PemeliharaanKomponenHidrolik

152
Kode Unit Kompetensi M 18.20A Untuk Peserta Pendidikan dan Latihan Bidang Keahlian Teknik Mesin Program Keahlian Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri PEMELIHARAAN KOMPONEN HIDROLIK DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2004

description

Modul Pemeliharaan Komponen hidrolik

Transcript of PemeliharaanKomponenHidrolik

Page 1: PemeliharaanKomponenHidrolik

Kode Unit Kompetensi M 18.20A

Untuk

Peserta Pendidikan dan Latihan

Bidang Keahlian Teknik Mesin

Program Keahlian Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin

Industri

PEMELIHARAAN KOMPONEN HIDROLIK

DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

TAHUN 2004

Page 2: PemeliharaanKomponenHidrolik

PEMELIHARAAN KOMPONEN HIDROLIK

UNTUK PESERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMELIHARAAN MEKANIK MESIN

INDUSTRI

PENYUSUN

Drs. SISJONO.

IWAN KOSWARA, S.Pd.

EDITOR :

LPPM I.T.B.

DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Page 3: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin dan Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

i

KATA PENGANTAR

Buku Modul ini dimaksudkan untuk memandu peserta pendidikan dan pelatihan

kompetensi untuk melaksanakan tugas kegiatan belajar di tempat masing-

masing. Dengan demikian diharapkan setiap peserta diklat akan berusaha untuk

melatih diri memecahkan berbagai persoalan sesuai dengan tuntutan

kompetensi yang akan dipilih.

Dalam buku modul ini diberikan kegiatan belajar, tugas-tugas dan tes formatif

dimana seluruh kegiatan tersebut diharapkan dikerjakan/dilakukan secara

mandiri/kelompok oleh setiap peserta diklat untuk melatih kemampuan dirinya

dalam memecahkan berbagai persoalan

Dalam pelaksanaannya seluruh kegiatan ini dilakukan oleh setiap peserta/siswa

dengan arahan Pembimbing/Instruktur yang ditugaskan, dan pada akhir diklat

seluruh materi dari modul ini akan diujikan secara mandiri untuk memenuhi

tuntutan kompetensi dan standar pekerjaan/perusahaan.

Materi Pembelajaran atau bahan dari modul dan tugas-tugas ini diambil dari

beberapa buku referensi yang dipilih sebagai bahan bacaan yang dianjurkan

untuk memperkaya penguasaan kompetensi peserta diklat.

Diharapkan setiap peserta pelatihan setelah mempelajari dan melaksanakan

semua petunjuk dari modul ini secara tuntas, akan mempunyai kompetensi

sesuai dengan tuntutan pekerjaan sebagai tenaga pelaksana pemeliharaan

Mekanik Mesin Industri.

Penyusun.

Page 4: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin dan Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………. ii

PETA KEDUDUKAN MODUL ……………………………………………. iv

GLOSARIUM ………………………………………………………………………………… vi

BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………….. 1

A. DESKRIPSI PEMBELAJARAN …………………………………………….. 1

B. PRASYARAT …………………………………………………………………. 4

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ………………………………….. 4

D. TUJUAN AKHIR ……………………………………………………………. 8

E. UNIT KOMPETENSI ……………………………………………………….. 9

BAB II. PEMBELAJARAN ………………………………………………………………….. 14

A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT …………………………….. 14

B. KEGIATAN BELAJAR ………………………………………………………. 16

1. Kegiatan Belajar 1: Prinsip Dadar Sistem Hidrolik ……….. 17

Tes Formatif 1 ………………………………………………………… 21

Kunci Jawaban Tes Formatif 1 …………………………………… 21

2. Kegiatan Belajar 2: Unit Tenaga Sistem Hidrolik …………. 22

Tugas Kegiatan Belajar 2 …………………………………………. 32

Tes Formatif 2 ……………………………………………………….. 32

Kunci Jawaban Tes Formatif 2 …………………………………. 33

3. Kegiatan Belajar 3: Unit Pengatur …………………………….. 34

Tugas Kegiatan belajar 3 …………………………………………. 47

Tes Formatif 3 ……………………………………………………….. 48

Kunci Jawaban tes Formatif 3 ………………………………….. 49

4. Kegiatan Belajar 4: Unit Penggerak …………………………… 50

Tugas Kegiatan Belajar 4 ………………………………………….. 58

Tes Formatif 4 ………………………………………………………… 59

Kunci Jawaban Tes Formatif 4 ………………………………….. 59

5. Kegiatan Belajar 5: Cairan Hidrolik ……………………………… 60

Page 5: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin dan Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

iii

Tugas Kegiatan Belajar 5 ………………………………………………… 76

Tes Formatif 5 ……………………………..……………………………….. 76

Kunci Jawaban Tes Formatif 5 ………………………………………… 77

6. Kegiatan Belajar 6: Grafik Simbol dan Diagram Sirkuit ……….. 78

Tugas Kegiatan Belajar 6 ……………………………..………………… 88

Tes Formatif 6 ……………………………..……………………………….. 95

Kunci Kawaban ……………………………..………………………………. 96

7. Kegiatan Belajar 7: Pemeliharaan komponen Hidrolik …………. 97

Tugas Kegiatan Belajar 7 ……………………………..…………………. 126

Tes Formatif 7 ……………………………..………………………………… 128

Kunci Jawaban Tes Formatif 7 …………………………………………. 129

BAB III. EVALUASI ……………………………..………………………………………….. 131

1. Tes Tertulis ……………………………..…………………………………… 131

2. Tes Praktik ( Performance Test) ……………………………………… 137

3. Kunci Jawaban Evaluasi Akhir …………………………………………. 138

4. Lembar Penilaian Keterampilan ………………………………………. 140

BAB IV. PENUTUP ……………………………………….…………………………………. 141

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….…………………………………. 143

Page 6: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

iv

PETA KEDUDUKAN MODUL

Diagram ini menunjukan tahapan atau tata urutan Modul Unit Kompetensi yang

akan dipergunakan dalam pelatihan para peserta didik dalam kurun waktu 3

tahun dan kemungkinan multiexit-entry yang dapat diterapkan.

Kedudukan Modul

Unit kompetensi prasyarat

NAMA DAN KODE UNIT KOMPETENSI.

NO

KODE

MODUL

NAMA UNIT KOMPETENSI

KODE

KOMPET

ENSI

1. 1 M.18.1A Menggunakan Perkakas Tangan. M.18.1A

2. M.18.2A Menggunakan Perkakas Tangan Bertenaga. M.18.2A

3. M.18.3A Menggunakan perkakas untukpekerjaan presisi. M.18.3A

4. M.25C11A Mengukur Menggunakan Alat Ukur. M..25C11

5. M.9.1A Menggambar dan Membaca Sketsa M. 9.1A

MODUL UNIT KOMPETENSI

SMK

SERTIFIKAT II

SERTIFIKAT I

M 18.20A

M 18.21

A

OPKR 20-017-3

M. 7.8A

M. 9.3A

M. 7.7A

M. 7.5A

M.18.1A M.18.2A M.18.3A

M.25C11

M. 9.1A

M.9.2A

M. 7.6A

M 18.6A

M 18.55A

Page 7: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

v

M1.2FA

M18.55A

M1.3FA

M.18.20A

M1.3FAM18.21A

OPKR-20-17B

M18.6A

M1.4FA

M7.8A

M7.7A

M18.1A

M7.6A

M2.5C11A

M7.5A

M9.2A

M18.2A

M18.3A

M9.1A

DIAGRAM PRASYARAT DAN ALUR PENCAPAIAN KOMPETENSI

M9.3A

NO

KODE

MODUL

NAMA UNIT KOMPETENSI

KODE

KOMPET

ENSI

6. M.9.2A Membaca Gambar teknik. M. 7.5A

7. M.9.3A Mempersiapkan Gambar Teknik Dasar. M. 9.3A

8. M.7.5A Bekerja dengan Mesin Umum. M. 7.5A

9. M. 7.6A Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut. M. 7.6A

10. M. 7.7A Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais. M. 7.7A

11. M.7.8A Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Gerinda. M.7.8A

12. M.18.55A Membongkar, Mengganti, dan Merakit

Komponen Mesin.

M.18.55A

13. M.18.6A Membongkar/memperbaiki/mengganti/merakit

dan memasang komponen.

M.18.6A

14. M.18.20A Memelihara komponen sistem hidrolik. M.18.20A

15. M.8.21A Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Hidrolik. M.18.21A

16. OPKR 20-

017-3

Pemeliharaan Servis Sistim Bahan Bakar Diesel. OPKR

20-017-3

Page 8: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

vi

GLOSARIUM

Kompetensi: Kemampuan seseorang yang dapat diobservasi yang mencakup

atas pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan

atau tugas sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi: Kesepakatan tentang Kompetensi yang diperlukan pada

suatu bidang pekerjaan oleh seluruh stake holder di bidangnya, atau perumusan

tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan tugas atau

pekerjaan yang didasari atas pengetahuan keterampilan dan sikap kerja sesuai

dengan kinerja yang dipersyaratkan.

Unit Kompetensi: Uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung

tercapainya standar Kompetensi.

Sub Kompetensi: Sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung ke-

tercapaian unit Kompetensi dan merupakan aktifitas yang dapat diamati.

Kriteria kinerja: Pernyataan sejauh mana sub kompetensi yang diper-syaratkan

tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan.

Acuan penilaian: Pernyataan kondisi dan kontek sebagai acuan dalam melaksa-

nakan penilaian.

Kompetensi kunci: Kemampuan kunci atau generic yang dibutuhkan untuk me-

nyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Linkungan (K3L): Peraturan-pe-

raturan yang berlaku berdasarkan pada landasan hukum yang berkaitan dengan

aktifitas di lingkungan kerja, Bengkel, dan Industri secara spesifik maupun umum

Page 9: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

vii

Acumulator = salah satu jenis alat penyimpan tenaga/tekanan pada

sistem hidrolik.

Aktuator = actuator = unit penggerak yang menunjukkan keluaran

dari sistem hidrolik.

D C V = directional control valve = katup pengarah

Sistem hidrolik = suatu cara transfer tenaga menggunakan liquid

(cairan hidrolik) sebagai media penerus daya.

Silinder hidrolik = salah satu bentuk unit penggerak yang menghasil-

kan gerak lurus.

Selenoid = salah satu bentuk penggerak katup yang bekerjanya

menggunakan prinsip elektro magnetik. Jadi dikendalikan

secara elektris.

Spool = piston katup pada jenis katup geser yang berfungsi untuk

membuka dan menutup katup.

Konduktor = penghubung berupa selang atau pipa yang menghubung-

kan satu komponen dengan komponen lain sehingga

terwujud satu rangkaian hidrolik.

Konektor = alat pengikat atau penjepit (fitting) untuk mengikatkan

(menyambungkan) konduktor ke komponen.

Tube = salah satu bentuk konduktor/penghubung pada sistem

hidrolik yang berbentuk pipa yang umumnya terbuat dari

tembaga dan bersifat seni fleksibel.

Page 10: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Modul yang berjudul “PEMELIHARAAN KOMPONEN HIDROLIK“ ini berisikan

hal-hal sebagai berikut :

Konsep dasar sistem tenaga fluida sebagai pengenalan awal pada sistem

pneumatik dan sistem hidrolik.

Bagian-bagian utama sistem tenaga fluida dan fungsi masing-masing.

Konstruksi, fungsi, dan cara kerja masing-masing komponen sistem hidro-

lik.

Grafik simbol setiap komponen sistem dan diagram rangkaian atau dia-

gram sirkuit hidrolik.

Sistematika pemeliharaan sistem hidrolik dan contoh pelaksanaannya.

Setelah selesai mempelajari modul ini peserta didik/peserta latih akan menguasai

konsep tentang sistem tenaga fluida dan khususnya dapat MELAKSANAKAN

PEMELIHARAAN KOMPONEN HIDROLIK

Adapun pekerjaan yang dapat dilakukan oleh peserta didik/peserta latih yang te-

lah menguasai modul ini adalah melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan

sistem hidrolik pada mesin-mesin/peralatan yang menggunakan sistem hidrolik di

perusahaan atau industri mana saja.

Dalam pelaksanaan Pembelajaran setiap peserta akan diberi beberapa dokumen

diantaranya Buku Pedoman Belajar, Modul Unit Kompetensi dan Buku

Page 11: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

2

Refensi.

A1. JUDUL MODUL UNIT KOMPETENSI : .

“PEMELIHARAAN KOMPONEN HIDROLIK”

A2. WAKTU PEMBELAJARAN : 180 JAM.

A3. DESKRIPSI MODUL UNIT KOMPETENSI.

Modul Unit Kompetensi ini merupakan Modul Pembelajaran dengan tujuan

mempersiapkan seorang teknisi tenaga pelaksana pemeliharaan mekanik

mesin industri yang memiliki keterampilan memelihara komponen-kompo-

nen hidrolik.

A4. KONTEKS PENILAIAN

Penilaian dari Modul Unit Kompetensi ini dapat dilaksanakan oleh Lembaga

DIKLAT, ASOSIASI atau Industri yang relevan dan penilainya harus meliputi

kemampuan kerja/kinerja yang sesuai dengan tuntutan Unit Kompe-tensi

berdasarkan acuan patokan dan metoda penilaian yang tepat.

A5. ASPEK PENTING PENILAIAN

Fokus dan kriteria penilaian Modul Unit Kompetensi ini tergantung pada

kebutuhan Industri yang terkait dan mencakup program Diklat meliputi :

o Adanya keterkaitan antara teori dan praktik.

o Pelatihan ditekankan kepada prosedur dan teknik yang sesuai dengan

SOP.

o Metoda penilaian harus terdiri dari Proses dan Hasil.

o Aplikasi harus berkaitan dengan kegitan pekerjaan di Industri.

A6. KETERKAITAN DENGAN UNIT KOMPETENSI YANG LAIN.

Modul Unit Kompetensi ini merupakan Dasar yang membekali Pengetahuan

dan keterampilan tentang Teknik Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Hi-

drolik, dan Unit ini direkomendasikan untuk dilatihkan dan dinilai dalam

hubungannya dengan Unit Kompetensi yang lainya seperti unit kompetensi

“Membongkar, mengganti, dan merakit komponen mesin”

Page 12: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

3

A7. KOMPETENSI KUNCI

KOMPETENSI

UMUM DALAM UNIT INI

TINGKAT

KOMPETENSI

UMUM DALAM UNIT INI

TINGKAT

Mengumpulkan,Mengelola dan Menganalisa Informasi

1 Menggunakan Ide-ide dan Ilmu teknik

1

Mengkomunikasikan ide-ide dan Informasi

1

Memecahkan Masalah

2

Merencanakan dan mengorganisir Aktifitas-aktifitas

1

Menggunakan Teknologi

2

Bekerja dengan orang lain dan kelompok

1

A8. TINGKAT KEMAMPUAN PENGUASAAN KOMPETENSI KUNCI

TINGKAT

KARAKTERISTIK

1

Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada pemeriksaan kemajuan oleh supervisor

2

Melakukan tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara otonom Supervisor melakukan pengecekan–pengecekan atas penyelesaian pekerjaan

3

Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non rutin,yang diatur sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain

Page 13: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

4

B. PRASYARAT

Sebelum melaksanakan Modul Unit Kompetensi ini, terlebih dahulu harus

menguasai atau menyelesaikan modul dari Unit-Unit Kompetensi berikut ini:

Unit prasyarat

2.5C11A Mengukur dengan menggunakan alat ukur

9.1A Menggambar dan membaca sketsa 9.2A Membaca gambar teknik

18.1A Menggunakan perkakas tangan

18.2A Menggunakan perkakas tangan bertenaga/operasi digenggam

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Metode penyampaian

Terdapat tiga metode penyampaian yang dapat digunakan, seperti dijelaskan

di bawah ini. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode mungkin dapat digu-

nakan. Modul Unit Kompetensi ini disusun sebagai sumber belajar utama da-

lam ketiga situasi.

1.1 Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri, membolehkan setiap peserta untuk belajar se-

cara individu, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.

Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, disarankan untuk

menemui Pelatih untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi

kesulitan belajar.

Page 14: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

5

1.2 Belajar berkelompok

Belajar berkelompok, memungkinkan setiap peserta untuk datang ber-

sama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok.

Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan be-

lajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antara peser-

ta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

1.3 Belajar terstruktur

Belajar terstruktur, meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang di-

laksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya

mencakup topik tertentu.

2. Tugas-tugas belajar untuk peserta pelatihan

Selesaikan seluruh tugas belajar untuk elemen ini dengan mengerjakan hal-

hal berikut mengikuti petunjuk dibawah ini :

o Baca dan pahami setiap tugas.

o Dapatkan sumber-sumber yang diperlukan.

o Baca secara sekilas setiap referensi untuk memperoleh tinjauan umum isi

referensi tersebut.

o Pelajari referensi dan catat hal-hal yang penting.

o Kerjakan tugas-tugas praktik.

o Apabila telah menyelesaikan setiap Tahapan Belajar, beri tanda cek ()

pada kolom „selesai‟. Peserta akan memiliki catatan tentang kemajuan

belajar.

3. Skenario Pemecahan Masalah

Skenario 1

Seandainya anda melakukan pembongkaran suatu komponen-komponen

engineering dan pada saat anda mau merakit kembali tiba-tiba ada satu kom-

ponen yang hilang atau lebih.

Untuk mengatasi masalah tersebut apa yang akan anda lakukan?

Page 15: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

6

Skenario 2

Setelah komponen-komponen yang habis dibongkar dirakit kembali dan su-

dah dianalisa kerusakannya bahkan sudah dilakukan penggantian komponen

baru, tetapi setelah dilakukan pegujian dari hasil rakitan tersebut ternyata

masih ada kelainan.

Kalau anda mengalami hal tersebut diatas, apa yang akan anda lakukan?

4. Peran Guru/Instruktor/Pembimbing

Semua orang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan pe-

laksanaan modul ini dapat membantu setiap Peserta/siswa untuk

pencapaian Unit kompetensi ini dan diantaranya adalah:

Peran Pelatih adalah untuk:

a. Membantu siswa untuk merencanakan proses belajar.

b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam ta-

hap belajar

c. Membantu siswa untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk men-

jawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar anda.

d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain

yang Anda perlukan untuk belajar siswa

e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlu-

kan.

Pelatih.

Penilai

Teman kerja/sesama peserta pelatihan.

Di dalam pedoman belajar dari modul ini, istilah yang akan dipergunakan adalah :

“Pelatih” dapat mencakup instruktur/fasilitator/mentor/guru suverisor.

“Peserta pelatihan” dapat mencakup peserta didik/pegawai/karyawan/siswa.

Page 16: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

7

Penilai

Penilai akan melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di

tempat kerja. Penilai akan:

a. Melaksanakan penilaian apabila siswa telah siap dan merencanakan proses

belajar dan penilaian selanjutnya bersama dengan siswa.

b. Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan

merundingkan rencana pelatihan selanjutnya bersama dengan siswa.

c. Mencatat pencapaian/perolehan kemajuan siswa.

Teman kerja/sesama peserta pelatihan

Teman kerja dari siswa/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber du-

kungan dan bantuan, atau mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pen-

dekatan ini dapat menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim

dalam lingkungan belajar/kerja, serta dapat meningkatkan pengalaman belajar

siswa.

Page 17: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

8

D. TUJUAN AKHIR.

Untuk mencapai Tujuan akhir dalam pelaksanaan pelatihan menggunakan

Modul ini setiap peserta harus melalui beberapa ketentuan diantaranya :

2. Unit Standar Kompetensi 1. Prasyarat –

pengetahuan dan keterampil-an minimum yang harus Anda miliki sebelum memulai Unit ini.

3. Elemen kompetensi – merupakan dasar

yang membangun unit kompetensi, yang men-jelaskan tindakan atau hasil yang dapat dipe-ragakan. Elemen kompetensi menjelaskan lo-gika terendah, dapat diidentifikasi dan sub ke-lompok tindakan yang berbeda dan pengeta-huan yang mendukung dan membangun unit

kompetensi.

4. Kriteria unjuk-kerja – kinerja

menentukan kegiatan, keterampilan, pengetahuan dan pemahaman yang memberikan bukti kinerja yang kompeten untuk

setiap elemen kompetensi.

5. Penjelasan ruang lingkup – menjelas-

kan rentang konteks dimana kinerja da-pat dilaksanakan. Rentang membantu penilai untuk mengidentifikasi penerapan/aplikasi industri atau perusahaan tertentu terhadap unit Kompetensi.

6. Pedoman penilaian – menunjukkan apa

yang akan diamati penilai dan mengkonfirma-sikan selama proses penilaian.

TUJUAN AKHIR Sebagai tenaga Pelaksana pemeliharaan me-kanik mesin Industri atau semua jenis Pekerja-an/kegiatan yang tercakup didalamnya baik di bengkel maupun di industri

Page 18: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

9

E. UNIT KOMPETISI : Pemeliharaan Komponen Sistem Hidrolik Kode : M 18.20A Alokasi Waktu : 180 Jam Pembelajaran Tingkat : III (tiga)

Kelompok – Spesialisasi kelompok A Bidang – Pemeliharaan dan Bobot unit 4

Diagnostik

Elemen 18.20A.1 Memeriksa komponen sistem hidrolik Kriteria 18.20A.1.1 Ketepatan dalam meng-identifikasi komponen.

Pedoman penilai:amati bahwa-

Pedoman penilai: pasti-kan bahwa semua kom-ponen sistem hidrolik berdasarkan hasil iden-tifikasi.

Kriteria 18.20A.1.2 Memahami karakteristik dan fungsi operasional setiap sistem komponen.

Pedoman penilai:amati bahwa-

Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Karakteristik dan fungsi operasinal harus berda-sarkan hasil dari identi-fykasi.

Kriteria 18.20A.1.3 Fungsi operasional dari setiap sistem komponen diperiksa dan dicoba.

Pedoman penilai:amati bahwa- Rangkaian sistem kom-ponen hidrolik harus diperiksa dan dicoba kesesuaiannya dengan berdasarkan prosedur operasi standar.

Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Prosedur pemeriksa dan percobaan sistem kom-ponen hidrolik dapat di-identifikas. Peralatan yang dibutuhkan untuk menguji sistem kom-ponen hidrolik dapat diidentifikasi.

Kriteria 18.20A.1.4 Ketepatan operasional, se-tiap komponen harus se-suai dengan spesifikasi.

Pedoman penilai:amati bahwa- Semua lembar data yang sesuai dan spesifikasi yang didapat, kesesuai-annya harus berdasarkan prosedur operasi stan-dar.

Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Spesifikasi dari setiap sis-tem komponen hidrolik da-pat diidentifikasi, kompo-nen hidrolik yang tidak operasional kesesuaiannya diidentifikasi kembali ber-dasarkan spesifikasi yang telah diidentifikasi. Penye-bab tidak jalannya kompo-nen hidrolik disesuiakan kembali dengan spesifika-sinya.

Page 19: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

10

Elemen 18.20A.2 Identifikasi, perbaikan/penggantian kesalahan sistem hidrolik Kriteria 18.20A.2.1 Kesalahan komponen sis-tem dialokasi dan salah fungsi dikonfirmasi pada inspeksi dan pengujian de-ngan menggunakan prin-sip, prosedur dan persya-ratan ke-amanan tenaga fluida.

Pedoman penilai: amati bahwa- Semua sirkuit hidrolik yang sesuai, gambar, pe-tunjuk, manual dan lem-baran data yang didapat-kan dalam pro-sedur bengkel. Suatu kompo-nen sistem hidrolik, ha-rus diperiksa terlebih da-hulu untuk ketepatan ke-gunaannya dan kesesuai-an dengan prosedur ope-rasi standar.

Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Suatu komponen dari sis-tem hidrolik dapat diidenti-fikasi. Prosedur keselamat-an harus diikuti di dalam proses kerja komponen hi-drolik dapat diidentifikasi secara tepat dan kesalah-an sistem komponen da-pat diidentifikasi.

Kriteria 18.20A.2.2 Membongkar kerusakan pada sistem komponen dan perbaikannya susun-an/tempat komponen se-suai spesifikasi.

Pedoman penilai:amati bahwa- Membongkar, memper-baiki dan menyusun kembali kerusakan yang ada pada sistem kompo-nen sesuai dengan pro-sedur operasi standar.

Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Prosedur perbaikan kom-ponen sistem hidrolik da-pat diidentifikasi.

Kriteria 18.20A.2.3 Penyeleksian bagian kom-ponen untuk diganti sesuai dengan isi katalog pabrik dan spesifikasi kebutuhan.

Pedoman penilai:amati bahwa- Harus tepat, penyeleksi-an bagian komponen penggati yang sesuai de-ngan katalog pabrik, ber-tahap sesuai dengan spesifikasi.

Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Bagian-bagian komponen pengganti harus diidentifi-kasi. Penyebab penggan-tian bagian-bagian kompo-nen harus diketahui dan dipahami.

Kriteria 18.20A.2.4 Merakit kembali dan men-coba komponen sistem un-tuk operasi dan mencocok-kannya dengan spesifikasi.

Pedoman penilai:amati bahwa- Memasang kembali kom-ponen sistem hidrolik dan harus sesuai dengan prosedur operasi stan-dar, mencoba komponen hidrolik untuk memper-baiki operasional dan ke-adaan spesifikasi agar sesuai dengan prosedur operasi standar.

Pedoman penilai: pasti-kan bahwa-

Page 20: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

11

Kriteria 18.20A.2.5 Memperbaiki operasional sistem hidrolik untuk me-netapkan prosedur peren-canaan operasional.

Pedoman penilai:amati bahwa- Perbaikan operasional sistem hidrolik untuk me-netapkan spesifikasi se-suai dengan prosedur operasi standar.

Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Perbaikan operasional sis-tem hidrolik dapat diketa-hui. Prosedur pemeriksaan sistem hidrolik dapat dipa-hami.

Kriteria 18.20A.2.6 Prosedur follow up yang tepat diterapkan harus se-suai dengan prosedur ope-rasi standar.

Pedoman penilai:amati bahwa- Apabila diperlukan, per-baikan/penempatan komponen sistem hidro-lik diperiksa untuk cara kerja yang tepat dan sesuai dengan prosedur yang telah follow up.

Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Apabila diperlukan, prose-dur follow up yang ber-kaitan dengan perbaikan/ penempatan komponen sistem hidrolik dapat dipa-hami.

Kriteria 18.20A.2.7 Apabila diperlukan, la-poran servise selesai de-ngan menggunakan pro-sedur operasi standar.

Pedoman penilai:amati bahwa- Apabila diperlukan, la-poran servise diselesai-kan menurut prosedur operasi standar.

Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Laporan/pencatatan pro-sedur dapat diidentifikasi. Alasan/penyebab laporan service yang lengkap un-tuk perbaikan/penempat-an komponen sistem hi-drolik da-pat dijelaskan.

Penjelasan ruang lingkup Dalam mengawali pekerjaan terlebih dahulu harus menetapkan penggunaan stan-dar keselamatan, kualitas dan prosedur pekerjaan. Mengidentifikasi, memeriksa dan menilai komponen sistem hidrolik secara prinsip sistem ini menggunakan tenaga fluida, maka penentuan spesifikasi gambaran harus berdasarkan spesifikasi dari pa-brik, yang ter-masuk pada komponen hidrolik yaitu perapat (seals) tekanan tinggi, aktuator gerakan lurus, aktuator gerakan putar, katup kontrol pengarah, katup proporsional pengatur waktu, penghitung, sensor, pompa, katup pengatur tekanan, saluran-saluran, selang dan peralatan lainnya yang berhubungan dengan hidrolik. Perbaikan fungsi operasional untuk menetapkan peralatan komponen dan petugas yang menyusun spesifikasi untuk digunakan dalam prosedur standar operasional. Untuk menempatkan/mengganti secara langsung komponen sistem hidrolik lihat karakte-ristik 18.6A (Membongkar/memperbaiki/mengganti/merakit dan memasang komponen pemesinan).

Page 21: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

12

Pedoman Bukti

Konteks penilaian

Unit dapat dinilai pada pekerjaan atau kombinasi antara keduanya. Kompetensi-kompetensi yang meliputi unit ini akan di-peragakan secara individual atau sebagai bagian dari suatu kelom-pok. Lingkungan penilaian jangan sampai merugikan.

Kondisi penilaian Peserta akan mempunyai akses untuk: -Semua peralatan, perlengkapan, ma-teri dan dokumentasi yang diperlukan. Peserta akan diijinkan mengacu pada dokumen-dokumen berikut: -Prosedur yang relevan dengan tempat kerja. –Spesifikasi yang relevan dengan pro-duk dan pembuatan. – Codes, standar, buku pedoman, dan referensi material yang relevan. Peser-ta akan diperlukan un-tuk: - Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Asses-sor secara lisan atau menggunakan metode komunikasi lainnya. –Mengenal rekan kerja yang dapat membantu mengumpulkan bukti yang kompeten. –Memberikan bukti-bukti yang dapat menunjukkan kemampuan seseorang pada off the job training yang berkaitan dengan unit ini. Penilai harus yakin bahwa peserta dapat me-nguasai dan konsisten melakukan se-luruh elemen dalam unit ini sesuai spesifikasi kriteria, termasuk pengeta-huan yang diperlukan.

Page 22: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

13

Aspek penting

Unit ini dapat dinilai bersama-sama de-ngan unit lainnya yang menyangkut ke-selamatan kerja, mutu, komunikasi, pena-nganan material, pencatatan dan pela-poran yang berkaitan dengan komponen sistem hidrolik atau unit-unit lain yang membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang tercakup dalam unit ini. Kompetensi dalam unit ini tidak dapat diakui sampai semua unit prasyarat dipenuhi.

Catatan khusus Selama penilaian peserta akan: - memperagakan praktek kerja aman setiap saat; - mengkomunikasikan in-formasi tentang proses-proses, keja-dian-kejadian atau tugas-tugas yang dilakukan untuk memastikan suatu lingkungan kerja yang aman dan efisien; -bertang-gung jawab terhadap mutu kerja sendiri; -merencanakan pekerjaan pada semua situasi dan meninjau kembali kebutuhan-kebutuhan pe-kerjaan yang sesuai spesifikasi; -menggunakan teknik-teknik engi-neering yang tepat, praktek-praktek, proses-proses dan prosedur pada tempat kerja. Pekerjaan-pekerjaan/tugas-tugas tersebut akan dilengkapi dengan acuan waktu yang jelas dan sesuai dengan jenis kegiatan pekerjaan.

Page 23: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

14

BAB II

PEMBELAJARAN

A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT

Rencana belajar ini disusun oleh Peserta diklat dan Guru/Instruktor/Pem-

bimbing bersama-sama, meliputi penentuan Jenis kegiatan, tanggal, waktu

dan tempat pelatihan .Apabila semuanya sudah sesuai dengan tuntutan

Unit Kompetensi yang harus ditempuh maka bila ada perubahan harus

terlebih dahulu disetujui oleh Guru/Instruktor/Pembingbing.

Contoh Format Belajar peserta Diklat

JENIS

KEGIATAN

TANGGAL

WAKTU

TEMPAT BELAJAR

ALASAN

PERUBAHAN

TANDA

TANGAN GURU

Page 24: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

15

Rencana Materi

Catatan: 1. Penyajian bahan berikut, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang

dalam standar kompetensi.

2. Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria kinerja dengan pokok ketrampilan dan pengetahuan .

Program Keahlian : Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri

Mata Diklat/Kompetensi : Memelihara Komponen Hidrolik Kode Kompetensi : M.18.20A Durasi Pembelajaran : 180 Jam Pelajaran

Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan

1. Menguasai kon-sep sistem hidrolik.

1.1 Sistem hidrolik dan kons-truksi dasarnya..

Pengenalan sistem Hidrolik: - Pengertian. - Komponen dasar. - Sejarah - Penggunaan di

industri

- Penyajian konsep. - Tanya Jawab. - Diskusi. - Demonstrasi. - Penyelesaian

tugas-tugas.

- Handout - OHT - Lembar tugas - Alat praktik - Soal-soal

2. Melaksanakan pemeliharaan komponen sis-tem hidrolik.

2.1 Sistematika pemeliharaan dan perbaikan dijelaskan sesuai dengan konsepnya.

2.2 Pemeliharaan pencegahan sis-tem hidrolik dilaksanakan se-suai prosedur yang sistematis.

2.3 Masalah/indikasi kesalahan dan penyebabnya diidentifika-sikan.

2.4 Data-data gangguan/ kesala-

Sistematika Pemeliharaan: - Arti istilah. - Diagram sistematika. Pe-

meliharaan. - Diagram sistematika per-

baikan. Pemeliharaan Pencegahan: - Pemeliharaan harian. - Pemeliharaan berkala. - Pemeliharaan prakiraan.

- Penyajian konsep. - Tanya Jawab. - Diskusi. - Demonstrasi. - Penyelesaian tu-

gas-tugas. - Praktik/latihan.

- Handout. - OHT. - Lembar tugas. - Alat praktik. - Soal-soal.

Page 25: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

16

Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan han dikumpulkan dari inspeksi visual, konsultasi operator sis-tem, dan catatan pemelihara-an kemudian dilaporkan.

Menemukan Kesalahan: - Prosedur menemukan ke-

salahan (gangguan). - Pengetesan kesalahan.

3. Memperbaiki/ mengganti kom-ponen sistem hi-drolik yang ru-sak.

3.1 Komponen sistem yang rusak dilokalisasikan dan malfungsi dikonfirmasi dengan inspeksi dan pengujian menggunakan prinsip, prosedur dan kebu-tuhan keselamatan kerja pada sistem tenaga fluida.

3.2 Komponen sistem yang rusak dibongkar dan diperbaiki se-suai dengan spesifikasi manu-faktur/aslinya.

3.3 Komponen pengganti dipilih dari katalog manufaktur me-ngacu pada spesifikasi yang dibutuhkan.

3.4 Komponen sistem dipasang kembali dan diuji bagi operasi yang benar yang dinilai berdasarkan spesifikasi dan dikorfirmasikan pada prosedur operasi standar.

Perbaikan komponen sistem hidrolik: - Melokalisasi Kesalahan. - Konfirmasi kesalahan. - Perbaikan kesalahan komponen. - Penggantian komponen. - Pemasangan kembali.

- Penyajian konsep. - Tanya Jawab. - Diskusi. - Demonstrasi. - Penyelesaian

tugas-tugas. - Praktik/latihan.

- Handout. - OHT. - Lembar tugas. - Katalog spare part.

- Hidrolik. - Jobsheet.

B. KEGIATAN BELAJAR

Page 26: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

17

KEGIATAN BELAJAR 1

PENGENALAN SISTEM HIDROLIK

1.1 Definisi

Fluida adalah zat yang bersifat mengalir. Hal ini disebabkan karena molekul-mo-

lekulnya mempunyai daya tarik-menarik ( kohesi ) antar molekul sangat kecil

atau bahkan nol.

Fluida terdiri atas zat cair ( liquid ) dan zat gas.

Sistem Tenaga Fluida (Fluid power sistem) adalah suatu rangkaian pemindahan

tenaga dan / atau pengaturan tenaga dengan menggunakan media (perantara)

fluida .Tenaga dari sumber tenaga atau pembangkit tenaga diteruskan oleh fluida

melalui saluran fluida , unit-unit pengatur atau control element ke unit penggerak

sehingga output dari sistem tersebut dapat kita manfaatkan.

Sistem Hidrolik adalah sistem tenaga fluida yang menggunakan cairan (liquid)

sebagai media transfer. Cairan hidrolik biasanya berupa oli (oli hidrolik) atau

campuran antara oli dan air.

1.2 Penerapan Sistem Hidrolik Di Industri

Tujuan penerapan Sistem Hidrolik di industri antara lain sebagai:

Media kerja (Working medium). Ini berbentuk penyimpanan tenaga berupa

tekanan oli, kemudian dengan tenaga yang tersimpan tersebut orang dapat

melakukan suatu pekerjaan .

Otomatisasi.(Automation). Pekerjaan yang dilakukan dengan dengan oli yang

dikontrol (dikendalikan) dengan sensor-sensor fluida maka sistem tersebut

dapat bekerja secara otomatis.

Page 27: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

18

Unit penggerak (Working element) dari sistem hidrolik dapat menampilkan

gerakan-gerakan bertenaga sebagai berikut :

Gerak lurus (maju-mundur atau naik-turun)

Gerak radius / lengkung (swive )

Gerak putar (rotary)

Bidang-bidang industri yang menggunakan atau menerapkan sistem hidrolik se-

bagai working medium atau otomatisasi antara lain:

a. Bidang Manufacturing

Drilling

Turning

Milling

Forming

Finishing

b. Material Handling

Clamping

Shifting

Positioning

Orienting

c. Penerapan Umum ( di darat , laut dan udara serta pertambangan )

Packaging

Feeding

Metering

Door or chute control

Transfer of materials

Turning and inverting of parts

Sorting of parts

Stacking of components

Page 28: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

19

d. Pertahanan / Kemiliteran

Alat angkat

Pemutar senjata

Dsb

1.3 Pengertian Fluida

Fungsi Fluida ialah : untuk menghantarkan (mentransfer) atau menyalurkan

tenaga yang dibangkitkan oleh pembangkit tenaga (primemover) ke seluruh

sirkuit (rangkaian) hingga outputnya dapat dilihat pada aktuator. Disamping

sebagai fungsi transfer,fluida juga sebagai media otomatisasi atau sebagai media

pengendali (Controll medium) yaitu untuk mengoperasikan control-control

elemen padan sistem tenaga fluida itu sendiri.

Fluida untuk sistem hidrolik ialah : fluida yang berbentuk cairan yang

berupa oli atau air campur oli atau oli campur air dan disebut cairan hidrolik.

Fluida untuk sistem pneumatik ialah : fluida yang berbentuk gas atau udara

dan disebut udara kempa.

Penyimpanan / Pengurusan Fluida :

Untuk fluida cair (liquid) perlu disimpan pada tangki atau disebut tangki oli

yang bersih bebas dari debu atau kotoran lain, disimpan pada lokasi yang

teduh, jauh dari api dan tertutup rapat

Untuk fluida gas atau udara disimpan pada tangki udara di lokasi yang bersih,

bebas debu , teduh dari panas dan hujan. Setiap kali akan digunakan tangki

udara hurus dicerat (drain) yaitu dikeluarkan air pengembunan yang ada di

dalam tangki.

Page 29: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

20

1.4 Sistem Hidrolik Sederhana

Cara kerjanya sebagai berikut :

Apabila pompa (2) diaktifkan, oli dari tangki (1) tersedot kemudian ditekan

melalui saluran tekan, diarahkan oleh control valve (10) ke silinder hidrolik dan

mendorong piston maju. Oli di sebelah depan piston terdorong maju terus ke

tangki melalui katup pengarah.

Rangkuman

Fluida adalah zat alir, jenisnya adalah zat cair (lequid) dan zat gas (gass).

Sistem tenaga fluida adalah suatu sistem transfer tenaga dengan mengguna-

kan fluida sebagai media tranfer.

Sistem hidrolik menggunakan cairan sebagai media transfer.

Penggunaan sistem tenaga fluida sangat luas di industri/perusahaan baik di

darat, laut maupun udara.

Nama-nama bagian : 1. Reservoir (tangki hidrolik)

2. Pompa

3. Filter

4. Pressure Regulating Valve

5. Accumulator

6. Check Valves

7. PompaTangan

8. Pressure Gage

9. Relief Valve

10. Cantrol Valve

11. Actuating Unit/silinder hidrolik

Saluran balik

Saluran tekan

Gb.1.1. Sirkuit hidrolik sederhana

Page 30: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

21

Soal Tes Formatif 1

Selesaikanlah soal-soal berikut dengan mengisi titik-titk! 1. Suatu zat yang dapat mengalir disebut zat alir atau ………………….…………….

2. Zat alir terdiri atas ………….………………..dan ……………………..…………………….

3. Sistem tenaga fluida yang menggunakan cairan sebagai media transfer

disebut ……………………………………………………………………………………………….

4. Bagian-bagian utama dari sistem hidrolik adalah unit tenaga, unit

penggerak, dan ………………………………………………….……………………………….

5. Keluaran dari sistem hidrolik berupa gerakan bertenaga yaitu gerak putar,

gerak lengkung (swifel), dan …………………………………….………………………..

6. Pengepresan dan angkat berat biasanya menggunakan sistem

……………………………………………………………………………………………………………

Kunci Jawaban Tes formatif 1

1. Fluida.

2. zat cair dan zat gas.

3. Sistem hiodrolik.

4. Unit pengatur.

5. Gerak lurus.

6. Hidrolik.

Page 31: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

22

KEGIATAN BELAJAR 2

UNIT TENAGA SISTEM HIDROLIK

Unit tenaga atau power pack atau power supply unit berfungsi sebagai pembang-

kit aliran yaitu mengalirkan cairan hidrolik ke seluruh komponen sistem hidrolik

untuk mentransfer tenaga yang diberikan oleh penggerak mula.

Unit tenaga terdiri atas :

Penggerak mula (Primemover) yang berupa motor listrik atau motor bakar.

Penggerak mula menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran poros, yaitu

dari hasil pengubahan tenaga listrik atau tenaga panas menjadi tenaga

mekanik.

Pompa hidrolik berfungsi membangkitkan aliran fluida atau mengalirkan cair-

an hidrolik ke seluruh sistem. Poros pompa hidrolik disambung (dikopel) de-

ngan poros penggerak mula,sehingga begitu penggerak mula berputar maka

pompa hidrolik pun berputar. Putaran pompa ini akan menyebabkan terjadi-

nya penyedotan cairan dari tangki hidrolik dan penekanan/pengaliran cairan

ke saluran tekan.

Tangki hidrolik yang fungsi utamanya adalah menampung atau menjadi wa-

dah cairan hidrolik, merupakan kelengkapan unit tenaga yang membantu unit

ini bekerja dengan baik.

Gambar 21 di samping

menunjukkan salah satu

contoh satu paket unit

tenaga dari salah satu

pesawat / mesin yang

menggunakan sistem

hidrolik.

GB.2.1 Power Pack

Page 32: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

23

2.1 POMPA HIDROLIK

Macam-macam Positif Displacement Pump

Secara garis besar pompa hidrolik ada dua macam yaitu :

Fixed displacement Pumps

Variable displacement Pumps.

Sedangkan macam-macamnya dapat kita lihat pada skema berikut:

Pompa Roda gigi (External Gear Pump)

Pompa roda gigi luar terdiri atas bagian utama yaitu :

Rumah pompa

Sepasang roda gigi luar yang bertautan secara presisi di dalam rumah pompa

tersebut

Penggerak mula (prime mover) yang porosnya dikopel dengan poros

driver gear.

Gb.2.2. Skema macam-macam pompa hidrolik

Page 33: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

24

Dari perputaran sepasang roda gigi terjadilah daya hisap (tanda kotak) kemudian

cairan (oli) ditangkap di antara celah gigi dan rumah pompa dan diteruskan ke

saluran tekan (outlet).

Dapat kita lihat bahwa tekanan yang cukup besar terjadi pada sisi saluran tekan

yang juga akan berakibat menekan pada poros roda gigi dan bearingnya. Hal ini

akan menjadikan gesekan mekanik pada bearing pun semakin besar.Juga akan

terjadi tekanan lebih seal (perapat) pada poros. Untuk mengatasi hal ini maka

dibuatlah drain duct (saluran pencerat) untuk mengurangi tekanan lebih. Gambar

berikut ini menunjukkan external gear pump.

Gambar 2.3 disamping me-

nunjukkan salah satu contoh

pompa hidrolik dan termasuk

jenis pompa roda gigi. Roda

gigi penggerak diputar oleh

penggerak mula sehingga de-

ngan berputarnya pasangan

roda gigi itu terjadilah proses

pemompaan oli dari tangki

hidrolik, dipompakan ke

seluruh sistem.

Gb. 2.3. Pompa hidrolik

Page 34: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

25

Pompa roda gigi dalam tipe CRESCENT.

Pompa ini cocok untuk tekanan tinggi dan untuk cairan hidrolik yang bervariasi.

Ukurannya lebih kecil dari external gear pump pada penghasilan pompa yang

sama dan tingkat kebisingannya lebih kecil.

Seperti external gear pump, pompa ini juga termasuk pressure unbalanced. Cara

kerja pompa ini dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini :

Gb. 2.4.

Gb.2.5.

Page 35: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

26

Keterangan gambar 2.5 :

1. Saluran oli masuk ( inlet)

2. Oli masuk oleh sedotan roda gigi yang berputar.

3. Penyedotan terjadi kerena adanya rongga antara gigi iner dan outer ring gear

4. Terjadinya penyedotan di ruang No: 4 ini.

5. Di titik No 5 ini oli didesak/ditekan oleh pasangan gigi.

6. Saluran tekan ( outlet )

Pompa roda gigi dalam type GEROTOR

Pompa ini terdiri atas inner rotor yang dipasak dengan poros penggerak dan

rotor ring. Rotor ring atau outer rotor yang merupakan roda gigi dalam diputar

oleh inner rotor yang mempunyai jumlah gigi satu lebih kecil dari jumlah gigi

outer ring gear. Ini bertujuan untuk membentuk rongga pemompaan. Inner rotor

dan outer rotor berputar searah.

Balanced Vane (Pompa Kipas balanced) Gb 2.6.

Page 36: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

27

Pompa ini menggunakan rumah pompa yang bagian dalamnya berbentuk elips

dan terdapat dua buah lubang pemasukan ( inlet ) serta dua buah lubang

pengeluaran outlet yang posisinya saling berlawanan arah. Dibuat demikian agar

tekanan radial dari cairan hidrolik saling meniadakan sehingga terjadilah

keseimbangan ( balanced )

Vane (kipas) yang bentuknya seperti gambar 8b dipasang pada poros beralur

(slots) dan karena adanya gaya sentrifugal selama rotor berputar maka vane

selalu merapat pada rumah pompa sehingga terjadilah proses pemompaan..

Gb.2.7.

Gb.2.8.

Page 37: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

28

Pompa Torak Radial (Radial Piston Pump)

Pompa piston ini gerakan pemompaannya radial yaitu tegak lurus poros. Piston

digerakkan oleh sebuah poros engkol (eccentric crankshaft) sehingga besar

langkah piston adalah sebesar jari-jari poros engkol. Penghisapan terjadi pada

waktu piston terbuka sehingga oli hidrolik dari crankshaft masuk ke dalam

silinder. Pada langkah pemompaan cairan ditekan dari setiap silinder melalui

check valve ke saluran tekan.

Pompa ini dapat mencapai tekanan hingga 63 MPa.

Gb.2.9. Pompa torak radial

Page 38: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

29

Pompa torak dengan poros tekuk(Bent axis piston pump)

Pada pompa ini blok silinder berputar pada suatu sudut untuk dapat memutar

poros. Batang torak dipasang pada flens poros penggerak dengan menggunakan

ball joint. Besar langkah piston tergantung pada besar sudut tekuk. Untuk fixed

displacement piston pump besar sudut (offset engle) berkisar 250 .

Gerakan langkah torak dapat kita lihat pada gambar 2.10b berikut ini.

Gb.2.10a.

Gb.2.10b.

Page 39: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

30

2.2 Tangki Hidrolik Tangki hidrolik berfungsi sebagai penampung cairan hidrolik setelah beredar ke

seluruh sistem. Oleh karena itu volume tangki hidrolik harus mampu menampung

cairan hidrolikdari seluruh sistem dan reserve yang selalu ada di dalam tangki.

Ketentuan yang perlu diingat ialah bahwa volume tangki hidrolik berkisar antara

3 – 5 kali volume Seluruh cairan yang beredar ke dalam sistem. Gambar berikut

menunjukkan sebuah tangki hidrolik terbuka.

Gb.2.11. Tangki hidrolik

Page 40: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

31

2.3 Pemilihan pompa hidrolik

Tabel pada Gb.2.12. berikut ini menunjukkan perbandingan karakteristik

bermacam-macam pompa hidrolik, sebagai petunjuk untuk memilih pompa agar

sesuai dengan kebutuhan.

Gb.2.12. Tabel karakteristik pompa

Page 41: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

32

RANGKUMAN

Materi bahasan tentang unit tenaga ini meliputi pokok-pokok bahasan berikut ini: Pengertian Unit tenaga. Beberapa komponen unit tenaga. Pompa hidrolik dan macam-macamnya serta cara kerja setiap jenis

pompa hidrolik. Tangki hidrolik dan nama bagian-bagiannya Volume tangki hidrolik

Tugas Kegiatan Belajar 2

1. Coba idntifikasi unit tenaga pada sistem hidrolik yang anda/ yang dimiliki

di bengkel anda. 2. Identifikasi jenis pompa yang digunakan kemudian jelaskan fungsi dan

cara kerjanya. 3. Identifikasi tangki hidrolik yang dipasang pada unit tenaga tersebut,

kemudian sebutkan pula komponen-komponennya.

Soal Tes Formatif 2

Selesaikan soal-soal berikut dengan mengisi titik-titik yang tersedia! 1. Unit tenaga pada sistem hidrolik terdiri atas:

1) ………………………………………….. 2) ………………………………………….. 3) ………………………………………….. 4) …………………………………………..

2 Fungsi pompa hidrolik ialah untuk …………………………… 3 Macam-macam pompa hidrolik anatara lain :

1) ……………………………………………………………… 2) ……………………………………………………………… 3) ……………………………………………………………… 4) ………………………………………………………………

4 Penggerak pompa hidrolik dapat berupa motor listrik atau …………………………………………………………………..

5 Apabila menghendaki tekanan fluida yang tinggi maka kita pilih pompa jenis ……………………………………………………………..

6 Tangki hidrolik berfungsi untuk ……………………………….. 7 Ukuran volume tangki hidrolik adalah ………………………… 8 Fungsi baffle plate dalam tangki hidrolik adalah sebagai berikut:

1) …………………………………………………………… 2) ……………………………………………………….. …. 3) ……………………………………………………………

Page 42: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

33

Kunci Jawaban Tes Formatif 2

1. Unit Tenaga terdiri atas:

1) Penggerak mula

2) Pompa hidrolik

3) Tangki hidroli

4) Filter

2 Fungsi pompa hidrolik untuk membangkitkan aliran fluida bertekanan.

3 Macam-macam pompa hidrolik:

1) Pompa roda gigi luar

2) Pompa torak (piston hydraulic pump)

3) Pompa kipas

4) Pompa sekrup

4 Motor bakar

5 Pompa Torak

6 Menampung Seluruh cairan hidrolik

7 Ukurannya 3 – 5 kali volume cairan yang beredar

8 Fungsi bufleplate ialah:

1) Sebagai pembatas antara cairan yang datang dari sirkuit dan cairan yang

akan dihisap.

2) Untuk mensirkulasikan cairan hidrolik

3) Untuk mengendapkan kotoran

Page 43: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

34

KEGIATAN BELAJAR 3

UNIT PENGATUR ( CONTROL ELEMENT )

Cara-cara pengaturan/pengendalian di dalam sistem hidrolik susunan urutannya

dapat kita jelaskan sebagai berikut :

Isyarat (Signal) masukan atau input element mendapat energi

langsung dari pembangkit aliran fluida ( pompa hidrolik ) yang

kemudian diteruskan ke pemroses sinyal.

Isyarat pemroses atau processing element yang memproses sinyal

masukan secara logic untuk diteruskan ke final control element.

Sinyal pengendali akhir ( Final control element ), akan

mengarahkan out put yaitu arah gerakan aktuator ( Working

element ) dan ini merupakan hasil akhir dari sistem hidrolik .

Komponen-komponen kontrol tersebut di atas biasa disebut katup-katup.

Menurut desain kontruksinya katup-katup tersebut dikelompokkan sebagai

berikut :

a Katup Poppet ( Poppet Valves ) yaitu apabila untuk menutup katup

tersebut dengan cara menekan anak katup (bola atau kones atau

piringan) pada dudukan .

Menurut jenis anak katupnya , katup poppet digolongkan menjadi :

Katup bola ( Ball seat valves )

Katup kones ( Cone popet valves )

Katup Piringan ( Disc seat valves )

b Katup Geser ( Slide valves )

Longitudinal Slide

Plate Slide (Rotary slide valve)

Page 44: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

35

Menurut fungsinya katup-katup dikelompokkan sebagai berikut :

a. Katup pengarah ( Directional control valves )

b. Katup pengatur tekanan ( Pressure cotrol valves )

c. Katup pengontrol aliran ( Flow control valves )

3.1 Katup Pengarah ( Directional Control Valves )

Katup ini berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah cairan hidrolik

yang akan bekerja menggerakkan aktuator. Dengan kata lain, katup ini berfungsi

untuk mengendalikan arah gerakan aktuator .

Katup pengarah diberi nama berdasarkan :

Jumlah lubang / saluran kerja ( port )

Jumlah posisi kerja

Jenis penggerak katup

Nama tambahan lain sesuai dengan karakteristik katup.

Berikut ini contoh-contoh katup pengarah dan namanya :

Gambar 3.1 menunjukkan katup 2 / 2, sliding valve, penggerak tombol, pembalik

pegas, posisi normal menutup, termasuk jenis katup geser ( sliding valve )

Gb.3.1 .Katup pengarah 2/2 penggerak tombol pembalik pegas

Page 45: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

36

Gambar 3.2 menunjukkan katup 2 / 2 , penggerak manual, dengan pengunci ,

pembalik pegas dan katup ini termasuk jenis popet kones.

Gambar 3.3 adalah katup 3/2 penggerak tombol, pembalik pegas normal

menutup.

Gambar 3.4 adalah katup 4/2.penggerak tombol , pembalik pegas ( 4/2 DCV

push-button actuated, spring centered), termasuk jenis katup geser ( sliding

valves ).

Gb.3.2. Katup 2 / 2 , penggerak manual, dengan

pengunci , pembalik pegas

Gb.3.3. Katup 3/2 penggerak tombol, pembalik pegas normal menutup.

Page 46: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

37

Gambar 3.5 adalah katup 4/2.penggerak tombol , pembalik pegas (

4/2.DCV.push button actuated, spring centered ) termasuk jenis katup geser

dengan tiga piston pengatur.

Gb.3.4.

Gb.3.5.

Page 47: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

38

Gambar 3.6 adalah katup 4/3 Manually, menggunakan pengunci (detent),

pembalik pegas,, dengan by-pas ke pompa ( re-circulating )

Gb.3.6.

Page 48: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

39

Gambar 3.7 adalah katup 4/3 , penggerak manual, dengan pengunci, pembalik

pegas dan normal menutup

Gb.3.7.

Page 49: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

40

3.2 Katub satu arah ( Non Return Valves )

Katup ini berfungsi untuk mengatur aliran fluida hanya satu arah saja yaitu bila

fluida telah melewati katup tersebut maka fluida tidak dapat berbalik arah.

Macacam-macam katup searah

Gambar 3.9 adalah katup yang disebut check valve

Gb.3.8a. De-lockable non-return valve

Gb.3.8b De-lockable double non-return valve

Cairan hidrolik dengan

tekanan p1 akan

mengangkat popet

kones sehingga cairan

dapat mengalir .

Agar tekanan p1 dapat

mengangkat popet :

P1 p2 + pF

Gb.3.9. Check valve

Page 50: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

41

3.3 Katup pengatur aliran ( Flow Control Valve )

Katup ini berfungsi untuk mengontrol /mengendalikan besar kecilnya aliran

cairan hidrolik .Hal ini diasumsikan bahwa besarnya aliran yaitu jumlah volume

cairan hidrolik yang mengalir akan mempengaruhi kecepatan gerak aktuator.

Macam-macam flow control :

a. Fix flow control yaitu besarnya lubang laluan tetap ( tidak dapat disetel )

b. Adjustable flow control yaitu lubang laluan dapat disetel dengan baut

penyetel .

c. Adjustable flow control dengan check valve by pass.

Konstruksi pokok dari flow control ada dua macam yaitu :

Restrictor (Gambar 3.10a)

Orifice (Gambar 3.10b)

Gb.3.10a. Gb.3.10b.

Gambar 3.11di samping ini adalah salah

satu contoh katup pengatur aliran (flow

control) yang dapat disetel. Apabila baut

penyetel diputar kanan misalnya maka

saluran akan semakin sempit sehingga

cairan yang mengalir semakin sedikit.

.Dengan semakin kecilnya aliran fluida

maka tenaga yang ditransfer pun akan

semakin kecil pula. Gb.3.11.

Page 51: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

42

Gambar 3.13 di bawah ini menunjukkan flow control dua arah dan dapat disetel

Gb.3.12

Gambar 3.12 berikut ini

menunjukkan flow

control satu arah ,yaitu

dari arah A ke B diatur

dan dari arah B ke A

aliran fluida penuh

Gb.3.13

Page 52: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

43

Tabel berikut ini menunjukkan macam-macam bentuk ristrictor dan

karakteristiknya.

Page 53: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

44

3.4 Katup Pengatur Tekanan Ada beberapa macam jenisnya antara lain seperti berikut ini: a. Pressure Relief Valve

Katup ini berfungsi untuk membatasi tekanan kerja maksimum pada

sistem (pengaman). Apabila terjadi tekanan lebih maka katup out-let akan

terbuka dan tekanan fluida lebih dibuang ke tangki. Jadi tekanan fluida

yang mengalir ke sistem tetap aman. Katup ini juga dapat berfungsi

sebagai sequence valve yaitu apabila dia dihubungkan dengan aktuator

lain. Bila saluran pada aktuator pertama telah mencapai tekanan penuh

maka katup akan membuka saluran ke aktuator kedua.

Gambar 3.14 di samping

menunjukkan salah satu katup

pengatur tekanan yang

sederhana. Apabila tekanan

cairan hidrolik berlebihan maka

dia akan masuk ke katup

pengatur tekanan melalui saluran

(lubang) P dan mampu

mendorong katup popet atau

peluru yang ditahan oleh pegas

sehingga cairan keluar melalui T

terus ke tangki.

Gb. 3.14 Relief valve sederhana

Gb.3.15a.

Page 54: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

45

b. Pressure Regulator

Pressure regulator berfungsi untuk

mengurangi tekanan input atau

tekanan kerja menjadi tekanan

tertentu. Hal ini digunakan apabila

dalam satu sistem terdapat perbedaan

kebutuhan tekanan bagi setiap

aktuatornya. Sering juga ini disebut

sebagai reducing valve.

Gb. 3.16 Reducing vave

Gambar 3.15a menunjukkan

relief valve dengan inter-

nally controlled sedangkan

gambar 3.15b adalah relief

valve dengan externally

controlled.(dari saluran X )

Gb.3.15b.

Page 55: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

46

RANGKUMAN

Ditinjau dari segi konstruksinya katup-katup dibedakan menjadi:

a) Katup popet

b) Katup Geser

Ditinjau dari segi fungsinya katup-katup dibedakan menjadi:

a) Katup pengarah

b) Katup pengatur tekanan

c) Katup pengatur aliran

Page 56: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

47

Tugas Kegiatan Belajar 3

Kerjaka tugas berikut di lab. Hidrolik atau di bengkelyang mempunyai mesin yang

dilengkapi dengan sistem hidrolik.

1. Identifikasi katup-katup yang ada di dalam sistem hidrolik pada mesin

/alat yang ada.

2. Tulis nama dan jenis katup yang anda temukan.

Page 57: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

48

Soal Tes Formatif 3

Selesaikan soal-soal berikut dengan cara mengisi titik-titik yang ada!

1. Fungsi katup-katup pada sistem hidrolik adalah…………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………

2. Katup popet dapat berbentuk bola, atau………………………..atau…… ………………………………………………………………………………….………………………………

3. Katup geser longitudinal menggunakan piston katup atau disebut …….. …………………………………………………………………………………….……………………………

4. Katup pengarah atau directional control valve berfungsi untuk………... ………………………………………………………………………………………….………………………

5. Untuk membatasi tekanan kerja sistem digunakan katup………………. …………………………………………………………………………………………….……………………

6. Bila kita memerlukan pengaturan aliran fluida yang bervariasi, kita menggunakan ………………………………………………………………….………………

7. Non return valve atau katup satu arah juga disebut……………………….. ………………………………………………………………………………………………………..………..

8. Lubang atau saluran yang ada kode dengan huruf L berfungsi untuk….. ……………………………………………………………………………………………………..…………..

Page 58: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

49

Kunci Jawaban Tes Formatif 3

1. Fungsinya adalah:

a) Untuk mengatur tekanan fluida

b) Untuk mengatur arah gerakan aktuator

c) Untuk mengatur besar kecilnya aliran

2. Kones atau piringan

3. Spool

4. Mengatur arah gerakan aktuator

5. Relief valve

6. Flow controll valve

7. Check valve

8. Untuk mengeluarkan oli yang terjebak di dalam katup

Page 59: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

50

KEGIATAN BELAJAR 4

UNIT PENGGERAK (AKTUATOR)

Unit penggerak hidrolik berfungsi untuk mengubah tenaga fluida ( tenaga yang

ditransfer oleh fluida) menjadi tenaga mekanik berupa gerakan lurus ataupun

gerakan putar.

Penggerak hidrolik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

Penggerak lurus (Linear actuator):

o Silinder kerja tunggal.

o Silinder kerja ganda.

Penggerak putar (Rotary actuator):

o Motor hidrolik.

o Penggerak putar terbatas (Limited rotary actuator).

4.1 Single Acting Cylinder

Silinder ini mendapat suplai

udara hanya dari satu sisi saja.

Untuk mengembalikan ke posisi

semula biasanya digunakan

pegas atau kem-bali karena

beratnya sendiri atau beban.

Silinder kerja tunggal hanya

dapat mem-berikan tenaga

pada satu sisi saja. Salah satu

contoh single acting cylinder

telah kita lihat dan kita bahas

pada modul “ Dasar-dasar

sistem Tenaga Fluida “ Ada

beberapa jenis silinder kerja

tunggal ini dan dapat kita lihat

pada gambar berikut

Gb.4.1.

Page 60: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

51

Gambar 4.2 di bawah ini menunjukkan sebuah silinder hidrolik kerja tunggal,

artinya silinder ini mendapat suplai tenaga (dorongan cairan hidrolik) hanya dari

satu sisi. Kemudian piston kembali oleh dorongan beban (kiri) dan piston kembali

oleh pegas (kanan)

4.2 Double Acting Cylinder (Silinder Kerja Ganda)

Silinder ini mendapat suplai aliran liquid dari dua sisi. Konstruksinya hampir sama

dengan silinder kerja tunggal. Keuntungannya adalah bahwa silinder ini dapat

memberikan tenaga pada kedua belah sisinya. Silinder kerja ganda ada yang

memiliki batang torak ( piston rod ) pada satu sisi dan ada pula yang pada kedua

sisi. Konstruksi mana yang akan dipilih tentu saja harus disesuaikan dengan

kebutuhan. (Lihat tabel berikut)

Gb. 4.2 Silinder hidrolik kerja tunggal

Page 61: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

52

Page 62: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

53

Gambar 4.3 di bawah ini menunjukkan silinder kerja ganda, yaitu suplai cairan hidrolik dari kedua sisi silinder. Dua buah saluran masuk dapat kita lihat pada bagian bawah silinder yaitu bagian yang tidak bernomor.

Nama-nama bagian :

1. Seal penyapu (wiper seal).

2. Mur pengunci (lock nut).

3. Seal batang torak (piston rod seal).

4. Bearing (bantalan) batang torak.

5. Baut lubang angin (venting screw).

6. Bodi atau tabung silinder (cylinder barrel).

7. Batang torak (piston rod).

8. Torak (piston).

9. Tutup silinder (cylider cap).

10. Seal torak (ring piston).

Gb. 4.3 Silinder hidrolik kerja ganda

Page 63: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

54

4.3 Hydraulic Motor ( Motor Hidrolik )

Motor hidrolik mengubah energi fluida (aliran liquid) menjadi gerakan putar

mekanik yang kontinyu. Motor hidrolik ini telah cukup berkembang dan

penggunaannya telah cukup meluas.

Macam-macam motor hidrolik adalah sebagai berikut :

Piston Hydraulic Motor

Sliding Vane Motor

Gear Motor

Berikut ini adalah contoh-contoh motor hidrolik :

Gambar 4.4 adalah salah satu contoh radial piston hydraulic motor, dapat

berputar bolak-balik

Cairan hidrolik masuk mendorong piston, kemudian piston berputar memutarkan

poros engkol dan poros engkol memutar poros (drive shaft).

Gb.4.4

Page 64: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

55

Gambar 4.5 adalah Sliding Vane Motor .

Cairan hidrolik masuk mendorong vane (kipas) yang dapat keluar-masuk alur

karena gaya sentrifugal dan selalu merapat pada dinding motor. Dengan vane

yang berputar ini maka poros ikut terputar sehingga timbulah putaran motor.

Gambar 4.6 adalah gambar motor roda gigi dengan gerakan satu arah putaran

saja.

Gb.4.5.

Gb.4.7

Page 65: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

56

Gambar 4.8 berikut ini menunjukkan salah satu contoh motor hidrolik. Disebut

motor hidrolik karena berputarnya disebabkan oleh dorongan cairan hidrolik dan

berputar secara kontinyu.

Gambar 4.9 di bawah ini menunjukkan salah satu contoh penggerak putar

terbatas, yaitu aktuator berputar di bawah (tidak mencapai) 3600 .

Nama bagian:

1. Bodi motor hidrolik.

2. Roda gigi yang dipasang

pada bodi.

3. Roda gigi yang diberi poros

output.

Gb. 4.8 Motor hidrolik jenis motor roda gigi

Nama-nama bagian :

1. Piston kiri.

2. Bodi.

3. Roda gigi pemutar.

4. Poros keluaran

(output).

5. Batang bergerigi.

6. Piston kanan.

Gb. 4.9 Penggerak putar terbatas

Page 66: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

57

Rangkuman

Unit Penggerak atau actuator ada bermacam-macam yaitu:

1. Unit penggerak atau disebut actuator atau working element berfungsi untuk

mewujudkan keluaran dari sistem.

2. Unit penggerak atau actuator yang menhasilkan leneair motion berupa

silinder hidrolik dan terdiri atas silinder kerja tunggal dan silinder kerja

ganda.

3. Unit penggerak yang menghasilkan gerak berputar atau rotary motion

disebut rotary actuator berupa motor hidrolik.

4. Unit penggerak yang menghasilkan gerak swipel atau gerak putar terbatas

disebut limited rotary actuator

5. Cara pengikatan actuator pada bodi mesin atau pesawat yang

menggunakan sistem hidrolik harus cukup kuat .

Page 67: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

58

Tugas Kegiatan Belajar 4

Lakukan observasi terhadap mesin atau pesawat yang menggunakan sistem

hidrolik yang anda miliki kemudian identifikasi komponen-komponen yang ada

dengan menggunakan lembar observasi berikut ini :

No Komponen Ada/tidak Jenis Jumlah

1 Pompa hidrolik Ada Gear pump 1 buah

2 Tangki hidrolik

3 Relief valve

4 Oil level indikator

5 Pressure gauge

6 Penggerak mula

7 Katup pengarah (DCV)

8 Check valve

9 Konektor

10 Konduktor

11 Flow control

12 Accumulator

13 Silinder hidrolik

14 Motor hidrolik

15 Penggerak putar

terbatas

Page 68: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

59

Soal Tes Formatif 4

Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas!

1. Apakah fungsi dari working element?

2. sebutkan macam-macam bentuk unit penggerak!

3. Jelaskan cara kerja silinderhidrolik kerja ganda!

4. Apa fungsi chusion pada silinder hidrolik?

5. Jelaskan prinsip kerja motor hidrolik!

6. Coba gambarkan secara bagan penggerak putar terbatas!

Kunci Jawaban Tes Formatif 4

1. Fungsi working element untuk mewujudkan keluaran dari sistem hidrolik

yaitu menghasilkan gerak mekanik bertenaga.

2. Macam-macam actuator:

a) Silinder hidrolik

b) Motor hidrolik

c) Penggerak putar terbatas

3. Bila tekanan masuk dari saluran belakang, piston akan bergerak maju dan

apabila tekanan dari saluran depan silinder akan bergerak mundur.

4. Fungsi chusion adalah sebagai bantalan atau pegas fluida dan agar piston

mudah melewati titik mati.

5. Apabila aliran cairan hidrolik masauk ke dalam motor dari salah satu sisi

kemudian keluar melewati sisi lain maka motor hidrolik akan berputar.

6. Perhatikan gambar 4.9

Page 69: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

60

KEGIATAN BELAJAR 5

5.1.Properti Cairan hidrolik

Yang dimaksud dengan properti cairan hidrolik adalah hal-hal yang dimiliki oleh

cairan hidrolik itu sehingga karena properti tersebut cairan hidrolik dapat

melaksanakan tugas atau fungsinya.

Fungsi / tugas cairan hidrolik:

Fungsi atau tugas cairan hidrolik adalah :

Penerus tekanan atau penerus daya.

Pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak

Pendingin

Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir langkah.

Pencegah korosi

Penghanyut bram/chip yaitu partikel-partikel kecil yang mengelupas dari

komponen.

Sebagai pengirim isyarat (signal)

Viskositas (Kekentalan)

Yang dimaksud dengan viskositas ialah berapa besarnya tahanan di dalam cairan

itu untuk mengalir. Apabila cairan itu mudah mengalir dia dikatakan bahwa

viskositasnya rendah.dan kondisinya encer. Jadi semakin kental kondisi cairan

dikatakan viskositasnya semakin tinggi.

Satuan viskositas

Untuk mengukur besar viskositas diperlukan satuan ukuran. Dalam sistem

standar internasioanal satuan viskositas ditetapkan sebagai viskositas

kinematik(kinematic viscosity) dengan satuan ukuran mm2/s. atau cm2/s.

CAIRAN HIDROLIK

Page 70: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

61

1 cm2/s = 100 mm2/s.

cm2/s juga diberi nama Stokes (St) berasal dari nama Sir Gabriel Stokes (1819-

1903).

mm2/s disebut centi-Stoke ( cSt). Jadi 1 St = 100 cSt

Disamping satuan tersebut di atas terdapat satuan yang lain yang juga

digunakan dalam sistem hidrolik yaitu :

Redwood 1; satuan viskositas diukur dalam sekon dengan simbol ( R1 ).

Saybolt Universal; satuan viskositas juga diukur dalam sekon dan dengan

simbol (SU).

Engler; satuan viskositas diukur dengan derajat engler ( 0E )

Untuk cairan hidrolik dengan viskositas tinggi dapat digunakan faktor berikut:

R1 = 4,10 VK

SU = 4,635 VK

E = 0,132 VK.

VK = Viskositas Kenematik

Page 71: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

62

Dalam standar ISO viskositas cairan hidrolik diklasifikasikan menjadi beberapa

viscosity Grade dan nomor gradenya diambil kira-kira pertengahan antara

viskositas min. ke viskositas max. Tabel berikut ini menunjukkan daftar viskositas

grade tersebut:

Jadi yang digunakan untuk pemberian nomor VG adalah angka pembulatan dari

pertengahan diantara viskositas min. dan viskositas max.

Misal : ISO VG 22 , angka 22 diambil dari rata-rata antara 19,80 dan 24.20.

Page 72: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

63

Karena oli untuk pelumas gear box juga sering digunakan untuk instalasi hidrolik

maka grade menurut SAE juga dibahas di sini. Berikut ini adalah grading

berdasarkan SAE.dan konversinya dengan ISO-VG. Dijelaskan juga di sini aplikasi

penggunaan oli hidrolik sesuai dengan nomor gradenya.

Page 73: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

64

Viscosity margins

Maksud dari viscosity margins adalah batas-batas atas dan bawah yang perlu

diketahui. Karena untuk viskositas yang terlalu rendah akan mengakibatkan daya

pelumas kecil, daya perapat kecil sehingga mudah bocor. Sedangkan apabila

viscositas terlalu tinggi juga akan meningkatkan gesekan dalam cairan sehingga

memerlukan tekanan yang lebih tinggi .

Berikut ini diberikan gambaran tentang batas viskositas yang ideal:

Page 74: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

65

Kesetaraan antara ke-empat sistem satuan

Tabel berikut ini menunjukkan kesetaraan antara ke-empat sistem satuan

viskositas.

HO 6

Cairan Hidrolik (Lanjutan)

Page 75: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

66

Viscometer

Viscometer adalah alat untuk mengukur besar viskositas suatu cairan. Ada

beberapa macam viscometer antara lain :

Ball Viscometer atau Falling sphere viscometer.

Besar viskositas kenematik adalah kecepatan bola jatuh setinggi h dibagi dengan

berat jenis cairan yang sedang diukur. (lihat gambar 1)

Gb.5.1.

Page 76: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

67

Capillary viscometer

Indeks Viskositas (Viscosity Index)

Yang dimaksud dengan indeks viskositas atau viscosity index ( VI ) ialah angka

yang menunjukkan rentang perubahan viskositas dari suatu cairan hidrolik

berhubungan dengan perubahan suhu. Dengan demikian viscosity index ini

digunakan sebagai dasar dalam menentukan karakteristik kekentalan cairan

hidrolik berhubungan dengan perubahan temperatur. Mengenai viskositas indeks

ini ditetapkan dalam DIN ISO 2909.

Cairan hidrolik dikatakan memiliki viscositas index tinggi apabila terjadinya

perubahan viskositas kecil (stabil) dalam rentang perubahan suhu yang relatif

besar. Atau dapat dikatakan bahwa cairan hidrolik ini dapat digunakan dalam

rentang perubahan suhu yang cukup besar.

Cairan hidrolik terutama oli hidrolik diharapkan memiliki viscosity index (VI) =

100. Bahkan kebanyakan oli hidrolik diberi tambahan bahan (additives) yang

Cara pengukurannya adalah sebagai

berikut: (lihat gambar 5.2)

Cairan hidrolik yang akan diukur

dituangkan melalui lubang A hingga ke

kontainer E yang suhunya diatur. Melalui

kapiler C zat cair dihisap hingga naik pada

labu D sampai garis L1, kemudian semua

lubang ditutup. Untuk mengukurnya , buka

bersama-sama lubang A,B dan C dan

hitung waktu yang digunakan oleh cairan

untuk turun sampai ke L2 . Waktu tersebut

menunjukkan viskositas cairan. Makin

kental cairan hidrolik akan makin lama

untuk turun dan berarti viskositas makin

besar. Gb.5.2.

Page 77: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

68

disebut “ VI improvers “ untuk meningkatkan VI menjadi lebih tinggi dari 100. Oli

hidrolik dengan indeks viskositas tinggi juga disebut multigrade oils.

Untuk mengetahui perubahan viskositas ini perhatikan Ubbelohde‟s viscosity –

temperature diagram berikut ini (gambar 5.3)

Gb.5.3

Page 78: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

69

Viscosity-pressure characteristics.

Hal ini juga penting diketahui karena dengan meningkatnya tekanan, meningkat

pula viscosity index. Gambar 5.4 berikut ini menunjukkan diagram viscosity

pressure characteristic.

Karakteristik Cairan hidrolik yang dikehendaki.

Cairan hidrolik harus memiliki karakteristik tertentu agar dapat memenuhi

persyaratan dalam menjalankan fungsinya. Karakteristik atau sifat-sifat yang

diperlukan antara lain adalah :

Kekentalan (Viskositas ) yang cukup.

Cairan hidrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat memenuhi

fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas terlalu rendah maka film oli yang

terbentuk akan sangat tipis sehingga tidak mampu untuk menahan gesekan.

Indeks Viskositas yang baik.

Dengan viscosity index yang baik maka kekentalan cairan hidrolik akan stabil

digunakan pada sistem dengan perubahan suhu kerja yang cukup fluktuatif.

Tahan api ( tidak mudah terbakar )

Sistem hidrolik sering juga beroperasi di tempat-tempat yang cenderung timbul

api atau berdekatan dengan api. Oleh karena itu perlu cairan yang tahan api.

Gb.5.4.

Page 79: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

70

Tidak berbusa ( Foaming )

Bila cairan hidrolik banyak berbusa akan berakibat banyak gelembung-

gelembung udara yang terperangkap dalam cairan hidrolik sehingga akan terjadi

compressable dan akan mengurangi daya transfer. Disamping itu, dengan

adanya busa tadi kemungkinan terjilat api akan lebih besar.

Tahan dingin

Yang dimaksud dengan tahan dingin adalah bahwa cairan hidrolik tidak mudah

membeku bila beroperasi pada suhu dingin. Titik beku atau titik cair yang

kehendaki oleh cairan hidrolik berkisar antara 100 – 150 C di bawah suhu

permulaan mesin dioperasikan ( start-up ). Hal ini untuk mengantisipasi

terjadinya block (penyumbatan) oleh cairan hidrolik yang membeku.

Tahan korosi dan tahan aus.

Cairan hidrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi karena dengan tidak

terjadi korosi maka konstruksi akan tidak mudah aus dengan kata lain mesin

akan awet.

De mulsibility ( Water separable )

Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan cairan hidrolik untuk

memisahkan air dari cairan hidrolik. Mengapa air harus dipisahkan dari cairan

hidrolik, karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila berhubungan

dengan logam.

Minimal compressibility

Secara teorotis cairan adalah uncompressible (tidak dapat dikempa). Tetapi

kenyataannya cairan hidrolik dapat dikempa sampai dengan 0,5 % volume untuk

setiap penekanan 80 bar. Oleh karena itu dipersyaratkan bahwa cairan hidrolik

agar relatif tidak dapat dikempa atau kalaupun dapat dikempa kemungkinannya

sangat kecil.

Page 80: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

71

5.2 Macam-macam Cairan Hidrolik

Pada dasarnya setiap cairan dapat digunakan sebagai media transfer daya.

Tetapi dalam sistem hidrolik memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu

seperti telah dibahas sebelumnya berhubung dengan konstruksi dan cara kerja

sistem.

Secara garis besar cairan hidrolik dikelompokkan menjadi dua yaitu :

a. Oli hidrolik (Hydraulic oils)

Oli hidrolik yang berbasis pada minyak mineral biasanya digunakan secara luas

pada mesin-mesin perkakas atau juga mesin-mesin industri.

Menurut standar DIN 51524 dan 512525 dan sesuai dengan karakteristik serta

komposisinya oli hidrolik dibagi menjadi tiga (3) kelas :

Hydraulic oil HL

Hydraulic oil HLP

Hydraulic oil HV

Pemberian kode dengan huruf seperti di atas artinya adalah sebagai berikut :

Misalnya oli hidrolik dengan kode : HLP 68 artinya :

H = Oli hidrolik

L = kode untuk bahan tambahan oli (additive) guna meningkatkan

pencegahan korosi dan / atau peningkatan umur oli

P = kode untuk additive yang meningkatkan kemampuan menerima

beban.

68 = tingkatan viskositas oli ( lihat tabel pada HO 4 )

Adapun sifat-sifat khusus dan kesesuaian penggunaannya dapat dilihat pada

tabel berikut :

Kode Sifat khusus Penggunaan

HL Meningkatkan

kemampuan mencegah

korosi dan kestabilan oli

hidrolik.

Digunakan pada sistem hidrolik

yang bekerja pada suhu tinggi

dan untuk tempat yang

mungkin tercelup air

HLP Meningkatan ketahanan Seperti pada pemakaian HL,

Page 81: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

72

terhadap aus. juga digunakan untuk sistem

yang gesekannya tinggi

HV Meningkatkan indeks

viskositas ( VI )

Seperti pemakaian HLP, juga

digunakan secara luas untuk

sistem yang fluktuasi

perubahan temperaturnya

cukup tinggi.

b. Cairan Hidrolik tahan Api (Low flammabilty)

Yang dimaksud dengan cairan hidrolik tahan api ialah cairan hidrolik yang tidak

mudah atau tidak dapat terbakar.

Cairan hidrolik semacam ini digunakan oleh sistem hidrolik pada tempat-tempat

atau mesin-mesin yang resiko kebakarannya cukup tinggi seperti :

Die casting machines

Forging presses

Hard coal mining

Control units untuk power station turbines

Steel works dan rolling mills.

Pada dasarnya cairan hidrolik tahan api ini dibuat dari campuran oli dengan air

atau dari oli sintetis. Tabel berikut ini menunjukkan jenis-jenis cairan hidrolik

tahan api tersebut :

Page 82: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

73

Perbandingan antara macam-macam cairan hidrolik tersebut di atas dapat kita

lihat pada tabel berikut :

5.3 Pemeliharaan Cairan Hidrolik.

Cairan hidrolik termasuk barang mahal. Perlakuan yang kurang atau bahkan tidak

baik terhadap cairan hidrolik akan semakin menambah mahalnya harga sistem

hidrolik. Sedangkan apabila kita mentaati aturan-aturan tentang

perlakuan/pemeliharaan cairan hidrolik maka kerusakan cairan maupun

kerusakan komponen sistem akan terhindar dan cairan hidrolik maupun sistem

akan lebih awet.

Kode No: pada lembar

stadar VDMA

Komposisi Persentase ( % )

kandungan air

HFA 24 320 Oil-water

emulsions

80 - 98

HFB 24 317 Water-oil

emulsions

40

HFC 24 317 Hydrous solutions,

e.g : Water glycol

35 - 55

HFD 24 317 Anhydrous liquid,

e.g : Phosphate

ether

0 - 0,1

Page 83: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

74

Panduan pemeliharaan cairan hidrolik

Simpanlah cairan hidrolik (drum) pada tempat yang kering , dingin dan

terlindung (dari hujan, panas dan angin).

Pastikan menggunakan cairan hidrolik yang benar-benar bersih untuk

menambah atau mengganti cairan hidrolik ke dalam sistem. Gunakan

juga peralatan yang bersih untuk memasukkannya.

Pompakanlah cairan hidrolik dari drum ke tangki hidrolik melalui saringan

(pre-filter).

Pantau (monitor) dan periksalah secara berkala dan berkesinambungan

kondisi cairan hidrolik.

Aturlah sedemikian rupa bahwa hanya titik pengisi tangki yang rapat yang

digunakan untuk pengisian cairan hidrolik.

Buatlah interval penggantian cairan hidrolik sedemikian rupa sehingga

oksidasi dan kerusakan cairan dapat terhindar. ( Periksa dengan pemasok

cairan hidrolik )

Cegah jangan sampai terjadi kontaminasi, gunakan filter udara dan filter

oli yang baik.

Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu pasang

pendingin (cooling) atau bila terjad, periksalah penyebab terjadinya

gangguan, atau pasang un-loading pump atau excessive resistance.

Perbaikilah dengan segera bila terjadi kebocoran dan tugaskan seorang

maitenance man yang terlatih.

Bila akan mengganti cairan hidrolik (apa lagi bila cairan hidrolik yang

berbeda), pasti-kan bahwa komponen dan seal-sealnya cocok dengan

cairan yang baru. Demikian pula seluruh sistem harus dibilas (flushed)

secara baik dan benar-benar bersih.

Jadi pemantauan atau monitoring cairan hidrolik perlu memperhatikan panduan

tersebut di atas disamping harus memperhatikan lingkungan kerja maupun

lingkungan penyimpanan cairan hidrolik.

Page 84: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

75

Rangkuman

Kegiatan belajar 6 ini membahas tentang:

Properti ciran hidrolik

Komponen-komponen cairan hidrolik

Viskositas

Indeks viskositas

Daya lumas

Tahan korosi

Compressibility

Tugas cairan hidrolik

Penerus tekanan / daya

Pelumas

Pendingin

Sebagai bantalan dari hentakan pada akhir langkah

Pencegah korosi

Penghanyut bram / chips

Pengirim isyarat (signal)

Viskositas

Maksud Satuan viskositas:

o Viskositas kenematic mm2/s = cst o Redwood 1 R1 o Saybolt universal SU o Derajat engler 0E

Konversi satuan :( untuk viskositas tinggi ) R1 = 4,10 vk SU = 4,635 vk

0E = 0,132 vk

vk = viskositas kenematik

Page 85: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

76

Tugas Kegiatan Belajar 5

1. Coba periksa kondisi oli (cairan hidrolik) pada mesin yang anda miliki

kemudian bust laporan.

2. Identifikasi jenis oli yang digunakan

3. Tambahkan oli pada tangki hidrolik bila kondisinys kurang

Soal Tes Formatif 5

Selesaikanlah soal-soal berikut dengan mengisi titik-titik yang tersedia!

1. Tugas cairan hidrolik antara lain:

a) ……………………………………………………………………………………….

b) ……………………………………………………………………………………….

c) ……………………………………………………………………………………….

2. Oli yang encer pertanda viskositasnya …………………………………………..

3. Oli yang tahan terhadap perubahan suhu dikatakan bahwa oli tersebut

memiliki indeks viskositas …………………………………………………………….

4. Cairan hidrolik dengan kode HFB berarti cairan hidrolik …………………..

5. Satuan viskositas oli menggunakan :

a) ………………………………………………………………………………………….

b) ………………………………………………………………………………………….

c) ………………………………………………………………………………………….

d) ………………………………………………………………………………………….

6. Oli dengan grade ISO VG 100 kekentalannya sebanding dengan oli SAE

……………………………………………………………………………………………………………

7. Oli dengan kode HLP berarti …………………………………………………………….

8. Alat untuk mengetes kekentalan oli disebut ………………………………………

Page 86: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

77

Kunci Jawaban Tes Formatif 5

1. Tugas cairan hidrolik:

a) Penerus daya

b) Pelumasan

c) Pendinginan

2. rendah

3. tinggi

4. tahan api

5. Satuan viskositas oli:

a) CSt

b) Derajat Redwood

c) Derajat Engler

d) Sybolt viscosity Unit

6. SAE 30

7. Tahan aus

8. Viscometer

Page 87: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

78

KEGIATAN BELAJAR 6

GRAFIK SIMBOL DAN DIAGRAM SIRKUIT

6.1 Grafik Simbol

Sistem tenaga fluida (sistem hidrolik dan pneumatik) telah memiliki simbol-simbol

grafik sebagai bahasa untuk mengkomunikasikan berbagai bentuk sirkuit dalam

sistem tenaga fluida. Simbol-simbol ini telah distandarisasi secara internasional,

menganut standard DIN / ISO 1219 yang tentu saja harus dipahami oleh

masyarakat pemakai sistem tenaga fluida.

Grafik simbol untuk sistem hidrolik dan sistem pneumatik sebenarnya sama,

hanya saja ada beberapa hal yang berbeda menyangkut subtansi khusus masing-

masing. Berikut ini disajikan kedua-duanya agar dapat dilihat dan difahami

perbedaannya.

Grafik simbol untuk pompa hidrolik

Simbol pompa hidrolik dengan penghasilan / jumlah aliran rata-rata tetap

Simbol motor hidrolik dengan jumlah suplai aliran tetap

Grafik simbol untuk motor hidrolik

Page 88: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

79

Grafik simbol untuk silinder hidrolik (linear actuator)

Page 89: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

80

Grafik simbol untuk katup pengarah (Directional control valve)

Grafik simbol untuk penggerak katub secara manual

Page 90: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

81

Grafik simbol untuk penggerak katup secara mekanis

Grafik simbol untuk Katup pengatur tekanan.

Page 91: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

82

Grafik simbol untuk katup pengatur aliran (flow control)

Grafik simbol untuk check valve Grafik simbol untuk shut-off valve

Grafik simbol untuk alat-alat ukur

Flow control dengan throttle

Flow control dengan 0rifice Flow control dengan throttle

Page 92: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

83

Grafik simbol untuk transfer energi

6.2 Diagram Sirkuit

Setelah kita mengenal simbol-simbol pneumatik dan hidrolik maka gambar

gambar rancangan sirkuit pneumatik dan hidrolik akan kita komunikasikan

dengan grafik -simbol. Hal ini akan sangat mudah untuk menggambar maupun

memahaminya. Lain halnya bila kita menggambar rangkaian dengan

menggunakan gambar benda sesungguhnya kita akan mengalami kesulitan.

Berikut ini suatu contoh sirkuit pneumatik dan hidrolik yang digambar dengan

gambar benda untuk dibandingkan dengan diagram sirkuit yang digambarkan

dengan grafik simbol.

Berikut ini adalah gambar rangkaian hidrolik (Gambar 6.1)

Page 93: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

84

Untuk merancang diagram sirkuit kita gunakan aturan tata letak seperti gambar berikut.

Katup ter-buka ke arah bawah dan oli hidrolik mengalir untuk mengangkat beban.

Tek.oli meng- angkat

piston

oli ini balik ke-

tangki

Tangki hidrolik

Gb. 6.1 Rangkaian hidrolik

Page 94: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

85

Untuk penggerak dan kelompok katup-katup maupun supply elements diberi

nomor-nomor atau angka-angka (Arabic number).

Digit pertama menunjukkan nomor aktuator dan juga aktuator mana yang

dikontrol oleh unit pengatur yang sedang bekerja.

Contoh : 1 . 0 , 2 . 0 , 3 . 0 Aktuator ( Working element ).

1 . 1 , 1 . 2 , Katup-katup yang mengontrol aktuator no: 1.

2 . 1 , 2 . 2 , Katup-katup yang mengontrol aktuator no: 2.

Gb 6.2 Tata letak komponen dalam diagram sirkuit

Working elements .

Actuating elements.

Signal elements.

Supply elements

(service).

Unit shut-off valve.

Reversing valve.

Page 95: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

86

Contoh : Diagram sirkuit hidrolik (Gambar 6.3)

Gb.6.3a Gb 6.3b

Page 96: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

87

6.3 Perakitan Sirkuit Sistem Tenaga Fluida

Metoda perakitan sistem tenaga fluida seperti juga metoda penyusunan diagram

sirkuit,yaitu dimulai dari menyusun komponen sesuai dengan lay-out pada

diagram sirkuit atau lay uot pada mesin/pesawat yang menggunakan sistem

tenaga fluida. Kemudian setiap komponen disambungkan dengan konduktor dan

konektor.Cara-cara perakitan atau instaling sistem ini akan didemonstrasikan

kemudian.

Pengoperasian sirkuit setelah selesai diinstal sesuai dengan langkah berikut :

Periksa rangkaian sirkuit apakah sudah cukup kuat/perfect.

Periksa sumber-sumber tenaga (listrik atau engine).

Periksa oli pelumas bagi komponen-komponen yang memerlukan.

Operasikan sirkuit dengan hati-hati.

RANGKUMAN

1. Grafik simbol sistem tenaga fluida merupakan bahasa komunikasi pada

sistem tersebut dan telah distandarisasikan secara internasional yaitu

standar ISO 1219.

2. Grafik simbol untuk sistem pneumatik dan sistem hidrolik pada

prinsipnya sama, sedangkan perbedaan yang terjadi karena adanya

perbedaan substansi.

3. Diagram sirkuit disusun menu rut metoda yang telah ditentukan dan ada

pula yang disusun sesuai dengan posisi yang ada di mesin atau pesawat.

4. Merakit atau menginstal sirkuit hidrolik atau sirkuit pneumatik harus

menerapkan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja dan juga sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan.

Page 97: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

88

Tugas Kegiatan Belajar 6

Tugas 1

Perhatikan diagram sirkuit hidrolik di bawah ini kemudian selesaikan tugas berikut . 1.1 Sebutkan nama-nama

komponen dan fungsi

masing-masing !

……………………………..

……………………………..

…………………………….

……………………………..T

……………………………..

………………………………

……………………………..

1.2 Baca dan jelaskan

cara kerjanya !

……………………………..

……………………………..

…………………………….

…………………………….

1.3 Buat rangkaian pada

profile plate sesuai dengan

diagram sirkuit kemudian

operasikan sirkuit tersebut!

Page 98: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

89

Tugas 2

Sirkuit hidrolik yang dilukiskan dalam diagram sirkuit di bawah ini menggunakan

relief valve Perhatikan dan selesaikan tugas-tugas berikut !

2.1 Sebutkan nama-nama komponen

dan apa fungsi masing-masing !

……………………………………….

………………………………………..

……………………………………….

………………………………………..

………………………………………..

………………………………………..

………………………………………

………………………………………

2.2 Jelaskan cara kerja sirkuit !

………………………………………

…………………………………….

……………………………………..

……………………………………..

2.3 Buatlah rangkaian pada profile

plate dan operasikan sirkuit tersebut !

Page 99: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

90

Tugas 3 Sirkuit hidrolik dengan silinder kerja tunggal

Perhatikan diagram sirkuit hidrolik untuk hardening furnace di bawah ini

kemudian selesaikan tugas-tugas berikut dengan baik.

3.1 Sebutkan nama-nama komponen dalam diagram sirkuit di bawah ini.

3.2 Jelaskan cara kerja sirkuit tersebut.

3.3 Rangkailah sirkuit tersebut pada profile plate sesuai dengan diagram,

kemudian operasikan

Page 100: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

91

Tugas 4 Sirkuit hidrolik untuk konveyor

Perhatikan diagram sirkuit hidroilk untuk konveyor di bawah ini kemudian

selesaikan tugas berikut .

4.1. Sebutkan nama-nama

komponen dan fungsi

masing-masing !

……………………………..

……………………………..

…………………………….

……………………………..

……………………………..

………………………………

……………………………..

4.2 Baca dan jelaskan

cara kerjanya !

……………………………..

……………………………..

…………………………….

…………………………….

…………………………….

……………………………

………………………………

……………………………….

…………………………………

…………………………………

………………………………….

………………………………….

……………………………………..

4.3.Buat rangkaian pada

profile plate sesuai dengan

diagram sirkuit kemudian

operasikan sirkuit tersebut!

Page 101: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

92

Tugas 5 Surface grinding machine

Surface grinder yang menggunakan silinder kerja ganda tetapi menggunakan

katup pengarah katup 3/2. Perhatikan gambar berikut kemudian selesaikan

tugas-tugas di bawah ini !

3.1 Sebutkan nama-nama komponen

yang ada

3.2 Jelaskan cara kerjanya.

3.3 Konstruksikanlah sirkuit tersebut

sesuai dengan (Pada profile

plate)

5.4 Operasikan sirkit tersebut dan

perhatikan apakah cara kerjany

telah sesuai dengan fungsi yan

diharapkan.

5.5 Baca dan catatlah penunjukan

tekanan pada pressure gauge

pada langkah maju dan mundur.

Page 102: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

93

Tugas 6 Sirkuit hidrolik mesin embossing

Suatu mesin embossing ( stempel ) digunakan untuk mengembossed gambar

pada metal foil. Mesin digerakkan oleh silinder hidrolik kerja ganda. Matres atau

die digerakkan maju dan menstempel metal foil ketika liver penggerak katup

dioperasikan. Gerakan mundur atau balik terjadi ketika pengepressan telah

sepenuhnya selesai dan liver penggerak dilepaskan dan posisi katup

dikembalikan oleh pegas.

Selesaikan tugas-tugas berikut !

6.1 Sebutkan nama-nama komponen!

6.2 Jelaskan cara kerjanya!

6.3 Instal pada profile plate!

6.4 Operasikan sirkuit tersebut!

6.5 Catat penunjukan pressure

gaug!

Page 103: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

94

Tugas 7 Sirkuit hidrolik pengontrol pintu dapur

Pintu dapur hardening dioperasikan oleh sistem hidrolik dengan silinder kerja

ganda. Untuk mengoperasikan digunakan katup pengarah 4/2 manually pembalik

pegas .

Perhatikanlah uraian di atas kemudian selesaikan tugas-tugas berikut !

7.1 Sebutkan nama-nama komponen

yang ada pada sirkuit di samping.

7.2 Jelaskan cara kerja sirkuit tersebut.

7.3 Rakitlah sirkuit hidrolik sesuai dengan

diagram di samping,kemudian

operasikan.

7.4 Catatlah penunjukan pressure gauge

pada setiap langkah.

Page 104: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

95

Soal Tes Formatif 6

Jawablah soal-soal berikut dengan mengisi titik-titik yang tersedia!

4. Sedangkan perbedaan antara simbol pompa hidrolik dan motor

hidrolik ialah …………………..…………………………………………………………

5. Jumlah kotak dalam simbol katup menunjukkan jumlah ……………..

6. Penandaan katup-pengarah sistem hidrolik pada setiap lubang

(saluran) dilakukan dengan memberi angka atau huruf. Coba anda

tulis persamaannya:

1 = ……………………………… 3 = ………………………………………… 2 = ……………………………….. 4 =…………………………………………

4. Gambarkan pula simbol sistem hidrolik untuk:

1) Katup 4/2 penggerak tuas pembalik pegas

2) Katup 2/2 penggerak manual dengan detent

3) Katup 4/3 penggerak manual dengan detent closed center

4) Katup 4/3 penggerak liver spring return open center

5. Metoda penyusunan diagram sirkuit ialah: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

6. Menunjukkan apakah angka atau nomor berikut di dalam diagram

sirkuit: 1.0, 2.0, 3.0 menunjukkan ……………………………………………………… 1.1, 2.1, 3.1 menunjukkan ………………………………………………………

0.1, 0.2, 0.3 menunjukkan ………………………………………………………

Page 105: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

96

Kunci Jawaban Tes Formatif 6

1. Tanda panah pada simbol motor hidrolik merupakan kebalikan pompa

hidrolik.

2. Jumlah posisi.

3. 1 = P 2 = A 3 = T 4 = B

4. Lihat grafik simbol halaman 67 – 70.

5. Lihat grafik simbol halaman 62 – 63.

6. Metoda penyusunan diagram sirkuit :

Komponen disusun dari bawah ke atas sesuai dengan aliran sinyal

dimulai dari suplai daya.

Penomeran dari kiri ke kanan.

Aktuator maupun katup mengarah ke kanan.

8. 1.0, 2.0, 3.0 menunjukkan working element.

1.1, 2.1, 3.1 menunjukkan final control elememt.

0.1, 0.2, 0.3 menunjukkan power supply unit.

Page 106: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

97

KEGIATAN BELAJAR 7

PEMELIHARAAN KOMPONEN HIDROLIK

7.1 Sistematika Pemeliharaan

Apakah dalam melaksanakan pemeliharaan sistem hidrolik perlu

menggunakan suatu cara yang sistemik?

Tentu saja segala pekerjaan akan memberikan hasil yang optimal apabila

dikerjakan secara sistematis .Demikian pula untuk melaksanakan pemeliha-

raan sistem hidrolik kita gunakan sistematika pemeliharaan secara umum

yang diaplikasikan sesuai dengan keperluan. Gambar skema sistematika pe-

meliharaan (Gb.1) berikut ini menunjukkan suatu sistematika pemeliharaan

secara umum.

Apa arti istilah istilah di dalam gambar tersebut dapat anda pelajari dari

uraian berikut :

Pemeliharaan (Maintenance) ialah suatu kegiatan yang dilakukan se-

cara sengaja (sadar) terhadap suatu fasilitas dengan menganut suatu siste-

matika tertentu untuk mencapai hasil telah ditetapkan.

Tujuan Pemeliharaan ialah agar fasilitas tersebut selalu dalam kondisi

siap pakai, dapat berfungsi, beroperasi dengan lancar, aman, produktif,

efektif dan efisien serta awet.

Jadi kegiatan pemeliharaan itu bukanlah pekerjaan yang ala kadarnya,

bukan pekerjaan yang asal-asalan, tetapi pekerjaan yang perlu perencana-

an , pembiayaan dan kesungguhan.

Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) ialah pemeli-

haraan yang dilakukan agar fasilitas/mesin/peralatan terhindar dari laju

kerusakan yang cepat (tidak wajar).

Page 107: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

98

Perbaikan (Corective Maintenance) ialah pemeliharaan yang dilakukan

apabila terjadi kerusakan untuk mengembalikan mesin/peralatan pada kon-

disi semula.

Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance) ialah pemeliharaan

yang dilakukan di luar program pemeliharaan kerena terjadi sesuatu yang

emergency (kecelakaan).

Biasanya pemeliharaan darurat itu adalah perbaikan-perbaikan kerena ke-

celakaan yang akan mengakibatkan kerusakan-kerusakan dan biasa disebut

perbaikan darurat.

Pra Pemeliharaan (Pre-maintenance) ialah persiapan pemeliharaan

agar dalam pelaksanaan pemeliharaan nantinya lebih lancar dan memenuhi

sasaran. Kegiatan pra pemeliharaan ini antara lain seperti : penyusunan

program pemeliharaan, penyediaan peralatan dan bahan pemeliharaan se-

suai dengan fasilitas obyek pemeliharaan, penyiapan lokasi seperti fondasi/

lantai dan tata letak (lay-out) yang memadai, penyiapan sarana penunjang

seperti : listrik, air dan udara kempa, persiapan tenaga pelaksana pemeli-

haraan (organisasi) dan administrasi pemeliharaan.

Pemeliharaan Harian (Routine Maintenance) ialah pemeliharaan yang

dilakukan setiap hari atau setiap mesin/peralatan/fasilitas dioperasikan atau

digunakan.

Kegiatan yang dilakukan seperti:

Pencegahan beban lebih.

Pencegahan korosi.

Pelumasan bagi yang memerlukan.

Keselamatan dan keamanan fasilitas.

Kebersihan dan ketertiban.

Kegiatan pemeliharaan harian ini biasanya dilakukan oleh operator.

Page 108: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

99

SISTEMATIKA PEMELIHARAAN

PEMELIHARAAN

(MAINTENANCE)

CORECTIVE

MAINTENANCE

PREVENTIVE

MAINTENANCE EMERGENCY

MAINTENANCE

PRE-

MAINTE

-NANCE

ROUTINE

MAINTE -

NANCE

PERIODIC

MAINTE-

NANCE

LIGHT

REPAIR

MEDIUM

REPAIR OVERHOL EMER-

GENCY

REPAIR

Gb.7.1 Skema Sistematika Pemeliharaan

Page 109: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

100

Pemeliharaan Berkala (Periodic Maintenance) ialah pemeliharaan

yang dilakukan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah diprogram-

kan. Pembuat-an jadwal itu berdasarkan kepentingan perlakuan terhadap

obyek pemeliharaan, misalnya keperluan penggantian oli seharusnya bera-

pa jam kerja, penyetelan ulang bagian-bagian yang bergerak setiap berapa

bulan dan sebagainya. Di dalam pemeliharaan berkala ini kita kenal adanya

pemeliharaan wekly, monthly dan yearly, yang artinya sebagai berikut :

Weekly maintenance (Pemeliharaan mingguan) ialah pemeliharaan

yang dilaksanakan seminggu sekali atau dua minggu sekali atau tiga

minggu sekali.

Monthly maintenance (Pemeliharaan bulanan) ialah pemeliharaan

yang dilakukan satu bulan sekali atau tiga bulan sekali (tiga bulanan) atau

setiap enam bulan sekali (semesteran).

Yearly maintenance (Pemeliharaan tahunan) ialah pemeliharaan yang

dilakukan setiap tahun sekali atau dua tahun sekali. Tetapi banyak juga pe-

meliharaan mesin/peralatan/fasilitas yang pelaksanaan pemeliharaannya

berdasarkan jam kerja misalnya penyetelan bagian-bagian yang bersam-

bung atau bagian-bagian yang bergerak dilaksanakan setiap 1000 jam

kerja, penggantian oli setiap 2000 jam kerja, servis besar (overhol) setiap

4000 jam kerja dan sebagainya. Pemeliharaan berkala ini biasanya dilak-

sanakan oleh teknisi pemeliharaan.

Perbaikan ringan (Light repairing) ialah perbaikan-perbaikan dari

kerusakan ringan termasuk yang ditemukan pada waktu pengecekan (pe-

meliharaan berkala) yang perbaikannya cukup dengan penggantian kom-

ponen (replacement) dan tidak memerlukan waktu dan biaya tinggi.

Perbaikan medium (Medium repairing) ialah perbaikan-perbaikan dari

kerusakan akibat aus atau akibat kecelakaan yang perbaikannya memerlu-

kan pem-betulan komponen dengan biaya yang lebih tinggi dan waktu ker-

ja yang lebih lama.

Page 110: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

101

Servis besar (Overhol) ialah perbaikan total akibat ke ausan (lama pe-

makaian) dengan pembetulan-pembetulan maupun penggantian kompo-

nen. Perbaikan atau overhol ini biasa dilakukan oleh teknisi dan atau teknisi

ahli, sedangkan untuk mencapai hasil yang optimal perlu kiranya menganut

suatu sistematika perbaikan yang yang telah ditentukan.

Perbaikan darurat (Emergency repairing) ialah perbaikan dari keru-

sakan akibat kecelakaan yang perbaikannya bersifat sementara, untuk me-

nunggu perbaikan yang sempurna atau langsung diperbaiki secara sempur-

na. Di dalam sistem pemeliharaan ini ada pula istilah-istilah yang sering

diguna-kan seperti :

Running maintenance ialah pemeliharaan suatu mesin/peralatan/fasilitas

dalam keadaan bekerja atau dioperasikan/digunakan.

Shut down maintenance ialah pemeliharaan suatu mesin/peralatan/fasi-

litas yang mana mesin/peralatan/fasilitas tersebut harus diberhentikan/tidak

dipergunakan, karena tidak mungkin dilakukan pemeliharaan bila mesin/

peralatan/ fasilitas dalam keadaan bekerja/dipergunakan .

Lack of maintenance ialah kekurangan atau kelemahan dalam pemeliha-

raan atau disebut juga pemeliharaan yang tidak baik.

Predictive maintenance atau pemeliharaan perkiraan ialah kegiatan pe-

meliharaan yang memperkirakan umur atau masa pakai efektif dan efisien

suatu komponen, sehingga orang dapat memperkirakan kapan komponen

tersebut harus mendapat perlakuan pemeliharaan.

7.2 Pemeliharaan Pencegahan Sistem Hidrolik

Sesuai dengan definisi tersebut di depan bahwa pemeliharaan pencegahan

atau preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan yang bertujuan

untuk menghindarkan laju kerusakan suatu fasilitas. Berarti kegiatan pe-

meliharaan ini dilakukan sebelum dan selama fasilitas/mesin/peralatan itu

beroperasi atau digunakan. Dengan demikian pemeliharaan pencegahan

(preventive maintenance) dimulai semenjak fasilitas tersebut belum diope-

rasikan. Dengan kata lain bahwa kita harus mempersiapkan hal-hal yang

perlu untuk memperlancar proses pemeliharaan selanjutnya. Inilah yang

disebut dengan pra-pemeliharaan

Page 111: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

102

7.2.1 Pra-Pemeliharaan pada sistem hidrolik

Yang dimaksud dengan pra pemeliharaan ialah kegiatan persiapan

sebelum mesin/alat dioperasikan dengan tujuan agar pelaksanaan

pemeliharaan nantinya menjadi lebih sempurna.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain ialah:

Instalasi pemipaan sirkuit hidrolik yang memadai.

Alat-alat pemeliharaan seperti alat pengencang, alat penyetel,

alat pemotong, alat pelumasan dan alat-alat kebersihan.

Alat-alat pengetes.

Alat-alat penunjang seperti alat angkat, alat angkut, alat penje-

pit dan sebagainya.

Bahan pemeliharaan seperti bahan pembersih, bahan pembilas

dan bahan pencegah korosi.

Gudang suku cadang dan bahan-bahan pemeliharaan.

Gudang yang memenuhi syarat untuk oli / cairan hidrolik.

Gudang barang bekas atau komponen yang diperbaiki.

Perangkat administrasi pemeliharaan dan pergudangan.

Di samping persiapan tersebut di atas dalam pemesangan fasilitas

yang menggunakan sistem hidrolik perlu dipersiapkan pula hal-hal

berikut:

Untuk mesin-mesin yang stasioner, fondasi mesin harus meme-

nuhi syarat, seperti ketebalan beton, komposisi campuran beton,

luas fondasi, kedataran dan sebagainya.

Sedangkan untuk mesin yang mobile, perlu dudukan atau moun-

ting yang cukup kuat pula.

Pemasangan mesin yang kokoh dengan pengikatan yang kuat.

Kedataran mesin (level) yang standar (perlu dilevel dengan alat

pelevelan yang presisi).

Penyediaan sumber tenaga yang memenuhi syarat.

Dengan persiapan yang begitu lengkap berarti pra-pemeliharaan te-

lah kita laksanakan dengan baik sehingga insya Allah pemeliharaan

selanjutnya akan berjalan dengan lancar.

Page 112: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

103

5.2.2 Pemeliharaan Harian atau Routine Maintenance

Sebetulnya pemeliharaan sistem hidrolik sangatlah mudah, karena

cairan hidrolik telah dapat berfungsi sebagai pelumas dan sekaligus

sebagai pencegah korosi.

Demikian pula dalam sistem hidrolik telah disediakan proteksi beban

lebih. Namun anda dapat saja mengalami permasalahan atau gang-

guan pada sistem hidrolik apabila anda mengoperasikannya dengan

memberikan beban lebih seperti putaran yang terlalu tinggi, tekanan

kerja terlalu tinggi, suhu terlalu tinggi atau juga bila terlalu banyak

kontaminasi.

Oleh karena itu hanya dengan melaksanakan pemeliharaan yang

sistematis dan kontinyu, gangguan dapat diatasi sebelum terjadi ke-

rusakan fatal.

Ada beberapa kunci penyebab permasalahan dalam pemeliharaan

sistem hidrolik antara lain : (lihat gambar 7.2)

1. Kurangnya cairan hidrolik (oli) dalam tangki.

2. Tersumbatnya saringan (filter oil) karena cairan hidrolik yang

kotor.

3. Kehilangan daya hisap pada saluran hisap.

4. Cairan hidrolik (oli) yang tidak cocok.

1

2

3

4

Gb.7.2 Kunci penyebab permasalahan pemeliharaan

Page 113: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

104

Permasalahan tersebut di atas dapat diatasi atau dicegah dengan memahami

sistem dan pemeliharaan yang sempurna.

Bagaimanakah pemeliharaan yang sempurna itu ?

Pemeliharaan yang sempurna ialah pemeliharaan yang pelaksanaannya

sistematis, taat asas dan berkesinambungan (kontinyu). Berikut ini adalah

kegiatan pemeliharaan yang secara rutin harus dilaksanakan secara sistematis :

7.2.3 Pengecekan sistem sebelum operasi

Pengecekan ini dilakukan secara reguler setiap akan mengoperasi-

kan sistem. Beberapa titik yang harus dicek (diperiksa) antara lain:

(lihat Gb.17)

1. Pemeriksaan tangki hidrolik dan oli

Hal-hal yang perlu diperiksa ialah:

Periksa permukaan (level) oli apakah masih ada pada garis

batas. Apabila kurang permukaan oli, tambahlah dengan oli

yang sama. Apabila dari hasil pemeriksaan permukaan oli

dari hari-ke hari terlihat penurunan permukaan oli yang dras-

tis, maka periksalah tangki oli atau pipa/selang barang kali

ada yang bocor atau retak.

Pemeriksaan kondisi oli.

o Bila oli berbusa atau bergelembung berati ada udara

yang masuk. Periksalah bagian-bagian yang bocor dan

betulkan.

Page 114: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

105

PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM

o Bila oli berubah menjadi seperti air susu berarti ada air

yang tercampur ke dalam oli hidrolik. Gantilah oli itu dan

pastikan bahwa oli tersimpan dengan baik dan tidak

terkontaminasi oleh apapun.

o Periksa saringan oli (oil filter). Sebelum mengangkat tu-

tup filter lap (bersihkan) dulu kotoran atau debu yang

melekat padanya. Bila memeriksa oli dengan tongkat

(stick) lap dulu stick tersebut dengan kain lap yang

bersih.

Periksa silinder atau unit penggerak

Periksa katup-katup atau unit

pengatur

Periksa saluran-

saluran oli

Periksa tangki hidrolik dan cairan hidrolik (oli)

Periksa pompa hidrolik dan penggerak mula

Gb.7.3 Skema pengecekan sistem sebelum operasi

Page 115: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

106

2. Pemeriksaan pendingin (cooler), saluran dan konektor

Bersihkan pendingin oli secara berkala, periksa bila ada yang

bocor, jagalah sirip-sirip pendingin selalu bersih, jangan

sampai terbalut oli, jagalah jangan sampai karatan dan se-

bagainya.

Periksalah saluran oli (konduktor) dan konektornya barang

kali terjadi hal-hal :

o Bocoran oli pada saluran tekan. Periksalah bocoran pada

bagian luar selang atau pada fitting (konektor) dan selalu

gunakan kertas kardos jangan diraba dengan tangan.

o Bocoran udara. Tanda bahwa ada udara yang bocor ter-

hisap ke dalam sistem ialah adanya gelembung udara

atau buih pada oli dalam tangki.

o Pipa atau selang peok. Hal ini barangkali karena adanya

buih, atau terlalu panas, atau kehilangan tenaga hidrolik.

Gantilah pipa atau selang yang peok ini tetapi pipa peng-

ganti harus dibersihkan dulu dan dicuci dengan bahan

pelarut yang bersih pula.

Kencangkanlah semua konektor (fitting) yang kendor. Guna-

kan dua buah kunci untuk menghindari terpuntirnya pipa

atau selang. Ingat! Pengencangan hanya sampai pada asal

bocornya sudah sembuh.

3. Pemeriksaan katup-katup

Periksa kebersihan katup, karena kotoran yang mengganjal

pada katup akan membuat katup popet tidak menutup de-

ngan rapat dan bila mengganjal pada katup geser dapat me-

nyebabkan katup cepat aus.

Periksa ke-ausan katup. Katup yang telah aus spoolnya (pis-

ton katup) atau piring gesernya atau dudukannya atau bola-

nya akan mengakibatkan kebocoran. Dengan demikian katup

tidak dapat bekerja dengan sempurna.

Page 116: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

107

4. Pemeriksaan silinder atau aktuator

Periksa kebocoran silinder baik kebocoran luar maupun da-

lam. Apabila terdapat kebocoran maka segeralah diatasi.

Periksa pengikatan silinder (cylinder mounting). Bila kendor,

kencangkanlah, bila posisinya berubah betukan .

Periksa posisi batang piston. Dalam keadaan berhenti mesti-

nya batang piston berada di dalam; karena apabila posisinya

di luar dia akan menjadi tempat berkumpulnya debu dan air

embun yang akan mengakibatkan korosi. Bila terpaksa harus

di luar maka perlu di lumas dengan greas yang memadai.

Untuk motor hidrolik, periksa jangan sampai bekerja hingga

suhu meningkat tajam, karena motor hidrolik tidak boleh be-

kerja pada suhu tinggi. Periksa juga apakah sistem pendi-

nginan berfungsi dengan baik. Periksa dulu apabila motor

hidrolik bekerja hingga suhu meningkat apakah oli di dalam

sistem telah mencukupi.

Periksa pula kebocoran pada motor hidrolik seperti pada

sambungan motor dengan selang, periksa sekitar poros yaitu

pada sealnya apakah ada kebocoran dan periksa pada per-

mukaan sambungan belahan motor.

5. Pemeriksaan pompa hidrolik

Periksalah sambungan antara selang saluran tekan dengan

ulir pada penutup pompa (cap screw) apakah sudah cukup

kuat, sudah benar posisinya dan rapat.

Periksalah apakah ada kebocoran pada sambungan pompa

dengan konektor dan konduktornya.

Periksa pompa hidrolik dalam keadaan jalan, apakah dengan

keadan ini dengan tekanan kerja yang cukup tidak ada bo-

coran.

Page 117: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

108

7.2.4 Pencegahan beban lebih.

Beban lebih ini akan mengakibatkan rusaknya kom-ponen atau akan

membahayakan keselamatan. Hal ini dapat terjadi karena beberapa

hal antara lain :

1. Tekanan kerja terlalu tinggi

Dengan tekanan oli yang terlalu tinggi melebihi keperluan atau

bahkan melebihi kapasitas dapat mengakibatkan hal-hal yang

tidak diinginkan se-perti : timbulnya kecepatan gerak yang

berlebih-an, meningkatkan suhu kerja dan merusak kom-ponen.

Sebab-sebab tekanan kerja terlalu tinggi antara lain:

Sengaja regulator atau relief valve disetel

tinggi. Untuk itu periksa dan setel ulang, se-

suakan dengan keperluan.

Relief valve tidak berfungsi, mungkin tersum-

bat, mungkin rusak dan sebagainya, sehingga

tekanan kerja hidrolik tidak terkontrol.

Terdapat penyumbatan pada saluran oli se-

hingga terjadilah tekanan lebih.

Beban terlalu berat.

Untuk mencegah terjadinya beban lebih, kembali-kanlah kepada

penyebabnya untuk dihindari se-hingga sebab-sebab tadi tidak

terjadi.

2. Kecepatan terlalu tinggi (kecepatan putar atau

kecepatan gerak)

Dengan kecepatan yang terlalu tinggi berarti akan terjadi

gesekan antar komponen yang semakin tinggi pula. Gesekan

yang tinggi akan menimbul-kan panas yang berlebihan dan juga

akan mem-percepat ausnya komponen-komponen yang sa-ling

bergesekan. Pencegahan kecepatan ini sa-ngatlah tergantung

pada operator dan operator perlu dibina oleh atasannya.

3. Suhu yang terlalu tinggi (over heating)

Suhu kerja yang meningkat terlalu tinggi akan berakibat antara

lain :

Page 118: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

109

Cairan hidrolik menjadi sangat encer sehingga

mudah bocor (daya rapatnya hilang).

Dengan suhu yang tinggi akan memanaskan

seal sehingga seal akan lembek atau rusak

dan akhirnya bocor.

Timbulnya lapisan semacam pernis pada per-

mukaan komponen yang justru membuat

komponen menjadi kasar.

Timbul bocoran yang berlebihan.

Berkurangnya output dari sistem.

Sebab-sebab terjadinya suhu tinggi antara lain:

Putaran atan kecepatan gerak aktuator terlalu

cepat.

Beban terlalu tinggi.

Tekanan kerja hidrolik terlalu tinggi.

Lingkungan kerja yang memang suhunya

terlalu tinggi.

Terdapat kotoran atau lumpur yang mengen-

dap di dalam tangki atau bahkan pada pipa-

pipa atau pada pendingin, sehingga meng-

hambat perambatan panas.

Terdapat bagian-bagian yang penyok atau

bengkok sehingga terjadi penyempitan yang

akan menghambat sirkulasi oli.

Kekurangan oli/cairan hidrolik (level oli dalam

tangki turun jauh).

Setelah anda mengetahui sebab-sebab overheat-ing maka untuk

mengatasinya tentu saja tinggal dikembalikan kepada

penyebabnya, yaitu sebab-sebab tersebut dicegah.

Page 119: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

110

Ada satu hal lagi yang perlu dihindari yaitu yang disebut

“thermal heat expansion”.

Yang disebut dengan thermal heat expansion ialah terjadinya

pemuian oli hidrolik karena panas dalam keadaan sistem hidrolik

tidak bekerja. Panas ini berasal dari panas matahari atau mung-

kin memang dekat sumber panas yang lain. Maka hati-hati bila

menyimpan mesin atau alat yang menggunakan sistem hidrolik,

jauhkanlah dari terkena panas. Pemuaian karena panas ini akan

meningkatkan tekanan oli di dalam sistem, untuk setiap

kenaikan suhu 10 C akan menaikkan tekanan sebesar 50-60 psi

(3-4 bar) pada sistem yang tertutup. Dapat kita bayangkan bila

kenaik-an suhu cukup tinggi maka komponen sistem hidrolik

akan pecah. Hal ini dapat diatasi dengan memasang thermal

relief valve pada lubang sa-luran silinder. Lihat gambar (Gb.5.4).

Pada waktu terjadi thermal heat expansion tekanan lebih akan

dibebaskan melalui thermal relief valve terus ke tangki.

Silinder yang tidak mempunyai thermal relief val-ve, perlu

dikosongkan dulu sebelum disimpan.

Gb.7.4 Silinder dengan thermal relief valve

Page 120: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

111

7.2.5 Pelumasan

Untuk sistem hidrolik telah disebutkan di atas bahwa cairan hidrolik

telah berfungsi sebagai pelumas. Dengan demikian sistem hidrolik

tidak memerlukan lagi pelumasan kecuali bagian-bagian yang tidak

dila-lui oleh cairan hidrolik.

7.2.6 Menjaga Kebersihan

Bengkel hidrolik seperti bengkel-bengkel yang lain perlu selalu

dijaga kebersihannya. Demikian pula sis-tem hidrolik itu sendiri

harus selalu dijaga kebersih-annya, karena dikatakan bahwa

kebersihan pada sis-tem hidrolik adalah hal yang nomor satu.

Mengapa demikian, yaitu bahwa kotoran dan kontaminasi ha-rus

selalu dijauhkan dari sistem hidrolik, karena par-tikel yang sangat

kecil pun dapat membuat katup ter-gores, pompa terganjal,

menyumbat orifais dan lain-lain sehingga menyebabkan kerusakan

yang perbaik-annya cukup mahal.

Page 121: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

112

Bagaimana menjaga sistem hidrolik agar tetap bersih ?. Ikutilah uraian berikut

ini:

1. Jagalah oli cairan hidrolik selalu bersih

2. Jagalah kebersihan sistem hidrolik

Sistem hidrolik harus dijaga kebersihannya, maksudnya ialah agar semua

komponennya dalam keadaan bersih, tidak belepotan dengan oli atau grease

atau zat lain yang akibatnya dapat mengikat debu atau partikel yang lain se-

hingga dapat menutup permukaan komponen tersebut. Hal ini akan meng-

akibatkan penyebaran panas keluar terhambat sehingga sistem menjadi

panas.

Pada waktu membersihkan komponen hidrolik gunakanlah cairan pelarut atau

pembersih kimia hanya untuk membersihkan komponen dari metal. Jangan

sampai zat pembersih ini kontak dengan seal atau gasket. Bilaslah komponen

yang dibersihkan tadi dan keringkan dengan menggunakan udara dari

kompresor. Setelah itu oleskan pada komponen zat (oli) pencegah karat.

Simpanlah oli/cairan hidrolik ditem-

pat yang benar-benar bersih, beas

dari debu atau kotoran lainnya. Bila

akan mengisikan oli ke tangki hidrolik

bawalah oli dengan wadah yang ber-

sih yang ditutup dengan tutup yang

bersih pula. Kemudian untuk menu-

angkannya gunakan corong yang pa-

kai dengan saringan yang bersih pu-

la. Bila akan menjajaki isi oli dengan

menggunakan tongkat (dipstick),

bersihkan pula tongkat tersebut de-

ngan dilap memakai kain. lap yang

bersih.

Kemudian buatlah peringatan kepada

operator untuk menjaga agar jangan

sampai ada kotoran atau debu yang

masuk ke dalam oli.

Gb.7.5. Jaga kebersihan oli

Page 122: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

113

3. Jagalah tempat kerja anda selalu bersih

Bangku kerja yang bersih dan area yang bersih adalah mutlak diperlukan bila

anda menservis komponen-komponen hidrolik. Untuk itu vacum cleaner tipe

untuk industri sangat diperlukan karena dia akan dapat menghisap kotoran

berupa debu, partikel kecil dari logam dan kotoran lain yang sejenis. Periksa

pula alat-alat yang anda gunakan apakah cukup bersih. Untuk pukul-me-

mukul gunakan hamer dari plastik atau kulit atau kuningan agar jangan sam-

pai ada tatal logam yang membahayakan yang masuk ke dalam komponen

sistem hidrolik. Gambar 5.6 berikut menunjukkan bangku kerja dan area ker-

ja yang bersih.

7.3 Pemeliharaan Berkala

Kegiatan pemeliharaan berkala pada sistem hidrolik ialah kegiatan yang

dilakukan pada waktu-waktu tertentu sesuai yang telah dijadwalkan.

7.3.1 Periode kegiatan

Mingguan (Weekly)

Gb.7.6 Bangku kerja yang bersih dan rapi

Page 123: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

114

o Periksa level oli pada tangki hidrolik dan ditambah bila

kurang.

o Periksa filter(saringan), regulator (relief valve) dan

pressure gauge apakah masih bekerja dengan baik.

Pemeriksaannya dengan cara dicoba dan dianalisis.

Apabila terdapat gangguan perlu diservis lebih dulu.

o Periksa apakah pada katup-katup terdapat kotoran

seperti : debu, gerusan komponen (chips) dan kotoran

lain yang dapat menimbulkan gangguan. Jika memang

ada bersihkanlah.

Bulanan (Monthly)

o Periksa kondisi konektor (pengikat), penghubung

(konduktor) yang berupa selang atau pipa, apakah masih

baik dan berfungsi.

o Periksa kondisi sambungan dengan perapatnya (seal),

apakah ada bocoran-bocoran atau tidak.

o Periksa saluran-saluran pada katup apakah ada

kebocoran atau tidak. Bila terjadi kebocoran betulkan

dengan cara menyetelnya.

Enam bulanan (Six monthly)

o Pemeriksaan mingguan dan bulanan.

o Periksa seal-seal pada komponen seperti pada silinder,

motor hidrolik dan komponen lain.

o Penyetelan-penyetelan : penyetelan mur / baut pengikat,

penyetelan transmisi seperti belt, kopling dan

sebagainya.

o Pemeriksaan bantalan / bearing pada silinder, batang

torak, poros motor hidrolik dan sebagainya.

Tahunan

o Pemeriksaan mingguan, bulanan dan enem bulanan.

o Penggantian oli / cairan hidrolik .

Page 124: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

115

7.3.2 Jenis kegiatan pemeliharaan berkala

Ada berbagai macam jenis kegiatan pemeliharaan berkala itu,

tetapi dalam modul ini barangkali hanya akan dibahas beberapa

hal saja, antara lain:

1. Penambahan oli /cairan hidrolik

Apabila oli telah berkurang yang ditandai dengan turunnya

level oli pada sight glass, maka harus segera ditambah lagi

hingga garis level oli mencapai garis batas yang telah di-

tentukan. Bila anda akan menambah oli hidrolik hal-hal

berikut harus diperhatikan :

Pastikan bahwa oli di dalam sistem masih bersih dan

memenuhi syarat.

Bersihkan sekitar tutup tangki oli sebelum tutup tangki

dibuka.

Buka tutup tangki dan hati-hati jangan sampai ada ko-

toran yang masuk sewaktu tutup terbuka.

Ambil oli dari gudang dengan wadah yang bersih.

Gunakan corong yang menggunakan saringan dan yang

bersih pula.

Tuangkan oli melalui corong dan perhatikan level oli da-

lam tangki melalui sight glass.

Tutup kembali tangki hidrolik dengan saksama.

2. Mengganti oli/cairan hidrolik

Sebelum mengisikan oli baru ke dalam tangki hidrolik (meng-

ganti oli), oli yang lama dikeluarkan atau dikuras atau didrain

terlebih dulu. Menguras oli semacam ini sangat baik bagi sis-

tem hidrolik karena dengan menguras ini kotoran dan konta-

minan seperti partikel kelupasan logam, debu, oksida oli dan

sebagainya akan keluar. Kemudian tangki hidrolik dibersih-

kan dari kotoran atau endapan-endapan yang berisi konta-

minan tadi.

Page 125: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

116

Bila kotoran atau kontaminan terdapat zat yang lengket se-

perti lilin maka bersihkanlah dengan zat pelarut/pembersih

yang sesuai hingga dapat menghilangkan zat tersebut. Sete-

lah pembersihan selesai bilaslah sistem tersebut (flushing

the sistem) dengan menggunakan oli pembilas (khusus). Se-

telah oli pembilas dimasukkan, operasikan sistem tersebut

agar oli pembilas dapat masuk ke seluruh penjuru dan se-

luruh bagian dari sistem. Lama pembilasan ini tergantung

pada besar-kecilnya atau rumit dan tidaknya sistem hidrolik

yang sedang dibilas. Biasanya memerlukan waktu antara 4 –

48 jam. Setelah dirasa cukup pembilasannya, maka oli pem-

bilas kemudian dikuras kembali hingga bersih. Sekarang

pengisian oli baru boleh dilakukan. Ingat cara pengisian oli

baru sama halnya dengan penembahan oli tadi yaitu harus

bersih, teliti, mencapai garis batas oli dan sebagainya kemu-

dian tutuplah denganrapat-rapat.

Gb.7.7 Pengisian oli yang bersih

Page 126: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

117

Setelah selesai pengisian oli jalankanlah mesin agar sistem

hidrolik mendistribusikan olinya merata ke seluruh sistem

dan jalankan paling sedikit 4 kali putaran agar udara dapat

keluar semuanya dari dalam sistem. Kemudian periksa lagi

level oli pada sight glass, apabila permukaannya turun

tambahlah oli hingga mencapai garis batas.

3. Memeriksa dan membersihkan saringan (filter)

Bermacam-macam saringan dan cara pembersihannya adalah seperti berikut ini.

Gb.7.8 Macam-macam kotoran

Filter bertugas untuk menyaring

kotoran atau kontaminan agar

cairan hidrolik bebas dari konta-

minasi. Kontaminan tersebut

dapat berasal dari luar (ter-

utama dari udara) dan dari da-

lam seperti partikel kelupasan

komponen, oksidasi oli, endap-

an dan sebagainya.

Gb 7.9a Strainer putar

Gb75.9b Magnetic stainer

Page 127: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

118

Gb 7.10 Contoh filter yang dibongkar

Penutup

Gasket

Komponen penyaring yang dapat diganti

Rumah

Page 128: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

119

Bentuk-bentuk kontaminan dapat

anda lihat pada Gb 7.8.

Kontaminan ini harus difilter agar

tidak merusak atau mengganggu

beroperasinya komponen hidrolik.

Gb.7.11 menunjukkan kontaminan

yang tersaring dan bagi konta-

minan yang sangat kecil dapat le-

pas dari saringan balik (return

filter).

Gb.7.12. menunjukkan filter yang

menggunakan relief valve dan se-

dang beroperasi. Bila saringan da-

lam keadaan bersih perbedaan te-

kanan antara di dalam dan di luar

filter tidak terlalu besar. Tetapi bila

return filter telah tersumbat dengan

kontaminan, perbedaan tekanan

akan semakin tinggi dan bila sam-

pai batas penyetelan relief valve

maka relief valve akan membuka.

Pada saat ini mestinya operator te-

lah mengetahui bahwa filter harus

diservis. Lihat Gb.7.13, pressure

gauge pada relief valve itu akan

menunjukkan tingginya perbedaan

tekanan. Bila tidak segera diservis,

oli akan mengalir ke tangki tanpa

filter yang akibatnya inlet filter juga

akan tersumbat. Bila demikian

pompa tidak lagi memompa oli dan

akhirnya rusk total atau macet.

Gb.7.11 Filter dengan relief valve tidak operasi

Gb.7.12 Filter dengan relief valve beroperasi

Return filter

Inlet screen

Return filter

tersumbat

Inlet filter

tersumbat

Page 129: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

120

4. Memeriksa kebocoran (Leaks)

Apakah yang menyebabkan kebocoran itu? Sebenarnya ada banyak penye-

babnya tetapi dapat kita golongkan menjadi dua saja yaitu:

Kebocoran dalam. Kebocoran ini terjadi biasanya pada saluran hisap.

Tidak mengakibatkan kehilangan oli secra nyata tetapi mengurangi efisi-

ensi dari sistem hidrolik karena akan ada udara yang terhisap dan ter-

perangkap ke dalam oli, membentuk gelembung-gelembung atau mem-

buih. Juga akan meningkatkan suhu dari sistem yang berarti pemborosan

tenaga. Kebocoran dalam ini sukar dideteksi oleh karena itu tanda-tanda-

nya perlu kita kenali yaitu makin lambatnya gerakan aktuator (lamban)

dan tenaga terasa berkurang. Bila tanda-tanda itu muncul maka sistem

perlu ditest.

Kebocoran luar. Kebocoran luar akan mengakibatkan oli/cairan hidrolik

berkurang, mengotori tempat kerja sehingga kelihatan jorog dan yang

penting adalah membahayakan orang yang bekerja karena licin. Ada pun

penyebab kebocoran luar ini juga bermacam-macam antara lain :

Bila telah ada tanda-tanda dari

relief valve tadi segeralah henti-

kan mesin, tunggu sampai di-

ngin, buka cap dari filter dan le-

pas komponen penyaringnya.

Cuci atau bersihkan dan bilas

hingga bersih, keringkan sampai

kering kemudian pasang kem-

bali. Zat pencuci harus dipilih

yang sesuai dengan komponen

saringan tersebut. Bila filter tidak

mungkin lagi dicuci maka ganti-

lah dengan yang baru. Gb.7.13. Tanda bahwa filter tersumbat

Page 130: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

121

Setiap sambungan dari rangkaian hidrolik dapat menyebabkan ke-

bocoran bila ikatannya kurang pas, atau berbeda ukuran dan se-

bagainya. Oleh karena itu harus hati-hati dan teliti bila memasang

rangkaian (sirkuit).

Komponen juga dapat bocor, oleh karena itu pada waktu merakit

(assembling) harus teliti dan menggunakan seal atau gaskets yang

cocok.

Karet penutup selang fleksibel dapat juga retak dan bocor, maka

harus sering diperiksa agar tidak terlanjur besar.

Tekanan oli yang berlebihan juga dapat menyebabkan bocor. Oleh

karena itu setel tekanan kerja hidrolik sesuai dengan kebutuhan dan

sesuai dengan kapasitas sistem.

Ingat !

Kebocoran oli hidrolik yang bertekanan tinggi sangat berbahaya, misalnya

pancaran oli bertekanan tinggi dapat menyakiti orang atau bila kena

percikan api dapat mengakibatkan kebakaran yang sangat merugikan.

5. Melakukan Penyetelan-penyetelan

Agar kita pastikan bahwa sistem hidrolik bekerja dalam keadaan sempurna,

maka di samping secara rutin diadakan pemeriksaan juga secara berkala

harus diadakan penyetelan-penyetelan. Penyetelan-penyetelan tersebut meli-

puti bagian-bagian yang bersambung, bagian-bagian yang bergerak maupun

instrumen-instrumen pengontrol.

Penyetelan bagian-bagian yang bersambung seperti pengencangan bau-mur

pengikat, penyetelan penjepit selang (hoses fittings), pengencangan sam-

bungan kabel dan lain-lainnya.

Penyetelan bagian-bagian yang bergerak seperti silinder hidrolik, motor hidro-

lik, rantai dan sebagainya.

Penyetelan instrumen pengontrol seperti penyetelan/kalibrasi pressure

gauge, thermometer dan alat-alat kontrol lainnya.

Page 131: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

122

7.4 Pemeliharaan Prakiraan (Predictive Maintenance)

Yang dimaksud dengan pemeliharaan prakiraan atau predictive mainte-

nance ialah kegiatan pemeliharaan untuk memperkirakan umur atau

pun masa berfungsinya secara efektif dan efisien suatu komponen atau

suatu peralatan.

Ada pun tujuan dari predictive maintenance ini antara lain :

Dapat mengatur jadwal pemeliharaan berkala. Dengan telah dipre-

diksikannya kapan suatu komponen atau peralatan disetel kembali

atau diservis atau diganti karena umur pakainya memang sudah

habis, maka jadwal pemeliharaan berkala dapat ditetapkan demikian

juga jadwal produksi dapat diatur karena mesin/peralatan produksi

sedang dalam pemelihraan atau berhenti. Dengan demikian pro-

gram produksi dapat dialihkan ke mesin yang lain atau setidaknya

penerimaan order atau penetapan waktu penyerahan dapat diatur

sedemikian rupa sehingga reputasi perusahaan tetap terjaga.

Dapat mempersiapkan komponen pengganti sebelumnya. Dengan

telah disiapkannya komponen pengganti sebelumnya ini berarti pe-

kerjaan replacing atau pun servicing dapat lebih lancar karena se-

gala keperluan telah tersedia. Waktu tunggu yang biasanya membo-

sankan tidak terjadi . Dengan demikian jadwal kerja secara tepat

dapat dipenuhi. Hal ini sangat menguntungkan karena proses pro-

duksi akan segera berjalan kembali.

Dalam hubungannya dengan pemeliharaan sistem hidrolik, hal ini sa-

ngat penting diperhatikan dalam mendukung suatu sistem manufactur-

ing dimana kemungkinan sistem hidrolik bekerja selama 24 jam non

stop. Bila sistem hidrolik berhenti secara tiba-tiba akan mengakibatkan

semua mesin atau peralatan yang menggunakan atau dilayani oleh sis-

tem hidrolik akan berhenti pula.

Page 132: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

123

Sedangkan jadwal belum diatur atau belum disesuaikan dengan jadwal

pemeliharaan, sehingga banyak karyawan yang menganggur, target

produksi terhambat dan masih ada hal-hal lain lagi yang merugikan.

Menurut pengalaman, dalam suatu sistem hidrolik ada beberapa

komponen yang dapat diperkirakan (diprediksi) umurnya atau masa

pakainya, antara lain :

Sabuk atau belt. Sabuk berfungsi untuk memindahkan tenaga dari

penggerak mula (motor listrik atau motor bakar) ke pompa hidrolik

atau pesawat lain. Sabuk ini dibuat dari bahan-bahan yang fleksibel

seperti karet atau bahan sintetis atau plastik yang diperkuat dengan

bahan-bahan serat yang cukup kuat. Umur pakai dapat diperkirakan

sesuai dengan jenis maupun ukuran belt itu sendiri. Belt pada

umumnya dapat dipakai kira-kira 1000 jam kerja atau bila belt tadi

dipakai secara non stop berati dapat dipakai dalam waktu 1 tahun.

Bantalan atau bearing. Bantalan ini juga dapat diperkirakan umur

pakainya .

Perapat atau perfak atau seal. Perapat seal pada umumnya terbuat

dari bahan karet atau karet sintetis atau kulit atau plastik. Kompo-

nen ini juga dapat diperkirakan masa pakainya atau dapat dilihat

pada petunjuk manufakturnya.

Pemipaan atau piping. Masalah pemipaan juga harus mendapat pre-

diksi yang cukup baik, karena pemipaan merupakan penyaluran

cairan hidrolik untuk mendistribusikannya ke seluruh pemakai. Yang

perlu diprediksi adalah kapan pipa-pipa logam dicat kembali untuk

melindunginya dari proses korosi atau bila pipa karet atau plastik,

kapan harus diganti. Demikian juga perlu diprediksi kapan harus

diadakan penyetelan-penyetelan ulang agar kedudukan pipa tetap

memenuhi persyaratan.

Saringan oli atau filter. Saringan oli ini tidak hanya diprediksi kapan

harus diganti tetapi juga perlu diprediksi kapan harus diservis atau

dibersihkan dan disetel kembali.

Page 133: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

124

Dengan diperlukannya prakiraan-prakiraan ini berarti seorang teknisi harus tahu

dan harus ada catatan tentang kapan suatu komponen dipasang dan kapan

diadakan pemeliharaan. Dengan demikian adanya catatan-catan pemeliharaan

atau maintennce record menjadi sangat penting untuk dilaksanakan.

Sampai di sini anda telah mempelajari cara-cara pemeliharaan pence-

gahan. Untuk selanjutnya kerjakanlalah tugas-tugas pada lembar

tugas.

RANGKUMAN

Pemeliharaan (Maintenance) ialah suatu kegiatan yang dilakukan secara

sengaja (sadar) terhadap suatu fasilitas dengan menganut suatu sistematika

tertentu untuk mencapai hasil telah ditetapkan.

Tujuan Pemeliharaan ialah agar fasilitas tersebut selalu dalam kondisi siap pa-

kai, dapat berfungsi, beroperasi dengan lancar, aman, produktif, efektif dan efisi-

en serta awet.

Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) ialah pemeliharaan

yang dilakukan agar fasilitas/mesin/ peralatan terhindar dari laju kerusakan yang

cepat (tidak wajar).

Perbaikan (Corective Maintenance) ialah pemeliharaan yang dilakukan apa-

bila terjadi kerusakan untuk mengembalikan mesin/peralatan pada kondisi

semula.

Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance) ialah pemeliharaan yang

dilakukan di luar program pemeliharaan kerena terjadi sesuatu yang emergency

(kecelakaan).

Pra Pemeliharaan (Pre-maintenance) ialah persiapan pemeliharaan agar

dalam pelaksanaan pemeliharaan nantinya lebih lancar dan memenuhi sasaran.

Pemeliharaan Harian (Routine Maintenance) ialah pemeliharaan yang

dilakukan setiap hari atau setiap mesin/peralatan/fasilitas dioperasikan atau

digunakan.

Page 134: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

125

Kegiatan yang dilakukan seperti:

Pencegahan beban lebih.

Pencegahan korosi.

Pelumasan bagi yang memerlukan.

Keselamatan dan keamanan fasilitas.

Kebersihan dan ketertiban.

Pemeliharaan Berkala (Periodic Maintenance) ialah pemeliharaan yang di-

lakukan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah diprogramkan. Di dalam

pemeliharaan berkala ini kita kenal adanya pemeliharaan wekly, monthly dan

yearly.

Perbaikan ringan (Light repairing) ialah perbaikanpemeliharaan berkala)

yang perbaikannya cukup dengan penggantian komponen (replacement) dan ti-

dak memerlukan waktu dan biaya tinggi.

Perbaikan medium (Medium repairing) ialah perbaikan-perbaikan dari ke-

rusakan akibat aus atau akibat kecelakaan yang perbaikannya memerlukan pem-

betulan komponen dengan biaya yang lebih tinggi dan waktu kerja yang lebih

lama.

Servis besar (Overhol) ialah perbaikan total akibat ke ausan (lama pemakaian)

dengan pembetulan-pembetulan maupun penggantian komponen.

Page 135: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

126

Tugas Kegiatan Belajar 7

Tugas ini berhubungan dengan pemeliharaan sistem hidrolik

1. Periksa keadaan oli hidrolik pada tangki hidrolik melalui gelas penduga (sight

glass)!

…………………………………………………………………………..………………………………

…………………………………………………………………………………………………………..

2. Apabila kekurangan oli tambahlah dengan oli yang sama!

………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………..…

3. Periksa saklar listrik, apakah telah terpasang dengan baik!

……………………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………………..

4. Pilihlah komponen yang akan dipasang dan pastikan bahwa komponen ter-

sebut tidak rusak kemudian bersihkan dan atur peletakannya!

…………….………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………….…

5. Periksa konektor, dan konduktor apakah sudah cukup kencang pengikatan-

nya dan tidak goyang serta posisinya benar!

………………………………………………………………………………………………………..…

…………………………………………………………………………………………………..………

6. Selama bekerja/selama mesin hidup, amati kondisi secara keseluruhan apa-

kah mesin bekerja dengan baik, tidak ada getaran, tidak ada peningkatan

suhu yang berlebihan, tidak ada suara-suara atau bau-bauan yang asing.

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

7. Selama bekerja periksalah kondisi sambungan dan sealnya, apakah ada ke-

ocoran? Bila ada kebocoran kencangkanlah pengikatannya atau prediksikan

kemungkinannya penggantian seal?

……………………………………………………………………………………………………………

Page 136: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

127

8. Setelah selesai bekerja ,hentikan mesin dengan posisi piston dalam keadaan

tertutup, bersihkan mesin, lepas konduktor/konektor yang memang perlu

dilepas dan simpanlah mesin di tempat yang teduh dan aman.

…………………………………………………………………………………………………………..…

………………………………………………………………………………………………………………

9. Dalam keadaan berhenti periksalah kondisi peralatan, kencangkanlah

baut/mur yang kendor, setel bagian-bagian yang berubah dari posisinya dan

betulkan komponen-komponen yang ada kelainan

…………………………………………………………………………………….………………………

…………………………………………..………………………………………………………………..

10.Periksa peralatan pemeliharaan anda kemudian buat daftar inventarisnya!

…………………………………………………………………………………………………….………

…………………………………………………………………………………………………….………

Page 137: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

128

Soal Tes Formatif 7

Jawablah soal-soal berikut dengan singkat atau dengan mengisi titik-titk yang

ada !

1. Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan?

9 Sebutkan apa tujuan pemeliharaan itu!

3. Apa yang dimaksud dengan preventif maintenance?

4. Apa saja yang harus dipersiapkan pada kegiatan pra pemeliharaan?

5. Sebutkan tiga macam kegiatan pemeliharaan rutin!

6. Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan berkala?

7. Bagian-bagian dari sistem hidrolik yang perlu diperiksa secara berkala antara

lain : a)…………………..b)……………………c)………………

8. Thermal relief valve berfungsi untuk ……………………………………….

9. Kenaikan suhu 1 derajat Celcius dapat mengakibatkan kenaikan tekanan

sebesar ……………………bar.

10. Mengapa filter secara berkala harus diservis atau diganti?

Page 138: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

129

Kunci Jawaban tes Formatif 7

1. Pemeliharaan (Maintenance) ialah suatu kegiatan yang dilakukan se-

cara sengaja (sadar) terhadap suatu fasilitas dengan menganut suatu sis-

tematika tertentu untuk mencapai hasil telah ditetapkan.

2. Tujuan Pemeliharaan ialah agar fasilitas tersebut selalu dalam kondisi

siap pakai, dapat berfungsi, beroperasi dengan lancar, aman, produktif,

efektif dan efisien serta awet.

3. Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) ialah pemeli-

haraan yang dilakukan agar fasilitas/mesin/peralatan terhindar dari laju

kerusakan yang cepat (tidak wajar).

4. Yang harus dipersiapkan antara lain:

Lay ou.t

Alat-alat pemeliharaan.

Bahan pemeliharaan.

Saran penunjang seperti listrk, air udara kempa.

Dan lain-lain.

5. Tiga macam kegiatan pemeliharaan rutin:

1) Kebersihan dan ketertiban.

2) Pelumasan.

3) Pencegahan beban lebih.

6. Pemeliharaan Berkala (Periodic Maintenance) ialah pemeliharaan

yang dilakukan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah

diprogramkan.

7. Bagian-bagian yang perlu diperiksa:

a) Kondisi cairan hidrolik dan pelumasan.

b) Kondisi pengikatan seperti baut-baut dan mur.

c) Kondisi penyambungan dan perapatan (sealing).

Page 139: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

130

8. Thermal relief valve berfungsi untuk mengantisifasi kenaikan tekanan pada

silinder hidrolik pada waktu terjadi kenaikan suhu.

9. 3 – 4 bar.

10. Karena kemungkinan filter tertutup oleh kotoran atau impurities sangat

besar dan kalau terjadi seperti itu oli akan tertahan sehingga sistem akan

terganggu.

Page 140: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

131

BAB III

EVALUASI

SOAL TES AKHIR

PRGRAM KEAHLIAN : TEKNIK PEMELIHARAAN MEKANIK MESIN

INDUSTRI

UNIT KOMPETENSI : PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SISTEM

HIDROLIK

WAKTU : TES TEORI 120 menit

TES PRAKTIK : 200 menit

A. Jawablah soal- soal berikut dengan memberi tanda silang (x) pada

alternatif jawaban yang anda anggap paling benar !

1. Output/keluaran dari sistem hidrolik ditunjukkan oleh

a. pompa

hidrolik

b.konduktor c.actuator d. accumul

ator

2. Yang menghanyutkan kontaminant dari seluruh sirkuit hidrolik adalah

a. filter

b. strainer

c. cairan hidrolik

d. katup-katup

Page 141: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

132

3. Gerak silinder maju mundur atau gerak motor hidrolik putar kanan atau putar

kiri diatur oleh

a. pressure controll valve

b. directional controll valve

c. flow control valve

d. relief valve

4. Kecepatan gerak actuator diatur oleh

a. flow control valve

b. chek valve

c. directional controll valve

d. filter

5. Berikut ini berfungsi untuk memisahkan kontaminant dari oli

a. bufle plate

b. pressure gauge

c. pompa

d. filter

6. Untuk meningkatkan besar tekanan kerja hidrolik tanpa mengubah seting

digunakan

a. pressure regulator

b. relief value

c. sequence value

d pressure intensifer

7. Berikut ini adalah satuan vikskositas oli kecuali

a. Saybolt Unit (SB)

b. Derajat engler ( E)

c. Derajat Kelvin ( K)

d. Centi Stoke (cST)

8. Untuk mengukur besar viskositas suatu cairan digunakan alat berikut ini

a. ball viscometer

b. firo meter

c. mano meter

d. higro meter

9. Penunjukkan tekanan pada pressure gauge adalah 290 Psi. Tekanan tersebut

berarti

a. 200 Kpa

b. 20 kg/cm2

c. 20 Bar

d. 1520 cmHg

Page 142: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

133

10. Tekanan operasional cairan hidrolik di dalam sirkuit hidrolik diatur batas

maksimumnya oleh

a. sequnce valve

b. reliev valve

c. pressure regulating valve

d. reducing valve

11. Pressure line filter dipasang pada

a. saluran hisap

b. saluran tekan

c. saluran balik

d. saluran pemandu

12. Untuk mengatur tekanan guna mengoperasikan actuator berikutnya,

digunakan katup pengatur tekanan jenis

a. relief valve

b. pressure sequnce valve

c. pressure reducing valve

d. unloading relief valve

13. Berikut ini termasuk single acting cylinder, kecuali

a. differential cylinder

b. telescopic acting load

returns the piston

c. single acting returns the ram

d. single acting load returns the

piston

14. Dalam penyusunan diagram sirkuit hidrolik, nomor kode berikut menunjukkan

nomor kode untuk actuator

a. 1.0.2.0.3.0

b. 1.1.1.1.3.1

c. 1.2:1.3:2.2.2.3.3.2.3.3.

d. 0.1:0.2:0.3:

15. Output/keluaran dari motor hidrolik ialah:

a. gerak naik-turun

b. gerak swipel

c. gerak putar kontinyu

d. gerak maju-mundur

16. Katup-katup hidrolik adalah konstruksi yang presisi. Maka oli yang masuk

harus sangat bersih, oleh karena itu pada saluran yang masuk ke katup perlu

dipasang

Page 143: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

134

a.strainer

b.filter

c.fire filter

d.course filter

17. Salah satu tanda adanya kerusakan pada mesin adalah

a.Timbulnya getaran yang

berlebihan

b.Adanya kelebihan beban

c.Suara mesin yang nyaring

d.Mesin bergerak cepat

18. Kegiatan pemeliharaan untuk mencegah laju kerusakan disebut

a.Preventif maintenance

b.Korektif maintenance

c.Predictive maintenance

d.Emergenci maintenance

19. Berikut ini termasuk kegiatan rutin maintenance kecuali

a.pencegahan beban lebih

b.pelumasan

c.penggantian oli

d.menjaga kebersihan mesin dan

lingkungan

20. Mempersiapkan alat dan bahan pemeliharaan termasuk kegiatan

a.Pemeliharaan harian

b.Pra pemeliharaan

c.Pemeliharaan berkala

d.Pemeliharaan prediktif

B. Jawablah soal-soal berikut ini dengan menberikan isisn pada titik –

titik yang ada

1. Setelah diagnose kerusakan dilakukan, maka komponen yang

diperkirakan rusak kemudian dibongkar (desmantling ), diperiksa dibagian

mana yang rusak dan apa jenis kerusakannya. Kegiatan ini

disebut…………………………………………………….

Page 144: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

135

2. Hal-hal berikut ini menyebabkan terjadinya kerusakan/keausan pada

komponn – komponen yang bergerak:

a)…………………………………………………….

b)…………………………………………………….

c)…………………………………………………….

3. Overheating (peningkatan suhu yang berlebihan) pada sistem hidrolik

disebabkan oleh:

a)……………………………………………………

b)……………………………………………………

c)……………………………………………………

4. Apabila terjadi kebocoran dalam (internal leakage) pada relief valve maka

oli secara tidak sengaja akan terlepas ke tangki, dengan demikian

tekanan operasional oli akan…………………..

5. Kecepatan gerak aktuator terlalu lamban salah satu penyebabnya ialah

karena viskositas oli…………………………….

6. Yang berikut ini termasuk bagian-bagian dari tangki hidrolik:

a)……………………………………………..

b)……………………………………………..

c)………………………………………………

7. Orang yang bekerja di bengkel hidrolik perlu mengenakan alat-alat

keselamatan kerja seperti:

a)………………………………………………

b)……………………………………………..

c)………………………………………………

8. Sikap cermat dan hati-hati dalam melaksanakan bongkar pasang dan

perbaikan komponen sangat diperlukan untuk menghindarkan kehilangan

komponen, kekeliruan pasang, kelambatan pasang karena komponen

bercampur baur dan sebagainya. Sikap tersebut antara lain:

a)………………………………………………

b)……………………………………………..

c)………………………………………………

Page 145: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

136

9. Penilaian/pengujian hasil perbaiakan yang selalu dilakukan setelah

selesainya perbaikan suatu mesin adalah

a)………………………………………………

b)……………………………………………..

c)………………………………………………

10. Perangkat administrasi pemeliharaan yang diperlukan antara lain

a)…………………………………..………..b)……………………………………. ……………

C. Kerjakanlah soal-soal berikut sesuai dengan perintahnya!

. Perhatikanlah diagram sirkuit hidrolik berikut ini, kemudian :

a) Sebutkan nama-nama komponen yang digunakan pada sirkuit!

b) Jelaskan dengan singkat cara kerjanya!

0.2

Page 146: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

137

D. Tes praktik (Perfomance Test)

Waktu Tes Praktik : 200 menit

Laksanakan pemeliharaan komponen dan/atau servis komponen berikut ini

dengan melakukan tindakan pemeliharaan seperti pembersihsn, penyetelan,

dan penggantian.

Catatan :Test praktik dapat disesuaikan dengan keadaan bengkel masing-

masing.

Komponen yang digunakan sebagai sample tes praktik:

1. Pemeliharaan silinder hidrolik .

2. Pemeliharaan pompa hidrolik

3. Servis tangki hidrolik dan filter.

4. Pemeriksaan selang dan konektor hidrolik

5. Pemeriksaan kebocoran pada seal

Page 147: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik

138

KUNCI JAWABAN EVALUASI AKHIR

A. Multiple choice

1. a b c d

2. a b c d

3. a b c d

4. a b c d

5. a b c d

6. a b c d

7. a b c d

8. a b c d

9. a b c d

10. a b c d

11. a b c d

12. a b c d

13. a b c d

14. a b c d

15. a b c d

16. a b c d

17. a b c d

18. a b c d

19. a b c d

20. a b c d

Page 148: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri 139 Pemeliharaan Komponen Hidrolik

B. Sort esay

1 .analisis kerusakan.

2 .a). biaya perbaikan b). tenaga ahli c). tempat / bengkel d). jadwal

4 .overhol.

5 .peralatan perbaikan yang memadai.

6 .a). kurang pelumasan, b).kotoran yang menggesek, c).misalignment,

7 .a). gesekan b). oli terlalu kental, c). tekanan terlalu tinggi, d). kebocoran

8 .turun/rendah.

9 .terlalu tinggi.

10. a) bufleplate, b) sigh glass, c) lubang servis, d) saluran pengisi

11. a) safety shoes, b) pakaian kerja, c) kaca mata, d) helmet

12. a) komponen yang habis dibongkar ditata rapi berurutan, b) memberi label, c)

memisahkan dari komponen mesin yang lain

13. a) uji tampak, b) uji fungsi, c) uji coba (pembebanan), d) geometri

14. kartu mesin sebagai maintenance record.

15. Pengetesan kembali hasil perbaikan/overhol yang dilaksanakan ditempat dimana

mesin akan digunakan seperti halnya pengujian sewaktu selesai perbaikan di bengkel

perbaikan.

C. Esay

.a. Nama-nama komponen hidrolik

A (1.0) dan B (2.0) = Silinder hidrolik kerja ganda

1.1 = Katup pengarah 4/2 penggerak manual pembalik pegas

1.2 = Pressure reducing valve

2.1 = Katup pengarah 4/3 penggerak manual pembalik pegas dengan detent.

0.1 = Relief valve

0.2 = Unit tenaga

2.b. Cara kerja sirkit hydraulic

Apabila motor penggerak dihidupkan pompa hydraulic aktif dan meng-alirkan oli

keseluruh sirkuit dengan tekanan 50 bar. Untuk silinder a tekanan diturunkan oleh

katup 1. 2 menjadi 30 bar.

Page 149: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri 140 Pemeliharaan Komponen Hidrolik

Apabila katup 1.1 dioperasikan maka silinder a bergerak maju dan apa-bila liver

dilepas posisi katup kembali semula oleh pegas maka oli akan mengalir dari V ke B

untuk mendorong piston mundur.

Apabila katup 2.1 dioperasikan ke kiri kemudian dikunci maka silinder B akan

bergerak maju dengan tekanan 50 bar.

Apabila katup 2.1 dioperasikan ke kanan kemudian dikunci maka silin-der B akan

bergerak mundur.

Apabila posisi katup 2.1 ditengah silinder B tidak Bekerja.

D. Penilaian Praktik

Untuk penilaian praktik digunakan lembar penilaian berikut:

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

Program Keahlian : Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri

Mata Ujian Praktik : Servis Tangki Hidrolik Dan Filter

No Aspek yang dinilai

Aspek

kritis

Hasil yang dicapai

Ya Tidak

1 Persiapan Alat bongkar pasang Bahan

…………… ……………

…….. ……..

…………. ………..

2 Langkah bongkar (desmantling) Urutan membongkar Membersihkan komponen Meletakkan komponen

………k…………….. …………..

…….. ………. ……..

…….…. ……….. ……….

3 Pemeriksaan kondisi Ketepatan memeriksa Ketepatan penyimpulan

………k…. ………k….

…….. ……..

…………. ………..

4 Servis/penggantian Ketepatan pemilihan komponen Kebenaran menulis spesifikasi

………k…. ………k….

……….……….

……….. ………..

5 Perakitan kembali Urutan merakit komponen Kebenaran memasang Pemeriksaan rakitan

………k… ………k…. ………k….

……………………….

………………………………

6 Pengujian hasil perbaikan Uji fisik/ uji tampak Uji fungsi

Uji coba dengan beban

……………………k………...k……..

………………………

……………………………..

7 Penggunaan alat dan bahan Ketepatan penggunaan alat

Ketepatan penggunaan bahan Metoda penggunaan alat Kehematan penggunan bahan

…….k…………k……………k…….. …..k………

………………………………

…………………………………………..

8 Sikap kerja

Page 150: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri 141 Pemeliharaan Komponen Hidrolik

No Aspek yang dinilai

Aspek

kritis

Hasil yang dicapai

Ya Tidak

Menggunakan alat keselamatan kerja

Bekerja dengan aman Memelihara alat-alat kerja

Menjaga lingkungan bersih, tertib, aman, dan sehat

………k……………k…………………………

……………………………..

…………………………………………

Catatan :

Aspek kritis harus lulus (ya), total pencapaian minimum 75%

Page 151: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri 142 Pemeliharaan Komponen Hidrolik

BAB IV

PENUTUP

PENUTUP.

Upaya menyiapkan tenaga menengah kejuruan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga

pelaksana di Bengkel atau di Industri, dalam kenyataanya sekarang ini sangat dipengaruhi

oleh persaingan yang sangat ketat baik didalam negeri maupun di luar negri. Karena setiap

pengusaha akan bersaing dalam kwalitas produksinya yang dilaksanakan sehingga

menghasilkan barang berdasarkan kebutuhan pasar dengan harga yang bersaing.

Dalam hal ini maka untuk menjawab tantangan tersebut setiap orang yang akan terlibat

didalam proses produksi harus mampu dan mempunyai KOMPETENSI yang Dikuasai, diakui

,sedangkan untuk memperoleh kompetensi tersebut harus melalui pendidikan dan pelatihan

di institusi /sekolah kejuruan .

Salah satu perangkat Pembelajaran diklat kompetensi adalah buku MODUl, yang diharapkan

dengan mempelajari buku modul ini peserta /siswa akan dibekali dengan pengetahuan dan

keterampilan dasar yang harus dikuasai untuk mengikuti UJI KOMPETENSI NASIONAL.

Modul Unit Kompetensi BSDC.0305 ini dimaksudkan untuk membantu/ memandu para

peserta diklat / siswa dalam Pembelajaran untuk mencapai kompetensi MELAKSANAKAN

PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SISTEM HIDROLIK Diharapkan peserta

diklat/siswa natinya akan menjadi Tenaga Pelaksana di bidang Teknik Pemeliharan

Mekanik Mesin Industri atau yang berhubungan dengan pekerjaan –pekerjaan tersebut

diatas, semoga buku modul ini bermanfaat bagi yang memerlukanya.

Page 152: PemeliharaanKomponenHidrolik

MODUL BAHAN AJAR

Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri 143 Pemeliharaan Komponen Hidrolik

DAFTAR PUSTAKA

1. D. Markk, B. Scharader, M. Thomes, Hydraulics (Basic Level TP 501). Festo

Didactic, Esslingen 1990.

2.Peter Rokhner, Industrial Hydraulic Control, Melbourne, 1984.

3. Sugihartono, Drs. Sistem Kontrol dan Pesawat Tenaga Hidrolik, Tarsito Bandung,

1988

4. ……………………….. Fluid Power 2, Parker-Hanafin-Cooparation Ohio, 1982.

5. ……………………….. Industrial Hydroulic Manual, Sperry Vickers.