Pemeriksaan Tzanck, Serologis, Obat Lain

3
Pemeriksaan Tzanck Pemeriksaan Tzanck merupakan suatu metode pengujian luka untuk herpes simplex virus (yang menyebabkan luka dingin, demam blister, atau luka pada kelamin), atau virus varicella-zoster (yang menyebabkan cacar air dan herpes zoster ) . Pemeriksaan laboratorium ini paling sederhana . Dengan pengecatan Giemsa atau Wright pada apusan yang telah dibuat sebelumnya , akan terlihat sel raksasa berinti banyak. Sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan ini umumnya rendah. Uji Serologi Uji serologi adalah membedakan bakteri berdasarkan sifat-sifat antigeniknya. Uji Serologi telah digunakan secara luas sebagai alat diagnostik penyakit menular. Uji ini didasarkan pada reaksi antigen-antibodi memperluas keterampilan diagnosti k para ahli klinik dan mempedomani usaha-usaha pengobatan. Uji serologi yang terpenting dan digunakan paling luas mencakup reaksi-reaksi aglutinasi, presipitasi, dan fiksasi komplemen (Jawetz et al , 1966) . Untuk penyakit syphilis yang disebabkan oleh Treponema pallidum dapat dilakukan pemeriksaan VDRL/TPHA. VDRL ( Venereal Disease Research Laboratory ) adalah pemeriksaan yang tidak spesifik tetapi cukup sensitif untuk penyakit syphilis. Tetapi pada beberapa penyakit seperti TBC, kusta, frambusia dapat menimbulkan hasil positif palsu. Sedangkan syphilis stadium dini dan syphilis stadium lanjut sering menghasilkan reaksi negatif palsu. Untuk membuktikan seseorang pernah kontak dengan kuman Treponema pallidum dilakukan pemeriksaan serologi TPHA ( Treponema Pallidum Hemaagglutinin ) yang menguji adanya antibodi spesifik terhadap kuman Treponema pallidum (Biomedika, 2012) . Chlamydia trachomatis adalah bakteri Gram negatif yang hidup intraseluler. Infeksi dengan bakteri ini dapat menimbulkan non-

Transcript of Pemeriksaan Tzanck, Serologis, Obat Lain

Page 1: Pemeriksaan Tzanck, Serologis, Obat Lain

Pemeriksaan Tzanck

Pemeriksaan Tzanck merupakan suatu metode pengujian luka untuk herpes simplex virus (yang menyebabkan luka dingin, demam blister, atau luka pada kelamin), atau virus varicella-zoster (yang menyebabkan cacar air dan herpes zoster).

Pemeriksaan laboratorium ini paling sederhana. Dengan pengecatan Giemsa atau Wright pada apusan yang telah dibuat sebelumnya, akan terlihat sel raksasa berinti banyak. Sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan ini umumnya rendah.

Uji Serologi

Uji serologi adalah membedakan bakteri berdasarkan sifat-sifat antigeniknya. Uji Serologi telah digunakan secara luas sebagai alat diagnostik penyakit menular. Uji ini didasarkan pada reaksi antigen-antibodi memperluas keterampilan diagnostik para ahli klinik dan mempedomani usaha-usaha pengobatan. Uji serologi yang terpenting dan digunakan paling luas mencakup reaksi-reaksi aglutinasi, presipitasi,  dan fiksasi komplemen (Jawetz et al, 1966).

Untuk penyakit syphilis yang disebabkan oleh Treponema pallidum dapat dilakukan pemeriksaan VDRL/TPHA. VDRL (Venereal Disease Research Laboratory) adalah pemeriksaan yang tidak spesifik tetapi cukup sensitif untuk penyakit syphilis. Tetapi pada beberapa penyakit  seperti TBC, kusta, frambusia dapat menimbulkan hasil positif palsu. Sedangkan syphilis stadium dini dan syphilis stadium lanjut  sering menghasilkan reaksi negatif palsu. Untuk membuktikan seseorang pernah kontak dengan kuman Treponema pallidum dilakukan pemeriksaan serologi TPHA (Treponema Pallidum Hemaagglutinin) yang menguji adanya antibodi spesifik terhadap kuman Treponema pallidum (Biomedika, 2012).

Chlamydia trachomatis adalah bakteri Gram negatif yang hidup intraseluler. Infeksi dengan bakteri ini dapat menimbulkan non-gonorrheal urethritis, lymphogranuloma venereum, trachoma, neonatal pneumonia dan sindrom Reifer's. Penyakit terbanyak yang ditimbulkan oleh bakteri ini adalah non-gonorrheal urethritis. Empat puluh persen (40%) kasus non-gonorrheal urethritis disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia, 70% kasus pada wanita menyebabkan infeksi endoserviks dan 50% pada lelaki timbul urethritis asimptomatik. Pemeriksaan untuk mengetahui adanya infeksi dengan bakteri C. trachomatis dapat dilakukan dengan mendeteksi antibodi atau antigen C. trachomatis. Pemeriksaan dengan antibodi terhadap C. trachomatis menggunakan serum atau plasma. Antibodi C. trachomatis ada 2 macam yaitu golongan IgG dan IgM. Deteksi antibodi C. trachomatis IgM mempunyai banyak kelemahan karena antibodi IgM tidak selalu timbul pada infeksi akut demikian juga dengan antibodi IgG. Antibodi IgG dapat menimbulkan hasil positif palsu bila terdapat faktor rheumatoid dalam darah yang mengganggu reaksi pada pemeriksaan (Biomedika, 2012).

Page 2: Pemeriksaan Tzanck, Serologis, Obat Lain

Obat-obatan menimbulkan keluhan FDE

Table 20-4 Agen Umum yang Mengimplikasikan Terjadinya Fixed Drug Eruption (FDE)

Antimicrobial Agent

  Tetracyclines (tetracycline, minocycline)

  Sulfonamides, including "nonabsorbable” drugs; cross-reactions with antidiabetic and diuretic sulfa drug may occur

  Metronidazole

  Nystatin

Anti-inflammatory agents

  Salicylates

  NSAIDs

  Phenylbutazone

  Phenacetin

Psychoactive agents

  Barbiturates, including Fiorinal Quaalude, Doriden

Oral contraceptives

Quinine (including quinine in tonic water), quinidine

Phenolphthalein

Food coloring: in food or medications(Wolff Klaus et al, 2007)

Daftar pustaka:

J a w e t z ,   M e l n i c k   &   A d e l b e r g .   1 9 6 6 .   M i c r o b i o l o g i   K e d o k t e r a n .  J a k a r t a   :   B u k u Kedokteran ECG. 

Biomedika. 2012. Pemeriksaan Serologis

http://www.biomedika.co.id/services/laboratorium/34/pemeriksaan-serologi.html  (diakses   11 November 2013). 

Page 3: Pemeriksaan Tzanck, Serologis, Obat Lain

Wolff Klaus et al. 2007. Fitzpatrick’ Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology. USA: McGraw-Hill’s.