PEMERINTAB KABUPATEN DAERAB TINGKAT II S IDO...

10
PEMERINTAB KABUPATEN DAERAB TINGKAT II S IDO ARJO 'T'Tl.TI""V A'T' PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH II SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN 1996 TENTANG PEMBERIAN BIMBINGAN , PEMBINAAN DAN PETUNJUK PENGEMBANGAN INDUSTRI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SIDOARJO 0 Menimbang a. bahwa sebagai tindak lanjut Penyera han urusan Pemerintahan yang di titik beratkan p ada Daerah T T Tingkat diharapkan Pemerinta h Daerah ' Tingkat II Percontohan tersebut dapat lebih aktif --' mendayagunakan segala potensi dan sumber daya yang dimiliki , sehingga secara ber tahap akan lebih mampu membiayai urusan rumah tan gga Daerah dan meningkatkan pelayanan kepada masy arakat b. bahwa untuk mencapai maksud yang terka ndung pada huruf a Konsideran Menimbang 1n1 , dan guna mendorong laju pertumbuhan dan p erkembangan industri agar tercipta iklim usaha yan g sehat dan dinamis yang berwawasan lingkungan , Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sido arjo perlu memberikan Bimbingan, Pembinaan da n Petunjuk 0 Pengembangan Industri ; c. bahwa dalam rangka untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud pada huruf b Konsideran Men imbang ini, maka perlu menetapkan ketentuan-ketent uannya yang dituangkan dalam suatu Peraturan Daer ah. Meng i ngat 1. Undang-undang Nomor Tahun ten tang Pembentukan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, juncto Undang - un dang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Bat as Wi 1ayah Kotamadya Surabaya dan Kabupat en Daerah Tingkat II Surabaya ; 2. Undang-undang Nomor . tentang Peraturan Umum 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 ten tang Pokok- pokok Pemerintahan di Daerah l.T---- 0 4. Undang-undang u Tahun 1981 te n tang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana ; 12 Tahun 1957

Transcript of PEMERINTAB KABUPATEN DAERAB TINGKAT II S IDO...

PEMERINTAB KABUPATEN DAERAB TINGKAT II S IDO ARJO

'T'Tl.TI""V A'T' ~~Hvn.r.~PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH II SIDOARJO

NOMOR 39 TAHUN 1996 TENTANG

PEMBERIAN BIMBINGAN , PEMBINAAN DAN PETUNJUK PENGEMBANGAN INDUSTRI

KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SIDOARJO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SIDOARJO

0 Menimbang a. bahwa sebagai tindak lanjut Penyerahan urusan Pemerintahan yang di titik beratkan pada Daerah

T TTingkat diharapkan Pemerintah Daerah ~ ~ ' Tingkat II Percontohan tersebut dapat lebih aktif

--'

mendayagunakan segala potensi dan sumber daya yang dimiliki , sehingga secara ber tahap akan lebih mampu membiayai urusan rumah tan gga Daerah dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

b. bahwa untuk mencapai maksud yang terkandung pada huruf a Konsideran Menimbang 1n1 , dan guna mendorong laju pertumbuhan dan perkembangan industri agar tercipta iklim usaha yan g sehat dan dinamis yang berwawasan lingkungan , Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sidoarjo perlu memberikan Bimbingan, Pembinaan dan Petunjuk0 Pengembangan Industri ;

c. bahwa dalam rangka untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud pada huruf b Konsideran Menimbang ini, maka perlu menetapkan ketentuan-ketent uannya yang dituangkan dalam suatu Peraturan Daer ah.

Meng i ngat 1. Undang-undang Nomor Tahun ten tang Pembentukan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, juncto Undang - undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Bat as Wi 1ayah Kotamadya Surabaya dan Kabupat en Daerah Tingkat II Surabaya ;

2. Undang-undang Nomor . tentang Peraturan Umum

3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 ten tang Pokok­pokok Pemerintahan di Daerah

l.T---- 0 nvmv~4. Undang-undang u Tahun 1981 tentang Kitab

Undang-undang Hukum Acara Pidana ;

12 Tahun 1957

0

5. Undang-undang Nomor 4 Tahun ten tang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup ;

6. Undang-undang Nomor 5 Tahun ten tang Perindustrian ,

7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri ;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah ;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah dengan Titik Berat pada Daerah Tingkat II ;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1995 tentang Penyerahan sebagaian urusan Pemerintah kepada 26 (dua puluh enam) Daerah Tingkat II Percontohan ;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995 tentang ijin usaha Industri ;

1 3 • Keputusan Presiden Nomor 31 tahun 1995 ten tang Daftar Negatif Investasi ;

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peratu­ran Daerah Perubahan;

15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 105 Tahun 1994 t~ntang pelaksanaan proyek percontohan otonomi Daerah pada Daerah Tingkat II , .,.,_ ..... __

16. Surat keputusan Menteri Perindustrian HUIIJU.L

75/M/SK/5/1995 tentang Penetapan Jenis-jenis Industri ;

1 7 . Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 150/M/SK/7/1995 tentang tata cara Pemberian izin Usaha Industri dan izin Perluasan ;

18. Surat keputusan Menteri Perindustrian Nomor 250/M/SK/5/1995 tentang Pedoman Teknis Penyusunan0 Pengendalian dampak terhadap Lingkungan Hidup pada sektor industri.

19. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sidoarjo Nomor 4 Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sidoarjo ;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sidoarjo Nomor 10 Tahun 1994 tentang Tata Penagihan Pajak dan Retribusi dengan Surat Paksa.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sidoarjo,

-~ . .

3

M E M U T U S K A N

T Tl.TroVA'T'Menetapkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH II.1nv.n..nl

SIDOARJO TENTANG PEMBERIAN BIMBINGAN, PEMBINAAN DAN PETUNJUK PENGEMBANGAN INDUSTRI DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SIDOARJO.

TB A B .1

rn.ITt'lJKETENTUAN Ul'IUJYJ

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud

dengan a. Daerah, adalah Kabupaten Daerah Tingkat I I

Sidoarjo ' b. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Daerah

Kabupaten Daerah Tingkat II Sidoarjo ; ~. Kepala Daerah, adalah Bupati Kepala Daerah

Tingkat II Sidoarjo ; 0 d. Dinas Perindustrian Daerah, adalah Dinas

Perindustrian Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sidoarjo ;

e. Industri, adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi,dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai y~ng lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri ;

f. Perusahaan industri, adalah badan usaha yang melakukan kegiatan dibidang usaha industri ;

g. Izin usaha industri, adalah izin yang diperlukan untuk mendirikan usaha industri sesuai dengan jenis industrinya ;

h. Retribusi, adalah pungutan yang dilakukan Pemerintah Daerah kepada perusahaan industri atas c pemberian bimbingan, pembinaan dan petunjuk pengembangan industri Kabupaten Daerah Tingkat II Sidoarjo.

.1 .1B A B T T

KETENTUAN PERIZINAN

Pasal 2

(1) Setiap perusahaan industri wajib memperoleh izin usaha industri

(2) Iiin usaha industri dan tanda daftar industri diberikan untuk masing-masing jenis industri ;

•'

4

(3) Izin usaha industri diberikan kepada perusahaan industri yang telah memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku seperti antara lain izin lokasi, undang-undang gangguan atau AMDAL, upaya pengelolaan lingkungan (UKL), upaya pemantauan lingkungan (UPL), dan telah selesai membangun pabrik dan sarana produksi ;

( ,, \ 'TJ Perusahaan industri yang telah memperoleh izin

usaha industri wajib menyampaikan informas i industri secara berkala (semester/tahun) sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

B A B III BIMBINGAN, PEMBINAAN DAN PETUNJUK

PENGEMBANGAN INDUSTRI

Pasal 3

i ' ~ (1) Kewenangan pengaturan , pembinaan dan pengembangan industri berada di tangan Presiden Republik Indonesia yang pelaksanaannya diserahkan kepada menteri Perindustrian Republik Indonesia yang diatur sesuai peraturan

I perundang-undangan yang berlaku ; (2) Perumusan dan Penetapan Kebijaksanaan dibidang

pembang-w.nan industri sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1) Pasal ini merupakan pedoman operasional pengaturan, pembinaan dan pengembangan industri di daerah dan · dilaksanakan secara nyata dan bertanggung jawab oleh Pemerintah Daerah ;

(3) Pertumbuhan dan perkembangan industri yang sangat pesat di daerah, merupakan potensi efektif yang perlu didaya gunakan dan dioptimalkan

.0 (4) Pertumbuhan dan perkembangan industri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pasal ini sebagai akibat pemberian bimbingan, pembinaan dan petunjuk pengembangan industri yang mencakup di antaranya unsur perencanaan yang mantap,

. ; penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana penunjang, penggunaan bahan baku/penolong, dan mesin/peralatan industri, pemanfa~tan sumber daya alam dan manusia,pendidikan dan pelatihan , bantuan dan bimbingan teknis, layanan informasi , pelayanan perizinan yang cepat, pengendalian dan pencegahan pencemaran, arahan/polity/deregulasi/ debirokratisasi , pembinaan usaha industri kecil (Pola kemitraan} dan pemanfaatan fasilitas penanaman modal dari pemerintah (khususnya berkaitan dengan eksport atau import produk , bahan baku/penolong dan mesin/peralatan produksi) dan bimbingan/advis planing.

,j-' :. ~~. :---« .' : < - ~: _...':-:..~ ; -! ;~

(q-e~dn.r -e+nf ~-edrn-es_sn+-e.r rn-eue) ·ooo·ooo·oog ·du u-e~uep

(q-e~dn.r -e+nf qnrnd -ern~r) ·ooo·ooo·o~ ·du 'R.!'RlU'R .r-eseqes (s+ess-e) -eluqn.rnres u-e-eq-esn.rad u-e-e£-e~e~ ~-er~u u-e~uep r~~e~

-er-e~s.raq -e ..Cu-eq-esn u-ep NGNd/VNd UON r-eporn U'Elli'EU'EU9d -e~~u-e.r m-e r-ep 'q-e.ra-ep ~p ~.r+snpu~

t?q-esn u-e~~.r~puern ~u-e£ ~.r+snpu~ u-e-eq-esn.red ni u-e~uoroo ·p

(q-e~dn.r .r-e£r~rn

-enp) oo'ooo·ooo·ooo·z ·du u-e~uap ~-edrn-es

(q-e~dn.r -e+nf sn+-e.r rn-eua) oo'ooo·ooo·oog ·du -e.r-e+u-e .r-eseqes (s+ass-e) -eluqn.rnres u-e-eq-esn.red u-e-e£-e~e~ ~"EfJU u-e~uap q-e~ueuern

-er-e~s.req -elu-eq-esn rr"Dn NGNd/VNd UON T'DnAIIJ ~~t' l~t'~~

TnU'Elli'EUYU9d 'E~~U'E.I m-e r-ep 'q-e.ra-ep ~t' ~.r+snpu~

-eq-esn u-e~~.r~puern ~u-e ..C ~.r+snpu~ U'E'E't{'ES!U9d T T T u-e~uoroo ·~

·(q-e~dn.r .r-e£r~rn -enp) oo 'ooo·ooo·ooo·z ·du ~.r-ep .r-eseq q~qer (s+ess-e) -eluqn.rnres u-e-eq-esn.red u-e-e£-e~e~ ~YfJU u-e~uep .r-eseq -er-e~s.req -elu-eq-esn rr"Dn NGNd/VNd UON r-eporn

.l .l .l

~~t'

U'Elli'EU'EU9d 'E~~U'E.I m-e r-ep 'q-e.re-ep ~p ~.r+snpu~

-eq-esn u-e~~.r~puern ~u-e ..C u-e-eq-esn.red~.r+snpu~

II u-e~uoroo ·q (NGNd) ~.re~eN

T"Dnnr.r n"D., "D I vr.rd) T "Dpnr,rrr"Dm"Drr"Drr~ ..r ~U T C''tJw-e r-ea l...,t'-J1. _...,..,_,. .... -. .... -....,..U ......... + ..... \VI' .., :--\' l..., -r, U'Elli'EU'EU3d Y~~U'E.I m-e r-ep 'q-e.ra-ep JP ~.r+snpu~

-eq-esn u-e~~.r~puern ~u-e ..C J.I+snpuJ u-e-eq-e~n.red

I u-e~uoroo ·-e -ep-ed UY~.r-es-epJp -elu.r-eseq ~u-e£

~snq~.r+e.r u-e~-eue~JP (Z) lYAY -ep-ed pns~-ern~p 'EU'Elli -~-e~-eqas Js~npo.rd~p ~u-e£ J.I+snpu~ s~uaf d"EJ+as I r )

I C.

·r-ers.rerno~

rs~npo.rd.req q-epns +nqes.re+ J.I+snpuJ -eq-esn ·q "(IG~)

J.I+SnpUI .IYlJYG -epu-e~j(~Id~S) IJ~e~ ~.IlSnpUI

u-e.r-e+J-epued -epu-e~ +-e.rns /J.I+snpu~ -eq-esn u~z~ ~~Jr~rnern q-epns ~u-e£ J.I+snpu~ · u-e-eq-esn.red ·-e

: U"EnlU3l9~

u-e~ugp 'q-e.re-ea ~p ~.r+snpu~ -eq-esn u-e~J.IJpuern

~u-e•.C ~.r+snpu~ u-e-eq-esn.rad -enrnes -ep-eda~ u-e~-eue~JP

' I T ) l"El-e -ep-ed pns~-ern~p -eu-ernJ-e~-eqes JSnQJ.Il9U { 7\ I ~ I IJ I

~ rsnqJ.Il9.I u-e~-eue~uern

q-e.ra-ea t{"ElUJ.Ielliad 'JUJ q-e.ra-ep u-e.rn+-e.rad (t) l'EA'E ( fYS'Ed lliYf'Ep pns~YlliJp 'EU'ElliJ'E~"Eqes

J.I+snpuJ u-e~u-eqrne~ued ~nfun+ad u-ep u-e-eu;qrned { T \'U"E~UJQlliJQ U'EJ.I3Qlli9d U'EYU'ES~Yf9d lliYIYG I ~ I

t f'ES'Ed

I S n H I U ~ a U AI H V H

r ~

'

-o

~ v

,, ,.

6

c. Golongan V Perusahaan industri yang mendirikan

~~~-~~perusahaan usaha industri di dalamua.c~a.u,

rangka penanaman modal Non PMA/PMDN dan usahanya berskala kecil dengan nilai kekayaan perusahaan seluruhnya ~assets) sebesar antara Rp.5.000.000. (lima juta rupiah) sampai dengan Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) serta lokasi pabriknya berada di luar sentra industri kecil.

f. Golongan VI Perusahaan industri yang mendirikan perusahaan usaha industri di daerah, dalam rangka penanaman modal Non PMA/PMDN dan usahanya berskala kecil dengan nilai kekayaan perusahaan seluruhnya (assets) sebesar antara Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) serta lokasi pabriknya berada di dalam sentra industri kecil.0 g. Perusahaan Industri di Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf h Pasaliniakan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dae r ah.

A \ ( .,., Besarnya retribusi atas perusahaan industri yang

mendirikan usaha industri di Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan untuk : a. Golongan I

Sebesar Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) tiap jenis industri setiap tahun

b. Golongan II Sebesar Rp 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah) tiap jenis industri setiap tahun

....,, Golongan III Sebesar Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah) tiap jenis industri setiap tahun0 d. Golongan IV Sebesar Rp 50.000,00 (lima puluh ribu rup i ah) tiap jenis industri setiap tahun

e. Golongan V Sebesar Rp 30.000,00 (tiga puluh ribu rupiah) tiap jenis industri setiap tahun

f. Golongan VI Sebesar Rp 15.000,00 (lima belas ribu rupiah) tiap jenis industri setiap tahun

cPasal ..J

Hasil penarikan retribusi sebagaimana dimak ­sud pada ayat (3) dan (4) Pasal 5 Peraturan Daerah ini disetor ke Kas Daerah melalui Bendaharawan Penerima/Penyetor pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Daerah Tingat II Sidoarjo.

/

-. '7 I

l7B A B v

KETENTUAN PI DANA

Pasal 6

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Daerah ini, dian cam dengan pi dana kurungan selama-lamanya bulan a tau denda sebanyak-banyaknya Rp. 50. 000, 00 (lima puluh ribu rupiah) ;

I 'l I \ ~ J Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) Pasal ini adalah tindak pidana pelanggaran.

Pas a 1 7

Selain sanksi dimaksud pada ayat (1} Pasal 6 Peraturan Daerah ini, akan dicabut Surat Tanda Pendaftaran Industri Kecil/Tanda Daftar Industri,0 sedangkan untuk izin usaha industri diusulkan dicabut kepada Pejabat yang berwenang sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

B A B VI KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 8

TT.... ,,_._oleh Pejabat Penyidik Penyidikan( 1 ) UJJJ U.lll l

atas tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Pe-raturan Daerah ini dilakukan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah, yang pengangkatan­nya ditetapkan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku ;0

n,...._.,.,..; A.: 1...(2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, rcu.r~u~r..

Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini berwenang a. menerima laporan atau pengaduan dari I

seseorang tentang adanya tindak pidana ------.-~ -- • ·1 l

b. melakukan tindakan pertama pada saat /

_i,tu .~ di tempat kejadian serta melakukan pem~riksaan , ;

c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka ;

d. melakukan penyitaan benda atau surat ; ( e. mengambil sidik jari dan memotret seseorang

f. memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ;

g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara ;

, · . ?

h. menghentikan penyidikan setelah mendapat petunjuk dari Penyidik Umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui Penyidik Umum memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, tersangka atau keluarganya ;

~. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil membuat Berita Acara pada setiap tindakan tentang : a. pemeriksaan tersangka b. pemasukan rumah ; c. penyitaan benda ; d. pemeriksaan surat e. pemeriksaan saksi

c f. pemeriksaan di tempat kejadian, dan

mengirimkan kepada Kejaksaan Negeri melalui Penyidik POLRI.

B A B VII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 9

Hal-~al yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur kemudian oleh Kepala Daerah.

1Pasal " ~v

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

c Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sidoarjo.

Sidoarjo, 7 Maret 1996

0

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SIDOARJO

't..TA'liAn nvJ•JVl'l. 39 TAHUN 1996

TENTANG PEMBERIAN BIMBINGAN, PEMBINAAN DAN PETUNJUK

PENGEMBANGAN INDUSTRI DI KABUPATEN DATI II SIDOARJO

I. PENJELASAN UMUM

Tit ik berat otonomi Daerah pada Daerah Tingkat I I mengandung arti bahwa sebagian besar dari jumlah dari jenis urusan otonomi berada pada Daerah Tingkat II untuk diatur dan diurus sebagai urusan rumah tangganya.

Kabupaten Daerah Tingkat II Sidoarjo sebagai salah satu Daerah Tingkat II Percontohan Otonomi Daerah, maka untuk mempercepat tercapainya Daerah Tingkat II yang mandiri dalam arti mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya, maka Pemerintah Daerah Tingkat II Sidoarjo harus senantiasa mengusahakan penambahan Sumber Pendapatan asli bagi Daerah Tingkat II Sidoarjo melalui penggalian dan peningkatan sumber-sumber pendapatan asli Daerah dengan menempuh intensifikasi dan ekstensifikasi sesuai

' dengan potensi efektif yang terdapat di Wilayah Kabupaten Daerah. Tingkat II Sidoarjo, diantaranya pertumbuhan dan perkembangan industri sebagai potensi yang efektif.

Izin usaha industri berfungsi sebagai alat bagi Pemerintah dalam melakukan Pengaturan, Pembinaan dan Petunjuk Pengembangan Industri yang berfungsi aiarahkan pada : a. Kepentingan perusahaan industri adalah adanya kepastian

berusaha dibidang industri, memperoleh jaminan perlindungan dan pembinaan usaha.

b. Kepentingan Pemerintah adalah sebagai Wahana untuk memberikan bimbingan, pembinaan, petunjuk pengembangan industri, dan pengawasan serta pendataan terhadap industri yang tumbuh dan pada akhirnya merupakan masukan bagi penyusunan kebijaksanaan pemberian bimbingan, pembinaan dan petunjuk pengembangan indus­tri selanjutnya.

T T PENJELASAN DEMI PASAL.l .l.

Pasal 1 Cukup jelas I 1Pasal 2 ayat I Kecuali peerusahaan industri yang\ .l I

memiliki kekayaan seluruhnya (assets) tidak lebih dari Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah), apabila perusahaan yang bersangkutan menghendaki Surat Tanda Pendaftaran Industri Kecil/Tanda Daftar Industri maka dapat diberikan izin.

--------·- -- -­

~ ·'""!""·.r-.

~~--')'

~nvn'"\stqaf ...,.......~

s~rar dn~n0

·In u~~uoro~ a~ u~~~ns~rurp ~£ursnqJJlau u~~ua~uad ~~~ru

urzr r ~rrrruaru ur~ur u~p oo'ooo·ooo·s ·dti q~M~QJP ~AUlaS~ ~U~£ fJ~a~ JJlSnpUJ J~~g ­

·r~rrrrurp ~u~£ JJlsnpui J~lJ~a ~pu~L/Tr~a~ JJlsnpui u~J~lJ~puaa

~pu~L +~Jns n~l~ JJlsnpur ~q~sn urzr ~p~d +~qrrrp +~d~p JJ+snpur u~~q~snJad (slas -s~) u~~£~~a~ J~fJU ~£UJ~saq u~p (IJ~a~

JJ+snpUI n~l~ NGWd/VWd UON n~+~ NGWd/VWd) ~£Uf~p0lli U~lli~U~Uad Snl~lS Jnq~+a~Ualli ~nlun ­

J u~p a 'n1:' '" ,.., '~ JnJnq~ 't

s~rar dn~n0

s~rar dn~n0

·ofJ~oprs II l~~~UJL q~Ja~a

u~rJ+snpurJad s~ura ~r~da~ q~r~P~ lnqasJa+ JJlsnpui J~+J~G ~pU~L JJaqruaru ~u~uaMJaq ~u~£ +~q~faa (q~rdnJ ~+nf qnrnd ~rurrl ooo·ooo·os ·du JJ~P q rqar ~~PJl r~dru~s (q~rdnJ

~+nf ~rurr> ooo·ooo·s·du J~saqas (s+ass~)

u~~£~~a~ J ~fJU J~£undruaru ~u~£ rr~a~ JJ::,snpur J ~~q JJ~snpUJ Bq~sn UJZJ q~[~p~ (rr~a~

JJ+snpui u~J~+J~puaa ~pu~L +~Jns +nqasrp ~£urunraqas ~u~£} IJ+snpui J~+J~a ~pu~L

z

or p;s s f~S~d

(1;) +~.{~ 1; f~S~d

I\ rc. ) +~•.(~ 1; I ~S~d

(Z) +~..(~ u~p {T) +~£~ 1; f~S~d

( [~S'Rd

( z) +~f=~

•'• ':lo o·

0