Pemikiran Solusi Kasus Pt Bakrie

5
POSITION PAPER PENGGUNAAN ASBES DAN KERUGIAN YANG DIALAMI PENERIMA MANFAAT A. LATAR BELAKANG Adalah lokasi Desa Deyah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh sebagai salah satu wilayah yang terkena imbas tsunami 27 Desember Tahun 2004 lalu, mendapatkan bantuan perumahan. Donor bantuan tersebut PT Bakrie Brothers Group yang akan membantu korban dalam 4 kategori, seperti, pembangunan 240 rumah dari material asbestos, pembuatan infrarsuktur tingkat desa, pembangunan mesjid dan bantuan livelihood. Untuk menunjang keberhasilan program mereka, PT. Bakrie Brothers Group menunjuk pendamping masyarakat re.Act (rebuilding Aceh community together)/URDI(Urban Regional Development Institute). Berdasarkan progress report data umum yang kami peroleh, saat ini telah terbangun 160 rumah dari material asbestos, pembuatan jalan lingkungan, bantuan pelatihan pembuatan kue-kue tradisional terhadap ibu-ibu. Pun hasil pengamatan lapangan kami menunjukan bahwa mesjid juga hampir 100% rampung. Tetapi mengapa asbes? Asbes adalah istilah pasar untuk bermacam-macam mineral yang dapat dipisah-pisahkan hingga menjadi serabut yang fleksibel. Berdasarkan komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian. Golongan serpentin; yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O, Golongan amfibol; yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit, aktinolit dan tremolit. Walaupun sudah jelas mineral asbes terdiri dari silikat-silikat kompleks, tetapi dalam menulis komposisi mineral asbes terdapat perbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari molekul Si11O12. Akan tetapi berdasarkan hasil penyelidikan sinar-X, sebenarnya silikat-silikat itu terdiri dari molekul-molekul Si4O11. Yang banyak digunakan dalam industri adalah asbes jenis krisotil. Perbedaan dalam serat asbes selain karena panjang seratnya berlainan, juga karena sifatnya yang berbeda. Satu jenis serat asbes pada umumnya dapat dimanfaatkan untuk beberapa penggunaan yaitu dari serat yang berukuran panjang hingga yang halus. Pembagian atas dasar dapat atau tidaknya serat asbes dipintal ialah ; 1) Serat asbes yang dipintal, digunakan untuk : - Kopling, tirai dan layar, gasket, sarung tangan, kantong-kantong asbes, pelapis ketel uap, pelapis dinding, pakaian pemadam kebakaran, pelapis rem, ban mobil, bahan tekstil asbes, dan lain-lain. - Alat pemadam api, benang asbes, pita, tali, alat penyam-bung pipa uap, alat listrik, alat kimia, gasket keperluan laboratorium, dan pelilit kawat listrik. 2) Serabut yang tidak dapat dipintal terdiri atas: - Semen asbes untuk pelapis tanur dan ketel serta pipanya, dinding, lantai, alat- alat kimia dan listrik - Asbes untuk atap; - Kertas asbes untuk lantai dan atap, penutup pipa isolator-isolator panas dan listrik; - Dinding-dinding asbes untuk rumah dan pabrik, macam-macam isolasi, gasket, ketel, dan tanur;

Transcript of Pemikiran Solusi Kasus Pt Bakrie

  • POSITION PAPER

    PENGGUNAAN ASBES DAN KERUGIAN YANG DIALAMI PENERIMA MANFAAT

    A. LATAR BELAKANG Adalah lokasi Desa Deyah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh sebagai salah satu wilayah yang terkena imbas tsunami 27 Desember Tahun 2004 lalu, mendapatkan bantuan perumahan. Donor bantuan tersebut PT Bakrie Brothers Group yang akan membantu korban dalam 4 kategori, seperti, pembangunan 240 rumah dari material asbestos, pembuatan infrarsuktur tingkat desa, pembangunan mesjid dan bantuan livelihood. Untuk menunjang keberhasilan program mereka, PT. Bakrie Brothers Group menunjuk pendamping masyarakat re.Act (rebuilding Aceh community together)/URDI(Urban Regional Development Institute). Berdasarkan progress report data umum yang kami peroleh, saat ini telah terbangun 160 rumah dari material asbestos, pembuatan jalan lingkungan, bantuan pelatihan pembuatan kue-kue tradisional terhadap ibu-ibu. Pun hasil pengamatan lapangan kami menunjukan bahwa mesjid juga hampir 100% rampung. Tetapi mengapa asbes? Asbes adalah istilah pasar untuk bermacam-macam mineral yang dapat dipisah-pisahkan hingga menjadi serabut yang fleksibel. Berdasarkan komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian. Golongan serpentin; yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O, Golongan amfibol; yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit, aktinolit dan tremolit. Walaupun sudah jelas mineral asbes terdiri dari silikat-silikat kompleks, tetapi dalam menulis komposisi mineral asbes terdapat perbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari molekul Si11O12. Akan tetapi berdasarkan hasil penyelidikan sinar-X, sebenarnya silikat-silikat itu terdiri dari molekul-molekul Si4O11. Yang banyak digunakan dalam industri adalah asbes jenis krisotil. Perbedaan dalam serat asbes selain karena panjang seratnya berlainan, juga karena sifatnya yang berbeda. Satu jenis serat asbes pada umumnya dapat dimanfaatkan untuk beberapa penggunaan yaitu dari serat yang berukuran panjang hingga yang halus. Pembagian atas dasar dapat atau tidaknya serat asbes dipintal ialah ; 1) Serat asbes yang dipintal, digunakan untuk :

    - Kopling, tirai dan layar, gasket, sarung tangan, kantong-kantong asbes, pelapis ketel uap, pelapis dinding, pakaian pemadam kebakaran, pelapis rem, ban mobil, bahan tekstil asbes, dan lain-lain.

    - Alat pemadam api, benang asbes, pita, tali, alat penyam-bung pipa uap, alat listrik, alat kimia, gasket keperluan laboratorium, dan pelilit kawat listrik.

    2) Serabut yang tidak dapat dipintal terdiri atas: - Semen asbes untuk pelapis tanur dan ketel serta pipanya, dinding, lantai, alat-

    alat kimia dan listrik - Asbes untuk atap; - Kertas asbes untuk lantai dan atap, penutup pipa isolator-isolator panas dan

    listrik; - Dinding-dinding asbes untuk rumah dan pabrik, macam-macam isolasi, gasket, ketel, dan tanur;

  • - Macam-macam bahan campuran lain yang menggunakan asbes sangat halus dan kebanyakan asbes sebagai bubur.

    Asbes amfibol yang biasa digunakan sebagai bahan serat tekstil adalah dari jenis varitas krosidolit. Hal ini berhubungan dengan daya pintalnya yang sesuai dengan kebutuhan industri tekstil. Krisotil dan antagonit termasuk ke dalam golongan asbes serpentin. Krisotil juga merupakan jenis asbes yang sangat penting dalam industri pertekstilan. B. PERMASALAHAN Tercatat ratusan orang meninggal di Jepang gara-gara menghirup debu asbestos alias asbes. Mereka menderita mesothelioma, yakni kanker yang menyerang rongga dada, paru-paru, dan perut. Itu semua disebabkan oleh debu asbes yang terhirup. Debu asbes yang sangat kecil dan tajam ini bisa melukai rongga pernapasan, apalagi jika berlangsung berlarut-larut. Setidaknya, banyak perusahaan di Jepang melaporkan lebih dari 300 karyawannya meninggal akibat menghirup debu asbes. Perusahaan Kubota Corp. melaporkan 79 pegawai yang bertugas memproduksi asbes meninggal. Di tahun 2003 saja ada 878 korban yang menderita mesothelioma terpaut dengan akibat dari terhirupnya debu asbes. Ini menunjukkan peningkatan jumlah korban dari yang tadinya 500 korban di tahun 1995. Asbes yang dikombinasikan dengan semen dan merupakan batuan mineral yang kerap dijadikan langit-langit rumah itu termasuk karsinogen atau zat pemicu terjadinya kanker. Di tahun 1995 di Jepang dikeluarkan larangan penggunaan asbestos biru dan cokelat karena termasuk tipe karsinogen yang sangat tinggi. Yang mengkhawatirkan lagi saat ditemukannya beberapa wanita meninggal karena mesothelioma. Padahal mereka tidak bekerja di penambangan. Para ahli mencurigai mereka terkontaminasi debu yang dibawa ke rumah oleh suami mereka yang bekerja di penambangan asbes. Ngerinya, asbes juga membunuh secara diam-diam, seseorang bisa terkena kanker berpuluh tahun kemudian setelah tercemari asbes.Meski begitu, asbes banyak dipakai untuk bahan baku rem dan piranti tahan api. Jika digunakan sebagai bahan rumah, maka bisa dipastikanm, di masa depan, warga lokasi Desa Deyah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh yang akan menempati rumah asbes akan hidup dengan kesehatan yang terancam di masa depan. Bukan hanya itu, debu asbes akan bertebaran jauh melampaui batas perumahan tersebut karena posisi pemukiman di atas dekat pantai yang berangin kencang sehingga daya jangkau negatif asbes akan menginfeksi pemukiman tetangga-tetangganya juga. Mengapa karena Asbes :

    a. Memberikan zat buangan berupa zat kimia yang dapat menyebabkan

    pencemaran udara di tempat tinggal; b. Kerugian kesehatan jangka panjang karena penghuni rumah bernafas dengan

    debu asbes sekama 24 jam atau seumur hidup; c. Begitu pun dengan [pekerja yang bersentuhan dengan sebas selama 6 bulan

    tidak menggunakan pelindung sehingga memungkinkan mereka di kemudian hari menerima dampak negatif asbes tersebut;

    d. Untuk menghindari dampak negatif asbes selanjutnya, sebaiknya bahan asbes diganti dengan bahan ramah lingkungan lainnya dan penting untuk segera menghilangkan zat kimia asbes yang terlanjut bertebaran;

    e. Ini juga harus berlaku dengan donatur perumahan lain yang menggunakan bahan asbes sehingga dapat burukj asbes sebagai pemicu kanker bisa cegah

  • C. MENEMUKAN PERSPEKTIF KASUS

    Kami mengutip info dari internet bahwa Senin lalu (9/20) PBB menambahkan bahan-bahan kimia dan pestisida sebanyak 14 jenis sebagai bahan beracun dan dilarang untuk diperdagangkan, termasuk timbal yang sering ditambahkan pada petrolium. Sesuai konvensi Rotterdam, bahan-bahan seperti itu hanya dapat diekspor dari suatu negara ke negara lain dengan ijin dari pemerintah negara importir. "Hal ini untuk mengurangi resiko terhadapa manusia dari bahan-bahan kimia berbahaya yang masih dipakai secara luas," kata Jim Willis, sekretaris eksekutif pakta PBB. Keputusan itu juga meliputi beberapa jenis asbes, yang diyakini sebagai penyebab kanker, tidak boleh diperdagangkan secara bebas antar negara. Namun chrysotile, sebuah jenis asbes yang paling umum, dicoret dari daftar larangan ini setelah negara-negara pembuat chrysotile termasuk Kanada dan Rusia menghalangi pencantuman bahan ini dalam daftar bahan berbahaya terlarang. Sebuah kelompok konservasi WWF menanggapi dengan marah atas pembatalan ini. Dikatakan, chrysotile yang merupakan 94 persen penggunaan asbes di dunia, semestinya layak untuk dimasukkan daftar bahan terlarang. Perjanjian ini telah diratifikasi oleh lebih dari 70 negara. Untuk kasus chrysotile, tiga kawasan yang diwakili Australia, Chili dan Uni Eropa telah mengambil langkah-langkah berdasarkan penemuan bahan bahan ini bersifat karsinogen (pemicu kanker), sebut WWF. "Keberatan Kanada dan Rusia untuk mencantumkan asbes jenis chrysotile adalah untuk kepentingan pribadi yang memalukan, melindungi eksportir dalam negeri yang menjual bahan berbahaya ini ke luar negeri," kata Clifton Curtis, direktur WWF's Global Toxics Programme. Sumber : Berita IPTEK (23 September 2004) Sebuah kisah pembanding lain CERITA TENTANG ASBES, dari JULIA VAN TIEL Waktu pagar hidup di kebun belakang dibongkar, kita patungan dengan tetangga mendirikan pagar batu. Supaya gak pakai biaya banyak maka kerjanya gotong royong, suami istri bergantian nemplokin semen dan nyusun bata. Tapi mbongkar pagar hidup itu, wah susah juga, karena akarnya sudah merasuk ngerogoh ke kedalaman bumi (cieee). hop. Hop.. saya mau cari kaus tangan dan masker dulu! Si nyonya belakang rumahku tiba-tiba teriak. Ada apa ada apa? suami saya heran. Ada asbes! Ooo gak papa lah, kerja terus saja sambung suamiku. Tapi nanti kita kena kanker! Gak!kata suamiku lagi. Saya juga ikut campur, ah, gak papa lah! Tapi si nyonya itu lari pulang, gak, katanya, saya gak mau kena kanker. Si suaminya cuek saja, kerja. Si nyonya kerja kembali seperti sedang mau mengoperasi sapi sakit, pakai sarung tangan, tutup rambut dan masker. Dia hati-hatiii sekali tidak mau bersinggungan dengan asbes. Sedang asbes yang menggeletak sudah bertahun tahun disana oleh suamiku dimasukkan ke dalam kantong plastik tebal yang sengaja diambil dari kantor kelurahan (kantor gemeente). Kantong ini memang disediakan spesial untuk asbes. Jadi gimana, kita lapor Burgemeester (Pak Lurah) gak, kalau di kebun kita ada asbes? kata nyonya tadi penasaran terus. Gak usah, nanti oleh Pak Lurah kita dipanggilkan perusahaan pemusnahan asbes, banyaknya sepasukan, satu kompi! Bayarnya mahal! jawab suamiku. Nanti saya yang buang deh ke penampungan asbes, kata suamiku lagi. Asbes yang jadi memedi setan menakutkan adalah campuran beberapa mineral alami yang mempunyai struktur serat dicampur dengan sement dan dicetak menjadi lempengan. Ada asbes putih (chrysotiel), asbes coklat (amosiet), dan asbes biru (crosidoliet). Bahan dasar asbes yang mudah didapat di lapisan tanah di mana-mana ini produksinya meledak sejak tahun 50-an. Bahan ini sangat murah dan tahan api. Ia digunakan untuk atap, untuk eternit, pelapis, bahkan untuk pot bunga. Ia juga bisa ditemukan berada di dalam mobil, di dalam hair dryer, dan sebagainya. Waktu saya

  • kecil saya sering gunakan potongan asbes ini untuk main engklek, main dampu, atau main tak umpet dengan cara menedang setumpuk potongan asbes kecil kecil ditanah yang harus dibereskan lagi oleh yang harus jaga dan mencari teman yang ngumpet. Tapi belakangan sekitar dua puluh tahun lalu diketahui bahwa serat asbes halus bisa menyebabkan kanker dan tumor paru yang disebut asbestosis. Belang si asbes ketahuan saat ternyata ada beberapa pekerja di pabrik asbes yang mengalami pembengkakan kronis di paru-parunya. Rupanya serat yang terhirup hidung langsung masuk paru gak mau keluar lagi. Dia mengiritasi paru dan menyebabkan pembengkakan, kronis, dan berakhir menjadi kanker. Bisa sampai terhirup tentu saja jika potongan potongan asbes menjadi tidak kompak lagi, dalam udara kering, serbuknya terbang kian kemari. Pabrik atau perumahan yang yang menggunakan asbes sebagai atap, eternit atau dinding, mempunyai kans besar dapat menyebarkan serbuk ini. Karena itu masalah bahaya asbes ini juga menjadi pertimbangan pemadam kebakaran. Saya masih ingat saat penyuluhan pemusnahan asbes di televisi. Pasukan pemusnahnya menggunakan pakain macam astronot akan berangkat ke planet lain. Saat demo di tivi itu, mulanya saya kira ada calon astronot yang sedang latihan, gak tahu demo pengangkutan asbes dari lokasi dan dibawa ke tempat pembuangan. Saya cekikikan melihatnya, karena saya berfikir ke arah, saya yang tolol mencerna penyuluhan, atau pasukan pemusnah ini berlebihan? He he dasar saya yang gagap teknologi, jelas yang ngangkut tentu ketakutan kena kanker, jadi lebih baik dalam menjalankan pekerjaan yang berrisiko nyawanya ini, ia mati-matian dan maksa diri menggunakan pakaian macam astronot. Ternyata yang takut asbes ini bukan hanya masyarakat umum dan tukang angkut asbes, tetapi saat pasukan Belanda, atau Dutch Bat menjadi tentara PBB guna membantu pengungsi perang Balkan di daerah Albania beberapa tahun lalu, para tentara yang muda muda sekali itu, protes pada pemerintah karena baraknya menggunakan atap asbes. Mereka minta pulang. Dalam harian terbesar Belanda NRC ditayangkan sebuah gambar dimana mereka sampai mau mandi saja masih menggunakan masker anti gas beracun. Perkara atap berasbes ini ternyata tidak berhenti sampai disana, tentara yang kembali tetap menuntut pemerintah jika dirinya bisa terkena kanker. Kembali dari daerah perang, semua anggota tentara dilakukan pemeriksaan habis habisan, mulai pemeriksaan rontgen, darah, urin, kulit, dlsb, tapi tak ditemukan satupun yang mengalami asbestosis. D. PENUTUP Semangat sosial dari PT. Bakrie Brothers Group untuk membantu korban tsunami di lokasi di atas, amat pantas mendapatkan tepukan berdiri. Hari ini kita belajar bahwa sejarah sosial kemanusiaan kita, kembali mengharu biru dimana sosok PT. Bakrie sungguh membumikan nilai-nilai universal itu dalam praktiknya, bukan hanya jualan janji saja. Bilakah anda melihat dari jauh desa Deyah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, anda akan mendapati ruang lansekap lingkungan pemukiman yang asri. Jalan teratur rapi, mesjid yang berdiri kokoh di tengah pemukiman, deretan rumah yang rapi dan elok. Akan tetapi bilakah anda masuk ke dalamnya pemukiman itu, anda akan menemui bau asbes yang menyengat, pekerja yang tidak menggunakan pelindung, deretan rumah dengan dinding asbes super panel (tebal 6 cm), Plafond asbes panel, dan atap dengan asbes tipe gelombang.

    Sesuai dengan keputusan yang diambil oleh Badan Pengurus Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO) pada sidangnya yang ke 219 (Februari-Maret 1982), pada tanggal 11 sampai 20 Oktober 1983 di Jenewa diadakan pertemuan para

  • ahli untuk menyusun kumpulan peraturan pemakaian asbes secara aman. Pertemuan itu melibatkan lima ahli yang ditunjuk melalui konsultasi dengan wakil-wakil pemerintah negara anggota ILO, lima ahli yang ditunjuk melalui konsultasi dengan wakil kelompok pengusaha dan lima ahli yang ditunjuk melalui konsultasi dengan wakil kelompok pekerja dari Badan Pengurus. Kumpulan peraturan ini disusun berdasarkan prinsip-prinsip yang digariskan oleh Konvensi-konvensi dan Rekomendasi-rekomendasi berikut ini, yang telah diterima dan disetujui oleh Konferensi Ketenagakerjaan Internasional:

    - Konvensi Mengenai Penyakit Kanker Akibat Kerja Tahun 1974 (No. 139) beserta Rekomendasinya (No. 147/1974),

    - Konvensi Mengenai Bahaya Lingkungan di Tempat Kerja (Pencemaran Udara, Kebisingan dan Getaran) Tahun 1977 (No. 148) beserta Rekomendasinya (No.156/1977), dan

    - Konvensi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Tahun 1981 (No. 155) beserta Rekomendasinya (No. 164/1981). Dalam kasus ini, GeRAK ACEH, WALHI ACEH, LBH ACEH, JKMA,

    merekomendasiakan pentingnya aspek keselamatan penerima manfaat bantuan yang paling utama. Demikian halnya dengan semua orang yang bekerja di lokasi ini. PT Bakrie Brothers Group harus bertanggung jawab atas keselamatan penerima bantuan dan kesehatan kerja sehubungan dengan pemakaian asbes.