Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji

4
PEMERIKSAAN KESEHATAN JEMAAH HAJI LATAR BELAKANG Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, Pemerintah wajib menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Haji agar jemaah haji dapat menunaikan ibadah dengan baik sesuai ketentuan ajaran Islam. Kementrian Kesehatan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan haji sejak sebelum keberangkatan ke Arab Saudi, di perjalanan pergi dan pulang, selama di Arab Saudi dan setelah kembali ke Indonesia. Penyelenggaraan kesehatan haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi Jemaah Haji pada bidang kesehatan, sehingga Jemaah Haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam. Tujuan tersebut dicapai melalui upaya-upaya peningkatkan kondisi kesehatan sebelum keberangkatan, menjaga kondisi sehat selama menunaikan ibadah sampai tiba kembali ke Indonesia, serta mencegah transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar/masuk oleh jemaah haji. Kesehatan adalah modal perjalanan ibadah haji, tanpa kondisi kesehatan yang memadai, niscaya prosesi ritual peribadatan menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu setiap jemaah haji perlu menyiapkan diri agar memiliki status kesehatan optimal dan mempertahankannya. Untuk itu, upaya pertama yang perlu ditempuh adalah pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan merupakan upaya identifikasi status kesehatan sebagai landasan karakterisasi, prediksi dan penentuan cara eliminasi faktor risiko kesehatan. Dengan demikian, prosedur dan jenis-jenis pemeriksaan mesti ditatalaksana secara holistik. Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji ini selanjutnya digunakan sebagai acuan dan standar dalam penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan. TUJUAN Tujuan Umum Terselenggaranya pemeriksaan, perawatan, dan pemeliharaan kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan melalui pendekatan etika, moral, keilmuan, dan profesionalisme dengan menghasilkan kualifikasi data yang tepat dan lengkap sebagai dasar pembinaan Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji 2015 UPT Puskesmas Bantarsari Halaman 1

description

1

Transcript of Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji

Page 1: Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji

PEMERIKSAAN KESEHATAN JEMAAH HAJI

LATAR BELAKANG Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 13 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Ibadah Haji, Pemerintah wajib menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Haji agar jemaah haji dapat menunaikan ibadah dengan baik sesuai ketentuan ajaran Islam. Kementrian Kesehatan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan haji sejak sebelum keberangkatan ke Arab Saudi, di perjalanan pergi dan pulang, selama di Arab Saudi dan setelah kembali ke Indonesia. Penyelenggaraan kesehatan haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi Jemaah Haji pada bidang kesehatan, sehingga Jemaah Haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam. Tujuan tersebut dicapai melalui upaya-upaya peningkatkan kondisi kesehatan sebelum keberangkatan, menjaga kondisi sehat selama menunaikan ibadah sampai tiba kembali ke Indonesia, serta mencegah transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar/masuk oleh jemaah haji.

Kesehatan adalah modal perjalanan ibadah haji, tanpa kondisi kesehatan yang memadai, niscaya prosesi ritual peribadatan menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu setiap jemaah haji perlu menyiapkan diri agar memiliki status kesehatan optimal dan mempertahankannya. Untuk itu, upaya pertama yang perlu ditempuh adalah pemeriksaan kesehatan.

Pemeriksaan kesehatan merupakan upaya identifikasi status kesehatan sebagai landasan karakterisasi, prediksi dan penentuan cara eliminasi faktor risiko kesehatan. Dengan demikian, prosedur dan jenis-jenis pemeriksaan mesti ditatalaksana secara holistik.

Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji ini selanjutnya digunakan sebagai acuan dan standar dalam penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan.

TUJUAN Tujuan Umum Terselenggaranya pemeriksaan, perawatan, dan pemeliharaan kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan melalui pendekatan etika, moral, keilmuan, dan profesionalisme dengan menghasilkan kualifikasi data yang tepat dan lengkap sebagai dasar pembinaan dan perlindungan kesehatan jemaah haji di Indonesia dan pengelolaan kesehatan jemaah haji di Arab Saudi. Tujuan Khusus 1. Tercapainya identifikasi status kesehatan jemaah haji berkualitas. 2. Tersedianya data kesehatan sebagai dasar upaya perawatan dan pemeliharaan, serta upaya-

upaya pembinaan dan perlindungan jemaah haji. 3. Terwujudnya pencatatan data status kesehatan dan faktor risiko jemaah haji secara benar dan

lengkap dalam Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) Indonesia. 4. Terwujudnya fungsi BKJH sebagai sumber informasi medik jemaah haji untuk kepentingan

pelayanan kesehatan haji. 5. Tersedianya bahan keterangan bagi penetapan laik kesehatan (istitho’ah) jemaah haji. 6. Tercapainya peningkatan kewaspadaan terhadap transmisi penyakit menular berpotensi

Kejadian Luar Biasa (KLB) pada masyarakat Internasional/Indonesia.

RUANG LINGKUP Pemeriksaan kesehatan jemaah haji adalah penilaian status kesehatan bagi jemaah haji yang telah memiliki nomor porsi sebagai upaya penyiapan kesanggupan ber-haji melalui mekanisme baku pada sarana pelayanan kesehatan terstandar yang diselenggarakan secara kontinum (berkesinambungan) dan komprehensif (menyeluruh).

Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji 2015 UPT Puskesmas Bantarsari Halaman 1

Page 2: Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji

Yang dimaksud kontinum dan komprehensif yaitu : bahwa proses dan hasil pemeriksaan selaras dan bermanfaat bagi pelayanan kesehatan dalam rangka perawatan dan pemeliharaan, serta upaya-upaya pembinaan dan perlindungan jemaah haji.

PEMERIKSAAN KESEHATAN TAHAP PERTAMA 1. BATASAN Pemeriksaan Kesehatan Tahap Pertama adalah upaya penilaian status kesehatan pada seluruh jemaah haji, menggunakan metode pemeriksaan medis yang dibakukan untuk mendapatkan data kesehatan bagi upaya-upaya perawatan dan pemeliharaan, serta pembinaan dan perlindungan. Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan oleh oleh Tim Pemeriksa Kesehatan di Puskesmas yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. 2. FUNGSI Pemeriksaan Kesehatan Tahap Pertama berfungsi sebagai : a. Identifikasi, karakterisasi dan prediksi, serta penentuan metode eliminasi faktor risiko

kesehatan jemaah haji b. Dasar upaya perawatan dan pemeliharaan kesehatan, serta upaya-upaya pembinaan dan

perlindungan kesehatan jemaah haji. 3. PROSEDUR PEMERIKSAAN Prosedur pemeriksaan adalah tata cara pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bagi jemaah haji. a. Jemaah haji mengajukan permintaan Pemeriksaan Kesehatan untuk mendapatkan Surat

Keterangan Pemeriksaan Kesehatan bagi kelengkapan pendaftaran haji. b. Pemeriksaan kesehatan jemaah haji di Puskesmas sesuai tempat tinggal/domisilinya. c. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sesuai protokol standar profesi kedokteran meliputi

pemeriksaan medis dasar sebagai berikut : 1). Anamnesis 2). Pemeriksaan fisik 3). Pemeriksaan penunjang 4). Penilaian kemandirian 5). Tes kebugaran

d. Hasil pemeriksaan dan kesimpulannya dicatat dalam Catatan Medik dan disimpan di sarana pemeriksaan.

e. Catatan Medik merupakan sumber data dan dasar pengisian Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) setelah buku tersebut tersedia.

f. Hasil pemeriksaan kesehatan menjadi dasar penerbitan Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan oleh dokter pemeriksa

g. Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan diserahkan oleh jemaah sebagai kelengkapan dokumen perjalanan ibadah haji di Kantor Kementerian Agama.

h. Jemaah haji yang memenuhi syarat dapat segera diberikan imunisasi Meningitis meningokokus (MM). Pelaksanaannya diatur oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

i. Dokter mengeluarkan Surat Keterangan Vaksinasi atau Profilaksis sebagai dasar penerbitan International Certificates of Vaccination (ICV) oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

Penetapan Kelaikan Kesehatan adalah upaya penentuan kelaikan jemaah haji untuk mengikuti perjalanan ibadah haji dari segi kesehatan, dengan mempertimbangkan hasil Pemeriksaan Kesehatan Tahap Pertama dan Kedua melalui pertemuan yang dibuat khusus untuk keperluan tersebut oleh Tim Pemeriksa Kesehatan Puskesmas, Tim Pemeriksa Kesehatan Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Dinas Kesehatan Provinsi selambat-lambatnya dua minggu sebelum operasional embarkasi haji dimulai.

STANDAR KELAIKAN KESEHATAN Standar Kelaikan Kesehatan adalah rumusan kriteria jemaah haji untuk memenuhi syarat kesehatan dalam mengikuti perjalanan ibadah haji secara mandiri, tidak membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Penetapan memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat kesehatan mempertimbangkan aspek-aspek sebagai berikut :

Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji 2015 UPT Puskesmas Bantarsari Halaman 2

Page 3: Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji

a. Status Kesehatan. Status kesehatan dikategorikan menjadi 4 (empat) yaitu Mandiri, Observasi, Pengawasan dan Tunda.

b. Peraturan Kesehatan Internasional dan Ketentuan Keselamatan Penerbangan. 1). Peraturan Kesehatan Internasional menyebutkan jenis-jenis penyakit menular tertentu

sebagai alasan pelarangan kepada seseorang untuk keluar-masuk antar negara, yaitu ; a) Penyakit Karantina

(1). Pes (plague) (2). Kolera (cholera) (3). Demam kuning (yellow fever) (4). Cacar (small pox) (5). Tifus bercak wabahi (typhus xanthomaticus infectiosa/louse borne typhus) (6). Demam balik-balik (louse borne relapsing fever) (7). Penyakit menular lain yang ditentukan kemudian

b) Penyakit menular, yang menjadi perhatian WHO (1). Tuberkulosis paru dengan BTA positip (2). Kusta tipe multi basiler (3). SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) (4). Avian Influenza (AI) (5). Influenza A baru (H1N1) (6). Penyakit menular lain yang ditentukan kemudian

c) Imunisasi meningitis meningokokus ACW135Y, dibuktikan dengan kartu ICV (International Certificate of Vaccination) yang sah

2). Ketentuan Keselamatan Penerbangan a) Penyakit tertentu yang berisiko kematian dikarenakan ketinggian/penerbangan. b) Usia kehamilan c) Jemaah haji dinyatakan TIDAK MEMENUHI SYARAT apabila ;

1). Status kesehatan termasuk kategori Tunda. 2). Mengidap salah satu atau lebih penyakit menular tertentu pada saat di embarkasi. 3). Tidak memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan.

Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji 2015 UPT Puskesmas Bantarsari Halaman 3

Selamat menunaikan ibadah haji, semoga aman, lancar, sehat, dan selamat dari perjalanan hingga pulang ke kampung

halaman. Dapat menunaikan rukun, wajib, maupun sunat haji. Dapat memetik hikmah ibadah hajinya. Dapat memperoleh derajat

haji mabrur.ر� ذ�ن�ب�ك� و�ى و�غ�ف� و�د�ك� الل�ه� الت�ق� ز�

ا ك�ن�ت� ي�ث�م� ي�ر� ح� ر� ل�ك� ال�خ� ي�س� و�“Semoga Allah membekalimu dengan takwa,

mengampuni dosa-dosamu, dan memudahkanmu di mana saja engkau

berada.” (HR Tirmidzi no. 3444)

ات%يم� و� ان�ت�ك� و�خ� م�أ� د%ع� الل�ه� د%ين�ك� و� ت�و� س�

أ�