PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

127
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 11 BAB 1 PENDAHULUAN Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) disusun setiap akhir tahun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran yang dikelola sepanjang tahun anggaran. Pemerintah Daerah merupakan entitas yang menghimpun dan mengelola dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sehingga memiliki kewajiban untuk mempertanggungjawabkan setiap aspek transaksi ekonomi yang telah terealisasi. Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali senantiasa berupaya menyajikan informasi keuangan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik. Sebagai bentuk komitmen di bidang pengelolaan keuangan, Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali telah menyelenggarakan sistem akuntansi yang memadai guna menghasilkan LKPD Tahun Anggaran 2019 yang transparan dan akuntabel. Pelaporan keuangan dibuat dengan tujuan tertentu yaitu sebagai media pemberi informasi yang diharapkan memiliki manfaat terhadap para pembuat keputusan, membantu menentukan jumlah, waktu, hingga memperkirakan aliran kas yang mungkin terjadi serta menyediakan informasi yang memuat sumber-sumber ekonomi. Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan pemerintah daerah. Meski tidak menyediakan semua informasi yang dibutuhkan para pemangku kebijakan, laporan keuangan pemerintah daerah disusun untuk dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan informasi bagi para pengguna laporan keuangan. Hal ini dikarenakan laporan keuangan terbatas pada penyajian imformasi keuangan dan tidak diwajibkan menyajikan informasi non keuangan. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah disusun untuk menyediakan informasi relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi Pemerintah Daerah selama satu periode pelaporan. LKPD terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi, dan membantu menentukan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan pertanggungjawaban, evaluasi, dan transparansi. Hal ini bertujuan agar para pengguna laporan keuangan pemerintah daerah dapat menilai pencapaian fiskal pemerintah daerah selama tahun anggaran dan tanggung jawab atas pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada pemerintah daerah. Penyusunan LKPD merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pemerintah daerah atas pengelolaan keuangan terkait penggunaan dana APBD. Informasi dalam LKPD harus dapat dipahami dan bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan, oleh karena itu LKPD harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali telah berupaya menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan

Transcript of PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

Page 1: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

11

BAB 1

PENDAHULUAN

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) disusun setiap akhir tahun sebagai

bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran yang dikelola sepanjang tahun

anggaran. Pemerintah Daerah merupakan entitas yang menghimpun dan mengelola dana

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sehingga memiliki kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan setiap aspek transaksi ekonomi yang telah terealisasi.

Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali senantiasa berupaya menyajikan informasi

keuangan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat

keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik. Sebagai bentuk komitmen di

bidang pengelolaan keuangan, Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali telah

menyelenggarakan sistem akuntansi yang memadai guna menghasilkan LKPD Tahun

Anggaran 2019 yang transparan dan akuntabel.

Pelaporan keuangan dibuat dengan tujuan tertentu yaitu sebagai media pemberi informasi

yang diharapkan memiliki manfaat terhadap para pembuat keputusan, membantu

menentukan jumlah, waktu, hingga memperkirakan aliran kas yang mungkin terjadi serta

menyediakan informasi yang memuat sumber-sumber ekonomi. Laporan keuangan

menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi

keuangan pemerintah daerah. Meski tidak menyediakan semua informasi yang

dibutuhkan para pemangku kebijakan, laporan keuangan pemerintah daerah disusun

untuk dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan informasi bagi para pengguna laporan

keuangan. Hal ini dikarenakan laporan keuangan terbatas pada penyajian imformasi

keuangan dan tidak diwajibkan menyajikan informasi non keuangan.

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah disusun untuk menyediakan informasi relevan

mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi Pemerintah Daerah selama satu periode

pelaporan. LKPD terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan

belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai

efektivitas dan efisiensi, dan membantu menentukan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan. Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban untuk melaporkan

upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan

secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan

pertanggungjawaban, evaluasi, dan transparansi. Hal ini bertujuan agar para pengguna

laporan keuangan pemerintah daerah dapat menilai pencapaian fiskal pemerintah daerah

selama tahun anggaran dan tanggung jawab atas pengelolaan sumber daya yang telah

dipercayakan kepada pemerintah daerah.

Penyusunan LKPD merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pemerintah daerah

atas pengelolaan keuangan terkait penggunaan dana APBD. Informasi dalam LKPD harus

dapat dipahami dan bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan, oleh karena itu

LKPD harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang diatur

dalam Peraturan Pemerintah tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Pemerintah Daerah

Kabupaten Boyolali telah berupaya menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan

Page 2: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

12

Pemerintah Daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan

penerapan SAP Berbasis Akrual yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 64 Tahun 2013.

Tahun Anggaran 2019 merupakan pelaksanaan APBD tahun keempat dari rangkaian

tahapan pembangunan jangka menengah Kabupaten Boyolali dengan tema

“Pengembangan daya saing daerah berwawasan Kabupaten Hijau dan Kabupaten Cerdas

(Smart City)”. Pemerintah Kabupaten Boyolali berkomitmen mengembangkan daya saing

wilayah dengan melanjutkan peningkatan investasi di daerah. Penyelenggaraan

pembangunan dan pemerintahan diarahkan untuk membangun iklim yang kondusif bagi

pertambahan dan perluasan investasi. Komitmen Pemerintah Kabupaten Boyolali juga

diarahkan menuju pengembangan insfrastruktur yang berwawasan hijau dan mewujudkan

Kabupaten Cerdas (smart city). Komitmen tersebut perlu didukung dengan mewujudkan

pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel demi menjaga kepercayaan

masyarakat dan para pemangku kebijakan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali.

Selama periode pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun

Anggaran 2019, Pemerintah Kabupaten Boyolali berusaha mewujudkan tata kelola

keuangan yang bersih, transparan, dan akuntabel. Hal ini penting untuk senantiasa

dipertahankan demi menjaga kepercayaan publik dan melanjutkan prestasi kinerja

keuangan yang selama ini tercermin dengan raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) delapan kali berturut-turut sejak tahun 2011 dari Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) Republik Indonesia.

Laporan Keuangan Kabupaten Boyolali dipertanggungjawabkan pada setiap akhir tahun

anggaran dan menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus

kas, dan kinerja keuangan suatu entitas sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat keputusan atau mengevaluasi

kinerja pemanfaatan sumber daya entitas. Laporan keuangan tersebut terdiri atas:

a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);

b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL);

c. Neraca;

d. Laporan Operasional (LO);

e. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE);

f. Laporan Arus Kas (LAK);

g. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan SKPD di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019 bertujuan untuk:

a. Menyediakan informasi mengenai posisi dan perubahan sumber daya ekonomi dan

kewajiban entitas pemerintah daerah;

b. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk

membiayai seluruh pengeluaran;

Page 3: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

13

c. Menyediakan informasi mengenai bagaimana cara memperoleh sumber daya

ekonomi dan alokasi penggunaan sumber daya ekonomi telah sesuai dengan

anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan;

d. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggaran;

e. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitas dan

memenuhi kebutuhan kas;

f. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan,

apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat kegiatan yang

dilakukan selama periode pelaporan;

g. Menyediakan informasi untuk bahan evaluasi kinerja Pemerintah Daerah dalam hal

efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya;

2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan SKPD ini diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang mengatur keuangan daerah antara lain:

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonsia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4355);

c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara;

d. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana

telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

f. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

g. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

h. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

i. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

Page 4: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

14

j. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013

tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada Pemerintah

Daerah;

m. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 04 Tahun 2007 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Boyolali Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah

Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Boyolali Nomor 176);

n. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi

Pemerintah Kabupaten Boyolali sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Bupati Boyolali Nomor 37 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah

Kabupaten Boyolali;

o. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 77 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan

Bupati Boyolali Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah

Kabupaten Boyolali.

3. SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran

2019 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan;

2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan;

3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan.

BAB 2 EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

1. Ekonomi Makro;

2. Kebijakan Keuangan Pemerintah Daerah;

3. Pencapaian Target Kinerja APBD.

BAB 3 IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan;

2. Hambatan dan Kendala Pencapaian Target.

Page 5: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

15

BAB 4 KEBIJAKAN AKUNTANSI

1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah;

2. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan;

3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan;

4. Penerapan Kebijakan Akuntansi yang berkaitan dengan Standar

Akuntansi Pemerintahan.

BAB 5 PENJELASAN AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN

1. Laporan Realisasi Anggaran;

2. Neraca;

3. Laporan Operasional;

4. Laporan Perubahan Ekuitas.

BAB 6 PENJELASAN ATAS INFORMASI PENTING LAINNYA

Memuat informasi tentang hal – hal yang belum diinformasikan dan

dijelaskan dalam laporan keuangan.

BAB 7 PENUTUP

Memuat uraian penutup yang dapat berupa kesimpulan-kesimpulan penting

tentang penjelasan dan rincian laporan keuangan.

Page 6: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

16

BAB 2

Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBD

1. EKONOMI MAKRO

Tinjauan ekonomi Kabupaten Boyolali berdasarkan data dari Badan Pusat

Statistik (BPS) menunjukkan bahwa nilai PDRB Boyolali atas dasar harga berlaku

pada tahun 2018 mencapai 30,22 triliun rupiah. Secara nominal nilai PDRB ini

mengalami kenaikan sebesar 1,77 triliun rupiah dibandingkan dengan tahun 2017

yang mencapai 28,50 triliun rupiah. Naiknya PDRB ini dipengaruhi oleh

meningkatnya produksi seluruh lapangan usaha dan adanya inflasi.

Berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB juga mengalami kenaikan dari 20,25

triliun rupiah pada tahun 2017 menjadi 21,41 triliun rupiah pada tahun 2018. Hal ini

menunjukkan selama tahun 2018 Boyolali mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar

5,72 persen, sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan PDRB ini

disebabkan oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha.

Selama lima tahun terakhir (2014-2018) struktur perekonomian Boyolali didominasi

oleh 5 (lima) kategori lapangan usaha, yaitu: industri pengolahan; pertanian,

kehutanan, dan perikanan; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda

motor; konstruksi, dan jasa pendidikan.

Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Boyolali tahun 2018 dihasilkan oleh

lapangan usaha industri pengolahan mencapai 28,07 persen. Selanjutnya lapangan

usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 22,29 persen, disusul oleh

lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor

sebesar 12,84 persen. Berikutnya lapangan usaha konstruksi sebesar 6,72 persen dan

lapangan usaha jasa pendidikan sebesar 6,07 persen.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Boyolali berdasar Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Tahun 2018 mencapai 30,22

triliun rupiah, sedangkan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) mencapai 21.41 triliun

rupiah. Dibandingkan tahun 2017 dimana pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Boyolali berdasar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga

Berlaku (ADHB) mencapai 28.50 triliun rupiah, sedangkan Atas Dasar Harga

Konstan (ADHK) mencapai 20.25 triliun rupiah. Adapun Laju inflasi di Kabupaten

Boyolali pada tahun 2018 adalah 2,20%.

PDRB atas harga berlaku dan atas harga konstan selama lima tahun terakhir

mengalami peningkatan sebagaimana disajikan pada tabel dan diagram berikut:

Page 7: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

17

-

10,000.00

20,000.00

30,000.00

40,000.00

2014 2015 2016 2017 2018

PDRB ATAS HARGA BERLAKU (JUTA RUPIAH)

-

5,000.00

10,000.00

15,000.00

20,000.00

25,000.00

2014 2015 2016 2017 2018

PDRB ATAS HARGA KONSTAN (JUTA RUPIAH)

Tabel 2.1.1 PDRB atas harga berlaku dan atas harga konstan Tahun 2014-2018

No. Tahun PDRB Atas Harga Berlaku

(miliar rupiah)

PDRB Atas Harga Konstan

(miliar rupiah)

1. 2014 21,117.42 17,148.35

2. 2015 23,563.82 18,170.38

3. 2016 25,926.84 19,139.36

4. 2017 28,495.05 20,249.40

5. 2018 30,221.80 21,407.48

Diagram 2.1.1: PDRB atas dasar harga berlaku Tahun 2014-2018 (juta rupiah)

Diagram 2.1.2: PDRB atas dasar harga konstan Tahun 2014-2018 (juta rupiah)

Page 8: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

18

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Boyolali mengalami fluktuasi selama lima tahun

terakhir sebagaimana disajikan pada tabel dan diagram berikut ini:

Tabel 2.1.2 Pertumbuhan Ekonomi Atas Harga Berlaku dan Atas Harga Konstan Tahun 2014-2018

No. Tahun Pertumbuhan Ekonomi

Atas Harga Berlaku

Pertumbuhan Ekonomi

Atas Harga Konstan

1. 2014 12.29 5.42

2. 2015 11.58 5.96

3. 2016 10.03 5.33

4. 2017 9.91 5.80

5. 2018 6.06 5.27

Diagram 2.1.3: Pertumbuhan Ekonomi atas dasar harga berlaku Tahun 2014-2018

Diagram 2.1.4: Pertumbuhan Ekonomi atas dasar harga konstan Tahun 2014-2018

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

2014 2015 2016 2017 2018

PERTUMBUHAN EKONOMI ATAS HARGA BERLAKU

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

2014 2015 2016 2017 2018

PERTUMBUHAN EKONOMI ATAS HARGA KONSTAN

Page 9: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

19

Tabel 2.1.3 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Harga Berlaku Tahun 2015-2018

Lapangan Usaha 2015 2016 2017 2018

A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5.581,25 6.052,56 6.391,13 6 735,11

B. Pertambangan dan Penggalian 1.060,63 1.092,20 1.135,93 1 252,29

C. Industri Pengolahan 6.621,20 7.417,67 8 413,56 8 482,16

D. Pengadaan Listrik dan Gas 4,51 5,02 5,60 6,12

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang 12,47 13,07 13,99 14,74

F. Konstruksi 1.500,30 1.668,82 1.828,56 2 030,69

G. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparas Mobil dan Sepeda Motor 3.050,29 3.292,90 3.596,87 3 878,98

H.Transportasi dan Pergudangan 1.200,60 1.330,63 1.487,36 1 646,40

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 615,65 688,98 751,37 796,47

J. Informasi dan Komunikasi 525,37 576,99 666,83 786,17

K. Jasa Keuangan dan Asuransi 529,74 598,69 658,62 700,07

L. Real Estate 251.304,37 279,03 307,20 332,96

M, N. Jasa Perusahaan 78.773,44 89,87 102,87 116,56

O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 639.551,14 697,70 751,11 777,35

P. Jasa Pendidikan 1.292,43 1.456,09 1.641,56 1 834,26

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 217.702,18 245,25 273,32 303,13

R, S, T, U. Jasa Lainnya 381.874,73 422,19 468,95 528,34

Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Bruto

23 563,82 25.926,84 28.495,05 30 221,80

Tabel 2.1.4 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Harga KonstanTahun 2015-2018

Lapangan Usaha 2015 2016 2017 2018

A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4 053,72 4 224,69 4 340,55 4 504,43

B. Pertambangan dan Penggalian 710,93 707,30 714,75 741,81

C. Industri Pengolahan 5 190,08 5 453,56 5 831,13 6 140,16

D. Pengadaan Listrik dan Gas 4,29 4,55 4,77 5,01

E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang 11,34 11,54 12,08 12,78

F. Konstruksi 1 167,37 1 254,48 1 343,96 1 423,32

G. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparas Mobil dan Sepeda Motor 2 567,85 2 680,24 2 817,66 2 970,47

H. Transportasi dan Pergudangan 838,21 895,33 966,12 1 042,87

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 513,04 546,49 582,33 635,65

J. Informasi dan Komunikasi 564,54 618,58 707,35 807,39

K. Jasa Keuangan dan Asuransi 398,16 431,63 458,73 468,37

L. Real Estate 228,43 248,17 265,69 280,68

M, N. Jasa Perusahaan 62,62 68,14 74,59 82,03

O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 482,68 493,78 504,61 525,18

P. Jasa Pendidikan 895,95 982,10 1 061,65 1 146,83

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 161,30 177,67 194,17 213,39

R, S, T, U. Jasa Lainnya 319,87 341,10 369,24 407,12

Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional Domestic Bruto

18 170,38 19 139,36 20 249,40 21 407,48

Page 10: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

20

2. KEBIJAKAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH.

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021, beberapa faktor yang

mempengaruhi pengelolaan pendapatan daerah disamping kemampuan aparat dalam

mengelola pendapatan daerah adalah masih rendahnya pertumbuhan ekonomi dan

daya beli masyarakat serta belum bergairahnya kegiatan dunia usaha, laju

pertumbuhan penduduk, dan laju inflasi.

Beberapa arah yang akan dilakukan dalam mengoptimalkan Pendapatan Daerah,

yaitu:

a. Meningkatkan pendapatan daerah melalui usaha intensifikasi dan ekstensifikasi

pemungutan pajak dan retribusi daerah juga mengembangkan kerjasama

operasi/investasi pihak ketiga dengan memanfaatkan aset Kabupaten Boyolali

yang dapat dikaryakan, agar seluruh potensi pendapatan yang ada dapat masuk

ke Kas Daerah dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Meningkatkan

efisiensi dan efektivitas pemungutan pendapatan daerah melalui perbaikan

sistem dan prosedur, misal penagihan dipermudah dengan cara jemput bola

selain itu perlu dikembangkan sistem pembayaran pajak secara on-line dan

ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan;

b. Meningkatkan kinerja pendapatan daerah melalui penyempurnaan sistem

administrasi dan efisiensi penggunaan anggaran daerah;

c. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat sebagai upaya meningkatkan

kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah;

d. Meningkatkan peran dan fungsi Lembaga Teknis dalam peningkatan pelayanan

dan pendapatan;

e. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan dan aset daerah;

f. Melakukan evaluasi terhadap kecukupan dan kelayakan produk hukum yang ada

serta mengusulkan revisi atau usulan baru tentang produk hukum yang berkaitan

dengan tarif yang sesuai kebutuhan serta yang mengatur tambahan penyertaan

modal BUMD;

g. Meningkatkan keterlibatan pihak terkait dalam melaksanakan peraturan

perundangan pajak dan retribusi daerah;

h. Meninjau kembali peraturan perundangan yang berlaku berkaitan dengan sanksi

bagi wajib pajak dan atau retribusi yang melanggar ketentuan; dan

i. Menggali obyek pajak dan retribusi baru yang potensial.

Asumsi-asumsi terkait perkiraan pendapatan daerah Tahun 2016-2021 adalah

sebagai berikut:

a. Pendapatan Asli Daerah setiap tahun akan mengalami kenaikan sehubungan

dengan dibangunnya sarana prasarana pelayanan masyarakat yang dapat

dijadikan obyek PAD dan pengenaan pajak sesuai tarif yang semestinya bukan

berdasarkan kesanggupan wajib pajak.

b. Retribusi daerah akan diharapkan mengalami kenaikan dengan adanya rencana

penyesuaian tarif baru untuk retribusi daerah yang sudah tidak sesuai kondisi

sekarang.

Page 11: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

21

c. Semakin meningkatnya pendapatan Lain-lain PAD yang sah dengan dibentuknya

BLUD RSUD Banyudono, RSUD Simo dan BLUD Puskesmas.

d. Semakin meningkatnya dana perimbangan.

Sedangkan kebijakan pengelolaan belanja daerah akan diarahkan pada:

a. Membiayai program dan kegiatan yang menjadi prioritas Kabupaten Boyolali,

selama 5 (lima) tahun ke depan, dengan skala prioritas pada Program Kegiatan

yang langsung menyentuh kepentingan dan kebutuhan masyarakat;

b. Pemenuhan kebutuhan pelaksanaan program prioritas daerah sesuai dengan

urusan pemerintahan yang harus dilaksanakan;

c. Meningkatkan proporsi Belanja Modal yang dapat memberi dampak besar dalam

peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan rakyat;

d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas belanja daerah melalui penyusunan

standar harga serta intensifikasi pengawasan baik oleh aparatur pengawas

fungsional maupun masyarakat; dan

e. Meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan dan barang daerah

sesuai Standar Akuntansi Pemerintah antara lain melalui peningkatan tertib

adiministrasi dan tertib pelaporan mulai dari tahap perencanaan, penatausahaan,

pelaksanaan atau implementasi, pertanggungjawaban atas pelaksanaan dan

evaluasi kinerja, dengan didukung sumber daya aparatur yang semakin bersih

dan profesional.

Asumsi yang dijadikan dasar dalam penyusunan prakiraan belanja Tahun 2016-2021

meliputi:

a. Belanja tidak langsung utamanya belanja pegawai meningkat dari tahun ke tahun

karena adanya dampak dari kebijakan pemerintah pusat untuk menaikkan gaji

pegawai serta adanya gaji ke-13, bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa;

b. Belanja langsung utamanya belanja modal meningkat dari tahun ke tahun

terutama hal penyediaan sarana prasarana umum guna mendukung visi misi; dan

c. Untuk efisiensi belanja tidak langsung, maka belanja yang tidak wajib dan

belanja bantuan sosial dibatasi.

Adapun kebijakan pembiayaan daerah akan diarahkan pada:

a. Pemanfaatan SiLPA sesuai dengan peruntukkannya dan prioritas belanja lainnya;

dan

b. Meningkatkan optimalisasi penyertaan modal ke BUMD.

Asumsi yang dijadikan dasar dalam penyusunan perkiraan pembiayaan adalah

sebagai berikut:

a. Penerimaan pembiayaan terutama SiLPA akan bersaldo positif yang memberikan

indikasi adanya kesehatan fiskal dan kesinambungan fiskal daerah yang baik;

b. Pengeluaran pembiayaan utamanya penyertaan modal memberikan manfaat

ekonomi, sosial dan politik dari investasi atau penyertaan modal yang diperoleh;

dan

c. Meningkatkan penyertaan modal bagi Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) dan

Koperasi.

Page 12: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

22

3. PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

Rekapitulasi Realisasi Anggaran Belanja Daerah untuk Keselarasan Dan

Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam Kerangka Pengelolaan

Keuangan Negara Tahun Anggaran 2019 pada Pemerintah Kabupaten Boyolali

tercermin dalam data capaian keuangan berikut ini:

Tabel 2.3.1 Rekapitulasi Realisasi Anggaran Belanja Daerah

No Uraian

Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1. 1 Pelayanan Umum 706.521.205.200,00 684.312.192.915,00 96,86

Pangan 4.944.921.000,00 4.805.532.094,00 97,18

Komunikasi dan Informatika 18.208.988.500,00 16.905.297.158,00 92,84

Statistik 223.840.000,00 188.605.008,00 84,26

Kearsipan 3.891.792.500,00 3.834.153.248,00 98,52

Administrasi Pemerintahan 145.377.413.700,00 140.420.289.388,00 96,59

Pengawasan 7.934.966.000,00 7.387.797.011,00 93,10

Perencanaan 8.889.322.500,00 8.517.272.633,00 95,81

Keuangan 500.943.374.000,00 489.246.967.063,00 97,67

Kepegawaian 15.068.053.000,00 11.993.658.412,00 79,60

Pendidikan dan Pelatihan 547.502.000,00 529.007.500,00 96,62

Penelitian dan Pengembangan 491.032.000,00 483.613.400,00 98,49

2. 2 Ketertiban Dan Keamanan 24.915.352.000,00 19.723.593.050,00 79,16

Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat

24.915.352.000,00 19.723.593.050,00 79,16

3. 3 Ekonomi 34.000.000,00 28.142.500,00 97,91

Tenaga Kerja 2.432.836.000,00 2.407.292.509,00 98,95

Pemberdayaan Masyarakat Desa 30.714.790.300,00 29.698.020.486,00 96,69

Perhubungan 29.883.543.000,00 29.412.648.394,00 98,42

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 8.161.141.000,00 8.048.286.098,00 98,62

Penanaman Modal 5.523.794.000,00 5.391.651.401,00 97,61

Kelautan dan Perikanan 1.725.430.000,00 1.708.946.142,00 99,04

Pertanian 37.572.588.000,00 36.939.733.979,00 98,32

Energi dan Sumberdaya Mineral 4.775.000,00 3.288.000,00 68,86

Perdagangan 72.668.074.000,00 71.201.429.716,00 97,98

Perindustrian 2.445.880.000,00 2.319.685.223,00 94,84

Transmigrasi 122.800.000,00 122.279.620,00 99,58

4. 4 Lingkungan Hidup 52.010.495.000,00 47.419.332.583,00 91,17

Pertanahan 401.820.000,00 292.687.491,00 72,84

Lingkungan Hidup 51.608.675.000,00 47.126.645.092,00 91,32

5. 5 Perumahan Dan Fasilitas Umum 276.264.510.000,00 270.304.496.033,00 97,84

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 268.452.082.000,00 262.700.420.236,00 97,86

Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman 7.812.428.000,00 7.604.075.797,00 97,33

6. 7 Kesehatan 400.088.828.000,00 374.415.499.575,00 93,58

Kesehatan 388.885.550.000,00 364.182.828.201,00 93,65

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 11.203.278.000,00 10.232.671.374,00 91,34

7. 8 Pariwisata Dan Budaya 12.198.663.700,00 11.973.972.827,00 98,16

Kebudayaan 5.356.604.700,00 5.156.772.077,00 96,27

Pariwisata 6.842.059.000,00 6.817.200.750,00 99,64

Page 13: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

23

No Uraian

Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

8. 9 Pendidikan 784.709.090.800,00 766.558.059.153,00 97,69

Pendidikan 751.281.561.800,00 733.419.872.940,00 97,62

Kepemudaan dan Olah Raga 33.427.529.000,00 33.138.186.213,00 99,13

9. Perlindungan Sosial 20.457.765.000,00 19.641.457.035,00 96,01

Sosial 7.430.901.000,00 7.060.708.581,00 95,02

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 166.525.000,00 163.004.000,00 97,89

Administrasi Kependudukan dan Capil 12.860.339.000,00 12.417.744.454,00 96,56

JUMLAH

2.468.421.561.000,00 2.381.601.864.739,00 96,31

Selain rekapitulasi realisasi anggaran belanja daerah yang digunakan untuk

keselarasan dan keterpaduan urusan pemerintahan daerah dan fungsinya, dapat

disajikan pula data realisasi anggaran belanja daerah menurut urusan pemerintahan

daerah, organisasi, program dan kegiatan. Pemerintah Kabupaten Boyolali memiliki

5 (lima) Program Sinkronisasi Prioritas Nasional dengan Rencana Kerja

Pembangunan Daerah pada Tahun Anggaran 2019 antara lain:

a. Pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan

pelayanan dasar;

b. Pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui penguatan konektivitas dan

kemaritiman;

c. Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pertanian, industri, dan jasa produktif;

d. Pemantapan ketahanan energi, pangan, dan sumber daya air melalui pelestarian

lingkungan;

e. Stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan pemilu.

Lima program sinkronisasi prioritas nasional tersebut didukung bidang-bidang

sebagai berikut:

2.3.1 Bidang Pendidikan

Bidang Pendidikan didukung dengan sembilan program utama yang terinci

sebagai berikut:

Tabel 2.3.2 Program Utama Bidang Pendidikan

No Program

Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1. 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 13.294.842.300,00 13.046.921.007,00 98,14

2. 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

454.000.000,00 441.176.000,00 97,18

3. 3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

34.000.000,00 28.142.500,00 82,77

4. 4 Program Pendidikan Anak Usia Dini 1.250.900.000,00 1.154.855.690,00 92,32

5. 5 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

136.525.618.000,00 131.614.284.291,00 96,40

6. 7 Program Pendidikan Non Formal 1.070.307.000,00 744.060.524,00 69,52

7. 8 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

2.890.000.000,00 2.844.038.150,00 98,41

8. 9 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

3.073.080.500,00 3.030.612.293,00 98,62

Page 14: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

24

No Program

Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

9. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 3.901.716.000,00 3.594.217.286,00 92,12

JUMLAH 162.494.463.800,00 156.498.307.741,00 96,31

Capaian realisasi terendah di Bidang Pendidikan adalah Program Pendidikan Non

Formal sebesar 69,52%, sementara untuk capaian tertinggi adalah Program

Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan sebesar 98,62%.

2) Bidang Kesehatan

Bidang Kesehatan didukung dengan 18 program utama yang terinci sebagai

berikut:

Tabel 2.3.3 Program Utama Bidang Kesehatan

No Program Anggaran

2019

Rp

Realisasi

2019

Rp

%

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.611.476.000,00 1.587.559.434,00 98,52

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

2.230.742.000,00 2.214.067.000,00 99,25

3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

179.651.000,00 174.377.000,00 97,06

4 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

102.000.000,00 85.976.600,00 84,29

5 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 7.754.168.000,00 7.618.181.160,00 98,25

6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 20.768.750.000,00 15.872.805.172,00 76,43

7 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

331.000.000,00 329.083.565,00 99,42

8 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 335.000.000,00 334.419.034,00 99,83

9 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

470.000.000,00 450.646.098,00 95,88

10 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya

4.751.408.000,00 4.486.126.000,00 94,42

11 Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan

8.891.000,00 8.851.100,00 99,55

12 Program Peningkatan pelayanan kesehatan keluarga

2.936.000.000,00 2.226.563.660,00 75,84

13 Program Pembiayaan kesehatan masyarakat 14.666.629.000,00 14.640.806.709,00 99,82

14 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan 7.544.145.000,00 6.841.257.168,00 90,68

15 Program Pengembangan sumber daya kesehatan

167.086.000,00 161.633.995,00 96,74

16 Program Manajemen informasi dan regulasi kesehatan

134.000.000,00 118.477.350,00 88,42

17 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada BLUD

185.456.905.000,00 168.931.671.866,00 91,09

18 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata

40.172.606.000,00 39.191.883.259,00 97,56

Jumlah 289.620.457.000,00 265.274.386.170,00 91,59

Page 15: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

25

Capaian realisasi terendah di Bidang Kesehatan adalah Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan Keluarga sebesar 75,84%, sementara untuk capaian

tertinggi Program Pengembangan Lingkungan Sehat sebesar 99,83%.

3) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Bidang Pekerjaan Umum didukung dengan 16 program utama sebagai berikut:

Tabel 2.3.4 Program Utama Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

No Program Anggaran

2019

Rp

Realisasi

2019

Rp

%

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.199.591.500,00 2.688.906.377,00 84,04

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

25.077.300.000,00 24.236.307.100,00 96,65

3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

35.000.000,00 30.000.000,00 85,71

4 Program pembangunan jalan dan jembatan 144.240.583.000,00 142.795.289.078,00 99,00

5 Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

3.325.000.000,00 3.307.417.000,00 99,47

6 Program pembangunan turap/talud/bronjong 2.845.000.000,00 2.714.254.000,00 95,40

7 Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan

19.407.821.000,00 19.077.858.250,00 98,30

8 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya

13.556.847.000,00 13.406.984.600,00 98,89

9 Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 6.085.135.000,00 5.952.721.000,00 97,82

10 Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

26.833.000.000,00 24.974.772.000,00 93,07

11 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

1.300.000.000,00 1.254.811.000,00 96,52

12 Program pengawasan jasa konstruksi 106.411.000,00 84.217.290,00 79,14

13 Program pengembangan pengelolaan penerangan jalan umum

5.964.321.000,00 5.886.192.340,00 98,69

14 Program Perencanaan Tata Ruang 733.503.500,00 700.488.300,00 95,50

15 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 26.940.000,00 26.096.825,00 96,87

16 Program Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kecamatan

2.300.000.000,00 2.275.118.000,00 98,92

JUMLAH 255.036.453.000,00 249.411.433.160,00 97,79

Capaian realisasi terendah di Bidang Pekerjaan Umum adalah Program

Pengawasan Jasa Konstruksi sebesar 79,14%, sementara untuk capaian tertinggi

Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong sebesar 99,47%.

4) Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman

Bidang Perumahan didukung dengan tujuh program utama yang terinci sebagai

berikut:

Page 16: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

26

Tabel 2.3.5 Program Utama Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman

No Program Anggaran

2019

Rp

Realisasi

2019

Rp

%

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 592.711.000,00 554.278.739,00 93,52

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1.098.969.500,00 1.092.973.850,00 99,45

3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

8.000.000,00 7.989.925,00 99,87

4 Program Pengembangan Perumahan 2.354.153.500,00 2.335.280.258,00 99,20

5 Program Lingkungan Sehat Perumahan 25.000.000,00 23.793.525,00 95,17

6 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 57.930.000,00 52.208.500,00 90,12

7 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran

1.411.750.000,00 1.282.318.372,00 90,83

JUMLAH 5.548.514.000,00 5.348.843.169,00 96,40

Capaian realisasi terendah di Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan

Pemukiman adalah Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan sebesar

90,12% sementara untuk capaian tertinggi Program Peningkatan Pengembangan

Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan sebesar 99,87%.

5) Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan

Masyarakat

Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat

didukung dengan delapan program utama yang terinci sebagai berikut:

Tabel 2.3.6 Program Utama Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat

No Program Anggaran

2019

Rp

Realisasi

2019

Rp

%

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.715.483.680,00 2.568.324.120,00 94,58

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1.785.300.000,00 1.749.224.543,00 97,98

3 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

2.462.085.500,00 2.397.368.515,00 97,37

4 Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan

158.760.000,00 130.597.500,00 82,26

5 Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)

197.140.000,00 185.830.250,00 94,26

6 Program pengembangan wawasan kebangsaan 2.288.696.500,00 2.145.453.701,00 93,74

7 Program pendidikan politik masyarakat 286.791.000,00 240.854.900,00 83,98

8 Program Peningkatan Kapasitas Penanggulangan Bencana

6.036.760.320,00 1.391.260.200,00 23,05

JUMLAH 15.931.017.000,00 10.808.913.729,00 67,85

Capaian realisasi terendah di Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta

Perlindungan Masyarakat adalah Program Peningkatan Kapasitas

Penanggulangan Bencana sebesar 23,05% sementara untuk capaian tertinggi

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar 97,98%.

Page 17: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

27

6) Bidang Sosial

Bidang Sosial didukung dengan sembilan program utama yang terinci sebagai

berikut:

Tabel 2.3.7 Program Utama Bidang Sosial

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 502.157.600,00 472.292.735,00 94,05

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 257.000.000,00 243.674.598,00 94,82

3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

2.800.000,00 2.799.900,00 100

4 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

515.547.500,00 490.970.962,00 95,23

5 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 1.368.892.900,00 1.153.820.386,00 84,29

6 Program pembinaan anak terlantar 970.000.000,00 962.895.000,00 99,27

7 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma 115.200.000,00 113.775.250,00 98,76

8 Program pembinaan panti asuhan /panti jompo 95.000.000,00 91.525.000,00 96,34

9 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

552.025.000,00 528.294.050,00 95,70

JUMLAH 4.378.623.000,00 4.060.047.881,00 92,72

Capaian realisasi terendah di Bidang Sosial adalah Program Pelayanan dan

Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial sebesar 84,29%, sementara untuk capaian

tertinggi Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan sebesar 100%.

7) Bidang Tenaga Kerja

Bidang Tenaga Kerja didukung dengan tiga program utama yang terinci sebagai

berikut: Tabel 2.3.8 Program Utama Bidang Tenaga Kerja

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

1.789.932.000,00 1.772.592.909,00 99,03

2 Program Peningkatan Kesempatan Kerja 351.240.000,00 348.762.050,00 99,29

3 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

291.664.000,00 285.937.550,00 98,04

JUMLAH 2.432.836.000,00 2.407.292.509,00 98,95

Capaian realisasi terendah di Bidang Tenaga Kerja adalah Program Perlindungan

dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan sebesar 98,04%, sementara untuk

capaian tertinggi Program Peningkatan Kesempatan Kerja sebesar 99,29%.

8) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak didukung dengan

empat program utama yang terinci sebagai berikut:

Page 18: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

28

Tabel 2.3.9 Program Utama Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

5.000.000,00 5.000.000,00 100

2 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

50.000.000,00 46.505.000,00 93,01

3 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

17.000.000,00 17.000.000,00 100

4 Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan

94.525.000,00 94.499.000,00 99,97

JUMLAH 166.525.000,00 163.004.000,00 97,89

Capaian realisasi terendah di Bidang Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak adalah Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan

Gender dan Anak sebesar 93,01%, sementara untuk capaian tertinggi Program

keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan dan Program

Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan sebesar 100%.

9) Bidang Pangan

Bidang Pangan didukung dengan empat program utama yang terinci sebagai

berikut: Tabel 2.3.10 Program Utama Bidang Pangan

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 462.586.000,00 415.629.966,00 89,85

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 120.000.000,00 117.096.725,00 97,58

3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

5.000.000,00 3.128.000,00 62,56

4 Program Peningkatan Ketahan Pangan (pertanian/perkebunan)

1.720.500.000,00 1.695.724.740,00 98,56

JUMLAH 2.308.086.000,00 2.231.579.431,00 96,69

Capaian realisasi terendah di Bidang Pangan adalah Program peningkatan

pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan sebesar 62,56%,

sementara untuk capaian tertinggi program peningkatan ketahan pangan

(pertanian/perkebunan) sebesar 98,56%.

10) Bidang Pertanahan

Bidang Pertanahan didukung dengan tiga program utama yang terinci sebagai

berikut: Tabel 2.3.11 Program Utama Bidang Pertanahan

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

115.000.000,00 101.399.744,00 88,17

Page 19: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

29

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

2 Program pengembangan sistem informasi pertanahan 136.820.000,00 133.200.375,00 97,35

3 Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan 150.000.000,00 58.087.372,00 38,72

JUMLAH 401.820.000,00 292.687.491,00 72,84

Capaian realisasi terendah di Bidang Pertanahan adalah Program penyelesaian

konflik-konflik pertanahan sebesar 38,84%, sementara untuk capaian tertinggi

Program pengembangan sistem informasi pertanahan sebesar 97,35%.

11) Bidang Lingkungan Hidup

Bidang Lingkungan Hidup didukung dengan 10 program utama yang terinci

sebagai berikut: Tabel 2.3.12 Program Utama Bidang Lingkungan Hidup

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.366.817.000,00 3.045.223.679,00 90,45

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 320.000.000,00 237.832.125,00 74,32

3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

15.000.000,00 0,00 0,00

4 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

6.000.000,00 4.906.040,00 81,77

5 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

6.797.121.000,00 6.033.793.694,00 88,77

6 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

2.976.000.000,00 2.663.286.230,00 89,49

7 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

428.500.000,00 417.363.292,00 97,40

8 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

250.000.000,00 236.499.024,00 94,60

9 Program peningkatan pengendalian polusi 615.000.000,00 566.643.836,00 92,14

10 Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

27.999.404.000,00 25.222.007.084,00 90,08

JUMLAH 42.773.842.000,00 38.427.555.004,00 89,84

Capaian realisasi terendah di Bidang Lingkungan Hidup adalah Program

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur sebesar 0%, sementara untuk

capaian tertinggi Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

sebesar 97,40%.

12) Bidang Kependudukan dan Capil

Bidang Kependudukan dan Capil didukung dengan empat program utama yang

terinci sebagai berikut:

Tabel 2.3.13 Program Utama Bidang Kependudukan dan Capil

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 589.908.000,00 491.495.085,00 83,32

Page 20: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

30

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 135.688.000,00 129.800.341,00 95,66

3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

1.870.000,00 1.855.976,00 99,25

4 Program Penataan Administrasi Kependudukan 6.099.709.000,00 5.762.841.143,00 94,48

JUMLAH 6.827.175.000,00 6.385.992.545,00 93,54

Capaian realisasi terendah di Bidang Keluarga Kependudukan dan Capil adalah

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar 83,32%, sedangkan

capaian tertinggi adalah Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan

capaian kinerja dan keuangan sebesar 99,25%.

13) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa

Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa didukung dengan sembilan program

utama yang terinci sebagai berikut:

Tabel 2.3.14 Program Utama Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 746.572.146,00 695.659.608,00 93,18

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

480.239.000,00 478.834.000,00 99,71

3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

10.000.000,00 7.950.000,00 79,50

4 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan/Kelurahan

8.801.620.450,00 8.463.031.719,00 96,15

5 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan

103.130.000,00 96.254.290,00 93,33

6 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa

7.698.433.500,00 7.579.460.969,00 98,45

7 Program peningkatan peran perempuan di perdesaan/kelurahan

760.913.204,00 735.213.488,00 96,62

8 Program Pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan

6.780.388.500,00 6.375.327.600,00 94,03

9 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa

207.229.500,00 191.031.331,00 92,18

JUMLAH 25.588.526.300,00 24.622.763.005,00 96,23

Capaian realisasi terendah di Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan sebesar 79,50%, sementara untuk capaian tertinggi Program

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar 99,71%.

14) Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana didukung dengan 11

program utama yang terinci sebagai berikut:

Page 21: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

31

Tabel 2.3.15 Program Utama Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 508.392.000,00 468.872.929,00 92,23

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

217.230.000,00 212.728.200,00 97,93

3 Program Keluarga Berencana 6.027.148.000,00 5.260.288.929,00 87,28

4 Program Kesehatan Reproduksi Remaja 110.865.000,00 110.454.000,00 99,63

5 Program pelayanan kontrasepsi 57.000.000,00 57.000.000,00 100,00

6 Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri

110.000.000,00 99.100.000,00 90,09

7 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR

35.265.000,00 35.054.000,00 99,40

8 Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS

17.000.000,00 17.000.000,00 100,00

9 Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak

5.000.000,00 4.500.000,00 90,00

10 Program penyiapan tenaga pedamping kelompok bina keluarga

620.720.000,00 537.348.000,00 86,57

11 Peningkatan Informasi Kependudukan dan KB 67.000.000,00 62.930.000,00 93,93

JUMLAH 7.775.620.000,00 6.865.276.058,00 88,29

Capaian realisasi terendah di Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana adalah Program penyiapan tenaga pedamping kelompok bina keluarga

sebesar 86,57%, sementara untuk capaian tertinggi Program peningkatan

penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS sebesar 100%.

15) Bidang Perhubungan

Bidang Perhubungan didukung dengan delapan program utama yang terinci

sebagai berikut: Tabel 2.3.16 Program Utama Bidang Perhubungan

No Program Anggaran Realisasi

2019` 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 23.331.530.000,00 22.964.058.633,00 98,43

2 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

1.000.000,00 890.000,00 89,00

3 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

165.000.000,00 163.241.100,00 98,93

4 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

185.000.000,00 173.170.000,00 93,61

5 Pogram peningkatan pelayanan angkutan 107.580.000,00 95.308.200,00 88,59

6 Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan

300.000.000,00 296.949.400,00 98,98

7 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas

1.374.365.000,00 1.351.486.084,00 98,34

Page 22: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

32

No Program Anggaran Realisasi

2019` 2019 %

Rp Rp

8 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor

320.000.000,00 313.973.180,00 98,12

JUMLAH 25.784.475.000,00 25.359.076.597,00 98,35

Capaian realisasi terendah di Bidang Perhubungan adalah Pogram peningkatan

pelayanan angkutan sebesar 88,59%, sementara untuk capaian tertinggi Program

pembangunan sarana dan prasarana perhubungan sebesar 98,98%.

16) Bidang Komunikasi dan Informatika

Bidang Komunikasi dan Informatika didukung dengan lima program utama yang

terinci sebagai berikut:

Tabel 2.3.17 Program Utama Bidang Komunikasi dan Informatika

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019

Rp Rp %

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.760.960.000,00 1.689.797.896,00 95,96

2 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

500.000,00 499.800,00 99,96

3 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

10.337.900.000,00 9.199.491.363,00 88,99

4 Program pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi

345.750.000,00 345.562.275,00 99,95

5 Program kerjasama informasi dengan mas media 2.863.192.500,00 2.821.369.130,00 98,54

JUMLAH 15.308.302.500,00 14.056.720.464,00 91,82

Capaian realisasi terendah di Bidang Komunikasi dan Informatika adalah

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa sebesar

88,99%, sementara untuk capaian tertinggi Program peningkatan pengembangan

sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan sebesar 99,96%.

17) Bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah

Bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah didukung dengan tujuh program

utama yang terinci sebagai berikut:

Tabel 2.3.18 Program Utama Bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 760.195.000,00 737.379.932,00 97,00

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

57.000.000,00 57.000.000,00 100,00

3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

48.708.000,00 48.374.460,00 99,32

4 Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang konduksif

75.300.000,00 73.796.662,00 98,00

5 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

127.500.000,00 126.134.257,00 98,93

Page 23: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

33

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

6 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

151.200.000,00 142.034.327,00 93,94

7 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

352.383.000,00 338.614.585,00 96,09

JUMLAH 1.572.286.000,00 1.523.334.223,00 96,89

Capaian realisasi terendah di Bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah

adalah Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro

Kecil Menengah sebesar 93,94%, sementara untuk capaian tertinggi Program

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar 100,00%.

18) Bidang Penanaman Modal

Bidang Penanaman Modal didukung dengan tujuh program utama yang terinci

sebagai berikut:

Tabel 2.3.19 Program Utama Bidang Penanaman Modal

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 755.316.250,00 717.981.719,00 95,06

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

200.753.900,00 197.629.741,00 98,44

3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

23.250.000,00 20.350.000,00 87,53

4 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

83.229.100,00 83.207.356,00 99,97

5 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

250.096.250,00 193.501.465,00 77,37

6 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

708.387.250,00 676.227.942,00 95,46

7 Program penyiapan potensi sumberdaya, sarana, dan prasarana daerah

88.223.250,00 79.303.046,00 89,89

JUMLAH 2.109.256.000,00 1.968.201.269,00 93,31

Capaian realisasi terendah di Bidang Penanaman Modal adalah Program

penyiapan potensi sumberdaya, sarana, dan prasarana daerah sebesar 77,37%,

sementara untuk capaian tertinggi Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur sebesar 99,97%.

19) Bidang Kepemudaan dan Olahraga

Bidang Kepemudaan dan Olahraga didukung dengan tujuh program utama yang

terinci sebagai berikut:

Tabel 2.3.20 Program Utama Bidang Kepemudaan dan Olahraga

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.118.283.970,00 1.045.225.988,00 93,47

Page 24: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

34

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

9.603.612.030,00 9.603.232.300,00 100

3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

8.928.000,00 8.895.800,00 99,64

4 Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda

292.750.000,00 292.134.000,00 99,79

5 Program peningkatan peran serta kepemudaan 292.125.000,00 276.805.000,00 94,76

6 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga

790.000.000,00 788.360.000,00 99,79

7 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga

16.183.500.000,00 16.070.701.000,00 99,30

JUMLAH 28.289.199.000,00 28.085.354.088,00 99,28

Capaian realisasi terendah di Bidang Kepemudaan dan Olahraga adalah Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar 93,47%, sementara untuk capaian

tertinggi Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 100%.

20) Bidang Statistik

Bidang Statistik didukung dengan satu program sebagai berikut:

Tabel 2.3.21 Program Utama Bidang Statistik

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program pengembangan data/informasi/statistik daerah 223.840.000,00 188.605.008,00 84,26

JUMLAH 223.840.000,00 188.605.008,00 84,26

21) Bidang Kebudayaan

Bidang Kebudayaan didukung dengan tiga program utama yang terinci sebagai

berikut: Tabel 2.3.22 Program Utama Bidang Kebudayaan

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pengembangan Nilai Budaya 2.398.000.000,00 2.280.830.000,00 95,11

2 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 719.435.000,00 660.865.850,00 91,86

3 Program Pengelolaan Keragaman Budaya 2.239.169.700,00 2.215.076.227,00 98,92

JUMLAH 5.356.604.700,00 5.156.772.077,00 96,27

Capaian realisasi terendah di Bidang Kebudayaan adalah Program Pengelolaan

Kekayaan Budaya sebesar 91,86%, sementara untuk capaian tertinggi Program

Pengelolaan Keragaman Budaya sebesar 98,92%.

22) Bidang Kearsipan

Bidang Kearsipan didukung dengan tujuh program utama yang terinci sebagai

berikut:

Page 25: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

35

Tabel 2.3.23 Program Utama Bidang Kearsipan

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 932.543.500,00 907.826.577,00 97,35

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 22.120.000,00 21.937.700,00 99,18

3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

17.560.000,00 17.392.400,00 99,05

4 Program perbaikan sistem administrasi kearsipan 205.750.000,00 192.799.555,00 93,71

5 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah

128.281.000,00 123.345.050,00 96,15

6 Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan

27.000.000,00 25.597.080,00 94,80

7 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi 36.250.000,00 34.504.750,00 95,19

JUMLAH 1.369.504.500,00 1.323.403.112,00 96,63

Capaian realisasi terendah di Bidang Kearsipan adalah Program perbaikan sistem

administrasi kearsipan sebesar 93,71%, sementara untuk capaian tertinggi

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar 99,18%.

23) Bidang Kelautan dan Perikanan

Bidang Kelautan dan Perikanan didukung dengan dua program utama yang

terinci sebagai berikut:

Tabel 2.3.24 Program Utama Bidang Kelautan dan Perikanan

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program pengembangan budidaya perikanan 1.664.873.000,00 1.649.273.142,00 99,06

2 Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan

60.557.000,00 59.673.000,00 98,54

JUMLAH 1.725.430.000,00 1.708.946.142,00 99,04

Capaian realisasi terendah di Bidang Kelautan dan Perikanan adalah Program

Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan sebesar 98,54%,

sementara untuk capaian tertinggi Program pengembangan budidaya perikanan

sebesar 99,06%.

24) Bidang Pariwisata

Bidang Pariwisata didukung dengan tiga program utama yang terinci sebagai

berikut: Tabel 2.3.25 Program Utama Bidang Pariwisata

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program pengembangan pemasaran pariwisata 1.063.000.000,00 1.061.228.000,00 99,83

2 Program pengembangan destinasi pariwisata 5.022.021.000,00 5.001.526.750,00 99,59

3 Program pengembangan Kemitraan 757.038.000,00 754.446.000,00 99,66

JUMLAH 6.842.059.000,00 6.817.200.750,00 99,64

Page 26: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

36

Capaian realisasi terendah di Bidang Pariwisata adalah Program pengembangan

destinasi pariwisata sebesar 99,59%, sementara untuk capaian tertinggi Program

pengembangan pemasaran pariwisata sebesar 99,83%.

25) Bidang Pertanian

Bidang Pertanian didukung dengan 12 program utama yang terinci sebagai

berikut:

Tabel 2.3.26 Program Utama Bidang Pertanian

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.525.571.000,00 2.395.318.270,00 94,84

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

193.118.000,00 192.259.500,00 99,56

3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

3.750.000,00 3.750.000,00 100,00

4 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

1.064.376.000,00 1.045.071.852,00 98,19

5 Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

256.075.000,00 252.238.634,00 98,50

6 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

259.000.000,00 250.357.709,00 96,66

7 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

8.386.200.000,00 8.289.379.418,00 98,85

8 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan

123.150.000,00 113.754.316,00 92,37

9 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

1.815.363.000,00 1.747.384.513,00 96,26

10 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

462.055.000,00 459.053.566,00 99,35

11 Program peningkatan produksi hasil peternakan 1.037.247.000,00 1.011.880.139,00 97,55

12 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan

959.639.000,00 911.167.783,00 94,95

JUMLAH 17.085.544.000,00 16.671.615.700,00 97,58

Capaian realisasi terendah di Bidang Pertanian adalah Program pemberdayaan

penyuluh pertanian/perkebunan lapangan sebesar 92,37%, sementara untuk

capaian tertinggi Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian

kinerja dan keuangan sebesar 100%.

26) Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral

Bidang Perdagangan didukung dengan satu program utama yang terinci sebagai

berikut:

Tabel 2.3.27 Program Utama Energi dan Sumberdaya Mineral

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan

4.775.000,00 3.288.000,00 68,86

JUMLAH 4.775.000,00 3.288.000,00 68,86

Page 27: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

37

27) Bidang Perdagangan

Bidang Perdagangan didukung dengan tujuh program utama yang terinci sebagai

berikut: Tabel 2.3.28 Program Utama Bidang Perdagangan

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.817.222.000,00 2.464.995.876,00 87,50

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 915.870.000,00 834.314.979,00 91,10

3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

13.500.000,00 12.989.500,00 96,22

4 Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

2.030.480.000,00 1.640.986.913,00 80,82

5 Program peningkatan dan pengembangan ekspor 263.000.000,00 221.825.266,00 84,34

6 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri 55.128.076.000,00 54.709.348.872,00 99,24

7 Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan 104.105.000,00 81.994.636,00 78,76

JUMLAH 61.272.253.000,00 59.966.456.042,00 97,87

Capaian realisasi terendah di Bidang Perdagangan adalah Program pembinaan

pedagang kakilima dan asongan sebesar 78,76%, sementara untuk capaian

tertinggi Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri 99,24%.

28) Bidang Perindustrian

Bidang Perindustrian didukung dengan tiga program utama yang terinci sebagai

berikut: Tabel 2.3.29 Program Utama Bidang Perindustrian

No Program Anggaran

2019

Realisasi

2019

Rp Rp %

1 Program peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi

61.500.000,00 55.222.411,00 89,79

2 Program pengembangan industri kecil dan menengah 2.274.180.000,00 2.166.918.136,00 95,28

3 Program peningkatan kemampuan teknologi industri 110.200.000,00 97.544.676,00 88,52

JUMLAH 2.445.880.000,00 2.319.685.223,00 94,84

Capaian realisasi terendah di Bidang Perindustrian adalah Program peningkatan

kemampuan teknologi industri sebesar 88,52%, sementara untuk capaian tertinggi

Program pengembangan industri kecil dan menengah sebesar 95,28%.

29) Bidang Transmigrasi

Bidang Transmigrasi didukung dengan satu program utama sebagai berikut:

Tabel 2.3.30 Program Utama Bidang Transmigrasi

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program pengembangan wilayah transmigrasi 122.800.000,00 122.279.620,00 99,58

JUMLAH 122.800.000,00 122.279.620,00 99,58

Page 28: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

38

30) Bidang Administrasi Pemerintahan

Bidang Administrasi Pemerintahan didukung dengan 12 program utama yang

terinci sebagai berikut:

Tabel 2.3.31 Program Utama Bidang Administrasi Pemerintahan

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 15.091.773.347,00 13.332.945.221,00 88,35

2 Program Pelayanan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa 646.489.600,00 598.466.490,00 92,57

3 Program Penataan Daerah Otonomi Baru 34.540.000,00 25.725.647,00 74,48

4 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 565.010.200,00 491.894.901,00 87,06

5 Program peningkatan disiplin aparatur 50.000.000,00 49.000.000,00 98,00

6 Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah

24.887.593.653,00 24.678.240.182,00 99,16

7 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 274.687.000,00 271.562.910,00 98,86

8 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah

2.359.065.000,00 2.017.572.585,00 85,52

9 Program Peningkatan Pelayanan Publik 220.030.000,00 93.751.917,00 42,61

10 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

186.576.700,00 158.368.720,00 84,88

11 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 12.757.558.200,00 12.282.194.227,00 96,27

12 Program Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi dan Publik Kecamatan

229.921.000,00 221.710.250,00 96,43

JUMLAH 57.303.244.700,00 54.221.433.050,00 94,62

Capaian realisasi terendah di Bidang Administrasi Pemerintahan adalah Program

Peningkatan Pelayanan Publik sebesar 42,61%, sementara untuk capaian tertinggi

Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah sebesar

99,16%.

31) Bidang Pengawasan

Bidang Pengawasan didukung dengan enam program utama yang terinci sebagai

berikut:

Tabel 2.3.32 Program Utama Bidang Pengawasan

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 549.008.000,00 484.787.531,00 88,30

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 591.000.000,00 572.678.525,00 96,90

3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 174.050.000,00 99.902.000,00 57,40

4 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

997.754.000,00 657.384.527,00 65,89

5 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan

30.250.000,00 26.588.530,00 87,90

6 Program Pengendalian Kerugian Daerah 21.350.000,00 12.979.300,00 60,79

JUMLAH 2.363.412.000,00 1.854.320.413,00 78,46

Page 29: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

39

Capaian realisasi terendah di Bidang Pengawasan adalah Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya Aparatur sebesar 57,40%, sementara untuk capaian

tertinggi Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar 96,90%.

32) Bidang Perencanaan

Bidang Perencanaan didukung dengan 14 program utama yang terinci sebagai

berikut: Tabel 2.3.33 Program Utama Bidang Perencanaan

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.380.125.000,00 1.336.009.694,00 96,80

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 50.000.000,00 49.962.000,00 99,92

3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

6.500.000,00 6.500.000,00 100,00

4 Program pengembangan data/informasi 420.700.000,00 356.668.838,00 84,78

5 Program Kerjasama Pembangunan 437.926.250,00 377.612.880,00 86,23

6 Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

90.000.000,00 89.825.986,00 99,81

7 Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar

175.000.000,00 167.498.555,00 95,71

8 Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah

15.000.000,00 14.927.599,00 99,52

9 Program perencanaan pembangunan ekonomi 293.433.000,00 283.930.720,00 96,76

10 Program perencanaan sosial dan budaya 350.959.000,00 340.341.450,00 96,97

11 Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana

50.625.000,00 49.902.000,00 98,57

12 Program Perencanaan Pembangunan bidang pemerintahan

45.000.000,00 34.564.768,00 76,81

13 Program perencanaan pembangunan daerah 1.559.444.250,00 1.439.984.626,00 92,34

14 Program Pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan

20.170.000,00 11.446.200,00 56,75

JUMLAH 4.894.882.500,00 4.559.175.316,00 93,14

Capaian realisasi terendah di Bidang Perencanaan adalah Program Pembinaan

dan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan sebesar 56,75%,

sementara untuk capaian tertinggi Program peningkatan pengembangan sistem

pelaporan capaian kinerja dan keuangan sebesar 100%.

33) Bidang Keuangan

Bidang Keuangan didukung dengan enam program utama yang terinci sebagai

berikut: Tabel 2.3.34 Program Utama Bidang Keuangan

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.322.685.300,00 1.967.771.882,00 84,72

Page 30: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

40

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

33.859.103.000,00 29.896.402.141,00 88,30

3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

92.865.000,00 67.067.824,00 72,22

4 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

6.321.408.700,00 5.650.149.898,00 89,38

5 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota

13.141.000,00 11.037.600,00 83,99

6 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa

9.230.000,00 7.138.000,00 77,33

JUMLAH 42.618.433.000,00 37.599.567.345,00 88,22

Capaian realisasi terendah di Bidang Keuangan adalah Program peningkatan

pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan sebesar 72,22%,

sementara untuk capaian tertinggi Program peningkatan dan pengembangan

pengelolaan keuangan daerah sebesar 89,38%.

34) Bidang Kepegawaian

Bidang Kepegawaian didukung dengan tujuh program utama yang terinci sebagai

berikut: Tabel 2.3.35 Program Utama Bidang Kepegawaian

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.775.245.550,00 1.200.450.666,00 67,62

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 169.600.000,00 124.369.545,00 73,33

3 Program peningkatan disiplin aparatur 1.530.000.000,00 1.414.490.000,00 92,45

4 Program fasilitasi pindah/purna tugas PNS 234.046.250,00 228.169.500,00 97,49

5 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4.706.713.000,00 3.645.462.200,00 77,45

6 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

45.000.000,00 35.908.500,00 79,80

7 Program pembinaan dan pengembangan aparatur 2.442.129.200,00 1.198.110.567,00 49,06

JUMLAH 10.902.734.000,00 7.846.960.978,00 71,97

Capaian realisasi terendah di Bidang Kepegawaian adalah Program pembinaan

dan pengembangan aparatur sebesar 49,06%, sementara untuk capaian tertinggi

adalah Program fasilitasi pindah/purna tugas PNS sebesar 97,49%.

35) Bidang Pendidikan dan Pelatihan

Bidang Pendidikan dan Pelatihan didukung dengan satu program utama sebagai

berikut: Tabel 2.3.36 Program Utama Bidang Pendidikan dan Pelatihan

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Pendidikan Kedinasan 547.502.000,00 529.007.500,00 96,62

JUMLAH 547.502.000,00 529.007.500,00 96,62

Page 31: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

41

36) Bidang Penelitian dan Pengembangan

Bidang Penelitian dan Pengembangan didukung dengan satu program utama

sebagai berikut:

Tabel 2.3.37 Program Utama Bidang Penelitian dan Pengembangan

No Program Anggaran Realisasi

2019 2019 %

Rp Rp

1 Program Penelitian dan pengembangan inovasi daerah 491.032.000,00 483.613.400,00 98,49

JUMLAH 491.032.000,00 483.613.400,00 98,49

Page 32: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

42

BAB 3

Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Pendapatan-LRA yang diperoleh selama Tahun Anggaran 2019 sejak 1

Januari sampai 31 Desember 2019 untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan

dan pelaksanaan pembangunan sebesar Rp2.357.487.210.573,00 atau 101,16% dari

anggaran sebesar Rp2.330.495.203.000,00. Bila dibandingkan dengan realisasi

Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp2.227.780.710.062,00 mengalami peningkatan

sebesar Rp129.706.500.511,00 atau 5,82%. Perbandingan anggaran dan realisasi

pendapatan Tahun Anggaran 2019 dan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebagai

berikut:

Tabel 3.1.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan TA 2019 dan TA 2018

No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) Lebih/(Kurang) Rp Realisasi 2018 (Rp)

1 Pendapatan Asli

Daerah

364.528.449.000,00 395.431.863.402,00 30.903.414.402,00 342.957.213.726,00

2 Pendapatan

Transfer

1.880.918.382.000,00 1.872.257.957.642,00 (8.660.424.358,00) 1.803.665.066.405,00

3

Lain-lain

Pendapatan

Daerah Yang Sah

85.048.372.000,00 89.797.389.529,00 4.749.017.529,00 81.158.429.931,00

Jumlah 2.330.495.203.000,00 2.357.487.210.573,00 26.992.007.573,00 2.227.780.710.062,00

SKPD yang mengelola pendapatan pada Tahun Anggaran 2019 sebanyak 14 (lima

belas) SKPD operatif dari 160 (seratus enam puluh) SKPD yang ada di Kabupaten

Boyolali, antara lain:

a. Dinas Kesehatan

b. Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang

c. Rumah Sakit Umum Daerah Waras Wiris

d. Rumah Sakit Umum Daerah Simo

e. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

f. Dinas Lingkungan Hidup

g. Dinas Perhubungan

h. Dinas Komunikasi dan Informatika

i. Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja

j. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

k. Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata

l. Dinas Peternakan dan Perikanan

m. Dinas Perdagangan dan Perindustrian

n. Badan Keuangan Daerah

Nilai anggaran dan realisasi pendapatan masing-masing SKPD sebagaimana tersaji

pada tabel berikut:

Page 33: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

43

Tabel 3.1.2 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Masing-Masing SKPD

No. SKPD Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) Lebih/(Kurang) Rp Realisasi 2018 (Rp)

1 Dinas Kesehatan 43.250.000.000,00 46.145.097.003,00 2.895.097.003,00 40.206.760.867,00

2 RSUD Pandan Arang 110.000.000.000,00 119.255.436.114,00 9.255.436.114,00 90.896.225.270,00

3 RSUD Waras Wiris 11.000.000.000,00 11.284.867.772,00 284.867.772,00 7.280.829.565,00

4 RSUD Simo 15.375.353.000,00 12.817.526.820,00 (2.557.826.180,00) 12.111.842.723,00

5 DPUPR 1.002.835.000,00 908.210.000,00 (94.625.000,00) 349.831.400,00

6 Dinas Sosial - - - 20.310.000,00

7 DLH 200.000.000,00 338.760.000,00 138.760.000,00 246.878.890,00

8 Dishub 2.161.253.000,00 2.271.013.300,00 109.760.300,00 2.152.034.500,00

9 Diskominfo 617.600.000,00 997.314.909,00 379.714.909,00 81.220.818,00

10 Dinkopnaker 262.000.000,00 554.640.900,00 292.640.900,00 415.033.848,00

11 DPMPTSP 3.290.000.000,00 3.826.393.986,00 536.393.986,00 3.248.398.142,00

12 Disporapar 2.106.464.000,00 1.618.297.680,00 (488.166.320,00) 1.884.309.750,00

13 Disnakan 522.297.000,00 498.247.000,00 (24.050.000,00) 427.225.000,00

14 Disdagperin 6.800.000.000,00 9.405.173.011,00 2.605.173.011,00 7.106.851.672,00

15 BKD 2.133.907.401.000,00 2.147.566.232.078,00 13.658.831.078,00 2.061.352.957.617,00

Jumlah 2.330.495.203.000,00 2.357.487.210.573,00 26.992.007.573,00 2.227.780.710.062,00

Jumlah keseluruhan anggaran belanja Pemerintah Kabupaten Boyolali pada tahun

2019 sebesar Rp2.468.421.561.000,00 dan terealisasi sebesar

Rp2.381.601.864.739,00 atau 96,48%. Realisasi belanja terdiri dari belanja

operasional sebesar Rp1.466.732.795.862,00 atau 96,29%, belanja modal sebesar

Rp530.593.843.520,00 atau 95,60%, belanja tak terduga Rp665.277.140,00 atau

33,26% dan belanja transfer sebesar Rp383.609.948.217,00 atau 98,82%.

Dibandingkan Tahun Anggaran 2018 mengalami peningkatan belanja sebesar

Rp178.489.102.487,00 atau 8,10%. Rincian belanja sebagaimana tersaji pada tabel

berikut:

Tabel 3.1.3 Rincian Belanja

No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) Lebih/(Kurang) Rp Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Operasional 1.523.194.262.000,00 1.466.732.795.862,00 (56.461.466.138,00) 1.360.520.316.489,00

2 Belanja Modal 555.017.953.000,00 530.593.843.520,00 (24.424.109.480,00) 498.972.083.904,00

3 Belanja Tak Terduga 2.000.000.000,00 665.277.140,00 (1.334.722.860,00) 912.524,00

4 Transfer 388.209.346.000,00 383.609.948.217,00 (4.599.397.783,00) 343.619.449.335,00

Jumlah 2.468.421.561.000,00 2.381.601.864.739,00 (86.819.696.261,00) 2.203.112.762.252,00

Dengan demikian Tahun Anggaran 2019 terjadi defisit sebesar Rp24.114.654.166,00

dengan pendapatan sebesar Rp2.357.487.210.573,00 dan belanja sebesar

Page 34: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

44

Rp2.381.601.864.739,00. Sedangkan di Tahun Anggaran 2018 terjadi surplus

sebesar Rp24.667.947.810,00.

Urusan pemerintahan dan organisasi pada Pemerintah Kabupaten Boyolali

dilaksanakan oleh 160 (seratus enam puluh) Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD). SKPD Badan Keuangan Daereah (BKD) selain sebagai SKPD juga sebagai

Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) yang harus menyusun Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Boyolali. Rincian realisasi belanja

per SKPD dapat dilihat pada lampiran 3.1.

2. Hambatan dan Kendala Pencapaian Target

a. Hambatan dan kendala yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam

pencapaian target pendapatan terletak pada sistem pengelolaan pendapatan yang

digunakan yaitu Sistem Informasi Pendapatan Asli Daerah (SIPAD) sering

mengalami kendala teknis dan menghambat proses pengelolaan hasil pajak

daerah sehingga hasil perolehan pendapatan daerah tidak dapat tercapai secara

optimal dari potensi yang ada.

Kendala dan hambatan tersebut pada praktiknya dapat diminimalisir sehingga

pencapaian target pendapatan pajak daerah Kabupaten Boyolali pada tahun 2019

tercapai sebesar 112,70% dari target yang ditetapkan. Berikut merupakan upaya-

upaya yang dilakukan dalam pencapaian target pendapatan, antara lain:

1) Wajib pajak telah memiliki kesadaran dalam membayar pajak;

2) Senantiasa dilakukan pemeliharaan dan peningkatan sistem pengelolaan

pendapatan secara berkala dan berkesinambungan baik secara kualitatif

maupun kuantitatif;

3) Menyusun roadmap pengelolaan teknologi informasi pajak daerah dan

melakukan evaluasi terhadap kelemahan Sistem Informasi Pendapatan Asli

Daerah (SIPAD);

4) Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan khususnya pada customer

service pajak daerah dan menambah/memperluas tempat-tempat pembayaran

pajak daerah;

5) Mengoptimalkan peran tim intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan asli

daerah;

6) Memberikan pemahaman terhadap wajib pajak melalui sosialisasi secara

intensif untuk menumbuhkan masyarakat taat pajak baik secara langsung

maupun melalui berbagai media, baik kepada masyarakat wajib pajak maupun

petugas pemungut pajak di tingkat kecamatan dan desa;

7) Memberikan stimulus berupa diskon dan hadiah kepada wajib pajak serta

bentuk insentif kepada petugas pungut pajak PBB-P2 di tingkat kecamatan

dan desa;

8) Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam pemungutan pajak;

Page 35: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

45

Pencapaian target pendapatan Pemerintah Kabupaten Boyolali perlu

dipertahankan bahkan ditingkatkan agar pada periode mendatang pencapaian

target pendapatan terus meningkat.

b. Kendala yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam pencapaian target

belanja antara lain:

1) Saat pelaksanaan kegiatan program anggaran sedang berjalan terdapat

perubahan rekening anggaran baik nomenklatur maupun nominal sehingga

menghambat penyerapan belanja;

2) Terdapat salah satu obyek belanja daerah belum masuk dalam daftar rekening

anggaran belanja;

3) Pelaksanaan program kegiatan tidak sesuai dengan rencana anggaran kas

yang telah direncanakan, baik masih tahap persiapan pelaksanaan, proses

pelaksanaan, maupun menjelang penyelesaian kegiatan;

4) Pengajuan Ganti Uang (GU) minimal 50% dari Uang Persediaan (UP) namun

lebih sering pengajuan lewat LS.

Page 36: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

46

BAB 4

Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi,

aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang ditetapkan dalam peraturan Kepala

Daerah. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah berisi unsur-unsur pokok dari Standar

Akuntansi Pemerintahan yang dijabarkan dalam pemilihan suatu metode akuntansi, baik

dalam pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi

merupakan pedoman operasional akuntansi bagi fungsi-fungsi akuntansi baik di SKPKD

maupun di SKPD.

Memperhatikan sifatnya yang strategis, penyusunan kebijakan akuntansi harus

mendapatkan perhatian yang khusus. Dalam pembahasannya, perlu dijelaskan setiap

dampak dari metode yang dipilih, baik pada proses penganggaran, penatausahaan maupun

pelaporan. Dengan demikian, kebijakan akuntansi yang dihasilkan menjadi operasional

serta dapat diimplementasikan.

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Boyolali disusun berdasarkan pada

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan,

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah.

Kebijakan akuntansi tersebut telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Boyolali Nomor

77 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 48 Tahun 2016 Tentang

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Boyolali.

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah terdiri dari:

1. Sistem Akuntansi SKPD;

2. Sistem Akuntansi SKPKD; dan

3. Bagan Akun Standar.

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual terdiri dari:

1. Kebijakan Akuntansi Pelaporan Keuangan;

2. Kebijakan Akuntansi Akun.

Tujuan Kerangka Konseptual Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Boyolali

adalah sebagai acuan bagi:

1. Penyusun Laporan Keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum

diatur dalam Kebijakan Akuntansi;

2. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah Laporan Keuangan

disusun sesuai dengan Kebijakan Akuntansi; dan

3. Para pengguna Laporan Keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada

Laporan Keuangan yang disusun sesuai Kebijakan Akuntansi.

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2019 ini merupakan laporan yang mencakup

seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali. Laporan

Keuangan ini dihasilkan melalui Sitem Informasi Manajemen Keuangan Daerah

Page 37: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

47

(SIMDA) yang dikembangkan oleh BPKP yaitu serangkaian prosedur manual maupun

yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran

sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada pemerintah daerah.

SIMDA yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali terdiri dari SIMDA-

Keuangan, SIMDA Barang Milik Daerah (SIMDA-BMD) dan SIMDA Pendapatan.

SIMDA dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang

terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

(Laporan Perubahan SAL), Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas

dan Laporan Arus Kas. Disamping itu SIMDA juga dirancang untuk menghasilkan

Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terdiri dari Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas. SIMDA-BMD

adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan dan aset lainnya untuk

penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

Sedangkan SIMDA Pendapatan adalah sistem yang menghasilkan informasi pendapatan

daerah secara akrual.

4.1. Entitas Akuntansi Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Entitas Akuntansi adalah satuan kerja perangkat daerah pada pemerintahan daerah

selaku pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib

menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan

pada entitas pelaporan.

Entitas pelaporan adalah entitas pada Pemerintah Kabupaten Boyolali yang terdiri dari

satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-

undangan wajib menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban berupa Laporan

Keuangan Pemerintah Kabupaten Boyolali.

Laporan Keuangan terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL,

Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan

Catatan atas Laporan Keuangan. Entitas pelaporan yang dimaksud adalah Pemerintah

Kabupaten Boyolali.

4.2. Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan, basis akuntansi yang di digunakan dalam penyusunan Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2019 adalah basis akrual, dimana

pengakuan pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial

berbasis akrual, serta pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam

pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBD.

Basis akrual untuk Laporan Operasional berarti bahwa pendapatan diakui pada saat

hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di

Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui pada saat

kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi

walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas

pelaporan. Pendapatan seperti bantuan pihak luar/asing dalam bentuk jasa disajikan

pula pada Laporan Operasional.

Page 38: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

48

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan

dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan

berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas

diterima atau dibayar.

4.3. Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan

setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Pemerintah

Kabupaten Boyolali dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah

dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai

wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat

sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk

memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi

yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam

mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih

dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Standar Akuntansi Pemerintahan

Pemerintah Kabupaten Boyolali telah menetapkan peraturan yang mengatur tentang

Kebijakan Akuntansi yaitu Peraturan Bupati Boyolali Nomor 77 Tahun 2019 tentang

Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Kebijakan

Akuntansi Pemerintah Kabupaten Boyolali. Kebijakan akuntansi tersebut telah

mengacu kepada Standar Akuntansi Pemerintahan.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan

Pemerintah Kabupaten Boyolali adalah:

a. Aset

1) Definisi

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh

pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat

ekonomi/sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah

maupun oleh masyarakat serta dapat diukur dalam satuan uang termasuk sumber

daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat

umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan

budaya.

Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan,

kekayaan di dasar laut dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat

diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.

Page 39: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

49

a) Aset Lancar

Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar jika diharapkan segera untuk

dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12

(dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan, aset lancar meliputi:

1) Kas dan Setara Kas

Kas dan Setara Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang

setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintah

Kabupaten Boyolali atau investasi jangka pendek yang sangat likuid yang

siap dicairkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang

signifikan.

2) Investasi Jangka Pendek

Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat

ekonomi seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga

dapat meningkatkan kemampuan Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam

rangka pelayanan kepada masyarakat.

Investasi Jangka Pendek adalah adalah investasi yang dapat segera

diperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka manajemen kas yang

artinya pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila timbul

kebutuhan kas dan beresiko rendah, serta dimiliki selama kurang dari 12

(dua belas) bulan.

3) Piutang

Piutang merupakan jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah

Kabupaten Boyolali dan/atau hak Pemerintah Kabupaten Boyolali yang

dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian/atau akibat lainnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.

Penyisihan Piutang adalah estimasi yang dilakukan untuk piutang tidak

tertagih pada akhir setiap periode yang dibentuk sebesar persentase

tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang.

Penilaian kualitas piutang untuk penyisihan piutang tak tertagih dihitung

berdasarkan kualitas umur piutang, jenis/karakteristik piutang, dan

diterapkan dengan melakukan modifikasi tertentu tergantung kondisi dari

debiturnya.

4) Beban Dibayar Dimuka

Beban dibayar dimuka adalah suatu transaksi pengeluaran kas untuk

membayar suatu beban yang belum menjadi kewajiban sehingga

menimbulkan hak tagih bagi Pemerintah Kabupaten Boyolali.

5) Persediaan

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan

yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah

Page 40: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

50

Kabupaten Boyolali, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual

dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

b) Investasi Jangka Panjang

Investasi Jangka Panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki

lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi Jangka Panjang terdiri atas:

a) Investasi Permanen yaitu investasi jangka panjang yang dimaksudkan

untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen jangka panjang

dimaksudkan untuk dimiliki secara terus menerus tanpa ada niat untuk

diperjualbelikan atau menarik kembali tetapi untuk mendapatkan dividen

dan/atau pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang dan/atau

menjaga hubungan kelembagaan. Investasi permanen dapat berupa:

- Penyertaan Modal pada perusahaan Negara/daerah dan badan usaha

lainnya yang bukan milik Negara dapat berupa surat berharga (saham)

dan non saham.

- Investasi permanen lainnya uang dimiliki oleh Pemda untuk

menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan masyarakat.

b) Investasi Non Permanen yaitu investasi jangka panjang yang tidak

termasuk dalam investasi permanen, dimaksudkan untuk dimiliki secara

tidak berkelanjutan.

Dana bergulir kelola sendiri/langsung adalah mekanisme penyaluran

dana bergulir yang dikelola sendiri oleh Pemerintah Daerah mulai dari

proses menyeleksi, menetapkan penerima dana bergulir, menyalurkan

dan menagih kembali dana bergulir serta menanggung risiko

ketidaktertagihan dana bergulir.

Dana bergulir dengan executing agency adalah mekanisme penyaluran

dana bergulir melalui entitas (lembaga keuangan bank/LKB, lembaga

keuangan bukan bank/LKBB, koperasi, modal ventura dan lembaga

keuangan lainnya), yang ditunjuk dan bertanggungjawab untuk

menyeleksi, menetapkan penerima dana bergulir, menyalurkan dan

menagih kembali dana bergulir serta menanggung resiko

ketidaktertagihan dana bergulir sesuai perjanjian.

Dana bergulir dengan channeling agency adalah mekanisme penyaluran

dana bergulir melalui entitas (lembaga keuangan bank/LKB, lembaga

keuangan bukan bank/LKBB, koperasi, modal ventura dan lembaga

keuangan lainnya), yang ditunjuk dan bertanggungjawab hanya untuk

menyalurkan dana bergulir.

Pencatatan penyisihan dana bergulir tidak tertagih dilakukan berdasarkan

dokumen bukti memorial penyisihan dana bergulir. Pencatatan

penyisihan dana bergulir dilakukan pada akhir periode pelaporan

keuangan.

Page 41: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

51

c) Aset Tetap

Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari

12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau

dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang

dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang

bersangkutan.

Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang

nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam Laporan

Operasional.

Akumulasi Penyusutan adalah bagian dari biaya perolehan aktiva tetap yang

dialokasikan ke penyusutan sejak aktiva tersebut diperoleh Akumulasi

Penyusutan aktiva tetap merupakan akun kontra aktiva tetap yang

berhubungan.

d) Dana Cadangan

Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan

yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu

tahun anggaran.

e) Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah merupakan aset Pemerintah Kabupaten Boyolali yang

tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang,

aset tetap dan dana cadangan.

Aset tidak berwujud adalah aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan

tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam

menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya

termasuk hak atas kekayaan intelektual.

Amortisasi adalah pengurangan nilai aset lainnya secara bertahap dalam

jangka waktu tertentu pada setiap periode akuntansi. Aset Tidak Berwujud

dilakukan amortisasi, kecuali atas Aset Tidak Berwujud yang memiliki masa

manfaat tak terbatas.

2) Pengakuan

a) Aset Lancar

1) Pengakuan Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas diakui pada saat:

a) Memenuhi definisi kas dan/atau setara kas; dan

b) Penguasaan dan/atau kepemilikan telah beralih kepada pemerintah

daerah.

Page 42: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

52

2) Pengakuan Investasi Jangka Pendek

Pengeluaran kas dan/atau aset, penerimaan hibah dalam bentuk investasi

dan perubahan piutang menjadi investasi dapat diakui sebagai investasi

jangka pendek apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial

di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh

pemerintah dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan atau kurang;

dan

b) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai

(reliable).

3) Pengakuan Piutang

(a) Piutang pendapatan yang berasal dari peraturan perundang undangan

diakui pada saat penyusunan laporan keuangan ketika timbul klaim/hak

untuk menagih uang atau manfaat ekonomi lainnya kepada entitas,

yaitu pada saat:

1) Terdapat surat ketetapan/dokumen yang sah yang belum dilunasi;

2) Terdapat surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan serta

belum dilunasi.

Piutang dari pungutan pendapatan daerah antara lain:

a) Piutang Pajak Daerah

No. Uraian Pengakuan Piutang

1. Pajak Hotel Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

(SPTPD)

2. Pajak Restoran Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

(SPTPD)

3. Pajak Hiburan Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

(SPTPD)

4. Pajak Reklame Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

(SPTPD)

5. Pajak Penerangan

Jalan

Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

(SPTPD)

6. Pajak Parkir Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

(SPTPD)

7. Pajak Air Tanah Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

(SPTPD)

8. Pajak Minerba Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

(SPTPD)

9. Pajak PBB Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

(SPTPD)

10. Pajak BPHTB Terbitnya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

(SPTPD)

b) Piutang Retribusi

No. Uraian Pengakuan Piutang

1. IMB Terbitnya Surat Ketetapan Retribusi Daerah

(SKRD)

2. HO Terbitnya Surat Ketetapan Retribusi Daerah

(SKRD)

3. Retribusi Pasar Terbitnya Surat Ketetapan Retribusi Daerah

(SKRD)

c) Piutang Lain-lain PAD yang sah

Page 43: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

53

No. Uraian Pengakuan Piutang

1. Piutang Bunga

Deposito

Terbitnya Surat Penempatan Deposito

2. BLUD

Puskesmas

- Terbitnya Kwitansi Tagihan Pembayaran

- Klaim BPJS/Lembaga Asuransi Lainnya

- MoU Pembayaran Dana Kapitasi BPJS

3. BLUD Rumah

Sakit

- Terbitnya Kwitansi Tagihan Pembayaran

- Klaim BPJS/Lembaga Asuransi Lainnya

(b) Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan hak tagih, yaitu peristiwa yang

timbul dari pemberian pinjaman, penjualan, kemitraan, dan pemberian

fasilitas/jasa yang diakui sebagai piutang dan dicatat sebagai aset di

neraca, apabila memenuhi kriteria:

a. harus didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan

kewajiban secara jelas; dan

b. jumlah piutang dapat diukur;

(c) Piutang Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak dan Sumber Daya Alam diakui

berdasarkan alokasi definitif yang telah ditetapkan sesuai dengan

dokumen penetapan yang sah menurut ketentuan yang berlaku sebesar

hak daerah yang belum dibayarkan.

(d) Piutang Dana Alokasi Umum (DAU) diakui berdasarkan jumlah yang

ditetapkan sesuai dengan dokumen penetapan yang sah menurut

ketentuan yang berlaku yang belum ditransfer dan merupakan hak

daerah.

(e) Piutang Dana Alokasi Khusus (DAK) diakui berdasarkan klaim

pembayaran yang telah diverifikasi oleh Pemerintah Pusat dan telah

ditetapkan jumlah definitifnya sebesar jumlah yang belum ditransfer.

(f) Piutang transfer lainnya diakui apabila:

1) dalam hal penyaluran tidak memerlukan persyaratan, apabila

sampai dengan akhir tahun Pemerintah Pusat belum menyalurkan

seluruh pembayarannya, sisa yang belum ditransfer akan menjadi

hak tagih atau piutang bagi daerah penerima;

2) dalam hal pencairan dana diperlukan persyaratan, misalnya tingkat

penyelesaian pekerjaan tertentu, maka timbulnya hak tagih pada

saat persyaratan sudah dipenuhi, tetapi belum dilaksanakan

pembayarannya oleh Pemerintah Pusat.

(g) Piutang Bagi Hasil dari provinsi dihitung berdasarkan hasil realisasi

pajak yang menjadi bagian daerah yang belum dibayar.

(h) Piutang transfer antar daerah dihitung berdasarkan hasil realisasi

pendapatan yang bersangkutan yang menjadi hak/bagian daerah

penerima yang belum dibayar.

(i) Piutang kelebihan transfer terjadi apabila dalam suatu tahun anggaran

ada kelebihan transfer. Jika kelebihan transfer belum dikembalikan

maka kelebihan dimaksud dapat dikompensasikan dengan hak transfer

periode berikutnya.

(j) Peristiwa yang menimbulkan hak tagih berkaitan dengan TP/TGR,

harus didukung dengan bukti SK Pembebanan /SKP2K/ SKTJM/

Dokumen yang dipersamakan, yang menunjukkan bahwa penyelesaian

Page 44: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

54

atas TP/TGR dilakukan dengan cara damai (di luar pengadilan). SK

Pembebanan/SKP2K/SKTJM/Dokumen yang dipersamakan

merupakan surat keterangan tentang pengakuan bahwa kerugian

tersebut menjadi tanggung jawab seseorang dan bersedia mengganti

kerugian tersebut. Apabila penyelesaian TP/TGR tersebut dilaksanakan

melalui jalur pengadilan, pengakuan piutang baru dilakukan setelah

terdapat surat ketetapan dan telah diterbitkan surat penagihan.

4) Pengakuan Beban Dibayar di Muka

Beban dibayar dimuka diakui pada akhir periode pelaporan berdasarkan

hasil identifikasi yaitu ketika terdapat pembayaran atas uang muka yang

belum habis terkonsumsi pada periode pelaporan.

5) Pengakuan Persediaan

Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan

diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat

diukur dengan andal dan pada saat diterima atau hak kepemilikannya

dan/atau kepenguasaannya berpindah. Persediaan disajikan pada akhir

periode akuntansi yang dihitung berdasarkan hasil inventarisasi fisik

persediaan.

b) Pengakuan Investasi Jangka Panjang

Investasi dapat diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

(a) Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di

masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh

Pemerintah Kabupaten Boyolali;

(b) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai

(reliable).

Pengeluaran kas dalam rangka perolehan investasi jangka panjang diakui

sebagai pengeluaran pembiayaan. Sedangkan penerimaan kas atas

pelepasan/penjualan investasi jangka panjang diakui sebagai penerimaan

pembiayaan. Pada saat pelepasan/penjualan investasi, apabila terjadi

perbedaan antara hasil pelepasan investasi dengan nilai tercatatnya

harus dibebankan atau dikreditkan kepada surplus/defisit pelepasan

investasi.

(c) Pengakuan hasil investasi bagian laba berupa deviden tunai yang

pencatatannya menggunakan metode ekuitas mengurangi nilai investasi

pemerintah,

(d) Pengakuan hasil investasi untuk deviden dalam bentuk saham yang

diterima baik dengan metode biaya maupun ekuitas akan menambah nilai

investasi pemerintah.

(e) Pengakuan hasil investasi untuk Bagian Laba dapat dilakukan dengan

menggunakan metode ekuitas. Bagian laba tersebut dicatat sebagai

penambahan investasi dan pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan investasi.

Page 45: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

55

c) Pengakuan Aset tetap

Pada umumnya aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan

dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal.Pengakuan aset

tetap yang berasal dari pengadaan barang dan jasa dan perolehan lainnya

yang sah, diakui pada saat barang diterima sesuai Berita Acara Serah Terima

(BAST) atau dokumen lainnya yang dipersamakan.Untuk dapat diakui

sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria sebagai berikut:

(a) Berwujud;

(b) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

(c) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

(d) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan

(e) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

(f) Nilai Rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk

pembelian barang tersebut memenuhi batasan minimal kapitalisasi aset

tetap yang telah ditetapkan

d) Pengakuan Dana Cadangan

Dana Cadangan diakui pada saat terjadi pemindahan klasifikasi dari kas ke

dana cadangan

e) Pengakuan Aset Lainnya

Aset lainnya diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau

kepenguasaannya berpindah.

Aset Tidak Berwujud diakui pada saat manfaat ekonomi di masa datang

yang diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari Aset Tidak

Berwujud tersebut akan mengalir kepeda/dinikmati oleh entitas.

Pengakuan amortisasi aset tidak berwujud dilakukan pada saat akhir tahun

saat akan dilakukan penyusunan laporan keuangan atau pada saat aset

tersebut akan dipindah tangankan kepemilikannya.

3) Pengukuran

a) Aset Lancar

1) Pengukuran Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal. Nilai

nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas

dalam bentuk valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs

tengah bank sentral pada tanggal neraca.

2) Pengukuran Investasi Jangka Pendek

(a) Secara umum investasi yang memiliki pasar aktif yang dapat

membentuk nilai pasarnya, maka nilai pasar dapat dipergunakan

sebagai dasar penerapan nilai wajar. Dan untuk investasi yang tidak

memiliki pasar aktif, maka dapat dipergunakan nilai nominal, nilai

tercatat atau nilai wajar lainnya.

(b) Pengukuran investasi jangka pendek dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 46: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

56

1. Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga,

misalnya saham dan obligasi jangka pendek(efek),dicatat sebesar

biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi harga

transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual

beli,jasa bank, dan biaya lainnya yang timbuldalam rangka

perolehan tersebut.

2. Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa

biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar

investasi pada tanggal perolehannya yaitu sebesar harga pasar.

3. Apabila tidak ada nilai wajar, maka investasi dinilai berdasarkan

nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi

tersebut. Di samping itu, apabila surat berharga yang diperoleh

dari hibah yang tidak memiliki nilai pasar maka dinilai

berdasarkan hasil penilaian sesuai ketentuan:

a. Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya

dalam bentuk deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai

nominal deposito tersebut.

b. Investasi jangka pendek dalam mata uang asing disajikan pada

neraca dalam mata uang Rupiah sebesar kurs tengah Bank

Sentral pada tanggal pelaporan.

3) Pengukuran Piutang

Piutang disajikan berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net

realizable value), yaitu selisih antara nilai nominal piutang dengan

penyisihan piutang.

Pengukuran piutang pendapatan yang berasal dari Peraturan Perundang

undangan, adalah sebagai berikut:

a) disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal

pelaporan dari setiap tagihan yang ditetapkan berdasarkan surat

ketetapan kurang bayar yang diterbitkan;

b) disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal

pelaporan dari setiap tagihan yang telah ditetapkan terutang oleh

Pengadilan Pajak untuk Wajib Pajak (WP) yang mengajukan banding;

atau

c) disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal

pelaporan dari setiap tagihan yang masih proses banding atas

keberatan dan belum ditetapkan oleh majelis tuntutan ganti rugi.

Pengukuran piutang yang berasal dari perikatan, adalah sebagai berikut:

a) Pemberian pinjaman

Piutang pemberian pinjaman dinilai dengan jumlah yang dikeluarkan

dari kas daerah dan/atau apabila berupa barang /jasa harus dinilai

dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan atas barang/jasa tersebut.

Page 47: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

57

Apabila dalam naskah perjanjian pinjaman diatur mengenai kewajiban

bunga, denda, commitment fee dan atau biaya-biaya pinjaman lainnya,

maka pada akhir periode pelaporan harus diakui adanya bunga, denda,

commitment fee dan/atau biaya lainnya pada periode berjalan yang

terutang (belum dibayar) pada akhir periode pelaporan.

b) Penjualan

Piutang dari penjualan diakui sebesar nilai sesuai naskah perjanjian

penjualan yang terutang (belum dibayar) pada akhir periode pelaporan.

Apabila dalam perjanjian dipersyaratkan adanya potongan

pembayaran, maka nilai piutang harus dicatat sebesar nilai bersihnya.

c) Kemitraan

Piutang yang timbul diakui berdasarkan ketentuan - ketentuan yang

dipersyaratkan dalam naskah perjanjian kemitraan.

d) Pemberian fasilitas/jasa

Piutang yang timbul diakui berdasarkan fasilitas atau jasa yang telah

diberikan oleh pemerintah pada akhir periode pelaporan, dikurangi

dengan pembayaran atau uang muka yang telah diterima.

Pengukuran piutang transfer adalah sebagai berikut:

a) Dana Bagi Hasil disajikan sebesar nilai yang belum diterima sampai

dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang ditetapkan

berdasarkan ketentuan transfer yang berlaku;

b) Dana Alokasi Umum sebesar jumlah yang belum diterima, dalam hal

terdapat kekurangan transfer DAU dari Pemerintah Pusat ke

Kabupaten; dan

c) Dana Alokasi Khusus, disajikan sebesar klaim yang telah diverifikasi

dan disetujui oleh Pemerintah Pusat.

Pengukuran piutang ganti rugi berdasarkan pengakuan yang dikemukakan

di atas, dilakukan sebagai berikut:

a) Disajikan sebagai aset lancar sebesar nilai yang jatuh tempo dalam

tahun berjalan dan yang akan ditagih dalam 12 (dua belas) bulan ke

depan berdasarkan surat ketentuan penyelesaian yang telah ditetapkan;

b) Disajikan sebagai aset lainnya terhadap nilai yang akan dilunasi di atas

12 (dua belas) bulan berikutnya.

Pengukuran berikutnya (subsequent measurement) terhadap pengakuan

awal piutang disajikan berdasarkan nilai nominal tagihan yang belum

dilunasi tersebut dikurangi penyisihan kerugian piutang tidak tertagih.

Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan penghapusan piutang

maka masing-masing jenis piutang disajikan setelah dikurangi piutang

yang dihapuskan.

4) Pengukuran Beban Dibayar di Muka

Beban dibayar dimuka dicatat sebesar nilai nominal yang dibayarkan

kepada pihak ketiga atas beban yang dibayar dimuka sesuai dengan nilai

yang tertera dalam pengesahan SPJ atau SP2D-LS.

5) Pengukuran Persediaan

Page 48: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

58

1. Metode pencatatan persediaan dilakukan secara periodik (periodic

methode), maka pengukuran persediaan pada saat periode penyusunan

laporan keuangan dilakukan berdasarkan hasil inventarisasi (stock

opname) dengan menggunakan harga perolehan terakhir/harga pokok

produksi terakhir/nilai wajar, khususnya rumah sakit dan puskesmas

untuk obat kadaluwarsa pencatatannya memakai metode perpetual

untuk keseluruhan obat di Instansi Farmasi/Ubit Farmasi termasuk di

Gudang/Satelit/Depo/sebutan lain yang dipergunakan oleh Instansi

Farmasi/Unit Farmasi untuk menyimpan obat.kecuali obat yang segera

kadaluwarsa didahulukan.

2. Persediaan disajikan sebesar:

(a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya

perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya

pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara

langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan

harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.

(b) Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi

sendiri. Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung.

(c) Nilai wajar pada saat perolehan apabila persediaan diperoleh dari

sumbangan (donasi). Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai

tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang

memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar (arm

length transaction).

(d) Harga sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Bupati untuk

persediaan bahan/bibit tanaman dan persediaan bibit ternak.

b) Pengukuran Investasi Jangka Panjang

Pengukuran Investasi jangka panjang dapat dibedakan sesuai sifat

penanamannya adalah:

a. Investasi permanen misalnya penyertaan modal pemerintah

daerah, dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga

transaksi investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul

dalam rangka perolehan investasi tersebut.

b. Investasi nonpermanen:

i. Dalam bentuk pembelian obligasi jangka panjang dan investasi

yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai

sebesar nilai perolehannya.

ii. Yang dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian,

dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan. Untuk

penyehatan/penyelamatan perekonomian misalnya dana talangan

dalam rangka penyehatan perbankan.

iii. Dalam bentuk penanaman modal di proyek-proyek pembangunan

pemerintah Kabupaten Boyolali dinilai sebesar biaya pembangunan

termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain

yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek

Page 49: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

59

tersebut diserahkan ke pihak ketiga.

iv. Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset

Pemerintah Kabupaten Boyolali, maka nilai investasi yang diperoleh

Pemerintah Kabupaten Boyolali adalah sebesar biaya perolehan, atau

nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.

v. Harga perolehan investasi dalam valuta asing yang dibayar dengan

mata uang asing yang sama harus dinyatakan dalam rupiah dengan

menggunakan nilai tukar (kurs tengah bank sentral) yang berlaku

pada tanggal transaksi.

vi. Investasi non permanen lainnya dalam bentuk dana bergulir

merupakan dana yang dipinjamkan untuk dikelola dan digulirkan

kepada masyarakat oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna

Anggaran yang bertujuan meningkatkan ekonomi rakyat dan tujuan

lainnya. Investasi non permanen dalam bentuk dana bergulir dinilai

sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net Realizable Value).

Diskonto atau premi pada pembelian investasi diamortisasi selama periode

dari pembelian sampai saat jatuh tempo sehingga hasil yang konstan

diperoleh dari investasi tersebut. Diskonto atau premi yang diamortisasi

tersebut dikreditkan atau didebetkan pada pendapatan bunga, sehingga

merupakan. Penambahan atau pengurangan dari nilai tercatat investasi

(carrying value) tersebut.

Metode yang digunakan untuk menilai investasi pemerintah adalah:

1) Metode Biaya

Metode biaya yaitu investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan

atas investasi tersebut diakui sebesar bagianhasil yang diterima dan tidak

mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang

terkait.

Metode biaya diterapkan untuk:

a) Investasi permanen dengan kepemilikan kurang dari20% dan tidak

memiliki pengaruh yang signifikan; dan

b) Investasi nonpermanen dalam bentuk obligasi atau surat utang jangka

panjang dan investasi yang tidak dimaksudkan untuk dimiliki

berkelanjutan.

2) Metode Ekuitas

Metode ekuitas yaitu pemerintah mencatat investasi awal sebesar biaya

perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi

pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali dividen dalam

bentuk saham yang diterima pemerintah akan mengurangi nilai investasi

pemerintah. Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk

mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanya

perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset

tetap.

Metode ekuitas diterapkan untuk :

a) kepemilikan sampai 50%, dan memiliki pengaruh yang signifikan;

Page 50: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

60

b) kepemilikan lebih dari 50%.Pengertian signifikan yaitu memiliki

saham dengan komposisi terbesar dibanding pemegang saham lainnya.

3) Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value);

Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk

kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.

Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan diterapkan untuk investasi

non permanen berbentuk dana bergulir.

Secara periodik, harus dilakukan penyesuaian terhadap investasi non

permanen sehingga nilai investasi yang tercatat di neraca

menggambarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable

value). Nilai yang dapat direalisasikan ini dapat diperoleh dengan

melakukan penatausahaan investasi sesuai dengan jatuh temponya (aging

schedule). Berdasarkan penatausahaan tersebut, akan diketahui jumlah

investasi yang tidak dapat tertagih/terealisasi, investasi yang diragukan

dapat tertagih/terealisasi, dan investasi yang dapat tertagih/terealisasi.

Penyisihan dana bergulir bertujuan untuk menyajikan nilai bersih dana

bergulir yang dapat direalisasikan (net realizable value). Untuk

mendapatkan nilai bersih dana bergulir tersebut pertama kali dilakukan

perhitungan nilai penyisihan dana bergulir. Nilai dana bergulir yang dapat

direalisasikan diperoleh dari dana bergulir dikurangi dengan penyisihan

dana bergulir. Penyisihan dana bergulir bukan merupakan penghapusan

dana bergulir.

c) Pengukuran Aset tetap

Untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan aset

tetap yang digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca awal tersebut

disusun. Untuk periode selanjutnya setelah tanggal neraca awal, atas

perolehan aset tetap baru, suatu entitas menggunakan biaya perolehan atau

harga wajar bila biaya perolehan tidak ada.

Untuk tujuan pernyataan ini, penggunaan nilai wajar pada saat perolehan

untuk kondisi pada paragraf diatas bukan merupakan suatu proses penilaian

kembali (revaluasi) dan tetap konsisten dengan biaya perolehan. Penilaian

kembali yang dimaksud hanya diterapkan pada penilaian untuk periode

pelaporan selanjutnya, bukan pada saat perolehan awal.

Pengukuran dapat dipertimbangkan andal bila terdapat transaksi pertukaran

dengan bukti pembelian aset tetap yang mengidentifikasikan biayanya.

Dalam keadaan suatu aset yang dikonstruksi/dibangun sendiri, suatu

pengukuran yang dapat diandalkan atas biaya dapat diperoleh dari transaksi

pihak eksternal dengan entitas tersebut untuk perolehan bahan baku, tenaga

kerja dan biaya lain yang digunakan dalam proses konstruksi.

Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau

konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan

secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat

Page 51: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

61

aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.

Komponen Biaya Perolehan dapat diuraikan sebagai berikut:

Jenis Aset Tetap Komponen Biaya Perolehan

Tanah Harga Pembelian, biaya pembebasan tanah, biaya yang

dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya

pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya

lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap

pakai.Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan yang

terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan

tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan.

Peralatan dan Mesin Harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi,

serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan

mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut

siap digunakan.

Gedung dan

Bangunan

harga pembelian atau biaya konstruksi, termasuk biaya

pengurusan IMB, notaris, dan pajak, serta biaya

langsung lainnya yang dikeluarkan sampai Gedung dan

Bangunan tersebut siap digunakan.

Jalan, Irigasi, Jaringan

dan Instalasi

harga pembelian atau biaya konstruksi dan biaya

langsung lainnya yang dikeluarkan sampai Jalan, Irigasi,

Jaringan dan Instalasi tersebut siap digunakan.

Aset Tetap Lainnya harga pembelian dan biaya langsung lainnya yang

dikeluarkan sampai Aset Tetap Lainnya tersebut siap

digunakan.

Biaya perolehan Aset Tetap Lainnya yang diperoleh

melalui kontrak meliputi pengeluaran nilai kontrak,

biaya perencanaan dan pengawasan, pajak, serta biaya

perizinan.

Biaya perolehan Aset Tetap Lainnya yang diadakan

melalui swakelola, misalnya untuk Aset Tetap Renovasi,

meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri

dari biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan,

biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan,

pajak, dan jasa konsultan.

Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap meliputi:

1) Pengeluaran untuk persatuan peralatan dan mesin yang sama dengan atau

lebih dari Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dengan catatan belanja

modal yang jumlahnya dibawah Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) tetap

dicatat dalam daftar/buku inventarisasi secara terpisah;

2) Pengukuran nilai satuan minimum pengeluaran perolehan yang dapat

dikapitalisasi untuk gedung dan bangunan, adalah yang sama dengan atau

lebih dari Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah);

3) Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap dikecualikan terhadap

pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya

berupa buku dan perpustakaan; barang bercorak kesenian/kebudayaan;

dan hewan/ternak dan tanaman, dan konstruksi dalam pengerjaan.

Biaya administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan suatu

komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat

Page 52: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

62

diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa

aset ke kondisi kerjanya. Setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan

dari harga pembelian.

Penyusutan Aset Tetap

a) Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus (straight

line method) pendekatan bulanan dengan rumusan:

Penyusutan per periode = Nilai Perolehan

Masa Manfaat

b) Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai beban

penyusutan dan dicatat pada Akumulasi Penyusutan Aset Tetap sebagai

pengurang nilai aset tetap.

d) Pengukuran Dana Cadangan

1) Dana cadangan diukur sesuai dengan nilai nominal dari kas yang

diklasifikasikan ke dana cadangan;

2) Pencairan dana cadangan mengurangi dana cadangan yang bersangkutan;

3) Pembentukan dana cadangan menambah dana cadangan yang

bersangkutan; dan

4) Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan dana cadangan di pemerintah

daerah merupakan penambah dana cadangan.

e) Pengukuran Aset Lainnya

1) Aset lainnya diukur sesuai dengan biaya perolehan atau sebesar nilai

wajar pada saat perolehan.

2) Pengukuran Tagihan Penjualan Angsuran dilakukan berdasarkan nilai

nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan.

3) Pengukuran Tuntutan Ganti Rugi dilakukan berdasarkan nilai nominal

dari Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) atau Surat

Keputusan Pembebanan Penggantian Kerugian Sementara (SKP2K).

4) Pengukuran aset berdasarkan Kemitraan dengan Pihak Ketiga dinilai

berdasarkan:

a) Aset yang diserahkan oleh Pemerintah untuk diusahakan dalam

perjanjian kerjasama/kemitraan harus dicatat sebagai aset

kerjasama/kemitraan sebesar nilai bersih yang tercatat pada saat

perjanjian atau nilai wajar pada saat perjanjian, dipilih yang paling

objektif atau paling berdaya uji.

b) Dana yang ditanamkan Pemerintah dalam Kerjasama/Kemitraan

dicatat sebagai penyertaan Kerjasama/Kemitraan. Di sisi lain, investor

mencatat dana yang diterima ini sebagai kewajiban.

Page 53: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

63

c) Aset hasil kerjasama yang telah diserahkan kepada pemerintah setelah

berakhirnya perjanjian dan telah ditetapkan status penggunaannya,

dicatat sebesar nilai bersih yang tercatat atau sebesar nilai wajar pada

saat aset tersebut diserahkan, dipilih yang paling objektif atau paling

berdaya uji.

5) Aset Tidak Berwujud diukur dengan harga perolehan, yaitu harga yang

harus dibayar entitas untuk memperoleh suatu Aset Tidak Berwujud

hingga siap untuk digunakan dan Aset Tidak Berwujud tersebut

mempunyai manfaat ekonomi yang diharapkan dimasa datang atau jasa

potensial yang melekat pada aset tersebut akan mengalir masuk kedalam

entitas tersebut.

b. Kewajiban

1) Definisi

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah

Kabupaten Boyolali dimasa yang akan datang. Kewajiban diklasifikasikan:

a) Kewajiban jangka pendek yaitu kewajiban yang diharapkan dibayar dalam

waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.

b) Kewajiban jangka panjang yaitu kewajiban yang diharapkan akan dibayar

kembali atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan

setelah tanggal pelaporan.

2) Pengakuan

Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) diakui pada saat dilakukan pemotongan

oleh Bendahara Umum Daerah (BUD) atas pengeluaran dari kas daerah untuk

pembayaran tertentu seperti gaji dan tunjangan pegawai serta pengadaan barang

dan jasa termasuk barang modal atau pada saat terbitnya SP2D (Surat Perintah

Pencairan Dana).

Utang bunga sebagai bagian dari kewajiban atas pokok utang berupa kewajiban

bunga atau commitment fee yang telah terjadi dan belum dibayar, pada dasarnya

berakumulasi seiring dengan berjalannya waktu, tetapi demi kepraktisan diakui

pada setiap akhir periode pelaporan.

Pengakuan utang jangka pendek lainnya pada saat terdapat penerimaan kas

namun sampai dengan tanggal pelaporan belum dapat diakui sebagai

pendapatan.Pengakuan kewajiban untuk dikonsolidasikan pada saat terjadi

transaksi yang melibatkan transaksi SKPD.

Pengakuan bagian lancar utang jangka panjang diakui pada saat melakukan

reklasifikasi pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu 12

(dua belas) bulan setelah tanggal neraca pada setiap akhir periode akuntansi,

kecuali bagian lancar utang jangka panjang yang akan didanai kembali.

Page 54: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

64

Pendapatan Diterima Dimuka diakui pada saat terdapat/timbul klaim pihak

ketiga kepada Pemerintah Kabupaten Boyolali terkait kas yang telah diterima

dari pihak ketiga tetapi belum ada penyerahan barang/jasa dari Pemerintah

Daerah.

Utang beban diakui pada saat terdapat beban sesuai ketentuan Peraturan

Perundang-undangan sudah terjadi tetapi sampai dengan tanggal pelaporan

belum dibayar, terdapat klaim pihak ketiga, biasanya dinyatakan dalam bentuk

surat penagihan atau invoice, kepada pemerintah daerah terkait penerimaan

barang/jasa yang belum diselesaikan pembayarannya oleh Pemerintah

Daerah.Barang yang dibeli sudah diterima tetapi belum dibayar atau pada saat

barang sudah diserahkan kepada perusahaan jasa pengangkutan (dalam

perjalanan) tetapi sampai dengan tanggal pelaporan belum dibayar.

Utang jangka pendek lainnya diakui pada saat terdapat/timbul klaim kepada

pemerintah daerah terkait kas yang telah diterima belum dapat diakui sebagai

pendapatan sampai dengan tanggal pelaporan. Sehubungan dengan transaksi

penjualan utang obligasi, bunga atas utang obligasi diakui sejak saat penerbitan

utang obligasi tersebut, atau sejak tanggal pembayaran bunga terakhir, sampai

saat terjadinya transaksi.

Utang dalam negeridiakui sepanjang tidak diatur secara khusus dalam

perjanjian pinjaman, utang dalam negeri diakui pada saat dana diterima di kas

daerah/saat terjadi transaksi penjualan obligasi.

Utang luar negeri diakui sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi

Pemerintahan (PSAP) 9 paragraf 21 disebutkan bahwa kewajiban diakui pada

saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat kewajiban timbul.

Utang jangka panjang lainnyapada jenisutang kemitraan diakui pada saat aset

diserahkan oleh pihak ketiga kepada pemerintah yang untuk selanjutnya akan

dibayar sesuai perjanjian, misalnya secara angsuran.Pengakuan mengenai utang

kemitraan dapat dilihat pada kebijakan aset lainnya-kemitraan dengan pihak

ketiga.

Penghapusan utang adalah pembatalan secara sukarela tagihan oleh kreditur

kepada debitur, baik sebagian maupun seluruhnya, jumlah utang debitur dalam

bentuk perjanjian formal diantara keduanya.

3) Pengukuran

Pengukuran kewajiban dicatat sebesar nominal.Kewajiban dalam mata uang

asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.Penjabaran mata uang

asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.Utang bunga

atas utang pemerintah harus dicatat sebesar biaya bunga yang telah terjadi dan

belum dibayar.Utang bunga atas utang pemerintah yang belum dibayar harus

diakui pada setiap akhir periode pelaporan sebagai bagian dari kewajiban yang

berkaitan.

Page 55: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

65

c. Ekuitas Dana

1) Definisi

a) Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Kabupaten Boyolali yang

merupakan selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Kabupaten

Boyolalipada tanggal laporan.

b) Saldo ekuitas di neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan

Perubahan Ekuitas (LPE).

c) Saldo ekuitas berasal dari ekuitas awal ditambah (dikurang) oleh

surplus/defisit LO dan perubahan lainnya seperti koreksi nilai persediaan,

selisih evaluasi aset tetap, dan lain-lain yang tersaji dalam Laporan

Perubahan Ekuitas (LPE).

2) Pengakuan

Pengakuan ekuitas berdasarkan saat pengakuan aset dankewajiban.

3) Pengukuran

Pengukuran atas ekuitas berdasarkan pengukuran atas aset dan kewajiban

d. Pendapatan LRA

1) Definisi

Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang

menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang

bersangkutan yang menjadi hak Pemerintah Kabupaten Boyolali, dan tidak

perlu dibayar kembali oleh Pemerintah Daerah.

2) Pengakuan

Pendapatan LRA diakui menjadi pendapatan daerah pada saat:

a) Kas atas pendapatan tersebut telah diterima pada RKUD.

b) Kas atas pendapatan tersebut telah diterima oleh Bendahara Penerimaan

SKPD/Bendahara Penerimaan Pembantu SKPD dan hingga tanggal

pelaporan belum disetorkan ke RKUD.

c) Kas atas pendapatan tersebut telah diterima Bendahara Penerimaan

SKPD/Bendahara Penerimaan Pembantu SKPD dan digunakan langsung

menurut ketentuan yang berlaku tanpa disetor ke RKUD, dengan syarat

penerima wajib melaporkannya kepada BUD.

d) Kas atas pendapatan yang berasal dari hibah langsung dalam / luar negeri

yang digunakan untuk mendanai pengeluaran SKPD telah diterima, dengan

syarat SKPD penerima wajib melaporkannya kepada BUD.

e) Kas atas pendapatan yang diterima entitas lain di luar entitas Pemerintah

Daerah berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUD, dan BUD

mengakuinya sebagai pendapatan.

Page 56: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

66

3) Pengukuran

Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya, tanpa

dikurangkan dari belanja yang dikompensasikan dengan belanja yang

dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.Dalam hal besaran

pengurang terhadap pendapatan-LRA bruto (biaya) bersifat variabel terhadap

pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih dahulu, maka asas

bruto dapat dikecualikan.

e. Belanja

1) Definisi

a) Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah dan

Bendahara Pengeluaranyang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam

periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh

pembayarannya kembali oleh pemerintah.

b) Belanja merupakan unsur/komponen penyusunan Laporan Realisasi

Anggaran (LRA).

c) Belanja terdiri dari belanja operasi, belanja modal, dan belanja tak terduga,

serta belanja transfer.

2) Pengakuan

Belanja diakui pada saat:

a) Terjadinya pengeluaran dari RKUD.

b) Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi

pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit

yang mempunyai fungsi perbendaharaan dengan terbitnya SP2D GU atau

SP2D Nihil.

c) Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada

peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.

3) Pengukuran

Pengukuran belanja berdasarkan realisasi klasifikasi yang ditetapkan dalam

dokumen anggaran.Pengukuran belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto

dan diukur berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam

dokumen pengeluaran yang sah.

f. Transfer

1) Definisi

Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan

dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi

hasil.

2) Pengakuan

Transfer Masuk dan Pendapatan Transfer.

a) Untuk kepentingan penyajian transfer masuk pada Laporan Realisasi

Page 57: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

67

Anggaran, pengakuan atas transfer masuk dilakukan pada saat transfer

masuk ke Rekening Kas Umum Daerah.

b) Untuk kepentingan penyajian pendapatan transfer dalam Laporan

Operasional, pengakuan masing-masing jenis pendapatan transfer dilakukan

pada saat:

1) Timbulnya hak atas pendapatan (earned); atau

2) Pendapatan direalisasi yaitu aliran masuk sumber daya ekonomi

(realized).

Pengakuan pendapatan transfer dilakukan bersamaan dengan penerimaan kas

selama periode berjalan. Sedangkan pada saat penyusunan laporan keuangan,

pendapatan transfer dapat diakui sebelum penerimaan kas apabila terdapat

penetapanhak pendapatandaerah berdasarkan dokumen yang sah sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Transfer Keluar dan Beban Transfer

a) Untuk kepentingan penyajian transfer keluar pada Laporan Realisasi

Anggaran, pengakuan atas transfer keluar dilakukan pada saat terbitnya

SP2D atas beban anggaran transfer keluar.

b) Untuk kepentingan penyajian beban transfer pada penyusunan Laporan

Operasional, pengakuan beban transfer pada periode berjalan dilakukan

bersamaan dengan pengeluaran kas yaitu pada saat diterbitkannya SP2D.

Sedangkan pengakuan beban transfer pada saat penyusunan laporan keuangan

dilakukan penyesuaian berdasarkan dokumen yang menyatakan kewajiban

transfer pemerintah kabupaten boyolali yang bersangkutan kepada

pemerintah daerah lainnya / desa

3) Pengukuran

Transfer Masuk dan Pendapatan Transfer

a) Untuk kepentingan penyajian transfer masuk pada Laporan Realisasi

Anggaran, transfer masuk diukur dan dicatat berdasarkan jumlah transfer

yang masuk ke Rekening Kas Umum Daerah.

b) Untuk kepentingan penyusunan penyajian pendapatan transfer pada Laporan

Operasional, pendapatan transfer diukur dan dicatat berdasarkan hak atas

pendapatan transfer bagi Pemerintah Daerah.

Transfer Keluar dan Beban Transfer.

a) Untuk kepentingan penyusunan Laporan Realisasi Anggaran, transfer keluar

diukur dan dicatat sebesar nilai SP2D yang diterbitkan atas beban anggaran

transfer keluar.

b) Untuk kepentingan penyusunan Laporan Operasional, beban transfer diukur

dan dicatat sebesar kewajiban transfer Pemerintah Kabupaten Boyolali yang

bersangkutan kepada Pemerintah Daerah lainnya/desa berdasarkan dokumen

yang sah sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 58: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

68

g. Pembiayaan

1) Definisi

Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan

maupun pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang

dalam penganggaran pemerintah baik pada tahun yang bersangkutan maupun

tahun anggaran berikutnya, terutama dimaksudkan untuk menutup defisit

dan/atau untuk memanfaatkan surplus anggaran.

Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan rekening kas daerah yang

antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah,

hasil privatisasi perusahaan daerah/negara, penerimaan kembali pinjaman

yang diberikan kepada pihak ketiga, penjualan investasi permanen lainnya,

dan pencairan dana cadangan. Penerimaan pembiayaan dilaksanakan

berdasarkan azas bruto, yaitu membukukan penerimaan bruto dan tidak

mencatat jumlah netonya.

Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran rekening umum kas

daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan modal

pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun

anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan.

2) Pengakuan

Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada kas daerah. Akuntansi

penerimaan pembiayaan dilaksanakan dengan asas bruto yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran). Pengeluaran pembiayaan diakui pada

saat dikeluarkan dari rekening kas daerah, antara lain pemberian pinjaman

kepada pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok

pinjam dalam periode tahun anggaran tertentu. Pengeluaran pembiayaan diakui

pada saat terjadinya pengeluaran kas dari Rekening Kas Umum Daerah

(RKUD).

3) Pengukuran

Pengukuran pembiayaan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai

sekarang kas yang diterima dan atau akan dikeluarkan. Pembiayaan yang diukur

dengan mata uang asing dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar

(kurs tengah Bank Indonesia) pada saat pengakuan pembiayaan. Penerimaan

Pembiayaan diukur berdasarkan nilai nominal dari transaksi. Pengeluaran

pembiayaan diukur berdasarkan nilai nominal transaksi. Pengeluaran

pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto.

Page 59: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

69

h. Saldo Anggaran Lebih

1) Definisi

Saldo Anggaran Lebih (SAL) adalah gunggungan saldo yang berasal dari

akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya dan tahun berjalan

serta penyesuaian lain yang diperkenankan.

2) Pengakuan

a) Akun Saldo Anggaran lebih diakui pada saat terjadi transaksi penyusunan

laporan keuangan.

b) Akun iniakan menutup akun Pendapatan-LO dan Beban serta menutup akun

SiLPA/SiKPA.

i. Pendapatan LO

1) Definisi

a) Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai

penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan

tidak perlu dibayar kembali (PSAP 12 paragraf 8).

b) Pendapatan-LO diklasifikasikan menurut sumber pendapatan. Klasifikasi

menurut sumber pendapatan untuk pemerintah daerah dikelompokkan

menurut asal dan jenis pendapatan, yaitu Pendapatan Asli Daerah,

pendapatan transfer, lain-lain pendapatan yang sah, pendapatan non

operasional dan pos luar biasa. Masing-masing pendapatan tersebut

diklasifikasikan jenis pendapatan.

2) Pengakuan

1) Pendapatan-LO diakui pada saat:

1) Timbulnya hak atas pendapatan (earned); dan/atau

2) Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi

(realized).

2) Pada saat timbulnya hak atas pendapatan diartikan bahwa:

1) Pendapatan-LO yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang-

undangan dan sebagai imbalan atas suatu pelayanan yang telah selesai

diberikan diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih

pendapatan/imbalan;

2) Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dengan mengacu

pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan

umum.

3) Pendapatan-LO yang diakui pada saat direalisasikan diartikan bahwa hak

yang telah diterima oleh pemerintah daerah tanpa terlebih dahulu adanya

penagihan.

4) Bila dikaitkan dengan penerimaan kas (basis kas) maka pengakuan

pendapatan-LO dapat dilakukan dengan 3 (tiga) kondisi yaitu:

Page 60: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

70

1) Pendapatan-LO diakui sebelum penerimaan kas;

2) Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan penerimaan kas;dan

3) Pendapatan-LO diakui setelah penerimaan kas.

3) Pengukuran

a) Pendapatan-LO dinilai berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan

pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah

dikompensasikan dengan beban).

b) Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya bersifat

variabel) terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di estimasi terlebih

dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat

dikecualikan.

j. Beban

1) Definisi

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode

pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau

konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban terdiri dari beban operasi,

beban transfer, beban non operasional, dan beban luar biasa.

2) Pengakuan

Beban diakui pada saat:

a) Saat timbulnya kewajiban;

b) Saat terjadinya konsumsi aset; dan

c) Saat terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

3) Pengukuran

Beban diukur sesuai dengan:

a) Harga perolehan atas barang/jasa atau nominal atas kewajiban beban yang

timbul, konsumsi aset, dan penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

Beban diukur dengan menggunakan mata uang rupiah.

b) Menaksir nilai wajar barang/jasa tersebut pada tanggal transaksi jika

barang/jasa tersebut tidak diperoleh harga perolehannya.

Page 61: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

71

BAB 5

Penjelasan Akun-Akun Laporan Keuangan

1. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menyajikan informasi realisasi

pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan yang diperbandingkan

dengan anggaran untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2019.

Laporan Realisasi Anggaran menggunakan anggaran dan realisasi Perbup Perubahan

Penjabaran APBD karena pada Tahun Anggaran 2019 terdapat perubahan rincian

pendapatan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi, setelah adanya perubahan APBD

maka disusunlah Perbup Penjabaran Perubahan APBD. Perubahan Penjabaran I

setelah perubahan APBD antara lain:

1. Tambahan Bankeu dari Provinsi Rp8.950.000.000,00

2. Tambahan BOS Afirmasi Rp3.996.000.000,00

3. Tambahan BOS Kinerja Rp2.274.000.000,00

Sedangkan perubahan penjabaran II setelah perubahan APBD mengenai Peraturan

BNPB No 3 Tahun 2019 Tambahan BPBD sebesar Rp4.537.584.000,00.

Penjelasan atas pos-pos dalam Laporan Realisasi Anggaran adalah sebagai berikut:

a. Pendapatan - LRA

Jumlah anggaran pendapatan Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019 sebesar

Rp2.330.495.203.000,00 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten

Boyolali Nomor 16 Tahun 2019 tanggal 13 Agustus 2019 tentang Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran

2019. Realisasi Pendapatan-LRA Pemerintah Kabupaten Boyolali sampai tanggal

31 Desember 2019 sebesar Rp2.357.487.210.573,00 atau 101,16% dari anggaran

yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan Tahun Anggaran

2018 sebesar Rp2.227.780.710.062,00 mengalami kenaikan sebesar

Rp129.706.500.511,00 atau 5,82%. Rincian pendapatan sebagaimana tersaji pada

tabel berikut:

Tabel 5.1.1 Realisasi Pendapatan-LRA TA 2019 dan 2018

No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)

1 Pendapatan Asli Daerah 364.528.449.000,00 395.431.863.402,00 108,48 342.957.213.726,00

2 Pendapatan Transfer 1.880.918.382.000,00 1.872.257.957.642,00 99,54 1.803.665.066.405,00

3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

85.048.372.000,00 89.797.389.529,00 105,58 81.158.429.931,00

Jumlah 2.330.495.203.000,00 2.357.487.210.573,00 101,16 2.227.780.710.062,00

A. Pendapatan Asli Daerah – LRA

Realisasi Pendapatan Asli Daerah - LRA Pemerintah Kabupaten Boyolali

sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp395.431.863.402,00 atau 108,48%

dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp364.528.449.000,00. Bila

Page 62: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

72

dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar

Rp342.957.213.726,00 mengalami kenaikan sebesar Rp52.474.649.676,00 atau

15,30%. Rincian Pendapatan Asli Daerah - LRA sebagaimana tersaji pada tabel

berikut:

Tabel 5.1.2 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2019 dan 2018

No. Uraian Anggaran 2019

(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Pendapatan Pajak Daerah 132.800.000.000,00 149.666.539.729,00 112,70 134.430.549.029,00

2 Pendapatan Retribusi Daerah 17.714.669.000,00 21.088.974.161,00 119,05 16.089.868.680,00

3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

13.950.961.000,00 13.970.406.527,00 100,14 18.987.096.778,00

4 Lain-lain PAD Yang Sah 200.062.819.000,00 210.705.942.985,00 105,32 173.449.699.239,00

Jumlah 364.528.449.000,00 395.431.863.402,00 108,48 342.957.213.726,00

a) Pendapatan Pajak Daerah-LRA Tahun Anggaran 2019 sebesar

Rp149.666.539.729,00 atau 112,70% dari anggaran yang ditetapkan. Bila

dibandingkan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp134.430.549.029,00

mengalami kenaikan 11,33% atau sebesar Rp15.235.990.700,00. Rincian

Pendapatan Pajak Daerah-LRA sebagaimana tersaji pada tabel berikut:

Tabel 5.1.3 Realisasi Pajak Daerah Tahun 2019 dan 2018

No. Uraian Anggaran 2019

(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Pajak Hotel – LRA 300.000.000,00 446.098.202,00 148,70

305.275.977,00

2 Pajak Restoran – LRA 4.400.000.000,00 4.704.194.154,00 106,91

4.899.553.409,00

3 Pajak Hiburan – LRA 200.000.000,00 215.893.966,00 107,95

198.602.369,00

4 Pajak Reklame – LRA 3.200.000.000,00 3.562.099.330,00 111,32

3.319.300.414,00

5 Pajak Penerangan Jalan - LRA

45.500.000.000,00 46.366.445.288,00 101,90

43.156.842.774,00

6 Pajak Parkir – LRA 2.000.000.000,00 1.912.579.662,00 95,63

2.092.347.830,00

7 Pajak Air Bawah Tanah – LRA

2.000.000.000,00 2.396.655.936,00 119,83

1.457.388.283,00

8 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan - LRA

3.500.000.000,00 3.831.582.416,00 109,47

2.240.287.732,00

9 Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan

31.700.000.000,00 33.827.411.018,00 106,71

40.294.974.253,00

10 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) - LRA

40.000.000.000,00 52.403.579.757,00 131,01 36.465.975.988,00

JUMLAH 132.800.000.000,00 149.666.539.729,00 112,70 134.430.549.029,00

Rincian per masing-masing jenis pendapatan pajak daerah dapat dilihat pada

lampiran 5.1.

b) Pendapatan Retribusi Daerah – LRA Tahun Anggaran 2019 sebesar

Rp21.088.974.161,00 atau 119,05% dari anggaran yang ditetapkan sebesar

Rp17.714.669.000,00. Bila dibandingkan realisasi Tahun Anggaran 2018

sebesar Rp16.089.868.680,00 mengalami kenaikan sebesar

Page 63: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

73

Rp4.999.105.481,00 atau 31,07%. Rincian Pendapatan Retribusi Daerah –

LRA Tahun Anggaran 2019 sebagaimana tersaji pada tabel berikut:

Tabel 5.1.4 Realisasi Retribusi Daerah-LRA Tahun 2019 dan 2018

No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018

(Rp)

1 Retribusi Jasa Umum 9.262.122.000,00 12.327.591.886,00 133,10 8.655.222.822,00

2 Retribusi Jasa Usaha 4.901.339.000,00 4.385.582.389,00 89,48 3.775.008.868,00

3 Retribusi Perizinan Tertentu

3.551.208.000,00 4.375.799.886,00 123,22 3.659.636.990,00

Jumlah 17.714.669.000,00 21.088.974.161,00 119,05 16.089.868.680,00

Rincian Pendapatan Retribusi Daerah disajikan pada lampiran 5.2.

Pendapatan retribusi pemberian izin trayek kepada badan merupakan

retribusi yang pencapaian targetnya paling rendah dikarenakan izin trayek

diberikan hanya kepada perusahaan angkutan umum yang berbadan hukum

sedangkan banyak perusahaan angkutan yang tidak berbadan hukum.

Retribusi terminal - Kendaraan Penumpang dan Bis Umum tidak mencapai

target secara optimal disebabkan karena berkurangnya kendaraan umum dan

tidak ada pembaruan armada dan semakin banyak jumlah kendaraan pribadi

baik roda dua maupun roda empat sehingga mempengaruhi antusias

masyarakat dalam menggunakan transportasi umum dan lebih memilih

menggunakan kendaraan pribadi.

Pendapatan retribusi tempat pariwisata pada Dinas Pemuda, Olahraga dan

Pariwisata tidak mencapai target yang ditetapkan disebabkan karena

pengelolaan retribusi pariwisata dikerjasamakan dengan pihak lain sehingga

memerlukan penyesuaian manajemen dan berpengaruh pada kinerja

pengelolaan sumber retribusi pariwisata. Hal tersebut menyebabkan target

pendapatan retribusi tidak tercapai.

c) Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan - LRA

Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp13.970.406.527,00 atau 100,14% dari

anggaran yang ditetapkan sebesar Rp13.950.961.000,00. Bila dibandingkan

realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp18.987.096.778,00 mengalami

penurunan sebesar Rp5.016.690.251,00 atau 26,42%. Penurunan ini terjadi

seiring dengan penurunan nilai bagian laba atas penyertaan modal pada Bank

Jateng karena jika dibandingkan tahun lalu terdapat tambahan bagian laba

dari AMU Bank Jateng serta cadangan umum dan sisa laba tahun

sebelumnya. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

merupakan Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik

Daerah / BUMD – LRA terinci sebagaimana terdapat pada Lampiran 5.3.

d) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah-LRA Tahun Anggaran 2019

sebesar Rp210.705.942.985,00 atau 105,32% dari anggaran yang ditetapkan

sebesar Rp200.062.819.000,00 Bila dibandingkan realisasi Tahun Anggaran

2018 sebesar Rp173.449.699.239,00 mengalami kenaikan sebesar

Rp37.256.243.746,00 atau 21,48%. Rincian Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah-LRA disajikan pada tabel berikut:

Page 64: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

74

Tabel 5.1.5 Realisasi Lain-lain PAD Yang Sah Tahun 2019 dan 2018

No. Uraian Anggaran 2019

(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan

80.108.000,00

207.248.803,00

258,71

789.111.032,00

2 Hasil Penjualan Aset Lainnya - LRA

-

1.755.986.499,00 - -

3 Penerimaan Jasa Giro 4.388.260.000,00

3.396.666.232,00

77,40

3.385.962.599,00

4 Penerimaan Bunga Deposito

13.858.802.000,00

13.746.299.760,00

99,19

15.085.443.318,00

5 Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR)

20.000.000,00

5.000.000,00

25,00

20.500.000,00

6 Pendapatan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

-

867.999.096,00

-

509.118.907,00

7 Pendapatan Denda Pajak

1.000.000.000,00

711.921.352,00

71,19

514.838.693,00

8 Pendapatan Denda Retribusi

-

86.828.075,00

-

11.132.300,00

9 Pendapatan Denda Atas Pelanggaran Perda - LRA

-

63.750.000,00 - -

10 Pendapatan Dari Pengembalian

-

118.079.330,00

-

66.291.813,00

11 Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah

10.000.000,00

577.732.772,00

5.777,33

852.144.750,00

12 Pendapatan BLUD 178.821.025.000,00 188.669.856.259,00 105,51

150.023.196.175,00

13 Hasil dari pengelolaan dana bergulir

12.000.000,00 8.400.000,00 70,00

36.235.000,00

14 Lain-lain PAD yang Sah Lainnya

1.872.624.000,00 490.174.807,00 26,18 2.155.724.652,00

Jumlah 200.062.819.000,00 210.705.942.985,00 105,32 173.449.699.239,00

Rincian per masing-masing jenis Lain-lain PAD yang sah dapat dilihat

dalam lampiran 5.4.

Dari masing-masing komponen PAD Tahun Anggaran 2019, kontribusi

terbesar berasal dari pendapatan lain-lain PAD yang sah sebesar

Rp210.705.942.985,00 dan memberikan konstribusi sebesar 53,29% dari

total penerimaan PAD. Komponen PAD yang tingkat capaiannya paling

rendah adalah Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan sebesar Rp13.970.406.527,00 atau 3,53% dari total penerimaan

PAD.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan PAD merupakan kontribusi

dari besarnya peningkatan hasil dari optimalisasi perolehan pajak daerah

serta peningkatan signifikan dari pendapatan retribusi daerah dan hasil

perolehan dari lain-lain PAD yang sah.

Tuntutan Ganti Kerugian Daerah-LRA sebesar Rp5.000.000,00 merupakan

pengembalian kasus kerugian daerah yang sudah ditetapkan pembebanannya

oleh Majelis TP-TGR Kabupaten Boyolali kepada:

Page 65: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

75

- Sdr. Tri Heni Purwani, Pranata Laboratorium Kesehatan pada Puskesmas

Klego II, bertanggungjawab terhadap kerugian daerah sebesar

Rp3.500.000,00 yang terjadi pada bulan Mei 2019 atas hilangnya satu

unit laptop merk asus core i5 tahun perolehan 2015;

- Sunyoto, Jabatan Fungsional Umum (penjaga makam Syekh Maulana

Magribi), bertanggunjawab terhadap kerugian daerah sebesar

Rp1.500.000,00 atas hilangnya satu unit sepeda motor dinas merk Honda

Supra Fit Nopol AD9926AD tahun perolehan 2004 dilunasi pada bulan

Mei 2019.

Pendapatan dari Pengembalian terdiri merupakan Pengembalian atas

pembayaran gaji dan tunjangan tahun-tahun sebelum Tahun Anggaran 2019

yang dikembalikan ke kas daerah sebesar Rp118.079.330,00 terdiri dari

pengembalian oleh bendahara SKPD maupun dari PT.Taspen.

Pendapatan BLUD sebesar Rp188.669.856.259,00 merupakan pendapatan

jasa layanan umum, hasil kerjasama dan pendapatan lain – lain atas RSUD

Pandan Arang, RSUD Waras Wiris, RSUD Simo dan 26 Puskesmas di

wilayah Kabupaten Boyolali. Rincian Pendapatan BLUD-LRA dapat dilihat

pada lampiran 5.5.

Hasil dari pengelolaan dana bergulir dari kelompok masyarakat sebesar

Rp8.400.000,00 merupakan penerimaan atas hasil dari Setoran Jasa Bunga

Dana Bergulir maupun Penerimaan Angsuran Pokok Dana Bergulir dari

koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), Wira Usaha Baru sebesar (WUB),

dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER).

B. Pendapatan Transfer – LRA

Realisasi Pendapatan Transfer – LRA Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun

Anggaran 2019 sebesar Rp1.872.257.957.642,00 atau 99,54% dari anggaran

yang ditetapkan sebesar Rp1.880.918.382.000,00. Bila dibandingkan dengan

Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp1.803.665.066.405,00 mengalami kenaikan

Rp68.592.891.237,00 atau 3,80%. Rincian pendapatan transfer sebagaimana

tersaji pada tabel berikut:

Tabel 5.1.6 Realisasi Pendapatan Transfer Tahun 2019 dan 2018

No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)

1 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - LRA

1.451.998.543.000,00

1.436.635.314.225,00

98,94 1.438.528.619.300,00

Bagi Hasil Pajak - LRA 43.166.440.000,00 36.177.413.491,00 83,81 41.487.198.561,00

Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam

2.377.276.000,00 1.414.243.229,00 59,49 1.413.096.043,00

Dana Alokasi Umum (DAU) 1.045.669.922.000,00 1.045.669.922.000,00 100,00 1.014.602.019.000,00

Dana Alokasi Khusus (DAK) - LRA

360.784.905.000,00 353.373.735.505,00 97,95 381.026.305.696,00

2

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya

266.142.285.000,00 266.142.285.000,00 100,00 216.498.474.000,00

3

Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya

127.322.554.000,00

134.175.358.417,00

105,38 127.480.524.105,00

4 Bantuan Keuangan 35.455.000.000,00 35.305.000.000,00 99,58 21.157.449.000,00

Jumlah 1.880.918.382.000,00 1.872.257.957.642,00 99,54 1.803.665.066.405,00

Page 66: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

76

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat mengalami penurunan sebesar

Rp1.893.305.075,00 atau 0,13% dibanding tahun sebelumnya. Penurunan ini

dikarenakan berkurangnya transfer dana bagi hasil pajak dan Dana Alokasi

Khusus (DAK). Berkurangnya pendapatan transfer dana bagi hasil pajak berasal

dari Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pertambangan serta PPh Pasal 25 dan

Pasal 29 WP Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21.Sedangkan

berkurangnya transfer Dana Alokasi Khusus (DAK) diantaranya dari DAK

Bidang Kesehatan dan KB, DAK Bidang Kelautan dan Perikanan, DAK Non

Fisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD,, DAK Non Fisik

Tunjangan Profesi Guru dan DAK Non Fisik Bantuan Operasional KB.

Rincian masing-masing pendapatan transfer terdapat pada lampiran 5.6.

C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah – LRA Pemerintah Kabupaten

Boyolali Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp89.797.389.529,00 atau 105,58%

dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp85.048.372.000,00. Bila dibandingkan

dengan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp81.158.429.931,00 realisasinya

mengalami peningkatan sebesar Rp8.638.959.598,00 atau 10,64%.

Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp89.797.389.529,00

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.1.7 Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah – LRA Tahun 2019 dan 2018

No Uraian Anggaran Realisasi Realisasi

2019 2019 % 2018

Rp Rp Rp

1 Pendapatan Hibah dari Pemerintah

4.537.584.000,00 9.573.584.000,00 210,98 4.925.000.000,00

2 Pendapatan Hibah Dana BOS 80.510.788.000,00 80.223.805.529,00 99,64 76.233.429.931,00

JUMLAH 85.048.372.000,00 89.797.389.529,00 105,58 81.158.429.931,00

Realisasi pendapatan hibah dari pemerintah tahun 2019 sebesar

Rp9.573.584.000,00 terdiri dari:

- Hibah PDAM sebesar Rp2.706.000.000,00

- Penerimaan Hibah Sanitas (DPUPR) sebesar Rp330.000.000,00

- Penerimaan Hibah Air Minum sebesar Rp2.000.000.000,00

- Penerimaan Dana Rehab Rekon (BPBD) sebesar Rp4.537.584.000,00

b. Belanja

Realisasi Belanja Pemerintah Kabupaten Boyolali pada Tahun Anggaran 2019

untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan

serta pelayanan masyarakat mencapai Rp2.381.601.864.739,00 atau 96,48% dari

anggaran yang ditetapkan sebesar Rp2.468.421.561.000,00 sehingga terdapat sisa

anggaran sebesar Rp86.819.696.261,00 atau 3,52%. Bila dibandingkan dengan

realisasi Belanja Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp2.203.112.762.252,00

mengalami kenaikan sebesar Rp178.489.102.487,00 atau 8,10%. Rincian realisasi

belanja sebagaimana terdapat pada tabel dibawah ini:

Page 67: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

77

Tabel 5.1.8 Realisasi Belanja Tahun 2019 dan 2018

No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Operasi 1.523.194.262.000,00 1.466.732.795.862,00 96,29 1.360.520.316.489,00

2 Belanja Modal 555.017.953.000,00 530.593.843.520,00 95,60 498.972.083.904,00

3 Belanja Tak Terduga 2.000.000.000,00 665.277.140,00 33,26 912.524,00

4 Transfer 388.209.346.000,00 383.609.948.217,00 98,82 343.619.449.335,00

Jumlah 2.468.421.561.000,00 2.381.601.864.739,00 96,48 2.203.112.762.252,00

A. Belanja Operasi Rp1.466.732.795.862,00

Realisasi Belanja Operasi Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran

2019 sebesar Rp1.466.732.795.862,00 atau 96,29% dari anggaran yang

ditetapkan sebesar Rp1.523.194.262.000,00. Bila dibandingkan realisasi Tahun

Anggaran 2018 sebesar Rp1.360.520.316.489,00 mengalami kenaikan sebesar

Rp106.212.479.373,00 atau 7,81%. Rincian belanja operasional dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.1.9 Realisasi Belanja Operasional Tahun 2019 dan 2018

No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Pegawai 913.647.765.000,00 898.026.621.720,00 98,29 876.508.444.540,00

2 Belanja Barang dan Jasa 555.152.262.000,00 514.875.231.142,00 92,74 433.961.804.449,00

3 Belanja Hibah 39.865.235.000,00 39.492.443.000,00 99,06 34.486.830.000,00

4 Belanja Bantuan Sosial 14.529.000.000,00 14.338.500.000,00 98,69 15.563.237.500,00

Jumlah 1.523.194.262.000,00 1.466.732.795.862,00 96,29 1.360.520.316.489,00

Rincian realisasi Belanja Operasional diuraikan sebagai berikut:

a) Belanja Pegawai Rp898.026.621.720,00

Realisasi Belanja Pegawai Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran

2019 sebesar Rp898.026.621.720,00 atau 98,29% dari anggaran sebesar

Rp913.647.765.000,00. Bila dibandingkan realisasi belanja pegawai Tahun

Anggaran 2018 sebesar Rp876.508.444.540,00 mengalami kenaikan sebesar

Rp21.518.177.180,00 atau 2,45%.

Jumlah tersebut merupakan pengeluaran Pemerintah Kabupaten Boyolali

untuk imbalan atas hasil kerja yang dilakukan pegawai kepada pemerintah

daerah Tahun Anggaran 2019 baik kompensasi dalam bentuk gaji,

tunjangan, tambahan penghasilan, penerimaan lainnya pimpinan dan anggota

DPRD serta KDH/WKDH.

Realisasi belanja pegawai tahun 2019 pada rincian Belanja Tambahan

Penghasilan PNS (TPP) mengalami kenaikan sebesar 22,25% dibanding

tahun 2018. Pada tahun 2018 terealisasi sebesar Rp64.650.719.797,00

sedangkan tahun 2019 terealisasi sebesar Rp79.038.571.495,00. Kenaikan

tersebut merupakan pengaruh dari implementasi Peraturan Bupati Boyolali

Nomor 37 Tahun 2019 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan kepada

Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Boyolali.

Page 68: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

78

Realisasi belanja pegawai tahun 2019 dan 2018 dapat dilihat pada tabel

berikut

Tabel 5.1.10 Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2019 dan 2018

No. Uraian Anggaran 2019 (Rp)

Realisasi 2019 (Rp)

% Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Gaji dan Tunjangan 606.816.911.000,00 601.643.224.918,00 99,15 595.534.245.542,00

2 Belanja Tambahan Penghasilan PNS

292.742.217.000,00 282.685.594.325,00 96,56 269.081.153.597,00

3 Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD serta KDH/WKDH

8.538.000.000,00 8.435.100.000,00 98,79 6.163.200.000,00

4 Belanja Insentif Pemungutan Pajak Daerah

4.560.910.000,00 4.471.762.500,00 98,05 5.163.500.000,00

5 Belanja Insentif Pemungutan Retribusi Daerah

841.403.000,00 695.610.307,00 82,67 479.173.901,00

6 Belanja Uang Lembur 148.324.000,00 95.329.670,00 64,27 87.171.500,00

Jumlah 913.647.765.000,00 898.026.621.720,00 98,29 876.508.444.540,00

Rincian Belanja Pegawai dapat dilihat sebagaimana tercantum dalam

lampiran 5.7, sedangkan Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2019

dan 2018 per SKPD terinci pada lampiran 5.8.

b) Belanja Barang dan Jasa Rp514.875.231.142,00

Realisasi Belanja Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun

Anggaran 2019 sebesar Rp514.875.231.142,00 atau 92,74% dari

anggarannya sebesar Rp555.152.262.000,00.

Bila dibandingkan dengan realisasi belanja barang dan jasa Tahun Anggaran

2018 sebesar Rp433.961.804.449,00 mengalami kenaikan sebesar

Rp80.913.426.693,00 atau 18,65%. Jumlah tersebut merupakan pengeluaran

Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk barang-barang habis pakai dan

menurut kriteria yang ditetapkan tidak dapat digolongkan sebagai aktiva

tetap Tahun Anggaran 2019.

Belanja Barang dan Jasa mencakup bahan habis pakai, bahan/material, jasa

kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak dan

penggandaan, sewa rumah/gedung/gudang /parkir, sewa sarana mobilitas,

belanja sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor, makanan

dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus

dan hari – hari tertentu, perjalanan dinas, pemeliharaan, jasa konsultansi,

Belanja Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pihak Ketiga, Belanja

Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS, Belanja

Honorarium PNS, Belanja Honorarium Non PNS, Belanja Uang/Barang

untuk Diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat, Belanja Honorarium

Pengelola Dana BOS, Belanja Barang Dana BOS, Belanja Honorarium

Pengelola Dana BLUD, Belanja Barang dan Jasa Dana BLUD, Belanja

Beasiswa Pendidikan Dasar dan Menengah, Belanja Bantuan Sosial Barang.

Realisasi belanja barang dan jasa tahun 2019 dan 2018 dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 69: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

79

Tabel 5.1.11 Realisasi Belanja Barang dan Jasa Tahun 2019 dan 2018

No. Uraian Anggaran 2019 (Rp)

Realisasi 2019 (Rp)

% Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Bahan Pakai Habis 21.359.045.913,00 19.669.280.030,00 92,09 14.858.578.955,00

2 Belanja Bahan/Material 8.994.605.700,00 8.776.728.949,00 97,58 8.405.958.697,00

3 Belanja Jasa Kantor 112.683.710.080,00 105.066.603.573,00 93,24 94.389.198.668,00

4 Belanja Premi Asuransi 13.909.140.976,00 13.561.967.228,00 97,50 4.903.239.379,00

5 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor

4.534.530.117,00 3.990.658.436,00 88,01 3.759.272.332,00

6 Belanja Cetak dan Penggandaan

8.343.705.995,00 7.442.882.142,00 89,20 7.119.466.355,00

7 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir

1.815.115.000,00 1.578.768.430,00 86,98 1.198.264.650,00

8 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 254.690.000,00 185.005.000,00 72,64 372.565.000,00

9 Belanja Sewa Alat Berat 5.000.000,00 5.000.000,00 100,00

-

10 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor

840.633.500,00 718.601.000,00 85,48 374.247.250,00

11 Belanja Makanan dan Minuman 19.797.919.350,00 16.964.285.909,00 85,69 13.357.565.504,00

12 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya

687.530.000,00 679.585.600,00 98,84 660.234.100,00

13 Belanja Pakaian Kerja 254.235.000,00 246.223.800,00 96,85 204.565.800,00

14 Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu

238.419.000,00 219.964.000,00 92,26 437.785.200,00

15 Belanja Perjalanan Dinas 36.168.634.109,00 31.978.534.318,00 88,42 32.837.942.015,00

16 Belanja Pemeliharaan 30.645.304.000,00 30.023.881.129,00 97,97 5.233.601.409,00

17 Belanja Jasa Konsultansi 1.657.234.000,00 1.596.668.680,00 96,35 1.165.681.200,00

18 Belanja Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat/Pihak Ketiga

44.072.390.000,00 38.956.473.185,00 88,39 24.068.054.567,00

19 Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS

5.298.794.200,00 5.209.645.050,00 98,32 4.458.251.170,00

20 Belanja Honorarium PNS 328.050.000,00 206.323.528,00 62,89 851.100.000,00

21 Belanja Honorarium Non PNS 10.936.473.000,00 9.238.298.268,00 84,47 4.254.073.550,00

22 Belanja Uang/Barang untuk Diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat

2.638.678.060,00 2.405.859.590,00 91,18 1.818.004.714,00

23 Belanja Honorarium Pengelola Dana BOS

10.392.212.000,00 10.021.947.743,00 96,44 11.464.807.222,00

24 Belanja Barang Dana BOS 48.489.741.000,00 47.227.813.322,00 97,40 52.558.331.376,00

25 Belanja Honorarium Pengelola Dana BLUD

44.691.693.000,00 43.493.533.084,00 97,32 49.755.940.886,00

26 Belanja Barang dan Jasa Dana BLUD

124.901.313.000,00 114.381.333.465,00 91,58 94.756.349.670,00

27 Belanja Beasiswa Pendidikan Dasar dan Menengah

179.500.000,00 179.500.000,00 100,00 175.000.000,00

28 Belanja Bantuan Sosial Barang 1.033.965.000,00 849.865.683,00 82,19 523.724.780,00

Jumlah 555.152.262.000,00 514.875.231.142,00 92,74 433.961.804.449,00

Realisasi Belanja Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun

Anggaran 2019 dapat dilihat pada lampiran 5.9, sedangkan Realisasi

Belanja Barang dan Jasa Tahun Anggaran 2019 dan 2018 per SKPD dapat

dilihat pada lampiran 5.10.

c) Belanja Hibah Rp39.492.443.000,00

Realisasi Belanja Hibah Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran

2019 sebesar Rp39.492.443.000,00 atau 99,06% dari anggaran sebesar

Page 70: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

80

Rp39.865.235.000,00. Bila dibandingkan realisasi belanja hibah Tahun

Anggaran 2018 sebesar Rp34.486.830.000,00 mengalami peningkatan

sebesar Rp5.005.613.000,00 atau 14,51%.

Jumlah tersebut dipergunakan untuk pemberian hibah dalam bentuk uang,

barang dan/atau jasa kepada masyarakat/anggota masyarakat yang secara

spesifik telah ditetapkan peruntukannya antara lain bantuan KBBT Polres,

Hibah kepada KPU persiapan Pilkada, fasilitasi kantor Kesbangpol,

Disporapar, Dikbud, fasilitasi kesra, fasilitasi dinkes, fasilitasi Dinas

Ketahanan Pangan, fasilitasi Dispermasdes, fasilitasi DPUPR untuk sharing

APBD program Pamsimas, sanitasi, dan untuk hibah air minum pedesaan

serta dana BOS untuk satuan pendidikan dasar dan menengah serta belanja

hibah kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) atas fasilitasi

Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata. Rincian hibah sebagaimana tersaji

pada tabel berikut:

Tabel 5.1.12a Belanja Hibah

No. Uraian Anggaran 2019

(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Hibah kepada Pemerintah 340.000.000,00 340.000.000,00 100,00 90.000.000,00

2 Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi

39.129.155.000,00 38.756.363.000,00 99,05 34.000.750.000,00

3 Belanja Hibah Dana BOS 396.080.000,00 396.080.000,00 100,00 396.080.000,00

Jumlah 39.865.235.000,00 39.492.443.000,00 99,06 34.486.830.000,00

Rincian belanja hibah sebagaimana terdapat pada lampiran 5.11.

d) Belanja Bantuan Sosial Rp14.338.500.000,00

Realisasi Belanja Bantuan Sosial Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun

Anggaran 2019 sebesar Rp14.338.500.000,00 atau 98,69% dari anggaran

sebesar Rp14.529.000.000,00 bila dibandingkan realisasi belanja bantuan

sosial Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp15.563.237.500,00 mengalami

penurunan sebesar Rp1.224.737.500,00 atau 7,87%.

Realisasi Bantuan Sosial digunakan untuk pemberian bantuan dalam bentuk

uang dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Rincian realisasi belanja bantuan sosial terdapat

pada lampiran 5.12. Realisasi belanja bantuan sosial tahun 2019 dan 2018

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.1.12b Belanja Bantuan Sosial

No. Uraian Anggaran 2019

(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan

1.154.000.000,00 1.137.500.000,00 98,57 1.141.000.000,00

a. Dinsos (Belanja Bantuan Sosial Bidang Penyandang Masalah Sosial)

29.000.000,00 12.500.000,00 43,10 16.000.000,00

b. Dikbud (Bantuan Sosial Bidang Kependidikan)

1.125.000.000,00 1.125.000.000,00

100,00 1.125.000.000,00

2 Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat

13.375.000.000,00 13.201.000.000,00 98,70 14.422.237.500,00

a. Dinsos (Belanja Bantuan Sosial Anggota Masyarakat)

13.375.000.000,00 13.201.000.000,00 98,70 14.422.237.500,00

Page 71: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

81

No. Uraian Anggaran 2019

(Rp) Realisasi 2019

(Rp) %

Realisasi 2018 (Rp)

Jumlah 14.529.000.000,00 14.338.500.000,00 98,69 15.563.237.500,00

B. Belanja Modal Rp530.593.843.520,00

Realisasi Belanja Modal Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019

sebesar Rp530.593.843.520,00 atau 95,60% dari anggaran yang ditetapkan

sebesar Rp555.017.953.000,00. Bila dibandingkan dengan realisasi Tahun

Anggaran 2018 sebesar Rp498.972.083.904,00 mengalami kenaikan sebesar

Rp31.621.759.616,00 atau 6,34%.

Belanja Modal adalah pengeluaran yang digunakan untuk perolehan aset tetap

dan/atau aset lainnya untuk keperluan kegiatan penyelenggaraan pemerintah

daerah atau untuk dimanfaatkan oleh masyarakat umum dengan rincian

sebagaimana terdapat pada tabel berikut:

Tabel 5.1.13 Realisasi Belanja Modal Tahun 2019 dan 2018

No. Uraian Anggaran 2019

(Rp) Realisasi 2019

(Rp) % Realisasi 2018 (Rp)

1 Belanja Modal Tanah 35.392.102.000,00 31.599.383.176,00 89,28 61.433.893.000,00

2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

98.973.303.400,00 88.591.280.272,00 89,51 88.365.912.185,00

3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

189.791.686.000,00 184.815.082.330,00 97,38 178.440.132.849,00

4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

210.764.596.000,00 206.739.374.708,00 98,09 146.198.275.346,00

5 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya

17.779.265.100,00 16.653.057.734,00 93,67 23.508.175.024,00

6 Belanja Modal-Pengadaan Aset Tak Berwujud

2.317.000.500,00 2.195.665.300,00 94,76 1.025.695.500,00

Jumlah 555.017.953.000,00 530.593.843.520,00 95,60 498.972.083.904,00

Uraian berikut merupakan Rincian realisasi Belanja Modal TA. 2019:

a) Belanja Modal Tanah Rp31.599.383.176,0

Realisasi Belanja Modal Tanah Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun

Anggaran 2019 sebesar Rp31.599.383.176,0 atau 89,28% dari anggaran

yang ditetapkan sebesar Rp35.392.102.000,00. Bila dibandingkan dengan

realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp61.433.893.000,00 mengalami

penurunan sebesar Rp29.834.509.824,00 atau 48,56%.

Jumlah tersebut merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan Tahun Anggaran

2019 untuk memperoleh tanah yang meliputi antara lain harga pembelian,

biaya pembebasan tanah, biaya dalam rangka memperoleh hak, biaya

pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan

sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan

yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika bangunan tersebut

dimaksudkan untuk dimusnahkan.

Realisasi Belanja Modal Tanah masing-masing SKPD dapat dilihat di

lampiran 5.13. Berikut tabel realisasi belanja modal tanah tahun 2019:

Page 72: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

82

Tabel 5.1.14 Realisasi Belanja Modal Tanah TA. 2019

No. URAIAN JUMLAH

1 Belanja Modal Tanah - Pengadaan Kebun Campuran 9.546.450.000,00

2 Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Gedung

21.770.550.176,00

3 Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Bukan Gedung

282.383.000,00

JUMLAH 31.599.383.176,00

b) Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp88.591.280.272,00

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pemerintah Kabupaten

Boyolali Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp88.591.280.272,00 atau 89,51%

dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp98.973.303.400,00. Bila

dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar

Rp88.365.912.185,00 mengalami kenaikan sebesar Rp225.368.087,00 atau

0,26%.

Jumlah tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan Tahun Anggaran 2019

untuk memperoleh peralatan dan mesin sampai siap pakai, antara lain

meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, dan biaya instalasi serta

biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan peralatan dan

mesin sehingga dapat digunakan.

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per SKPD dapat dilihat pada

lampiran 5.14. Berikut tabel realisasi belanja modal peralatan dan mesin

tahun 2019:

Tabel 5.1.15 Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA. 2019

NO. URAIAN Jumlah

1 Pengadaan Alat-Alat Besar Darat 1.782.000.000,00

2 Pengadaan Alat-alat Bantu 95.900.000,00

3 Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor 9.956.767.653,00

4 Pengadaan Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 231.308.000,00

5 Pengadaan Alat Angkut Apung Tak Bermotor 34.870.000,00

6 Pengadaan Alat Bengkel Bermesin 99.500.000,00

7 Pengadaan Alat Bengkel Tak Bermesin 252.139.000,00

8 Pengadaan Alat Ukur 713.758.250,00

9 Pengadaan Alat Pengolahan 2.019.410.000,00

10 Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan 60.045.500,00

11 Pengadaan Alat Kantor 4.113.853.031,00

12 Pengadaan Alat Rumah Tangga 2.805.726.764,00

13 Pengadaan Komputer 12.476.359.853,00

14 Pengadaan Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 622.970.935,00

15 Pengadaan Alat Studio 2.392.353.000,00

16 Pengadaan Alat Komunikasi 55.709.700,00

17 Pengadaan Peralatan Pemancar 49.465.000,00

18 Pengadaan Alat Kedokteran 13.343.129.784,00

19 Pengadaan Alat Kesehatan 1.248.478.600,00

20 Pengadaan Unit-Unit Laboratorium 798.690.275,00

21 Pengadaan Alat Peraga/Praktek Sekolah 12.911.484.890,00

Page 73: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

83

NO. URAIAN Jumlah

22 Pengadaan Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 7.470.500,00

23 Pengadaan Persenjataan Non Senjata Api 199.840.000,00

24 Pengadaan Alat Keamanan dan Perlindungan 512.286.150,00

25 Belanja Modal Pengadaan Peralatan dan Mesin BLUD 11.038.605.317,00

26 Belanja Modal Pengadaan Peralatan dan Mesin BOS 10.769.158.070,00

JUMLAH 88.591.280.272,00

c) Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp184.815.082.330,00

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Pemerintah Kabupaten

Boyolali Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp184.815.082.330,00 atau 97,38%

dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp189.791.686.000,00. Bila

dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar

Rp178.440.132.849,00 mengalami kenaikan sebesar Rp6.374.949.481,00

atau 3,57%.

Jumlah tersebut merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh gedung dan bangunan yang meliputi harga pembelian atau biaya

konstruksi, termasuk biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak, serta biaya

langsung lainnya yang dikeluarkan sampai gedung dan bangunan tersebut

siap pakai.

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan per SKPD dapat dilihat pada

lampiran 5.15. Berikut tabel realisasi belanja modal gedung dan bangunan

tahun 2019:

Tabel 5.1.16 Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2019

NO. URAIAN Jumlah

1 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Kerja

166.938.852.806,00

2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Tinggal

16.484.414.000,00

3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Tugu Peringatan

79.707.000,00

4 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Monumen/Bangunan Bersejarah lainnya

678.856.200,00

5 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Rambu-Rambu

616.052.324,00

6 Belanja Modal-Pengadaan Gedung dan Bangunan BOS 17.200.000,00

JUMLAH 184.815.082.330,00

d) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp206.739.374.708,00

Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Pemerintah Kabupaten

Boyolali Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp206.739.374.708,00 atau 98,09%

dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp210.764.596.000,00. Bila

dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar

Rp146.198.275.346,00 mengalami kenaikan sebesar Rp60.541.099.362,00

atau 41,41%.

Jumlah tersebut merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh jalan, irigasi dan jaringan yang meliputi harga pembelian atau

Page 74: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

84

biaya konstruksi dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi,

jaringan, dan instalasi tersebut siap digunakan.

Realisasi belanja jalan, irigasi dan jaringan per SKPD dapat dilihat pada

lampiran 5.16. Berikut tabel realisasi belanja modal jalan, irigasi dan

jaringan tahun 2019:

Tabel 5.1.17 Realisasi Belanja Modal Jalan Irigasi dan Jaringan TA 2019

NO. URAIAN JUMLAH

1 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan 145.177.370.678,00

2 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Jembatan 13.627.230.300,00

3 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Bangunan Air Irigasi 398.113.000,00

4 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Bangunan Air Kotor 648.000.000,00

5 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Bangunan Air 41.170.621.550,00

6 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Instalasi Air Minum/Air Bersih 314.112.000,00

7 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Instalasi Pengolahan Sampah 803.121.000,00

8 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Instalasi Gas 198.726.000,00

9 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Jaringan Air Minum 209.263.000,00

10 Belanja Modal JIJ - Pengadaan Jaringan Listrik 4.192.817.180,00

JUMLAH 206.739.374.708,00

e) Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Rp16.653.057.734,00

Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Pemerintah Kabupaten

Boyolali Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp16.653.057.734,00 atau 93,67%

dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp17.779.265.100,00. Bila

dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar

Rp23.508.175.024,00 mengalami penurunan sebesar Rp6.855.117.290,00

atau 29,16%.

Jumlah tersebut merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan sampai dengan

31 Desember 2019 untuk memperoleh aset tetap lainnya, meliputi harga

pembelian dan biaya langsung lainnya sampai Aset Tetap Lainnya tersebut

siap digunakan.

Realisasi belanja aset tetap lainnya per SKPD dapat dilihat pada lampiran

5.17. Berikut tabel realisasi belanja modal aset tetap lainnya tahun 2019:

Tabel 5.1.18 Realisasi Belanja Modal Aset tetap Lainnya TA 2019

NO. URAIAN JUMLAH

1 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku 5.412.941.420,00

2 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Terbitan 183.866.100,00

3 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang-Barang Perpustakaan

7.385.000,00

4 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang Bercorak Kebudayaan

206.000.000,00

5 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Hewan 97.000.000,00

6 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Tanaman 205.295.000,00

7 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Aset Tetap Renovasi

41.594.000,00

8 Belanja Modal-Pengadaan Aset Tetap Lainnya 10.498.976.214,00

JUMLAH 16.653.057.734,00

Page 75: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

85

f) Belanja Modal Pengadaan Aset Tak Berwujud Rp2.195.665.300,00

Realisasi Belanja Modal Pengadaan Aset Tak Berwujud Pemerintah

Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp2.195.665.300,00 atau

94,76% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp2.317.000.500,00. Bila

dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2018 sebesar

Rp1.025.695.500,00 mengalami kenaikan sebesar Rp1.169.969.800,00 atau

114,07%.

Jumlah tersebut merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan sampai dengan

31 Desember 2019 untuk memperoleh aset tak berwujud, meliputi harga

pembelian dan biaya langsung lainnya sampai aset tak berwujud tersebut siap

digunakan.

Realisasi belanja aset tak berwujud per SKPD terdapat pada lampiran 5.18.

C. Belanja Tak Terduga

Tahun Anggaran 2019 dianggarkan Belanja Tak Terduga sebesar

Rp2.000.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp665.277.140,00 atau 33,26%,

Nilai tersebut merupakan Belanja Tak Terduga untuk keperluan penggantian

pipa air bersih dan assesorisnya karena bencana kebakaran gunung merbabu

Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019. Pada Tahun Anggaran 2018

terealisasi sebesar Rp912.524,00, mengalami kenaikan sebesar

Rp664.364.616,00.

Belanja tak terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa

atau yang diharapkan tidak terulang seperti:

a) bencana alam;

b) bencana sosial;

c) kegiatan tanggap darurat dalam rangka pencegahan gangguan terhadap

stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi keamanan, ketentraman, dan

ketertiban masyarakat;

d) pelaksanaan kegiatan yang dananya berasal dari pemerintah yang lebih

tinggi, termasuk dana pendampingan yang jadwalnya tidak bisa ditunda dan

belum dianggarkan dalam DPA-SKPD; dan

e) pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya

dengan didukung bukti-bukti yang sah.

c. Belanja Transfer

Realisasi Belanja Transfer Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019

sebesar Rp383.609.948.217,00 atau 98,82% dari anggaran yang ditetapkan sebesar

Rp388.209.346.000,00. Bila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2018

sebesar Rp343.619.449.335,00, mengalami kenaikan sebesar Rp39.990.498.882,00

atau 11,64%. Rincian realisasi belanja transfer sebagaimana terdapat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 5.1.19 Realisasi Belanja Transfer Tahun 2019 dan 2018

No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018

(Rp)

1 TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN

15.051.567.000,00 11.021.120.500,00 73,22 14.953.727.000,00

Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada

13.345.394.000,00 9.468.866.000,00 70,95 12.894.520.000,00

Page 76: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

86

No. Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018

(Rp)

Pemerintahan Kabupaten/Kota

Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Kepada Pemerintahan Kabupaten/Kota/Desa

1.706.173.000,00 1.552.254.500,00 90,98 2.059.207.000,00

2 TRANSFER BANTUAN KEUANGAN

373.157.779.000,00 372.588.827.717,00 99,85 328.665.722.335,00

Transfer Bantuan Keuangan ke Desa

372.046.910.000,00 371.609.249.000,00 99,88 327.704.854.000,00

Transfer Bantuan Keuangan kepada Partai politik

1.110.869.000,00 979.578.717,00 88,18 960.868.335,00

Jumlah 388.209.346.000,00 383.609.948.217,00 98,82 343.619.449.335,00

d. Surplus/Defisit

Surplus/defisit merupakan selisih antara realisasi total pendapatan dengan total

belanja dan transfer selama Tahun Anggaran 2019. Jumlah realisasi Pendapatan

sampai 31 Desember 2019 sebesar Rp2.357.487.210.573,00 sedangkan realisasi

Belanja sebesar Rp1.997.991.916.522,00 dan Transfer Rp383.609.948.217,00.

Dengan demikian mengalami defisit sebesar Rp24.114.654.166,00 atau belanja

lebih besar daripada pendapatan.

e. Pembiayaan

Pembiayaan merupakan selisih antara realisasi total penerimaan pembiayaan

dengan total pengeluaran pembiayaan selama Tahun Anggaran 2019. Jumlah

realisasi Pembiayaan Netto sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar

Rp128.058.100.105,00 atau 92,85% dari anggaran yang ditetapkan sebesar

Rp137.926.358.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

No Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)

1 Penerimaan Pembiayaan

159.262.358.000,00 156.494.100.105,00 98,26 164.314.295.216,50

2 Pengeluaran Pembiayaan

21.336.000.000,00 28.436.000.000,00 133,28 42.551.000.000,00

Pembiayaan Netto

137.926.358.000,00 128.058.100.105,00 92,85 121.763.295.216,50

Penggunaan SilPA tahun sebelumnya sebesar Rp146.262.985.662,00. Pinjaman

dalam negeri dari bank sebesar Rp7.900.000.000,00 merupakan pengajuan

pinjaman untuk mencukupi kebutuhan operasional oleh RSUD Pandan Arang

sebesar Rp5.000.000.000,00 dan RSUD Simo sebesar Rp2.900.000.000,00.

Pinjaman RSUD Pandan Arang sebesar Rp5.000.000.000,00 berdasarkan surat

pengajuan fasilitas pembiayaan kredit BLUD nomor : 900/2920/32/2018 tanggal

13 November 2018 kepada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atas ijin

dan persetujuan dari Bupati Boyolali, Dewan Pengawas BLUD RSUD Pandan

Arang, dan hasil konsultasi dengan BPKP Perwakilan Jawa Tengah serta dengan

berpegang pada Peraturan Bupati Boyolali Nomor 40 Tahun 2017 tanggal 30

Oktober 2017 tentang pinjaman Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit

Umum Daerah Pandan Arang Kabupaten Boyolali. Pinjaman RSUD Pandan Arang

Page 77: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

87

tersebut cair pada tanggal 2 Agustus 2019 dan telah dilunasi pada tanggal 9

Desember 2019.

Sedangkan pinjaman RSUD Simo sebesar Rp2.900.000.000,00 atas ijin dan

persetujuan pengajuan fasilitas pembiayaan kredit BLUD dari Bupati

Boyolali,Nomor 900/2389/34/2019 dan berdasarkan surat pemberitahuan

persetujuan kredit (SP2K) dari PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah

nomor 544/PMS.02/082/2019 tanggal 24 Oktober 2019. Pinjaman tersebut

diberikan melalui dua tahap pencairan, pencairan Tahap I sebesar

Rp1.400.000.000,00 pada tanggal 24 Oktober 2019 sesuai dengan surat

permohonan pencairan kredit nomor 900/1590/34/2019 tanggal 24 Oktober 2019.

Pencairan Tahap II sebesar Rp1.500.000.000,00 pada tanggal 18 November 2019

sesuai dengan surat permohonan pencairan kredit nomor 900/1752/34/2019 tanggal

18 November 2019. Atas Piutang JKN tersebut, RSUD Simo memberikan kuasa

kepada Bank Jateng untuk mendebet rekening atas nama BLUD RSUD Simo

nomor rekening 1082-00139-1 sebanyak tiga kali transaksi pembayaran angsuran

kredit pinjaman yaitu Rp800.000.000,00 pada tanggal 19 November 2019,

Rp600.000.000,00 pada tanggal 26 November 2019, dan Rp. 700.000.000,00 pada

tanggal 4 Desember 2019. Sisa pinjaman Rp800.000.000,00 harus sudah dilunasi

sampai dengan akhir tahun 2020.

Penerimaan kembali piutang sebesar Rp2.331.114.443,00 terdiri atas Penerimaan

Kembali Piutang kepada Perusahaan Daerah sebesar Rp261.114.443,00 dan

Penerimaan Kembali Piutang Lainnya sebesar Rp2.070.000.000,00. Penerimaan

Kembali Piutang kepada Perusahaan Daerah sebesar Rp261.114.443,00 merupakan

pembayaran angsuran pinjaman PDAM Kabupaten Boyolali berdasarkan

Addendum Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Boyolali dengan

PDAM Kabupaten Boyolali Nomor: 539/02438/06/04 – Nomor:

077/189.B/VI/2004 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Boyolali

kepada PDAM Kabupaten Boyolali yang jatuh tempo tahun 2017 sebesar

Rp261.114.433,00. Sedangkan Penerimaan Kembali Piutang Lainnya sebesar

Rp2.070.000.000,00 merupakan Pembayaran Pengembalian Penyertaan Modal PD

BPR BKK Boyolali.

Pengeluaran pembiayaan sebesar Rp28.436.000.000,00 terdiri atas penyertaan

modal atau investasi Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali pada Badan Usaha

Milik Daerah (BUMD) sebesar Rp10.836.000.000,00 masing-masing investasi

pada Bank Jateng sebesar Rp5.836.000.000,00 dan investasi pada PDAM sebesar

Rp5.000.000.000,00. Penyertaan modal tersebut sebagaimana diatur dalam:

1) Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 13 Tahun 2017 tanggal 20

Desember 2017 perubahan atas Perda nomor 1 Tahun 2013 tentang Penyertaan

Modal Pemerintah Kabupaten Boyolali pada Perseroan Terbatas Bank

Pembangunan Daerah Jawa Tengah serta Peraturan Bupati Boyolali Nomor 900

/ 498 Tahun 2019 tanggal 08 Juli 2019 yang didalamnya memuat penyertaan

modal sebesar Rp5.836.000.000,00;

2) Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 2 Tahun 2016 tanggal 18 Januari

2016 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Boyolali pada

Page 78: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

88

Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Ampera Kabupaten Boyolali serta

Peraturan Bupati Boyolali Nomor 900 / 497 Tahun 2019 tanggal 08 Juli 2019

yang di dalamnya memuat penyertaan modal sebesar Rp5.000.000.000,00;

Pembayaran pokok pinjaman kepada bank sebesar Rp17.600.000.000,00

merupakan pengembalian pinjaman oleh RSUD Pandan Arang sebesar

Rp15.500.000.000,00 dan pengembalian pinjaman oleh RSUD Simo sebesar

Rp2.100.000.000,00.

Rincian realisasi pembiayaan disajikan pada lampiran 5.19.

f. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran 2019 sebesar

Rp103.943.445.939,00. Jumlah tersebut merupakan selisih realisasi pendapatan

dengan pengeluaran belanja selama satu tahun anggaran dengan rincian sebagai

berikut:

- Pendapatan Rp2.357.487.210.573,00

- Belanja Rp1.997.991.916.522,00

- Transfer Rp 383.609.948.217,00

- Defisit Rp (24.114.654.166,00)

- Pembiayaan Netto Rp 128.058.100.105,00

- SiLPA Tahun Anggaran 2019 Rp 103.943.445.939,00

SiLPA sebesar Rp103.943.445.939,00 antara lain terdiri dari:

- Kas di Kas Daerah Rp 84.134.109.943,00

- Pendapatan yang belum disetor Rp 111.500,00

- Kas di BLUD Rp 16.554.716.407,00

- Kas BOS 2019 Rp 3.254.508.089,00

SiLPA sebesar Rp103.943.445.939,00 diantaranya SiLPA terikat sebesar

Rp43.329.396.201,00 dan SiLPA bebas sebesar Rp60.614.049.738,00.

Kas di Kas Daerah sebesar Rp84.134.109.943,00 diantaranya terdiri atas :

- DAK Reguler Fisik Bidang Perumahan dan Pemukiman sebesar

Rp1.200.000,00

- DAK Reguler Fisik Bidang Pertanian sebesar Rp4.590.625,00

- DAK Penugasan Bidang Kesehatan sebesar Rp282.331.264,00

- DAK Penugasan Bidang Irigasi sebesar Rp650,00

- DAK Non Fisik Operasional PAUD sebesar Rp248.400.000,00

- Dana Sertifikasi sebesar Rp1.741.694.570,00

- Dana Non Sertifikasi sebesar Rp2.384.752.500,00

- DAK Non Fisik Operasional Kesehatan sebesar Rp6.218.281.600,00

- DAK Non Fisik Operasional KB sebesar Rp708.958.191,00

- DAK Non Fisik Pelayanan Administrasi Kependudukan sebesar

Rp88.333.130,00

- BOP Pendidikan Kesetaraan sebesar Rp13.500.000,00

- BOP Penyelenggaraan Museum dan Taman Budaya sebesar Rp56.158.900,00

- Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi dan UKM sebesar Rp4.764.961,00

Page 79: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

89

- Dana Pelayanan Kepariwisataan sebesar Rp2.337.000,00

- DBHCHT sebesar Rp253.905.030,00

- Kelebihan target pendapatan dan penghematan belanja sebesar

Rp60.614.049.738,00.

Rincian kas di kasda sebagaimana terdapat pada lampiran 5.20.

Pendapatan yang belum disetor sebesar Rp111.500,00 terdiri dari:

- RSUD Waras Wiris Rp45.500,00

- RSUD Simo Rp66.000,00

Kas di BLUD sebesar Rp16.554.716.407,00 merupakan saldo kas yang terdapat di

masing-masing rekening bank pada 29 BLUD sebagaimana terdapat pada

lampiran 5.21.

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL)

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL) adalah laporan yang menyajikan

informasi kenaikan dan penurunan Saldo Anggaran Lebih (SAL) pada tahun

pelaporan. Laporan Perubahan SAL Tahun Anggaran 2019 dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Saldo Anggaran Lebih Awal

Saldo Anggaran Lebih Awal merupakan akumulasi SiLPA tahun-tahun anggaran

sebelumnya sebesar Rp146.431.243.026,50.

b. Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan

Penggunaan SAL merupakan SiLPA Tahun Anggaran 2018 yang telah digunakan

sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Anggaran 2019 sebesar

Rp146.262.985.662,00.

Koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya sebesar Rp(168.257.364,50).

c. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA)

Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran sebesar Rp103.943.445.939,00 dengan

uraian sebagai berikut:

- Surplus/Defisit Anggaran Rp (24.114.654.166,00)

- Pembiayaan Netto Rp128.058.100.105,00

SiLPA/SiKPA Tahun Berjalan Rp103.943.445.939,00

3. Neraca

Neraca Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019 menggambarkan posisi

keuangan yang meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas per 31 Desember 2019.

Ringkasan Neraca per 31 Desember 2019 dan 2018 sebagaimana terdapat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 5.3.1 Rincian Neraca

No. Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)

Aset

1 Aset Lancar 205.257.241.509,20 265.998.698.751,48

2 Investasi Jangka Panjang 294.461.173.150,12 350.670.212.556,53

3 Aset Tetap 3.201.965.383.675,12 2.405.043.321.671,25

4 Dana Cadangan 0,00 0.00

5 Aset Lainnya 68.460.278.867,99 94.378.730.865,65

Page 80: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

90

Jumlah Aset 3.770.144.077.202,44 3.116.090.963.844,90

Kewajiban dan Ekuitas

1 Kewajiban 25.922.007.639,76 31.740.066.977,28

2 Ekuitas 3.744.222.069.562,68 3.084.350.896.867,62

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 3.770.144.077.202,44 3.116.090.963.844,90

a. Aset Lancar

Aset lancar terdiri dari kas dan setara kas, dan aset selain kas yang diharapkan

segera dapat direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual kembali dalam

waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Saldo Aset Lancar per tanggal 31

Desember 2019 sebesar Rp200.573.588.360,20 sebagaimana disajikan pada tabel

dibawah ini:

Tabel 5.3.2 Rincian Aset Lancar

No. Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)

1 Kas di Kas Daerah 84.134.109.943,00 138.185.924.238,00

2 Kas di Bendahara Penerimaan 111.500,00 121.500,00

3 Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00 121.672,00

4 Kas di BLUD 16.554.716.407,00 6.635.881.300,50

5 Kas di Bendahara BOS 3.254.508.089,00 1.609.194.316,00

6 Piutang Pendapatan 92.298.173.918,60 117.710.976.188,29

7 Piutang Lainnya 1.929.548.631,64 3.175.784.159,23

8 Penyisihan Piutang (25.153.234.876,82) (27.359.053.295,67)

9 Beban Dibayar Dimuka 101.665.229,59 131.483.248,17

10 Persediaan 32.137.642.667,18 25.908.265.424,95

Jumlah 205.257.241.509,20 265.998.698.751,48

Rincian Aset Lancar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kas Rp103.943.445.939,00

Saldo kas merupakan kas yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali per

31 Desember 2019 yang terdiri dari:

a) Kas di Kas Daerah Rp 84.134.109.943,00

b) Kas di Bendahara Penerimaan Rp 111.500,00

c) Kas di Bendahara BLUD Rp 16.554.716.407,00

d) Kas di Bendahara BOS Rp 3.254.508.089,00

Jumlah Rp103.943.445.939,00

Saldo kas di Kas Daerah sebesar Rp103.943.445.939,00 terdiri dari saldo giro di

bank sebesar Rp49.134.109.943,00 dan penempatan deposito di beberapa bank

seperti Bank Jateng dan Bank BNI.

Page 81: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

91

Penempatan deposito Pemerintah Kabupaten Boyolali pada bank-bank tersebut

diimplementasikan dengan system Automatic Roll Over (ARO) sehingga

nominal deposito bisa diperpanjang secara otomatis pada saat jatuh tempo

sesuai jangka waktu yang ditentukan saat pembentukan deposito termasuk

memilih opsi apakah bunga deposito langsung diperhitungkan dalam pokok

pada saat perpanjangan atau bunga tersebut ditransfer rutin ke rekening lain.

Rincian Deposito per 31 Desember 2019 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.3.3 Rincian Penempatan Deposito

No. Deposan Atas

Nama Bank

Penempatan Nomor Bilyet

Tanggal Penempatan

Nominal (Rp) Ket.

1 Pemkab Boyolali Bank Jateng A 282018 8 Juli 2019 20.000.000.000 (ARO)

2 Pemerintah Kabupaten Boyolali

Bank BNI PAB 0789326 1 Agustus 2019 5.000.000.000 (ARO)

3 Pemerintah Kabupaten Boyolali

Bank BNI PAB 0789329 1 Agustus 2019 5.000.000.000 (ARO)

4 Pemerintah Kabupaten Boyolali

Bank BNI PAB 0789338 10 September 2019 5.000.000.000 (ARO)

Jumlah Penempatan 35.000.000.000

Saldo Kas di bendahara BOS sebesar Rp3.254.508.089,00. Rincian saldo kas

dana BOS Pusat Tahun 2019 di sekolah negeri termasuk daftar sekolah

penerima dana BOS Afirmasi/Kinerja terdapat pada lampiran 5.22.

b. Piutang Pendapatan Rp89.028.926.666,60

Jumlah tersebut merupakan saldo piutang Pemerintah Kabupaten Boyolali per

31 Desember 2019 sebagaimana terdapat pada lampiran 5.23 dan 5.24.

Tabel 5.3.4 Rincian Piutang Pendapatan

No Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)

1 Piutang Pajak Daerah 38.807.013.099,87 39.191.911.121,87

2 Piutang Retribusi 3.633.610.945,48 3.464.390.331,38

3 Piutang Lain-lain PAD yang Sah 49.857.549.873,25 75.054.674.735,04

Jumlah 92.298.173.918,60 117.710.976.188,29

Piutang pajak daerah terdiri dari piutang pajak hotel, restoran, hiburan, reklame,

parkir, pajak air tanah, pajak mineral bukan logam dan batuan, Bea Perolehan

Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Pajak Bumi dan Bangunan

Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2).

a) Penambahan piutang pajak daerah PBB-P2 selama tahun 2019 sebesar

Rp9.484.594.382,00. Saldo piutang PBB-P2 per 31 Desember 2019 menjadi

sebesar Rp37.722.416.574,00 dan telah disisihkan sebesar

Rp10.522.848.254,71 sehingga piutang bersih menjadi sebesar

Rp27.199.568.319,29.

Penghapusan piutang pajak di tahun 2019 berdasarkan SK No. 900/864

Tahun 2019 Tanggal 3 Desember 2019 tentang Penghapusan Piutang Pajak

Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang sudah kadaluarsa

sebesar Rp3.261.069.931,00 dan SK No.900/863 Tahun 2019 Tanggal 26

Desember 2019 tentang Penghapusan Piutang Bea Perolehan Hak Atas

Page 82: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

92

Tanah dan bangunan Kab. Boyolali yang sudah kadaluarsa sebesar

Rp208.920.980,00.

b) Piutang retribusi terdiri dari piutang retribusi pelayanan sampah/kebersihan,

Piutang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum pelayanan pasar,

pemakaian kekayaan daerah, retribusi, retribusi tempat rekreasi dan olah

raga, Ijin Gangguan (HO), Ijin Tempat Usaha (ITU), Ijin Mendirikan

Bangunan (IMB).

c) Piutang Lain-lain PAD yang sah terdiri dari piutang bunga deposito, piutang

hasil dari pemanfaatan kekayaan daerah, piutang BLUD, piutang denda

pajak, piutang transfer bagi hasil pajak daerah, serta piutang lain-lain PAD

yang sah lainnya.

d) Piutang Dana Bagi Hasil sebesar Rp10.673.452.306,00 timbul dari adanya

hak Pemerintah Daerah atas kurang salur Dana Bagi Hasil dari Pemerintah

Pusat dan Provinsi Jawa Tengah yang sampai dengan tanggal neraca belum

dibayar oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi pada Badan

Keuangan Daerah. Saldo Piutang Dana Bagi Hasil per 31 Desember 2019

dan per 31 Desember 2018 masing-masing dapat dirinci adalah sebagai

berikut:

(1) Piutang Dana Bagi Hasil Pusat

a. Koreksi Piutang Transfer Pusat atas DBH Pajak dan SDA

berdasarkan PMK Nomor 20/PMK.07/2020 tentang Penyaluran

Kurang Salur DBH pada Tahun 2020 sebesar Rp2.790.015.437,00

adalah sebagai berikut:

No Jenis DBH Alokasi di PMK

(Rp)

1 PPh Pasal 25/29 30.225.536,00

2 PBB

a. Bagi Rata 585.974.334,00

b. Bagian daerah

- Sektor Kehutanan 1.175.403.264,00

- Sektor Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi 8.001.473,00

- Sektor lainnya 37.346.498,00

c. Biaya Pemungutan

- Sektor Kehutanan 45.710.127,00

- Sektor Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi 266.716,00

- Sektor lainnya 1.244.884,00

3 CHT 557.723.234,00

4 Sumber Daya Alam Mineral dan Batubara 3,00

5 Sumber Daya Alam Minyak Bumi dan Gas Bumi

a. Minyak Bumi 0,00

- 15% 30.315.903,00

- 0,50% 1.010.582,00

b. Gas Bumi 0,00

- 30% 236.402.091,00

- 0,50% 3.940.149,00

Page 83: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

93

6 Sumber Daya Alam Kehutanan 72.773.354,00

7 Sumber Daya Alam Perikanan 3.677.289,00

Jumlah 2.790.015.437,00

b. Piutang Transfer Pusat atas DBH Pajak sebesar Rp4.683.653.149,00.

Piutang Transfer Pusat atas DBH Pajak dicatat sebesar Alokasi yang

tercantum dalam PMK Nomor 36/PMK.07/2020 tentang Penetapan

Alokasi Sementara Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Tahun Anggaran

2019 Dalam Rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease

2019 (COVID-19). Rincian Alokasi Sebagai berikut:

No Jenis DBH Alokasi di PMK

1 PPh Pasal 21 2.750.990.331,00

2 PPh Pasal 25/29 567.372.371,00

3 PBB 1.071.940.263,00

4 SDA-Kehutanan 81.208.114,00

5 SDA-Mineral dan Batubara 448.095,00

Minyak Bumi 15% 21.151.607,00

Minyak Bumi 0,5% 705.066,00

Gas Bumi 30% 14.773.734,00

Gas Bumi 0,5% 246.235,00

6 SDA-Panas Bumi - Tetap 4.189.430,00

7 SDA-Perikanan 170.627.903

Jumlah 4.683.653.149,00

Dari Alokasi sebesar Rp4.683.653.149,00 dan mennjadi Piutang

Transfer Pusat atas DBH terdapat Alokasi yang sudah diterima

sebelum tanggal laporan (tanggal 4 Mei 2020) sebesar

Rp1.414.405.897,00 yang terdiri dari PPh Pasal 21 sebesar

Rp1.172.571.324,00 dan PPh Pasal 25/29 sebesar

Rp241.834.573,00.

(2) Piutang Dana Bagi Hasil dari Provinsi Jawa Tengah

Piutang Dana Bagi Hasil dari Pajak Provinsi Jawa Tengah

merupakan bagian Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun 2019

yaitu:

Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi

Piutang 31 Desember 2018

Penambahan Pengurangan Piutang per 31 Desember 2019

(Rp) (Rp)

PKB 2.271.040.333,00 1.915.606.000,00 2.271.040.000,00 1.915.606.333,00

BBNKB 1.986.987.557,00 1.273.574.000,00 1.986.987.557,00 1.273.574.000,00

PBBKB 2.611.412.387,00 3.784.000,00 2.611.412.000,00 3.784.387,00

PAP 8.499.827,00 6.819.000,00 8.499.827,00 6.819.000,00

PAJAK ROKOK 9.053.812.467,00 0 9.053.812.467,00 0,00

Jumlah 15.931.752.571,00 3.199.783.000,00 15.931.751.851,00 3.199.783.720,00

Berdasarkan Buletin Teknis Nomor 21 SAP, Piutang Dana Bagi

Hasil/Piutang Transfer tidak dilakukan penyisihan piutang tak

tertagih.

Page 84: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

94

c. Piutang lainnya Rp1.929.548.631,64

Piutang lainnya sebesar Rp1.929.548.631,64 terdiri atas:

a) Kekurangan bagian lancar tagihan angsuran PDAM sebesar

Rp261.114.450,64 merupakan reklasifikasi dari Penyertaan Modal

Pemerintah Kabupaten Boyolali di PDAM Kabupaten Boyolali per 31

Desember 2006 selama 15 tahun sebesar Rp3.916.716.636,18, sesuai dengan

Addendum Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Boyolali

dengan PDAM Kabupaten Boyolali dari Nomor: 539/02438/06/04 – Nomor:

077/189.B/VI/2004 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten

Boyolali kepada PDAM Kabupaten Boyolali menjadi Nomor:

539/05698/06/06 – Nomor: 230a/PDAM.Bi/VII/2006;

b) Piutang Ganti Rugi Kekayaan Daerah sebesar Rp1.342.162.529,00

merupakan Bagian lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah sebesar

Rp175.870.529,00 sebagai saldo awal di tahun 2018 serta Penambahan Ganti

Rugi Atas Kekayaan Daerah Tahun 2019 dari Dana purna Bhakti bagi

Anggota DPRD (1999-2004) sebesar Rp1.166.292.000,00.

c) Piutang Kelompok Pedagang Selo sebesar Rp15.300.000,00 merupakan

piutang atas kekurangan pengembalian pinjaman modal usaha para pedagang

di Kecamatan Selo;

d) Piutang Kelompok Tani (Ternak) sebesar Rp15.677.500,00 merupakan

piutang atas penyaluran pinjaman untuk ternak itik kepada kelompok tani

ternak di 13 kecamatan.

e) Piutang Dana Revolving Tenaga Kerja Indonesia sebesar Rp295.294.152,00

merupakan reklasifikasi dari investasi non permanen dana bergulir karena

tidak terdapat penerimaaan atas dana tersebut sejak tahun 2012 dan dana

tersebut tidak lagi digulirkan.

d. Penyisihan Piutang Rp25.153.234.876,82

Penyisihan piutang sebesar Rp25.153.234.876,82 terdiri dari:

a) Penyisihan piutang pajak Rp 10.747.858.666,05

b) Penyisihan piutang retribusi Rp 3.381.068.782,67

c) Penyisihan piutang PAD lainnya Rp 10.492.922.342,04

d) Penyisihan piutang lainnya Rp 531.385.086,06

Jumlah Rp25.153.234.876,82

e. Beban Dibayar di Muka Rp101.665.229,59

Saldo Beban Dibayar di Muka per 31 Desember 2019 sebesar

Rp101.665.229,59 merupakan pengeluaran biaya Tahun Anggaran 2019 atau

sebelumnya yang belum menjadi beban pada periode Tahun Anggaran 2019 dan

masih memiliki manfaat bagi Pemerintah Kabupaten Boyolali. Rincian lebih

lanjut dapat dilihat pada lampiran 5.25.

Page 85: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

95

f. Persediaan Rp32.137.642.667,18

Saldo persediaan per 31 Desember 2019 sebesar Rp32.137.642.667,18

merupakan persediaan barang atau perlengkapan yang dimaksud untuk

mendukung kegiatan operasional dan barang yang dimaksud untuk dijual dan

atau diserahkan kepada pihak ketiga yang belum digunakan atau

dijual/diserahkan per tanggal 31 Desember 2019.

Beberapa jenis persediaan meliputi persediaan bahan pakai habis, persediaan

bahan/material, dan persediaan barang lainnya. Persediaan bahan pakai habis

antara lain seperti persediaan alat tulis kantor (ATK), alat listrik dan elektronik,

perangko, materai, dan benda pos lainnya, peralatan kebersihan dan bahan

pembersih, bahan bakar minyak dan gas, isi tabung gas, dan persediaan bahan

habis pakai lainnya.

Persediaan bahan/ material meliputi persediaan bahan baku bangunan,

bahan/bibit tanaman, bahan obat-obatan, bahan kimia, bahan makanan pokok,

bahan/peralatan laboratorium, bahan/peralatan rumah tangga, peralatan

olahraga, dan bahan/material lainnya. Sedangkan persediaan barang lainnya

mencakup persediaan barang yang akan diberikan kepada pihak ketiga.

Jumlah saldo persediaan sesuai dengan stok opname dengan rincian

sebagaimana terdapat pada lampiran 5.26.

Tabel 5.3.5 Persediaan

No Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)

A. Persediaan Bahan Pakai Habis 4.252.993.745,00 6.543.578.236,93

1 Persediaan ATK 1.030.086.577,00 768.986.651,00

2 Persediaan Dokumen/Administrasi Tender 12.528.250,00 -

3 Persediaan Alat Listrik dan elektronik 1.182.967.093,00 1.221.678.663,00

4 Persediaan Perangko, materai dan benda pos lainnya 30.545.500,00 12.138.500,00

5 Persediaan Peralatan kebersihan dan bahan pembersih 194.875.357,00 101.898.867,00

6 Persediaan Bahan Bakar Minyak/Gas 3.756.250,00 1.055.000,00

7 Persediaan Isi tabung pemadam kebakaran 91.587.750,00 -

9 Persediaan Isi tabung gas 19.301.252,00 126.000,00

10 Bahan Habis Pakai Lainnya 1.687.345.716,00 4.437.694.555,93

B. Persediaan Bahan/Material 18.370.837.822,18 18.249.396.688,02

10 Persediaan Bahan baku bangunan 194.474.143,00 320.000,00

11 Persediaan Bahan/bibit tanaman 1.139.000,00 -

12 Persediaan Bibit ternak 4.615.000,00 -

13 Persediaan Bahan obat-obatan 15.277.010.715,68 15.453.255.142,02

14 Persediaan Bahan kimia 932.760.673,00 4.971.872,00

15 Persediaan Bahan Makanan Pokok 97.065.513,00 59.063.794,00

16 Persediaan Bahan/Peralatan Laboratorium 997.300.706,50 353.567.102,00

17 Persediaan Bahan / Peralatan Rumah Tangga 18.626.250,00 116.717.745,00

18 Persediaan Peralatan Olah Raga 28.773.550,00 6.378.000,00

19 Persediaan Bahan / Material Lainnya 819.072.271,00 2.255.123.033,00

C. Persediaan Barang Lainnya 9.513.811.100,00 1.115.290.500,00

20 Persediaan Barang Yang Akan Diberikan Kepada Pihak Ketiga

9.513.811.100,00 1.115.290.500,00

Page 86: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

96

No Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)

A. Persediaan Bahan Pakai Habis 4.252.993.745,00 6.543.578.236,93

Jumlah 32.137.642.667,18 25.908.265.424,95

Nilai persediaan sebesar Rp32.137.642.667,18 masing - masing SKPD dapat

dilihat pada lampiran 5.27.

Rincian nilai persediaan barang yang akan diberikan kepada pihak ketiga

sebesar Rp9.513.811.100,00 merupakan persediaan pada Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang sebesar Rp9.414.766.000,00 berupa jaringan air

minum dan gedung serbaguna, persediaan pada Dinas Lingkungan Hidup

sebesar Rp1.805.100,00 berupa bahan pengolah limbah (composer), dan

persediaan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebesar

Rp97.240.000,00 berupa smart card.

Selain jumlah persediaan diatas, terdapat persediaan kadaluarsa yang belum

dimusnahkan sebesar Rp809.725.448,39. Untuk rincian persediaan kadaluarsa

pada masing-masing SKPD dapat dilihat pada Lampiran 5.27a.

No SKPD Jumlah Obat Kadaluarsa

1 Dinas Kesehatan 737.635.376,00

2 RSUD Pandan Arang 4.765.729,39

3 RSUD Waras Wiris 26.018.679,00

4 RSUD Simo 41.305.664,00

Jumlah 809.725.448,39

b. Investasi Jangka Panjang

Investasi Jangka Panjang terdiri atas:

a. Investasi Jangka Panjang Non Permanen Rp7.000.000.000,00

Jumlah tersebut merupakan saldo dana bergulir per 31 Desember 2019 dengan

sumber dana APBD yang telah dikurangi dengan penyisihan. Terinci dapat

dilihat pada lampiran 5.28.

Penyajian Investasi non permanen sebesar Nilai Bersih yang Dapat

Direalisasikan. secara rinci dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 5.3.6 Rincian Net Realizable Value (NRV) atas Investasi Non Permanen

No. Uraian/Thn. Pengakuan Saldo Awal 2018 Pengurangan Saldo Akhir 2019 Total Penyisihan NRV

1 BKD -

A - Pinjaman Kepada PD BPR Bank Boyolali 2015

2.000.000.000,00

- 2.000.000.000,00

1.000.000.000,00

1.000.000.000,00

- Pinjaman Kepada PD BPR Bank Boyolali 2018

2.000.000.000,00

- 2.000.000.000,00

200.000.000,00

1.800.000.000,00

B - Pinjaman Kepada PD.BPR BKK Boyolali 2017

3.000.000.000,00

- 3.000.000.000,00

1.500.000.000,00

1.500.000.000,00

- Pinjaman Kepada PD.BPR BKK Boyolali 2018

3.000.000.000,00

- 3.000.000.000,00

300.000.000,00

2.700.000.000,00

SUB JUMLAH 10.000.000.000,00

- 10.000.000.000,00

3.000.000.000,00

7.000.000.000,00

2 Dinkop UMKM

- Dana Bergulir kepada koperasi 2001

3.555.751,00

- 3.555.751,00

3.555.751,00 -

- Modal kerja bergulir kepada koperasi 2001

24.800.000,00

- 24.800.000,00

24.800.000,00

-

Page 87: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

97

No. Uraian/Thn. Pengakuan Saldo Awal 2018 Pengurangan Saldo Akhir 2019 Total Penyisihan NRV

- Kredit bergulir kepada KSP/UPS 2001

3.500.000,00

- 3.500.000,00

3.500.000,00 -

- Kredit lunak kepada koperasi 2001

377.606.546,00

3.600.000,00

374.006.546,00

374.006.546,00

-

- Kredir lunak kepada UKM 2003

104.899.000,00

2.000.000,00

102.899.000,00

102.899.000,00

-

- Pinjaman Lunak kepada Wira Usaha Baru 2003

76.935.196,00

600.000,00

76.335.196,00

76.335.196,00

-

- Kredit Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Boyolali 2007

249.477.801,00

38.300.000,00

211.177.801,00

211.177.801,00

-

SUB JUMLAH 840.774.294,00

44.500.000,00

796.274.294,00

796.274.294,00

-

Jumlah

10.840.774.294,00

44.500.000,00

10.796.274.294,00

7.000.000.000,00

b. Investasi Jangka Panjang Permanen Rp287.461.173.150,12

Saldo Investasi jangka panjang permanen sebesar Rp287.461.173.150,12

kepada 7 (tujuh) Badan Usaha per 31 Desember 2019 terdiri dari:

Tabel 5.3.7 Investasi Jangka Panjang Tahun 2018 dan 2017

No Nama BUMD Saldo Akhir 2018

Penyertaan Modal

Deviden

Diterima di TA

2019

Penyertaan 2019 Saldo per 31

Desember 2019

Penyertaan Modal

Mutasi

Penambahan

Mutasi

Pengungurangan

1 PT. BPD Jateng 41.551.000.000,00 6.411.989.185,00 5.836.000.000,00 47.387.000.000,00

2 PUDAM TIRTA AMPERA 113.626.585.976,65 2.310.062.234,00 5.000.000.000,00 119.507.515.020,02

3 PT. Aneka Karya 136.454.863.574,58 777.815.312,00 72.142.945.000,00 64.683.359.692,63

4 PT. BPR BKK Boyolali 9.800.000.000,00 1.223.044.227,00 9.800.000.000,00

5 PT. BKK JATENG 2.940.000.000,00 12.083.156,00 2.940.000.000,00

6 PT. BPR Bank Boyolali 41.400.898.005,30 3.235.412.413,00 43.003.298.437,48

7 PT. PRPP Jateng 140.000.000,00 140.000.000,00

Jumlah 345.913.347.556,53 13.970.406.527,00 10.836.000.000,00 72.142.945.000,00 287.461.173.150,12

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah sebesar Rp287.461.173.150,12

diserahkan kepada 7 (tujuh) Badan Usaha. Berdasarkan kepemilikan modal

Pemerintah Kabupaten Boyolali terhadap investasi permanen pada 4 (empat)

perusahaan daerah yaitu PUDAM Kabupaten Boyolali kepemilikan sebesar

100% (bersumber dari APBD 66,26%, dari Pemerintah Pusat yang belum

ditetapkan statusnya sebesar 25,60%, hibah 8,15%), PT Aneka Karya

sebesar 99,94%, dan PD BPR Bank Boyolali sebesar 100% maka disajikan

dengan menggunakan metode ekuitas. Penyertaan modal pada PD BPR BKK

Boyolali sebesar 49% dan PD BPR BKK Mojosongo sebesar 49%

perhitungannya dengan metode biaya. Rincian penyertaan modal dapat dilihat

pada lampiran 5.29.

c. Aset Tetap

Aset tetap milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember 2019 sebesar

Rp3.201.723.179.675,12 dan per 31 Desember 2018 sebesar

Rp2,405,043,321,671.25 dapat dirinci sebagai berikut:

Page 88: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

98

Tabel 5.3.c.1 Aset Tetap Tahun 2019 dan 2018

URAIAN TA 2019 TA 2018

(Rp) (Rp)

Tanah 920.783.194.839,09 577,164,347,509.70

Peralatan dan Mesin 574.238.704.388,86 485,558,023,098.06

Gedung dan Bangunan 1.216.710.933.054,79 1,099,573,651,418.79

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 1.729.808.691.293,75 1,459,802,794,770.96

Aset Tetap Lainnya 105.139.485.182,47 89,231,193,322.64

Konstruksi dalam Pengerjaan 17.043.525.785,00 19,035,601,123.00

Akumulasi Penyusutan (1.361.759.150.868,84) (1,325,322,289,571.89)

Jumlah 3.201.965.383.675,12 2,405,043,321,671.25

Tabel 5.3.c.2 Mutasi Aset Tetap Tahun 2019

URAIAN

Saldo Neraca per

31 Desember 2018

Jumlah

Penambahan

Jumlah

Pengurangan

Saldo Neraca per

31 Desember 2019

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Tanah 577,164,347,509.70

412.159.417.439,47

68.540.570.110,08

920.783.194.839,09

Peralatan dan Mesin 485,558,023,098.06

135.410.048.239,95

46.729.366.949,15

574.238.704.388,86

Gedung dan

Bangunan

1,099,573,651,418.79

280.775.419.038,00

163.638.137.402,00 1.216.710.933.054,79

Jalan, Irigasi, dan

Jaringan

1,459,802,794,770.96

285.813.347.950,80

15.807.451.428,00

1.729.808.691.293,75

Aset Tetap Lainnya 89,231,193,322.64

22.279.228.270,00

6.370.936.410,17 105.139.485.182,47

Konstruksi dalam

Pengerjaan

19,035,601,123.00

9.796.996.160,00

11.789.071.498,00

17.043.525.785,00

Akumulasi

Penyusutan

(1,325,322,289,571.89) (117.482.259.522,95) (81.045.398.226,00) (1.361.759.150.868,84)

Jumlah 2,405,043,321,671.25 1.028.752.197.575,27 231.830.135.571,40 3.201.965.383.675,12

1) Tanah

Aset tetap Tanah milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember 2018

sebesar Rp577,164,347,509.70 dan mengalami perubahan sebesar

Rp343.618.847.329,39 sehingga nilai aset tetap tanah per 31 Desember 2019

sebesar Rp920.783.194.839,09. Perubahan nilai aset tetap tanah dipengaruhi

oleh penambahan dan pengurangan dengan penjelasan sebagai berikut:

Penambahan Aset Tetap Tanah:

Belanja Modal 2019 31.599.383.176,00

Reklas Antar KIB Belanja Modal (+) 29.938.087.778,00

Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (+) 49.060.000,00

Reklas Belanja Barang Jasa Ke Belanja Modal (+) 279.462.942.485,48

Mutasi Penambahan 2019 70.867.739.999,99

Koreksi BPK (+) 242.204.000

Jumlah Penambahan 412.159.417.439,47

Page 89: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

99

Pengurangan

Reklas Antar Kib Belanja Modal (-) 199.716.000,00

Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (-) 49.060.000,00

Reklas Modal Ke Barang Jasa / BHP (-) 429.315.000,00

Penghapusan 2019 4.325.912.000,00

Mutasi Pengurangan 2019 2.642.929.999,99

Koreksi BPK (-) 60.893.637.110,09

Jumlah Pengurangan 68.540.570.110,08

Rincian penambahan dan pengurangan masing-masing SKPD/UPT dapat dilihat

pada lampiran 5.30.

Aset tetap Tanah milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember 2019

sebesar Rp920.783.194.839,09 tidak termasuk aset tetap tanah dibawah 260

Daerah Irigasi karena aset berupa tanah jaringan irigasi pada seluruh daerah

irigasi tersebut masih tercatat dalam SIMAK BMD Kementrian Pekerjaan

Umum dan Perumahan.

2) Peralatan dan Mesin

Aset tetap peralatan dan mesin Kabupaten Boyolali Tahun 2018 sebesar

Rp485,558,023,098.06 mengalami perubahan sebesar Rp88.680.681.290,80

sehingga nilai aset tetap peralatan dan mesin per 31 Desember 2019 sebesar

Rp574.238.704.388,86. Perubahan nilai aset tetap peralatan dan mesin

dipengaruhi oleh penambahan dan pengurangan dengan penjelasan sebagai

berikut:

Penambahan Aset Tetap Peralatan dan Mesin:

Belanja Modal 2019 66.745.443.885,00

Reklas Antar KIB Belanja Modal (+) 795.048.237,00

Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (+) 14.018.650.190,00

Reklas Belanja Barang Jasa Ke Belanja Modal (+) 29.186.721,00

Belanja Modal BOS 10.807.231.070,00

Reklas Antar KIB Belanja Modal BOS (+) 96.550.292,00

Reklas Barang Jasa Ke Belanja Modal BOS (+) 20.300.000,00

Belanja Modal BLUD 11.038.605.317,00

Reklas Barang Jasa Ke Belanja Modal BLUD (+) 24.550.000,00

Hibah 4.112.533.784,00

LHP / Review Inspektorat (+) 32.920.000,00

Mutasi Penambahan 2019 17.424.335.481,65

Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007 menjadi

Permendagri No 108 tahun 2016 (+) 10.246.359.929,00

Koreksi BPK (+) 18.333.333,30

Jumlah Penambahan 135.410.048.239,95

Pengurangan

Reklas Antar Kib Belanja Modal (-) 3.055.943.675,00

Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (-) 14.018.650.190,00

Reklas Modal Ke Barang Jasa / BHP (-) 1.228.748.288,00

Page 90: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

100

Reklas Antar KIB Belanja Modal BOS (-) 121.931.200,00

Reklas Blanja Modal Ke Barang Jasa /BHP BOS (-) 30.420.549,00

Reklas Antar Kib Belanja Modal BLUD (-) 3.293.040.803,00

Reklas Belanja Modal Ke Barang Jasa / BHP BLUD (-) 378.206.400,00

LHP / Review Inspektorat (-) 594.000,00

Pengurangan Dari Belanja Modal 2019 (Eksrakompatable) 3.883.915.274,00

Penghapusan 2019 3.038.701.138,50

Mutasi Pengurangan 2019 17.386.789.431,65

Koreksi BPK (-) 292.426.000,00

Jumlah Pengurangan 46.729.366.949,15

Penambahan Aset Tetap Peralatan dan Mesin sebesar Rp88.680.681.290,80

didalamnya berasal dari 45 (empat puluh lima) aset peralatan dan mesin yang

sebelumnya bernilai Rp1,00 dan dilakukan Validasi oleh Inspektorat Kabupaten

Boyolali.

Berdasarkan Laporan Hasil Validasi Harga Perolehan untuk 45 Peralatan dan

Mesin dengan nilai perolehan Rp1,00 Nomor 700/244/3/2020 tanggal 27 April

2020 diperoleh Harga Perolehan setelah validasi sebesar Rp20.419.895,24.

Berdasarkan Kebijakan Akuntansi Peralatan dan Mesin, terdapat 10 Peralatan

dan Mesin yang diakui sebagai aset tetap peralatan dan mesin sebasar

Rp18.333.333,30.

Rincian penambahan dan pengurangan masing-masing SKPD/ UPT dapat

dilihat pada lampiran 5.31.

3) Gedung dan Bangunan

Aset tetap gedung dan bangunan milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31

Desember 2018 sebesar Rp1,099,573,651,418.79 dan mengalami perubahan

sebesar Rp117.137.281.636,00 sehingga nilai aset tetap gedung dan bangunan

per 31 Desember 2019 sebesar Rp1.216.710.933.054,79. Perubahan nilai aset

tetap Gedung dan Bangunan dipengaruhi oleh penambahan dan pengurangan

dengan penjelasan sebagai berikut:

Penambahan Aset Tetap Gedung dan Bangunan:

Belanja Modal 2019 184.797.882.330,00

Reklas Antar KIB Belanja Modal (+) 1.904.953.066,00

Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (+) 38.837.796.000,00

Reklas Belanja Barang Jasa Ke Belanja Modal (+) 2.086.937.258,00

Belanja Modal BOS 17.200.000,00

Reklas Antar Kib Belanja Modal BLUD (+) 3.122.874.553,00

Reklas Barang Jasa Ke Belanja Modal BLUD (+) 125.000.000,00

Hibah 2.265.058.946,00

LHP / Review Inspektorat (+) 229.573.998,00

Posting DED Pada Simda Bmd 2019 2.585.765.798,00

Mutasi Penambahan 2019 44.802.377.089,00

Jumlah Penambahan 280.775.419.038,00

Page 91: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

101

Pengurangan

Reklas Antar Kib Belanja Modal (-) 38.564.574.515,00

Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (-) 38.837.796.000,00

Reklas Modal Ke Barang Jasa / BHP (-) 704.006.105,00

Reklas Belanja Modal Ke Barang Jasa / BHP BLUD (-) 667.643.300,00

LHP / Review Inspektorat (-) 46.650.000,00

Pengurangan Dari Belanja Modal 2019 (Eksrakompatable) 523.382.509,00

Penghapusan Posting DED 136.168.278,00

Penghapusan 2019 21.728.447.867,00

Mutasi Pengurangan 2019 44.666.208.811,00

Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007 menjadi

Permendagri No 108 tahun 2016 (-) 17.763.260.017,00

Jumlah Pengurangan 163.638.137.402,00

Rincian penambahan dan pengurangan masing-masing SKPD/ UPT dapat

dilihat pada lampiran 5.32.

4) Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per

31 Desember 2018 sebesar Rp1,459,802,794,770.96 dan mengalami perubahan

sebesar Rp270.005.896.522,79 sehingga nilai aset tetap Jalan, Irigasi dan

Jaringan per 31 Desember 2019 sebesar Rp1.729.808.691.293,75.

Perubahan nilai aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan dipengaruhi oleh

penambahan dan pengurangan dengan penjelasan sebagai berikut:

Penambahan Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan:

Belanja Modal 2019 206.739.374.708,00

Reklas Antar KIB Belanja Modal (+) 11.069.733.829,00

Reklas Belanja Barang Jasa Ke Belanja Modal (+) 48.069.731.561,80

Posting DED Pada Simda Bmd 2019 9.264.415.700,00

Mutasi Penambahan 2019

181.000,00

Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007

menjadi Permendagri No 108 tahun 2016 (+) 10.669.911.152,00

Jumlah Penambahan 285.813.347.950,80

Pengurangan

Reklas Antar Kib Belanja Modal (-) 11.971.421.378,00

Reklas Modal Ke Barang Jasa / BHP (-) 3.835.849.050,00

Mutasi Pengurangan 2019

181.000,00

Jumlah Pengurangan 15.807.451.428,00

Rincian penambahan dan pengurangan masing-masing SKPD/ UPT dapat

dilihat pada lampiran 5.33.

Aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per

31 Desember 2019 sebesar Rp1.729.808.691.293,75 tidak termasuk 25 Daerah

Page 92: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

102

Irigasi yang masih tercatat dalam SIMAK BMD Kementrian Pekerjaan Umum

dan Perumahan dengan penjelasan sebagai berikut: a) Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor

14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi

ditetapkan bahwa Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah

Kabupaten Boyolali adalah 260 Daerah Irigasi;

b) Aset berupa bangunan irigasi yang tercatat dalam KIB DPUPR Kabupaten

Boyolali adalah sebanyak 235 Daerah Irigasi, sedangkan 25 Daerah Irigasi

masih tercatat dalam SIMAK BMD Kementrian Pekerjaan Umum dan

Perumahan, saat ini sedang dalam proses permohonan hibah dari Bupati

Boyolali kepada Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Rincian 25 Daerah Irigasi masih tercatat dalam SIMAK BMD Kementrian

Pekerjaan Umum sebagai berikut: No

Urut

No Urut DI didalam Permen

PUPR 14/2015 Nama DI

Luas Areal

(Ha)

1 164 D.I. Bajing 5

2 168 D.I. Bertumpuk 11

3 170 D.I. Cebong 8

4 174 D.I. Gatak 14

5 177 D.I. Geneng Timah 7

6 180 D.I. Gunung Maling 41

7 181 D.I. Gunung Sari 15

8 186 D.I. Jelek 10

9 187 D.I. Jipangan 6

10 188 D.I. Jumbleng 5

11 204 D.I. Kongseng Madoh 10

12 213 D.I. Pakelan 3

13 219 D.I. Rejoso III 12

14 220 D.I. Rejoso IV 158

15 221 D.I. Selogan 20

16 223 D.I. Si Elo 5

17 224 D.I. Siaji 20

18 225 D.I. Siasem 14

19 226 D.I. Sibajing 10

20 228 D.I. Siklakah 15

21 229 D.I. Sinongko 6

22 230 D.I. Sisabuk 18

23 238 D.I. Sumber Ledok III 15

24 249 D.I. Sumur Plengeh 10

25 259 D.I. Wesi 8

5) Aset Tetap Lainnya

Aset tetap lainnya milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember 2018

sebesar Rp89,231,193,322.64 dan mengalami perubahan sebesar

Rp15.908.291.859,83 sehingga nilai Aset tetap lainnya per 31 Desember 2019

Page 93: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

103

sebesar Rp105.139.485.182,47. Perubahan nilai aset tetap lainnya dipengaruhi

oleh penambahan dan pengurangan dengan penjelasan sebagai berikut:

Penambahan Aset Tetap Lainnya:

Belanja Modal 2019 6.154.081.520,00

Reklas Antar KIB Belanja Modal (+) 103.734.500,00

Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (+) 5.289.736.420,00

Belanja Modal BOS 10.498.976.214,00

Reklas Antar KIB Belanja Modal BOS (+) 135.175.300,00

Hibah 38.784.000,00

Mutasi Penambahan 2019

700.000,00

Koreksi BPK (+) 58.040.316,00

Jumlah Penambahan 22.279.228.270,00

Pengurangan

Reklas Antar Kib Belanja Modal (-) 327.264.000,00

Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (-) 5.289.736.420,00

Reklas Modal Ke Barang Jasa / BHP (-) 12.710.900,00

Reklas Antar KIB Belanja Modal BOS (-) 83.550.292,00

Reklas Blanja Modal Ke Barang Jasa /BHP BOS (-) 16.985.950,00

Penghapusan 2019 9.097.718,00

Mutasi Pengurangan 2019

700.000,00

Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007

menjadi Permendagri No 108 tahun 2016 (-) 630.891.130,17

Jumlah Pengurangan 6.370.936.410,17

Rincian penambahan dan pengurangan masing-masing SKPD/ UPT dapat

dilihat pada lampiran 5.34.

6) Konstruksi Dalam Pengerjaan

Konstruksi Dalam Pengerjaan milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31

Desember 2018 sebesar Rp19,035,601,123.00 dan mengalami perubahan

sebesar Rp1.992.075.338,00 sehingga nilai Aset tetap Kontruksi dalam

Pengerjaan per 31 Desember 2019 sebesar Rp17.043.525.785,00. Perubahan

nilai Konstruksi dalam Pengerjaan dipengaruhi oleh penambahan dan

pengurangan dengan penjelasan sebagai berikut:

Penambahan Aset Tetap Konstruksi dalam Pengerjaan:

Reklas Antar KIB Belanja Modal (+) 9.364.946.160,00

Reklas Belanja Barang Jasa Ke Belanja Modal (+) 432.050.000,00

Jumlah Penambahan 9.796.996.160,00

Pengurangan

LHP / Review Inspektorat (-) 49.715.998,00

Penghapusan Posting DED 11.739.355.500,00

Jumlah Pengurangan 11.789.071.498,00

Page 94: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

104

Rincian penambahan dan pengurangan masing-masing SKPD/ UPT dapat

dilihat pada lampiran 5.35.

7) Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Akumulasi Penyusutan milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember

2018 sebesar Rp1.325.322.289.571,89 dan mengalami perubahan sebesar

Rp36.436.861.296,95 sehingga nilai Akumulasi Penyusutan per 31 Desember

2019 sebesar Rp1.361.759.150.868,84. Perubahan nilai Akumulasi Penyusutan

dipengaruhi oleh penambahan dan pengurangan, dapat dilihat pada lampiran

5.39.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31

Desember 2019 sebesar Rp1.361.759.150.868,84 terdiri dari Akumulasi

Penyusutan Peralatan dan Mesin sebesar Rp354.319.999.226,87, Akumulasi

Penyusutan Gedung dan Bangunan sebesar Rp194.899.600.790,00, dan

Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi, dan jaringan sebesar

Rp812.539.550.851,97

Rincian Penambahan dan Pengurangan Aset Lain-Lain dapat dilihat pada

lampiran 5.39.a

Terdapat Perubahan Peraturan yang dipergunakan untuk Penyusunan Laporan

Keuangan Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember 2019 dari

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 menjadi Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 2016 yang mengakibatkan perubahan

Klasifikasikan Aset Tetap (klasifikasi Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan

Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, dan Kontruksi

Dalam Pengerjaan).

Perubahan Klasifikasi Aset Tetap dirinci sebagai berikut:

Uraian Saldo Per 31

Desember 2018 (audeted)

Penambahan Pengurangan

Saldo Per 1 Januari 2019 sesuai

Permendagri 108 Tahun 2018

Keterangan

Tanah 577.164.347.509,70 - - 577.164.347.509,70 Tidak Berubah

Peralatan dan Mesin

485.558.023.098,06 10.246.359.929,00 - 495.804.383.027,06 Bertambah dari Aset Tetap Lainnya dan Gedung dan Bangunan

Gedung dan Bangunan Gedung

1.099.573.651.418,79 - 17.763.260.017,00 1.081.810.391.401,79 Berkurang ke Jalan, Irigasi dan Jaringan dan Peralatan dan Mesin

Jalan, Irigasi dan Jaringan

1.459.802.794.770,96 10.669.911.152,00 - 1.470.472.705.922,96 Bertambah dari Gedung dan Bangunan

Aset Tetap Lainnya 89.231.193.322,64 - 630.891.130,17 88.600.302.192,47 Berkurang ke Peralatan dan Mesin

Konstruksi Dalam Pengerjaan

19.035.601.123,00 - - 19.035.601.123,00 Tidak Berubah

Jumlah 3.730.365.611.243,15 20.916.271.081,00 18.394.151.147,17 3.732.887.731.176,98

Rincian Penambahan dan Pengurangan masing-masing SKPD/ UPT dapat

dilihat pada lampiran 5.40a - lampiran 5.40d.

d. Aset Lainnya

Aset Lainnya per 31 Desember 2019 sebesar Rp65.632.272.543,68 dan per 31

Desember 2018 sebesar Rp94.378.730.865,65 terinci atas:

Page 95: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

105

Tabel 5.3.d.1 Aset Lainnya per Tahun 2019 dan 2018

No Uraian 2019 2018

Rp Rp

1 Tagihan Jangka Panjang 261.114.423,26 522.228.865,67

2 Aset Tidak Berwujud 19.360.671.471,00 15.711.519.421,00

Amortisasi Aset Tak Berwujud (12.722.293.784,00) (9.227.635.408,40)

Aset Tak Berwujud Netto 6.638.377.687,00 6.483.884.012,60

3 Aset Lain-lain 107.673.514.607,90 144.893.563.471,14

Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lainnya (46.112.727.850,17) (57.520.945.483,76)

Aset Lain-lain Netto 61.560.786.757,73 87.372.617.987,38

JUMLAH 68.460.278.867,99 94.378.730.865,65

Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

a. Tagihan Jangka Panjang Rp261.114.423,26

Tagihan jangka panjang sebesar Rp261.114.423,26 merupakan bagian dari

perhitungan angsuran piutang atas reklasifikasi Penyertaan Modal Pemerintah

Kabupaten Boyolali di PUDAM Kabupaten Boyolali sebesar Rp261.114.442,41

berdasarkan Addendum Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten

Boyolali dengan PDAM Kabupaten Boyolali Nomor : 539/02438/06/04 –

Nomor : 077/189.B/VI/2004 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten

Boyolali kepada PDAM Kabupaten Boyolali sehingga nilai tagihan angsuran per

31 Desember 2019 sebesar Rp261.114.423,26.

b. Aset Tidak Berwujud Rp19.360.671.471,00

Aset Tak berwujud milik Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember

2018 sebesar Rp15,711,519,421.00 dengan penambahan Belanja Modal

Rp3.649.152.050,00 dan penambahan amortisasi sebesar Rp3.494.658.375,60.

Rincian Penambahan dan Pengurangan Aset Tidak Berwujud dan Penambahan

Amortisasi masing-masing SKPD/ UPT dapat dilihat pada Lampiran 5.37 dan

5.38.

c. Aset Lain – lain Rp107.673.514.607,90

Aset Lain-lain per 31 Desember 2018 sebesar Rp144.893.563.471,14 dan Aset

Lain-lain per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp107.673.514.607,90

mengalami perubahan sebesar Rp37.220.048.863,24.

Perubahan nilai Aset Lain-lain dipengaruhi oleh penambahan dan pengurangan

dengan penjelasan sebagai berikut:

Penambahan Aset Lain – lain

Mutasi Penambahan 2019 3.719.115.271,00

Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007

menjadi Permendagri No 108 tahun 2016 (+) 547.245.259,00

Koreksi BPK (+) 2.828.006.324,31

Jumlah Penambahan 7.094.366.854,31

Page 96: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

106

Pengurangan

Penghapusan 2019 40.508.618.596,55

Mutasi Pengurangan 2019 3.756.661.321,00

Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007

menjadi Permendagri No 108 tahun 2016 (-) 14.135.800,00

Koreksi BPK (-) 35.000.000,00

Jumlah Pengurangan 44.314.415.717,55

Rincian Penambahan dan Pengurangan masing-masing SKPD/UPT dapat

dilihat pada lampiran 5.36.

Aset Lain-lain per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp107.673.514.607,91

terdiri dari Aset Lain-lain Rusak Berat sebesar Rp98.546.383.894,12 dan Aset

Lain-lain tidak diketahui keberadaannya sebesar Rp9.127.130.713,79.

Aset lain-lain adalah Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari

penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke dalam Aset lain-lain. Hal ini

dapat disebabkan karena rusak berat, usang, dan/atau aset tetap yang tidak

digunakan karena sedang menunggu proses pemindahtanganan (Proses

penjualan, Sewa beli, Penghibahan, Penyertaan modal).

Aset Lain-lain Netto per 31 Desember 2019 adalah sebesar

Rp107.673.514.607,91 merupakan reklasifikasi aset tetap ke Aset Lain-lain

dengan rincian Reklas dari Tanah (Pemanfaatan Sewa Aset Tetap Tanah oleh

Pemerintah Kabupaten Boyolali) sebesar Rp2.828.006.324,31,00, Reklas dari

Peralatan dan Mesin sebesar Rp25.566.078.225,43, Reklas dari Gedung dan

Bangunan sebesar Rp38.414.490.797,53, Reklas Dari Jalan Irigasi dan Jaringan

sebesar Rp38.871.850.540,00, dan Reklas dari Aset Tetap Lainnya sebesar

Rp1.993.088.720,64.

Rincian Penambahan dan Pengurangan Aset Lain-Lain dapat dilihat pada

lampiran 5.36.a

d. Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain Rp46.112.727.850,17

Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31

Desember 2018 sebesar Rp57.520.945.483,76 dan mengalami perubahan

sebesar Rp11.408.217.633,59 sehingga nilai Akumulasi Penyusutan Aset Lain-

lain per 31 Desember 2019 sebesar Rp46.112.727.850,17.

Rincian Penambahan dan Pengurangan masing-masing SKPD/ UPT dapat

dilihat pada lampiran 5.40.

Terdapat Perubahan Peraturan yang dipergunakan untuk Penyusunan Laporan

Keuangan Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember 2019 dari

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 menjadi Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 108 Tahun 2016 yang mengakibatkan perubahan

Klasifikasikan Aset Tetap (klasifikasi Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan

Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, dan Kontruksi

Dalam Pengerjaan).

Page 97: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

107

Uraian Saldo Per 31 Desember 2018

(audeted)

Penambahan Pengurangan Saldo Per 1 Januari 2019

Permendagri 108

Keterangan

Aset Lain-lain 144.893.563.471,14 547.245.259,00 14.135.800,00 145.426.672.930,14 Berubah antar klasifikasi di dalam Aset lain-lain

Jumlah 144.893.563.471,14 547.245.259,00 14.135.800,00 145.426.672.930,14

Rincian Penambahan dan Pengurangan masing-masing SKPD/ UPT dapat

dilihat pada lampiran 5.40e

Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain milik Pemerintah Kabupaten Boyolali

per 31 Desember 2019 sebesar Rp46.112.727.850,17 terdiri dari Akumulasi

Penyusutan Aset Lainnya Peralatan dan Mesin sebesar Rp33.106.879.255,17,

Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya Gedung dan Bangunan sebesar

Rp8.697.332.555,00, dan Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya Jalan, Irigasi,

dan jaringan sebesar Rp4.308.516.040,00

Rincian Penambahan dan Pengurangan Aset Lain-lain dapat dilihat pada

lampiran 5.40f .

e. Kewajiban

Akun kewajiban per 31 Desember 2019 sebesar Rp 25.922.007.639,76 terinci atas:

Tabel 5.3.e.1 Kewajiban Tahun 2019 dan 2018

No Uraian 2019 2018

Rp Rp

1 Pendapatan Diterima di Muka 5.995.809.761,86 6.406.469.215,28

2 Utang Beban 19.126.197.877,90 14.787.729.962,00

3 Utang Jangka Pendek Lainnya 800.000.000,00 10.545.867.800,00

JUMLAH 25.922.007.639,76 31.740.066.977,28

a. Pendapatan Diterima di Muka Rp5.995.809.761,86

Saldo pendapatan diterima dimuka Rp5.995.809.761,86 beberapa diantaranya

sebagai berikut:

a) Pendapatan Dinas Perhubungan sebesar Rp805.223,61 merupakan

penerimaan sewa kios terminal selama jangka waktu 5 (lima) tahun;

b) Pendapatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP ) di tahun 2019 sebesar Rp24.835.377,61;

c) Pendapatan diterima dimuka pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian

sebesar Rp4.122.955.275,68 atas retribusi kios pelayanan pasar; dan

d) Pendapatan BKD sebesar Rp 1.847.213.884,96 terdiri dari pendapatan

sewa tanah dan gedung sebesar Rp295.887.565,62, pajak reklame

Rp1.203.216.108,34 serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar

Rp348.110.211,00.

Rincian pendapatan diterima dimuka sebagaimana disajikan pada lampiran

5.41, 5.42 dan 5.43.

Page 98: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

108

b. Utang Beban Rp19.126.197.877,90

Merupakan utang Pemerintah Kabupaten Boyolali yang pembayarannya akan

dilakukan di kemudian hari atau sampai tanggal pelaporan belum dilakukan

pembayaran, seperti kekurangan rapelan gaji, kekurangan tambahan

penghasilan, rapelan gaji PTT, beban listrik, telepon, air, dan koran bulan

Desember 2019, jasa pelayanan, insentif pemungutan retribusi pajak daerah dan

BPHTB, pemeliharaan limbah, dengan rincian sebagaimana terdapat pada

lampiran 5.44 dan 5.45.

Tabel 5.3.e.2 Utang Beban Tahun 2019 dan 2018

No Uraian 2019 2018

Rp Rp

1 Utang Beban Pegawai 8.922.985.186,90 6.453.433.437,00

2 Utang Beban Barang dan Jasa 10.203.212.691,00 8.334.296.525,00

JUMLAH 19.126.197.877,90 14.787.729.962,00

c. Utang Jangka Pendek Lainnya Rp800.000.000,00

Utang jangka pendek lainnya merupakan sisa pinjaman yang belum dilunasi

oleh RSUD Simo atas pinjaman yang diajukan kepada BPD Bank Jateng

sebesar Rp2.900.000.000,00 dan baru dapat dilunasi sebesar

Rp2.100.000.000,00 melalui mekanisme debet rekening BLUD RSUD Simo

nomor rekening 1082-00139-1 sebanyak tiga kali transaksi pembayaran

angsuran kredit pinjaman yakni Rp800.000.000,00 pada tanggal 19 November

2019, Rp600.000.000,00 pada tanggal 26 November 2019, dan

Rp700.000.000,00 pada tanggal 4 Desember 2019.

f. Ekuitas

Ekuitas Kabupaten Boyolali Tahun 2019 sebesar Rp3.744.222.069.562,68

mengalami perubahan sebesar Rp659.871.172.695,06 jika dibandingkan nilai

ekuitas tahun 2018 sebesar Rp3.084.350.896.867,62. Perubahan nilai ekuitas

tersebut dipengaruhi oleh:

Surplus Tahun Berjalan-LO 288.297.768.072,40

Dampak Kumulatif Perubahan

Kebijakan/Kesalahan Mendasar:

1) Koreksi Piutang (15.931.751.851,00)

2) Koreksi Penyisihan Piutang 3.217.500,00

3) Koreksi Aset Tetap 309.368.042.863,83

4) Koreksi Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 132.779.641.024,50

5) Koreksi Investasi Jangka Panjang (67.853.368.881,95)

6) Koreksi Aset Lainnya 4.742.056.483,31

7) Koreksi Amortisasi Aset Lainnya (2.820.470.965,60)

8) Koreksi Ekuitas Lainnya 11.286.038.449,57

Page 99: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

109

4. Laporan Operasional

Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah

ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk

kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Unsur yang

dicakup secara langsung dalam Laporan Operasional terdiri dari Pendapatan-LO,

Beban dan Surplus/Defisit Operasional. Ringkasan Laporan Operasional Pemerintah

Kabupaten Boyolali untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2019

sebagai berikut:

Tabel 5.4.1 Laporan Operasional

No Uraian Saldo Saldo

2019 2018

Rp Rp

1. Pendapatan - LO 2.355.186.599.261,79 2.286.247.345.639,60

2. Beban 2.037.415.328.122,25 1.869.906.158.094,71

Penjelasan rinci Laporan Operasional Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali untuk

Tahun Anggaran 2019 sebagai berikut:

a. Pendapatan – LO

Pendapatan – LO adalah hak Pemerintah Kabupaten Boyolali yang diakui sebagai

penambah nilai kekayaan bersih, yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah

(PAD), Pendapatan Transfer dan Lain – lain Pendapatan yang Sah. Realisasi

Pendapatan – LO Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali untuk Tahun Anggaran

2019 sebesar Rp2.355.186.599.261,79 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.4.a.1 Realisasi Pendapatan – LO

No Uraian

Saldo 2019 Rp

Saldo 2018 Rp

1 Pendapatan Asli Daerah – LO 382.457.800.504,48 385.492.096.732,60

2 Pendapatan Transfer– LO 1.882.931.409.228,00 1.819.596.818.976,00

3 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 89.797.389.529,00 81.158.429.931,00

JUMLAH 2.355.186.599.261,79 2.286.247.345.639,60

1) Pendapatan Asli Daerah – LO Rp382.457.800.504,48

Pendapatan Asli Daerah – LO Pemerintah Kabupaten Boyolali adalah

Pendapatan untuk Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp382.457.800.504,48 dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 5.4.a.2 Realisasi Pendapatan Asli Daerah - LO

No Uraian

Saldo 2019 Rp

Saldo 2018 Rp

1 Pendapatan Pajak Daerah – LO 155.405.331.295,49 143.510.171.275,38

2 Pendapatan Retribusi Daerah – LO 19.056.858.027,61 15.091.191.117,85

3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan – LO

2.483.329.475,54 32.294.874.691,04

4 Lain-lain PAD Yang Sah–LO 205.512.281.705,83 194.595.859.648,33

JUMLAH 382.457.800.504,48 385.492.096.732,60

Page 100: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

110

Pendapatan Pajak Daerah – LO sebesar Rp155.405.331.295,49 merupakan PAD

yang tarifnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Boyolali.

Pemungutan penerimaan dan pengelolaan pendapatan pajak daerah

dilaksanakan oleh Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Boyolali.

Rincian untuk realisasi Pendapatan Pajak Daerah – LO adalah sebagaimana

terdapat pada lampiran 5.46.

Pendapatan Retribusi Daerah – LO sebesar Rp19.056.858.027,61 merupakan

PAD yang tarifnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda) dan terkait

langsung dengan pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten

Boyolali. Pemungutan dan pengelolaan pendapatan retribusi daerah dilakukan

oleh masing-masing SKPD sebagai unit pendapatan. Rincian realisasi

Pendapatan Retribusi Daerah – LO adalah sebagaimana terdapat pada lampiran

5.47.

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan – LO sebesar

Rp2.483.329.475,54 merupakan PAD dalam bentuk pendapatan deviden dan

hasil investasi atas penyertaan pada kepemilikan saham Badan Usaha Milik

Daerah. Pendapatan deviden diperoleh dari penyertaan modal minoritas yang

dicatat berdasarkan metode biaya, pendapatan investasi diperoleh atas

penyertaan modal dengan kepemilikan signifikan yang dicatat berdasarkan

metode ekuitas.

Lain – lain PAD yang Sah – LO sebesar Rp205.512.281.705,83 merupakan

PAD selain pajak daerah, retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan yang realisasinya untuk Tahun Anggaran 2019 adalah

sebagaimana terdapat pada lampiran 5.48.

2) Pendapatan Transfer – LO Rp1.882.931.409.228,00

Pendapatan Transfer – LO Pemerintah Kabupaten Boyolali adalah Pendapatan

untuk Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp1.882.931.409.228,00 dengan rincian

sebagaimana terdapat pada lampiran 5.49.

Realisasi Transfer Pemerintah Daerah Lainnya – LO Pemerintah Kabupaten

Boyolali sebesar Rp137.375.141.417,00 merupakan penerimaan Bagi Hasil

Pajak Daerah Provinsi Jawa Tengah kepada Kabupaten/Kota sebesar

Rp110.565.896.937,00 dan Bagi Hasil Pajak Rokok Tahun 2019 sebesar

Rp26.809.244.480,00. Realisasi Bantuan Keuangan – LO Pemerintah

Kabupaten Boyolali sebesar Rp35.305.000.000,00 merupakan bantuan

keuangan dari Pemerintah Provinsi Jateng untuk Bantuan Keuangan Provinsi

Kegiatan TMMD sebesar Rp915.000.000,00, bantuan keuangan bidang

pendidikan sebesar Rp7.890.000.000,00, dan Bantuan Gubernur Bidang Sarana

Prasarana Jalan sebesar Rp26.500.000.000,00.

3) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah – LO Rp89.797.389.529,00

Lain Lain Pendapatan yang Sah – LO Pemerintah Kabupaten Boyolali adalah

Pendapatan untuk Tahun Anggaran 2019 dengan rincian sebagai berikut:

Page 101: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

111

Tabel 5.4.a.3 Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah – LO

No Uraian Saldo Saldo

2019 2018

Rp Rp

1 Hibah PDAM 2.706.000.000,00 3.885.000.000,00

2 Penerimaan Hibah Sanitas (DPUPR) 330.000.000,00

3 Program Hibah Air Minum 2.000.000.000,00 1.040.000.000,00

4 Penerimaan Dana Rehab Rekon (BPBD) 4.537.584.000,00

5 Pendapatan Hibah Dana BOS 80.223.805.529,00 76.233.429.931,00

JUMLAH 89.797.389.529,00 81.158.429.931,00

b. Beban Daerah

Beban adalah kewajiban Pemerintah Kabupaten Boyolali yang diakui sebagai

pengurang nilai kekayaan bersih. Realisasi beban Pemerintah Kabupaten Boyolali

untuk Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp2.037.415.328.122,25 dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 5.4.b.1 Realisasi Beban – LO

No Uraian Saldo Saldo

2019 2018

Rp Rp

1 Beban Operasi 1.653.805.379.905,25 1.526.286.708.759,71

2 Beban Transfer 383.609.948.217,00 343.619.449.335,00

JUMLAH 2.037.415.328.122,25 1.869.906.158.094,71

Rincian beban operasi – LO sebesar Rp1.653.805.379.905,25 adalah sebagai

berikut:

Tabel 5.4.b.2 Realisasi Beban Operasi – LO

No Uraian

Saldo Saldo

2019 2018

Rp Rp

1 Beban Pegawai - LO 900.496.173.469,90 877.318.490.534,00

2 Beban Persediaan 86.690.975.275,77 75.520.441.655,36

3 Beban Jasa 362.253.163.010,58 326.045.107.419,65

4 Beban Pemeliharaan 34.022.118.438,00 8.991.200.741,00

5 Beban Perjalanan Dinas 31.978.534.318,00 32.837.942.015,00

6 Beban Hibah 39.492.443.000,00 34.486.830.000,00

7 Beban Bantuan Sosial 14.338.500.000,00 15.563.237.500,00

8 Beban Penyusutan dan Amortisasi 169.890.689.731,45 138.113.721.755,17

9 Beban Penyisihan Piutang 12.967.782.661,55 16.299.737.139,53

10 Beban Lain-lain 1.675.000.000,00 1.110.000.000,00

JUMLAH 1.653.805.379.905,25 1.526.286.708.759,71

A. Beban Pegawai

Jumlah Beban Pegawai Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk Tahun Anggaran

2019 sebesar Rp900.496.173.469,90 dengan rincian sebagai berikut:

Page 102: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

112

Tabel 5.4.b.3 Realisasi Beban Pegawai – LO

No Uraian Saldo Saldo

2019 2018

Rp Rp

1 Beban Gaji dan Tunjangan - LO 602.338.896.328,90 595.349.745.406,00

2 Beban Tambahan Penghasilan PNS 284.477.993.814,00 270.042.763.909,00

3 Beban Penerimaan Lainnya Pimpinan & Anggota DPRD serta KDH/WKDH - LO

8.435.100.000,00 6.163.200.000,00

4 Beban Insentif Pemungutan Pajak Daerah 4.477.512.500,00 5.139.500.000,00

5 Beban Insentif Pemungutan Retribusi Daerah

671.341.157,00 536.109.719,00

6 Beban Uang Lembur 95.329.670,00 87.171.500,00

JUMLAH 900.496.173.469,90 877.318.490.534,00

Realisasi Beban Pegawai – LO per SKPD terinci pada lampiran 5.50.

B. Beban Persediaan

Jumlah Beban Persediaan Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk Tahun

Anggaran 2019 sebesar Rp86.690.975.275,77, mengalami kenaikan sebesar

Rp11.170.533.620,41 atau 14,79% dibanding tahun 2018 sebesar

Rp75.520.441.655,36.

Beban persediaan sebesar Rp86.690.975.275,77 terdiri dari:

- Beban Bahan Pakai Habis Rp 21.954.330.350,93

- Beban Persediaan Bahan/ Material Rp 8.655.287.814,84

- Beban Cetak dan Penggandaan Rp 7.413.345.216,00

- Beban Makanan dan Minuman Rp 16.964.285.909,00

- Beban Pakaian Dinas dan Atributnya Rp 679.585.600,00

- Beban Pakaian Kerja Rp 246.223.800,00

- Beban Pakaian khusus dan hari-hari tertentu Rp 219.964.000,00

- Beban Barang Untuk Diserahkan kepada

Masyarakat/Pihak Ketiga

Rp 30.557.952.585,00

C. Beban Jasa

Jumlah Beban Jasa Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk Tahun Anggaran

2019 sebesar Rp362.253.163.010,58, mengalami kenaikan sebesar

Rp36.208.055.590,93 atau 11,11% dibanding tahun 2018 sebesar

Rp326.045.107.419,65.

Beban jasa sebesar Rp362.253.163.010,58 terdiri dari:

- Beban Jasa Kantor Rp 105.628.535.663,00

- Beban Premi Asuransi Rp 13.588.294.835,92

- Beban Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir Rp 1.582.258.840,66

Page 103: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

113

- Beban Sewa Sarana Mobilitas Rp 185.005.000,00

- Beban Sewa Alat Berat Rp 5.000.000,00

- Beban Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor Rp 718.601.000,00

- Beban Jasa Konsultasi Rp 1.596.668.680,00

- Beban Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan

Teknis PNS

Rp 5.209.645.050,00

- Beban Honorarium PNS - LO Rp 206.323.528,00

- Beban Honorarium Non PNS - LO Rp 9.470.039.776,00

- Beban Honorarium Pengelola Dana BOS Rp 10.021.947.743,00

- Beban Barang Dana BOS Rp 47.313.455.115,00

- Beban Honorarium Pengelola Dana BLUD Rp 46.905.564.913,00

- Beban Barang dan Jasa Dana BLUD Rp 111.979.299.810,00

- Beban Beasiswa Pendidikan Dasar dan Menengah Rp 179.500.000,00

- Beban Uang/Barang untuk diberikan kepada Pihak

Ketiga/Masyarakat

Rp 2.405.859.590,00

- Beban Bantuan Sosial Barang Rp 849.865.683,00

- Beban Barang EktraKomptable Rp 4.407.297.783,00

D. Beban Pemeliharaan

Jumlah Pemeliharaan Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk Tahun Anggaran

2019 sebesar Rp34.022.118.438,00, mengalami kenaikan sebesar

Rp25.030.917.697,00 atau 278,39% dibanding tahun 2018 sebesar

Rp8.991.200.741,00.

Beban pemeliharaan sebesar Rp34.022.118.438,00 terdiri dari:

- Beban Pemeliharan Peralatan dan Mesin Rp 1.670.443.698,00

- Beban Pemeliharan Gedung dan Bangunan Rp 6.470.935.660,00

- Beban Pemeliharan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Rp 20.310.752.250,00

- Beban Pemeliharan Aset Tetap Lainnya Rp 1.571.749.521,00

- Beban Jasa Service Rp 1.114.918.504,00

- Beban Penggantian Suku Cadang Rp 2.082.927.604,00

- Beban Bahan Bakar Minyak/Gas dan pelumas Rp 390.472.237,00

- Beban Jasa KIR Rp 3.751.000,00

- Beban Pajak Kendaraan Bermotor Rp 307.887.963,00

Page 104: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

114

- Beban Surat Tanda Nomor Kendaraan Rp 98.280.001,00

E. Beban Perjalanan Dinas

Jumlah Beban Perjalanan Dinas Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk Tahun

Anggaran 2019 sebesar Rp31.978.534.318,00, mengalami penurunan sebesar

Rp859.407.697,00 atau 2,62% dibanding tahun 2018 sebesar

Rp32.837.942.015,00. Beban perjalanan dinas sebesar Rp31.978.534.318,00

terdiri dari Beban Perjalanan Dinas Dalam Daerah sebesar Rp5.619.175.257,00

dan Beban Perjalanan Dinas Luar Daerah sebesar Rp26.359.359.061,00.

Rincian beban barang dan jasa dapat dilihat pada Lampiran 5.51.

F. Beban Hibah

Beban hibah merupakan kewajiban Pemerintah Kabupaten Boyolali atas

pemberian hibah. Jumlah Beban Hibah Tahun Anggaran 2019 sebesar

Rp39.492.443.000,00 sebagaimana yang disajikan dalam lampiran 5.54.

Tabel 5.4.b.4 Realisasi Beban Hibah – LO

No Uraian Realisasi Realisasi

2019 2018

Rp Rp

1 Belanja Hibah kepada Pemerintah 340.000.000,00 90.000.000,00

2 Belanja Hibah kepada Kelompok Masyarakat

- -

3 Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi

38.756.363.000,00 34.000.750.000,00

4 Belanja Hibah Dana BOS untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

396.080.000,00 396.080.000,00

a. Belanja Hibah Dana BOS ke SD Swasta

dan MI 153.180.000,00 153.180.000,00

b. Belanja Hibah Dana BOS ke SMP Swasta

dan MTs 242.900.000,00 242.900.000,00

c. Belanja Hibah Dana BOS ke SMA/SMK

Swasta - -

JUMLAH 39.492.443.000,00 34.486.830.000,00

G. Beban Bantuan Sosial

Beban Bantuan Sosial terdiri atas bantuan sosial kepada masyarakat dan

kelompok masyarakat. Bantuan Sosial merupakan pemberian bantuan berupa

uang/barang dari pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok

dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang

bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial.

Jumlah Beban Bantuan Sosial Tahun 2019 sebesar Rp14.338.500.000,00

terdapat di Badan Keuangan Daerah sebagaimana terdapat pada lampiran 5.53.

Sesuai dengan bidangnya bantuan sosial diberikan untuk:

a. Bantuan sosial bidang penyandang masalah sosial sebesar Rp12.500.000,00

b. Bantuan sosial bidang kependidikan sebesar Rp1.125.000.000,00

c. Bantuan sosial kepada anggota masyarakat sebesar Rp13.201.000.000,00

Page 105: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

115

H. Beban Penyusutan dan Amortisasi

Tabel 5.4.b.5 Realisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi – LO

No Uraian

Saldo Saldo

2019 2018

Rp Rp

1 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin

65.517.999.591,45 137.503.822.198,17

2 Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan

23.601.889.819,00 -

3 Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, dan jaringan

80.096.612.911,00 -

4 Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya - 1.632.437,00

5 Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud 674.187.410,00 608.267.120,00

JUMLAH 169.890.689.731,45 138.113.721.755,17

I. Beban Penyisihan Piutang

Beban Penyisihan Piutang sebesar Rp12.967.782.661,55 terdiri dari beban

penyisihan piutang pendapatan sebesar Rp12.935.554.757,31 dan beban

penyisihan piutang lainnya sebesar Rp32.227.904,24. Rincian perhitungan

beban penyisihan piutang terdapat pada lampiran 5.24.

J. Beban Lain-lain

Beban lain-lain sebesar Rp1.675.000.000,00 merupakan Beban Penyisihan

Dana Bergulir / pinjaman kepada PD.BPR BKK Boyolali sebesar

Rp1.485.000.000,00 dan pada PT.BPR Bank Boyolali sebesar

Rp190.000.000,00.

K. Beban Transfer

Beban Transfer Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali untuk Tahun Anggaran

2019 sebesar Rp383.609.948.217,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.4.b.6 Realisasi Beban Transfer – LO

No Uraian

Saldo Saldo

2019 2018

Rp Rp

Transfer Bagi Hasil Pendapatan

1 Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah

Kepada Pemerintahan Kabupaten/Kota 9.468.866.000,00 12.894.520.000,00

2

Transfer Bagi Hasil Pendapatan

Lainnya Kepada Pemerintahan

Kabupaten/Kota/Desa

1.552.254.500,00 2.059.207.000,00

Transfer Bantuan Keuangan

1 Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 371.609.249.000,00 327.704.854.000,00

2 Transfer Bantuan kepada Partai politik 979.578.717,00 960.868.335,00

JUMLAH 383.609.948.217,00 343.619.449.335,00

Page 106: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

116

c. Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO

2019 (Rp) 2018 (Rp)

Defisit dari Kegiatan Non Operasional

Lainnya

40.508.618.596,55 0.00

Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp40.508.618.596,55

merupakan pengurangan aset lainnya karena penghapusan tahun 2019 sebesar

Rp40.508.618.596,55.

d. Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya – LO

2019 (Rp) 2018 (Rp)

Surplus dari Kegiatan Non Operasional

Lainnya – LO

11.700.392.669,40 1,355,424,206.71

Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya-LO sebesar Rp11.700.392.669,40

terdiri dari:

1 Penyesuaian Penyisihan piutang Investasi permanen lainnya

dan bunga atas investasi

11.752.637,64

2 Penyesuaian Penyisihan Piutang Retribusi Pasar dan Surplus

Defisit Non Operasional LO

132.051.995,19

3 Penyesuaian Pengurangan Penyisihan Piutang Bagian Tagihan

Angsuran PUDAM Tahun 2019 dan Surplus Defisit Non

Kegiatan Operasional

26.111.445,12

4 Surplus defisit (0,82)

5 Penyesuaian Penyisihan Piutang Sewa Gedung, Beban

Penyisihan Piutang, dan Surplus Defisit Kegiatan Non

Operasional LO

52.074,79

6 penyisihan piutang pajak daerah dan surplus defisit LO 749.773.756,63

7 Penyesuaian Penyisihan Piutang Denda Pajak, Beban

Penyisihan Piutang Lain-lain PAD yang Sah, Surplus

Kegiatan Non Operasional

1.924.393,77

8 Penyesuaian Penyisihan Piutang Bunga Deposito, Beban

Penyisihan Piutang, dan Surplus Defisit Kegiatan Non

Operasional LO

918.124,14

9 Penyesuaian Penyisihan Piutang bagian laba atas penyertaan

Modal dan Surplus Defisit Kegiatan Non Operasional LO

69.852.032,63

10 Penyesuaian Penyisihan Piutang denda pajak BPHTB atas

keterlambatan dan Surplus Defisit Kegiatan Non Operasional

LO

310.000,00

11 penyesuaian atas akumulasi peyisihan piutang yang telah

dilunasi

90.728.000,00

12 Penyisihan Piutang BLUD TA 2018 376.588.656,00

13 Surplus atas Penyisihan Piutang Tahun 2019 10.240.329.554,33

Page 107: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

117

e. Beban Luar Biasa

2019 (Rp) 2018 (Rp)

Beban Luar Biasa 665.277.140,00 912.524,00

Beban Luar Biasa pada Tahun Anggaran 2019 merupakan Belanja Tak Terduga

untuk Keperluan Penggantian Pipa Air Bersih dan Assesorisnya karena Bencana

Kebakaran Gunung Merbabu Kabupaten Boyolali TA. 2019 sebesar

Rp665.277.140,00.

5. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas adalah laporan yang memberikan informasi arus masuk dan keluar

kas dan setara kas pemerintah selama satu periode akuntansi serta saldo kas per

tanggal laporan.

Laporan Arus Kas yang disajikan dalam Laporan keuangan ini menggambarkan aliran

kas dari Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi, Aktivitas Pembiayaan dan Aktivitas

Non Anggaran yang terjadi yang dikelola oleh Badan Keuangan Daerah (BKD) selaku

pengelola keuangan daerah.

a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp504.515.954.052,00 merupakan

indikator yang menunjukkan kemampuan Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam

menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasi di masa yang

akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus kas bersih dari

aktivitas operasi merupakan selisih arus kas masuk dengan arus kas keluar dengan

rincian sebagaimana terdapat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.5.a.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi

No. Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)

A Arus Masuk Kas

1 Pendapatan Pajak Daerah - LRA 149.666.539.729,00 134.430.549.029,00

2 Pendapatan Retribusi Daerah - LRA 21.088.974.161,00 16.089.868.680,00

3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - LRA

13.970.406.527,00 18.987.096.778,00

4 Lain-lain PAD Yang Sah - LRA 208.742.707.683,00 172.660.588.207,00

5 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - LRA

1.436.635.314.225,00 1.438.528.619.300,00

6 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - LRA

266.142.285.000,00 216.498.474.000,00

7 Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya - LRA

134.175.358.417,00 127.480.524.105,00

8 Bantuan Keuangan - LRA 35.305.000.000,00 21.157.449.000,00

9 Pendapatan Hibah - LRA 89.797.389.529,00 81.158.429.931,00

Jumlah Arus Masuk Kas 2.355.523.975.271,00 2.226.991.599.030,00

B Arus Keluar Kas

1 Belanja Pegawai 898.026.621.720,00 876.508.444.540,00

2 Belanja Barang dan Jasa 514.875.231.142,00 433.961.804.449,00

Page 108: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

118

No. Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)

3 Belanja Hibah 39.492.443.000,00 34.486.830.000,00

4 Belanja Bantuan Sosial 14.338.500.000,00 15.563.237.500,00

5 Belanja Tak Terduga 665.277.140,00 912.524,00

6 Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 9.468.866.000,00 12.894.520.000,00

7 Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 1.552.254.500,00 2.059.207.000,00

8 Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 371.609.249.000,00 327.704.854.000,00

9 Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 979.578.717,00 960.868.335,00

Jumlah Arus Keluar Kas 1.851.008.021.219,00 1.704.140.678.348,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 504.515.954.052,00 522.850.920.682,00

b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus kas dari aktivitas investasi sebesar Rp(539.466.608.218,00) mencerminkan

penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan

sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung

pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang. Arus kas dari

aktivitas investasi terdiri dari arus kas masuk dan arus kas keluar dengan rincian

sebagaimana terdapat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.5.a.2 Arus Kas Aktivitas Investasi

No. Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)

A Arus Masuk Kas

1 Hasil Penjualan Peralatan/Mesin - LRA 71.478.803,00 249.519.742,00

2 Hasil Penjualan Gedung dan Bangunan - LRA 132.970.000,00 514.401.400,00

3 Hasil Penjualan Aset Tetap Lainnya - LRA 2.800.000,00 25.189.890,00

4 Hasil Penjualan Aset Lainnya - LRA 1.755.986.499,00 -

Jumlah Arus Masuk Kas 1.963.235.302,00 789.111.032,00

B Arus Keluar Kas

1 Belanja Modal Tanah 31.599.383.176,00 61.433.893.000,00

2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 88.591.280.272,00 88.365.912.185,00

3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 184.815.082.330,00 178.440.132.849,00

4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 206.739.374.708,00 146.198.275.346,00

5 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 16.653.057.734,00 23.508.175.024,00

6 Belanja Modal-Pengadaan Aset Tak Berwujud 2.195.665.300,00 1.025.695.500,00

7 Penyertaan Modal/Investasi Pemerintah Daerah 10.836.000.000,00 -

Jumlah Arus Keluar Kas 541.429.843.520,00 498.972.083.904,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (539.466.608.218,00) (498.182.972.872,00)

c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Saldo Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan/Pembiayaan per 31 Desember

2019 defisit sebesar Rp7.368.885.557,00, mencerminkan penerimaan pembiayaan

lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran pembiayaan dihitung berdasarkan

arus kas bruto sehubungan dengan defisit pembiayaan atau penggunaan surplus

anggaran, yang bertujuan untuk memprediksi klaim pihak lain terhadap arus kas

pemerintah dan klaim pemerintah terhadap pihak lain di masa yang akan datang.

Arus kas dari aktivitas pembiayaan dapat dilihat sebagaimana terdapat pada tabel

dibawah ini:

Page 109: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

119

Tabel 5.5.a.3 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan

No. Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)

A Arus Masuk Kas

1 Pinjaman Dalam Negeri dari Bank 7.900.000.000,00 10.500.000.000,00

2 Penerimaan Kembali Piutang kepada Perusahaan Daerah 2.331.114.443,00 261.114.443,00

Jumlah Arus Masuk Kas 10.231.114.443,00 10.761.114.443,00

B Arus Keluar Kas

1 Penyertaan Modal/Investasi Pemerintah Daerah - 28.051.000.000,00

2 Pembayaran Pokok Pinjaman kepada Bank 17.600.000.000,00 9.500.000.000,00

3 Pemberian Pinjaman Daerah Kepada BUMD - 5.000.000.000,00

Jumlah Arus Keluar Kas 17.600.000.000,00 42.551.000.000,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan/Pembiayaan (7.368.885.557,00) (31.789.885.557,00)

d. Arus Kas dari Aktivitas Transitoris

Arus kas bersih dari aktivitas transistoris sebesar Rp(168.125.692,50) merupakan

saldo penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran.

Arus kas ini meliputi Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) yang berasal dari jumlah

dana yang dipotong dari Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) untuk pihak ketiga

seperti pajak-pajak negara, potongan tabungan uang muka perumahan PNS dan

iuran wajib PNS (Taspen dan Askes), penerimaan sisa UP dari Bendahara

Pengeluaran tahun lalu, dan Sisa UP yang ada pada Bendahara Pengeluaran tahun

berjalan. Rincian arus kas dari aktivitas transitoris/non anggaran sebagaimana

terdapat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.5.a.4 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris

No. Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)

A Arus Masuk Kas

1 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 156.839.986.866,00 151.977.666.541,00

2 Saldo Kas di Bendahara Penerimaan Tahun Lalu 121.500,00 5.081.000,00

3 Saldo Sisa UP Tahun Lalu 121.672,00 40.549.215,00

Jumlah Arus Masuk Kas 156.840.230.038,00 152.023.296.756,00

B Arus Keluar Kas

1 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 156.839.986.866,00 151.977.666.541,00

2 Saldo Kas di Bendahara Penerimaan Tahun Berkenaan

111.500,00 121.500,00

3 Saldo Sisa UP Tahun Berkenaan - 121.672,00

4 Koreksi SiLPA 168.257.364,50 165.850.146,00

Jumlah Arus Keluar Kas 157.008.355.730,50 152.143.759.859,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas transitoris (168.125.692,50) (120.463.103,00)

e. Kenaikan/(Penurunan) Bersih Kas

Penurunan Bersih Kas selama periode tahun 2019 sebesar Rp42.487.665.415,50

berasal dari:

1) Arus kas bersih aktivitas operasi Rp504.515.954.052,00

2) Arus kas bersih investasi Rp(539.466.608.218,00)

3) Arus kas bersih aktivitas pendanaan Rp (7.368.885.557,00)

4) Arus kas bersih aktivitas transitoris Rp (168.125.692,50)

Penurunan Bersih Kas Rp (42.487.665.415,50)

Page 110: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

120

Rincian Kenaikan / Penurunan Bersih Kas selama Periode 2019 dan 2018

sebagaimana terdapat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.5.a.5 Kenaikan Bersih Kas

No. Uraian 2019 (Rp) 2018 (Rp)

1 Kenaikan / (Penurunan) Kas (42.487.665.415,50) (7.242.400.850,00)

2 Saldo Awal Kas 146.430.999.854,50 153.673.400.704,50

3 Saldo Akhir Kas 103.943.334.439,00 146.430.999.854,50

4 Kas di Bendahara Penerimaan 111.500,00 121.500,00

5 Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00 121.672,00

6 Saldo Akhir Kas 103.943.445.939,00 146.431.243.026,50

6. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan penghubung antara Laporan

Operasional dengan Neraca tentang kenaikan atau penurunan ekuitas atas aktivitas

operasional pada tahun pelaporan. Laporan Ekuitas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Ekuitas Awal

Jumlah ekuitas awal sebesar Rp3.084.350.896.867,62 merupakan reklasifikasi dari

ekuitas dana Tahun 2018 sebagai berikut:

1. Ekuitas Awal (2018) Rp 2.587.784.610.807,72

2. Surplus/Defisit-LO Rp 515.192.741.227,59

3. Dampak Kumulatif Perubahan

Kebijakan/Kesalahan Mendasar

Rp

(18.626.455.167,69)

Jumlah Rp 3.084.350.896.867,62

b. Surplus/Defisit – LO

Penambahan ekuitas bersumber dari saldo Surplus/Defisit – LO pada akhir periode

pelaporan sebesar Rp288.297.768.072,40.

c. Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar

Dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar sebesar

Rp371.573.404.622,66 terdiri dari:

1) Koreksi Piutang (15.931.751.851,00)

Koreksi Piutang sebesar Rp(15.931.751.851,00) disebabkan terdapat

Pengurangan Piutang Bagi Hasil Pajak Daerah di Badan Keuangan Daerah

Tahun 2018 sebesar Rp15.931.751.851,00.

2) Koreksi Penyisihan Piutang 3.217.500,00

Koreksi Penyisihan Piutang di Badan Keuangan Daerah sebesar

Rp3.217.500,00 disebabkan terdapat Koreksi Penyisiha Piutang atas Reviu

Inspektorat pada Tahun 2018 sebesar Rp3.217.500,00.

3) Koreksi Aset Tetap 309.368.042.863,83

Page 111: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

121

Koreksi Aset Tetap sebesar Rp309.368.042.863,83 disebabkan:

Penambahan Aset Tetap:

Reklas Antar KIB Belanja Modal (+) 56.531.103.715,00

Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (+) 58.195.242.610,00

Reklas Belanja Barang Jasa Ke Belanja Modal (+) 330.250.698.026,28

Hibah 6.416.376.730,00

LHP / Review Inspektorat (+) 262.493.998,00

Posting DED pada SIMDA BMD 2019 11.850.181.498,00

Mutasi Penambahan 2019 133.095.333.570,64

Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007 menjadi

Permendagri No 108 tahun 2016 (+) 20.916.271.081,00

Koreksi BPK (+) 318.577.649,30

Jumlah Penambahan 617.836.278.878,22

Pengurangan Aset Tetap Reklas Antar Kib Belanja Modal (-) 57.617.441.863,00

Mutasi Belanja Modal Antar SKPD (-) 58.195.242.610,00

Reklas Modal Ke Barang Jasa / BHP (-) 7.303.885.542,00

LHP / Review Inspektorat (-) 96.959.998,00

Penghapusan posting DED pada SIMDA BMD 2019

(Intrakomptabel) 11.875.523.778,00

Penghapusan 2019 29.102.158.723,50

Mutasi Pengurangan 2019 64.696.809.242,64

Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007 menjadi

Permendagri No 108 tahun 2016 (-) 18.394.151.147,17

Koreksi BPK (-) 61.186.063.110,09

Jumlah Pengurangan 308.468.236.014,40

4) Koreksi Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 132.779.641.024,50

Koreksi Akumulasi Penyusutan Aset Tetap sebesar Rp132.779.641.024,50

disebabkan terdapat jurnal penyesuaian Koreksi Penyusutan Aset Tetap

Rp132.779.641.024,50

5) Koreksi Investasi Jangka Panjang (67.853.368.881,95)

Koreksi Investasi Jangka Panjang sebesar Rp(67.853.368.881,95) disebabkan:

a. Pengurangan Perhitungan Ekuitas Tahun 2018 pada PT Aneka Karya

sebesar Rp71.771.503.881,95

b. Penambahan pada Pengakuan Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang dipisahkan (reviu inspektorat) Tahun 2018 sebesar

Rp3.918.135.000,00

6) Koreksi Aset Lainnya 4.742.056.483,31

Koreksi Aset Lainnya sebesar Rp4.742.056.483,31 disebabkan:

Page 112: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

122

Penambahan Aset Tetap:

Reklas Antar Kib Belanja Modal (+) 1.136.717.250,00

Reklas Belanja Barang Jasa Ke Belanja Modal (+) 55.954.500,00

Mutasi Penambahan 2019 3.719.115.271,00

Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007 menjadi

Permendagri No 108 tahun 2016 (+) 547.245.259,00

Koreksi BPK (+) 3.106.221.324,31

Jumlah Penambahan 8.565.253.604,31

Pengurangan Aset Lainnya

LHP / Review Inspektorat (-) 17.400.000,00

Mutasi Pengurangan 2019 3.756.661.321,00

Reklas antar KIB Perubahan Permendagri No 17 2007 menjadi

Permendagri No 108 tahun 2016 (-) 14.135.800,00

Koreksi BPK (-) 35.000.000,00

Jumlah Pengurangan 3.823.197.121,00

7) Koreksi Amortisasi Aset Lainnya (2.820.470.965,60)

Koreksi Amortisasi Aset Lainnya sebesar Rp(2.820.470.965,60) disebabkan

terdapat koreksi amortisasi aset tidak berwujud sebesar Rp2.820.470.965,60.

8) Koreksi Ekuitas Lainnya 11.286.038.449,57

a. Jurnal Koreksi Saldo BOS TA 2018 sebesar Rp10.135.103,00;

b. Jurnal Koreksi Saldo BLUD TA 2018 sebesar Rp119.349.286,50;

c. Jurnal Koreksi Pendapatan Diterima Dimuka TA 2018 sebesar Rp7.305.205,48;

d. Jurnal Penyesuaian Penyusutan Aset Rusak Berat Tahun 2018 sebesar

Rp11.149.248.854,59.

d. Ekuitas Akhir

Jumlah ekuitas akhir sebesar Rp3.744.222.069.562,68 terinci sebagai berikut:

1) Ekuitas Awal Rp3.084.350.896.867,62

2) Surplus/Defisit – LO Rp 288.297.768.072,40

3) Dampak Kumulatif Perubahan

Kebijakan/ Kesalahan Mendasar Rp 371.573.404.622,66

Jumlah Rp3.744.222.069.562,68

Page 113: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

123

BAB 6

Penjelasan Atas Informasi Penting Lainnya

1. Informasi Umum Kabupaten Boyolali

Kabupaten Boyolali adalah kabupaten yang terbentuk berdasarkan UU

Nomor 13 Tahun 1950, merupakan salah satu dari 35 (tiga puluh lima) Kabupaten/

Kota di Provinsi Jawa Tengah, terletak antara 1100 22' - 1100 50' Bujur Timur dan 70

7 - 70 36' Lintang Selatan, dengan ketinggian antara 75-1500 meter di atas permukaan

laut.

Kondisi demografi Kabupaten Boyolali berdasarkan buku “Boyolali Dalam Angka

Tahun 2019” diperoleh jumlah penduduk sebesar 979.799 jiwa dengan luas wilayah

1.015,10 km2 atau kepadatan penduduk rata-rata 965,22 jiwa/km².

Letak geografis Kabupaten Boyolali di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten

Grobogan dan Kabupaten Semarang, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Karanganyar, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Sukoharjo, di sebelah selatan

berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Jogjakarta, dan di sebelah

barat berbatasan dengan Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang. Wilayah

administratif Kabupaten Boyolali terdiri dari 22 Kecamatan, 261 Desa dan enam

Kelurahan.

Pemerintah Kabupaten Boyolali saat ini dipimpin oleh:

Bupati Drs. Seno Samodro

WakilBupati M. Said Hidayat, S.H.

Sekretaris Daerah Drs. Masruri

Pernyataan Visi Pemerintah Kabupaten Boyolali adalah ”Pro Investasi Mewujudkan

Boyolali yang Maju dan Lebih Sejahtera”

Jumlah pegawai per 31 Desember 2019 sebanyak 8.237 personil dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 6.1.1 Jumlah Pegawai Kabupaten Boyolali

Golongan ESELON

Fungsional Staf Total I II III IV V

Bupati - - - - - - - 1

Wakil - - - - - - - 1

Golongan IV 2 28 130 90 - 2.722 11 2.983

Golongan III - - 45 580 - 2.288 1.102 4.015

Golongan II - - - - - 332 805 1.137

Golongan I - - - - - - 102 102

Jumlah 2 28 175 670 - 5.342 2.020 8.237

Page 114: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

124

2. Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca

Pemerintah Kabupaten Boyolali mulai mengimplementasikan Peraturan Bupati

(Perbup) Boyolali Nomor 67 Tahun 2019 terhitung sejak tanggal 1 Januari 2020.

Perbup ini merupakan perubahan kedua atas Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2018

tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Perangkat

Daerah Kabupaten Boyolali. Perubahan peraturan ini merupakan hasil dari

penyesuaian terhadap penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang

perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2019 tentang Pedoman

Nomenklatur dan Unit Kerja Sekretariat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota serta

dengan mempertimbangkan hasil dari evaluasi dan kajian terhadap kedudukan,

struktur organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja beberapa Perangkat Daerah.

Beberapa perubahan ketentuan dalam Peraturan Bupati Boyolali Nomor 25 Tahun

2018 antara lain sebagai berikut:

Tabel 6.2.1. Perubahan ketentuan dalam Perbup Boyolali Nomor 25 Tahun 2018

Sebelum Perubahan Setelah Perubahan

1) Asisten Sekretaris Daerah terdiri dari:

a. Asisten Tata Pemerintahan dan

Kesejahteraan Rakyat yang

membawahi tiga bagian yakni:

1. Bagian Tata Pemerintahan;

2. Bagian Hukum;

3. Bagian Kesejahteraan Rakyat;

b. Asisten Ekonomi Pembangunan yang

membawahi tiga bagian yakni:

1. Bagian Pembangunan;

2. Bagian Perekonomian;

3. Bagian Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah.

c. Asisten Administrasi Umum yang

membawahi empat bagian yakni:

1. Bagian Organisasi;

2. Bagian Keuangan dan Aset;

3. Bagian Rumah Tangga, Tata

Usaha, Hubungan Masyarakat,

dan Protokol.

2) Bagian di Sekretariat Daerah terdiri dari:

a. Bagian Tata Pemerintahan yang

membawahi 3 (tiga) Subbagian

yakni:

1. Subbagian Pemerintahan Umum;

2. Subbagian Kerjasama dan Bina

Kwilayahan;

3. Subbagian Pengembangan

Otonomi Daerah.

1) Asisten Sekretaris Daerah terdiri dari:

a. Asisten Pemerintahan dan

Kesejahteraan Rakyat yang

membawahi tiga bagian yakni:

1. Bagian Tata Pemerintahan;

2. Bagian Kesejahteraan Rakyat;

dan

3. Bagian Hukum;

b. Asisten Perekonomian dan

Pembangunan yang membawahi

tiga bagian yakni:

1. Bagian Perekonomian dan

Sumber Daya Alam;

2. Bagian Administrasi

Pembangunan;

3. Bagian Pengadaan Barang dan

Jasa.

c. Asisten Administrasi Umum yang

membawahi empat bagian yakni:

1. Bagian Umum;

2. Bagian Organisasi;

3. Bagian Protokol dan Komunikasi

Pimpinan;

4. Bagian Perencanaan dan

Keuangan.

2) Bagian di Sekretariat Daerah terdiri

dari:

a. Bagian Tata Pemerintahan yang

membawahi 3 (tiga) Subbagian

yakni:

1. Subbagian Administrasi

Page 115: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

125

b. Bagian Kesejahteraan Rakyat yang

membawahi 3 (tiga) Subbagian

yakni:

1. Subbagian Pendidikan,

Kebudayaan, dan Olahraga;

2. Subbagian Sosial dan

Keagamaan;

3. Subbagian Bina Kesehatan dan

Pemberdayaan Perempuan.

c. Bagian Hukum yang membawahi 3

(tiga) Subbagian yakni:

1. Subbagian Peraturan Perundang-

undangan;

2. Subbagian Bantuan Hukum; dan

3. Subbagian Evaluasi dan

Dokumentasi Peraturan

Perundang-undangan.

d. Bagian Perekonomian yang

membawahi 3 (tiga) Subbagian

yakni:

1. Subbagian Bina Ekonomi Daerah

dan Jasa Keuangan;

2. Subbagian Pengembangan Potensi

Daerah dan Energi Sumber Daya

Mineral; dan

3. Subbagian Investasi dan

Pengendalian Inflasi Daerah.

e. Bagian Pembangunan yang

membawahi 3 (tiga) Subbagian

yakni:

1. Subbagian Perencanaan dan

Pelaporan Pembangunan;

2. Subbagian Pendataan dan

Evaluasi;

3. Subbagian Pengendalian.

f. Bagian Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah yang membawahi 3 (tiga)

Subbagian yakni:

1. Subbagian Pembinaan Pengadaan

Barang/Jasa;

2. Subbagian Pelayanan Pengadaan

Barang/Jasa;

3. Subbagian Pengelolaan Sistem

Informasi Pengadaan Barang/Jasa.

g. Bagian Organisasi yang membawahi

3 (tiga) Subbagian yakni:

1. Subbagian Kelembagaan;

2. Subbagian Tata Laksana dan

Pelayanan Publik;

3. Subbagian Pendayagunaan

Pemerintahan;

2. Subbagian Administrasi

Kewilayahan; dan

3. Subbagian Kerjasama dan

Otonomi Daerah.

b. Bagian Kesejahteraan Rakyat yang

membawahi 3 (tiga) Subbagian

yakni:

1. Subbagian Bina Mental Spiritual;

2. Subbagian Kesejahteraan Sosial;

dan

3. Subbagian Kesejahteraan

Masyarakat.

c. Bagian Hukum yang membawahi 3

(tiga) Subbagian yakni:

1. Subbagian Perundang-undangan;

2. Subbagian Bantuan Hukum; dan

3. Subbagian Dokumentasi dan

Informasi.

d. Bagian Perekonomian dan Sumber

Daya Alam yang membawahi 3

(tiga) Subbagian yakni:

1. Subbagian Pembinaan Badan

Usaha Milik Daerah dan Badan

Layanan Umum Daerah;

2. Subbagian Perekonomian; dan

3. Subbagian Sumber Daya Alam.

e. Bagian Administrasi Pembangunan

yang membawahi 3 (tiga) Subbagian

yakni:

1. Subbagian Penyusunan Program;

2. Subbagian Pengendalian

Program;

3. Subbagian Evaluasi dan

Pelaporan.

f. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa

yang membawahi 3 (tiga) Subbagian

yakni:

1. Subbagian Pengelolaan

Pengadaan Barang dan Jasa;

2. Subbagian Pengelolaan Layanan

Pengadaan Secara Elektronik;

3. Subbagian Pembinaan dan

Advokasi Pengadaan Barang dan

Jasa.

g. Bagian Umum yang membawahi 3

(tiga) Subbagian yakni:

1. Subbagian Tata Usaha Pimpinan,

Staf Ahli dan Kepegawaian;

2. Subbagian Perlengkapan;

Page 116: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

126

Aparatur Daerah.

h. Bagian Keuangan dan Aset yang

membawahi 3 (tiga) Subbagian

yakni:

1. Subbagian Perbendaharaan;

2. Subbagian Perencanaan dan

Pelaporan;

3. Subbagian Aset

i. Bagian Rumah Tangga, Tata Usaha,

Hubungan Masyarakat, dan Protokol

yang membawahi 2 (dua) Subbagian

yakni:

1. Subbagian Rumah Tangga;

2. Subbagian Ketatausahaan dan

Kepegawaian;

3. Subbagian Hubungan Masyarakat

dan Protokol.

3) Inspektorat Daerah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh

Inspektur.

4) Inspektorat Daerah dalam melaksanakan

tugas sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis bidang

pengawasan dan fasilitasi

pengawasan;

b. pelaksanaan pengawasan internal

terhadap kinerja dan keuangan

melalui audit, reviu, evaluasi,

pemantauan, dan kegiatan

pengawasan lainnya;

c. pelaksanaan pengawasan untuk

tujuan tertentu atas penugasan

Bupati;

d. penyusunan laporan hasil

pengawasan;

e. pelaksanaan administrasi Inspektorat

Daerah; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang

diberikan oleh Bupati dan peraturan

perundang-undangan terkait dengan

tugas dan fungsinya.

3. Subbagian Rumah Tangga.

h. Bagian Organisasi yang membawahi

3 (tiga) Subbagian yakni:

1. Subbagian Kelembagaan dan

Analisis Jabatan;

2. Subbagian Pelayanan Publik dan

Tata Laksana; dan

3. Subbagian Kinerja dan

Reformasi Birokrasi.

i. Bagian Protokol dan Komunikasi

Pimpinan yang membawahi 2 (dua)

Subbagian yakni:

1. Subbagian Protokol; dan

2. Subbagian Komunikasi

Pimpinan.

j. Bagian Perencanaan dan Keuangan

yang membawahi 2 (dua) Subbagian

yakni:

1. Subbagian Perencanaan dan

Pelaporan; dan

2. Subbagian Keuangan;

3) Inspektorat Daerah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh

Inspektur Daerah.

4) Inspektorat Daerah dalam

melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud pada ayat (1)

menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis bidang

pengawasan dan fasilitasi

pengawasan;

b. pelaksanaan pengawasan internal

terhadap kinerja dan keuangan

melalui audit, reviu, evaluasi,

pemantauan, dan kegiatan

pengawasan lainnya;

c. pelaksanaan pengawasan untuk

tujuan tertentu atas penugasan

Bupati dan/atau Gubernur sebagai

wakil Pemerintah Pusat;

d. penyusunan laporan hasil

pengawasan;

e. pelaksanaan koordinasi pencegahan

tindak pidana korupsi;

f. pengawasan pelaksanaan program

reformasi birokrasi;

g. pelaksanaan administrasi Inspektorat

Page 117: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

127

5) Inspektur Pembantu sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri

dari:

a. Inspektur Pembantu Wilayah I;

b. Inspektur Pembantu Wilayah II;

c. Inspektur Pembantu Wilayah III;

dan

d. Inspektur Pembantu Wilayah IV.

6) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan terdiri dari:

a. Kepala;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pembinaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan;

d. Bidang Sekolah Dasar;

e. Bidang Sekolah Menengah

Pertama;

f. Bidang Pendidikan Anak Usia

Dini, Non Formal, dan Informal;

g. Bidang Kebudayaan;

h. Kelompok Jabatan Fungsional;

Daerah; dan

h. pelaksanaan fungsi lain yang

diberikan oleh Bupati dan peraturan

perundang-undangan terkait dengan

tugas dan fungsinya.

5) Dalam hal terdapat potensi

penyalahgunaan wewenang dan/atau

kerugian keuangan daerah, Inspektorat

Daerah Kabupaten melaksanakan fungsi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9

ayat (2) huruf c tanpa menunggu

penugasan dari Bupati dan/atau

Gubernur sebagai wakil Pemerintah

Pusat.

6) Dalam hal pelaksanaan fungsi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9

ayat (2) huruf b dan huruf c terdapat

indikasi penyalahgunaan wewenang

dan/atau kerugian keuangan daerah,

Inspektur Daerah Kabupaten wajib

melaporkan kepada Gubernur sebagai

Wakil Pemerintah Pusat.

7) Gubernur sebagai Wakil Pemerintah

Pusat melakukan supervisi kepada

Inspektorat Daerah Kabupaten dalam

menangani laporan indikasi

penyalahgunaan wewenang dan/atau

kerugian keuangan daerah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1).

8) Pelaksanaan supervisi sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) melibatkan

lembaga yang melaksanakan tugas dan

fungsi pengawasan intern Pemerintah.

9) Inspektur Pembantu sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri

dari:

a. Inspektur Pembantu I;

b. Inspektur Pembantu II;

c. Inspektur Pembantu III; dan

d. Inspektur Pembantu IV.

10) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan terdiri dari:

a. Kepala;

b. Sekretariat;

c. Bidang Pembinaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan;

d. Bidang Sekolah Dasar;

e. Bidang Sekolah Menengah

Pertama;

f. Bidang Pendidikan Anak Usia

Page 118: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

128

i. Satuan Pendidikan Formal Sekolah

Dasar Negeri;

j. Satuan Pendidikan Formal Sekolah

Menengah Pertama Negeri;

k. Satuan Pendidikan Formal Sekolah

Menengah Pertama Negeri Satu

Atap;

l. Satuan Pendidikan Non Formal

Sanggar Kegiatan Belajar; dan

m. UPT

7) Bidang Kebudayaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf g terdiri

dari:

a. Seksi Kesenian, Bahasa, dan Film;

b. Seksi Sejarah, Nilai Budaya, dan

Kepurbakalaan;

8) UPT dipimpin oleh Kepala UPT yang

berada dibawah dan bertanggungjawab

kepada Kepala Dinas.

9) Susunan Organisasi Dinas Ketahanan

Pangan terdiri dari:

a. Kepala;

b. Sekretariat;

c. Bidang Ketersediaan dan

Kerawanan Pangan;

d. Bidang Distribusi dan Cadangan

Pangan;

e. Bidang Konsumsi dan Keamanan

Pangan; dan

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Dini, Non Formal, dan Informal;

g. Bidang Kebudayaan;

h. Kelompok Jabatan Fungsional;

i. Satuan Pendidikan Formal Sekolah

Dasar Negeri;

j. Satuan Pendidikan Formal Sekolah

Menengah Pertama Negeri;

k. Satuan Pendidikan Formal Sekolah

Menengah Pertama Negeri Satu

Atap;

l. Satuan Pendidikan Non Formal

Sanggar Kegiatan Belajar; dan

m. Koordinator Pendidikan Anak Usia

Dini, Pendidikan Dasar dan

Pendidikan Luar Sekolah

Kecamatan.

11) Bidang Kebudayaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf g terdiri

dari:

a. Seksi Kesenian, Bahasa, dan

Film;

b. Seksi Cagar Budaya dan

Permuseuman; dan

c. Seksi Sejarah dan Tradisi.

12) Koordinator Pendidikan Anak Usia

Dini, Pendidikan Dasar dan

Pendidikan Luar Sekolah Kecamatan

dipimpin oleh seorang Koordinator

yang berasal dari pengawas sekolah

disamping tugasnya sebagai pejabat

fungsional, atau dari pegawai aparatur

sipil negara (ASN) lainnya yang

berpengalaman di bidang pendidikan

dengan pangkat minimal III/c dan

bertanggung jawab kepada Kepala

Dinas.

13) Susunan Organisasi Dinas Ketahanan

Pangan terdiri dari:

a. Kepala;

b. Sekretariat;

c. Bidang Konsumsi dan Keamanan

Pangan;

d. Bidang Ketersediaan, Distribusi,

dan Cadangan Pangan; dan

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Penataan organisasi merupakan bagian dari grand design dan road map reformasi

birokrasi. Kebijakan penataan kelembagaan pemerintah menurut Peraturan Pemerintah

Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perangkat Daerah lebih diarahkan pada upaya

Page 119: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

129

rightsizing yaitu upaya penyederhanaan birokrasi pemerintah daerah yang diarahkan

untuk mengembangkan organisasi yang lebih proporsional dan transparan, sehingga

upaya tersebut diharapkan organisasi Perangkat Daerah tidak akan terlalu besar sesuai

dengan semangat pembaharuan fungsi-fungsi Pemerintah (reinventing government)

dalam rangka mendukung terwujudnya tata pemerintahan daerah yang baik (good

local government).

Dalam rangka mewujudkan pembentukan Perangkat Daerah sesuai dengan prinsip

desain organisasi, pembentukan Perangkat Daerah didasarkan pada asas Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, dan intensitas Urusan Pemerintahan

dan potensi Daerah, efisiensi, efektivitas, pembagian habis tugas, rentang kendali, tata

kerja yang jelas, dan fleksibilitas.

Pengelompokan organisasi Perangkat Daerah didasarkan pada konsepsi pembentukan

organisasi yang terdiri atas 5 (lima) elemen, yaitu Kepala Daerah (strategic apex),

Sekretaris Daerah (middle line), Dinas Daerah (operating core), Badan/fungsi

penunjang (technostructure), dan staf pendukung (supporting staff).

Dinas Daerah merupakan pelaksana fungsi inti (operating core) yang melaksanakan

tugas dan fungsi sebagai pembantu Kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi

mengatur dan pengurus sesuai bidang Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada

Daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan. Nomenklatur Dinas Daerah sesuai

dengan kewenangannya berdasarkan pendekatan fungsi pada setiap sub urusan dan

kewenangan dari Urusan Pemerintahan. Dinas Daerah yang menyelenggarakan sub

urusan ketenteraman dan ketertiban umum disebut satuan polisi pamong praja Daerah.

Badan Daerah melaksanakan fungsi penunjang (technostructure) yang melaksanakan

tugas dan fungsi sebagai pembantu kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi

mengatur dan mengurus untuk menunjang kelancaran pelaksanaan fungsi inti

(operating core). Unsur penunjang yang khusus melaksanakan fungsi pembinaan dan

pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diwadahi dalam inspektorat. Pada

Daerah dibentuk kecamatan sebagai Perangkat Daerah yang bersifat kewilayahan

untuk melaksanakan fungsi koordinasi kewilayahan dan pelayanan tertentu yang

bersifat sederhana dan intensitas tinggi.

Kepala dinas, kepala badan, sekretaris DPRD, kepala inspektorat dan camat

bertanggung jawab kepada Bupati melalui sekretaris Daerah. Fungsi sekretaris Daerah

dalam pertanggungjawaban tersebut hanyalah fungsi pengendalian administrasi untuk

memverifikasi kebenaran administrasi atas pertanggungjawaban yang disampaikan

oleh kepala dinas, kepala badan, sekretaris DPRD, inspektur, kepala satuan polisi

pamong praja dan camat atau nama lain kepada kepala Daerah.

Dasar utama pembentukan Perangkat Daerah, yaitu adanya Urusan Pemerintahan yang

diserahkan kepada Daerah yang terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan

Pemerintahan Pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib dibagi atas Urusan Pemerintahan

yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan

dengan pelayanan dasar. Perangkat Daerah mengelola unsur manajemen yang meliputi

sarana dan prasarana, personil, metode kerja dan penyelenggaraan fungsi manajemen

yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengoordinasian,

Page 120: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

130

penganggaran, pengawasan, penelitian dan pengembangan, standardisasi, dan

pengelolaan informasi sesuai dengan substansi urusan pemerintahannya.

3. Informasi Lainnya

Berdasarkan Perpres Nomor 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, Pemerintah

Daerah wajib mendukung penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan melalui:

a. peningkatan pencapaian kepesertaan di wilayahnya;

b. kepatuhan pembayaran iuran;

c. peningkatan pelayanan kesehatan; dan

d. kontribusi 75% dari 50% realisasi penerimaan dari pajak rokok bagian hak

masing-masing provinsi/kabupaten/kota.

Kontribusi tersebut dipotong langsung dari penyetoran realisasi penyaluran secara

periodik untuk disetorkan ke BPJS Kesehatan. Tata Cara pemotongan Pajak Rokok

untuk Daerah Prov/Kab/Kota wajib menggunakan minimal 75% dari 50% atau

ekuivalen 37,5% realisasi penerimaan dari Pajak Rokok untuk mendukung

penyelenggaraan program jaminan kesehatan., hal tersebut sesuai dengan PMK

128/PMK.07/2018.

Ketentuan Besaran Kontribusi Pajak Rokok sesuai Pasal 6 PMK 128/PMK.07/2018,

yaitu:

a. Kontribusi Jamkes ≥ 37,5%, tidak dilakukan pemotongan Pajak Rokok;

b. Kontribusi Jamkes < 37,5%, pemotongan pajak Rokok dilakukan sebesar selisih

kurang dari 37,5%

c. Tidak menyampaikan kompilasi Berita Acara Kesepakatan (BAK), pemotongan

Pajak Rokok sebesar 37,5%.

Dalam pelaksanaannya, rekonsiliasi dilakukan dengan :

a. Rekonsiliasi dilakukan untuk mendapatkan besaran kewajiban 37,5% penerimaan

dari PR dan realisasi jaminan kesehatan daerah yang terinterigasi dengan program

jaminan kesehatan yang diselenggarakanoleh BPJS Kesehatan selama 1 tahun;

b. Nilai kewajiban daerah minimal 37,5% realisasi penerimaan dari pajak rokok,

termasuk pemotongan yang telah dilakukan dan disetorkan ke rekening BPJS

Kesehatan;

c. Apabila realisasi Jamkesda masih dibawah nilai kewajiban daerah, maka selisih

tersebut merupakan kekuarangan kewajiban daerah yang akan dipotong langsung

pada tahun berikutnya (dituangkan dalam BAK sebagai kekurangan tahun

sebelumnya).

Dalam Rekonsiliasi Kontribusi Daerah Tahun 2018 Untuk Mendukung Program

Jaminan Kesehatan Antara BPJS Kesehatan Kancab Boyolali dengan Pemerintah

Kabupaten Boyolali Nomor : 800/BA/VI-05/0319 dan Nomor : 900/812/36/2019 pada

hari Senin, tanggal 25 Maret 2019 telah disepakti bahwa Rencana Penerimaan Pajak

Rokok Tahun 2018 dianggarkan sebesar Rp41.909.240.670,00 dan terealisasi sebesar

Rp18.561.958.796,00, Jaminan Kesehatan Daerah yang Terintegrasi dengan BPJS

Page 121: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

131

Kesehatan dianggarkan Rp5.982.269.441,00 dan terealisasi sebesar

Rp6.960.734.549,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp978.465.108,00.

Terhadap selisih kurang maka disepakati untuk diperhitungkan dalam berita acara

kesepakatan tahun berikutnya..

Dalam Berita Acara Kesepakatan Kontribusi Daerah Tahun 2019 Untuk Mendukung

Program Jaminan Kesehatan Antara BPJS Kesehatan Kancab Boyolali dengan

Pemerintah Kabupaten Boyolali Nomor : 799/BA/VI-05/0319 dan Nomor :

900/811/36/2019 tersurat Rencana Penerimaan Pajak Rokok Tahun 2019 sebesar

Rp44.162.578.000,00, Jaminan Kesehatan Daerah yang Terintegrasi dengan BPJS

Kesehatan dianggarkan Rp13.125.180.000,00 dan terealisasi sebesar

Rp16.560.966.750,00 atau kurang dari 37,5%.

Terhadap selisih kurang maka disepakati Pajak Rokok yang menjadi hak Pemerintah

Daerah Kabupaten Boyolali dipotong oleh Menteri Keuangan c.q Direktur Jenderal

Perimbangan Keuangan sebesar selisih kurang tersebut.

Pada Rekonsiliasi Kontribusi Daerah Tahun 2019 untuk mendukung Program Jaminan

Kesehatan Antara BPJS Kesehatan Kancab Boyolali dengan Pemerintah Daerah

Kabupaten Boyolali Nomor : 670/BA/VI-05/0220 dan Nomor : 670/518/BA/2020

pada hari Rabu, tanggal 26 Februari 2020 telah disepakti bahwa Rencana Penerimaan

Pajak Rokok Tahun 2019 Anggaran sebesar Rp44.162.578.000,00 dan terealisasi

sebesar Rp41.492.772.472,00. Untuk Jaminan Kesehatan Daerah yang terintegrasi

dengan BPJS Kesehatan, Anggaran Rp16.536.586.750,00 dan terealisasi sebesar

Rp15.559.789.677,00.

Selain itu pada bulan November 2019, Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI

Nomor 166/PMK.07/2019 tentang Dana Alokasi Umum Tambahan Bantuan

Pembayaran Selisih Perubahan Iuran Jaminan Kesehatan Penduduk yang Didaftarkan

oleh Pemerintah Daerah dan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor

33/KM.7/2019 Tentang Pemotongan Atas Penyaluran Dana Alokasi Umum Tambahan

Bantuan Selisih Perubahan Iuran Dan Penyetoran Dana Hasil Pemotongan Dana

Alokasi Umum Tambahan Bantuan Selisih Perubahan Iuran, Pemerintah Kabupaten

Boyolali mendapatkan transfer dana BPJS sebesar Rp4.464.145.000,00 yang diberikan

sebagai bantuan pendanaan kepada Pemerintah Daerah untuk menjaga kesinambungan

pelaksanaan jaminan kesehatan nasional terhitung sejak bulan Agustus sampai dengan

bulan Desember 2019. Dana tersebut ditransfer oleh Direktorat Jenderal Perimbangan

Keuangan (DJPK) pada tanggal 29 November 2019.

Dana transfer yang masuk dan keluar tidak diterbitkan SP2B atau tanpa mekanisme

keuangan yang tercantum dalam Penatausahaan Keuangan karena atas transaksi

penerimaan dan pengeluaran dana BPJS tersebut belum ada Peraturan Kepala Daerah

sehingga di Peraturan Daerah Perubahan Kabupaten Boyolali belum ada

penganggaran atas penerimaan transfer ataupun pengeluaran dana BPJS senilai

Rp4.464.145.000,-.

Namum begitu Kabupaten Boyolali mengakui adanya transaksi tersebut di tahun 2019.

Kabupaten Boyolali akan melaksanakan Perpres nomor 75 tahun 2019 tentang

Jaminan Kesehatan sesuai Pasal 33 A ayat 2 dan berlaku tanggal 1 Januari 2020.

Page 122: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

132

4. Kebijakan Akuntansi Pemda dan BLUD

Pemda dan Puskesmas memiliki kebijakan akuntansi yang beda karena Pemda dan RSUD (RSUD Pandan Arang, RSUD Simo, RSUD Waras Wiris) menggunakan Peraturan Bupati Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali untuk pedoman teknis pengelolaan keuangan daerah, sedangkan Badan Layanan Umum Daerah di puskesmas menggunakan Peraturan Bupati Boyolali Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Akuntansi dan Kebijakan Akuntansi pada BLUD Pusat Kesehatan Masyarakat dalam pedoman teknis pengelolaan keuangan BLUD.

5. Penjelasan Selisih Analisis Vertikal Horizontal

Saldo Akhir Kas di harus sama dengan Saldo Awal Kas di ditambah Kenaikan/ Penurunan Kas

Saldo Akhir Kas = Saldo Awal Kas + Kenaikan/Penurunan Kas

RUMUS

SALDO AKHIR KAS : 103,943,445,939.00

SALDO AWAL KAS : 146,430,999,854.50

KENAIKAN/PENURUNAN KAS : (42,487,665,415.50)

Selisih : 111,500.00

PENJELASAN : Selisih sebesar Rp.111.500,00 merupakan Kas di Bendahara Penerimaan

Untuk metode harga perolehan, Pengeluaran Pembiayaan untuk Penyertaan Modal Daerah (LRA) harus tercermin dalam penambahan Nilai Penyertaan Modal Daerah (Neraca)

Untuk metode harga perolehan, Pengeluaran pembiayaan untuk Penyertaan Modal Daerah (LRA) = penambahan nilai penyertaan modal pemerintah daerah (Neraca).

RUMUS

PENGELUARAN PEMBIAYAAN (PENYERTAAN MODAL)

: 10,836,000,000.00

SALDO PENYERTAAN MODAL TAHUN X-1 : 341,995,212,556.53

SALDO PENYERTAAN MODAL TAHUN X : 287,461,173,150.12

Selisih : 65,370,039,406.40

PENJELASAN : selisih sebesar Rp.65.370.039.406,40 merupakan penyesuaian perhitungan penyertaan modal Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Boyolali selama Tahun 2019 sebesar Rp.(69.288.174.406,40) dan Koreksi Pengakuan Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan yg Dipisahkan TA 2018 atas Reviu Inspektorat, kurang catat sebesar Rp. 3.918.135.000,00

Realisasi belanja modal harus sama dengan penambahan

aset tetap (dan aset lainnya), jika selisih harus dijelaskan di

CALK

Teliti apakah pengungkapan selisih dalam

CaLK sudah cukup memadai. Mungkin

ada penerimaan hibah berupa aset dan

kapitalisasi biaya. Atau ada kesalahan

berupa: salah anggaran selain BM

ternyata menghasilkan aset atau aset

daerah yg baru ditemukan

RUMUS

REALISASI BELANJA MODAL (diluar ATB) : 496,036,165,619.00

PENAMBAHAN (PENURUNAN) : 833,358,923,300.82

Page 123: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

133

- ASET TETAP 2018 : 3,730,365,611,243.14

- ASET TETAP 2019 : 4,563,724,534,543.96

Selisih : (337,322,757,681.82)

PENJELASAN : Terdapat Penambahan dan Pengurangan selain Belanja Modal 2018 yaitu:

Penambahan

REKLAS ANTAR KIB BELANJA MODAL (+)

53,176,503,570.0000

MUTASI BELANJA MODAL ANTAR SKPD (+)

58,195,242,610.0000

REKLAS BELANJA BARANG JASA KE BELANJA MODAL

(+)

330,080,848,026.2770

BELANJA MODAL BOS

21,323,407,284.0000

REKLAS ANTAR KIB BELANJA MODAL BOS (+)

231,725,592.0000

REKLAS BARANG JASA KE BELANJA MODAL BOS (+)

20,300,000.0000

BELANJA MODAL BLUD

11,038,605,317.0000

REKLAS ANTAR KIB BELANJA MODAL BLUD (+)

3,122,874,553.0000

REKLAS BARANG JASA KE BELANJA MODAL BLUD (+)

149,550,000.0000

HIBAH

6,416,376,730.0000

LHP / REVIEW INSPEKTORAT (+)

262,493,998.0000

POSTING DED PADA SIMDA BMD 2019

11,850,181,498.0000

MUTASI PENAMBAHAN 2019 (INTRAKOMPATABLE)

133,095,333,570.6430

REKLAS ANTAR KIB PERUBAHAN PERMENDAGRI NO

17 2007 MENJADI PERMENDAGRI NO 108 TAHUN 2016

(+)

20,916,271,081.00

Jurnal BPK Audeteed (+)

318,577,649.30

Jumlah

650,198,291,479.22

Pengurangan

REKLAS ANTAR KIB BELANJA MODAL (-)

54,092,189,188.0000

MUTASI BELANJA MODAL ANTAR SKPD (-)

58,221,972,990.0000

REKLAS MODAL KE BARANG JASA / BHP (-)

6,210,629,343.0000

REKLAS ANTAR KIB BELANJA MODAL BOS (-)

205,481,492.0000

REKLAS BLANJA MODAL KE BARANG JASA /BHP BOS

(-) 47,406,499.0000

REKLAS ANTAR KIB BELANJA MODAL BLUD (-)

3,293,040,803.0000

LHP / REVIEW INSPEKTORAT (-)

96,959,998.0000

PENGURANGAN DARI BELANJA MODAL 2019

(EKSRAKOMPATABLE) 4,407,297,783.0000

Page 124: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

134

PENGHAPUSAN POSTING DED PADA SIMDA BMD 2019

(INTRAKOMPTABEL) 11,875,523,778.0000

PENGHAPUSAN 2019

29,102,158,723.50

MUTASI PENGURANGAN 2019

64,696,809,242.64

REKLAS ANTAR KIB PERUBAHAN PERMENDAGRI NO

17 2007 MENJADI PERMENDAGRI NO 108 TAHUN 2016

(-) 18,394,151,147.17

Jurnal BPK Audeteed (-)

61,186,063,110.09

Jumlah

312,875,533,797.40

Pendapatan Pajak (LO) harus sama dengan

Pendapatan Pajak (LRA) dikurangi Piutang Pajak

Awal Tahun ditambah Piutang Pajak Akhir Tahun

Pendapatan Pajak (LO) = Pendapatan Pajak (

LRA) - Piutang Pajak Awal Tahun + Piutang Pajak

Akhir Tahun

RUMUS

PENDAPATAN PAJAK (LO) : 155,405,331,295.49

PENDAPATAN PAJAK (LRA) : 149,666,539,729.00

PIUTANG PAJAK AKHIR TAHUN (NERACA) : 38,807,013,099.87

PIUTANG PAJAK AWAL TAHUN (NERACA) : 39,191,911,121.87

Selisih : 6,123,689,588.49

PENJELASAN : Selisih sebesar Rp.6.123.689588,49 merupakan Pendapatan diterima dimuka atas Pajak Reklame

Tahun 2018 dan Tahun 2019 sebesar Rp.174.238.011,49 dan Pendapatan diterima dimuka lebih bayar PBB

sebesar Rp.2.479.460.666,00 Penghapusan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan sebesar

Rp3.261.069.931,00 dan penghapusan pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Tahun 2019 sebesar

Rp.208.920.980,00

Pendapatan Retribusi (LO) harus sama dengan

Pendapatan Retribusi (LRA) dikurangi Piutang

Retribusi Awal Tahun ditambah Piutang Retribusi

Akhir Tahun

Pendapatan Retribusi (LO) = Pendapatan

Retribusi (LRA) - Piutang Retribusi Awal Tahun +

Piutang Retribusi Akhir Tahun

RUMUS

PENDAPATAN RETRIBUSI (LO) : 19,056,858,027.61

PENDAPATAN RETRIBUSI (LRA) : 21,088,974,161.00

PIUTANG RETRIBUSI AKHIR TAHUN (NERACA) : 3,633,610,945.48

PIUTANG RETRIBUSI AWAL TAHUN (NERACA) : 3,464,390,331.38

Selisih : (2,201,336,747.49)

PENJELASAN : selisih (Rp.2.201.336.747,49) merupakan pendapatan diterima dimuka tahun 2018 dan tahun

2019 retribusi pelayanan persampahan/kebersihan sebesar Rp.8.000.000,00 pelayanan pasar sebesar

(Rp.2.404.849.002,98) retribusi pemakaian kekayaan daerah sebesar Rp.60.000.000,00 retribusi terminal sebesar

Rp.1.992.684,93 retribusi ijin ganguan sebesar Rp.133.519.590,56

Page 125: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

135

Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi (LO) harus

sama dengan Pendapatan Bagi Hasil Pajak

Provinsi (LRA) dikurangi Piutang Bagi Hasil Pajak

Provinsi Awal Tahun ditambah Piutang Bagi Hasil

Pajak Provinsi Akhir Tahun

Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi (LO) =

Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi (LRA) –

Piutang Bagi Hasil Pajak Provinsi Awal Tahun +

Piutang Bagi Hasil Pajak Provinsi Akhir Tahun

PENDAPATAN BAGI HASIL PAJAK PROVINSI

(LO) : 134,175,358,417.00

PENDAPATAN BAGI HASIL PAJAK PROVINSI

(LRA) : 134,175,358,417.00

PIUTANG BAGI HASIL PAJAK PROVINSI AKHIR

TAHUN (NERACA) : 3,199,783,720.00

PIUTANG BAGI HASIL PAJAK PROVINSI AWAL

TAHUN (NERACA) : 15,931,752,571.00

Selisih : 12,731,968,851.00

PENJELASAN : selisih sebesar Rp.12.731.968.851,00 merupakan merupakan Pengurangan piutang Bagi Hasil

Pajak Daerah Tahun 2019 sebesar (Rp.15.931.751.851,00) dan Penambahan Piutang Bagi Hasil Pajak Provinsi

Tahun 2019 sebesar Rp.3.199.783.000,00

Beban Persediaan (LO) harus sama dengan

Belanja Barang dan Jasa Persediaan (LRA)

ditambah Persediaan Awal Tahun dikurangi

Persediaan Akhir Tahun

Beban Persediaan (LO) = Belanja Barang dan

Jasa Persediaan (LRA) + Persediaan Awal Tahun

- Persediaan Akhir Tahun. Perhatikan cara

penilaian persediaan: FIFO atau weighted average

RUMUS

BEBAN PERSEDIAAN (LO) : 86,690,975,275.77

BELANJA BARANG DAN JASA - PERSEDIAAN

(LRA) : 92,955,423,615.00

PERSEDIAAN AWAL TAHUN : 25,908,265,424.95

PERSEDIAAN AKHIR TAHUN : 32,137,642,667.18

Selisih : (35,071,097.00)

PENJELASAN : selisih (Rp.35.071.097,00) merupakan selisih dari Utang Beban Bahan Habis Pakai (ATK) tahun

2018 dan 2019 sebesar (Rp.5.534.171,00) dan selisih Utang Beban Cetak sebesar (Rp.29.536.926,00)

Beban Penyusutan (LO) harus sama dengan

Akumulasi Penyusutan Akhir Tahun dikurangi

Akumulasi Penyusutan Awal Tahun

Beban Penyusutan (LO) = Akumulasi Penyusutan

Akhir Tahun – Akumulasi Penyusutan Awal Tahun

RUMUS

BEBAN PENYUSUTAN (LO) : 169,216,502,321.45

AKUMULASI PENYUSUTAN AKHIR TAHUN : (1,361,759,150,868.84)

AKUMULASI PENYUSUTAN AWAL TAHUN : (1,325,322,289,571.89)

Selisih : 132,779,641,024.50

PENJELASAN : Merupakan Beban Akumulasi Penghapusan Rp21.336.087.636,50 dan Perubahan Kebijakan

Permendagri Rp111.443.553.388,00

Page 126: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

136

BAB 7

PENUTUP

Kesimpulan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019

antara lain sebagai berikut:

1. Menurut Laporan Realisasi Anggaran (sesuai Peraturan Pemerintah Nomor

71 Tahun 2010) Basis Akrual, realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2019

sebesar Rp2.357.487.210.573,00 atau 101,16% dari yang dianggarkan sebesar

Rp2.330.495.203.000,00. Sedangkan realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019

sebesar Rp2.381.601.864.739,00 terdiri dari:

a. Belanja Operasional Rp 1.466.732.795.862,00

b. Belanja Modal Rp 530.593.843.520,00

c. Belanja Tak Terduga Rp 665.277.140,00

d. Belanja Transfer Rp 383.609.948.217,00

Jumlah 2.381.601.864.739,00

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih Pemerintah Kabupaten Boyolali per

31 Desember 2019 menunjukkan saldo anggaran lebih awal sebesar

Rp146.431.243.026,50 dan saldo anggaran lebih akhir sebesar

Rp103.943.445.939,00.

3. Neraca Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember 2019 menunjukkan jumlah

aset sebesar Rp3.770.144.077.202,44, jumlah kewajiban sebesar

Rp25.922.007.639,76 dan jumlah ekuitas sebesar Rp3.744.222.069.562,68.

4. Laporan Operasional Pemerintah Kabupaten Boyolali per 31 Desember 2019 ditutup

masing-masing dengan jumlah Pendapatan-LO sebesar Rp2.355.186.599.261,79,

Beban-LO sebesar Rp2.037.415.328.122,25, sehingga Surplus-LO dari kegiatan

operasional sebesar Rp317.771.271.139,54.

5. Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019

menggambarkan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi sebesar

Rp504.515.954.052,00, Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi sebesar

Rp(539.466.608.218,00), Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan sebesar

Rp(7.368.885.557,00), dan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris sebesar

Rp(168.125.692,50).

6. Laporan Perubahan Ekuitas Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019

ditutup dengan saldo akhir ekuitas sebesar Rp3.744.222.069.562,68.

Page 127: PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI Catatan Atas Laporan …

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

137

Demikian beberapa catatan yang dituangkan dalam Catatan atas Laporan

Keuangan dengan penjelasan secara naratif, analitis, dan daftar terinci memuat Laporan

Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL, Neraca, Laporan Operasional, Laporan

Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas. CaLK ini diharapkan dapat memudahkan

pembaca dalam memahami laporan dan mengevaluasi pencapaian kinerja Pemerintah

Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2019.

BUPATI BOYOLALI

SENO SAMODRO