PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks...

230
PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERTAMA KASUS: EDEN PARAMA USIA DUA TAHUN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh: Florentina Fibrianingtyas NIM: 121224009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks...

Page 1: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA

INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERTAMA KASUS: EDEN

PARAMA USIA DUA TAHUN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Florentina Fibrianingtyas

NIM: 121224009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

i

PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA

INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERTAMA KASUS: EDEN

PARAMA USIA DUA TAHUN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Florentina Fibrianingtyas

NIM: 121224009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

ii

SKRIPSI

PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA

INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERTAMA KASUS: EDEN

PARAMA USIA DUA TAHUN

Oleh:

Florentina Fibrianingtyas

NIM: 121224009

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

Dr. B. Widharyanto, M.Pd. Tanggal, 24 Juli 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

iii

SKRIPSI

PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA

INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERTAMA KASUS: EDEN

PARAMA USIA DUA TAHUN

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Florentina Fibrianingtyas

NIM: 121224009

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 7 Agustus 2017

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Tim Penguji

Nama lengkap Tanda Tangan

Ketua : Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. ........................

Sekretaris : Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. ........................

Anggota 1 : Dr. B. Widharyanto, M.Pd. ........................

Anggota 2 : Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. ........................

Anggota 3 : Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. ........................

Yogyakarta, 7 Agustus 2017

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan

Rohandi, Ph.D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

1. Tuhan yang Maha Esa yang senantiasa memberi berkat-Nya.

2. Bapak Ignatius sumidi dan Ibu Cicilia Sutini (alm) yang tak pernah lelah

berjuang memberi dorongan moral maupun finansial sampai saat ini dengan

penuh cinta kasih.

3. Kakakku Agustina Eri Susanti yang selalu memberi semangat dan doa.

4. Kekasihku Bonaventura Sukma Hanggara Putra yang selalu memberi

dukungan, semangat, serta doa.

5. Para sahabatku yang saling memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

v

MOTO

Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi

cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata.

(WS Rendra)

Ancaman terbesar bagi keberhasilan hidup kita bukan berasal dari

menggantungkan cita-cita setinggi langit hingga tak mampu mencapainya secara

penuh;namun berasal dari pematokan cita-cita terlalu datar hingga mudah

mencapainya.

(Michelangelo)

Sebesar apa sukses Anda diukur dari seberapa kuat keinginan Anda, seberapa

besar mimpi-mimpi Anda, bagaimana pula Anda mampu mengatasi kekecewaan

dalam hidup Anda.

(Robert T Kiyosaki)

Kecerdasan bukan untuk membuat semua hal tanpa kesalahan, namun untuk

mempercepat amatan bagaimana membuatnya menjadi bagus.

(Bertolt Brecht)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Juli 2017

Penulis

Florentina Fibrianingtyas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

vii

LEMBAR PERSYARATAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:

Nama : Florentina Fibrianingtyas

Nomor Induk Mahasiswa : 121224009

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA

INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERTAMA: KASUS EDEN

PARAMA USIA DUA TAHUN

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya maupun royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 24 Juli 2017

Yang menyatakan,

Florentina Fibrianingtyas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

viii

ABSTRAK

Fibrianingtyas, Florentina. 2017. Pemerolehan Afiks dan Jenis Kata Bahasa

Indonesia sebagai Bahasa Pertama Kasus: Eden Parama Usia Dua

Tahun. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.

Penelitian ini membahas pemerolehan afiks dan jenis kata Bahasa

Indonesia sebagai bahasa pertama pada kasus Eden anak usia dua tahun. Tujuan

penelitian ini adalah afiks dan jenis kata apa sajakah yang sudah dikuasai Eden

usia dua tahun. Teori tentang afiks dalam penelitian ini menggunakan teori

Morfologi suatu Tinjauan Deskriptif oleh Prof. Drs. M. Ramlan (2012). Jenis kata

dalam penelitian ini menggunakan teori Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia

edisi ketiga oleh Hasan Alwi, dkk (2010).

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber

data penelitian ini adalah tuturan Eden anak usia dua tahun. Data penelitian ini

berupa penggunaan kata berafiks dan penggunaan jenis kata.

Hasil penelitian ini sebagai berikut. Pertama, afiks yang sudah dikuasai

oleh Eden dalam usia dua tahun adalah prefiks, sufiks, dan simulfiks. Prefiks yang

dihasilkan meliputi: ter–, ber–, me–, pe–, di–, dan per–. Sufiks yang dihasilkan

meliputi: –i, –kan, dan –an. Simulfiks yang dihasilkan adalah ke–an. Kedua, jenis

kata yang sudah dikuasai Eden dalam usia dua tahun adalah nomina (kata benda),

verba (kata kerja), adjektiva (kata sifat), adverbia (kata keterangan), numeralia

(kata bilangan), konjungtor (kata sambung), pronomina (kata ganti), preposisi

(kata depan), dan interjeksi (kata seru). Verba (kata kerja) meliputi: verba asal dan

turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi: adjektiva dasar. Adverbia (kata

keterangan) meliputi: adverbia tunggal. Nomina (kata benda) meliputi: nomina

dasar dan nomina turunan. Pronomina (kata ganti) meliputi: ponomina penanya

dan pronomina pesona, dan penunjuk. Numeralia (kata bilangan) meliputi:

numeralia pokok. Preposisi (kata depan) meliputi: preposisi kata dasar.

Konjungtor (kata sambung) meliputi: konjungtor subordinatif. Interjeksi (kata

seru) meliputi: interjeksi keheranan dan interjeksi ajakan.

Implikasi dari hasil penelitian pemerolehan kata afiks dan jenis kata adalah

merujuk pada aktivitas yang dilakukan anak dalam menghasilkan bahasa secara

alami, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi orang tua untuk lebih

memperhatikan anaknya dalam perkembangan bahasanya. Saran penelitian ini

adalah pertama, peneliti lain dapat mengembangkan penelitian mengenai

pemerolehan bahasa anak dalam pembahasan kata yang berbeda. Kedua,orang tua

sebaiknya lebih memperhatikan perkembangan pemerolehan bahasa dan

perkembangan kosa kata yang dihasilkan supaya terstruktur dengan baik dan

benar. Ketiga, pemerolehan bahasa pertama menjadi pedoman bagi pendidik

dalam pembelajaran di sekolah. Bahasa pertama yang digunakan akan

mempengaruhi kemampuan belajar dan penguasaan kosa kata anak.

Kata kunci: Pemerolehan, Bahasa Pertama, dan Kata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

ix

ABSTRACT

Fibrianingtyas, Florentina. 2017. The acquisition Affixes and Types of Word of

Indonesian Language as the First Language of the Case: Eden Parama

Age of TwoYears. Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.

The research discussed the acquisition of affixes and word types of

Indonesian Language as the first language in the case of Eden of the child two

years of age. The purpose of the research was to affixes and types of word what

are already controlled by Eden, two years old child. The theory about affixes in

the research used the theory of The morphology of a Descriptive overview by Prof.

Drs. M. Ramlan (2012). The word types in the research used the theory of

Standard Grammar of Indonesian Language third edition by Hasan Alwi, dkk

(2010).

The research is included in descriptive research qualitative. The data

source of the research is speech of Eden, two years old child. The research data is

in the form of the used of the word affixes and the use of the word types.

The results of the research as followed. First, affixes that are already

mastered by Eden in two years is prefix, suffix, and simulfiks. The prefixes that

are produced includes: ter–, ber–, me–, pe–, di–, and per–. The suffixes that are

produced includes: –i, –kan, and –an. The simulfiks that is produced is ke–an.

Second, the types of word that is already control of Eden in two year are: nominal

(noun), verb, adjective, adverb, numeralia, konjungtor, pronomina, preposition,

and interjection. Verb includes origin and derivative. Adjective includes the

adjective base. Adverb includes the adverb single. Noun includes the noun base

and the noun derivative. Pronomina includes life questioner and refers to people.

Numeralia includes the numeralia base. Preposition includes the preposition word

base. Konjungtor includes the konjungtor subordinative. Interjection includes the

interjection astonishment and interjection solicitation.

The implication results of the research acquisition word affixes and word

types refers to the activities that children do in produce natural language, are

expected to contribute for the parents to pay more attention to her child in his

language development. Suggestions of the research are: first, other researchers can

develop research on the language acquisition of children in the discussion of the

different words. Second, parents should pay more attention to the development of

language acquisition and the development of vocabulary that is produced to be

structured properly. Third, the first language acquisition becomes guidelines for

educators in teaching and learning in the school. The using of the first language

will affect the learning ability and mastery of the vocabulary of the child.

Keyword: The acquisition, first language, and word.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

sehingga dengan berkat dan penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul Pemerolehan Kata Afiks dan Jenis Kata Bahasa Indonesia sebagai

Bahasa Pertama Kasus: Eden Parama Usia Dua Tahun ini dengan baik.

Sebagaimana disyaratkan dalam Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa

Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),

Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, penyelesaian skripsi ini guna

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.

Kelancaran dan keberhasilan proses pelaksanaan dan penyusunan skripsi

ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai

pihak. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma.

3. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan perhatian

dan kesabaran, membimbing, memotivasi, dan memberi berbagai masukan

yang sangat berharga bagi penulis mulai dari awal hingga akhirnya penulis

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang

dengan penuh dedikasi mendidik, membimbing, memberikan dukungan,

bantuan, dan arahan yang sangat bermanfaat bagi penulis dari awal kuliah

sampai selesai.

5. Bapak Robertus Marsidiq sebagai karyawan sekretariat PBSI yang selalu

sabar memberikan pelayanan dan membantu kelancaran penulis dalam

menyelesaikan kuliah di PBSI sampai penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

xi

6. Kedua orang tua, Bapak Ignatius Sumidi dan Ibu Cicilia Sutini (alm) yang

telah memberi cinta, doa, dan dukungan baik secara moral maupun material

bagi penulis selama menjalani masa kuliah sampai selesai ini.

7. Kakakku, Agustina Eri Susanti yang sudah memberikan dukungan, doa, dan

perhatian dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Maria Magdalena Damar Isti Nugraheni, Ana Afriyanti, Erichlina Susilawati,

Nur Putri Indah, Fandi Riwanto, Yohana Vita Desiani, Yonatan, Daniel

Bramantyo Adiyudho dan terkhusus untuk Bonaventura Sukma Hanggara

Putra yang selalu memberikan doa, semangat, dan perhatian kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI)

angkatan 2012 yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas

dinamika belajar yang pernah kita lalui mulai dari awal perkuliahan sampai

penulis selesai menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa ada banyak pihak lainnya yang dengan berbagai

cara telah membantu dan mendukung penulis dalam keseluruhan proses

pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini. Tanpa mengurangi rasa

hormat kepada berbagai pihak tersebut yang namanya tidak sempat disebutkan

satu per satu di dalam tulisan ini, sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, segala bentuk kritik, saran, dan sumbangan ide yang membangun

dapat disampaikan kepada penulis demi peyempurnaan tulisan ini. Semoga karya

ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi referensi bagi

siapa pun yang mempunyai minat pada bidang kebahasaan.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTO ...................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........ vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

E. Batasan Istilah ...................................................................................... 6

F. Ruang Lingkup Penelitian …………………………………………….7

G. Sistematika Penyajian .......................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 9

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan...................................................... 9

B. Landasan Teori ..................................................................................... 10

1. Pemerolehan Bahasa Pertama ..................................................... 10

2. Pemerolehan Kata Bahasa Indonesia .......................................... 15

a. Afiks ………………………………………………………… 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

xiii

b. Jenis Kata …………………………………………………… 22

3. Kerangka Berpikir …………………………………………….. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 37

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 37

B. Subjek Penelitian................................................................................ 38

C. Instrumen Penelitian .......................................................................... 39

D. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 40

E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 42

F. Triangulasi .......................................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 44

A. Deskripsi Data.................................................................................... 44

1. Penggunaan Afiks ......................................................................... 45

2. Penggunaan Jenis Kata .................................................................. 48

B. Analisis Data ..................................................................................... 53

1.Afiks ............................................................................................... 53

a. Prefiks ......................................................................................... 53

b. Infiks ......................................................................................... 64

c. Sufiks ......................................................................................... 64

d. Simulfiks ................................................................................... 70

2. Jenis Kata ...................................................................................... 71

a. Nomina (Kata Benda) ................................................................. 72

b. Verba (Kata Kerja) ..................................................................... 73

c. Adjektiva (Kata Sifat) ................................................................ 75

d. Adverbia (Kata Keterangan) ...................................................... 76

e. Numeralia (Kata Bilangan) ........................................................ 78

f. Konjungtor (Kata Sambung) ....................................................... 79

g. Pronomina (Kata Ganti) ............................................................. 80

h. Preposisi (Kata Depan) .............................................................. 82

i. Interjeksi (Kata Seru) ................................................................. 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

xiv

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 84

1. Afiks .............................................................................................. 84

2. Jenis Kata ...................................................................................... 87

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 90

A. Kesimpulan ........................................................................................ 90

B. Implikasi Hasil Penelitian .................................................................. 91

C. Saran................................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 94

LAMPIRAN

BIOGRAFI PENULIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Contoh Morfem Terikat dan Morfem Berafiks ................................... 17

Tabel 2 Macam-macam Afiks .......................................................................... 18

Tabel 3 Kode Data Tuturan .............................................................................. 40

Tabel 4 Jumlah Penggunaan Afiks ................................................................... 45

Tabel 5 Jumlah Penggunaan Jenis kata ............................................................ 48

Tabel 6 Afiks yang Dikuasai dan Belum Dikuasai .......................................... 85

Tabel 7 Jenis Kata yang Dikuasai dan Belum Dikuasai .................................. 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Tuturan ................................................................................. 95

Lampiran 2 Hasil Triangulasi........................................................................... 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan alat utama dalam membangun relasi manusia sebagai

wujud dari komunikasi. Bahasa membuat manusia dapat melakukan berbagai

aktivitas dengan mudah. Namun, pada umumnya pengguna bahasa tidak

menyadari bahwa menguasai bahasa bukan hal yang mudah. Dardjowidjojo

(2005:16) bahasa merupakan suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai

oleh anggota suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar

sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama. Fungsi

bahasa adalah alat interaksi sosial, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran,

gagasan, konsep atau juga perasaan (Chaer, 2009: 33). Dalam hal ini, Wardhaugh

(1972 dalam Chaer, 2009: 33) seorang pakar sosiolinguistik juga mengatakan

bahwa fungsi bahasa adalah alat komunikasi manusia, baik lisan maupun tulisan.

Oleh karena itu, bahasa merupakan identitas baik individu maupun kelompok.

Bahasa pada umumnya sudah melekat pada diri seseorang yang dimulai sejak

bayi. Seorang bayi sudah mulai berbahasa meski tidak dapat dipahami oleh orang

dewasa. Chomsky (1959 dalam Chaer, 2009:108) mengatakan bahwa otak

manusia dipersiapkan secara genetik untuk berbahasa. Manusia telah dilengkapi

dengan struktur bahasa universal dan apa yang disebut language acquisition

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

2

device (LAD). Selain itu, Chomsky juga berpendapat bahwa tidak mungkin

seorang anak mampu menguasai bahasa ibunya dengan mudah yaitu tanpa diajar

dan begitu cepat dengan masukan yang sedikit tanpa adanya sturktur universal dan

LAD itu dalam otak secara genetik. Dalam proses pemerolehan bahasa, tugas

anak-anak dengan LAD yaitu menentukan bahasa masyarakat manakah masukan

kalimat-kalimat yang didengarnya itu akan dimasukkan. Struktur awal atau

sekema nurani yang dimilikinya semakin diperkaya setelah bertemu dengan

masukan dari bahasa masyarakatnya (bahasa ibunya) dan anak-anak membentuk

teori tata bahasanya berdasarkan itu.

Proses penguasaan bahasa dapat dipelajari melalui pemerolehan dan

belajar berbahasa. Dardjowidjojo (2005: 225) mengatakan pemerolehan dipakai

untuk padanan istilah Inggris acquisition, yaitu proses penguasaan bahasa yang

dilakukan oleh anak secara natural pada waktu dia belajar bahasa ibunya (native

language). Dalam pengertian ini proses merupakan padanan dari istilah Inggris

learning. Proses itu dilakukan dalam tatanan yang formal, yaitu belajar di kelas

dan diajar oleh seorang guru. Dengan demikian, proses dari anak yang belajar

menguasai bahasa ibunya adalah pemerolehan, sedangkan proses dari orang yang

belajar di kelas adalah pembelajaran.

Ada pendapat bahwa bayi sejak lahir sampai usia sekitar satu tahun

dianggap belum punya bahasa atau belum berbahasa (Kaswanti 1989 via chaer,

2009:225). Meski dikatakan belum mempunyai bahasa, sebenarnya bayi tersebut

sudah mulai berkomunikasi. Bayi menangis merupakan salah satu cara

berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini pemerolehan bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

3

dapat dibagi menjadi dua yaitu bahasa pertama (B1) dan bahasa kedua (B2).

Bahasa pertama (B1) biasanya dipelajari secara tidak langsung atau tanpa sadar,

sedangkan bahasa kedua (B2) dipelajari secara langsung dan dengan penuh

kesadaran. Pemerolehan bahasa ibu pada zaman sekarang berkembang sangat

cepat dan beragam. Selain itu banyak konsep mengenai bahasa yang semakin

banyak dan universal.

Pemerolehan bahasa anak dewasa ini dapat dijadikan pedoman penting

bagi guru dalam pembelajaran di sekolah. Seluk-beluk bahasa yang digunakan

anak akan mempengaruhi kemampuan belajar bahasa anak dan proses

pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, guru dapat belajar dan mengambil

langkah yang tepat dalam proses pembelajaran, supaya materi yang disampaikan

dapat dipahami oleh anak dengan baik. Selain itu, penggunaan bahasa pertama

juga memudahkan anak dalam belajar berinteraksi dengan sesama dan lingkungan

sekitarnya.

Dalam penelitian ini, peneliti memusatkan perhatian pada pemerolehan

bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama khususnya tentang pemerolehan afiks

dan jenis kata dengan subjek yang bernama Eden Parama. Eden merupakan salah

satu anak laki-laki di Indonesia yang masih berusia dua tahun. Eden lahir di

Klaten pada tanggal 28 April 2013. Eden merupakan anak pertama dari Ibu

Agustina Eri dan Bapak Anton. Bapak Eden berasal dari klaten dan Ibunya berasal

dari Wonogiri. Kedua orang tua Eden aktif berkomunikasi dengan bahasa Jawa

dan bahasa Indonesia. Dalam keseharian orang tua Eden bekerja sebagai guru

salah satu sekolah swasta di Klaten. Eden tumbuh menjadi anak yang cerdas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

4

lincah, aktif, dan berusaha untuk berkomunikasi dengan orang-orang lingkungan

sekitarnya dengan sebaik mungkin meskipun ucapan yang diucapkan belum

sejelas dan selancar orang dewasa pada umumnya. Dalam usaha untuk

berkomunikasi, Eden menggunakan bahasa Indonesia untuk menyampaikan

idenya. Eden dapat berbahasa Indonesia karena dari awal sudah diajarkan

menggunakan bahasa Indonesia. Eden belajar bahasa melalui peniruan ucapan

kedua orang tua dan lingkungannya. Selain itu, Eden belajar berbahasa melalui

media sosial seperti film, musik, video di youtube dan media cetak seperti buku

cerita bergambar, dan buku mewarnai.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti memfokuskan penelitian pada

pemerolehan kata bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama pada anak yang

bernama Eden. Pemerolehan kata itu menarik peneliti untuk mengetahui lebih

dalam sejauh mana perkembangan bahasa tentang afiks dan jenis kata Bahasa

Indonesia yang sudah dikuasai oleh Eden anak usia dua tahun.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti menentukan dua

rumusan yang akan diteliti sebagai berikut ini.

1) Afiks Bahasa Indonesia apa sajakah yang sudah dikuasai oleh Eden pada usia

dua tahun?

2) Jenis kata apa sajakah yang sudah dikuasai Eden pada usia dua tahun?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

5

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah disampaikan di atas, maka

terdapat dua tujuan dari penelitian yaitu:

1) Mendeskripsikan pemerolehan afiks oleh Eden anak usia dua tahun.

2) Mendeskripsikan pemerolehan jenis kata oleh Eden anak usia dua tahun.

C. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1) Manfaat Teoritis

a. Bagi perkembangan teori mengenai pemerolehan bahasa khususnya

perkembangan bahasa dalam kajian psikolinguistik.

b. Bagi ilmu mengenai perkembangan pemerolehan bahasa supaya lebih

beragam dan lebih terpadu.

2) Manfaat Praktis

a. Bagi orang tua supaya lebih memperhatikan dan membimbing anak dalam

belajar dan mengasah kemampuan berbahasa anak-anak mereka dengan

lebih baik dan tentu disesuaikan dengan perkembangan fisik dan tingkat

usia.

b. Bagi peneliti supaya dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai sarana

dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman khususnya

perkembangan pemerolehan bahasa anak di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

6

c. Bagi pembaca supaya penelitian ini dapat di manfaatkan secara benar

dalam menggali pengetahuan dan salah satu sumber belajar.

D. Batasan Istilah

Di bawah ini merupakan batasan istilah yang digunakan dalam penelitian

ini:

1) Bahasa Pertama

Bahasa pertama adalah anak belum mengenal bahasa dan pertama kali

berkomunikasi secara alami melalui orang terdekat (ibunya). Namun, pada

umumnya bahasa anak akan terus berkembang secara kompleks. Pada usia

tertentu anak akan semakin mudah menguasai bahasa ibu seiring dengan

perkembangan otaknya.

2) Pemerolehan Kata Bahasa Indonesia

Pemerolehan kata bahasa Indonesia adalah kata yang meliputi: kata

berafiks dan jenis kata. Kata berafiks terdiri dari prefiks, infiks, sufiks, konfiks,

simulfiks. Jenis kata terdiri dari verba (kata kerja), adjektiva (kata sifat), Adverbia

(kata keterangan), nomina (kata benda), pronominal (kata ganti), numeralia (kata

bilangan), dan kata tugas yang terdiri dari preposisi (kata depan), konjungtor (kata

sambung), interjeksi (kata seru), artikula (kata sandang), dan pertikel penegas.

Pemerolehan kata bahasa Indonesia ini akan diketahui melalui ujaran-ujaran anak

dalam aktivitas sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

7

E. Ruang Lingkup Penelitian

Anak akan belajar bahasa pertamanya ketika anak belum mengenal dan

belajar bahasa apapun dan baru pertama kali belajar bahasa. Anak akan terus

belajar bahasa pertamanya melalui orang di sekitarnya dan akan tetap belajar

sampai menginjak dewasa.

Anak akan banyak bertanya kepada orangtuanya mengenai hal-hal

disekitarnya. Kemudian anak menirukan ucapan atau kata-kata orangtuanya dan

lambat laun kata-kata tersebut akan bertambah banyak dan beragam maknanya.

Penelitian ini, menekankan pada pemerolehan kata berdasarkan kata berafiks dan

jenis kata. Peneliti membatasi penelitian ini pada kasus Eden usia dua tahun lebih

sepuluh bulan sampai usia dua tahun lebih sebelas bulan pada tahun 2016.

F. Sistematika Penyajian

Dalam mendapatkan gambaran yang jelas mengenai penelitian ini, maka

dibuat sistematika sebagai berikut. Bab I berisi mengenai pendahuluan. Dalam

bab ini diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, batasan istilah, ruang lingkup penelitian, dan sistematika

penyajian.

Bab II berisi mengenai landasan teori. Dalam bab ini diuraikan mengenai

tinjauan terhadap penelitian terdahulu yang relevan dan landasan teori. Landasan

teori berisi mengenai konsep pemerolehan bahasa yang terdiri dari dua tahap yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

8

BI dan B2, perkembangan pemerolehan kata bahasa Indonesia berdasarkan kata

berafiks dan jenis kata.

Bab III berisi mengenai metodologi penelitian. Dalam bab ini diuraikan

mengenai jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data, dan triangulasi.

Bab IV berisi mengenai hasil analisis dan pembahasan. Dalam bab ini

diuraikan mengenai deskripsi data pemerolehan kata berdasarkan afiks dan jenis

kata pada subjek Eden, analisis data, dan perbandingan hasil penelitian.

Bab V berisi mengenai penutup. Dalam bab ini diuraikan kesimpulan dari

penemuan penelitian, implikasi penemuan bagi pembelajaran bahasa Indonesia

dan saran-saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian mengenai pemerolehan bahasa anak pernah dilakukan oleh

beberapa orang, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Dardjowidjojo (2000),

Desma (2008), dan Eka (2013). Dardjowidjojo mendeskripsikan penelitiannya

berdasarkan perkembangan bahasa dan proses manusia memproduksi ujaran.

Subjek penelitiannya yaitu Echa ketika berumur dua tahun. Dalam penelitiannya

Soenjono memaparkan bahwa Echa sudah mempunyai kemampuan berbahasa

yang baik khususnya di bidang sintaksis. Dalam bidang sintaksis Echa sudah

mampu menguasai kalimat pasif dan menyatakan bentuk negatif.

Penelitian yang dilakukan oleh Desma (2008) mengenai pemerolehan bahasa

Indonesia sebagai bahasa pertama. Subjek penelitiannya adalah anak yang

bernama Raka dan berusia dua tahun. Penelitian tersebut ditulis dalam skripsi

yang berjudul Pemerolehan Sintaksis Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pertama:

Kasus Raka Anak Usia Dua Tahun. Dalam penelitian ini Desma (2008)

memaparkan pemerolehan sintaksis bahasa Indonesia yang dihasilkan oleh anak

yang bernama Raka. Dalam penelitian ini mengkaji bahwa anak yang bernama

Raka sudah dapat menguasai klausa, kosa kata, dan kalimat. Dalam hal ini, orang

tua Raka mempunyai peran yang sangat besar dalam perkembangan bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

10

anaknya. Relasi orang tua dengan anak sangat penting dalam proses berbahasa

anak. Tanpa relasi dengan orang tua, perkembangan bahasa anak tidak akan

berjalan dengan baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Eka (2013) mengenai pemerolehan kata

bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama. Subjek penelitiannya adalah anak yang

bernama Kukuh dan berusia lima tahun. Penelitian ini ditulis dalam skripsi yang

berjudul Pemerolehan Kata Ulang Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pertama

Pada Kasus Kukuh Arya Renanto Anak Umur Lima Tahun. Dalam penelitian ini

mengkaji bahwa anak yang bernama Kukuh sudah dapat menguasai kata ulang.

Dalam hal ini, peran orang tua dan lingkungan tempat Kukuh bersosialisasi sangat

berperan besar dalam perkembangan pemerolehan bahasa.

Penelitian yang dilakukan oleh Dardjowidjojo (2002), Desma (2008), dan

Eka (2013) dianggap relevan karena terdapat kesamaan yaitu pemerolehan bahasa

anak sebagai bahasa pertama. Hal ini, menjadi acuan bagi peneliti sebagai dasar

untuk melakukan penelitian dengan memfokuskan pada pemerolehan bahasa anak

dalam bidang Morfologi dan Sintaksis.

A. Landasan Teori

1. Pemerolehan Bahasa Pertama

Ngalimun dan Noor Alfulaila (2014:83) mengemukakan bahwa proses

anak mulai berkomunikasi dengan lingkungannya secara verbal disebut dengan

pemerolehan bahasa anak. Pemerolehan bahasa pertama (B 1) anak terjadi bila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

11

anak yang sejak semula tanpa bahasa kini telah memperoleh satu bahasa. Pada

masa pemerolahan bahasa anak, anak lebih mengarah pada fungsi komunikasi

daripada bentuk bahasanya. Pemerolehan bahasa anak-anak dapat dikatakan

mempunyai ciri kesinambungan, memiliki suatu rangkaian kesatuan, yang

bergerak dari ucapan satu kata sederhana menuju gabungan kata yang lebih rumit.

Dalam pengertian ini, pemerolehan bahasa pertama sangat erat hubungannya

dengan perkembangan kognitif yakni pertama, jika anak dapat menghasilkan

ucapan-ucapan yang berdasar pada tata bahasa yang teratur rapi, tidaklah secara

otomatis mengimplikasikan bahwa anak telah menguasai bahasa yang

bersangkutan dengan baik. Kedua, pembicara harus memperoleh “kategori-

kategori kognitif ” yang mendasari berbagai makna ekspresif bahasa-bahasa

alamiah, seperti kata, ruang, modalitas, kausalitas, dan sebagainya.

Dardjowidjojo (2005: 167) mengatakan bahwa ada dua proses yang terjadi

ketika seorang anak sedang memperoleh bahasa pertamanya, yaitu proses

kompetensi dan proses performansi. Kedua proses ini merupakan dua proses yang

berlainan. Kompetensi adalah proses penguasaan tata bahasa yang berlangsung

secara tidak sadar. Proses kompetensi menjadi syarat untk terjadinya proses

performansi yang terdiri dari dua proses yaitu proses pemahaman dan proses

penerbitan atau proses menghasilkan kalimat-kalimat. Proses pemahaman

melibatkan kemampuan mengamati atau kemampuan mempersepsi kalimat-

kalimat yang didengar. Sedangkan penerbitan melibatkan kemampuan

mengeluarkan atau menerbitkan kalimat-kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

12

a. Tahap Pemerolehan Bahasa Pertama

Meskipun dengan landasan filosofis yang berbeda-beda, pada umumnya

banyak ahli berpandangan bahwa anak dimanapun juga memperoleh bahasa

ibunya dengan mamakai strategi yang sama. Kesamaan ini tidak hanya dilandasi

oleh biologi dan neurologi manusia yang sama tetapi juga oleh pandangan

mentalistik yang menyatakan bahwa anak telah dibekali dengan bekal kodrati

pada saat dilahirkan. Selain itu, dalam bahasa juga terdapat konsep universal

sehingga anak secara mental telah mengetahui kodrat-kodrat yang universal ini.

Jadi bahasa mana dan wujudnya seperti apa ditentukan oleh input dari sekitarnya

(Dardjowidjojo 2005:243). Tahap pemerolehan bahasa sebagai berikut.

(1) Cooing atau Dekutan

Dardjowidjojo (2005:244) mengatakan Pada umur sekitar 6 minggu anak

mulai mengeluarkan bunyi-bunyi yang mirip dengan bunyi konsonan atau vokal.

Bunyi-bunyi ini belum dapat dipastikan bentuknya karena memang belum

terdengar dengan jelas. Jadi anak mendekutkan bermacam-macam bunyi yang

belum jelas identitasnya.

(2) Celotehan

Dardjowidjojo (2005: 244) menyebutkan bahwa tahap celotehan terjadi

sekitar umur 6 bulan. Dalam hal ini anak mulai mencampur konsonan dengan

vokal sehingga membentuk kata yang disebut celotehan. Celotehan yang diulang

dapat memunculkan struktur seperti papapa mamama bababa. Kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

13

konsonan dan vokal berubah dan muncul kata-kata seperti dadi, dida, tita, dita,

mama, mami.

(3) Tahap Ujaran Satu Kata Satu Frase atau Holofrastik

Dardjowidjojo (2005:245) menyatakan tahap ini berlangsung ketika anak

berusia 1 tahun 6 bulan. Ujaran-ujaran yang mengandung kata-kata tunggal

diucapkan anak untuk mengacu pada benda-benda yang dijumpai sehari-hari.

Anak sudah mengerti bahwa bunyi ujar berkaitan dengan makna dan mulai

mengucapkan kata-kata yang pertama. Tahap ini juga dinamakan satu kata

dengan satu frase atau kalimat, yang berarti bahwa satu kata yang diucapkan anak

itu merupakan satu konsep yang lengkap. Ujaran satu kata dipakai dalam kategori

sintaksis yaitu nomina, verba, adjektiva, dan mungkin juga ada adverbia. Contoh:

“Mam” (saya minta makan); “Pa” (saya mau papa di sini); “Ma” (Saya mau mama

ada di sini); “Bi" (saya mau mobil).

(4) Tahap Tahap dua kata, satu frasa

Dardjowidjojo (2005:248) menyatakan kira-kira usia 1 tahun 8 bulan,

seorang anak mulai mengucapkan ujaran-ujaran yang terdiri dari dua kata. Anak

mulai dengan dua kata yang diselingi jeda sehingga seolah-olah dua kata itu

terpisah. Dalam tahap ini anak itu menggunakan rangkaian dari ucapan satu kata

dengan intonasi seakan-akan ada dua ucapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

14

Contoh: “Ani/mam,” yang artinya: “Ani minta makan”. Kemudian, ia mulai

menggunakan “kalimat-kalimat” yang terdiri atas dua kata yang ciri-ciri hubungan

antara dua kata itu jelas ada.

(5) Ujaran Telegrafis

Dardjowidjojo (2005:247) menyatakan Tahap “ menyerupai telegram”

Apabila seorang anak sudah mampu menggunakan lebih dari dua kata maka

jumlah kata yang dipakai dapat tiga, empat bahkan lebih. Pada usia kira-kira 2

tahun, anak itu sudah mulai menguasai “kalimat-kalimat” yang lebih lengkap.

Hubungan-hubungan sintaktik (grammatical relations) sudah mulai tampak jelas,

meskipun hingga usia ini yang menjadi topik pembicaraan ialah hal-hal yang

berkenaan dengan dirinya, yakni yang ada di tempat dan terjadi pada waktu itu.

Sejumlah ahli yang meneliti bahasa anak telah mengadakan penelitian-

penelitian mengenai ucapan-ucapan anak, khususnya berapa kata yang sudah

dapat diucapkan dalam satu “kalimat”. Mereka mengatakan bahwa tahapan

pemerolehan bahasa dalam hal jumlah kata setiap ujaran tidak diukur menurut

usia anak, tetapi menurut jumlah morfem yang sudah mampu diucapkan. Ada lagi

teori bahwa seorang anak belajar dengan penguatan (reinforcement), yakni teori

yang mengatakan bahwa kalau seorang anak belajar ujaran-ujaran yang benar,

maka ia mendapat penguatan dalam bentuk pujian (bagus! Pandai!) dan kalau

ujaran-ujarannya salah, ia mendapat “penguatan negatif” (lagi, salah, tidak baik!).

pandangan ini berasumsi bahwa anak itu harus terus menerus diperbaiki

bahasanya kalau salah, dan dipuji. Yang benar ialah bahwa, seperti dikatakan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

15

atas, seorang anak membentuk aturan-aturan dan menyusun tata bahasa sendiri.

Tidak semua anak menunjukkan kemajuan-kemajuan yang sama.

2. Pemerolehan Kata Bahasa Indonesia

Dardjowidjojo (2005:225) mengemukakan bahwa pemerolehan (language

acquisition) adalah proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara

natural pada waktu dia belajar bahasa ibu. Chaer, (2009:167) mengemukakan

bahwa Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung

di dalam otak seseorang kanak-kanak ketika dia memperoleh bahasa ibunya.

Ngalimun dan Noor Alfulaila (2014:82) mengemukakan bahwa pemerolehan

bahasa (language acquisition) adalah proses manusia mendapatkan kemampuan

untuk menangkap, menghasilkan, dan menggunakan kata untuk pemahaman dan

komunikasi.

Chaer (2011:86) mengemukakan bahwa kata merupakan unsur yang paling

penting dalam bahasa. Tanpa kata mungkin tidak ada bahasa karena kata

merupakan perwujudan bahasa. Setiap kata mengandung konsep makna dan

mempunyai peran di dalam pelaksanaan bahasa. Konsep dan peran apa yang

dimiliki tergantung dari jenis atau macam-macam kata itu sendiri. Hasan Alwi

(2010:28) mengatakan bahwa kata adalah bentuk yang dapat dipotong-potong

menjadi bahasa yang lebih kecil kemudian yang dapat dipotong lagi menjadi

bentuk yang lebih kecil sampai dipotong lagi tidak mempunyai makna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

16

Keraf (1985: 21) mengatakan kata adalah suatu unit dalam bahasa yang

memiliki stabilitas intern dan mobilitas posisional, yang berarti memiliki

komposisi tertentu dan secara relatif memiliki distribusi bebas. Setidaknya ada

tiga sudut pandang yang digunakan untuk mendefinisikan kata. Pertama, dari

posisinya dalam satuan gramatikal, kata dapat dipahami sebagai satuan gramatikal

yang terdiri dari satu morfem atau lebih yang menjadi unsur langsung pembentuk

frasa atau kalimat. Kedua, dari sudut pandang bahasa lisan, kata dapat dipahami

sebagai deretan bunyi atau fonem yang mengandung arti yang diucapkan dalam

satu kecapan. Ketiga, dari sudut bahasa tulis, kata merupakan deretan huruf yang

mengandung arti yang penulisannya dalam kalimat dibatasi oleh spasi.

Chaer (2011: 25) kata terdiri atas tiga jenis yaitu morfem bebas, morfem

terikat, dan afiks. Morfem bebas/kata dasar adalah morfem yang tidak berkaitan

dengan morfem lain dan dapat langsung digunakan dalam pertuturan (morfem

dasar) contoh kata pulang ,merah, pergi dan sebagainya. Morfem terikat/kata

berimbuhan adalah morfem yang harus terlebih dahulu bergabung dengan morfem

lain untuk dapat digunakan dalam tuturan. Dalam hal ini, termasuk semua afiks

bahasa Indonesia termasuk morfem terikat contoh kata henti, juang, geletak.

Ketiga morfem tersebut, harus diberikan afiks terlebih dahulu atau digabung

dengan morfem lain supaya dapat digunakan dalam tuturan. Contoh morfem

terikat yang sudah diberikan afiks terlebih dahulu dapat dilihat pada tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

17

Tabel 1. Contoh Morfem Terikat dan Morfem Berafiks

No. Morfem Terikat Morfem Berafiks

1. Juang berjuang, pejuang, dan daya juang.

2. Henti berhenti, perhentian, dan menghentikan.

3. Geletak Tergeletak dan menggeletak.

Dalam penelitian ini, akan dibahas secara mendalam mengenai afiks dan

jenis kata Bahasa Indonesia.

a. Afiks

Masnur (2014:13) mengatakan bahwa afiks atau imbuhan adalah bentuk

(atau morfem) terikat yang dipakai untuk menurunkan kata. Afiks yang

ditempatkan di bagian muka suatu kata dasar disebut prefiks atau awalan.

Misalnya ber- dalam berjalan. Bila tempatnya di belakang kata, morfem ini

dinamakan sufiks atau akhiran. Contohnya –an pada kata pejalan. Dan bila

tempatnya di tengah kata, ia dinamakan sisipan atau infiks. Misalnya –er- dalam

gerigi atau –el- dalam geletar. Gabungan prefiks dan sufiks yang membentuk

suatu kesatuan secara serentak dinamakan konfiks. Kata berdatangan dibentuk

dari datang dan konfiks ber-an dan bukan dari berdatang dan –an atau ber- dan

datangan. Kata berhalangan dibentuk dari ber- dan halangan dan bukan ber-an dan

halang. Maka dari itu, ber-an di situ bukanlah konfiks.

Praptomo (2011:40) mengatakan bahwa afiks atau kata berimbuhan adalah

pembentukan kata jadian dengan cara melekatkan imbuhan pada bentuk dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

18

Jadi, afiks adalah bentuk dasar yang dilekati oleh kata imbuhan baik di

awal, tengah maupun akhir supaya dapat digunakan dalam tuturan. Zaenal dan

Junaiyah (2007:5) mengatakan bahwa afiks mempunyai peran yang sangat penting

sebab kehadiran imbuhan pada sebuah dasar (kata) dapat mengubah bentuk,

fungsi, kategori, dan makna dasar atau kata yang dilekatinya itu.

Ramlan (2012:57) mengatakan bahwa afiks adalah suatu satuan gramatik

terikat yang di dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan kata dan bukan

pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk

membentuk kata baru. Ramlan (2012:57) membagi afiks menjadi empat yaitu

prefiks (awalan), infiks (tengah) sufiks (akhir), dan simulfiks (terbelah). Tabel di

bawah ini merupakan afiks menurut Ramlan (2012).

Tabel 2. Macam-macam Afiks

Prefiks Infiks Sufiks Simulfiks

Me– –el– –kan Ke – an

Ber– –er– –an Pe – an

Di– –em– –i Ber – an

Ter– –wan Per – an

Pe– Se – nya

Se–

Per–

Ke–

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

19

Berikut contoh afiks.

(1) Prefiks

Ramlan (2012:60) mengatakan prefiks terletak di lajur paling depan karena

selalu melekat di depan bentuk dasar.

(a) Prefiks ber–

bertelur, bekerja, bercita-cita, berlayar, berjalan, berdua, bersedih,

bergembira, bertinju.

(b) Prefiks me–

mencair, meninju, melaut, membantu, menggambar, menulis, menggali.

(c) Prefiks di–

dipukul, dilihat, disimpan, dibeli, dilipat, ditiru, dimasak, dimakan, dibawa.

(d) Prefiks ter–

tercantik, terbuka, terpandai, terpesona, terbangun, tertawa, terkecil, tertipu,

tersimpan.

(e) Prefiks pe–

petinju, penulis, pembeli, pemalas, penakut, pelaut.

(f) Prefiks se–

Sekelas, serumah, sedesa, setempat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

20

(g) Prefiks ke–

kedua, ketua, kekasih, ketemu, kehendak.

(h) Prefiks per–

perokok, perjelas, persegi.

(2) Infiks

Ramlan (2012:60) mengatakan infiks terletak di lajur tengah karena selalu

melekat di tengah bentuk dasar.

(a) Infiks –el

telapak, telunjuk, gelembung, kelupas, geletar, geleser.

(b) Infiks –em

gemerlap, temali.

(c) Infiks –er

gerigi, seruling, geresek.

(3) Sufiks

Ramlan (2012:60) mengatakan sufiks terletak di lajur belakang karena

selalu melekat di belakang bentuk dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

21

(a) Sufiks –kan

jalankan, sewakan, bacakan, datangkan, patahkan, dengarkan.

(b) Sufiks –an

catatan, awalan, makanan, bacaan, tembakan, timbangan, sayuran, daratan,

lautan, manisan, jualan.

(c) Sufiks –i

alami, warnai, sirami, lempari, pukuli, selimuti.

(d) Sufiks –wan

hartawan, dermawan, bangsawan, rupawan, seniman, ilmuwan, wartawan.

(4) Simulfiks

Ramlan (2012:60) mengatakan afiks terpisah atau simulfiks sebagian

terletak di lajur paling depan dan sebagian terletak di lajur paling belakang bentuk

dasar.

(a) Simulfiks ke–an

kelaparan, keracunan, keadaan, kekurangan, kesempitan, keadilan,

kemanusiaan, kedudukan, kediaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

22

(b) Simulfiks ber–an

bepergian, berdatangan, berguguran, berpelukan, beralasan, berakhiran,

berpikiran.

(c) Simulfiks per–an

persetujuan, perdamaian, percakapan, perkelahian, perairan, peristirahatan.

(d) Simulfiks pe–an

Pendaftaran, pendapatan, penyelarasan.

(e) Simulfiks se–nya

sebaik-baiknya, sebesar-besarnya.

b. Jenis Kata

Kata merupakan unsur yang terpenting dalam bahasa. Setiap kata

mempunyai peran dan kosep dalam pelaksanaan bahasa dan tergantung pada jenis

atau macam-macam kata tersebut. Dalam KBBI jenis merupakan sifat, macam.

Jenis kata sama dengan kategori kata atau kelas kata atau klasifikasi kata

(misalnya kata benda, kata kerja dan sebagainya). Alwi, dkk (2010) dalam buku

Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia edisi ketiga menjelaskan secara rinci

mengenai jenis kata beserta contohnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

23

(1) Verba (Kata Kerja)

Alwi, dkk (2010:91) mengatakan bahwa verba adalah kata yang

menyatakan makna perbuatan, pekerjaan, tindakan, proses, atau keadaan. Verba

bermakna keadaan, tidak dapat diberi prefiks. Pada umumnya verba tidak dapat

bergabung dengan kata-kata yang menyatakan makna kesangatan seperti kata

agak belajar, sangat pergi, dan bekerja sekali. Contoh: Adik menggambar

monyet, Siti membeli roti di pasar, pencuri itu lari, Mereka sedang belajar di

kamar, dan sebagainya. Berikut macam verba berdasarkan bentuknya.

(a) Verba asal

Verba asal adalah verba yang dapat berdiri sendiri tanpa adanya afiks. Contoh

kata: ada,datang, mandi, tinggal, suka, tiba, turun, pergi.

(b) Verba turunan

Verba yang dibentuk melalui transposisi, pengafiksan, reduplikasi, dan

pemajemukan.

1). Dasar bebas, afiks wajib

Contoh: mendarat, melebar, mengering, membesar, berlayar, bertelur, dan

bersepeda.

2). Dasar bebas, afiks manasuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

24

Contoh: (mem)baca, (mem)beli, (meng)ambil, (men)dengar, (be)kerja, (ber)karya,

dan (ber)jalan.

3). Dasar terikat, afiks wajib

Contoh: bertemu, bersua, membelalak, menganga, mengungsi, dan berjuang.

4). Berulang

Contoh: berjalan-jalan, memukul-mukul, dan makan-makan.

5). Majemuk

Contoh: naik haji, campur tangan, cuci muka, mempertanggungjawabkan.

(2) Adjektiva (Kata Sifat)

Alwi, dkk (2010:177) mengatakan bahwa adjektiva adalah kata yang

memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh

nomina dalam kalimat adjektiva yang memberikan keterangan terhadap nomina

itu berfungsi atribut. Keterangan itu dapat mengungkapkan suatu kualitas atau

keanggotaan dalam suatu golongan. Contoh kata pemeri kualitas atau keanggotaan

dalam suatu golongan itu ialah kecil, berat, merah, bundar, gaib, dan ganda.

Contohnya seperti pada kata anak kecil, beban berat, baju merah, meja bundar,

alam gaib, pemain ganda.

Selajutnya adjektiva juga dapat berfungsi sebagai predikat dan adverbial kalimat.

Fungsi predikat dan adverbial itu dapat mengacu ke suatu keadaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

25

Contoh kata pemeri keadaan ialah mabuk, sakit, basah, baik, dan sadar. Contoh

seperti pada kata agaknya dia sudah mabuk, orang itu sakit dan tidak tertolong

lagi, bajunya basah kena hujan, ia berhasil dengan baik, hal itu dikemukakan

secara sadar.

Adjektiva juga didirikan oleh kemungkinannya menyatakan tingkat

kualitas dan tingkat bandingan acuan nomina yang diterangkannya. Perbedaan

tingkat kualitas ditegaskan dengan pemakaian kata seperti sangat dan agak di

samping adjektiva. Contoh seperti pada kata anak itu sangat kuat, agak jauh juga

rumahnya. Tingkat bandingan juga dinyatakan antara lain oleh pemakaian kata

lebih dan paling di muka adjektiva. Contoh kata seperti saya lebih senang di sini

dari pada di sana, dan anaknya yang paling besar lulus kemarin. Jadi adjektiva

atau kata sifat adalah kata yang menerangkan kata benda atau kata yang dapat

diikuti dengan kata keterangan. Berikut macam-macam adjektiva berdasarkan

bentuknya.

(a) Adjektiva Dasar

Sebagian besar adjektiva dasar merupakan bentuk yang morfofonemis, meskipun

ada yang berbentuk perulangan semu. Contoh: besar, merah, sakit, bundar, pura-

pura, sia-sia, hati-hati, tiba-tiba.

(b) Adjektiva Turunan

Contoh: gemetar, gemuruh, kemilau, gemerlap, semerbak, gemilang.

(c) Adjektiva Majemuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

26

Contoh: antarbangsa, antarkota, internasional, mahabesar, mahakuasa, baik

budi, baik hati, bebas tugas, lepas landas.

(3) Adverbia (Kata Keterangan)

Alwi, dkk (2010:203) mengatakan bahwa dalam tataran frasa, adverbia

merupakan kata yang menerangkan verba, adjektiva, atau adverbial lain.

Sementara itu, adverbia sering juga disebut kata keterangan. Kata keterangan

adalah kata yang memberi keterangan pada kata lainnya. Berikut macam adverbia.

(a) Adverbia tunggal

1. Adverbia yang berupa kata dasar. Contoh: tidak, telah, sungguh, sudah,

senantiasa, selalu, saling, sangat, niscaya, mungkin, memang, masih, kerap,

hanya, agar, bukan, boleh, belum, barangkali, amat, alangkah.

2. Adverbia yang berupa kata berafiks. Contoh: rasanya, biasanya, agaknya,

secepatnya, sesungguhnya, sebenarnya, sebaiknya, sekali, terlampau, terlalu,

terkadang.

3. Adverbia yang berupa kata ulang. Contoh: mati-matian, kecil-kecilan, habis-

habisan, diam-diam, pelan-pelan, tengah-tengah, pagi-pagi, mula-mula,

malam-malam, akhir-akhir.

(b) Adverbia Gabungan. Contoh: lagi pula, hanya saja, hampir selalu.

(4) Nomina (Kata Benda)

Alwi, dkk (2010:221) mengatakan bahwa nomina atau kata benda adalah kata

yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

27

Contohnya murid, burung, kursi, dan kemiskinan adalah nomina. Contoh nomina

yaitu seperti kata gambar, meja, rumah, malam, minggu, tahun, pisau, tongkat,

kesatria, dan hokum. Berikut macam nomina berdasarkan bentuknya.

(a) Dasar

Nomina dasar adalah nomina yang hanya terdiri atas satu morfem.

1). Nomina Dasar Umum

Contoh: gambar, meja, rumah, malam, minggu, tahun, pisau, tongkat, kesatria,

dan hukum.

2). Nomina Dasar Khusus

Contoh: adik, atas, batang, bawah, dalam, paman, muka, Pekalongan, Pontianak,

dan maret.

(b) Turunan

1). Afiksasi

Contoh: mendarat, daratan, bersatu, dan pengosongan.

2). Perulangan

Contoh: rumah-rumah, buku-buku, gunung-gunung, warna-warni, gerak-gerik,

main-mainan, dan batu-batuan.

3). Pemajemukan

Contoh: suka duka, ganti rugi, uang muka, tata tertib, peran serta, dan tata kota.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

28

(5) Pronomina (Kata Ganti)

Alwi, dkk (2010:255) mengatakan bahwa pronomina atau kata ganti

adalah kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina yang lain dan berfungsi

untuk menggantikan orang, benda, atau sesuatu yang dibendakan. Nomina

perawat dapat diacu dengan pronomina dia atau ia. Bentuk –nya pada meja itu

kakinya tiga, mengacu ke kata meja. Jika dilihat dari segi fungsinya dapat

dikatakan bahwa pronominal menduduki posisi yang umumnya diduduki oleh

nomina, seperti subjek, objek, predikat dan dalam macam kalimat tertentu.

Pronomina merupakan acuan yang dapat berpindah-pindah karena bergatung

kepada siapa yang menjadi pembicara, siapa yang menjadi pendengar, atau apa

yang dibicarakan. Pronomina terdiri dari:

(a) Pronomina pesona merupakan pronomina yang mengacu pada orang.

1). Pronomina Pesona Pertama (Kata Ganti Orang Pertama)

1). a. Pronomina orang pertama tunggal. Contoh: aku, saya, daku, ku,

1). b. Pronomina orang pertama jamak. Contoh: kami dan kita.

2). Pronomina Pesona Kedua (Kata Ganti Orang Kedua)

2). a. Pronomina orang kedua tunggal. Contoh: kamu, anda, engkau, kau-,

-mu, dikau.

2). b. Pronomina orang kedua jamak. Contoh: kalian, sekalian, dan kamu.

3). Pronomina Pesona Ketiga (Kata Ganti Orang Ketiga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

29

3). a. Pronomina orang ketiga tunggal. Contoh: ia, dia, beliau, -nya.

3). b. Pronomina orang ketiga jamak. Contoh: mereka.

(b) Pronomina Penunjuk (Demonstrative) adalah kata yang dipakai untuk

menunjuk atau menandai orang atau benda secara khusus.

1). Pronomina demonstrative umum. Contoh: itu dan ini.

2). Pronomina demonstratif tempat. Contoh: sini, situ, sana, di sini, dari situ,

dari sana, ke sini, yaitu, yakni, di sana.

3). Pronomina demonstrative ikhwal. Contoh: begini, begitu, berikut, sekalian,

sedemikian, sebegitu.

(c) Pronomina Penanya adalah kata yang digunakan untuk menanyakan sesuatu.

1). Pronomina penanya benda atau orang. Contoh: apa, siapa, mana, yang

mana.

2). Pronomina penanya waktu. Contoh: kapan, bilamana, apabila.

3). Pronomina penanya tempat. Contoh: di mana, dari mana, ke mana.

4). Pronomina penanya keadaan. Contoh: mengapa, bagaimana.

5). Pronomina penanya jumlah. Contoh: berapa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

30

(6) Numeralia (Kata Bilangan)

Alwi, dkk (2010:281) mengatakan bahwa numeralia atau kata bilangan

adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya maujud (orang, binatang,

atau barang) dan konsep. Frasa seperti lima hari, setengah abad, orang ketiga,

dan beberapa masalah mengandung numeralia, yakni masing-masing lima,

setengah, ketiga dan beberapa. Numeralia terdiri dari:

(a) Numeralia Pokok adalah bilangan dasar yang menjadi sumber dari bilangan

bilangan yang lain. Contohnya seperti pada kata satu, dua, sebelas, delapan belas,

seratus, seribu, dua ribu, sembilan ratus, ketiga, kedua, kesepuluh, berlima,

berdua, berenam, puluhan, ratusan, jutaan, lusin, meter, kilo, liter, gram, kodi,

dan sebagainya.

(b) Numeralia Tingkat adalah numeralia pokok yang diubah dengan

menambahkan ke- di muka bilangan yang bersangkutan. Contoh seperti pada kata

kesatu, kedua, ketiga, kelima, kesepuluh, dan sebagainya.

(7) Kata Tugas

Alwi, dkk (2010:293) mengatakan bahwa kata tugas hanya memiliki arti

gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal. Kata tugas ditentukan bukan oleh kata

itu secara lepas, melainkan oleh kaitannya dengan kata lain dalam frasa atau

kalimat. Selain itu, hamper semua kata tugas tidak dapat menjadi dasar untuk

membentuk kata lain. Kata tugas diklasifikasikan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

31

(a) Preposisi (Kata Depan)

Alwi, dkk (2010:294) mengatakan bahwa preposisi menandai berbagai

hubungan makna antara konstituen di depan preposisi tersebut dengan

konstituensi di belakangnya. Preposisi atau kata depan terdiri dari:

a. Preposisi Tunggal adalah preposisi yang hanya terdiri atas satu kata. Preposisi

tunggal terdiri dari :

1. Preposisi Kata Dasar. Contoh: di, ke, dari, untuk, dalam, guna, pada, oleh,

dengan, tentang, karena, akan, antara, bagi, buat, demi, hingga, kecuali,

lepas, lewat, per, peri, sampai, sejak, seperti, serta, tanpa, dan tentang.

2. Preposisi Kata Berafiks. Contoh: bersama, beserta, menjelang, menuju,

menurut, seantero, sekeliling, sekitar, selama, sepanjang, seputar, seluruh,

terhadap, bagaikan melalui mengenai.

b. Preposisi gabungan.

1. Preposisi Berdampingan. Seperti pada kata daripada, kepada, oleh karena,

oleh sebab, sampai ke, selain dari, dan sampai dengan.

2. Preposisi Berkorelasi. Seperti pada kata antara…dengan…, antara…dan…,

dari…hingga…, dari…sampai dengan…, dari…sampai ke…, dari…ke…,

dari…sampai…, sejak…hingga…, sejak…sampai…

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

32

(b) Konjungtor (Kata Sambung)

Alwi, dkk (2010:301) mengatakan bahwa konjungtor atau kata sambung

adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata

dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Konjungtor terdiri

dari:

1. Konjungtor koordinatif yaitu menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama

pentingnya, atau memiliki status yang sama. Seperti pada kata dan, atau, tetapi,

serta, melainkan, padahal, dan sedangkan.

2. Kata penghubung subordinatif yaitu yang menghubungkan dua klausa atau

lebih yang memiliki hubungan bertingkat. Seperti pada kata sejak, sementara,

setelah, sesudah, sebelum, hingga, sampai, jika, kalau, jikalau, asalkan, bila,

manakala, andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya, agar, supaya, biar,

biarpun, meskipun, walaupun, sekalipun, sungguhpun, kendatipun, seakan-akan,

seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih,

sebab, karena, oleh karena, oleh sebab, sehingga, sampai, maka, dengan, tanpa,

bahwa, yang, sama…dengan…, lebih…daripada….

3. Kata penghubung korelatif yaitu kata penghubung yang menggabungkan dua

kata, klausa, atau frasa, dan hubungan kedua usur itu memiliki derajat yang sama.

Seperti pada kata baik…maupun…, tidak hanya…tetapi juga…, bukan

hanya…melainkan juga…, demikian…sehingga…, sedemikian rupa…sehingga…,

entah…entah…, jangankan…pun….

4. Konjungtor antar kalimat yaitu menghubungkan satu kalimat dengan kalimat.

Seperti pada kata walaupun demikian, meskipun demikian, biarpun demikian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

33

walaupun demukian, meskipun demikian, sungguhpun demikian, sekalipun

demikian, kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, lagi pula, selain itu,

sebaliknya, sesungguhnya, bahwasanya, bahkan, akan, tetapi, namun, kecuali itu,

dengan demikian, oleh karena itu, oleh sebab itu, sebelum itu.

(c) Interjeksi (Kata Seru)

Alwi, dkk (2010:309) mengatakan bahwa interjeksi adalah kata tugas yang

mengungkapkan rasa hati pembicara. Untuk memperkuat rasa hati seperti rasa

kagum, sedih, heran, dan jijik, orang memakai kata tertentu disamping kalimat

yang mengandung makna pokok yang dimaksud. Berikut macam-macam

interjeksi.

1). Interjeksi kejijikan: bah, cih, cis, ih, idih.

2). Interjeksi kekesalan: brengsek, sialan, buset, keparat.

3). Interjeksi kekaguman: aduhai, amboi, asyik.

4). Interjeksi kesyukuran: syukur, alhamdulilah.

5). Interjeksi harapan: insya Allah.

6). Interjeksi keheranan: aduh, aih, ai, lo, duilah, eh, oh, ah.

7). Interjeksi kekagetan: astaga.

8). Interjeksi ajakan: ayo, mari.

9). Interjeksi panggilan: hai, he, eh, halo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

34

10). Interjeksi simpulan: nah.

(d) Artikula (Kata Sandang)

Alwi, dkk (2010:311) mengatakan bahwa artikula adalah kata tugas yang

membatasi kata nomina. Kata sandang terdiri dari:

a. Kata sandang yang mendampingi kata benda dasar. Contoh: si monyet, sang

pendekar, sang dewi, para guru.

b. Kata sandang yang mendampingi kata benda yang dibentuk dari kata dasar

(nomina devebal). Contoh: si terdakwa, si pengamen, si perampok.

c. Kata sandang yang mendampingi kata ganti. Contoh: si dia, sang aku.

d. Kata sandang yang mendampingi kata kerja pasif. Contoh: kaum teraniaya,

kaum terpinggirkan.

(e) Partikel Penegas

Alwi, dkk (2010:313) mengatakan bahwa partikel penegas meliputi kata

yang tidak tertakluk pada perubahan bentuk dan hanya berfungsi menampilkan

unsur yang diiringinya. Ada empat partikel penegas yaitu –kah, -lah, -tah, dan –

pun. Tiga yang pertama berupa klitika, sedangkan yang keempat tidak.

Penelitian ini memfokuskan jenis kata berdasarkan teori Tata Bahasa Baku

Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Hasan Alwi, dkk (2010). Alasan Peneliti

menggunakan teori Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Hasan Alwi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

35

dkk (2010) karena unsur terkecil bahasa adalah kata dan tata bahasa merupakan

pedoman yang lengkap dalam menjelaskan berbagai komponen bahasa secara

jelas dan terperinci pembahasannya.

3. Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini, terdapat dua tujuan yang pertama mendeskripsikan

kata yang dikuasai Eden anak usia dua tahun berdasarkan afiks, yang kedua

mendeskripsikan pemerolehan kata yang dikuasai Eden anak usia dua tahun

berdasarkan jenis kata.

Dalam menganalisis tuturan berdasarkan jenis kata dan afiks peneliti

berpedoman pada teori Ramlan (2012) dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia

(2010). Afiks Ramlan (2012) meliputi prefiks, infiks, sufiks, dan simulfiks. Jenis

kata Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2010) meliputi verba (kata kerja),

adjektiva (kata sifat), Adverbia (kata keterangan), nomina (kata benda),

pronominal (kata ganti), numeralia (kata bilangan), dan kata tugas yang terdiri

dari preposisi (kata depan), konjungtor (kata sambung), interjeksi (kata seru),

artikula (kata sandang), dan pertikel penegas.

Oleh karena itu, dalam menganalisis pemerolehan jenis kata dan afiks

peneliti juga mempertimbangkan pemerolehan kata dan analisis urutannya untuk

mengetahui sejauh mana dan apa saja kata yang sudah dikuasai anak pada usia

dua tahun. Berikut dipaparkan alur berpikir dalam penelitian ini melalui bagan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

36

Ujaran Eden Usia Dua Tahun

Ujaran Berdasarkan Kata

Berafiks.

Ujaran Berdasarkan Jenis

Kata.

Prof. Drs. M. Ramlan tahun

2012 Hasan Alwi, dkk tahun 2010

Analisis Data

Hasil

Analisis

Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut David Williams

(1995) (dalam Moleong 2014 : 174). penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena kata afiks dan jenis kata yang dialami

oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan , dan lain-

lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah. Pengertian deskriptif penelitian ini adalah data dikumpulkan

berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh

adanya penerapan metode kualitatif. Jadi, penelitian ini berkemungkinan menjadi

kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan

berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.

Dalam hal ini, peneliti merupakan instrumen kunci dalam pengumpulan

data dan menganalisis data. Peneliti berperan penting dalam memperoleh data

bersifat alamiah berupa tuturan atau ujaran yang dihasilkan Eden dalam aktivitas

sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

38

A. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seorang anak laki-laki yang bernama

Gildhas Eden Parama Ananta Wijaya yang biasa dipanggil Eden. Eden lahir di

Klaten dalam keadaan normal dan sehat, pada tanggal 28 April 2013. Penelitian

berlangsung selama dua bulan. Pada saat penelitian Eden berusia dua tahun lebih

sepuluh bulan sampai dua tahun lebih sebelas bulan. Eden adalah anak pertama

dari Ibu Agustina Eri dan Bapak Anton. Latar belakang bahasa kedua orang tua

eden menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, sejak bayi

Eden sudah belajar berkomunikasi dengan menggunakan variasi bahasa

bilingualisme atau kedwibahasaaan. Dalam usia dua tahun Eden sudah mampu

menguasai Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Namun Eden lebih lancar

berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia dan sedikit menggunakan Bahasa Jawa.

Eden termasuk anak yang aktif berkomunikasi dengan orang di sekitarnya,

suka bermain, dan rasa ingin tahunya yang tinggi. Eden selalu menanyakan hal-

hal baru di sekitarnya. Kemudian dalam hal kemampuan berkomunikasi Eden

sudah dapat menghasilkan tuturan yang cukup baik di usianya. Namun Eden

masih kesulitan dalam mengucapkan fonem /e/, /r/,/n/, /j/, /k/, dan /y/ secara jelas

dan lancar. Kesulitan pengucapan kata tertentu disebabkan oleh bunyi hambat

bilabial dan faktor pertumbuhan gigi yang belum sempurna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

39

Foto: Eden ketika mendapatkan angpao

B. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006:1630) instrumen penelitian adalah alat atau

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data supaya lebih

mudah dalam mengerjakan dan hasilnya lebih cermat, lengkap, dan sistematis

sehingga mudah diolah. Dalam penelitian ini instrumen penelitiannya yaitu

peneliti sendiri melalui pengamatan langsung atau observasi langsung dengan

menyimak dan perekaman (handpone) terhadap subjek karena anak usia dua tahun

tidak memungkinkan untuk dilakukan tes atau wawancara. Setelah itu, peneliti

membuat transkrip dari hasil menyimak dan perekaman dalam lembar

pengamatan. Di bawah ini merupakan contoh dari lembar pengamatan yang

digunakan untuk mencatat hasil tuturan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

40

Tabel 3. Kode Data Tuturan

No. Kode Data Tuturan Konteks Tuturan

1.(1) E: Keletanya melwati umah.

I : Lewat rumah siapa?

E: Umah Eden.

Situasi sore hari

sedang melihat film.

1.(2) E:Keletanya belhenti di umah.

I : Mana keretanya?

E: Ini keleta besal.

Situasi sore hari

sedang melihat film.

Keterangan:

No. Kode : banyaknya tuturan yang dihasilkan subjek.

Data Tuturan : ujaran yang dihasilkan subjek.

Konteks Tuturan : situasi yang berlangsung saat ujaran dihasilkan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Peneliti merupakan

instrumen kunci dalam pengumpulan data dan analisis data. Dalam hal ini, peneliti

berperan sebagai pengamat, mengobservasi dan berperan serta dalam aktivitas

keseharian Eden di lingkungan sosialnya. Alasan peneliti menggunakan metode

observasi atau pengamatan secara langsung yaitu pertama, anak usia prasekolah

tidak memungkinkan untuk dilakukan tes karena perkembangan kemampuan

otaknya yang masih tergolong sederhana belum mampu membaca dan menulis,

dan tidak dilakukan wawancara karena faktor indra pengucapan yang belum jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

41

yang disebabkan pertumbuhan gigi yang belum sempurna. Kedua, pengamatan

dan memberikan perhatian memungkinkan peneliti untuk mendapatkan data

berupa ujaran yang dihasilkan Eden secara alamiah dan sejauh mana tuturan

dihasilkan, karena terlibat langsung dalam aktivitas sehari-hari dan berkomunikasi

untuk merangsang hasil tuturan dan penggunaan bahasa Eden ketika berumur dua

tahun.

Dalam mempertegas alasan penggunaan pengamatan ada tiga alasan yang

dikemukakan oleh Guba dan Lincoln dalam Moleong (2014 : 174). Pertama,

teknik pengamatan didasarkan atas pengalaman langsung yang memungkinkan

melihat dan mengamati sendiri dan mencatat kejadian sebenarnya dan dapat

menjadikan alat yang ampuh dalam mengatasi situasi-situasi yang rumit. Kedua,

dalam mengumpulkan data peneliti mengajak subjek berkomunikasi untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan berkomunikasi dan menghasilkan tuturan

dengan cara perekaman untuk mempermudah memperoleh data. Ketiga, dalam

pengamatan langsung tersebut, peneliti memberikan rangsangan untuk

berkomunikasi supaya subjek mudah merespon dan menghasilkan tuturan secara

alami dengan cara perekaman. Selain alat perekam peneliti juga menggunakan

buku dan alat tulis sebagai catatan. Pengumpulan data dalam penelitian ini,

dilakukan dari bulan Februari 2016 sampai Maret 2016.

Setelah pengumpulan data peneliti memberikan kode pada tuturan untuk

mempermudah dalam menganalisis. Berikut cara pengkodean yang dilakukan

dalam penelitian ini. Kode I untuk data dari segi kata berafiks dan kode II untuk

data dari segi jenis kata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

42

Kode 1 digunakan untuk menandai kata dari segi kata berimbuhan atau

kata berafiks. Subkode tersebut masih dirinci lagi menjadi subkode-subkode yang

berupa angka (1), (2), (3) yang diapit tanda jurung dan seterusnya untuk menandai

hasil ujaran yang diproduksi subjek. Jadi penyajian data secara utuh 1.(1) dibaca

“data pemerolehan kata berafiks yaitu terdapat pada ujaran pertama.

Kode 2 digunakan untuk menandai data dari segi jenis kata. Subkode

tersebut masih dirinci lagi menjadi subkode-subkode yang berupa angka (1), (2),

(3) yang diapit tanda jurung dan seterusnya untuk menandai hasil ujaran yang

diproduksi subjek. Jadi penyajian data secara untuh 2.(2) dapat dibaca “data

pemerolehan jenis kata yaitu terdapat pada ujaran pertama.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik analisis

data kualitatif. Teknik ini, digunakan untuk menganalisis hasil tuturan Eden

Parama usia dua tahun. Langkah-langkah analisis kualitatif adalah sebagai berikut.

1. Langkah pertama adalah mengklasifikasi data. Data tuturan yang dihasilkan

Eden diklasifikasi berdasarkan kata afiks dan jenis kata.

2. Langkah kedua adalah mengidentifikasi data. Setelah mengklasifikasi data

berdasarkan kata afiks dan jenis kata, peneliti mengidentifikasi tuturan yang

dihasilkan Eden, berdasarkan komponen dari kata afiks mencakup: prefiks,

infiks, sufiks, dan simulfiks. Komponen jenis kata mencakup: verba (kata

kerja), adjektiva (kata sifat), Adverbia (kata keterangan), nomina (kata benda),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

43

pronominal (kata ganti), numeralia (kata bilangan), dan kata tugas yang terdiri

dari preposisi (kata depan), konjungtor (kata sambung), interjeksi (kata seru),

artikula (kata sandang), dan pertikel penegas.

3. Langkah ketiga adalah mendeskripsikan data. Setelah mengidentifikasi data

dari komponen kata berafiks dan jenis katanya, peneliti mendeskripsikan data

dari setiap komponen diamati setiap penggunaannya dalam tuturan Eden.

E. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2012 : 330). Jenis triangulaasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah trisngulasi dengan metode. Pada

triangulasi dengan metode, Patton (Moleong, 2012:331) menjelaskan terdapat dua

strategi yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian

beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan

beberapa sumber data dengan metode yang sama.

Triangulasi dapat menghilangkan perbedaan-perbedaan terhadap suatu

pengumpulan data dengan beberapa metode yang berbeda dan juga untuk

mengoreksi hasil temuan peneliti dari berbagai sumber dan metode yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini terdiri atas deskripsi data, analisis data, dan pembahasan. Pertama,

peneliti menjelaskan tentang deskripsi data penelitian. Kedua, peneliti

menjelaskan hasil temuan analisis data dari dua rumusan masalah, yaitu afiks

terdiri dari prefiks, infiks, sufiks dan simulfiks serta jenis kata terdiri dari verba

(kata kerja), adjektiva (kata sifat), Adverbia (kata keterangan), nomina (kata

benda), pronomina (kata ganti), numeralia (kata bilangan), dan kata tugas yang

terdiri dari preposisi (kata depan), konjungtor (kata sambung), interjeksi (kata

seru), artikula (kata sandang), dan partikel penegas yang ada dalam tuturan Eden

ketika berusia dua tahun. Ketiga, peneliti menjelaskan tentang pembahasan hasil-

hasil temuan dari analisis data.

A. Deskripsi Data

Sesuai langkah-langkah pada penelitian bab III, peneliti mendeskripsikan

data mengenai afiks dan jenis kata pada tuturan yang dikuasai Eden pada usia dua

tahun. Pengambilan data dilakukan ketika Eden berusia dua tahun. Data diambil

dengan perekaman dan pencatatan ketika Eden berusia dua tahun sepuluh bulan

(2;10) sampai dua tahun sebelas bulan (2;11). Eden termasuk anak yang aktif,

ceria, rasa ingin tahunya yang tinggi, dan selalu ingin berkomunikasi meskipun

pengucapan belum sejelas dan selancar orang dewasa. Pengucapan yang belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

45

jelas tersebut disebabkan oleh faktor alat ucap yang belum sempurna seperti

pertumbuhan gigi dan bunyi hambat labial dan bilabial yang belum sepenuhnya

dikuasai oleh anak usia dua tahun. Data diperoleh melalui aktivitas keseharian

Eden secara alamiah ketika bermain, mandi, makan, belajar, bersantai, nonton

film, dan bercerita.

Kata berafiks yang dihasilkan meliputi prefiks, sufiks, dan simulfiks. Jenis

kata yang dihasilkan meliputi nomina (kata benda), verba (kata kerja), adjektiva

(kata sifat), preposisi (kata depan), adverbia (kata keterangan), numeralia (kata

bilangan), demonstratif (kata penunjuk), konjungtor (kata sambung), pronominal

(kata penunjuk), interjeksi (kata seru), dan partikel. Data terkumpul sebanyak 34

kata berafiks dalam 78 data tuturan. Jenis kata terkumpul 371 kata dalam 78 data

tuturan. Berikut dipaparkan penggunaan kata berafiks dan penggunaan jenis kata.

1. Penggunaan Afiks

Penggunaan afiks terjadi sebanyak 34 temuan. Afiks tersebut diuraikan

dalam tabel berikut ini.

Tabel 4. Jumlah Penggunaan Afiks

No. Kata Berafiks Jumlah

1. Prefiks 25

a. ter– 2

b. ber– 3

c. me– 16

d. pe– 1

e. di– 2

f. per– 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

46

2. Sufiks 11

a. –i 2

b. –an 7

c. –kan 2

3. Simulfiks 1

a. ke–an 1

Contoh penggunaan afiks dapat diperjelas pada bagian (1) sampai (3).

Bagian tersebut berdasarkan macam-macam afiks. Bagian (1) penggunaan afiks

sebagai awalan atau prefiks yang terdapat 6 macam prefiks dan jumlah

keseluruhan sebanyak 25 kata . Contoh kata dapat dicermati di bawah ini.

(1) A. Prefiks ter–

E: Keletanya lewat jembatan ini tatatuh aduhh cakit.

B: Kenapa kok sakit?

E: Tadi tatuh di jembatan. [1. (7)]

A. Prefiks ber–

E: Cangkul-cangkul.

I : Iya ayo nyanyi dari awal.

E: Ayo kawan kita belsama, mananam jagung di kebun kita. Ambil

cangkulmu kita belkeja tak jamu-jamu. Cangkul aku gembila

mananam jagung di kebun kita. selesai. [1. (23)]

B. Prefiks me–

E: Keletanya melwati umah.

I : Lewat rumah siapa?

E: Umah Eden. [1.(1)]

C. Prefiks pe–

E: keletanya mambawa penumpang banyak cekali ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

47

B: mau di bawa kemana itu?

E: oh ke pacal ini. [1.(6)]

D. Prefiks di–

E: Tilut-tilut keleta lewat duel nabak mobin.

T: Kenapa Eden?

E: Mobin ditabak keleta. [1.(18)]

E. Prefiks per–

E: Mau ini.

T: Ini namanya apa?

E: Hape.

T: Mau buat apa?

E: pelmainan ini bisa.

T: Ini ndak bisa permainan ini, batrainya habis. [1.(30)]

Kata berafiks tersebut terdapat pada kata “terjatuh”, “bekerja”,

“melewati”, “penumpang”, “diabrak”, dan “permainan”. Selain itu, kata berafiks

sebagai akhiran atau sufiks yang terdapat 3 macam dari jumlah keseluruhan

sebanyak 11 kata. Contoh kata ini dapat dicermati di bawah ini.

(2) A. Sufiks –i

I : Eden ibu berangkat kerja dulu ya?

E: Iya bawa buku mewalnai.

I : Buku mewarnai? Eden mau mewarnai?

E: Iya keleta. [1.(34)]

B. Sufiks –an

T: Eden kenapa kok sembunyi?

E: Ku takutan tokek-tokek.

T: eh kamu jangan takut sama tokek ya

E: Tokek-tokek di kebun. [1. (10)]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

48

C. Sufiks –kan

E: Bapak bangun ikannya lapal.

B: Mana ikannya?

E: Ini tangan lepaskan.

B: iya. [1. (27)]

Kata berafiks tersebut terdapat pada kata “mewarnai”, “takutan”, dan

“lepaskan. Selain itu, kata berafiks sebagai awalan dan akhiran atau simulfiks

yang terdapat 1 macam dari jumlah keseluruhan sebanyak 1 kata. Contoh kata ini

dapat dicermati di bawah ini.

(3) Simulfiks ke–an

E: Ikannya makan kalapalan mau minta telut ini.

I : Yang minta telur Eden atau ikan ini?

E: Eden. [1.(26)]

Kata berafiks tersebut terdapat pada kata “kelaparan”.

2. Penggunaan Jenis Kata

Penggunaan jenis kata terdapat 371 temuan. Jenis kata dan contoh

tersebut, diperjelas dalam tabel berikut ini.

Tabel 5. Jumlah Penggunaan Jenis Kata

No. Jenis Kata Jumlah

1 Nomina (kata benda) 57

2 Verba (kata kerja) 58

3 Adjektiva (kata sifat) 22

4 Adverbia (kata keterangan) 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

49

5 Numeralia (kata bilangan) 11

6 Konjungtor (kata sambung) 3

7 Pronomina (kata ganti) 7

8 Preposisi (kata depan) 4

9 Interjeksi (kata seru) 3

Contoh penggunaan jenis kata dapat diperjelas pada bagian (1) sampai

(10). Bagian tersebut berdasarkan macam-macam jenis kata. Bagian (1)

penggunaan jenis kata nomina (kata benda) yang terdapat 57 kata. Bagian (2)

penggunaan jenis kata verba (kata kerja) yang terdapat 58 kata. Bagian (3)

penggunaan jenis kata adjektiva (kata sifat) yang terdapat 22 kata. Bagian (4)

penggunaan jenis kata adverbia (kata keterangan) yang terdapat 14 kata. Bagian

(5) penggunaan jenis kata numeralia (kata bilangan) yang terdapat 11 kata. Bagian

(6) penggunaan jenis kata konjungtor (kata sambung) yang terdapat 3 kata. Bagian

(7) penggunaan jenis kata pronomina (kata ganti) yang terdapat 7 kata. Bagian (8)

penggunaan jenis kata preposisi (kata depan) yang terdapat 4 kata.. Bagian (9)

penggunaan jenis kata interjeksi (kata seru) yang terdapat 3 kata.

Contoh kata ini dapat dicermati pada kutipan (4) sampai dengan (13).

Kutipan tersebut dibagi berdasarkan jenis kata. Kutipan (4) terdapat nomina (kata

benda) dengan kata sebanyak 57 temuan. Contoh temuan dapat dicermati di

bawah ini.

(4) E: Bapak mabawa penumpang banyak cekali.

B: mau d bawa kemana itu?

E: ke pacal. [2.(1)]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

50

Nomina (kata benda) yang terdapat pada kutipan (4) yaitu kata “Bapak”,

“penumpang”, dan kata “Pasar”. Selain itu, temuan lain mengenai jenis kata yaitu

verba (kata kerja) dengan kata sebanyak 58 temuan. Contoh temuan ini dapat

dicermati di bawah ini.

(5) E: Macet ini keleta tidak ke pacal.

I : kenapa?

E: Bocor di bengkel ini. [2.(2)]

Verba (kata kerja) terdapat pada kutipan (5) yaitu kata “macet” dan

“bocor”. Selain itu, temuan lain mengenai jenis kata yaitu Adjektiva (kata sifat)

dengan kata sebanyak 22 temuan. Contoh temuan itu dapat dicermati di bawah ini.

(6) E: Tadi keleta.

I : Iya keretanya berapa tadi?

E: Enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh gebong

I : Iya banyak sekali ya.

E: Panjang. [2.(3)]

Adjektiva (kata sifat) terdapat pada kutipan (6) yaitu kaya “panjang”.

Selain itu, temuan lain mengenai jenis kata yaitu Adverbia (kata keterangan)

dengan kata sebanyak 14 temuan. Contoh temuan ini dapat dicermati di bawah ini.

(7) I : Eden mau melihat apa?

E: Itu pecawat dan keleta.

I : Iya bentar ya tak cari dulu. Sudah ini tonton.

E: Besok beli.

I : Iya besok mau beli ap?

E: Bis yang ada kasulnya. [2.(5)]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

51

Adverbia (kata keterangan) terdapat pada kutipan (7) yaitu kata “besok”.

Selain itu, temuan lain mengenai jenis kata yaitu numeralia (kata bilangan)

dengan kata sebanyak 11 temuan. Contoh temuan ini dapat dicermati di bawah ini.

(8) T: Ayo coba sekarang dihitung giginya.

E: Ini dua kilo.

T: Lho kok dua kilo kamu timbang po?

E: Di bengkel. [2.(11)]

Numeralia (kata bilangan) terdapat pada kutipan (8) yaitu kata “dua”.

Selain itu, temuan lain mengenai jenis kata yaitu konjungtor (kata sambung)

dengan kata sebanyak 3 temuan. Contoh temuan ini dapat di cermati di bawah ini.

(9) E: Ini pecawat dan keleta.

I : dimana lihatnya?

E: di sana di jalan. [2.(4)]

Konjungtor (kata sambung) terdapat pada kutipan (9) yaitu kata “dan”.

Selain itu, temuan lain mengenai jenis kata yaitu pronomina (kata ganti) dengan

kata sebanyak 4 temuan. Contoh temuan ini dapat dicermati di bawah ini.

(10) B: Sini Eden makan lagi biar gak sakit kalau jatuh.

E: makanan apa? mau lele.

B: Ini sayur bayam sama tempe, lelenya nanti lagi ya?

E: Iya. [2.(20)]

Pronomina (kata ganti) terdapat pada kutipan (10) yaitu kata “apa”. Selain

itu, temuan lain mengenai jenis kata yaitu preposisi (kata depan) dengan kata

sebanyak 4 temuan. Contoh temuan ini dapat dicermati di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

52

(11) E: Bapak mabawa penumpang banyak cekali.

B: mau di bawa kemana itu?

E: ke pacal. [2.(1)]

Preposisi (kata depan) terdapat pada kutipan (11) yaitu kata “ke”. Selain

itu, temuan lain mengenai jenis kata yaitu demonstratif (kata penunjuk) dengan

kata sebanyak 3 temuan. Contoh temuan ini dapat dicermati di bawah ini.

(12) E: Macet ini keleta tidak ke pacal.

I : kenapa?

E: Bocor di bengkel ini. [2.(2)]

Demonstratif (kata penunjuk) terdapat pada kutipan (12) yaitu kata “ini”.

Selain itu, temuan ini mengenai jenis kata yaitu interjeksi (kata seru) dengan kata

sebanyak 3 temuan. Contoh temuan ini dapat dicermati di bawah ini.

(13) E: Keletanya lewat jembatan ini tatatuh aduhh cakit.

B: Kenapa kok sakit?

E: Tadi tatuh di jembatan.

Interjeksi (kata seru) terdapat pada kutipan (13) yaitu kata “aduh”.

Kata atau ujaran yang dihasilkan oleh Eden ketika berusia dua tahun

terdapat jenis kata yang beragam. Data tuturan yang dihasilkan Eden ketika

berusia dua tahun berjumlah 78 buah, kata berafiks berjumlah 34 buah dan jenis

kata berjumlah 44 buah. Kata berafiks terdapat pada data tuturan dengan kode

1.(1) sampai dengan kode 1.(34). Jenis kata terdapat pada data tuturan dengan

kode 2.(1) sampai dengan 2.(44).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

53

B. Analisis Data

Bagian ini membahas temuan afiks dan jenis kata pada data tuturan yang

dikuasai oleh Eden pada usia dua tahun, sesuai dengan pedoman teori Ramlan

tahun 2012 dan teori Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia edisi ketiga tahun 2010.

Analisis data tuturan Eden dikelompokkan berdasarkan afiks dan jenis kata. Hasil

yang diperoleh berupa jenis kata berafiks dan jenis kata apa saja yang sudah

dihasilkan Eden usia dua tahun.

Dalam menganalisis data tuturan, peneliti menemukan kata berafiks dan

jenis kata yang sama dalam satu data tuturan. Oleh karena itu, peneliti hanya

memberikan beberapa contoh untuk perwakilan dari setiap macam afiks dan

macam jenis kata. Keseluruhan data yang dianalisis telah dimuat dalam lampiran.

Berikut dipaparkan hasil analisis data penggunaan kata berafiks dan penggunaan

jenis kata.

1. Afiks

Afiks terdiri dari 4 jenis. Afiks pertama yaitu prefiks, kedua yaitu infiks,

ketiga yaitu sufiks dan keempat yaitu simulfiks. Berikut dapat dicermati di bawah

ini.

a. Prefiks

Kata yang mengandung prefiks terdapat 6 macam. Pertama prefiks ter–,

kedua prefiks ber–, ketiga prefiks me–, keempat prefiks pe–, kelima prefiks di–,

dan keenam prefiks per–. Analisis data disajikan dengan kode 1.(1) sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

54

dengan 1.(34). Data tuturan Eden usia dua tahun di bawah ini, sudah sesuai

dengan kaidah karena hal tersebut sudah dijelaskan oleh Ramlan tahun 2012

halaman 60 yang berbunyi “afiks yang terletak di jalur paling depan disebut

prefiks karena selalu melekat di depan bentuk dasar.” Data tuturan dapat dicermati

di bawah ini.

(1) Prefiks ter–

Kata Bahasa Indonesia yang mengandung prefiks ter– pada data tuturan

yang dihasilkan oleh Eden usia dua tahun terdapat 2 kata, disajikan dengan kode

1.(7) dan 1.(25).

E: Tadi tatuh di jembatan.

Kata berafiks tatatuh diinterpretasikan menjadi terjatuh; yang mendapat

afiks ter– dan kata dasar jatuh, seperti uraian berikut.

terjatuh

ter– jatuh

1.(25) T: Ini gambar apa?

E: Ini mobil bewalna hijau. Ini mobil teltawa giginya banyak.

T: Eden takut tidak sama mobilnya?

E: Tidak .. tidak ini sudah ootok digi, holeee..

Kata berafiks teltawa diinterpretasikan menjadi tertawa; yang mendapat

afiks ter– dan kata dasar tawa, seperti uraian berikut.

1.(7) E: Keletanya lewat jembatan ini tatatuh aduhh cakit.

B: Kenapa kok sakit?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

55

tertawa

ter– tawa

Prefiks ter– yang terdapat pada kode 1.(7) pada situasi pagi hari pada

konteks sedang makan. Kata “tatatuh” yang diinterpretasikan menjadi kata

“terjatuh”, karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan

fonem /e/ dan /r/ dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “terjatuh” mendapat

imbuhan/afiks ter– dengan dasar “jatuh”, jika diperinci yaitu ter– + jatuh =

terjatuh.

Prefiks ter– yang terdapat pada kode 1.(25) pada situasi sore hari pada

konteks belajar. Kata “taltawa” yang diinterpretasikan menjadi kata “tertawa”,

karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan fonem /e/ dan

/r/ dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “tertawa” mendapat imbuhan/afiks

ter– dengan dasar “tawa”, jika diperinci yaitu ter– + tawa = tertawa.

(2) Prefiks ber–

Kata Bahasa Indonesia yang mengandung prefiks ber– pada data tuturan

yang dihasilkan oleh Eden usia dua tahun terdapat 3 kata disajikan dengan kode

1.(2), 1.(23), dan 1.(24).

1.(2) E: Keletanya belhenti di umah.

I : Mana keretanya?

E: Ini keleta besal.

Kata berafiks belhenti diinterpretasikan menjadi berhenti; yang mendapat

afiks ber– dan kata dasar henti, seperti uraian berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

56

berhenti

ber– henti

1.(23) E: Cangkul-cangkul.

I : Iya ayo nyanyi dari awal.

E: Ayo kawan kita belsama, mananam jagung di kebun kita. Ambil

cangkulmu kita belkeja tak jamu-jamu. Cangkul aku gembila

mananam jagung di kebun kita. selesai.

Kata berafiks belkerja diinterpretasikan menjadi bekerja; yang mendapat

afiks ber– dan kata dasar kerja seperti uraian berikut.

bekerja

ber– kerja

1.(24) T: Ini gambar apa?

E: Ini mobin bewalna hijau.Ini mobin teltawa giginya banyak.

T: Eden takut tidak sama mobilnya?

E: Tidak .. tidak ini sudah ootok digi, holeee…

Kata berafiks belwalna diinterpretasikan menjadi berwarna; yang

mendapat afiks ber– dan kata dasar warna, seperti uraian berikut.

berwarna

ber– warna

Prefiks ber– yang terdapat pada kode 1.(2) pada situasi sore hari pada

konteks melihat film. Kata “belhenti” yang diinterpretasikan menjadi kata

“berhenti”, karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan

fonem /r/ dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “berhenti” mendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

57

imbuhan/afiks ber– dengan dasar “henti”, jika diperinci yaitu ber– + henti=

berhenti.

Prefiks ber– yang terdapat pada kode 1.(23) pada situasi sore hari pada

konteks bersantai. Kata “belkelja” yang diinterpretasikan menjadi kata “bekerja”,

karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan fonem /r/

dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “bekerja” mendapat imbuhan/afiks ber–

dengan dasar “kerja”, jika diperinci yaitu ber– + kerja= bekerja.

Prefiks ber– yang terdapat pada kode 1.(24) pada situasi sore hari pada

konteks belajar. Kata “belwalna” yang diinterpretasikan menjadi kata “berwarna”,

karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan fonem /r/

dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “berwarna” mendapat imbuhan/afiks

ber– dengan dasar “warna”, jika diperinci yaitu ber– + warna= berwarna.

(3) Prefiks me–

Kata Bahasa Indonesia yang mengandung prefiks me– pada data tuturan

yang dihasilkan oleh Eden usia dua tahun disajikan dengan kode 1.(1), 1.(3), 1.(4),

1.(6) dan 1.(11).

1.(1) E: Keletanya melwati umah.

I : Lewat rumah siapa?

E: Umah Eden.

Kata berafiks melwati diinterpretasikan menjadi melewati; yang mendapat

afiks me– dan kata dasar lewati seperti uraian berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

58

melewati

me– lewati

1.(3) E: Dingin Eden mamaki ail nanas.

I : Makanya dibilangin ibu itu nurut, sebentar tunggu biar airnya

mendidih ya.

E: iya.

Kata berafiks mamaki diinterpretasikan menjadi memakai; yang mendapat

afiks me– dan kata dasar pakai, seperti uraian berikut.

memakai

me– pakai

1.(4) E: cudah mididih

I : hii bohong belum yaa

E: hahaha

Kata berafiks mididih diinterpretasikan menjadi mendidih; yang mendapat

afiks me– dan kata dasar didih, seperti uraian berikut.

mendidih

me– didih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

59

1.(6) E: keletanya mambawa penumpang banyak cekali ini.

B: mau di bawa kemana itu?

E: oh ke pacal ini.

Kata berafiks mambawa diinterpretasikan menjadi membawa; yang

mendapat afiks me– dan kata dasar bawa, seperti uraian berikut.

membawa

me– bawa

1.(11) T: Eden besok mau sekolah dimana?

E: Jauh di TK.

T Iya besok sekolah ya, disekolah Eden mau ngapain?

E: manani bintang kecil gitu.

Kata berafiks manani diinterpretasikan menjadi menyanyi; yang mendapat

afiks me– dan kata dasar nyanyi, seperti uraian berikut.

menyanyi

me– nyanyi

Prefiks me– yang terdapat pada kode 1.(1) pada situasi sore hari pada

konteks nonton film. Kata “melwati” yang diinterpretasikan menjadi kata

“melewati”, karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan

fonem /e/ dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “melewati” mendapat

imbuhan/afiks me– dengan dasar “lewati”, jika diperinci yaitu me– + lewati =

melewati.

Prefiks me– yang terdapat pada kode 1.(3) pada situasi sore hari pada

konteks mandi . Kata “mamaki” yang diinterpretasikan menjadi kata “memakai”,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

60

karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan fonem /e/

dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “memakai” mendapat imbuhan/afiks

me– dengan dasar “pakai”, jika diperinci yaitu me– + pakai = memakai.

Prefiks me– yang terdapat pada kode 1.(4) pada situasi sore hari pada

konteks sebelum mandi. Kata “mididih” yang diinterpretasikan menjadi kata

“mendidih”, karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan

fonem /e/ dan fonem /n/dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “mendidih”

mendapat imbuhan/afiks me– dengan dasar “didih”, jika diperinci yaitu me– +

didih = mendidih.

Prefiks me– yang terdapat pada kode 1.(6) pada situasi pagi hari pada

konteks makan . Kata “mambawa” yang diinterpretasikan menjadi kata

“membawa”, karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan

fonem /e/ dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “membawa” mendapat

imbuhan/afiks me– dengan dasar “bawa”, jika diperinci yaitu me– + bawa =

membawa.

Prefiks me– yang terdapat pada kode 1.(11) pada situasi siang hari pada

konteks santai . Kata “manani” yang diinterpretasikan menjadi kata “menyanyi”,

karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan fonem /e/ dan

/y/ dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “menyanyi” mendapat

imbuhan/afiks me– dengan dasar “nyanyi”, jika diperinci yaitu me– + nyanyi =

menyanyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

61

Prefiks me– dihasilkan sebanyak 16 kata. Selain kutipan contoh diatas

pada kode 1.(1), 1.(3), 1.(4), 1.(6) dan 1.(11) juga terdapat pada kode 1.(9), 1.(12),

1.(13), 1.(14), 1.(15), 1.(16), 1.(17), 1.(19), 1.(22), 1.(31), 1.(34) yang tercantum

dalam lampiran.

(4) Prefiks pe–

Kata Bahasa Indonesia yang mengandung prefiks pe– pada data tuturan

yang dihasilkan oleh Eden usia dua tahun terdapat 1 kata, disajikan dengan kode

1.(6).

1.(6) E: keletanya mambawa penumpang banyak cekali ini.

B: mau di bawa kemana itu?

E: oh ke pacal ini.

Kata berafiks penumpang yang mendapat afiks pe– dan kata dasar

tumpang, seperti uraian berikut.

penumpang

pe– tumpang

Prefiks pe– yang terdapat pada kode 1.(6) pada situasi pagi hari pada

konteks makan. Kata “penumpang” mendapat imbuhan/afiks pe– dengan dasar

“tumpang”, jika diperinci yaitu pe– + tumpang = penumpang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

62

(5) Prefiks di–

Kata Bahasa Indonesia yang mengandung prefiks di– pada data tuturan

yang dihasilkan oleh Eden usia dua tahun terdapat 2 kata, disajikan dengan kode

1.(18) dan 1.(20).

1.(18) E: Tilut-tilut keleta lewat duel nabak mobin.

T: Kenapa Eden?

E: Mobin ditabak keleta.

Kata berafiks ditabak diinterpretasikan menjadi ditabrak; yang mendapat

afiks di– dan kata dasar tabrak, seperti uraian berikut.

ditabrak

di– tabrak

1.(20) E: Mobin tidak bisa jalan.

T: Kenapa kok tidak bisa jalan?

E: Dilusak jayen.

T: Jayen yang mana?

E: Ya ini besar.

Kata berafiks dilusak diinterpretasikan menjadi dirusak; yang mendapat

afiks di– dan kata dasar rusak, seperti uraian berikut.

dirusak

di– rusak

Prefiks di– yang terdapat pada kode 1.(18) pada situasi sore hari pada

konteks bermain. Kata “ditabak” yang diinterpretasikan menjadi kata “ditabrak”,

karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan fonem /r/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

63

dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “ditabrak” mendapat imbuhan/afiks di–

dengan dasar “tabrak”, jika diperinci yaitu di– + tabrak = ditabrak.

Prefiks di– yang terdapat pada kode 1.(20) pada situasi malam hari pada

konteks santai. Kata “dilusak” yang diinterpretasikan menjadi kata “dirusak”,

karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan fonem /r/

dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “dirusak” mendapat imbuhan/afiks di–

dengan dasar “rusak”, jika diperinci yaitu di– + rusak = dirusak.

(6) Prefiks per–

Kata Bahasa Indonesia yang mengandung prefiks per– pada data tuturan

yang dihasilkan oleh Eden usia dua tahun terdapat 1 kata, disajikan dengan kode

1.(30).

1.(30) E: Mau ini.

T: Ini namanya apa?

E: Hape.

T: Mau buat apa?

E: pelmainan ini bisa.

T: Ini ndak bisa permainan ini, batrainya habis.

Kata berafiks pelmainan diinterpretasikan menjadi permainan; yang

mendapat afiks per– dan kata dasar mainan, seperti uraian berikut.

permainan

per– mainan

Prefiks per– yang terdapat pada kode 1.(30) pada situasi sore hari pada

konteks santai. Kata “pelmainan” yang diinterpretasikan menjadi kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

64

“permainan”, karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan

fonem /r/ dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “permainan” mendapat

imbuhan/afiks per– dengan dasar “mainan”, jika diperinci yaitu per– + mainan =

permainan.

b. Infiks

Kata yang mengandung infiks terdapat 3 macam. Pertama infiks –el–,

kedua infiks –em–, dan infiks –er–. Hasil analisis tidak ditemukan adanya infiks

dalam tuturan Eden usia dua tahun.

c. Sufiks

Kata yang mengandung sufiks terdapat 3 macam. Pertama sufiks –i, kedua

sufiks –an, ketiga sufiks –kan. Analisis data disajikan dengan kode 1.(1) sampai

dengan 1.(34). Data tuturan Eden usia dua tahun di bawah ini, sudah sesuai

dengan kaidah karena hal tersebut sudah dijelaskan oleh Ramlan tahun 2012

halaman 60 yang berbunyi “afiks yang terletak di jalur akhir disebut sufiks karena

selalu melekat di belakang bentuk dasar.” Data tuturan dapat dicermati di bawah

ini.

(1) Sufiks –i

Kata Bahasa Indonesia yang mengandung sufiks –i pada data tuturan yang

dihasilkan oleh Eden usia dua tahun terdapat 2 kata, disajikan dengan kode 1.(1)

dan 1.(34).

1.(1) E: Keletanya melwati umah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

65

I : Lewat rumah siapa?

E: Umah Eden.

Kata berafiks melwati diinterpretasikan menjadi melewati; yang mendapat

afiks me– dan kata dasar lewat kemudian mendapat akhiran afiks –i , seperti

uraian berikut.

melewati

me– lewati

lewat –i

1.(34) I : Eden ibu berangkat kerja dulu ya?

E: Iya bawa buku mewalnai.

I : Buku mewarnai? Eden mau mewarnai?

E: Iya keleta.

Kata berafiks mewalnai diinterpretasikan menjadi mewarnai; yang

mendapat afiks me– dan kata dasar warna kemudian mendapat akhiran afiks –i ,

seperti uraian berikut.

mewarnai

me– warnai

warna –i

Sufiks –i yang terdapat pada kode 1.(1) pada situasi sore hari pada

konteks melihat film. Kata “lwati” yang diinterpretasikan menjadi kata “lewati”,

karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan fonem /e/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

66

dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “lewati” mendapat imbuhan/afiks –i

dengan dasar “lewat”, jika diperinci yaitu lewat + –i = lewati.

Sufiks –i yang terdapat pada kode 1.(34) pada situasi pagi hari pada

konteks santai. Kata “walnai” yang diinterpretasikan menjadi kata “warnai”,

karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan fonem /r/

dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “warnai” mendapat imbuhan/afiks –i

dengan dasar “warna”, jika diperinci yaitu warna + –i = warnai.

(2) Sufiks –an

Kata Bahasa Indonesia yang mengandung sufiks –i pada data tuturan yang

dihasilkan oleh Eden usia dua tahun disajikan dengan kode 1.(5), 1.(8), 1.(10),

1.(21), dan 1.(28).

1.(5) E: bica pakaian sendili.

I : Ya sudah dipakai sendiri celananya.

E: Ya catu-catu.

Kata berafiks pakaian yang mendapat afiks –an dan kata dasar pakai,

seperti uraian berikut.

pakaian

pakai –an

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

67

1.(8) B: Sini Eden makan lagi biar gak sakit kalau jatuh.

E: makanan apa? mau lele.

B: Ini sayur bayam sama tempe, lelenya nanti lagi ya?

E: Iya.

Kata berafiks makanan yang mendapat afiks –an dan kata dasar pakai,

seperti uraian berikut.

makanan

makan –an

1.(10) T: Eden kenapa kok sembunyi?

E: Ku takutan tokek-tokek.

T: eh kamu jangan takut sama tokek ya

E: Tokek-tokek di kebun.

Kata berafiks takutan yang mendapat afiks –an dan kata dasar takut,

seperti uraian berikut.

Takutan

takut –an

1.(21) E: Ini mobil balapan sama pecawat.

T: Mana pesawatnya?

E: Itu di atas sana.

E: Mobin kalah sama pecawat teeet tatuh gitu.

Kata berafiks balapan yang mendapat afiks –an dan kata dasar balap,

seperti uraian berikut.

balapan

balap –an

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

68

1.(28) E: Kesana?

T: Kemana?

E: Beli golengan.

T: Mana uangnya?

E: Ini dua libu.

Kata berafiks golengan diinterpretasikan menjadi gorengan; yang

mendapat afiks –an dan kata dasar goreng kemudian mendapat akhiran afiks –an,

seperti uraian berikut.

gorengan

goreng –an

Sufiks –an yang terdapat pada kode 1.(5) pada situasi sore hari pada

konteks sebelum mandi. Kata “pakaian” mendapat imbuhan/afiks –an dengan

dasar “pakai”, jika diperinci yaitu pakai + –an = pakaian.

Sufiks –an yang terdapat pada kode 1.(8) pada situasi pagi hari pada

konteks makan. Kata “makanan” mendapat imbuhan/afiks –an dengan dasar

“makan”, jika diperinci yaitu makan + –an = makanan.

Sufiks –an yang terdapat pada kode 1.(10) pada situasi malam hari pada

konteks menjelang tidur. Kata “takutan” mendapat imbuhan/afiks –an dengan

dasar “takut”, jika diperinci yaitu takut + –an = takutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

69

Sufiks –an yang terdapat pada kode 1.(21) pada situasi siang hari pada

konteks santai. Kata “balapan” mendapat imbuhan/afiks –an dengan dasar

“balap”, jika diperinci yaitu balap + –an = balapan.

Sufiks –an yang terdapat pada kode 1.(28) pada situasi pagi hari pada

konteks bersantai. Kata “gorengan” mendapat imbuhan/afiks –an dengan dasar

“goreng”, jika diperinci yaitu goreng + –an = gorengan.

Sufiks –an dihasilkan sebanyak 7 kata. Selain kutipan contoh diatas pada

kode 1.(5), 1.(8), 1.(10) dan 1.(21), 1.(28) juga terdapat pada kode 1.(29), 1.(30)

yang tercantum dalam lampiran.

(3) Sufiks –kan

Kata Bahasa Indonesia yang mengandung sufiks –kan pada data tuturan

yang dihasilkan oleh Eden usia dua tahun terdapat 2 kata, disajikan dengan kode

1.(27) dan 1.(32).

1.(27) E: Bapak bangun ikannya lapal.

B: Mana ikannya?

E: Ini tangan lepaskan.

B: iya.

Kata berafiks lepaskan yang mendapat afiks –kan dan kata dasar lepas,

seperti uraian berikut.

lepaskan

lepas –kan

1.(32) E: putalkan ini mucik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

70

T: Musik apa? Dilihat dulu?

E: Ya ini tomas.

T: Iya Eden ikut nyanyi juga ya?

E: Iya.

Kata berafiks putarkan yang mendapat afiks –kan dan kata dasar putar,

seperti uraian berikut.

putarkan

putar –kan

Sufiks –kan yang terdapat pada kode 1.(27) pada situasi pagi hari pada

konteks bangun tidur. Kata “lepaskan” mendapat imbuhan/afiks –kan dengan

dasar “lepas”, jika diperinci yaitu lepas + –kan = lepaskan.

Sufiks –kan yang terdapat pada kode 1.(32) pada situasi malam hari pada

konteks santai. Kata “putalkan” yang diinterpretasikan menjadi kata “putarkan”,

karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan fonem /r/

dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “putarkan” mendapat imbuhan/afiks –

kan dengan dasar “putar”, jika diperinci yaitu putar + –kan = putarkan.

d. Simulfiks

Kata yang mengandung sufiks terdapat 1 macam yaitu simulfiks ke–an.

Analisis data disajikan dengan kode 1.(26). Data tuturan Eden usia dua tahun di

bawah ini, sudah sesuai dengan kaidah karena hal tersebut sudah dijelaskan oleh

Ramlan tahun 2012 halaman 60 yang berbunyi “afiks yang sebagiannya terletak di

muka bentuk dasar dan sebagiannya terletak di belakang bentuk dasar disebut

afiks terpisah atau simulfiks.” Data tuturan dapat dicermati di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

71

1.(26) E: Ikannya makan kalapalan mau minta telut ini.

I : Yang minta telur Eden atau ikan ini?

E: Eden.

Kata berafiks kelapalan diinterpretasikan menjadi kelaparan; yang

mendapat afiks ke–an dan kata dasar lapar, seperti uraian berikut.

kelaparan

ke– lapar –an

Simulfiks ke–an yang terdapat pada kode 1.(26) pada situasi pagi hari

pada konteks melihat ikan. Kata “kelapalan” yang diinterpretasikan menjadi kata

“kelaparan”, karena Eden masih berusia dua tahun belum mampu mengucapkan

fonem /r/ dengan lancar dalam berkomunikasi. Kata “kelaparan” mendapat

imbuhan/afiks ke–an dengan dasar “lapar”, jika diperinci yaitu ke– + lapar + –an

= kelaparan.

2. Jenis Kata

Jenis kata terdiri dari 7 jenis yaitu verba (kata kerja), adjektiva (kata sifat),

Adverbia (kata keterangan), nomina (kata benda), pronomina (kata ganti),

numeralia (kata bilangan), dan kata tugas yang terdiri dari preposisi (kata depan),

konjungtor (kata sambung), interjeksi (kata seru), artikula (kata sandang), dan

partikel penegas. Atikula (kata sandang) dan partikel penegas tidak ditemukan

dalam data tuturan yang dihasilkan Eden usia dua tahun. Jenis kata Bahasa

Indonesia yang terdapat pada Tuturan Eden Usia dua tahun dapat dicermati

dibawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

72

a. Nomina (kata benda)

Nomina adalah jenis kata yang mengacu pada benda. Berikut ini, peneliti

menyajikan data tuturan yang mengandung jenis kata nomina.

(1) E: Bapak mabawa penumpang banyak cekali.

B: mau di bawa kemana itu?

E: ke pacal. [2.(1)]

(2) E: Macet ini keleta tidak ke pacal.

I : kenapa?

E: Bocor di bengkel ini. [2.(2)]

(3) E: Ini pecawat dan keleta.

I : dimana lihatnya?

E: di sana di jalan. [2.(4)]

(4) I : Eden mau melihat apa?

E: Itu pecawat dan keleta.

I : Iya bentar ya tak cari dulu. Sudah ini tonton.

E: Besok beli.

I : Iya besok mau beli ap?

E: Bis yang ada kasulnya. [2.(5)]

(5) E: Eden duduk di taciun.

T: Mau ngapain d stasiun?

E: Naik Keleta.

T: Eden mau kemana?

E: Ke Jogja. [2.(6)]

Contoh kutipan data di atas menunjukkan jenis kata nomina dalam tuturan

Eden usia dua tahun. Contoh kutipan (1) adalah kata “bapak” yang mengacu pada

manusia. Contoh kutipan (2) adalah kata “bengkel” yang mengacu pada tempat

untuk memperbaiki kerusakan kendaraan. Contoh kutipan (3) adalah kata

“pesawat” yang mengacu pada alat transportasi. Contoh kutipan (4) adalah kata

“bis” yang mengacu pada alat transportasi. Contoh kutipan (5) adalah kata “Eden”

yang mengacu pada manusia. Hal tersebut sesuai dengan kaidah karena dijelaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

73

dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia tahun 2010 halaman 221 yang

berbunyi “nomina yang sering juga disebut kata benda, dapat dilihat dari segi

semantis mengatakan bahwa nomina adalah kata yang mengacu pada manusia,

binatang, benda, dan konsep atau pengertian”. Selain kutipan contoh di atas pada

kode 2.(1), 2.(2), 2.(3), 2.(4), 2.(5), 2.(6), 2.(7), 2.(8), 2.(9), 2.(10), 2.(11), 2.(12),

2.(13), 2.(14), 2.(15), 2.(17), 2.(18), 2.(19), 2.(20), 2.(21), 2.(22), 2.(23), 2.(24),

2.(25), 2.(26), 2.(27), 2.(28), 2.(29), 2.(30), 2.(31), 2.(32), 2.(33), 2.(34), 2.(35),

2.(36), 2.(37), 2.(38), 2.(39), 2.(40), 2.(41), 2.(42), 2.(43), 2.(44) yang tercantum

dalam lampiran.

b. Verba (kata kerja)

Verba adalah jenis kata yang mengacu pada kata yang bermakna sedang

melakukan kegiatan. Berikut ini, peneliti menyajikan data tuturan yang

mengandung jenis kata verba.

(6) E: Bapak mabawa penumpang banyak cekali.

B: mau d bawa kemana itu?

E: ke pacal.[2.(1)]

(7) E: Macet ini keleta tidak ke pacal.

I : kenapa?

E: Bocor di bengkel ini.[2.(2)]

(8) I : Eden mau melihat apa?

E: Itu pecawat dan keleta.

I : Iya bentar ya tak cari dulu. Sudah ini tonton.

E: Besok beli.

I : Iya besok mau beli ap?

E: Bis yang ada kasulnya.[2.(5)]

(9) E: Eden duduk di taciun.

T: Mau ngapain d stasiun?

E: Naik Keleta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

74

T: Eden mau kemana?

E: Ke Jogja. [2.(6)]

(10) E: Dengan campo mandi.

I : Besok saja shamponya nanti dingin.[2.(7)]

Contoh kutipan data di atas menunjukkan jenis kata verba dalam tuturan

Eden usia dua tahun. Contoh kutipan (6) adalah kata “membawa” yang mengacu

padatindakan memegang barang sambil berjalan dari tempat satu ke tempat lain.

Contoh kutipan (7) adalah kata “macet” yang mengacu pada tindakan terhenti

tidak dapat berfungsi dengan baik. Contoh lutipan (8) adalah kata “beli” yang

mengacu pada tindakan memperoleh sesuatu dengan membayar . Contoh kutipan

(9) adalah kata “duduk” yang mengacu pada tindakan sedang duduk. Contoh

kutipan (10) adalah kata “mandi” yang mengacu pada tindakan yang sedang

dilakukan. Hal tersebut sesuai dengan kaidah karena dijelaskan dalam Tata

Bahasa Baku Bahasa Indonesia tahun 2010 halaman 91 yang berbunyi “verba

adalah kata yang menyatakan makna perbuatan, pekerjaan, tindakan, proses, atau

keadaan”. Selain kutipan contoh di atas pada kode 2.(1), 2.(2), 2.(4), 2.(5), 2.(6),

2.(7), 2.(8), 2.(9), 2.(10), 2.(13), 2.(14), 2.(15), 2.(16), 2.(17), 2.(18), 2.(19),

2.(21), 2.(23), 2.(24), 2.(25), 2.(26), 2.(27), 2.(28), 2.(29), 2.(30), 2.(31), 2.(32),

2.(33), 2.(34), 2.(35), 2.(36), 2.(37), 2.(38), 2.(39), 2.(41), 2.(42), 2.(44) yang

tercantum dalam lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

75

c. Adjektiva (kata sifat)

Adjektiva adalah jenis kata yang mengacu pada kata yang menunjukkan

sifat khusus. Berikut ini, peneliti menyajikan data tuturan yang mengandung jenis

kata adjektiva.

(11) E: Bapak mabawa penumpang banyak cekali.

B: mau d bawa kemana itu?

E: ke pacal.[2.(1)]

(12) E: Tadi keleta.

I : Iya keretanya berapa tadi?

E: Enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh gebong

I : Iya banyak sekali ya.

E: Panjang.[2.(3)]

(13) E: Dingin Eden mamaki ail nanas.

I : Makanya dibilangin ibu itu nurut, sebentar tunggu biar airnya

mendidih ya.

E: iya. [2.(15)]

(14) E: Keletanya lewat jembatan ini tatatuh aduhh cakit.

B: Kenapa kok sakit?

E: Tadi tatuh di jembatan. [2.(19)]

(15) E: Minggil. tuknya lawat minggil.

T: ya jangan lewat sini.

E: Ini belat mangangut pasil tilut-tilut minggil. [2.(21)]

Contoh kutipan data di atas menunjukkan jenis kata adverbia dalam

tuturan Eden usia dua tahun. Contoh kutipan (11) adalah kata “banyak” yang

mengacu pada keterangan yang lebih khusus berdasarkan besar jumlahnya dan

tidak sedikit. Contoh kutipan (12) adalah kata “panjang” yang mengacu pada

keterangan yang lebih khusus berdasarkan ukuran dari ujung ke ujung. Contoh

kutipan (13) adalah kata “dingin” yang mengacu pada keterangan yang lebih

khusus berdasarkan cuaca yang dirasakan. Contoh kutipan (14) adalah kata “sakit”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

76

yang mengacu pada keterangan yang lebih khusus berdasarkan rasa yang diderita.

Contoh kutipan (15) adalah kata “berat” yang mengacu pada keterangan yang

lebih khusus berdasarkan ukuran berat. Hal tersebut sesuai dengan kaidah karena

dijelaskan dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia tahun 2010 halaman 177

yang berbunyi “adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih

khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat adjektiva

yang memberikan keterangan terhadap nomina itu berfungsi atribut. Keterangan

itu dapat mengungkapkan suatu kualitas atau keanggotaan dalam suatu golongan”.

Selain kutipan contoh di atas pada kode 2.(1), 2.(14), 2.(15), 2.(17), 2.(19), 2.(21),

2.(23), 2.(24), 2.(27), 2.(30), 2.(31), 2.(32), 2.(33), 2.(34), 2.(35), 2.(43), yang

tercantum dalam lampiran.

d. Adverbia (kata keterangan)

Adverbia adalah jenis kata yang mengacu pada keterangan. Berikut ini,

peneliti menyajikan data tuturan yang mengandung jenis kata adverbia.

(16) E: Tadi keleta.

I : Iya keretanya berapa tadi?

E: Enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh gebong

I : Iya banyak sekali ya.

E: Panjang. [2.(3)]

(17) E: Bapak mabawa penumpang banyak cekali.

B: mau d bawa kemana itu?

E: ke pacal. [2.(1)]

(18) I : Eden mau melihat apa?

E: Itu pecawat dan keleta.

I : Iya bentar ya tak cari dulu. Sudah ini tonton.

E: Besok beli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

77

I : Iya besok mau beli ap?

E: Bis yang ada kasulnya. [2.(5)]

(19) E: Mobin macet tidak jalan.

T: Kenapa kok tidak bisa jalan?

E: Diinjak jayen.

T: Jayen yang mana?

E: Ini besar. Mobin banyak. [2.(8)]

(20) E: Ibu itu nakal.

I : Yang nakal siapa?

E: Bapak.

I : Kenapa kok bapak nakal?

E: Tidak boleh main moto ini. [2.(9)]

Contoh kutipan data di atas menunjukkan jenis kata adverbia dalam

tuturan Eden usia dua tahun. Contoh kutipan (16) adalah kata “tadi” yang

mengacu pada yang memberikan penjelasan waktu yang sudah berlalu atau baru

saja terjadi. Contoh kutipan (17) adalah kata “sekali” yang mengacu pada kata

yang memberikan penjelasan pada kata “banyak”. Contoh kutipan (18) adalah

kata “ada” yang mengacu pada kata yang memberikan penjelasan pada kata “bis”.

Contoh kutipan (19) adalah kata “banyak” yang mengacu pada kata yang

menjelaskan kata “mobil”. Contoh kutipan (20) adalah kata “boleh” yang

mengacu pada kata untuk menjelaskan kata “tidak”. Hal tersebut sesuai dengan

kaidah karena dijelaskan dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia tahun 2010

halaman 203 yang berbunyi “adverbia merupakan kata yang menerangkan verba,

adjektiva, atau adverbial lain. Sementara itu, adverbia sering juga disebut kata

keterangan. Kata keterangan adalah kata yang memberi keterangan pada kata

lainnya”. Selain kutipan contoh di atas pada kode 2.(1), 2.(2), 2.(3), 2.(5), 2.(8),

2.(9), 2.(10), 2.(12), 2.(15), 2.(17), 2.(18), 2.(19), 2.(20), 2.(22), 2.(24), 2.(25),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

78

2.(26), 2.(27), 2.(30), 2.(31), 2.(33), 2.(34), 2.(35), 2.(36), 2.(39), 2.(40), 2.(41),

2.(42), 2.(43), 2.(44) yang tercantum dalam lampiran.

e. Numeralia (kata bilangan)

Numeralia adalah jenis kata yang mengacu pada angka. Berikut ini,

peneliti menyajikan data tuturan yang mengandung jenis kata numeralia.

(21) E: Tadi keleta.

I : Iya keretanya berapa tadi?

E: Enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh gebong

I : Iya banyak sekali ya.

E: Panjang. [2.(3)]

(22) T: Ayo coba sekarang dihitung giginya.

E: Ini dua kilo.

T: Lho kok dua kilo kamu timbang po?

E: Di bengkel sana. [2.(11)]

(23) E: Kesana?

T: Kemana?

E: Beli golengan.

T: Mana uangnya?

E: Ini dua libu. [2.(38)]

(24) E: Mulai belhitung satu, dua, tiga.

I : Yang dihitung apa?

E: Keleta di taciun.

I : Mau nonton sama siapa?

E: Itu sama Tate. [2.(43)]

Contoh kutipan data di atas menunjukkan jenis kata numeralia dalam

tuturan Eden usia dua tahun. Contoh kutipan (21) adalah kata “enam” yang

mengacu pada bilangan dasar yang menjadi sumber dari bilangan lain. Contoh

kutipan (22) adalah kata “kilo” yang mengacu pada bilangan dasar yang menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

79

sumber dari bilangan lain. Contoh kutipan (23) adalah kata “dua” yang mengacu

pada bilangan dasar yang menjadi sumber dari bilangan lain. Contoh kutipan (24)

adalah kata “satu” yang mengacu pada bilangan dasar yang menjadi sumber dari

bilangan lain. Hal tersebut sesuai dengan kaidah karena dijelaskan dalam Tata

Bahasa Baku Bahasa Indonesia tahun 2010 halaman 281 yang berbunyi

“numeralia atau kata bilangan adalah kata yang dipakai untuk menghitung

banyaknya maujud (orang, binatang, atau barang) dan konsep”. Selain kutipan

contoh di atas pada kode 2.(3), 2.(11), 2.(38), 2.(43) yang tercantum dalam

lampiran.

f. Konjungtor (kata sambung)

Konjungtor adalah jenis kata yang mengacu pada kata yang saling

berhubungan. Berikut ini, peneliti menyajikan data tuturan yang mengandung

jenis kata konjungtor.

(25) E: Ini pecawat dan keleta.

I : dimana lihatnya?

E: di sana di jalan. [2.(4)]

(26) I : Eden mau melihat apa?

E: Itu pecawat dan keleta.

I : Iya bentar ya tak cari dulu. Sudah ini tonton.

E: Besok beli.

I : Iya besok mau beli ap?

E: Bis yang ada kasulnya.[2.(5)]

(27) E: Dengan campoo mandi.

I : Besok saja shamponya nanti dingin.[2.(7)]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

80

(28) T: Eden mau minum apa?

E: Es dan jeluk.

T: Mau yang manis tidak.

E: nanis. [2.(12)]

Contoh kutipan data di atas menunjukkan jenis kata konjungtor dalam

tuturan Eden usia dua tahun. Contoh kutipan (25) adalah kata “dan” yang

mengacu pada kata yang menghubungkan dua unsur dengan status sama. Contoh

kutipan (26) adalah kata “yang” yang mengacu pada kata yang saling

berhubungan pada kata “ada”. Contoh kutipan (27) adalah kata “dengan” yang

mengacu pada kata yang saling menghubungkan dan memberikan keterangan.

(28) adalah kata “dan” yang mengacu pada kata yang menghubungkan dua unsur

dengan status sama. Hal tersebut sesuai dengan kaidah karena dijelaskan dalam

Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia tahun 2010 halaman 301 yang berbunyi

“konjungtor atau kata sambung adalah kata tugas yang menghubungkan dua

satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa

dengan klausa”. Selain kutipan contoh di atas pada kode 2.(4), 2.(5), 2.(7), 2.(12),

2.(24), 2.(28), yang tercantum dalam lampiran.

g. Pronomina (kata ganti)

Pronomina adalah jenis kata yang mengacu pada kata pengganti. Berikut

ini, peneliti menyajikan data tuturan yang mengandung jenis kata pronomina.

(29) B: Sini Eden makan lagi biar gak sakit kalau jatuh.

E: makanan apa? mau lele.

B: Ini sayur bayam sama tempe, lelenya nanti lagi ya?

E: Iya. [2.(20)]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

81

(30) T: Eden kenapa kok sembunyi?

E: Ku takutan tokek-tokek.

T: eh kamu jangan takut sama tokek ya

E: Tokek-tokek di kebun. [2.(22)]

(31) E: Ini pecawat dan keleta.

I : dimana lihatnya?

E: di sana di jalan. [2.(4)]

(32) I : Eden mau melihat apa?

E: Itu pecawat dan keleta.

I : Iya bentar ya tak cari dulu. Sudah ini tonton.

E: Besok beli.

I : Iya besok mau beli ap?

E: Bis yang ada kasulnya. [2.(5)]

Contoh kutipan data di atas menunjukkan jenis kata pronomina dalam

tuturan Eden usia dua tahun. Contoh kutipan (29) adalah kata “apa” yang

mengacu pada kata pronomina penanya untuk menanyakan sesuatu. Contoh

kutipan (30) adalah kata “ku” yang mengacu pada kata pronomina pesona untuk

menggantikan orang. Hal tersebut sesuai dengan kaidah karena dijelaskan dalam

Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia tahun 2010 halaman 255 yang berbunyi

“pronomina atau kata ganti adalah kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina

yang lain dan berfungsi untuk menggantikan orang, benda, atau sesuatu yang

dibendakan”. Contoh kutipan (31) adalah kata “sana” yang mengacu pada orang

atau benda yang letaknya jauh. Contoh kutipan (32) adalah kata “itu” yang

mengacu pada tempat yang letaknya jauh. Hal tersebut sesuai dengan kaidah

karena dijelaskan dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia tahun 2010 halaman

267 yang berbunyi “kata yang mengacu pada letaknya jauh atau dekat dengan

pembicara”. Selain kutipan contoh di atas pada kode 2.(2), 2.(4), 2.(5), 2.(8), 2.(9),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

82

2.(11), 2.(14), 2.(18), 2.(19), 2.(21), 2.(28), 2.(31), 2.(32), 2.(33), 2.(35), 2.(36),

2.(37), 2.(38), 2.(39), 2.(40), 2.(42), 2.(43), 2.(20), 2.(22), 2.(24), 2.(33), 2.(34),

yang tercantum dalam lampiran.

h. Preposisi (kata depan)

Preposisi adalah jenis kata yang mengacu pada kata depan. Berikut ini,

peneliti menyajikan data tuturan yang mengandung jenis kata preposisi.

(33) E: Bapak mabawa penumpang banyak cekali.

B: mau di bawa kemana itu?

E: ke pacal. [2.(1)]

(34) E: Ini pecawat dan keleta.

I : dimana lihatnya?

E: di sana di jalan. [2.(4)]

(35) E: Eden duduk di taciun.

T: Mau ngapain di stasiun?

E: Naik Keleta.

T: Eden mau kemana?

E: Ke Jogja. [2.(6)]

(36) T: Ayo coba sekarang dihitung giginya.

E: Ini dua kilo.

T: Lho kok dua kilo kamu timbang po?

E: Di bengkel sana. [2.(11)]

Contoh kutipan data di atas menunjukkan jenis kata preposisi dalam

tuturan Eden usia dua tahun. Contoh kutipan (33) adalah kata “ke” yang mengacu

pada kata yang digunakan di depan kata benda. Contoh kutipan (34), (35), (36)

adalah kata “buat” yang mengacu pada kata menjelaskan tujuan atau maksud yang

berhubungan pada kata “menggambar”. Hal tersebut sesuai dengan kaidah karena

dijelaskan dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia tahun 2010 halaman 294

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

83

yang berbunyi “preposisi menandai berbagai hubungan makna antara konstituen

di depan preposisi tersebut dengan konstituensi di belakangnya”. Selain kutipan

contoh di atas pada kode 2.(1), 2.(2), 2.(3), 2.(4), 2.(6), 2.(11), 2.(14), 2.(18),

2.(19), 2.(22), 2.(23), 2.(24), 2.(25), 2.(28), 2.(30), 2.(32), 2.(34), 2.(38), 2.(39),

2.(43) yang tercantum dalam lampiran.

i. Interjeksi (kata seru)

Interjeksi adalah jenis kata yang mengacu pada kata untuk

mengungkapkan rasa. Berikut ini, peneliti menyajikan data tuturan yang

mengandung jenis kata interjeksi.

(37) E: keletanya mambawa penumpang banyak cekali ini.

B: mau di bawa kemana itu?

E: oh ke pacal ini. [2.(18)]

(38) E: Keletanya lewat jembatan ini tatatuh aduhh cakit.

B: Kenapa kok sakit?

E: Tadi tatuh di jembatan.[2.(19)]

(39) E: Cangkul-cangkul.

I : Iya ayo nyanyi dari awal.

E: Ayo kawan kita belsama, mananam jagung di kebun kita. Ambil

cangkulmu kita belkeja tak jamu-jamu. Cangkul aku gembila

mananam jagung di kebun kita. selesai. [2.(34)]

Contoh kutipan data di atas menunjukkan jenis kata interjeksi dalam

tuturan Eden usia dua tahun. Contoh kutipan (37) adalah kata “oh” yang mengacu

pada pengungkapan rasa keheranan. Contoh kutipan (38) adalah kata “aduh” yang

mengacu pada pengungkapan rasa keheranan. Contoh kutipan (39) adalah kata

“ayo” yang mengacu pada ajakan atau mengajak. Hal tersebut sesuai dengan

kaidah karena dijelaskan dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia tahun 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

84

halaman 309 yang berbunyi “interjeksi adalah kata tugas yang mengungkapkan

rasa hati pembicara. Untuk memperkuat rasa hati seperti rasa kagum, sedih, heran,

dan jijik, orang memakai kata tertentu disamping kalimat yang mengandung

makna pokok yang dimaksud”. Selain kutipan contoh di atas pada kode 2.(18),

2.(19), 2.(34) yang tercantum dalam lampiran.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis data, peneliti menemukan kata berafiks dan jenis kata

yang beragam pada tuturan Eden ketika berusia dua tahun. Hal itu terbukti dengan

ditemukannya 34 kata berafiks dan 371 jenis kata. Kata berafiks tersebut terdiri

dari prefiks, sufiks, dan simulfiks. Jenis kata terdiri dari verba (kata kerja),

adjektiva (kata sifat), Adverbia (kata keterangan), nomina (kata benda),

pronomina (kata ganti), numeralia (kata bilangan), dan kata tugas yang terdiri dari

preposisi (kata depan), konjungtor (kata sambung), interjeksi (kata seru). Jumlah

kata yang sudah dihasilkan Eden usia dua tahun dapat diketahui berdasarkan hasil

analisis data tuturan. Di bawah ini secara terperinci akan diuraikan hasil penelitian

yang sudah dilakukan.

1. Afiks

Berdasarkan penelitian yang berjudul Pemerolehan Afiks dan Jenis Kata

Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pertama: Kasus Eden Parama Usia Dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

85

Tahun terdapat dua tujuan. Pertama, mendeskripsikan pemerolehan afiks yang

dikuasai oleh Eden pada usia dua tahun. Kedua, mendeskripsikan pemerolehan

jenis kata yang dikuasai Eden pada usia dua tahun.

Setelah data tuturan dianalisis dengan menggunakan pedoman teori

Ramlan tahun 2012, peneliti menemukan ada tiga jenis afiks. Kata berafiks

ditemukan 34 kata dari 78 data tuturan Eden usia dua tahun. Tabel di bawah ini

akan menjelaskan secara terperinci hasil penelitian afiks yang sudah dikuasai dan

belum dikuasai Eden pada usia dua tahun.

Tabel 6. Afiks yang Dikuasai dan Belum Dikuasai

Macam Afiks Keterangan

Prefiks

me– √

ber– √

di– √

ter– √

pe– √

se– ─

per– √

ke– ─

Infiks

–el– ─

–er– ─

–em– ─

Sufiks

–kan √

–an √

–i √

–wan ─

Simulfiks

ke–an √

pe–an ─

ber–an ─

per–an ─

se–nya ─

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

86

Afiks yang sudah dikuasai adalah prefiks, sufiks dan simulfiks. Prefiks

yang sudah dikuasai terdiri dari: ter–, ber–, me–, pe–, di–, dan per– dan yang

belum dikuasai terdiri dari: ke– dan se–. Sufiks yang sudah dikuasai terdiri dari –i,

–an, dan –kan dan yang belum dikuasai adalah –wan. Simulfiks yang sudah

dikuasai adalah ke–an dan yang belum dikuasai terdiri dari: pe–an, ber–an, per–

an, dan se–nya. Dalam menganalisis data tuturan kata berafiks, peneliti tidak

menemukan infiks. Pada dasarnya infiks masih sulit diproduksi oleh Eden pada

usia dua tahun.

Dalam temuan peneliti ini berbeda dengan penelitian Soenjono (2000),

Desma (2008), dan Eka (2013). Hasil penelitian Soenjono (2000) meneliti

perkembangan manusia memproduksi ujaran dimulai dari fonem, kata sampai

pada makna yang kompleks. Hasil penelitian Desma (2008) meneliti pemerolehan

sintaksis sebagai bahasa pertama yang meliputi kosa kata, klausa, dan kalimat.

Hasil penelitian Eka (2013) meneliti pemerolehan kata ulang sebagai bahasa

pertama meliputi kata ulang utuh, sebagian dan kata ulang salin suara. Dalam hal

ini, peneliti menemukan kesamaan dalam pemerolehan bahasa pertama dari segi

unsur Bahasa Indonesia, Fonologi, Morfologi, dan Sintaksis. Oleh karena itu,

peneliti dalam penelitian ini melengkapi penelitian Soenjono (2000), Desma

(2008), dan Eka (2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

87

2. Jenis Kata

Jenis kata dianalisis berdasarkan pedoman pada teori Tata Bahasa Baku

Bahasa Indonesia edisi ketiga tahun 2010. Peneliti menemukan 371 data jenis kata

dari data tuturan Eden usia dua tahun sebanyak 78 buah. Tabel di bawah ini akan

menjelaskan secara terperinci hasil penelitian afiks yang sudah dikuasai dan

belum dikuasai Eden pada usia dua tahun.

Tabel 7. Jenis Kata yang Dikuasai dan Belum Dikuasai

Jenis Kata Keterangan

Nomina (kata benda)

Dasar √

Turunan √

Verba (kata kerja)

Asal √

Turunan √

Adjektiva (kata sifat)

Dasar √

Turunan ─

Majemuk ─

Adverbia (kata keterangan)

Tunggal √

Gabungan ─

Numeralia (kata bilangan)

Pokok √

Tingkat ─

Konjungtor (kata sambung)

Koordinatif ─

Subordinatif √

Korelatif ─

Antar Kalimat ─

Pronomina (kata ganti)

Pesona √

Penunjuk √

Penanya √

Preposisi (kata depan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

88

Dasar √

Gabungan ─

Interjeksi (kata seru)

Kejijikan ─

Kekesalan ─

Kekaguman ─

Kesyukuran ─

Harapan ─

Keheranan √

Kekagetan ─

Ajakan √

Panggilan ─

Simpulan ─

Jenis kata yang sudah dikuasai adalah verba (kata kerja), adjektiva (kata

sifat), Adverbia (kata keterangan), nomina (kata benda), pronomina (kata ganti),

numeralia (kata bilangan), dan kata tugas yang terdiri dari preposisi (kata depan),

konjungtor (kata sambung), dan interjeksi (kata seru).

Verba (kata kerja) yang sudah dikuasai meliputi: verba asal dan turunan.

Adjektiva (kata sifat) yang sudah dikuasai adalah adjektiva dasar dan yang belum

dikuasai meliputi: turunan dan majemuk. Adverbia (kata keterangan) yang sudah

dikuasai adalah adverbia tunggal dan yang belum dikuasai adalah adverbia

gabungan. Nomina (kata benda) yang sudah dikuasai meliputi: nomina dasar dan

turunan. Pronomina (kata ganti) yang sudah dikuasai meliputi: ponomina penanya,

pronomina pesona dan penunjuk. Numeralia (kata bilangan) yang sudah dikuasai

meliputi: numeralia pokok (bilangan dasar) dan yang belum dikuasai adalah

numeralia tingkat. Preposisi (kata depan) yang sudah dikuasai meliputi: preposisi

kata dasar dan yang belum dikuasai adalah preposisi gabungan. Konjungtor (kata

sambung) yang sudah dikuasai adalah konjungtor subordinatif dan yang belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

89

dikuasai meliputi: koordinatif, korelatif dan antar kalimat. Interjeksi (kata seru)

yang sudah dikuasai meliputi: interjeksi keheranan dan interjeksi ajakan serta

yang belum dikuasai meliputi: kejijikan, kekesalan, kekaguman, kesyukuran,

harapan, kekagetan, panggilan, dan simpulan. Jenis kata partikel penegas dan

artikula (kata sandang) belum mampu dikuasai oleh Eden pada usia dua tahun.

Dalam penelitian ini, peneliti berperan melengkapi penelitian yang belum

diteliti pada penelitian sebelumnya. Selain itu, peneliti juga melengkapi dan

memperjelas teori yang ada bahwa seiring perkembangan teknologi dan

lingkungan dapat mempengaruhi pemerolehan bahasa dan kosa kata yang

dihasilkan oleh anak usia dua tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

90

BAB V

PENUTUP

Bab ini menguraikan bagian penutup. Uraian bab ini meliputi: (A)

kesimpulan hasil penelitian, (B) implikasi hasil penelitian, (C) saran. Berikut

penjelasan peneliti dari masing-masing subbab.

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang sudah dilakukan mengenai

penggunaan kata berafiks dan jenis kata dalam tuturan yang dihasilkan Eden usia

dua tahun dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, afiks yang sudah dikuasai

adalah prefiks, sufiks dan simulfiks. Prefiks yang sudah dikuasai terdiri dari: ter–,

ber–, me–, pe–, di–, dan per– dan yang belum dikuasai terdiri dari: ke– dan se–.

Sufiks yang sudah dikuasai terdiri dari –i, –an, dan –kan dan yang belum dikuasai

adalah –wan. Simulfiks yang sudah dikuasai adalah ke–an dan yang belum

dikuasai terdiri dari: pe–an, ber–an, per–an, dan se–nya. Infiks tidak ditemukan

dalam data tuturan Eden. Kedua, Jenis kata yang sudah dihasilkan adalah verba

(kata kerja), adjektiva (kata sifat), Adverbia (kata keterangan), nomina (kata

benda), pronomina (kata ganti), numeralia (kata bilangan), preposisi (kata depan),

konjungtor (kata sambung), dan interjeksi (kata seru). Verba (kata kerja) yang

sudah dikuasai meliputi: verba asal dan turunan. Adjektiva (kata sifat) yang sudah

dikuasai adalah adjektiva dasar dan yang belum dikuasai meliputi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

91

turunan dan majemuk. Adverbia (kata keterangan) yang sudah dikuasai

adalah adverbia tunggal dan yang belum dikuasai adalah adverbia gabungan.

Nomina (kata benda) yang sudah dikuasai meliputi: nomina dasar dan turunan.

Pronomina (kata ganti) yang sudah dikuasai meliputi: ponomina penanya,

pronomina pesona dan penunjuk. Numeralia (kata bilangan) yang sudah dikuasai

meliputi: numeralia pokok (bilangan dasar) dan yang belum dikuasai adalah

numeralia tingkat. Preposisi (kata depan) yang sudah dikuasai meliputi: preposisi

kata dasar dan yang belum dikuasai adalah preposisi gabungan. Konjungtor (kata

sambung) yang sudah dikuasai adalah konjungtor subordinatif dan yang belum

dikuasai meliputi: koordinatif, korelatif dan antar kalimat. Interjeksi (kata seru)

yang sudah dikuasai meliputi: interjeksi keheranan dan interjeksi ajakan serta

yang belum dikuasai meliputi: kejijikan, kekesalan, kekaguman, kesyukuran,

harapan, kekagetan, panggilan, dan simpulan. Jenis kata partikel penegas dan

artikula (kata sandang) tidak ditemukan dalam tuturan Eden usia dua tahun.

A. Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi dari hasil penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana Eden

memperoleh Bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama ketika berusia dua tahun.

Penelitian ini berfokus pada pemerolehan kata berafiks dan jenis kata.

Pemerolehan bahasa pertama atau bahasa ibu merupakan hal yang sangat penting

dalam perkembangan komunikasi anak. Pemerolehan merujuk pada aktivitas yang

dilakukan anak dalam menghasilkan bahasa secara alami dan melatih kemampuan

berkomunikasi dengan baik dan lancar. Pemerolehan bahasa Eden pada usia dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

92

tahun termasuk lancar meskipun banyak kosa kata dan topik yang diulang.

Kurangnya pengawasan orang tua yang sibuk bekerja membuat kosa kata yang

dihasilkan Eden sedikit terhambat dan hanya berbatas pada topik tertentu yang

sedang disukai.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi orang tua

untuk lebih memperhatikan anaknya terutama dalam hal perkembangan

bahasanya. Usia dini merupakan usia yang sangat penting dalam belajar berbahasa

karena akan lebih cepat memahami dari pada usia dewasa.

Dewasa ini orang tua banyak mengabaikan perkembangan anak karena

sibuk dengan aktivitas tuntutan pekerjaan yang padat. Oleh karena itu, orang tua

perlu memberi berbagai macam permainan, buku yang dapat menunjang

kemampuan berbicara dan berbahasa yang baik dan lebih percaya diri dalam

berkomunikasi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian di atas, peneliti

memberikan saran yang ditujukan kepada peneliti lanjutan, kepada orang tua, dan

kepada pendidik. Berikut peneliti memberikan penjelasan mengenai saran.

1. Bagi Penelitian Lanjutan

Berdasarkan penelitian yang sudah diperoleh, peneliti lain dapat

mengembangkan penelitian mengenai pemerolehan bahasa anak dalam

pembahasan kata yang berbeda sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

93

a. Mendeskripsikan bunyi berdasarkan simbolisasi fonologi mengenai bunyi kata

apa saja yang belum mampu dihasilkan anak usia dua tahun.

b. Urutan pemerolehan kata afiks dan jenis kata yang sudah dihasilkan anak usia

dua tahun.

Selain itu, peneliti lain dapat mengambil subjek lain dengan tingkat usia dan

daerah yang berbeda, karena perkembangan zaman dan lingkungan berpengaruh

besar terhadap pemerolehan bahasa anak yang semakin kompleks.

2. Bagi Orang Tua

Lingkungan keluarga merupakan hal utama bagi anak dalam berbahasa.

Maka, orang tua sebaiknya lebih memperhatikan perkembangan pemerolehan

bahasa dan perkembangan kosa kata yang dihasilkan supaya terstruktur dengan

baik dan benar.

3. Bagi Pendidik

Pemerolehan bahasa pertama menjadi pedoman bagi pendidik dalam

pembelajaran di sekolah. Bahasa pertama yang digunakan akan mempengaruhi

kemampuan belajar dan penguasaan kosa kata anak. Oleh karena itu, pendidik

dapat mengambil langkah yang tepat supaya materi pembelajaran tersampaikan

dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

94

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.

Jakarta: Balai Pustaka.

Arifin, Zaenal dan Junaiyah. 2007. Morfologi: Bentuk, Makna, dan Fungsi.

Jakarta: PT Grasindo.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik: Kajian Teoritik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

___________. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta.

Dardjowidjojo, Soenjono . 2005. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa

Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Keraf, Gorys. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia.

Margarita, Ekaristi. 2013. “Pemerolehan Kata Ulang Bahasa Indonesia sebagai

Bahasa Pertama Pada Kasus Kukuh Arya Renanto Anak Usia Lima

Tahun”. Skripsi Tidak Diterbitkan Yogyakarta PBSI. FKIP. Universitas

Sanata Dharma.

Muslich, Masnur. 2010. Garis-garis Besar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

Bandung: PT. Refika Aditama.

Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Ngalimun dan Noor Alfulaila. 2014. Pembelajaran Ketrampilan Berbahasa

Indonesia. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Praptomo, Baryadi. 2011. Morfologi dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Putu I Dewa Wijana dan Rohmadi Muhammad. 2011. Semantik Teori dan

Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.

Ramlan. 2012. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: C.V. Karyono.

Wardani, Anastasia Desmana. 2008. “Pemerolehan Sintaksis Bahasa Indonesia

sebagai Bahasa Pertama: Kasus Raka Anak Usia Dua Tahun”. Skripsi

Tidak Diterbitkan Yogyakarta PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

95

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

96

DATA TUTURAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

97

DATA PENELITIAN

Data Tuturan Kata Berafiks

No.

Kode

Data Tuturan Konteks Tuturan

1.(1) E: Keletanya melwati umah.

I : Lewat rumah siapa?

E: Umah Eden.

Situasi sore hari sedang

melihat film.

1.(2) E: Keletanya belhenti di umah.

I : Mana keretanya?

E: Ini keleta besal.

Situasi sore hari sedang

melihat film.

1.(3) E: Dingin Eden mamaki ail nanas.

I : Makanya dibilangin ibu itu nurut,

sebentar tunggu biar airnya

mendidih ya.

E: iya.

Situasi sore hari

sebelum mandi.

1.(4) E: cudah mididih

I : hii bohong belum yaa

E: hahaha

Situasi sore hari

sebelum mandi.

1.(5) E: bica pakaian sendili.

I : Ya sudah dipakai sendiri

celananya.

E: Ya catu-catu.

Situasi sore hari setelah

mandi.

1.(6) E: keletanya mambawa

penumpang banyak cekali ini.

B: mau di bawa kemana itu?

E: oh ke pacal ini.

Situasi pagi hari

sedang makan.

1.(7) E: Keletanya lewat jembatan ini

tatatuh aduhh cakit.

B: Kenapa kok sakit?

E: Tadi tatuh di jembatan.

Situasi pagi hari

sedang makan.

1.(8) B: Sini Eden makan lagi biar gak

sakit kalau jatuh.

E: makanan apa? mau lele.

B: Ini sayur bayam sama tempe,

lelenya nanti lagi ya?

E: Iya.

Situasi pagi hari

sedang makan.

1.(9) E: Minggil. tuknya lawat minggil.

T: ya jangan lewat sini.

E: Ini belat mangangut pasil tilut-

tilut minggil.

Situasi sore hari sedang

bermain.

1.(10) T: Eden kenapa kok sembunyi?

E: Ku takutan tokek-tokek.

T: eh kamu jangan takut sama tokek

Situasi malam hari

menjelang tidur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

98

ya

E: Tokek-tokek di kebun.

1.(11) T: Eden besok mau sekolah dimana?

E: Jauh di TK.

T Iya besok sekolah ya, disekolah

Eden mau ngapain?

E: manani bintang kecil gitu.

Situasi siang hari

sedang santai.

1.(12) E: Bintang kecil di lanit yang bilu

amat banyak menghias angkaca.

Aku ingin tebang menali jauh tinggi

tempat belada.

E: Sudah.

Situasi siang hari

sedang santai.

1.(13) E: Bintang kecil di lanit yang bilu

amat banyak menghias angkaca.

Aku ingin tebang menali jauh tinggi

tempat belada.

E: Sudah.

Situasi siang hari

sedang santai.

1.(14) E: Tilut-tilut tadi Eden miliat keleta

maju jaya.

I : Tadi melihat dimana?

E: Di taciun.

I : Di Stasiun mana tadi?

E: Di jogja.

I : O tadi Eden ke Jogja?

E: Belum.

Situasi sore hari sedang

santai.

1.(15) E: Eden buku.

B: Buat apa bukunya?

E: Buat mangambal mobin.

B: Iya, sini gambar sama bapak.

E: Tidak mau Eden bisa.

Situasi siang hari

sedang belajar.

1.(16) E: Ibu Eden mau

I : mau apa?

E: Eden mau mambali es kim

I : Mau yang rasa apa?

E: Cokat.

I : iya ambil uang dulu, sana minta

sama bapak.

Situasi sore hari sedang

santai.

1.(17) E: Montonton ini pecawat dan

keleta.

I : Dimana lihatnya?

E: Di jalan.

Situasi sore hari sedang

santai.

1.(18) E: Tilut-tilut

keleta lewat

duel nabak mobin.

T: Kenapa Eden?

E: Mobin ditabak keleta.

Situasi sore hari sedang

bermain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

99

1.(19) E: Naik di taciun.

T: Eden mau kemana?

E: Ke Jogja.

T: Ke Jogja ngapain?

E: Mau mangakat gajah besal.

Situasi sore hari sedang

santai..

1.(20) E: Mobin tidak bisa jalan.

T: Kenapa kok tidak bisa jalan?

E: Dilusak jayen.

T: Jayen yang mana?

E: Ya ini besar.

Situasi malam hari

sedang santai.

1.(21) E: Ini mobil balapan sama pecawat.

T: Mana pesawatnya?

E: Itu di atas sana.

E: Mobin kalah sama pecawat teeet

tatuh gitu.

Situasi siang hari

sedang santai.

1.(22) E: Cangkul-cangkul.

I : Iya ayo nyanyi dari awal.

E: Ayo kawan kita belsama,

mananam jagung di kebun kita.

Ambil cangkulmu kita belkeja tak

jamu-jamu. Cangkul aku gembila

mananam jagung di kebun kita.

selesai.

Situasi malam hari

sedang santai.

1.(23) E: Cangkul-cangkul.

I : Iya ayo nyanyi dari awal.

E: Ayo kawan kita belsama,

mananam jagung di kebun kita.

Ambil cangkulmu kita belkeja tak

jamu-jamu. Cangkul aku gembila

mananam jagung di kebun kita.

selesai.

Situasi malam hari

sedang santai.

1.(24) T: Ini gambar apa?

E: Ini mobin bewalna hijau.

Ini mobin teltawa giginya banyak.

T: Eden takut tidak sama mobilnya?

E: Tidak .. tidak ini sudah ootok

digi, holeee…

Situasi sore hari sedang

belajar.

1.(25) T: Ini gambar apa?

E: Ini mobil bewalna hijau.

Ini mobil teltawa giginya banyak.

T: Eden takut tidak sama mobilnya?

E: Tidak .. tidak ini sudah ootok

digi, holeee..

Situasi sore hari sedang

belajar.

1.(26) E: Ikannya makan

kalapalan mau minta telut ini.

I : Yang minta telur Eden atau ikan

Situasi pagi hari

sedang melihat ikan di

akuarium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

100

ini?

E: Eden.

1.(27) E: Bapak bangun

ikannya lapal.

B: Mana ikannya?

E: Ini tangan lepaskan.

B: iya.

Situasi pagi hari

sedang di kamar.

1.(28) E: Kesana?

T: Kemana?

E: Beli golengan.

T: Mana uangnya?

E: Ini dualibu.

Situasi pagi hari

sedang santai.

1.(29) E: Cepedaan ini.

I : Iya dikeluarin dulu

E: Mau dicana.

I : Ndak usah jauh-jauh di sini aja,

nanti ada mobil lewat d tabrak nanti.

E: Di cana dipinggil.

Situasi sore hari sedang

bermain.

1.(30) E: Mau ini.

T: Ini namanya apa?

E: Hape.

T: Mau buat apa?

E: pelmainan ini bisa.

T: Ini ndak bisa permainan ini,

batrainya habis.

Situasi sore hari sedang

santai.

1.(31) E: Nonton Doamon manangis

T: O yang itu doraemon yang

terakhir itu.

E: Iya.

T: Sebentar ya dicari dulu ya.

Situasi sore hari sedang

santai.

1.(32) E: putalkan ini mucik.

T: Musik apa? Dilihat dulu?

E: Ya ini tomas.

T: Iya Eden ikut nyanyi juga ya?

E: Iya.

Situasi malam hari

sedang santai.

1.(33) E: Mulai belhitung satu, dua, tiga.

I : Yang dihitung apa?

E: Keleta di taciun.

I : Mau nonton sama siapa?

E: Itu sama Tate.

Situasi pagi hari

sedang bermain.

1.(34) I : Eden ibu berangkat kerja dulu

ya?

E: Iya bawa buku mewalnai.

I : Buku mewarnai? Eden mau

mewarnai?

E: Iya keleta.

Situasi pagi hari

sedang duduk santai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

101

Data Tuturan Jenis Kata

No.

Kode

Data Tuturan

Konteks Tuturan

2.(1) E: Bapak mabawa penumpang

banyak cekali.

B: mau d bawa kemana itu?

E: ke pacal.

Situasi pagi hari sedang

makan.

2.(2) E: Macet ini keleta tidak ke pacal.

I : kenapa?

E: Bocor di bengkel ini.

Situasi sore hari sedang

bermain.

2.(3) E: Tadi keleta.

I : Iya keretanya berapa tadi?

E: Enam, tujuh, delapan, sembilan,

sepuluh gebong

I : Iya banyak sekali ya.

E: Panjang.

Situasi sore hari sedang

santai.

2.(4) E: Ini pecawat dan keleta.

I : dimana lihatnya?

E: di sana di jalan.

Situasi sore hari sedang

santai.

2.(5) I : Eden mau melihat apa?

E: Itu pecawat dan keleta.

I : Iya bentar ya tak cari dulu.

Sudah ini tonton.

E: Besok beli.

I : Iya besok mau beli ap?

E: Bis yang ada kasulnya.

Situasi malam hari

sedang melihat film.

2.(6) E: Eden duduk di taciun.

T: Mau ngapain d stasiun?

E: Naik Keleta.

T: Eden mau kemana?

E: Ke Jogja.

Situasi sore hari sedang

santai.

2.(7) E: Dengan campo mandi.

I : Besok saja shamponya nanti

dingin.

Situasi sore hari sedang

mandi.

2.(8) E: Mobin macet tidak jalan.

T: Kenapa kok tidak bisa jalan?

E: Diinjak jayen.

T: Jayen yang mana?

E: Ini besal. Mobin banyak.

Situasi sore hari sedang

bermain.

2.(9) E: Ibu itu nakal.

I : Yang nakal siapa?

E: Bapak.

I : Kenapa kok bapak nakal?

E: Tidak boleh main moto ini.

Situasi sore hari sedang

santai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

102

2.(10) E: Sudah otok digi.

T: Kapan gosok giginya?

E: Tadi mandi.

Situasi sore hari sedang

santai.

2.(11) T: Ayo coba sekarang dihitung

giginya.

E: Ini dua kilo.

T: Lho kok dua kilo kamu timbang

po?

E: Di bengkel.

Situasi sore hari sedang

santai.

2.(12) T: Eden mau minum apa?

E: Es dan jeluk.

T: Mau yang manis tidak.

E: nanis.

Situasi siang hari

sedang menonton film.

2.(13) E: Keletanya melwati umah.

I : Lewat rumah siapa?

E: Umah Eden.

Situasi sore hari sedang

melihat film.

2.(14) E: Keletanya belhenti di umah.

I : Mana keretanya?

E: Ini keleta besal.

Situasi sore hari sedang

melihat film.

2.(15) E: Dingin Eden mamaki ail nanas.

I : Makanya dibilangin ibu itu

nurut, sebentar tunggu biar airnya

mendidih ya.

E: iya.

Situasi sore hari

sebelum mandi.

2.(16) E: cudah mididih

I : hii bohong belum yaa

E: hahaha

Situasi sore hari

sebelum mandi.

2.(17) E: bica pakaian sendili.

I : Ya sudah dipakai sendiri

celananya.

E: Ya catu-catu.

Situasi sore hari setelah

mandi.

2.(18) E: keletanya mambawa

penumpang banyak cekali ini.

B: mau di bawa kemana itu?

E: oh ke pacal ini.

Situasi pagi hari sedang

makan.

2.(19) E: Keletanya lewat jembatan ini

tatatuh aduhh cakit.

B: Kenapa kok sakit?

E: Tadi tatuh di jembatan.

Situasi pagi hari sedang

makan.

2.(20) B: Sini Eden makan lagi biar gak

sakit kalau jatuh.

E: makanan apa? mau lele.

B: Ini sayur bayam sama tempe,

lelenya nanti lagi ya?

E: Iya.

Situasi pagi hari sedang

makan.

2.(21) E: Minggil. tuknya lawat minggil. Situasi sore hari sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

103

T: ya jangan lewat sini.

E: Ini belat mangangut pasil tilut-

tilut minggil.

bermain.

2.(22) T: Eden kenapa kok sembunyi?

E: Ku takutan tokek-tokek.

T: eh kamu jangan takut sama

tokek ya

E: Tokek-tokek di kebun.

Situasi malam hari

menjelang tidur.

2.(23) T: Eden besok mau sekolah

dimana?

E: Jauh di TK.

T Iya besok sekolah ya, disekolah

Eden mau ngapain?

E: manani bintang kecil.

Situasi siang hari

sedang santai.

2.(24) E: Bintang kecil di lanit yang bilu

amat banyak menghias angkaca.

Aku ingin tebang menali jauh tinggi

tempat belada.

E: Sudah.

Situasi siang hari

sedang santai.

2.(25) E: Tilut-tilut tadi Eden miliat keleta

maju jaya.

I : Tadi melihat dimana?

E: Di taciun.

I : Di Stasiun mana tadi?

E: Di jogja.

I : O tadi Eden ke Jogja?

E: Belum.

Situasi sore hari sedang

santai.

2.(26) E: Eden buku.

B: Buat apa bukunya?

E: Buat mangambal mobin.

B: Iya, sini gambar sama bapak.

E: Tidak mau Eden bisa.

Situasi siang hari

sedang belajar.

2.(27) E: Ibu Eden mau

I : mau apa?

E: Eden mau mambali es kim

I : Mau yang rasa apa?

E: Cokat.

I : iya ambil uang dulu, sana minta

sama bapak.

Situasi sore hari sedang

santai.

2.(28) E: Montonton ini pecawat dan

keleta.

I : Dimana lihatnya?

E: Di jalan.

Situasi sore hari sedang

santai.

2.(29) E: Tilut-tilut

keleta lewat

Situasi sore hari sedang

bermain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

104

duel nabak mobin.

T: Kenapa Eden?

E: Mobin ditabak keleta.

2.(30) E: Naik di taciun.

T: Eden mau kemana?

E: Ke Jogja.

T: Ke Jogja ngapain?

E: Mau mangakat gajah besal.

Situasi sore hari sedang

santai..

2.(31) E: Mobin tidak bisa jalan.

T: Kenapa kok tidak bisa jalan?

E: Dilusak jayen.

T: Jayen yang mana?

E: Ya ini besar.

Situasi malam hari

sedang santai.

2.(32) E: Ini mobil balapan sama pecawat.

T: Mana pesawatnya?

E: Itu di atas sana.

E: Mobin kalah sama pecawat teeet

tatuh.

Situasi siang hari

sedang santai.

2.(33) E: Main hape ini.

I : Nanti dulu ini adeknya di dalam

perut ibu ini gerak-gerak bilang

dulu sama adeknya.

E: Adek balu apa? Adek mau

mainan hape ini. Adek muaa.

I : Besok kalau adek lahir di ajak

maen ya?

E: Iya mainan hape ini.

Situasi sore hari sedang

santai.

2.(34) E: Cangkul-cangkul.

I : Iya ayo nyanyi dari awal.

E: Ayo kawan kita belsama,

mananam jagung di kebun kita.

Ambil cangkulmu kita belkeja tak

jamu-jamu. Cangkul aku gembila

mananam jagung di kebun kita.

selesai.

Situasi malam hari

sedang santai.

2.(35) T: Ini gambar apa?

E: Ini mobin bewalna hijau.

Ini mobin teltawa giginya banyak.

T: Eden takut tidak sama mobilnya?

E: Tidak .. tidak ini sudah ootok

digi, holeee…

Situasi sore hari sedang

belajar.

2.(36) E: Ikannya makan

kalapalan mau minta telut ini.

I : Yang minta telur Eden atau ikan

ini?

E: Eden.

Situasi pagi hari sedang

melihat ikan di

akuarium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

105

2.(37) E: Bapak bangun

ikannya lapal.

B: Mana ikannya?

E: Ini tangan lepaskan.

B: iya.

Situasi pagi hari sedang

di kamar.

2.(38) E: Kesana?

T: Kemana?

E: Beli golengan.

T: Mana uangnya?

E: Ini dualibu.

Situasi pagi hari sedang

santai.

2.(39) E: Cepedaan ini.

I : Iya dikeluarin dulu

E: Mau dicana.

I : Ndak usah jauh-jauh di sini aja,

nanti ada mobil lewat d tabrak

nanti.

E: Di cana dipinggil.

Situasi sore hari sedang

bermain.

2.(40) E: Mau ini.

T: Ini namanya apa?

E: Hape.

T: Mau buat apa?

E: pelmainan ini bisa.

T: Ini ndak bisa permainan ini,

batrainya habis.

Situasi sore hari sedang

santai.

2.(41) E: Nonton Doamon manangis

T: O yang itu doraemon yang

terakhir itu.

E: Iya.

T: Sebentar ya dicari dulu ya.

Situasi sore hari sedang

santai.

2.(42) E: putalkan ini mucik.

T: Musik apa? Dilihat dulu?

E: Ya ini tomas.

T: Iya Eden ikut nyanyi juga ya?

E: Iya.

Situasi malam hari

sedang santai.

2.(43) E: Mulai belhitung satu, dua, tiga.

I : Yang dihitung apa?

E: Keleta di taciun.

I : Mau nonton sama siapa?

E: Itu sama Tate.

Situasi pagi hari sedang

bermain.

2.(44) I : Eden ibu berangkat kerja dulu

ya?

E: Iya bawa buku mewalnai.

I : Buku mewarnai? Eden mau

mewarnai?

E: Iya keleta.

Situasi pagi hari sedang

duduk santai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

106

HASIL TRIANGULASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

107

HASIL TRIANGULASI

Tabel 1.1 Hasil Triangulasi Kata Berafiks

No.

Kode

Data Analisis Kata Berafiks

Berdasarkan

Teori

Triangulator I Triangulator II

Apri Damai Sagita

Krissandi S.S., M.Pd.

Dr. Y. Karmin,

M. Pd.

1.(1) E: Keletanya melwati

umah.

I : Lewat rumah siapa?

E: Umah Eden.

Melwati diinterpretasikan menjadi melewati.

melewati

me– lewati

lewat –i

melewati =

berprefiks

me– dan

bersufiks –i.

Setuju Setuju

1.(2) E: Keletanya belhenti

di umah.

I : Mana keretanya?

E: Ini keleta besal.

Belhenti diinterpretasikan menjadi berhenti.

berhenti

ber– henti

berhenti =

berprefiks

ber–.

Setuju Setuju

1.(3) E: Dingin Eden

mamaki ail nanas.

I : Makanya dibilangin

ibu itu nurut, sebentar

tunggu biar airnya

mendidih ya.

Mamaki diinterpretasikan menjadi memakai.

memakai

memakai =

berprefiks

me–.

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

108

E: iya.

me– pakai

1.(4) E: cudah mididih

I : hii bohong belum

yaa

E: hahaha

Mididih diinterpretasikan menjadi mendidih.

mendidih

me– didih

mendidih =

berprefiks

me–.

Setuju Setuju

1.(5) E: bica pakaian

sendili.

I : Ya sudah dipakai

sendiri celananya.

E: Ya catu-catu.

pakaian

pakai –an

pakaian =

bersufiks –an.

Setuju Setuju

1.(6) E: keletanya

mambawa penumpang banyak

cekali ini.

B: mau di bawa

kemana itu?

E: oh ke pacal ini.

Mambawa diinterpretasikan menjadi

membawa. membawa

me– bawa

penumpang

pe– tumpang

membawa =

berprefiks

me– dan

penumpang =

berprefiks pe–

Setuju Setuju

1.(7) E: Keletanya lewat

jembatan ini tatatuh

aduhh cakit.

B: Kenapa kok sakit?

E: Tadi tatuh di

jembatan.

Tatatuh diinterpretasikan menjadi terjatuh.

terjatuh

ter– jatuh

terjatuh =

berprefiks ter–

.

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

109

1.(8) B: Sini Eden makan

lagi biar gak sakit

kalau jatuh.

E: makanan apa? mau

lele.

B: Ini sayur bayam

sama tempe, lelenya

nanti lagi ya?

E: Iya.

makanan

makan –an

makanan =

bersufiks –an.

Setuju Setuju

1.(9) E: Minggil. tuknya

lawat minggil.

T: ya jangan lewat

sini.

E: Ini belat

mangangut pasil tilut-

tilut minggil.

Mangangut diinterpretasikan menjadi

mengangkut.

mengangkut

me– angkut

mengangkut =

berprefiks

me–.

Setuju Setuju

1.(10) T: Eden kenapa kok

sembunyi?

E: Ku takutan tokek-

tokek.

T: eh kamu jangan

takut sama tokek ya

E: Tokek-tokek di

kebun.

Takutan

takut –an

takutan =

bersufiks –an.

Setuju Setuju

1.(11) T: Eden besok mau

sekolah dimana?

E: Jauh di TK.

T Iya besok sekolah

ya, disekolah Eden

mau ngapain?

E: manani bintang

Manani diinterpretasikan menjadi menyanyi.

menyanyi

me– nyanyi

menyanyi =

berprefiks

me–.

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

110

kecil gitu.

1.(12) E: Bintang kecil di

lanit yang bilu amat

banyak menghias

angkaca. Aku ingin

tebang menali jauh

tinggi tempat belada.

E: Sudah.

menghias

me– hias

menghias =

berprefiks

me–.

Setuju Setuju

1.(13) E: Bintang kecil di

lanit yang bilu amat

banyak menghias

angkaca. Aku ingin

tebang menali jauh

tinggi tempat belada.

E: Sudah.

Menali diinterpretasikan menjadi menari.

menari

me– tari

menari =

berprefiks

me–.

Setuju Setuju

1.(14) E: Tilut-tilut tadi Eden

miliat keleta maju

jaya.

I : Tadi melihat

dimana?

E: Di taciun.

I : Di Stasiun mana

tadi?

E: Di jogja.

I : O tadi Eden ke

Jogja?

E: Belum.

Miliat diinterpretasikan menjadi melihat.

melihat

me– lihat

melihat =

berprefiks

me–.

Setuju Setuju

1.(15) E: Eden buku.

B: Buat apa bukunya?

E: Buat mangambal

mobin.

Mangambal diinterpretasiakan menjadi

menggambar.

menggambar

menggambar

= berprefiks

me–.

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

111

B: Iya, sini gambar

sama bapak.

E: Tidak mau Eden

bisa.

me– gambar

1.(16) E: Ibu Eden mau

I : mau apa?

E: Eden mau mambali

es kim

I : Mau yang rasa apa?

E: Cokat.

I : iya ambil uang

dulu, sana minta sama

bapak.

Mambali diinterpretasikan menjadi membeli.

membeli

me– beli

membeli =

berprefiks

me–.

Setuju Setuju

1.(17) E: Montonton ini

pecawat dan keleta.

I : Dimana lihatnya?

E: Di jalan.

Montonton diinterpretasikan menjadi

menonton.

menonton

me– tonton

menonton =

berprefiks

me–.

Setuju Setuju

1.(18) E: Tilut-tilut

keleta lewat

duel nabak mobin.

T: Kenapa Eden?

E: Mobin ditabak

keleta.

Ditabak diinterpretasikan menjadi ditabrak.

ditabrak

di– tabrak

ditabrak =

berprefiks di–.

Setuju Setuju

1.(19) E: Naik di taciun.

T: Eden mau kemana?

E: Ke Jogja.

T: Ke Jogja ngapain?

E: Mau mangakat

gajah besal.

Mangakat diinterpretasikan menjadi

mengangkat.

mengangkat

mengangkat =

berprefiks

me–.

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

112

me– angkat

1.(20) E: Mobin tidak bisa

jalan.

T: Kenapa kok tidak

bisa jalan?

E: Dilusak jayen.

T: Jayen yang mana?

E: Ya ini besar.

Dilusak diinterpretasikan menjadi dirusak.

dirusak

di– rusak

dirusak =

berprefiks di–.

Setuju Setuju

1.(21) E: Ini mobil balapan

sama pecawat.

T: Mana pesawatnya?

E: Itu di atas sana.

E: Mobin kalah sama

pecawat teeet tatuh

gitu.

balapan

balap –an

balapan =

bersufiks –an.

Setuju Setuju

1.(22) E: Cangkul-cangkul.

I : Iya ayo nyanyi dari

awal.

E: Ayo kawan kita

belsama, mananam

jagung di kebun kita.

Ambil cangkulmu kita

belkeja tak jamu-jamu.

Cangkul aku gembila

mananam jagung di

kebun kita. selesai.

Mananam diinterpretasikan menjadi

menanam.

menanam

me– tanam

menanam =

berprefiks

me–.

Setuju Setuju

1.(23) E: Cangkul-cangkul.

I : Iya ayo nyanyi dari

awal.

E: Ayo kawan kita

belsama, mananam

Bekelja diinterpretasikan menjadi bekerja.

bekerja

bekerja =

berprefiks

ber–.

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

113

jagung di kebun kita.

Ambil cangkulmu kita

belkeja tak jamu-jamu.

Cangkul aku gembila

mananam jagung di

kebun kita. selesai.

ber– kerja

1.(24) T: Ini gambar apa?

E: Ini mobin bewalna

hijau.

Ini mobin teltawa

giginya banyak.

T: Eden takut tidak

sama mobilnya?

E: Tidak .. tidak ini

sudah ootok digi,

holeee…

Belwalna diinterpretasikan menjadi

berwarna.

berwarna

ber– warna

berwarna =

berprefiks

ber–.

Setuju Setuju

1.(25) T: Ini gambar apa?

E: Ini mobil bewalna

hijau.

Ini mobil teltawa

giginya banyak.

T: Eden takut tidak

sama mobilnya?

E: Tidak .. tidak ini

sudah ootok digi,

holeee…

Taltawa diinterpretasikan menjadi tertawa.

tertawa

ter– tawa

tertawa =

berprefiks ter–

.

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

114

1.(26) E: Ikannya makan

kalapalan mau minta

telut ini.

I : Yang minta telur

Eden atau ikan ini?

E: Eden.

Kalapalan diinterpretasikan menjadi

kelaparan.

kelaparan

ke– lapar –an

kelaparan =

bersimulfiks

ke–an.

Setuju Setuju

1.(27) E: Bapak bangun

ikannya lapal.

B: Mana ikannya?

E: Ini tangan

lepaskan. B: iya.

lepaskan

lepas –kan

lepaskan =

bersufiks –

kan.

Setuju Setuju

1.(28) E: Kesana?

T: Kemana?

E: Beli golengan.

T: Mana uangnya?

E: Ini dualibu.

Golengan diinterpretasikan menjadi

gorengan.

gorengan

goreng –an

gorengan =

bersufiks –an.

Setuju Setuju

1.(29) E: Cepedaan ini.

I : Iya dikeluarin dulu

E: Mau dicana.

I : Ndak usah jauh-

jauh di sini aja, nanti

ada mobil lewat d

tabrak nanti.

E: Di cana dipinggil.

Cepedaan diinterpretasikan menjadi

sepedaan.

sepedaan

sepeda –an

Sepedaan =

bersufiks –an.

Setuju Setuju

1.(30) E: Mau ini.

T: Ini namanya apa?

E: Hape.

T: Mau buat apa?

Pelmainan diinterpretasikan menjadi

permainan.

permainan

Permainan =

berprefiks

per–dan

bersufiks –an.

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

115

E: pelmainan ini bisa.

T: Ini ndak bisa

permainan ini,

batrainya habis.

per– mainan

main –an

1.(31) E: Nonton Doamon

manangis T: O yang itu

doraemon yang

terakhir itu.

E: Iya.

T: Sebentar ya dicari

dulu ya.

Manangis diinterpretasikan menjadi

menangis.

menangis

me– tangis

menangis =

berprefiks

me–.

Setuju Setuju

1.(32) E: putalkan ini

mucik.

T: Musik apa? Dilihat

dulu?

E: Ya ini tomas.

T: Iya Eden ikut

nyanyi juga ya?

E: Iya.

Putalkan diinterpretasikan menjadi putarkan.

putarkan

putar –kan

putarkan =

bersufiks –

kan.

Setuju Setuju

1.(33) E: Mulai belhitung

satu, dua, tiga.

I : Yang dihitung apa?

E: Keleta di taciun.

I : Mau nonton sama

siapa?

E: Itu sama Tate.

Belhitung diinterpretasikan menjadi

berhitung.

berhitung

ber– hitung

berhitung =

berprefiks

ber–.

Setuju Setuju

1.(34) I : Eden ibu berangkat

kerja dulu ya?

E: Iya bawa buku

Mewalnai diinterpretasikan menjadi

mewarnai.

mewarnai

mewarnai =

berprefiks

me– dan

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

116

Tabel 1.2 Hasil Triangulasi Jenis Kata

No.

Kode

Data Tuturan

Konteks

Tuturan

Keterangan

(Data Jenis

Kata)

Jenis Kata Berdasarkan Teori Triangulator I Triangulator II

Analisis Apri Damai

Sagita Krissandi

S.S., M.Pd.

Dr. Y. Karmin,

M. Pd.

2.(1) E: Bapak

mabawa

penumpang

banyak cekali.

B: mau d bawa

kemana itu?

E: ke pacal.

Situasi

pagi

hari

sedang

makan.

Bapak,

membawa,

penumpang

, banyak,

sekali, ke,

pasar.

1. Bapak = nomina atau kata benda, mengacu

pada manusia.

2. Membawa = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan memegang barang

sambil berjalan dari tempat satu ke tempat

lain

3. Penumpang = nomina atau kata benda,

mengacu pada manusia.

4. Banyak = adjektiva atau kata sifat,

mengacu pada keterangan yang lebih

khusus berdasarkan besar jumlahnya dan

tidak sedikit.

Setuju Setuju

mewalnai.

I : Buku mewarnai?

Eden mau mewarnai?

E: Iya keleta.

me– warnai

warna –i

bersufiks –i.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

117

5. Sekali = adverbia atau kata keterangan,

mengacu pada kata yang memberikan

penjelasan pada kata “banyak”.

6. Ke = preposisi atau kata depan, mengacu

pada kata yang digunakan di depan kata

benda.

7. Pasar = nomina atau kata benda, mengacu

pada tempat orang berjualan.

2.(2) E: Macet ini

keleta tidak ke

pacal.

I : kenapa?

E: Bocor di

bengkel ini.

Situasi

sore hari

sedang

bermain

.

Macet, ini,

kereta,

tidak, ke,

pasar,

bocor, di,

bengkel,

ini.

1. Macet = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan terhenti tidak dapat

berfungsi dengan baik.

2. Ini = demonstratif atau pronomina

penunjuk, mengacu pada tempat yang

relatif dekat.

3. Kereta = nomina atau kata benda,

mengacu pada kendaraan atau alat

transportasi.

4. Tidak = adverbia atau kata keterangan,

mengacu pada kata yang memberikan

penjelasan pada kata “ke pasar”.

5. Bocor = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan berlubang sehingga air atau

udara dapat keluar atau masuk.

6. Di = preposisi atau kata depan, mengacu

pada kata yang digunakan di depan kata

benda.

7. Bengkel = nomina atau kata benda,

mengacu pada tempat untuk memperbaiki

kerusakan kendaraan.

Setuju Setuju

2.(3) E: Tadi keleta.

I : Iya

Situasi

sore hari

Tadi,

kereta,

1. Tadi = adverbia atau keterangan, mengacu

pada kata yang memberikan penjelasan

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

118

keretanya

berapa tadi?

E: Enam, tujuh,

delapan,

sembilan,

sepuluh gebong

I : Iya banyak

sekali ya.

E: Panjang.

sedang

santai.

enam,

tujuh,

delapan,

Sembilan,

sepuluh,

gerbong,

panjang.

waktu yang sudah berlalu atau baru saja

terjadi.

2. Enam = numeralia atau kata bilangan,

mengacu pada bilangan dasar yang

menjadi sumber dari bilangan lain.

3. Tujuh = numeralia atau kata bilangan,

mengacu pada bilangan dasar yang

menjadi sumber dari bilangan lain.

4. Delapan = numeralia atau kata bilangan,

mengacu pada bilangan dasar yang

menjadi sumber dari bilangan lain.

5. Sembilan = numeralia atau kata bilangan,

mengacu pada bilangan dasar yang

menjadi sumber dari bilangan lain.

6. Sepuluh = numeralia atau kata bilangan,

mengacu pada bilangan dasar yang

menjadi sumber dari bilangan lain.

7. Gerbong = nomina atau kata benda,

mengacu pada tempat atau ruang dalam

kereta untuk menempatkan orang maupun

barang.

8. Panjang = adjektiva atau kata sifat,

mengacu pada keterangan yang lebih

khusus berdasarkan ukuran dari ujung ke

ujung.

2.(4) E: Ini pecawat

dan keleta.

I : dimana

lihatnya?

E: di sana di

jalan.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Ini,

pesawat,

dan,

kereta, di,

sana, di,

jalan.

1. Pesawat = nomina atau kata benda,

mengacu pada kendaraan atau alat

transportasi.

2. Dan = konjungtor atau kata sambung,

mengacu pada kata yang menghubungkan

dua unsur dengan status sama.

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

119

3. Sana = demonstratif atau pronomina

penunjuk, mengacu pada orang atau benda

yang letaknya jauh.

4. Jalan = nomina atau kata benda, mengacu

pada perlintasan atau lalu lintas orang

maupun kendaraan.

2.(5) I : Eden mau

melihat apa?

E: Itu pecawat

dan keleta.

I : Iya bentar ya

tak cari dulu.

Sudah ini

tonton.

E: Besok beli.

I : Iya besok

mau beli ap?

E: Bis yang ada

kasulnya.

Situasi

malam

hari

sedang

melihat

film.

Itu,

pesawat,

dan,

kereta,

besok, beli,

bis, yang,

ada,

kasurnya.

1. Itu = demonstratif atau kata pronomina

penunjuk, mengacu pada tempat yang

letaknya jauh.

2. Besok = adverbia atau kata keterangan,

mengacu pada kata yang memberikan

penjelasan pada kata “beli bis”.

3. Beli = verba atau kata kerja, mengacu pada

tindakan memperoleh sesuatu dengan

membayar.

4. Bis = nomina atau kata benda, mengacu

pada kendaraan atau alat transportasi.

5. Yang = konjungtor atau kata penghubung,

mengacu pada kata yang saling

berhubungan pada kata “ada”.

6. Ada = verba atau kata kerja, mengacu pada

tindakan hadir atau telah tersedia.

7. Kasurnya = nomina atau kata benda,

mengacu pada tempat atau alas untuk

tidur.

2.(6) E: Eden duduk

di taciun.

T: Mau

ngapain d

stasiun?

E: Naik Keleta.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Eden,

duduk, di,

stasiun,

naik,

kereta, ke,

Jogja.

1. Eden = nomina atau kata benda, mengacu

pada manusia.

2. Duduk = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan yang sedang dilakukan.

3. Stasiun = nomina atau kata benda,

mengacu pada tempat perhentian kereta

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

120

T: Eden mau

kemana?

E: Ke Jogja.

api.

4. Naik = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan yang bergerak ke tempat

yang lebih tinggi.

5. Jogja = nomina atau kata benda, mengacu

pada tempat atau daerah.

2.(7) E: Dengan

campo mandi.

I : Besok saja

shamponya

nanti dingin.

Situasi

sore hari

sedang

mandi.

Dengan,

sampo,

mandi.

1. Dengan = preposisi atau kata depan,

mengacu pada kata yang digunakan di

depan kata benda untuk menyatakan

hubungan maupun menjelaskan.

2. Sampo = nomina atau kata benda,

mengacu pada perlengkapan mandi

berupa cairan untuk mencuci rambut.

3. Mandi = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan membersihkan tubuh

dengan air dan sabun.

Setuju Setuju

2.(8) E: Mobin

macet tidak

jalan.

T: Kenapa kok

tidak bisa

jalan?

E: Diinjak

jayen.

T: Jayen yang

mana?

E: Ini besal.

Mobin banyak.

Situasi

sore hari

sedang

bermain

.

Mobil,

macet,

tidak,

jalan,

diinjak,

jayen, ini,

besar,

mobil,

banyak.

1. Mobil = nomina atau kata benda, mengacu

pada kendaraan atau alat transportasi.

2. Diinjak = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan yang sedang dilakukan.

3. Jayen = nomina atau kata benda, mengacu

pada manusia.

4. Besar = adjektiva atau kata sifat, mengacu

pada keterangan yang lebih khusus

berdasarkan ukuran.

Setuju Setuju

2.(9) E: Ibu itu

nakal.

I : Yang nakal

Situasi

sore hari

sedang

Ibu, itu,

nakal,

bapak,

1. Ibu = nomina atau kata benda, mengacu

pada manusia.

2. Nakal = adjektiva atau kata sifat, mengacu

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

121

siapa?

E: Bapak.

I : Kenapa kok

bapak nakal?

E: Tidak boleh

main moto ini.

santai. tidak,

boleh,

main,

motor, ini.

pada keterangan yang lebih khusus

berdasarkan perbuatan yang kurang baik.

3. Boleh = adverbia atau kata keterangan,

mengacu pada kata yang memberikan

penjelasan pada kata “tidak”.

4. Main = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan menyenangkan atau

perbuatan bersenang-senang.

5. Motor = nomina atau kata benda, mengacu

pada kendaraan atau alat transportasi.

2.(10) E: Sudah otok

digi.

T: Kapan

gosok giginya?

E: Tadi mandi.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Sudah,

gosok, gigi,

tadi,

mandi.

1. Sudah = adverbia waktu atau kata

keterangan, mengacu pada kata yang

memberikan penjelasan telah terjadi atau

selesai.

2. Gosok = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan membersihkan

3. Gigi = nomina atau kata benda, mengacu

pada alat untuk mengunyah dan menggigit

makanan.

Setuju Setuju

2.(11) T: Ayo coba

sekarang

dihitung

giginya.

E: Ini dua kilo.

T: Lho kok dua

kilo kamu

timbang po?

E: Di bengkel.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Ini, dua,

kilo, di,

bengkel.

1. Dua = numeralia atau kata bilangan,

mengacu pada bilangan dasar yang

menjadi sumber dari bilangan lain.

2. Kilo = nomina atau kata benda, mengacu

pada satuan berat.

Setuju Setuju

2.(12) T: Eden mau

minum apa?

E: Es dan jeluk.

Situasi

siang

hari

Es, dan,

jeruk,

manis.

1. Es = nomina atau kata benda, mengacu

pada air yang dibekukan dan terasa

dingin.

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

122

T: Mau yang

manis tidak.

E: nanis.

sedang

menonto

n film.

2. Jeruk = nomina atau kata benda, mengacu

pada buah.

3. Manis = adjektiva atau kata sifat, mengacu

pada keterangan yang lebih khusus

berdasarkan rasa pengecapan.

2.(13) E: Keletanya

melwati umah.

I : Lewat

rumah siapa?

E: Umah Eden.

Situasi

sore hari

sedang

melihat

film.

Keretanya,

melewati,

rumah,

rumah,

Eden.

1. Melewati = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan melalui atau menempuh.

2. Rumah = nomina atau kata benda,

mengacu pada orang berteduh atau

bertempat tinggal.

3. Eden = nomina atau kata benda, mengacu

pada manusia.

Setuju Setuju

2.(14) E: Keletanya

belhenti di

umah.

I : Mana

keretanya?

E: Ini keleta

besal.

Situasi

sore hari

sedang

melihat

film.

Keretanya,

berhenti,

di, rumah,

ini, kereta,

besar.

1. Berhenti = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan tidak bergerak atau

berakhir.

Setuju Setuju

2.(15) E: Dingin Eden

mamaki ail

nanas.

I : Makanya

dibilangin ibu

itu nurut,

sebentar tunggu

biar airnya

mendidih ya.

E: iya.

Situasi

sore hari

sebelum

mandi.

Dingin,

Eden,

memakai,

air, panas,

iya.

1. Dingin = adjektiva atau kata sifat,

mengacu pada keterangan bersuhu rendah.

3. Memakai = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan menggunakan sesuatu.

4. Air = nomina atau kata benda, mengacu

pada cairan jernih yang di perlukan oleh

makhluk hidup.

5. Panas = adjektiva atau kata sifat, mengacu

pada keterangan atau memberikan

penjelasan pada kata “air”.

6. Iya = adverbia atau kata keterangan,

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

123

mengacu pada pemberian penjelasan atau

menyatakan persetujuan pada pernyataan

“Makanya dibilangin ibu itu nurut,

sebentar tunggu biar airnya mendidih ya”.

2.(16) E: cudah

mididih I : hii bohong

belum yaa

E: hahaha

Situasi

sore hari

sebelum

mandi.

Sudah,

mendidih.

1. Mendidih = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan yang sedang

dilakukan.

Setuju Setuju

2.(17) E: bica pakaian

sendili.

I : Ya sudah

dipakai sendiri

celananya.

E: Ya catu-

catu.

Situasi

sore hari

setelah

mandi.

Bisa,

pakaian,

sendiri, ya,

satu-satu.

1. Bisa = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan yang sedang dilakukan.

2. Pakaian = nomina atau kata benda,

mengacu pada celana dan kaos.

3. Sendiri = adverbia atau kata keterangan,

mengacu pada kata yang memberikan

penjelasan pada kata “pakai”.

4. Satu- satu = numeralia atau kata bilangan ,

mengacu pada bilangan dasar yang

menjadi sumber dari bilangan lain.

Setuju Setuju

2.(18) E: keletanya

mambawa

penumpang banyak cekali

ini.

B: mau di bawa

kemana itu?

E: oh ke pacal

ini.

Situasi

pagi

hari

sedang

makan.

Keretanya,

membawa,

penumpang

, banyak,

sekali, ini,

oh, ke,

pasar, ini.

1. Oh = interjeksi atau kata seru, mengacu

pada pengungkapan rasa keheranan.

Setuju Setuju

2.(19) E: Keletanya

lewat jembatan

ini tatatuh

Situasi

pagi

hari

Keretanya,

lewat,

jembatan,

1. Lewat = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan melalui atau menempuh

2. Jembatan = nomina atau kata benda,

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

124

aduhh cakit.

B: Kenapa kok

sakit?

E: Tadi tatuh di

jembatan.

sedang

makan.

ini,

terjatuh,

aduh, sakit,

tadi, jatuh,

di,

jembatan.

mengacu pada jalan untuk

menghubungkan suatu wilayah.

3. Terjatuh = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan jatuh yang tidak sengaja

dilakukan .

4. Aduh = interjeksi atau kata seru, mengacu

pada pengungkapan rasa sakit.

5. Sakit = adjektiva atau kata sifat, mengacu

pada keterangan yang lebih khusus

berdasarkan rasa tidak nyaman di tubuh

karena menderita sesuatu.

2.(20) B: Sini Eden

makan lagi biar

gak sakit kalau

jatuh.

E: makanan

apa? mau lele.

B: Ini sayur

bayam sama

tempe, lelenya

nanti lagi ya?

E: Iya.

Situasi

pagi

hari

sedang

makan.

Makanan,

apa, mau,

lele, iya.

1. Makanan = nomina atau kata benda,

mengacu pada jenis makanan atau segala

sesuatu yang dapat dimakan.

2. Apa = Pronomina penanya atau kata ganti,

mengacu pada menanyakan sesuatu.

3. Mau = adverbia atau kata keterangan,

mengacu pada kata yang memberikan

penjelasan pada kata “makan”.

4. Lele = nomina atau kata benda, mengacu

pada hewan.

Setuju Setuju

2.(21) E: Minggil.

tuknya lawat

minggil.

T: ya jangan

lewat sini.

E: Ini belat

mangangut pasil tilut-tilut

minggil.

Situasi

sore hari

sedang

bermain

.

Minggir,

truknnya,

lewat,

minggir,

ini, berat,

mengangku

t, pasir,

minggir.

1. Minggir = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan yang sedang dilakukan.

2. Truknya = nomina atau kata benda,

mengacu pada kendaraan atau alat

transportasi.

3. Berat = adjektiva atau kata sifat, mengacu

pada keterangan yang lebih khusus.

4. Mengangkut = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan yang sedang

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

125

dilakukan.

5. Pasir = nomina atau kata benda, mengacu

pada butir batu yang halus sebagai bahan

bangunan.

2.(22) T: Eden kenapa

kok sembunyi?

E: Ku takutan

tokek-tokek.

T: eh kamu

jangan takut

sama tokek ya

E: Tokek-tokek

di kebun.

Situasi

malam

hari

menjela

ng tidur.

Ku,

takutan,

tokek-

tokek,

tokek-

tokek, di,

kebun.

1. Ku = Pronomina pesona atau kata ganti,

mengacu pada orang.

2. Takutan = Adjektiva atau kata sifat,

mengacu pada kata yang memberikan

penjelasan pada kata “tokek-tokek”.

3. Tokek –tokek = nomina atau kata benda,

mengacu pada hewan.

4. Kebun = nomina atau kata benda,

mengacu pada tempat atau sebidang tanah

yang ditanami pohon.

Setuju Setuju

2.(23) T: Eden besok

mau sekolah

dimana?

E: Jauh di TK.

T Iya besok

sekolah ya,

disekolah Eden

mau ngapain?

E: manani

bintang kecil.

Situasi

siang

hari

sedang

santai.

Jauh, di,

TK,

menyanyi,

bintang,

kecil.

1. Jauh = adjektiva atau kata sifat, mengacu

pada keterangan yang lebih khusus

berdasarkan jaraknya.

2. Menyanyi = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan yang sedang

dilakukan.

3. Bintang = nomina atau kata benda,

mengacu pada planet bagian dari tata

surya.

4. Kecil = adjektiva atau kata sifat, mengacu

pada keterangan yang lebih khusus

berdasarkan keadaan ukuran yang tidak

besar.

Setuju Setuju

2.(24) E: Bintang Situasi Bintang, 1. Langit = nomina atau kata benda, Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

126

kecil di lanit

yang bilu amat

banyak

menghias

angkaca. Aku

ingin tebang

menali jauh

tinggi tempat

belada.

E: Sudah.

siang

hari

sedang

santai.

kecil, di,

langit,

yang, biru,

amat,

banyak,

menghias,

angkasa,

aku, ingin,

terbang,

dan,

menari,

jauh,

tinggi,

tempat,

berada,

sudah.

mengacu pada ruang luas tempat

beradanya planet.

2. Biru =adjektiva atau kata sifat, mengacu

pada kata yang memberikan penjelasan

pada kata “langit”.

3. Amat = adverbia atau kata keterangan,

mengacu pada kata yang memberikan

penjelasan pada kata “banyak”.

4. Menghias = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan yang sedang

dilakukan.

5. Angkasa = nomina atau kata benda,

mengacu pada tempat

6. Ingin = adverbia atau kata keterangan,

mengacu pada kata yang memberikan

penjelasan pada kata “terbang”.

7. Terbang = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan melayang di udara.

8. Menari = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan menggerakkan badan

dengan diiringi musik.

9. Jauh = adjektiva atau kata sifat, mengacu

pada keterangan yang lebih khusus

berdasarkan jaraknya.

10. Tinggi = adjektiva atau kata sifat,

mengacu pada keterangan yang lebih

khusus berdasarkan letaknya jauh ke atas.

11. Tempat = Adverbia atau kata keterangan,

mengacu pada kata yang memberikan

penjelasan pada kata “bintang”.

12. Berada = verba atau kata kerja, mengacu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

127

pada tindakan yang sedang dilakukan.

13. Sudah = adverbia waktu atau kata

keterangan, mengacu pada kata yang

memberikan penjelasan bahwa sudah

selesai atau berakhir.

2.(25) E: Tilut-tilut

tadi Eden

miliat keleta

maju jaya.

I : Tadi melihat

dimana?

E: Di taciun.

I : Di Stasiun

mana tadi?

E: Di jogja.

I : O tadi Eden

ke Jogja?

E: Belum.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Tadi, Eden,

melihat,

kereta,

maju, jaya,

di, stasiun,

di, Jogja,

belum.

1. Melihat = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan memperhatikan dengan

menggunakan mata.

2. Maju = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan bergerak ke depan.

3. Jaya = adjektiva atau kata sifat, mengacu

pada keterangan yang lebih khusus

berdasarkan kesuksesan atau keberhasilan.

4. Jogja = nomina atau kata benda, mengacu

pada nama tempat atau daerah.

5. Belum = adverbia atau kata keterangan,

mengacu pada kata yang memberikan

penjelasan dari pertanyaan“O tadi Eden ke

Jogja?”.

Setuju Setuju

2.(26) E: Eden buku.

B: Buat apa

bukunya?

E: Buat

mangambal

mobin.

B: Iya, sini

gambar sama

bapak.

E: Tidak mau

Eden bisa.

Situasi

siang

hari

sedang

belajar.

Eden,

buku, buat,

menggamb

ar, mobil,

tidak, mau,

Eden, bisa.

1. Buku = nomina atau kata benda, mengacu

kertas yang dijilid dan berisi tulisan

maupun kosong.

2. Buat = preposisi atau kata depan,

mengacu pada kata menjelaskan tujuan

atau maksud yang berhubungan pada kata

“menggambar”.

3. Menggambar = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan membuat gambar.

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

128

2.(27) E: Ibu Eden

mau

I : mau apa?

E: Eden mau

mambali es

kim

I : Mau yang

rasa apa?

E: Cokat.

I : iya ambil

uang dulu, sana

minta sama

bapak.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Ibu, Eden,

mau, Eden,

mau

membeli,

es, krim,

coklat.

1. Ibu = nomina atau kata benda, mengacu

pada orang.

2. Membeli = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan memperoleh sesuatu

dengan membayar.

3. Coklat = Adjektiva atau kata sifat,

mengacu pada kata yang memberikan

penjelasan pada kata “es krim”.

Setuju Setuju

2.(28) E: Montonton

ini pecawat dan

keleta.

I : Dimana

lihatnya?

E: Di jalan.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Menonton,

ini,

pesawat,

dan,

kereta, di,

jalan.

1. Menonton = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan melihat

pertunjukan gambar.

Setuju Setuju

2.(29) E: Tilut-tilut

keleta lewat

duel nabak

mobin.

T: Kenapa

Eden?

E: Mobin

ditabak keleta.

Situasi

sore hari

sedang

bermain

.

Kereta,

lewat,

nabrak,

mobil,

mobil,

ditabrak,

kereta.

1. Nabrak = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan yang sedang dilakukan.

Setuju Setuju

2.(30) E: Naik di

taciun.

T: Eden mau

kemana?

Situasi

sore hari

sedang

santai..

Naik, di,

stasiun, ke,

Jogja,

mengangka

1. Mengangkat = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan membawa ke atas.

2. Gajah = nomina atau kata benda, mengacu

pada hewan.

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

129

E: Ke Jogja.

T: Ke Jogja

ngapain?

E: Mau

mangakat

gajah besal.

t, gajah,

besar.

2.(31) E: Mobin tidak

bisa jalan.

T: Kenapa kok

tidak bisa

jalan?

E: Dilusak

jayen.

T: Jayen yang

mana?

E: Ya ini besar.

Situasi

malam

hari

sedang

santai.

Mobil,

tidak, bisa,

jalan,

dirusak,

jayen, ya,

ini, besar.

1. Dirusak = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan yang sedang dilakukan.

2. Jayen = nomina atau kata benda, mengacu

pada orang.

Setuju Setuju

2.(32) E: Ini mobil

balapan sama

pecawat.

T: Mana

pesawatnya?

E: Itu di atas

sana.

E: Mobin kalah

sama pecawat

teeet tatuh.

Situasi

siang

hari

sedang

santai.

Ini, mobil,

balapan,

sama,

pesawat,

itu, di,

atas, sana,

mobil,

kalah,

sama,

pesawat,

jatuh.

1. Balapan = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan bertanding.

2. Sama = adjektiva atau kata sifat, mengacu

pada keterangan memberikan penjelasan

pada kata “balapan”.

3. Atas = nomina atau kata benda, mengacu

pada bagian tempat yang lebih tinggi.

4. Kalah = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan tidak menang atau tidak

berhasil dalam pertandingan.

5. Jatuh = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan terlepas dari tempat

asalnya.

Setuju Setuju

2.(33) E: Main hape Situasi Main, 1. Hape (handpone) = nomina atau kata Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

130

ini.

I : Nanti dulu

ini adeknya di

dalam perut ibu

ini gerak-gerak

bilang dulu

sama adeknya.

E: Adek balu

apa? Adek mau

mainan hape

ini. Adek

muaa.

I : Besok kalau

adek lahir di

ajak maen ya?

E: Iya mainan

hape ini.

sore hari

sedang

santai.

hape, ini,

Adek, baru,

apa, Adek,

mau,

mainan,

hape, ini,

Adek.

benda, mengacu pada alat komunikasi

jarak jauh.

2. Adek= nomina atau kata benda, mengacu

pada orang.

3. Baru = adjektiva atau kata sifat, mengacu

pada keterangan yang lebih khusus

berdasarkan sesuatu yang belum pernah

dilihat sebelumnya.

4. Apa = Pronomina atau kata ganti,

mengacu pada kata untuk bertanya

sesuatu.

2.(34) E: Cangkul-

cangkul.

I : Iya ayo

nyanyi dari

awal.

E: Ayo kawan

kita belsama,

mananam jagung di

kebun kita.

Ambil

cangkulmu kita

belkeja tak

jamu-jamu.

Situasi

malam

hari

sedang

santai.

Cangkul-

cangkul,

Ayo,

kawan,

kita,

bersama,

menanam,

jagung, di,

kebun,

kita,ambil,

cangkulmu,

kita,

bekerja,

tak, jemu-

1. Cangkul-cangkul = verba atau kata kerja,

mengacu pada pekerjaan yang dilakukan

untuk menggali tanah.

2. Ayo = interjeksi atau kata seru, mengacu

pada ajakan atau mengajak.

3. Kawan = nomina atau kata benda,

mengacu pada orang

4. Kita = Pronomina pesona jamak atau kata

ganti, mengacu pada orang yang berbicara

dan diajak berbicara.

5. Bersama = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan yang sedang dilakukan.

6. Menanam = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan menaruh bibit di

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

131

Cangkul aku

gembila

mananam

jagung di

kebun kita.

selesai.

jemu,

cangkul,

aku,

gembira,

menanam,

jagung, di,

kebun, kita,

selesai.

dalam tanah supaya tumbuh.

7. Jagung = nomina atau kata benda,

mengacu pada tanaman.

8. Ambil = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan yang sedang dilakukan.

9. Bekerja = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan berbuat sesuatu dan

mendapat hasil.

10. Jemu-jemu = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan yang sedang

dilakukan.

11. Gembira = adjektiva atau kata sifat,

mengacu pada keterangan yang lebih

khusus berdasarkan ungkapan rasa

senang.

12. Selesai = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan yang sedang dilakukan

sudah berakhir.

2.(35) T: Ini gambar

apa?

E: Ini mobin

bewalna hijau.

Ini mobin

teltawa giginya

banyak.

T: Eden takut

tidak sama

mobilnya?

E: Tidak ..

tidak ini sudah

ootok digi,

Situasi

sore hari

sedang

belajar.

Ini, mobil,

berwarna,

hijau, ini,

mobil,

tertawa,

giginya,

banyak,

tidak, ini,

sudah,

gosok, gigi.

1. Berwarna = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan memakai warna.

2. Hijau = Adjektiva atau kata sifat, mengacu

pada keterangan yang memberikan

penjelasan pada kata “berwarna”.

3. Tertawa = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan yang sedang dilakukan.

4. Gigi = nomina atau kata benda, mengacu

pada tulang keras untuk mengunyah

makanan.

5. Gosok = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan yang sedang dilakukan.

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

132

holeee…

2.(36) E: Ikannya

makan

kalapalan mau

minta telut ini.

I : Yang minta

telur Eden atau

ikan ini?

E: Eden.

Situasi

pagi

hari

sedang

melihat

ikan di

akuariu

m.

Ikannya,

makan,

kelaparan,

mau,

minta,

telur, ini,

Eden.

1. Ikannya = nomina atau kata benda,

mengacu pada hewan.

2. Makan = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan memasukkan makanan ke

dalam mulut.

3. Kelaparan = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan menderita lapar

atau kekurangan makanan.

4. Minta = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan berkata- kata untuk

mendapatkan sesuatu.

5. Telur = nomina atau kata benda, mengacu

pada benda bercangkang yang dihasilkan

oleh unggas.

Setuju Setuju

2.(37) E: Bapak

bangun

ikannya lapal.

B: Mana

ikannya?

E: Ini tangan

lepaskan. B: iya.

Situasi

pagi

hari

sedang

di

kamar.

Bapak,

bangun,

ikannya,

lapar, ini,

tangan,

lepaskan.

1. Bangun = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan yang sedang dilakukan.

2. Lapar = adjektiva atau kata sifat, mengacu

pada kata yang memberikan penjelasan

khusus mengenai keinginan untuk makan

pada kata “ikan”.

3. Tangan = nomina atau kata benda,

mengacu pada salah satu anggota tubuh

manusia.

4. Lepaskan = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan yang sedang

dilakukan.

Setuju Setuju

2.(38) E: Kesana?

T: Kemana?

E: Beli

golengan.

Situasi

pagi

hari

sedang

Ke, sana,

beli,

gorengan,

ini, dua,

1. Gorengan = nomina atau kata benda,

mengacu pada makanan yang di goreng

seperti tempe, tahu.

2. Dua = numeralia atau kata bilangan,

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

133

T: Mana

uangnya?

E: Ini dualibu.

santai. ribu. mengacu pada bilangan dasar yang

menjadi sumber dari bilangan lain.

3. Ribu = nomina atau kata benda, mengacu

pada kata satuan bilangan.

2.(39) E: Cepedaan

ini.

I : Iya

dikeluarin dulu

E: Mau dicana.

I : Ndak usah

jauh-jauh di

sini aja, nanti

ada mobil

lewat d tabrak

nanti.

E: Di cana

dipinggil.

Situasi

sore hari

sedang

bermain

.

Sepedaan,

ini, mau,

di, sana, di,

sana, di,

pinggir.

1. Sepedaan = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan yang sedang

dilakukan.

2. Pinggir = nomina atau kata benda,

mengacu pada posisi di tepi atau sisi.

Setuju Setuju

2.(40) E: Mau ini.

T: Ini namanya

apa?

E: Hape.

T: Mau buat

apa?

E: pelmainan

ini bisa.

T: Ini ndak bisa

permainan ini,

batrainya habis.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Mau, ini,

hape,

permainan

, ini, bisa.

1. Permainan = nomina atau kata benda,

mengacu pada barang atau sesuatu yang

dipermainkan.

Setuju Setuju

2.(41) E: Nonton

Doamon

Situasi

sore hari

Nonton,

doraemon,

1. Doraemon = nomina atau kata benda,

mengacu pada orang (tokoh film kartun).

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

134

manangis T: O yang itu

doraemon yang

terakhir itu.

E: Iya.

T: Sebentar ya

dicari dulu ya.

sedang

santai.

menangis,

iya.

2. Menangis = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan mengeluarkan air

mata.

2.(42) E: putalkan ini

mucik.

T: Musik apa?

Dilihat dulu?

E: Ya ini

tomas.

T: Iya Eden

ikut nyanyi

juga ya?

E: Iya.

Situasi

malam

hari

sedang

santai.

Putarkan,

ini, musik,

iya, ini,

tomas, iya.

1. Putarkan = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan yang sedang dilakukan.

2. Musik = nomina atau kata benda, mengacu

pada ilmu atau seni menyusun nada.

3. Tomas = nomina atau kata benda,

mengacu pada orang (tokoh film kartun).

Setuju Setuju

2.(43) E: Mulai

belhitung satu,

dua, tiga.

I : Yang

dihitung apa?

E: Keleta di

taciun.

I : Mau nonton

sama siapa?

E: Itu sama

Tate.

Situasi

pagi

hari

sedang

bermain

.

Mulai,

berhitung,

satu, dua,

tiga,

kereta, di,

stasiun, itu,

sama,

tante.

1. Mulai = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan mengawali atau berbuat

sesuatu yang baru.

2. Berhitung = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan mengerjakan

hitungan.

3. Satu = numeralia atau kata bilangan,

mengacu pada bilangan dasar yang

menjadi sumber dari bilangan lain.

4. Dua = numeralia atau kata bilangan,

mengacu pada bilangan dasar yang

menjadi sumber dari bilangan lain.

5. Tiga = numeralia atau kata bilangan,

mengacu pada bilangan dasar yang

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

135

menjadi sumber dari bilangan lain.

6. Tante = nomina atau kata benda, mengacu

pada sebutan untuk orang.

2.(44) I : Eden ibu

berangkat kerja

dulu ya?

E: Iya bawa

buku

mewalnai.

I : Buku

mewarnai?

Eden mau

mewarnai?

E: Iya keleta.

Situasi

pagi

hari

sedang

duduk

santai.

Iya, bawa,

buku,

mewarnai,

iya, kereta.

1. Bawa = verba atau kata kerja, mengacu

pada tindakan mengangkat atau

memindahkan barang ke tempat lain.

2. Mewarnai = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan memberikan

warna.

Setuju Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

136

ANALISIS DATA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

137

ANALISIS PEMEROLEHAN KATA DARI SEGI KATA BERAFIKS

Data Tuturan Konteks

Tuturan

Analisis Kata Berafiks

Berdasarkan Teori

No.

Kode

Jumlah

Kata Berafiks

Kolom Triangulator

Setuju Tidak

Setuju

Keterangan

E: Keletanya

melwati umah.

I : Lewat rumah

siapa?

E: Umah Eden.

Situasi sore

hari sedang

melihat film.

Melwati

diinterpretasikan

menjadi melewati.

melewati

me– lewati

lewat –i

melewati =

berprefiks me–

dan bersufiks –i.

1.(1) berprefiks

me– dan

bersufiks –i = 1

E: Keletanya

belhenti di umah.

I : Mana keretanya?

E: Ini keleta besal.

Situasi sore

hari sedang

melihat film.

Belhenti

diinterpretasikan

menjadi berhenti.

berhenti

ber– henti

berhenti =

berprefiks ber–.

1.(2) berprefiks

ber– = 1

E: Dingin Eden

mamaki ail nanas.

I : Makanya

dibilangin ibu itu

nurut, sebentar

tunggu biar airnya

mendidih ya.

E: iya.

Situasi sore

hari sebelum

mandi.

Mamaki

diinterpretasikan

menjadi memakai.

memakai

me– pakai

memakai =

berprefiks me–.

1.(3) berprefiks

me– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

138

E: cudah mididih

I : hii bohong belum

yaa

E: hahaha

Situasi sore

hari sebelum

mandi.

Mididih diinterpretasikan

menjadi mendidih.

mendidih

me– didih

mendidih =

berprefiks me–.

1.(4) berprefiks

me– = 1

E: bica pakaian

sendili.

I : Ya sudah dipakai

sendiri celananya.

E: Ya catu-catu.

Situasi sore

hari setelah

mandi.

pakaian

pakai –an

pakaian =

bersufiks –an.

1.(5) Bersufiks

–an = 1

E: keletanya

mambawa penumpang banyak

cekali ini.

B: mau di bawa

kemana itu?

E: oh ke pacal ini.

Situasi pagi

hari sedang

makan.

Mambawa

diinterpretasikan

menjadi membawa.

membawa

me– bawa

penumpang

pe– tumpang

membawa =

berprefiks me–

dan penumpang =

berprefiks pe–

1.(6) berprefiks

me– dan pe– = 2

E: Keletanya lewat

jembatan ini tatatuh

aduhh cakit.

B: Kenapa kok

sakit?

E: Tadi tatuh di

jembatan.

Situasi pagi

hari sedang

makan.

Tatatuh diinterpretasikan

menjadi terjatuh.

terjatuh

ter– jatuh

terjatuh =

berprefiks ter–.

1.(7) berprefiks

ter– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

139

B: Sini Eden makan

lagi biar gak sakit

kalau jatuh.

E: makanan apa?

mau lele.

B: Ini sayur bayam

sama tempe, lelenya

nanti lagi ya?

E: Iya.

Situasi pagi

hari sedang

makan.

makanan

makan –an

makanan =

bersufiks –an.

1.(8) bersufiks –an = 1

E: Minggil. tuknya

lawat minggil.

T: ya jangan lewat

sini.

E: Ini belat

mangangut pasil

tilut-tilut minggil.

Situasi sore

hari sedang

bermain.

Mangangut

diinterpretasikan

menjadi mengangkut.

mengangkut

me– angkut

mengangkut =

berprefiks me–.

1.(9) berprefiks

me– = 1

T: Eden kenapa kok

sembunyi?

E: Ku takutan

tokek-tokek.

T: eh kamu jangan

takut sama tokek ya

E: Tokek-tokek di

kebun.

Situasi

malam hari

menjelang

tidur.

takutan

takut –an

takutan =

bersufiks –an.

1.(10) bersufiks

–an = 1

T: Eden besok mau

sekolah dimana?

E: Jauh di TK.

T Iya besok sekolah

ya, disekolah Eden

mau ngapain?

E: manani bintang

kecil gitu.

Situasi siang

hari sedang

santai.

Manani diinterpretasikan

menjadi menyanyi.

menyanyi

me– nyanyi

menyanyi =

berprefiks me–.

1.(11) berprefiks

me– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

140

E: Bintang kecil di

lanit yang bilu amat

banyak menghias

angkaca. Aku ingin

tebang menali jauh

tinggi tempat

belada.

E: Sudah.

Situasi siang

hari sedang

santai.

menghias

me– hias

menghias =

berprefiks me–.

1.(12) beprefiks

me– = 1

E: Bintang kecil di

lanit yang bilu amat

banyak menghias

angkaca. Aku ingin

tebang menali jauh

tinggi tempat belada.

E: Sudah.

Situasi siang

hari sedang

santai.

Menali diinterpretasikan

menjadi menari.

menari

me– tari

menari =

berprefiks me–.

1.(13) berprefiks

me– = 1

E: Tilut-tilut tadi

Eden miliat keleta

maju jaya.

I : Tadi melihat

dimana?

E: Di taciun.

I : Di Stasiun mana

tadi?

E: Di jogja.

I : O tadi Eden ke

Jogja?

E: Belum.

Situasi sore

hari sedang

santai.

Miliat diinterpretasikan

menjadi melihat.

melihat

me– lihat

melihat =

berprefiks me–.

1.(14) berprefiks

me– = 1

E: Eden buku.

B: Buat apa

bukunya?

E: Buat mangambal

mobin.

B: Iya, sini gambar

sama bapak.

E: Tidak mau Eden

bisa.

Situasi siang

hari sedang

belajar.

Mangambal

diinterpretasiakan

menjadi menggambar.

menggambar

me– gambar

menggambar =

berprefiks me–.

1.(15) berprefiks

me– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

141

E: Ibu Eden mau

I : mau apa?

E: Eden mau

mambali es kim

I : Mau yang rasa

apa?

E: Cokat.

I : iya ambil uang

dulu, sana minta

sama bapak.

Situasi sore

hari sedang

santai.

Mambali

diinterpretasikan

menjadi membeli.

membeli

me– beli

membeli =

berprefiks me–.

1.(16) berprefiks

me– = 1

E: Montonton ini

pecawat dan keleta.

I : Dimana lihatnya?

E: Di jalan.

Situasi sore

hari sedang

santai.

Montonton

diinterpretasikan

menjadi menonton.

menonton

me– tonton

menonton =

berprefiks me–.

1.(17) berprefiks

me– = 1

E: Tilut-tilut

keleta lewat

duel nabak mobin.

T: Kenapa Eden?

E: Mobin ditabak

keleta.

Situasi sore

hari sedang

bermain.

Ditabak

diinterpretasikan

menjadi ditabrak.

ditabrak

di– tabrak

ditabrak =

berprefiks di–.

1.(18) berprefiks di– = 1

E: Naik di taciun.

T: Eden mau

kemana?

E: Ke Jogja.

T: Ke Jogja

ngapain?

E: Mau mangakat

gajah besal.

Situasi sore

hari sedang

santai..

Mangakat

diinterpretasikan

menjadi mengangkat.

mengangkat

me– angkat

mengangkat =

berprefiks me–.

1.(19) berprefiks

me– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

142

E: Mobin tidak bisa

jalan.

T: Kenapa kok tidak

bisa jalan?

E: Dilusak jayen.

T: Jayen yang

mana?

E: Ya ini besar.

Situasi

malam hari

sedang santai.

Dilusak diinterpretasikan

menjadi dirusak.

dirusak

di– rusak

dirusak =

berprefiks di–.

1.(20) berprefiks di– = 1

E: Ini mobil balapan

sama pecawat.

T: Mana

pesawatnya?

E: Itu di atas sana.

E: Mobin kalah

sama pecawat teeet

tatuh gitu.

Situasi siang

hari sedang

santai.

balapan

balap –an

balapan =

bersufiks –an.

1.(21) bersufiks –an = 1

E: Cangkul-cangkul.

I : Iya ayo nyanyi

dari awal.

E: Ayo kawan kita

belsama, mananam

jagung di kebun kita.

Ambil cangkulmu

kita belkeja tak

jamu-jamu. Cangkul

aku gembila

mananam jagung di

kebun kita. selesai.

Situasi

malam hari

sedang santai.

Mananam

diinterpretasikan

menjadi menanam.

menanam

me– tanam

menanam =

berprefiks me–.

1.(22) berprefiks

me– = 1

E: Cangkul-cangkul.

I : Iya ayo nyanyi

dari awal.

E: Ayo kawan kita

belsama, mananam

jagung di kebun kita.

Ambil cangkulmu

kita belkeja tak

Situasi

malam hari

sedang santai.

Bekelja diinterpretasikan

menjadi bekerja.

bekerja

ber– kerja

bekerja =

berprefiks ber–.

1.(23) berprefiks

ber– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

143

jamu-jamu. Cangkul

aku gembila

mananam jagung di

kebun kita. selesai.

T: Ini gambar apa?

E: Ini mobin

bewalna hijau.

Ini mobin teltawa

giginya banyak.

T: Eden takut tidak

sama mobilnya?

E: Tidak .. tidak ini

sudah ootok digi,

holeee…

Situasi sore

hari sedang

belajar.

Belwalna

diinterpretasikan

menjadi berwarna.

berwarna

ber– warna

berwarna =

berprefiks ber–.

1.(24) beprefiks

ber– = 1

T: Ini gambar apa?

E: Ini mobil bewalna

hijau.

Ini mobil teltawa

giginya banyak.

T: Eden takut tidak

sama mobilnya?

E: Tidak .. tidak ini

sudah ootok digi,

holeee..

Situasi sore

hari sedang

belajar.

Taltawa

diinterpretasikan

menjadi tertawa.

tertawa

ter– tawa

tertawa =

berprefiks ter–.

1.(25) berprefiks

ter– = 1

E: Ikannya makan

kalapalan mau

minta telut ini.

I : Yang minta telur

Eden atau ikan ini?

E: Eden.

Situasi pagi

hari sedang

melihat ikan

di akuarium.

Kalapalan

diinterpretasikan

menjadi kelaparan.

kelaparan

ke– lapar –an

kelaparan =

bersimulfiks

ke–an.

1.(26) bersimulfiks

ke–an = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

144

E: Bapak bangun

ikannya lapal.

B: Mana ikannya?

E: Ini tangan

lepaskan. B: iya.

Situasi pagi

hari sedang di

kamar.

lepaskan

lepas –kan

lepaskan =

bersufiks –kan.

1.(27) bersufiks –kan = 1

E: Kesana?

T: Kemana?

E: Beli golengan.

T: Mana uangnya?

E: Ini dualibu.

Situasi pagi

hari sedang

santai.

Golengan

diinterpretasikan

menjadi gorengan.

gorengan

goreng –an

gorengan =

bersufiks –an.

1.(28) bersufiks –an = 1

E: Cepedaan ini.

I : Iya dikeluarin

dulu

E: Mau dicana.

I : Ndak usah jauh-

jauh di sini aja, nanti

ada mobil lewat d

tabrak nanti.

E: Di cana dipinggil.

Situasi sore

hari sedang

bermain.

Cepedaan

diinterpretasikan

menjadi sepedaan.

sepedaan

sepeda –an

Sepedaan =

bersufiks –an.

1.(29) bersufiks –an = 1

E: Mau ini.

T: Ini namanya apa?

E: Hape.

T: Mau buat apa?

E: pelmainan ini

bisa.

T: Ini ndak bisa

permainan ini,

batrainya habis.

Situasi sore

hari sedang

santai.

Pelmainan

diinterpretasikan

menjadi permainan.

permainan

per– mainan

main –an

Permainan =

berprefiks per–

dan bersufiks –an.

1.(30) berprefiks

per– dan

bersufiks –an = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

145

E: Nonton Doamon

manangis T: O yang itu

doraemon yang

terakhir itu.

E: Iya.

T: Sebentar ya dicari

dulu ya.

Situasi sore

hari sedang

santai.

Manangis

diinterpretasikan

menjadi menangis.

menangis

me– tangis

menangis =

berprefiks me–.

1.(31) berprefiks

me– = 1

E: putalkan ini

mucik.

T: Musik apa?

Dilihat dulu?

E: Ya ini tomas.

T: Iya Eden ikut

nyanyi juga ya?

E: Iya.

Situasi

malam hari

sedang santai.

Putalkan

diinterpretasikan

menjadi putarkan.

putarkan

putar –kan

putarkan =

bersufiks –kan.

1.(32) bersufiks –kan = 1

E: Mulai belhitung

satu, dua, tiga.

I : Yang dihitung

apa?

E: Keleta di taciun.

I : Mau nonton sama

siapa?

E: Itu sama Tate.

Situasi pagi

hari sedang

bermain.

Belhitung

diinterpretasikan

menjadi berhitung.

berhitung

ber– hitung

berhitung =

berprefiks ber–.

1.(33) berprefiks

ber– = 1

I : Eden ibu

berangkat kerja dulu

ya?

E: Iya bawa buku

mewalnai.

I : Buku mewarnai?

Eden mau

mewarnai?

E: Iya keleta.

Situasi pagi

hari sedang

duduk santai.

Mewalnai

diinterpretasikan

menjadi mewarnai.

mewarnai

me– warnai

warna –i

mewarnai =

berprefiks me–

dan bersufiks –i.

1.(34) berprefiks

me– dan

bersufiks –i = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

146

ANALISIS PEMEROLEHAN KATA DARI SEGI JENIS KATA

Data Tuturan

Konteks

Tuturan

Keterangan

(Data Jenis Kata)

Jenis Kata Berdasarkan Teori

No.

Kode

Jumlah Jenis

Kata

Kolom Triangulator

Analisis Setuju Tidak

Setuju

Keterangan

E: Bapak

mabawa

penumpang

banyak cekali.

B: mau d bawa

kemana itu?

E: ke pacal.

Situasi

pagi hari

sedang

makan.

Bapak,

membawa,

penumpang,

banyak, sekali,

ke, pasar.

1. Bapak = nomina atau kata

benda, mengacu pada manusia.

2. Membawa = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

memegang barang sambil

berjalan dari tempat satu ke

tempat lain

3. Penumpang = nomina atau kata

benda, mengacu pada manusia.

4. Banyak = adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada

keterangan yang lebih khusus

berdasarkan besar jumlahnya

dan tidak sedikit.

5. Sekali = adverbia atau kata

keterangan, mengacu pada

kata yang memberikan

penjelasan pada kata

“banyak”.

6. Ke = preposisi atau kata depan,

mengacu pada kata yang

digunakan di depan kata

benda.

7. Pasar = nomina atau kata

benda, mengacu pada tempat

orang berjualan.

2.(1) nomina, verba,

adverbia,

adjektiva,

preposisi = 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

147

E: Macet ini

keleta tidak ke

pacal.

I : kenapa?

E: Bocor di

bengkel ini.

Situasi

sore hari

sedang

bermain.

Macet, ini,

kereta, tidak, ke,

pasar, bocor, di,

bengkel, ini.

1. Macet = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan

terhenti tidak dapat berfungsi

dengan baik.

2. Ini = demonstratif atau

pronomina penunjuk, mengacu

pada tempat yang relatif dekat.

3. Kereta = nomina atau kata

benda, mengacu pada

kendaraan atau alat

transportasi.

4. Tidak = adverbia atau kata

keterangan, mengacu pada

kata yang memberikan

penjelasan pada kata “ke

pasar”.

5. Bocor = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan

berlubang sehingga air atau

udara dapat keluar atau masuk.

6. Di = preposisi atau kata depan,

mengacu pada kata yang

digunakan di depan kata

benda.

7. Bengkel = nomina atau kata

benda, mengacu pada tempat

untuk memperbaiki kerusakan

kendaraan.

2.(2) nomina, verba,

demonstratif,

adverbia,

preposisi = 5

E: Tadi keleta.

I : Iya keretanya

berapa tadi?

E: Enam, tujuh,

delapan,

sembilan,

sepuluh gebong

I : Iya banyak

sekali ya.

E: Panjang.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Tadi, kereta,

enam, tujuh,

delapan,

Sembilan,

sepuluh,

gerbong,

panjang.

1. Tadi = adverbia atau

keterangan, mengacu pada

kata yang memberikan

penjelasan waktu yang sudah

berlalu atau baru saja terjadi.

2. Enam = numeralia atau kata

bilangan, mengacu pada

bilangan dasar yang menjadi

sumber dari bilangan lain.

3. Tujuh = numeralia atau kata

2.(3) adverbia,

nomina,

adjektiva,

numeralia = 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

148

bilangan, mengacu pada

bilangan dasar yang menjadi

sumber dari bilangan lain.

4. Delapan = numeralia atau kata

bilangan, mengacu pada

bilangan dasar yang menjadi

sumber dari bilangan lain.

5. Sembilan = numeralia atau kata

bilangan, mengacu pada

bilangan dasar yang menjadi

sumber dari bilangan lain.

6. Sepuluh = numeralia atau kata

bilangan, mengacu pada

bilangan dasar yang menjadi

sumber dari bilangan lain.

7. Gerbong = nomina atau kata

benda, mengacu pada tempat

atau ruang dalam kereta untuk

menempatkan orang maupun

barang.

8. Panjang = adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada

keterangan yang lebih khusus

berdasarkan ukuran dari ujung

ke ujung.

E: Ini pecawat

dan keleta.

I : dimana

lihatnya?

E: di sana di

jalan.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Ini, pesawat,

dan, kereta, di,

sana, di, jalan.

1. Pesawat = nomina atau kata

benda, mengacu pada

kendaraan atau alat

transportasi.

2. Dan = konjungtor atau kata

sambung, mengacu pada kata

yang menghubungkan dua

unsur dengan status sama.

3. Sana = demonstratif atau

pronomina penunjuk, mengacu

pada orang atau benda yang

letaknya jauh.

4. Jalan = nomina atau kata

2.(4) demonstratif,

nomina,

konjungtor = 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

149

benda, mengacu pada

perlintasan atau lalu lintas

orang maupun kendaraan.

I : Eden mau

melihat apa?

E: Itu pecawat

dan keleta.

I : Iya bentar ya

tak cari dulu.

Sudah ini

tonton.

E: Besok beli.

I : Iya besok

mau beli ap?

E: Bis yang ada

kasulnya.

Situasi

malam

hari

sedang

melihat

film.

Itu, pesawat,

dan, kereta,

besok, beli, bis,

yang, ada,

kasurnya.

1. Itu = demonstratif atau kata

pronomina penunjuk, mengacu

pada tempat yang letaknya

jauh.

2. Besok = adverbia atau kata

keterangan, mengacu pada

kata yang memberikan

penjelasan pada kata “beli

bis”.

3. Beli = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan

memperoleh sesuatu dengan

membayar.

4. Bis = nomina atau kata benda,

mengacu pada kendaraan atau

alat transportasi.

5. Yang = konjungtor atau kata

penghubung, mengacu pada

kata yang saling berhubungan

pada kata “ada”.

6. Ada = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan hadir

atau telah tersedia.

7. Kasurnya = nomina atau kata

benda, mengacu pada tempat

atau alas untuk tidur.

2.(5) demonstratif,

nomina,

konjungtor,

adverbia, verba =

5

E: Eden duduk

di taciun.

T: Mau ngapain

d stasiun?

E: Naik Keleta.

T: Eden mau

kemana?

E: Ke Jogja.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Eden, duduk, di,

stasiun, naik,

kereta, ke, Jogja.

1. Eden = nomina atau kata

benda, mengacu pada manusia.

2. Duduk = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan yang

sedang dilakukan.

3. Stasiun = nomina atau kata

benda, mengacu pada tempat

perhentian kereta api.

2.(6) nomina, verba,

preposisi = 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

150

4. Naik = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan yang

bergerak ke tempat yang lebih

tinggi.

5. Jogja = nomina atau kata

benda, mengacu pada tempat

atau daerah.

E: Dengan

campo mandi.

I : Besok saja

shamponya

nanti dingin.

Situasi

sore hari

sedang

mandi.

Dengan, sampo,

mandi.

1. Dengan = preposisi atau kata

depan, mengacu pada kata

yang digunakan di depan kata

benda untuk menyatakan

hubungan maupun

menjelaskan.

2. Sampo = nomina atau kata

benda, mengacu pada

perlengkapan mandi berupa

cairan untuk mencuci rambut.

3. Mandi = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan

membersihkan tubuh dengan

air dan sabun.

2.(7) preposisi,

nomina, verba =

3

E: Mobin macet

tidak jalan.

T: Kenapa kok

tidak bisa jalan?

E: Diinjak

jayen.

T: Jayen yang

mana?

E: Ini besal.

Mobin banyak.

Situasi

sore hari

sedang

bermain.

Mobil, macet,

tidak, jalan,

diinjak, jayen,

ini, besar, mobil,

banyak.

1. Mobil = nomina atau kata

benda, mengacu pada

kendaraan atau alat

transportasi.

2. Diinjak = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan yang

sedang dilakukan.

3. Jayen = nomina atau kata

benda, mengacu pada manusia.

4. Besar = adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada

keterangan yang lebih khusus

berdasarkan ukuran.

2.(8) nomina,

adjektiva, verba

= 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

151

E: Ibu itu nakal.

I : Yang nakal

siapa?

E: Bapak.

I : Kenapa kok

bapak nakal?

E: Tidak boleh

main moto ini.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Ibu, itu, nakal,

bapak, tidak,

boleh, main,

motor, ini.

1. Ibu = nomina atau kata benda,

mengacu pada manusia.

2. Nakal = adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada

keterangan yang lebih khusus

berdasarkan perbuatan yang

kurang baik.

3. Boleh = adverbia atau kata

keterangan, mengacu pada

kata yang memberikan

penjelasan pada kata “tidak”.

4. Main = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan

menyenangkan atau perbuatan

bersenang-senang.

5. Motor = nomina atau kata

benda, mengacu pada

kendaraan atau alat

transportasi.

2.(9) nomina,

adverbia,

adjektiva, verba

= 4

E: Sudah otok

digi.

T: Kapan gosok

giginya?

E: Tadi mandi.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Sudah, gosok,

gigi, tadi, mandi.

1. Sudah = adverbia waktu atau

kata keterangan, mengacu

pada kata yang memberikan

penjelasan telah terjadi atau

selesai.

2. Gosok = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan

membersihkan

3. Gigi = nomina atau kata benda,

mengacu pada alat untuk

mengunyah dan menggigit

makanan.

2.(10) adverbia, verba,

nomina = 3

T: Ayo coba

sekarang

dihitung

giginya.

E: Ini dua kilo.

T: Lho kok dua

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Ini, dua, kilo, di,

bengkel.

1. Dua = numeralia atau kata

bilangan, mengacu pada

bilangan dasar yang menjadi

sumber dari bilangan lain.

2. Kilo = nomina atau kata benda,

mengacu pada satuan berat.

2.(11) numeralia,

nomina = 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

152

kilo kamu

timbang po?

E: Di bengkel.

T: Eden mau

minum apa?

E: Es dan jeluk.

T: Mau yang

manis tidak.

E: nanis.

Situasi

siang hari

sedang

menonton

film.

Es, dan, jeruk,

manis.

1. Es = nomina atau kata benda,

mengacu pada air yang

dibekukan dan terasa dingin.

2. Jeruk = nomina atau kata

benda, mengacu pada buah.

3. Manis = adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada

keterangan yang lebih khusus

berdasarkan rasa pengecapan.

2.(12) nomina,

konjungtor,

adjektiva = 3

E: Keletanya

melwati umah.

I : Lewat rumah

siapa?

E: Umah Eden.

Situasi

sore hari

sedang

melihat

film.

Keretanya,

melewati, rumah,

rumah, Eden.

1. Melewati = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

melalui atau menempuh.

2. Rumah = nomina atau kata

benda, mengacu pada orang

berteduh atau bertempat

tinggal.

3. Eden = nomina atau kata

benda, mengacu pada manusia.

2.(13) nomina dan

verba = 2

E: Keletanya

belhenti di

umah.

I : Mana

keretanya?

E: Ini keleta

besal.

Situasi

sore hari

sedang

melihat

film.

Keretanya,

berhenti, di,

rumah, ini,

kereta, besar.

1. Berhenti = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

tidak bergerak atau berakhir.

2.(14) verba = 1

E: Dingin Eden

mamaki ail

nanas.

I : Makanya

dibilangin ibu

itu nurut,

sebentar tunggu

Situasi

sore hari

sebelum

mandi.

Dingin, Eden,

memakai, air,

panas, iya.

1. Dingin = adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada

keterangan bersuhu rendah.

3. Memakai = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

menggunakan sesuatu.

4. Air = nomina atau kata benda,

2.(15) adjektiva,

nomina, verba,

partikel = 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

153

biar airnya

mendidih ya.

E: iya.

mengacu pada cairan jernih

yang di perlukan oleh makhluk

hidup.

5. Panas = adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada

keterangan atau memberikan

penjelasan pada kata “air”.

6. Iya = adverbia atau kata

keterangan, mengacu pada

pemberian penjelasan atau

menyatakan persetujuan pada

pernyataan “Makanya

dibilangin ibu itu nurut,

sebentar tunggu biar airnya

mendidih ya”.

E: cudah

mididih I : hii bohong

belum yaa

E: hahaha

Situasi

sore hari

sebelum

mandi.

Sudah, mendidih. 1. Mendidih = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

yang sedang dilakukan.

2.(16) verba = 1

E: bica pakaian

sendili.

I : Ya sudah

dipakai sendiri

celananya.

E: Ya catu-catu.

Situasi

sore hari

setelah

mandi.

Bisa, pakaian,

sendiri, ya, satu-

satu.

1. Bisa = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan yang

sedang dilakukan.

2. Pakaian = nomina atau kata

benda, mengacu pada celana

dan kaos.

3. Sendiri = adverbia atau kata

keterangan, mengacu pada

kata yang memberikan

penjelasan pada kata “pakai”.

4. Satu- satu = numeralia atau

kata bilangan , mengacu pada

bilangan dasar yang menjadi

sumber dari bilangan lain.

2.(17) verba, nomina,

adverbia,

numeralia = 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

154

E: keletanya

mambawa

penumpang banyak cekali

ini.

B: mau di bawa

kemana itu?

E: oh ke pacal

ini.

Situasi

pagi hari

sedang

makan.

Keretanya,

membawa,

penumpang,

banyak, sekali,

ini, oh, ke, pasar,

ini.

1. Oh = interjeksi atau kata seru,

mengacu pada pengungkapan

rasa keheranan.

2.(18) Interjeksi = 1

E: Keletanya

lewat jembatan

ini tatatuh

aduhh cakit.

B: Kenapa kok

sakit?

E: Tadi tatuh di

jembatan.

Situasi

pagi hari

sedang

makan.

Keretanya, lewat,

jembatan, ini,

terjatuh, aduh,

sakit, tadi, jatuh,

di, jembatan.

1. Lewat = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan

melalui atau menempuh

2. Jembatan = nomina atau kata

benda, mengacu pada jalan

untuk menghubungkan suatu

wilayah.

3. Terjatuh = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

jatuh yang tidak sengaja

dilakukan .

4. Aduh = interjeksi atau kata

seru, mengacu pada

pengungkapan rasa sakit.

5. Sakit = adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada

keterangan yang lebih khusus

berdasarkan rasa tidak nyaman

di tubuh karena menderita

sesuatu.

2.(19) nomina, verba,

interjeksi,

adjektiva = 3

B: Sini Eden

makan lagi biar

gak sakit kalau

jatuh.

E: makanan

apa? mau lele.

B: Ini sayur

bayam sama

Situasi

pagi hari

sedang

makan.

Makanan, apa,

mau, lele, iya.

1. Makanan = nomina atau kata

benda, mengacu pada jenis

makanan atau segala sesuatu

yang dapat dimakan.

2. Apa = Pronomina penanya atau

kata ganti, mengacu pada

menanyakan sesuatu.

3. Mau = adverbia atau kata

2.(20) nomina,

pronomina,

adverbia = 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

155

tempe, lelenya

nanti lagi ya?

E: Iya.

keterangan, mengacu pada

kata yang memberikan

penjelasan pada kata “makan”.

4. Lele = nomina atau kata benda,

mengacu pada hewan.

E: Minggil.

tuknya lawat

minggil.

T: ya jangan

lewat sini.

E: Ini belat

mangangut pasil tilut-tilut

minggil.

Situasi

sore hari

sedang

bermain.

Minggir,

truknnya, lewat,

minggir, ini,

berat,

mengangkut,

pasir, minggir.

1. Minggir = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

yang sedang dilakukan.

2. Truknya = nomina atau kata

benda, mengacu pada

kendaraan atau alat

transportasi.

3. Berat = adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada

keterangan yang lebih khusus.

4. Mengangkut = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

yang sedang dilakukan.

5. Pasir = nomina atau kata

benda, mengacu pada butir

batu yang halus sebagai bahan

bangunan.

2.(21) verba, nomina,

adjektiva = 3

T: Eden kenapa

kok sembunyi?

E: Ku takutan

tokek-tokek.

T: eh kamu

jangan takut

sama tokek ya

E: Tokek-tokek

di kebun.

Situasi

malam

hari

menjelang

tidur.

Ku, takutan,

tokek-tokek,

tokek- tokek, di,

kebun.

1. Ku = Pronomina pesona atau

kata ganti, mengacu pada

orang.

2. Takutan = Adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada kata yang

memberikan penjelasan pada

kata “tokek-tokek”.

3. Tokek –tokek = nomina atau

kata benda, mengacu pada

hewan.

4. Kebun = nomina atau kata

benda, mengacu pada tempat

atau sebidang tanah yang

ditanami pohon.

2.(22) pronomina,

adjektiva,

nomina = 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

156

T: Eden besok

mau sekolah

dimana?

E: Jauh di TK.

T Iya besok

sekolah ya,

disekolah Eden

mau ngapain?

E: manani

bintang kecil.

Situasi

siang hari

sedang

santai.

Jauh, di, TK,

menyanyi,

bintang, kecil.

1. Jauh = adjektiva atau kata sifat,

mengacu pada keterangan

yang lebih khusus berdasarkan

jaraknya.

2. Menyanyi = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

yang sedang dilakukan.

3. Bintang = nomina atau kata

benda, mengacu pada planet

bagian dari tata surya.

4. Kecil = adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada

keterangan yang lebih khusus

berdasarkan keadaan ukuran

yang tidak besar.

2.(23) adjektiva,

nomina, verba =

3

E: Bintang kecil

di lanit yang

bilu amat

banyak

menghias

angkaca. Aku

ingin tebang

menali jauh

tinggi tempat

belada.

E: Sudah.

Situasi

siang hari

sedang

santai.

Bintang, kecil, di,

langit, yang,

biru, amat,

banyak,

menghias,

angkasa, aku,

ingin, terbang,

dan, menari,

jauh, tinggi,

tempat, berada,

sudah.

1. Langit = nomina atau kata

benda, mengacu pada ruang

luas tempat beradanya planet.

2. Biru =adjektiva atau kata sifat,

mengacu pada kata yang

memberikan penjelasan pada

kata “langit”.

3. Amat = adverbia atau kata

keterangan, mengacu pada

kata yang memberikan

penjelasan pada kata

“banyak”.

4. Menghias = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

yang sedang dilakukan.

5. Angkasa = nomina atau kata

benda, mengacu pada tempat

6. Ingin = adverbia atau kata

keterangan, mengacu pada

kata yang memberikan

penjelasan pada kata

“terbang”.

7. Terbang = verba atau kata

2.(24) nomina,

adjektiva,

adverbia, verba =

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

157

kerja, mengacu pada tindakan

melayang di udara.

8. Menari = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

menggerakkan badan dengan

diiringi musik.

9. Jauh = adjektiva atau kata sifat,

mengacu pada keterangan

yang lebih khusus berdasarkan

jaraknya.

10. Tinggi = adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada

keterangan yang lebih khusus

berdasarkan letaknya jauh ke

atas.

11. Tempat = Adverbia atau kata

keterangan, mengacu pada

kata yang memberikan

penjelasan pada kata

“bintang”.

12. Berada = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

yang sedang dilakukan.

13. Sudah = adverbia waktu atau

kata keterangan, mengacu

pada kata yang memberikan

penjelasan bahwa sudah

selesai atau berakhir.

E: Tilut-tilut

tadi Eden miliat

keleta maju

jaya.

I : Tadi melihat

dimana?

E: Di taciun.

I : Di Stasiun

mana tadi?

E: Di jogja.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Tadi, Eden,

melihat, kereta,

maju, jaya, di,

stasiun, di, Jogja,

belum.

1. Melihat = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan

memperhatikan dengan

menggunakan mata.

2. Maju = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan

bergerak ke depan.

3. Jaya = adjektiva atau kata sifat,

mengacu pada keterangan

yang lebih khusus berdasarkan

2.(25) adverbia,

nomina, verba,

adjektiva = 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

158

I : O tadi Eden

ke Jogja?

E: Belum.

kesuksesan atau keberhasilan.

4. Jogja = nomina atau kata

benda, mengacu pada nama

tempat atau daerah.

5. Belum = adverbia atau kata

keterangan, mengacu pada

kata yang memberikan

penjelasan dari pertanyaan“O

tadi Eden ke Jogja?”.

E: Eden buku.

B: Buat apa

bukunya?

E: Buat

mangambal

mobin.

B: Iya, sini

gambar sama

bapak.

E: Tidak mau

Eden bisa.

Situasi

siang hari

sedang

belajar.

Eden, buku, buat,

menggambar,

mobil, tidak,

mau, Eden, bisa.

1. Buku = nomina atau kata

benda, mengacu kertas yang

dijilid dan berisi tulisan

maupun kosong.

2. Buat = preposisi atau kata

depan, mengacu pada kata

menjelaskan tujuan atau

maksud yang berhubungan

pada kata “menggambar”.

3. Menggambar = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

membuat gambar.

2.(26) nomina,

preposisi, verba

= 2

E: Ibu Eden

mau

I : mau apa?

E: Eden mau

mambali es kim

I : Mau yang

rasa apa?

E: Cokat.

I : iya ambil

uang dulu, sana

minta sama

bapak.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Ibu, Eden, mau,

Eden, mau

membeli, es,

krim, coklat.

1. Ibu = nomina atau kata benda,

mengacu pada orang.

2. Membeli = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

memperoleh sesuatu dengan

membayar.

3. Coklat = Adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada kata yang

memberikan penjelasan pada

kata “es krim”.

2.(27) nomina,

adverbia, verba =

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

159

E: Montonton

ini pecawat dan

keleta.

I : Dimana

lihatnya?

E: Di jalan.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Menonton, ini,

pesawat, dan,

kereta, di, jalan.

1. Menonton = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

melihat pertunjukan gambar.

2.(28) verba = 1

E: Tilut-tilut

keleta lewat

duel nabak

mobin.

T: Kenapa

Eden?

E: Mobin

ditabak keleta.

Situasi

sore hari

sedang

bermain.

Kereta, lewat,

nabrak, mobil,

mobil, ditabrak,

kereta.

1. Nabrak = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan yang

sedang dilakukan.

2.(29) verba = 1

E: Naik di

taciun.

T: Eden mau

kemana?

E: Ke Jogja.

T: Ke Jogja

ngapain?

E: Mau

mangakat gajah

besal.

Situasi

sore hari

sedang

santai..

Naik, di, stasiun,

ke, Jogja,

mengangkat,

gajah, besar.

1. Mengangkat = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

membawa ke atas.

2. Gajah = nomina atau kata

benda, mengacu pada hewan.

2.(30) verba dan

nomina = 2

E: Mobin tidak

bisa jalan.

T: Kenapa kok

tidak bisa jalan?

E: Dilusak

jayen.

T: Jayen yang

mana?

E: Ya ini besar.

Situasi

malam

hari

sedang

santai.

Mobil, tidak,

bisa, jalan,

dirusak, jayen,

ya, ini, besar.

1. Dirusak = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

yang sedang dilakukan.

2. Jayen = nomina atau kata

benda, mengacu pada orang.

2.(31) nomina dan

verba = 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

160

E: Ini mobil

balapan sama

pecawat.

T: Mana

pesawatnya?

E: Itu di atas

sana.

E: Mobin kalah

sama pecawat

teeet tatuh.

Situasi

siang hari

sedang

santai.

Ini, mobil,

balapan, sama,

pesawat, itu, di,

atas, sana, mobil,

kalah, sama,

pesawat, jatuh.

1. Balapan = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

bertanding.

2. Sama = adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada

keterangan memberikan

penjelasan pada kata

“balapan”.

3. Atas = nomina atau kata benda,

mengacu pada bagian tempat

yang lebih tinggi.

4. Kalah = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan tidak

menang atau tidak berhasil

dalam pertandingan.

5. Jatuh = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan

terlepas dari tempat asalnya.

2.(32) verba, adjektiva,

nomina = 3

E: Main hape

ini.

I : Nanti dulu

ini adeknya di

dalam perut ibu

ini gerak-gerak

bilang dulu

sama adeknya.

E: Adek balu

apa? Adek mau

mainan hape

ini. Adek muaa.

I : Besok kalau

adek lahir di

ajak maen ya?

E: Iya mainan

hape ini.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Main, hape, ini,

Adek, baru, apa,

Adek, mau,

mainan, hape,

ini, Adek.

1. Hape (handpone) = nomina

atau kata benda, mengacu pada

alat komunikasi jarak jauh.

2. Adek= nomina atau kata benda,

mengacu pada orang.

3. Baru = adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada

keterangan yang lebih khusus

berdasarkan sesuatu yang

belum pernah dilihat

sebelumnya.

4. Apa = Pronomina atau kata

ganti, mengacu pada kata

untuk bertanya sesuatu.

2.(33) nomina,

adjektiva,

pronomina =3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

161

E: Cangkul-

cangkul.

I : Iya ayo

nyanyi dari

awal.

E: Ayo kawan

kita belsama,

mananam jagung di kebun

kita. Ambil

cangkulmu kita

belkeja tak

jamu-jamu.

Cangkul aku

gembila

mananam

jagung di kebun

kita. selesai.

Situasi

malam

hari

sedang

santai.

Cangkul-

cangkul, Ayo,

kawan, kita,

bersama,

menanam,

jagung, di,

kebun,

kita,ambil,

cangkulmu, kita,

bekerja, tak,

jemu-jemu,

cangkul, aku,

gembira,

menanam,

jagung, di,

kebun, kita,

selesai.

1. Cangkul-cangkul = verba atau

kata kerja, mengacu pada

pekerjaan yang dilakukan

untuk menggali tanah.

2. Ayo = interjeksi atau kata seru,

mengacu pada ajakan atau

mengajak.

3. Kawan = nomina atau kata

benda, mengacu pada orang

4. Kita = Pronomina pesona

jamak atau kata ganti,

mengacu pada orang yang

berbicara dan diajak berbicara.

5. Bersama = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

yang sedang dilakukan.

6. Menanam = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

menaruh bibit di dalam tanah

supaya tumbuh.

7. Jagung = nomina atau kata

benda, mengacu pada

tanaman.

8. Ambil = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan yang

sedang dilakukan.

9. Bekerja = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan

berbuat sesuatu dan mendapat

hasil.

10. Jemu-jemu = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

yang sedang dilakukan.

11. Gembira = adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada

keterangan yang lebih khusus

berdasarkan ungkapan rasa

senang.

12. Selesai = verba atau kata

2.(34) nomina,

interjeksi,

pronomina,

verba, adjektiva

= 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

162

kerja, mengacu pada tindakan

yang sedang dilakukan sudah

berakhir.

T: Ini gambar

apa?

E: Ini mobin

bewalna hijau.

Ini mobin

teltawa giginya

banyak.

T: Eden takut

tidak sama

mobilnya?

E: Tidak .. tidak

ini sudah ootok

digi, holeee…

Situasi

sore hari

sedang

belajar.

Ini, mobil,

berwarna, hijau,

ini, mobil,

tertawa, giginya,

banyak, tidak,

ini, sudah, gosok,

gigi.

1. Berwarna = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

memakai warna.

2. Hijau = Adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada

keterangan yang memberikan

penjelasan pada kata

“berwarna”.

3. Tertawa = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

yang sedang dilakukan.

4. Gigi = nomina atau kata benda,

mengacu pada tulang keras

untuk mengunyah makanan.

5. Gosok = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan yang

sedang dilakukan.

2.(35) Nomina, verba,

Adjektiva = 3

E: Ikannya

makan

kalapalan mau

minta telut ini.

I : Yang minta

telur Eden atau

ikan ini?

E: Eden.

Situasi

pagi hari

sedang

melihat

ikan di

akuarium.

Ikannya, makan,

kelaparan, mau,

minta, telur, ini,

Eden.

1. Ikannya = nomina atau kata

benda, mengacu pada hewan.

2. Makan = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan

memasukkan makanan ke

dalam mulut.

3. Kelaparan = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

menderita lapar atau

kekurangan makanan.

4. Minta = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan

berkata- kata untuk

mendapatkan sesuatu.

5. Telur = nomina atau kata

benda, mengacu pada benda

bercangkang yang dihasilkan

2.(36) nomina dan

verba = 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

163

oleh unggas.

E: Bapak

bangun

ikannya lapal.

B: Mana

ikannya?

E: Ini tangan

lepaskan. B: iya.

Situasi

pagi hari

sedang di

kamar.

Bapak, bangun,

ikannya, lapar,

ini, tangan,

lepaskan.

1. Bangun = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan yang

sedang dilakukan.

2. Lapar = adjektiva atau kata

sifat, mengacu pada kata yang

memberikan penjelasan khusus

mengenai keinginan untuk

makan pada kata “ikan”.

3. Tangan = nomina atau kata

benda, mengacu pada salah

satu anggota tubuh manusia.

4. Lepaskan = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

yang sedang dilakukan.

2.(37) nomina dan

verba = 2

E: Kesana?

T: Kemana?

E: Beli

golengan. T: Mana

uangnya?

E: Ini dualibu.

Situasi

pagi hari

sedang

santai.

Ke, sana, beli,

gorengan, ini,

dua, ribu.

1. Gorengan = nomina atau kata

benda, mengacu pada makanan

yang di goreng seperti tempe,

tahu.

2. Dua = numeralia atau kata

bilangan, mengacu pada

bilangan dasar yang menjadi

sumber dari bilangan lain.

3. Ribu = nomina atau kata benda,

mengacu pada kata satuan

bilangan.

2.(38) Nomina,

numeralia,

adverbia = 3

E: Cepedaan

ini.

I : Iya

dikeluarin dulu

E: Mau dicana.

I : Ndak usah

jauh-jauh di sini

aja, nanti ada

mobil lewat d

tabrak nanti.

E: Di cana

dipinggil.

Situasi

sore hari

sedang

bermain.

Sepedaan, ini,

mau, di, sana, di,

sana, di, pinggir.

1. Sepedaan = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

yang sedang dilakukan.

2. Pinggir = nomina atau kata

benda, mengacu pada posisi di

tepi atau sisi.

2.(39) verba dan

nomina = 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

164

E: Mau ini.

T: Ini namanya

apa?

E: Hape.

T: Mau buat

apa?

E: pelmainan

ini bisa.

T: Ini ndak bisa

permainan ini,

batrainya habis.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Mau, ini, hape,

permainan , ini,

bisa.

1. Permainan = nomina atau kata

benda, mengacu pada barang

atau sesuatu yang

dipermainkan.

2.(40) nomina = 1

E: Nonton

Doamon

manangis T: O yang itu

doraemon yang

terakhir itu.

E: Iya.

T: Sebentar ya

dicari dulu ya.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

Nonton,

doraemon,

menangis, iya.

1. Doraemon = nomina atau kata

benda, mengacu pada orang

(tokoh film kartun).

2. Menangis = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

mengeluarkan air mata.

2.(41) verba dan

nomina = 2

E: putalkan ini

mucik.

T: Musik apa?

Dilihat dulu?

E: Ya ini tomas.

T: Iya Eden ikut

nyanyi juga ya?

E: Iya.

Situasi

malam

hari

sedang

santai.

Putarkan, ini,

musik, iya, ini,

tomas, iya.

1. Putarkan = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

yang sedang dilakukan.

2. Musik = nomina atau kata

benda, mengacu pada ilmu

atau seni menyusun nada.

3. Tomas = nomina atau kata

benda, mengacu pada orang

(tokoh film kartun).

2.(42) Verba =1

Demonstratif =2

Nomina =2

Adverbia =2

E: Mulai

belhitung satu,

dua, tiga.

I : Yang

dihitung apa?

E: Keleta di

taciun.

Situasi

pagi hari

sedang

bermain.

Mulai, berhitung,

satu, dua, tiga,

kereta, di,

stasiun, itu,

sama, tante.

1. Mulai = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan

mengawali atau berbuat

sesuatu yang baru.

2. Berhitung = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

mengerjakan hitungan.

2.(43) verba, numeralia,

nomina = 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

165

I : Mau nonton

sama siapa?

E: Itu sama

Tate.

3. Satu = numeralia atau kata

bilangan, mengacu pada

bilangan dasar yang menjadi

sumber dari bilangan lain.

4. Dua = numeralia atau kata

bilangan, mengacu pada

bilangan dasar yang menjadi

sumber dari bilangan lain.

5. Tiga = numeralia atau kata

bilangan, mengacu pada

bilangan dasar yang menjadi

sumber dari bilangan lain.

6. Tante = nomina atau kata

benda, mengacu pada sebutan

untuk orang.

I : Eden ibu

berangkat kerja

dulu ya?

E: Iya bawa

buku mewalnai.

I : Buku

mewarnai?

Eden mau

mewarnai?

E: Iya keleta.

Situasi

pagi hari

sedang

duduk

santai.

Iya, bawa, buku,

mewarnai, iya,

kereta.

1. Bawa = verba atau kata kerja,

mengacu pada tindakan

mengangkat atau

memindahkan barang ke

tempat lain.

2. Mewarnai = verba atau kata

kerja, mengacu pada tindakan

memberikan warna.

2.(44) verba = 1

Triangulator

Dr. Y. Karmin, M. Pd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

166

ANALISIS PEMEROLEHAN KATA DARI SEGI KATA BERAFIKS

Data Tuturan Keterangan Konteks

Tuturan

Kata Berafiks Berdasarkan Teori

Ramlan (2012)

No.

Kode

Jumlah

Kata

Berafiks

Kolom Triangulator

Prefiks Infiks Sufiks Simulfiks Setuju Tidak

Setuju

Keterangan

E: Keletanya

melwati umah.

I : Lewat

rumah siapa?

E: Umah

Eden.

Melwati

diinterpretasikan

menjadi melewati

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /e/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

sempurna.

melewati

me– lewati

lewat –i

Situasi

sore hari

sedang

melihat

film.

√ √ 1.(1) prefiks

me– = 1

sufiks

– i = 1

E: Keletanya

belhenti di

umah.

I : Mana

keretanya?

E: Ini keleta

besal.

Belhenti

diinterpretasikan

menjadi berhenti

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /r/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

sempurna.

Situasi

sore hari

sedang

melihat

film.

√ 1.(2) prefiks

ber– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

167

berhenti

ber– henti

E: Dingin

Eden mamaki

ail nanas.

I : Makanya

dibilangin ibu

itu nurut,

sebentar

tunggu biar

airnya

mendidih ya.

E: iya.

Mamaki

diinterpretasikan

menjadi memakai

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /e/ dan /a/ yang

belum dapat dihasilkan

dengan sempurna.

memakai

me– pakai

Situasi

sore hari

sebelum

mandi.

√ 1.(3) prefiks

me– = 1

E: cudah

mididih I : hii bohong

belum yaa

E: hahaha

Mididih

diinterpretasikan

menjadi mendidih

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /e/ dan fonem /n/

yang belum dapat

dihasilkan dengan

sempurna.

mendidih

me– didih

Situasi

sore hari

sebelum

mandi.

√ 1.(4) prefiks

me– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

168

E: bica

pakaian

sendili.

I : Ya sudah

dipakai

sendiri

celananya.

E: Ya catu-

catu.

pakaian

pakai –an

Situasi

sore hari

setelah

mandi.

√ 1.(5) sufiks

–an = 1

E: keletanya

mambawa penumpang

banyak cekali

ini.

B: mau di

bawa kemana

itu?

E: oh ke pacal

ini.

Mambawa

diinterpretasikan

menjadi membawa

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /e/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

sempurna.

membawa

me– bawa

Situasi

pagi hari

sedang

makan.

√ 1.(6) prefiks

me– = 1

E: Keletanya

lewat

jembatan ini

tatatuh aduhh

cakit.

B: Kenapa

kok sakit?

E: Tadi tatuh

di jembatan.

Tatatuh

diinterpretasikan

menjadi terjatuh

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /r/ dan fonem /j/

yang belum dapat

dihasilkan dengan

sempurna.

Situasi

pagi hari

sedang

makan.

√ 1.(7) prefiks

ter– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

169

terjatuh

ter– jatuh

B: Sini Eden

makan lagi

biar gak sakit

kalau jatuh.

E: makanan

apa? mau lele.

B: Ini sayur

bayam sama

tempe,

lelenya nanti

lagi ya?

E: Iya.

makanan

makan –an

Situasi

pagi hari

sedang

makan.

√ 1.(8) sufiks

–an = 1

E: Minggil.

tuknya lawat

minggil.

T: ya jangan

lewat sini.

E: Ini belat

mangangut pasil tilut-tilut

minggil.

Mangangut

diinterpretasikan

menjadi mengangkut

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /e/ dan fonem /k/

yang belum dapat

dihasilkan dengan

sempurna.

mengangkut

me– angkut

Situasi

sore hari

sedang

bermain.

√ 1.(9) prefiks

me– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

170

T: Eden

kenapa kok

sembunyi?

E: Ku takutan

tokek-tokek.

T: eh kamu

jangan takut

sama tokek ya

E: Tokek-

tokek di

kebun.

takutan

takut –an

Situasi

malam

hari

menjelang

tidur.

√ 1.(10) simulfiks

ke–an = 1

T: Eden

besok mau

sekolah

dimana?

E: Jauh di

TK.

T Iya besok

sekolah ya,

disekolah

Eden mau

ngapain?

E: manani

bintang kecil

gitu.

Manani

diinterpretasikan

menjadi menyanyi

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /y/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

sempurna.

menyanyi

me– nyanyi

Situasi

siang hari

sedang

santai.

√ 1.(11) prefiks

me– = 1

E: Bintang

kecil di lanit

yang bilu

amat banyak

menghias

angkaca. Aku

ingin tebang

menali jauh

tinggi tempat

menghias

me– hias

Situasi

siang hari

sedang

santai.

√ 1.(12) prefiks

me– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

171

belada.

E: Sudah.

E: Bintang

kecil di lanit

yang bilu

amat banyak

menghias

angkaca. Aku

ingin tebang

menali jauh

tinggi tempat

belada.

E: Sudah.

Menali

diinterpretasikan

menjadi menari karena

subyek berumur dua

tahun dan faktor indra

pengucapan fonem /r/

yang belum dapat

dihasilkan dengan

sempurna.

menari

me– tari

Situasi

siang hari

sedang

santai.

√ 1.(13) prefiks

me– = 1

E: Tilut-tilut

tadi Eden

miliat keleta

maju jaya.

I : Tadi

melihat

dimana?

E: Di taciun.

I : Di Stasiun

mana tadi?

E: Di jogja.

I : O tadi

Eden ke

Jogja?

E: Belum.

Miliat diinterpretasikan

menjadi melihat karena

subyek berumur dua

tahun dan faktor indra

pengucapan fonem /e/

dan fonem /h yang

belum dapat dihasilkan

dengan sempurna.

melihat

me– lihat

Situasi

sore hari

sedang

santai.

√ 1.(14) prefiks

me– = 1

E: Eden buku.

B: Buat apa

bukunya?

mangambal

diinterpretasiakan

menjadi menggambar

Situasi

siang hari

sedang

√ 1.(15) prefiks

me– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

172

E: Buat

mangambal

mobin.

B: Iya, sini

gambar sama

bapak.

E: Tidak mau

Eden bisa.

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /e/ dan /r/ yang

belum dapat dihasilkan

dengan sempurna.

menggambar

me– gambar

belajar.

E: Ibu Eden

mau

I : mau apa?

E: Eden mau

mambali es

kim

I : Mau yang

rasa apa?

E: Cokat.

I : iya ambil

uang dulu,

sana minta

sama bapak.

Mambali

diinterpretasikan

menjadi membeli

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /e/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

sempurna.

membeli

me– beli

Situasi

sore hari

sedang

santai.

√ 1.(16) prefiks

me– = 1

E: Montonton

ini pecawat

dan keleta.

I : Dimana

lihatnya?

E: Di jalan.

Montonton

diinterpretasikan

menjadi menonton

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /e/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

sempurna.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

√ 1.(17) prefiks

me– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

173

menonton

me– tonton

E: Tilut-tilut

keleta lewat

duel nabak

mobin.

T: Kenapa

Eden?

E: Mobin

ditabak keleta.

Ditabak

diinterpretasikan

menjadi ditabrak

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /r/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

sempurna.

ditabrak

di– tabrak

Situasi

sore hari

sedang

bermain.

√ 1.(18) prefiks

di– = 1

E: Naik di

taciun.

T: Eden mau

kemana?

E: Ke Jogja.

T: Ke Jogja

ngapain?

E: Mau

mangakat

gajah besal.

Mangakat

diinterpretasikan

menjadi mengangkat

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /e/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

sempurna.

mengangkat

me– angkat

Situasi

sore hari

sedang

santai..

√ 1.(19) prefiks

me– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

174

E: Mobin

tidak bisa

jalan.

T: Kenapa

kok tidak bisa

jalan?

E: Dilusak

jayen.

T: Jayen yang

mana?

E: Ya ini

besar.

Dilusak

diinterpretasikan

menjadi dirusak karena

subyek berumur dua

tahun dan faktor indra

pengucapan fonem /r/

yang belum dapat

dihasilkan dengan

sempurna.

dirusak

di– rusak

Situasi

malam

hari

sedang

santai.

√ 1.(20) prefiks

di– = 1

E: Ini mobil

balapan sama

pecawat.

T: Mana

pesawatnya?

E: Itu di atas

sana.

E: Mobin

kalah sama

pecawat teeet

tatuh gitu.

balapan

balap –an

Situasi

siang hari

sedang

santai.

√ 1.(21) sufiks

–an = 1

E: Main hape

ini.

I : Nanti dulu

ini adeknya di

dalam perut

ibu ini gerak-

gerak bilang

dulu sama

adeknya.

E: Adek balu

mainan

main –an

Situasi

sore hari

sedang

santai.

√ 1.(22) sufiks

–an = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

175

apa? Adek

mau mainan

hape ini.

Adek muaa.

I : Besok

kalau adek

lahir di ajak

maen ya?

E: Iya mainan

hape ini.

E: Cangkul-

cangkul.

I : Iya ayo

nyanyi dari

awal.

E: Ayo kawan

kita belsama,

mananam jagung di

kebun kita.

Ambil

cangkulmu

kita belkeja

tak jamu-

jamu.

Cangkul aku

gembila

mananam

jagung di

kebun kita.

selesai.

Mananam

diinterpretasikan

menjadi menanam

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /e/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

sempurna.

menanam

me– tanam

Situasi

malam

hari

sedang

santai.

√ 1.(23) prefiks

me– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

176

E: Cangkul-

cangkul.

I : Iya ayo

nyanyi dari

awal.

E: Ayo kawan

kita belsama,

mananam

jagung di

kebun kita.

Ambil

cangkulmu

kita belkeja

tak jamu-

jamu.

Cangkul aku

gembila

mananam

jagung di

kebun kita.

selesai.

Bekelja

diinterpretasikan

menjadi bekerja karena

subyek berumur dua

tahun dan faktor indra

pengucapan fonem /r/

yang belum dapat

dihasilkan dengan

sempurna.

bekerja

ber– kerja

Situasi

malam

hari

sedang

santai.

√ 1.(24) prefiks

ber– = 1

T: Ini gambar

apa?

E: Ini mobin

bewalna

hijau.

Ini mobin

teltawa

giginya

banyak.

T: Eden takut

tidak sama

mobilnya?

E: Tidak ..

Belwalna

diinterpretasikan

menjadi berwarna

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /r/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

sempurna.

Situasi

sore hari

sedang

belajar.

√ 1.(25) prefiks

ber– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

177

tidak ini

sudah ootok

digi, holeee…

berwarna

ber– warna

T: Ini gambar

apa?

E: Ini mobil

bewalna

hijau.

Ini mobil

teltawa

giginya

banyak.

T: Eden takut

tidak sama

mobilnya?

E: Tidak ..

tidak ini

sudah ootok

digi, holeee..

Taltawa

diinterpretasikan

menjadi tertawa karena

subyek berumur dua

tahun dan faktor indra

pengucapan fonem /e/

yang belum dapat

dihasilkan dengan

sempurna.

tertawa

ter– tawa

Situasi

sore hari

sedang

belajar.

√ 1.(26) prefiks

ter– = 1

E: Ikannya

makan

kalapalan mau minta

telut ini.

I : Yang

minta telur

Eden atau

ikan ini?

E: Eden.

Kalapalan

diinterpretasikan

menjadi kelaparan

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /e/ dan /r/ yang

belum dapat dihasilkan

dengan sempurna.

kelaparan

ke– lapar –an

Situasi

pagi hari

sedang

melihat

ikan di

akuarium.

√ 1.(27) simulfiks

ke–an = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

178

E: Bapak

bangun

ikannya

lapal.

B: Mana

ikannya?

E: Ini tangan

lepaskan. B: iya.

lepaskan

lepas –kan

Situasi

pagi hari

sedang di

kamar.

√ 1.(28) sufiks

–kan = 1

E: Kesana?

T: Kemana?

E: Beli

golengan. T: Mana

uangnya?

E: Ini dualibu.

Golengan

diinterpretasikan

menjadi gorengan

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /r/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

sempurna.

gorengan

goreng –an

Situasi

pagi hari

sedang

santai.

√ 1.(29) sufiks

–an = 1

E: Cepedaan

ini.

I : Iya

dikeluarin

dulu

E: Mau

dicana.

I : Ndak usah

jauh-jauh di

sini aja, nanti

ada mobil

lewat d tabrak

Cepedaan

diinterpretasikan

menjadi sepedaan

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /s/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

sempurna.

Situasi

sore hari

sedang

bermain.

√ 1.(30) sufiks

–an = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

179

nanti.

E: Di cana

dipinggil.

sepedaan

sepeda –an

E: Mau ini.

T: Ini

namanya apa?

E: Hape.

T: Mau buat

apa?

E: pelmainan

ini bisa.

T: Ini ndak

bisa

permainan

ini, batrainya

habis.

Pelmainan

diinterpretasikan

menjadi permainan

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /r/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

sempurna.

permainan

per– mainan

main –an

Situasi

sore hari

sedang

santai.

√ √ 1.(31) prefiks

per– = 1

sufiks

–an = 1

E: Nonton

Doamon

manangis T: O yang itu

doraemon

yang terakhir

itu.

E: Iya.

T: Sebentar

ya dicari dulu

ya.

Manangis

diinterpretasikan

menjadi menangis

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /e/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

sempurna.

menangis

me– tangis

Situasi

sore hari

sedang

santai.

√ 1.(32) prefiks

me– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

180

E: putalkan

ini mucik.

T: Musik

apa? Dilihat

dulu?

E: Ya ini

tomas.

T: Iya Eden

ikut nyanyi

juga ya?

E: Iya.

Putalkan

diinterpretasikan

menjadi putarkan

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /r/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

sempurna.

putarkan

putar –kan

Situasi

malam

hari

sedang

santai.

√ 1.(33) sufiks

–kan = 1

E: Mulai

belhitung

satu, dua,

tiga.

I : Yang

dihitung apa?

E: Keleta di

taciun.

I : Mau

nonton sama

siapa?

E: Itu sama

Tate.

Belhitung

diinterpretasikan

menjadi berhitung

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /r/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

sempurna.

berhitung

ber– hitung

Situasi

pagi hari

sedang

bermain.

√ 1.(34) prefiks

ber– = 1

I : Eden ibu

berangkat

kerja dulu ya?

E: Iya bawa

buku

mewalnai.

I : Buku

mewarnai?

Mewalnai

diinterpretasikan

menjadi mewarnai

karena subyek berumur

dua tahun dan faktor

indra pengucapan

fonem /r/ yang belum

dapat dihasilkan dengan

Situasi

pagi hari

sedang

duduk

santai.

√ √ 1.(35) prefiks

ber– = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

181

Eden mau

mewarnai?

E: Iya keleta.

sempurna.

mewarnai

me– warnai

warna –i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

182

ANALISIS PEMEROLEHAN KATA DARI SEGI JENIS KATA

Data Tuturan

Keterangan

(Data Jenis

Kata)

Konteks

Tuturan

Jenis Kata Berdasarkan Teori Tata Bahasa

Baku Hasan Alwi, dkk (2010)

No.

Kode

Jumlah Jenis

Kata

Kolom Triangulator

Nama Jenis Kata Penjelasan Setuju Tidak

Setuju

Keterangan

E: Bapak

mabawa

penumpang

banyak

cekali.

B: mau d

bawa kemana

itu?

E: ke pacal.

1.Bapak

2. Membawa

3. Penumpang

4. Banyak

5. Sekali

6. Ke

7. Pasar

Situasi

pagi hari

sedang

makan.

1.Nomina

2.Verba

3.Nomina

4. Adjektiva

5. Adverbia

6. Preposisi

7. Nomina

1. Kata bapak mengacu

pada kata manusia.

2. Kata membawa

mengacu pada tindakan

memegang barang

sambil berjalan dari

tempat satu ke tempat

lain

3. Kata penumpang

mengacu pada kata

manusia.

4. Kata banyak mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus

berdasarkan besar

jumlahnya dan tidak

sedikit.

5. Kata sekali mengacu

pada kata yang

memberikan

penjelasan pada kata

“banyak”.

6. Kata ke merupakan

kata yang digunakan

di depan kata benda.

7. Kata pasar mengacu

pada tempat orang

2.(1) Nomina =3

Verba = 1

Adverbia =1

Adjektiva =1

Preposisi = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

183

berjualan.

E: Macet ini

keleta tidak

ke pacal.

I : kenapa?

E: Bocor di

bengkel ini.

1.Macet

2.Ini

3.Kereta

4.Tidak

5.Ke

6.Pasar

7.Bocor

8. Di

9.Bengkel

10. Ini

Situasi

sore hari

sedang

bermain.

1.Nomina

2.Demonstratif

3.Nomina

4. Adverbia

5. Preposisi

6.Nomina

7.Nomina

8.Preposisi

9.Nomina

10.Demonstratif

1. Kata macet mengacu

pada benda atau konsep.

2. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

relatif dekat.

3. Kata kereta mengacu

pada benda.

4. Kata tidak merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

5. Kata ke digunakan di

depan kata benda.

6. Kata pasar mengacu

pada kata benda.

7.Kata bocor mengacu

pada kata benda.

8. Kata di digunakan di

depan kata benda.

9.Kata bengkel mengacu

pada kata benda.

10. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative dekat.

2.(2) Nomina = 5

Demonstratif

= 2

Adverbia = 1

Preposisi = 2

E: Tadi

keleta.

I : Iya

keretanya

berapa tadi?

E: Enam,

tujuh,

delapan,

sembilan,

sepuluh

1.Tadi

2.Kereta

3.Enam

4.Tujuh

5. Delapan

6.Sembilan

7. Sepuluh

8. Gerbong

9. Panjang.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

1.Adverbia

2.Nomina

3.Numeralia

4.Numeralia

5.Numeralia

6.Numeralia

7.Numeralia

8.Nomina

9.Adverbia

1. Kata tadi merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

2. Kata kereta mengacu

pada kata benda.

3.Kata enam merupakan

bilangan dasar yang

menjadi sumber dari

bilangan lain.

4. Kata tujuh merupakan

2.(3) Adverbia = 2

Nomina = 2

Numeralia =

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

184

gebong

I : Iya banyak

sekali ya.

E: Panjang.

bilangan dasar yang

menjadi sumber dari

bilangan lain.

5. Kata delapan

merupakan bilangan dasar

yang menjadi sumber dari

bilangan lain.

6. Kata sembilan

merupakan bilangan dasar

yang menjadi sumber dari

bilangan lain.

7. Kata sepuluh

merupakan bilangan dasar

yang menjadi sumber dari

bilangan lain.

8. Kata gerbong mengacu

pada kata benda.

9. Kata panjang

merupakan kata yang

memberikan penjelasan.

E: Ini

pecawat dan

keleta.

I : dimana

lihatnya?

E: di sana di

jalan.

1.Ini

2.Pesawat

3. Dan

4. Kereta

5.Di

6. Sana

7. Di

8. Jalan

Situasi

sore hari

sedang

santai.

1.Demonstratif

2.Nomina

3.Konjungtor

4.Nomina

5.Preposisi

6.Demonstratif

7.Preposisi

8.Verba

1. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative dekat.

2. Kata pesawat mengacu

pada kata benda.

3. Kata dan

menghubungkan dua

unsur dengan status sama.

4. Kata Kereta mengacu

pada kata benda.

5. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

6. Kata sana menunjukkan

sesuatu tempat yang

2.(4) Demonstratif

= 2

Nomina = 2

Konjungtor =

1

Preposisi = 2

Verba = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

185

letaknya jauh.

7. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

8. Kata jalan merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

I : Eden mau

melihat apa?

E: Itu

pecawat dan

keleta.

I : Iya bentar

ya tak cari

dulu. Sudah

ini tonton.

E: Besok beli.

I : Iya besok

mau beli ap?

E: Bis yang

ada kasulnya.

1.Itu

2.Pesawat

3.Dan

4.Kereta

5. Besok

6.Beli

7. Bis

8.Yang

9.Ada

10.Kasurnya

Situasi

malam

hari

sedang

melihat

film.

1.Demonstratif

2. Nomina

3.Konjungtor

4.Nomina

5.Adverbia

6.Verba

7.Nomina

8.Konjungtor

9. Adverbia

10.Nomina

1. Kata itu menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya jauh.

2. Kata pesawat mengacu

pada kata benda.

3.Kata dan

menghubungkan dua

unsur dengan status sama.

4. Kata kereta mengacu

pada kata benda.

5. Kata besok merupakan

kata yang memberikan

keterangan.

6. Kata beli merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

7. Kata bis mengacu pada

kata benda.

8.Kata yang

menghubungkan dua

klausa atau lebih status

bertingkat.

9. Kata ada merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

10. Kata kasurnya

mengacu pada kata benda.

2.(5) Demonstratif

= 1

Nomina = 4

Konjungtor =

2

Adverbia = 2

Verba = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

186

E: Eden

duduk di

taciun.

T: Mau

ngapain d

stasiun?

E: Naik

Keleta.

T: Eden mau

kemana?

E: Ke Jogja.

1.Eden

2.Duduk

3.di

4.Stasiun

5.Naik

6.Kereta

7.Ke

8.Jogja

Situasi

sore hari

sedang

santai.

1.Nomina

2.Verba

3. Preposisi

4.Nomina

5.Verba

6.Nomina

7.Preposisi

8.Nomina

1. Kata eden mengacu

pada kata manusia.

2. Kata duduk merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

3. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

4. Kata stasiun mengacu

pada benda.

5. Kata naik merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

6. Kata kereta mengacu

pada kata manusia.

7. Kata ke merupakan

kata yang digunakan di

depan kata benda.

8. Kata jogja mengacu

pada kata penjelasan..

2.(6) Nomina = 4

Verba =2

Preposisi = 2

E: Dengan

campoo

mandi.

I : Besok saja

shamponya

nanti dingin.

1.Dengan

2.Sampo

3.Mandi

Situasi

sore hari

sedang

mandi.

1.Konjungtor

2.Nomina

3.Verba

1.Kata dengan

menghubungkan dua

klausa atau lebih status

bertingkat.

2. Kata sampo mengacu

pada kata benda.

3. Kata mandi yaitu kata

yang sedang merupakan

tindakan dilakukan.

2.(7) Konjungtor =

1

Nomina = 1

Verba = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

187

E: Mobin

macet tidak

jalan.

T: Kenapa

kok tidak bisa

jalan?

E: Diinjak

jayen.

T: Jayen yang

mana?

E: Ini besar.

Mobin

banyak.

1.Mobil

2.Macet

3.Tidak

4.Jalan

5.Diinjak

6.Jayen

7.Ini

8.Besar

9.Mobil

10.Banyak

Situasi

sore hari

sedang

bermain.

1.Nomina

2.Nomina

3.Adverbia

4.Verba

5.Verba

6. Nomina

7.Demonstratif

8. Adverbia

9.Nomina

10. Adverbia

1. Kata mobil mengacu

pada kata benda.

2. Kata macet mengacu

pada kata benda.

3. Kata tidak merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

4. Kata jalan merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

5. Kata diinjak merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

6. Kata Jayen mengacu

pada kata manusia.

7. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative dekat.

8. Kata besar merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

9. Kata mobil mengacu

pada kata benda.

10. Kata banyak

merupakan kata yang

memberikan penjelasan.

2.(8) Nomina = 4

Adverbia = 3

Verba = 2

Demonstratif

= 1

E: Ibu itu

nakal.

I : Yang nakal

siapa?

E: Bapak.

I : Kenapa

kok bapak

nakal?

E: Tidak

1.Ibu

2.Itu

3.Nakal

4.Bapak

5.Tidak

6.Boleh

7.Main

8.Motor

9.Ini

Situasi

sore hari

sedang

santai.

1.Nomina

2.Demonstratif

3.Verba

4.Nomina

5.Adverbia

6.Adverbia

7.Verba

8.Nomina

9.Demonstratif

1. Kata ibu mengacu pada

kata manusia.

2. Kata itu menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya jauh.

3. Kata nakal merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

4. Kata bapak mengacu

2.(9) Nomina = 3

Demonstratif

= 2

Verba = 2

Adverbia = 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

188

boleh main

moto ini.

pada kata manusia.

5. Kata tidak merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

6. Kata boleh merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

7. Kata main merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

8. Kata motor mengacu

pada kata benda.

9. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative dekat.

E: Sudah otok

digi.

T: Kapan

gosok

giginya?

E: Tadi

mandi.

1.Sudah

2.Gosok

3.Gigi

4.Tadi

5.Mandi

Situasi

sore hari

sedang

santai.

1.Adverbia

2.Verba

3.Nomina

4.Adverbia

5.Verba

1. Kata sudah merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

2. Kata gosok merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

3. Kata gigi mengacu

pada kata benda.

4. Kata tadi merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

5. Kata mandi merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

2.(10) Adverbia = 2

Verba = 2

Nomina = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

189

T: Ayo coba

sekarang

dihitung

giginya.

E: Ini dua

kilo.

T: Lho kok

dua kilo kamu

timbang po?

E: Di bengkel

sana.

1.Ini

2.Dua

3.Kilo

4.Di

5.Bengkel

6.Sana

Situasi

sore hari

sedang

santai.

1.Demonstratif

2.Numeralia

3.Numeralia

4.Preposisi

5.Nomina

6.Demonstratif

1. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative dekat.

2. Kata dua merupakan

bilangan dasar yang

menjadi sumber dari

bilangan lain.

3. Kata kilo merupakan

bilangan dasar yang

menjadi sumber dari

bilangan lain.

4. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

5. Kata bengkel mengacu

pada kata benda.

6. Kata sana menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya jauh.

2.(11) Demonstratif

= 2

Numeralia =

2

Preposisi = 1

Nomina = 1

T: Eden mau

minum apa?

E: Es dan

jeluk.

T: Mau yang

manis tidak.

E: nanis.

1.Es

2.Dan

3.Jeruk

4. Manis

Situasi

siang

hari

sedang

menonto

n film.

1.Nomina

2.Konjungtor

3.Nomina

4.Adverbia

1. Kata es mengacu pada

kata benda.

2.Kata dan

menghubungkan dua

unsur atau lebih dengan

status sama.

3. Kata jeruk mengacu

pada kata benda.

4. Kata manis merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

2.(12) Nomina = 2

Konjungtor =

1

Adverbia = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

190

E: Keletanya

melwati

umah.

I : Lewat

rumah siapa?

E: Umah

Eden.

1. Keretanya

2. Melewati

3. Rumah

4. Rumah

5. Eden

Situasi

sore hari

sedang

melihat

film.

1. Nomina

2. Verba

3. Nomina

4. Nomina

5. Nomina

1.Kata kereta mengacu

pada kata benda.

2. Kata melewati

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

3. Kata rumah mengacu

pada kata benda.

4. Kata rumah mengacu

pada kata benda.

5. Kata eden mengacu

pada manusia.

2.(13) Nomina = 4

Verba = 1

E: Keletanya

belhenti di

umah.

I : Mana

keretanya?

E: Ini keleta

besal.

1. Keretanya

2. Berhenti

3. Di

4. Rumah

5. Ini

6. Kereta

7. Besar

Situasi

sore hari

sedang

melihat

film.

1. Nomina

2.Verba

3. Preposisi

4. Nomina

5. Demonstratif

6. Nomina

7. Adjektiva

1. Kata kereta mengacu

pada kata benda.

2. Kata berhenti

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

3. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

4. Kata rumah mengacu

pada kata benda.

5. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative dekat.

6. Kata kereta mengacu

pada kata benda.

7. Kata besar mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

2.(14) Nomina = 3

Verba = 1

Preposisi = 1

Demonstratif

= 1

Adjektiva = 1

E: Dingin

Eden mamaki

ail nanas.

I : Makanya

dibilangin ibu

1. Dingin

2. Eden

3. Memakai

4. Air

5. Panas

Situasi

sore hari

sebelum

mandi.

1. Adjektiva

2. Nomina

3. Verba

4. Nomina

5. Adjektiva

1. Kata dingin mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

2. Kata Eden mengacu

pada manusia.

2.(15) Adjektiva = 2

Nomina = 2

Verba = 1

Adverbia = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

191

itu nurut,

sebentar

tunggu biar

airnya

mendidih ya.

E: iya.

6. Iya 6. Adverbia 3. Kata memakai

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

4. Kata air mengacu pada

kata benda.

5. Kata panas mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

6. Kata iya merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

E: cudah

mididih

I : hii bohong

belum yaa

E: hahaha

1. Sudah

2. Mendidih

Situasi

sore hari

sebelum

mandi.

1. Adverbia

2. Verba

1. Kata sudah merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

2. Kata mendidih

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

2.(16) Adverbia = 1

Verba = 1

E: bica

pakaian

sendili.

I : Ya sudah

dipakai

sendiri

celananya.

E: Ya catu-

catu.

1. Bisa

2. Pakaian

3. Sendiri

4. Ya

5. Satu-satu

Situasi

sore hari

setelah

mandi.

1.Verba

2. Nomina

3. Adjektiva

4. Adverbia

5. Adverbia

1. Kata bisa merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

2. Kata pakaian mengacu

pada kata benda.

3. Kata sendiri mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

4. Kata ya merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

5. Kata satu-satu

merupakan kata yang

memberikan penjelasan.

2.(17) Verba = 1

Nomina = 1

Adjektiva = 1

Adverbia = 2

E: keletanya

mambawa

1.Keretanya

2. Membawa

Situasi

pagi hari

1. Nomina

2. Verba

1. Kata kereta mengacu

pada kata benda.

2.(18) Nomina = 3

Verba = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

192

penumpang

banyak cekali

ini.

B: mau di

bawa kemana

itu?

E: oh ke pacal

ini.

3. Penumpang

4. Banyak

5. Sekali

6. Ini

7. Oh

8. Ke

9. Pasar

10. Ini

sedang

makan.

3. Nomina

4. Adverbia

5. Adverbia

6. Demonstratif

7.Interjeksi

8. Preposisi

9. Nomina

10.Demonstratif

2. Kata membawa

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

3. Kata penumpang

mengacu pada kata benda.

4. Kata banyak

merupakan kata yang

memberikan penjelasan.

5. Kata sekali merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

6. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative dekat.

7. kata oh mengacu pada

pengungkapan rasa

keheranan.

8. Kata ke merupakan

kata yang digunakan di

depan kata benda.

9. Kata pasar mengacu

pada kata benda.

10. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relatif dekat.

Adverbia = 2

Demonstratif

= 2

Interjeksi = 1

Preposisi = 1

E: Keletanya

lewat

jembatan ini

tatatuh aduhh

cakit.

B: Kenapa

kok sakit?

E: Tadi tatuh

di jembatan.

1.Keretanya

2. Lewat

3. Jembatan

4. Ini

5. Terjatuh

6. Aduh

7. Sakit

8. Tadi

9. Jatuh

10. Di

Situasi

pagi hari

sedang

makan.

1.Nomina

2. Verba

3. Nomina

4. Demonstratif

5. Verba

6. Interjeksi

7. Adjektiva

8. Adverbia

9. Verba

10. Preposisi

1. Kata kereta mengacu

pada kata benda.

2. Kata lewat merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

3. Kata jembatan

mengacu pada kata benda.

4. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative dekat.

2.(19) Nomina = 3

Verba = 3

Demonstratif

= 1

Interjeksi = 1

Adjektiva = 1

Adverbia = 1

Preposisi = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

193

11. Jembatan 11. Nomina 5. Kata terjatuh

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

6 Kata aduh mengacu

pada pengungkapan rasa

keheranan.

7. Kata sakit mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

8. Kata tadi merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

9. Kata jatuh merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

10. Kata di merupakan

kata yang digunakan di

depan kata benda.

11. Kata jembatan

mengacu pada kata benda.

B: Sini Eden

makan lagi

biar gak sakit

kalau jatuh.

E: makanan

apa? mau lele.

B: Ini sayur

bayam sama

tempe,

lelenya nanti

lagi ya?

E: Iya.

1.Makanan

2. Apa

3. Mau

4. Lele

5. Iya

Situasi

pagi hari

sedang

makan.

1. Nomina

2. Pronomina

3. Adverbia

4. Nomina

5. Adverbia

1. Kata makanan mengacu

pada kata benda.

2. Pronomina atau kata

ganti, mengacu pada

pertanyaan.

3. Kata mau merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

4. Kata lele mengacu pada

kata benda.

5. Kata iya merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

2.(20) Nomina = 2

Pronomina =

1

Adverbia = 2

E: Minggil. 1.Minggir Situasi 1.Verba 1. Kata minggir 2.(21) Verba = 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

194

tuknya lawat

minggil.

T: ya jangan

lewat sini.

E: Ini belat

mangangut

pasil tilut-tilut

minggil.

2. Truknya

3. Lewat

4. Minggir

5. Ini

6. Berat

7. Mengangkut

8. Pasir

9. Minggir

sore hari

sedang

bermain.

2. Nomina

3. Verba

4. Verba

5. Demonstratif

6. Adjektiva

7. Verba

8. Nomina

9. Verba

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

2. Kata truk mengacu

pada kata benda.

3. Kata lewat merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

4. Kata minggir

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

5. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative dekat.

6. Kata berat mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

7. Kata mengangkut

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

8. Kata pasir mengacu

pada kata benda.

9. Kata minggir

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

Nomina = 2

Demonstratif

= 1

Adjektiva = 1

T: Eden

kenapa kok

sembunyi?

E: Ku takutan

tokek-tokek.

T: eh kamu

jangan takut

sama tokek ya

E: Tokek-

tokek di

kebun.

1.Ku

2. Takutan

3. Tokek-tokek

4. Di

5. Kebun

Situasi

malam

hari

menjelan

g tidur.

1.Pronomina

2. Adverbia

3. Nomina

4. Preposisi

5. Nomina

1. Pronomina atau kata

ganti, mengacu pada

orang.

2. Kata takutan

merupakan kata yang

memberikan penjelasan.

3. Kata tokek- tokek

mengacu pada kata benda.

4. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

2.(22) Pronomina =

1

Adverbia = 1

Nomina = 2

Preposisi = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

195

5. Kata kebun mengacu

pada kata benda.

T: Eden

besok mau

sekolah

dimana?

E: Jauh di

TK.

T Iya besok

sekolah ya,

disekolah

Eden mau

ngapain?

E: manani

bintang kecil.

1.Jauh

2. Di

3. TK

4. Menyanyi

5. Bintang

6. Kecil

Situasi

siang

hari

sedang

santai.

1. Adjektiva

2. Preposisi

3. Nomina

4. Verba

5. Nomina

6. Adjektiva

1. Kata jauh mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

2. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

3. Kata TK mengacu pada

kata benda.

4. Kata menyanyi

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

5. Kata bintang mengacu

pada kata benda.

6. Kata kecil mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

2.(23) Adjektiva = 2

Preposisi = 1

Nomina = 2

Verba = 1

E: Bintang

kecil di lanit

yang bilu

amat banyak

menghias

angkaca. Aku

ingin tebang

menali jauh

tinggi tempat

belada.

E: Sudah.

1.Bintang

2. Kecil

3. Di

4. Langit

5. Yang

6. Biru

7. Amat

8. Banyak

9. Menghias

10. Angkasa

11. Aku

12. Ingin

13. Terbang

14. Dan

15. Menari

16. Jauh

Situasi

siang

hari

sedang

santai.

1.Nomina

2. Adjektiva

3. Preposisi

4. Nomina

5. Konjungtor

6. Adjektiva

7. Adverbia

8. Adverbia

9. Verba

10. Nomina

11. Pronomina

12. Adverbia

13. Verba

14. Konjungtor

15. Verba

16. Adjektiva

1. Kata bintang mengacu

pada kata benda.

2. Kata kecil mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

3. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

4. Kata langit mengacu

pada kata benda.

5. Kata yang

menghubungkan dua

unsur atau lebih

memberikan penjelasan.

6. Kata biru mengacu

pada keterangan yang

2.(24) Nomina = 4

Adjektiva = 4

Preposisi = 1

Konjungtor =

2

Adverbia = 4

Verba = 4

Pronomina =

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

196

17. Tinggi

18. Tempat

19. Berada

20. Sudah

17. Adjektiva

18. Nomina

19. Verba

20. Adverbia

lebih khusus.

7. Kata amat merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

8. Kata banyak

merupakan kata yang

memberikan penjelasan.

9. Kata menghias

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

10. Kata angkasa

mengacu pada kata benda.

11. Pronomina atau kata

ganti, mengacu pada

orang.

12. Kata ingin merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

13. Kata terbang

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

14. Kata dan

menghubungkan dua

unsur atau lebih dengan

status sama.

15. Kata menari

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

16. Kata jauh mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

17. Kata tinggi mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

18. Kata tempat mengacu

pada kata benda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

197

19. Kata berada

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

20. Kata sudah

merupakan kata yang

memberikan penjelasan.

E: Tilut-tilut

tadi Eden

miliat keleta

maju jaya.

I : Tadi

melihat

dimana?

E: Di taciun.

I : Di Stasiun

mana tadi?

E: Di jogja.

I : O tadi

Eden ke

Jogja?

E: Belum.

1. Tadi

2. Eden

3. Melihat

4. kereta

5. maju

6. jaya

7. di

8. stasiun

9. di

10. jogja

11. belum.

Situasi

sore hari

sedang

santai.

1. Adverbia

2. Nomina

3. Verba

4. Nomina

5. Verba

6. Adverbia

7. Preposisi

8. Nomina

9. Preposisi

10. Nomina

11. Adverbia

1. Kata tadi merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

2. Kata Eden mengacu

pada manusia.

3. Kata melihat

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

4. Kata kereta mengacu

pada kata benda.

5. Kata maju merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

6. Kata jaya merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

7. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

8. Kata stasiun mengacu

pada kata benda.

9. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

10. Kata Jogja mengacu

pada kata benda.

11. Kata belum

merupakan kata yang

memberikan penjelasan.

2.(25) Adverbia = 3

Nomina = 4

Verba = 2

Preposisi = 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

198

E: Eden buku.

B: Buat apa

bukunya?

E: Buat

mangambal

mobin.

B: Iya, sini

gambar sama

bapak.

E: Tidak mau

Eden bisa.

1. Eden

2. buku

3. buat

4. menggambar

5. mobil

6. tidak

7. mau

8. eden

9. bisa

Situasi

siang

hari

sedang

belajar.

1. Nomina

2. Nomina

3. Verba

4. Verba

5. Nomina

6. Adverbia

7. Adverbia

8. Nomina

9. Verba

1. Kata Eden mengacu

pada manusia.

2. Kata buku mengacu

pada kata benda.

3. Kata buat merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

4. Kata menggambar

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

5. Kata mobil mengacu

pada kata benda.

6. Kata tidak merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

7. Kata mau merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

8. Kata Eden mengacu

pada manusia.

9. Kata bisa merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

2.(26) Nomina = 4

Verba = 3

Adverbia = 2

E: Ibu Eden

mau

I : mau apa?

E: Eden mau

mambali es

kim

I : Mau yang

rasa apa?

E: Cokat.

I : iya ambil

uang dulu,

sana minta

1. ibu

2. eden

3. mau

4. eden

5. mau

6. membeli

7. es

8. krim

9. coklat

Situasi

sore hari

sedang

santai.

1. Nomina

2. Nomina

3. Adverbia

4. Nomina

5. Adverbia

6. Verba

7. Nomina

8. Adverbia

9. Adjektiva

1. Kata kereta mengacu

pada kata benda.

2. Kata kereta mengacu

pada kata benda.

3. Kata mau merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

4. Kata Eden mengacu

pada manusia.

5. Kata mau merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

2. (27) Nomina = 4

Adverbia = 3

Verba = 1

Adjektiva =

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

199

sama bapak. 6. Kata membeli

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

7. Kata es mengacu pada

kata benda.

8. Kata krim merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

9. Kata coklat mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

E: Montonton

ini pecawat

dan keleta.

I : Dimana

lihatnya?

E: Di jalan.

1. menonton

2. ini

3. pesawat

4. dan

5. kereta

6. di

7. jalan

Situasi

sore hari

sedang

santai.

1. Verba

2. Demonstratif

3. Nomina

4. Konjungtor

5. Nomina

6. preposisi

7. Nomina

1. Kata menonton

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

2. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative dekat.

3. Kata pesawat mengacu

pada kata benda.

4. Kata dan

menghubungkan dua

unsur atau lebih dengan

status sama.

5. Kata kereta mengacu

pada kata benda.

6. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

7. Kata jalan mengacu

pada kata benda.

2. (28) Verba = 1

Demonstraif

= 1

Nomina = 3

Preposisi = 1

Konjungtor =

1

E: Tilut-tilut

keleta lewat

duel nabak

mobin.

T: Kenapa

Eden?

1. kereta

2. lewat

3. nabrak

4. mobil

5. mobil

6. ditabrak

Situasi

sore hari

sedang

bermain.

1. Nomina

2. Verba

3. Verba

4. Nomina

5. Nomina

6. Verba

1. Kata kereta mengacu

pada kata benda.

2. Kata lewat merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

3. Kata nabrak merupakan

2. (29) Nomina = 4

Verba = 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

200

E: Mobin

ditabak

keleta.

7. kereta 7. Nomina tindakan yang sedang

dilakukan.

4. Kata mobil mengacu

pada kata benda.

5. Kata mobil mengacu

pada kata benda.

6. Kata ditabrak

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

7. Kata kereta mengacu

pada kata benda.

E: Naik di

taciun.

T: Eden mau

kemana?

E: Ke Jogja.

T: Ke Jogja

ngapain?

E: Mau

mangakat

gajah besal.

1.naik

2. di

3. stasiun

4. ke

5. jogja

6. mau

7. mengangkat

8. gajah

9. besar

Situasi

sore hari

sedang

santai..

1. Verba

2. Preposisi

3. Nomina

4. Preposisi

5. Nomina

6. Adverbia

7. Verba

8. Nomina

9. Adjektiva

1. Kata naik merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

2. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

3. Kata stasiun mengacu

pada kata benda.

4. Kata ke merupakan

kata yang digunakan di

depan kata benda.

5. Kata jogja mengacu

pada kata benda.

6. Kata mau merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

7. Kata mengangkat

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

8. Kata gajah mengacu

pada kata benda.

9. Kata besar mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

2. (30) Verba = 2

Preposisi = 2

Nomina = 3

Adverbia = 1

Adjektiva = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

201

E: Mobin

tidak bisa

jalan.

T: Kenapa

kok tidak bisa

jalan?

E: Dilusak

jayen.

T: Jayen yang

mana?

E: Ya ini

besar.

1. mobil

2. tidak

3. bisa

4. jalan

5. dirusak

6. jayen

7. ya

8. ini

9. besar

Situasi

malam

hari

sedang

santai.

1. Nomina

2. Adverbia

3.Verba

4. Nomina

5. Verba

6. Nomina

7. Adverbia

8. Demonstratif

9. Adjektiva

1. Kata mobil mengacu

pada kata benda.

2. Kata tidak merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

3. Kata bisa merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

4. Kata jalan mengacu

pada kata benda.

5. Kata dirusak

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

6. Kata jayen mengacu

pada manusia .

7. Kata ya merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

8. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative dekat.

9. Kata besar mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

2. (31) Nomina = 3

Adverbia = 2

Verba = 2

Demonstratif

=1

Adjektiva = 1

E: Ini mobil

balapan sama

pecawat.

T: Mana

pesawatnya?

E: Itu di atas

1. ini

2. mobil

3. balapan

4. sama

5. pesawat

6. itu

Situasi

siang

hari

sedang

santai.

1. Demonstratif

2. Nomina

3. Verba

4. Adjektiva

5. Nomina

6. Demonstratif

1. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative dekat.

2. Kata mobil mengacu

pada kata benda.

3. Kata balapan

2. (32) Demonstratif

= 3

Nomina = 5

Verba = 3

Adjektiva = 2

Preposisi = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

202

sana.

E: Mobin

kalah sama

pecawat teeet

tatuh.

7. di

8. atas

9. sana

10. mobil

11. kalah

12. sama

13. pesawat

14. jatuh

7. Preposisi

8. Nomina

9. Demonstratif

10. Nomina

11. Verba

12. Adjektiva

13. Nomina

14. Verba

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

4. Kata sama mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

5. Kata pesawat mengacu

pada kata benda.

6. Kata itu menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relatif jauh.

7. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

8. Kata atas mengacu

pada kata benda.

9. Kata sana menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relatif jauh.

10. Kata mobil mengacu

pada kata benda.

11. Kata kalah merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

12. Kata sama mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

13. Kata pesawat

mengacu pada kata benda.

14. Kata jatuh merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

E: Main hape

ini.

I : Nanti dulu

ini adeknya di

1. main

2. hape

3. ini

4. adek

Situasi

sore hari

sedang

santai.

1. Verba

2. Nomina

3. Demonstratif

4. Nomina

1. Kata main merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

2. Kata hape mengacu

2. (33) Verba = 2

Nomina = 5

Demonstratif

= 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

203

dalam perut

ibu ini gerak-

gerak bilang

dulu sama

adeknya.

E: Adek balu

apa? Adek

mau mainan

hape ini.

Adek muaa.

I : Besok

kalau adek

lahir di ajak

maen ya?

E: Iya mainan

hape ini.

5. baru

6. apa

7. adek

8. mau

9. mainan

10. hape

11. ini

12. adek

5. Adjektiva

6. Pronomina

7. Nomina

8. Adverbia

9. Verba

10. Nomina

11. Demonstratif

12. Nomina

pada kata benda.

3. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative dekat.

4. Kata adek mengacu

pada manusia.

5. Kata baru mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

6. Pronomina atau kata

ganti, mengacu pada

pertanyaan.

7. Kata adek mengacu

pada manusia.

8. Kata mau merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

9. Kata mainan

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

10. Kata hape mengacu

pada kata benda.

11. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative dekat.

12. Kata adek mengacu

pada manusia.

Adjektiva = 1

Pronomina =

1

Adverbia = 1

E: Cangkul-

cangkul.

I : Iya ayo

nyanyi dari

awal.

E: Ayo kawan

kita belsama,

mananam

1.cangkul-

cangkul

2. ayo

3. kawan

4. kita

5. bersama

6. menanam

7. jagung

Situasi

malam

hari

sedang

santai.

1.Verba

2. Interjeksi

3. Nomina

4. Pronomina

5. Verba

6. Verba

7. Nomina

8. Preposisi

1. Kata cangkul-cangkul

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

2. Kata ayo mengacu

pada pengungkapan rasa

keheranan.

3. Kata kereta mengacu

pada kata benda.

2. (34) Verba = 8

Pronomina =

5

Interjeksi =1

Nomina = 7

Preposisi = 2

Adverbia = 1

Adjektiva = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

204

jagung di

kebun kita.

Ambil

cangkulmu

kita belkeja

tak jamu-

jamu.

Cangkul aku

gembila

mananam

jagung di

kebun kita.

selesai.

8. di

9. kebun

10. kita

11. ambil

12 cangkulmu

13. kita

14. bekerja

15. tak

16. jemu-jemu

17. cangkul

18. aku

19. gembira

20. menanam

21. jagung

22. di

23. kebun

24. kita

25. selesai

9. Nomina

10. Pronomina

11. Verba

12. Nomina

13. Pronomina

14. Verba

15. Adverbia

16. Verba

17. Nomina

18. Pronomina

19. Adjektiva

20. Verba

21. Nomina

22. Preposisi

23. Nomina

24. Pronomina

25. Verba

4. Pronomina atau kata

ganti, mengacu pada

orang.

5. Kata bersama

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

6. Kata menanam

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

7. Kata jagung mengacu

pada kata benda.

8. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

9. Kata kebun mengacu

pada kata benda.

10. Pronomina atau kata

ganti, mengacu pada

orang.

11. Kata ambil merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

12. Kata cangkulmu

mengacu pada kata benda.

13. Pronomina atau kata

ganti, mengacu pada

orang.

14. Kata bekerja

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

15. Kata tak merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

16. Kata jemu-jemu

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

205

17. Kata cangkul

mengacu pada kata benda.

18. Pronomina atau kata

ganti, mengacu pada

orang.

19. Kata gembira

mengacu pada keterangan

yang lebih khusus.

20. Kata menanam

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

21. Kata jagung mengacu

pada kata benda.

22. Kata di merupakan

kata yang digunakan di

depan kata benda.

23. Kata kebun mengacu

pada kata benda.

24. Pronomina atau kata

ganti, mengacu pada

orang.

25. Kata selesai

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

T: Ini gambar

apa?

E: Ini mobin

bewalna

hijau.

Ini mobin

teltawa

giginya

banyak.

T: Eden takut

tidak sama

1.Ini

2. mobil

3. berwarna

4. hijau

5. ini

6. mobil

7. tertawa

8. giginya

9. banyak

10. tidak

11. ini

Situasi

sore hari

sedang

belajar.

1. Demonstratif

2. Nomina

3. Verba

4. Adjektiva

5. Demonstratif

6. Nomina

7. Verba

8. Nomina

9. Adjektiva

10. Adverbia

11. Demonstratif

1. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative dekat.

2. Kata mobil mengacu

pada kata benda.

3. Kata berwarna

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

4. Kata hijau mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

2. (35) Demonstratif

= 3

Nomina = 4

Verba = 3

Adjektiva = 2

Adverbia = 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

206

mobilnya?

E: Tidak ..

tidak ini

sudah ootok

digi, holeee…

12. sudah

13. gosok

14. gigi

12. Adverbia

13. Verba

14. Nomina

5. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative dekat.

6. Kata mobil mengacu

pada kata benda.

7. Kata tertawa

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

8. Kata giginya mengacu

pada kata benda.

9. Kata banyak mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

10. Kata tidak merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

11. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relatif dekat.

12. Kata sudah

merupakan kata yang

memberikan penjelasan.

13. Kata gosok

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

14. Kata gigi mengacu

pada kata benda.

E: Ikannya

makan

kalapalan

mau minta

telut ini.

I : Yang

minta telur

Eden atau

1. ikannya

2. makan

3. kelaparan

4. mau

5. minta

6. telur

7. ini

8. Eden

Situasi

pagi hari

sedang

melihat

ikan di

akuarium

.

1. Nomina

2. Verba

3. Verba

4. Adverbia

5. Verba

6. Nomina

7. Demonstratif

8. Nomina

1. Kata ikannya mengacu

pada kata benda.

2. Kata makan merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

3. Kata kelaparan

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

2.(36) Nomina = 3

Verba = 3

Adverbia = 1

Demonstratif

= 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

207

ikan ini?

E: Eden.

4. Kata mau merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

5. Kata minta merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

6. Kata telur mengacu

pada kata benda.

7. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relatif dekat.

8. Kata Eden mengacu

pada manusia.

E: Bapak

bangun

ikannya

lapal.

B: Mana

ikannya?

E: Ini tangan

lepaskan.

B: iya.

1.bapak

2. bangun

3. ikannya

4. lapar

5. ini

6. tangan

7. lepaskan

Situasi

pagi hari

sedang di

kamar.

1. Nomina

2. Verba

3. Nomina

4. Verba

5. Demonstratif

6. Nomina

7. Verba

1. Kata bapak mengacu

pada manusia.

2. Kata bangun

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

3. Kata ikannya mengacu

pada kata benda.

4. Kata lapar merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

5. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relatif dekat.

6. Kata tangan mengacu

pada kata benda.

7. Kata lepaskan

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

2.(37) Nomina = 3

Verba = 3

Demonstratif

= 1

E: Kesana?

T: Kemana?

E: Beli

1.ke

2. sana

3. beli

Situasi

pagi hari

sedang

1. Preposisi

2. Demonstratif

3. Verba

1. Kata ke merupakan

kata yang digunakan di

depan kata benda.

2.(38) Preposisi = 1

Demonstratif

= 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

208

golengan.

T: Mana

uangnya?

E: Ini dualibu.

4. gorengan

5. ini

6. dua

7. ribu

santai. 4. Nomina

5. Demonstratif

6. Numeralia

7. Nomina

2. Kata sana menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative jauh.

3. Kata beli merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

4. Kata gorengan

mengacu pada kata benda.

5. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relatif dekat.

6. Kata dua merupakan

bilangan dasar yang

menjadi sumber dari

bilangan lain.

7. Kata ribu mengacu

pada kata benda.

Verba = 1

Nomina = 2

Numeralia =

1

E: Cepedaan

ini.

I : Iya

dikeluarin

dulu

E: Mau

dicana.

I : Ndak usah

jauh-jauh di

sini aja, nanti

ada mobil

lewat d tabrak

nanti.

E: Di cana

dipinggil.

1. sepedaan

2. ini

3. mau

4. di

5. sana

6. di

7. pinggir

Situasi

sore hari

sedang

bermain.

1. Verba

2. Demonstratif

3. Adverbia

4. Preposisi

5. Demonstratif

6. Preposisi

7. Nomina

1. Kata sepedaan

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

2. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relatif dekat.

3. Kata mau merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

4. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

5. Kata sana menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relatif jauh.

6. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

2.(39) Verba = 1

Demonstratif

= 2

Adverbia = 1

Preposisi = 2

Nomina = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

209

7. Kata pinggir mengacu

pada kata benda.

E: Mau ini.

T: Ini

namanya apa?

E: Hape.

T: Mau buat

apa?

E: pelmainan

ini bisa.

T: Ini ndak

bisa

permainan

ini, batrainya

habis.

1. mau

2. ini

3. hape

4. permainan

5. ini

6. bisa

Situasi

sore hari

sedang

santai.

1. Adverbia

2. Demonstratif

3. Nomina

4. Nomina

5. Demonstratif

6. Adverbia

1. Kata mau merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

2. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relatif dekat.

3. Kata hape mengacu

pada kata benda.

4. Kata permainan

mengacu pada kata benda.

5. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relatif dekat.

6. Kata bisa merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

2.(40) Adverbia = 2

Demonstratif

= 2

Nomina = 2

E: Nonton

Doamon

manangis

T: O yang itu

doraemon

yang terakhir

itu.

E: Iya.

T: Sebentar

ya dicari dulu

ya.

1. nonton

2. doraemon

3.menangis

4. iya

Situasi

sore hari

sedang

santai.

1. Verba

2. Nomina

3. Verba

4. Adverbia

1. Kata nonton merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

2. Kata doraemon

mengacu pada tokoh

manusia.

3. Kata menangis

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

4. Kata iya merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

2.(41) Verba = 2

Nomina = 1

Adverbia = 1

E: putalkan

ini mucik.

T: Musik

1. putarkan

2. ini

3. musik

Situasi

malam

hari

1.Verba

2. Demonstratif

3. Nomina

1. Kata putarkan

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

2.(42) Verba = 1

Demonstratif

= 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

210

apa? Dilihat

dulu?

E: Ya ini

tomas.

T: Iya Eden

ikut nyanyi

juga ya?

E: Iya.

4. ya

5. ini

6. tomas

7. iya

sedang

santai.

4. Adverbia

5. Demonstratif

6. Nomina

7. Adverbia

2. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relatif dekat.

3. Kata music mengacu

pada kata benda.

4. Kata ya merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

5. Kata ini menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relatif dekat.

6. Kata tomas mengacu

pada tokoh manusia .

7. Kata iya merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

Nomina = 2

Adverbia = 2

E: Mulai

belhitung

satu, dua,

tiga.

I : Yang

dihitung apa?

E: Keleta di

taciun.

I : Mau

nonton sama

siapa?

E: Itu sama

Tate.

1. mulai

2. berhitung

3. satu

4. dua

5. tiga

6. kereta

7. di

8. stasiun

9. itu

10. sama

11. tante

Situasi

pagi hari

sedang

bermain.

1. Verba

2. Verba

3. Numeralia

4. Numeralia

5. Numeralia

6. Nomina

7. Preposisi

8. Nomina

9. Demonstratif

10. Adjektiva

11. Nomina

1. Kata mulai merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

2. Kata berhitung

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

3. Kata satu merupakan

bilangan dasar yang

menjadi sumber dari

bilangan lain.

4. Kata dua merupakan

bilangan dasar yang

menjadi sumber dari

bilangan lain.

5. Kata tiga merupakan

bilangan dasar yang

menjadi sumber dari

bilangan lain.

6. Kata kereta mengacu

2.(43) Verba = 2

Numeralia =

3

Nomina = 3

Preposisi = 1

Demonstratif

= 1

Adjektiva = 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

211

pada kata benda.

7. Kata di merupakan kata

yang digunakan di depan

kata benda.

8. Kata stasiun mengacu

pada kata benda.

9. Kata itu menunjukkan

sesuatu tempat yang

letaknya relative jauh.

10. Kata sama mengacu

pada keterangan yang

lebih khusus.

11. Kata tante mengacu

pada manusia.

I : Eden ibu

berangkat

kerja dulu ya?

E: Iya bawa

buku

mewalnai.

I : Buku

mewarnai?

Eden mau

mewarnai?

E: Iya keleta.

1. iya

2. bawa

3. buku

4. mewarnai

5. iya

6. kereta

Situasi

pagi hari

sedang

duduk

santai.

1.Adverbia

2. Verba

3. Nomina

4. Verba

5. Adverbia

6. Nomina

1. Kata iya merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

2. Kata bawa merupakan

tindakan yang sedang

dilakukan.

3. Kata buku mengacu

pada kata benda.

4. Kata mewarnai

merupakan tindakan yang

sedang dilakukan.

5. Kata iya merupakan

kata yang memberikan

penjelasan.

6. Kata kereta mengacu

pada kata benda.

2.(44) Adverbia = 2

Verba = 2

Nomina = 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

212

Triangulator

Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PEMEROLEHAN AFIKS DAN JENIS KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI ... · berupa penggunaan kata berafiks dan ... kata yang sudah dikuasai Eden ... turunan. Adjektiva (kata sifat) meliputi:

213

BIODATA PENULIS

Florentina Fibrianingtyas lahir di Semarang pada tanggal 12

Februari 1994. Ia menempuh pendidikan di SD Kanisius

Giriwoyo, Wonogiri, lulus pada tahun 2006. Ia melanjutkan

pendidikan di SMP Pangudi Luhur Giriwoyo, Wonogiri dan

lulus pada tahun 2009. Ia menempuh pendidikan menengah

atas di SMA Pangudi Luhur Giriwoyo, Wonogiri, lulus pada tahun 2012. Setelah

itu, ia menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sebagai

mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Sebagai tugas akhir ia menulis skripsi dengan

judul “Pemerolehan Afiks dan Jenis Kata Bahasa Indonesia sebagai Bahasa

Pertama: kasus Eden Parama Usia Dua Tahun”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI