PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi...

27
1 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG T E R M I N A L DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan angkutan jalan merupakan salah satu urat nadi kehidupan kota yang memiliki peranan penting dalam menunjang dan mendorong pertumbuhan di segala bidang; b. bahwa pengaturan operasional masalah terminal transportasi jalan yang ada selama ini kurang menunjukkan efektifitas dan efisiensi kinerja bidang perhubungan; c. bahwa dengan perkembangan kegiatan angkutan jalan yang semakin meningkat serta memberikan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan kewenangan yang ada di bidang lalu lintas dan angkutan jalan sejalan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka dipandang perlu menetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- daerah Kabupaten Pekalongan dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan mengubah Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757);

Transcript of PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi...

Page 1: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

1

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN

NOMOR 3 TAHUN 2008

TENTANG

T E R M I N A L

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PEKALONGAN,

Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan angkutan jalan merupakan salah satu urat

nadi kehidupan kota yang memiliki peranan penting dalam menunjang

dan mendorong pertumbuhan di segala bidang;

b. bahwa pengaturan operasional masalah terminal transportasi jalan yang

ada selama ini kurang menunjukkan efektifitas dan efisiensi kinerja

bidang perhubungan;

c. bahwa dengan perkembangan kegiatan angkutan jalan yang semakin

meningkat serta memberikan pelayanan kepada masyarakat

berdasarkan kewenangan yang ada di bidang lalu lintas dan angkutan

jalan sejalan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka dipandang perlu

menetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan

dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

daerah Kabupaten Pekalongan dalam Lingkungan Propinsi Jawa

Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah

Tingkat II Batang dengan mengubah Undang-undang Nomor 13 Tahun

1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam

Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 2757);

Page 2: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

2

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76,

Tambahan Lambaran Negara Nomor 3209);

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas Angkutan

Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 49,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3480);

5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1992 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang

Penangguhan Mulai Berlakunya Undang-undang Nomor 14 Tahun

1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 99, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3494);

6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4389);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun

2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4548);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1986 tentang Pemindahan

Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dari Wilayah

Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan ke Kota Kajen di Wilayah

Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1986 Nomor 70);

9. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas

Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan, Kabupaten Daerah

Tingkat II Pekalongan dan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 92,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3581);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 59,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3527);

Page 3: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

3

12. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1993 tentang Pemeriksaan

Kendaraan Bermotor di Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1993 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3528);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan

Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993

Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3529);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan

Pengemudi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor

93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3530);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

17. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan,

Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan PerUndang-Undangan;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 9 Tahun 2006

tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Daerah Kabupaten

Pekalongan Tahun 2006 Nomor 9);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 10 Tahun 2006

tentang Penataan Transportasi Darat (Lembaran Daerah Kabupaten

Pekalongan Tahun 2006 Nomor 10).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN PEKALONGAN

dan

BUPATI PEKALONGAN

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TERMINAL.

Page 4: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

4

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Pekalongan.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat Daerah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan Daerah.

3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Tengah.

4. Bupati adalah Bupati Pekalongan.

5. Dinas adalah Dinas yang membidangi Perhubungan Kabupaten

Pekalongan.

6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas yang membidangi Perhubungan

Kabupaten Pekalongan.

7. Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat

dan menurunkan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan

dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu

wujud simpul jaringan transportas.

8. Terminal Penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk

keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra

dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan

pemberangkatan kendaraan umum;

9. Terminal Barang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan

membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra dan/atau

antar moda transportasi;

10. Jalur Pemberangkatan Kendaraan Umum adalah pelataran di dalam

terminal penumpang yang disediakan bagi kendaraan umum untuk

menaikkan penumpang;

11. Jalur Kedatangan Kendaraan Umum adalah pelataran di dalam terminal

penumpang yang disediakan bagi kendaraan umum untuk menurunkan

penumpang;

12. Tempat Tunggu Kendaraan Umum adalah pelataran di dalam terminal

penumpang yang disediakan bagi kendaraan umum untuk menunggu

dan siap menuju jalur pemberangkatan;

13. Tempat Istirahat Kendaraan adalah pelataran di dalam terminal yang

disediakan bagi mobil bus dan mobil barang untuk beristirahat

sementara dan membersihkan kendaraan sebelum melakukan

perjalanan;

Page 5: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

5

14. Tempat Bongkar dan Muat adalah pelataran di dalam terminal barang

yang disediakan bagi mobil barang untuk membongkar dan/atau

memuat barang;

15. Tempat Tunggu Penumpang adalah bangunan berupa ruang tunggu di

dalam terminal penumpang yang disediakan bagi penumpang yang

akan melakukan perjalanan;

16. Gudang atau Lapangan Penumpukan Barang adalah bangunan

dan/atau pelataran di dalam terminal barang yang disediakan untuk

menempatkan barang yang bersifat sementara;

17. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian

jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang

diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di

atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di

atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel;

18. Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan, terdiri dari

kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor;

19. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan

teknis yang berada dalam kendaraan tersebut;

20. Angkutan adalah pemindahan orang dan atau barang dari satu tempat

ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan;

21. Mobil bus adalah setiap kendaraan bermotor yang diperlengkapi

dengan lebih dari 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat

duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan bagasi;

22. Mobil penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang

diperlengkapi dengan sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk

tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa

perlengkapan bagasi;

23. Mobil barang adalah kendaraan selain mobil bus, mobil penumpang dan

kendaraan bermotor roda dua;

24. Kendaraan umum adalah setiap kendaraan yang disediakan untuk

dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran;

25. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa

angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan

tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak terjadwal;

26. Jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu

kesatuan jaringan pelayanan Angkutan orang;

27. Angkutan Antar Kota Antar Propinsi adalah Angkutan dari satu kota ke

kota lain yang melalui antar daerah Kabupaten / Kota yang melalui lebih

Page 6: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

6

dari satu daerah Propinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang

terikat dalam trayek;

28. Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi adalah Angkutan dari satu kota ke

kota lain yang melalui antar daerah Kabupaten / Kota dalam satu

daerah Propinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat

dalam trayek;

29. Angkutan Kota adalah Angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam

satu daerah Kota atau wilayah ibukota Kabupaten atau dalam Daerah

Khusus Ibukota Jakarta dengan menggunakan mobil bus umum atau

mobil penumpang umum yang terikat dalam trayek;

30. Angkutan Perdesaan adalah Angkutan dari satu tempat ke tempat lain

dalam satu daerah Kabupaten yang tidak termasuk dalam trayek kota

yang berada pada wilayah ibukota Kabupaten dengan mempergunakan

mobil bus umum atau mobil penumpang umum yang terikat dalam

trayek;

31. Penyidikan Tindak Pidana adalah serangkaian tindakan yang dilakukan

oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan

bukti itu membuat terang terhadap pelanggaran yang diancam dengan

hukuman pidana;

32. Penyidik adalah Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia atau Pejabat

Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi tugas wewenang khusus oleh

Undang-undang untuk melakukan penyidikan.

33. Penyidik Pegawai Negeri Sipil adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil

tertentu di Lingkungan Pemerintah Daerah yang diberi wewenang

khusus oleh Undang-Undang untuk melakukan penyidikan atas

pelanggaran Peraturan Daerah.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Maksud dan tujuan Penataan Terminal Transportasi Jalan adalah :

a. memberikan arahan yang jelas tentang pelaksanaan angkutan jalan

yang ingin dicapai terpadu dengan moda transportasi lainnya.

b. menciptakan penyelenggaraan lalulintas yang lancar, tertib, aman,

efisien dan efektif.

Page 7: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

7

BAB III

TERMINAL PENUMPANG

Bagian Pertama

TIPE DAN FUNGSI TERMINAL

Pasal 3

(1) Tipe terminal penumpang terdiri dari:

a. Terminal penumpang tipe A;

b. Terminal penumpang tipe B;

c. Terminal penumpang tipe C.

(2) Terminal penumpang tipe A sebagaiman dimaksud pada ayat (1) huruf

a, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar

propinsi, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan

angkutan perdesaan.

(3) Terminal penumpang tipe B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota

dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan perdesaan.

(4) Terminal penumpang tipe C sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

c, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan perdesaan.

Bagian Kedua

Fasilitas Terminal

Pasal 4

Fasilitas terminal penumpang terdiri dari fasilitas utama dan fasilitas

penunjang.

Pasal 5

(1) Fasilitas utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, terdiri dari:

a. Jalur pemberangkatan kendaraan umum;

b. Jalur kedatangan kendaraan umum;

c. Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan,

termasuk di dalamnya tempat tunggu dan tempat istirahat

kendaraan umum;

d. Bangunan kantor terminal;

e. Tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar;

f. Menara pengawas;

Page 8: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

8

g. Loket penjualan karcis;

h. Rambu-rambu dan papan informasi, yang sekurang-kurangnya

memuat petunjuk jurusan, tarif dan jadwal perjalanan;

i. Pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, huruf f, huruf g

dan huruf i, tidak berlaku untuk terminal penumpang tipe C.

Pasal 6

Fasilitas penunjang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dapat berupa:

a. Kamar kecil/toilet;

b. Musholla;

c. Kios/kantin;

d. Ruang pengobatan;

e. Ruang informasi dan pengaduan;

f. Telepon umum;

g. Tempat penitipan barang;

h. Taman.

Pasal 7

Fasilitas terminal penumpang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,

dilengkapi dengan fasilitas bagi penumpang penderita cacat sesuai dengan

kebutuhan.

Pasal 8

Ketentuan lebih lanjut mengenai fasilitas terminal penumpang sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6 dan Pasal 7 diatur oleh Bupati.

Bagian Ketiga

Daerah Kewenangan Terminal

Pasal 9

(1) Daerah kewenangan terminal penumpang terdiri dari:

a. Daerah lingkungan kerja terminal, merupakan daerah yang

diperuntukkan untuk fasilitas utama dan fasilitas penunjang terminal

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6;

Page 9: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

9

b. Daerah pengawasan terminal, merupakan daerah di luar daerah

lingkungan kerja terminal, yang diawasi oleh petugas terminal untuk

kelancaran arus lalulintas di sekitar terminal.

(2) Daerah lingkungan kerja terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a, harus memiliki batas-batas yang jelas dan diberi hak atas tanah

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai daerah pengawasan terminal

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur oleh Bupati.

Bagian Keempat

Lokasi Terminal

Pasal 10

Penentuan lokasi terminal penumpang dilakukan dengan memperhatikan

rencana kebutuhan lokasi simpul yang merupakan bagian dari rencana

umum jaringan transportasi jalan.

Pasal 11

Lokasi terminal penumpang tipe A, tipe B dan tipe C, ditetapkan dengan

memperhatikan :

a. Rencana Umum Tata Ruang;

b. Kepadatan lalulintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal;

c. Keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda;

d. Kondisi topografi lokasi terminal;

e. Kelestarian lingkungan.

Pasal 12

Penetapan lokasi terminal penumpang tipe A, tipe B, dan tipe C

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 selain harus memperhatikan

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, harus memenuhi

persyaratan sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan

tentang perhubungan yang berlaku.

Page 10: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

10

Pasal 13

Lokasi terminal penumpang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11,

ditetapkan oleh:

a. Direktur Jenderal setelah mendengar pendapat Gubernur untuk terminal

penumpang tipe A;

b. Gubernur setelah mendengar pendapat Kepala Dinas yang membidangi

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi Jawa Tengah dan mendapat

persetujuan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, untuk terminal

penumpang tipe B;

c. Bupati setelah mendengar pendapat Kepala Dinas dan mendapat

persetujuan dari Gubernur, untuk terminal penumpang tipe C.

Bagian Kelima

Pembangunan dan Pengoperasian Terminal

Pasal 14

(1) Pembangunan terminal penumpang harus dilengkapi dengan :

a. rancang bangun terminal;

b. analisis dampak lalulintas;

c. analisis dampak lingkungan.

(2) Pembuatan rancang bangun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a, harus memperhatikan :

a. fasilitas terminal penumpang sebagaimana diatur dalam Pasal 5,

Pasal 6 dan Pasal 7;

b. batas antara daerah lingkungan kerja terminal dengan lokasi lain di

luar terminal;

c. pemisahan antara lalulintas kendaraan dan pergerakan orang di

dalam terminal;

d. pemisahan jalur lalulintas di dalam terminal;

e. manajemen lalulintas di dalam terminal dan di daerah pengawasan

terminal.

(3) Pengesahan rancang bangun terminal penumpang sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), dilakukan oleh :

a. Direktur Jenderal untuk terminal tipe A;

Page 11: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

11

b. Kepala Dinas yang membidangi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Provinsi Jawa Tengah untuk terminal tipe B;

c. Kepala Dinas, setelah mendengar pendapat Kepala Dinas

Perhubungan Provinsi Jawa Tengah untuk terminal tipe C.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembangunan terminal sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), diatur oleh Bupati.

Pasal 15

(1) Pembangunan terminal penumpang pada prinsipnya dilaksanakan oleh

Pemerintah Daerah.

(2) Pembangunan terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat

mengikutsertakan badan hukum Indonesia dengan tetap

mengutamakan fungsi pokok terminal.

Bagian Keenam

Penyelenggaraan Terminal

Pasal 16

(1) Penyelenggaraan terminal dilakukan setelah mendapat persetujuan

dari :

a. Direktur Jenderal untuk terminal tipe A;

b. Gubernur untuk terminal tipe B;

c. Bupati untuk terminal tipe C.

(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hanya dapat

diberikan apabila :

a. pembangunan telah selesai dilaksanakan sesuai dengan rancang

bangun yang telah disahkan;

b. tersedia unit pelaksana terminal yang ditetapkan sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 17

Penyelenggaraan terminal penumpang meliputi kegiatan pengelolaan,

pemeliharaan, dan penertiban terminal.

Page 12: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

12

Pasal 18

(1) Pengelolaan terminal penumpang meliputi kegiatan perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan operasional terminal.

(2) Kegiatan perencanaan operasional terminal sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), antara lain meliputi:

a. penataan pelataran terminal menurut rute atau jurusan;

b. penataan fasilitas penumpang;

c. penataan fasilitas penunjang terminal;

d. penataan arus lalulintas di daerah pengawasan terminal;

e. penyajian daftar rute perjalanan dan tarif angkutan;

f. penyusunan jadwal perjalanan berdasarkan kartu pengawasan;

g. pengaturan jadwal petugas terminal;

h. evaluasi sistem pengoperasian terminal.

(3) Kegiatan pelaksanaan operasional terminal sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) meliputi :

a. Pengaturan tempat tunggu dan arus kendaraan umum di dalam

terminal;

b. Pemeriksaan kartu pengawasan dan jadwal perjalanan;

c. Pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan menurut

jadwal yang telah ditetapkan;

d. Pemungutan jasa pelayanan terminal penumpang;

e. Pemberitahuan tentang pemberangkatan dan kedatangan

kendaraan umum kepada penumpang;

f. Pengaturan arus lalulintas di daerah pengawasan terminal;

g. Pencatatan dan pelaporan pelanggaran;

h. Pencatatan jumlah kendaraan dan penumpang yang datang dan

berangkat.

(4) Kegiatan pengawasan operasional terminal sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), meliputi :

a. Tarif angkutan;

b. Kelaikan jalan kendaraan yang dioperasikan;

c. Kapasitas muatan yang diizinkan;

d. Pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa angkutan;

e. Pemanfaatan terminal serta fasilitas penunjang sesuai dengan

peruntukannya.

Page 13: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

13

Pasal 19

(1) Terminal penumpang harus dipelihara untuk menjamin agar terminal

dapat berfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya.

(2) Pemeliharaan terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara

lain meliputi kegiatan :

a. menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal;

b. menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta

perawatan rambu, marka dan papan informasi;

c. merawat saluran-saluran air;

d. merawat instalasi listrik dan lampu penerangan;

e. merawat alat komunikasi;

f. merawat sistem hydrant dan alat pemadam kebakaran.

Pasal 20

Penertiban terminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, dilakukan

terhadap kegiatan yang dapat mengganggu fungsi pokok terminal.

Bagian Ketujuh

Pelayanan Terminal

Pasal 21

(1) Pungutan jasa pelayanan terminal terdiri dari jasa utama dan jasa

penunjang terminal;

(2) Tata cara pemungutan, besarnya pungutan serta penggunaan hasil

pungutan terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan

dengan Peraturan Daerah tersendiri.

Bagian Kedelapan

Kewenangan Penyelenggaraan Terminal

Pasal 22

(1) Kewenangan penyelenggaraan terminal penumpang dilaksanakan oleh

Bupati.

Page 14: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

14

(2) Penyelenggaraan terminal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),

dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Dinas.

(3) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) dipimpin oleh Kepala UPTD yang bertanggung jawab atas

pelaksanaan penyelenggaraan terminal.

BAB IV

TERMINAL BARANG

Bagian Pertama

Fungsi Terminal

Pasal 23

Terminal barang berfungsi melayani kegiatan bongkar dan/atau muat

barang, serta perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi.

Bagian Kedua

Fasilitas Terminal

Pasal 24

(1) Fasilitas terminal barang terdiri dari fasilitas utama dan fasilitas

penunjang;

(2) Fasilitas utama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari:

a. bangunan kantor terminal;

b. tempat parkir kendaraan untuk melakukan bongkar dan/atau muat

barang;

c. gudang atau lapangan penumpukan barang;

d. tempat parkir kendaraan angkutan barang untuk istirahat atau

selama menunggu keberangkatan;

e. rambu-rambu dan papan informasi;

f. peralatan bongkar muat barang.

(3) Fasilitas penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat

berupa :

a. tempat istirahat awak kendaraan;

Page 15: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

15

b. fasilitas parkir kendaraan, selain kendaraan angkutan barang;

c. alat timbang kendaraan dan muatannya;

d. kamar kecil/toilet;

e. musholla;

f. kios/kantin;

g. ruang pengobatan;

h. telepon umum;

i. taman.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai fasilitas terminal barang sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur oleh Bupati.

Bagian Ketiga

Daerah Kewenangan Terminal

Pasal 25

(1) Daerah kewenangan terminal barang, terdiri dari:

a. daerah lingkungan kerja terminal, merupakan daerah yang

diperuntukan untuk fasilitas utama dan fasilitas penunjang terminal

sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (1), ayat (2) dan ayat

(3);

b. daerah pengawasan terminal, merupakan daerah di luar daerah

lingkungan kerja terminal, yang diawasi oleh petugas terminal untuk

kelancaran arus lalulintas di sekitar terminal.

(2) Daerah lingkungan kerja terminal sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1) huruf a, harus memiliki batas-batas yang jelas dan diberi hak atas

tanah sesuai peaturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Keempat

Lokasi Terminal

Pasal 26

Penentuan lokasi terminal barang dilakukan dengan memperhatikan

rencana kebutuhan lokasi simpul yang merupakan bagian dari rencana

umum jaringan transportasi jalan.

Page 16: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

16

Pasal 27

Penentuan lokasi terminal barang dilakukan dengan memperhatikan :

a. rencana umum tata ruang;

b. kepadatan lalulintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal;

c. keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda;

d. kondisi topografi lokasi terminal;

e. kelestarian lingkungan.

Pasal 28

Lokasi terminal barang selain harus memperhatikan ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, harus memenuhi persyaratan

sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan tentang

perhubungan.

Pasal 29

Penetapan lokasi terminal barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27

dan Pasal 28 ditetapkan oleh Bupati setelah mendapat persetujuan

Gubernur.

Bagian Kelima

Pembangunan Terminal

Pasal 30

(1) Pembangunan terminal barang harus dilengkapi dengan :

a. rancang bangun terminal;

b. analisis dampak lalulintas;

c. analisis mengenai dampak lingkungan.

(2) Pembuatan rancang bangun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a, harus memperhatikan :

a. fasilitas terminal barang sebagaimana diatur dalam Pasal 24;

b. batas antara daerah lingkungan kerja terminal dengan lokasi lain di

luar terminal;

c. pengaturan lalulintas di dalam terminal dan di daerah pengawasan

terminal.

(3) Pengawasan rancang bangun terminal barang sebagaimana dimaksud

pada ayat (2), dilakukan oleh Kepala Dinas.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembangunan terminal sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur oleh Bupati.

Page 17: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

17

Pasal 31

(1) Pembangunan terminal barang dilaksanakan oleh Bupati.

(2) Pembangunan terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat

mengikutsertakan badan hukum Indonesia dengan tetap

memperhatikan fungsi pokok terminal.

Bagian Keenam

Penyelenggaraan Terminal

Pasal 32

(1) Penyelenggaraan terminal barang dilakukan setelah mendapat

persetujuan dari Bupati.

(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hanya dapat

diberikan apabila :

a. pembangunan telah selesai dilaksanakan sesuai dengan rancang

bangun yang telah disahkan;

b. tersedia unit pelaksana terminal yang ditetapkan sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 33

Penyelenggaraan terminal barang meliputi kegiatan pengelolaan,

pemeliharaan dan penertiban terminal.

Pasal 34

(1) Pengelolaan terminal barang meliputi kegiatan perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan operasional terminal.

(2) Kegiatan perencanaan operasional terminal sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), meliputi :

a. penataan pelataran terminal;

b. penataan fasilitas gudang atau lapangan penumpukan barang;

c. penataan fasilitas parkir kendaraan untuk melakukan kegiatan

bongkar dan/atau muat barang;

d. penataan fasilitas penunjang terminal;

e. penataan arus lalulintas di daerah pengawasan terminal;

f. pengaturan jadwal petugas di terminal;

g. penyusunan sistem dan prosedur pengoperasian terminal.

(3) Kegiatan pelaksanaan operasional terminal sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), meliputi :

Page 18: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

18

a. pengaturan parkir dan arus kendaraan angkutan barang di dalam

terminal;

b. pemungutan jasa pelayanan terminal barang;

c. pengoperasian fasilitas/peralatan bongkar muat barang;

d. pengaturan arus lalulintas di daerah pengawasan terminal;

e. pencatatan jumlah dan jenis kendaraan.

(4) Kegiatan pengawasan operasional terminal sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), meliputi pengawasan terhadap :

a. kendaraan angkutan barang selama berada di dalam terminal;

b. pemanfaatan fasilitas terminal sesuai dengan peruntukannya;

c. keamanan dan ketertiban di dalam terminal.

Pasal 35

(1) Pemeliharaan Terminal barang harus dilakukan untuk menjamin agar

terminal dapat berfungsi sesuai dengan fungsi pokoknya.

(2) Pemeliharaan terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi

kegiatan :

a. menjaga keutuhan dan kebersihan bangunan terminal;

b. menjaga keutuhan dan kebersihan pelataran terminal serta

perawatan rambu, marka dan papan informasi;

c. merawat dan menjaga fungsi fasilitas/peralatan bongkar muat

barang;

d. merawat saluran-saluran air;

e. merawat instalasi listrik dan lampu penerangan;

f. merawat sistem hydrant dan alat pemadam kebakaran.

Pasal 36

Penertiban terminal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, dilakukan

terhadap kegiatan yang dapat mengganggu fungsi pokok terminal.

Bagian Ketujuh

Pelayanan Terminal

Pasal 37

(1) Pungutan jasa pelayanan terminal terdiri dari :

a. jasa penggunaan tempat parkir kendaraan untuk melakukan

bongkar muat barang;

b. jasa penggunaan tempat parkir kendaraan angkutan barang untuk

istirahat atau selama menunggu keberangkatan;

Page 19: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

19

c. jasa penggunaan fasilitas parkir kendaraan, selain kendaraan

angkutan barang.

(2) Tata cara pemungutan, besarnya pungutan serta penggunaan hasil

pungutan terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf

b dan huruf c, ditetapkan dengan Peraturan Daerah tersendiri.

Bagian Kedelapan

Kewenangan Penyelenggaraan Terminal

Pasal 38

(1) Wewenang penyelenggaraan terminal barang berada pada Bupati;

(2) Penyelenggaraan terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Terminal Dinas.

BAB V

USAHA PENUNJANG DI TERMINAL

Pasal 39

(1) Di dalam daerah lingkungan kerja terminal penumpang atau terminal

barang dapat dilakukan kegiatan usaha penunjang, sepanjang tidak

mengganggu fungsi pokok terminal;

(2) Kegiatan usaha penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat

dilakukan oleh badan hukum Indonesia atau warga Negara Indonesia

setelah mendapat persetujuan penyelenggara terminal.

(3) Usaha penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat berupa :

a. usaha rumah makan;

b. penyediaan fasilitas pos dan telekomunikasi;

c. penyediaan peralatan bongkar muat pada terminal barang;

d. penyediaan pelayanan kebersihan;

e. usaha penunjang lainnya.

(4) Pengawasan kegiatan usaha penunjang dilaksanakan oleh Kepala

Terminal.

BAB VI

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS

Pasal 40

Bupati melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis atas

penyelenggaraan terminal transportasi jalan.

Page 20: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

20

Pasal 41

Pembinaan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, meliputi :

a. penentuan persyaratan teknis dan rancang bangun terminal;

b. penentuan petunjuk teknis, yang mencakup penetapan pedoman,

prosedur dan/atau tata cara penyelenggaraan terminal;

c. pemberian bimbingan teknis dalam rangka peningkatan kemampuan

dan keterampilan teknis para penyelenggara terminal.

Pasal 42

Pengawasan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, meliputi :

a. kegiatan pemantauan dan penilaian atas penyelenggaraan operasional

terminal;

b. kegiatan pemberian saran teknis dalam penyelenggaraan operasional

terminal.

Pasal 43

(1) Kegiatan pemantauan dan penilaian sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 42 huruf a untuk kegiatan operasional di terminal penumpang

dilakukan berdasarkan kegiatan pencatatan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 18 ayat (3) huruf h.

(2) Laporan kegiatan pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disampaikan setiap bulan berdasarkan jenis trayek oleh Kepala Dinas

kepada :

a. Direktur Jenderal untuk trayek antar kota antar propinsi;

b. Gubernur untuk trayek antar kota dalam propinsi;

c. Bupati untuk trayek perbatasan dan trayek perdesaan.

Pasal 44

(1) Kegiatan pemantauan dan penilaian sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 42 huruf a untuk kegiatan operasional di terminal barang

dilakukan berdasarkan kegiatan pencatatan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 34 ayat (3) huruf e.

(2) Laporan kegiatan pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disampaikan setiap bulan oleh Kepala Dinas kepada Bupati dengan

membuat tembusan kepada Gubernur dan Direktur Jenderal.

Page 21: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

21

BAB VII

PENYIDIKAN

Pasal 45

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah

diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan

tindak pidana di bidang lalu lintas angkutan jalan, serta tindak pidana di

bidang retribusi daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Hukum Acara Pidana yang berlaku.

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah :

a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau

laporan berkenaan dengan tindak pidana sebagaimana dimaksud

ayat (1) pasal ini, agar keterangan atau laporan tersebut menjadi

lengkap dan jelas;

b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang

atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan

sehubungan dengan tindak pidana tersebut;

c. meminta keterangan dan tanda bukti dari pribadi atau badan

sehubungan dengan tindak pidana tersebut;

d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan, dan dokumen-dokumen

yang lain yang berkenaan dengan tindak pidana tersebut;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti

pembukuan, pencatatan, dan dokumen-dokumen lain, serta

melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas

penyidikan tindak pidana tersebut;

g. menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan

ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung

dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa

sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf e;

h. memotret seseorang berkaitan dengan tindak pidana tersebut;

i. memanggil seseorang untuk didengar keterangan dan diperiksa

sebagai tersangka atau saksi; dan

j. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan

tindak pidana tersebut menurut hukum yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Page 22: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

22

BAB VIII

KETENTUAN PIDANA

Pasal 46

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Daerah ini diancam

pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak

Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah

pelanggaran.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 47

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai

pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Pasal 48

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah

Kabupaten Pekalongan.

Ditetapkan di Kajen

pada tanggal 11 Maret 2008

BUPATI PEKALONGAN,

SITI QOMARIYAH

Page 23: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

23

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN

NOMOR 3 TAHUN 2008

TENTANG

T E R M I N A L

I. PENJELASAN UMUM

Terminal merupakan sebagian unsur pokok dalam penyelenggaraan transportasi

jalan yang bertujuan untuk lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat,

lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien, mampu memeadukan moda transportasi

lainnya, menjangkau seluruh pelosok wilayah daratan, untuk menujang pemerataan,

pertumbuhan dan stabilitas, sebagai pendorong, penggerak dan penunjang

pembangunan nasional dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat.

Di samping itu, dalam rangka pembinaan, pengendalian dan pengawasan harus

ditujukan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dengan

memperhatikan aspek kepentingan umum atau masyarakat pemakai jalan, kelestarian

lingkungan, tata ruang, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, koordinasi

antar wewenang pembinaan lalu lintas jalan di tingkat pusat dan daerah serta antar

instansi, sektor dan unsur terkait lainnya.

Sehubungan dengan hal sebagaimana tersebut diatas, maka perlu menetapkan

Peraturan Daerah tentang Terminal

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Angka 1

Cukup jelas.

Angka 2

Cukup jelas.

Angka 3

Cukup jelas.

Angka 4

Cukup jelas.

Angka 5

Cukup jelas.

Angka 6

Cukup jelas

Angka 7

Cukup jelas.

Angka 8

Cukup jelas.

Angka 9

Cukup jelas.

Angka 10

Cukup jelas.

Page 24: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

24

Angka 11

Cukup jelas.

Angka 12

Cukup jelas.

Angka 13

Cukup jelas.

Angka 14

Cukup jelas.

Angka 15

Cukup jelas.

Angka 16

Cukup jelas.

Angka 17

Cukup jelas.

Angka 18

Cukup jelas.

Angka 19

Cukup jelas.

Angka 20

Cukup jelas.

Angka 21

Cukup jelas.

Angka 22

Cukup jelas.

Angka 23

Cukup jelas.

Angka 24

Cukup jelas.

Angka 25

Cukup jelas.

Angka 26

Cukup jelas.

Angka 27

Cukup jelas.

Angka 28

Cukup jelas.

Angka 29

Cukup jelas.

Angka 30

Cukup jelas.

Angka 31

Cukup jelas.

Angka 32

Cukup jelas.

Page 25: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

25

Angka 33

Cukup jelas.

Pasal 2

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Pasal 3

Ayat 1

Cukup jelas.

Ayat 2

Cukup jelas.

Ayat 3

Cukup jelas.

Ayat 4

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Ayat 1

Cukup jelas.

Ayat 2

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Kepadatan Lalu Lintas adalah berkenaan dengan pergerakan di dalam terminal

itu sendiri baik pergerakan orang, kendaraan atau barang, dan pengaruhnya

terhadap lalu lintas di lingkungan luar terminal.

Huruf d

Cukup jelas.

Page 26: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

26

Huruf e

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 20

Cukup jelas.

Pasal 21

Pungutan dimaksud merupakan pembayaran atas penggunaan jasa terminal yang

dinikmati oleh pengusaha angkutan, penumpang, pengantar, pengemudi dan jasa

lainnya yang terdiri dari jasa utama

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal 24

Cukup jelas.

Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Cukup jelas.

Pasal 28

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31

Cukup jelas.

Page 27: PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN filemenetapkan pengaturan penyelenggaraan terminal transportasi jalan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

27

Pasal 32

Cukup jelas.

Pasal 33

Cukup jelas.

Pasal 34

Cukup jelas.

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Cukup jelas.

Pasal 37

Cukup jelas.

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

Cukup jelas.

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 41

Cukup jelas.

Pasal 42

Cukup jelas.

Pasal 43

Cukup jelas.

Pasal 44

Cukup jelas.

Pasal 45

Cukup jelas.

Pasal 46

Cukup jelas.

Pasal 47

Cukup jelas.

Pasal 48

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR