PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS...

58
RENJA 2016 i PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Rencana Kerja (RENJA) Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo Tahun 2016 merupakan pelaksanaan tahun ke4 dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 2017 dan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Koperindag Provinsi Gorontalo Tahun 2012 2017. Sebagai dokumen perencanaan tahunan, RENJA SKPD Dinas Koperindag Tahun 2016 berisi visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan beserta indikator kinerja yang hendak dicapai, yang berfungsi sebagai arah kebijakan pembangunan di bidang koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan bagi seluruh pelaku dan pemangku kepentingan selang tahun 2016. Disamping itu pula, di dalam RENJA SKPD Tahun 2016 diuraikan capaian kinerja pembangunan bidang koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam rangka penetapan program dan kegiatan tahun 2016 dan prakiraan maju 2017. Semoga Dokumen Renja ini bisa menjadi pedoman dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta sarana sinkronisasi program baik pusat, provinsi, kabupaten/kota, lintas sektor dan lintas pelaku, sekaligus menjadi alat ukur pencapaian kinerja tahun 2015 dan lima tahunan SKPD Dinas Koperindag Provinsi Gorontalo Tahun 2012 2017. Gorontalo, Maret 2015 Kepala Dinas Drs. ABDUL HARIS HADJU, MM Pembina Utama Madya NIP.195903091990031066

Transcript of PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS...

Page 1: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

i

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

KATA PENGANTAR

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Gorontalo Tahun 2016 merupakan pelaksanaan tahun ke–4 dari Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 dan Rencana

Strategis (RENSTRA) Dinas Koperindag Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017.

Sebagai dokumen perencanaan tahunan, RENJA SKPD Dinas Koperindag Tahun

2016 berisi visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan beserta indikator kinerja yang

hendak dicapai, yang berfungsi sebagai arah kebijakan pembangunan di bidang koperasi,

UMKM, perindustrian dan perdagangan bagi seluruh pelaku dan pemangku kepentingan

selang tahun 2016. Disamping itu pula, di dalam RENJA SKPD Tahun 2016 diuraikan

capaian kinerja pembangunan bidang koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan

tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam rangka penetapan program

dan kegiatan tahun 2016 dan prakiraan maju 2017.

Semoga Dokumen Renja ini bisa menjadi pedoman dalam rangka perencanaan,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta sarana sinkronisasi program baik pusat,

provinsi, kabupaten/kota, lintas sektor dan lintas pelaku, sekaligus menjadi alat ukur

pencapaian kinerja tahun 2015 dan lima tahunan SKPD Dinas Koperindag Provinsi

Gorontalo Tahun 2012 – 2017.

Gorontalo, Maret 2015 Kepala Dinas

Drs. ABDUL HARIS HADJU, MM Pembina Utama Madya

NIP.195903091990031066

Page 2: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

ii

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................................ ii

Daftar Tabel .................................................................................................................. iii

Bab I Pendahuluan .................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2. Landasan Hukum .................................................................................... 5

1.3. Maksud dan Tujuan ................................................................................ 6

1.4. Sistimatika Penulisan .............................................................................. 6

Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2014 ............................................. 8

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2014 dan ............................ 8

Capaian Renstra SKPD

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD .......................................................... 31

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD .................. 34

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD Provinsi Gorontalo ............... 36

Tahun 2016

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat ........................ 39

Bab III Tujuan Sasaran Program Dan Kegiatan .......................................................... 43

3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional ................................................... 43

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD ........................................................... 46

3.3. Program dan Kegiatan ............................................................................ 48

Bab IV Penutup ............................................................................................................ 54

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 3: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

iii

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Data Perkembangan Koperasi ...................................................................... 8

Tabel 2.2. Data Keragaan Koperasi Per Kabupaten/Kota Tahun 2014 ......................... 9

Tabel 2.3. Data Perkembangan Usaha Koperasi Per Kabupaten/Kota ........................ 9

Tahun 2014

Tabel 2.4. Realisasi KUR Tahun 2014 ......................................................................... 11

Tabel 2.5. Perkembangan UMKM ................................................................................ 12

Tabel 2.6. Perkembangan IKM ..................................................................................... 15

Tabel 2.7. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan ....................... 28

Pencapaian Renstra SKPD s/d Tahun 2014 Dinas Koperasi

UMKM Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo

Tabel 2.8. Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Koperasi UMKM ................... 32

Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo

Tabel 2.9. Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan ............. 40

Tahun 2015

Tabel 3.1. Perbandingan Jumlah Program Kegiatan dan Anggaran ............................ 49

Tabel 3.2. Perbandingan Program, Kegiatan dan Anggaran RKPD dan ..................... 49

Renja 2015

Tabel 3.3. Rumusan Rencana Program SKPD Tahun 2015 dan Perkiraan ................ 50

Maju Tahun 2016 Dinas Koperasi UMKM Perindustrian

dan Perdagangan Provinsi Gorontalo

Page 4: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

1

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemberdayaan koperasi, UMKM, Perindustrian dan perdagangan merupakan

upaya yang penting untuk meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha dalam

rangka meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus mengurangi kemiskinan.

Kegiatan koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan yang mencakup hampir

seluruh lapangan usaha dan tersebar di kecamatan dan desa, dan menjangkau hingga

wilayah pelosok dan terpencil. Oleh karena itu, pemberdayaan koperasi, UMKM,

perindustrian dan perdagangan menjadi pilihan yang strategis dalam kerangka

pembangunan daerah, mengingat perannya sebagai penyeimbang pemerataan,

penyerapan tenaga kerja dan penyumbang pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan

meningkatkan peran dan kemampuan koperasi, UMKM, perindustrian dan

perdagangan, maka kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat akan meningkat.

Sejalan dengan perkembangan otonomi daerah di Indonesia yang ditandai

dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 jo. Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah, maka Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo terus mereformasi diri

menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi, baik dari sisi

regulasi maupun sisi perkembangan ekonomi daerah, regional, nasional dan

internasional demi memantapkan perannya dalam pembangunan daerah sebagai

fasilitator pembangunan koperasi, UMKM, Industri Kecil Menengah (IKM) dan

perdagangan di Provinsi Gorontalo.

Dalam kerangka pembangunan daerah tersebut, maka Dinas Kumperindag

Provinsi Gorontalo menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah

disingkat Renja SKPD sebagai dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu)

tahun, yang memuat rencana kebijakan, program dan kegiatan yang diperlukan untuk

mencapai sasaran pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah

daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Dalam

aktualisasinya, penyusunan Renja SKPD diawali dengan penyusunan Rancangan

Renja SKPD sebelum disempurnakan menjadi dokumen Renja SKPD yang definitif.

Page 5: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

2

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Perumusan Renja Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo Tahun 2016 telah

melalui beberapa tahapan penyusunan secara berjenjang, partisipatif dan transparan,

yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, antara lain pelaku usaha koperasi,

UMKM, industri kecil menengah, agen dan distributor, pedagang besar, kecil dan

eceran, asosiasi pengusaha, SKPD kabupaten/kota, SKPD provinsi serta

Kementerian/Lembaga terkait. Beberapa tahapan penyusunan tersebut antara lain :

1. Musrenbang Kabupaten/Kota Tahun 2015;

2. Forum SKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2015; dan

3. Forum SKPD Bidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Tingkat Provinsi

Gorontalo Tahun 2015;

4. Musrenbangda Provinsi Gorontalo Tahun 2015.

Sebagai dokumen perencanaan tahunan, Renja Dinas Kumperindag Provinsi

Gorontalo Tahun 2016 merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) Dinas

Kumperindag Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, yang penyusunannya mengacu

pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Gorontalo Tahun 2016.

Disamping itu, penyusunan Renja Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo Tahun 2016

juga memperhatikan dokumen perencanaan tahunan Kementerian/Lembaga dan

SKPD Kabupaten/Kota, yang meliputi :

1. Renja Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah RI Tahun

2016;

2. Renja Kementerian Peridustrian RI Tahun 2016; dan

3. Renja Kementerian Perdagangan RI Tahun 2016; serta

4. Renja SKPD Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo Tahun 2016.

Dengan demikian, maka Renja Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo Tahun

2016 secara berjenjang merupakan bagian dari dokumen perencanaan pembangunan

daerah baik jangka panjang, jangka menengah maupun tahunan, dengan tata urutan

keterkaitan sebagai berikut :

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Gorontalo

Tahun 2007 – 2025;

2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo

Tahun 2012 – 2017;

3. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo Tahun 2012 –

2017;

4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Gorontalo Tahun 2016; dan

5. Rencana Kerja (Renja) Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo Tahun 2016.

Page 6: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

3

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Sejalan dengan hal itu, maka dalam Perda Nomor : 03 Tahun 2012 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2012 –

2017 ditetapkan Visi Pembangunan Daerah “Terwujudnya Percepatan

Pembangunan Berbagai Bidang Serta Peningkatan Ekonomi Masyarakat Yang

Berkeadilan Di Provinsi Gorontalo”, yang dijabarkan kedalam 5 (lima) Misi, yakni :

1. Memfokuskan peningkatan ekonomi atas dasar optimalisasi potensi kewilayahan,

mendorong laju investasi, percepatan pembangunan infrastruktur pedesaan,

sekaligus mengembangkan potensi unggulan dengan mengakselerasi secara

cerdas terhadap pencapaian kesejahteraan rakyat.

2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pendekatan kesesuaian

keahlian serta pemenuhan mutu kwalitas penyelenggaraan pendidikan dan

kesehatan.

3. Mengembangkan manajemen pengelolaan potensi sumberdaya kelautan,

pertanian, peternakan, kehutanan, danau limboto dan potensi lingkungan lainnya

yang lebih baik, saling terintegrasi serta lestari demi kepentingan kemakmuran

rakyat.

4. Mengembangkan nilai-nilai religi, dalam kehidupan beragama yang rukun penuh

kesejukan sekaligus memelihara keragaman budaya. Serta memperkuat peran

pemberdayaan perempuan, perlindungan terhadap anak, termasuk issue

kesetaraan gender dalam pembangunan.

5. Menciptakan sinergitas diantara pemerintah provinsi dengan pemerintah

kabupaten/kota di Gorontalo dalam kaidah otonomi daerah sekaligus untuk

meningkatkan kinerja pelayanan publik, menurunkan angka kemiskinan serta

menjalankan sistem tata pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.

Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut, ditetapkan 10 (sepuluh) Arah

Pembangunan Daerah, yang meliputi :

Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal di masing-masing

wilayah.

Pengembangan koperasi, usaha kecil menengah dan kredit usaha rakyat.

Meningkatkan laju serta kwalitas iklim investasi

Meningkatkan kwalitas sumberdaya manusia.

Penyelenggaraan pendidikan dan kesehatan gratis

Percepatan pembangunan infrastruktur pedesaan dan penunjang sektor produksi,

pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan kelautan dan pariwisata.

Page 7: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

4

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Meningkatkan integrasi manajemen pengelolaan lingkungan, khususnya tata kelola

potensi sumberdaya kelautan, hutan, tanah, air dan danau limboto secara lebih

baik.

Peningkatan nilai-nilai pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Mengembangkan nilai-nilai religi serta keragaman agama dan budaya.

Meningkatkan kwalitas manajemen tata pemerintahan yang baik terhadap kwalitas

pelayanan publik.

Dalam rangka mendukung pencapaian Visi, Misi dan Arah Pembangunan

Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, maka Dinas Kumperindag Provinsi

Gorontalo selaku SKPD yang menjalankan tugas dan fungsi sebagai penggerak

pembangunan bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Industri

Kecil Menengah (IKM) serta Pelaku Usaha di sektor Perdagangan, menetapkan Visi

dan Misi yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kumperindag

Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, dengan Visi : “Percepatan Pembangunan

Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan yang Berdaya Saing”.Untuk

mewujudkan visi tersebut ditetapkan Misi:

1. Mendorong Pertumbuhan dan Perluasan Usaha Koperasi dan UKM;

2. Meningkatkan Kualitas Manajemen Pengelolaan Industri Kecil Menengah;

3. Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang dan Jasa serta Perluasan Akses

Pasar Luar Negeri; dan

4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik.

Visi dan Misi Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo selanjutnya dijabarkan

dalam Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja Sasaran, Strategi dan Kebijakan yang

menjadi dasar perumusan Renja Dinas Kumperindagsetiap tahunnya selang periode

2012 – 2017.Selanjutnya Program dan Kegiatan yang terdapat dalam Renja Dinas

Kumperindag Provinsi GorontaloTahun 2016 ditetapkan melalui Kebijakan Umum

APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS),untuk menjadi

pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat

Daerah (RKA-SKPD).Selanjutnya RKA-SKPD menjadi dasar penyusunan Rancangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Provinsi Gorontalo Tahun 2016

untuk dibahas bersama dengan DPRD, sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Daerah

tentang APBD Provinsi Gorontalo Tahun 2016.

Page 8: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

5

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum yang mendasari penyusunan Renja Dinas Kumperindag

Provinsi Gorontalo Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1. Undang - Undang No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4700);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

8. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014;

9. Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Gorontalo;

Page 9: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

6

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

10. Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 15 Tahun 2013 Perubahan Atas

Peraturan Daerah Povinsi Gorontalo No. 02 Tahun 2012 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Tahun 2012-2017;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 54 Tahun 2010

tentang tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah.

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo

Tahun 2016 dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan dan evaluasi program dan kegiatan pembangunan koperasi, UMKM,

perindustrian dan perdagangan selang Tahun 2016, dengan tujuan :

1. Menjadi dasar dalam rangka penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan

Kerja Perangkat Daerah(RKA-SKPD) yang akan dituangkan dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2016.

2. Menjadi alat koordinasi, sinkronisasi dan penyelarasan prioritas dan sasaran

program dan kegiatan lintas Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah

Pusat serta pelaku usaha, masyarakat, organisasi profesi, LSM, perguruan tinggi,

lembaga donor selaku pemangku kepentingan (stakeholder) di sektor koperasi,

UMKM, perindustrian dan perdagangan.

3. Menjadi sarana untuk mengukur tingkat capaian sasaran program dan kegiatan

SKPD dalam mendukung pencapaian sasaran RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun

2012 – 2017.

1.4. Sistematika Penulisan

Renja Dinas KumperindagTahun 2016 disusun dengan sistematika sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN, dalam Bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum

penyusunan rancangan Renja SKPD, yang meliputi Sub BabLatar

Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan serta Sistematika

Penulisan.

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2014, Bab ini memuat

kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun

2013 dan perkiraan capaian tahun 2015, yang dikaitkan dengan capaian

Page 10: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

7

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang telah

ditentukan beserta isu-isu yang melingkupi pelaksanaan tugas dan fungsi

SKPD, serta kajian terhadap rancangan awal RKPD dan telaah usulan

program dan kegiatan masyarakat, Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD

Tahun 2016 dan Capaian Renstra SKPD, yang meliputi Sub Bab Evaluasi

Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2014 dan Capaian Renstra SKPD,

Analisis Kinerja Pelayanan SKPD, Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas

dan Fungsi SKPD, Review terhadap Rancangan Awal RKPD serta

Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN, Bab ini diawali dengan

kajian kebijakan nasional yang mempengaruhi pencapaian pembangunan

daerah sesuai tugas dan fungsi SKPD, kajian terhadap isu-isu penting yang

mendasari perumusan tujuan, sasaran, program dan kegiatan SKPD dalam

rangka mendukung pencapaian visi dan misi Kepala Daerah yang tertuang

dalam RPJMD, yang meliputi Sub Bab Telaahan terhadap Kebijakan

Nasional, Tujuan dan Sasaran Renja SKPD serta Program dan Kegiatan.

BAB IV PENUTUP, Bab ini menguraikan catatan-catatan penting yang perlu

diperhatikan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran Renja, kaidah-

kaidah pelaksanaan serta rencana tindak lanjut.

Page 11: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

8

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2014

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2014 dan Capaian

Renstra SKPD

Pelaksanaan program dan kegiatanbidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil

Menengah, Industri Kecil Menengah dan Perdagangan di Provinsi Gorontalo tahun

2013 sebagai tahun kedua pelaksanaan RPJMD Tahun 2012 – 2017 dan perkiraan

tahun berjalan 2014 sebagai tahun ketiga pelaksanaan RPJMD Tahun 2012 – 2017,

menunjukkan adanya peningkatan kinerja jika dibandingkan dengan tahun-tahun

sebelumnya. Evaluasi pelaksanaan program tahun 2014 dan progres 2014 dilakukan

terhadap indikator kinerja hasil program sebagai berikut.

Meningkatnya jumlah koperasi, dengan realisasipeningkatan sebanyak 1.131

koperasi dari target yang ditetapkan 1.060 koperasi dengan persentase pencapaian

kinerja sebesar 106,69 %.Capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh data keragaan

koperasi berikut:.

Tabel 2.1. Data Perkembangan Koperasi

NO U R A I A N 2012 2013 2014

1. Jumlah Koperasi (Unit) 1.036 1.101 1.131

- Koperasi Aktif 648 706 734

- Koperasi Tidak Aktif 388 395 397

2. Jumlah Anggota (Org) 126.574 131.950 135.831

3.

Permodalan (Rp. 000) 330.427.462 378.374.871 375.979.502

- Modal Sendiri 125.113.131 140.882.246 145.702.326

- Modal Luar 215.321.158 237.492.625 230.276.588

4. Total Asset (Rp. 000) 330.427.462 360.499.349 401.119.873

5. Volume Usaha (Rp. 000) 294.539.322 336.555.441 353.777.798

6. SHU (Rp. 000) 17.419.582 22.111.391 27.133.743

Data diatas menunjukkan peningkatan jumlah koperasi ditahun 2014 mencapai

30 unit koperasi baru, atau tumbuh sebesar 2.74%, dari 1.101 unit ditahun 2013

menjadi 1.131 unit ditahun 2014.

Sejalan dengan itu, pembangunan koperasi di Gorontalo perlu diberengi

dengan upaya dan kerja keras semua pihak terkait, utamanya dalam rangka

Page 12: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

9

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

merevitalisasi kembali koperasi yang sudah tidak beroperasi, dimana pada tahun 2014

jumlahnya mencapai 397 koperasi tidak aktif, atau 35,1% dari total jumlah koperasi di

Gorontalo, sebagaimana ditunjukkan data berikut ini.

Tabel 2.2. Data Keragaan Koperasi Per Kabupaten/Kota Tahun 2014

Kabupaten/Kota

Jumlah Koperasi Jumlah Anggota Tenaga Kerja

Aktif Tidak Aktif

Total L P Total L P Total

Kota Gorontalo 141 116 263 20.418 20.952 41.370 227 169 396

Kab. Gorontalo 229 76 375 24.828 13.978 38.806 690 355 1045

Kab. Boalemo 63 60 123 10.099 6.415 16.514 690 79 264

Kab. Pohuwato 78 39 117 6.219 3.819 10.038 183 38 71

Kab. Bone Bolango 62 58 120 11.759 4.637 16.396 33 103 324

Kab. Gorut 66 35 101 5.333 4.734 10.067 221 10 27

Prov Gorontalo 19 13 32 2.005 635 2.640 17 27 214

Jumlah 734 397 1.131 77.661 55.170 135.831 1.558 781 2.341

Tabel 2.3. Data Perkembangan Usaha Koperasi Per Kabupaten/Kota Tahun 2014

Kabupaten/Kota Total Asset

(Rp.000)

Modal Sendiri

(Rp.000)

Modal Luar (Rp.000)

Volume Usaha (Rp.000)

S H U (Rp.000)

Kota Gorontalo 119.622.592 45.880.048 67.452.624 108.335.676 16.296.897

Kab. Gorontalo 129.698.109 50.193.439 73.718.635 170.277.537 5.786.033

Kab. Boalemo 58.611.989 12.302.571 45.629.075 28.430.540 496.673

Kab. Pohuwato 11.093.093 3.276.913 6.143.447 9.236.168 563.308

Kab. Bone Bolango 46.675.765 17.089.423 25.328.525 17.968.119 1.568.847

Kab. Gorut 12.120.823 6.176.618 3.659.553 8.755.929 1.143.460

Prov. Gorontalo 23.369.502 10.783.314 8.344.729 10.773.829 1.280.525

Jumlah 401.119.873 145.702.326 230.276.588 353.777.798 27.133.743

Disamping itu, meskipun dari sisi permodalan koperasi mengalami penurunan

sebesar 7,6% dan total asset turun 3,8% dibanding tahun 2013, namun dari sisi

volume usaha koperasi mengalami peningkatan sebesar 10,4% dari Rp. 336,5 milyar

di tahun 2013 menjadi Rp. 353,7 milyar pada tahun 2014. Hal ini mengindikasikan

produktivitas koperasi melalui usaha yang dijalankan semakin baik dan bisa

memberikan nilai tambah bagi peningkatan kapasitas usaha.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian target kinerja peningkatan

jumlah koperasi antara lain :

a. Pelaksanaan sejumlah kegiatan strategis dalam bentuk pembinaan dan sosialisasi,

pengawasan, monitoring dan evaluasi serta fasilitasi baik kepada koperasi aktif

maupun tidak aktif, juga terhadap kelompok masyarakat atau badan usaha yang

hendak membentuk koperasi baru.

Page 13: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

10

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

b. Terealisasinya pembentukan koperasi baru yang difasilitasi badan hukumnya

melalui notaris sebanyak 20 koperasi, yang tersebar di 6 kabupaten/kota.

c. Makin baiknya koordinasi lintas pusat, provinsi dan kabupatenkota sehingga

tercipta sinkronisasi pelaksanaan program pengembangan koperasi.

d. Makin baiknya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya berkoperasi.

Pada tahun 2015, upaya pemberdayaan Koperasi disamping tetap diarahkan pada

program dan kegiatan sebagaimana tahun 2014, juga dikembangkan beberapa bentuk

fasilitasi bagi koperasi, antara lain :

a. Fasilitasi pendirian Badan Hukum untuk koperasi baru sebesar Rp.

2.500.000/koperasi yang disediakan bagi 20 koperasi baru;

b. Bantuan modal usaha bagi 20 koperasi baru masing-masing Rp. 10.000.000/

koperasi;

c. Perluasan dan penyebaran informasi serta fasilitasi Kredit Usaha Rakyat (KUR)

bagi koperasi dan UMKM.

d. Tersedianya database koperasi yang up to date sehingga memudahkan

pengembangan kebijakan.

Dengan penambahan kegiatan tersebut pada tahun 2015 diaharapkan koperasi akan

tumbuh dan berkembang dengan targetpenumbuhan 20 koperasi baru.

Koperasi Berkualitas, dengan persentase pencapaian target kinerja sebesar

100% yang diindikasikan dengan bertambahnya jumlah Koperasi Berprestasi

sebanyak 15 koperasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target kinerja

tersebut antara lain:

a. Berhasilnya pelaksanaan kegiatan penilaian dan penghargaan Koperasi

Berprestasi, yang diumumkan pada saat Peringatan Hari Ulang Tahun Koperasi

Tingkat Provinsi Gorontalo.

b. Makin baiknya koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan dengan

kabupaten/kota.

c. Meningkatnya kesadaran pengurus dan pengawas untuk meningkatkan kualitas

kelembagaan dan manajemen usaha koperasi, yang ditandai dengan makin

meningkatnya jumlah koperasi yang menerapkan manajemen usaha modern,

system akuntasi serta komputerisasi dan internet (IT).

Pada tahun 2015, penilaian dan penghargaan bagi Koperasi Berkualitas akan

dibarengi dengan pemberian dana stimulus dan bantuan pengembangan

kelembagaan, sehingga akan meningkatkan motivasi pengurus untuk meningkatkan

Page 14: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

11

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

kualitas kelembagaan koperasi. Dengan begitu maka target Koperasi Berkualitas untuk

2015 ditetapkan sebanyak 15 koperasi.

Namun demikian dibalik capaian kinerja sasaran serta program dan kegiatan

tersebut diatas, masih terdapat sejumlah permasalahan yang perlu menjadi perhatian

bersama, antara lain :

1. Secara umum kualitas SDM pengurus dan pengawas koperasi perlu ditingkatkan,

khususnya dalam hal manajemen organisasi, pengelolaan keuangan, pemasaran

hasil dan pemanfaatan teknologi informasi.

2. Masih tingginya jumlah koperasi tidak aktif mengakibatkan peran koperasi sebagai

soko guru perekonomian menjadi kurang optimal.

3. Permasalahan internal koperasi yang sering menjadi penyebab tidak berjalannya

roda organisasi adalah perselisihan antar pengurus dan pengawas, sehinga

mengakibatkan tingkat pelayanan kepada anggota rendah, bahkan bisa berakibat

tidak aktifnya koperasi.

4. KUR merupakan program pemerintah yang ditujukan untuk membantu koperasi

dan UMKM yang usahanya layak untuk dibiayai tetapi memiliki keterbatasan

modal, sehingga perlu diberikan modal hingga batas tertentu tanpa agunan.

Namun pada kenyataannya, mekanisme perbankan yang mengharuskan adanya

jaminan/agunan menyebabkan KUMKM sulit untuk bisa mengakses KUR.

5. System perbankan yang merahasiakan nasabah mengakibatkan data penerima

KUR by name by address sulit untuk diperoleh, sehingga Dinas Kumperindag

Provinsi Gorontalo dan SKPD kabupaten/kota sulit untuk memonitor dan

mengevaluasi tingkat keberhasilan UMKM setelah menerima KUR.

Meningkatnya Jumlah Penyaluran Kredit Perbankan, dengan persentase

pencapaian target kinerja hasil program sebesar 888%, yang dihasilkan dari realisasi

penyaluran KUR sebesar 6.131 KUKM dari target yang ditetapkan sebesar 690 KUKM.

Berikut data perkembangan realisasi KUR tahun 2014 menurut Bank Indonesia.

Tabel 2.4. Realisasi KUR Tahun 2014

No Sektor Ekonomi Realisasi KUR (Milyar)

Realisasi Debitur

1 Pertanian, Perikanan & Peternakan 86.920.700 8.557

2 Pertambangan 7.604.000.000 936

3 Industri Pengolahan 42.328.593.701 2.067

4 Listrik, Gas & Air 5.757.000.000 100

5 Konstruksi 3.010.000.000 34

6 Perdagangan, Restoran & Hotel 485.330.219.961 45.464

7 Pengangkutan, Pergudangan & Komunikasi 19.223.636.223 2.085

Page 15: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

12

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

8 Jasa-jasa Dunia Usaha 22.091.261.221 3.737

9 Jasa-jasa Sosial/ Masyarakat 44.780.000.000 2.730

10 Lain-lain 485.330.219.961 4.431

TOTAL 771.090.774.121 70.141

Sumber : Bank Indonesia 2014

Beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian target tersebut antara lain :

a. Makin banyaknya KUMKM yang memiliki usaha yang bankable (layak dari sisi

usaha untuk didanai bank) sehingga kepercayaan bank terhadap KUMKM juga

meningkat.

b. Membaiknya kinerja Tim Fasilitasi KUR yang dibentuk oleh Pemprov Gorontalo

dalam rangka sosialisasi, pendampingan/fasilitasi serta penyelesaian masalah

KUMKM dalam mengakses KUR.

c. Terjalinnya koordinasi yang baik antara Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo

dengan BI dan Bank Pelaksana di daerah dalam rangka penyaluran dan monitoring

evaluasi KUR.

Pada tahun 2015 kegiatan sosialisasi dan fasilitasi KUR akan lebih diintensifkan

termasuk pelibatan perguruan tinggi serta konsultan bisnis guna memfasilitasi koperasi

dalam mengakses KUR. Disamping itu, akan dibentuk Front Desk KUR (Unit

Pelayanan KUR) sebagai sarana pelayanan bagi KUMKM dalam mengakses KUR.

Dengan begitu maka target penyaluran KUR pada tahun 2015 hingga mencapai target

yang telah ditetapkan.

Meningkatnya Jumlah UMKM dengan realisasi 70.590 UMKM dari target yang

ditetapkan sebesar 65.705 UMKM, dengan tingkat pencapaian sebesar 107%.

Perkembangan UMKM di Provinsi Gorontalo ditunjukkan oleh data berikut ini.

Tabel 2.5. Perkembangan UMKM

Indikator 2012 2013 2014 Trend (%)

Jumlah UMKM 62.054 63.434 70.590 10,13

- Usaha Mikro 53.192 54.128 56.166 3,62

- Usaha Kecil 8.540 8.981 11.754 23,59

- Usaha Menengah 321 325 2.669 87,82

Tenaga Kerja 37.453 38.878

Asset (Rp. 000) 347.602.280 360.449.349

Omzet (Rp. 000) 992.464.960

1.075.429.661

Page 16: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

13

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Jumlah UMKM pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 10,13%

dibanding tahun 2013. Demikian halnya dengan jumlah tenaga kerja meningkat 3,7%,

Asset sebesar 8,6% dan omzet meningkat 4,2%. Kenaikan ini mengindikasikan

semakin membaiknya kinerja sektor riil didaerah, seiring dengan peningkatan

kontribusi sektor perdagangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto daerah.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian target program antara lain :

a. membaiknya iklim usaha dan iklim investasidi daerah yang ditandai dengan makin

tingginya motivasi masyarakat untuk berusaha yang mendorong pertumbuhan

usaha baru;

b. membaiknya akses masyarakat terhadap permodalan baik KUR maupun skim

kredit lainnya baik yang disediakan oleh perbankan maupun oleh lembaga non

bank;

c. makin tersedianya informasi pasar baik lokal, regional, nasional maupun

internasional;

d. membaiknya koordinasi program dengan kabupaten/kota dan pusat.

Untuk tahun 2015 ditargetkan jumlah UMKM akan terus bertambah dengan

mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan UMKM, antara lain melalui:

a. Penyempurnaan database UMKM.

b. Pengembangan diklat kewirausahaan bagi calon wirausaha baru atau wirausaha

baru.

c. Optimalisasi peran Klinik Bisnis dalam memfasilitasi pengembangan usaha UMKM.

d. Mendorong kemudahan perijinan melalui kerjasama dengan pemda

kabupaten/kota.

e. Mengembangkan peran koperasi sebagai mitra usaha UMKM.

f. Meningkatkan kemampuan permodalan bagi Wira Usaha Baru (WUB) baik dari

kalangan KK Miskin, UMKM Potensial maupun Mahasiswa.

g. Memfasilitasi penyediaan sarana berusaha bagi pedagang kaki lima (PKL) melalui

kegiatan sektor perdagangandan koperasi.

h. Membina kemitraan dengan perguruan tinggi dan perbankan serta BUMN yang

beroperasi di Provinsi Gorontalo dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan

UMKM.

Meningkatnya Jumlah Wira Usaha Baru yang Difasilitasi Modal Usaha,

dengan persentasi capaian indikator sasaran sebesar 154%, yang dihasilkan dari

pelampauan target penciptaan WUB sebanyak 850 UMKM dari target yang ditetapkan

Page 17: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

14

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

sebanyak 550 UMKM. Beberapa faktor yang mempengaruhi capaian kinerja hasil

tersebut antara lain :

a. Membaiknya tingkat partisipasi pemda kabupaten/kota baik SKPD, Pemerintah

Kecamatan maupun Desa/Kelurahan dalam memfasilitasi proses identifikasi calon

WUB penerima bantuan.

b. Membaiknya sistem dan mekanisme identifikasi, verifikasi dan proses penetapan

calon WUB.

c. Ketersediaan dana relatif memadai yang memungkinkan hampir seluruh proses

dari identifikasi, verifikasi, penetapan, pendidikan pelatihan, dan penyaluran

bantuan kepada WUB KK Miskin berjalan dengan baik.

Namun dalam pelaksanaan dilapangan, masih terdapat beberapa

permasalahan yang perlu menjadi perhatian, antara lain :

a. Perbedaan Database KK Miskin antara data BPS dengan data BPMD-PK dan

Pemerintah Kecamatan/Desa/Kelurahan, sehingga perlu dilakukan updating agar

memudahkan identifikasi awal calon penerima bantuan.

b. Lokasi calon penerima bantuan tersebar dan berjauhan sehingga memerlukan

waktu, tenaga dan biaya dalam jumlah besar. Kedepan proses identifikasi awal

merujuk pada calon penerima yang letaknya relatif dekat dengan jenis usaha yang

berbeda, kecuali untuk wilayah tertentu yang dikarenakan kondisi geografi, maka

perlu ditunjang dengan dana operasional yang memadai.

c. Dari hasil evaluasi terhadap penerima bantuan ditemukan adanya penggunaan

dana untuk kegiatan konsumtif dan bukan produktif atau tidak sesuai peruntukan.

Kedepan proses pembinaan, monitoring dan pengawasan terhadap WUB penerima

bantuan perlu ditingkatkan yang ditunjang dengan dana operasional yang

memadai.

Pada tahun 2015, sasaran penciptaan wira usaha baru lebih diperluas tidak

saja untuk KK miskin dan WUB mahasiswa di 3 (tiga) perguruan tinggi, tetapi juga

kepada UMKM Potensial yang dianggap memiliki kelayakan usaha dan semangat

berusaha yang tinggi. Melalui program ini diharapkan bisa meningkatkan kinerja sektor

riil di daerah serta akan mendorong percepatan pertumbuhan dan pemerataan

ekonomi daerah.

PeningkatanJumlah IKM, dengan persentase capaian indicator sasaran

sebesar 104,%, yang dihasilkan dari pencapaian target peningkatan jumlah IKM tahun

2014 sebanyak 13.688 IKM dari target yang ditetapkan sebanyak 13.075 IKM.

Page 18: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

15

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Tabel 2.6. Perkembangan IKM

No Uraian Capaian Trend

Naik(%) 2012 2013 2014

1. Jumlah IKM (unit) 12.360 12.921 13.688 2,3

- Industri Mikro 11.909 12.470 13.237 5,7

- Industri Kecil 436 436 436 0

- Industri Menengah 15 15 15 0

2. Jumlah Tenaga Kerja (org) 31.910 34.564 36.978 6,5

3. Nilai Investasi (Milyar Rupiah) 132,94 134.144 150.230 10,7

4. Nilai Produksi (Milyar Rupiah) 510,02 476.005 530.844 10,3

Pada tahun 2013, jumlah IKM mengalami peningkatan sebanyak 767 unit

usaha atau tumbuh 2.3% dibanding tahun 2012. Pertumbuhan tertinggi dialami oleh

industri mikro yang meningkat sebesar 5,7%, sedangkan industri kecil dan menengah

tidak mengalami peningkatan. Disamping itu, nilai investasi IKM mengalami

peningkatan yang signifikan yakni sebesar 10,7%, dimana peningkatan ini diikuti oleh

peningkatan jumlah tenaga kerja sebesar 6,5% dan nilai produksi sebesar 10,3%.

Beberapa faktor yang mempengaruhi capaian kinerja hasil tersebut antara lain :

a. Beroperasinya Rumah Kemasan Gorontalo yang berlokasi di Kampus Universitas

Gorontalo hasil kerjasama Kementerian Perindustrian RI, Diskumperindag Provinsi

Gorontalo, Diskumperindag dan UMKM Kabupaten Gorontalo dan Universitas

Gorontalo, yang diarahkan untuk membantu IKM dalam peningkatan kualitas

kemasan produk, sehingga mendorong peningkatan daya saing dan nilai jual

produk IKM.

b. Meningkatnya tingkat partisipasi pemda kabupaten/kota baik SKPD, Pemerintah

Kecamatan maupun Desa/Kelurahan dalam mendukung program dan kegiatan

pengembangan industri kecil menengah di daerah.

c. Kondusifnya iklim usaha di daerah sehingga memberi ruang gerak tumbuhnya

industri kecil menengah.

d. Meningkatnya kinerja pelayanan publik SKPD melalui pelaksanaan program dan

kegiatan yang mendorong perkembangan usaha dan pertumbuhan industri kecil di

daerah.

e. Meningkatnya dukungan pendanaan Kementerian Perindustrian RI dalam

pemberdayaan IKM di Gorontalo.

Page 19: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

16

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Namun dibalik capaian tersebut masih terdapat beberapa permasalahan di

bidang industri, antara lain :

a. Masih relatif rendahnya kualitas SDM pengrajin, sehingga berpengaruh terhadap

tingkat produktivitas industri kecil menengah di daerah.

b. Keterbatasan bahan baku dan bahan penolong industri olahan, sehingga

mengakibatkan rendahnya daya saing produk industri Gorontalo, baik dari sisi

kualitas, kemasan produk maupun harga.

c. Masih rendahnya akses IKM terhadap permodalan melalui perbankan, karena

kebanyakan dari IKM belum memiliki ijin usaha.

d. Peran Kawasan Industri Agro Terpadu (KIAT) yang diharapkan bisa menjadi

inkubator sekaligus wadah belajar IKM dalam pengembangan usaha belum

berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Untuk tahun 2015, pengembangan industri kecil menengah diarahkan pada

peningkatan manajemen usaha, kualitas mutu dan kemasan produk, mendorong

pertumbuhan wirausaha baru industri di daerah dan memfasilitasi terciptanya 1 kluster

industri di daerah, meningkatkan kinerja KIAT serta mengoptimalkan peran dan fungsi

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) sebagai wadah pembinaan,

pengembangan dan pemberdayaan industri kecil menengah di daerah. Disamping itu,

upaya pengembangan sentra IKM dilakukan melalui bantuan sarana Produksi bagi

IKM baru.

Jumlah Sentra IKM, dengan persentase tingkat capaian kinerja sasaran

sebesar 100%, yang diindikasikan dengan terpenuhinya target jumlah sentra IKM di

Gorontalo tahun 2014 sebanyak 289 sentra. Beberapa faktor yang mempengaruhi

capaian kinerja hasil tersebut antara lain :

1. Upaya untuk menumbuhkembangkan IKM dalam satu kawasan semakin intens

dilakukan sehingga memudahkan untuk mengelompokkan dan mengarahkannya

menjadi sentra IKM.

2. Membaiknya iklim usaha dan iklim investasi di daerah, yang ditandai dengan

peningkatan jumlah industri kecil menengah sebagai sektor riil penggerak ekonomi

daerah.

3. Bantuan Sarana Produksi bagi IKM, pengembangan Desa Industri Mandiri

Namun demikian masih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi antara

lain :

a. Tingkat penyebaran IKM di Gorontalo cukup tinggi sehingga upaya

pengelompokan menjadi sentra industri agak mengalami kendala.

Page 20: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

17

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

b. Produktivitas IKM perlu ditingkatkan agar bisa mendorong tumbuhnya IKM

disekitarnya, dengan begitu maka akan lebih mudah menjadikannya sebagai

sentra industri.

c. Upaya promosi produk IKM perlu ditingkatkan yang dibarengi dengan peningkatan

kualitas produk, kemasan serta tingkat produksi yang tinggi sehingga bisa

memberikan nilai tambah yang cukup besar bagi pelaku IKM.

Untuk itu, pada tahun 2015 peningkatan produktifitas dan promosi produk IKM

diarahkan untuk meningkatkan manajemen usaha, kualitas SDM dan penyediaan

bantuan peralatan produksi sehingga akan berdampak pada peningkatan daya saing

produk IKM. Salah satu upaya untuk memfasilitasi IKM melalui pendirian Rumah

Kemasan Gorontalo akan lebih ditingkatkan, guna memfasilitasi IKM dalam hal

kemasan produk dan standar mutu produk olahan.

Jumlah Kluster Industri, dengan persentase tingkat capaian kinerja sasaran

sebesar 100%, yang diindikasikan dengan terpenuhinya target kluster industri di

Gorontalo tahun 2014 sebanyak 1 Kluster Jagung yang berpusat di Pondok Pesantren

Salafiyah Assyafi’iyah, Randangan Kabupaten Pohuwato. Beberapa faktor yang

mempengaruhi capaian kinerja hasil tersebut antara lain :

1. Tingkat koordinasi antara Pusat, Provinsi dan Kab/Kota terjalin dengan baik,

sehingga memudahkan dalam pelaksanaan program dan kegiatan di lapangan.

2. Adanya dukungan pendanaan Kementerian Perindustrian RI dan Diskumperindag

Provinsi Gorontalo sangat besar terhadap rintisan kluster di Pohuwato sejak tahun

2009, sehingga memungkinkan terbentuknya Kluster Jagung.

3. Pembangunan Desa Industri Mandiri (DIM) di Kabupaten Bone Bolango sangat

berpengaruh positif terhadap perkembangan industri di daerah, khususnya dalam

mendorong produktifitas komoditi Pupuk Organik Cair

Namun demikian masih terdapat beberapa permasalahan yang perlu menjadi

perhatian bersama, antara lain :

a. Upaya untuk mendorong berkembangnya kluster industri di daerah diperlukan

dukungan pendanaan yang besar dan disertai dengan upaya pembinaan dan

pemberdayaan dari tingkat hulu (petani) hingga hilir (pasar).

b. Kluster industri membutuhkan dukungan penuh bahan baku dan bahan penolong,

dimana hingga saat ini keterbatasan bahan baku/penolong masih menjadi masalah

yang serius Gorontalo.

Untuk itu pada tahun 2015 perlu ditingkatkan kerjasama dan kolaborasi

program dan kegiatan antara pusat dan daerah serta sektor swasta dalam mendorong

Page 21: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

18

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

perkembangan IKM di daerah, sehingga dengan sendirinya akan menunjang kluster

industri Jagung.

Jumlah Sarana Distribusi Barang/Jasa yang dibangun, dengan persentase

capaian indicator sasaran sebesar 100%, yang dihasilkan dari tercapainya target

pembangunan pasar tradisional sebanyak 4 unit, yakni Pasar tangga Jaya di

Kabupaten Boalemo, Pasar Panipi & Pasar Bululi di Kabupaten Gorontalo, serta pasar

Moodu di Kota Gorontalo. Beberapa factor yang mempengaruhi pencapaian target

indicator kinerja sasaran antara lain :

1. Adanya koordinasi yang baik antara Pemerintah Provinsi dan Pemda Kota

Gorontalo, khususnya dalam penentuan lokasi pasar tradisional dan kelengkapan

berkas administrasi yang menjadi syarat pembangunan pasar.

2. Dukungan pedagang yang ada di 4 pasar tersebut terhadap program Dinas

Kumperindag Provinsi Gorontalo dalam rangka meningkatkan ketersediaan sarana

prasarana pasar.

Namun demikian, masih dirasakan adanya sejumlah permasalahan di

lapangan, antara lain :

1. Peningkatan jumlah pasar tradisional di kab/kota se Provinsi Gorontalo belum

dibarengi dengan ketersediaan sarana prasarana di setiap pasar tradisional,

sehingga hal ini mengurangi tingkat kelayakan pasar sebagai sarana jual beli.

2. Peran pasar tradisional sebagai sarana jual beli belum sepenuhnya didukung oleh

penggunaan Alat Ukur, Takar, Timbang dan Peralatannya (UTTP) yang akurat,

sehingga tidak merugikan konsumen.

3. Daya dukung anggaran untuk pengembangan pasar tradisional masih rendah,

mengingat banyaknya pasar yang memerlukan perbaikan dan penyediaan sarana

prasarana.

Untuk itu, tahun 2015 telah dianggarkan dana untuk revitalisasi pasar

tradisional sebanyak Rp. 600.000.000,- untuk pengembangan 4 pasar masing-masing

di 2 pasar di Kab. Bone Bolango, 1 pasar di Kab. Boalemo dan 1 pasar di Pohuwato..

Revitalisasi pasar tradisional ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan sektor riil di

daerah sehingga peran sektor perdagangan terhadap perekonomian daerah makin

meningkat.

Jumlah Perdagangan Antar Pulau, dengan realisasi tingkat capaian sasaran

sebesar hanya sebesar 8,70%, hal ini dikarenakan kurangnya jumlah perdagangan

jumlah komoditi ekspor di tahun 2014.

Page 22: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

19

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Sejumlah permasalahan yang dihadapi dalam perdagangan antar pulau antara

lain :

1. Peningkatan produksi komoditi pertanian dalam arti luas relatif rendah, yang

menyebabkan jumlah stok dan pasokan barang juga tidak banyak meningkat.

Produksi Jagung Gorontalo baik produktifitas maupun luas panen perlu

ditingkatkan dalam rangka mendorong peningkatan ekspor daerah dan antar pulau.

2. Fluktuasi harga dan tingkat permintaan juga menjadi salah satu faktor relative

kecilnya peningkatan perdagangan antar pulau Gorontalo. Jika harga di Surabaya

turun, maka pedagang pengumpul melempar produknya ke pasar ekspor.Demikian

halnya jika permintaan antar pulau melemah, maka pengumpul cenderung

menahan barang dan menjualnya jika harga membaik, atau melepasnya ke

eksportir.

3. Biaya pengapalan dan ongkos tambat kapal pelabuhan di Gorontalo relative lebih

tinggi dibandingkan dengan pelabuhan laut di Sulawesi, sehingga barang diantar

pulaukan melalui darat, dimana hal ini sangat sulit untuk dihitung besarannya.

4. Sarana Pelabuhan Gorontalo dan Pelabuhan Anggrek sebagai pintu gerbang

ekspor perlu ditingkatkan kapasitasnya sehingga mampu melayani ekspor dan

antar pulau secara cepat, efektif dan efisien dalam waktu bersamaan.

5. Dukungan pendanaan untuk program dan kegiatan yang terkait langsung dengan

upaya mendorong peningkatan perdagangan antar pulau perlu di tingkatkan,

demikian halnya dengan sarana dan prasarana pendukung operasional, sehingga

bisa meningkatkan kinerja SKPD.

Pada tahun 2015 Diskumperindag Provinsi Gorontalo akan lebih

mengefektifkan pelaksanaan pasar lelang agro forward dalam rangka meningkatkan

pemasaran komoditi unggulan daerah, mengoptimalkan fungsi Kantor Perwakilan

Dagang Gorontalo di Surabaya sebagai perpanjangan tangan pemerintah provinsi

dalam memfasilitasi perdagangan antar pulau, serta mengefektifkan pelaksanaan misi

dagang dan temu usaha sebagai wadah untuk memfasilitasi pelaku usaha dalam

memasarkan produk dan komoditi Gorontalo di luar daerah.

Meningkatnya kualitas Informasi Harga dan Stok Barang Strategis, dengan

realisasi tingkat pencapaian sasaran sebesar 100%. Hal ini diindikasikan dengan

tingkat penyebaran informasi harga dan stok barang strategis melalui media massa

tercapai sesuai target yakni selama 365 hari atau 1 tahun.

Faktor-faktor yang mendukung pencapaian target kinerja sasaran tersebut

antara lain :

Page 23: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

20

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

1. Meningkatnya kelancaran arus barang dan jasa yang beredar, yang diikuti dengan

pengendalian dan pengawasan terhadap ketersediaan bahan kebutuhan pokok

masyarakat.

2. Selang tahun 2014 fluktuasi harga barang strategis yang sangat berpengaruh

terhadap inflasi di Gorontalo seperti BARITO (Bawang, Rica dan Tomat) relatif

lebih stabil.

3. Efektifnya penyebaran informasi harga dan stok barang strategis melalui media

massa (Koran dan radio) setiap hari sehingga masyarakat memiliki cukup informasi

tentang fluktuasi harga barang di daerah.

4. Semakin baiknya koordinasi lintas instansi dalam pelaksanaan pengawasan

barang beredar.

Penanganan Kasus Pengaduan Konsumen, dengan tingkat capaian kinerja

sasaran sebesar 100%, yang diindikasikan dengan pemberkasan dan penanganan

kasus pengaduan konsumen terhadap seluruh kasus yang diadukan, yakni sebanyak 4

(empat) kasus pelanggaran terhadap konsumen. Pelaksanaan Tera dan Tera Ulang

Alat UTTP, dengan tingkat capaian kinerja sasaran mencapai 117%, yang

diindikasikan dengan pelaksanaan tera-tera ulang alat UTTP sebanyak 12.044 UTTP

dari target yang ditetapkan sebanyak 12.000 UTTP. Pelaksanaan Pasar Tertib Ukur,

dengan tingkat capaian kinerja sasaran mencapai 100%, yang diindikasikan dengan

tercapainya 2 Pasar Tertib Ukur di Provinsi Gorontalo yakni Pasar Marisa Kab

Pohuwato dan Pasar Tilamuta Kab. Boalemo, dari target yang ditetapkan sebanyak 2

Pasar Tertib Ukur.

Beberapa faktor yang mendukung pencapaian target kinerja tersebut antara

lain :

1. Makin efektifnya koordinasi lintas instansi dan kabupaten/kota dalam rangka

perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan di daerah.

2. Makin membaiknya kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap standarisasi

dan batas waktu penggunaan produk-produk dalam kemasan yang dikonsumsi

sehari-hari.

3. Seiring dengan itu tingkat kesadaran pelaku usaha, utamanya pedagang yang

menggunakan alat Ukur Takar dan Timbang serta Perlengkapannya (UTTP) juga

semakin tinggi, yang diindikasikan dengan tercapainya target tera-tera ulang alat

UTTP yang mencapai 13.884 UTTP.

Namun dibalik pencapaian target tersebut, terdapat beberapa permasalahan

yang perlu menjadi perhatian antara lain :

Page 24: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

21

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

a. Sarana dan prasarana pengawasan barang beredar masih sangat terbatas, seperti

belum adanya kendaraan operasional khusus pengawasan barang dan belum

adanya Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) di tingkat

kabupaten/kota menjadi penyebab belum optimalnya pelaksanaan fungsi

perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan di daerah.

b. Keterbatasan sarana prasarana dan SDM laboratorium Metrologi Daerah serta

peralatan Pos Ukur Ulang merupakan salah satu kendala yang perlu secepatnya

diatasi.

Pada tahun 2015 program dan kegiatan perlindungan konsumen dan

pengamanan perdagangan akan lebih diintensifkan dalam bentuk penyebarluasan

informasi dan sosialisasi Undang-undang Perlindungan Konsumen serta peningkatan

efektifitas pengawasan barang beredar dan jasa di daerah.

Jumlah Komoditi Ekspor, dengan tingkat capaian kinerja sasaran sebesar

100%, yang diindikasikan dengan jumlah ekspor komoditi unggulan Gorontalo

menurun sebesar 6 Komoditi dari target yang ditetapkan sebesar 6 Komoditi

Faktor-faktor yang mendukung tingkat pencapaian target kinerja tersebut

antara lain :

1. Faktor lingkungan dan iklim yang tidak mendukung penanaman tanaman jagung

sehingga banyak petani tidak menanam.

2. Iklim yang menentu banyak tanaman jagung yang mati/puso.

3. koordinasi lintas sektor dengan SKPD terkait baik provinsi maupun kabupaten/kota

untuk tetap mendorong semua pihak dalam ekspor Gorontalo.

Namun dibalik pencapaian target tersebut, masih terdapat beberapa

permasalahan dan hambatan yang perlu diantisipasi, antara lain :

a. Pemahaman dan pengetahuan eksportir tentang prosedur, mekanisme dan

standarisasi mutu barang ekspor-impor perlu terus ditingkatkan, seiring dengan

dinamika kebijakan ekspor-impor baik nasional maupun negara tujuan ekspor.

b. Produksi Jagung Gorontalo baik produktifitas maupun luas panen perlu

ditingkatkan dalam rangka mendorong peningkatan ekspor daerah.

c. Sarana Pelabuhan Gorontalo dan Pelabuhan Anggrek sebagai pintu gerbang

ekspor perlu ditingkatkan kapasitasnya sehingga mampu melayani ekspor dan

antar pulau secara cepat, efektif dan efisien dalam waktu bersamaan.

d. Peningkatan koordinasi dengan PT. Pelindo dan Administrasi Palayaran (Adpel)

Gorontalo dalam mendukung peningkatan dan percepatanarus perdagangan antar

pulau dan ekspor.

Page 25: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

22

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

e. Ekspor sangat tergantung pada tingkat permintaan pasar luar negeri, sehingga

manakala terjadi krisis seperti pada akhir 2010 hingga 2011 maka akan

berpengaruh terhadap volume ekspor daerah.

f. Perlunya media informasi yang lebih cepat, murah dan mudah diakses sehingga

akan memperlancar pemasaran dan market intelegent komoditi unggulan

Gorontalo.

Bercermin dari permasalahan tersebut, maka pada tahun 2015 pelaksanaan

program dan kegiatan lebih diarahkan untuk mengikutsertakan pelaku usaha dalam

pameran/expo di luar daerah, serta meningkatkan promosi dan penyebaran informasi

produk unggulan daerah melalui operasionalisasi Nasional Single Window (NSW).

Disamping itu juga pelaksanaan Bimtek Ekspor Impor untuk penguatan SDM pelaku

usaha serta mengefektifkan koordinasi lintas pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam

rangka mendorong ekspor komoditi unggulan daerah.

Pelaksanaan Pengujian Mutu, dengan realisasi tingkat capaian kinerja

sasaran sebesar 100%, yang diindikasikan dengan terpenuhinya target pengujian

mutu komoditi unggulan oleh UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang

(BPSMB) sebanyak 200 kali pengujian. Dan pelaksanaan Penerbitan Sertifikat Mutu,

dengan realisasi tingkat capaian kinerja sebesar 100%. Hal ini ditunjukkan oleh

tercapainya target penerbitan sertifikat mutu sebanyak 12 sertifikat untuk komoditi

Jagung dan Rumput Laut yang diantar pulaukan maupun tujuan ekspor.

Beberapa hal yang menunjang pencapaian target kinerja sasaran tersebut

antara lain :

1. Makin efektifnya penyebaran informasi fungsi Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu

Barang (BPSMB) dan sosialisasi standar mutu serta pentingnya sertifikasi mutu

barang kepada pelaku usaha, khususnya eksportir dan pedagang antar pulau.

2. Terakreditasinya laboratorium BPSMB pada awal 2011 oleh Komite Akreditasi

Nasional (KAN), sehingga mulai tahun 2011 laboratorium BPSMB bisa

menerbitkan sertifikat mutu barang sebagai salah satu dokumen yang

dipersyaratkan pada barang ekspor.

Namun demikian masih terdapat beberapa permasalahan penting yang perlu

segera diatasi antara lain :

a. Keterbatasan sarana dan prasarana laboratorium BPSMB, utamanya peralatan uji

mutu barang. Untuk saat ini pengujian mutu barang masih terbatas pada 2 (dua)

komoditi yakni Jagung dan Rumput Laut.

Page 26: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

23

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

b. Keterbatasan SDM pengelola laboratorium dan keterbatasan anggaran sangat

dirasakan pengaruhnya terhadap pencapaian target kinerja.

Untuk itu pada tahun 2015 pelaksanaan program peningkatan standarisasi

mutu barang lebih diarahkan pada optimalisasi peran BPSMB dalam memfasilitasi

pengujian dan sertifikasi mutu barang/produk unggulan Gorontalo, dan tidak hanya

terbatas pada komoditi Jagung dan Rumput Laut, tetapi juga akan dilakukan

penambahan 2 lingkup sertifikasi yakni Kakao dan Kopi. Mulai dioperasikannya

tambahan ruang laboratorium BPSMB pada tahun 2015 diharapkan bisa meningkatkan

peran BPSMB, termasuk dalam mendukung bekerjanya Sistem Resi Gudang di

daerah.

Persentase Peningkatan Koordinasi dan Sinkronisasi Program dan

Kegiatan Lintas Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota, Lintas Sektor dan Lintas

Pelaku, dengan realisasi tingkat capaian kinerja sasaran sebesar 100%, yang

diindikasikan dengan tercapainya target persentase peningkatan koordinasi dan

sinkronisasi program dengan pusat, antar SKPD provinsi dan kabupaten/kota sebesar

90%. Persentase Ketersediaan Dokumen Perencanaan dan Evaluasi Program

dan Kegiatan SKPD, dengan realisasi tingkat capaian kinerja sasaran sebesar 100%,

yang diindikasikan dengan tercapainya target ketersediaan dokumen perencanaan

berupa Rencana Strategis (Renstra) SKPD Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo

Tahun 2012 – 2017 dan Rencana Kerja (Renja) SKPD Dinas Kumperindag Provinsi

Gorontalo Tahun 2014, serta dokumen evaluasi berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo Tahun 2014 dan

Laporan Monev Program, dengan persentase kenaikan sebesar 100%.

Beberapa faktor pendorong tercapainya target kinerja program antara lain :

a. Membaiknya kualitas pelaksanaan rapat koordinasi dan Forum SKPD Tingkat

Provinsi Gorontalo sebagai forum perencanaan bidang Kumperindag, yang

diindikasikan dengan tingkat partisipasi stakeholder dalam forum perencanan dan

pembahasan program dan kegiatan.

b. Membaiknya kualitas koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan lintas

pusat, provinsi dan kabupaten/kota baik sehingga tercipta sinergi dalam hal

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program/kegiatan.

c. Makin tingginya kualitas dan relevansi program dan kegiatan antara provinsi dan

kabupaten/kota yang diindikasikan dengan makin banyaknya usulan program dan

kegiatan kabupaten/kota yang terakomodir dalam Renja SKPD Dinas Kumperindag

Provinsi Gorontalo Tahun 2015.

Page 27: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

24

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

d. Sebagai wujud dari membaiknya kualitas koordinasi dan sinkronisasi antara pusat dan

daerah dicerminkan dengan meningkatnya alokasi anggaran Kementerian

Perdagangan RI melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Tugas Pembantuan Tahun

Tahun 2014 yang tersebar di 6 kabupaten/kota dan provinsi, serta Tugas Pembantuan

dari Kementerian Koperasi dan UKM RI yakni Pembangunan Gedung PLUT – KUKM.

Namun demikian, masih ditemui beberapa permasalahan yang perlu dibahas dan

carikan solusi terbaik, antara lain :

a. Keterbatasan anggaran tahun 2014 menyebabkan banyaknya program dan

kegiatan yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat belum terakomodir

dalam DPA SKPD Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo.

b. Sesuai tupoksi Dinas Kumperindag menjalankan 3 kewenangan yakni Koperasi

dan UKM, Perindustrian dan Perdagangan. Ditingkat pusat, ketiga kewenangan ini

dilaksanakan oleh 3 Kementerian. Dengan perbandingan ini terlihat beban dan

volume pekerjaan yang melekat pada Dinas Kumperindag sangat besar dan

memerlukan sumberdaya yang besar pula untuk melaksanakannya. Beberapa

dukungan sumberdaya yang diperlukan dalam rangka penguatan peran SKPD

antara lain SDM, sarana prasarana kantor, ketersediaan kendaraan dinas

operasional, dukungan pendanaan APBD dan APBN.

c. Kualitas SDM dalam hal perencanaan dan evaluasi program masih dirasakan

minim, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, sehingga diperlukan

reformulasi system pembinaan dan pengembangan SDM perencana baik internal

SKPD maupun melalui kegiatan yang diinisiasi oleh Bappeda mesin dan motor

penggerak perencanaan pembangunan daerah.

Untuk itu, pada tahun 2015 program peningkatan kualitas perencanaan bidang

Kumperindag diarahkan untuk mengefektifkan pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi

dan relevansi program dan kegiatan baik melalui forum perencanaan, Forum SKPD

Tingkat Kabupaten/Kota, koordinasi ke pusat, antar provinsi dan lintas kabupaten/kota,

lintas instansi, dan lintas pemangku kepentingan, sehingga kinerja hasil program dan

output kegiatan bidang Kumperindag akan bisa mendorong pencapaian visi dan misi

Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2012 – 2017. Demikian halnya dengan

perubahan paradigma kemitraan antara SKPD dengan DPRD Provinsi Gorontalo, yang

telah banyak memberi ruang bagi SKPD dalam mengembangkan program dan

kegiatan.

Persentase Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran, dengan realisasi

tingkat capaian kinerja sasaran sebesar 100%, yang diindikasikan dengan tercapainya

Page 28: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

25

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

target persentase pelayanan administrasi perkantoran dalam menunjang pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi SKPD sebesar 100%. Dan Persentase Ketersediaan Sarana

Prasarana SKPD, dengan tingkat capaian kinerja sasaran sebesar 100% yang

diindikasikan dengan tercapainya target persentase ketersediaan sarana dan

prasarana SKPD yang mendukung penyelenggaraan kewenangan dan tupoksi SKPD

sebesar 100%.

Beberapa faktor yang mendukung pencapaian target kinerja sasaran antara

lain :

1. Membaiknya kinerja Sekretariat SKPD dalam mendukung dan menunjang

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi melalui pelayanan jasa administrasi

perkantoran yang professional.

2. Meningkatnya pembinaan terhadap PNS yang mendorong peningkatan disiplin dan

budaya kerja kearah yang lebih baik.

3. Penyediaan kendaraan operasional roda dua untuk menunjang pelaksanaan tugas-

tugas kesekretariatan.

4. Pembangunan tambahan gedung Metrologi yang secara langsung menunjang

peningkatan fungsi dan peran Kemetrologian Daerah..

Namun demikian masih terdapat beberapa permasalahan dan hambatan antara

lain :

a. Belum tersedianya system manajemen portofolio SDM aparatur SKPD,

menyebabkan pemetaan dan distribusi SDM lingkup SKPD serta pemenuhan

prosedur kenaikan pangkat dan gaji berkala belum optimal.

b. Belum ditetapkan dan diterapkannya struktur jabatan fungsional di tingkat SKPD,

dimana Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo sangat memerlukan jabatan

fungsional seperti widyaiswara untuk Diklat dan Bimtek bagi Koperasi, UMKM dan

IKM, fungsional pengawasan barang, fungsional kemetrologian, fungsional

pengujian mutu, fungsional industri, dan lain-lain sesuai tupoksi SKPD.

c. Dukungan kendaraan operasional khususnya Roda Empat baik dinas maupun

Kendaraan Dinas Operasional (KDO) sewa, dimana pada tahun 2014 Dinas

Kumperindag Provinsi Gorontalo hanya memperoleh 1 (satu) unit KDO, dengan

beban urusan kewenangan mencakup 1 (satu) urusan wajib Koperasi dan UKM

serta 2 (dua) urusan pilihan yakni perindustrian dan perdagangan. Demikian halnya

jika ditinjau dari jumlah pejabat eselon 3 yang mencapai 7 pejabat, jumlah 1 unit

KDO sangat tidak memadai untuk memenuhi fungsi pelayanan publik yang

diemban oleh SKPD.

Page 29: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

26

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Pada tahun 2015 program pelayanan administrasi perkantoran diarahkan pada

upaya peningkatan kualitas pelayanan administrasi secara cepat, efisien dan terukur,

sehingga bisa menciptakan kepastian waktu dan kejelasan prosedur pelayanan dalam

rangka pelayanan publik. Sedangkan untuk program peningkatan sarana dan

prasarana perkantoran diarahkan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana

operasional dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan

SKPD.

Persentase pelayanan dan akuntabilitas keuangan SKPD, dengan realisasi

tingkat capaian kinerja sasaran sebesar 100%. Hal ini diindikasikan dengan

tercapainya target peningkatan persentase pelayanan dan akuntabilitas keuangan

SKPD sebesar 100%. Beberapa faktor yang menunjang pencapaian target kinerja

tersebut antara lain :

1. Membaiknya tata kelola keuangan SKPD yang ditandai dengan waktu pelayanan

keuangan yang semakin cepat, efektif dan efisien.

2. Meningkatnya jumlah SDM keuangan yang mengikuti bimtek dan diklat bagi

pengelola keuangan SKPD, yang ditandai dengan laporan keuangan tepat waktu

dan pelayanan adminisitrasi keuangan secara cepat dan akurat.

3. Penyempurnaan SIMDA oleh Badan Keuangan Daerah Provinsi Gorontalo.

4. Semakin intensifnya pembinaan dan pengawasan keuangan daerah oleh

Inspektorat Provinsi Gorontalo telah mendorong terciptanya penyelenggaraan

keuangan yang baik dan akuntabel.

Pada tahun 2015 program peningkatan pengembangan sistem pelaporan

capaian kinerja dan keuangan akan lebih ditingkatkan dalam rangka percepatan

penyerapan anggaran belanja publik.

Penyelenggaraan program dan kegiatan tahun 2014 dan 2015 tidak lepas dari

perubahan nomenklatur program dan kegiatan serta alokasi anggaran, yang pada

prinsipnya tetap difokuskan pada pencapaian indikator kinerja utama sasaran

pembangunan koperasi, UMKM, perindustrian dan perdagangan perencanaan jangka

menengah RPJMD 2012 – 2017, sehingga penyesuaian-penyesuaian arah kebijakan

dan prioritas pembangunan daerah, termasuk di sector KUMKM, perindustrian dan

perdagangan.

Sebagai bagian dari dinamika pembangunan daerah, maka perkembangan

tuntutan dan kebutuhan daerah tersebut perlu direspon secara cepat,tepat dan terukur,

agar dampak yang ditimbulkannya bisa memberikan multiplier effectterhadap hajat

hidup orang banyak dan perekonomian daerah.

Page 30: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

27

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Untuk lebih jelasnya capaian kinerja hasil program dan output kegiatan tahun

2014 dan progress 2015 diuraikan dalamTabel 2.2.Rekapitulasi Evaluasi Hasil

Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra SKPD s/d Tahun 2014 Dinas

Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo sebagai berikut.

Page 31: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

28

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Tabel 2.7. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra SKPD s/d Tahun 2014 Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo

Kode Urusan/Bidang Urusan

Pemda & Program/ Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(Outcome)/Kegiatan

(Output)

Target

Capaian

Renstra

SKPD Tahun

2012-2017

Realisasi

target

kinerja

hasil

program &

keluaran

kegiatan sd

tahun 2013

Target & Realisasi kinerja hasil program

& keluaran kegiatan SKPD 2014 Target

Program/

Kegiatan

Renja SKPD

Thun 2015

Perkiraan Realisasi Capaian

Target Program/Kegiatan

Renstra SKPD s/d Tahun 2015

Catatan

Target Realisasi

Tingkat

Realisasi

(%)

Realisasi

Capaian (posisi

Pebruari)

Tingkat

Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

URUSAN WAJIB

BIDANG KOPERASI

Program Pengembangan

KUKM

Kegiatan : Penumbuhan

Koperasi Jumlah koperasi

986

koperasi

1.101

koperasi

1.080

koperasi

1.131

Koperasi 100

1.105

koperasi 1.148 koperasi 68%

Kegiatan : Fasilitasi

Pengembangan Koperasi

Berkualitas

Koperasi Berkualitas 15 koperasi 15 koperasi 15 koperasi 15 koperasi 100 15 koperasi - 0

Kegiatan : Fasilitasi

Penyaluran Kredit

Perbankan Kepada KUKM

Jumlah KUKM yang di

fasilitasi penyaluran KUR

4.240

KUKM

15.542

KUKM 690 KUKM

6.131

KUKM 888 6.131 KUKM 770 KUKM 0

BIDANG UMKM

Program Pengembangan

UMKM

Kegiatan : Fasilitas Pos Daya

dan SHAT

Meningkatnya Jumlah

UMKM (unit)

70.274

UMKM

63.434

UMKM

65.705

UMKM

70,590

UMKM 107 68.829 UMKM 70.590 UMKM 102,55

Kegiatan: Promosi Produk

UMKM

Meningkatnya Jumlah

UMKM ( unit)

70.274

UMKM

63.434

UMKM

65.705

UMKM

70,590

UMKM 107 68.829 UMKM 70.590 UMKM 102,55

Page 32: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

29

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kegiatan : Penyusunan

database UMKM

Meningkatnya Jumlah

UMKM (Unit)

70.274

UMKM

63.434

UMKM

65.705

UMKM

70,590

UMKM 107 68.829 UMKM 70.590 UMKM 102,55

SEKRETARIAT & KEUANGAN

Program Peningkatan

Perencanaan Evaluasi dan

Pelaporan

Kegiatan : Koordinasi

Sinkronisasi dan Monev

Program Kumperindag

Persentase peningkatan

koordinasi & sinkronisasi

program KUMKM lintas Pusat,

provinsi dan Kab/Kota, lintas

sektor dan lintas pelaku

100% 90% 90% 100 90% 90% 25% 25%

Kegiatan : Penyusunan

Laporan Keuangan

Persentase Pelayanan dan

Akuntabilitas Keuangan SKPD 100% 90% 90% 100 100% 90% 25% 25%

Program Pelayanan

Administrasi, Sarana

Prasarana dan SDM

Aparatur

Kegiatan : Pelayanan Jasa

Administrasi Perkantoran

Persentase pelayanan jasa

administrasi perkantoran 100% 95% 95% 100 95% 100% 30% 30%

Kegiatan : Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Perkantoran

Persentase ketersediaan

sarana prasarana SKPD 100% 90% 95% 100 95% 95% 15% 15%

Kegiatan : Peningkatan

SDM Aparatur

Jumlah SDM aparatur yang

mengikuti bmtek 28 PNS 25 PNS 12 PNS 25 PNS 208% 12 PNS 4 33%

PERDAGANGAN

Program Peningkatan dan

Pengembangan Ekspor

Kegiatan : Promosi dan

Pengembangan ekpor

Perkembangan Ekpor

102,070 ton 72,608 ton 71,13% 200,056 72,608 ton 0

Jumlah Komoditi Ekpor 6 Komoditi 4 komoditi 6 komoditi 6 komoditi 100 6 komoditi 2 komidit 33%

Program Peningkatan

Efisiensi Perdagangan

Dalam Negeri

Page 33: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

30

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kegiatan Pengendalian

Harga Kebutuhan pokok

Masyarakat

Informasi harga dan stok

barang strategis 365 hari 365 hari 365 hari 365 hari 100 365 hari 60 hari 16%

Kegiatan : Revitalisasi

Pasar Tradisional

Jumlah sarana distribusi

barang/jasa yang dibangun 23 pasar 4 pasar 4 pasar 4 pasar 100 4 pasar 2 50%

Program Perlindungan

Konsumen dan

Pengamanan Perdagangan

Kegiatan : Peningkatan

Pengawasan Peredaran

Barang/Jasa & UTTP

Persentase tingkat

penyelesaian pengaduan

konsumen

90% 90% 90% 90% 100% 90% 20% 20%

UPTD BALAI METROLOGI

Program Perlindungan

Konsumen dan

Pengamanan Perdagangan

Kegiatan : Sidang

Tera/Tera Ulang

Meningkatnya jumlah UTTP

yang bertanda Tera Sah yang

berlaku

13.800

UTTP

12.000

UTTP 12.750 UTTP

12.750

UTTP 100 13.100 UTTP 12.750 UTTP

Kegiatan : Pasar Tertib

Ukur Jumlah Pasar Tertib Ukur 2 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar 100 2 pasar 2 pasar 100%

Kegiatan Pelayanan dan

Pengembangan UPT Dinas

Kemetrologian Daerah

Meningkatnya jumlah UTTP

yang bertanda Tera Sah yang

berlaku

13.800

UTTP

12.000

UTTP 12.750 UTTP

12.750

UTTP 100 13.100 UTTP 12.750 UTTP 97%

UPTD BPSMB

Program Peningkatan

Standarisasi Mutu Barang

Kegiatan : Pengujian dan

Sertifikasi Mutu Barang Pengujian mutu 667 kali 243 kali 200 kali 224 kali 121 200 20 kali 10 %

Kegiatan : Penunjang

Operasional UPTD BPSMB

Pemeliharaan Akreditasi Lab

BPSMB

3 lingkup

Akreditas

2 lingkup

akreditas

2 lingkup

akreditas

2 lingkup

akreditas 100

2 lingkup

akreditas

2 lingkup

akreditas 100

Page 34: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

31

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kegiatan : Bimtek dan

sosialisasi Mutu barang Sertifikasi Mutu Barang 28 sertifikat 12 kali 12 kali 12 kali 100 12 kali 2 16%

PERINDUSTRIAN

Program Pengembangan

Industri Kecil Menengah

Kegiatan : Penumbuhan

IKM Jumlah IKM 14.025 IKM 12.842 13.075 13.668 104 13.323 13.668 102%

Kegiatan : Promosi dan

Pengembangan IKM Jumlah IKM 14.025 IKM 12.842 13.075 13.668 104 13.323 13.668 102%

Kegiatan : Pengembangan

Dekranasda Jumlah Kluster 1 kluster 1 kluster 1 kluster 1 kluster 100 2 kluster 1 kluster 50%

Kegiatan : Festifal Karawo Jumlah sentra IKM 321 sentra 289 sentra 289 sentra 289 sentra 100 312 sentra 289 sentra 92%

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Analisis kinerja pelayanan SKPD dilakukan terhadap capaian indikator kinerja sesuai target Renstra Dinas Kumperindag Tahun

2012 – 2017 yang mendukung pencapaian sasaran dan indikator kinerja RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, sebagaimana

ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.

Page 35: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

32

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Tabel 2.8. Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD

Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo

No Indikator SPM/Std Nas

IKK

Target Renstra SKPD Realisasi & Perkiraan Capaian Proyeksi Catatan Analisis

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2015 Tahun 2015 Tahun 2012 Tahun 2013* Tahun 2015 Tahun 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

11 12 13

1 Jumlah Koperasi (unit) 1.011 koperasi 1.036 koperasi 1.061 koperasi 1.086 koperasi 1.030 koperasi 1.034 koperasi 1.061 koperasi 1.086 koperasi

2 Jumlah Koperasi Berkualitas (unit) 15 koperasi 15 koperasi 20 koperasi 20 koperasi 15 koperasi 15 koperasi 20 koperasi 20 koperasi

3 Pameran luar dan dalam daerah - - - 2 kali - - 2 kali 2 kali

4 Jumlah UMKM (unit) 61.887 UMKM 65.020 UMKM 66.646 UMKM 68.312 UMKM 62.054 UMKM 62.054 UMKM 66.646 UMKM 68.312 UMKM

5 Jumlah Wirausaha Baru (WUB) yg 330 UMKM 450 UMKM 550 UMKM 550 UMKM 500 UMKM 550 UMKM 550 UMKM 550 UMKM

difasilitasi modal usaha (UMKM)

6 Jumlah IKM (unit) 12.140 IKM 12.706 IKM 13.075 IKM 13.323 IKM 12.360 IKM 12.706 IKM 13.075 IKM 13.323 IKM

7 Jumlah Sentra IKM (unit) 280 sentra 289 sentra 297 sentra 312 sentra 280 sentra 280 sentra 297 sentra 312 sentra

8 Berkembangnya kluster industri 1 kluster 1 kluster 2 kluster 2 kluster 1 kluster 1 kluster 2 kluster 2 kluster

9 Jumlah sarana distribusi barang/ jasa yang dibangun

1 pasar tradisional

2 pasar tradisional

4 pasarTradisiona

l

4 pasarTradisio

nal

1 pasarTradisio

nal

4 pasarTradisio

nal

4 pasarTradisio

nal

4 pasarTradisio

nal 10 Jumlah perdagangan antar pulau

(ton)

754.062 ton 810.617 ton 871.413 ton 936.769 ton 760.414 ton 810.617 ton 871.413 ton 936.769 ton

11 Informasi harga dan stok barang 365 hari 365 hari 365 hari 365 hari 365 hari 365 hari 365 hari 365 hari

Strategis

12 Penanganan kasus pengaduan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Konsumen

13 4 pintu gerbang terawasi - - -

4 pintu gerbang

- - 4 pintu gerbang

4 pintu gerbang

14 Jumlah Tera dan Tera Ulang alat 12.000 UTTP 12.400 UTTP 12.750 UTTP 13.100 UTTP 14.044 UTTP 12.400 UTTP 12.750 UTTP 13.100 UTTP

UTTP

15 Pasar Tertib Ukur 1 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar 2 pasar

16 Fasilitasi penerbitan SKA untuk 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

komoditi ekspor daerah

Page 36: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

33

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

17 Peningkatan daya saing ekspor dan promosi ekspor gorontalo

68.046 ton 102.070 ton 142.897 ton 200.056 ton 83.528,53 ton 102.070 ton 142.897 ton 200.056 ton

18 Pengujian komoditi 200 kali 200 kali 200 kali 200 kali 200 kali 200 kali 200 kali 200 kali

19 Penerbitan sertifikat mutu 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali

20 Persentase pelayanan jasa 85% 90% 95% 100% 85% 90% 95% 100%

administrasi perkantoran

21 Persentase ketersediaan sarana 80% 85% 100% 100% 80% 85% 100% 100%

prasarana SKPD

22 Persentase pelayanan dan 90% 90% 100% 100% 90% 90% 100% 100%

akuntabilitas keuangan SKPD

23 Persentase ketersediaan dok 90% 100% 100% 100% 90% 100% 100% 100%

perencanaan & evaluasi program

dan kegiatan SKPD

24 Persentase peningkatan 75% 80% 85% 90% 75% 80% 85% 90%

koordinasi & sinkronisasi program

dan kegiatan lintas pusat, provinsi

dan kabupaten/kota, lintas

sektor dan lintas pelaku

Page 37: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

34

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo

menjalankan tugaspokok dan fungsi berdasarkan Perda Nomor 12 Tahun 2013

tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi

Gorontalo. Dalam Perda tersebut disebutkan bahwa tugas pokok Dinas

Kumperindagsebagai pelaksana kewenangan pemerintah daerah di bidang koperasi,

usaha mikro, kecil dan menengah, perindustrian dan perdagangan, kewenangan

dekonsentrasi serta tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah.

Dalam menjalankan tugas pokok tersebut, Dinas Kumperindag memiliki fungsi

sebagai berikut :

1. Penyusunan perencanaan bidang koperasi dan usaha mikro, kecil menengah,

perindustrian dan perdagangan;

2. Perumusan kebijakan teknis bidang koperasi dan usaha mikro, kecil menengah,

perindustrian dan perdagangan;

3. Pelaksanaan pelayanan umum bidang koperasi dan usaha kecil menengah,

perindustrian dan perdagangan;

4. Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang

koperasi dan permodalan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah,

perindustrian dan perdagangan;

5. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Koperasi dan Perdagangan;

6. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Koperasi Perindustrian

dan Perdagangan; serta

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Berdasarkan hasil kajian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD

menunjukkan tingkat capaian kinerja pelayanan SKPD sangat terkait dengan beberapa

isu penting baik internal maupun eksternal, antara lain :

Isu-isu Internal :

1. Kualitas SDM aparatur. Kualitas SDM merupakan salah satu faktor kunci

keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD, karena ketersediaan SDM yang

memiliki skil, keahlian dan pengetahuan terhadap pekerjaan akan sangat

menentukan kualitas kebijakan dan pelayanan publik SKPD. Kondisi SDM Dinas

Kumperindag relatif cukup tersedia, berpengalaman, ahli dibidangnya dan memiliki

tingkat responsibilitas yang tinggi terhadap tugas dan tanggungjawab yang

diberikan. Namun salah satu kelemahan Dinas Kumperindag adalah belum

Page 38: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

35

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

diterapkannya jabatan fungsional, padahal bidang, tugas dan fungsi Dinas

Kumperindagsangat memerlukan jabatan fungsional, antara lain PPNS Bidang

Perdagangan, Perindustrian, dan KUMKM, fungsional perencana, fungsional

perdagangan, perindustrian dan KUMKM, dan lain-lain.

2. Iklim dan budaya kerja yang terbangun dilingkungan SKPD. Ini merupakan salah

satu faktor pendorong (positif) atau justru sebaliknya menjadi penghambat (negatif)

dalam pencapaian kinerja SKPD. Sejauh ini iklim dan budaya kerja dilingkungan

Dinas Kumperindag cukup kondusif dalam mendukung pencapaian kinerja SKPD,

meskipun belum sepenuhnya optimal.

3. Sarana dan prasarana pendukung. Kedudukan sarana dan prasarana hampir sama

pentingnya dengan ketersediaan SDM yang memadai. Kondisi sarana dan

prasarana penunjang di lingkungan Dinas Kumperindag masih sangat terbatas.

4. Koordinasi internal lintas Sub Dinas (Subdin) dalam SKPD. Koordinasi merupakan

sarana komunikasi yang efektif dalam sebuah organisasi. Koordinasi yang

terbangun di lingkungan Dinas Kumperindag belum sepenuhnya optimal, terutama

dalam hal sinkronisasi dan keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan SKPD.

Nuansa ego sektoral masih dirasakan dalam pelaksanaan tupoksi SKPD, namun

tidak sampai pada level kritis yang bisa menghambat pencapaian kinerja SKPD.

5. Koordinasi dan sinkronisasi perencanaan, pelaksanaan dan monev program lintas

pusat, provinsi dan kabupaten/kota.Secara umum koordinasi yang terbangun relatif

semakin baik, meskipun belum optimal.

Isu-isu Eksternal :

1. Isu-isu strategis di bidang Koperasi dan UMKM adalah masih rendahnya tingkat

pertumbuhan dan perluasan usaha koperasi dan UKM di Gorontalo. Hal ini

diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain masih rendahnya kesadaran

masyarakat untuk berkoperasi, rendahnya kualitas pengelolaan, keterampilan dan

kewirausahaan KUMKM, rendahnya produktivitas, kualitas kelembagaan akses

permodalan dan pemasaran produk KUMKM, serta belum berkembangnya iklim

usaha yang lebih berpihak kepada Koperasi dan UMKM.

2. Isu strategis di bidang perindustrian adalah masih rendahnya kualitas manajemen

pengelolaan industri kecil menengah di daerah. Faktor penyebabnya antara lain

masih rendahnya kualitas SDM industri kecil menengah dalam hal skill,

manajemen usaha dan akses terhadap permodalan, rendahnya produktivitas dan

pemasaran produk IKM, baik pasar lokal, regional, nasional dan internasional,

serta belum berkembangnya sentra dan kluster industri di daerah, yang

mengakibatkan jumlah dan investasi dibidang industri rendah.

Page 39: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

36

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

3. Isu strategis di bidang perdagangan adalah belum baiknya system distribusi

barang dan jasa serta masih rendahnya akses pasar luar negeri. Hal ini ditandai

dengan masih panjangnya rantai distribusi barang, tingginya disparitas harga antar

wilayah dan fluktuasi harga di tingkat konsumen dalam kondisi tertentu seperti

pada saat hari besar keagamaan. Belum membaiknya system distribusi barang ini

merupakan dampak dari jaringan distribusi yang belum tertata dengan baik (sarana

pasar dan infrastruktur transportasi), belum transparannya ketersediaan pasokan di

tingkat distributor dan agen, serta terbatasnya sarana penyimpanan (pergudangan,

silo, pendingin) di tingkat produksi. Demikian halnya dengan kebijakan

perdagangan antar pulau untuk mendukung peningkatan transaksi antar pulau

yang belum sinergi baik antar provinsi maupun antar kawasan strategis di

Sulawesi. Disamping itu, permasalahan lainnya yang perlu memperoleh perhatian

adalah masih lemahnya pengamanan pasar dalam negeri, yang ditandai oleh

lemahnya pengawasan barang beredar dan perlindungan konsumen.

Sedangkan rendahnya akses pasar luar negeri merupakan dampak dari belum

berkembangnya sistem informasi pasar termasuk rendahnya kemampuan pelaku

usaha dalam mengakses pasar luar negeri, baik dari sisi kuantitas dan kualitas

produk, promosi dan pemasaran (termasuk market intelegent), kapasitas usaha,

dan permodalan sehingga belum mampu mengakselerasi peningkatan ekspor

komoditi unggulan daerah.

Beberapa isu-isu penting tersebut diatas merupakan tantangan sekaligus

peluang yang menjadi starting pointsekaligus dasar penyusunan program dan kegiatan

pembangunan Koperasi dan UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2015,

dalam rangka mendukung tercapainya visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur

Gorontalo yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017.

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD Provinsi Gorontalo Tahun

2016

Dalam rangka penyusunan program dan kegiatan yang akan dituangkan dalam

Rencana Kerja (Renja) Dinas Kumperindag Tahun 2016, maka dilakukan review

terhadap Rancangan Awal RKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2016 sebagai berikut.

Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan pembangunan daerah

tertuang dalam RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, dengan Visi

“Terwujudnya Percepatan Pembangunan Berbagai Bidang Serta Peningkatan

Ekonomi Masyarakat Yang Berkeadilan Di Provinsi Gorontalo”. Berdasarkan visi

Page 40: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

37

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

dan misi pembangunan daerah ditetapkanlah Prioritas Pembangunan Daerah Tahun

2016 meliputi :

Pendidikan, dengan memprioritaskan pada peningkatan pelayanan

pendidikan dasar, menengah dan atas, serta memberikan subsidi pendidikan untuk

memastikan anak usia sekolah dapat melanjutkan pendidikannya dan kegiatan belajar

mengajar dapat berjalan di seluruh Desa dengan fasilitas dan jumlah guru yang

memadai juga diutamakan pada pembangunan infrastruktur dan mutu pendidikan,

serta pencapaian MDGs.

Kesehatan, dengan memprioritaskan pada pemberian jaminan pelayanan

kesehatan gratis bagi masyarakat miskin, peningkatan pelayanan pos pelayanan

terpadu, pusat kesehatan masyarakat pembantu, dan pusat kesehatan masyarakat di

tingkat kabupaten dan kota, serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

peningkatan pelayanan pos kesehatan di tingkat Desa.

Percepatan pembangunan infrastruktur, diarahkan pada pembangunan

infrastruktur dasar, dukungan pelayanan transportasi terpadu, energi, penataan

permukiman, air bersih dan sanitasi dan persampahan melalui pendekatan kawasan

dan Kecamatan ber-IPM dibawah rata-rata IPM Provinsi.

Pengembangan Ekonomi Kerakyatan, membangun ekonomi kerakyatan

diarahkan pada pengembangan sektor pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan,

peternakan, Koperasi dan UMKM serta pariwisata melalui pemberdayaan kelompok

usaha petani, peternak, nelayan, perdagangan, serta usaha mikro dan kecil serta

fasiliitasi terhadap akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk melembagakan kegiatan

produktif dan meningkatkan pendapatan warga di tingkat Desa.

Pertama, ”Mewujudkan Percepatan Pembangunan di bebagai

bidang”, Aspek ini merupakan target kinerja aksi pemerintah daerah untuk

melaksanakan pembangunan daerah dalam konteks pemerataan melalui optimalisasi

segala sumber daya yang ada. Artinya, semua pihak harus lebih berinovasi, sekaligus

membangun sikronisasi antar daerah kabupaten/kota untuk mendorong akselerasi

pembangunan daerah.

Kedua, ”Peningkatan Ekonomi Masyarakat yang Berkeadilan”,

Merupakan suatu tindakan yang mengedepankan produktifitas dan nilai tambah bagi

masyarakat, dengan menyediakan tuntutan kebutuhan dasar, membangkitkan etos

kerja Wirausaha, meningkatkan kinerja sektor unggulan daerah, meningkatkan laju

investasi, mengurangi pengangguran, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat

Provinsi Gorontalo.

Page 41: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

38

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Berdasarkan visi, misi dan program prioritas tersebut Pemerintah Provinsi

Gorontalo menetapkan Tema Pembangunan dalam RKPD Tahun 2016 yakni

"Memantapkan Perekonomian Daerah Melalui Penguatan Pembangunan

Infrastruktur Dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Untuk

Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat", dengan 3 (tiga) Sasaran Pembangunan

meliputi :

1. Memantapkan Perekonomian Daerah, dengan fokus pembangunan meliputi

peningkatan daya saing daerah, mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan,

dan meningkatkan ketahanan ekonomi;

2. Penguatan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Sumberdaya Manusia,

dengan fokus meliputi penyediaan infrastruktur dasar dan strategis, dan

Pengembangan sektor pendidikan dan kesehatan dan menciptakan SDM yang

berdaya saing;

3. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat, dengan fokus pembangunan meliputi

mengurangi kemiskinan dan pengangguran serta peningkatan kesejahteraan sosial

lainnya.

Disamping itu, dalam RKPD Tahun 2016 juga ditetapkan sejumlah sasaran

pembangunan yang hendak dicapai, dimana dari beberapa sasaran tersebut, yang

terkait dengan tupoksi Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo antara lain :

1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah. Arah kebijakan yang

ditempuh untuk mencapai sasaran tersebut adalah :

a. Mendorong peningkatan perdagangan barang dan jasa antar pulau dan ekspor;

b. Meningkatkan kelancaran arus dan distribusi barang/jasa di daerah

2. Berkurangnya persentase masyarakat miskin. Arah kebijakan yang akan ditempuh

antara lain mengupayakan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat miskin dan

mendorong peningkatan ekonomi masyarakat miskin.

Sebagai aktualisasi terhadap tema pembangunan daerah Tahun 2016, maka

ditetapkanlah program dan kegiatan prioritas SKPD dalam Rancangan RKPD Tahun

2016. Adapun hasil perbandingan antara program dan kegiatan dalam Rancangan

RKPD Tahun 2016 dengan analisis kebutuhan yang tertuang dalam Renja Dinas

KumperindagTahun 2016 sebagai berikut.

1. Terdapat penyederhanaan beberapa program dan kegiatan yang diakibatkan oleh

perubahan sebelumnya yang dilakukan akibat perbedaan anggaran dalam Renja

2015 dengan APBD 2015, sehingga penyusunan Renja 2016 mengacu pada

program, kegiatan dan anggaran yang tertuang dalam APBD 2016 yang

Page 42: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

39

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

dikompilasi dengan usulan program dan kegiatan kabupaten/kota dan analisis

kebutuhan provinsi Tahun 2016.

2. Terdapat kegiatan baru dalam Renja 2015 yang belum tertuang dalam RKPD

2015.

3. Terdapat perbedaan besaran anggaran antara RKPD 2015 dengan hasil analisis

kebutuhan Renja 2015.

4. Perbandingan Rancangan RKPD Provinsi Gorontalo Tahun 2016 dengan

Kebutuhan Renja 2016 adalah sebagai berikut :

URAIAN JUMLAH

PROGRAM ANGGARAN

RKPD 2016 10 Program 17.941.000.000

RENJA 2016 10 Program 17.941.000.000

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Dalam rangka perumusan program dan kegiatan Renja Dinas Kumperindag

Provinsi Gorontalo Tahun 2016, telah dilaksanakan beberapa kali forum perencanaan

yang melibatkan seluruh stakeholder di bidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan, baik Kementerian/Lembaga, SKPD Kabupaten/Kota, KADIN,

Dekranasda, Tim Penggerak PKK, LSM, perguruan tinggi, pelaku UMKM dan IKM,

serta masyarakat. Forum perencanaan dimaksud antara lain Focus Group Discussion

(FGD) Bidang Kumperindag, Forum SKPD Bidang Kumperindag Tingkat Provinsi

Gorontalo, Forum SKPD Tingkat Provinsi Gorontalo dan Musrenbangda Provinsi

Gorontalo Tahun 2015 dalam rangka Penyusunan RKPD Tahun 2016.

Berbagai usulan stakeholder yang disampaikan dalam forum perencanaan

tersebut telah ditampung, diolah dan disesuaikan nomenklaturnya, untuk kemudian

dituangkan kedalam usulan program dan kegiatan Renja 2016. Beberapa usulan

program dan kegiatan masyarakat tersebut adalah sebagai berikut.

Page 43: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

40

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Tabel 2.9. Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2016

No. Program/Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Besaran/

Volume Catatan

1 2 3 4 5 6

1 Pengembangan Industri Kecil Menengah

Kota Gorontalo, Kab.

Gorontalo, Bone

Bolango, Gorut,

Pohuwato

Terlatihnya SDM industri

pengolahan pangan berbasis

Jagung

100 orang Prioritas SKPD

2

Bantuan modal usaha bagi wirausaha baru

dari kalangan KK Miskin, UMKM potensial,

anggota koperasi dan mahasiswa

Kota Gorontalo, Kab.

Gorontalo, Bone

Bolango, Gorut,

Boalemo, Pohuwato

Tersedianya bantuan dana Rp.

5jt/UMKM 750 UMKM Prioritas SKPD

3 Pembenahan Pasar Batudaa Kec. Batudaa Kab.

Gorontalo Optimalnya fungsi Pasar Batudaa 1 unit los pasar Prioritas SKPD

4 Pengembangan dan Penataan Pedagang

kaki Lima

Kab. Gorontalo,

Boalemo, Pohuwato Tersedianya gerobak dan kanopi

Kanopi 60 unit

Gerobak 60 unit Prioritas SKPD

5 Pengembangan Penataan Pedagang Kaki

Lima (PKL) Kota Gorontalo

Kel. Limba U I Kec.

Kota Selatan Kota

Gorontalo

Tersedianya etalase bagi PKL 100 unit Diusulkan ke Kemen KUKM

6 Pengembangan Industri Pengolahan Kelapa

(Sentra Industri Kelapa Terpadu)

Kec. Tibawa Kab.

Gorontalo

1. Tersedianya mesin/peralatan

produksi

2. Pelatihan teknis

1 paket

2 kali

Rintisan kluster industri

Kelapa

7 Penataan Pedagang Kaki Lima Kec. Botutonuo, Kab.

Bone Bolango

Petak/Kios bagi PKL dan Penataan

Pasar 1 paket

Diusulkan ke Kementerian

Perdagangan RI

8

Penyuluhan Perkoperasian untuk Koperasi

Sektoral, KSP/USP Kopwan, Koperasi

Wanita Tani (KWT)

Gorut, Bonbol, Boalemo,

Kota Gto, Kab. Gto

Meningkatnya pemahaman

perkoperasian bagi pengurus dan

pengawas

5 paket

penyuluhan Prioritas SKPD

9 Bantuan Peralatan dan Bahan Bagi IKM Kab. Gorontalo Utara,

Bonbol, Kota Gorontalo Alat dan bahan 10 unit

Diakomodir melalui

kegiatan Dekranasda

Page 44: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

41

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

1 2 3 4 5 6

10 Pengadaan Alat Perbengkelan Kec. Telaga & Limboto

Kab. Gorontalo Utara Alat Bengkel 1 paket Prioritas SKPD

11 Revitalisasi Pasar Desa Buloila Kec.

Sumalata

Desa Buloila Kec.

Sumalata Kab. Gorut Rehab Pasar 1 paket

Diusulkan ke Kementerian

Perdagangan

12 Pengadaan Alat Jahit Menjahit Kwandang, Suwawa,

Kabila, Batudaa

Mesin Jahit

Mesin Obras

20 unit

4 unit Diusulkan ke K/L

13 Pengadaan Mesin Penggiling Tepung

Kab. Gorut, Kab.

Gorontalo, Kota

Gorontalo, Bone

Bolango, Pohuwato,

Boalemo

Mesin penggiling tepung 60 unit Prioritas SKPD

14 Pengadaan Alat Masak Gula Aren

Kab. Bone Bolango,

Gorut, Boalemo, Kab.

Gorontalo, Pohuwato

Peralatan pengolahan gula aren 40 unit OVOP Kab. Bonbol

15 Pembangunan Pasar Jajan

Desa Pasalae Kec.

Gentuma Raya Kab.

Gorut

Los pasar 1 unit

16 Pelatihan Keterampilan Kerang Laut Desa Dudepo Kec.

Anggrek Kab. Gorut

Meningkatnya keterampilan

pengrajin 20 IKM

17 Rintisan Kluster Industri Pangan Berbasis

Jagung

Kab. Pohuwato, Kab.

Gorontalo & Kab.

Boalemo

Kluster industri pangan berbasis

Jagung 3 kluster Prioritas SKPD

18 Revitalisasi Pasar Tradisional

Kab. Pohuwato, Kab.

Bonbol, Kab. Gorontalo,

Kab. Boalemo, Kota Gto

Pembangunan los pasar dan kios 12 los pasar

dan 60 kios Prioritas SKPD

19 Pengembangan Kluster Industri Kreatif

(Rumah Kemasan, IKM Dirgantara) Kota Gorontalo

Bantuan peralatan mesin

Bimtek

Magang

10 unit mesin

2 kali bimtek

1 kali

Prioritas SKPD

Page 45: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

42

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

1 2 3 4 5 6

20 Pengembangan Kluster Industri Pengolahan

Ikan Kab. Gorontalo Utara

Bantuan alat dan bahan

Bimtek

Magang

10 unit mesin

2 kali bimtek

1 kali

Prioritas SKPD

21 Pengembangan Kluster Industri Pengolahan

Kakao Kab. Bone Bolango

Bantuan alat dan bahan

Bimtek

Magang

10 unit mesin

2 kali bimtek

1 kali

Prioritas SKPD

22 Pengembangan Sentra Kerajinan Desa Mongolato Kec.

Telaga Kab. Gorontalo

Pembangunan showroom

Bantuan bahan baku

Konsultan desa wisata

Penataan lingkungan

20 unit

1 paket

3 bulan

1 paket

Prioritas SKPD

23 Pengembangan Sanggar Kegiatan Belajar

Industri

Kec. Tapa Kab. Bonbol

dan Kec. Limboto Kab.

Gorontalo

Rehab Gedung Sanggar

Bantuan Peralatan Belajar

Bimtek bagi Pengelola Sanggar

1 gedung

2 paket

2 kali bimtek

Untuk Kec. Tapa sudah

diakomodir dlm APBD 2012

24

Bimtek Penerapan Cara Pengolahan Produk

Olahan yang Baik (CPPOB) dan Bantuan

Peralatan

Kota Gorontalo Bimtek

Bantuan alat

Bimtek 1 kali

Alat 1 paket Prioritas SKPD

25 Pelatihan Penerapan Teknologi Tepat Guna

dan Bantuan Mesin Peralatan Kab. Boalemo

Bimtek

Bantuan alat

Bimtek 1 kali

Alat 1 paket

Prioritas SKPD

26 Peningkatan Peran Dekranasda Provinsi

Gorontalo dalam Pembinaan IKM Provinsi Gorontalo Penunjang operasional Dekranasda

Dana

operasional Prioritas SKPD

27 Bantuan Rice Milling Unit (RMU) bagi

Koperasi

Kab. Boalemo, Kab.

Gorontalo, Kab.

Pohuwato, Bonbol

Tersedianya RMU 12 unit Prioritas SKPD

28 Peningkatan Pasar Ternak Bongomeme Kec. Bongomeme Kab.

Gorontalo

Pembangunan los pasar

Penataan lingkungan pasar

1 unit

1 paket Prioritas SKPD

Page 46: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

43

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BAB III

TUJUAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 –

2014 mengusung Visi Indonesia 2014 yaitu TERWUJUDNYA INDONESIA YANG

SEJAHTERA, DEMOKRATIS, DAN BERKEADILAN, dengan 5 (lima) Agenda

Pembangunan Nasional, yang meliputi (1) Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan

Kesejahteraan Rakyat; (2) Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan; (3) Penegakan Pilar

Demokrasi; (4) Penegakkan Hukum Dan Pemberantasan Korupsi, dan (5)

Pembangunan Yang Inklusif Dan Berkeadilan.

Untuk mewujudkan Visi Indonesia 2014 tersebut, maka setiap tahun

pemerintah pusat menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sebagai penjabaran

dari RPJMN 2010 – 2014. Sesuai dengan visi tersebut dan situasi kekinian, maka tema

RKP Tahun 2015 adalah Memantapkan Perekonomian Nasional Bagi Peningkatan

Kesejahteraan Rakyat Yang Berkeadilan. Penetapan tema RKP tersebut didasarkan

pada tinjauan pencapaian kinerja tahun 2015 dan perkiraan tahun 2016, yang

dikaitkan dengan dinamika perkembangan dunia yang mempengaruhi tatanan social

ekonomi Indonesia.

Masalah dan tantangan secara keseluruhan yang akan dihadapi Tahun 2016

masih cukup berat dan harus ditangani secara cermat agar memberikan hasil

pembangunan yang optimal. Masalah dan tantangan tersebut diantaranya ada yang

berasal dari lingkungan eksternal, dan ada juga yang berasal dari lingkungan internal.

Tantangan eksternal yang dihadapi pada Tahun 2016 antara lain adalah

meningkatnya ketidakpastian global terutama terkait harga-harga komoditi seperti

bahan pangan, minyak dan gas bumi serta produk-produk ekspor dari hasil pertanian.

Kondisi eksternal ini antara lain: gejolak politik di Timur Tengah ; krisis fiskal di Eropa,

walau sudah menunjukkan gejala perbaikan namun efeknya masih tetap ada hingga

Tahun 2015; perubahan iklim dengan berbagai cuaca ekstrim; serta bencana alam

khususnya gempa dan tsunami di perairan Sendai – Jepang pada tanggal 11 Maret

2011. Untuk mengatasinya perekonomian nasional perlu diperkuat dengan melakukan

percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi dan dengan mengelola sumber-

sumber secara berkelanjutan.

Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat diperlukan upaya-upaya untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, menjaga stabilitas harga, serta

Page 47: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

44

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

langkah-langkah perluasan/pemerataan untuk mengurangi kesenjangan melalui

kebijakan yang berpihak kepada masyarakat miskin dan tertinggal. Salah satu

prakarsa baru sebagai pengungkit (leverage) bagi percepatan dan perluasan

pertumbuhan ekonomi nasional adalah Masterplan Percepatan dan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. MP3EI merupakan langkah

awal untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju dan termasuk 10 (sepuluh)

negara besar di dunia pada tahun 2025, dan 6 (enam) negara besar dunia pada tahun

2050 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif, berkeadilan dan

berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut, diharapkan pertumbuhan ekonomi riil

rata-rata sekitar 7%-8% per tahun secara berkelanjutan.

Sejalan dengan MP3EI tersebut maka kebijakan nasional yang terkait dengan

pembangunan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan diarahkan untuk

mendorong pertumbuhan (pro-growth), memperluas lapangan kerja (pro-job),

menanggulangi kemiskinan (pro-poor) serta merespon persoalan-persoalan perubahan

iklim (pro-environment). Aktualisasi dari kebijakan nasional tersebut antara lain :

1. Sasaran pembangunan industri nasional adalah peningkatan pertumbuhan industri

pengolahan non migas. Untuk itu kebijakan industri untuk tujuan jangka pendek

diarahkan pada pengamanan pasar domestik dari produk impor serta berbagai

upaya harmonisasi tarif. Sedangkan untuk tujuan jangka panjang diarahkan pada

revitalisasi industri, penumbuhan klaster industri berbasis sumber daya alam,

sumber daya manusia terampil, dan industri untuk memenuhi permintaan pasar

dalam negeri yang difokuskan pada: (1) Revitalisasi industri, khususnya industri

pupuk, industri gula, dan revitalisasi berbagai rumpun (cluster) industri prioritas

sesuai dengan Kebijakan Industri Nasional; dan (2) Penumbuhan rumpun industri

berbasis minyak sawit (oleochemical) serta rumpun industri berbasis kondensat

minyak dan gas bumi.

2. Sasaran perdagangan internasional adalah meningkatnya angka pertumbuhan

ekspor. Dalam rangka meningkatkan akses pasar, Indonesia melakukan multitrack

strategy, yaitu strategi diplomasi di fora multilateral, regional, dan bilateral. Melalui

multitrack strategy ini, Indonesia telah berhasil memperkuat perannya di berbagai

fora internasional, baik di forum WTO melalui G-20, G-33, dan NAMA 11, di forum

ASEAN, ASEAN – Mitra dan Sub Regional ASEAN serta forum Bilateral.

3. Sasaran perdagangan dalam negeri adalah memperkuat konektivitas nasional

yang terintegrasi secara lokal dan terhubung secara internasional (locally

integrated, internationally connected). Penguatan konektivitas nasional ditujukan

Page 48: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

45

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

untuk memperlancar distribusi barang dan jasa, dan mengurangi biaya transaksi

(transaction cost) logistik.

4. Sasaran pembangunan koperasi dan UKM adalah peningkatan jumlah dan peran

Koperasi dan UMKM dalam perekonomian nasional, yang diwujudkan dalam

bentuk peningkatan pemberdayaan Koperasi dan UMKM, peningkatan daya saing

produk koperasi dan UKM dengan mendorong kemampuan Koperasi dan UKM

dalam mengembangkan produk-produk kreatif, inovatif, berkualitas dan berdaya

saing, peningkatan pemasaran produk Koperasi dan UKM melalui perkuatan

kelembagaan dan jaringan pemasaran serta pangsa pasar produk Koperasi dan

UKM, meningkatkan akses pembiayaan dan penjaminan Koperasi dan UMKM

melalui penyediaan skema dan memperluas akses pembiayaan yang sesuai

dengan kebutuhan Koperasi dan UMKM, terutama KUR, pengembangan

Wirausaha Koperasi dan UMKM baru, serta perbaikan iklim usaha yang lebih

berpihak kepada Koperasi dan UMKM.

Sejalan dengan kebijakan nasional tersebut diatas, maka kebijakan

pembangunan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan di Provinsi Gorontalo

diarahkan pada :

1. Pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang lebih koordinatif dan partisipatif, yg

didukung kebijakan nasional dan daerah, dalam rangka meningkatkan kualitas

kelembagaan dan usaha, SDM pelaku KUMKM, pemasaran, kemitraan serta akses

permodalan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usaha Koperasi

dan UMKM;

2. Pemberdayaan IKM yang didukung kebijakan pusat dan daerah, melalui

pendekatan OVOP dan kluster industri dengan mengelompokkan industri yang

saling berhubungan dan mendukung dalam mendorong tumbuhnya IKM potensial

sebagai penggerak pertumbuhan industri di daerah;

3. Pengembangan jaringan distribusi dan logistik, informasi harga dan pasar

domestik, promosi serta pengawasan barang dan perlindungan konsumen yang

didukung dengan kebijakan pusat dan daerah, serta mendorong peran aktif

masyarakat dan kelembagaan perdagangan dalam membangun iklim investasi dan

perdagangan yang kondusif didaerah; dan

4. Peningkatan kualitas dan jangkauan layanan publik dengan mengoptimalkan

sumberdaya SKPD melalui penataan manajemen organisasi, sarana prasarana,

kualitas perencanaan, pelaksanaan, monev dan pelaporan serta koordinasi yang

efektif lintas pusat, lintas daerah, lintas sektor dan lintas pelaku.

Page 49: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

46

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Tujuan dan sasaran Renja Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Gorontalo Tahun 2016 disusun berdasarkan Rencana Strategis (Renstra)

Dinas Kumperindag Tahun 2012 – 2017, yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

strategi dan kebijakan serta program/kegiatan dan pagu indikasi, yang bertujuan untuk

mendukung pencapaian Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo

sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017.

Visi Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 adalah

“Percepatan Pembangunan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

yang Berdaya Saing”, dengan Misi :

1. Mendorong Pertumbuhan dan Perluasan Usaha Koperasi danUKM

2. Meningkatkan Kualitas Manajemen Pengelolaan Industri Kecil Menengah

3. Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang dan Jasa serta Akses Pasar Luar

Negeri

4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik SKPD

Berdasarkan visi dan misi tersebut, maka Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Bidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2016 adalah sebagai

berikut :

Tujuan 1 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Usaha KUMKM, dengan

Sasaran :

a. Meningkatnya jumlah Koperasi Berkualitas/Koperasi Mandiri Berprestasi

sebagai Koperasi Percontohan di daerah, dengan Indikator Kinerja

Sasaran:

1) Meningkatnya jumlah koperasi sebanyak 1.131 koperasi;

2) Jumlah Koperasi Berkualitas sebanyak 15 koperasi;

3) Jumlah penyaluran KUR sebesar 6.131 UMKM.

b. Meningkatnya jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang berdaya

Saing, dengan Indikator Kinerja Sasaran:

1) Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebanyak 70.590 UMKM;

2) Bantuan modal usaha bagi Wira Usaha Baru (WUB) sebanyak 850

UMKM, meliputi kalangan KK Miskin sebanyak 150 UMKM, UMKM

Potensial 650 UMKM, dan Mahasiswa 50 UMKM.

Tujuan 2 Peningkatan Kapasitas Manajemen Kelembagaan dan Produktivitas

Industri Kecil Menengah, dengan Sasaran :

a. Berkembangnya Industri Kecil Menengah di Daerah, dengan Indikator

Kinerja Sasaran :

Page 50: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

47

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

1) Jumlah IKM sebanyak 13.668 IKM;

2) Jumlah sentra IKM 289 sentra;

3) Jumlah kluster industri 2 kluster.

Tujuan 3 Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, denganSasaran :

a. Meningkatnya kelancaran arus dan distribusi barang/jasa di daerah,

dengan Indikator Kinerja Sasaran :

1) Jumlah sarana distribusi barang/jasa yang dibangun 4 pasar

tradisional, untuk pasar percontohan menjadi kewenangan pusat

sehingga tidak lagi dimasukkan dalam renja;

2) Informasi harga dan stok barang strategisuntuk 12 komoditi selama

365 hari (1 tahun).

3) Jumlah perdagangan antar pulau 66.126 ton.

b. Meningkatnya pengawasan barang beredar dan perlindungan

konsumen, dengan Indikator Kinerja Sasaran :

1) Penanganan kasus pengaduan konsumen dengan tingkat capaian

100%;

2) Tera dan Tera Ulang alat UTTP sebanyak 12.044 UTTP;

3) Pasar Tertib Ukur sebanyak 2 pasar;

4) Daerah Tertib Ukur sebanyak 2 daerah (kab/kota).

Tujuan 4 Peningkatan Akses Pasar Luar Negeri Produk dan Komoditi Unggulan

Gorontalo, dengan Sasaran :

a. Meningkatnya kinerja ekspor komoditi unggulan daerah, dengan

Indikator Kinerja Sasaran :

1) Fasilitasi penerbitan SKA produk ekspor daerah dengan tingkat

capaian 100%;

2) Pengembangan ekspor 72.608 ton.

b. Meningkatnya standarisasi mutu barang ekspor, dengan Indikator

Kinerja Sasaran :

1) Pengujian komoditi sebanyak 200 kali pengujian;

2) Penerbitan sertifikat mutu dengan tingkat capaian 100% (12 kali).

Tujuan 5 Peningkatan Kinerja Layanan dan Akuntabilitas Publik SKPD, dengan

Sasaran:

a. Meningkatnya kinerja pelayanan administrasi dan keuangan internal

SKPD, dengan Indikator Kinerja Sasaran :

1) Persentase pelayanan jasa administrasi perkantoran sebesar 100%;

2) Persentase ketersediaan sarana prasarana SKPD sebesar 100%;

Page 51: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

48

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

3) Persentase pelayanan dan akuntabilitas keuangan SKPD sebesar

100%.

b. Meningkatnya kualitas perencanaan, pelaksanaan dan monev program

dan kegiatan SKPD, dengan Indikator Kinerja Sasaran :

1) Persentase peningkatan koordinasi dan sinkronisasi program dan

kegiatan lintas pusat, provinsi dan kabupaten/kota, lintas sektor dan

lintas pelaku sebesar 85%

3.3. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan dalam Renja Tahun 2016 merupakan penjabaran dari

tujuan dan sasaran Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo yang tertuang dalam

Renstra SKPD Tahun 2012 – 2017. Sebagai aktualisasi dari Visi dan Misi SKPD, maka

program dan kegiatan Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo Tahun 2015 disusun

dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah, dimana indikator kinerja hasil program

dan output kegiatan secara langsung mendukung pencapaian sasaran RPJMD

Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017.

2. Prioritas Pembangunan Daerah yang tertuang dalam Rancangan RKPD Provinsi

Tahun 2016, meliputi :

1) Peningkatan Sumber Daya Manusia yang dititikberatkan pada sektor

pendidikan dan kesehatan;

2) Percepatan pembangunan infrastruktur, dan;

3) Pengembangan Ekonomi Kerakyatan.

3. Rumusan program dan kegiatan Dinas Kumperindag Tahun 2016 memiliki

relevansi dengan pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s),

sebagaimanatertuang dalam Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target

MDGs 2010 – 2014, dimana program dan kegiatan Dinas Kumperindag

mendukung pencapaian beberapa tujuan MDGs, antara lain :

a. TUJUAN 1 : Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan, dengan target :

1) TARGET 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan

tingkat pendapatan kurang dari US$ 1 (PPP) per hari dalam kurun waktu

1990 – 2015;

2) TARGET 1B : Menciptakan kesempatan kerja penuh dan produktif dan

pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda;

b. TUJUAN 3 : Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Page 52: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

49

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

4. Program dan kegiatan Dinas Kumperindag merupakan bagian integral dari

kebijakan strategis Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam mengoptimalkan

pemanfaatan potensi ekonomi daerah, yang meliputi pertanian, perikanan,

peternakan, perkebunan, kehutanan, perdagangan, hotel dan restoran, jasa-jasa,

industri pengolahan, koperasi dan UMKM sebagai sektor riil penggerak ekonomi

daerah.

Berikut diuraikan perbandingan program, kegiatan dan anggaran APBD T.A.

2015 dan Renja SKPD 2016.

Tabel 3.1. Perbandingan Jumlah Program Kegiatan dan Anggaran

URAIAN JUMLAH

PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN

APBD T.A. 2015 10 Program 27 Kegiatan 16.470.000.000

RENJA 2016 10 Program 27 Kegiatan 17.941.000.000

Tabel 3.2. Perbandingan Program, Kegiatan dan Anggaran RKPD dan Renja 2015

URAIAN JUMLAH

PROGRAM ANGGARAN

RKPD 2016 10 Program 17.941.000.000

RENJA 2015 10 Program 13.337.000.000

Berdasarkan masukan dan pertimbangan sebagaimana telah dijelaskan

sebelumnya, maka Program dan Kegiatan Renja Dinas Kumperindag Provinsi

Gorontalo Tahun 2065 adalah sebagai berikut.

Page 53: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

50

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Tabel 3.3. Rumusan Rencana Program SKPD Tahun 2015 dan Perkiraan Maju Tahun 2016 Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo

Kode Urusan/Bidang Urusan Pemda &

Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program

(Outcome)/Kegiatan (Output)

Rencana Tahun 2016

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017

Lokasi Target

Capaian Kinerja

Kebutuhan Dana/Pagu

Indikatif

Sumber Dana

Target Capaian Kinerja

Kebutuhan Dana/Pagu

Indikatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I URUSAN WAJIB

BIDANG KOPERASI DAN UKM 8.341.000.000 10.200.000.000

1 Program Pengembangan KUKM Jumlah Koperasi & Jumlah Koperasi Berkualitas

25 koperasi baru

2.500.000.000 25 koperasi

baru

2.500.000.000

1. Fasilitasi Penumbuhan Koperasi Baru

Jumlah Koperasi Baru yang difasilitasi pembentukannya

6 kab/kota 25 Koperasi Baru

750.000.000 APBD Berjalan 25 koperasi

baru

850.000.000

2. Revitalisasi Koperasi Jumlah Koperasi Berkualitas yang di fasilitasi & Jumlah Koperasi yang di revitalisasi

6 kab/kota 30 koperasi berkualitas

850.000.000 APBD Baru 15 koperasi

berkualitas

850.000.000

3. Fasilitasi Kredit Perbankan Kepada UMKM

Pendampingan KUR, Monev dan Temu Bisnis

15 kecamatan

750 KUKM 400.000.000 APBD Berjalan 750 KUKM 800.000.000

4. Pengembangan UPTD PLUT- KUKM Persentase Pelayanan terhadap KUKM

Provinsi 90% 500.000.000 APBD baru 90% 600.000.000

2 Program Penciptaan Wira Usaha Baru (WUB)

Jumlah WUB yang difasilitasi modal usaha

1000 UMKM 2.241.000.000 1000 UMKM

3.000.000.000

1. Fasilitasi Pengembangan Wira Usaha Baru (WUB)

Jumlah WUB yang difasilitasi modal usaha

6 kab/kota 1000 UMKM 2.241.000.000 APBD Berjalan 1000 UMKM

3.000.000.000

3 Program Pengembangan UMKM Meningkatnya jumlah UMKM 68.829 UMKM

1.100.000.000 67.413 UMKM

1.400.000.000

1. Fasilitasi Pendampingan Posdaya dan SHAT

Meningkatnya Jumlah UMKM 6 kab/kota 68.829 UMKM

450.000.000 APBD Berjalan 68.829 UMKM

750.000.000

Page 54: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

51

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2. Promosi Produk Usama Mikro Kecil Menengah

Meningkatnya Jumlah UMKM Provinsi & Luar

Daerah

68.829 UMKM

500.000.000 APBD Berjalan 68.829 UMKM

500.000.000

3. Up Date Database UMKM Provinsi Gorontalo

Meningkatnya Jumlah UMKM 68.829 UMKM

150.000.000 APBD Baru 68.829 UMKM

150.000.000

4 Program Peningkatan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur

Persentase pelayanan jasa administrasi perkantoran, sarana Prasarana SKPD dan SDM Aparatur

100% 1.500.000.000 100% 2.000.000.000

1. Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran Dinas Kumperindag

Pelayanan administrasi dan kesekretariatan kantor

Provinsi 100% 550.000.000 APBD Berjalan 100% 700.000.000

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran

Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana SKPD

Provinsi 100% 750.000.000 APBD Berjalan 100% 1.000.000.000

5. Peningkatan Kualitas SDM Aparatur Bimtek dan Diklat PNS Luar Daerah

12 PNS 200.000.000 APBD Berjalan 12 PNS 300.000.000

5 Program Peningkatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

Persentase peningkatan perencanaan dan monev program serta pelayanan keuangan SKPD

100% 1.000.000.000 100% 1.300.000.000

1. Penatausahaan & Pelaporan Keuangan SKPD

PersentasePelayanan dan akuntabilitas keuangan SKPD

Provinsi 100% 200.000.000 APBD Berjalan 100% 300.000.000

2. Koordinasi, dan Sinkronisasi Program /Kegiatan Kumperindag

Persentase Peningkatan Koordinasi & Sinkronisasi Program KUKM Lintas Pusat, Provinsi, Kab/kota, lintas sektor dan Pelaku Usaha

Provinsi, kab/ kota & pusat

100% 500.000.000 APBD Berjalan 100% 750.000.000

3. Peningkatan Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi

Persentase Peningkatan Perencanaan dan Monev

Provinsi Kab/kota & Pusat

100% 300.000.000 APBD Baru 100% 500.000.000

II URUSAN PILIHAN

A BIDANG PERINDUSTRIAN 3.800.000.000 4.200.000.000

1 Program Pengembangan Industri Kecil Menengah

Meningkatnya Jumlah IKM 13.696 IKM 3.800.000.000 13.696 IKM

4.200.000.000

1. Pengembangan DEKRANASDA Provinsi Gorontalo

Meningkatnya Sentra IKM Provinsi 13.696 IKM 700.000.000 APBD Berjalan 13.696 IKM

700.000.000

Page 55: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

52

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2. Pengembangan Industri Terpadu Jumlah Industri Terpadu Bone Bolango

1 Industri Terpadu

725.000.000 APBD Baru 1 Industri terpadu

1.000.000.000

3. Penumbuhan IKM Meningkatnya Jumlah IKM 6 Kab/Kota 13.696 IKM 800.000.000 APBD Berjalan 13.696 IKM

1.000.000.000

4. Festival Karawo Meningkatnya Sentra IKM (karawo)

Provinsi 312 Sentra 1.000.000.000 APBD Berjalan 312 Sentra 1.500.000.000

B BIDANG PERDAGANGAN 5.800.000.000 8.450.000.000

1 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

Meningkatnya volume perdagangan antar pulau

810.617 ton 2.575.000.000 844.663 ton

4.500.000.000

1. Bazar Murah dan Pengendalian Harga Kebutuhan Masyarakat

Meningkatnya volume perdagangan antar pulau

6 kab/kota 879.294 ton 1.500.000.000 APBD Berjalan 879.294 ton

2.500.000.000

2. Revitalisasi Pasar Tradisional Jumlah Sarana Distribusi yang di bangun

6 Kab/kota 6 pasar tradisional

1.500.000.000 APBD Berjalan 6 pasar tradisional

2.000.000.000

3. Lomba Pasar Sehat Jumlah Pasar Bersih dan Sehat di Provinsi Gorontalo

kota 1 pasar 75.000.000 APBD Baru 2 pasar 150.000.000

2 Program Perlindungan Konsumen & Pengamanan Perdagangan

Persentase tingkat penyelesaian pengaduan konsumen

90% 600.000.000 90% 750.000.000

1. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa dan UTTP

Persentase tingkat penyelesaian pengaduan konsumen

Provinsi 90% 600.000.000 APBD Berjalan 90% 750.000.000

Program Perlindungan Konsumen & Pengamanan Perdagangan

Meningkatnya jumlah UTTP yang bertanda tera sah yang berlaku

13.500 UTTP 1.300.000.000 13.500 UTTP

1.350.000.000

2. Sidang Tera-Tera Ulang Meningkatnya jumlah UTTP yang bertanda tera sah yang berlaku

6 kab/kota 13.500 UTTP 950.000.000 APBD Berjalan 13.500 UTTP

1.000.000.000

3. Pasar Tertib Ukur Meningkatnya jumlah UTTP yang bertanda tera sah yang berlaku

6 kab/kota 13.500 UTTP 350.000.000 APBD Berjalan 13.500 UTTP

350.000.000

3 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Peningkatan daya saing komoditi ekspor & promosi komoditi ekspor Gorontalo

6 komoditi 400.000.000 6 komoditi 600.000.000

1. Promosi dan Pengembangan Produk Ekspor Daerah

Peningkatan daya saing komoditi ekspor & promosi komoditi ekspor Gorontalo

Pusat, Provinsi

dan 6 Kab/Kota

6 komoditi ekspor

400.000.000 APBD Berjalan 6 komoditi ekspor

600.000.000

Page 56: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2016

53

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4 Program Peningkatan Standarisasi Barang

Jumlah pengujian dan penerbitan sertifikat mutu barang

200 kali pengujian & 12 sertifikat

mutu

1.000.000.000 200 kali pengujian

& 12 sertifikat

mutu

1.250.000.000

1. Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang

Jumlah Pengujian Provinsi 200 kali pengujian

750.000.000 APBD Berjalan 200 kali pengujian

1.000.000.000

2. Bimtek dan Sosialisasi Standarisasi Mutu Komoditi

Penerbitan Sertifikat Mutu Barang

Provinsi 12 sertifikat 250.000.000 APBD Berjalan 12 sertifikat

250.000.000

TOTAL ANGGARAN DISKOPERINDAG (URUSAN WAJIB + URUSAN PILIHAN)

17.941.000.000 23.700.000.000

Page 57: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

54

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BAB IV

PENUTUP

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan

(KUMPERINDAG) Provinsi Gorontalo Tahun 2016 disusun dengan mengacu pada Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Gorontalo Tahun 2016 dan Rencana Strategis

(RENSTRA) Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo Tahun

2012 - 2017. Kedua dokumen acuan tersebut merupakan penjabaran dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017,

yang diarahkan untuk mewujudkan Visi Provinsi Gorontalo 2017 “Terwujudnya Percepatan

Pembangunan Berbagai Bidang Serta Peningkatan Ekonomi Masyarakat Yang

Berkeadilan Di Provinsi Gorontalo”.

Sebagai aktualisasi dari Visi Provinsi Gorontalo tersebut diatas, maka didalam

Renstra SKPD ditetapkan Visi Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo “Percepatan

Pembangunan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan yang Berdaya

Saing”, dengan Misi :

1. Mendorong Pertumbuhan dan Perluasan Usaha Koperasi dan UKM;

2. Meningkatkan Kualitas Manajemen Pengelolaan Industri Kecil Menengah;

3. Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang dan Jasa serta Akses Pasar Luar Negeri;

4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik SKPD.

Selanjutnya, visi dan misi SKPD tersebut diuraikan kedalam tujuan, sasaran,

indikator sasaran, strategi dan kebijakan pembangunan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan, dan dioperasionalkan melalui program dan kegiatan tahunan untuk selang

waktu 2012 - 2017.

Dengan memperhatikan uraian pada Bab-bab sebelumnya, danmempertimbangkan

situasi terkinibeserta peluang dan tantangan kedepan, maka pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo akan semakin berat. Karena di satu sisi,

masih banyak warisan permasalahan yang belum dapat diselesaikan dengan pelaksanaan

program dan kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan disisi lain, ketersediaan

sumberdaya yang dimiliki Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo sangat terbatas, baik

SDM, sarana prasarana dan pendanaan.

Menghadapi situasi tersebut, maka perlu dikembangkan langkah-langkah strategis

guna mengatasi berbagai permasalahan di bidang Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan, yang juga sekaligus bisa menutupi keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki

SKPD dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sehingga roda pembangunan tetap

berjalan sebagaimana yang diharapkan. Langkah-langkah strategis tersebut antara lain :

Page 58: PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO RENJA 2016 DINAS …diskumperindag.gorontaloprov.go.id/po-content/uploads/Rencana Kerja...tahun 2015 dan progres 2015, sebagai bahan masukan dalam ...

RENJA 2015

55

DINAS KOPERASI UMKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

1. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi program, kegiatan dan anggaran SKPD

dengan Kementerian/Lembaga,SKPD Provinsi dan SKPD Kabupaten/Kota, sehingga

dengan sinergitersebut akantercipta efisiensi sumberdaya namun tetap memiliki daya

dorong yang kuat terhadap peningkatan kinerja sektor Koperasi, UMKM, Perindustrian

dan Perdagangan di daerah.

2. Mendorong partisipasi dan peran aktif sektor swasta dan BUMN dalam penyelenggaraan

pembangunan daerah, yang disesuaikan dengan lingkup aktifitas dengan proporsi yang

berimbang, sehingga partisipasi tersebut disamping meringankan tugas dan

tanggungjawab SKPD, juga akan menghasilkan nilai tambah bagi usahanya dan

masyarakat.

3. Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan instansi vertikal terkait,perbankan,

asosiasi profesi, perguruan tinggi, lembaga donor,dan organisasi lainnya dalam rangka

pemberdayaan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan di daerah.

4. Penyempurnaan organisasi, revitalisasi program dan kegiatan serta indikasi anggaran

Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo harus senantiasa diselaraskan dengan dinamika

terkini dan proyeksi perkembangan pembangunan selang waktu 2012 – 2017.

Semoga Dokumen Renja ini bisa menjadi pedoman dalam rangka perencanaan,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta sarana sinkronisasi program baik pusat,

provinsi, kabupaten/kota, lintas sektor dan lintas pelaku, sekaligus menjadi alat ukur

pencapaian kinerja Tahun 2015 dan lima tahunan SKPD Dinas Kumperindag Provinsi

Gorontalo Tahun 2012 – 2017.

Gorontalo, Maret 2015

Kepala Dinas

Drs. ABDUL HARIS HADJU, MM Pembina Utama Madya 195903091990031066