PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT -...

97
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Transcript of PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT -...

Page 1: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 1

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Page 2: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 2

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BADAN PENE LITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN 2014-2018

Page 3: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

KATA PENGANTAR Dinamika Pembangunan saat ini menuntut dipenuhinya akuntabilitas kinerja Instansi

Pemerintah Daerah sehingga Gubernur Jawa Barat mengeluarkan Surat Keputusan

Gubernur Jawa Barat nomor 061/Kep.1409-org/2015 tentang Indikator Kinerja Utama

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut setiap

Organisasi Perangkat Daerah harus mendukung Indikator Kinerja Utama Gubernur sesuai

dengan TUPOKSI dari masing-masing OPD. Sehubungan dengan hal tersebut, maka

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat perlu

menyesuaikan indikator kinerja BP2D melalui penyesuaian Rencana Strategis (Renstra)

BP2D yang mendukung tercapainya Indikator Kinerja Utama Gubernur.

Penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kedalam Rencana strategis

BP2D Provinsi Jawa Barat disusun dapat diukur melalui indikator kinerja dari sasaran.

Indikator Kinerja dimaksud adalah Indikator Kinerja Badan yang Mengacu pada Tujuan

dan Sasaran RPJMD. Jumlah Indikator Kinerja BP2D sebagai OPD yang tertuang pada

Renstra sebelum direvisi sebanyak 7 (tujuh) Indikator dengan Indikator Kinerja Utama

Tahun 2016 dijadikan Indikator Utama Kepala BP2D sebanyak 6 Indikator. Hasil evaluasi

RENSTRA 2014-2018 yang dilaksanakan pada tahun 2016 terdapat hal-hal sebagai

berikut : (1) Terdapat Indikator Renstra yang sulit diukur secara kuantitatif ; (2) Terd apat

Indikator Kinerja BP2D dan Indikator Kinerja Utama BP2D yang terlalu teknis sehingga akan

dialihkan menjadi indikator kinerja Eselon III BP2D; (3) terdapat Indikator Utama dan

Indikator Kinerja BP2D yang tidak dijabarkan kedalam Indikator Eselon III dan IV BP2D.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, mulai tahun 2017 Indikator Kinerja BP2D berubah

menjadi : (1) Jumlah Indikator Kinerja menjadi 7 Indikator ;(2) 5 Indikator Kinerja BP2D

yang asalnya Indikator Kinerja Utama Kepala BP2D menjadi Indikator Kinerja Eselon III;

(3) Dari 6 Indikator Kinerja Utama Kepala BP2D sebelum revisi terdapat 1 Indikator yang

baru akibat adanya perubahan SOTK awal tahun 2017. (4) Pada tahun 2017 dan

selanjutnya sampai dengan tahun 2018 terdapat 7 (tujuh) Indikator yang dijadikan

Perjanjian Kinerja Kepala BP2D dengan Gubernur yang ditujukan untuk mendukung

Indikator Kinerja Utama Gubernur. (5) IKU Kepala BP2D yang ditetapkan dalam rangka

mendukung IKU Gubernur sesuai RPJMD Jabar yang telah direvisi adalah Prosentase hasil

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | i

Page 4: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | ii

riset dan IPTEK yang diterapkan serta Prosentase hasil penelitian yang digunakan dalam

perencanaan.

Demikian Revisi Renstra 2014-2018 BP2D ini dapat dilaksanakan oleh seluruh insan BP2D

dengan Baik, maka hal-hal yang sangat krusial untuk dilaksanakan setiap tahunnya adalah

sebagai berikut:

1) Indikator Kinerja BP2D yang tertuang dalam renstra adalah kewajiban seluruh insan

BP2D untuk mencapainya berasarkan hirarki kewenangan, dan merupakan hasil

kumulatif dari program dan kegiatan yang dilaksanakan BP2D, yang pada akhirnya

bermuara kepada tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU) gubernur yang terkait

dengan fungsi perencanaan.

2) Untuk membuat Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan BP2D setiap tahunnya,

sebagai bahan untuk acuan penganggaran program kegiatan dan sebagai bahan

evaluasi.

3) Mensosialisasikan Renstra ini kepada seluruh karyawan dan mitra serta stakeholder

BP2D.

Page 5: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 3

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Kondisi Umum ......................................................................................................1

1.2 Landasan Hukum..................................................................................................4

1.3 Tujuan dan Sasaran Penyusunan Renstra................................................................7

1.4 Sistematika Penulisan ...........................................................................................7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

DAERAH PROVINSI JAWA BARAT .................................................................................10

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi................................................................. 10

2.2 Sumber Daya Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat .. 14

2.2.1 Sumber Daya Manusia...................................................................................... . 14

2.2.2 Organisasi dan Tata Kerja ................................................................................ . 18

2.3 Kinerja Pelayanan Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa

Barat ....................................................................................................................... . 19

2.3.1 Pembiayaan Bidang Penelitian dan Pengembangan............................................. 19

2.3.2 Pencapaian Indikator Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.......... 20

2.3.3 Kondisi Umum Pembangunan Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah.......... 24

BAB II I ISU STRATEGIS BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ............................................................................32

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan

Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat ................................................. 32

3.2 Telahaan Kebijakan Nasional terkait Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi ........ 33

3.2.1 Rencana Pembangunan Nasional........................................................................ 33

3.2.2 Nawacita ......................................................................................................... . 34

3.3 Telaahan Kebijakan Daerah Provinsi Jawa Barat terkait Bidang IPTEK ................... 36

3.3.1 Visi Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025........................................................... 36

3.3.2 Program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih.................................................. 39

3.3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup ................... 40

3.3.4 Kebijakan Lingkungan Hidup Dalam RPJPD Provinsi Jawa Barat 2005-2025........ 46

Page 6: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 4

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis............................................................................... . 47

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN .................51

4.1 Visi dan Misi Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Periode 2013-2018 .................... 51

4.2 Visi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat ................ 60

4.3 Misi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa B arat................ 60

4.4 Tujuan dan Sasaran .......................................................................................... . 61

4.5 Strategi dan Kebijakan ...................................................................................... 62

BAB V INDIKASI PROGRAM RENSTRA...........................................................................66 BAB VI INDIKATOR TERKAIT RPJMD .............................................................................83

6.1. Indikator Kinerja SKPD ...................................................................................... . 84

6.2. Indikator Kinerja Utama SKPD ............................................................................ 85

PENUTUP .......................................................................................................................... 87

Page 7: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 5

DAFTAR TABEL

Tabel II. 1 Pegawai BP2D Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Golongan................................................ 16

Tabel II. 2 Kebutuhan Kepakaran untuk Pelaksanaan Program Strategis BP2D................................. 17

Tabel II. 3 Pencapaian Indikator Kinerja Tahun Berjalan terhadap RPJMD 2013-2018.................. 21

Tabel II. 4 Pencapaian Indikator Kinerja Renstra Tahun Berjalan 2016 ................................................. 22

Tabel II. 5 Kondisi Ketenagakerjaan di Jawa Barat, 2013-2014............................................................ 25

Tabel II. 6 Jenis dan Luasan Lahan Sawah di Jawa Barat, 2007-2012................................................. 27

Tabel II. 7 Keragaan Lahan Bukan Sawah di Jawa Barat, 2007-2011................................................. 27

Tabel II. 8 Luas Penutupan Lahan Dalam dan Luar Kawasan Hutan......................................................... 28

Tabel III. 1 Penetapan dan Arahan Penanganan Kawasan Strategis Provinsi...................................... 44

Tabel IV. 1 Kondisi Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2016 .......................................... 51

Tabel IV. 2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Provinsi Jawa Barat .................................................................................................................................................. 61

Tabel IV. 3 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah Tahun 2014-2018..................................................................................................................................... 64

Tabel V. 1 Klasifikasi Prioritas Kegiatan BP2D Provinsi Jawa Barat ....................................................... 68

Tabel V. 2 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan

Indikatif ......................................................................................................................................................................... 70

Tabel VI. 1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD..................... 85

Tabel VI. 2 Indikator Kinerja Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah......................... 86

Page 8: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 6

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. 1 Skema Penyusunan Dokumen Renstra BP2D 2014-2018 Jawa Barat...............................4

Gambar II. 1 Struktur Organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa

Barat .............................................................................................................................................................................. 14

Gambar II. 2 Komposisi Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.............................. 15

Gambar II. 3 Komposisi Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.............................. 15

Gambar II. 4 Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan Jabatan Fungsional ......................................................................................................................... 16

Gambar II. 5 Rencana Pengembangan SDM Peneliti BP2D........................................................................ 17

Gambar II. 6 Tren Anggaran Belanja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah...................... 20

Gambar II. 7 Tren Proyeksi Penduduk Jawa Barat, 2014-2018 .............................................................. 25

Gambar II. 8 Proporsi lahan Sawah di Jawa Barat ...................................................................................... 26

Gambar II. 9 Luas Kawasan Hutan di Provinsi Jawa Barat......................................................................... 28

Gambar II. 10 Perguruan Tinggi di Jawa Barat ............................................................................................. 30

Gambar III. 1 Peta Pusat Kegiatan Nasional – Provinsi (PKNp) Jawa Barat ........................................ 41

Gambar III. 2............................................................................................................................................................... 45

Gambar IV. 1 Kebijakan Operasional untuk Kelanjutan Pembangunan Jawa Barat......................... 52

Gambar IV. 2 Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013-2018 ............................................................. 54

Gambar IV. 3 Common Goals Pembangunan Jawa Barat Tahun 2013-2018...................................... 57

Gambar IV. 4 Kerangka Analisis Pohon Kinerja BP2D mengacu pada Misi Kesatu RPJMD............ 63

Gambar IV. 5 Kerangka Analisis Pohon Kinerja BP2D mengacu pada Misi Ketiga RPJMD............ 63

Gambar VI. 1 Keterkaitan IKU Gubernur dengan IKU Kepala BP2D Jabar......................................... 84

Page 9: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | vii

creative research for west java development

Page 10: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Kondisi Umum

Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

wajib membuat dokumen perencanaan lima tahunan yaitu Rencana Strategis OPD yang

berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dalam

kerangka pembangunan Jawa Barat tahun 2013-2018 sesuai RPJMD Jawa Barat Tahun

2013-2018 maka setiap OPD menyusun dokumen perencanaan pembangunan sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya untuk jangka waktu lima tahun tersebut.

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat yang dibentuk

berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Kedudukan

dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, merupakan Lembaga

Pemerintah Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah melalui Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi di Jawa Barat. Dengan adanya penyempurnaan dalam tugas pokok dan fungsi,

dipandang perlu untuk melakukan evaluasi Rencana Strategis Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah sebagai acuan dan arahan dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsinya guna mendukung tercapainya Visi dan Misi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa

Barat Tahun 2013-2018 yaitu “Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua”.

Penyelenggaraan Pemerintah bidang penelitian dan pengembangan daerah yang

meliputi bidang analisis kebijakan IPTEK, bidang penelitian, pengembangan, dan

penerapan IPTEK, bidang penguatan sistem inovasi daerah, bidang monitoring evaluasi

dan layanan IPTEK serta didukung pula oleh UPTB Balai Agro Teknologi memiliki peran

penting dalam pembangunan di Jawa Barat. Selama ini pelaksanaan pembangunan di

bidang penelitian dan pengembangan daerah Jawa Barat telah diselenggarakan melalui

berbagai program dan kegiatan yang memberikan dampak positif bagi kehidupan

masyarakat. Namun, dalam beberapa hal penyelenggaraan dan hasil yang diharapkan

masih belum optimal. Besarnya potensi di Jawa Barat yaitu salah satunya adanya lembaga

penelitian kementerian dan perguruan tinggi terdiri dari 11 Perguruan Tinggi Negeri, 386

Perguruan Tinggi Swasta dan 35 Institusi Litbang dapat diperankan untuk menjalankan

Page 11: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 2

amanat UU No 18 Tahun 2002 serta meningkatkan kinerja pembangunan Jawa Barat

khususnya dalam hal penelitian, pengembangan dan penerapan. Untuk itu dibutuhkan suatu

rencana pembangunan lima tahun ke depan yang dapat dijadikan acuan dalam

penetapan arah penyelenggaraan pemerintahan bidang penelitian dan pengembangan

daerah yang berbasis inovasi daerah serta penerapan IPTEK dalam pembangunan Jawa

Barat.

Berkaitan dengan hal tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Provinsi Jawa Barat dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai Lembaga Litbang

Daerah perlu menyusun rencana strategi, kebijakan, dan program kerja yang tertuang

dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra). Renstra adalah dokumen perencanaan

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk periode lima tahun yang memuat visi, misi,

tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai

dengan tugas dan fungsi OPD serta berpedoman pada RPJM Daerah dan bersifat

indikatif. Dokumen Renstra menjadi salah satu tolok ukur dalam penilaian

pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja instansi, termasuk Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah di dalamnya. Renstra sebagai suatu dokumen perencanaan taktis

strategis yang menjabarkan potret permasalahan pembangunan daerah serta indikasi

program yang akan dilaksanakan secara terencana dan bertahap melalui pembiayaan

APBD dengan mengutamakan kewenangan wajib disusul dengan bidang lainnya sesuai

dengan prioritas dan kebutuhan daerah.

Dalam lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat,

dokumen Renstra diharapkan dapat mencerminkan kebutuhan pembangunan sebagai

bagian dari skenario pembangunan Jawa Barat secara keseluruhan, dapat menjadi acuan

bagi penyusunan program-program sektor bidang Litbang, dan menjadi dasar

perencanaan pembangunan tahunan yaitu Rencana Kerja (Renja Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah.

Pada akhir tahun 2014, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah yang masih

bernama Badan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahun dan Teknologi

(BP3IPTEK) telah menyusun Renstra Tahun 2014-2018 yang mengacu pada RPJMD Provinsi

Jawa Barat 2013-2018. Namun, sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014

tentang Pemerintah Daerah menyebabkan perubahan urusan dan kewenangan sehingga

terjadi perubahan struktur dan tugas utama Organisasi Perangkat Daerah di Provinsi Jawa

Barat. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 nama

badan menjadi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah. Oleh karena itu, dirasa

Page 12: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 3

perlu untuk melakukan penyesuaian pada Renstra 2014-2018. Dokumen Rensta yang telah

disesuaikan dengan perubahan-perubahan disebut sebagai Renstra 2014-2018.

Adapun tahapan penyusunan Renstra 2014-2018 sebagai berikut:

1. Identifikasi isu-isu strategis yang akan dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan

bidang penelitian dan pengembangan daerah berbasis penelitian, ilmu pengetahuan dan

teknologi yang selaras dengan kebijakan Gubernur selama lima tahun ke depan, yang

meliputi aspek regulasi, teknis, kelembagaan, manajemen, dan sumberdaya manusia.

2. Perumusan visi dan misi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dengan tujuan

mencapai Visi dan Misi Pemerintah Daerah Jawa Barat dan disesuaikan dengan

nomenklatur serta tugas pokok dan fungsi Badan.

3. Pengkajian strategi pencapaian visi-misi dan penanganan tantangan isu strategis yang

dihadapi meliputi kebijakan, program, dan indikasi kegiatan berikut indikator

pencapaian kinerjanya sebagai instrumen pengendali dan pengukur kinerja

pelaksanaan pembangunan bidang penelitian dan pengembangan daerah.

4. Sinkronisasi dan koordinasi untuk menjaring aspirasi dan masukan, sinkronisasi program,

mencapai kesepakatan dan membangun komitmen dalam perencanaan dan

pelaksanaan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah. Pelaksanaan

sinkronisasi dan koordinasi ini dilakukan antar tingkat pemerintahan yaitu dengan

kementerian/lembaga di tingkat pusat maupun OPD Kabupaten/Kota. Selain itu, untuk

menjamin sinergitas antar institusi Litbang serta masyarakat, dilakukan pula sinkronisasi

dan koordinasi dgn OPD terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

5. Sosialisasi Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah yang telah

disahkan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk membangun komitmen bersama

dalam rangka pelaksanaan pembangunan bidang penelitian dan pengembangan

daerah dalam lima tahun ke depan.

Proses penyusunan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi

Jawa Barat tidak terlepas dari isu-isu strategis yang berkembang, baik di tingkat provinsi

maupun nasional. Oleh karena, itu proses penyusunan Renstra Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah merupakan sinkronisasi antara kebijakan di tingkat Pusat, Provinsi

dan Kabupaten/Kota. Renstra dan rumusan program juga sedapat mungkin mencerminkan

kebutuhan program setiap unit kerja di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah Jawa Barat. Kontribusi kebijakan dan program setiap bidang menjadi salah satu

landasan dalam penyusunan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah 2014-

Page 13: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 4

2018. Secara skematis, alur proses penyusunan Revisi Renstra Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada skema Gambar I.1.

Gambar I. 1 Skema Penyusunan Dokumen Renstra BP2D 2014-2018 Jawa Barat

1.2 Landasan Hukum

Peraturan perundangan yang melatarbelakangi penyusunan Renstra Badan

Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014-2018 adalah

sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang‐Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4438);

4. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,

Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84;

5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang (RPJP) Nasional;

6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244; Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587);

Page 14: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 5

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4817);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

14. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

17. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 13 Tahun 2015

tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun

2015-2019;

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 -2025

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 45), sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan atas

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 -2025

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 24 Seri E, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 87);

19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008

Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 46);

Page 15: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 6

20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E,

Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);

21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008

Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah 46);

22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008

Nomor 11 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah 47);

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan

Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis

Daerah, Dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat;

24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 64, Seri

E);

25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 -

2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 160);

26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah (SISRENBANGDA) Provinsi Jawa Barat;

27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029;

28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan

Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Jawa Barat 2005-2025;

29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2008-2013;

30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat;

31. Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan

Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat;

32. Peraturan Gubernur Jawa Barat No 10 Tahun 2015 tentang Dewan Riset Daerah

Provinsi Jawa Barat’

33. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan

Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat;

34. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 120.02/Kep.695-BP3IPTEK/2015 tentang Tim

Koordinasi Sistem Inovasi Daerah;

35. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 071/Kep.941-BP3IPTEK/2015 tentang

Pengangkatan anggota Dewan Riset Daerah Provinsi Jawa Barat Masa Jabatan Tahun

2015-2018;

Page 16: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 7

36. Keputusan Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Provinsi

Jawa Barat Nomor 070/Kep.II.1/BP3IPTEK/2016 Tentang Majelis Badan Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan IPTEK Provinsi Jawa Barat;

37. Surat Edaran Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat No. 050/378/PPD Perihal

Penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-OPD) Provinsi Jawa Barat. 1.3 Tujuan dan Sasaran Penyusunan Renstra

Tujuan penyusunan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi

Jawa Barat adalah merencanakan arah program pembangunan bidang penelitian dan

pengembangan daerah sebagai pedoman dalam melaksanakan pembangunan selama

periode 2014-2018 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah.

Sedangkan sasaran dari penyusunan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah Provinsi Jawa Barat adalah:

1. Adanya acuan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dalam menyusun Rencana

Kerja (Renja) Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah sesuai dengan tugas pokok

dan fungsinya dalam rangka mencapai visi jangka menengah daerah.

2. Terwujudnya sinergitas antar unit kerja di lingkungan Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Jawa Barat dan pemangku kepentingan lainnya dalam

merumuskan program dan kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

tahun 2014-2018.

Adapun Tujuan Revisi Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa

Barat adalah mengoptimalkan peran lembaga riset dan pengembangan daerah khususnya

Indikator Kinerja Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah terhadap

tercapainya Indikator Kinerja Utama Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsi Badan

Penelitian dan Pengembangan Daerah.

1.4 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah Provinsi Jawa Barat 2014-2018 adalah sebagai berikut:

Page 17: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 8

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang penyusunan Rencana Strategis berikut tujuan dan

sasaran serta peraturan perundangan terkait yang menjadi landasan hukum. Pada bab ini

digambarkan pula alur pemikiran dan tahapan dalam proses penyusunan Renstra.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

DAERAH

Bab ini menggambarkan stuktur organisasi serta tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian

dan Pengembangan Daerah sehingga dapat diketahui apa saja yang menjadi

kewenangan, tugas dan tanggungjawab Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

dalam pembangunan di Jawa Barat khususnya bidang penelitian dan pengembangan

daerah. Selain itu dibahas pula evaluasi pelaksanaan tugas pada periode waktu mulai

berdirinya Badan ini yaitu tahun 2015 saat Badan masih bernama Badan Penerapan,

Pengembangan dan Penerapan Iptek. Dari hasil evaluasi pelaksanan pembangunan

didapatkan hasil kajian mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang

dihadapi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah di waktu yang akan datang.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Pada bab ini terdapat isu-isu bersifat strategis yang dihadapi Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah dalam pelaksanaan tugas jangka menengah ke depan.

Penggambaran isu dimulai dari isu pengembangan dan potensi daerah Jawa Barat.

Selanjutnya, isu yang dibahas terkait sektoral yang lebih spesifik mengenai isu analisis

kebijakan Iptek, isu penelitian, pengembangan dan penerapan IPTEK, isu inovasi daerah

serta masalah kelembagaan/organisasi serta pembiayaan pembangunan.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Setelah penjelasan isu strategis yaitu tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dalam lima tahun ke depan, pada bab ini

disampaikan pernyataan Visi dan Misi Badan yang merupakan penjabaran dari Visi Misi

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat 2013-2018 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

yang dimiliki. Selain pernyataan visi dan misi, pada bab ini diuraikan pula indikator dan

target pencapaian untuk setiap misi pada tahun 2014. Bab ini mengupas langkah strategis

yang akan dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dalam

menjalankan fungsinya dan memberikan kontribusi pada percepatan pembangunan di

Page 18: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 9

Jawa Barat. Strategi pembangunan ini meliputi kebijakan, program dan sasaran yang

akan dicapai dalam pembangunan bidang Litbanng disertai indikator kinerja yang terukur

untuk target pencapaiannya.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Bab kelima ini berisi uraian indikator kinerja dan target pencapaian per tahun yang

selanjutnya dijabarkan dalam rencana program dan indikasi kegiatan per tahun yang

akan dilaksanakan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah sampai tahun 2018.

Program dan kegiatan meliputi program prioritas urusan wajib dan urusan pilihan yang

berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Badan. Indikasi kegiatan yang disusun

dilengkapi dengan perkiraan kebutuhan pembiayaan, dan kelompok sasaran.

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD

Bab terakhir ini berisi ringkasan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah 2015-2018 serta langkah-langkah yang akan dilaksanakan Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah dalam mengimplementasikan Rencana Strategis.

PENUTUP

Pada bagian akhir ini memuat tentang ringkasan Renstra serta langkah-langkah yang akan

dilaksanakan dalam mengimplementasikan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah Tahun 2014 – 2018.

Page 19: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 10

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat merupakan

salah satu unsur Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Provinsi Jawa Barat yang

menjalankan fungsi dan peran pembangunan di bidang penelitian dan pengembangan

daerah. Untuk mempermudah menjalankan fungsinya sebagai salah satu elemen

pembangunan dan sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, Badan

Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan tugasnya

dibantu satu Sekretariat; empat Bidang yaitu Bidang Analisis Kebijakan IPtek, Bidang

Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek, Bidang Penguatan Sistem Inovasi Daerah,

dan Bidang Monitoring, Evaluasi dan Layanan Iptek; satu UPTB yaitu Balai Agro Teknologi

;serta kelompok Jabatan Fungsional. Tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat, sesuai Peraturan Gubernur Jawa Barat

Nomor 45 Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1. Tugas Pokok

Melaksanakan fungsi penunjang pelaksanaan urusan pemerintahan bidang penelitian

dan pengembangan, meliputi analisis kebijakan Iptek, penelitian, pengembanga n, dan

penerapan Iptek, penguatan sistem inovasi daerah, dan monitoring, evaluasi, dan

layanan Iptek yang menjadi kewenangan Provinsi, melaksanakan tugas dekonsentrasi

sampai dengan dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat serta

melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya.

2. Fungsi

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Badan Penelitian

dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang penelitian dan

pengembangan yang menjadi kewenangan Provinsi;

b. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan yang menjadi kewenangan

Provinsi;

c. Penyelenggaraan administrasi Badan;

Page 20: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 11

d. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Badan; dan

e. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Adapun fungsi dari Kepala Badan, Sekretariat, dan Bidang, pada Badan

Penelitian dan Pengembangan adalah sebagai berikut:

1. Kepala Badan

Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan, membina,

mengendalikan, dan menyelenggarakan fungsi penunjang pelaksanaan urusan

pemerintahan bidang penelitian dan pengembangan, meliputi analisis kebijakan Iptek,

penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek, penguatan sistem inovasi daerah,

dan monitoring, evaluasi, dan layanan Iptek yang menjadi kewenangan Provinsi,

melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan dibentuk Sektetariat Gubernur

sebagai Wakil Pemerintah Pusat serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan

bidang tugasnya. Adapun fungsi kepala Badan yaitu:

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang penelitian dan

pengembangan;

b. Penyelenggaraan koordinasi, pembinaan, pengendalian, dan memimpin

pelaksanaan penelitian dan pengembangan;

c. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Badan; dan

d. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan administrasi Badan, meliputi

perencanaan dan pelaporan, keuangan dan aset, kepegawaian dan umum serta

membantu Kepala Badan mengkoordinasikan Bidang-Bidang. Adapun fungsi

sekretariat yaitu:

a. penyelenggaraan koordinasi, menghimpun dan pengkajian bahan kebijakan teknis

di bidang penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh Bidang-Bidang;

b. Penyelenggaraan perencanaan dan pelaporan, pengadministrasian keuangan dan

aset, kepegawaian dan umum;

c. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Badan; dan

d. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Page 21: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 12

3. Bidang Analisis Kebijakan Iptek

Bidang Analisis Kebijakan Iptek mempunyai tugas pokok menyelenggarakan fungsi

penunjang pelaksanaan urusan pemerintahan bidang penelitian dan pengembangan

aspek analisis kebijakan Iptek, meliputi penyusunan rencana induk penelitian dan

pengembangan, pemberian masukan arah, kebijakan strategi dan pengembangan

serta masukan pada perencanaan pembangunan daerah dan penyelenggaraan

penelitian dan pengembangan aspek analisis kebijakan Iptek.. Adapun fungsi bidang

Analisis Kebijakan Iptek yaitu:

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang analisis kebijakan

Iptek;

b. penyelenggaraan analisis dan kebijakan Iptek;

c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan bidang;

d. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

4. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek

Bidang Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek. mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan fungsi penunjang pelaksanaan urusan pemerintahan bidang

penelitian dan pengembangan aspek penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek,

meliputi penyusunan rencana induk penelitian dan pengembangan, pelaksanaan dan

fasilitasi penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek skala prototype, usaha

terbatas konsultasi mediasi dan fasilitasi penelitian, pengembangan dan penerapan

Iptek serta pelaksanaan penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek. Adapun

fungsi bidang Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek yaitu:

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang penelitian,

pengembangan, dan penerapan Iptek;

b. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan di bidang penelitian,

pengembangan dan penerapan Iptek;

c. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang;

d. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

5. Bidang Penguatan Sistem Inovasi Daerah

Bidang Penguatan Sitem Inovasi Daerah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

fungsi penunjang pelaksanaan urusan pemerintahan bidang penelitian dan

pengembangan aspek penguatan sistem inovasi daerah, meliputi penyusunan rencana

Page 22: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 13

induk penelitian dan pengembangan dan rencana kerja tahunan, fasilitasi kebutuhan

pengembangan dan penguatan sistem inovasi serta rekomendasi regulasi dan

kebijakan kepada Bupati/Walikota dan perangkat daerah dalam pengembangan

daerah, konsultasi mediasi dan fasilitasi penguatan sistem inovasi daerah

Kabupaten/Kota fasilitasi anugerah inovasi penelitian dan pengembangan aspek

penguatan sistem inovasi daerah. Adapun fungsi bidang Penguatan Sitem Inovasi

Daerah yaitu:

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang penguatan sitem

inovasi daerah;

b. Penyelenggaraan penguatan sistem inovasi daerah;

c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang;

d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

6. Bidang Monitoring Evaluasi dan Layanan IPTEK

Bidang Monitoring, Evaluasi dan Layanan Iptek mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan fungsi penunjang pelaksanaan urusan pemerintahan bidang

penelitian dan pengembangan aspek monitoring, evaluasi dan layanan Iptek.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Bidang

Monitoring, Evaluasi dan Layanan Iptek mempunyai fungsi:

a. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan layanan

Iptek.

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang penelitian dan pengembangan

aspek monitoring, evaluasi dan layanan Iptek.

c. penyelenggaraan fasilitasi pelaksanaan bidang monitoring, evaluasi dan layanan

Iptek.

d. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang.

e. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Sesuai Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Tugas

Pokok dan Fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa Barat, struktur

organisasi tampak pada Gambar II.1.

Page 23: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 14

Gambar II. 1 Struktur Organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi

Jawa Barat

Sumber: Subbag Perencanaan dan Pelaporan BP2D, 2016

2.2 Sumber Daya Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Sumber daya Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah adalah Sumber Daya

Manusia, Organisasi dan Tata Kerja, serta Lingkungan Eksternal.

2.2.1 Sumber Daya Manusia

Jumlah SDM Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah mencapai 51 orang

yang terdiri dari 36 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah (PNSD), dan 15 orang

pegawai non-PNS (Gambar II.2).

Page 24: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 15

29%

71%

PNS NON PNS

Gambar II. 2 Komposisi Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Provinsi Jawa Barat

Sumber : Subbag Kepegawaian dan Umum BP2D, 2016

Berdasarkan laporan Subag Kepegawaian dan Umum tahun 201 5, tingkat

pendidikan pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah didominasi oleh lulusan

Strata 2 (S2). Jumlah pegawai dengan tingkat pendidikan pascasarjana pun cukup banyak

yaitu 13 orang sementara yang telah mencapai tingkat doktor mencapai 3 orang (Gambar

II.3).

Stra ta 3 (S3)

3 Stra ta 2 (S2)

11

Stra ta 1 (S1)

13

2 Diploma 3 (D3)

6 Sekolah M enenga h Ata s (SMA)

Gambar II. 3 Komposisi Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Jawa Barat Berdasarkan Pendidikan

Sumber: Subbag Kepegawaian dan Umum BP2D, 2015

Page 25: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 16

Tabel II. 1 Pegawai BP2D Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Golongan

Sumber: Subbag Kepegawaian dan Umum BP2D, 2016

2 2

1

Peneliti Utama Peneliti Madya Peneliti Pertama

Gambar II. 4 Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan Jabatan Fungsional

Sumber: Subbag Kepegawaian dan Umum BP2D, 2015

Jumlah SDM berdasarkan jenjang pendidikan tersebut akan terus ditambah

jumlahnya agar terpenuhi kebutuhan SDM yang ideal untuk melaksanakan penelitian,

pengembangan, dan penerapan Iptek di Jawa Barat.

Pemenuhan kebutuhan SDM tersebut diproyeksikan untuk SDM dengan pendidikan

setingkat strata 1 (S1), strata 2 (S2), dan strata 3 (S3) serta SDM, kepakaran/fungsional

peneliti. Proyeksi kebutuhan SDM sampai dengan tahun 2018, yaitu: SDM dengan

pendidikan S1 sebanyak 42 orang, SDM dengan pendidikan S2 sebanyak 34 orang, dan

SDM dengan pendidikan S3 sebanyak 14 orang. Komposisi tersebut dapat diartikan

bahwa 1 (satu) orang SDM dengan tingkat pendidikan S3 akan didampingi oleh SDM

dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 2 (dua) orang, dan SDM dengan tingkat

pendidikan S1 sebanyak 3 (tiga) orang. Dengan komposisi tersebut maka diharapkan akan

terjalin pembinaan SDM secara terstruktur.

Page 26: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 17

S3 S2 S1 Jumlah

90

83

67

24 22

12

39 42 42

32 34

14

3 9 6 9

2015 2016 2017 2018

(Tahun)

Gambar II. 5 Rencana Pengembangan SDM Peneliti BP2D

Provinsi Jawa Barat

Selain kebutuhan SDM berdasarkan jenjang pendidikan dibutuhkan juga SDM

berdasarkan kepakaran. Sebagai suatu institusi kelitbangan, Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah akan membutuhkan kepakaran Bidang Teknologi dan Kepakaran

Bidang Sosial. Hasil identifikasi dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi penelitian,

pengembangan, dan penerapan Iptek, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa

Barat sampai dengan tahun 2018 membutuhkan 30 (tiga puluh) bidang kepakaran masing-

masing 12 (dua belas) kepakaran bidang Ilmu Sosial dan 18 (delapan belas) kepakaran

bidang Ilmu teknologi, seperti terlihat pada Tabel II.2

Tabel II. 2 Kebutuhan Kepakaran untuk Pelaksanaan Program Strategis BP2D

KEPAKARAN SOSI AL

KEPAKARAN TEKNOLOGI

1. Ilmu Politik 2. Ilmu Pemerintahan 3. Imu Administrasi Publik 4. Ilmu Sosial Budaya 5. Ilmu Pendidikan Luar Sekolah 6. Ilmu Manajemen Pengembangan SDM 7. Ilmu Pendidikan Kemasyarakatan 8. Ilmu Kebijakan Publik 9. Ilmu Ekonomi Pembangunan 10. Ilmu Ekonomi Manajemen

11. Ilmu Ekonomi Makro 12. Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian

1. Ilmu Kesehatan Masyarakat 2. Ilmu Budi Daya Pertanian 3. Ilmu Pasca Panen Pertanian 4. Ilmu Teknologi Pangan 5. Ilmu Perternakan 6. Ilmu Kehutanan 7. Ilmu Perikanan 8. Ilmu Teknologi Industri 9. Ilmu Bio Energi 10. Ilmu Teknologi Mikro Hidro

11. Ilmu Teknologi Mineral 12. Ilmu Teknologi Industri Kreatif 13. Ilmu Transportasi 14. Ilmu Teknologi Informatika dan Komunikasi 15. Ilmu Mitigasi Bencana 16. Ilmu Tehnik Lingkungan 17. Ilmu Bio Teknologi 18. Ilmu Pengembangan Wilayah

Page 27: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 18

2.2.2 Organisasi dan Tata Kerja

Dalam rangka mencapai visi dan misi pembangunan daerah Jawa Barat telah

dibentuk Badan Daerah Provinsi mempunyai tugas membantu Gubernur dalam

melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah

Provinsi. Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2014

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat dan Peraturan

Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas

Unit, dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Penelitian dan

Pengembangan Provinsi Jawa Barat, terdiri dari sekretariat yang menangani urusan

perencanaan, kepegawaian keuangan dan umum, bidang-bidang teknis terkait analisis

kebijakan Iptek, Riset dan Penerapan Iptek, Penguatan Sistem Inovasi Daerah, serta

Monitoring Evaluasi dan Layanan Iptek serta ditunjang UPTB yaitu Balai Agro Teknologi.

Selain kekuatan struktural tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

juga diperkuat oleh kelompok jabatan fungsional meliputi peneliti yang turut berkontribusi

dalam pelaksanaan tupoksi Badan.

Sesuai fungsi yang dimiliki oleh Badan, telah terjalin hubungan kerja sama yang

baik antara Badan dengan instansi vertikal yaitu Kementerian Riset Teknologi dan

Pendidikan Tinggi , Kementerian Dalam Negeri, dan kementerian/lembaga lainnya.

Selain itu jaringan dan hubungan kerja yang baik juga telah terjalin dengan

terbentuknya majelis/dewan riset daerah yang mencerminkan sinergitas seluruh pemangku

kepentingan di Jawa Barat terutama dalam hal penelitian dan pengembangan daerah.

Kelemahan dalam tata kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah antara

lain:

1. Akurasi dan kemutakhiran basis data bidang Litbang di Jawa Barat.

2. Kurangnya tenaga ahli kepakaran baik dalam bidang ilmu sosial dan ilmu teknologi.

Adapun antisipasi untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Melakukan penyamaan persepsi antar bidang mengenai basis data yang dibutuhkan

untuk kepentingan penelitian dan pengembangan daerah.

2. Penggunaan GIS sebagai basis data Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.

Page 28: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 19

3. Menyelenggarakan Forum OPD Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah yang

menjadi wadah koordinasi penyusunan rencana program kegiatan seluruh stakeholder

terkait.

2.3 Kinerja Pelayanan Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa

Barat

Menurut penilaian kinerja yang tertuang pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKIP) tahun 2015 dan tahun 2016, secara umum Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah Jawa Barat dinilai sangat baik dalam mencapai sasaran strategis pembangunan

bidang penelitian dan pengembangan daerah di Provinsi Jawa Barat yang telah

ditetapkan pada Perjanjian Kinerja Kepala Badan kepada Gubernur Jawa Barat. Artinya

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah telah mampu mencapai target Indikator

Kinerja Utama yang tercantum pada RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dan 2016

dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis pada Renstra Badan. Hal ini tentu saja menjadi

titik awal yang baik untuk penyusunan Renstra selanjutnya yaitu periode 2017-2023.

Analisis kinerja pelayanan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa

Barat untuk tahun 2017-2018 dapat dilihat dari tren pembiayaan pembangunan bidang

Litbang di Jawa Barat, pencapaian indikator kinerja sasaran tahun 2015-2016 serta

kondisi umum bidang Litbang di Jawa Barat tahun 2016.

2.3.1 Pembiayaan Bidang Penelitian dan Pengembangan

Kinerja pelayanan bidang kelitbangan tidak terlepas dari sumber pembiayaan

yang ada. BP2D berperan sebagai OPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bidang

penelitian dan pengembangan yang meliputi aspek analisis kebijakan Iptek, penelitian,

pengembangan, dan penerapan Iptek, penguatan sistem inovasi daerah, dan monitoring ,

evaluasi, dan layanan Iptek menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengendalian,

fasilitasi dan pelaksanaan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah Provinsi serta melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan

dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas

pembantuan sesuai bidang tugasnya. Hingga saat ini sumber pembiayaan pembangunan

bidang kelitbangan ini mengandalkan sumber pendanaan APBD Provinsi Jawa Barat

mengingat keberadaan Badan ini sebagai unsur penunjang penyelenggaraan pemerintah

daerah yang menjadi pilihan sesuai kewenangan daerah.

Page 29: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 20

Adapun Tren anggaran belanja pembangunan bidang Litbang sejak tahun 2015-

2016 cenderung meningkat (Gambar II.6).

APBD 2015;

Rp 15.454.945.375 -

APBD 2016;

Rp 2.761.228.150,-

Gambar II. 6 Tren Anggaran Belanja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Jawa Barat

Sumber: Subag Perencanaan Program, BP2D, 2016 2.3.2 Pencapaian Indikator Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Evaluasi terhadap kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dapat

dilakukan dengan membandingkan pencapaian Badan terhadap target RPJMD 2013-

2018. Terdapat satu indikator kinerja Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah yang disertakan sebagai indikator kinerja utama (IKU) di dalam dokumen RPJMD.

Indikator Kinerja Daerah tersebut adalah mengenai Jumlah karya IPTEK yang didaftarkan

HAKI serta Indeks Daya Saing Provinsi.

Berdasarkan penilaian pada tahun 2015 dan 2016, pencapaian kinerja Badan

Penelitian dan Pengembangan Daerah adalah sangat baik. Capaian kinerja masing-

masing indikator lebih dari 90% dengan rata-rata capaian 97,87% (Tabel II.3).

Page 30: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 21

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

REALISASI (%) TARGET CAPAIAN KINERJA KINERJA

(%) (%) 2014 2015 2016

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]

Tabel II. 3 Pencapaian Indikator Kinerja Tahun Berjalan terhadap RPJMD 2013-2018

1

Meningkatkan daya saing sumber daya manusia dan kelembagaan serta

Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan HAKI

- 42

25

168

berbudaya IPTEK

2

Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintahan serta

Indeks Daya Saing Provinsi

- - -

-

-

perluasan partisipasi publik

Selain dua indikator kinerja utama dalam RPJMD, penilaian kinerja Badan

Penelitian dan Pengembangan Daerah juga dilakukan terhadap 6 indikator kinerja lain

yang tercantum dalam dokumen Renstra. Penilaian ke-6 indikator kinerja ini disusun dalam

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Jawa Barat.

Pada tahun 2016 realisasi capaian Badan terhadap target Renstra memperoleh

nilai rata-rata 83,45%. Indikator kinerja terkait Prosentase Rekomendasi Kebijakan

Daerah yang ditindaklanjuti, Prosentase Inovasi yang Sudah Terbentuk Menjadi Sistem

Inovasi Daerah (SIDa), Prosentase hasil penelitian yang digunakan dalam perencanaan

serta Prosentase Kerjasama Penelitian Pengembangan dan Penerapan IPTEK yang

diimplementasikan mencapai dalam kisaran 83-100% yang artinya sangat baik. Namun,

2 indikator lainnya berhasil memperoleh nilai lebih dari 66% dan 76% sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara keseluruhan kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah sangat baik (Tabel II.4).

Page 31: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 22

Tabel II. 4 Pencapaian Indikator Kinerja Renstra Tahun Berjalan 2016

No. Sasaran Indikator Capaian

Thn Lalu

Target Target

Akhir

Renstra

Capaian Thn 2016

terhadap Target Akhir

Renstra Target Realisasi % Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

1 Meningkatnya Kajian dan

Analisis untuk Kebijakan

Pembangunan Jawa Barat

Prosentase

Rekomendasi

Kebijakan Daerah

yang ditindaklanjuti

75 50 77 154 85 90,59

2 Meningkatnya Inovasi Daerah

bagi Kemajuan Masyarakat

Jawa Barat

Prosentase Inovasi

yang Sudah

Terbentuk Menjadi

Sistem Inovasi Daerah

(SIDa)

0 20 50 250 60 83,33

3 Meningkatnya Inovasi Daerah

bagi Kemajuan Masyarakat

Jawa Barat

Jumlah Karya Iptek

yang Didaftarkan

HAKI Tingkat Provinsi

Jawa Barat

30 25 42 168 55 76,36

4 Meningkatnya hasil Penelitian,

Pengembangan, dan Penerapan

IPTEK yang Dibutuhkan

Masyarakat Jawa Barat

Prosentase Hasil Riset

dan IPTEK yang

diterapkan

10 20 40 200 60 66,67

5 Meningkatnya hasil Penelitian,

Pengembangan, dan Penerapan

IPTEK yang Dibutuhkan

Masyarakat Jawa Barat

Prosentase hasil

penelitian yang

digunakan dalam

perencanaan

30 25 67 268 80 83,75

6 Meningkatnya Kerjasama

Penelitian Pengembangan dan

Penerapan IPTEK

Prosentase Kerjasama

Penelitian

Pengembangan dan

Penerapan IPTEK

yang

diimplementasikan

0 90 100 111,11 100 100

Rata-Rata 191,85 83,45

Page 32: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 23

No. Sasaran Indikator Capaian

Thn Lalu

Target Target

Akhir

Renstra

Capaian Thn 2016

terhadap Target Akhir

Renstra Target Realisasi % Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

NON IKU

7

Meningkatnya Kapasitas

Kelembagaan,

Ketatalaksanaan, dan Sumber

Daya Organisasi

Prosentase

Peningkatan Kualitas

dan Kuantitas Sarana

dan Prasarana

Aparatur

75

80

80

100

100

80

8

Prosentase

Peningkatan Kualitas

SDM

75

80

80

100

100

80

9

Prosentase Kualitas

Penatausahaan

Keuangan

75

80

75

93,75

100

75

10

Prosentase

Peningkatan Kualitas

Perencanaan

75

80

80

100

75

106,67

Rata-Rata 98,4375 85,4175

Sumber : LKIP BP2D, 2016

Page 33: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 24

2.3.3 Kondisi Umum Pembangunan Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah

a. Kondisi Wilayah

Peluang pelayanan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa

Barat adalah luas wilayah daratan Jawa Barat yang mencapai seluas 3.710.061,32 ha.

Sebagian besar wilayah kabupaten/kota di Jawa Barat berbatasan dengan laut sehingga

wilayah Jawa Barat memiliki garis pantai cukup panjang, yaitu 755,83 km. Kondisi

topografis Provinsi Jawa Barat beragam dan secara administrative wilayahnya terbagi

dalam 27 kabupaten/kota (18 kabupaten dan 9 kota). Berdasarkan data Potensi Desa

(Podes) tahun 2011 di wilayah pesisir Jawa Barat terdapat 448, sedangkan di wilayah

bukan pesisir yang adalah 5.457 desa, yang terdiri atas 181 desa di lembah 1.569 desa

di lereng dan 4.155 buah desa di pedataran.

Provinsi Jawa Barat memiliki potensi yang cukup besar baik dari sisi letak geografi

maupun dari sisi sumber daya (sumber daya alam dan sumber daya manusia) sebagai

basis pembangunan ekonomi. Dari sisi letak geografi, Jawa Barat sangat diuntungkan

karena berdekatan dengan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara.

Dari sisi sumber daya alam, Jawa Barat dianugrahi alam yang indah dengan

panorama pegunungan, pantai dan budaya masyarakat serta berbagai sumber daya

alam terbarukan, seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

Kondisi di atas dapat dikatakan sebagai potensi peluang Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah dalam memberikan pelayanan penelitian, pengembangan dan

penerapan Iptek khususnya solusi peningkatan nilai tambah sumber daya yang dimiliki

Jawa Barat.

b. Penduduk, Ketenagakerjaan dan IPM

Penduduk Jawa Barat pada tahun 2014 berjumlah 46.029.600 meningkat sekitar

0,985% dari tahun sebelumnya yang terdiri atas penduduk laki-laki sebanyak

23.345.300 jiwa, dan perempuan sebanyak 22.684.300 jiwa (RKPD Provinsi Jawa Barat

2016). Sex ratio antara penduduk laki-laki dan perempuan sebesar 102,91%. Proyeksi

penduduk Jawa Barat menunjukkan tren meningkat dari tahun ke tahun. Hingga tahun 2018

penduduk Jawa Barat diproyeksikan sebesar 47.961.400 jiwa.

Page 34: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 25

(Jiw

a)

47,961,400

47,351,270

46,738,210

46,124,460

45,521,420

2014 2015 2016 2017 2018

(Tahun)

Gambar II. 7 Tren Proyeksi Penduduk Jawa Barat, 2014-2018

Tabel II. 5 Kondisi Ketenagakerjaan di Jawa Barat, 2013-2014

Kondisi ketenagakerjaan mengalami trend peningkatan. Jumlah penduduk

usia kerja bertambah sebanyak kurang lebih 1,28 juta orang pada Tahun 2014,

trend yang sama juga berlaku untuk penduduk angkatan kerja dan penduduk

bekerja walaupun kenaikannnya dibawah satu juta orang. Sementara untuk

pengganggur (mencari kerja), tingkat partisipasi angkatan kerja dan tingkat

penggangguran terbuka mengalami trend penurunan dari Tahun 2013 ke 2014.

Garis kemiskinan Jawa Barat bulan September 2014 sebesar Rp.

294.700,- mengalami peningkatan sebesar 6,46% dibandingkan dengan garis

kemiskinan bulan September 2013 (Rp. 276.825, -). Untuk daerah perkotaan garis

kemiskinan bulan September 2014 sebesar Rp. 294.700, - naik 4,80% dari kondisi

September 2013 (Rp. 281.189,-), Garis kemiskinan di daerah perdesaan

mengalami peningkatan yang lebih tinggi yaitu 6,27% menjadi sebesar Rp.

285.076,- dibandingkan dengan kondisi September 2013 yaitu sebesar Rp.

268.251,- dengan demikian jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebesar

136.212 orang atau prosentase penduduk miskin berkurang sebesar 0,43% dari

Page 35: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 26

penduduk miskin 4.375.172 orang atau 9,61% pada Tahun 2013 menjadi

4.238.960 orang atau 9,18% pada September 2014.

Keragaan penduduk Jawa Barat seperti tersebut di atas adalah suatu peluang

untuk pengembangan program dan kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan

Iptek.

c. Sumberdaya Lahan

1) Lahan Pertanian

Jawa Barat memiliki Lahan Pertanian dan Lahan Bukan Pertanian. Karakteristik

lahan pertanian inilah yang sangat menentukan naik turunnya produksi hasil pertanian dan

juga keragamannya. Lahan pertanian terdiri dari Lahan sawah dan lahan bukan sawah

(Tegal, Ladang, Hutan, Perkebunan, Kolam, dll).

Lahan sawah di Jawa Barat rata-rata seluas 942,912.17 ha, sebagian besar

berupa lahan sawah dengan irigasi teknis dengan rata-rata 375,477.20 ha (40%). Selain

lahan sawah dengan irigasi teknis Jawa Barat memiliki lahan sawah dengan pengairan,

yaitu: 1) Irigasi Setengah Teknis; 2) Irigasi Sederhana/Desa; dan 3) Irigasi Bukan P U.

Lebak

0%

Pasang Surut

0%

Polder & Lainnya

0%

Irigasi Bukan P U 16%

Tadah Hujan

19% Irigasi Teknis

40%

Irigasi Setengah

Teknis 14%

Irigasi Sederhana /

Desa 11%

Gambar II. 8 Proporsi lahan Sawah di Jawa Barat

Selain lahan sawah Jawa Barat memiliki lahan bukan sawah yang luasannya pada

tahun 2012 mencapai 1.526.834 ha. Lahan bukan sawah terluas adalah lahan hutan

negara (538,417 ha) dan lahan Tegal/Kebun (552,836 ha).

Page 36: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 27

Tabel II. 6 Jenis dan Luasan Lahan Sawah di Jawa Barat, 2007-2012

Jenis Lahan Sawah 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Irigasi Teknis 378,856 374,850 374,156 371,145 378,379 756,757

Irigasi Setengah Teknis 121,004 128,465 131,674 134,958 133,131 -

Irigasi Sederhana / Desa 105,144 108,583 104,077 101,945 101,305 -

Irigasi Bukan P U 156,128 149,126 154,488 152,323 148,084 -

Tadah Hujan 180,877 174,744 183,691 179,469 177,394 178,270

Lebak 577 33 6 613 613 2,733

Pasang Surut 13 471 246 229 2,311 298

Polder & Lainnya 2,289 2,956 1,576 1,729 1,757 -

Jumlah 944,888 939,228 949,914 942,411 942,974 938,058

Tabel II. 7 Keragaan Lahan Bukan Sawah di Jawa Barat, 2007-2011

Jenis Lahan 2007 2008 2009 2010 2011

1. Rumah Bangunan dan

Pekarangan

213,314

227,038

370,544

387,360

399,348

2. Tegal/ Kebun 561,693 576,565 563,015 561,150 552,836

3. Ladang/ Huma 304,635 221,749 234,072 226,801 220,815

4. Kolam/Tebat/Empang 76,815 35,363 35,968 29,096 28,945

5. Padang rumput 71,249 31,586 35,844 27,153 27,076

6. sementara tidak diusahakan 62,733 12,487 12,957 8,932 10,566

7. Hutan Rakyat Tanaman Kayu-

kayuan

189,524

246,027

257,963

226,075

239,908

8. Hutan Negara 570,334 582,323 522,444 540,049 538,417

9. Perkebunan 263,127 291,669 313,623 301,591 294,153

10. Lain-lain 132,859 159,306 160,732 155,783 149,852

2) Kawasan Hutan dan Perairan

Berdasarkan SK Menhut No 195/Kpts-II/2003 tanggal 4 Juli 2003 Kawasan Hutan

dan Perairan Provinsi Jawa Barat seluas 816.603 ha. Kawasan hutan tersebut meliputi : 1.

Hutan Konservasi seluas 132.180 ha (16%) ; 2) Hutan Lindung seluas 291.306 ha (36%);

3) Hutan Produksi Terbatas seluas 190.152 ha (23%);dan 4) Hutan Produksi seluas

202.965 ha (25%).

Page 37: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 28

Gambar II. 9 Luas Kawasan Hutan di Provinsi Jawa Barat

Kondisi penutupan lahan di Provinsi Jawa Barat berdasarkan hasil penafsiran Citra

Landsat 7 ETM+ Tahun 2009/2010 adalah sebagai berikut :

PENUTUPAN

Tabel II. 8 Luas Penutupan Lahan Dalam dan Luar Kawasan Hutan

di Provinsi Jawa Barat

KAWASAN HUTAN

(000 ha)

TOTAL

LAHAN

KSA-

KPA

HUTAN TETAP

HL HPT HP

APL

HPK Jumlah Jumlah %

A. Hutan 101,5 167,7 117,7 93,7 0 480,6 177,5 658,1 17,7

Hutan

Primer

Hutan

Sekunder

Hutan

Tanaman

B. Non

Hutan

7,9 4,7 29,1 0 0 41,6 0,1 41,7 1,1

56 59,9 21 14,6 0 151,5 18,2 169,8 4,6

37,6 108,1 67,7 79 0 287,5 159,1 446,6 12

30,7 123,6 72,4 109,3 0 336 2.729,4 3.065,4 82,3

Total 132,2 291,3 190,2 203 0 816,6 2.906,9 3.723,5 100,0

Sumber : Statistik Kementerian Kehutanan, 2011

Page 38: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 29

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.781/Kpts-II/2012 terdapat

DAS yang mengalir ke bagian utara dan selatan Jawa Barat. Ada beberapa DAS besar

yang menjadi prioritas penanganannya, yaitu DAS Cisadane, DAS Ciliwung DAS Citarum,

DAS Cimandiri, DAS Ciwulan, DAS Cimanuk, DAS Cisanggarung dan DAS Citanduy. Dari

DAS besar tersebut terdapat 3 DAS yang lintas provinsi yaitu DAS Cisadane (Jawa Barat-

Banten), DAS Ciliwung (Jawa Barat-DKI Jakarta) dan DAS Citanduy (Jawa Barat-Jawa

Tengah). Posisi Kawasan Hutan Dalam DAS secara sederhana proporsi kawasan hutan

negara berdasarkan posisinya dalam DAS tergambarkan dalam grafik berikut ini:

Keberadaan kawasan hutan yang berada di hulu

DAS mencapai 61,25%, di tengah DAS 24,25%

dan di hilir DAS 14,5%. Kondisi ini mengindikasikan

bahwa hutan yang ada berada pada areal-areal

yang perlu mendapatkan perhatian lebih karena

posisinya. Kawasan hutan yang berada di hulu DAS

mengindikasikan bahwa kondisi kawasan tersebut

akan banyak mempengaruhi keadaan pada

daerah tengah dan hilir DAS.

Selain DAS terdapat pula hutan mangrove yang menjadi ciri khas ekosistem pantai.

Hutan mangrove di Provinsi Jawa Barat seluas 40.129,89 ha. Hutan mangrove yang ada

di dalam kawasan hutan mencapai angka 32.313,59 ha (80,52%) dan sisanya 7.816,30

ha (19,48%) berada di luar kawasan hutan. Hutan mangrove rusak mencapai 15.275,51

(38,06%) dari total hutan mangrove yang ada.

d. Lembaga Litbang dan Perguruan Tinggi

Pengarusutamakan kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu

pengetahuan dan teknologi dilakukan dengan penekanan pentingnya melibatkan

perguruan tinggi dan lembaga Litbang yang ada di Jawa Barat. Di Jawa Barat terdapat

banyak lembaga Litbang Kementerian dan Perguruan Tinggi (9 Perguruan Tinggi Negeri,

dan 370 Perguruan Tinggi Swasta). Litbang Kementerian dan Perguruan Tinggi tersebut

merupakan kekuatan sumber daya Iptek yang dapat diperankan untuk meningkatkan

kinerja penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek dan pembangunan di Jawa

Barat.

Page 39: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 30

BEKASI (ATMI)

KARAWANG (UNSIKA)

SUBANG (UNSUB)

KAWASAN

BUMI PARAHYANGAN

POLBAN

UNPAR

•POLMAN

•UNIKOM

•UPI

•UNPAS 3

•NHI

KAWASAN JATINANGAOR

•UNPAD 2 •IPDN

•IKOPIN

•UNWIM

KUNINGAN (UNIKU)

INDRAMAYU (UNWIR)

CIREBON (UNSWAGATI)

•ITHB UNPAD 1

•MARANATHA

•STIPAR

ITB

•ITENAS

•WIDYATAMA

•STT YPKP

UIN

UNJANI

STBA

•UNISBA

•UNPAS 2

STIA LAN

DEPOK (UI)

BOGOR (IPB)

UNNUR

•ST TEKSTIL

•AKPER

•AMIK/STIMIK

•UNPAS 1

•UNLA

•STSI

•ST KARAWITAN

•ST SENI & DESAIN

•UNINUS

STT TELKOM

TASIK (UNSIL)

GARUT (UNIGA)

CIAMIS (UNIV.GALUH)

Gambar II. 10 Perguruan Tinggi di Jawa Barat

Untuk itu, program sosialisasi dan pendampingan untuk dana hibah penelitian,

pengembangan dan penerapan Iptek kepada Perguruan Tinggi yang bersumber dari

APBD Provinsi Jawa Barat terus dikembangkan melalui wadah kemitraan dengan

Perguruan Tinggi. Program hibah tersebut dilakukan untuk meningkatkan budaya riset

Jawa Barat sekaligus untuk menghasilkan penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek

yang dibutuhkan masyarakat dan pembangunan Jawa Barat. Selain dengan Perguruan

Tinggi kemitraan dengan lembaga Litbang Kementerian, juga terus ditingkatkan.

e. Lembaga Pemerintahan Provinsi

Dalam rangka percepatan pembangunan dan perbaikan pelayanan publik,

peningkatan kualitas dan kemudahan memperoleh pelayanan prima bagi masyarakat

dipandang sebagai sebuah terobosan untuk mempercepat pembangunan. Peningkatan

kualitas dan kemudahan memperoleh pelayanan bagi masyarakat merupakan bagian dari

upaya untuk meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam meningkatkan

efektifitas penyelenggaraan pemerintah dan pengelolaan pembangunan.

Keberhasilan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan, dan pelayanan masyarakat akan banyak ditentukan oleh keberadaan

lembaga pemerintahan.

Page 40: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 31

Di lingkup Pemerintah Jawa Barat terdapat sebanyak 36 organisasi perangkat

daerah (OPD) terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas serta

Badan.

Keberhasilan penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat oleh 36 OPD tersebut akan sangat

membutuhkan dukungan penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek.

Page 41: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 32

BAB III

ISU STRATEGIS BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan

Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Tugas pokok Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa Barat (BP2D) yaitu:

Melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah

Provinsi di bidang penelitian dan pengembangan yang meliputi aspek analisis kebijakan

Iptek, penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek, penguatan sistem inovasi daerah,

dan monitoring, evaluasi, dan layanan Iptek menyelenggarakan koordinasi, pembinaan,

pengendalian, fasilitasi dan pelaksanaan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangan Daerah Provinsi serta melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai

dengan dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan

tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya.

Namun peran penting tersebut tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak

didukung sumber daya yang baik. Permasalahan utama yang dihadapi BP2D untuk

menjalankan tugas pokok tersebut, yaitu masih terbatasnya sumber daya manusia (SDM)

khususnya SDM Peneliti. Jumlah SDM Peneliti terbatas dan belum seluruhnya memenuhi

kompetensi bidang-bidang penelitian yang dibutuhkan, yaitu Bidang: 1) Pendidikan, 2)

Kesehatan, 3) Infrastruktur dan Energi, 4) Ekonomi Pertanian, 5) Ekonomi Non Pertanian, 6)

Lingkungan Hidup dan Kebencanaan, 7) Seni, Budaya dan Pariwisata, 8) Ketahanan

Keluarga dan Kependudukan, 9) Kemiskinan dan PMKS, dan 10) Pemerintahan.

SDM Peneliti yang terbatas akan berdampak pada akselerasi penanganan kegiatan

penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek di Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu,

diperlukan suatu terobosan agar permasalahan tersebut dapat diatasi.

Kemitraan dengan perguruan tinggi dan lembaga Litbang Kementerian dan penerimaan

pegawai baru maupun penerimaan melalui mutasi dan alih tugas merupakan suatu

terobosan dalam rangka mengatasi keterbatasan jumlah SDM Peneliti di BP2D.

Selain permasalahan terbatasnya SDM Peneliti ada beberapa hal yang menjadi

hambatan dan kendala yang dihadapi, antara lain:

Page 42: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 33

1) Belum seluruhnya data base tersedia sebagai data dan informasi pendukung

kelitbangan;

2) Belum optimalnya program kerja sama baik antar daerah, swasta dan masyarakat;

3) Belum terkoordinasinya, sinkronisasi dan terintegrasinya program-program

kelitbangan antar OPD;

4) Belum optimalnya peran lembaga-lembaga pendukung kelitbangan seperti Dewan

Riset Daerah (DRD), Tim Koordinasi SIDa, Tim Advisori Iptek dan Sosial Budaya, dan

Majelis BP2D.

Dewan Riset Daerah (DRD), Tim Koordinasi SIDa, Tim Advisori Iptek dan Sosial

Budaya dan Majelis BP2D dan mitra kelitbangan dapat dioptimalkan sebagai lembaga

pendukung yang diharapkan dapat membantu BP2D Provinsi Jawa Barat dalam

penyusunan kebijakan teknis dan memberikan rekomendasi kebjakan.

3.2 Telahaan Kebijakan Nasional terkait Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi

3.2.1 Rencana Pembangunan Nasional

Visi RPJPN 2005-2025 adalah Indonesia yang maju, mandiri, adil dan makmur. Visi

itu dijalankan melaui delapan misi pembangunan. Kedelapan misi tersebut yaitu:

1) Mewujudkan masyarakat berahlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan

beradab berdasarkan falsafah pancasila.

2) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

3) Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum.

4) Mewujudkan Indonesia aman, damai dan bersatu.

5) Mewujudkan pemerataan pembangunan dan bekeadilan.

6) Mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari.

7) Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional.

8) Mewujudkan Indonesia yang berperan penting dalam pergaulan dunia internasional.

Visi dan Misi RPJPN 2005-2025 tersebut sebagai landasan bagi tahap

pembangunan berikutnya menuju masyarakat adil dan makmur dalam Negara Kesatuan

Page 43: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 34

Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. Adapun keberadaan Badan Penelitian, Pengembangan dan

Penerapan Iptek Provinsi Jawa Barat secara nasional dalam rangka mencapai misi

pembangunan nasional kedua, yaitu Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. Namun

secara tidak langsung kontribusi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa

Barat sangat mendukung dalam rangka pencapaian misi pembangunan nasional lainnya.

Strategi untuk memantapkan misi tersebut dijabarkan secara bertahap dalam

periode lima tahunan atau RPJM masing-masing tahap mempunyai skala prioritas dan

strategi pembangunan yang merupakan kesinambungan dari skala prioritas dan strategi

pembangunan pada periode sebelumnya. Dalam penyusunan Renstra Badan ini telah

difokuskan terhadap prioritas utama dan strategi RPJM Nasional jilid III tahun 2015-019

yaitu :

RPJM Nasional ketiga (2015-2019) ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara

menyeluruh diberbagai bidang dengan menekankan pencapainan daya saing kompetitif

perekonomian”, berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas serta kemampuan yang

terus meningkat.

3.2.2 Nawacita

Sembilan agenda Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada periode tahun 2015-

2019 adalah dirumuskan dalam rumusan Kebijakan yang disebut “Nawa Cita”. Nawa Cita

didasari pada tiga permasalahan pokok bangsa dalam perjuangan menca pai tujuan

nasional, yakni (1) merosotnya kewibawaan negara, (2) melemahnya sendi-sendi

perekonomian nasional, dan (3) merebaknya intoleransi dan krisi kepribadian bagsa.

Atas dasar tiga permasalahan pokok bangsa tersebut Presiden dan Wakil Presiden

terpilih mengukuhkan kembali jalan idiologis yaitu Pancasila 1 Juni 1945 dan Trisakti.

Pancasila 1 Juni 1945 meletakkan dasar dan sekaligus memberikan arahan dalam

membangun jiwa bangsa untuk menegakkan kembali fungsi public Negara; menggelorakan

kembali harapan ditengah krisis social yang mendalam; menemukan jalan bagi masa depan

bangsa; dan meneguhkan kembali jiwa gotong royong.

Trisakti memberikan pemahaman mengenai dasar untuk memulihkan harga diri

bangsa dalam pergaulan antar-bangsa yang sedrajat dan bermartabat yakni berdaulat

Page 44: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 35

dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkeprobadian dalam

kebudayaan. Jalan Trisakti menjadi basis dalam pembangunan karakter kebangsaan dan

landasan kebijakan nasional masa depan. Trisakti mewadahi semangat perjuangan nasional

yang diterjemahkan dalam tiga aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu

berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Dalam lima tahun kedepan, Visi Pemerintah yang merupakan Visi Presiden dan Wakil

Presiden terpilih adalah :

“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong Royong”

berikut:

Upaya untuk mewujudkan Visi tersebut di atas itu akan ditempuh melalui Misi sebagai

1) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedauatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamnkan sumberdaya maritim, dan

mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai Negara kepulauan

2) Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokrtis berlandaskan

Negara hukum

3) Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai

Negara maritim.

4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera

5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing

6) Mewujudkan Indonesia menjadi Negara maritime yang mandiri, maju, kuat, dan

berbasisikan kepentingan nasional

7) Mewujudkan mesyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Untuk mewujudkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang

berdaulat secara politi, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam

kebudayaan, maka dirumuskan Sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan kedepan.

Kesembilan agenda prioritas itu disebut “Nawa Cita”, yang mencakup :

1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi bangsa dan memberikan rasa aman

pada seluruh warga negara. Melalui pelaksanaan politik luar negeri bebas-aktif.

Page 45: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 36

2) Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan.

4) Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum

yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program Indonesia Pintar

dengan wajib belajar 12 tahun bebas pungutan. Dan program Indonesia Sehat untuk

peningkatan layanan kesehatan masyarakat. Serta Indonesia Kerja dan Indonesia

Sejahtera dengan mendorong program kepemilikan tanah seluas sembilan juta

hektar.

6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.

7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi dan domestik.

8) Melakukan revolusi karakter bangsa melalu penataan kembali kurikulum pendidikan

nasional.

9) Memperteguh Keb-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui

penguatan kebhinekaan dan menciptakan ruang dialog antar warga.

Sembilan agenda Presiden dan Wakil Presiden terpilih tersebut menjadi landasan

kebijakan yang tidak dapat dilepaskan dengan segala kehidupan dan aktvitas berbangsa

dan bernegara. Secara spesifik, tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Provinsi Jawa Barat berkaitan erat dengan Nawacita pada poin ke -6, yaitu Meningkatkan

produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional serta poin ke -7 yaitu, Mewujudkan

kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi dan domestik.

3.3 Telaahan Kebijakan Daerah Provinsi Jawa Barat terkait Bidang IPTEK

3.3.1 Visi Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 -2025

Visi Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 adalah: “Dengan Iman dan Takwa,

Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia”. Pencapaian Visi tersebut ditandai dengan 7 (tujuh)

Bidang Unggulan Sebagai Penciri Jawa Barat Termaju di Indonesia Tahun 2025, yaitu:

Page 46: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 37

1) penyelenggaraan pemerintahan yang bermutu (beyond the expectation), akuntabel

dan berbasis ilmu pengetahuan;

2) masyarakat yang cerdas, produktif dan berdaya saing tinggi;

3) energi baru dan terbaharukan serta pengelolaan sumber daya air;

4) industri manufaktur, industri jasa dan industri kreatif;

5) hidup yang berimbang untuk pembangunan yang berkelanjutan;dan

6) pengembangan budaya lokal

Tahapan pembangunan jangka panjang 2005-2025 Jawa Barat dibagi ke dalam

5 (lima) tahapan, yaitu:

Tahapan 2005-2008: Penataan dan Persiapan Pranata Pendukung Melalui Kualitas

Sumber Daya Manusia

Tahapan 2008-2013: Penyiapan Kemandirian Masyarakat Jawa Barat

Tahapan 2013-2018: Memantapkan Pembangunan Secara Menyeluruh

Tahapan 2018-2023: Mencapai Kemandirian Masyarakat Jawa Barat

Tahapan 2023–2025: Mencapai Keunggulan Masyarakat Jawa Barat Disegala

Bidang.

a. Tahap Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2013 -2018

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat tahun 2013 -2018

merupakan tahap ketiga dari RPJP Provinsi Jawa Barat 2005-2025 yaitu tahap

memantapkan pembangunan secara menyeluruh dalam rangka penyiapa n kemandirian

masyarakat Jawa Barat. Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan,

tantangan dan peluang sertaisu-isustrategis yang terjadi di Jawa Barat, maka Visi

Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 -2018 ditetapkan

sebagai berikut:

"Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua "

Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

Maju : adalah sikap dan kondisi masyarakat yang produktif, berdaya saing

dan mandiri, terampil dan inovatif dengan tetap dapat menjaga

Page 47: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 38

tatanan sosial masyarakat yang toleran, rasional, bijak dan adaptif

terhadap dinamika perubahan namun tetap berpegang pada nilai

budaya serta kearifan lokal dan berdaulat secara pangan, ketahanan

ekonomi dan sosial.

Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara lahir

dan batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani

kehidupan.

Untuk Semua : adalah kondisi dimana hasil pembangunan dapat dirasakan oleh

seluruh lapisan, elemen dan komponen masyarakat

berikut:

Dalam rangka pencapaian visi tersebut telah ditetapkan 5 (lima) misi sebagai

Misi Pertama: Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing . Hal ini untuk

menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu Masyarakat Jawa Barat yang agamis,

berakhlak mulia, sehat, cerdas, bermoral, berbudaya IPTEK, memiliki spirit juara dan

siap berkompetisi.

Misi Kedua: Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan .Hal ini untuk

menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu Perekonomian Jawa Barat yang semakin

maju dan berdaya saing, bersinergi antar skala usaha, berbasis ekonomi pertanian dan

non pertanian yang mampu menarik investasi dalam dan luar negeri, menyerap banyak

tenaga kerja, serta memberikan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Misi Ketiga: Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan

Partisipasi Publik. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu Pemerintahan

Jawa Barat yang bermutu dan akuntabel, handal dan terpercaya dalam pelayanan

yang ditopang oleh aparatur profesional, sistem yang modern berbasis IPTEK menuju

tatakelola pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih

(Clean Government) serta menerapkan model manajemen pemerintahan hibrida yang

mengkombinasikan manajemen berbasis kabupaten/kota dengan manajemen lintas

kabupaten/kota.

Misi Keempat: Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur

Strategis yang Berkelanjutan. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu

Pembangunan Jawa Barat yang selaras dengan kondisi daya dukung dan daya

Page 48: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 39

tampung lingkungan, memiliki infrastruktur dasar yang memadai, serta didukung oleh

tersedianya infrastruktur yang mampu meningkatkan konektivitas antar wilayah dan

pertumbuhan ekonomi.

Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah

Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal. Hal ini untuk

menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu Kehidupan sosial kemasyarakatan yang

kokoh dan berbudaya yang bercirikan tingginya pemanfaatan modal sosial dalam

pembangunan, meningkatnya ketahanan keluarga, menurunnya jumlah Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), tingginya peran pemuda dalam pembangunan,

meningkatnya prestasi olah raga tingkat nasional dan internasional, terpeliharanya seni

dan warisan budaya dan industri pariwisata yang berdaya saing dalam bingkai

kearifan lokal.

Sesuai tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa Barat,

maka kontribusi terhadap pencapaian Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut adalah

pada Misi Kesatu : Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing dengan

Indikator Kinerja Daerah yaitu Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan HAKI serta pada

Misi Ketiga : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan

Partisipasi Publik dengan Indikator Kinerja Daerah yaitu Indeks Daya Saing Provinsi.

3.3.2 Program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih

Program Prioritas Gubernur ditetapkan sesuai dengan janji Gubernur dan Wakil

Gubernur selama kampanye pemilihan Kepala Daerah. Di dalam RPJMD 2013-2018, Janji

Gubernur ditujukan dalam program yang harus menjadi acuan dalam perencanaan

pembangunan lima tahun kedepan, yaitu:

1) Pendidikan gratis SD, SLTP dan SLTA di seluruh Jawa Barat.

2) Beasiswa pendidikan untuk pemuda, tenaga medis, serta keluarga atlit berprestasi

dan guru

3) Revitaliasi posyandu dan dana operasional kader posyandu

4) Membuka 2 juta lapangan kerja baru dan mencetak 100.000 wirausahawan baru

Jawa Barat

5) Alokasi 4 triliyun untuk infrastruktur desa dan perdesaan

Page 49: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 40

6) Rehabilitasi 100.000 rumah rakyat miskin

7) Pembangunan pusat seni dan budaya jawa barat di kabupaten/kota Pembangunan

gelanggang olahraga di kabupaten/kota

Keberadaan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa Barat sebagai penunjang

dalam pencapaian Janji Gubernur tersebut.

3.3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan salah satu objek yang dapat digunakan

dalam penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek yang hasilnya dapat digunakan

sebagai masukan untuk pengembangan ruang dan wilayah tersebut.

Arahan dari penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek menjadi penting

sebagai acuan dalam menetapkan peruntukkan ruang dan wilayah, sehingga peruntukkan

ruang dan wilayah tersebut tidak semata-mata ditetapkan secara subjektif, namun

ditetapkan secara objektif berdasarkan potensi dan kenhandalan sumber daya yang

dimiliki di masing-masing ruang atau wilayah.

Wilayah Provinsi Jawa Barat direncanakan untuk pengembangan sistem perkotaan

Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Nasional – Provinsi (PKNp). PKNterdiri

atas: 1) Penetapan Kawasan Perkotaan Bodebek (Kabupaten Bogor dan Kota Bogor, Kota

Depok, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi), 2) Penetapan Kawasan Perkotaan Bandung

Raya (Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan 5

kecamatan di Kabupaten Sumedang), dan 3) Penetapan Kawasan Perkotaan Cirebon

(Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon) sebagai PKN dengan peran menjadi pusat koleksi

dan distribusi skala internasional, nasional atau beberapa provinsi. Sedangkan PKNp terdiri

atas: 1) PKNp Pangandaran dan 2) PKNp Palabuhanratu.

Page 50: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 41

Gambar III. 1 Peta Pusat Kegiatan Nasional – Provinsi (PKNp) Jawa Barat

Penetapan PKN Kawasan Perkotaan Bodebek, PKN Kawasan Perkotaan Bandung

Raya, dan PKN Cirebon, dilakukan rencana pengembangan meliputi:

1. Mengendalikan pertumbuhan kegiatan di PKN Kawasan Perkotaan Bodebek

Berdasarkan kecenderungan perkembangan sampai saat ini, kota-kota di sekitar DKI

Jakarta berkembang akibat pengaruh perkembangan DKI Jakarta sebagai pusat

pemerintahan nasional. Perkembangan tersebut meluas sampai ke wilayah Bogor, Depok,

Bekasi dan Tangerang (Provinsi Banten), sehingga RTRWN menetapkan wilayah tersebut

menjadi PKN Kawasan Perkotaan Jabodetabek, dengan tingkat pertumbuhan paling pesat,

yang berimplikasi pada alih fungsi lahan menjadi kawasan permukiman berskala besar,

industri manufaktur, serta pusat perdagangan dan jasa berskala nasional dan internasional.

2. Mengendalikan pertumbuhan kegiatan di PKN Kawasan Perkotaan Bandung Raya.

Wilayah yang termasuk ke dalam PKN Kawasan Perkotaan BandungRaya adalah Kota

Bandung, kawasan perkotaan di dalam wilayah Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung

Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang yang berbatasan dengan Kota Bandung.

Page 51: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 42

Penetapan Kawasan Perkotaan Bandung Raya sebagai PKN memperhatikan

perkembangan kegiatan perkotaan yang sangat pesat, terutama pada sektor industri,

perdagangan dan jasa, serta pendidikan tinggi berskala nasional dan internasional.

Perkembangan tersebut salah satunya diindikasikan oleh tingginya alih fungsi lahan menuju

kawasan perkotaan dan tingkat urbanisasi yang tinggi. Kota Bandung dan Kota Cimahi

memiliki tingkat urbanisasi 100%.

3. Memantapkan fungsi PKN Cirebon

PKN Cirebon meliputi kawasan perkotaan Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon, yang

ditetapkan berdasarkan upaya untuk menciptakan pusat pertumbuhan baru di wilayah timur

Jawa Barat, dan pemerataan pertumbuhan wilayah serta memperhatikan posisi strategis

yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.

Ditinjau dari skala pelayanan ekonomi dan persebaran penduduk, PKN Cirebon belum

berkembang sebagai sebuah PKN, mengingat potensi aksesibiitas dengan pusat-pusat

pemerintahan, jasa dan produksi berskala nasional dan internasional tidak dimiliki oleh PKN

Cirebon.

Kawasan Andalan Ciayumajakuning merupakan wilayah yang masih perlu didorong

perkembangannya. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur, kegiatan ekonomi yang

sesuai dengan kondisi lokal serta berorientasi pasar nasional maupun internasional, serta

peningkatan pelayanan kegiatan bisnis dan pemerintahan berskala nasional dan

internasional di PKN Metropolitan Cirebon diharapkan dapat membantu perkembangan

kawasan Ciayumajakuning serta pemantapan fungsi PKN Cirebon.

4. Penetapan Pangandaran dan Palabuhanratu sebagai PKNp yang mempunyai

fungsi tertentu dengan skala pelayanan internasional, nasional atau beberapa provinsi.

PKNp Pangandaran ditetapkan dengan memperhatikan potensi pariwisata yang akan

dikembangkan dengan dukungan pembangunan pusat rekreasi terpadu skala nasional dan

internasional. PKNp Palabuhanratu ditetapkan dengan memperhatikan potensi perikanan

yang akan dikembangkan dengan dukungan pembangunan.

Upaya mengendalikan perkembangan PKN Kawasan Perkotaan Bodebek dan PKN

Kawasan Perkotaan Bandung Raya, serta upaya mendorong pemantapan fungsi PKN

Page 52: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 43

Cirebon perlu didukung dengan upaya mendorong pemantapan fungsi Pusat Kegiatan

Wilayah (PKW) terutama dalam memberikan pelayanan skala regional yang dapat

mengurangi pergerakan langsung dari PKL dan kawasan perdesaan ke PKN.

Rencana pengembangan sistem perkotaan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat

Kegiatan Wilayah – Provinsi (PKWp) di Jawa Barat, terdiri atas :

Penetapan Kota Sukabumi, Palabuhanratu, Cikampek-Cikopo, Indramayu,

Kadipaten, Tasikmalaya dan Pangandaran sebagai PKW dengan peran menjadi

pusat koleksi dan distribusi skala nasional.

Penetapan Kota Banjar, dan Rancabuaya sebagai PKWp yang mempunyai fungsi

tertentu dengan skala pelayanan provinsi atau beberapa Kabupaten/Kota.

Upaya mendorong perkembangan fungsi Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan kaitannya

dengan desa pusat produksi, rencana pengembangan sistem perkotaan menetapkan PKL

dalam sistem perkotaan provinsi sebagai pendukung berfungsinya PKW dan mengurangi

pergerakan dari desa pusat produksi langsung ke PKN. Rencana pengembangan sistem

perkotaan PKL di Jawa Barat, terdiri atas :

1) Penetapan kawasan Cibadak, Cianjur, Sindangbarang, Purwakarta, Karawang,

Sumedang, Pamanukan, Subang, Jalan Cagak, Jatibarang, Majalengka, Kuningan,

Garut, Pameungpeuk, Singaparna, Ciamis, Banjarsari, Parigi sebagai PKL perkotaan

dengan wilayah pelayanan Kabupaten/Kota dan beberapa kecamatan.

2) Penetapan Jampang Kulon, Sagaranten, Jampang Tengah, Sukanagara, Wanayasa,

Plered, Rengasdengklok, Cilamaya, Wado, Tomo, Conggeang, Ciasem, Pagaden,

Kalijati, Pusakanagara, Karangampel, Kandanghaur, Patrol, Gantar, Kertajati,

Jatiwangi, Rajagaluh, Cikijing, Talaga, Cilimus, Ciawigebang, Luragung, Kadugede,

Cikajang, Bungbulang, Karangnunggal, Kawali, Cijeungjing, Cikoneng, Rancah,

Panjalu, Pamarican, Cijulang sebagai PKL perdesaan dengan wilayah pelayanan

Kabupaten/Kota dan beberapa kecamatan.

Selain itu di Provinsi Jawa Barat telah ditetapkan Kawasan Strategis Provinsi (KSP).

KSP adalahwilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh

sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap aspek pertahanan keamanan negara,

Page 53: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 44

lingkungan hidup, ekonomi, sosial dan budaya, dan/atau pendayagunaan sumberdaya

alam dan teknologi tinggi. KSP Jawa Barat ditetapkan sebanyak 24 KSP yang tersebar di

Kabupaten/Kota.

Untuk kepentingan Pertahanan dan Keamanan ditetapkan KSP Pulau Nusa Manuk-

Tasikmalaya. Untuk kepentingan Pertumbuhan ekonomi meliputi: 1) KSP Jonggol, 2) KSP

Pangandaran dan sekitarnya, 3) KSP Sukabumi bagian selatan dsk, 4) KSP Koridor Bekasi-

Cikampek, 5) KSP koridor Purwakarta-Padalarang, 6) KSP pertanian berlahan basah dan

beririgasi teknis Pantura Jawa Barat, 7) KSP Bandara Internasional Jawa Barat dan Kertajati

Aerocity, 8) KSP Koridor Bandung-Cirebon, 9) KSP Perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah,

dan 10) KSP Kilang Minyak Balongan.

Selanjutnya untuk kepentingan Sosial dan budaya, Pendayagunaan sumber daya

alam dan/atau teknologi tinggi, dan Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup ditetapkan

KSP seperti tercantum pada tabel di bawah ini.

Tabel III. 1 Penetapan dan Arahan Penanganan Kawasan Strategis Provinsi

No Kepentingan KSP

1. Sosial dan budaya KSP Pendidikan Jatinangor

KSP Pusat Pemerintahan Gedung Sate

2. Pendayagunaan sumber

daya alam dan/atau

teknologi tinggi

KSP Observatorium Bosscha

KSP panas bumi Wayang Windu

KSP panas bumi Kamojang-Darajat-Papandayan

KSP Panas Bumi dan Pertambangan Mineral Gunung Salak-

Pongkor

KSP Panas Bumi Sangkanhurip

KSP Panas Bumi Gunung Gede-Pangrango

3. Fungsi dan daya dukung

lingkungan hidup

KSP Bandung Utara

KSP Hulu Sungai Citarum

KSP Bogor-Puncak-Cianjur

KSP Garut Selatan dsk

KSP Pesisir Pantura

Untuk gambaran lebih jelas mengenai penanganan kawasan strategis provinsi

dapat dilihat pada Gambar III.2 berikut ini

Page 54: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Gambar III. 2

Peta Arahan

Penanganan Kawasan

Strategis Provinsi

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 45

Page 55: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 46

3.3.4 Kebijakan Lingkungan Hidup Dalam RPJPD Provinsi Jaw a Barat 2005-2025

Arah Kebijakan Lingkungan Hidup dalam RPJPD Provinsi Jawa Barat 2005-2025,

yaitu: “Mewujudkan Lingkungan Hidup yang Asri dan Lestari”. Lingkungan hidup yang asri

dan lestari akan meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjamin tersed ianya sumber

daya yang berkelanjutan bagi pembangunan. Penerapan prinsip–prinsip pembangunan

berkelanjutan dan sinergitas implementasi di seluruh sektor dan wilayah menjadi prasyarat

utama dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan.

Pengendalian pertumbuhan penduduk alami maupun arus migrasi dan

persebarannya diarahkan untuk menjaga daya tampung suatu wilayah dalam suatu

kesatuan ruang. Kesadaran masyarakat untuk berperilaku ramah lingkungan merupakan

aspek penting untuk memperoleh kualitas lingkungan yang layak. Upaya meningkatkan

kesadaran masyarakat lebih diarahkan melalui peningkatan pendidikan lingkungan sejak

dini, sosialisasi, komunikasi dan informasi lingkungan, serta memperkenalkan berbagai

kearifan lokal kepada seluruh lapisan masyarakat.

Keseimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan diarahkan untuk

mengendalikan perkembangan kota-kota besar dan metropolitan sehingga menjadi suatu

kota yang berkelanjutan melalui penerapan manajemen perkotaan yang meliputi optimasi

dan pengendalian pemanfaatan ruang serta pengamanan zona lindung, penciptaan

aktivitas ekonomi melalui penyediaan ruang-ruang investasi beserta dukungan sistem

transportasi masal yang efisien dan ramah lingkungan.

Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup diarahkan untuk

meningkatkan kapasitas dan kualitas pengelolaan, memantapkan kepranataan,

menguatkan sistem informasi sumber daya alam dan lingkungan, mengoptimalkan

penggunaan teknologi ramah lingkungan, serta menguatkan kelembagaan pengelola

sumber daya alam dan lingkungan hidup, terutama pengelola sumber daya air, sumber

daya pesisir dan laut dan kawasan lindung. Berbagai upaya tersebut perlu didukung oleh

sistem penegakan hukum dan pemerintahan yang baik, dengan arahan pada tersedianya

perangkat hukum dan perundangan yang memberikan kepastian kewenangan dan

penegakan hukum secara adil dan konsisten.

Page 56: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 47

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

Isu Strategis Bidang Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek dirumuskan

dari beberapa kondisi penting yang menjadi perhatian serius dalam pembangunan Jawa

Barat, yaitu:

1. Pembangunan Jawa Barat berbasis Iptek

Jawa Barat menghadapi tantangan besar dalam berbagai sektor dalam mewujudkan

visi dan misinya. Tanpa upaya pembangunan berbasis iptek, Jawa Barat diprediksi

akan mengalami keterpurukan di berbagai sektor. Beberapa tantangan besar

dihadapi Jawa Barat menjelang tahun 2025, yaitu bagaimana menciptakan

masyarakat berbasis ilmu pengetahuan, masyarakat berkedaulatan pangan, serta

mengantisipasi pertumbuhan penduduk yang pesat. Tanpa skenario pembangunan

yang mengedepankan iptek, maka akan sulit bagi pemerintah daerah untuk memenyhi

kebutuhan seluruh warganya secara memadai.

Pendekatan perencanaan pembangunan saat ini sudah saatnya mengedepankan

teknokratik dan akademis, selain pendekatan partisipatif stakeholder. Oleh karena itu,

perencanaan pembangunan berbasis Iptek menjadi sangat penting dalam akeselrasi

pembangunan.

2. Optimalisasi pemanfaatan Hasil Penelitian oleh dunia usaha dan masyarakat

Kebutuhan akan lembaga Litbang IPTEK adalah sejalan dengan konstruksi

pembangunan Jawa Barat yang dirancang berbasis Iptek. Keberadaan BP2D,

diharapkan menghasilkan berbagai kegiatan yang dapat digunakan untuk mendukung

kebutuhan-kebutuhan OPD Provinsi Jawa Baratdalam menyusun perencanaan

pembangunan daerah.Kegiatan Litbang harus mampu memberikan solusi yang tepat

dan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan

Pemerintah. Menurut Hakim (2014), pentingnya keberadaan Litbang dilihat dari setiap

pertimbangan pemerintah yang harus didukung oleh scientific yang kuat. Tugas-tugas

pemerintahan tidak bisa dihindari dari pertimbangan-pertimbangan ilmiah yang

diambil.

Optimalisasi pemanfaatan hasil-hasil Litbang dalam penyiapan kebijakan adalah

agar: a) kualitas kebijakan dalam perencanaan pembangunan daerah dapat lebih

ditingkatkan melalui rekomendasi yang diangkat dari hasil Litbang; b) hasil Litbang

dapat memperkuat landasan proses pengambilan kebijakan strategis di lingkungan

Page 57: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 48

pemerintahan; dan c) melalui kegiatan Litbang, pelaksanaan otonomi daerah berikut

kewenangan yang ada dapat diwujudkan ke dalam suatu strategi dan arahan

kebijakan yang mampu memicu daerah agar lebih mandiri.

3. Sinkronisasi penelitian dengan kebutuhan pembangunan Jawa Barat

Peran strategis yang diharapkan dari keberadaan institusi Litbangpada era otonomi

daerah, juga terkait dengan perannya dalam pembangunan Iptek di daerah adalah

sebagai institusi Pemerintah Daerah yang melaksanakan, mengkoordinasikan, dan

memfasilitasi seluruh kegiatan Litbang. Koordinasi dan fislitasi tersebut diperlukan

dalam rangka sinkronisasi, sinergi, efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan kegiatan

Litang di daerah. Dalam perspektif Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang

Sistem Nasional Penelitian Pengembangan dan Penerapan Iptek., disebutkan bahwa

peran dan fungsi institusi Litbang di Daerah diperlukan dalam penumbuhkembangan

motivasi, pemberi stimulasi dan fasilitas, serta penciptaan iklim yang kondusif bagi

pertumbuhan, serta sinergi unsur kelembagaan, sumberdaya, dan jaringan Iptek d i

wilayah pemerintahannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Nasional

Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek.

4. Keterbatasan SDM Peneliti

Lemahnya peran lembaga Litbang di daerah disebabkan oleh beberapa faktor

diantaranya adalah terbatasnya sumber daya manusia (SDM) fungsional

peneliti/perekayasa pada lembaga Litbang daerah. SDM peneliti kedudukannya

sangat penting untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penelitian, pengembangan,

dan penerapan Iptek di daerah. SDM peneliti yang berkualitas dan profesional

merupakan salah satu faktor penentu dalam usaha peningkatan kapabilitas sebuah

Lembaga Litbang Daerah.

5. Penguatan Kemitraan/Jejaring penelitian dan penerapan Iptek

Keterbatasan SDM peneliti/perekayasa BP2D akan diatasi dengan mengembangkan

Kemitraan/Jejaring penelitian dan penerapan Iptek. Sumber daya Iptek seperti

lembaga Litbang kementerian dan perguruan tinggi negeri maupun swasta cukup

banyak terdapat di Jawa Barat. Keberadaannya dapat dijadikan sebagai mitra

dalam penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek dan peningkatan kapabilitas

BP2D.

BP2D merupakan salah satu OPD dalam lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat

yang keberadaannya tidak dapat dilepaskan dari OPD lain. Hubungan kerja antara

Page 58: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 49

BP2D dengan OPD lain ditunjukkan pada proses awal lahirnya kegiatan penelitian dan

pada tahap pelaksanaan penelitian dan pengembangan yang harus berkoordinasi

dengan Dinas Teknis yang memiliki kewenangan dalam melaksanakaan program dan

kegiatan sektoral.

Selain dengan lembaga Litbang kementerian dan perguruan tinggi negeri maupun

swasta, penguatan Kemitraan/Jejaring penelitian dan penerapan Iptekjuga dilakukan

dengan institusi/lembaga Litbang di Kabupaten/Kota. Hal tersebut perlu dilakukan

mengingat: 1) hasil penelitian dan pengembangan belum sepenuhnya dijadikan

sebagai dasar pengambilan kebijakan pembangunan daerah, 2) belum

terkoordinasinya dengan baik pelaksanaan program dan kegiatan Penelitian dan

Pengembangan dengan Kabupaten/Kota, dan 3) masih rendahnya implementasi

inovasi Iptek bagi pembangunan di daerah.

6. Kabupaten/Kota umumnya belum memiliki lembaga litbang daerah

Masih banyaknya Kabupaten/Kota yang belum memiliki lembaga litbang

daerahpadahal lembaga Litbang daerah memiliki peran sentral dalam menggerakan

penguatan inovasi daerah. Dalam konteks system inovasi, setiap lembaga

pengembangan Iptek mempunyai 3 (tiga) kapasitas, yakni: 1) kapasitas dalam

mengakses informasi tentang realita kebutuhan teknologi, potensi sumber daya yang

dapat dikelola atau diakses, teknologi yang telah tersedia, perkembanga mutakhir

ilmu pengetahuan, keberadaan pakar luar-lembaga yang potensial untuk

berkolaborasi, dan sumber pembiayaan kegiatan riset (sourcing capacity); 2) kapasitas

dalam mempublikasikan hasil-hasil risetnya, mendifusikan paket teknologi yang

dihasilkan, dan memberikan landasan akademik untuk perumusan kebijakan public

(disseminating capacity); dan 3) kapasitas intinya dalam pelaksanaan riset dan

pengembangan teknologi secara produktif, bermutu, dan relevan, serta sepadan

dengan kapasitas adopsicalon pengguna potensialnya (R&D capacity) (Lakitan, 2011).

Sedangkan menurut Permendagri No 20 Tahun2011, kelitbangan memiliki dua fungsi,

yaitu fungsi utama dan fungsi pendukung. Fungsiutama terbagi lagi dalam beberapa

hal yaitufungsi untuk penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan,

perekayasaan dan pengoperasian. Sementara untuk fungsi pendukung, terdiri dari

empat pokok utama yaitu untukpeningkatan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan,

Sumber Daya Manusia (SDM) dansumber daya organisasi lainnya. Kedua fungsi besar

Page 59: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 50

diatas (utamadan pendukung) beserta turunannya tersebut bermuara pada satu tujuan

yaitu sebagai pegangan untuk perumusan kebijakan, regulasi dan inovasi daerah.

Permendagri No. 20 Tahun 2011 telah mengalami perkembangan yaitu dengan

ditetapkannya Peraturan Bersama Menristek dan Mendagri No 3 Tahun 2012 dan No

36 Tahun 2012 tentang penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa), menurut peraturan

bersama ini tugas dan fungsi lembaga kelitbangan antara lain berperan sebagai

formulasi kebijakan dan regulasi, evaluasi kebijakan dan regulasi serta menetapkan

alat ukur dalam menilai kebijakan dan regulasi yang memiliki dampak terhadap

masyarakat.

7. Pendanaan untuk penelitian dan penerapan Iptek belum menjadi prioritas

Dalam melakukan kegiatan-kegiatannya, sebagian besar lembaga Litbang

memperoleh porsi anggaran yang sangat terbatas, sehingga eksistensi unit kerja

Litbang pemerintahan daerah cenderung rendah. Tidak hanya di daerah, d ukungan

anggaran terhadap Litbang secara keseluruhan saat ini dirasakan masihkurang.Bila

dibandingkan dengan negara-negara tetangga, dana Pemerintah untuk bidang

Litbang di Indonesia sekarang ini hanya 0,025% dari Gross Domestic Product (GDP)

setiap tahun. Jumlah ini jauh lebih kecil bila dibandingkandengan Jepang dengan dana

litbang mencapai 2,5% dari GDP, maupundi Malaysia sebesar 2,5% dari GDP.

Minimnya anggaran yang diberikanpemerintah kepada institusi Litbang

menjadikannya sulit berkembang.

Page 60: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Periode 2013 -2018

Pembangunan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013-2018 telah

menempatkannya pada peringkat keenam yang memiliki daya saing kuat dalam skala

nasional Republik Indonesia. Beberapa capaian Provinsi Jawa Barat menjelang akhir tahun

2016 tampak pada Tabel IV.1.

Tabel IV. 1 Kondisi Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2016

CAPAIAN TANTANGAN

1. Pertumbuhan ekonomi cukup

tinggi

2. Kemiskinan menurun,

ketimpangan pendapatan

meningkat

3. Tingkat pengangguran

menurun

Sektor nontradable (perdagangan dan jasa)

tumbuh lebih cepat

Tingkat investasi relatif rendah sehingga perlu

ditingkatkan terutama pada sektor tradable

(pertanian dan industri)

Ketimpangan pendapatan cenderung meningkat

Disparitas kemiskinan kota-desa masih tinggi

Kualitas SDM Rendah

Jumlah Setengah Penganggur dan pekerja

informal masih tinggi

4. IPM meningkat Disparitas IPM antar kab/kota tinggi

5. Daya saing kuat Kondisi infrastruktur, kesehatan masyarakat dan

pendidikan perlu ditingkatkan

Berdasarkan kondisi pembangunan Provinsi Jawa Barat yang telah dicapai

selama tahun 2008-2016, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan kebijakan

operasional untuk perencanaan pembangunan periode tahun 2013-2018 (Gambar IV.1).

Page 61: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 52

Gambar IV. 1 Kebijakan Operasional untuk Kelanjutan Pembangunan Jawa Barat

Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Barat, 2013

Berdasarkan lima kebijakan pada Gambar IV.1 maka visi pembangunan Provinsi

Jawa Barat untuk tahun 2013-2018 adalah:

“Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua”.

Penjabaran makna dari visi Provinsi Jawa Barat tersebut adalah:

Maju berarti:

1. Terciptanya masyarakat yang produktif, berdaya saing, dan mandiri.

2. Melahirkan SDM yang terdidik, terampil, inovatif dan berdaya saing tinggi melalui

kolaborasi dengan institusi pendidikan-penelitian.

3. Perwujudan tata kelola pemerintahan sebagai provinsi modern yang bermutu,

akuntabel, handal, efektif, serta efisien.

4. Tatanan sosial masyarakat yang toleran, rasional, bijak, dan adaptif terhadap

dinamika perubahan. Namun, tetap berpegang pada nilai budaya serta kearifan

lokal.

Page 62: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 53

5. Berdaulat secara pangan, ketahanan ekonomi, dan sosial.

Sejahtera berarti:

1. Kemajuan seluruh elemen yang ada di masyarakat baik masyarakat wilayah maupun

pelaku usaha.

2. Berbasis pada ketahanan keluarga sebagai dasar pengokohan sosial masyarakat.

3. Merupakan perpaduan antara kesejahteraan lahiriah/materil dengan kesejahteraan

bathiniah/jiwa.

4. Memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya serta membangun kepercayaan

diri kolektif.

Untuk Semua berarti:

1. Hasil pembangunan dirasakan oleh seluruh lapisan, elemen, dan komponen

masyarakat Jawa Barat.

2. Hasil pembangunan yang berkeadilan dan tersebar di kabupaten/ kota, kecamatan,

dan desa/ kelurahan sebagai satu kesatuan Jawa Barat.

3. Keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun

evaluasi pembangunan serta berperan aktif dalam pergaulan dunia.

4. Keterbukaan informasi pembangunan dan terwujudnya jejaring komunikasi bagi

seluruh institusi dan masyarakat.

Agar visi dapat diwujudkan serta dapat mendorong efektivitas dan efisiensi

pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, dirumuskan misi Provinsi Jawa Barat (Gambar

IV.2).

Page 63: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 54

Gambar IV. 2 Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013-2018

Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah sebagai OPD Penunjang pengemban misi Pemprov Jawa Barat, berkaitan

langsung dengan Misi 1; Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing,

yang memiliki indikator kinerja daerah “Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan HAKI”, serta

Misi ketiga yaitu Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan

Perluasan Partisipasi Publik dengan mendukung pencapaian indikator kinerja utama

daerah “Indikator daya saing daerah”. Selain itu, BP2D merupakan OPD Pendukung dan

Penjaminan Mutu untuk seluruh Misi Pembangunan Provinsi Jawa Barat terutama dalam

rangka meningkatkan pelayanan aspek kesejahteraan daerah dan aspek pelayanan umum

daerah.

Terdapat 4 sasaran pada misi kesatu, yaitu:

1. Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang unggul terjangkau dan

merata

2. Meningkatnya aksesibilitas kualitas layanan kesehatan Masyarakat yang terjangkau

dan merata;

3. Meningkatnya daya saing sumber daya manusia, kelembagaan, serta berbudaya

Iptek

Page 64: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 55

4. Meningkatnya kualitas ketahanan keluarga

Dalam sasaran misi kesatu tersebut terdapat satu indikator pembangunan yang

menjadi tanggung jawab Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa

Barat yaitu Jumlah Karya Iptek yang didaftarkan HAKI dalam sasaran poin ketiga

Meningkatnya daya saing sumber daya manusia, kelembagaan, serta berbudaya Iptek

Terdapat 4 (empat) sasaran pada misi ketiga, yaitu:

1. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintahan serta perluasan

publik;

2. Meningkatnya profesionalisme aparatur;

3. Meningkatnya tata kelola pemerintahan berbasis IPTEK

4. Meningkatnya stabilitas tribumtranmas, kesadaran politik dan hukum

Dalam sasaran misi ketiga tersebut terdapat satu indikator pembangunan yang menjadi

tanggung jawab Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

yaitu Indeks Daya Saing Provinsi dalam sasaran poin kesatu Meningkatnya kualitas dan

akuntabilitas layanan pemerintahan serta perluasan publik.

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat dibentuk

pada tahun 2014 dengan nama BP3IPTEK dengan maksud untuk menjawab tantangan

pembangunan yang tercatat pada tahun 2014 yaitu di antaranya :

1. Adanya ketimpangan yang cukup besar pada LPE antar kabupaten/kota di Jawa

Barat.

2. Proporsi angka kemiskinan dan pengangguran walaupun ada kecenderungan

menurun tetapi pada beberapa tahun kedepan diperkirakan masih relatif besar,

sehingga program pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja harus

masih menjadi prioritas

3. Target Indeks daya beli masyarakat Jawa Barat tahun 2014 diproyeksikan

sebesar 65,39 – 65,49 dengan PPP sebesar Rp 642,96 – 643,37 Ribu Rupiah,

perlu adanya upaya-upaya yang kongkrit untuk mencapai target tersebut. Dengan

tantangan perubahan iklim dan out break hama penyakit, dikawatirkan produksi

Page 65: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 56

4. Kelangkaan energi pada beberapa tahun mendatang diperkirakan akan semakin terasa,

sehingga untuk antisipasinya perlu ada upaya peningkatan eksplorasi dan

pengembangan sumber energi alternatif.

5. Terjadi penurunan daya saing beberapa produk an dalan Jawa Barat di pasar Global

seperti tekstil dan lain-lain, perlu ada upaya-upaya peningkatan daya saing produk

Jawa Barat.

6. Di bidang teknologi, peran Perguruan Tinggi dan lembaga Penelitian dan Pengembangan

dalam pemacuan inovasi untuk pembangunan masih relatif rendah, sehingga perlu

adanya upaya peningkatan peran Perguruan Tinggi dan lembaga Penelitian dan

Pengembangan dalam pemacuan inovasi untuk pembangunan Jawa Barat .

pangan Jawa Barat akan mengalami penurunan pada beberapa tahun ke depan.

Perlu adanya upaya peningkatan produksi pangan melalui perbaikan sistem

perbenihan, intensifikasi, proteksi, pengolahan hasil, fasilitasi sarana produksi.

7. Tuntutan upah minimum kerja semakin mencuat di beberapa daerah industri

Dari uraian tantangan pembangunan di atas, diharapkan peran dan kontribusi

dari BP2D dalam pembangunan jawa barat adalah dalam rangka menjawab tantangan

pembangunan terutama pada poin ke -4, ke-5 dan ke-6.

Untuk pencapaian pembangunan dilakukan melalui strategi Common Goals dan Non

Common Goals. Untuk pencapaian Common Goals membutuhkan sinergitas lintas bidang

dan OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, antar tingkatan pemerintahan

baik pusat, kabupaten/kota maupun desa/kelurahan dan antar pelaku pembangunan baik

pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat, serta perwilayahan pembangunan. Ciri

utama dari sinergitas tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tingginya komitmen kebersamaan lintas OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi

2. Perencanaan program/kegiatan terpilih dibuat secara bersama-sama seluruh OPD

yang terlibat berdasarkan prinsip SMART PLANNING dan bersifat akselerasi

pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.

3. Program dan kegiatan terpilih dilaksanakan berdasarkan prinsip SHEWHART CYCLE

(Plan, Do, Check, Action).

4. Pelibatan secara aktif lintas OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, OPD

dilingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah pusat serta segenap pelaku

Page 66: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 57

pembanguan lain termasuk masyarakat sebagai mitra strategis sejak tahap

perencanaan hingga pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

Program/kegiatan yang disinergikan melalui Common Goals merupakan bagian dari

upaya pencapaian Visi dan Misi Jawa Barat 2013-2018. Common Goals merupakan

rencana kerja prioritas pembangunan yang dikelompokkan dalam 10 (sepuluh) Common

Goals dapat dilihat dalam Gambar IV.3 berikut.

Gambar IV. 3 Common Goals Pembangunan Jawa Barat Tahun 2013-2018

Berdasarkan Program Prioritas Pembangunan atau yang lebih dikenal C ommon

Goals, Sasaran Strategis BP2D Provinsi Jawa Barat terletak pada CG 1, CG 3, CG 5 serta

CG 10 dengan perincian sebagai berikut :

CG 1 : Peningkatan kualitas dan aksesbilitas pendidikan serta kepemudaan,

Sasaran ke-4 : Peningkatan relevansi dan kualitas perguruan tinggi

Program Terkait : Program Penelitian, Studi dan Survey/Program Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan IPTEK, dengan Sasaran Program yaitu Meningkatnya

Page 67: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 58

pemanfaatan penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek sesuai kebutuhan

masyarakat Jawa Barat

Indikator Kinerja Utama:

(1) Prosentase hasil riset dan IPTEK yang diterapkan

(2) Prosentase hasil penelitian yang digunakan dalam perencanaan

CG 3 : Peningkatan daya beli masyarakat

Sasaran ke-4 : Pengembangan agribisnis, forest bisnis, marine bisnis, agroindustri, dan

industri manufaktur

Program terkait : Program Penelitian, Studi dan Survey/Program Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan IPTEK serta Program Peningkatan Produksi

Pertanian/Perkebunan, dengan Sasaran Program yaitu Terselenggaranya sistem

inovasi daerah bagi pembangunan dan kemajuan masyarakat Jawa Barat

Indikator Kinerja Utama:

1) Prosentase Inovasi yang sudah terbentuk menjadi Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

2) Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan HAKI Tingkat Provinsi Jawa Barat

3) Jumlah paket teknologi yang diterapkan di masyarakat

CG 5 : Peningkatan kinerja aparatur dan tata kelola pemerintah yang melibatkan

komunitas

Sasaran ke-4 : Kerjasama pembangunan antar wilayah dan antar wilayah

perbatasan

Program terkait :

Program Kerjasama Pembangunan, dengan Sasaran Program yaitu

Terwujudnya jaringan kerjasama penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek

Indikator Kinerja Utama:

Prosentase Kerja sama Penelitian Pengembangan dan Penerapan IPTEK yang

diimplementasikan

Sasaran ke-5 : peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas

pembangunan

Program terkait :

Page 68: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 59

Program Penelitian, Studi dan Survey/Program Penelitian, Pengembangan dan

Penerapan IPTEK, dengan Sasaran Program yaitu Meningkatnya Kajian dan Analisis

untuk Kebijakan Pembangunan Jawa Barat

Indikator Kinerja Utama:

1) Prosentase hasil riset dan IPTEK yang diterapkan

2) Prosentase hasil penelitian yang digunakan dalam perencanaan.

CG 10 : Pengembangan budaya lokal dan destinasi wisata

Sasaran ke-3 : Pengembangan destinasi wisata, dengan fokus ekowisata, wisata

budaya dan heritage serta wisata IPTEK yang terintegrasi dalam rangka destinasi

wisata jawa-bali

Program terkait : Program Penelitian, Studi dan Survey/Program Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan IPTEK, dengan Sasaran Program yaitu

Meningkatnya pemanfaatan riset dan IPTEK dalam pengembangan ekonomi,

budaya, sosial dan pariwisata.

Indikator Kinerja Utama:

1) Prosentase hasil riset dan IPTEK yang diterapkan

2) Jumlah paket teknologi yang diterapkan di masyarakat

Selain itu beberapa kegiatan masuk dalam Program Non Common Goals. Program

Non-Common Goals adalah merupakan rencana kerja penunjang yang dikategorikan

bukan merupakan kegiatan prioritas pembangunan yang diarahkan untuk kegiatan -

kegiatan yang mendukung operasional dan peningkatan kinerja sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi BP2D.

Page 69: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 60

4.2 Visi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Guna mendukung tercapainya Visi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat 2013-

2018, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah menetapkan visi dalam pelaksanaan

tugas pokok dan fungsinya sebagai berikut:

“MENJADI LEMBAGA TERKEMUKA DALAM PENELITIAN KREATIF DAN

PENERAPAN IPTEK UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT”

Penjelasan:

Lembaga Terkemuka: a. Lembaga dengan Sumber Daya yang kuat

b. Lembaga terdepan, leader, koordinator atas

seluruh pelaku Iptek (PT dan Lemlitbang) di Jabar

Penelitian Kreatif dan Penerapan

Iptek:

a. Penelitian yang dibutuhkan masyarakat Jabar

b. Hilirisasi Iptek

c. Peningkatan TRL

d. Mendorong terbentuknya STP/ TP

Percepatan Pembangunan: a. Pembangunan tercapai tepat sasaran, sesuai

target

b. Motor pembangunan menuju Jabar yang maju

4.3 Misi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Sesuai dengan kondisi dan tantangan peningkatan kualitas dan kinerja bidang

kelitbangan di daerah Jawa Barat serta selaras dengan tugas pokok dan fungsi, dalam

mencapai visi yang telah ditetapkan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Provinsi Jawa Barat menetapkan tiga misi sebagai berikut:

1) Mewujudkan kebijakan pembangunan berbasis kajian dan analisis.

2) Meningkatkan pemanfaatan penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek

sesuai kebutuhan masyarakat Jawa Barat.

3) Menguatkan sistem inovasi daerah

Page 70: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 61

4) Menguatkan sistem monitoring dan evaluasi penelitian, pengembangan dan

penerapan IPTEK

5) Mengembangkan pusat agribisnis berbasis IPTEK

6) Meningkatkan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya

4.4 Tujuan dan Sasaran

Tujuan pembangunan penelitian dan pengembangan yang tertuang dalam enam

misi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dijabarkan dalam sasaran rencana

strategis. Sasaran ini merupakan prioritas kerja yang akan dicapai pada jangka

menengah ke depan. Penjabaran tujuan dan sasaran jangka menengah Badan Penelitian

dan Pengembangan Daerah tahun 2014-2018 dapat dilihat pada Tabel IV.2.

Tabel IV. 2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014-2018

NO. TUJUAN SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

TARGET

2016 2017 2018

[1]

[2]

[3]

[4]

Target

[5]

Realisasi

[6]

[7]

[8]

Misi I Mewujudkan kebijakan pembangunan berbasis kajian dan analisis.

1 Meningkatkan kualitas

perencanaan dan

Meningkatnya

Kajian dan analisis

Prosentase

Rekomendasi

80% 77% 83% 85%

kebijakan pembangunan

berbasis kajian dan

untuk kebijakan

pembangunan

Kebijakan Daerah

yang

analisis Jawa Barat ditindaklanjuti Misi II Meningkatkan pemanfaatan penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek sesuai kebutuhan masyarakat

Jawa Barat.

2 Meningkatkan hasil-hasil

penelitian,pengembangan

Meningkatnya

hasil penelitian,

Prosentase hasil

riset dan IPTEK

20% 40% 50% 60%

dan penerapan Iptek pengembangan, yang diterapkan sebagai solusi dan penerapan Prosentase hasil 25% 67% 70% 80%

permasalahan pembangunan Jawa

IPTEK yang dibutuhkan

penelitian yang

digunakan dalam

Barat masyarakat Jawa perencanaan Barat

Misi III Menguatkan sistem inovasi daerah

3 Mengembangkan inovasi Meningkatnya Prosentase Inovasi 20% 50% 55% 60%

dan daya saing daerah inovasi daerah yang sudah bagi kemajuan bagi kemajuan terbentuk menjadi masyarakat Jawa Barat masyarakat Jawa Sistem Inovasi Barat Daerah (SIDa) Jumlah Karya 25 42 karya 50 55

IPTEK yang karya IPTEK karya karya

didaftarkan HAKI IPTEK IPTEK IPTEK

Tingkat Provinsi

Page 71: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 62

NO. TUJUAN SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

TARGET

2016 2017 2018

Target Realisasi

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]

Jawa Barat

Misi IV Menguatkan sistem monitoring dan evaluasi penelitian, pengembangan dan penerapan IPTEK

4 Meningkatkan sistem

monitoring dan evaluasi

untuk penguatan jejaring

dan kualitas penelitian,

pengembangan dan

penerapan IPTEK

Meningkatnya

Implementasi

Kerja sama

Penelitian

Pengembangan

dan Penerapan

IPTEK

Prosentase Kerja

sama Penelitian

Pengembangan

dan Penerapan

IPTEK yang

diimplementasikan

90% 100% 100% 100%

Misi V Mengembangkan pusat agribisnis berbasis IPTEK

5 Meningkatkan nilai

tambah produk agribisnis

Berkembangannya

pusat agribisnis

berbasis IPTEK

Jumlah paket

teknologi yang

diterapkan di

masyarakat

- - 2

paket

3

paket

4.5 Strategi dan Kebijakan

Untuk menyusun strategi dan kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

dilaksanakan dengan Analisis Logical Frame Work dan pohon kinerja sebagai berikut:

1) Analisis Logical Frame Work, dilaksanakan melalui Focus Group Disscusion Internal

bersama Bidang-Bidang di Lingkungan BP2D;

2) Analisis Cascade down dan Pohon Kinerja

Kerangka analisis Analisis Logical Frame Work, menganalisis untuk menghasilkan indikator

kinerja BP2D Provinsi Jawa Barat yang dipadukan dengan Pohon Kinerja yang merujuk

kepada karakteristik lembaga penelitian dan pengembangan daerah sebagai penjabaran

dari visi dan misi BP2D. Hasil dari analisis tersebut menghasilkan (1) Strategi; (2)

Page 72: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 63

Kebijakan; dan Indikator yang harus dicapai oleh BP2D sebagai OPD Bidang Litbang yang

meliputi Indikator untuk eselon II, III dan IV, seperti dibahas pada Bab Selanjutnya.

Gambar IV. 4 Kerangka Analisis Pohon Kinerja BP2D mengacu pada Misi Kesatu RPJMD

Gambar IV. 5 Kerangka Analisis Pohon Kinerja BP2D mengacu pada Misi Ketiga RPJMD

Page 73: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 64

Strategi dan kebijakan pembangunan merupakan penjabaran tujuan dan sasaran jangka

menengah Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah . Strategi dan kebijakan

pembangunan menjadi pedoman dalam menyusun dan melaksanakan program selama

periode tahun 2014-2018 (Tabel IV.3).

Tabel IV. 3 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Tahun 2014-2018

Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Visi BP2D, Misi I : Meningkatkan Meningkatnya Menyelenggarakan Penyediaan adalah: Mewujudkan kualitas perencanaan Kajian dan kajian dan analisis kajian dan

“Menjadi kebijakan dan kebijakan Analisis untuk kebijakan Iptek analisis kebijakan

Lembaga pembangunan pembangunan Kebijakan didasarkan pada Iptek didasarkan

Terkemuka berbasis kajian berbasis kajian dan Pembangunan isu-isu yang pada isu-isu yang

dalam dan analisis. analisis Jawa Barat membutuhkan solusi membutuhkan

Penelitian yang responsif dan solusi yang

Kreatif dan antisipatif. responsif dan

Penerapan antisipatif.

Iptek untuk Misi II : Meningkatkan hasil- Meningkatnya Menyelenggarakan Penyediaan Percepatan Meningkatkan hasil hasil penelitian, penelitian, Pembangunan pemanfaatan penelitian,pengemba Penelitian, pengembangan dan pengembangan

Jawa Barat. penelitian, ngan dan penerapan Pengembanga penerapan iptek dan penerapan

pengembangan Iptek sebagai solusi n, dan tepat guna iptek tepat guna

dan penerapan permasalahan Penerapan Menyebarluaskan Penyebarluasan

Iptek sesuai pembangunan Jawa IPTEK yang hasil penelitian, penelitian,

kebutuhan Barat dibutuhkan pengembangan dan pengembangan

masyarakat masyarakat penerapan iptek dan penerapan

Jawa Barat. Jawa Barat tepat guna iptek tepat guna

Misi III : Mengembangkan Meningkatnya Menyelenggarakan Penyelenggaraan Menguatkan inovasi dan daya Inovasi Daerah sistem inovasi sistem inovasi

sistem inovasi saing daerah bagi bagi daerah bagi daerah bagi

daerah kemajuan masyarakat Kemajuan pembangunan dan pembangunan

Jawa Barat Masyarakat kemajuan dan kemajuan

Jawa Barat masyarakat Jawa masyarakat

Barat Jawa Barat

Misi IV: Meningkatkan sistem Meningkatnya Menyelenggarakan Melaksanakan Menguatkan monitoring dan Kualitas dan monitoring dan monitoring dan

sistem evaluasi untuk Implementasi evaluasi serta kerja evaluasi serta

monitoring dan penguatan jejaring Kerja sama sama penelitian, kerja sama

evaluasi dan kualitas Penelitian pengembangan dan Penelitian,

penelitian, penelitian, Pengembanga penerapan IPTEK Pengembangan

pengembangan pengembangan dan n dan dan Penerapan

dan penerapan penerapan IPTEK Penerapan IPTEK

IPTEK IPTEK Misi V : Meningkatkan nilai Berkembangny Memfasilitasi dan Mengembangkan Mengembangka tambah produk a pusat mengembangkan penerapan hasil-

n pusat agribisnis agribisnis penelitian agribisnis hasil penelitian

agribisnis berbasis IPTEK berbasis IPTEK agribisnis

berbasis IPTEK berbasis IPTEK

Page 74: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 65

Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Misi VI :

Meningkatkan

kapasitas

kelembagaan,

ketatalaksanaan

, dan sumber

daya

Meningkatkan

profesionalisme,

kinerja dan

akuntabilitas

kelembagaan BP2D

Meningkatnya

kualitas dan

kompetensi

sumber daya

aparatur,

perencanaan,

pengelolaan

asset dan

keuangan

Memfasilitasi

peningkatan

kualitas dan

kompetensi sumber

daya aparatur,

perencanaan,

pengelolaan asset

dan keuangan

Melaksanakan

peningkatan

kualitas dan

kompetensi

sumber daya

aparatur,

perencanaan,

pengelolaan

asset dan

keuangan

Page 75: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 66

BAB V

INDIKASI PROGRAM RENSTRA

Pada Bab IV telah dijelaskan strategi dan kebijakan maupun program -program

yang akan dilaksanakan serta sasaran yang akan dicapai untuk mewujudkan misi Badan

Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat yang telah ditetapkan.

Selanjutnya pada bagian ini akan diuraikan lebih rinci mengenai indikator atau target

pencapaian dari masing-masing sasaran setiap tahunnya.

Dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran dari program

pembangunan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat, fokus

program pembangunan hingga tahun 2018 adalah:

1. Penyiapan dan penguatan pranata yang meliputi aspek regulasi, data dan informasi,

kelembagaan, SDM (aparatur dan masyarakat), serta pembiayaan.

2. Peningkatan kinerja Badan terutama dalam rangka mendukung pencapaian indikator

kinerja daerah yaitu indeks daya saing provinsi dan jumlah karya iptek yang

didaftarkan HAKI.

Akibat perubahan SOTK pada awal tahun 2017, program yang terkait dengan

bidang kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat pun

berubah. Terdapat Program baru yang merupakan urusan wajib menjadi tanggung jawab

BP2D yaitu Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan. Selain itu, Program

Penelitian, Studi dan Survei berubah nomenklatur menjadi Program Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan IPTEK.

Dalam koridor fungsi kelitbangan, BP2D telah menetapkan Kriteria Penelitian

yang menjadi domain BP2D, yaitu :

o Penelitian yang strategis, mempunyai daya ungkit besar terutama

mendongkrak ekonomi dan menyentuh hajat masyarakat luas

o Kegiatan penelitian lebih lanjut atau bersifat “terobosan”yang belum

pernah dilakukan oleh OPD lain

o Penelitian di kawasan Techno Park atau yang berpotensi menjadi Techno

Park

Page 76: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 67

Dalam rencana strategis Badan telah ditetapkan Program Strategis yang selaras

dengan pencapaian kinerja BP2D sebagai Lembaga yang berfungsi Kelitbangan di Jawa

Barat, program tersebut di antaranya:

1. Program Kerjasama Pembangunan

2. Program Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah

3. Program Penelitian, Studi dan Survei

4. Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK

5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

6.

7.

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa dan Pemanfaatan

Teknologi Informasi

Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur

8. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

9. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

10

11

. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasrana Aparatur

. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan

Keuangan

12. Program Pengembangan Kompetensi Aparatur

13. Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah

14. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah

Dalam pelaksanaan program dan kegiatannya BP2D Provinsi Jawa Barat

menjabarkan kedalam 3 (tiga) klasifikasi prioritas kegiatan yaitu : 1) Basic Office, 2) Basic

Activity, dan 3) Transformasi.

Basic Office merupakan kegiatan-kegiatan yang diperuntukan untuk pemenuhan

kebutuhan pelayanan dasar organisasi dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan

aparatur, sarana prasarana, penyelenggaraan pembiayaan operasional kantor untuk

mendukung tugas pokok dan fungsi BP2D.

Basic Activity merupakan kegiatan-kegiatan yang aktivitasnya perlu dilakukan

untuk mendukung terhadap capaian indicator kinerja utama BP2D, yang apabila tidak

dilakukan akan mempengaruhi terhadap capaian kinerja yang telah direncanakan.

Page 77: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 68

Transformasi merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai salah satu

upaya percepatan pencapaian visi dan misi BP2D Provinsi Jawa Barat.

Adapun rincian dari 3 (tiga) kelompok kegiatan utama, adalah sebagai berikut:

Tabel V. 1 Klasifikasi Prioritas Kegiatan BP2D Provinsi Jawa Barat

KEGIATAN

Ba

sic

Off

ice

1. Gaji dan Tunjangan

2. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran BP2D dan UPTB Balai Agro Teknologi Provinsi

Jawa Barat

3. Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Aparatur

4. Peningkatan Kesejahteraan Aparatur BP2D Provinsi Jawa Barat

5. Peningkatan dan Pengadaan Sarana Prasarana Aparatur Kantoe BP2D serta UPTB Balai

Agro Teknologi Provinsi Jawa Barat

6. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran BP2D dan UPTB Balai Agro Teknologi

Provinsi Jawa Barat

7. Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Internal

8. Pengelolaan Sistem, Pengelolaan Data dan Web BP2D

9. Penyusunan Perencanaan Tahunan BP2D

10. Pengelolaan Keuangan BP2D

Ba

sic

Act

ivity

1. Penellitian Mandiri untuk Mendukung Kebijakan Pembangunan Jawa Barat

2. Peningkatan Kualitas Penelitian BP2D

3. Fasilitasi HAKI Tingkat Provinsi Jawa Barat

4. FGD untuk Solusi Permasalahan Jawa Barat Berbasi Iptek

5. Operasionalisasi Dewan Riset Daerah dalam Mendukung Arah dan Kebijakan Riset

6. Inventarisasi dan Rekomendasi IPTEK melalui Tim Advisori

7. Penyebarluasan Hasil-Hasil Penelitian dan Peragaan Iptek

8. Analisis Berbasis Iptek untuk Kebijakan Pembangunan Jawa Barat

9. Pengembangan Inovasi Daerah, Budaya Riset dan Intermediasi Teknologi

10. Pengembangan Kemitraan Dan Kolaborasi Riset untuk Pembangunan Jawa Barat

11. Penyusunan DED Gedung BP2D dan Analisis Perencanaan Pembangunan Gedung BP2D

12. Pembangunan Gedung BP2D

Tra

nsfo

rma

si

1. Penelitian Terapan untuk Solusi Permasalahan Jawa Barat Berbasis Tematik Sektoraal dan

Kewilayahan

2. Kerjasama Pelaksanaan Program Riset Kreatif untuk Pembangunan Jawa Barat dengan

Perguruan Tinggi dan Lembaga Riset Terkemuka

3. Kompetisi Riset Kreatif Untuk Percepatan Pembangunan Jawa Barat

4. Kajian Komprehensif Kegiatan Monumental Jawa Barat

Kelompok sasaran dari pelaksanaan pro gram dan kegiatan BP2D Provinsi Jawa Barat

adalah para pemangku kebijakan, peneliti, OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat, OPD

yang membidangi Kelitbangan Lingkup Pem Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daeraherintah Kabupate n/Kota di Jawa Barat, perguruan tinggi negeri dan

Page 78: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 69

perguruan tinggi swasta di Jawa Barat, Aparatur Sipil Negara BP2D Provinsi Jawa Barat, swasta,

dan masyarakat.

Adapun rencana program dan kegiatan dari setiap unit kerja di Badan Penelitian

dan Pengembangan Daerah Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel V.2.

Page 79: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 70

Tabel V. 2 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA

Program/Kegiatan I NDI KATOR KI NERJA PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGI ATAN (OUTPUT)

TARGET KI NERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)

2017 2018

Target Biaya Target Biaya

UNI T KERJA OPD

LOKASI

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]

Misi I Mewujudkan kebijakan pembangunan berbasis kajian dan analisis.

1 Meningkatkan kualitas perencanaan dan kebijakan pembangunan berbasis kajian dan analisis

Meningkatnya Kajian dan analisis untuk kebijakan pembangunan Jawa Barat

Prosentase Rekomendasi Kebijakan Daerah yang ditindaklanjuti

Program Penelitian, Studi dan Survei/Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan I PTEK Implementasi Kebijakan dan Strategi Daerah (JAKSTRADA) Riset Jawa Barat

Tersusunnya Kajian Jakstrada Riset di Jawa Barat

1

dokumen

83% 85% BIDANG ANALISIS KEBIJAKA N IPTEK

200 Jabar

Analisis Penerapan dan Penyusunan model Penanggulangan Banjir DAS Citarum

Tersusunnya analisis dan model penanggulangan banjir DAS Citarum

1 kajian 300 1 kajian 500 Kota

Bandung

Perumusan Arah Kebijakan Dewan Riset Daerah untuk pengembangan dan penerapan IPTEK di Jawa Barat

Tersusunnya rumusan kebijakan hasil dari Dewan Riset Daerah untuk pengembangan IPTEK di Jawa Barat

2 dokumen/ prosiding

200

FGD Perumusan Solusi Permasalahan Jawa Barat Berbasis

Terumuskannya Rekomendasi Solusi Permasalahan Jawa Barat berbasis Iptek

1 paket 400 1 paket 500

Kajian Pengembangan Kualitas Internal Provinsi Jawa Barat

Terumuskannya

Rekomendasi terhadap

2 dokumen

200

Page 80: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 71

NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA

Program/Kegiatan I NDI KATOR KI NERJA PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGI ATAN (OUTPUT)

TARGET KI NERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)

UNI T KERJA OPD

LOKASI

2017 2018

Target Biaya Target Biaya

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]

pengembangan kebijakan di Jawa Barat

Model Manajemen Konstruksi Pembangunan Rutilahu

Tersusunnya model manajemen konstruksi pembangunan Rutilahu

1 dokumen

300

Kajian Komprehensif KEK

berbasis IPTEK

Tersusunnya kajian KEK

berbasis IPTEK 1

dokumen

300

Kajian Komprehensif Varietas baru Tumbuhan penetral polusi Limbah Kahatex

Tersusunnya Kajian Varietas baru tumbuhan penetral polusi limbah kahatex

1 dokumen

300

Kajian Komprehensif Varietas baru Burung Penghirup CO2 tinggi

Tersusunnya kajian varietas baru burung penghirup CO2 tinggi

1 dokumen

300

Kajian Komprehensif Jabar dengan PAD sebesar 52 Triliun

Tersusunnya Kajian Jabar dengan PAD Sebesar 52 Trilun

1 dokumen

300

Kajian Komprehensif Varietas Baru Tumbuhan Cepat Tumbuh

Tersusunnya Kajian Varietas baru tumbuhan cepat tumbuh

1 dokumen

300

Kajian Komprehensif Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan

Tersusunnya kajian pengembangan metropolitan dan pusat pertumbuhan

1 dokumen

300

Kajian Komprehensif Teknologi penanganan Limbah Domestik di TPA Legok Nangka

Tersusunnya kajian teknologi penanganan limbah domestik di TPA Legok Nangka

1 dokumen

300

Kajian Komprehensif pengembangan PLTM Cirompang

Tersusunnya kajian pengembangan PLTM Cirompang

1 dokumen

300

Page 81: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 72

NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA

Program/Kegiatan I NDI KATOR KI NERJA PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGI ATAN (OUTPUT)

TARGET KI NERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)

UNI T KERJA OPD

LOKASI

2017 2018

Target Biaya Target Biaya

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]

Rekomendasi Tindak lanjut sinergitas Kab/Kota dalam penerapan MPTS

Adanya rekomendasi tindak lanjut sinergitas Kab/Kota dalam penerapan MPTS

1 dokumen

300

Inventarisasi dan Rekomendasi Riset dan IPTEK

Tersusunnya kebijakan baru berbasis rekomendasi Riset dan IPTEK

1 paket 150

900 4.550 Misi I I Meningkatkan pemanfaatan penelitian, pengembangan dan penerapan I ptek sesuai kebutuhan masyarakat Jawa Barat.

2 Meningkatkan hasil-hasil penelitian,pengemb angan dan penerapan Iptek sebagai solusi permasalahan pembangunan

Jawa Barat

Meningkatnya hasil penelitian,

pengembangan, dan penerapan IPTEK yang dibutuhkan

masyarakat Jawa Barat

Prosentase hasil riset dan IPTEK

yang diterapkan

Program Penelitian, Studi dan Survei/Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan I PTEK

50% 60% BIDANG PENELITIA

N, PENGEMB ANGAN

DAN PENERAPA

N IPTEK

Pengembangan Techno Park Agribisnis Cikadu

Terbangunnya tempat penerapan Riset dan IPTEK di Jabar

1 kawasan

2.500 1 kawasan

500 Kab. Cianjur

Penelitian Mandiri yang Dilakukan oleh Fungsional Peneliti BP2D

Tersedianya Hasil -hasil penelitian para peneliti Pemprov Jabar yang digunakan untuk pembangunan

10 Dokumen

600 5 Dokumen

300 Kab./Kot a di Jawa

Barat

Penelitian Mandiri untuk Mendukung Kebijakan Pembangunan Jawa Barat

Tersedianya Hasil -hasil penelitian para peneliti Pemprov Jabar yang digunakan untuk pembangunan

1 Penelitian

250 2 Penelitian

500 Kab./Kot a di Jawa

Barat

Penyusunan Buku Panduan Kompetisi Riset untuk Perguruan Tinggi

Tersusunnya buku panduan pelaksanaan kompetisi riset untuk perguruan tinggi

1 dokuem 50

Page 82: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 73

NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA

Program/Kegiatan I NDI KATOR KI NERJA PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGI ATAN (OUTPUT)

TARGET KI NERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)

UNI T KERJA OPD

LOKASI

2017 2018

Target Biaya Target Biaya

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]

Pelaksanaan Penelitian Riset Kreatif @Rp 125 Juta oleh Perguruan Tinggi

Adanya hasil riset kreatif dari Perguruan Tinggi

5 Riset Kreatif

625

Pelaksanaan Penelitian Riset Kreatif @Rp 50 Juta oleh Perguruan Tinggi

Adanya hasil riset kreatif dari Perguruan Tinggi

10 Riset Kreatif

500

Seleksi Proposal Penelitian Riset Kreatif

Terlaksananya seleksi proposal penelitian riset kreatif untuk mendapat dukungan

1 paket 50

Implementasi Konsep Pengembangan Taman Budaya Ilmu dan Teknologi (TBIT) di Jatinangor

Terimplementasikannya konsep pengembangan TBIT di Jatinangor

1 dokumen

250 1 kawasan

1.000

Seminar Riset Kreatif Terselenggaranya seminar riset kreatif

1 paket 100 1 psket 100

Penelitian Untuk Penyusunan Big Data Banana Green Belt di Jabar Selatan

Tersedianya konsep penyusunan big data banana green belt di Jabar

Selatan

1 paket 400

Uji coba penerapan teknologi penanganan limbah industri di Rancaekek

terlaksananya ujicoba penerapan teknologi penanganan limbah industri di Rancaekek

1 paket 300 Kab Bandung

4.925 3.100 Prosentase hasil penelitian yang digunakan

Program Penelitian, Studi dan Survei/Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan I PTEK

BIDANG PENELITIA

N, PENGEMB

Page 83: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 74

NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA

Program/Kegiatan I NDI KATOR KI NERJA PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGI ATAN (OUTPUT)

TARGET KI NERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)

UNI T KERJA OPD

LOKASI

2017 2018

Target Biaya Target Biaya

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]

dalam perencanaan

Penyusunan isu aktual Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek oleh Tim Pengendali Mutu Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Terumuskannya rekomendai litbangrap berdasarkan isu aktual

1 dokumen

300 1 dokumen

300 ANGAN DAN

PENERAPA N IPTEK

Bandung

Penelitian Genetik Sapi Pasundan

Tersedianya hasil penelitian rekayasa genetik sapi pasundan yang siap diterapkan oleh OPD

45% 400

Penelitian Mobil Pedesaan Untuk Spesifikasi Engine dan prototipe multifungsi (Lanjutan)

Tersedianya hasil penelitian mobil perdesaan untuk spesifikasi engine dan prototipe multifungsi

1 paket 1.000

Penelitian Pola Tanam Padi Ratun Untuk Daya Dukung Produktivitas Padi Di Jawa Barat

Tersedianya hasil penelitian pola tanam padi ratun untuk daya dukung produktivitas padi di Jabar

Penelitian Biodiversity, Geodiversity dan Culturediversity di Kawasan Geopark Nasional Ciletuh - Palabuhanratu

Tersediannya hasil penelitian Biodiversity, Geodiversity dan Culturediversity di Kawasan Geopark Nasional Ciletuh - Palabuhanratu

1 kawasan

150 1 kawasan

750 Sukabumi

Pengembangan VUB Kentang Dataran Medium

Terumuskannya konsep pengembangan VUB Kentang dataran medium

1 paket 500

Page 84: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 75

NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA

Program/Kegiatan I NDI KATOR KI NERJA PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGI ATAN (OUTPUT)

TARGET KI NERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)

UNI T KERJA OPD

LOKASI

2017 2018

Target Biaya Target Biaya

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]

Penelitian untuk variaetas kopi tanpa naungan

Tersedianya hasil penelitian varietas kopi tanpa naungan

1 paket 300

450 3.250 Misi I I I Menguatkan sistem inovasi daerah

3 Mengembangkan inovasi dan daya saing daerah bagi kemajuan masyarakat Jawa Barat

Meningkatnya inovasi daerah bagi kemajuan masyarakat Jawa Barat

Prosentase Inovasi yang sudah terbentuk menjadi Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

Program Penelitian, Studi dan Survei/Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan I PTEK

55% 60%

Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan SIDa Jawa Barat

a. Terbangunnya jaringan kerjasama penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek b. Meningkatnya daya saing daerah dengan mengoptimalkan segenap potensi daerah secara bijak c. Teroptimalkannya

penerapan hasil penelitian untuk mendukung aktivitas bisnis dan non bisnis d. Bertumbuhkembangnya SDM berbudaya Iptek yang mampu mendayagunakan segenap hasil penelitian untuk mendukung aktivitasnya, baik dalam aktivitas bisnis maupun non bisnis

1 paket 200 1 paket 200 BIDANG PENGUAT

AN SISTEM

INOVASI DAERAH

Kab./Kot a di Jawa

Barat

Page 85: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 76

NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA

Program/Kegiatan I NDI KATOR KI NERJA PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGI ATAN (OUTPUT)

TARGET KI NERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)

UNI T KERJA OPD

LOKASI

2017 2018

Target Biaya Target Biaya

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]

Roadmap SIDa Komoditas Unggulan Kabupaten/Kota di Empat BKPP Jawa Barat

Teriden 4 Laporan

250 4 BKPP di Jabar

Intermediasi Teknologi untuk SIDa

Terlaksananya intermediasi teknologi untuk SIDa

3 dokumen

1.000 2 dokumen

500 Kab./Kot a di Jawa

Barat

Anugerah Budhipura Jawa Barat

Tersusunnya Kelengkapan Seleksi Anugerah Budhipura

100% 250 Bandung

1.450 950 Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan HAKI Tingkat Provinsi Jawa Barat

Program Penelitian, Studi dan Survei/Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan I PTEK

50 karya IPTEK

55 karya IPTEK

Fasilitasi HAKI Hasil IPTEK a. Tersosialisasikannya materi- materi mengenai hak kekayaan intelektual (HKI)

b. Terwadahinya lembaga dan personal yang akan membuat

perlindungan hukum atas karya/cipta yang dihasilkan

2 dokumen

100 2 dokumen 100 BIDANG ANALISIS KEBIJAKA N IPTEK

Bandung

Finalisasi Naskah Akademik Perubahan Perda Perlindungan HAKI Jawa Barat No 5 Tahun 2012

Tersusunnya NA Perda HAKI yang terbaru

1 dokumen

100 Jawa Barat

200 100

Page 86: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 77

NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA

Program/Kegiatan I NDI KATOR KI NERJA PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGI ATAN (OUTPUT)

TARGET KI NERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)

UNI T KERJA OPD

LOKASI

2017 2018

Target Biaya Target Biaya

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]

Misi I V Menguatkan sistem monitoring dan evaluasi penelitian, pengembangan dan penerapan I PTEK

4 Meningkatkan sistem monitoring dan evaluasi untuk penguatan jejaring

dan kualitas penelitian,

pengembangan

dan penerapan IPTEK

Meningkatnya Implementasi Kerja

sama Penelitian Pengembangan dan

Penerapan IPTEK

Prosentase Kerja sama Penelitian Pengembangan dan Penerapan IPTEK yang diimplementasik an

Program Pengembangan Data/I nformasi/Statistik Daerah

100% 100% BIDANG MONITOR

ING, EVALUASI

DAN LAYANAN

IPTEK

Kota Bandung

Pembangunan dan Penerapan Sistem Informasi Dicision Supporting System (DSS)

Termanfaatkannya sistem pengelolaan data penelitian dan IPTEK yang terintegrasi

1 paket 150 1 paket 100

Pengembangan Website Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Terpublikasikannya seluruh Program/ Kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat kepada Masyarakat melalui Media Online

1 paket 150 1 paket 150

Program Penelitian, Studi dan Survei/Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan I PTEK

Penyebarluasan Hasil-Hasil Penelitian di Jawa Barat

Terinformasikannya seluruh hasil penelitian di Jawa Barat melalui kolokium dan pameran

1 paket 200 1 paket 200

Penerbitan e-Jurnal dan Buletin

Keluarnya publikasi dan informasi melalui media online maupun offline secara rutin dan berkala

2 paket 200 2 paket 200

Page 87: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 78

NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA

Program/Kegiatan I NDI KATOR KI NERJA PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGI ATAN (OUTPUT)

TARGET KI NERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)

UNI T KERJA OPD

LOKASI

2017 2018

Target Biaya Target Biaya

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]

Penyelenggaraan Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan

Meningkatnya kerjasama BP2D dengan stakeholder litbang

1 paket 750 1 paket 200

Forum Komunikasi Penelitian Terselenggaranya forum komunikasi seluruh stakeholders litbang

1 kegiatan

130

Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Penelitian, Pengembangan, Penerapan, dan Pelayanann IPTEK

Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah

Terlaksananya fungsi pengendalian program kegiatan BP2D sehingga lebih akuntabel dan

berbasis kinerja

1 paket 400 1 paket 400

Evaluasi Pelaksanaan Agenda Riset Daerah (ARD) Jabar Tahun 2015-2019

Terselenggaranya fungsi pengendalian pelaksanaan ARD Jabar 2015-2019

1 paket 200

Join Research dengan Flinder University Australia Selatan

Terselenggaranya kerja sama dalam rangka peningkatan riset dan IPTEK

1 paket kerjasama

200

Evaluasi Penerapan Teknologi di Kawasan Industri jawa Barat

Adanya informasi hasil evaluasi penerapan teknologi di Kawasan Industri Jawa Barat

1 paket 300

2.380 1.550 Misi V Mengembangkan pusat agribisnis berbasis I PTEK

5 Meningkatkan nilai tambah produk agribisnis

Berkembangannya pusat agribisnis berbasis IPTEK

Jumlah paket teknologi yang diterapkan di masyarakat

Program Penelitian, Studi dan Survei/Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan I PTEK

2 paket 3 paket

Page 88: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 79

NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA

Program/Kegiatan I NDI KATOR KI NERJA PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGI ATAN (OUTPUT)

TARGET KI NERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)

UNI T KERJA OPD

LOKASI

2017 2018

Target Biaya Target Biaya

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]

Penyediaan Sarana Produksi Pertanian / Perkebunan UPTB BPAT

Hasil pasca panen Komoditas Pertanian/ Perkebunan BPPT Cikadu Cianjur memenuhi kebutuhan pasar

45% 400 UPTB Balai Agro

Teknologi

Kab Cianjur

Pemeliharaan Rutin/Berkala Tanaman Hortikultura dan Palawija UPTB BPAT

Terpeliharanya Tanaman di BPPT Cikadu Cianjur

45% 400 Kab Cianjur

800 Misi VI Meningkatkan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya

6 Meningkatkan profesionalisme, kinerja dan akuntabilitas kelembagaan BP2D

Meningkatnya kualitas dan kompetensi sumber daya aparatur, perencanaan, pengelolaan asset dan keuangan

Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah

Subag Perencan

aan & Pelaporan

Kota Bandung

Jumlah Dokumen Perencanaan yang dihasilkan

Penyusunan Perencanaan Tahunan Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah

Jumlah dokumen perencanaan (Renstra, Renja, RKT, RKA, dan DPA)

5 dokumen

400 5 dokumen 400

400 400 Program Pengelolaan

Keuangan dan Kekayaan Daerah

Subag Keuangan

& Aset

Kota Bandung

Tingkat

Akuntabilitas Laporan Keuangan

Pengelolaan Keuangan

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

Penggunaan anggaran

BP2D yang dapat dipertanggungjawabkan

19

Dokumen

100 19

Dokumen

100

100 100 Program Peningkatan

Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Subag Perencan

aan & Pelaporan

Kota Bandung

Page 89: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 80

NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA

Program/Kegiatan I NDI KATOR KI NERJA PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGI ATAN (OUTPUT)

TARGET KI NERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)

UNI T KERJA OPD

LOKASI

2017 2018

Target Biaya Target Biaya

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]

Jumlah Dokumen Evaluasi Kinerja Organisasi

Pengendalian, Evaluasi Dan Pelaporan Internal

Pelaksanaan program dan kegiatan BP3IPTEK sesuai dengan perencanaan dan pendanaan

5 dokumen

110 5 dokumen 110

110 110 Program Pengembangan

Kompetensi Aparatur Subag

Kepegaw aian dan Umum

Kota Bandung

Tingkat Kepuasan Layanan Kepegawaian

Peningkatan Kapasitas Dan Kualitas Aparatur BP2D

Tingkat Kepuasan Layanan Kepegawaian

70% 300 75% 250

300 250 Program Peningkatan

Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur

Tingkat Kepuasan

Layanan

Kepegawaian

Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur

Tingkat Kepuasan Layanan Kepegawaian

70% 600 75% 500 Subag Kepegaw

aian dan

Umum

Kota Bandung

Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur UPTB Balai Pengembangan

Agro Teknologi Cikadu Cianjur

Tingkat Kepuasan Layanan Kepegawaian

70% 100 75% 100 UPTB Balai Agro

Teknologi

700 600 Program Pemeliharaan

Sarana dan Prasarana Aparatur

Page 90: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 81

NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA

Program/Kegiatan I NDI KATOR KI NERJA PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGI ATAN (OUTPUT)

TARGET KI NERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)

UNI T KERJA OPD

LOKASI

2017 2018

Target Biaya Target Biaya

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]

Tingkat Kepuasan Layanan Sarana Prasarana

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran

Tingkat Kepuasan Layanan Sarana Prasarana

70% 3000 75% 3000 Subag Kepegaw aian dan Umum

Kota Bandung

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran UPTB BPAT

Tingkat Kepuasan Layanan Sarana Prasarana

70% 700 75% 900 UPTB Balai Agro

Teknologi

3700 3900 Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Aparatur

Tingkat Kepuasan Layanan Sarana Prasarana

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BP2D Provinsi Jawa Barat

Tingkat Kepuasan Layanan Sarana Prasarana

70% 1800 75% 750 Subag Kepegaw aian dan Umum

Kota Bandung

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTB BPAT

Tingkat Kepuasan Layanan Sarana Prasarana

70% 75% 500 UPTB Balai Agro

Teknologi

1800 1250 Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

Tingkat Pemenuhan Kebutuhan

Dasar Operasional Organisasi Dalam Mendukung Tupoksinya

Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran BP2D

Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Operasional Organisasi

Dalam Mendukung Tupoksinya

75% 4000 80% 4200 Subag Kepegaw aian dan

Umum

Kota Bandung

Pelayanan Administrasi Perkantoran UPTB Balai Agro

Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Operasional Organisasi

75% 350 80% 400 UPTB Balai Agro

Teknologi

Page 91: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 82

NO. TUJUAN SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA

Program/Kegiatan I NDI KATOR KI NERJA PROGRAM (OUTCOME)

DAN KEGI ATAN (OUTPUT)

TARGET KI NERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)

UNI T KERJA OPD

LOKASI

2017 2018

Target Biaya Target Biaya

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]

Dalam Mendukung Tupoksinya

4350 4600 21.765 24.710

Page 92: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 83

BAB VI

INDIKATOR TERKAIT RPJMD

Sesuai Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional maka dokumen perencanaan Badan Penelitian dan Pengembagan

Daerah 2014-2018 tahun 2017 ini telah mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.

Indikator kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat sebagai

OPD telah dihasilkan melalui analisis Logical Frame Work, Bulkonah/Keterkaitan dan

pohon kinerja seperti pada Bab IV. Fokus Indikator kinerja Badan Penelitian dan

Pengembangan Provinsi Jawa Barat sebagai OPD adalah memendukung tercapainya

Indikator Kinerja Utama (IKU) Gubernur untuk pencapaian Misi Kesatu dan Ketiga RPJMD

2013-2018. IKU kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat akan

dicapai oleh IKU eselon III dan IKU eselon III akan dicapai oleh IKU eselon IV sebagai hasil

pelaksanaan program dan kegiatan.

Keterkaitan antara IKU Gubernur dan IKU Kepala Badan Penelitian dan

Pengembangan Provinsi Jawa Barat sebagai berikut:

Page 93: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 84

Gambar VI. 1 Keterkaitan IKU Gubernur dengan IKU Kepala BP2D Jabar

6.1. Indikator Kinerja SKPD

Penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kedalam Rencana

strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah provinsi Jawa Barat disusun dapat

diukur melalui indikator kinerja dari sasaran. Indikator Kinerja dimaksud adalah Indikator

Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD. Jumlah Indikator Kinerja

BP2D sebagai SKPD yang tertuang pada RENSTRA sebelum direvisi sebanyak 6 Indikator

dengan Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 dijadikan Indikator Utama Kepala BP2D

sebanyak 6 Indikator. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, mulai tahun 2017 Indikator

Kinerja BP2D berubah menjadi : (1) Jumlah Indikator Kinerja menjadi 7 Indikator ;(2) 5

Indikator Kinerja BP2D yang asalnya Indikator Kinerja Utama Kepala BP2D menjadi

Indikator Kinerja Eselon III; (3) Dari 6 Indikator Kinerja Utama Kepala BP2D sebelum revisi

terdapat 1 Indikator yang baru akibat adanya perubahan SOTK awal tahun 2017. (4)

Pada tahun 2017 dan selanjutnya sampai dengan tahun 2018 terdapat 7 (tujuh) Indikator

Page 94: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 85

yang dijadikan Perjanjian Kinerja Kepala BP2D dengan Gubernur yang ditujukan untuk

mendukung Indikator Kinerja Utama Gubernur.

Berikut adalah Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran

RPJMD seperti ditunjukan oleh Tabel VI.1

Tabel VI. 1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

No Nama Nama Sasaran I ndikator Kinerja Satuan Capaian Kinerja Program dan Kerangka

Bidang Program Program Program (Sumber: Pendanaan (UU Pembangunan SPM dan Janji 2017 2018

23/2014) Daerah Kampanye

Gubernur) Targe t Anggaran (dalam

Juta Rupiah)

Targe t Anggaran

(dalam Juta

Rupiah)

Penelitian dan

1 Pengem-

bangan

Program

Penelitian,

Pengemban

gan dan Penerapan

Meningkatnya kualitas penelitian dan

Persentase Hasil penelitian yang digunakan untuk

17.000 22.500

Persen 40 12.000 45 15.000

IPTEK riset daerah pembangunan

2 Jumlah hasil penelitian yang

dokumen 10 5.000 15 7.500

diterapkan

6.2. Indikator Kinerja Utama SKPD

Revisi Renstra 2014-2018 yang dilaksanakan Tahun 2017, mengacu kepada

indikator kinerja SKPD yang dijabarkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah ke dalam Rencana strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah provinsi

Jawa Barat, diidentifikasi beberapa indikator kinerja yang bernilai strategis dan memiliki

daya ungkit yang tinggi bagi peningkatan performa kinerja BP2D Provinsi Jawa Barat.

Indikator Kinerja tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama BP2D

seperti ditunjukan oleh Tabel VI.2

Page 95: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 86

Tabel VI. 2 Indikator Kinerja Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2016 2017 2018

Target Realisasi 1 Meningkatnya Kajian Prosentase Rekomendasi 80% 77% 83% 85%

dan analisis untuk Kebijakan Daerah yang kebijakan ditindaklanjuti pembangunan Jawa Barat

2 Meningkatnya inovasi Prosentase Inovasi yang 20% 50% 55% 60%

daerah bagi kemajuan sudah terbentuk menjadi masyarakat Jawa Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Barat

Jumlah Karya IPTEK yang

25

42 karya

50

55 karya

didaftarkan HAKI Tingkat karya IPTEK karya IPTEK

Provinsi Jawa Barat IPTEK IPTEK 3 Meningkatnya hasil Prosentase hasil riset dan 20% 40% 50% 60%

penelitian, IPTEK yang diterapkan pengembangan, dan Prosentase hasil penelitian 25% 67% 70% 80%

penerapan IPTEK yang

dibutuhkan yang digunakan dalam

perencanaan

masyarakat Jawa Barat

4 Meningkatnya Prosentase Kerja sama 90% 100% 100% 100%

Implementasi Kerja Penelitian Pengembangan sama Penelitian dan Penerapan IPTEK yang Pengembangan dan diimplementasikan Penerapan IPTEK

5 Berkembangannya Jumlah paket teknologi yang - - 2 paket 3 paket

pusat agribisnis diterapkan di masyarakat berbasis IPTEK

Page 96: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 87

PENUTUP

Hasil revisi Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa

Barat merupakan dokumen perencanaan penjabaran dari visi, misi, dan program Tahun

2014-2018 yang disusun sebagai panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan

Penelitian dan Pengembangan Daerah dalam jangka menengah hingga 2018 nanti.

Penyusunan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa

Barat dilakukan dengan komitmen dalam menjamin kontinuitas dan konsistensi program

pembangunan sekaligus menjaga fokus sasaran yang akan dicapai dalam periode 201 4-

2018. Mengacu kepada hasil analisis Visi dan Misi pemerintah Daerah Tahun 2013 -2018

dan tugas dan fungsi, maka Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa

Barat berperan dalam mensukseskan capaian Misi Kesatu dan Misi Ketiga. Sehingga Visi

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat

Tahun 2014-2018, yaitu: “Menjadi Lembaga Terkemuka dalam Penelitian Kreatif dan

Penerapan Iptek untuk Percepatan Pembangunan Jawa Barat. ”, dengan Misi: Misi kesatu:

Mewujudkan kebijakan pembangunan berbasis kajian dan analisis; Misi kedua:

eningkatkan pemanfaatan penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek sesuai

kebutuhan masyarakat Jawa Barat; Misi ketiga: Menguatkan sistem inovasi daerah; Misi

keempat: Menguatkan sistem monitoring dan evaluasi penelitian, pengembangan dan

penerapan IPTEK; Misi kelima: Mengembangkan pusat agribisnis berbasis IPTEK dan

terakhir Misi Keenam : Meningkatkan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan, dan

sumber daya.

Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014-2018, maka tujuan jangka

menengah Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat sebagai

berikut : (1) Meningkatkan kualitas perencanaan dan kebijakan pembangunan berbasis

kajian dan analisis; (2) Meningkatkan hasil-hasil penelitian,pengembangan dan penerapan

Iptek sebagai solusi permasalahan pembangunan Jawa Barat; (3) Mengembangkan inovasi

dan daya saing daerah bagi kemajuan masyarakat Jawa Barat; (4) Menguatkan sistem

monitoring dan evaluasi penelitian, pengembangan dan penerapan IPTEK; (5)

Mengembangkan pusat agribisnis berbasis IPTEK; (6) Meningkatkan kapasitas

kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya.

Page 97: PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Renstra BP2D 2015-2018.pdf · Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Rencana Strategis Tahun 2014-2018

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 88

Untuk menyusun strategi dan kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah sebagai fungsi Litbang Daerah Jawa Barat dilaksanakan dengan Analisis Logical

Frame Work dan pohon kinerja, untuk menghasilkan: (1) Strategi; (2) Kebijakan; dan

Indikator yang harus dicapai oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah sebagi

OPD Litbang yang meliputi Indikator untuk eselon II, III dan IV. Indikator kinerja Badan

Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat sebagai Unsur Penunjang

Penyelengaraan Pemerintahan Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah telah

dihasilkan melalui analisis Logical Frame Work dan pohon kinerja adalah: (1) memendukung

tercapainya Indikator Utama (IKU) Gubernur untuk pencapaian Misi Kesatu dan Misi Ketiga

RPJMD 20013-2018; (2) IKU kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah akan

di capai oleh IKU eselon III dan IKU eselon III akan di capai oleh IKU eselon IV sebagai

hasil pelaksanaan program dan kegiatan.

Untuk dapat melaksanakan Renstra ini dengan Baik, maka hal-hal yang sangat

krusial untuk dilaksanakan setiap tahunnnya adalah sebagai berikut:

i. Indikator Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah yang tertuang

dalam renstra adalah kewajiban seluruh insan Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah untuk mencapainya berasarkan hirachi kewenangan, dan

merupakan hasil kumulatif dari program dan kegiatan yang dilaksanakan Badan

Penelitian dan Pengembangan Daerah, yang pada akhirnya bermuara kepada

tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU) gubernur yang terkait dengan fungsi

penelitian dan pengembangan daerah.

ii. Untuk membuat Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan Badan Penelitian

dan Pengembangan Daerah setiap tahunnya, sebagai bahan untuk pembuatan

RKPD dan sebagai bahan evaluasi. Dan membuat Rencana kerja Tahunan (RKT)

untuk bahan pembuatan DPA sebagai kelanjutan dari RKPD.

iii. Mensosialisasikan Renstra ini kepada seluruh karyawan dan mitra serta stakeholder

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.