Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 -...

58
Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1

Transcript of Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 -...

Page 1: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1

Page 2: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

menerapkan penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan dasar dan

menengah. Tujuan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah

untuk memastikan penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah oleh satuan

pendidikan di Indonesia berjalan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.

Penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah suatu

mekanisme yang sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk memastikan

bahwa seluruh proses penyelenggaraan pendidikan telah sesuai dengan standar

mutu dan aturan yang ditetapkan. Untuk dapat melakukan penjaminan mutu

pendidikan dengan baik diperlukan adanya sistem penjaminan mutu pendidikan.

Dalam rangka memfasilitasi agar proses pelaksanaan system penjaminan

mutu untuk satuan pendidikan berjalan lebih efektif dan efisien, Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengembangkan Aplikasi

Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP). Adanya Aplikasi PMP diharapkan dapat

memberikan fasilitasi satuan pendidikan dalam penerapan sistem penjaminan

mutu dalam rangka memperkuat upaya satuan pendidikan dalam memberikan

pelayanan pendidikan yang bermutu sesuai kebutuhan nyata di lapangan.

Aplikasi PMP dirancang sedemikian rupa sesuai dengan kaidah-kaidah

Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah yang bertujuan untuk

menjamin pemenuhan standar pada satuan pendidikan dasar dan menengah secara

sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya

mutu pada satuan pendidikan secara mandiri. Di dalam aplikasi PMP tersedia

kuesioner untuk setiap stakeholder sekolah yang digunakan untuk melakukan

pemetaan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan berdasarkan

Standar Nasional Pendidikan.

Page 3: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 3

Secara teknis Aplikasi PMP bersifat komponen opsional (add

ons/pengaya) dari Aplikasi Dapodik, maka Aplikasi PMP akan dapat diinstall dan

berjalan jika dikomputer tersebut telah ter-install Aplikasi Dapodik. Secara

otomatis Aplikasi PMP akan mengambil entitas data pokok dari Aplikasi Dapodik

seperti data profil sekolah, PTK, PD dan lainnya. Selanjutnya Aplikasi PMP akan

menampilkan daftar pertanyaan/kuesioner untuk masing-masing entitas data

tersebut.

Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) adalah lembaga yang berada

di tingkat provinsi di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah

yang bertugas melaksanakan Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah

di provinsi berdasarkan kebijakan nasional. LPMP yang akan melakukan

sosialisasi dan pendampingan terhadap implementasi dan pelaksanaan Sistem

penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah dengan menggunakan Aplikasi

PMP. Aplikasi PMP yang telah dijalankan sejak bulan Mei, dan ditutup tanggal 20

Oktober 2017, diseluruh provinsi di Indonesia. Dalam rangka penyelesaian maka

dianggap perlu penyusunan peta mutu hasil dari pelaksanaan penjaminan mutu

pendidikan yang telah menggunakan aplikasi PMP.

Adapun pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu telah dimulai sejak bulan

Febuari 2017, dengan adanya Program Penjaminan Mutu, melalui anggaran DIPA

LPMP Kalimantan Timur tahun 2017. Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu

berkesinambungan, berikut rangkaian program PMP atau Penjaminan Mutu

Pendidikan yang telah dilaksanakan LPMP Kalimantan Timur.

1. Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan

2. TOT Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

3. Bimtek Fasda Pengumpulan Data PMP

4. Bimtek Pengawas Pengumpulan Data PMP

5. Penyusunan Peta Mutu dan Pengolahan Data Mutu PMP

6. Verifikasi dan Validasi data Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP)

7. Pengumpulan Data Mutu PMP

8. Analisis Data Mutu PMP

Page 4: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 4

Dengan berakhirnya pelaksanaan pemetaan mutu melalui aplikasi online

PMP dianggap perlu dalam melaksanakan penyusunan peta mutu dan pengolahan

data mutu hasil di setiap jenjang satuan pendidikan, baik jenjang SD, SMP, SMA

maupun SMK di 15 kabupaten kota baik provinsi Kalimantan Timur maupun

provinsi Kalimantan Utara.

1.2. Tujuan

Secara umum, tujuan Penyusunan Profil Mutu PMP atau Penjaminan

Mutu Pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Memberikan informasi dan pemahaman tentang Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan.

b. Memaparkan hasil analisis PMP yang telah dilaksanakan di 10 Kabupaten /

Kota provinsi Kalimantan Timur dan 5 Kabupaten / Kota Provinsi Kalimantan

Utara.

1.3. Landasan Hukum

1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).

2. PP 32/2013 tentang standar nasional pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013

Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah

4. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013

Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah)

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12/2007 Tentang Standar

Pengawas Sekolah/Madrasah,

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13/2007 Tentang Standar Kepala

Sekolah/Madrasah,

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16/2007 Tentang Standar

Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru,

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19/2007 Tentang Standar

Page 5: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 5

Pengelolaan Oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah,

9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66

Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang

Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),

Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65

Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 Tentang

Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah,

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 25/2008 Tentang Standar Tenaga

Perpustakaan Sekolah/Madrasah

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26/ 2008 Tentang Standar Tenaga

Laboratorium Sekolah/Madrasah,

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27/2008 Tentang Standar

Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Konselor,

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 Tentang

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

1.3. Hasil Yang Diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari Profil Mutu Penjaminan Mutu

Pendidikan (PMP) adalah sebagai berikut :

1. Pemahaman mengenai Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP)

2. Pemaparan hasil analisis dan pengolahan data mutu penjaminan mutu

pendidikan.

3. Rekomendasi dari instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten /

Kota provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara.

Page 6: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 6

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

Sistem Penjaminan Mutu telah dimulai sejak bulan Febuari 2017, dengan

adanya Program Penjaminan Mutu, melalui anggaran DIPA LPMP Kalimantan

Timur tahun 2017. Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu berkesinambungan,

berikut rangkaian program PMP atau Penjaminan Mutu Pendidikan yang telah

dilaksanakan LPMP Kalimantan Timur.

1. Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan

2. TOT Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

3. Bimtek Fasda Pengumpulan Data PMP

4. Bimtek Pengawas Pengumpulan Data PMP

5. Penyusunan Peta Mutu dan Pengolahan Data Mutu PMP

6. Verifikasi dan Validasi data Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP)

7. Pengumpulan Data Mutu PMP

8. Analisis Data Mutu PMP

Berikut ulasan secara singkat pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan

tahun 2017.

2.1. Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan

Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan atau PMP merupakan tahap awal

dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, Sosialisasi bertujuan untuk :

a. Memberikan informasi dan pemahaman tentang Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan (PMP)

b. Mensosialisasikan kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan tahun 2017

c. Menyusun rencana kerja dalam melakukan pengumpulan data penjaminan

mutu pendidikan atau PMP

Kegiatan Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan dilaksanakan di Hotel

Grand Tjokro Jl. Marsma R. Iswahyudi No. 21 Balikpapan, tanggal 29 Maret s.d

31 Maret 2017. Peserta yang menghadiri kegiatan sosialisasi ini adalah Kabid

Page 7: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 7

Dinas Pendidikan, Pengawas, di Dinas Pendidikan baik di provinsi Kalimantan

Timur dan Provinsi Kalimantan Utara, dan juga LPMP Provinsi Kalimantan Timur.

2.2. TOT Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

Kegiatan TOT Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan bertujuan untuk melatih

Fasilitator nasional dalam membimbing pelaksanaan pengumpulan data penjaminan

mutu pendidikan. Dengan adanya TOT Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan maka

mempermudah Fasilitator Nasional dalam melatih Fasilitator Daerah di setiap

jenjang satuan pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan setelah pelaksanaan Sosialisasi

Penjaminan Mutu Pendidikan bertempat di Jakarta. Peserta yang menjadi Fasilitator

Nasional berjumlah 3 orang yang berasal dari instansi LPMP Kalimantan Timur.

2.3. Bimtek Fasda Pengumpulan Data PMP

Bimbingan Teknis Fasilitator daerah Pengumpulan Data PMP bertujuan

untuk menguatkan kompetensi fasilitator agar mampu membekali fasilitator

daerah dan petugas pemetaan mutu dalam :

a. Memahami tujuan dan manfaat pemetaan mutu pendidikan.

b. Memahami mekanisme pelaksanaan pemetaan mutu pendidikan.

c. Memahami standard nasional pendidikan dan indicator mutu dalam

pemetaan mutu pendidikan;

d. Memahami instrument dan aplikasi pemetaan pendidikan.

e. Menvalidasi dan memanfaatkan peta mutu pendidikan.

Pelaksanaan Bimtek Fasda Pengumpulan Data PMP bertempat di LPMP

Kalimantan Timur Jl. Cipto Mangunkusumo km. 2 Samarinda Seberang, tanggal

15 s.d 17 Juni 2017. Peserta kegiatan ini adalah Kordinator Pengawas dan

Operator Kabupaten/ Kota, baik Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi

Kalimantan Utara. Namun dalam pelaksanaannya ada 3 kabupaten / kota

berhalangan hadir yakni kabupaten Nunukan, Malinau dan kabupaten Berau.

Page 8: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 8

2.4. Bimtek Pengawas Pengumpulan Data PMP

Bimtek Pengawas Pengumpulan data PMP bertujuan untuk menguatkan

kompetensi pengawas dan operator sekolah di 15 kabupaten / kota baik provinsi

Kalimantan Timur maupun provinsi Kalimantan Utara dalam :

a. Memahami tujuan dan manfaat Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

b. Memahami mekanisme pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

c. Memahami standard nasional pendidikan dan indicator mutu dalam

penjaminan mutu pendidikan

d. Memahami instrument dan aplikasi Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP).

e. Menvalidasi dan memanfaatkan peta mutu pendidikan.

Berikut tempat pelaksanaan Kegiatan Bimtek Pengawas Pengumpulan

Data Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) di provinsi Kalimantan Timur dan

Provinsi Kalimantan Utara.

Tabel 2.1. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Bimtek

No Kabupaten / Kota Tempat Pelaksanaan

1. Balikpapan SMPN 14 Balikpapan

2. Kutai Barat SMKN 1 Sendawar

3. Mahulu Dinas Pendidikan Kab. Mahulu

4. Bontang SMPN 1 Bontang

5. Kutai Timur SDN 011 Sangata Utara

6. Penajam Paser Utara SMPN 1 PPU

7. Paser SMKN 2 Tanah Grogot

8. Berau Dinas Pendidikan Kab. Berau

9. Bulungan Dinas Pendidikan Kab. Bulungan

10. Tarakan SMPN 5 Tarakan

11. Nunukan Dinas Pendidikan Kab. Nunukan

12. Malinau SMPN 1 Malinau

13. Tana Tidung Dinas Pendidikan Kab. Tana Tidung

14. Kutai Kartanegara Dinas Pendidikan Kab. Kutai Kartanegara

15 Samarinda 1. SDN 006 Samarinda

2. SMPN 2 Samarinda

3. SMAN 1 Samarinda

Page 9: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 9

Bimtek Pengawas Pengumpulan Data Penjaminan Mutu Pendidikan

(PMP) dilaksanakan di 15 kabupaten kota yang terbagi atas 3 tahap. Tahap

pertama dilaksanakan tanggal 11 s.d 13 Juli 2017 di Kalimantan Timur yakni

Berau dan Provinsi Kalimantan Utara yakni Tarakan, Nunukan, Malinau,

Bulungan dan Tanah Tidung. Tahap kedua dilaksanakan di Kalimantan Timur

pada tanggal 8 s.d 10 Agustus 2017 terdiri atas Balikpapan, PPU, Paser, Kutai

Barat, Kutai Timur, Mahakam Ulu dan Bontang, dan Tahap ketiga dilaksanakan

di 2 kabupaten/ kota di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota

Samarinda tanggal 14 s.d 16 Agustus 2017.

Peserta Kegiatan Bimtek Pengawas Pengumpulan Data Penjaminan Mutu

Pendidikan (PMP) di 15 kabupaten / kota di provinsi Kalimantan Timur dan

Kalimantan Utara, Peserta terdiri atas Pengawas di tingkat satuan pendidikan

yakni tingkat SD, SMP, SMA dan juga SMK dan juga operator tingkat SD, SMP

dan SMK. Berikut rekapitulasi jumlah peserta yang menghadiri kegiatan Bimtek

Pengawas adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2. Pelaksanaan Kegiatan Bimtek Tahap 1 (11 s.d 13 Juli 2017)

No Kabupaten /

Kota

Pengawas Operator Jumlah

1. Nunukan 14 3 17

2. Tarakan 16 3 19

3. Bulungan 16 3 19

4. Malinau 14 3 17

5. Tana Tidung 12 3 15

6. Berau 18 3 21

Jumlah 90 18 108

Page 10: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 10

Tabel 2.2. Pelaksanaan Kegiatan Bimtek Tahap 2 (8 s.d 10 Agustus 2017)

No. Kabupaten / Kota Pengawas Operator Jumlah

1. Balikpapan 34 3 37

2. Bontang 14 3 17

3. PPU 20 3 23

4. Paser 22 3 25

5. Kutai Timur 21 3 24

6. Kutai Barat 12 3 15

7. Mahakam Ulu 6 2 8

Jumlah 129 20 149

Tabel 2.3. Pelaksanaan Kegiatan Bimtek Tahap 3 (14 s.d 16 Agustus 2017)

No. Kabupaten /

Kota Pengawas Operator Jumlah

1. Samarinda SD : 27

SMP : 15

SMA :20

1

1

1

65

2. Kutai Kartanegara 36 3 39

Jumlah 98 6 104

Dari tabel diatas dapat dideskripsikan jumlah pengawas yang telah

mengikuti kegiatan Bimtek Pengawas Pengumpulan Data adalah sebagai

berikut :

1. Tahap pertama yang dilaksanakan tanggal 11 s.d 13 Juli 2017 di 5

kabupaten/ kota provinsi Kalimantara Utara yakni Tarakan, Malinau,

Nunukan, Bulungan dan Taha Tidung serta 1 dari provinsi Kalimantan

Timur yakni Berau, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan adalah 149

peserta yang terdiri atas Pengawas dan Operator.

2. Tahap kedua dilaksanakan tanggal 8 s.d 10 Agustus 2017 di Provinsi

Kalimantan Timur yaitu Balikpapan, Bontang, PPU, Paser, Kutai Barat,

Kutai Timur dan Mahakam Ulu, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan

Page 11: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 11

Bimtek Pengawas Pengumpulan Data tahap kedua adalah 149 peserta yang

terdiri atas Pengawas dan Operator.

3. Tahap Ketiga dilaksanakan tanggal 14 s.d 16 Agustus di dua kabupaten /

kota yakni Samarinda dan Kutai Kartanegara, jumlah peserta yang

mengikuti kegiatan adalah 104 peserta yang terdiri atas Pengawas dan juga

Operator. Secara keselurahan jumlah peserta kegiatan Bimtek Pengawas

Pengumpulan data PMP yang telah dilatih berjumlah 361 peserta.

2.5. Penyusunan Peta Mutu dan Pengolahan Data Mutu PMP

Penyusunan Peta Mutu dan Pengolahan data Mutu bertujuan untuk :

a. Menyusun rencana kerja dalam melakukan pemetaan mutu pendidikan yang

dapat diimplementasikan di wilayah kabupaten / kota masing – masing.

b. Melakukan agregasi terhadap aplikasi offline yang telah dilaksanakan di

satuan pendidikan baik jenjang SD, SMP, SMA dan SMK.

Kegiatan Penyusunan peta mutu dan pengolahan data mutu Penjaminan

Mutu Pendidikan dilaksanakan di LPMP Kalimantan Timur Jl. Cipto

Mangunkusumo km. 2 Samarinda Seberang. Pelaksanaan Penyusunan Peta Mutu

dan Pengolahan Data Mutu Penjaminan Mutu dilaksanakan 2 tahap, tahap pertama

tanggal 29 September s.d 01 Oktober 2017 dan tahap 2 tanggal 27 Oktober s.d 29

Oktober 2017.

Peserta Kegiatan Penyusunan peta mutu dan pengolahan data mutu

Penjaminan Mutu Pendidikan adalah Fasilitator Daerah yang telah dilatih di

LPMP Kalimanatan Timur yang terdiri atas 15 kabupaten / kota baik provinsi

Kalimantan Timur dan provinsi Kalimantan Utara.

2.6. Verifikasi dan Validasi data Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP)

Kegiatan Verifikasi dan Validasi data Penjaminan Mutu Pendidikan

(PMP) bertujuan untuk :

a. Melakukan monitoring ke satuan jenjang pendidikan baik tingkat SD, SMP,

SMA dan SMK mengenai program Penjaminan Mutu Pendidikan

Page 12: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 12

b. Melakukan verifikasi dan validasi data online maupun data offline PMP yang

telah dilaksanakan.

Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan verifikasi dan validasi

dilaksanakan dalam 2 tahap, tahap pertama tanggal 12 s.d 14 Oktober 2017

meliputi daerah Tarakan, Nunukan, Malinau, Berau, Bulungan, dan Tana Tidung.

Tahap ke 2 dilaksaakan tanggal 17 s.d 20 Oktober 2017 meliputi daerah

Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur,

Paser, PPU, dan Mahakam Ulu Provinsi Kalimantan Timur. Peserta Pelaksanaan

Kegiatan verifikasi dan validasi adalah Kepala Sekolah, Guru, Siswa dan operator

sekolah di tingkat SD, SMP, SMA/ SMK di 15 Kabupaten / kota di provinsi

Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara.

2.7. Pengumpulan Data Mutu PMP

Kegiatan Pengumpulan Data Mutu PMP bertujuan untuk :

a. Memberikan bimbingan kepada peserta sebagai pelaksana pemetaan mutu

pendidikan di daerah dapat melakukan pemetaan mutu pendidikan, sesuai

dengan peran dan tanggung jawab masing – masing secara tepat, akurat,

akuntabel dan berkesinambungan.

b. Melaksanakan pengumpulan data mutu di setiap jenjang pendidikan baik

tingkat SD, SMP, SMA maupun SMK melalui aplikasi offline yang telah

dilaksanakan di 15 kabupaten / kota.

c. Melaksanakan pembayaran honor dan transport tim PMP dan Pengawas di

satuan pendidikan.

Berikut hasil pengumpulan data PMP tahun 2017 disajikan Tabel 2.4,

Tabel 2.5 dan Tabel 2.6.

Page 13: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 13

Tabel 2.4. Rekapitulasi Data Pengawas Dan Sekolah Binaan Wilayah

Provinsi Kalimantan Timur

NO

KOTA/

KAB

SD SMP SMA/SMK Jumlah

Total

Pengawas

Jumlah

Total

Sekolah

Jumlah

Pengawas

Jumlah

SD

Jumlah

Pengawas

Jumlah

SMP

Jumlah

Pengawas

Jumlah

SMA/SMK

1 Samarinda 25 205 13 79 19 87 57 371

2

Mahakam

Ulu 4 29 2 14 1 7 7 50

3 Bontang 4 52 3 31 3 26 10 109

4 Balikpapan 18 179 10 63 6 46 34 288

5 Kutai Timur 12 123 6 63 2 28 20 214

6

Kutai

Kartanegara 24 210 9 69 2 30 35 309

7 Paser 14 141 6 60 2 19 22 220

8 PPU 11 105 5 31 1 10 17 146

9 Berau 8 106 7 39 3 29 18 174

10 Kubar 9 86 4 39 5 36 18 161

Total 129 1236 65 488 44 318 238 2042

Tabel 2.5. Rekapitulasi Data Pengawas Dan Sekolah Binaan Wilayah

Provinsi Kalimantan Utara

NO

KOTA/

KAB

SD SMP SMA/SMK Jumlah

Total

Pengawas

Jumlah

Total

Sekolah

Jumlah

Pengawas

Jumlah

SD

Jumlah

Pengawas

Jumlah

SMP

Jumlah

Pengawas

Jumlah

SMA/SMK

1 Tana Tidung 9 29 2 6 1 3 12 38

2 Bulungan 9 90 6 58 2 20 17 168

3 Malinau 6 40 2 8 1 10 9 58

4 Nunukan 8 48 2 20 3 13 13 81

5 Tarakan 8 61 7 22 2 17 17 100

Total 40 268 19 114 9 63 68 445

Tabel 2.6. Rekapitulasi Data Pengawas Dan Sekolah Binaan Wilayah

Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

NO

KOTA/

KAB

SD SMP SMA/SMK Jumlah

Total

Pengawas

Jumlah

Total

Sekolah

Jumlah

Pengawas

Jumlah

SD

Jumlah

Pengawas

Jumlah

SMP

Jumlah

Pengawas

Jumlah

SMA/SMK

1 Kalimantan

Timur 129 1236 65 488 44 318 238 2042

2 Kalimantan

Utara 40 268 19 114 9 63 68 445

Total 169 1504 84 602 53 381 306 2487

Page 14: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 14

Dari tabel diatas dapat disimpulkan jumlah pengawas SD yang terlibat

dalam kegiatan Penjaminan Mutu Pendidikan adalah 169 dengan jumlah sekolah

binaan 1504 Dasar. Pengawas SMP 84 orang dengan sekolah binaan 602, dan

pengawas SMA/ SMK 53 dan jumlah sekolah binaan dalam PMP adalah 381

sekolah. Jumlah Pengawas sekolah adalah 306 dan sekolah binaan baik tingkat

SD, SMP, SMA/ SMK sejumlah 2487 sekolah.

2.8. Analisis Data Mutu PMP

Analisis Data Mutu PMP atau Penjaminan Mutu Pendidikan bertujuan untuk:

a. Memahami instrument dan aplikasi penjaminan mutu pendidikan.

b. Menvalidasi dan memanfaatkan peta mutu pendidikan.

c. Melakukan analisis data PMP dan melakukan pengolahan data PMP.

Pelaksanaan Analisis Data Mutu PMP dilaksanakan tanggal 20 s.d 23

November 2017 bertempat di LPMP Kalimantan Timur, Jl Cipto Mangunkusumo

km. 2 Samarinda Seberang. Peserta analisis data mutu PMP adalah Fasda yang

telah dilatih Fasnas dalam melakukan analisis. Hasil analisis data PMP yang telah

dilaksanakan mulai bulan Febuari tahun 2017 dapat dilihat di Bab selanjutnya.

2.9. Standar Nasional Pendidikan, Indikator dan Sub Indikator

Standar Nasional Pendidikan menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang

Sisdiknas menyatakan SNP adalah kriteria minimal sekolah di Indonesia. standar

nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi kelulusan, tenaga

kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian

pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Untuk

mempermudah kegiatan pemetaan mutu dalam penjaminan mutu pendidikan Setiap

Standar dijabarkan dalam bentuk indikator mutu.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap

1.1.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan

YME

1.1.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter

Page 15: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 15

1.1.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin

1.1.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun

1.1.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur

1.1.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli

1.1.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri

1.1.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap bertanggungjawab

1.1.9 Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat

1.1.10 Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani

1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi Pengetahuan

1.2.1 Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif

1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi Keterampilan

1.3.1 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif

1.3.2 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif

1.3.3 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis

1.3.4 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri

1.3.5 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif

1.3.6 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif

STANDAR ISI

Indikator 1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan

Sub-Indikator 1. Perangkat pembelajaran memuat karakteristik kompetensi sikap

Sub-Indikator 2. Perangkat pembelajaran memuat karakteristik kompetensi pengetahuan

Sub-Indikator 3. Perangkat pembelajaran memuat karakteristik kompetensi keterampilan

Sub-Indikator 4. Perangkat pembelajaran menyesuaikan tingkat kompetensi siswa

Sub-Indikator 5. Perangkat pembelajaran menyesuaikan ruang lingkup materi

pembelajaran

Indikator 2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai

prosedur

Sub-Indikator 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan dengan

melibatkan pemangku kepentingan

Sub-Indikator 2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan dengan mengacu

pada kerangka dasar penyusunan

Sub-Indikator 3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan dengan

melewati tahapan operasional pengemabangan

Sub-Indikator 4. Perangkat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dikembangkan

Page 16: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 16

Indikator 3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan

Sub-Indikator 1. Sekolah menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur

kurikulum yang berlaku

Sub-Indikator 2. Sekolah mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman materi

Sub-Indikator 3. Sekolah menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal

Sub-Indikator 4. Sekolah melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa

STANDAR PROSES

Indikator 1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan

Sub-Indikator 1. Perencanaan pembelajaran mengacu pada silabus yang telah

dikembangkan

Sub-Indikator 2. Perencanaan pembelajaran mengarah pada pencapaian kompetensi

Sub-Indikator 3. Pendidik menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis

Sub-Indikator 4. RPP mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah

Indikator 2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat

Sub-Indikator 1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan

Sub-Indikator 2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran

Sub-Indikator 3. Pembelajaran Mendorong Siswa Mencari Tahu

Sub-Indikator 4. Pembelajaran menuju penguatan penggunaan pendekatan ilmiah

Sub-Indikator 5. Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Sub-Indikator 6. Pembelajaran Terpadu

Sub-Indikator 7. Pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multidimensi

Sub-Indikator 8. Pembelajaran menuju keterampilan aplikatif

Sub-Indikator 9. Pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat

Sub-Indikator 10. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah

guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.

Sub-Indikator 11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya

siswa.

Sub-Indikator 12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa

Sub-Indikator 13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi

dan efektivitas pembelajaran

Sub-Indikator 14. Pembelajaran Berbasis Aneka Sumber Belajar

Sub-Indikator 15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran

Indikator 3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses

pembelajaran

Sub-Indikator 1. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif

Sub-Indikator 2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik

Page 17: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 17

Sub-Indikator 3. Melakukan pemantauan proses pembelajaran

Sub-Indikator 4. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru

Sub-Indikator 5. Mengevaluasi proses pembelajaran

Sub-Indikator 6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran

STANDAR PENILAIAN

Indikator 1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi

Sub-Indikator 1. Penilaian Mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan

Sub-Indikator 2. Bentuk pelaporan penilaian sesuai dengan ranah yang dinilai

Indikator 2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel

Sub-Indikator 1. Jenis teknik penilaian yang digunakan obyektif dan akuntabel

Sub-Indikator 2. Kelengkapan perangkat teknik penilaian

Indikator 3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti

Sub-Indikator 1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian

Sub-Indikator 2. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik

Indikator 4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek

Sub-Indikator 1. Instrumen penilaian aspek sikap

Sub-Indikator 2. Instrumen penilaian aspek pengetahuan

Sub-Indikator 3. Instrumen penilaian aspek keterampilan

Indikator 5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur

Sub-Indikator 1. Prosedur penilaian berdasarkan penyelenggara penilaian

Sub-Indikator 2. Prosedur penilaian dilakukan berdasarkan ranah yang akan dinilai

Sub-Indikator 3. Kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai

STANDAR PTK

Indikator 1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan

Sub-Indikator 1. Berkualifikasi minimal S1/D4

Sub-Indikator 2. Rasio guru kelas dan guru mata pelajaran terhadap rombongan belajar

seimbang

Sub-Indikator 3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran

Sub-Indikator 4. Bersertifikat pendidik

Sub-Indikator 5. Berkompetensi pedagogik minimal baik

Sub-Indikator 6. Pendidik Berkompetensi kepribadian minimal baik

Sub-Indikator 7. Berkompetensi profesional minimal baik

Sub-Indikator 8. Berkompetensi sosial minimal baik

Page 18: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 18

Indikator 2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan

Sub-Indikator 1. Kepala Sekolah Berkualifikasi minimal S1/D4

Sub-Indikator 2. Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan

Sub-Indikator 3. Berpengalaman mengajar selama waktu yang ditetapkan

Sub-Indikator 4. Berpangkat minimal III/c atau setara

Sub-Indikator 5. Bersertifikat pendidik

Sub-Indikator 6. Bersertifikat kepala sekolah

Sub-Indikator 7. Berkompetensi kepribadian minimal baik

Sub-Indikator 8. Berkompetensi manajerial minimal baik

Sub-Indikator 9. Berkompetensi kewirausahaan minimal baik

Sub-Indikator 10. Berkompetensi supervisi minimal baik

Sub-Indikator 11. Berkompetensi sosial minimal baik

Indikator 3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan

Sub-Indikator 1. Tersedia Kepala Tenaga Administrasi

Sub-Indikator 2. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi berkualifikasi minimal SMK /

sederajat

Sub-Indikator 3. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi bersertifikat

Sub-Indikator 4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi

Sub-Indikator 5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi berpendidikan

sesuai ketentuan

Sub-Indikator 6. Berkompetensi kepribadian minimal baik

Sub-Indikator 7. Berkompetensi sosial minimal baik

Sub-Indikator 8. Berkompetensi teknis minimal baik

Sub-Indikator 9. Berkompetensi manajerial minimal baik

Indikator 4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan

Sub-Indikator 1. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium

Sub-Indikator 2. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium berkualifikasi sesuai

Sub-Indikator 3. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium bersertifikat

Sub-Indikator 4. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium berpengalaman sesuai

Sub-Indikator 5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboratorium

Sub-Indikator 6. Memiliki Tenaga Teknisi Laboratorium berpendidikan sesuai

ketentuan

Sub-Indikator 7. Tersedia Tenaga Laboran

Sub-Indikator 8. Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai ketentuan

Sub-Indikator 9. Berkompetensi kepribadian minimal baik

Sub-Indikator 10. Berkompetensi sosial minimal baik

Sub-Indikator 11. Berkompetensi manajerial minimal baik

Page 19: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 19

Sub-Indikator 12. Berkompetensi profesional minimal baik

Indikator 5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan

Sub-Indikator 1. Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan

Sub-Indikator 2. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berkualifikasi sesuai

Sub-Indikator 3. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan bersertifikat

Sub-Indikator 4. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berpengalaman sesuai

Sub-Indikator 5. Tersedia Tenaga Pustakawan

Sub-Indikator 6. Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan sesuai ketentuan

Sub-Indikator 7. Berkompetensi manajerial minimal baik

Sub-Indikator 8. Berkompetensi pengelolaan informasi minimal baik

Sub-Indikator 9. Berkompetensi kependidikan minimal baik

Sub-Indikator 10. Berkompetensi kepribadian minimal baik

Sub-Indikator 11. Berkompetensi sosial minimal baik

Sub-Indikator 12. Berkompetensi pengembangan profesi minimal baik

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

Indikator 1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai

Sub-Indikator 1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai

Sub-Indikator 2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa

Sub-Indikator 3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan

Sub-Indikator 4. Rasio Luas Bangunan Sesuai dengan Jumlah Siswa

Sub-Indikator 5. Kondisi Bangunan Sekolah Memadai

Sub-Indikator 6. Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan

Indikator 2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap

dan layak

Sub-Indikator 1. Memiliki Ruang Kelas Sesuai Standar

Sub-Indikator 2. Memiliki Laboratorium IPA sesuai standar

Sub-Indikator 3. Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar

Sub-Indikator 4. Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai standar

Sub-Indikator 5. Memiliki laboratorium biologi sesuai standar

Sub-Indikator 6. Memiliki laboratorium fisika sesuai standar

Sub-Indikator 7. Memiliki laboratorium kimia sesuai standar

Sub-Indikator 8. Memiliki laboratorium komputer sesuai standar

Sub-Indikator 9. Memiliki laboratorium bahasa sesuai standar

Indikator 3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap

dan Layak

Sub-Indikator 1. Memiliki Ruang Pimpinan Sesuai Standar

Page 20: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 20

Sub-Indikator 2. Memiliki ruang guru sesuai standar

Sub-Indikator 3. Memiliki ruang UKS sesuai standar

Sub-Indikator 4. Memiliki Tempat Ibadah Sesuai Standar

Sub-Indikator 5. Memiliki Jamban Sesuai Standar

Sub-Indikator 6. Memiliki Gudang Sesuai Standar

Sub-Indikator 7. Memiliki Ruang Sirkulasi Sesuai Standar

Sub-Indikator 8. Memiliki Ruang Tata Usaha sesuai standar

Sub-Indikator 9. Memiliki ruang konseling sesuai standar

Sub-Indikator 10. Memiliki ruang organisasi kesiswaaan sesuai standar

Sub-Indikator 11. Menyediakan kantin yang layak

Sub-Indikator 12. Menyediakan tempat parkir yang memadai

Sub-Indikator 13. Menyediakan unit kewirausahaan dan bursa kerja

STANDAR PENGELOLAAN

Indikator 1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan

Sub-Indikator 1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan

Sub-Indikator 2. Mengembangkan rencana kerja sekolah dengan ruang lingkup

sesuai ketentuan

Sub-Indikator 3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan

pengelolaan

Indikator 2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan

Sub-Indikator 1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap

Sub-Indikator 2. Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan

Sub-Indikator 3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan

Sub-Indikator 4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri

Sub-Indikator 5. Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat serta

lembaga lain yang relevan

Sub-Indikator 6. Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan

pembelajaran

Indikator 3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas

kepemimpian

Sub-Indikator 1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik

Sub-Indikator 2. Berjiwa kepemimpinan

Sub-Indikator 3. Mengembangkan sekolah dengan baik

Sub-Indikator 4. Mengelola sumber daya dengan baik

Sub-Indikator 5. Berjiwa kewirausahaan

Sub-Indikator 6. Melakukan supervisi dengan baik

Page 21: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 21

Indikator 4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen

Sub-Indikator 1. Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan

STANDAR PEMBIAYAAN

Indikator 1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang

Sub-Indikator 1. Pembebasan biaya bagi siswa tidak mampu

Sub-Indikator 2. Terdapat daftar siswa dengan latar belakang ekonomi yang jelas

Sub-Indikator 3. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu

Indikator 2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan

Sub-Indikator 1. Terdapat biaya operasional non personil sesuai ketentuan

Indikator 3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik

Sub-Indikator 1. Pengaturan alokasi dana yang berasal dari

APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya

Sub-Indikator 2. Terdapat laporan pengelolaan dana

Sub-Indikator 3. Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan

Page 22: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 22

BAB III

HASIL PEMETAAN

DAN REKOMENDASI PEMENUHAN MUTU

3.1. Hasil Capaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) Jenjang SD

Kabupaten Kutai Timur

Dari hasil Pengumpulan data Pemetaan Mutu di wilayah Kabupaten Kutai

Timur dengan menggunakan Instrumen berbasis excel dengan nama file “Aplikasi

PMP LPMP Kaltim Versi 1.1” telah terkumpul sejumlah 86 Sekolah Dasar yang

selanjutnya dilakukan Pengolahan Data. Dengan mengunakan Aplikasi ini maka

hasil pengolahan data dikategorikan dalam 5 Tahap yaitu:

Tabel 3.1. Kategorisasi Hasil Capaian 8 SNP

NO CAPAIAN KATEGORI

1 0.000-0.2499 Belum SNP = Tahap 1

2 0.250-0.499 Belum SNP = Tahap 2

3 0.500-0.7499 Belum SNP = Tahap 3

4 0.750-0.9999 Belum SNP = Tahap 4

5 1 SNP

Hasil dari Pengolahan Data terkait Capaian Delapan (8) Standar Nasional

Pendidikan (SNP) Jenjang SD Kabupaten Kutai Timur disajikan sebagaimana

Tabel 3.2 dan Gambar 3.1.

Tabel 3.2. Capaian 8 SNP Kabupaten Kutai Timur Jenjang SD

NO SNP CAPAIAN KATEGORI

1 SKL 0.82024 Belum SNP = Tahap 4

2 ISI 0.84677 Belum SNP = Tahap 4

3 PROSES 0.87996 Belum SNP = Tahap 4

4 PENILAIAN 0.96639 Belum SNP = Tahap 4

5 PTK 0.53057 Belum SNP = Tahap 3

6 SARPRAS 0.82150 Belum SNP = Tahap 4

7 PENGELOLAAN 0.91366 Belum SNP = Tahap 4

8 PEMBIAYAAN 0.75516 Belum SNP = Tahap 4

Page 23: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 23

Gambar 3.1. Grafik Capaian 8 SNP di Wilayah Kabupaten Kutai Timur

Jenjang SD

Dari Tabel 3.1 terlihat bahwa semua standar belum mencapai SNP. Dari 8

Standar, 7 Standar masuk dalam kategori Tahap 4 yang terdiri dari SKL, Standar

Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Sarpras, Standar Pengelolaan dan

Standar Pembiayaan. Sedangkan 1 Standar terendah yaitu standar PTK termasuk

dalam kategori Tahap 3. Untuk dapat mengetahui hal-hal yang mengakibatkan

tidak terpenuhinya 8 Standar Nasional Pendidikan perlu dianalisis indikator dan

sub indikator dari setiap Standar. Untuk menelusuri masalah-masalah yang

menghambat pencapaian 8 Standar Nasional Secara maksimal maka perlu untuk

meninjau capaian dari Setiap indikator dan Sub Indikator untuk setiap Standar dari

8 Standar Nasional Pendidikan.

3.1.1. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Kompetensi Lulusan

Dari Hasil Pengumpulan dan Pengolahan data terindentifikasi tiga (3)

Capaian terendah Sub Indikator pada Standar Kompetensi Lulusan. Pembatasan 3

capaian terendah ini dimaksudkan untuk menyederhanakan program – program

yang menjadi prioritas dalam rangka pemenuhan mutu sebagaimana disajikan dan

pada gambar 3.3 dan pada Tabel 3.3.

0,82

0,85

0,84

0,92

0,53

0,82

0,91

0,76

0,00

0,25

0,50

0,75

1,00

SKL

ISI

PROSES

PENILAIAN

PTK

SARPRAS

PENGELOLAAN

PEMBIAYAAN

Page 24: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 24

Gambar 3.2. Capaian Indikator dan Sub Indikator SKL

Tabel 3.3. Capaian Indikator dan 3 Sub Indikator Terendah SKL

NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub

Indikator

Kategori

1. 1.2. Lulusan

memiliki

kompetensi pada

dimensi

Pengetahuan

1.2.1. Memiliki

pengetahuan faktual,

prosedural,

konseptual,

metakognitif

0.32 Belum SNP =

Tahap 2

2. 1.3. Lulusan

memiliki

kompetensi pada

dimensi

Keterampilan

1.3.1. Memiliki

keterampilan

berpikir dan

bertindak kreatif

0.69 Belum SNP =

Tahap 3

3. 1.3. Lulusan

memiliki

kompetensi pada

dimensi

keterampilan

1.3.4. Memiliki

keterampilan

berpikir dan

bertindak mandiri

0.74 Belum SNP =

Tahap 3

Dari Tabel 3.3 terlihat bahwa di Standar Kompetensi Lulusan

menunjukkan capaian sub indikator terendah ada pada indikator 1.2 Lulusan

memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan terdapat pada sub indikator 1.2.1

Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif dengan

capaian 0.34 (Tahap 2). Dan Standar Kompetensi Lulusan menunjukkan juga

capaian sub indikator terendah pada indikator 1.3. Lulusan memiliki kompetensi

pada dimensi Keterampilan di sub indikator 1.3.1 Memiliki keterampilan berpikir

dan bertindak kreatif dengan capaian 0.57 (Tahap 3) dan 1.3.4 Memiliki

Page 25: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 25

keterampilan berpikir dan bertindak mandiri 0.58 (Tahap 3). Tiga Sub Indikator

inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar ini.

3.1.2. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Isi

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)

Capaian terendah Sub Indikator pada Standar Isi disajikan sebagaimana Gambar

3.3 dan Tabel 3.4. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan untuk

menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka

pemenuhan mutu.

Gambar 3.3. Capaian Indikator dan Indikator Standar Isi

Tabel 3.4. Capaian Indikator dan 3 Sub Indikator Terendah Standar Isi

NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub

Indikator

Kategori

1 2.1. Perangkat

pembelajaran sesuai

rumusan kompetensi

lulusan

2.1.2 Perangkat

pembelajaran

memuat

karakteristik

kompetensi

pengetahuan

0.79 Tahap 3

2 2.3 Sekolah

melaksanakan

kurikulum sesuai

ketentuan

2.3.3. Sekolah

menyelenggarakan

aspek kurikulum

pada muatan lokal

0.70 Tahap 3

3 2.3. 4 Sekolah

melaksanakan

kegiatan

pengembangan diri

siswa

0.70 Tahap 3

Page 26: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 26

Dari Tabel 3.4 terlihat bahwa di Standar ISI menunjukkan capaian

indikator terendah ada pada indikator 2.3 Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai

ketentuanterdapat pada sub indikator 2.3.3 Sekolah menyelenggarakan aspek

kurikulum pada muatan lokaldengan capaian 0.70 (Tahap 3). Dan pada indikator

sub indikator 2.3.4 Sekolah melaksanakan kegiatan pengembangan diri

siswadengan capaian 0.70 (Tahap 3) . dan capaian indikator terendah ada pada

indikator2.1 Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusanterdapat

pada sub indikator 2.1.2 Perangkat pembelajaran memuat karakteristik

kompetensi pengetahuan dengan capaiaan 0.74 ( Tahap 3 ). Tiga Sub Indikator

inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar ini.

3.1.3. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Proses

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi Capaian

terendah Sub Indikator pada Standar Proses disajikan sebagaimana Gambar 3.4

dan Tabel 3.5. Pembatasan capaian terendah ini dimaksudkan untuk

menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka

pemenuhan mutu.

Gambar 3.4. Capaian Indikator dan Indikator Standar Proses

Tabel 3.5. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar Proses

NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub

Indikator

Kategori

1 3.2. Proses

Pembelajaran

Dilaksanakan

Dengan Tepat

3.2.1 Membentuk

rombongan belajar

dengan jumlah siswa

sesuai ketentuan

0.31 Tahap 2

Page 27: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 27

2 3.2. Proses

Pembelajaran

Dilaksanakan

Dengan Tepat

3.2. 6 Pembelajaran

Terpadu

0.54 Tahap 3

Dari Tabel 3.5 terlihat bahwa di Standar Proses menunjukkan capaian

indikator terendah ada pada indikator 3.2 Proses pembelajaran dilaksanakan

dengan tepatterdapat pada sub indikator 3.2.1 Membentuk rombongan belajar

dengan jumlah siswa sesuai ketentuandengan capaian 0.31 (Tahap 2). Dan pada

indikator sub indikator 3.2. 6 Pembelajaran Terpadu dengan capaian 0.54 (Tahap

3). 2 (Dua) Sub Indikator inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam

Standar ini.

3.1.4. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Penilaian

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi capaian

terendah Sub Indikator pada Standar Penilaian disajikan sebagaimana Gambar 3.5

dan Tabel 3.6. Pembatasan capaian terendah ini dimaksudkan untuk

menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka

pemenuhan mutu.

Gambar 3.5. Capaian Indikator dan Indikator Standar Penilaian

Tabel 3.6. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar

Penilaian

NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub

Indikator

Kategori

1 4.4 Instrumen

penilaian

menyesuaikan aspek

4.4.1 Instrumen

penilaian aspek

sikap

0.81

Belum SNP =

Tahap 4

Page 28: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 28

2 4.4.3 Instrumen

penilaian aspek

keterampilan

0.83 Belum SNP =

Tahap 4

Dari Tabel 3.6 terlihat bahwa di Standar Penilaian menunjukkan capaian

indikator terendah ada pada indikator 4.4 Instrumen penilaian menyesuaikan

aspekterdapat pada sub indikator 4.4.1 Instrumen penilaian aspek sikapdengan

capaian 0.81 (Tahap 4). Dan pada indikator sub indikator 4.4.3 Instrumen

penilaian aspek keterampilandengan capaian 0.83 (Tahap 4). 2 (Dua) Sub

Indikator inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar ini.

3.1.5. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar PTK

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)

capaian terendah Sub Indikator pada Standar PTK disajikan sebagaimana Gambar

3.6 dan Tabel 3.7. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan untuk

menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka

pemenuhan mutu.

Gambar 3.6. Capaian Indikator dan Indikator Standar PTK

Tabel 3.7. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar PTK

NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub

Indikator Kategori

1 5.3 Ketersediaan dan

kompetensi Tenaga

Administrasi sesuai

ketentuan

5.3.5. Memiliki

Tenaga Pelaksana

urusan administrasi

berpendidikan

sesuai ketentuan

0.36 Belum SNP

= Tahap 2

Page 29: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 29

2 5.5 Ketersediaan dan

kompetensi

Pustakawan sesuai

ketentuan

5.5.6. Memiliki

Tenaga Pustakawan

berpendidikan

sesuai ketentuan

0.35 Belum SNP

= Tahap 2

3 5.5. Ketersediaan dan

kompetensi

pustakawan sesuai

ketentuan

5.5.5. Memiliki

Tenaga Pustakawan

0.35 Belum SNP

= Tahap 2

Dari Tabel 3.7 terlihat bahwa di Standar PTK menunjukkan capaian

indikator terendah ada pada indikator 4.3 Ketersediaan dan kompetensi Tenaga

Administrasi sesuai ketentuanterdapat pada sub indikator 4.1.3. Memiliki

TenagaPelaksana urusan administrasi berpendidikan sesuai ketentuandengan

capaian 0.36 (Tahap 2). Dan indikator terendah ada pada indikator5.6

Ketersediaan dan kompetensi Pustakawan sesuai ketentuan pada indikator sub

indikator 5.1.6. Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan sesuai

ketentuandengan capaian 0.35 (Tahap 2) dan indikator terendah ada pada

indikator 4.5 Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan pada

indikator sub indikator 5.5.5. Memiliki Tenaga Pustakawan dengan capaian 0.35

(Tahap 2). Tiga Sub Indikator inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu

dalam Standar ini.

3.1.6. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Sarana dan Prasarana

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)

Capaian terendah Sub Indikator pada Sarana dan Prasarana disajikan sebagaimana

Gambar 3.7 dan Tabel 3.8. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan untuk

menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka

pemenuhan mutu.

Page 30: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 30

Gambar 3.7. Capaian Indikator dan Indikator Standar Sarana dan

Prasarana

Tabel 3.8. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar Sarpras

NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub

Indikator

Kategori

1 6.1. Kapasitas daya

tampung sekolah

memadai

6.1. 6. Memiliki

ragam prasarana

sesuai ketentuan

0.30 Belum SNP =

Tahap 2

2 6.2. Sekolah memiliki

sarana dan prasarana

pembelajaran yang

lengkap dan Layak

6.2.2. Memiliki

Laboratorium IPA

sesuai standar

0.17 Belum SNP =

Tahap 1

3 6.3. Sekolah memiliki

sarana dan prasarana

pendukung yang

lengkap dan Layak

6.3.7. Memiliki

Ruang Sirkulasi

Sesuai Standar

0.32 Belum SNP =

Tahap 2

4 6.3.8. Memiliki

Ruang Tata Usaha

sesuai standar

0.03 Belum SNP =

Tahap 1

5 6.3. 12.

Menyediakan

tempat parkir yang

memadai

0.31 Belum SNP =

Tahap 2

Dari Tabel 3.8 terlihat bahwa di Standar Sarpras menunjukkan capaian

indikator terendah ada pada indikator 6.1. Kapasitas daya tampung sekolah

memadai terdapat pada sub indikator 6.1.6. Memiliki ragam prasarana sesuai

ketentuandengan capaian 0.30 (Tahap 2). Selain itu indikator terendah ada pada

indikator 6.2 Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap

dan Layakpada indikator sub indikator 6.2.2 Memiliki Laboratorium IPA sesuai

Page 31: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 31

standardengan capaian 0.17 (Tahap 1). Juga pada indikator terendah ada pada 6.3

Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan Layakpada

indikator sub indikator 6.3.7. Memiliki Ruang Sirkulasi Sesuai Standar dengan

capaian 0.32 (Tahap 2) dan indikator sub indikator 6.3.8. Memiliki Ruang Tata

Usaha sesuai standar dengan capaian 0.03 (Tahap1) serta indikator sub indikator

6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadaidengan capaian 0.31 (Tahap 2).

5 (Lima) Sub Indikator inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam

Standar Sarana dan Prasarana.

3.1.7. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Pengelolaan

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)

Capaian terendah Sub Indikator pada Standar Penilaian disajikan sebagaimana

Gambar 3.8 dan Tabel 3.9. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan

untuk menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka

pemenuhan mutu.

Gambar 3.8. Capaian Indikator dan Indikator Standar Pengelolaan

Tabel 3.9. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar

Pengelolaan

NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub

Indikator

Kategori

1 7.2 Program

pengelolaan

dilaksanakan

sesuai ketentuan

7.2.3. Meningkatkan

dayaguna pendidik

dan tenaga

kependidikan

0.33 Belum SNP =

Tahap 2

Page 32: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 32

2 7.2 Program

pengelolaan

dilaksanakan

sesuai ketentuan

7.2. 5. Membangun

kemitraan dan

melibatkan peran

serta masyarakat

serta lembaga lain

yang relevan

0,77 Belum SNP =

Tahap 4

Dari Tabel 3.9 bahwa di Standar Pengelolaan menunjukkan capaian

indikator terendah ada pada Sub indikator 7.2 Program pengelolaan dilaksanakan

sesuai ketentuanterdapat pada sub indikator 7.2.3 Meningkatkan dayaguna

pendidik dan tenaga kependidikandengan capaian 0.33 (Tahap 2). Dan pada sub

indikator 7.2. 5 Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat

serta lembaga lain yang relevandengan capaian 0.77 (Tahap 3). 2 (Dua) Sub

Indikator inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu Standar ini.

3.1.8. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Pembiayaan

Dari Hasil Pengumpulan dan Pengolahan data terindentifikasi tiga (3)

Capaian terendah Sub Indikator pada Standar Penilaian disajikan sebagaimana

Gambar 3.9 dan Tabel 3.10. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan

untuk menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka

pemenuhan mutu.

Gambar 3.9. Capaian Indikator dan Indikator Standar Pembiayaan

Page 33: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 33

Tabel 3.10. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar

Pembiayaan

NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub

Indikator

Kategori

1 8.1 Sekolah

memberikan

layanan subsidi

silang

8.1.3 Melaksanakan

subsidi silang untuk

membantu siswa kurang

mampu

0.54 Belum SNP

= Tahap 3

2 8.1. 1. Pembebasan biaya

bagi siswa tidak mampu

0.69 Belum SNP

= Tahap 3

3 8.3 Sekolah

melakukan

pengelolaan

dana dengan

baik

8.3.1 Pengaturan alokasi

dana yang berasal dari

APBD/APBN/Yayasan/

sumber lainnya

0.75 Belum SNP

= Tahap 4

Dari Tabel 9 terlihat bahwa di Standar Pembiayaan menunjukkan capaian

indikator terendah ada pada indikator 8.1 Sekolah memberikan layanan subsidi

silangterdapat pada sub indikator 8.1.3 Melaksanakan subsidi silang untuk

membantu siswa kurang mampudengan capaian 0.54 (Tahap 3). Dan pada sub

indikator 8.1. 1. Pembebasan biaya bagi siswa tidak mampudengan capaian

0.69(Tahap 3). Tiga Sub Indikator inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu

dalam Standar ini.

3.2. Rekomendasi Pemenuhan SNP Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai

Timur

Dari hasil Pengolahan data pada sub bab sebelumnya dapat di susun suatu

rekomendasi untuk memenuhi Pencapaian 8 SNP. Rekomendasi untuk Tiap

Standar disajikan pada Tabel 3.11, Tabel 3.12, Tabel 3.13, Tabel 3.14, Tabel

3.15, Tabel 3.16, Tabel 3.17, dan Tabel 3.18.

Page 34: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 34

Tabel 3.11. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Kompetensi Lulusan

Sub Indikator Rekomendasi

1.2.1. Memiliki pengetahuan

faktual, prosedural, konseptual,

metakognitif

Perlu memfasilitasi peningkatan

pengetahuan faktual, prosedural, konseptual,

metakognitif

1.3.1. Memiliki keterampilan

berpikir dan bertindak kreatif

Perlu memfasilitasi peningkatan

keterampilan berpikir dan bertindak kreatif

1.3.4. Memiliki keterampilan

berpikir dan bertindak mandiri

Perlu memfasilitasi peningkatan

keterampilan berfikir dan bertindak mandiri

Tabel 3.12. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Isi

Sub Indikator Rekomendasi

2.1.2 Perangkat pembelajaran

memuat karakteristik kompetensi

pengetahuan

Perlu meningkatkan Perangkat

pembelajaran agar memuat karakteristik

kompetensi pengetahuan

2.3.3. Sekolah menyelenggarakan

aspek kurikulum pada muatan

lokal

Perlu memfasilitasi Sekolah

menyelenggarakan aspek kurikulum pada

muatan lokal

2.3. 4 Sekolah melaksanakan

kegiatan pengembangan diri siswa

Perlu memfasiltasi Sekolah agar

melaksanakan kegiatan pengembangan diri

siswa

Tabel 3.13. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Proses

Sub Indikator Rekomendasi

3.2.1 Membentuk rombongan

belajar dengan jumlah siswa sesuai

ketentuan

Perlunya ruang kelas dalam keadaan

nyaman pada waktu belajar dengan jumlah

murid sesuai dengan ketentuan

3.2. 6 Pembelajaran Terpadu

Perlu ditingkatkan cara mengajar dengan

menerapkan pembelajaran terpadu

Page 35: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 35

Tabel 3.14. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Penilaian

Sub Indikator Rekomendasi

4.4.1 Instrumen penilaian aspek

sikap

Perlu memfasilitasi sekolah dalam

mengembangkan Instrumen penilaian yang

memuat aspek sikap

4.4.3 Instrumen penilaian aspek

keterampilan

Perlu memfasilitasi sekolah dalam

mengembangkan Instrumen penilaian yang

memuat aspek keterampilan

Tabel 3.15. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar PTK

Sub Indikator Rekomendasi

5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana

urusan administrasi berpendidikan

sesuai ketentuan

Perlu menyediakan Tenaga Pelaksana

urusan administrasi berpendidikan sesuai

ketentuan

5.5.6. Memiliki Tenaga

Pustakawan berpendidikan sesuai

ketentuan

Perlu menyediakan Tenaga Pustakawan

berpendidikan sesuai ketentuan

5.5.5. Memiliki Tenaga

Pustakawan

Perlu menyediakan Tenaga Pustakawan

Tabel 3.16. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Sarana Prasana

Sub Indikator Rekomendasi

6.1. 6. Memiliki ragam prasarana

sesuai ketentuan

Perlu pengadaan ragam prasarana sesuai

ketentuan

6.2.2. Memiliki Laboratorium

IPA sesuai standar

Perlu pengadaan Laboratorium IPA sesuai

standar

6.3.7. Memiliki Ruang Sirkulasi

Sesuai Standar

Perlu pengadaan Ruang Sirkulasi Sesuai

Standar

6.3.8. Memiliki Ruang Tata

Usaha sesuai standar

Perlu pengadaan Ruang Ruang Tata Usaha

sesuai standar

6.3. 12. Menyediakan tempat

parkir yang memadai

Perlu pengadaan tempat parkir yang

memadai

Page 36: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 36

Tabel 3.17. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Pengelolaan

Sub Indikator Rekomendasi

7.2.3. Meningkatkan dayaguna

pendidik dan tenaga kependidikan

Perlu memfasilitasi sekolah untuk

meningkatkan daya guna pendidik dan

tenaga Kependidikan

7.2. 5. Membangun kemitraan

dan melibatkan peran serta

masyarakat serta lembaga lain

yang relevan

Perlu Membangun Kemitraan dan

Melibatkan peran serta masyarakat serta

lembaga lain yang relevan

Tabel 3.18. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Pembiayaan

Sub Indikator Rekomendasi

8.1.3 Melaksanakan subsidi silang

untuk membantu siswa kurang

mampu

Perlu melaksanakan Subsidi Silang untuk

membantu siswa kurang mampu

8.1. 1. Pembebasan biaya bagi

siswa tidak mampu

Perlu melaksanakan pembebasan biaya

untuk membantu siswa kurang mampu

8.3.1 Pengaturan alokasi dana

yang berasal dari

APBD/APBN/Yayasan/ sumber

lainnya

Perlu meningkatkan Pengaturan alokasi

dana yang berasal dari APBD/ APBN/

Yayasan/ sumber lainnya

3.3. Rekomendasi Program dan Kegiatan Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten

Kutai Timur

Berdasarkan rekomendasi Pemenuhan SNP yang telah dibuat, alternatif

pemecahan masalah dalam rangka memenuhi Pencapaian 8 SNP dapat diusulkan

atau direkomendasikan. Usulan / Rekomendasi Program dan kegiatan untuk tiap

Standar disajikan pada Tabel 3.19.

Page 37: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 37

Tabel 3.19. Rekomendasi Program dan Kegiatan Pemenuhan Capaian SNP

No SNP Rekomendasi Program Alternatif Kegiatan

1 SKL

Perlu memfasilitasi

peningkatan

pengetahuan faktual,

prosedural, konseptual,

metakognitif

Program

Peningkatan

Kompetensi

Lulusan

1. Supervisi

Akademik terkait

Penerapan

pembelajaran

Proyek

2. Supervisi

Manajerial terkait

keterlaksanaan

keterampilan

berpikir bertindak

mandiri dan

kreatif melalui

kegiatan intra dan

ekstra kurikuler

Perlu memfasilitasi

peningkatan

keterampilan berpikir

dan bertindak kreatif

Perlu memfasilitasi

peningkatan

keterampilan berfikir

dan bertindak mandiri

2 ISI

Perlu meningkatkan

Perangkat

pembelajaran agar

memuat karakteristik

kompetensi

pengetahuan

Program

Penyusunan

Perangkat

pembelajaran

dan

Pengembangan

Diri

1. Pelatihan

Pengintegrasian

muatan lokal

dalam

Perangkat

Pembelajaran

2. Optimalisasi

ekstra kulikuler,

antara lain, seni

drama, sains.

3. Supervisi Oleh

Pengawas

Perlu memfasilitasi

Sekolah

menyelenggarakan

aspek kurikulum pada

muatan lokal

Perlu memfasiltasi

Sekolah agar

melaksanakan

kegiatan

pengembangan diri

siswa

Page 38: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 38

3 PROSES

Perlunya ruang kelas

dalam keadaan

nyaman pada waktu

belajar dengan jumlah

murid sesuai dengan

ketentuan

Program

Peningkatan

Efektifitas

Proses

Pembelajaran

1. Pengadaan

Ruang belajar

Baru yang

sesuai standar

2. Pelatihan

Pengawas, KS

dan guru tentang

Pembelajaran

Terpadu

Perlu ditingkatkan

cara mengajar dengan

menerapkan

pembelajaran terpadu

4 PENILAIAN

Perlu memfasilitasi

sekolah dalam

mengembangkan

Instrumen penilaian

yang memuat aspek

sikap

Program

Peningkatan

Evaluasi Hasil

Belajar

1. Workshop

Penilaian dan

Penyusunan

instrument

Evaluasi

Pembelajaran

Perlu memfasilitasi

sekolah dalam

mengembangkan

Instrumen penilaian

yang memuat aspek

keterampilan

5 PTK

Perlu menyediakan

Tenaga Pelaksana

urusan administrasi

berpendidikan sesuai

ketentuan

Program

Pemenuhan

Kebutuhan

PTK

1. Mengadakan

diklat Tenaga

Pelaksana

administrasi dan

tenaga

pustakawan

2. Mengangkat

kepala / tenaga

pustakawan yg

berpendidikan

sesuai dengan

ketentuan.

Perlu menyediakan

Tenaga Pustakawan

berpendidikan sesuai

ketentuan

Perlu menyediakan

Tenaga Pustakawan

Page 39: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 39

6 SARPRAS

Perlu pengadaan

ragam prasarana

sesuai ketentuan

Program

Peningkatan

Sarana

Prasarana

Menganggarkan

dana untuk

membangun

berbagai prasarana,

laboratorium IPA,

ruang Sirkulasi,

ruang tata usaha,

dan Tempat parker.

Perlu pengadaan

Laboratorium IPA

sesuai standar

Perlu pengadaan

Ruang Sirkulasi

Sesuai Standar

Perlu pengadaan

Ruang Ruang Tata

Usaha sesuai standar

Perlu pengadaan

tempat parkir yang

memadai

7 PENGELOLAAN

Perlu memfasilitasi

sekolah untuk

meningkatkan daya

guna pendidik dan

tenaga Kependidikan

Program

Peningkatan

Efektifitas

Pengelolaan

Sekolah.

1. Melaksanakan

Work shop

manajemen

pengelolaan

sekolah

2. Supervisi

Pendayagunaan

PTK

3. Workshop

kemitraan

dengan

lembaga,DUDI

atau masyarakat

dalam

membangun

kemitraan

Perlu Membangun

Kemitraan dan

Melibatkan peran serta

masyarakat serta

lembaga lain yang

relevan

Page 40: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 40

8 PEMBIAYAAN

Perlu melaksanakan

Subsidi Silang untuk

membantu siswa

kurang mampu

Program

Peningkatan

Efektifitas

Pembiayaan

1. Kebijakan

Subsidi Silang

2. Kebijakan

tentang

tambahaan

pembiayaan

BOSDA sekolah

oleh pemerintah

Daerah

3. Wokshop

pengelolaan

sekolah yng

diikuti oleh

KS,Pengawas

dan bendahara

sekolah

4. Supervisi RKAS

dan laporan

keuangan dengan

melibatkan

pengawas

sekolah.

Perlu melaksanakan

pembebasan biaya

untuk membantu siswa

kurang mampu

Perlu meningkatkan

Pengaturan alokasi

dana yang berasal

dari APBD/ APBN/

Yayasan/ sumber

lainnya

Page 41: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 41

3.4. Hasil Capaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) Jenjang SMP

Kabupaten Kutai Timur

Dari hasil Pengumpulan data Pemetaan Mutu dengan menggunakan

Instrumen berbasis excel dengan nama file “Aplikasi PMP LPMP Kaltim Versi

1.1” telah terkumpul sejumlah 53 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang

selanjutnya dilakukan Pengolahan Data. Dengan Menggunakan “Aplikasi PMP

LPMP Kaltim Versi 1.1”, maka hasil pengolahan data juga dikategorikan kedalam

5 Tahap yaitu:

Tabel 3.20. Kategorisasi Hasil Capaian 8 SNP

NO CAPAIAN KATEGORI

1 0.000-0.2499 Belum SNP = Tahap 1

2 0.250-0.499 Belum SNP = Tahap 2

3 0.500-0.7499 Belum SNP = Tahap 3

4 0.750-0.9999 Belum SNP = Tahap 4

5 1 SNP

Hasil dari Pengolahan Data terkait Capaian Delapan (8) Standar Nasional

Pendidikan (SNP) Jenjang SMP Kabupaten Kutai Timur disajikan sebagaimana

Tabel 3.21 dan Gambar 3.10.

Tabel 3.21. Capaian 8 SNP Kabupaten Kutai Timur Jenjang SMP

NO SNP CAPAIAN KATEGORI

1 SKL 0.82046 Belum SNP = Tahap 4

2 ISI 0.88580 Belum SNP = Tahap 4

3 PROSES 0.85234 Belum SNP = Tahap 4

4 PENILAIAN 0.89970 Belum SNP = Tahap 4

5 PTK 0.67047 Belum SNP = Tahap 3

6 SARPRAS 0.54994 Belum SNP = Tahap 3

7 PENGELOLAAN 0.90241 Belum SNP = Tahap 4

8 PEMBIAYAAN 0.79335 Belum SNP = Tahap 4

Page 42: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 42

Gambar 3.10. Grafik Capaian 8 SNP di Kabupaten Kutai Timur Jenjang

SMP

Dari Tabel 3.21 terlihat bahwa semua standar belum mencapai SNP.

terlihat bahwa semua standar belum mencapai SNP. Dari Tabel 3.21 6 SNP masuk

dalam kategori Tahap 4 yang terdiri dari SKL, Standar ISI, Standar Proses,

Standar Penilaian, Pengelolaan dan Pembiayaan. Sedangkan 2 Standar terendah

yaitu standar PTK dan Standar Pengelolaan termasuk dalam kategori Tahap 3.

Pada Kesempatan kali ini kami membatasi pada capain 3 sub indikator terendah

dari setiap Standar Pada 8 Standar Nasional Pendidikan.

3.4.1. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Kompetensi Lulusan

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi capaian

terendah Sub Indikator pada Standar Kompetensi Lulusan. Pembatasan capaian

terendah ini dimaksudkan untuk menyederhanakan program – program yang

menjadi prioritas dalam rangka pemenuhan mutu sebagaimana disajikan dan pada

gambar 3.11 dan pada Tabel 3.22.

0,82

0,89

0,85

0,90 0,67

0,55

0,90

0,79

0,00

0,25

0,50

0,75

1,00

SKL

ISI

PROSES

PENILAIAN

PTK

SARPRAS

PENGELOLAAN

PEMBIAYAAN

Page 43: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 43

Gambar 3.11. Capaian Indikator dan Sub Indikator SKL

Tabel 3.22. Capaian Indikator dan 3 Sub Indikator Terendah SKL

NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub

Indikator

Kategori

1. 1.2. Lulusan

memiliki

kompetensi pada

dimensi

Pengetahuan

1.2.1 Memiliki

pengetahuan

faktual, prosedural,

konseptual,

metakognitif

0.42 Belum SNP =

Tahap 2

2. 1.3. Lulusan

memiliki

kompetensi pada

dimensi

Keterampilan

1.3.1 Memiliki

keterampilan

berpikir dan

bertindak kreatif

0.75 Belum SNP =

Tahap 4

Dari Tabel 3.22 terlihat bahwa di Standar Kompetensi Lulusan

menunjukkan capaian sub indikator terendah ada pada indikator 1.2 Lulusan

memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan terdapat pada sub indikator 1.2.1

Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif dengan

capaian 0.42 (Tahap 2). Dan pada indikator1.3. Lulusan memiliki kompetensi

pada dimensi Keterampilanterdapat pada sub indikator1.3.1 Memiliki

keterampilan berpikir dan bertindak kreatif dengan capaian 0.75 (Tahap 4).. Dua

Sub Indikator inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar ini.

3.4.2. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Isi

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi capaian

terendah Sub Indikator pada Standar Isi disajikan sebagaimana Gambar 3.12. Dan

Tabel 3.23. Pembatasan capaian terendah ini dimaksudkan untuk

Page 44: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 44

menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka

pemenuhan mutu.

Gambar 3.12. Capaian Indikator dan Indikator Standar Isi

Tabel 3.23. Capaian Indikator dan 3 Sub Indikator Terendah Standar Isi

NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub

Indikator

Kategori

1 2.1. Perangkat

pembelajaran

sesuai rumusan

kompetensi

lulusan

2.1.5. Perangkat

pembelajaran

menyesuaikan

ruang lingkup

materi

pembelajaran

0,78 Belum SNP =

Tahap 4

2 2.3. Sekolah

melaksanakan

kurikulum

sesuai

ketentuan

2.3 4. Sekolah

melaksanakan

kegiatan

pengembangan diri

siswa

0,78 Belum SNP =

Tahap 4

Dari Tabel 3.23 terlihat bahwa di Standar Kompetensi Lulusan

menunjukkan capaian sub indikator terendah ada pada indikator 2.1 Perangkat

pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusanterdapat pada sub indikator 2.1.5

Perangkat pembelajaran menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajarandengan

capaian 0.78 (Tahap 4). Dan pada indikator2.3 Sekolah melaksanakan kurikulum

sesuai ketentuanterdapat pada sub indikator2.3.4 Sekolah melaksanakan kegiatan

pengembangan diri siswa dengan capaian 0.78 (Tahap 4). Dua Sub Indikator

inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar ini.

Page 45: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 45

3.4.3. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Proses

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)

Capaian terendah Sub Indikator pada Standar Proses disajikan sebagaimana

Gambar 3.13 dan Tabel 3.24. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan

untuk menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka

pemenuhan mutu.

Gambar 3.13. Capaian Indikator dan Indikator Standar Proses

Tabel 3.24. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar Proses

NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub

Indikator

Kategori

1 3.2. Proses

Pembelajaran

dilaksanakan

dengan tepat

3.2.6

Pembelajaran

Terpadu

0.50 Belum SNP =

Tahap 3

3.2.1 Membentuk

rombongan belajar

dengan jumlah

siswa sesuai

dengan ketentuan

0.68 Belum SNP =

Tahap 3

3.2.12.

Menerapkan

metode

pembelajaran

sesuai

karakteristik siswa

0.79 Belum SNP =

Tahap 3

Dari Tabel 3.24 terlihat bahwa di Standar Proses menunjukkan capaian

sub indikator terendah ada pada indikator 3.2 proses Pembelajaran dilaksanakan

dengan tepat terdapat pada sub indikator 3.2.1 membentuk rombongan belajar

dengan jumlah siswasesuai dengan ketentuan dengan capaian 0.68 (Tahap 3) dan

3.2.6 Pembelajaran terpadu dengan capaian 0.50 (Tahap 3) dan. 3.2.12.

Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa dengan capaian 0.79

Page 46: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 46

(Tahap 3). Tiga Sub Indikator inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu

dalam Standar ini.

3.4.4. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Penilaian

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi capaian

terendah Sub Indikator pada Standar Penilaian disajikan sebagaimana Gambar

3.14 dan Tabel 3.25. Pembatasan capaian terendah ini dimaksudkan untuk

menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka

pemenuhan mutu.

Gambar 3.14. Capaian Indikator dan Indikator Standar Penilaian

Tabel 3.25. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar

Penilaian

NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub

Indikator

Kategori

1 4.4. Instrumen

Penilaian sesuai

aspek

4.4.3 Instrumen

Penilaian aspek

Keterampilan

0.81 Belum SNP =

Tahap 4

2 4.4. Instrumen

Penilaian sesuai

aspek

4.4.1 Instrumen

Penilaian sesuai

aspek sikap

0.86 Belum SNP=

Tahap 3

Dari Tabel 3.25 terlihat bahwa di Standar penilaian menunjukkan capaian

sub indikator terendah ada pada indikator 4.4 instrumen penilaian sesuai aspek

terdapat pada sub indikator 4.4.1 Instrument penilaian sesuai aspek sikap dengan

capaian 0.86 (Tahap 4) dan 4.4.3 instrumen penilaian aspek keterampilan dengan

capaian 0.81 (Tahap 4). Dua Sub Indikator inilah yang menjadi prioritas

pemenuhan mutu dalam Standar ini.

Page 47: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 47

3.4.5. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar PTK

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi tiga (3)

Capaian terendah Sub Indikator pada Standar PTK disajikan sebagaimana Gambar

3.15 dan Tabel 3.26. Pembatasan 3 capaian terendah ini dimaksudkan untuk

menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka

pemenuhan mutu.

Gambar 3.15. Capaian Indikator dan Indikator Standar PTK

Tabel 3.26. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar PTK

NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub

Indikator Kategori

1 5.3 Ketersediaan

dan kompetensi

Tenaga

Administrasi sesuai

ketentuan

5.3.3. Memiliki

Kepala

Administrasi

bersertifikat

0.23 Belum SNP =

Tahap 1

3 5.4 Ketersediaan

dan kompetensi

laboran sesuai

ketentuan

5.4.3 Memiliki

Kepala Tenaga

Laboratorium

bersertifikat

0.18 Belum SNP =

Tahap 1

3 5.4.8 Memiliki

Tenaga Laboran

berpendidikan

sesuai ketentuan

0.18 Belum SNP =

Tahap 1

Dari Tabel 3.26 terlihat bahwa Di Standar PTK menunjukkan capaian sub

indikator terendah ada pada indikator 5.3 Ketersediaan dan kompetensi Tenaga

Administrasi sesuai ketentuan yang terdapat pada sub indikator 5.3.3. Memiliki

Kepala Administrasi bersertifikat dengan capaian 0.23 (Tahap 1). Serta indikator

Page 48: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 48

5.4 Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuanterdapat pada sub

indikator5.4.3 Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium bersertifikat dengan

capaian 0.18 (Tahap 1), pada sub indikator 5.4.8 Memiliki Tenaga Laboran

berpendidikan sesuai ketentuandengan capaian 0.18 (Tahap 1). Tiga Sub Indikator

inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar ini.

3.4.6. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Sarana dan Prasarana

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi capaian

terendah Sub Indikator pada Sarana dan Prasarana disajikan sebagaimana Gambar

3.16 dan Tabel 3.27. Pembatasan capaian terendah ini dimaksudkan untuk

menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka

pemenuhan mutu.

`

Gambar 3.16. Capaian Indikator dan Indikator Standar Sarpras

Tabel 3.27. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar Sarpras

NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub

Indikator

Kategori

1 6.2. Sekolah

memiliki sarana

dan prasarana

pembelajaran

yang lengkap dan

Layak

6.2.5. Memiliki

laboratorium

biologi sesuai

standar

0.00

Belum SNP =

Tahap 1

2 6.2. Sekolah

memiliki sarana

dan prasarana

pembelajaran

yang lengkap dan

Layak

6.2.6. Memiliki

laboratorium

fisika sesuai

standar

0.00

Belum SNP =

Tahap 1

Page 49: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 49

3 6.2. Sekolah

memiliki sarana

dan prasarana

pembelajaran

yang lengkap dan

Layak

6.2.8. Memiliki

laboratorium

komputer sesuai

standar

0.02

Belum SNP =

Tahap 1

4 6.2. Sekolah

memiliki sarana

dan prasarana

pembelajaran

yang lengkap dan

Layak

6.2.9. Memiliki

laboratorium

bahasa sesuai

standar

0.00

Belum SNP =

Tahap 1

Dari Tabel 3.27 terlihat bahwa di Standar Sarana dan Prasarana

menunjukkan capaian sub indikator terendah ada pada indikator 6.2. Sekolah

memilki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak yang terdapat

pada sub indikator 6.2.5 Memiliki laboratorium biologi sesuai standar dengan

capaian 0,00 (Tahap 1), 6.2.6. Memiliki laboratorium fisika sesuai standar dengan

capaian 0,00 (Tahap 1), 6.2.8. Memiliki laboratorium komputer sesuai standar

dengan capaian 0,02 (Tahap 1), 6.2.9. Memiliki laboratorium bahasa sesuai

standar dengan capaian 0,00 (Tahap 1). Empat Sub Indikator inilah yang menjadi

prioritas pemenuhan mutu dalam Standar ini.

3.4.7. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Pengelolaan

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi capaian

terendah Sub Indikator pada Standar Penilaian disajikan sebagaimana Gambar

3.17 dan Tabel 3.28. Pembatasan capaian terendah ini dimaksudkan untuk

menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka

pemenuhan mutu.

Gambar 3.17. Capaian Indikator dan Indikator Standar Pengelolaan

Page 50: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 50

Tabel 3.28. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar

Pengelolaan

NO Indikator Sub Indikator Capaian Sub

Indikator

Kategori

1 7.2. Program

pengelolaan

dilaksanakan

sesuai ketentuan

7.2.3 Meningkatkan

dayaguna pendidik

dan tenaga

kependidikan

0.22 Belum SNP

= Tahap 1

2 7.2. Program

pengelolaan

dilaksanakan

sesuai ketentuan

7.2.5 Membangun

kemitraan dan

melibatkan peran

serta masyarakat

serta lembaga lain

yang relevan

0.75 Belum SNP

= Tahap 4

Dari Tabel 3.28 terlihat bahwa di Standar pengelolaan menunjukkan

capaian sub indikator terendah ada pada indikator 7.2 program pengelolaan

dilaksanakan sesuia ketentuan terdapat pada sub indikator 7.2.3 meningkatkan

dyaguna pendidik dan tenaga kependidikan dengan capaian 0.22 (Tahap 2) dan

7.2.5 Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat serta

lembaga lain yang relevan dengan capaian 0.75 (Tahap 4). Dua Sub Indikator

inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam Standar ini.

3.4.8. Capaian Indikator dan Sub Indikator Standar Pembiayaan

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terindentifikasi capaian

terendah Sub Indikator pada Standar Penilaian disajikan sebagaimana Gambar

3.18 dan Tabel 3.29. Pembatasan capaian terendah ini dimaksudkan untuk

menyederhanakan program – program yang menjadi prioritas dalam rangka

pemenuhan mutu.

Gambar 3.18. Capaian Indikator dan Indikator Standar Pembiayaan

Page 51: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 51

Tabel 3.29. Capaian Indikator dan Sub Indikator Terendah Standar

Pembiayaan

No Indikator Sub Indikator Capaian Sub

Indikator

Kategori

1 8.1 Sekolah

memberikan

layanan subsidi

silang

8.1.3 Melaksanakan

subsidi silang untuk

membantu siswa

kurang mampu

0.60 Belum SNP =

Tahap 2

2 8.1.1 Pembebeasan

biaya bagi siswa

tidak mampu

0.72 Belum SNP =

Tahap 3

Dari Tabel 3.29 terlihat bahwa di Standar pembiayaan menunjukkan

capaian sub indikator terendah ada pada indikator 8.1 sekolah memberikan

layanan subsidi silang terdapat pada sub indikator 8.1.1 pembebasan biaya bagi

siswa tidak mampu dengan capaian 0.72 (Tahap 3) dan 8.1.3 melaksanakan

subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu dengan capaian 0.60 (Tahap

3). Dua Sub Indikator inilah yang menjadi prioritas pemenuhan mutu dalam

Standar ini.

3.5. Rekomendasi Pemenuhan SNP Jenjang SMP Bagi Dinas Pendidikan

Kabupaten Kutai Timur

Dari hasil pengolahan data pada sub bab sebelumnya dapat di susun suatu

rekomendasi untuk memenuhi Pencapaian 8 SNP. Rekomendasi untuk Tiap

Standar disajikan pada Tabel 3.30, Tabel 3.31, Tabel 3.32, Tabel 3.33, Tabel

3.34, Tabel 3.35, Tabel 3.36, dan Tabel 3.37.

Tabel 3.30. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Kompetensi Lulusan

Sub Indikator Rekomendasi

1.2.1 Memiliki pengetahuan

faktual, prosedural, konseptual,

metakognitif

Perlu meningkatkan pengetahuan faktual,

prosedural, konseptual, metakognitif

terhadap peserta didik

1.3.1 Memiliki keterampilan

berpikir dan bertindak kreatif

Perlu meningkatkan keterampilan berpikir

dan bertindak kreatif bagi peserta didik

Page 52: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 52

Tabel 3.31. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Isi

Sub Indikator Rekomendasi

2.1.5. Perangkat pembelajaran

menyesuaikan ruang lingkup

materi pembelajaran

Perlu memastikan dan memfasiltasi satuan

pendidikan membuat Perangkat

pembelajaran yang menyesuaikan ruang

lingkup materi pembelajaran

2. 3.4. Sekolah melaksanakan

kegiatan pengembangan diri

siswa

Perlu memastikan dan memfasiltasi satuan

pendidikan melaksanakan kegiatan

pengembangan diri siswa.

Tabel 3.32. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Proses

Sub Indikator Rekomendasi

3.2.6 Pembelajaran Terpadu Perlu memastikan dan memfasilitasi setiap

satuan pendidikan melaksanakan

pembelajaran terpadu.

3.2.1 Membentuk rombongan

belajar dengan jumlah siswa

sesuai dengan ketentuan

Perlu memastikan dan memfasilitasi setiap

satuan pendidikan memiliki rombongan

belajar dengan jumlah siswa sesuai

ketentuan

3.2.12. Menerapkan metode

pembelajaran sesuai karakteristik

siswa

Perlu memastikan dan memfasilitasi setiap

satuan pendidikan Menerapkan metode

pembelajaran sesuai karakteristik siswa

Tabel 3.33. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Penilaian

Sub Indikator Rekomendasi

4.4.3 Instrumen Penilaian aspek

Keterampilan

Perlu memastikan dan memfasilitasi setiap

satuan pendidikan memiliki Instrumen

penilaian aspek keterampilan

4.4.1 Instrumen Penilaian sesuai

aspek sikap

Perlu memastikan dan memfasilitasi setiap

satuan pendidikan memiliki Instrumen

penilaian aspek sikap.

Page 53: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 53

Tabel 3.34. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar PTK

Sub Indikator Rekomendasi

5.3.3. Memiliki Kepala

Administrasi bersertifikat

Perlu memiliki Kepala Administrasi

bersertifikat

5.4.3 Memiliki Kepala Tenaga

Laboratorium bersertifikat

Perlu memiliki Tenaga Laboratorium

bersertifikat sesuai ketentuan

5.4.8 Memiliki Tenaga Laboran

berpendidikan sesuai ketentuan

Perlu memiliki Tenaga Laboran

berpendidikan sesuai ketentuan

Tabel 3.35. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Sarana Prasana

Sub Indikator Rekomendasi

6.2.5. Memiliki laboratorium

biologi sesuai standar

Perlu membangun laboratorium biologi

sesuai standar

6.2.6. Memiliki laboratorium

fisika sesuai standar

Perlu membangun laboratorium fisika

sesuai standar

6.2.8. Memiliki laboratorium

komputer sesuai standar

Perlu membangun laboratorium komputer

sesuai standar

6.2.9. Memiliki laboratorium

bahasa sesuai standar

Perlu membangun laboratorium bahasa

sesuai standar

Tabel 3.36. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Pengelolaan

Sub Indikator Rekomendasi

7.2.3 Meningkatkan dayaguna

pendidik dan tenaga kependidikan

Perlu memastikan dan memfasiltasi satuan

pendidikan untuk peningkatan dayaguna

pendidik dan tenaga kependidikan

7.2.5 Membangun kemitraan dan

melibatkan peran serta

masyarakat serta lembaga lain

yang relevan

Perlu memastikan dan memfasiltasi satuan

pendidikan untuk Membangun kemitraan

dan melibatkan peran serta masyarakat

serta lembaga lain yang relevan

Page 54: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 54

Tabel 3.37. Rekomendasi Untuk Memenuhi Standar Pembiayaan

Sub Indikator Rekomendasi

8.1.3 Melaksanakan subsidi

silang untuk membantu siswa

kurang mampu

Perlu memastikan dan memfasiltasi satuan

pendidikan untuk Melaksanakan subsidi

silang untuk membantu siswa kurang

mampu

8.1.1 Pembebasan biaya bagi

siswa tidak mampu

Perlu memastikan dan memfasiltasi satuan

pendidikan untuk Pembebasan biaya bagi

siswa tidak mampu

3.6. Rekomendasi Program dan Kegiatan Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten

Kutai Timur

Berdasarkan rekomendasi Pemenuhan SNP yang telah dibuat, alternatif

pemecahan masalah dalam rangka memenuhi Pencapaian 8 SNP dapat diusulkan

atau direkomendasikan. Usulan / Rekomendasi Program dan kegiatan untuk tiap

Standar disajikan pada Tabel 3.38.

Tabel 3.38. Rekomendasi Program dan Kegiatan Pemenuhan Capaian SNP

No SNP Rekomendasi Program Alternatif Kegiatan

1 SKL

Perlu meningkatkan

pengetahuan faktual,

prosedural, konseptual,

metakognitif terhadap

peserta didik

Peningkatan

Kompetensi

Bagi Peserta

Didik

1. Bimtek

Peningkatan

Kompetensi Guru

sebagai upaya

peningkatan

pengetahuan dan

keterampilan

peserta didik

2. Workshop

Metode

Pembelajaran

yang Efektif

3. Workshop

Penerapan Model

Pembelajaran

Proyek

Perlu meningkatkan

keterampilan berpikir

dan bertindak kreatif

bagi peserta didik

Page 55: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 55

2 ISI

Perlu memfasilitasi

satuan pendidikan

membuat Perangkat

pembelajaran yang

menyesuaikan ruang

lingkup materi

pembelajaran

Peningkatan

Kompetensi

Pendidik

Dalam

Penyusunan

Perangkat

Pembelajaran

.

1. Workshop

penyusunan

perangkat

pembelajaran

2. Supervisi

Akademik Oleh

Pengawas

3. Workshop

penyusunan

program

Ekstrakurikuler

Perlu memfasilitasi

satuan pendidikan

melaksanakan kegiatan

pengembangan diri

siswa.

3 PROSES

Perlu memastikan dan

memfasilitasi setiap

satuan pendidikan

melaksanakan

pembelajaran terpadu.

Peningkatan

Efektifitas

Belajar

Mengajar

1. Pengadaan ruang

kelas/sekolah

baru.

2. Melaksanakan

Workshop

peningkatan

kemampuan guru

dalam mengajar

3. Supervisi Oleh

Pengawas.

4. Monev

keterlaksanaan

jumlah rombel

sesuai ketentuan

5. Workshop

Pendekatan

Pembelajaran

terpadu

Perlu memastikan dan

memfasilitasi setiap

satuan pendidikan

memiliki rombongan

belajar dengan jumlah

siswa sesuai ketentuan

Perlu memastikan dan

memfasilitasi setiap

satuan pendidikan

Menerapkan metode

pembelajaran sesuai

karakteristik siswa

4 PENILAIAN

Perlu memastikan dan

memfasilitasi setiap

satuan pendidikan

memiliki Instrumen

penilaian aspek

keterampilan

Peningkatan

Evaluasi

Hasil Belajar

1. Pelatihan

penyusunan

instrumen dan

perangkat

penilaian.

2. Supervisi

Perangkat

Penilaian

Oleh Pengawas

Perlu memastikan dan

memfasilitasi setiap

satuan pendidikan

memiliki Instrumen

penilaian aspek sikap.

Page 56: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 56

5 PTK

Perlu memiliki Kepala

Administrasi

bersertifikat

Program

Pemenuhan

Tenaga

Kependidikan

1. Pelatihan bagi

tenaga

laboratorium

dan tenaga

adaministrasi

2. Mengangkat

tenaga

laboratorium yg

berpendidikan

sesuai dengan

ketentuan.

Perlu memiliki Tenaga

Laboratorium

bersertifikat sesuai

ketentuan

Perlu memiliki Tenaga

Laboran berpendidikan

sesuai ketentuan

6 SARPRAS

Perlu membangun

laboratorium biologi

sesuai standard

Pemenuhan

Kebutuhan

Sarana dan

Prasarana

1. Menganggarkan

dana untuk

membangun

laboratorium

pada setiap

satuan

pendidikan

Perlu membangun

laboratorium fisika

sesuai standard

Perlu membangun

laboratorium komputer

sesuai standard

Perlu membangun

laboratorium bahasa

sesuai standard

7 PENGELOLAAN

Perlu memastikan dan

memfasiltasi satuan

pendidikan untuk

peningkatan dayaguna

pendidik dan tenaga

kependidikan

Program

Peningkatan

Pengelolaan

Sekolah

1. Pelatihan

Pengawas dan

Kepala Sekolah

dalam mendaya

gunakan

pendidik dan

tenaga

kependidikan

2. Supervisi

Manajerial oleh

Pengawas

3. Workshop

Manajemen

Kepala Sekolah

Perlu memastikan dan

memfasiltasi satuan

pendidikan untuk

Membangun kemitraan

dan melibatkan peran

serta masyarakat serta

lembaga lain yang

relevan

Page 57: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 57

8 PEMBIAYAAN

Perlu memastikan dan

memfasiltasi satuan

pendidikan untuk

Melaksanakan subsidi

silang untuk membantu

siswa kurang mampu

Program

Peningkatan

Efektifitas

Pembiayaan

1. Kebijakan yang

mendukung

siswa tidak

mampu dan

subsidi silang

2. Monev

keterlaksanaan

penggunaan dana

sesuai aturan

Perlu memastikan dan

memfasiltasi satuan

pendidikan untuk

Pembebasan biaya bagi

siswa tidak mampu

Page 58: Pemetaan Mutu Pendidikan Page 1 - lpmpkaltim.kemdikbud.go.idlpmpkaltim.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Analisis-Peta-Mutu-Kutim.pdf · Tahun 2013 Tentang Standar Proses

Pemetaan Mutu Pendidikan Page 58

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Pemetaan mutu merupakan langkah awal pelaksanaan penjaminan mutu.

2. Hasil Pengumpulan data mutu diolah untuk mendapatkan peta mutu dalam

satu wilayah Provinsi dan Kabupaten / Kota.

3. Berdasarkan Peta Mutu dapat diidentifikasi posisi capaian mutu dari suatu

wilayah.

4. Berdasarkan Peta Mutu yang dihasilkan, terlihat bahwa pencapaian 8 Standar

Nasional Pendidikan di Wilayah Kalimantan Timur baik Provinsi maupun

Kabupaten / Kota belum terpenuhi.

5. Melalui peta mutu dapat pula diidentifikasi masalah-masalah yang

menghambat pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan.

6. Hambatan – hambatan dalam pencapaian mutu harus diatasi dengan

memunculkan prioritas rekomendasi pemenuhan Mutu

7. Rekomendasi Pemenuhan Mutu merupakan dasar dalam membuat Program

pemenuhan mutu

4.2. Saran

Agar Penyusunan peta Mutu dapat berjalan dengan semestinya maka

diperlukan saran perbaikan sebagai berikut:

1. Hendaknya LPMP dapat menyiapkan strategi yang tepat terkait proses

pengumpulan Data, antara lain terkait; anggaran, tim Fasda di daerah, tim

pengumpul data, tahapan kegiatan Penyusunan Peta Mutu.

2. Hendaknya Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten / Kota dapat

menyiapkan program yang tepat atas rekomendasi yang diberikan dalam

laporan ini.