H.V. Davies dan George Brown, kemudian beralih kepada jurusan sastra

(Sejarah). Beliau suka berjalan-jalan dengan motor Riley Sport dan mobil mewah.

Beliau telah melakukan 28 kesalahan trafik jalan raya ketika berada di Cambridge.

Tunku tidak dapat menduduki ujian yang memungkinkannya memperoleh ijazah

gelar sarjana Sastra karena lupa jadwal waktu ujian. Dengan bantuan dan kerjasama

dari sahabatnya, Taib Andak, akhirnya beliau berhasil memperoleh ijazahnya pada

tahun 1925.

Pada tahun 1927, Tunku dikirim kembali ke Inggeris untuk studi hukum di

Universitas Cambridge karena keluarganya tidak puas dengan prestasinya yang lalu.

Beliau lulus semester pertama dalam jurusan hukum di Inner Temple pada tahun

1930.64

63

Sejarah Hidup Tunku Abdul Rahman, artikel diakses pada 23 April 2011 dari

http://www.scribd.com/doc/13416649/Sejarah-Hidup-Tunku-Abdul-Rahman.html. 64

Siti Mariam Daud dan Sulaiman Zakaria, Ibid., hlm.8.

Page 46: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Pada tahun 1938, Tunku kembali lagi ke Inggeris buat kali yang ketiga untuk

melanjutkan studi hukum. Di antara temannya adalah Sardon Haji Jubir. Beliau

kembali ke Kedah pada tahun 1939 karena ada berita bahwa perang akan meletus di

Eropa. Pada tahun 1940, beliau diangkat sebagai Wakil Direktur Pelayanan Tim

Kontrol Am Selatan Kedah.65

Pada 9 Desember 1941, Tunku menyembunyikan Sultan Abdul Hamid Halim

Syah, ayahandanya yang ketika itu berumur 80 tahun, sewaktu pegawai Inggeris

hendak membawanya ke India. Bagi beliau, tidak wajarlah seseorang raja melarikan

diri dari tanah airnya sewaktu perang. Dengan berpakaian Tentara Utara Australia,

Tunku menculik ayahandanya yang ketika itu bersama dengan Syed Abu Bakar al-

Idrus, seorang Merinyu Kesehatan Kedah dan menyembunyikannya di Sedim, dekat

dengan Kulim, dijaga oleh Penghulu Wahab. Tunku Badlishah, Pemangku Raja

Kedah, tidak puas dengan tindakan Tunku yang membelakangkannya sebagai bakal

pengganti Sultan Kedah.

Pada 19 Desember 1941, Sultan Abdul Hamid dibawa pulang ke Alor Star,

Kedah. Jepang mengakui baginda sebagai Sultan Kedah, tetapi pengelolaannya

berada di bawah Gubernur dan Tentara Jepang. Sultan Abdul Hamid meninggal pada

tahun 1943. Saat Jepang berkuasa, Tunku kekal sebagai Pegawai Jajahan Kulim,

tetapi ditemani oleh Ohata, seorang pejabat Jepang yang pernah menjadi tukang

gunting di pekan Alor Star. 66

65

Abdul Aziz Ishak, Riwayat Hidup Tunku Abdul Rahman (Kuala Lumpur: Karya Bistari),

Cet. Pertama, hlm.15. 66

Adul Aziz Ishak, Ibid., hlm.20.

Page 47: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Tunku melanjutkan studi lagi di Inner Temple, Inggeris pada tahun 1947 dan

ketika itu beliau bertemu dengan Abdul Razak Hussein. Beliau dipilih sebagai

presiden untuk Persatuan Pelajar Melayu Inggeris, dan Abdul Razak, yang berumur

26 ketika itu, dipilih sebagai sekretarisnya. Saat itu, Tunku bergabung dalam

"Persatuan Pelajar India Islam" yang menuntut kemerdekaan India. Beliau juga

berkampanye untuk Lyold George Jurith, seorang calon Partai Liberal. Tunku

akhirnya diizinkan menjadi jaksa pada tahun 1949.67

C. Perjalanan Karir Politik Tunku Abdul Rahman

Sekembalinya Tunku Abdul Rahman dari Inggeris pada bulan April 1931, beliau

bertugas sebagai Pegawai Pelatihan di Kantor Penasehat Hukum. Beliau dipilih sebagai

Pegawai Jajahan untuk Kuala Nerang pada tahun berikutnya. Beliau kemudian dipindahkan

ke Pulau Langkawi pada tahun 1935 oleh Clayton, Penasehat Inggeris waktu itu. Pada tahun

1937, Tunku bertugas sebagai Pegawai Jajahan di Sungai Petani di samping tugas sebagai

Hakim Daerah dan Kepala Dewan Kebersihan Sungai Petani. Sebuah mesjid di Sungai Petani

telah dinamakan Mesjid Rahmaniah diambil dari nama Tunku.68

Karena ingin menghilangkan gelisah dan perderitaan masyarakat Malaya akibat

pendudukan Jepang di Malaya, beliau merancang untuk membentuk organisasi, yaitu

“Persatuan Sandiwara Belia-belia Melayu” dan organisasi ini dipimpin oleh beliau

sendiri. Dasar perjuangan organisasi tersebut adalah untuk mengumpulkan dana bagi

membantu buruh-buruh paksa yang dipaksa oleh pihak Jepang. Tunku juga pernah

bergabung dalam Gerakan Bintang Tiga dan Malayan People Anti-Jepanese Army

67

Abdul Aziz Ishak, op. cit., hlm.21. 68

Siti Mariam Daud dan Sulaiman Zakaria, Ibid., hlm.10.

Page 48: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

(MPAJA). Tujuannya adalah untuk melawan pendudukan Jepang pada waktu itu.

Sewaktu Jepang berkuasa, Tunku dan beberapa temannya berharap dan meminta agar

pihak Inggeris kembali memerintah Malaya.69

Setelah “Persatuan Sandiwara Belia-belia Melayu” merubah nama ke

“Serikat Kerjasama Am Satoburi” (SEBERKAS), Tunku telah menjadi anggota

organisasi ini. Organisasi ini merubah nama karena ada kaum muda Melayu yang

ingin menjadikan organisasi ini sebagai organisasi yang berguna kepada masyarakat

Malaya, terutama dalam memajukan ekonomi dan pendidikan bagi orang-orang

Melayu. Perubahan ini juga untuk menghindari dari dicurigai oleh pihak Inggeris

karena ada kepentingan politik dalam organisasi itu. Dengan munculnya rancangan

pembentukan Malayan Union, Persatuan SEBERKAS telah menunjukkan dan

memperjuangkan dasar politiknya.70

Pada tahun 1947, beliau ke Inggeris untuk

melanjutkan studinya dalam jurusan hukum di Universitas Cambridge hingga tahun

1949.

Sekembalinya Tunku Abdul Rahman ke Malaya pada tahun 1949, beliau

ditugaskan untuk bekerja di sebuah kantor Pegawai Hukum di Alor Star, Kedah.

Beliau kemudian meminta ditukarkan ke Kuala Lumpur di mana beliau menjadi Jaksa

dan kemudian diangkat sebagai Yang DiPertua Mahkamah Sesyen.

Pada periode itu, semangat nasionalisme bertambah hebat di kalangan orang

Melayu di tengah-tengah pengakuan pembentukan Malayan Union oleh Inggeris.

Dato’ Onn Jaafar mengepalai United Malays National Organisation (UMNO) untuk

69

Ramlan Adam, Biografi Politik Tunku Abdul Rahman (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan

Pustaka, 2005), Cet. Pertama, hlm.53. 70

Ramlan Adam, Ibid., hlm.59.

Page 49: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

melawan Malayan Union dan Tunku juga bersama-sama bergabung dalam partai

tersebut. Pada Agustus 1951, suatu krisis di dalam UMNO memaksakan Dato’ Onn

meletakkan jabatan sebagai presiden partai dan Tunku dipilih sebagai presiden yang

baru selama 20 tahun.71

Pengunduran Dato’ Onn Jaafar dari UMNO telah memberi ruang yang cukup

untuk Tunku Abdul Rahman memperlihatkan kepemimpinannya yang dinamis dan

hala tuju orang Melayu ke arah yang lebih jelas dan terbuka. Tugas sebagai Pegawai

Daerah telah banyak mendidik beliau untuk menjadi salah seorang politikus Melayu

yang prihatin dengan perjuangan membela nasib orang Melayu.

Pada tahun 1951, beliau dipilih menjadi Presiden UMNO. Peluang itu memberi

beliau kesempatan yang baik untuk memperjuangkan nasib orang Melayu yang

dilihatnya sebagai satu bangsa yang jauh ketinggalan dalam semua lapangan

kehidupan. Meskipun beliau dari golongan aristorat Melayu, namun sejak zaman

anak-anak lagi beliau memperlihatkan bahwa beliau lebih nyaman bergaul dengan

rakyat jelata.72

Langkah pertama yang telah diambil oleh Tunku adalah meletakkan jabatannya

sebagai jaksa sebagaimana yang telah dijanjikannya. Satu pengumuman telah dibuat

dengan tegas oleh Tunku yaitu bahwa setiap anggota UMNO yang masuk menjadi

anggota partai Dato’ Onn, akan dipecat. Selanjutnya, Tunku mulai melaksanakan

langkah dan program-program mengorganisasi kembali UMNO. Beliau mengadakan

beberapa kunjungan ke setiap tempat dan daerah. Tujuannya adalah untuk memberi

71

Wikipedia Indonesia. “Tunku Abdul Rahman”, artikel diakses pada 29 Maret 2011 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Tunku_Abdul_Rahman.html. 72

Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Berbagai Aliran (Shah Alam, Karisma Publications

Sdn. Bhd., 2007), Cet. Pertama, hlm.3.

Page 50: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

penerangan dan dorongan ke seluruh daerah dan terutama area yang pengaruh

UMNO lemah. Bisa dikatakan bahwa Tunku tidak pernah berada di rumah bersama

anak-anak dan istrinya lebih dari dua hari dalam seminggu. kunjungannya, di mana

pun telah mendapat sambutan yang baik.73

Di dalam semua kunjungan itu, Tunku

telah membelanjakan uangnya sendiri tanpa tidak sedikit pun membelanjakan uang

UMNO.

Tindakan Tunku Abdul Rahman meletakkan jabatan sebagai jaksa, semata-mata

karena ingin terlibat dalam UMNO telah menjadi satu daya tarikan kepada

masyarakat. Selain itu, masyarakat mula percaya bahwa Tunku sebenarnya jujur dan

sanggup berkorban meninggalkan jabatan bergaji besar hampir dua ribu ringgit

sebulan serta beberapa kesenangan yang lain. Dengan cara itu, beliau telah

meyakinkan banyak orang bahwa tindakan yang dilakukannya membuktikan

kepentingan rakyat lebih utama dari kepentngan pribadi. Tunku sanggup turun hidup

bersama rakyat dan mengakui bahwa meskipun beliau seorang putra raja tetapi gelar

itu tidak menjadi hambatan untuk dirinya bersifat jiwa rakyat.74

Pada 31 Desember 1956, sebagai Ketua Menteri dan Menteri Hal Ehwal

Dalam Negeri, Tunku Abdul Rahman telah memimpin rombongan ke London untuk

melakukan negosiasi atau perundingan dengan pihak Inggeris tentang kemerdekaan

Malaya. Hasil pertemuan tersebut, Perjanjian Merdeka (Independent Treaty) telah

ditandatangani di Lancaster House, London. Dalam perjanjian tersebut, ia

menyatakan bahwa Malaya akan merdeka pada tanggal 31 Agustus 1957. Setelah

73

Mahmood Ibrahim, Sejarah Perjuangan Bangsa Melayu (Kuala Lumpur: Antara Pustaka,

1981), Cet. Pertama, hlm.336.

74

Mahmood Ibrahim, Ibid., hlm.337.

Page 51: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

merdeka, Tunku diangkat sebagai Perdana Menteri Pertama, dan terus memimpin

Partai Perikatan dalam Pemilu pada tahun 1959, 1964 dan 1969.75

Pada bulan Mei 1961, Tunku berusaha memelihara hubungan baik dengan

negara-negara luar. Beliau telah melakukan pertemuan di Singapura dengan beberapa

jurnalis dari negara asing. Dalam pertemuan itu, Tunku mengumumkan bahwa,

Malaya akan mengadakan satu persepakatan dengan Brunei, Singapura, Sabah dan

Sarawak untuk mendirikan Malaysia. Hasrat Tunku untuk mendirikan Malaysia

pernah ditantang oleh Filipina dan Indonesia. Namun, dengan kesungguhan dan

ketabahan beliau, Malaysia berhasil didirikan pada 6 September 1963 yang terdiri

dari Malaya, Singapura, Sabah dan Sarawak. Pada tahun 1965, Tunku terpaksa

mengeluarkan Singapura dari Malaysia.76

Pada 22 September 1970, Tunku mengundurkan diri dari terus

mempertahankan jabatan sebagai Perdana Menteri dan Presiden UMNO. Meskipun

telah pensiun dalam dunia politik, beliau tetap aktif dalam lapangan sosial dan

kebajikan, seperti kegiatan dakwah dan memgembangkan Islam di Malaysia dan di

tingkat internasional.77

Dengan ini, bisa dilihat bahwa Tunku adalah sosok seorang

negarawan yang tidak ada tolok bandingannya. Kontribusi dan pengorbanan yang

beliau berikan untuk kesejahteraan rakyat dan Negara Malaysia. Maka, beliau wajar

dijadikan teladan yang baik dan diabadikan agar dapat dihayati oleh generasi

75

Hasnah Hussin dan Mardiana Nordin, Pengajian Malaysia (Selangor: Oxford Fajar Sdn.

Bhd., 2007), Cet. Pertama, hlm.72.

76

Muhdi Shuid. dkk, Longman, Sejarah Malaysia (Selangor: Pearson Malaysia, Sdn. Bhd.,

2009), Cet. Pertama, hlm.243.

77

Malaysia Kita, (Singapura dan Kuala Lumpur: Internasional Law Book Services, 2002),

Cet. Pertama, hlm.15.

Page 52: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

mendatang. Beliau harus diberi penghargaan yang tinggi atas jasa dan pengorbanan

beliau sebagai seorang manusia, negarawan, dan pembela bangsa Melayu. Sifatnya

yang penuh pertimbangan terhadap rakyat khususnya orang-orang bukan Melayu dan

kesabaran serta penderitaan yang beliau alami sepanjang menjadi pemimpin negara

harus dicontohi. Hingga kini dan untuk selama-lamanya rakyat negara Malaysia akan

terus menganggap beliau sebagai seorang pemimpin yang berwibawa dan berjiwa

rakyat.

Page 53: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

BAB IV

NASIONALISME YANG DITERAPKAN OLEH TUNKU ABDUL RAHMAN

Nasionalisme di Malaysia dapat dibedakan kepada dua macam, yaitu

nasionalisme konservatif dan nasionalisme radikal. Nasionalisme konservatif ini

adalah paham yang lebih cenderung mempertahankan dan mendukung kolonialisme.

Sedangkan nasionalisme radikal ialah paham yang melawan kolonial.

Paham konservatif dapat dikatakan sebagai lanjutan atau penyempurnaan dari

paham yang sebelumnya78

. Lanjutan dari paham itu kemudiannya melahirkan

organisasi politik awal yang mendukung gagasan nasionalisme konservatif yaitu

United Malays National Organisation (UMNO). Objektifnya bukan sekedar

mempertahankan tradisi kebangsaan Melayu, tetapi juga mempertahankan tradisi

kerjasama dengan pihak kolonial Inggeris. Karena Inggeris sendiri menghendaki

kerja sama penuh dengan UMNO.

Tunku Abdul Rahman adalah salah seorang pejuang nasionalisme konservatif.

Beliau mula berjuang sejak masih dalam usia yang amat muda dan berusaha memberi

kemerdekaan Tanah Melayu. Tunku telah menaikkan semangat para nasionalis pada

zamannya demi menuntut kemerdekaan Tanah Melayu dari jajahan Inggeris.

Penerapan semangat nasiaonalisme Tunku dimulai ketika kekalutan UMNO setelah

78

Yaitu paham mengatakan bahwa “Inggeris adalah sebuah pemerintahan yang adil. Inggeris

sudah lama melindungi orang-orang Melayu dan menaungi negeri-negeri Melayu. Jika tidak kepada

mereka, ke mana lagi orang-orang Melayu mengadu masalah”.

Page 54: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Dato’ Onn Jaafar meletakkan jabatan sebagai presiden dan mendirikan Independent

of Malayan Party (IMP). Karisma beliau terserlah bila berhasil mengontrol situasi

genting dalam politik orang Melayu. Selanjutnya, menyatupadukan penduduk

berbilang bangsa di Tanah Melayu melalui permuafakatan politik UMNO-MCA-

MIC. Hasilnya membawa kepada terbentuknya Partai Perikatan yang mencapai

kejayaan yang besar dalam Pemilu 1955. 79

Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj adalah salah seorang yang hadir dalam

Kongres Melayu Se-Malaya yang telah diadakan di Kelab Sultan Sulaiman pada

tahun 1946. Lima tahun kemudian, beliau menjadi pengerusi UMNO bagian Negeri

Kedah. Tunku telah dipilih dengan sebulat suara terbanyak bagi mengisi kekosongan

sebagai Presiden UMNO pada 26 Agustus 1951.80

Meskipun pun beliau telah lama bercita-cita ingin meninggalkan jabatan

pemerintah, kemudian berniat untuk berkhidmat kepada rakyat. Setelah pemilihannya

itu dibuat, Tunku masih belum dapat menentukan pendirian beliau baik menerima

ataupun sebaliknya pencalonan sebagai Presiden UMNO. Namun, setelah dipujuk

oleh Abdul Razak dan Bahaman bin Shamsuddin barulah beliau setuju untuk

menerima pencalonan sebagai Presiden UMNO. Beliau sering berkunjung ke

beberapa kampung untuk melihat sendiri kondisi sebenar rakyatnya. Beliau sanggup

79

Dasar Luar Era Tunku Abdul Rahman, artikel diakses pada 06 April 2011 dari

http://www.scribd.com/doc/19011858/Dasar-Luar-Era-Tunku-Abdul-Rahman.html.

80

Ibrahim Mahmood, Sejarah Perjuangan Bangsa Melayu (Antara Pustaka: Kuala Lumpur,

1981), Cet. Pertama, hlm.336.

Page 55: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

mengorbankan segala kesenangan serta kesehatannya karena tidak ingin

mengecewakan rakyatnya.81

Setelah mengambil alih kepimpinan UMNO dari Dato' Onn, Tunku Abdul

Rahman Putra Al-Haj telah membuat satu kerjasama dengan MCA dengan

memdirikan Partai Perikatan pada tahun 1952. Sejak itu, partai tersebut menjadi

partai yang sangat dominan dalam memperjuangkan kemerdekaan hingga negara

boleh memperoleh kebebasan mutlak. Pada pagi 31 Agustus 1957, Tunku

membacakan pengakuan kemerdekaan yang kini disambut setiap tahun sebagai Hari

Nasional Negara Malaysia untuk menyambut kemerdekaan.

Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj juga telah membuktikan kenegarawanan

beliau setelah Partai Perikatan dihasilkan bersama-sama dengan MCA dan kemudian

diikuti pula oleh MIC.82

Tunku menegaskan bahwa kemerdekaan hanya akan dicapai

melalui kerjasama di antara tiga etnis yang utama yaitu Melayu, Cina dan India.

Kewibawaan beliau sebagai seorang pemimpin lebih terserlah setelah berhasil

dalam pemilu yang pertama pada 31 Agustus 1955 dan Partai Perikatan telah

memenangi 51 dari 52 kursi yang dipertandingkan. Tunku juga telah diangkat

menjadi Ketua Menteri.83

Di antara usaha beliau yang penting adalah cobaan

menyelamatkan negara dari ancaman komunis saat keadaan darurat dengan memberi

penawaran pengampunan massal jika pengganas menyerah diri. Ini diikuti oleh

81

Ibrahim Mahmood, Ibid., hlm.337.

82

Malaysia Kita (Singapura dan Kuala Lumpur: Internasional Law Book Services, 2002), Cet.

Pertama, hlm.110.

83

Ibid., hlm.111.

Page 56: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Rundingan Baling pada 27 dan 28 Desember 1955 antara PKM dan pemerintah tetapi

menemui jalan buntu.84

Dapat dilihat bahwa penerapan nasionalisme Tunku Abdul Rahman, bukan

saja hanya membela bangsa Melayu, tetapi beliau juga membela nasib bangsa lain

yang berada di Tanah Melayu. Di samping itu, beliau mempermudahkan proses

menuntut kemerdekaan Tanah Melayu dari jajahan Inggeris, karena penyatuan antar

etnis adalah salah satu syarat untuk kemerdekaan Tanah Melayu yang telah diusulkan

oleh pihak Inggeris.

A. Pandangan Tunku Abdul Rahman Terhadap Gerakan Sayap Kiri

Gerakan sayap kiri lebih dikenali dengan panggilan radikal yang bermotif

penentangan untuk mengusir penjajah Inggeris keluar dari Tanah Melayu. Mereka

memilih cara untuk tidak mendukung pihak kolonial dan golongan yang mendukung

kolonial pula digelar sayap kanan atau konservatif.

Dalam sejarah, perjuangan melawan penjajah suatu negara adalah faktor

gerakan radikal tidak dapat dipisahkan karena memang sifat manusia yang suka

melawan wujud dalam jiwa setiap insan. Kehadiran gerakan sayap kiri ini

memperlihatkan perjalanan sejarah perjuangan melawan penjajah dan menuntut

kemerdekaan. Di Tanah Melayu terdapat banyak gerakan yang memilih jalan untuk

tidak bekerjasama dengan pihak penjajah dan lantaran itulah mereka digelar sebagai

gerakan sayap kiri.

84

Sejarah Hidup Tunku Abdul Rahman, artikel diakses pada 23 April 2011 dari

http://www.scribd.com/doc/13416649/Sejarah-Hidup-Tunku-Abdul-Rahman.html.

Page 57: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Ringkasnya sejarah perjuangan gerakan sayap kiri di Tanah Melayu, berawal

dari semangat yang dipelopori oleh anak muda. Pada tahun 1920-1930, gerakan

Kesatuan Melayu Muda (KMM) telah didirikan. Gerakan ini berjaya membangkitkan

semangat melawan terhadap penjajah Inggeris. Kaum Muda yang rata-rata mereka

mendapat pendidikan dari Timur Tengah pulang dengan membawa ilmu pengatahuan

agama yang tinggi bersama dengan semangat reformasi. Begitu juga kelahiran

gerakan-gerakan nasionalisme yang dipelopori oleh golongan yang berpendidikan

Barat atau sekuler yang diperkenalkan oleh penjajah Inggeris melalui Sultan Idris

Traning College (SITC), Tanjung Malim, Perak telah berjaya melahirkan golongan

guru yang berjiwa rakyat. Ada di antara mereka yang sadar akan kepentingan dan

kebajikan orang Melayu di Tanah Melayu harus dipertahankan. Akhirnya, semangat

itu membawa mereka kepada pendirian KMM sekitar tahun 1937 di bawah pimpinan

Ibrahim Yaakob. Ini merupakan pembentukan politik Melayu yang pertama lahir di

Tanah Melayu.85

Perlu diperhatikan bahwa pada tahun 1930, Partai Komunis Malaya (PKM)

meskipun ia telah diharamkan, namun perjuangan yang berideologikan komunis tetap

hidup dalam pikiran mereka. Mereka juga menggunakan strategi menyelinap masuk

ke dalam beberapa organisasi lain demi untuk mencapai cita-cita mereka mengusir

penjajah Inggeris serta mendirikan Republik Komunis Malaya. Melalui strategi ini,

pergerakan mereka memperlihatkan kejayaan menyelinap masuk dan menguasai

partai-partai politik yang didirikan selepas Perang Dunia Kedua seperti Partai

85

Ishak Saat, Sejarah Politik Melayu Berbagai Aliran (Shah Alam: Karisma Publications,

2007), Cet. Pertama, hlm.86.

Page 58: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Kebangsaan Melayu Melaya (PKMM). Penyataan ini bisa dibuktikan dengan

kejayaan Muktaruddin Laso86

yang menjadi Ketua Umum Pertama PKMM pada awal

pembentukannya di Tanah Melayu.87

Ideologi komunis tiba di Tanah Melayu pada tahun 1920-an terutama di

sekitar tahun 1925. Imigran Cina telah membawa buku-buku dan selebaran tentang

ajaran komunis dan disebarkan di kalangan orang Cina di Tanah Melayu. Hasil dari

kegiatan mereka, guru-guru dan murid-murid sekolah Cina telah mendirikan Liga

Pemuda Komunis di Singapura pada tahun 1926. Pada tahun 1927, komunis di Tanah

Melayu bergerak di sebalik Partai Kuomintang (KMT) karena adanya kerjasama

antara Partai Komunis China (PKC) dan KMT di China. Perpecahan KMT-PKC pada

tahun 1927 telah menyebabkan PKC mengirim 5 orang wakilnya ke Tanah Melayu.

Mereka telah berhasil mendirikan Partai Komunis Nanyang (PKN) di Singapura pada

tahun yang sama. Agen-agen komintern yang tiba di Tanah Melayu pada tahun 1928

telah mngusulkan agar PKNg disusun ulang. Pada 6 April 1930, satu konferensi

komunis telah diadakan di Singapura dan lahirlah Partai Komunis Malaya (PKM)

yang berpusat pejabat di Singapura.88

Pada tahun 1930-1941, PKM telah diperintah untuk mengawasi gerakan

komunis di Thailand dan Indonesia selain menjalankan kegiatannya di Tanah

Melayu. PKM telah diletakkan di bawah Biro Komunis Internasional Timur Jauh

86

Muktaruddin Laso merupakan mantan pejuang anti-Jepang dalam masa Perang Dunia

Kedua dan kemudian menjadi salah seorang pengasas Partai Kebangsaan Melayu Malaya (PKMM).

Beliau juga merupakan seorang pejuang radikal yang mendukung ideologi komunis di Tanah Melayu.

87

Ishak Saat, hlm.86.

88

Artikel diakses pada 11 April 2011 dari http://eforum1.cari.com.my/archiver/?tid

170176.html.

Page 59: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

yang berpusat di Shanghai. Sejak didirikan, PKM terpaksa menjalankan kegiatan

mereka secara rahasia setelah diharamkan karena kegiatan anti-Inggeris yang

dijalankan diklaim mengganggu ketenteram publik.89

Darurat Tanah Melayu merupakan kondisi yang telah diakui oleh Inggeris di

Malaya dari tahun 1948 hingga tahun 1960. Keadaan darurat ini diikuti dengan

penarikan hak-hak sipil, pemberian kuasa istimewa kepada pihak polisi, dan langkah-

langkah lain yang bertujuan untuk mengongkong kegiatan politik sayap kiri,

terutamanya PKM. Perang gerilya merupakan sebagian dari konflik yang sedang

terjadi antara PKM dan partai sayap kiri yang lain dengan Inggeris berawal setelah

Jepang menyerah kalah pada tahun 1945 hingga penandatanganan perjanjian damai

antara komunis dengan Malaysia pada Desember 1989.

Maka, dapat dikatakan bahwa segalanya berawal setelah pendudukan Jepang

pada tahun 1942-1945. Nasionalisme orang Melayu telah dipengaruhi oleh orang

Jepang ketika pendudukannya. Hal ini telah mendorong ke arah ingin membentuk

pemerintahan sendiri. Inggeris menganggap PKM sebagai partai politik yang radikal.

Pengharaman ini telah menimbulkan ketidakpuasan hati oleh kebanyakan anggota

dalam PKM karena jasa mereka telah dilupakan oleh Inggeris saat penentangan

dengan Jepang. Dengan itu, ketua PKM, telah mengubahkan dasarnya dari bersikap

sederhana ke sifat yang lebih agresif, yaitu dengan cara pembunuhan. PKM

menggunakan cara pemogokan bersama dengan serikat sekerja, serta pembentukan

Persatuan Buruh Baru (New Democratic Youth League). Namun, pemogokan itu

89

Malaysia Kita (Singapura dan Kuala Lumpur: Internasional Law Book Services, 2002),

Cet. Pertama, hlm.97.

Page 60: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

gagal karena dasar hukum yang baru dibuat oleh Inggeris untuk melemahkan PKM.

Selanjutnya, PKM menggunakan serangan bersenjata untuk mendapatkan apa yang

mereka rasai patut.90

Setelah perjuangan bersenjata KMM gagal juga, mereka

memohon rundingan perdamaian dengan Partai Perikatan.

Rundingan Baling yang diadakan pada 28 hingga 29 Desember 1955

merupakan rekomendasi Tunku Abdul Rahman Putra. Beliau merupakan Ketua

Menteri Persekutuan Tanah Melayu berusaha meredam pemberontakan komunis yang

semakin mengancam keamanan negara hingga mengakibatkan Perintah Darurat

dilaksanakan pada tahun 1948. Rundingan tersebut dijalankan di daerah Baling

bertempat di Sekolah Inggeris Baling yang kini dikenal sebagai Sekolah Kebangsaan

Tunku Putra, Baling. Tunku berpendapat rundingan tersebut memungkinkan pihak

pemerintah dan PKM menyampaikan pandangan yang boleh mengarah kepada

perdamaian. Pihak pemerintah diwakili oleh Tunku Abdul Rahman, Dato' Tan Cheng

Lock (Presiden MCA) dan Encik David Marshall (Ketua Menteri Singapura)

sedangkan PKM diwakili oleh Chin Peng (Setiausaha Agung PKM), Rashid Maidin

(Anggota Pusat PKM) dan Chen Tien (Ketua Propaganda PKM).91

Rundingan Baling tersebut tidak membawa apapun hasil yang drastis. Ini

disebabkan pemerintah menawarkan pengampunan dengan syarat PKM dicabut yang

bebas, sedangkan Chin Peng pula meminta PKM diizinkan untuk bergerak sebagai

sebuah partai politik. Pihak pemerintah yang telah mencapai kemajuan dalam

90

Keris Warisan, “PKM dan Darurat 1948-1960”, artikel diakses pada 15 April 2011 dari

http://www.keriswarisan.com/live/blog/view/id_365/title_pkm-dan-darurat-1948-1960/html. 91

Artikel diakses pada 17 April 2011 dari http://www.mykedah2.com/20hall_fame/level

2/102a_1_l2d.html.

Page 61: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

membasmikan PKM, mempertimbangkan kekejaman partai tersebut terhadap rakyat

sebelumnya telah menolak usul mereka. Setelah itu, Tunku menegaskan kepada

rakyat bahwa PKM bertindak melawan pemerintahan yang sah. Buktinya amat jelas

bahwa pemerintah yang sedia ada telah dipilih oleh rakyat dan merdeka dari penjajah

Inggeris.92

Rundingan Baling telah menemui kegagalan, faktor yang menyebabkan

rundingan tersebut gagal adalah karena:

1. Persekutun Tanah Melayu enggan mengakui PKM sebagai sebuah partai politik

yang sah;

2. Chin Peng enggan menerima tawaran pengampunan dari Persekutuan Tanah

Melayu. Tawaran tersebut kemudian ditarik oleh Tunku Abdul Rahman pada tahun

1956. Chin Peng tidak mahu menerima syarat-syarat yang diberikan karena syarat

tersebut ingin PKM dicabut. PKM akan tetap berkembang secara bebas di dalam

hutan dan meneruskan perjuangan bersenjata mereka.93

Tanah Melayu mencapai kemerdekaan pada 31 Agustus 1957 ketika keadaan

darurat masih lagi terjadi. Pada 31 Juli 1960, ia berakhir setelah ancaman komunis

semakin berkurangan dan pengunduran mereka ke pembatasan Tanah Melayu dan

Thailand. Penempatan baru komunis di pembatasan telah memungkinkan mereka

mengumpul dan memulihkan kekuatannya. Selepas sekian lama dan atas kesadaran

pucuk pimpinan PKM, maka pada 2 Desember 1989, Perjanjian Damai (Perjanjian

Haadyai) telah ditandatangani di antara PKM dengan Malaysia dan Thailand.

Perjanjian bersejarah itu telah mengakhiri perjuangan bersenjata PKM selama 41

92

Tunku Abdul Rahman Bin Abdul Hamid, 13 Mei Sebelum dan Selepas (Kuala Lumpur:

Utusan Publication dan Distributors, 2007), Cet. Pertama, hlm.172. 93

Malaysia Kita, hlm.172.

Page 62: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

tahun dan mengembalikan taat setianya kepada Yang DiPertuan Agung dan patuh

kepada konstitusi dan hukum Negara Malaysia.94

B. Perjuangan Tunku Abdul Rahman Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan

Sepanjang hayatnya, Tunku telah menunjukkan kehebatan sebagai pemimpin

yang berwibawa dalam berbagai bidang. Ketokohannya juga diakui oleh Tun Abdul

Razak sebagai Perdana Menteri Malaysia Kedua dalam ucapan penghargaan dan

terima kasih kepada Tunku di Dewan Rakyat pada Februari 1971. Beliau menyatakan

bahwa Tunku telah muncul pada saat yang penting dalam sejarah perjuangan bangsa

Melayu. Ini jelas terbukti dengan warisan yang ditinggalkan Tunku dalam catatan

sejarah Negara Malaysia.

Jika diselusuri sejarah perkembangan negara, Tunku adalah seorang pejuang

yang berjiwa kental dan memiliki semangat jati diri yang tinggi untuk membebaskan

negara dari cengkeraman penjajah. Keterlibatannya melawan Malayan Union,

mengepalai kepemimpinan UMNO dalam perubahan slogan dari “Hidup Melayu”

kepada “Merdeka”, mengatur strategi pakatan antara etnis dengan kerjasama pihak

Majelis Raja-raja Melayu telah membuktikan kepemimpinan Tunku hingga berhasil

mencapai kemerdekaan secara aman hanya dengan meja rundingan.

Setelah merdeka, Tunku yang memimpin kabinet telah membentuk strategi

pembangunan jangka panjang dengan melaksanakan rancangan pembangunan negara

bagi periode setiap lima tahun dimulai dengan Rancangan Malaya Pertama pada

tahun 1956-1960. Rancangan pada tingkat awal lebih berfokus kepada pemulihan dan

94

Artikel diakses pada 18 April 2011 dari http://merdeka09.smkaminuddinbakichemor.

com/indexfiles/Page511.html.

Page 63: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

pembangunan untuk membangun kemajuan negara. Rancangan pembangunan ini

meliputi semua lapisan masyarakat berbilang bangsa baik di kota maupun luar kota.

Dari aspek persatuan, Tunku Abdul Rahman sebagai pemimpin yang

mewakili kepentingan orang Melayu, tidak sesekali menyingkirkan etnis lain. Jelas

bahwa persatuan rakyat berbilang etnis di Malaysia berdasarkan Perlembangan Tanah

Melayu dan ia harus dipahami oleh semua rakyatnya. Sifat saling memahami penting

dan ditekankan oleh Tunku agar rakyat dapat hidup dalam suasana muhibah dan

harmonis. Tunku juga dikatakan sebagai A Man of Peace. Sifat yang cintakan

kedamaian dan persatuan dapat dibuktikan dengan kehadiran Tunku berpartisipasi

dalam Rundingan Baling 1955 dengan wakil-wakil PKM. Meskipun runding tersebut

menemui gagal, namun beliau tetap dilihat sebagai tokoh pencinta kedamaian.

Kemerdekaan bukanlah titik akhir medan Tunku dalam berkontribusi pada

negara. Sebagai pemimpin yang berwawasan dan mementingkan keamanan global,

Tunku telah berhasil membentuk Negara Malaysia yang terdiri dari Persekutuan

Tanah Melayu, Singapura, Sabah dan Sarawak pada tahun 1963. Meskipun banyak

tantangan dan hambatan khususnya dari sahabat-sahabat negara tetangga, pendekatan

melalui rundingan dan diplomasi yang dipraktekkan oleh Tunku berhasil

menyelesaikan semua kemelut yang terjadi.95

1. Memperjuangkan Bangsa Melayu

Partai politik Melayu yang unggul yaitu UMNO telah lahir ke pesada alam

Melayu. Kesatuan semangat Melayu yang tidak leka dengan kejayaan ini dan masih

95

Artikel diakses pada 20 April 2011 dari http://pendidikan.dunyahalal.com/index.php?

id=195&mnu=195.html.

Page 64: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

banyak lagi hak-hak Melayu dan Tanah Melayu perlu diperjuangkan antaranya

kemerdekaan, ekonomi, pendidikan, bahasa dan Ketuanan Melayu.

UMNO merupakan wadah dan pilar utama perjuangan utama orang Melayu.

Ia mengalami proses pengalihan tampuk kepemimpinan setelah Dato’ Onn Jaafar96

sebagai presiden pertama meletakan jabatannya pada Agustus 1951. Kemudian,

Tunku Abdul Rahman Putra pula dipilih oleh orang Melayu untuk memimpin

UMNO. Transisi ini melihat slogan UMNO berubah dari “Hidup Melayu” kepada

“Merdeka”. Ini berarti bahwa orang Melayu mula bergerak secara serius untuk

mencapai kemerdekaan Tanah Melayu dari Inggeris.97

Tunku Abdul Rahman merupakan penerus pejuang bangsa Melayu di Tanah

Melayu. Setelah tamat Perang Dunia Kedua, Tunku turut terlibat dalam dunia politik

melawan Malayan Union dan membangkitkan kesadaran ke arah kemerdekaan.

Bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin lain dalam UMNO, beliau berusaha

menyatupadukan energi orang-orang Melayu.98

Di antara tahun 1952-1953, sebagian usaha UMNO difokuskan kepada satu

tujuan, yaitu menghidupkan jiwa merdeka dan perasaan cinta kebebasan. Tunku

Abdul Rahman dan beberapa orang Pegawai Tinggi UMNO, di dalam kunjungan

mereka ke beberapa tempat di Persekutuan Tanah Melayu. Mereka bukan saja telah

mendorong bagian-bagian dan cabang-cabang UMNO bergerak dengan lebih lancar

96

Dato’ Onn Jaafar merupakan Presiden UMNO pertama, sebelum Tunku Abdul Rahman

mengantikannya pada tahun 1951. 97

Proses Kemerdekaan Dipelopori dan Terajui Orang-orang Melayu. Artikel diakses pada 13

Maret 2011 dari http://bigdogdotcom.wordpress.com/2007/09/01/proses-kemerdekaan-dipelupuri-dan-

terajui-orang-orang-melayu/html.

98

Aniza, “Abdul Rahman”, artikel diakses pada 10 April 2011 dari http://www.angelfire.

com/wa2/aniza/abdul_rahman.html.

Page 65: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

dan cergas, tetapi juga telah menanam semangat merdeka ke dalam hati setiap orang

Melayu.99

Kejujuran Tunku, keramahan tutur katanya dan lemah lembut tingkah

lakunya, serta pengorbanannya yang tidak ada bandingnya itu telah menjadi satu

kekuatan dan daya penarik yang luar biasa. Cita-cita kemerdekaan itu telah efektif

dan mendalam. Kalimat “merdeka” yang dahulunya pernah menjadi sesuatu kata

yang sangat menggerunkan, hingga orang banyak tidak berani menyebutnya apa lagi

menyeru-nyeru dan berteriak. Tetapi setelah itu, kalimat itu telah menjadi satu

perangsang yang disuarakan dengan bersemangat oleh segenap lapisan orang Melayu,

baik di kota maupun luar kota.100

Sejak keadaan darurat dilaksanakan pada tahun 1948, banyak orang Melayu

telah tertangkap dan ditempatkan di rumah tahanan. Tidak ada satu pihak

mempedulikan nasib mereka apa lagi untuk membela. Setelah Tunku Abdul Rahman

menjadi Presiden UMNO, para tahanan Melayu itu mulai diperhatikan. Tunku telah

bersuara dan menuntut agar pihak Inggeris mengadakan penyelidikan segera terhadap

para tahanan itu dan orang-orang yang tidak bersalah. Setelah disidangkan, mereka

harus dibebaskan dengan segera. Sebuah Organisasi Kebajikan Orang-Orang

Tahanan telah didirikan dan diketuai oleh Tunku sendiri dan sekretarisnya, serta

anggota-anggota yang terdiri dari wakil-wakil politik Melayu.101

99

Ibrahim Mahmood, Sejarah Perjuangan Bangsa Melayu (Kuala Lumpur: Pustaka Antara,

1981), Cet. Pertama, hlm.394.

100

Ibid., hlm.350.

101

Ibrahim Mahmood, op. cit., hlm.351.

Page 66: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Dapat disimpulkan disini bahwa tindakan Tunku sebagai negarawan

membela nasib orang Melayu diambang menuju kemerdekaan, dengan langkah awal

menyatukan orang Melayu dan menerapkan semangat untuk merdeka dari jajahan

Inggeris. Tunku harus diberi penghargaan yang tinggi atas jasa dan pengorbanan

beliau sebagai seorang manusia, negarawan dan pembela bangsa Melayu.

2. Penyatuan antara Etnis

Ketika Tunku Abdul Rahman dan Tun Abdul Razak sama-sama belajar di

Inggeris, mereka banyak berdiskusi tentang arah politik Malaya. Mereka juga telah

membuat kesimpulan bahwa Malaya di masa depan harus menempuh salah satu jalan

dari dua jalan, yaitu komunitas etnis harus bersatu atau negara itu terpaksa dibagi.

Jika ia dibagi, akan menyebabkan terjadinya pertumpahan darah dan tidak bermanfaat

kepada masyarakat. Hasil diskusi itu, telah mendorong Tunku sebagai Ketua

Persatuan Melayu Great Inggeris, untuk mengatasi masalah hubungan etnis yang

menjadi masalah pokok dalam politik Malaya.102

Sebagai Ketua Persatuan, Tunku telah berusaha memberi nasehat kepada

mahasiswa Melayu agar berbaik-baik dengan mahasiswa Cina. Tunku juga telah

mengambil inisiatif mengadakan pertemuan semua mahasiswa Malaya di Inggeris,

pertemuan tersebut adalah sebagai jalan menyatukan mahasiswa dengan mengadakan

jamuan makan setiap bulan.103

Dengan keramahan Tunku, beliau berhasil memberi

penjelasan kepada mahasiswa Cina dan dapat mengatasi rasa tidak puas masyarakat

Cina pada posisi istimewa masyarakat Melayu di Malaya.

102

Ramlah Adam, Biografi Politik Tunku Abdul Rahman (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan

Pustaka, 2005), Cet. Pertama, hlm.90.

103

Ibid., hlm.90.

Page 67: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Pada bulan Agustus 1951, Tunku telah diangkat sebagai Presiden UMNO. Di

bawah pimpinannya, beliau telah membentuk satu Partai Perikatan yang terdiri dari

beberapa partai yang mewakili komunitas etnis di Malaya. Pada pertengahan tahun

1954, partai itu hanya berpartisipasi oleh dua partai saja yaitu partai UMNO dan

MCA. Namun, pada akhir tahun 1954, kekuatan Partai Perikatan menjadi lebih kuat

dengan kehadiran Partai MIC. Partai tersebut dibentuk untuk menyatukan komunitas

etnis di Malaya, dengan harapan partai ini dapat memenangkan Pemilu pertama pada

27 Juli 1955.104

Dalam salah satu karya Tunku Abdul Rahman yang berjudul “Political

Awakening” mengatakan: “By the end of 1954, after the UMNO and MCA had won

sweeping victoriesin Johore, and in municipalties and town councils in the rest of

Malaya, the Malayan Indian Congress joined the Alliance. For the first time the

Chinese, Indians and Malays came together with a common aim, and swore to stand

together and fight for independence of Malaya. In the Penang State elections which

followed where the MIC partaicipated for the first time, the alliance won a

resounding victory.”105

Dengan usaha Tunku menyatukan tiga kompenen partai etnis di Malaya, telah

memberi keyakinan dan mendapat persetujuan dari pihak Inggeris untuk memberi

kemerdekaan kepada Malaya. Partai yang mewakili tiga etnis utama Malaya harus

104

Malaysia Kita (Kuala Lumpur: International Law Book Services, 2005), Cet. Pertama,

hlm.110.

105

Tunku Abdul Rahman Bin Abdul Hamid, Political Awakening (Selangor: Pelanduk

Publication, 1986), Cet. Pertama, hlm.51.

Page 68: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

bersatu dan bekerjasama dalam bidang politik, merupakan salah satu syarat yang

dikemukakan pihak Inggeris untuk memberi kemerdekaan kepada Malaya.

3. Memperjuangkan Agama Islam

Tunku telah banyak memberi kontribusinya terhadap perkembangan Islam di

negara Malaysia malah mengharumkan nama negara di persada dunia. Selain itu,

dengan satu ketentuandalam Perlembagaan Malaysia yang menjadikan agama Islam

sebagai agama resmi negara. Malaysia juga memainkan peran dalam gerakan dakwah

dengan membuatkan agama Islam berkembang secara terhormat di seluruh negerinya.

Organisasi Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM) merupakan satu-satunya

organisasi yang bergiat cergas dalam bidang kebajikan dan dakwah baik kepada

orang-orang Islam maupun bukan Islam. Pembentukan ini lahir dari pemikiran

Tunku Abdul Rahman Putra saat beliau berada di Padang Arafah. Di situ, beliau

beliau melihat sendiri persatuan universal di kalangan umat Islam dalam satu ikatan

akidah yang menyingkirkan sama sekali batas-batas bangsa, warna kulit, darejat,

pangkat, dan usia.106

PERKIM telah didirikan di kediaman resmi Tunku Abdul Rahman, yaitu di

Kuala Lumpur pada 19 Agustus 1960. Pada hari tersebut, Tunku telah mengadakan

pertemuan dengan beberapa orang Islam yang berminat, dengan tujuan ingin

mendirikan sebuah badan yang akan berusaha mengembangkan agama Islam di

Semenanjung Tanah Melayu (Malaya). Pada hari yang sama juga, Tunku berpendapat

106

Sejarah Hidup Tunku Abdul Rahman, Artikel diakses pada 23 April 2011 dari

http://www.scribd.com/doc/13416649/Sejarah-Hidup-Tunku-Abdul-Rahman.html.

Page 69: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

bahwa tujuan utama mereka adalah ingin menyampaikan seruan Islam kepada mereka

yang belum beragama Islam dari semua etnis di Malaya, terutamanya dari kalangan

orang Cina. Maka, dari hasil diskusi itu, nama yang dipilih ialah Organisasi

Kebajikan Islam Malaya (PERKIM).

Beberapa tahun kemudian kat Malaya diubah ke Malaysia. Selain dari Tunku,

yang hadir di perjumpaan itu juga, adalah Tuan S.O.K Ubaidulla, Tuan Haji

Mohamed Ali Taib, Ustaz Nik Mahyudin Musa, Tuan Haji Ally Maricar, Tuan

Sheikh Ahmad, Tuan Haji Ahmad Damanhuri, Tuan Syed Jaafar Albar, Tuan Haji

Ali Raya, Tuan Wan Kadir dan Tuan Haji Abdul Mubin Sheppard. Pada petang itu

juga, Tunku telah menyerahkan selembar cek bernilai dua puluh ribu ringgit sebagai

sumbangan peluncuran organisasi itu.107

Sebelum pertemuan itu berakhir, Tunku memberitahu bahwa beliau akan

menyerahkan laporan terkait pembentukan PERKIM ke bawah Raja-raja Melayu, dan

meminta dukungan dari pemerintahan negeri masing-masing. Maka sebagaimana

yang dijanjikan, Tunku telah membawa laporan pembentukan PERKIM tersebut

kepada kedua pihak yang dinyatakan dan telah mendapat restu dari mereka.

Meskipun Tunku senantiasa sibuk dengan tugas Perdana Menteri dan lawatan ke luar

negeri, Tunku tetap memperhatian perjalanan dan perkembangan PERKIM dan akan

membantunya jika perlu.108

Di antara masalah yang dihadapi oleh PERKIM dari awal ialah

ketiadaan orang Cina di Malaya yang layak bertugas sebagai guru atau mubaligh dan

107

Abdul Aziz Ishak, Riwayat Hidup Tunku Abdul Rahman (Kuala Lumpur: Karya Bistari,

1983), Cet. Pertama, hlm.115.

108

Ibid., hlm.117.

Page 70: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

dapat menyampaikan seruan kepada etnis Cina. Tuan Haji Ibrahim T.Y. Ma. adalah

mantan konsul Cina di Malaya sebelum Perang Dunia Kedua. Beliau tinggal di

Singapura dan hanya diundang datang ke Kuala Lumpur serta memberi tenaga dan

layanannya kepada PERKIM sekitar tiga bulan sekali.

Anggota Kerja memutuskan untuk mengundang beberapa tokoh orang Cina

Islam dari Taiwan. Tunku telah memberi arahan khusus agar kebenaran masuk dari

luar bisa diberi kepada orang yang berkelayakan. Meskipun kebenaran ini telah

diberikan, Anggota Kerja mengalami kesulitan untuk memilih tokoh Cina Islam yang

layak kerena mereka hanya mengerti bahasa Cina dan tidak dapat berhubung dan

berkonsultasi dengan Anggota Kerja atau Pegawai-pegawai Negeri Sipil. Masalah ini

terus menghalangi usaha PERKIM. Namun, sekitar setahun kemudian, Anggota Kerja

memutusan untuk mengadakan Pusat Pelatihan Mubaligh di mana orang Melayu akan

belajar bahasa Cina di samping mendalami agama Islam dan cara menyampaikannya

kepada publik.

Pada awal tahun 1962, Tunku telah memberi perhatian khusus kepada

masalah orang Islam di Sarawak yang tidak diberi layanan langsung oleh Inggeris.

Tunku telah setuju supaya PERKIM memberi pertolongan kepada Persatuan Islam

Sarawak.109

Dengan daya usaha Tunku, nama PERKIM dikenal sebagai lembaga Islam

yang berpengaruh luas di negara Islam dan menjadi anggota di Badan Muktamar

Islamiah sedunia. Badan itu berpusat di Beirut dan Mufti Besar Palestin, Syed Amin

109

PERKIM, Artikel diakses pada 26 April 2011 dari, http://www.perkim.net.my/content.

cfm?ID= CCF1B74FEEAE5ECC97434FFC499180.html.

Page 71: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

al-Husaini adalah Yang DiPertuanya. Maka dua orang wakil PERKIM telah diundang

hadir di pertemuan Muktamar di Baghdad pada tahun 1962 dan Sekretaris Jeneral

lembaga itu telah mengunjungi ke Kuala Lumpur serta diberi layanan baik oleh

PERKIM.

Hasil dari kunjungan itu, dengan persetujuan Tunku Abdul Rahman, Kuala

Lumpur telah dipilih sebagai tempat konsultasi wakil-wakil Islam dari 19 buah

negara di Asia Tenggara. Konsultasi itu telah diadakan di Dewan Tunku Abdul

Rahman, Kuala Lumpur dan diresmikan oleh beliau pada 28 Januari 1964. Usaha

menyiapkan dan menguruskan konsultasi itu diserahkan kepada Anggota Kerja

PERKIM. Tun Abdul Razak, Wakil Perdana Menteri Malaysia telah dipilih sebagai

Ketua Majelis. Mufti Besar Palestin telah dibawa oleh wakil PERKIM berkunjung ke

beberapa tempat di mana PERKIM menjalankan usahanya termasuk Pusat Pelatihan

Mubaligh dan Galeri Islam Kuala Lumpur.110

Rancangan PERKIM ingin mendirikan Galeri Islam di Kuala Lumpur

senantiasa diberi dukungan oleh Tunku. Masalah utama adalah usaha mencari modal

untuk pembangunannya. Tetapi, Tunku telah memberikan bantuan dengan beberapa

cara seperti meminta jutawan Runme Shaw dari Singapura memberikan bantuan

keungan kepada PERKIM. Bantuan tersebut adalah dari hasil tayangan perdana film

yang berjudul "Lawrence of Arabia" di Kuala Lumpur, dengan syarat kutipan dari

tayangan itu akan digunakan untuk tabung pembangunan galeri tersebut.

Kutipan hasil yang diperoleh dari film itu berjumlah RM 26.000.00 sekali

tayangan. Dengan adanya Tunku sebagai Yang DiPertuan, berbagai rancangan dapat

110

Abdul Aziz Ishak, op. cit., hlm.120.

Page 72: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

diaktifkan kembali, khususnya terhadap rancangan pembangunan Markas PERKIM

di Jalan Ipoh, Kuala Lumpur, yaitu tanah yang telah diberikan oleh Menteri Besar

Selangor atas permintaan Tunku.111

Kesimpulannya, meskipun Tunku Abdul Rahman sangat sibuk dengan

berbagai tanggung jawab lain, namun beliau telah memberi dukungan penuh kepada

PERKIM demi memperkokohkan agama Islam di Malaysia. Begitulah sosok seorang

tokoh negara yang harus dijadikan contoh baik bagi pemimpin-pemimpin negara

maupun masyarakat sekarang yang ingin maju ke depan, bukan semakin menoleh ke

belakang.

C. Rumusan Penulis

Nasionalisme di Malaysia pada awalnya sebagai reaksi menentang penjajah,

ini bisa dilihat ketika Malaysia berada di bawah kekuasaan Portugis dan Belanda

pada akhir abad ke-18, sebelum kedatangan penjajah Inggeris. Namun gerakan

kesadaran bangsa Melayu muncul dengan cara yang sistematis pada abad ke-19. Pada

abad ke-20 gerakan kesadaran orang Melayu semakin meluas dan semangat

nasionalisme semakin membara dalam jiwa orang Melayu melalui organisasi yang

tersusun demi mencapai kemerdekaan negara.

Tunku Abdul Rahman adalah salah seorang nasionalisme konservatif. Beliau

mula berjuang semenjak dalam usia yang amat muda dan berusaha memberi

memerdekakan Tanah Melayu. Tunku telah menaikkan semangat para nasionalis

pada eranya demi menuntut kemerdekaan Tanah Melayu dari jajahan Inggeris.

111

Zaid Ibrahim, Saya Pun Melayu (Selangor: ZI Publications, 2009), Cet. Pertama, hlm.291.

Page 73: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Karisma beliau terserlah apabila beliau berhasil mengontrol situasi genting dalam

politik orang Melayu. Selanjutnya, beliau berhasil menyatupadukan penduduk

berbilang bangsa di Tanah Melayu melalui permuafakatan penggabungan politik

dengan mendirikan Partai Perikatan. Dengan gabungan tiga buah partai ini yaitu

United Malays National Organisation (UMNO), Malaysian Indian Congress (MIC),

dan Malaysian Chinese Association (MCA), beliau berjaya memenangkan pemilu

pertama pada tahun 1955.

Dari aspek persatuan, Tunku Abdul Rahman sebagai peminpin yang mewakili

kepentingan orang Melayu, tidak sesekali menyingkirkan etnis lain. Jelas bahwa

persatuan rakyat berbilang etnis di Malaysia berdasarkan Perlembagaan Tanah

Melayu dan ia harus dipahami oleh semua rakyat. Sifat saling memahami penting dan

ditekankan oleh Tunku Abdul Rahman agar rakyat dapat hidup dalam suasana

muhibah dan harmonis. Tunku dikenal sebagai A Man of Peace. Sebagai seorang

pemimpin, Tunku lebih memilih jalan perundingan dari menggunakan cara

peperangan atau pertumpahan darah. Ini bisa dilihat ketika proses perundingan

kemerdekaan negara Malaysia pada tahun 1956. Tunku bersama teman-temannya

telah ke London untuk mengadakan rundingan dengan pihak Inggeris untuk

membebaskan Tanah Melayu dari jajahan Inggeris.

Hasil dari rundingan tersebut pada 8 Februari 1956, Perjanjian London telah

dipersetujui kedua pihak. Menurut perjanjian itu, tanggal kemerdekaan Persekutuan

Tanah Melayu ditetapkan pada 31 Agustus 1957. Pada hari tersebut, beliau telah

diangkat sebagai Perdana Menteri Pertama dan Yamtuan Besar Negeri Sembilan,

Tuanku Abdul Rahman diangkat sebagai Yang Di-Pertuan Agung yang pertama.

Page 74: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Menurut Tunku, selagi sesuatu masalah itu bisa dirunding, beliau akan menggunakan

cara tersebut demi kesejahteraan rakyat. Ini berbeda berbeda dengan proses

kemerdekaan di Indonesia, dimana semangat nasionalisme di Indonesia lebih pada

perjuangan menentang Belanda dengan cara perperangan dan pertumpahan darah.

Dengan keperibadian Tunku dalam mencintai perdamaian dapat juga dilihat

semasa keadaan darurat di Tanah Melayu yaitu ketika pemberontakan Partai Komunis

Malaya (PKM) pada tahun 1948 hingga tahun 1960. Meskipun Tunku sebagai Ketua

Pemimpin Tanah Melayu, bisa memerangi komunis dengan cara kekerasan karena

telah melakukan keganasan dan pemberontakan, namun beliau masih memilih jalan

rundiangan dengan pihak komunis yang pada ketika itu dipimpin oleh Chin Peng.

Pada tanggal 28 hingga 29 Desember 1955, Tunku telah mengadakan

rundingan dengan pihak komunis. Rundingan ini dikenal sebagai, Rundingan Baling.

Beliau yang waktu itu merupakan Ketua Menteri Persatuan Tanah Melayu berusaha

meredamkan pemberontakan komunis yang semakin mengancam keamanan negara

sehingga mengakibatkan Perintah Darurat dilaksanakan pada tahun 1948. Tunku

berpendapat rundingan tersebut memungkinkan pihak pemerintah dan pihak PKM

menyampaikan pandangan yang boleh mengarah kepada perdamaian.

Rundingan yang diadakan dengan pihak PKM menemui kegagalan karena

pihak PKM menolak perdamaian dengan pihak pemerintah. Ini disebab pemerintah

menawarkan pengampunan dengan syarat PKM dicabut. Sedangkan Chin Peng pula

meminta PKM diizinkan untuk bergerak sebagai sebuah partai politik. Pihak

pemerintah yang telah mencapai kemajuan dalam membasmi PKM,

mempertimbangkan kekejaman partai tersebut terhadap rakyat sebelumnya pihak

Page 75: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

pemerintah telah menolak usul mereka. Setelah perundingan gagal Chin Peng dan

pengikutnya kembali ke dalam hutan dan meneruskan perjuangan PKM. Setelah itu

pihak pemerintah memerangi PKM secara menyeluruh.

Page 76: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nasionalisme merupakan tali pengikat yang kuat, yakni paham yang

menyatakan bahwa kesetiaan individu harus diserah kepada negara kebangsaan.

Ikatan yang erat terhadap tumpah darahnya, dan keinginan untuk bersatu. Pandangan

Tunku Abdul Rahman yang berbasiskan Melayu dan penyatuan bangsa amat berguna

untuk dikaji. Setelah penulis menampilkan bab demi bab dalam pembahasan skripsi

tentang pemikiran Tunku Abdul Rahman tentang nasionalisme Melayu. Dalam bab

terakhir ini penulis memberi beberapa kesimpulan.

1. Dalam sejarah perkembangan partai politik di Tanah Melayu, UMNO bukanlah

sebuah pendirian partai politik yang pertama atau tertua di Malaysia. Kegiatan

dan perjuangan politik di Tanah Melayu mula bertunas pada akhir tahun 1930-an.

Kemunculan gerakan-gerakan Melayu yang dipengaruhi oleh gerakan nasionalis

Indonesia, merupakan satu pendekatan untuk memperjuangkan kepentingan orang

Melayu. Dengan kebangkitan semangat nasionalisme, golongan nasionalis yang

berpendidikan Melayu telah mendirikan sebuah partai politik yang dinamakan

Kesatuan Melayu Muda (KMM) pada tahun 1937. KMM inilah merupakan

pendirian partai politik yang pertama di Tanah Melayu. Partai tersebut bersifat

radikal dan merupakan partai politik Melayu sayap kiri. Tujuan utama

pendiriannya adalah untuk membebaskan orang Melayu dari belenggu penjajah

Page 77: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

dan memperjuangkan kemerdekaan Tanah Melayu dan bergabung dengan

Indonesia bagi membentuk Indonesia Raya atau Melayu Raya.

2. Sistem politik di Malaysia mempunyai asal-usul yang bertitik tolak dari konflik

antara etnis. Orang Melayu bersatu untuk membentuk UMNO sebagai satu

benteng pertahanan terhadap ancaman atas kedaulatan Raja-raja Melayu dan hak-

hak orang Melayu. UMNO merupakan partai politik Melayu yang unggul di

Tanah Melayu. UMNO telah didirikan pada 11 Mei 1946, hasil dari Kongres

Melayu Se-Malaya yang telah diadakan di Johor Bahru. UMNO telah berhasil

menggagalkan rancangan Malayan Union. Partai itu juga telah membantu pihak

Inggeris membentuk Perlembagaan Persekutuan Tanah Melayu dengan

mengusulkan beberapa saran untuk kepentingan orang Melayu dan juga etnis lain.

Orang Cina di Tanah Melayu telah membentuk MCA untuk menjaga kepentingan

bangsa Cina dan melindungi orang Cina.

3. Tunku Abdul Rahman adalah putra Sultan Abdul Hamid Halim Shah, yaitu Sultan

Negeri Kedah. Tunku adalah seorang pangeran yang terkenal sebagai tokoh

politik Malaysia. Beliau telah diberi penghargaan sebagai seorang tokoh yang

telah merintis kemerdekaan Malaysia dan melahirkan ide untuk mendirikan

pemerintahan Malaysia dan sebagai Perdana Menteri Malaysia yang pertama.

4. Keterlibatan politik Tunku Abdul Rahman berawal ketika beliau dipilih sebagai

Presiden UMNO. Di dalam posisi tersebut, berbagai kebijakan yang dilakukannya

dalam menuntut kemerdekaan Malaysia dari pihak Inggeris. Di antara

kebijakannya itu adalah berusaha menyatukan masyarakat dengan

menggabungkan partai yang mewakili etnis-etnis di Tanah Melayu. Kewibawaan

Page 78: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Tunku telah berhasil menyatukan penduduk Malaysia yang terdiri dari tiga etnis

utama iaitu Melayu, Cina, dan India. Tunku juga berusaha membujuk Partai

Komunis Malaya (PKM) supaya menghentikan kekacauan.

5. Dapat juga disimpulkan di sini bahwa penerapan nasionalisme Tunku Abdul

Rahman kepada rakyat Malaysia, bukan saja membela orang Melayu, tetapi

beliau juga membela nasib bangsa lain yang berada di Tanah Melayu. Selain itu,

beliau mempermudahkan proses menuntut kemerdekaan Tanah Melayu dari

jajahan Inggeris karena telah memenuhi persyaratan yang disepakati bersama.

B. Saran

Dengan semangat nasionalisme dan hasil perjuangan serta kebijakan politik

Tunku Abdul Rahman bersama teman seperjuangannya, penulis memberikan

beberapa saran, sebagai berikut:

1. Penulis menyarankan pemerintah Malaysia memberikan penjelasan yang lebih

rinci kepada seluruh rakyat tentang sejarah awal semangat nasionalisme serta

tokoh-tokoh nasionalis di Malaysia. Melalui radio, film, pembelajaran disekolah

dari tingkat rendah hingga tingkat atas.

2. Dengan kondisi Malaysia yang memiliki masyarakat majemuk, penulis

menyarankan semua rakyat Malaysia yang berbeda etnis menghargai dan

mengingati perjuangan tokoh-tokoh politik Malaysia yang telah berhasil

merealisasikan kemerdekaan Malaysia. Etnis-etnis di Malaysia juga harus bersatu

dan mengekalkan persatuan bangsa jika ingin keamanan dan kemajuan

berkekalan baik dalam maupun luar negara tercinta ini.

Page 79: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

3. Kepada semua pemimpin Malaysia agar pemerintahan yang dijalankan dengan

kejujuran, adil, amanah dan tetap mempertahankan agama Islam, karena agama

Islam adalah agama resmi negara.

Page 80: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid, Tunku Abdul Rahman. 13 Mei Sebelum dan Selepas. Kuala Lumpur:

Utusan Publication dan Distributors, 2007.

--------------. Political Awakening. Selangor: Pelanduk Publication, 1986.

--------------. Memoir Patriotik. Kuala Lumpur: Pustaka Antara,1991.

Abd. Kadir, Kamaruzzaman. Nasionalisme dalam Puisi Melayu. Kuala Lumpur:

Dewan Bahasa dan Pustaka, 1988.

Abu Faris, Muhammad Abdul Qadir. Fiqh Siyasah Menurut Imam Hassan al-Banna.

Kuala Lumpur: Pustaka Syuhada, 2000.

Adams, Ian. Ideologi Politik Mutakhir, Konsep, Ragam, Kritik, dan Masa Depan.

Yogyakarta: Qalam, 1993.

Ali, Syed Husin. Orang Melayu: Masalah dan Masa Depan. Buku Harakah, 2005.

Amal, Taufik Adnan dan Panggabean, Samsul Rizal. Politik Syariah Islam dari

Indonesia Hingga Nigeria. Jakarta: Alvabet, 2004.

Awang, Mohd Faiz. Nasionalisme dalam Pandangan Partai Islam Se-Malaysia

(PAS). Jakarta: Skripsi SI Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Azhar, Muhammad. Filsafat Politik: Perbandingan antara Islam dan Barat. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 1997.

Daud, Siti Mariam dan Zakaria, Sulaiman. Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj. Kuala

Lumpur: Jade Green Publications, 2006.

D. Smith, Anthony. Nasionalisme: Teori, Ideologi, Sejarah. Jakarta: Erlangga, 2003.

Haji Abdullah, Firdaus. Radical Malay Politics, Its Origins and Development. Kuala

Lumpur: Pelanduk Publications, 1985,

Harun, Yusuf. Tunku: Idealisme dalam Kenangan. Kuala Lumpur: Yayasan

Bumiputra, 1991.

Hussin, Hasnah dan Nordin, Mardiana. Pengajian Malaysia. Selangor: Oxford Fajar

Sdn. Bhd., 2007.

Page 81: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Ibrahim, Mahmood. Sejarah Perjuangan Bangsa Melayu. Kuala Lumpur: Pustaka

Antara, 1981.

Ibrahim, Zaid. Saya Pun Melayu. Selangor: Zi Publications Sdn.Bhd., 2009.

Internasional Law Book Services. Malaysia Kita. Singapura dan Kuala Lumpur:

2002.

Ishak, Abdul Aziz. Riwayat Hidup Tunku Abdul Rahman. Kuala Lumpur: Karya

Bistari, 1990.

Khaeruman, Badri. Islam Ideologis, Perspektif Pemikiran dan Peran Pembaharuan

Islam. Jakarta: Misaka Galiza, 2005.

Khan, Qamaruddin. Pemikiran Politik Ibnu Taimiyyah. Bandung: Penerbit Pustaka,

1983.

Marwan, Iwan. Nasionalisme Ahmad Hassan: Studi dan Pemikiran Ahmad Hassan

tentang Paham Kebangsaan. Jakarta: Skripsi SI Fakultas Ushusuluddin dan

Filsafat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Natsir, M., Agama dan Negara dalam Perspektif Islam. Jakarta: Media Dakwah,

2001.

Nur, Aminuddin. Pengantar Studi Sejarah Pergarakan Nasional. Jakarta:

Pembimbing Massa, 1967.

Othman, Mohammad Redzuan. Islam dan Masyarakat Melayu, Peranan dan

Pengaruh Timur Tengah. Kuala Lumpur: Universitas Malaya, 2005.

Panitia Peringatan. Seratus Tahun Haji Agus Salim. Jakarta: Sinar Harapan, 1999.

Ramlan, Adam. Biografi Sumbangan Dikenang. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan

Pustaka, 2005.

Saadon Roslan, Gagasan Nasionalisme Melayu Raya: Organisasi dan

Perkembangan. Selangor: Karisma Publications, 2009.

Saat, Ishak. Sejarah Politik Melayu Berbagai Aliran. Shah Alam, Selangor: Karisma

Publications Sdn. Bhd., 2007.

Shuid, Muhdi. dkk, Longman, Sejarah Malaysia, Selangor: Pearson Malaysia, Sdn.

Bhd., 2009.

Sjamsuddin, Nazaruddin. Soekarno: Pemikiran Politik dan Kenyataan Praktek.

Jakarta: PT. Raja Persada, 1993.

Page 82: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Soekarno, Nasionalisme, Islam, and Marxism, Penerjemah Karel h. Warouw dan

Peter D. Weldon, dalam Bahtiar Effendi, Islam dan Negara, Tranformasi

Pemikiran dan Praktek Politik Islam di Indonesia, Jakarta: Paramadina, 1998.

Warina, Chamil. Perjuangan Membela Melayu: UMNO Selangor 1946-2006. Kuala

Lumpur: Media Global Matrix Sdn. Bhd., 2008.

Website:

Akmal Hisham. “Dr. Burhanuddin al-Helmy”. Artikel diakses pada 18 Februari 2011

dari http://akmalhisham.blogspot.com/2007/07/dr-burhanuddin-al-helmy-brief.html.

Aniza. “Abdul Rahman”. Artikel diakses pada 10 April 2011 dari

http://www.angelfire.com/wa2/aniza/abdul_rahman.html.

Artikel diakses pada 13 Februari 2011 dari http://robbani.wordpress.com/2007/08/4/.html.

Artikel diakses pada 13 Februari 2011 dari http://robbani.wordpress.com/2007/08/01/4.html.

Artikel diakses pada 18 April 2011 dari

http://merdeka09.smkaminuddinbakichemor.com/indexfiles/Page511.html.

Artikel diakses pada 20 April 2011 dari

http://pendidikan.dunyahalal.com/index.php?id=195&mnu=195.html.

Artikel diakses pada 11 April 2011 dari http://eforum1.cari.com.my/archiver/?tid-

170176.html.

Artikel diakses pada 17 April 2011 dari

http://www.mykedah2.com/20hall_fame/level2/102a_1_l2d.html.

Dasar Luar Era Tunku Abdul Rahman. Artikel diakses pada 06 April 2011 dari

http://www.scribd.com/doc/19011858/Dasar-Luar-Era-Tunku-Abdul-Rahman.html.

Keris Warisan. “PKM dan Darurat 1948-1960”. Artikel diakses pada 15 April 2011

dari http://www.keriswarisan.com/live/blog/view/id_365/title_pkm-dan-darurat-1948-

1960/html.

PERKIM. Artikel diakses pada 26 April 2011 dari

http://www.perkim.net.my/content.cfm?ID=CCF1B74FEEAE5ECC97434FFC499180.html.

Proses Kemerdekaan Dipelopori dan Terajui Orang-orang Melayu. Artikel diakses

pada 13 Maret 2011 dari http://bigdogdotcom.wordpress.com/2007/09/01/proses-

kemerdekaan-dipelupuri-dan-terajui-orang-orang-melayu/html.

Page 83: PEMIKIRAN TUNKU ABDUL RAHMAN PUTRA AL-HAJ TENTANG ...

Sejarah Hidup Tunku Abdul Rahman. Artikel diakses pada 23 April 2011 dari

http://www.scribd.com/doc/13416649/Sejarah-Hidup-Tunku-Abdul-Rahman.html.

Sejarah Darurat Tanah Melayu 1948-1960. Artikel diakses pada 15 April 2011 dari

http://wzwh.blogspot.com/2010/08/sejarah-darurat-tanah-melayu-1948-1960.html.

Yudhim, “Nasionalisme”. Artikel diakses pada 07 Februari 2011 dari

http://yudhim.blogspot.com/2008/01/nasionalisme.html.

Wikipedia. “Tunku Abdul Rahman Putra al-Haj”. Artikel diakses pada 12 Maret

2011 dari http://ms.wikipedia.org/wiki/Tunku_Abdul_Rahman_Putra_Al-

Haj.html.

Wikipedia Indonesia. “Tunku Abdul Rahman”. Artikel diakses pada 29 Maret 2011

dari http://id.wikipedia.org/wiki/Tunku_Abdul_Rahman.html.