Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar Dinas Kesehatan
Transcript of Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar Dinas Kesehatan
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah
satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang
demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif. Upaya ini juga
selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah. Untuk itu, pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan
dorongan yang lebih besar dari berbagai elemen masyarakat, termasuk
dalam pengembangan akuntabilitas melalui penyusunan dan pelaporan
kinerja pemerintah daerah.
Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) merupakan amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah danPeraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan LKj dilakukan dengan berdasarkan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,
di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja SKPD
Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar.
Proses penyusunan LKj dilakukan pada setiap akhir tahun anggaran
bagi setiap instansi untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah
ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja. Pengukuran pencapaian
target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan antara target dan
realisasi kinerja setiap instansi pemerintah, yang dalam hal ini adalah
SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar LKj menjadi dokumen laporan
kinerja tahunan yang berisi pertanggung-jawaban kinerja suatu instansi
dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Disinilah esensi dari
prinsip akuntabilitas sebagai pijakan bagi instansi pemerintah ditegakkan
dan diwujudkan.
Mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015, LKj tingkat SKPD
disampaikan kepada Gubernur/Bupati/Walikota selambat-lambatnyadua
bulan setelah tahun anggaran berakhir.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
LKj SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar merupakan salah satu
bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah
daerah selama kurun waktu 1 (satu) tahun dalam mencapai
tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan LKj juga menjadi alat
kendali untuk mendorong peningkatan kinerja setiap unit organisasi.Selain
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
itu, LKj menjadi salah satu alat untuk mendapatkan masukan stakeholders
demi perbaikan kinerja SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar
Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan solusi yang tertuang dalam
LKj, menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan
program dan kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini, LKj
sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
perbaikan yang berkelanjutan di pemerintah untuk meningkatkan kinerja
pemerintahan melalui perbaikan pelayanan publik.
C. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
C.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
C.1.1 Struktur Organisasi
Dinas kesehatan Kabupaten Takalar merupakan
Lembaga integral Daerah Pemerintah Kabupaten Takalar
yang dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Takalar Nomor
43 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Takalar yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati Kabupaten Takalar melalui
Sekretaris Daerah.
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar
berdasarkan Peraturan Bupati Takalar Nomor 43 Tahun
2016tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Takalarterdiri dari:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, terdiri atas :
a. Sub Bagian Perencanaan;
b. Sub Bagian Keuangan;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
c. Sub Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri atas :
a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
b. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olah Raga, Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat;
4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri
atas:
a. Seksi Surveillans dan Imunisasi, Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa;
b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular;
5. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri atas :
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;
b. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Tradisional;
6. Bidang Sumber Daya Kesehatan terdiri atas:
a. Seksi Farmasi, Alat kesehatan dan Perbekalanan
Kesehatan Rumah Tangga;
b. Seksi Sumber Daya Kesehatan;
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas
a. Rumah Sakit Umum Daerah
b. Puskesmas Mangarabombang
c. Puskesmas Pattoppakang
d. Puskesmas Mappakasunggu
e. Puskesmas Sanrobone
f. Puskesmas Polongbangkeng Selatan
g. Puskesmas Bulukunyi
h. Puskesmas Pattallassang
i. Puskesmas Polongbangkeng Utara
j. Puskesmas Ko’mara
k. Puskesmas Towata
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
l. Puskesmas Bontomarannu
m. Puskesmas Bontokassi
n. Puskesmas Galesong
o. Puskesmas Galesong Utara
p. Puskesmas Aeng Towa
8. Jabatan Fungsional
C.1.2 Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Bupati Takalar Nomor 43 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar,
Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar mempunyai tugas pokok
“Melaksanakan urusan di bidang kesehatan berdasarkan asas
desentralisasi dan tugas pembantuan”.
Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Dinas
Kesehatan Kabupaten Takalar mempunyai fungsi :
a) Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan meliputi :
Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang Pencegahan dan
Pengendalian penyakit, Bidang Pelayanan Kesehatan,
dan Bidang Sumber Daya Kesehatan.
b) Penyelenggaraan urusan pendidikan dan pelayanan
dibidang kesehatan meliputi Bidang Kesehatan
Masyarakat, Bidang Pencegahan dan Pengendalian
penyakit, Bidang Pelayanan Kesehatan, dan Bidang
Sumber Daya Kesehatan.
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan
meliputi Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang
Pencegahan dan Pengendalian penyakit, Bidang
Pelayanan Kesehatan, dan Bidang Sumber Daya
Kesehatan.
d) Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas
dibidang kesehatan meliputi Bidang Kesehatan
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Masyarakat, Bidang Pencegahan dan Pengendalian
penyakit, Bidang Pelayanan Kesehatan, dan Bidang
Sumber Daya Kesehatan.
e) Pelaksanaan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas
dibidang kesehatan meliputi Bidang Kesehatan
Masyarakat, Bidang Pencegahan dan Pengendalian
penyakit, Bidang Pelayanan Kesehatan, dan Bidang
Sumber Daya Kesehatan,
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
tugas dan fungsinya
Tugas dan Fungsi masing-masing Jabatan Struktural
dalam Struktur Organisasi Dinas Kesehatan adalah sebagai
berikut :
a. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu
Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang
kesehatan.
Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas pokoknya
menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang
kesehatan;
2. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang
kesehatan;
3. Pelakasanaan evaluasi dan pelaporan urusan
pemerintahan bidang kesehatan;
4. Pelaksanaan administrasi dinas; dan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan
terkait tugas dan fungsinya.
Tugas pokok dan fungsi Kepala Dinas dirinci sebagai
berikut :
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Menyusun rencana kegiatan dinas sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan
tugas sehingga berjalan lancar;
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan
tugas dalm lingkungan dinas untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
Menyusun rncangan, mengoreksi, memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
Menyusun perencanaan di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit,
pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan;
Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis di
bidang kesehatan masyaraat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan dan
sumber daya kesehatan;
Melaksanakan kebijakan di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit,
pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan;
Melaksanakan pembinaan umum dan koordinasi di
bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan dan
sumber daya kesehatan;
Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan dan
sumber daya kesehatan;
Menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi dengan
kementerian, lembaga pemerintah non kementerian,
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
dan lembaga lainnya dalam rangka menyelenggarakan
urusan kesehatan;
Menilai hasil kerja pegawai aparatur sipil negara dalam
lingkungan dinas;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan
oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
b. Sekretariat
1. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Dinas dalam melaksanakan koordinasi
kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan
administrasi penyusunan perencanaan program,
kegiatan, anggaran, pelaporan, umum, kepegawaian,
hokum dan keuangan dalam lingkungan dinas.
Sekretaris dalam melaksanakan tugasnya
melaksanakan fungsi :
Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dalam
lingkungan secretariat;
Pengkoordinasian perencanaan penyusunan
program kegiatan dan anggaran;
Pengkorrdinasian urusan umum dan kepegawaian;
Pengkoordinasian pengelolaan administrasi
keuangan dan;
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang
tugasnya.
Tugas pokok dan fungsi Sekretaris dirinci sebagai
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
berikut :
Menyusun rencana kegiatan dinas sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalm lingkungan Sekretariat
untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
tugas;
Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf
dan/atau menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya;
Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam
lingkungan dinas sehingga terwujud koordinasi,
sinkronisasi dan integrase pelaksanaan kegiatan;
Mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan
perencanaan, pengendalian dan evaluasi serta
pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan dinas;
Mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan
adminsitrasi umum, kepegawaian dan hukum;
Mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan
ketatausahaan;
Mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan
rumah tangga dinas;
Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelayanan
administrasi keuangan;
Melaksanakan dan mengkoordinasikan adminsitrasi
pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan
barang;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan
organisasi dan tatalaksana;
Mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan
kearsipan;
Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan
kehumasan dan keprotokolan;
Mengkoordinasikan dan melaksanakan
pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan
informasi serta fasilitasi pelayanan informasi;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2. Subbagian Perencanaan
Kepala Subbagian Perencanaan mempunyai
tugas pokok membantu Sekretaris dalam
mengumpulkan bahan dan melakukan penyusunan
perencanaan program, kegiatan, anggaran, penyajian
data dan informasi serta penyusunan laporan.
Tugas pokok Kepala Subbagian Perencanaan
adalah :
Menyusun rencana kegiatan Subbagian
Perencanaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalam lingkungan Subbagian
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Perencanaan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf
dan/atau menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya;
Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan
melakukan penyusunan perencanaan program,
kegiatan, dan anggaran;
Melaksanakan penyusunan bahan Rencana
Strategis dinas;
Melaksanakan penyusunan bahan Rencana Kinerja
dan Perjanjian Kinerja sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan
dan evaluasi kinerja;
Mengumpulkan bahan dan menyusun Laporan
Kinerja, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah dan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Bupati;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
3. Subbagian Keuangan
Kepala Subbagian Keuangan mempunyai tugas
pokok membantu sekretaris dalam mengumpulkan
bahan dan melakukan pengelolaan administrasi dan
pelaporan keuangan.
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Tugas pokok Kepala Subbagian Perencanaan
adalah :
Menyusun rencana kegiatan Subbagian Keuangan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalam lingkungan Subbagian
Keuangan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf
dan/atau menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya;
Mengumpulkan bahan, mengoordinasikan, rencana
kebutuhan gaji pegawai, dan rencana proyeksi
pendapatan sebagai bahan penyusunan anggaran
dinas;
Mengumpulkan bahan, menyusun, dan mengelola
administrasi keuangan dinas;
Melakukan Verifikasi kelengkapan administrasi
penatausahaan keuangan dinas;
Mengoordinasikan pelaksanaan akuntansi
pengeluaran dan penerimaan keuangan;
Menyiapkan bahan dan menyusun laporan
keuangan;
Menyusun realisasi perhitungan anggaran;
Mengevaluasi pelaksanaan tugas bendaharawan;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Mengumpulkan bahan, mengoordinasikan dan
menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan
keuangan;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
4. Subbagian Umum dan Kepegawaian
Kepala Subbagian Keuangan mempunyai tugas
pokok membantu sekretaris dalam mengumpulkan
bahan dan melakukan urusan ketatausahaan,
administrasi pengadaan, pemeliharaan dan
penghapusan barang, urusan rumah tangga serta
mengelola administrasi kepegawaian.
Tugas pokok Kepala Subbagian Umum dan
Kepegawaian adalah :
Menyusun rencana kegiatan Subbagian Umum dan
Kepegawaian sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalam lingkungan Subbagian
Umum dan Kepegawaian untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf
dan/atau menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Melakukan pengklasifikasian surat menurut
jenisnya;
Melakukan administrasi dan pendistribusian naskah
dinas masuk dan keluar;
Melakukan pengelolaan arsip naskah dinas;
Menyiapkan bahan dan menyusun rencana
kebutuhan, pemeliharaan dan penghapusan
barang;
Menyiapkan bahan dan menyusun administrasi
pengadaan, pendistribusian, pemeliharaan,
inventarisasi dan penghapusan barang;
Menyiapkan bahan dan menyusun daftar
inventarisasi barang serta menyusun laporan
barang inventaris;
Melakukan, menyiapkan, dan mengoordinasikan
pengelolaan urusan rumah tangga dinas;
Mengoordinasikan dan melakukan pengumpulan,
pengolahan, penyajian data dan informasi serta
fasilitasi pelayanan informasi;
Mempersiapkan dan mengoordinasikan
pelaksanaan rapat dinas, upacara bendera,
kehumasan, dan keprotokolan;
Menyiapkan bahan, menghimpun dan mengelola
data kehadiran pegawai;
Mengoordinasikan dan memfasilitasi admnistrasi
surat tugas dan perjalanan dinas pegawai;
Menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan
memfasilitasi kegiatan organisasi dan tatalaksana;
Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi
kepegawaian;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Menyusun rencana kebutuhan pengembangan
sumber daya manusia dilingkungan dinas;
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan
pembinaan, peningkatan kompetensi, disiplin dan
kesejahteraan pegawai negeri sipil;
Menyiapkan bahan, menghimpun dan mengelola
system informasi kepegawaian;
Mengumpulkan bahan, mengoordinasikan dan
menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
c. Bidang Kesehatan Masyarakat
1. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
mempunyai tugas pokok melaksanaan kesehatan
keluarga, pembinaan gizi, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat dan kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olahraga.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dalam
melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi:
Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang
kesehatan masyarakat;
Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan
bidang kesehatan masyarakat;
Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
bidang kesehatan masyarakat;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan
pemerintahan bidang kesehatan masyarakat;
Pelaksanaan administrasi bidang kesehatan
masyarakat; dan
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan
terkait tugas dan fungsinya.
Tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang
Kesehatan Masyarakat dirinci sebagai berikut:
Menyusun rencana kegiatan Bidang Kesehatan
Masyarakat sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang
Kesehatan Masyarakat untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf
dan/atau menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya;
Merumuskan kebijakan teknis kesehatan keluarga
pembinaan gizi, pemberdayaan masyarakat,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olahraga;
Membina upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat;
Membina dan menyuluh pola hidup bersih dan
sehat;
Membina usaha perbaikan gizi masyarakat;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Membina kewaspadaan pangan dan gizi
masyarakat;
Membina kesehatan keluarga;
Membina penyehatan rumah dan pengendalian
kualitas lingkungan;
Membina sanitasi tempat-tempat umum;
Melakukan pembinaan upaya kesehatan kerja dan
olahraga;
Melakukan pengendalian dan pelaksanaan norma,
standar, pedoman dan petunjuk operasional di
bidang kesehatan masyarakat;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
mempunyai tugas pokok melakukan
pembinaan,perencanaan, monitoring dan evaluasi
terhadap kesehatan keluarga dan gizi masyarakat.
Tugas pokok Kepala Seksi Kesehatan Keluarga
dan Gizi adalah :
Menyusun rencana kegiatan Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi
Kesehatan Keluarga dan Gizi untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf
dan/atau menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya;
Menyusun kebijakan teknis kesehatan keluarga dan
gizi;
Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan
pembinaan kesehatan keluarga dan gizi;
Menyusun rencana kerja dan penetapan pembinaan
kesehatan keluarga dan gizi;
Melaksanakan pembinaan kesehatan keluarga,
kewaspadaan pangan dan gizi masyarakat;
Melaksanakan upaya kesehatan Ibu, neonatal bayi,
anak, remaja, wanita usia subur dan usia lanjut;
Melakukan pemantauan dan penanggulangan
kerawanan pangan dan gizi;
Melaksanakan pembinaan keluarga sadar gizi;
Melaksanakan penyusunan peta informasi
masyarakat kurang gizi;
Melaksanakan pencegahan dan penanggulangan
masalah gizi;
Menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman dan petunjuk operasional
kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olahraga, Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan
Kerja danOlahraga, Promosi dan Pemberdayaan
masyarakat mempunyai tugas pokok melakukan
pembinaan,perencanaan, monitoring dan
evaluasipenyehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja
danOlahraga, Promosi dan Pemberdayaan
masyarakat.
Tugas pokok Kepala Seksi Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga, Promosi
dan Pemberdayaan Masyarakat adalah :
Menyusun rencana kegiatan Seksi Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga,
Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi
Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olahraga, Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
tugas;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf
dan/atau menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya;
Menyusun kebijakan teknis Kesehatan Lingkungan,
Kesehatan Kerja dan Olahraga, Promosi dan
Pemberdayaan Masyarakat;
Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang
Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olahraga, Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat;
Melaksanakan pembinaan penyehatan rumah dan
pengendalian kualitas lingkungan, kesehatan kerja
dan olahraga;
Melakukan pembinaan sanitasi tempat-tempat
umum, upaya kesehatan kerja dan olahraga;
Melaksanakan pengawasan sanitasi tempat
pengelolaan makanan dan minuman;
Melaksanakan pengawasan kualitas air dan
sanitasi;
Melaksanakan penyehatan kawasan dan sanitasi
darurat;
Melaksanakan pembinaan, pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan, pengembangan rencana
kerja tentang Strategi Nasional Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat;
Melaksanakan kegiatan koordinasi lintas program
dan lintas sector terkait yang relevan dengan
program penyehatan lingkungan, kesehatan kerja
dan kesehatan olahraga;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Melaksanakan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
Melaksanakan pembinaan upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat;
Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan pola
hidup bersih dan sehat;
Melaksanakan pembinaan Usaha Kesehatan
Sekolah;
Menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman dan petunjuk operasional
di bidang kesehatan kerja dan olahraga, promosi
dan pemberdayaan masyarakat ;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit mempunyai tugas pokok melakukan
pembinaan, perencanaan, monitoring dan evaluasi
pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit dalam melaksanakan tugasnya
menyelenggarakan fungsi:
Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan
bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan
pemerintahan bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit;
Pelaksanaan administrasi bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit; dan
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan
terkait tugas dan fungsinya.
Tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dirinci
sebagai berikut:
Menyusun rencana kegiatan Bidang Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf
dan/atau menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya;
Merumuskan kebijakan teknis Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Menyusun rencana dan menetapkan kinerja bidang
Pencegahan Pengendalian Penyakit dan kesehatan
jiwa;
Melaksanakan pencegahan, pengendalian, dan
pemberantasan penyakit menular dan tidak menular
serta kesehatan jiwa;
Melaksanakan survailans dan imunisasi;
Melaksanakan penanggulangan kejadian luar biasa
penyakit dan kedaruratan kesehatan;
Mengendalikan pelaksanaan norma, standar,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang
kesehatan masyarakat;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2. Seksi Survailans dan Imunisasi, Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa
Kepala Seksi Survailans dan Imunisasi,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
dan Kesehatan Jiwa mempunyai tugas pokok
melakukan pembinaan,perencanaan, monitoring dan
evaluasipengendalian penyakit danimunisasi.
Tugas pokok Kepala Seksi Survailans dan
Imunisasi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular dan Kesehatan Jiwaadalah :
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Menyusun rencana kegiatan Seksi Survailans dan
Imunisasi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi
Survailans dan Imunisasi, Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwauntuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf
dan/atau menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya;
Menyusun rencana kinerja dan penetapan kinerja
Survailans dan Imunisasi, Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa;
Melaksanakan penyelidikan epidemiologi penyakit;
Melaksanakan surveilans, penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit dan
Kegawatdaruratan Kesehatan;
Melaksanakan Imunisasi;
Melaksanakan pengendalian penyakit tidak menular
dan kesehatan jiwa;
Melaksanakan pemusnahan sumber penyebab
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
Melaksanakan pemberantasan vector;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman dan petunjuk operasional
di bidang Survailans dan Imunisasi, Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa;
Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan
kegiatan seksi Survailans dan Imunisasi,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular dan Kesehatan jiwa;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit mempunyai tugas pokok melakukan
pembinaan,perencanaan, monitoring dan evaluasi
pencegahan dan pengendalian penyakit menular.
Tugas pokok Kepala Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit adalah :
Menyusun rencana kegiatan Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
tugas;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf
dan/atau menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya;
Menyusun kebijakan teknis Pengendalian Penyakit
Menular;
Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan
Pengendalian Penyakit Menular;
Menyusun rencana kerja dan penetapan kinerja
Pengendalian Penyakit Menular;
Melaksanakan Pengendalian Penyakit Menular;
Melaksanakan pemusnahan sumber penyebab
penyakit menular;
Melaksanakan pemberantasan vektor;
Menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman dan petunjuk operasional
di bidang Pengendalian Penyakit Menular;
Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan
kegiatan seksi Pengendalian Penyakit Menular;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
e. Bidang Pelayanan Kesehatan
1. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai
tugas pokok melaksanakan pelayanan kesehatan
primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan,
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu.
Kepala Bidang pelayanan kesehatan dalam
melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi:
Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang
pelayanan kesehatan;
Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan
bidang pelayanan kesehatan;
Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
bidang pelayanan kesehatan;
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan
pemerintahan bidang pelayanan kesehatan;
Pelaksanaan administrasi bidang pelayanan
kesehatan; dan
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan
terkait tugas dan fungsinya.
Tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang
pelayanan kesehatan dirinci sebagai berikut:
Menyusun rencana kegiatan Bidang Pelayanan
Kesehatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang
Pelayanan Kesehatan untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf
dan/atau menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Merumuskan kebijakan teknis Pelayanan
Kesehatan primer dan tradisional, pelayanan
kesehatan rujukan, fasilitas pelayanan kesehatan
dan peningkatan mutu;
Menyusun rencana dan menetapkan kinerja bidang
Pelayanan Kesehatan;
Mengelola dan membina Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan;
Melaksanakan pembinaan pelayanan kesehatan
primer dan tradisional, pelayanan kesehatan
rujukan, fasilitas pelayanan kesehatan dan
peningkatan mutu;
Mengendalikan pelayanan kesehatan primer dan
tradisional, pelayanan kesehatan rujukan, fasilitas
pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu
Membina dan mendampingi peningkatan mutu
pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan;
Mengendalikan dan melaksanakan norma, standar,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang
pelayanan kesehatan primer dan tradisional,
pelayanan kesehatan rujukan, fasilitas pelayanan
kesehatan dan peningkatan mutu;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
2. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
mempunyai tugas pokok melakukan
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
pembinaan,perencanaan, monitoring dan
evaluasipelayanan kesehatan primer.
Tugas pokok Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan
Primeradalah :
Menyusun rencana kegiatan Seksi Pelayanan
Kesehatan Primer sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi
Pelayanan Kesehatan Primer untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf
dan/atau menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya;
Menyusun kebijakan teknis Pelayanan Kesehatan
Primer dan tradisional;
Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan
pelayanan kesehatan primer;
Melaksanakan Pengembangan Klinik Sehat;
Menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional
di bidang Pelayanan Kesehatan Primer;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
3. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Tradisional
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan
Tradisional mempunyai tugas pokok melakukan
pembinaan,perencanaan, monitoring dan
evaluasipelayanan rujukan dan tradisional.
Tugas pokok Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan
Rujukan dan Tradisionaladalah :
Menyusun rencana kegiatan Seksi Pelayanan
Kesehatan Rujukan dan Tradisionalsebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi
Pelayanan Kesehatan Rujukan dan
Tradisionaluntuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf
dan/atau menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya;
Menyusun kebijakan teknis pelayanan kesehatan
rujukan dan tradisional;
Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan
pelayanan kesehatan rujukan dan tradisional;
Melaksanakan kemitraan peningkatan pelayanan
kesehatan rujukan dan tradisional;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Melaksanakan pembinaan tanaman obat keluarga
dan pengobatan tradisional;
Menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional
di bidang pelayanan kesehatan rujukan dan
tradisional;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
f. Bidang Sumber Daya Kesehatan
1. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan
mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengembangan sumber daya manusia kesehatan,
regulasi, pembinaan sarana kesehatan, farmasi, obat
dan perbekalan kesehatan serta alat kesehatan.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dalam
melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi:
Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang
sumber daya kesehatan;
Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan
bidang sumber daya kesehatan;
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan
pemerintahan bidangsumber daya kesehatan;
Pelaksanaan administrasi bidangsumber daya
kesehatan; dan
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan
terkait tugas dan fungsinya.
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang Sumber
Daya Kesehatan dirinci sebagai berikut:
Menyusun rencana kegiatan Bidang Sumber Daya
Kesehatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang
Sumber Daya Kesehatan untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf
dan/atau menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya;
Merumuskan kebijakan teknis pembinaan sumber
daya kesehatan;
Merumuskan kebijakan teknis sarana pelayanan
kesehatan, tenaga kesehatan, farmasi, obat, alat
dan perbekalan kesehatan;
Mengendalikan dan melaksanakan norma, standar,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang
Sumber Daya Kesehatan;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
2. Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga.
Kepala Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga mempunyai
tugas pokok melakukan pembinaan, perencanaan,
monitoring dan evaluasi kefarmasian, alat kesehatan,
dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.
Tugas pokok dan fungsi Kepala Seksi
Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga dirinci sebagai berikut :
Menyusun rencana kegiatan Seksi Kefarmasian,
Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi
Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
Menyusun rancangan, mengkoreksi, memaraf,
dan/atau menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya;
Menyusun kebijakan teknis farmasi dan alat
kesehatan;
Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan farmasi
dan alat kesehatan;
Melaksanakan pembinaan farmasi dan alat
kesehatan;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Melaksanakan pengadaan dan pengelolaan farmasi
dan alat kesehatan;
Melaksanakan penyimpanan dan pendistribusian
obat-obatan dan alat kesehatan;
Melaksanakan penyuluhan obat, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan;
Memberikan rekomendasi ijin apotek, took obat,
took alat kesehatan dan optikal;
Memberikan izin usaha mikro obat tradisional;
Memberikan rekomendasi penerbitan izin produk
makanan dan minuman pada industri rumah tangga;
Melaksanakan pengawasab keamananan pangan,
obat-obatan, kosmetik dan bahan berbahaya;
Memberikan rekomendasi untuk penerbitan
sertifikat produk alat kesehatan kelas 1 tertentu, dan
perbekalan kesehatan rumah tangga kelas 1
tertentu, perusahaan keluarga;
Melaksanakan pengawasan alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan ;
Menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional
di bidang farmasi, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Kepala Sumber Daya Manusia Kesehatan
mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan di
bidang pembinaan, pengawasan, evaluasi dan
monitoring pelaksanaan sumber daya manusia
kesehatan.
Tugas pokok dan fungsi Kepala Sumber Daya
Manusia Kesehatan dirinci sebagai berikut :
Menyusun rencana kegiatan Seksi Sumber Daya
Manusia Kesehatan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
Mendistribusikan dan memberi petunjuk
pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Sumber
Daya Manusia Kesehatan untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
Menyusun rancangan, mengkoreksi, memaraf,
dan/atau menandatangani naskah dinas;
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang
tugasnya;
Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan Sumber
Daya Manusia Kesehatan;
Melaksanakan pembinaan sumber daya manusia
kesehatan;
Melaksanakan pendistribusian sumber daya
manusia kesehatan;
Melaksanakan penyuluhan mengenai sumber daya
manusia kesehatan;
Melaksanakan pengawasan sumber daya manusia
kesehatan;
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
Menganalisis rencana kebutuhan, kualifikasi dan
kompetensi pegawai;
Memberikan rekomendasi izin praktik bagi anggota
organisasi profesi (izin/rekomendasiuntuk
dokter/dokter gigi, bidan, perawat, perawat gigi,
apoteker)
Menganalisis beban kerja dan bahan evaluasi
kinerja pegawai;
Melaksanakan pengembangan pegawai;
Menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional
di bidang sumber daya manusia kesehatan;
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Takalar Tahun 2018
1
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Takalar 2018 - 2022
Bab II - 45
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TAKALAR
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
8
D. ISU STRATEGIS
Isu Strategis yang dihadapi SKPD Dinas Kesehatan yang dituangkan dalam Renja
tahun 2015 adalah :
a. Sistem Perencanaan, Penganggaran, Pembiayaan Kesehatan yang belum
optimal, salah satu penyebabnya adalah kurangnya dukungan informasi
yang memadai, sumber daya manusia yang masih lemah baik dari segi
kualitas serta belum maksimalnya penerapan system manajemen
pengawasan dan pengendalian.
b. Pedoman pelaksanaan pembangunan kesehatan yang terintegrasi dalam
sebuah system kesehatan belum ada, demikian pula dengan kegiatan
penelitian dan pembangunan kesehatan dirasakan masih sangat kurang
termasuk pemanfaatan hasil penelitian.
c. Masih rendahnya status kesehatan meskipun terjadi penurunan kasus
kematian dan kesakitan namun belum meratanya dan kerja pelayanan
kesehatan yang bermutu terhadap status kesehatan masyarakat.
d. Masih adanya angka kematian bayi sebesar 2.43/0000 dang angka
kematian Ibu melahirkan sebesar 1.74/0000
E. Sumber Daya Perangkat Daerah
E.1. Jumlah Sarana Pelayanan dan SDM Kesehatan
E.1.1. Sarana Pelayanan Kesehatan
Upaya kesehatan hanya dapat diwujudkan dalam suatu wadah
pelayanan kesehatan (health services). Sarana Pelayanan
Kesehatan adalah tempat atau sarana yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan. Dilihat dari sifat upaya
penyelenggaraan pelayanan kesehatan maka dapat dibedakan
menjadi tiga sarana, yaitu:
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
9
a. Sarana Pelayanan Kesehatan Primer (primary care). Sarana
pelayanan tingkat pertama merupakan pelayanan kesehatan
yang paling dekat dengan masyarakat dan hanya bisa
menangani kasus-kasus ringan. Sarana kesehatan ini
mencakup Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poliklinik, Dokter
Praktek, Bidan Praktek.
b. Sarana Pelayanan Kesehatan Tingkat Dua (secondary care).
Sarana pelayanan tingkat dua merupakan pelayanan kesehatan
rujukan bagi kasus-kasus atau penyakit-penyakit dari pelayanan
kesehatan primer. Sarana kesehatan ini mencakup Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) dan Rumah Sakit milik swasta.
c. Sarana Pelayanan Kesehatan Tingkat Tiga (tertiary care). Sarana
pelayanan tingkat tiga merupakan pelayanan kesehatan rujukan
bagi kasus-kasus atau penyakit-penyakit dari pelayanan
kesehatan tingkat dua. Sarana kesehatan ini mencakup RS
Provinsi, RS tipe A atau RS tipe B.
Sarana Pelayanan Kesehatan yang ada di Kabupaten Takalar
sampai dengan tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) : 1 Unit
b. Rumah Sakit Umum Swasta : 1 Unit
c. Puskesmas
Puskesmas Perawatan : 15 Unit
Puskesmas Poned : 4 Unit
Puskesmas Terakreditasi : 6 Unit
d. Puskesmas Pembantu : 50 Unit
e. Puskesmas Keliling Roda Empat : 15 Unit
f. Mobil Jenazah : 4 Unit
g. Poskesdes : 42 Unit
h. Polindes : 5 Unit
i. Posyandu : 448 Unit
j. Balai Pengobatan/Poliklinik : 0 Unit
k. Praktek Dokter Bersama : 0 Unit
l. Praktek Dokter Perorangan : 25 Orang
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
10
m. Bidan Praktek Swasta : 12 Orang
n. Praktek Pengobatan Tradisional : 0
o. Sarana Distribusi Farmasi : 1 Unit
p. Apotik : 20unit
q. Toko Obat : 0 unit
E.1.2. Sumber Daya Manusia
Ketenagaan Kesehatan merupakan potensi yang dimiliki Dinas
Kesehatan Kabupaten Takalar dalam menjalankan tugas dan fungsi
Dinas Kesehatan, salah satunya sumberdaya manusia. Sumberdaya
manusia merupakan unsur penting yang harus dimiliki oleh
instansi/badan usaha dalam mencapai target organisasi dan
meningkatkan kinerja organisasi. Dinas Kesehatan Kabupaten
Takalar memiliki sumberdaya manusia sebanyak 652(tidak termasuk
rumah sakit) orang dengan rincian sebagai berikut.
Tabel ....... Jumlah Sumber Daya Manusia DInas Kesehatan Kabupaten
Takalar Menurut Jenis Kelamin Tahun 2017
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes Kab. Takalar, 2017
a. Status Kepegawaian
Status kepegawaian sumber daya manusia di Dinas
Kesehatan Kabupaten Takalar dikelompok menjadi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Non Pegawai Negeri Sipil. Rincian
ketenagaan Dinas Kesehatan berdasarkan status kepegawaian
dapat dilihat pada tabel .....
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki – Laki 101
2 Perempuan 551
Jumlah 652
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
11
Tabel ................... Jumlah Sumber Daya Manusia Dinas Kesehatan Kabupaten
Takalar Menurut Status KepegawaianTahun 2017
No Satus Ketenagaan Jenis Kelamin
Total LK PR
1 PNS 101 551 652
2 Non PNS 0 0 0
Jumlah 101 551 652 Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes Kab. Takalar, 2017
b. Kepangkatan
Sumber daya manusia Dinas Kesehatan Kabupaten
Takalar berdasarkan Kepangkatan dapat dilihat pada tabel 2.3
Tabel 2.3 Jumlah Sumber Daya Manusia DInas Kesehatan Kabupaten
Takalar Menurut Kepangkatan Tahun 2017
No Golongan Jenis Kelamin
Total LK PR
1 Golongan IV 19 57 76
2 Golongan III 69 364 433
3 Golongan II 13 130 143
4 Golongan I 0 0 0
Jumlah 101 551 652 Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes Kab. Takalar, 2018
c. Jabatan
Sumber daya manusia Dinas Kesehatan Kabupaten
Takalar berdasarkan Jabatan yang diduduki dapat dilihat pada
tabel ...............
Tabel ................ Jumlah Sumber Daya Manusia DInas Kesehatan Kabupaten
Takalar Menurut Jabatan Tahun 2017
No Jabatan Jenis Kelamin
Total LK PR
1 Struktural 24 18 42
2 Non Struktural 77 533 610
Jumlah 101 551 652
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes Kab. Takalar, 2018
a. Pendidikan
Sumber daya manusia Dinas Kesehatan Kabupaten
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
12
Takalar berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel ........
Tabel ................
Jumlah Sumber Daya Manusia DInas Kesehatan Kabupaten Takalar Menurut Pendidikan Tahun 2018
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes Kab. Takalar, 2017
F. Rasio Sarana Kesehatan
Ketersediaan sarana kesehatan yang memadai baik dari segi
kuantitas maupun kualitas merupakan salah satu aspek penting yang
memberikan peranan dalam pencapaian derajat kesehatan masyarakat.
Untuk mengetahui gambaran penyediaan sarana pelayanan kesehatan
di suatu wilayah digunakan rasio yang merupakan perbandingan antara
jumlah penduduk pada suatu wilayah tertentu dengan jumlah srana
pelayanan kesehatan yang terdapat dalam wilayah tersebut.
Dari rasio ini dapat diketahui banyaknya penduduk yang harus
dilayani oleh sebuah sarana pelayanan kesehatan. Angka ini dapat
digunakan sebagai indikator untuk menilai kecukupan penyediaan
Laki - Laki Perempuan
1 Dokter Spesialis 0 0 0
2 Dokter Gigi Spesialis 0 0 0
3 Dokter Umum 4 22 26
4 Dokter Gigi 8 13 21
5 Bidan 0 170 170
6 Perawat 26 143 169
7 Perawat Gigi 5 24 29
8 Tenaga Kesehatan Masyarakat 21 46 67
9 Tenaga Kefarmasian 3 22 25
10 Tenaga Kesehatan Lingkungan 7 37 44
11 Tenaga Gizi 3 22 25
12 Non Kesehatan 20 31 51
13 Elektromedis 0 1 1
14 Teknisi Gigi 1 2 3
15 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 0 2 2
16 Kesehatan Kerja 1 1 2
17 Analis Kesehatan 2 15 17
101 551 652Jumlah
JumlahNo Jenis Tenaga Jumlah
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
13
sarana pelayanan kesehatan. Indikator tersebut harus disertai dengan
kriteria standar dan target yang diinginkan. Kriteria standar untuk
kecukupan tidak sama pada setiap wilayah, tergantung dari kebutuhan
masyarakat dan jenis pelayanan. Karena itu sebaiknya kriteria
standarditentukan oleh masing-masing daerah.
Ketiadaan standar yang seragam untuk menentukan apakah rasio
sarana pelayanan telah memenuhi standar pelayanan yang adekuat
menyebabkan tidak dapatnya ditentukan apakah rasio sarana
pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Takalar telah baik atau
belum.
Rasio RS Pemerintah/Swasta di Kabupaten Takalar dapat
dikatakan masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari rasio RS
Pemerintah/Swasta terhadap penduduk yang dicapai hingga tahun 2018
yaitu sebesar 0.68 per 100.000 penduduk atau 1 : 146.492 penduduk,
rasio Puskesmas per jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Takalar
pada tahun 2018 adalah sebesar 1.54 per 30.000 penduduk atau 1 :
19.532 penduduk, rasio Puskesmas Pembantu pada tahun 2018 adalah
sebesar 0,17per 1000 penduduk atau 1 : 5.860, rasio Poskesdes pada
tahun 2017 sebesar 0.14 per 1000 penduduk atau 1 : 6.976, rasio
Posyandu pada tahun 2018 sebesar 20.81 per 1000 balita atau 1 : 48,
rasio dokter spesialis pada tahun 2017 sebesar 0,02 per 1000 penduduk
atau 1 : 17.167.808, rasio dokter praktek umum pada tahun 2017
sebesar 0.05 per 1000 penduduk atau 1 : 20.927, rasio dokter gigi
praktek pada tahun 2017 sebesar 0.02 per 1000 penduduk atau 1 :
48.831 dan rasio praktek bidan pada tahun 2018 sebesar 0.04 per 1000
penduduk atau 1 : 24.415.
G. Rasio Tenaga Kesehatan
Salah satu aspek penting dalam pembangunan kesehatan di
Indonesia adalah tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan.
Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan adalah tatanan yang
menghimpun berbagai upaya perencanaan, pendidikan, dan pelatihan,
serta pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling
mendukung guna mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya.
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
14
Sumber Daya Manusia kesehatan (SDM kesehatan) merupakan
istilah yang tidak asing lagi kita dengar atau kita lihat di lingkungan
sehari-hari. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan
terlepas dari individu yang termasuk dalam SDM kesehatan itu sendiri.
Pada lingkup lingkungan kita saja, pastinya kita mendengar adanya
dokter, perawat, atau bidan yang ada di sekitar kita. Merekalah individu-
individu yang termasuk dalam SDM kesehatan meskipun sebenarnya
tidak terbatas hanya pada ketiga profesi tersebut.
Peningkatan umur harapan hidup disertai dengan meningkatnya
kualitas layanan kesehatan juga berdampak pada kebutuhan layanan
SDM kesehatan yang berkualitas.
Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif
dan profesional di bidang kesehatan, berpendidikan formal kesehatan
atau tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan upaya
kesehatan.Peranan dokter, dokter gigi, perawat dan bidan dalam upaya
kesehatan yang meliputi promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif adalah
sangat penting. Tenaga kesehatan harus mampu mengajak, memotivasi
dan memberdayakan masyarakat, mampu melibatkan kerjasama lintas
sektoral, mampu mengelola system pelayanan kesehatan yang efisien
dan efektif, mampu menjadi pemimpin, pelopor, pembinaan dan teladan
hidup sehat.
SDM kesehatan dapat dikatakan merupakan “jantung” dari Sistem
Kesehatan Nasional (SKN). Tanpa adanya tenaga yang menjadi
penggerak dan melayani, maka pilar-pilar yang lain dalam SKN menjadi
tidak berjalan, begitu juga sebaliknya. Dalam SKN tahun 2009, fokus
penting juga ditujukan pada pengembangan dan pemberdayaan SDM
kesehatan, guna menjamin ketersediaan dan pendistribusian SDM
kesehatan (Kemkes,2009).
Menurut World Health Organization (WHO), Sumber Daya Manusia
Kesehatan adalah semua orang yang kegiatan pokoknya ditujukan
untuk meningkatkan Kesehatan. Sedangkan Menurut Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI: 2010; Sumber Daya Manusia Kesehatan
adalah seorang yang bekerja secara aktif di bidang kesehatan, baik
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
15
yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya
kesehatan.
Maka dapat dikatakan bahwa Sumber Daya Manusia Kesehatan
yang dimaksud adalah seseorang dalam suatu tatanan bidang
kesehatan, yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak
untuk menghimpun berbagai upaya perencanaan, pendidikan dan
pelatihan, pendayagunaan serta pembinaan dan pengawasan SDM
Kesehatan secara terpadu.
Berdasarkan UU Nomor 36 tahun 2014 tentang Kesehatan, tenaga
kesehatan dikelompokkan sebagai berikut :
1. Tenaga medis meliputi dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dokter
gigi spesialis
2. Tenaga Psikologi Klinis ialah Psikolog Klinis
3. Tenaga Keperawatan terdiri atas berbagai jenis perawat
4. Tenaga Kebidanan ialah bidan
5. Tenaga Kefarmasian meliputi apoteker dan tenaga teknis
kefarmasian
6. Tenaga Kesehatan Masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan,
tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing
kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan,
tenaga biostatistik dan kependudukan, serta tenaga
kesehatan reproduksi dan keluarga.
7. Tenaga Kesehatan Lingkungan terdiri atas
tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, dan mikrobiolog
kesehatan.
8. Tenaga Gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien.
9. Tenaga Keterapian Fisik terdiri atas fisioterapis, okupasi terapis,
terapis wicara, dan akupunktur
10. Tenaga Keteknisian Medis terdiri atas perekam medis dan
informasi kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan
darah, refraksionis optisien / optometris, teknisi gigi,
penata anestesi, terapis gigi dan mulut, dan audiologis.
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
16
11. Tenaga Teknik Biomedika terdiri atas radiografer, elektromedis,
ahli teknologi laboratorium medik, fisikawan medik, radioterapis,
dan ortotik prostetik.
12. Tenaga Kesehatan Tradisional terdiri atas tenaga kesehatan
tradisional ramuan dan tenaga kesehatan tradisional keterampilan.
13. Tenaga Kesehatan lain terdiri atas tenaga kesehatan yang
ditetapkan oleh Menteri kesehatan.
Ketersediaan, kecukupan dan distribusi Sumber Daya Manusia
Kesehatan selain dapat dilihat dari jumlah masing-masing tenaga
kesehatan yang tersedia, juga dapat diukur dengan menentukan rasio
tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk yang dilayani. Rasio dapat
menggambarkan banyaknya jumlah penduduk yang harus dilayani oleh
seorang tenaga kesehatan yang ada dalam satu wilayah tertentu
sehingga dapat memberikan gambaran kepada pengambil keputusan
dalam merencanakan kebutuhan tenaga kesehatan
Tabel 2.7 Rasio Tenaga Kesehatan per satuan penduduk yang dilayani
Di Kabupaten Takalar Tahun 2013 – 2017
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
17
2013 2014 2015 2016 2017
1 Rumah Sakit Umum Pemerintah/Swasta 1 1 1 1 2
2 Puskesmas 14 15 15 15 15
3 Puskesmas Pembantu 44 44 49 51 50
4 Poskesdes 83 81 42 48 42
5 Polindes 30 0 0 0 0
6 Posyandu 422 449 443 447 448
7 Balai Pengobatan / Klinik 0 0 0 0 0
8 Praktek Dokter Spesialis 2 3 3 5 5
9 Praktek Dokter Umum 5 9 10 13 14
10 Praktek Dokter Gigi 1 3 4 6 6
11 Praktek Bidan Swasta 0 3 4 12 12
12 JUMLAH SARANA PELAYANAN 602 608 571 598 594
13 JUMLAH BALITA 24.648 18.740 21.531 24.596 21.531
JUMLAH TEMPAT TIDUR RS 254
14 JUMLAH PENDUDUK 280.600 283.762 286.906 289.978 292.983
15 Rasio RS per 100.000 penduduk 0,36 0,35 0,35 0,34 0,68
16 Rasio Puskesmas per 30.000 penduduk 1,50 1,59 1,57 1,55 1,54
17Rasio Puskesmas Pembantu per 1000
penduduk0,16 0,16 0,17 0,18 0,17
18 Rasio Poskesdes per 1000 penduduk 0,30 0,29 0,15 0,17 0,14
19 Rasio Polindes per 1000 penduduk 0,11 0,00 0,00 0,00 0,00
20 Rasio Posyandu per 1000 Balita 17,12 23,96 20,57 18,17 20,81
21Rasio Balai Pengobatan/Klinik per 1000
penduduk0 0 0 0 0
22Rasio Praktek Dokter Spesialis per 1000
penduduk0,01 0,01 0,01 0,02 0,02
23 Rasio Dokter Praktek per 1000 penduduk 0,02 0,03 0,03 0,04 0,05
24 Rasio Praktek Dokter Gigi per 1000 penduduk 0,00 0,01 0,01 0,02 0,02
25 Rasio Praktek Bidan per 1000 penduduk 0 0,01 0,01 0,04 0,04
NO URAIANTAHUN
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Takalar
Pada tabel 2.7 dapat dilihat bahwa pada tahun 2017, rasio dokter
spesialis sebesar 7 per 100.000 penduduk atau 1 : 13.952, rasio dokter
umum sebesar 13 per 100.000 atau 1 : 7.918, rasio dokter gigi sebesar
9 per 100.000 penduduk atau 1 : 11.791, rasio bidan sebesar 71 per
100.000 atau 1 : 1.409, rasio perawat sebesar 105 per 100.000
penduduk atau 1 : 951, rasio tenaga kesehatan masyarakat sebesar 13
per 100.000 penduduk atau 1 : 7.710, rasio tenaga kefarmasian sebesar
13 per 100.000 penduduk atau 1 : 7.710, rasio tenaga kesehatan
lingkungan sebesar 15 per 100.000 atau 1 : 6.814, dan rasio tenaga gizi
sebesar 15 per 100.000 penduduk atau 1 : 6.659.
i.Anggaran
Anggaran Belanja dan Pendapatan pada Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar dibagi menjadi 2
jenis anggaran yaitu anggaran pendapatan dan anggaran belanja.
Anggaran belanja terbagi atas belanja langsung dan belanja tidak
langsung. Jumlah anggaran belanja yang dikelola dapat dilihat pada
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
18
tabel2.8.
Tabel 2.8 Alokasi Anggaran Belanja
Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar Tahun 2014 - 2018
Tahun Pendapatan
Jenis Belanja
Total Belanja Belanja Langsung
Belanja Tidak Langsung
2014 12.275.512.900 33.680.584.900 32.641.323.000 78.597.420.800
2015 14.302.565.417 42.998.588.016 38.912.389.000 96.213.542.433
2016 20.250.310.417 89.792.196.151 35.822.838.000 145.865.344.568
2017 20.283.160.000 76.486.138.686 34.376.736.000 131.146.034.686
2018 20.283.160.000 83.567.419.000 35.298.742.000 139.149.321.000
Total 87.394.708.734 326.524.926.753 177.052.028.000 590.971.663.487
Sumber : Sub. Bagian Keuangan Dinas Kesehatan Kab. Takalar
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
10
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGISSKPD DINAS KESEHATAN KABUPATEN TAKALAR
VISI DAN MISI
Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan kerangka pembangunan strategis
SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar untuk periode 5 tahun. Sebagai
dokumen perencanaan yangmemuat penjabaran visi,misi, tujuan, sasaran dan
program ,
A.1. VISI
Dalam perumusan visi RPJMD Kabupaten Takalar tahun 2017-2022
rumusan visi kepala daerah dan wakill kepala daerah dijabarkan dalam bentuk
analisis terhadap permasalahan pembangunan dan isu strategis daerah guna
mengindentifikasi masalah utama pembangunan Kabupaten Takalar secara
jangka menengah untuk kemudian dituangkan dalam pokok visi kepala daerah
dan wakil kepala daerah
Adapun visi kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten Takalar
tahun 2017 – 2022 yaitu :
“ TERWUJUDNYA KABUPATEN TAKALAR YANG UNGGUL
SEJAHTERA DAN BERMARTABAT “
Selanjutnya untuk mencapai visi tersebut maka ditetapkan misi untuk
mencapai visi tersebut.
A.2. Misi
. adapun misi kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten
Takalar dituangkan dalam 6 butir yaitu:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produktifitas rakyat
menjadi unggul dan berdaya saing
2. Meningkatkan pendapatan dan menrunkan beban hidup masyarakat
3. Mendorong terciptanya iklim investasi yang sehat berkualitas dan
berkelanjutan
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
11
4. Mewajudkan pembangunan secara komprehensip yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan dengan penguatan pada desa
5. Mewujudkan kehidupan yang agamis , demokratis, aman dan tertib
6. Menerapkan tata kelola pemerintah yang efektif , bersih , akuntabel
demokratis dan terpercaya
Sesuai tugas pokok dan fungsinya maka yang menjadi penekanan
pada misi “1” yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
produktifitas rakyat menjadi unggul dan berdayasaing
TUJUAN
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan
Selarasdengan RPJMD Kabupaten Takalar Tahun 2017-2022, Dinas
KesehatanKabupaten Takalar merupakan organisasi perangkat daerah yang
berperan dalam penuntasan Misi yaitu
“Meningkatkanyakualitassumberdayamanusiadanproduktifitasrakyatmenjadiu
ngguldanberdayasaing” denganTujuan “Meningkatkanderajatpendidikan,
derajatkesehatandanproduktivitasmasyarakat ” danSasaranyaitu “
Meningkatnyaderajatkesehatanmasyarakat”
Berdasarkanhaltersebut diatas maka Dinas KesehatanKabupaten Takalar
menetapkantujuan, sasaran, strategi, kebijakandan program sebagaimana terlampir
…………………………
Tujuan dan Sasaran
Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar berdasarkan visi dan misi telah
menetapkan tujuan strategis yang akan dicapai selama periode 2013 – 2018 yang
tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan.
Tujuan strategis memuat secara jelas arah mana yang akan dituju atau diinginkan
organisasi, yang merupakan penjabaran lebih lanjut atas misi yang telah
ditetapkan.
Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari misi dan tujuan, yang
merupakan bagian integral dalam proses pencapaian kinerja yang diinginkan.
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
12
Fokus utama penentuan sasaran ini adalah tindakan dan alokasi sumber daya
organisasi dalam kaitannya dengan pencapaian kinerja yang diinginkan.
Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka tujuan dan sasaran strategis
Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar adalah sebagai berikut :
a. Tujuan
1. Terwujudnya peran serta dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
2. Terwujudnya kinerja dan mutu pelayanan kesehatan yang optimal, adil, merata
dan terjangkau.
3. Terwujudnya manajemen kesehatan yang akuntabel dan dapat dipertanggung-
gugatkan.
b. Sasaran
Sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah :
No Indikator Kinerja Target
1 Pelayanan kesehatan Ibu Hamil 100
2 Pelayanan kesehatan Ibu Bersalin 100
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 100
4 Pelayanan kesehatan balita 100
5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 100
6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif 100
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 100
8
Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 100
9 Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus 100
10 Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat 100
11 Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis 100
12 Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh (Human Immunodeficiency Virus)
100
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
13
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen pernyataan/kesepakatanantara
atasan dan bawahan untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan satu instansi.
Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja beserta
program dan anggaran. Penyusunan PK 2018 dilakukan dengan mengacu kepada
RENSTRA, RENCANA KERJA (RENJA)2018, IKU dan APBD. OPDDinas
Kesehatan Kabupaten Takalar telah menetapkan PK pada tabel sebagai berikut:
Tabel ……… Perjanjian Kinerja SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar Tahun 2018
No Indikator Kinerja Target
1
Pelayanan kesehatan Ibu Hamil 100
2
Pelayanan kesehatan Ibu Bersalin 100
3
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 100
4
Pelayanan kesehatan balita 100
5
Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 100
6
Pelayanan kesehatan pada usia produktif 100
7
Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 100
8
Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 100
9 Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus 100
10 Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat 100
11 Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis 100
12 Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh (Human Immunodeficiency Virus)
100
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
14
RENCANA ANGGARAN TAHUN 2018
Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran OPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Takalar maka jumlah pendanaan yang dimungkinkan untuk dibelanjakan
padaTahun Anggaran 2018adalah sebesarRp.118.866.161.000.- yang digunakan
untuk membiayai Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Secara rinci
rencana anggaran Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel …….
Rencana Belanja SKPD Dinas Kesehatan Kab.Takalar TA 2018
No Uraian Rencana(Rp) %
1 Belanja Langsung 83.567.419.000.-
70%
2 Belanja Tidak Langsung 35.298.742.000.-
30%
Jumlah 118.866.161.000 100
Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2018 yang dialokasikan untuk
membiayai program-program yang langsung mendukung pencapaian sasaran
pembangunan adalah sebagai berikut :
Tabel …… Perjanjian Kinerja SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar Tahun 2018
No Indikator Kinerja Target
1
Pelayanan kesehatan Ibu Hamil 100
2
Pelayanan kesehatan Ibu Bersalin 100
3
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 100
4
Pelayanan kesehatan balita 100
5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 100
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
15
6
Pelayanan kesehatan pada usia produktif 100
7
Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 100
8
Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 100
9 Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus 100
10 Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat 100
11 Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis 100
12 Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh (Human Immunodeficiency Virus)
100
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM
JUMLAH ANGGARAN
(Rp)
Meningkatan Kesehatan
Ibu Dan Anak
- Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)
- Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
- Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan
- Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
- Cakupan Neonatal dengan komplikasi yang ditangani
- Cakupan Kunjungan Bayi
- Cakupan Kunjungan Anak Balita
- Cakupan Kunjungan Pemberian Makanan anak Balita pendamping ASI pada anak usia 6-24 bln pada GAKIN
- Cakupan Balita Pelayanan Gizi Buruk yang mendapatkan perawatan
- Cakupan Peserta KB
- Program Perbaikan Gizi Masyarakat
- Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak
- Program Mutu Dan Pelayanan Kesehatan
- Program Manajemen Dan Kebijakan Pemb. Kesehatan
65.431.000.- 10.380.359.000.-
317.304.000.- 1.021.409.000.-
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
16
Aktif
Meningkatnya Deteksi Dini
terhadap masyarakat
- Cakupan Penjaringan siswa SD dan Sederajat
- Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
- Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
- Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan sarana
- Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
- Program Upaya Kesehatan Masyarakat
- Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan
978.962.400.-
48.590.159.272.-
7.235.113.973.-
Meningkatnya Kualitas Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
- Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit:
a. AFP. Rate Penduduk ˂ 15 Tahun
b. Pneumonia Balita c. Penemuan Dan
Penanganan Penderita TB Paru (BTA +)
d. Penderita DBD yang ditangani
- Cakupan Desa / Kelurahan UCI
- Cakupan Desa / Kelurahan yang Mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan Epidemiologi (Quick Respon Time)
- Program Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit.
781.302.000.-
Meningkatnya Upaya
Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat
- Cakupan Desa Siaga /Kel Siaga Aktif
- Program Promosi Kesehatan
978.962.400.-
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
17
Pada tabel 7 di atas, jumlah anggaran untuk program/kegiatan
sebesarRp.48.590.159.272.-dengan presentase terbesar anggaran untuk
mendukung sasaranKelompok Masyarakat Khususdengan besaran 82,22%.
Sasaran lain dengan anggaran yang relatif besar adalahProgram Peningkatan
Keselamatan Ibu melahirkan dan Anak sebesar Rp.10.380.359.000.-atau (1,76%)
dansasaran Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan sebesarRp.7.235.113.973.-
atau Sebesar 12,24%. Sementara itu, sasaran dengan anggaran yang relatif kecil
adalah sasaran Program Mutu dan Pelayanan Kesehatan sebesar Rp.65.431.000.-
atau sebesar 0,1%dari total anggaran belanja langsung.
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
18
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Akuntabilitas sebagai salah satu pilar dalam prinsip good govermance,
adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan sejauh mana sebuah instansi
pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan
publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Kaitannya dengan
pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, adalah bahwa
pembangunan yang menjadi tanggungjawab pemerintah daerah yang pada
pelaksanaannya menjadi tanggungjawab OPD, diorientasikan pada pencapaian
menuju perubahan yang lebih baik, bukan hanya sekedar melaksanakan
program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan
berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, di mana
program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk
mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil hingga akhirnya
dapat memberikan dampak.Sehingga, pengendalian dan pertanggungjawaban
program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah kepada publik telah dicapai.Dalam hal ini, laporan kinerja
pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.
Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah
pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai dari hasil
analisis terhadap pengukuran kinerja sebagaimana diatur dalam Permenpan No. 53
tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.Sedangkan untuk skala
penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pijakan Permendagri No. 54
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
19
tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah,dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel ….. Skala Nilai Peringkat Kinerja
NO. INTERVAL NILAI
REALISASI KINERJA
KRITERIA PENILAIAN REALISASI KINERJA
KODE
1. 91 < Sangat Tinggi ST
2. 76 < 90 Tinggi T
3. 66 < 75 Sedang S
4. 51 < 65 Rendah R
5. < 50 Sangat Rendah SR
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA2018
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan
dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.
Kriteria penilaian yang diuraikan dalam tabel 4. selanjutnya akan dipergunakan
untuk mengukur kinerja SKPD Dinas Kesehatan Kab. Takalar untuk tahun 2018
Pencapaian Indikator Utama Maupun Indikator Program tahun 2018 secara ringkas
ditunjukkan oleh tabel berikut ini:
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
20
Tabel . 9
Capaian Indikator Utama Dinas Kesehatan Tahun 2018
Indikator Utama
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Capaian
2018
1
Semakin meningkatnya daya akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang bermutu yang ditandai dengan semakin meningkatnya Indeks Kesehatan
- Meningkatnya Rata-Rata angka harapan hidup
Tahun 69.5
2 Semakin meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak
- Menurunnya Angka Kematian Bayi
0/00000
0 2.43
3 Semakin meningkatnya deteksi dini penyakit terhadap masyarakat
- Menurunnya Angka Kematian Ibu (MMR)
0/00000
0 1.74
4 Meningkatnya kualitas pencegahan dan pengendalian penyakit
- Menurunnya Angka Kematian Balita (CMR)
0/00000
0 0.35
5 Semakin meningkatnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
- MeningkatnyaCakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 100 120.14
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
21
Tabel 10 Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Target
Capaian 2016
1
Meningkatnya rata-rata angka harapan hidup
Tahun 69.5 NH
2 Angka Kematian Bayi
0/00000 0 2.43
3 Angka Kematian Ibu (MMR)
0/00000 0 1.74
4 Angka Kematian Balita (CMR)
0/00000 0 0.35
5 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 100 120.14
6 Rumah tangga bersanitasi
% 80 66.2
7 Rumah tangga Pengguna Air Bersih
% 80 88,9
Meningkatnya rumah layak huni
% 85 68,44
9 Persentase peningkatan penggunaan alat kontrasepsi
% 20 33,7
10 Prevalensi peserta KB aktif
% 80 71,6
11 Penurunan angka kelahiran umum (GFR) di bawah rata-rata Sul-Sel
% 30 NH
Dari tabel 10 diatas menunjukkan bahwa (Sebelas) Indikator Kinerja yang
merupakan Indikator kinerja yang dilaksanakan untuk mencapai Indikator Utama
(IKU) SKPD Dinas Kesehatan Kab. Takalar pada tahun 2016, terdiri atas 11
(sebelas) Indikator kinerja . dari sebelas indikator tersebut ada 4 indikator kinerja
yang tidak mencapat target ditahun 2016 keempat indikatoir kinerja tersebut adalah
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
22
Angka Kamatian Bayi yang masih tinggi yaitu, 2,43 0/0000 kelahiran, Angka
Kematian Ibu sebesar 1,74 0/0000 ibu malahirkan,Angka Kematian Balita sebesar
0,35 0/00000 dan indikator rumah yang bersnitasi yang baru mencapai 66,2%,
sedangkan indikator kinerja yang mencapai target atau lebih terdiri atas indikator
kinerja cakupan pelayanan kesehatan masyarakat miskin yang mencapai 120,14%
,Rumah tangga yang menggunakan air bersih 88,9%, dan indicator kinerja
pengguna alat kontrasepsi yang mencapai 33,7%.
. Tingkat ketercapaian ini menunjukkan pelaksanaan urusan yang terkait dicapai
melalui dukungan penganggaran dan kerja keras seluruh pegawai dalam
mendukung capaian sejumlah indikator tersebut. Untuk sejumlah target IKU SKPD
Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar yang tingkat pencapaiannya belum mencapai
100 % pada tahun 2016, masih diperlukan upaya kinerja yang lebih keras, fokus,
dan terarah; dengan pertimbangan sejumlah analisa yang mempengaruhi.
Berdasarkan skala nilai peringkat kinerja pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 tahun 2010 terdapat 5(lima) indikator kinerja menunjukkan
capaian kinerja pada tabel 10 menunjukkan bahwa 5 (lima ) indikator kinerja yang
memenuhi skala sangat tinggi dimana Angka kematian bayi capaiannya sebesar
0,35 0/00000(indikator negatif dimana makin rendah nilainya makin baik hasilnya)
atau cakupan kinerjanya sebesar 99,65 ,Angka kematian Ibu sebesar 1,74 0/00000,
angka kmatian bayi sebesar 2,43 0/00000 (khusus ketig indikator tersebut makin
rendah nilainya berarti makin baik capainnya)Cakupan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin sebesar 120,14% , indikator peningkatan penggunaan alat
kontrasepsi sebesar 33,7% atau melebihai dari target. indikator menunjukkan
capaian yang tinggi ada 3 (tiga) indikator yaitu Prevalensi peserta KB sebesar
71,6%, ,indikator dengan capaian sedang hanya satu indicator yaitu rumah tangga
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
23
bersanitasi yaitu sebesar 66,2%
EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN INDIKATOR KINERJA
Capaianmasing-masing indikator sasaran kinerja ini dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel .11 Rencana dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Satuan Target
Capaian
Keterangan 2016
1
Meningkatnya rata-rata angka harapan hidup
Tahun 69.5 NH
2 Angka Kematian Bayi
0/00000 0 2.43 ST
3 Angka Kematian Ibu (MMR)
0/00000 0 1.74 ST
4 Angka Kematian Balita (CMR)
0/00000 0 0.35 ST
5 Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
%
100
120.14
ST
6 Meningkatnya rumah tangga bersanitasi
% 80 66.2 S
7 Rumah tangga Pengguna Air Bersih
% 80 88,9 T
Meningkatnya rumah layak huni
% 85 68,44 S
9 Persentase peningkatan penggunaan alat kontrasepsi
% 20 33,7 SR
10 Meningkatnya Prevalensi peserta KB aktif
% 80 71,6 S
11 Penurunan angka kelahiran umum (GFR) di bawah rata-
% 30 NH
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
24
rata Sul-Sel
Angka Harapan Hidup
Dari table 11 daitas menunjukkan bahwa angka harapan hdup tahun 2016 di
Kabupaten Takalar sampai saat Badan Pusat Statistiuk Kabupatwn Takalar belum
mengeluarkan umur harapan hidup
Kesehatan Ibu dan Anak (Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu dan
Angka Kematian Balita).
Dari tabel 10 diatas menunjukkan bahwa angka kematian bayi sebesar 2,43 0/00000
artinya bahwa terdapat kamatian bayi 2,43 didalam 100.000.- kelahiran dikabupaten
takalar (jumlah kematian bayi dikabupaten Takalar tahun 2016 sebanyak 7 kematian
bayi) Angka kematian ibu sebesar 1,74 0/00000 artinya terdapat kematian ibu
melahirkan sebanyak 1,74 orang ibu yang meninggal pada saat melahirkan setiap
100.000.- ibu melahirkan, sedangkan angkakemagian balita ditahun 2016 sebesar
0.35 0/00000 balita yang meninggal artinya terdapat kematian anak balita sebanyak
0,34 anak balita yang meninggal setiap seratus ribu anak balita
Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
Pelayanan terhadap masyarakat miskin dikabuoaten Takalar setiap tahun selalu
meningkat dimana capaian melebihi dari target yang yang telah ditentukan , pada
tahun 2016 capaian indikator kinerja untuk pelayanan terhadap masyarakat miskin
melampaui target yaitu sebesar 120% , meningkatnya kunjungan masyarakat miskin
kesarana pelayanan kesehatan disebabkan makin dekatnya sarana kesehatan
kemasyarakat disamping itu ketersediaan dana yang disiapkan oleh pemerintah
daerah dalam melayani masyarakat miskin, disamping kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehataan makin meningkat, tingginya kesadaran masyarakat
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
25
berkunjung kesarana pelayanan kesehatan disebabkan juga makin meningkatnya
upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat seperti meningkatnya cakupan
desa siaga yang mencapai sampai dengan 87% dimanan target desa siaga sebesar
80%.
Rumah Layak Huni ,Pelayanan Air Bersih, Rumah Tangga Bersanitasi
Rumah Tangga Bersanitasi
Dari table 11 diatas menunjukkan bahwa penduduk dengan akses sanitasi
yang layak yang mempunyai sanitasi (JAGA) baru mencapai 66,2 % , hal ini
jika dibandingkan dengan target maka belum mencapai target dimana target
sebesar 80% , masih rendahnya capaian tersebut disebabkan masih
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi, oleh sebab itu
perlu dilakukan langkah untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya
sanitasi dengan jalan memberikan penyuluhan
Pelayanan Air Bersih
Dari table 11 menunjukkan bahwa masyarakat yang menggunakan air bersih
yang ,memenuhi syarat kesehatan sampai saat ini mencapai 88,6% yang
berasal dari berbagai sumber air , hal ini kalau dibandingkan dengan target
maka sudah melampaui target dimana target renstra sebesar 80%. Tingginya
capain tersebut disebabkan karena semakin sadarnya masyarakat dalam
menggunakan air bersih disamping itu program penyukuhan berjalan
dengan baik.
Rumah Layak Huni
Jumlah rumah di Kabupaten Takalar terdapat 66.862 buah rumah, dari
jumlah tersebut 44.189 buah rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan
dilakukan pengawasan terhadap sebanyak 23.589 buah rumah , dari jumlah
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
26
yang memenuhi sayarat tersebut yang mendapat pengawasan sebanyak 23.
080 buah rumah atau sebesar 97,84% buah rumah yang memenuhi syarat
kesehatan dan layak untuk dihuni. Dari capaian kinerja tahun 2016
menunjukkan bahwa rumah layak huni sebesar 68,44% hal ini kalau
dibandingkan dengan target maka belum mencapai target dimana target
untuk 2016 sebesar 85%
Penggunaan Alat Kontrasepsi
Dari table 10 menunjukkan bahwa capaian indikator penggunaan alat
kontrasepsi melebihi dari target yang telah ditetapkan dimanan capaian
sebesar 33,7% sedangkan target capaian tersebut sebesar 20%, hal ini
menunjukkan bahwa makin meningkatnya pengetahuan masyarakat akan
pentingnya mengatur jarak kelahiran, dengan jarak kelahiran yang teratur
maka akan memberikan kepada ibu untuk mengasuh anak lebih baik.
Peserta KB Aktif
Dari tabel 10 diatas menunjukkan Jumlah peserta KB Aktif sampai saat ini
baru mencapai 71,6% , dimana target untuk tahun 2016 sebesar 80%, hal ini
menunjukkan bahwa kepesertaan KB masyarakat dikabupaten Takalar
khususnya pasangana usia subur belum mancapai target hal ini disebabkan
oleh masih krurangnya kesadaran dan pegetahuan pasangan usia subur
dalam mengtaur jarak kehamilan . adapun besarnya kesenjangan antara
target dengan capaian sebesar 8,4%.
Tabel .11
Rencana dan Realisasi Capaian Program
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
27
No
Indikator Kinerja
2016 Target Akhir
RENSTRA (2018)
Capaian s/d 2016
terhadap 2018 (%)
Target
Realisasi
%
A Penigkatan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)
6.107 6.123 101.74
95% Terlampaui
2 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
1.220 795 65,2 80 ≠ tercapai
3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan
5.829
5.493
94,24
90
Terlampaui
4 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
5.829
5.440
94,1
90
Terlampaui
5 Cakupan Neonatal dengan komplikasi yang ditangani
817 341 41,73 80 Masih dibawah
target
6 Cakupan Kunjungan Bayi
5.547 5.352 96 90 Terlampaui
7 Cakupan Kunjungan Anak Balita
30.746 13.133 42,71 90 Masih Dibawah
target 8 Cakupan Kunjungan
Pemberian Makanan anak Balita pendamping ASI pada anak usia 6-24 bln pada GAKIN
1.003 643 64,11 100 Masih
dibawah target
9 Cakupan Balita Pelayanan Gizi Buruk yang mendapatkan perawatan
6
6
100
100
Sama dengan target
10 Cakupan Peserta KB Aktif
47.171 33.772 79.9 70 Terlampaui
B Deteksi Dini penyakit
1 Cakupan Penjaringan siswa SD dan Sederajat
5.899 1.618 27,4
≠ tercapai
C Akses Pelayanan Kesehatan:
1
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
177.526
213.282
120
100
Terlampaui
2 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
213.282 13.632 6,4 100 Tercapai
3 Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan Rumah sakit Kab/Kota
1
1
100
100
Tercapai
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
28
D Peningkatan Kualitas Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: a. AFP. Rate
Penduduk ˂ 15 Tahun
b. Pneumonia Balita c. Penemuan Dan
Penanganan Penderita TB Paru (BTA +)
d. Penderita DBD yang ditangani
1 1074 576
143
1 209 324
264
100 19,46 56,25
184
100 80 50
90
Tercapai ≠ tercapai ≠ tercapai Terlampaui
2 3
Cakupan Desa / Kelurahan UCI Cakupan Desa / Kelurahan yang Mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan Epidemiologi (Quick Respon Time)
100
4
94
4
94
100
100
100
≠ tercapai
E Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
1 Cakupan Desa Siaga /Kel Siaga Aktif
100 87 87 80 Terlampaui
Peningkatan Kesehatan Ibu.
Capaian Pelayanan Kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan
indikator cakupan K1 dan K4 , Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan dibandingkan
jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun,
sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan ,
dibandingkan dengan sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu
tahun.
Untuk tahun 2016, capaian kinerjanya menunjukkan kinerja yang Sangat
Tinggi, Capaian ini juga menyumbang sebanyak 101,74% dari target pada akhir
RENSTRA (2018).Keberhasilan capaian kinerja tersebut dibandingkan target yang
ditetapkan pada tahun 2015, hal ini dipengaruhi oleh Tingkat Kesadaran Ibu hamil
untuk memeriksakan kehamilannya semakin meningkat dan semakin dekatnya
sarana pelayanan kesehatan dengan masyarakat.
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
29
Kunjungan ibu hamil (K4) memiliki penurunan capaian dibandingkan tahun
2015. Terhadappeningkatan kinerja yang terjadi dapat dijadikan solusi untuk
pencapaian target kinerja pada tahun berikutnya, jika dibandingkan dengan Target
cakupan Nasional maka capaian tahun 2016 telah melampaui yaitu 101,74%
dimana target nasional yaitu 95%.Komplikasi Persalinan adalah kesakitan pada ibu
hamil , ibu bersalin, ibu nifas dan atau janin dalam kandungan , baik langsung
maupun tidak langsung , termasuk penyakit menular dan tidak menular yang dapat
mengancam keselamatan jiwa ibu dan atau janin. Diperkirakan sekitar 20% dari
kahamilan akan mengalami komplikasi oleh karena itu dibutuhkan upaya
pencegahan dan penaganan komplikasi kebidanan kepada ibu dengan komplikasi
kebidanan untuk mendapatkan perlindungan/ pencegahan dan penanganan defenitif
sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompoten pada tingkat pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan. Cakupan komplikasi kebidananyang ditangani pada tahun 2016
dikabupaten Takalar Mencapai 65,2 % jika dibangdingkan dengan capaian Tahun
2015 di Kabupaten Takalar sebesar 72% menunjukkan bahwa terjadi penurunan
pelayanan, namun jika dibandingkan dengan target nasional masih jauh dari target
nasional yang ditetapkan sebesar 80%.
Pelayanan Kesehatan Anak / Balita diharapakan mampu menekan angka
kesakitan dan kematian pada bayi/anak/balita, target penurunan AKB berdasrkan
MDGs 2015 sebesar 23/1000 kelahiran hidup dan komitmen global dalam MDGs
menetapkan target terkait kematian anak hingga dua pertiga dalam kurung waktu
1990 - 2015. Berdasarkan hal tersebut maka peningkatan akses dan kualitas
pelayanan bagi bayi baru lahir (Neonatal) merupakan prioritas utama. Cakupan
Neonatal dengan Komplikasi ditahun 2016 sebesar 65,2% jika dibandingkan dengan
tahun 2015 sebesar 72% hal ini menglami penurunan dan jika dibandingkan
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
30
dengan target nasional masih sangat jauh yaitu 80%, salah satu faktor yang
menyebabkan penurunan cakupan tersebut adalah karena kurangnya kesadaran
masyarakat untuk memeriksakan dirinya pada sarana kesehatan yang tersedia baik
dipuskesmas, Pustu maupun Polindesa. Walaupun sarana pelayanan kesehatan
semakin dekat.
Kunjungan Bayi atau neonatal lengkap (KN Lengkap) pada tahun 2016
sebesar 96% jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 93,1% mengalami
peningkatan sebesar 2,9% dari tahun sebelumya dan jika dibandingkan dengan
target nasional,dimana target nasional sebesar 90% ,maka capaian tersebut
melampaui target nasional sebesar 6%. Cakupan pelayanan anak balita merupakan
salah satu bagian yang penting. Pemantauan kesehatan bayi dan balita perlu
dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka selalu optimal. Indikator
cakupan anak balita ditujukan pada anak 12 bulan sampai dengan 59 bulan dengan
memperoleh pelayanan berupa pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun ,
pemberian vitamin A dua kali dalam setahun, stimulasi deteks dan intervensi dini
tumbuh kembang balita 2 kali dalam setahun dan pelayanan anak balita sakit sesuai
dengan standar menggunakan manajemen mutu terpadu (MTBS). Capaian Indikator
pelayanan kesehatan anak balita tahun 2016 sebesar 42,71% jika dibandingkan
tahun sebelumnya (2015) sebesar 38,32% hal ini mengalami peningkatan sebesar
4,39% dan capain tersebut masih jauh dari target nasional yaitu 90%.
Pemberian makanan tambahanpendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
pada keluarga miskin diharapkan dapat menurunkan prevalensi gizi kurang pada
bayi /balita, cakupan MPASI pada tahun 2016 mencapai 64,11% hal ini jika
dibandingkan dengan tahun 2015 mencapai 11,68% hal ini menunjukkan bahwa
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
31
mengalami peningkatan 52,43% dan masih sangat jauh jika dibandingkan dengan
target nasional sebesar 100%
Dukungan tahun 2016 jumlah program kegiatan terhadap pencapaian
sasaran ini didukung oleh Program Perbaikan Gizi Masyarakat, Program
Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak, Program Mutu dan Pelayanan
Kesehatanserta Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan,
Program/kegiatan tersebut sangat mendukung tercapainya target yang ingin dicapai.
Deteksi Dini Penyakit
Salah satu sasaran strategis dalam pelaksanaan program kesehatan adalah
anak sekolah karena jumlahnya yang besar dan juga merupakan sasaran yang
mudah dijangkau karena teroganisir dengan baik. Sasaran diutamakan untuk anak
Sekolah Dasar/ Sederajat kelas 1. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan bersama dengan tenaga lainnya yang terlatih (Guru UKS/UKSG
dan dokter Kecil) hal ini dimaksudkan agar pembelajaran tentang kebersihan dan
kesehatan gigi bisa dilaksanakan sedini mungkin. Kegiatan ini dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan gigidan
mulut pada khususnya dan kesehatan tubuh serta lingkungan pada umumnya.
Cakupan sasaran ini mencapai untuk tahun 2016 baru mencapai 27,43% dan pada
tahun sebelumnya yaitu tahun 2015 mencapai 100%. Jika dibandingkan dengan
tahun 2016 dengan tahun 2015 terjadi penurunan capaian sebesar 72,57%, Dan
jika dibandingkan dengan kahir renstra tahun 2018 sebesar 95% masih jauh dari
pencapaian target Nasional.
Penjaringan siswa SD dilakukan dengan melakukan kunjungan pemeriksaan
yang meliputi pemeriksaan gigi dan mulut, kecacingan serta penjaringan kasus
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
32
penyakit menular seperti kusta daerah rawan untuk menekan angka penularan
penyakit sedini mungkin .
Capaian deteksi dini penyakit ini dapat dilihatpada tabel sebagai berikut:
Tabel 13.
Rencana dan Realisasi Capaian Deteksi Dini Penyakit ( Penjaringan Siswa SD/Sederajat) Tahun 2016)
No Indikator
2015 2016 Target Akhir
RENSTRA
(2018)
Capaian s/d 2015 terhadap 2018 (%)
Target Realis
asi
% Realisa
si Target
Realisa
si
% Realisa
si
1.
Deteksi Dini Penyakit: Cakupan Penjaringan Siswa SD Dan Sederajat
34,699
34.669.
100
5899
1618
27,43
95
≠ Tercapai
Akses Pelayanan Kesehatan:
Cakupan pelayanan kesehatan khusus bagi masyarakat miskin pada tahun
2016 mencapai 120,14%, dimana pada tahun sebelumnya (2015) mencapai
142,5%, hal ini menunjukkan penurunan jumlah masyarakat miskin yang dilayani
sebesar 21,9%, penurunan tersebut disebabkan karena makin baiknya pelayanan
yang diberikan dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
hidup sehat disamping itu promosi kesehatan berjalan dengan baik. Namun jika
dibandingkan dengan target nasional masih melapaui ,hal tersebut tidak terlepas
dari dukungan pemerintah Kabupaten, Propinsi dan Kementerian Kesehatan dalam
menyediakan dana melalui program Jamkesda, Jamkesmas dan juga didukung oleh
penigkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan baik dari kualitas maupun
dari kuatitasnya melalui adanya sumber anggaran lain seperti pembangunan
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
33
bangunan dari sumber Dana Alokasi Khusus Dana Bagi Hasil Rokok serta
penyediaan alat kesehatan yang bersumber dari Kementerian Pembangunan Desa
Tertinggal .Adapun capaian akses pelayanan kesehatan khusus dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 14.
Capaian Akses Pelayanan Kesehatan Khusus Tahun 2016:
No Indikator Kinerja
2016 Target
Akhir
RENSTR
A
(2018)
Capaian
s/d 2016
terhada
p 2018
(%)
Target Realisasi %
Reali-sasi
1
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
177.526
212.282
120.14
%
100
ST
Peningkatan Kualitas Pencegaan Dan Pengendalian Penyakit Menular:
a. AFP (Acute Flacid Paralysis)
Adapun untuk penemuan dan penanganan penderita Penyakit AFP telah
dilakukan dengan berbagai upaya melalui kegiatan surveilans epidemiologi
secara aktif terhadap kasus AFP yang terjadi kelompok umur 15
tahunhingga dalam kurung waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan
adanya kasus Polio liar yang berkembang dimasyarakat maka dilakukan
dengan pemeriksaan specimen tinja, ditahun 2016 ditemukan 1 (satu) kasus
AFP dimana pada tahun sebelumnya yaitu 2015 tidak ditemukan kasus AFP,
tetapi kasus tersebut sudah mendapat penanganan.
b. Pneumonia
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
34
Penyakit yang disebabkan oleh kuman pneumococcu, staphylococcus,
streptococcus, dan Virus. Orang yang rentan terserang penyakit ini adalah
anak anak usia kurang dari 2 tahun,usia lanjut lebih dari 65 Tahun dan orang
yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi,gangguan imunologi).
Penemuan danpenanganan kasus pneumonia pada balita di kabupaten
takalar pada tahun 2016 cakupan kasus pneumonia yang ditangani 109
kasus dari 1074 kasus yang ditargetkan atau sebesar 19,46% sedangkan jika
dibandingkan tahun sebelumnya yakni 2015 sebesar 5,45%. Cakupan
tersebut mengalami peningkatan peningkatan penanganantapi jika
dibandingkan dengan target nasional masih jauh dibawah target nasional
yaitu sebesar 80%.
c. Penyakit Tuberkulosis
Penyakit ini merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bacteri Mycobacterium Tubercolosis, penyakit menyebar melalui droplet
orang yang terinfeksi. Pencegahan dan Pemberantasan TB Paru dilakukan
melalui upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan sputum di sarana
pelayanan kesehatan yang ditindak lanjuti dengan pengatan. Dari upaya
penemuan kasus TB BTA + pada tahun 2016 dari 576 sasaran terdapat 324
BTA + atau sebsar 56,25% dan untuk penanganannya sebesar 100%. Hal ini
menunjukkan bahwa kualitas pelayan semakin baik jika dibandingkan 2015
ditemukan 383 kasus dan ditangani 383 kasus atau sebesar 100%. Angka
tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tasar tahun 2015
terjadi penurunan kasus sebesar 59 kasus.Jika dibandingkan dengan target
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
35
capaian penemuan kasus baru diata s target diman targetnyta sebesar 50%
hai ini menunjukkan capaian penemuan kasus baru melebihi dari target
sebesar 6,25%.
d. Penyakit Deman Berdarah (DBD)
Penyakit ini ditularkan melalui yang gigitan nyamuk Aedes Aegypti
yangmengandung virus Dengue yang masuk kedalam sistem peredaran
darah manusia. Penyakit DBD bisa muncul sepanjang tahun dan menyerang
pada semua kelompok umur.Jumlah kasus DBD pada tahun 2016 targetnya
143 kasus namun realisasi sampai dengan akhir tahun meningkat menjadi
264 kasus (184,62%) jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 232
kasus dan ditangani sesuai dengan standar 100%. Pengendalian penyakit
DBD sangat berkaitan dengan lingkungan dan perilaku masyarakat. Salah
satu indikator yang digunakan dalam upaya pengendalian penyakit DBD yaitu
angka bebas jentik. Uuntuk Kabupaten Takalar data mengenai angka bebas
jentik tidak ada sebab program rutin tersebut belum berjalan dengan
baik,faktor lain yang juga berpengaruh adalah kurangnya partisipasi
masyarakat dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk.
e. Imunisasi
Program imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi penduduk
dari penyakit tertentu. Program imunisasi diberikan kepada populasi yang
dianggap rentang terhadap penyakit menular tertentu dan salah satu
kelompok sasaran imunisasi tersebut yaitu bayi yang wajib mendapat 5
imunisasi dasar lengkap terdiri dari, 1 Dosis BCG, 3 Dosis DPT, 4 Dosis
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
36
Polio, 3 Dosis Hepatitis B, dan 1 Dosis Campak. Salah satu indikator program
imunisasi termasuk dalam SPM bidang kesehatan yaitu pencapaian Universal
Child Immunization (UCI). Suatu Desa/ Kelurahan telah mencapai UCI telah
mencapai % bayi (0-11 bulan) di desa tersebut mendapat imunisasi lengkap.
Jumlah desa/kelurahan yang UCI mengalami peningkatan, ditahun 2016desa/
kelurahan UCI sebesar 94% atau 94 desa dari jumlah desa keselurahan yaitu
100 Desa/kelurahan jika dibandingkan 2015 desa/kelurahan i UCI sebesar
94% atau 94 desa dari jumlah desa keselurahan yaitu 100 Desa/ kelurahan.
Capaian tahun 2016 sama besarnya dengan capain pada tahun 2015.
f. Kejadian Luar Biasa (KLB)
Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB yang merupakan
tindak lanjut dari penemuandini kasus-kasus penyakit yang berpotensi
KLB/Wabah yang terjadi pada masyarakat untuk mencegah penyebaran lebih
luas dan mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Pada tahun 2016 telah terjadi kejadian luar biasa yaitu 4 Kejadian luar biasa
namun semua kejadian tersebut mendapat penanganan (100%). Sedangkan
pada tahun sebelumnya 2015 dari data yang diperoleh tidak ditemukan atau
tidak pernah terjadi Kejadian luar biasa. Hal ini mengalami peningkatan
kasus hal ini terjadi karena didugaberasal dari makanan.
g. Imunisasi
Adapun capaian kinerja cakupan desa/kelurahan UCI, cakupan
desa/kelurahan yang tahun 2016 sebesar 94% sedangkan pada tahun 2015
capaiannya sama dengan tahun 2016 dibandingkan dengan target akhir
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
37
renstra dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 15 Perbandingan Capaian dan Target Desa UCI 2016 Terhadap Renstra
No
Indikator Kinerja
2016 Target Akhir
RENSTRA
(2018)
Capaian s/d 2016 terhadap 2018
(%)
Target Realisasi %
Reali-sasi
1
Cakupan Desa / Kelurahan UCI
100
94
94
100
≠tercapai
Walaupun realisasinya tiak mencapai 100% jika dibandingkan dengan target
nasional tetapi kinerja tergolong dalam kategori sangat Tinggi (ST).
h. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat. Keberhasilan pembangunan disuatu daerah akan berhasil apabila
masyarakat berperan serta. Untuk itu kementerian kesehatan mengembangkan
konsep Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Aplikasi UKBM
tersebut tertuang dalam bentuk Posyandu, Poskesdes serta RW,Desa,Kelurahan
Siaga, RW,Desa. Kelurahan Siaga Aktif adalah desa yang mempunyai Pos
Kesehatan Desa atau UKBM Lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai
pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawat
daruratan, Surveilans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan
(Gizi), Penyakit, Lingkungan dan Perilaku sehingga masyarakat menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dalam memberikan pelayanan Kesehatan
(RW,Desa,Kelurahan Siaga Aktif).
Di Kabupaten Takalar tahun 2016cakupan Desa Siaga Aktif dari 100 jumlah
desa terdapat 87 desa siaga aktif (87%) sedangkan pada tahun 2015 cakupan
dengan desa/kelurahan siaga aktif dari 99 desa terdapat 77 desa siaga aktif
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
38
mencapai 77,7%. Jika dibandingkan dengan dengan capaian tahun 2016 dengan
cakupan desa siaga aktif pada tahun 2015 terdapat kenaikan jumlah desa siaga
aktif. Kenaikan persentase tersebut mencapai 10% dan desa siaga yang belum aktif
sebanyak 13 Desa atau sebesar 13%, adapun cakupan desa siaga aktif dapat dilihat
pada table berikut ini:
Tabel 16. Perbandingan Antara Cakupan Desa Siaga Tahun 2016 Terhadap Renstra
No
Indikator Kinerja
2016 Target Akhir
RENSTRA (2018)
Capaian s/d 2016 terhadap
2018 (%) Target Realisasi %
Realisasi
1 Cakupan Desa Siaga /Kel Siaga Aktif
100 87
87
80 Terlampaui
REALISASI ANGGARAN
Penyerapan anggaran belanja pada tahun 2016 secara keseluruhan sebesar
Rp.116.988.793.631,- atau sebesar 93,13% dari total anggaran yang dialokasikan
yaitu Rp.125.615.034.151,- . Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran,
penyerapan anggaran terbesar pada ProgramPelayanan Kesehatan Ibu Dan
Anaksebesar(100%). Sedangkan penyerapan terkecil pada Program Peningkatan
Kualitas Pencegarahn dan Pengendalian Penyakit sebesar 99,41%.
Efisiensi anggaran menunjukkan bagaimana sasaran dengan indikator yang
dirumuskan telah berhasil dicapai dengan memanfaatkan sumber daya/input
tertentu. Semakin tinggi jumlah sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai
keluaran tertentu, maka efisiensinya akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya,
semakin rendah sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai sasaran, maka
efisiensi anggarannya akan semakin tinggi.
Pencapaian kinerja dan anggaran pada tahun 2016 secara umum
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
39
menunjukkan tingkat efisiensi anggaran untuk mencapai sasaran indikator yang
telah dirumuskan walaupun tidak terlalu besar tetapi telah trejadi efisiensi. Hal ini
bisa dilihat bahwa mayoritas dari seluruh sasaran menunjukkan realisasi
anggarannya mendekati 100%.Program yang paling rendah serapan dananya
adalah program Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat yang tingkat
realisasi keuangannya sangat rendah sekitar 99.74% bahwa secara umum,
pencapaian kinerja dari aspek program telah dicapai dengan cara yang efisien
karena realiasi anggarannya lebih kecil daripada yang ditargetkan dan juga lebih
kecil daripada realisasi capaian kinerjanya.
Realisasi anggaran yang tinggi tidak berbanding lurus dengan capaian
program ini terlihat pada program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak,
dimana ada beberapa kegiatan yang capaian masih rendah yaitu cakupan
komplikasi kebidanan yang ditangani sebesar 65,2%, cakupan neonatal sebesar
41,73%, Pemberian Makanan Anak Balita Pendamping ASI dan kunjungan Anak
Balita. untuk sasaran semacam ini, perlu mengkaji lebih jauh faktor apa sajakah
yang menyumbang kepada situasi di atas, seperti menguji seberapa baik koordinasi
dan sinergi dengan stakeholder terkait untuk menjawab persoalan yang dihadapi.
Juga mengidentifikasi, bagaimana membuat efisiensi anggaran bisa ditingkatkan
menjadi lebih baik.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk
membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan
pada tabel berikut:
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
40
Tabel .17 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Indikator Program Tahun 2016
No program Indikator Kinerja
Satuan
Perbandingan
Target Realiasi
(%) Jumlah
Anggaran (Rp)
Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 5 6 8 9 A Penigkata
n Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak:
938.976.800.- 938.976.800.
(100)
3
1
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)
% 6.107 6.123 101.74
2
Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
% 1.220 795 65,2
3
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kes. yang memiliki Kompetensi Kebidanan
%
5.829
5.493
94,24
4
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
%
5.829
5.440
94,1
5 Cakupan Neonatal dengan komplikasi yang ditangani
% 817 341 41,73
6
Cakupan Kunjungan Bayi
%
5.547
5.352
96
7
Cakupan Kunjungan Anak Balita
%
30.74
6
13.13
3
42,71
8
Cakupan Kunjungan
Pemberian Makanan
anak Balita
pendamping ASI
pada anak usia 6-24
bln pada GAKIN
%
1.003
643
64,11
9
Cakupan Balita
Pelayanan Gizi Buruk
yang mendapatkan
perawatan
%
6
6
100
10
Cakupan Peserta KB Aktif
%
47.17
1
33.77
2
79.9
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
41
B Deteksi Dini Penyakit
4```2,000.000
40.925.000 (97,44%
) 1
Cakupan Penjaringan siswa SD dan Sederajat
%
5.899
1.618
27,4
C Akses Pelayanan Kesehatan
15.185.520.000
15.185.382.000
. (99.99%
)
1
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
%
177.5
26
213.2
82
120
2
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
%
213.2
82
13.63
2
6,4
3
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan sarana Kesehatan RS Kab/Kota
%
1
1
100
D Peningkatan Kualitas Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
781.302.000
776.714.104
(99,41%)
1 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit:
a. AFP. Rate Penduduk ˂ 15 Tahun
b. Pneumonia Balita
c. Penemuan Dan Penanganan Penderita TB Paru (BTA +)
d. Penderita DBD
yang ditangani
/100.000
%
%
%
1 1074
576
143
1
209
324
264
100 19,46
56,25
184
2
3
Cakupan Desa / Kelurahan UCI Cakupan Desa / Kelurahan yang Mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan Epidemiologi (Quick Respon Time)
%
%
100
4
94 4
94
100
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
42
E Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
978.962.400
976.457.400
(99.74%) 1 Cakupan Desa Siaga
/Kel Siaga Aktif
100 87 87
Analisa Efisiensi
Bagian yang disajikan dalam tabel ini terkait dengan efisiensi anggaran untuk
sasaran yang pencapaian kinerjanya mencapai atau lebih dari 100%. Hal ini terjadi
pada Sasaran Peningkatan Kesehatan Ibu Dan Anak. Akses Pelayanan Kesehatan
dengan indikakatornya adalah pelayanan Kesehatan Dasar menunjukkan
pencapaian yang sama atau lebih dari 100%, yaitu sebanyak (2 Sasaran /2
Indikator), sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 17 di bawah ini. Sebagai contoh,
untuk sasaran Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak, telah mencapai kinerja
sebanyak 105,6% namun dengan realisasi anggaran hanya sebanyak 96,01% dari
total anggaran yang dialokasikan dengan demikian terjadi efisiensi anggaran
sebesar 3,09%. Capaian serupa juga bisa dilihat dari pencapaian sasaran Kelompok
Masyarakat Khusus , dengan pencapaian kinerja sebanyak 142,5%, namun dengan
realisasi anggaran hanya sebanyak 59,05%.
Banyaknya sasaran yang berhasil dicapai dengan sumber daya yang efisien
menunjukkan bahwa efisiensi anggaran telah mencapai tapi masih dalam tingkat
yang rendah Kondisi ini sejalan dengan prinsip pengelolaan anggaran publik, juga
sejalan dengan prinsip pemerintahan yang baik, yang salah satunya adalah
pengelolaan sumber daya anggaran yang efisien dalam mencapai tujuan dan
sasaran pembangunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel 18 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Anggaran
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
43
No Sasaran Indikator Kinerja
% Capaian Kinerja (>100%)
% Penyerapa
n Anggaran
Tingkat Efisiensi
1 2 3 4 5 6 1
Penigkatan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak:
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)
105.6
96,01
3.09%
2
Kelompok Masyarakat Khusus:
a. Cakupan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat miskin
142,5
59,05
40,95
EVALUASI INDIKATOR UTAMA
Tabel . 19
Capaian Indikator Utama Dinas Kesehatan Tahun 2016
CAPAIAN INDIKATOR UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
2016 Capaian
1 Semakin meningkatnya daya akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang bermutu yang ditandai dengan semakin meningkatnya Indeks Kesehatan
1 Angka Kematian Bayi
0/0000 0 2.43
2
Angka Kematian Ibu (MMR)
0/0000 0 1.74
3
Angka Kematian Balita (CMR)
0/0000 0 0.35
4
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
% 100 100
Dari tabel 19 diatas menunjukkan Pencapaian Indikator utama secara keseluruhan
menunjukkan bahwa masih adanya capaian indikator yang tidak tercapai atau masih
dibawah target, dari 18 (delapan belas) indikator program yang ada (lima) indikator
yang tidak mencapai target hal ini sangat berpengaruh terhadap pencapaian
Indikator Kinerja Utama, dari ke 5 (lima ) Indikator tersebut yang tidak tercapai
diantaranya adalah Cakupan komplikasi kebidanan yang tidak memenuhin target,
cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani, hal ini berkaitan dengan angka
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
44
kematian bayi sebesar 2,43% angka kematian ibu 1,74%.
Penyabab kamatian bayi adalah penyakit diare, pneumonia dan sebab lain yang
tidak diketahui penyababnya ,disamping itu penyebab lain kematian bayi disebabkan
masih rendahnya komplikasi kebidanan yang masih rendah sedangkan kematian
ibu penyababnya berdasarkan data yang ada adalah pendarahan, Infeksi,
gangguan system peredaran darah, sedangkan angka kamatian bayi sebesar 0,35%
penyebab utama adalah diare. Hasil ini berkaitan dengan masih rendahnya
cakupan kunjungan balita yang baru mencapai 42,71% dari target 90%. Di samping
itu cakupan pemberian makanan anak balita pendamping ASI yang masih rendah
dimana capaiannya baru mencapai 64,11 % dari target 100%., Indikator utama bisa
tercapai jika apabila indikator Kinerja juga tercapai
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
45
BAB IV PENUTUP
Dalam manajemen pembangunan berbasis kinerja dan perbaikan pelayanan
publik, setiap organisasi pemerintah melakukan pengukuran dan pelaporan atas
kinerja institusi dengan menggunakan indikator utama dan Indikator Kinerja yang
jelas dan terukur. Bagi Satuan Kerja PerangkatDaerah, LKj menjadi bagian dari
upaya pertanggungjawaban dan mendorong akuntabilitas publik. Sementara bagi
publik sendiri, LKj akan menjadi ukuran akan penilaian dan juga keterlibatan publik
untuk menilai kualitas kinerja pelayanan dan mendorong tata kelola pemerintahan
yang baik.
LKj bagi SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar juga menjadi punya
makna strategis, sebagai bagian dari penerjemahan tugas dan fungsi SKPD Dinas
Kesehatan Kabupaten Takalar. Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan, dan
dikuatkan dengan data pendukung yang mengurai bukan hanya pencapaian tahun
pelaporan 2016, namun juga melihat trend pencapaiannya dari tahun ke tahun, dan
kontribusinya untuk pencapaian target akhir RENSTRA. Secara umum, nampak
bahwa kinerjaSKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar pada tahun 2016 adalah
sangat baik, karena terdapat 11indikator kinerja memenuhi kriteria sangat tinggi dan
indikator memenuhi kriteria tinggi.
Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan IKU yang sudah
diuraikan dalam bab III, terlihat bahwa kerja keras telah dilakukan oleh SKPD Dinas
Kesehatan Kab. Takalar.Untuk memastikan pencapaian kinerja sebagai prioritas
dalam pembangunan daerah. Upaya ini telah mencakup perumusan dan penetapan
kinerja tahunan dan juga menengah sebagai bagian dari kebijakan strategin daerah,
khususnya dalam RENSTRA dan RENCANA KERJA (RENJA)2015, yang
Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Dinas Kesehatan
46
mencakup juga penentuan program/kegiatan dan alokasi anggarannya. Bagi
instansi di lingkungan SKPD Dinas Kesehatan sendiri, ini bisa berarti perlunya
peningkatan efektivitas dan pencapaian kinerja sehingga beberapa tantangan ini
bisa dijawab.
Sebaguian dari perbaikan kinerja pemerintah daerah yang menjadi tujuan dari
penyusunan LKj, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan oleh
instansi di lingkungan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar untuk perbaikan
perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang akan datang.
Beberapa permasalahan dan solusi yang sudah dirumuskan akan menjadi tidak
punya makna jika hanya berhenti menjadi laporan saja, namun harus ada rencana
dan upaya konkret untuk menerapkannya dalam siklus perencanaan dan
pelaksanaannya. Hal ini akan menjadikan LKj benar-benar menjadi bagian dari
sistem monitoring dan evaluasi untuk pijakan peningkatan kinerja pemerintahan dan
perbaikan layanan publik yang semakin baik