pemikiran mahasiswa pemalas

1
pemikiran mahasiswa pemalas,, hmmmm,,, disini saya mau mecoba untuk sedikit berfikir bagaimana kalau di bilang sebagai istilah seperti pepatah minang begini "lamak dek awak tapi katuju dek urang" ini arti nya sesuai dengan pengetahuan saya dalam berbahasa minang,, begini " kita suka tapi orang lain pun enak " disini anak remaja yang mau berfikir untuk dewasa ini mau mencoba membahas kalimat yang satu ini,, tepatnya nya sebuah pepatah,, ini semua ditulis berdasarkan pemikiran sendiri,, hak kebebasan dalam mengeluarkan pendapat,,, mungkin daerah lain mempunyai pepatah yang berbeda,, tapi mempunyai makna sama,, yang tepatnya itu merupakan sinonim dari kalimat tersebut... menurut penulis,,, pepatah diatas mengisyaratkan bahwa kita sebagai manusia penghuni bumi harus saling hormat menghormati,, saling harga menghargai,, saling sayang menyayangi,, atau saling cinta mencintai boleh juga ;) .. yang jelas di pepatah ini tidak ada menyebutkan masalah tahta ( apakah dia kepala,, apakah dia pekerja,,) ,, usia (apakah dia kecil,, apakah dia sudah tua,,),, gender atau bahasa biasanya JK atau singkatan dari jenis kelamin ( apakah dia wanita,, apakah dia pria,, ).. tapi sebenarnya sambungan dari pepatah yang singkat di atas itu masih ada,, dalam bahasa minang nya begini " nan tuo tampek baraja,, nan samo gadang tampek baiyo,, nan ketek tampek maaja,," trus satu lagi " nan tuo di hormati,, nan samo gadang di haragoi,, nan ketek di sayangi." semua nya bisa menjadi sesimple mungkin untuk di jalani,, tidak begitu memberatkan hati,, tidak membuat hidup kita tidak tenang,, ikuti aja semua hal yang baik baik menurut hukum agama atau hukum negara pun boleh,, karna itu saya rasa tidak akan merugikan kita,, tapi sekali kali kita bisa menggunakan hak kebebasan yang kita punya dalam hal tertentu tapi dengan kata lain tidak merugikan yang lain,,, selain penfitnah sekarang ada perilaku baru yang diciptakan oleh beberapa orang,, yaitu penjilat,, mungkin salah satu nya karna dua perilaku ini dapat membuat pepatah yang diatas tadi menjadi pudar di hati para para manusia,, selanjutnya ini merupakan kata kata nomor dua terakhir sebelum kata salam dalam text ini,, sabalum mangecek,, bae mangango lu,, sabalum wak cuboan ka urang,, cuboan ka awak lu,, :) waassalam,,

description

ya elah,,, sekarang banyak mahasiswa pemalas bung,, jangan sampai pemalas lah,, nggk enak,, semua nya akan bekerja underpreassure,, terburu buru,, huh,, semoga kalian dan gue nggk jadi mahasiswa pemalas di depan nya

Transcript of pemikiran mahasiswa pemalas

Page 1: pemikiran mahasiswa pemalas

pemikiran mahasiswa pemalas,,

hmmmm,,, disini saya mau mecoba untuk sedikit berfikir bagaimana kalau di bilang sebagai istilah seperti pepatah minang begini "lamak dek awak tapi katuju dek urang" ini arti nya sesuai dengan pengetahuan saya dalam berbahasa minang,, begini " kita suka tapi orang lain pun enak " disini anak remaja yang mau berfikir untuk dewasa ini mau mencoba membahas kalimat yang satu ini,, tepatnya nya sebuah pepatah,,ini semua ditulis berdasarkan pemikiran sendiri,, hak kebebasan dalam mengeluarkan pendapat,,,mungkin daerah lain mempunyai pepatah yang berbeda,, tapi mempunyai makna sama,, yang tepatnya itu merupakan sinonim dari kalimat tersebut...menurut penulis,,, pepatah diatas mengisyaratkan bahwa kita sebagai manusia penghuni bumi harus saling hormat menghormati,, saling harga menghargai,, saling sayang menyayangi,, atau saling cinta mencintai boleh juga ;) ..yang jelas di pepatah ini tidak ada menyebutkan masalah tahta  ( apakah dia kepala,, apakah dia pekerja,,) ,, usia (apakah dia kecil,, apakah dia sudah tua,,),, gender atau bahasa biasanya JK atau singkatan dari jenis kelamin ( apakah dia wanita,, apakah dia pria,, ).. tapi sebenarnya sambungan dari pepatah yang singkat di atas itu masih ada,, dalam bahasa minang nya begini " nan tuo tampek baraja,, nan samo gadang tampek baiyo,, nan ketek tampek maaja,," trus satu lagi " nan tuo di hormati,, nan samo gadang di haragoi,, nan ketek di sayangi." semua nya bisa menjadi sesimple mungkin untuk di jalani,, tidak begitu memberatkan hati,, tidak membuat hidup kita tidak tenang,, ikuti aja semua hal yang baik baik menurut hukum agama atau hukum negara pun boleh,, karna itu saya rasa tidak akan merugikan kita,, tapi sekali kali kita bisa menggunakan hak kebebasan yang kita punya dalam hal tertentu tapi dengan kata lain tidak merugikan yang lain,,, selain penfitnah sekarang ada perilaku baru yang diciptakan oleh beberapa orang,, yaitu penjilat,, mungkin salah satu nya karna dua perilaku ini dapat membuat pepatah yang diatas tadi menjadi pudar di hati para para manusia,, 

selanjutnya ini merupakan kata kata nomor dua terakhir sebelum kata salam dalam text ini,,sabalum mangecek,, bae mangango lu,, sabalum wak cuboan ka urang,, cuboan ka awak lu,, :)waassalam,,