PemeliharaanKomponenHidrolik
-
Upload
ahmedmudho -
Category
Documents
-
view
340 -
download
5
description
Transcript of PemeliharaanKomponenHidrolik
Kode Unit Kompetensi M 18.20A
Untuk
Peserta Pendidikan dan Latihan
Bidang Keahlian Teknik Mesin
Program Keahlian Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin
Industri
PEMELIHARAAN KOMPONEN HIDROLIK
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
TAHUN 2004
PEMELIHARAAN KOMPONEN HIDROLIK
UNTUK PESERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMELIHARAAN MEKANIK MESIN
INDUSTRI
PENYUSUN
Drs. SISJONO.
IWAN KOSWARA, S.Pd.
EDITOR :
LPPM I.T.B.
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin dan Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
i
KATA PENGANTAR
Buku Modul ini dimaksudkan untuk memandu peserta pendidikan dan pelatihan
kompetensi untuk melaksanakan tugas kegiatan belajar di tempat masing-
masing. Dengan demikian diharapkan setiap peserta diklat akan berusaha untuk
melatih diri memecahkan berbagai persoalan sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang akan dipilih.
Dalam buku modul ini diberikan kegiatan belajar, tugas-tugas dan tes formatif
dimana seluruh kegiatan tersebut diharapkan dikerjakan/dilakukan secara
mandiri/kelompok oleh setiap peserta diklat untuk melatih kemampuan dirinya
dalam memecahkan berbagai persoalan
Dalam pelaksanaannya seluruh kegiatan ini dilakukan oleh setiap peserta/siswa
dengan arahan Pembimbing/Instruktur yang ditugaskan, dan pada akhir diklat
seluruh materi dari modul ini akan diujikan secara mandiri untuk memenuhi
tuntutan kompetensi dan standar pekerjaan/perusahaan.
Materi Pembelajaran atau bahan dari modul dan tugas-tugas ini diambil dari
beberapa buku referensi yang dipilih sebagai bahan bacaan yang dianjurkan
untuk memperkaya penguasaan kompetensi peserta diklat.
Diharapkan setiap peserta pelatihan setelah mempelajari dan melaksanakan
semua petunjuk dari modul ini secara tuntas, akan mempunyai kompetensi
sesuai dengan tuntutan pekerjaan sebagai tenaga pelaksana pemeliharaan
Mekanik Mesin Industri.
Penyusun.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin dan Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………. ii
PETA KEDUDUKAN MODUL ……………………………………………. iv
GLOSARIUM ………………………………………………………………………………… vi
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………….. 1
A. DESKRIPSI PEMBELAJARAN …………………………………………….. 1
B. PRASYARAT …………………………………………………………………. 4
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ………………………………….. 4
D. TUJUAN AKHIR ……………………………………………………………. 8
E. UNIT KOMPETENSI ……………………………………………………….. 9
BAB II. PEMBELAJARAN ………………………………………………………………….. 14
A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT …………………………….. 14
B. KEGIATAN BELAJAR ………………………………………………………. 16
1. Kegiatan Belajar 1: Prinsip Dadar Sistem Hidrolik ……….. 17
Tes Formatif 1 ………………………………………………………… 21
Kunci Jawaban Tes Formatif 1 …………………………………… 21
2. Kegiatan Belajar 2: Unit Tenaga Sistem Hidrolik …………. 22
Tugas Kegiatan Belajar 2 …………………………………………. 32
Tes Formatif 2 ……………………………………………………….. 32
Kunci Jawaban Tes Formatif 2 …………………………………. 33
3. Kegiatan Belajar 3: Unit Pengatur …………………………….. 34
Tugas Kegiatan belajar 3 …………………………………………. 47
Tes Formatif 3 ……………………………………………………….. 48
Kunci Jawaban tes Formatif 3 ………………………………….. 49
4. Kegiatan Belajar 4: Unit Penggerak …………………………… 50
Tugas Kegiatan Belajar 4 ………………………………………….. 58
Tes Formatif 4 ………………………………………………………… 59
Kunci Jawaban Tes Formatif 4 ………………………………….. 59
5. Kegiatan Belajar 5: Cairan Hidrolik ……………………………… 60
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin dan Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
iii
Tugas Kegiatan Belajar 5 ………………………………………………… 76
Tes Formatif 5 ……………………………..……………………………….. 76
Kunci Jawaban Tes Formatif 5 ………………………………………… 77
6. Kegiatan Belajar 6: Grafik Simbol dan Diagram Sirkuit ……….. 78
Tugas Kegiatan Belajar 6 ……………………………..………………… 88
Tes Formatif 6 ……………………………..……………………………….. 95
Kunci Kawaban ……………………………..………………………………. 96
7. Kegiatan Belajar 7: Pemeliharaan komponen Hidrolik …………. 97
Tugas Kegiatan Belajar 7 ……………………………..…………………. 126
Tes Formatif 7 ……………………………..………………………………… 128
Kunci Jawaban Tes Formatif 7 …………………………………………. 129
BAB III. EVALUASI ……………………………..………………………………………….. 131
1. Tes Tertulis ……………………………..…………………………………… 131
2. Tes Praktik ( Performance Test) ……………………………………… 137
3. Kunci Jawaban Evaluasi Akhir …………………………………………. 138
4. Lembar Penilaian Keterampilan ………………………………………. 140
BAB IV. PENUTUP ……………………………………….…………………………………. 141
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….…………………………………. 143
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
iv
PETA KEDUDUKAN MODUL
Diagram ini menunjukan tahapan atau tata urutan Modul Unit Kompetensi yang
akan dipergunakan dalam pelatihan para peserta didik dalam kurun waktu 3
tahun dan kemungkinan multiexit-entry yang dapat diterapkan.
Kedudukan Modul
Unit kompetensi prasyarat
NAMA DAN KODE UNIT KOMPETENSI.
NO
KODE
MODUL
NAMA UNIT KOMPETENSI
KODE
KOMPET
ENSI
1. 1 M.18.1A Menggunakan Perkakas Tangan. M.18.1A
2. M.18.2A Menggunakan Perkakas Tangan Bertenaga. M.18.2A
3. M.18.3A Menggunakan perkakas untukpekerjaan presisi. M.18.3A
4. M.25C11A Mengukur Menggunakan Alat Ukur. M..25C11
5. M.9.1A Menggambar dan Membaca Sketsa M. 9.1A
MODUL UNIT KOMPETENSI
SMK
SERTIFIKAT II
SERTIFIKAT I
M 18.20A
M 18.21
A
OPKR 20-017-3
M. 7.8A
M. 9.3A
M. 7.7A
M. 7.5A
M.18.1A M.18.2A M.18.3A
M.25C11
M. 9.1A
M.9.2A
M. 7.6A
M 18.6A
M 18.55A
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
v
M1.2FA
M18.55A
M1.3FA
M.18.20A
M1.3FAM18.21A
OPKR-20-17B
M18.6A
M1.4FA
M7.8A
M7.7A
M18.1A
M7.6A
M2.5C11A
M7.5A
M9.2A
M18.2A
M18.3A
M9.1A
DIAGRAM PRASYARAT DAN ALUR PENCAPAIAN KOMPETENSI
M9.3A
NO
KODE
MODUL
NAMA UNIT KOMPETENSI
KODE
KOMPET
ENSI
6. M.9.2A Membaca Gambar teknik. M. 7.5A
7. M.9.3A Mempersiapkan Gambar Teknik Dasar. M. 9.3A
8. M.7.5A Bekerja dengan Mesin Umum. M. 7.5A
9. M. 7.6A Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut. M. 7.6A
10. M. 7.7A Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Frais. M. 7.7A
11. M.7.8A Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Gerinda. M.7.8A
12. M.18.55A Membongkar, Mengganti, dan Merakit
Komponen Mesin.
M.18.55A
13. M.18.6A Membongkar/memperbaiki/mengganti/merakit
dan memasang komponen.
M.18.6A
14. M.18.20A Memelihara komponen sistem hidrolik. M.18.20A
15. M.8.21A Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Hidrolik. M.18.21A
16. OPKR 20-
017-3
Pemeliharaan Servis Sistim Bahan Bakar Diesel. OPKR
20-017-3
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
vi
GLOSARIUM
Kompetensi: Kemampuan seseorang yang dapat diobservasi yang mencakup
atas pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
atau tugas sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi: Kesepakatan tentang Kompetensi yang diperlukan pada
suatu bidang pekerjaan oleh seluruh stake holder di bidangnya, atau perumusan
tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan tugas atau
pekerjaan yang didasari atas pengetahuan keterampilan dan sikap kerja sesuai
dengan kinerja yang dipersyaratkan.
Unit Kompetensi: Uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung
tercapainya standar Kompetensi.
Sub Kompetensi: Sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung ke-
tercapaian unit Kompetensi dan merupakan aktifitas yang dapat diamati.
Kriteria kinerja: Pernyataan sejauh mana sub kompetensi yang diper-syaratkan
tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan.
Acuan penilaian: Pernyataan kondisi dan kontek sebagai acuan dalam melaksa-
nakan penilaian.
Kompetensi kunci: Kemampuan kunci atau generic yang dibutuhkan untuk me-
nyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Linkungan (K3L): Peraturan-pe-
raturan yang berlaku berdasarkan pada landasan hukum yang berkaitan dengan
aktifitas di lingkungan kerja, Bengkel, dan Industri secara spesifik maupun umum
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
vii
Acumulator = salah satu jenis alat penyimpan tenaga/tekanan pada
sistem hidrolik.
Aktuator = actuator = unit penggerak yang menunjukkan keluaran
dari sistem hidrolik.
D C V = directional control valve = katup pengarah
Sistem hidrolik = suatu cara transfer tenaga menggunakan liquid
(cairan hidrolik) sebagai media penerus daya.
Silinder hidrolik = salah satu bentuk unit penggerak yang menghasil-
kan gerak lurus.
Selenoid = salah satu bentuk penggerak katup yang bekerjanya
menggunakan prinsip elektro magnetik. Jadi dikendalikan
secara elektris.
Spool = piston katup pada jenis katup geser yang berfungsi untuk
membuka dan menutup katup.
Konduktor = penghubung berupa selang atau pipa yang menghubung-
kan satu komponen dengan komponen lain sehingga
terwujud satu rangkaian hidrolik.
Konektor = alat pengikat atau penjepit (fitting) untuk mengikatkan
(menyambungkan) konduktor ke komponen.
Tube = salah satu bentuk konduktor/penghubung pada sistem
hidrolik yang berbentuk pipa yang umumnya terbuat dari
tembaga dan bersifat seni fleksibel.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul yang berjudul “PEMELIHARAAN KOMPONEN HIDROLIK“ ini berisikan
hal-hal sebagai berikut :
Konsep dasar sistem tenaga fluida sebagai pengenalan awal pada sistem
pneumatik dan sistem hidrolik.
Bagian-bagian utama sistem tenaga fluida dan fungsi masing-masing.
Konstruksi, fungsi, dan cara kerja masing-masing komponen sistem hidro-
lik.
Grafik simbol setiap komponen sistem dan diagram rangkaian atau dia-
gram sirkuit hidrolik.
Sistematika pemeliharaan sistem hidrolik dan contoh pelaksanaannya.
Setelah selesai mempelajari modul ini peserta didik/peserta latih akan menguasai
konsep tentang sistem tenaga fluida dan khususnya dapat MELAKSANAKAN
PEMELIHARAAN KOMPONEN HIDROLIK
Adapun pekerjaan yang dapat dilakukan oleh peserta didik/peserta latih yang te-
lah menguasai modul ini adalah melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan
sistem hidrolik pada mesin-mesin/peralatan yang menggunakan sistem hidrolik di
perusahaan atau industri mana saja.
Dalam pelaksanaan Pembelajaran setiap peserta akan diberi beberapa dokumen
diantaranya Buku Pedoman Belajar, Modul Unit Kompetensi dan Buku
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
2
Refensi.
A1. JUDUL MODUL UNIT KOMPETENSI : .
“PEMELIHARAAN KOMPONEN HIDROLIK”
A2. WAKTU PEMBELAJARAN : 180 JAM.
A3. DESKRIPSI MODUL UNIT KOMPETENSI.
Modul Unit Kompetensi ini merupakan Modul Pembelajaran dengan tujuan
mempersiapkan seorang teknisi tenaga pelaksana pemeliharaan mekanik
mesin industri yang memiliki keterampilan memelihara komponen-kompo-
nen hidrolik.
A4. KONTEKS PENILAIAN
Penilaian dari Modul Unit Kompetensi ini dapat dilaksanakan oleh Lembaga
DIKLAT, ASOSIASI atau Industri yang relevan dan penilainya harus meliputi
kemampuan kerja/kinerja yang sesuai dengan tuntutan Unit Kompe-tensi
berdasarkan acuan patokan dan metoda penilaian yang tepat.
A5. ASPEK PENTING PENILAIAN
Fokus dan kriteria penilaian Modul Unit Kompetensi ini tergantung pada
kebutuhan Industri yang terkait dan mencakup program Diklat meliputi :
o Adanya keterkaitan antara teori dan praktik.
o Pelatihan ditekankan kepada prosedur dan teknik yang sesuai dengan
SOP.
o Metoda penilaian harus terdiri dari Proses dan Hasil.
o Aplikasi harus berkaitan dengan kegitan pekerjaan di Industri.
A6. KETERKAITAN DENGAN UNIT KOMPETENSI YANG LAIN.
Modul Unit Kompetensi ini merupakan Dasar yang membekali Pengetahuan
dan keterampilan tentang Teknik Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Hi-
drolik, dan Unit ini direkomendasikan untuk dilatihkan dan dinilai dalam
hubungannya dengan Unit Kompetensi yang lainya seperti unit kompetensi
“Membongkar, mengganti, dan merakit komponen mesin”
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
3
A7. KOMPETENSI KUNCI
KOMPETENSI
UMUM DALAM UNIT INI
TINGKAT
KOMPETENSI
UMUM DALAM UNIT INI
TINGKAT
Mengumpulkan,Mengelola dan Menganalisa Informasi
1 Menggunakan Ide-ide dan Ilmu teknik
1
Mengkomunikasikan ide-ide dan Informasi
1
Memecahkan Masalah
2
Merencanakan dan mengorganisir Aktifitas-aktifitas
1
Menggunakan Teknologi
2
Bekerja dengan orang lain dan kelompok
1
A8. TINGKAT KEMAMPUAN PENGUASAAN KOMPETENSI KUNCI
TINGKAT
KARAKTERISTIK
1
Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada pemeriksaan kemajuan oleh supervisor
2
Melakukan tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara otonom Supervisor melakukan pengecekan–pengecekan atas penyelesaian pekerjaan
3
Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non rutin,yang diatur sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
4
B. PRASYARAT
Sebelum melaksanakan Modul Unit Kompetensi ini, terlebih dahulu harus
menguasai atau menyelesaikan modul dari Unit-Unit Kompetensi berikut ini:
Unit prasyarat
2.5C11A Mengukur dengan menggunakan alat ukur
9.1A Menggambar dan membaca sketsa 9.2A Membaca gambar teknik
18.1A Menggunakan perkakas tangan
18.2A Menggunakan perkakas tangan bertenaga/operasi digenggam
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Metode penyampaian
Terdapat tiga metode penyampaian yang dapat digunakan, seperti dijelaskan
di bawah ini. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode mungkin dapat digu-
nakan. Modul Unit Kompetensi ini disusun sebagai sumber belajar utama da-
lam ketiga situasi.
1.1 Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri, membolehkan setiap peserta untuk belajar se-
cara individu, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.
Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, disarankan untuk
menemui Pelatih untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi
kesulitan belajar.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
5
1.2 Belajar berkelompok
Belajar berkelompok, memungkinkan setiap peserta untuk datang ber-
sama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok.
Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan be-
lajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antara peser-
ta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
1.3 Belajar terstruktur
Belajar terstruktur, meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang di-
laksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya
mencakup topik tertentu.
2. Tugas-tugas belajar untuk peserta pelatihan
Selesaikan seluruh tugas belajar untuk elemen ini dengan mengerjakan hal-
hal berikut mengikuti petunjuk dibawah ini :
o Baca dan pahami setiap tugas.
o Dapatkan sumber-sumber yang diperlukan.
o Baca secara sekilas setiap referensi untuk memperoleh tinjauan umum isi
referensi tersebut.
o Pelajari referensi dan catat hal-hal yang penting.
o Kerjakan tugas-tugas praktik.
o Apabila telah menyelesaikan setiap Tahapan Belajar, beri tanda cek ()
pada kolom „selesai‟. Peserta akan memiliki catatan tentang kemajuan
belajar.
3. Skenario Pemecahan Masalah
Skenario 1
Seandainya anda melakukan pembongkaran suatu komponen-komponen
engineering dan pada saat anda mau merakit kembali tiba-tiba ada satu kom-
ponen yang hilang atau lebih.
Untuk mengatasi masalah tersebut apa yang akan anda lakukan?
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
6
Skenario 2
Setelah komponen-komponen yang habis dibongkar dirakit kembali dan su-
dah dianalisa kerusakannya bahkan sudah dilakukan penggantian komponen
baru, tetapi setelah dilakukan pegujian dari hasil rakitan tersebut ternyata
masih ada kelainan.
Kalau anda mengalami hal tersebut diatas, apa yang akan anda lakukan?
4. Peran Guru/Instruktor/Pembimbing
Semua orang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan pe-
laksanaan modul ini dapat membantu setiap Peserta/siswa untuk
pencapaian Unit kompetensi ini dan diantaranya adalah:
Peran Pelatih adalah untuk:
a. Membantu siswa untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam ta-
hap belajar
c. Membantu siswa untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk men-
jawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar anda.
d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain
yang Anda perlukan untuk belajar siswa
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlu-
kan.
Pelatih.
Penilai
Teman kerja/sesama peserta pelatihan.
Di dalam pedoman belajar dari modul ini, istilah yang akan dipergunakan adalah :
“Pelatih” dapat mencakup instruktur/fasilitator/mentor/guru suverisor.
“Peserta pelatihan” dapat mencakup peserta didik/pegawai/karyawan/siswa.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
7
Penilai
Penilai akan melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di
tempat kerja. Penilai akan:
a. Melaksanakan penilaian apabila siswa telah siap dan merencanakan proses
belajar dan penilaian selanjutnya bersama dengan siswa.
b. Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya bersama dengan siswa.
c. Mencatat pencapaian/perolehan kemajuan siswa.
Teman kerja/sesama peserta pelatihan
Teman kerja dari siswa/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber du-
kungan dan bantuan, atau mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pen-
dekatan ini dapat menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim
dalam lingkungan belajar/kerja, serta dapat meningkatkan pengalaman belajar
siswa.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
8
D. TUJUAN AKHIR.
Untuk mencapai Tujuan akhir dalam pelaksanaan pelatihan menggunakan
Modul ini setiap peserta harus melalui beberapa ketentuan diantaranya :
2. Unit Standar Kompetensi 1. Prasyarat –
pengetahuan dan keterampil-an minimum yang harus Anda miliki sebelum memulai Unit ini.
3. Elemen kompetensi – merupakan dasar
yang membangun unit kompetensi, yang men-jelaskan tindakan atau hasil yang dapat dipe-ragakan. Elemen kompetensi menjelaskan lo-gika terendah, dapat diidentifikasi dan sub ke-lompok tindakan yang berbeda dan pengeta-huan yang mendukung dan membangun unit
kompetensi.
4. Kriteria unjuk-kerja – kinerja
menentukan kegiatan, keterampilan, pengetahuan dan pemahaman yang memberikan bukti kinerja yang kompeten untuk
setiap elemen kompetensi.
5. Penjelasan ruang lingkup – menjelas-
kan rentang konteks dimana kinerja da-pat dilaksanakan. Rentang membantu penilai untuk mengidentifikasi penerapan/aplikasi industri atau perusahaan tertentu terhadap unit Kompetensi.
6. Pedoman penilaian – menunjukkan apa
yang akan diamati penilai dan mengkonfirma-sikan selama proses penilaian.
TUJUAN AKHIR Sebagai tenaga Pelaksana pemeliharaan me-kanik mesin Industri atau semua jenis Pekerja-an/kegiatan yang tercakup didalamnya baik di bengkel maupun di industri
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
9
E. UNIT KOMPETISI : Pemeliharaan Komponen Sistem Hidrolik Kode : M 18.20A Alokasi Waktu : 180 Jam Pembelajaran Tingkat : III (tiga)
Kelompok – Spesialisasi kelompok A Bidang – Pemeliharaan dan Bobot unit 4
Diagnostik
Elemen 18.20A.1 Memeriksa komponen sistem hidrolik Kriteria 18.20A.1.1 Ketepatan dalam meng-identifikasi komponen.
Pedoman penilai:amati bahwa-
Pedoman penilai: pasti-kan bahwa semua kom-ponen sistem hidrolik berdasarkan hasil iden-tifikasi.
Kriteria 18.20A.1.2 Memahami karakteristik dan fungsi operasional setiap sistem komponen.
Pedoman penilai:amati bahwa-
Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Karakteristik dan fungsi operasinal harus berda-sarkan hasil dari identi-fykasi.
Kriteria 18.20A.1.3 Fungsi operasional dari setiap sistem komponen diperiksa dan dicoba.
Pedoman penilai:amati bahwa- Rangkaian sistem kom-ponen hidrolik harus diperiksa dan dicoba kesesuaiannya dengan berdasarkan prosedur operasi standar.
Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Prosedur pemeriksa dan percobaan sistem kom-ponen hidrolik dapat di-identifikas. Peralatan yang dibutuhkan untuk menguji sistem kom-ponen hidrolik dapat diidentifikasi.
Kriteria 18.20A.1.4 Ketepatan operasional, se-tiap komponen harus se-suai dengan spesifikasi.
Pedoman penilai:amati bahwa- Semua lembar data yang sesuai dan spesifikasi yang didapat, kesesuai-annya harus berdasarkan prosedur operasi stan-dar.
Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Spesifikasi dari setiap sis-tem komponen hidrolik da-pat diidentifikasi, kompo-nen hidrolik yang tidak operasional kesesuaiannya diidentifikasi kembali ber-dasarkan spesifikasi yang telah diidentifikasi. Penye-bab tidak jalannya kompo-nen hidrolik disesuiakan kembali dengan spesifika-sinya.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
10
Elemen 18.20A.2 Identifikasi, perbaikan/penggantian kesalahan sistem hidrolik Kriteria 18.20A.2.1 Kesalahan komponen sis-tem dialokasi dan salah fungsi dikonfirmasi pada inspeksi dan pengujian de-ngan menggunakan prin-sip, prosedur dan persya-ratan ke-amanan tenaga fluida.
Pedoman penilai: amati bahwa- Semua sirkuit hidrolik yang sesuai, gambar, pe-tunjuk, manual dan lem-baran data yang didapat-kan dalam pro-sedur bengkel. Suatu kompo-nen sistem hidrolik, ha-rus diperiksa terlebih da-hulu untuk ketepatan ke-gunaannya dan kesesuai-an dengan prosedur ope-rasi standar.
Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Suatu komponen dari sis-tem hidrolik dapat diidenti-fikasi. Prosedur keselamat-an harus diikuti di dalam proses kerja komponen hi-drolik dapat diidentifikasi secara tepat dan kesalah-an sistem komponen da-pat diidentifikasi.
Kriteria 18.20A.2.2 Membongkar kerusakan pada sistem komponen dan perbaikannya susun-an/tempat komponen se-suai spesifikasi.
Pedoman penilai:amati bahwa- Membongkar, memper-baiki dan menyusun kembali kerusakan yang ada pada sistem kompo-nen sesuai dengan pro-sedur operasi standar.
Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Prosedur perbaikan kom-ponen sistem hidrolik da-pat diidentifikasi.
Kriteria 18.20A.2.3 Penyeleksian bagian kom-ponen untuk diganti sesuai dengan isi katalog pabrik dan spesifikasi kebutuhan.
Pedoman penilai:amati bahwa- Harus tepat, penyeleksi-an bagian komponen penggati yang sesuai de-ngan katalog pabrik, ber-tahap sesuai dengan spesifikasi.
Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Bagian-bagian komponen pengganti harus diidentifi-kasi. Penyebab penggan-tian bagian-bagian kompo-nen harus diketahui dan dipahami.
Kriteria 18.20A.2.4 Merakit kembali dan men-coba komponen sistem un-tuk operasi dan mencocok-kannya dengan spesifikasi.
Pedoman penilai:amati bahwa- Memasang kembali kom-ponen sistem hidrolik dan harus sesuai dengan prosedur operasi stan-dar, mencoba komponen hidrolik untuk memper-baiki operasional dan ke-adaan spesifikasi agar sesuai dengan prosedur operasi standar.
Pedoman penilai: pasti-kan bahwa-
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
11
Kriteria 18.20A.2.5 Memperbaiki operasional sistem hidrolik untuk me-netapkan prosedur peren-canaan operasional.
Pedoman penilai:amati bahwa- Perbaikan operasional sistem hidrolik untuk me-netapkan spesifikasi se-suai dengan prosedur operasi standar.
Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Perbaikan operasional sis-tem hidrolik dapat diketa-hui. Prosedur pemeriksaan sistem hidrolik dapat dipa-hami.
Kriteria 18.20A.2.6 Prosedur follow up yang tepat diterapkan harus se-suai dengan prosedur ope-rasi standar.
Pedoman penilai:amati bahwa- Apabila diperlukan, per-baikan/penempatan komponen sistem hidro-lik diperiksa untuk cara kerja yang tepat dan sesuai dengan prosedur yang telah follow up.
Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Apabila diperlukan, prose-dur follow up yang ber-kaitan dengan perbaikan/ penempatan komponen sistem hidrolik dapat dipa-hami.
Kriteria 18.20A.2.7 Apabila diperlukan, la-poran servise selesai de-ngan menggunakan pro-sedur operasi standar.
Pedoman penilai:amati bahwa- Apabila diperlukan, la-poran servise diselesai-kan menurut prosedur operasi standar.
Pedoman penilai: pasti-kan bahwa- Laporan/pencatatan pro-sedur dapat diidentifikasi. Alasan/penyebab laporan service yang lengkap un-tuk perbaikan/penempat-an komponen sistem hi-drolik da-pat dijelaskan.
Penjelasan ruang lingkup Dalam mengawali pekerjaan terlebih dahulu harus menetapkan penggunaan stan-dar keselamatan, kualitas dan prosedur pekerjaan. Mengidentifikasi, memeriksa dan menilai komponen sistem hidrolik secara prinsip sistem ini menggunakan tenaga fluida, maka penentuan spesifikasi gambaran harus berdasarkan spesifikasi dari pa-brik, yang ter-masuk pada komponen hidrolik yaitu perapat (seals) tekanan tinggi, aktuator gerakan lurus, aktuator gerakan putar, katup kontrol pengarah, katup proporsional pengatur waktu, penghitung, sensor, pompa, katup pengatur tekanan, saluran-saluran, selang dan peralatan lainnya yang berhubungan dengan hidrolik. Perbaikan fungsi operasional untuk menetapkan peralatan komponen dan petugas yang menyusun spesifikasi untuk digunakan dalam prosedur standar operasional. Untuk menempatkan/mengganti secara langsung komponen sistem hidrolik lihat karakte-ristik 18.6A (Membongkar/memperbaiki/mengganti/merakit dan memasang komponen pemesinan).
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
12
Pedoman Bukti
Konteks penilaian
Unit dapat dinilai pada pekerjaan atau kombinasi antara keduanya. Kompetensi-kompetensi yang meliputi unit ini akan di-peragakan secara individual atau sebagai bagian dari suatu kelom-pok. Lingkungan penilaian jangan sampai merugikan.
Kondisi penilaian Peserta akan mempunyai akses untuk: -Semua peralatan, perlengkapan, ma-teri dan dokumentasi yang diperlukan. Peserta akan diijinkan mengacu pada dokumen-dokumen berikut: -Prosedur yang relevan dengan tempat kerja. –Spesifikasi yang relevan dengan pro-duk dan pembuatan. – Codes, standar, buku pedoman, dan referensi material yang relevan. Peser-ta akan diperlukan un-tuk: - Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Asses-sor secara lisan atau menggunakan metode komunikasi lainnya. –Mengenal rekan kerja yang dapat membantu mengumpulkan bukti yang kompeten. –Memberikan bukti-bukti yang dapat menunjukkan kemampuan seseorang pada off the job training yang berkaitan dengan unit ini. Penilai harus yakin bahwa peserta dapat me-nguasai dan konsisten melakukan se-luruh elemen dalam unit ini sesuai spesifikasi kriteria, termasuk pengeta-huan yang diperlukan.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
13
Aspek penting
Unit ini dapat dinilai bersama-sama de-ngan unit lainnya yang menyangkut ke-selamatan kerja, mutu, komunikasi, pena-nganan material, pencatatan dan pela-poran yang berkaitan dengan komponen sistem hidrolik atau unit-unit lain yang membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang tercakup dalam unit ini. Kompetensi dalam unit ini tidak dapat diakui sampai semua unit prasyarat dipenuhi.
Catatan khusus Selama penilaian peserta akan: - memperagakan praktek kerja aman setiap saat; - mengkomunikasikan in-formasi tentang proses-proses, keja-dian-kejadian atau tugas-tugas yang dilakukan untuk memastikan suatu lingkungan kerja yang aman dan efisien; -bertang-gung jawab terhadap mutu kerja sendiri; -merencanakan pekerjaan pada semua situasi dan meninjau kembali kebutuhan-kebutuhan pe-kerjaan yang sesuai spesifikasi; -menggunakan teknik-teknik engi-neering yang tepat, praktek-praktek, proses-proses dan prosedur pada tempat kerja. Pekerjaan-pekerjaan/tugas-tugas tersebut akan dilengkapi dengan acuan waktu yang jelas dan sesuai dengan jenis kegiatan pekerjaan.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
14
BAB II
PEMBELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT
Rencana belajar ini disusun oleh Peserta diklat dan Guru/Instruktor/Pem-
bimbing bersama-sama, meliputi penentuan Jenis kegiatan, tanggal, waktu
dan tempat pelatihan .Apabila semuanya sudah sesuai dengan tuntutan
Unit Kompetensi yang harus ditempuh maka bila ada perubahan harus
terlebih dahulu disetujui oleh Guru/Instruktor/Pembingbing.
Contoh Format Belajar peserta Diklat
JENIS
KEGIATAN
TANGGAL
WAKTU
TEMPAT BELAJAR
ALASAN
PERUBAHAN
TANDA
TANGAN GURU
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
15
Rencana Materi
Catatan: 1. Penyajian bahan berikut, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang
dalam standar kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria kinerja dengan pokok ketrampilan dan pengetahuan .
Program Keahlian : Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri
Mata Diklat/Kompetensi : Memelihara Komponen Hidrolik Kode Kompetensi : M.18.20A Durasi Pembelajaran : 180 Jam Pelajaran
Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan
1. Menguasai kon-sep sistem hidrolik.
1.1 Sistem hidrolik dan kons-truksi dasarnya..
Pengenalan sistem Hidrolik: - Pengertian. - Komponen dasar. - Sejarah - Penggunaan di
industri
- Penyajian konsep. - Tanya Jawab. - Diskusi. - Demonstrasi. - Penyelesaian
tugas-tugas.
- Handout - OHT - Lembar tugas - Alat praktik - Soal-soal
2. Melaksanakan pemeliharaan komponen sis-tem hidrolik.
2.1 Sistematika pemeliharaan dan perbaikan dijelaskan sesuai dengan konsepnya.
2.2 Pemeliharaan pencegahan sis-tem hidrolik dilaksanakan se-suai prosedur yang sistematis.
2.3 Masalah/indikasi kesalahan dan penyebabnya diidentifika-sikan.
2.4 Data-data gangguan/ kesala-
Sistematika Pemeliharaan: - Arti istilah. - Diagram sistematika. Pe-
meliharaan. - Diagram sistematika per-
baikan. Pemeliharaan Pencegahan: - Pemeliharaan harian. - Pemeliharaan berkala. - Pemeliharaan prakiraan.
- Penyajian konsep. - Tanya Jawab. - Diskusi. - Demonstrasi. - Penyelesaian tu-
gas-tugas. - Praktik/latihan.
- Handout. - OHT. - Lembar tugas. - Alat praktik. - Soal-soal.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
16
Elemen Jenis Variabel Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan han dikumpulkan dari inspeksi visual, konsultasi operator sis-tem, dan catatan pemelihara-an kemudian dilaporkan.
Menemukan Kesalahan: - Prosedur menemukan ke-
salahan (gangguan). - Pengetesan kesalahan.
3. Memperbaiki/ mengganti kom-ponen sistem hi-drolik yang ru-sak.
3.1 Komponen sistem yang rusak dilokalisasikan dan malfungsi dikonfirmasi dengan inspeksi dan pengujian menggunakan prinsip, prosedur dan kebu-tuhan keselamatan kerja pada sistem tenaga fluida.
3.2 Komponen sistem yang rusak dibongkar dan diperbaiki se-suai dengan spesifikasi manu-faktur/aslinya.
3.3 Komponen pengganti dipilih dari katalog manufaktur me-ngacu pada spesifikasi yang dibutuhkan.
3.4 Komponen sistem dipasang kembali dan diuji bagi operasi yang benar yang dinilai berdasarkan spesifikasi dan dikorfirmasikan pada prosedur operasi standar.
Perbaikan komponen sistem hidrolik: - Melokalisasi Kesalahan. - Konfirmasi kesalahan. - Perbaikan kesalahan komponen. - Penggantian komponen. - Pemasangan kembali.
- Penyajian konsep. - Tanya Jawab. - Diskusi. - Demonstrasi. - Penyelesaian
tugas-tugas. - Praktik/latihan.
- Handout. - OHT. - Lembar tugas. - Katalog spare part.
- Hidrolik. - Jobsheet.
B. KEGIATAN BELAJAR
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
17
KEGIATAN BELAJAR 1
PENGENALAN SISTEM HIDROLIK
1.1 Definisi
Fluida adalah zat yang bersifat mengalir. Hal ini disebabkan karena molekul-mo-
lekulnya mempunyai daya tarik-menarik ( kohesi ) antar molekul sangat kecil
atau bahkan nol.
Fluida terdiri atas zat cair ( liquid ) dan zat gas.
Sistem Tenaga Fluida (Fluid power sistem) adalah suatu rangkaian pemindahan
tenaga dan / atau pengaturan tenaga dengan menggunakan media (perantara)
fluida .Tenaga dari sumber tenaga atau pembangkit tenaga diteruskan oleh fluida
melalui saluran fluida , unit-unit pengatur atau control element ke unit penggerak
sehingga output dari sistem tersebut dapat kita manfaatkan.
Sistem Hidrolik adalah sistem tenaga fluida yang menggunakan cairan (liquid)
sebagai media transfer. Cairan hidrolik biasanya berupa oli (oli hidrolik) atau
campuran antara oli dan air.
1.2 Penerapan Sistem Hidrolik Di Industri
Tujuan penerapan Sistem Hidrolik di industri antara lain sebagai:
Media kerja (Working medium). Ini berbentuk penyimpanan tenaga berupa
tekanan oli, kemudian dengan tenaga yang tersimpan tersebut orang dapat
melakukan suatu pekerjaan .
Otomatisasi.(Automation). Pekerjaan yang dilakukan dengan dengan oli yang
dikontrol (dikendalikan) dengan sensor-sensor fluida maka sistem tersebut
dapat bekerja secara otomatis.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
18
Unit penggerak (Working element) dari sistem hidrolik dapat menampilkan
gerakan-gerakan bertenaga sebagai berikut :
Gerak lurus (maju-mundur atau naik-turun)
Gerak radius / lengkung (swive )
Gerak putar (rotary)
Bidang-bidang industri yang menggunakan atau menerapkan sistem hidrolik se-
bagai working medium atau otomatisasi antara lain:
a. Bidang Manufacturing
Drilling
Turning
Milling
Forming
Finishing
b. Material Handling
Clamping
Shifting
Positioning
Orienting
c. Penerapan Umum ( di darat , laut dan udara serta pertambangan )
Packaging
Feeding
Metering
Door or chute control
Transfer of materials
Turning and inverting of parts
Sorting of parts
Stacking of components
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
19
d. Pertahanan / Kemiliteran
Alat angkat
Pemutar senjata
Dsb
1.3 Pengertian Fluida
Fungsi Fluida ialah : untuk menghantarkan (mentransfer) atau menyalurkan
tenaga yang dibangkitkan oleh pembangkit tenaga (primemover) ke seluruh
sirkuit (rangkaian) hingga outputnya dapat dilihat pada aktuator. Disamping
sebagai fungsi transfer,fluida juga sebagai media otomatisasi atau sebagai media
pengendali (Controll medium) yaitu untuk mengoperasikan control-control
elemen padan sistem tenaga fluida itu sendiri.
Fluida untuk sistem hidrolik ialah : fluida yang berbentuk cairan yang
berupa oli atau air campur oli atau oli campur air dan disebut cairan hidrolik.
Fluida untuk sistem pneumatik ialah : fluida yang berbentuk gas atau udara
dan disebut udara kempa.
Penyimpanan / Pengurusan Fluida :
Untuk fluida cair (liquid) perlu disimpan pada tangki atau disebut tangki oli
yang bersih bebas dari debu atau kotoran lain, disimpan pada lokasi yang
teduh, jauh dari api dan tertutup rapat
Untuk fluida gas atau udara disimpan pada tangki udara di lokasi yang bersih,
bebas debu , teduh dari panas dan hujan. Setiap kali akan digunakan tangki
udara hurus dicerat (drain) yaitu dikeluarkan air pengembunan yang ada di
dalam tangki.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
20
1.4 Sistem Hidrolik Sederhana
Cara kerjanya sebagai berikut :
Apabila pompa (2) diaktifkan, oli dari tangki (1) tersedot kemudian ditekan
melalui saluran tekan, diarahkan oleh control valve (10) ke silinder hidrolik dan
mendorong piston maju. Oli di sebelah depan piston terdorong maju terus ke
tangki melalui katup pengarah.
Rangkuman
Fluida adalah zat alir, jenisnya adalah zat cair (lequid) dan zat gas (gass).
Sistem tenaga fluida adalah suatu sistem transfer tenaga dengan mengguna-
kan fluida sebagai media tranfer.
Sistem hidrolik menggunakan cairan sebagai media transfer.
Penggunaan sistem tenaga fluida sangat luas di industri/perusahaan baik di
darat, laut maupun udara.
Nama-nama bagian : 1. Reservoir (tangki hidrolik)
2. Pompa
3. Filter
4. Pressure Regulating Valve
5. Accumulator
6. Check Valves
7. PompaTangan
8. Pressure Gage
9. Relief Valve
10. Cantrol Valve
11. Actuating Unit/silinder hidrolik
Saluran balik
Saluran tekan
Gb.1.1. Sirkuit hidrolik sederhana
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
21
Soal Tes Formatif 1
Selesaikanlah soal-soal berikut dengan mengisi titik-titk! 1. Suatu zat yang dapat mengalir disebut zat alir atau ………………….…………….
2. Zat alir terdiri atas ………….………………..dan ……………………..…………………….
3. Sistem tenaga fluida yang menggunakan cairan sebagai media transfer
disebut ……………………………………………………………………………………………….
4. Bagian-bagian utama dari sistem hidrolik adalah unit tenaga, unit
penggerak, dan ………………………………………………….……………………………….
5. Keluaran dari sistem hidrolik berupa gerakan bertenaga yaitu gerak putar,
gerak lengkung (swifel), dan …………………………………….………………………..
6. Pengepresan dan angkat berat biasanya menggunakan sistem
……………………………………………………………………………………………………………
Kunci Jawaban Tes formatif 1
1. Fluida.
2. zat cair dan zat gas.
3. Sistem hiodrolik.
4. Unit pengatur.
5. Gerak lurus.
6. Hidrolik.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
22
KEGIATAN BELAJAR 2
UNIT TENAGA SISTEM HIDROLIK
Unit tenaga atau power pack atau power supply unit berfungsi sebagai pembang-
kit aliran yaitu mengalirkan cairan hidrolik ke seluruh komponen sistem hidrolik
untuk mentransfer tenaga yang diberikan oleh penggerak mula.
Unit tenaga terdiri atas :
Penggerak mula (Primemover) yang berupa motor listrik atau motor bakar.
Penggerak mula menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran poros, yaitu
dari hasil pengubahan tenaga listrik atau tenaga panas menjadi tenaga
mekanik.
Pompa hidrolik berfungsi membangkitkan aliran fluida atau mengalirkan cair-
an hidrolik ke seluruh sistem. Poros pompa hidrolik disambung (dikopel) de-
ngan poros penggerak mula,sehingga begitu penggerak mula berputar maka
pompa hidrolik pun berputar. Putaran pompa ini akan menyebabkan terjadi-
nya penyedotan cairan dari tangki hidrolik dan penekanan/pengaliran cairan
ke saluran tekan.
Tangki hidrolik yang fungsi utamanya adalah menampung atau menjadi wa-
dah cairan hidrolik, merupakan kelengkapan unit tenaga yang membantu unit
ini bekerja dengan baik.
Gambar 21 di samping
menunjukkan salah satu
contoh satu paket unit
tenaga dari salah satu
pesawat / mesin yang
menggunakan sistem
hidrolik.
GB.2.1 Power Pack
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
23
2.1 POMPA HIDROLIK
Macam-macam Positif Displacement Pump
Secara garis besar pompa hidrolik ada dua macam yaitu :
Fixed displacement Pumps
Variable displacement Pumps.
Sedangkan macam-macamnya dapat kita lihat pada skema berikut:
Pompa Roda gigi (External Gear Pump)
Pompa roda gigi luar terdiri atas bagian utama yaitu :
Rumah pompa
Sepasang roda gigi luar yang bertautan secara presisi di dalam rumah pompa
tersebut
Penggerak mula (prime mover) yang porosnya dikopel dengan poros
driver gear.
Gb.2.2. Skema macam-macam pompa hidrolik
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
24
Dari perputaran sepasang roda gigi terjadilah daya hisap (tanda kotak) kemudian
cairan (oli) ditangkap di antara celah gigi dan rumah pompa dan diteruskan ke
saluran tekan (outlet).
Dapat kita lihat bahwa tekanan yang cukup besar terjadi pada sisi saluran tekan
yang juga akan berakibat menekan pada poros roda gigi dan bearingnya. Hal ini
akan menjadikan gesekan mekanik pada bearing pun semakin besar.Juga akan
terjadi tekanan lebih seal (perapat) pada poros. Untuk mengatasi hal ini maka
dibuatlah drain duct (saluran pencerat) untuk mengurangi tekanan lebih. Gambar
berikut ini menunjukkan external gear pump.
Gambar 2.3 disamping me-
nunjukkan salah satu contoh
pompa hidrolik dan termasuk
jenis pompa roda gigi. Roda
gigi penggerak diputar oleh
penggerak mula sehingga de-
ngan berputarnya pasangan
roda gigi itu terjadilah proses
pemompaan oli dari tangki
hidrolik, dipompakan ke
seluruh sistem.
Gb. 2.3. Pompa hidrolik
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
25
Pompa roda gigi dalam tipe CRESCENT.
Pompa ini cocok untuk tekanan tinggi dan untuk cairan hidrolik yang bervariasi.
Ukurannya lebih kecil dari external gear pump pada penghasilan pompa yang
sama dan tingkat kebisingannya lebih kecil.
Seperti external gear pump, pompa ini juga termasuk pressure unbalanced. Cara
kerja pompa ini dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini :
Gb. 2.4.
Gb.2.5.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
26
Keterangan gambar 2.5 :
1. Saluran oli masuk ( inlet)
2. Oli masuk oleh sedotan roda gigi yang berputar.
3. Penyedotan terjadi kerena adanya rongga antara gigi iner dan outer ring gear
4. Terjadinya penyedotan di ruang No: 4 ini.
5. Di titik No 5 ini oli didesak/ditekan oleh pasangan gigi.
6. Saluran tekan ( outlet )
Pompa roda gigi dalam type GEROTOR
Pompa ini terdiri atas inner rotor yang dipasak dengan poros penggerak dan
rotor ring. Rotor ring atau outer rotor yang merupakan roda gigi dalam diputar
oleh inner rotor yang mempunyai jumlah gigi satu lebih kecil dari jumlah gigi
outer ring gear. Ini bertujuan untuk membentuk rongga pemompaan. Inner rotor
dan outer rotor berputar searah.
Balanced Vane (Pompa Kipas balanced) Gb 2.6.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
27
Pompa ini menggunakan rumah pompa yang bagian dalamnya berbentuk elips
dan terdapat dua buah lubang pemasukan ( inlet ) serta dua buah lubang
pengeluaran outlet yang posisinya saling berlawanan arah. Dibuat demikian agar
tekanan radial dari cairan hidrolik saling meniadakan sehingga terjadilah
keseimbangan ( balanced )
Vane (kipas) yang bentuknya seperti gambar 8b dipasang pada poros beralur
(slots) dan karena adanya gaya sentrifugal selama rotor berputar maka vane
selalu merapat pada rumah pompa sehingga terjadilah proses pemompaan..
Gb.2.7.
Gb.2.8.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
28
Pompa Torak Radial (Radial Piston Pump)
Pompa piston ini gerakan pemompaannya radial yaitu tegak lurus poros. Piston
digerakkan oleh sebuah poros engkol (eccentric crankshaft) sehingga besar
langkah piston adalah sebesar jari-jari poros engkol. Penghisapan terjadi pada
waktu piston terbuka sehingga oli hidrolik dari crankshaft masuk ke dalam
silinder. Pada langkah pemompaan cairan ditekan dari setiap silinder melalui
check valve ke saluran tekan.
Pompa ini dapat mencapai tekanan hingga 63 MPa.
Gb.2.9. Pompa torak radial
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
29
Pompa torak dengan poros tekuk(Bent axis piston pump)
Pada pompa ini blok silinder berputar pada suatu sudut untuk dapat memutar
poros. Batang torak dipasang pada flens poros penggerak dengan menggunakan
ball joint. Besar langkah piston tergantung pada besar sudut tekuk. Untuk fixed
displacement piston pump besar sudut (offset engle) berkisar 250 .
Gerakan langkah torak dapat kita lihat pada gambar 2.10b berikut ini.
Gb.2.10a.
Gb.2.10b.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
30
2.2 Tangki Hidrolik Tangki hidrolik berfungsi sebagai penampung cairan hidrolik setelah beredar ke
seluruh sistem. Oleh karena itu volume tangki hidrolik harus mampu menampung
cairan hidrolikdari seluruh sistem dan reserve yang selalu ada di dalam tangki.
Ketentuan yang perlu diingat ialah bahwa volume tangki hidrolik berkisar antara
3 – 5 kali volume Seluruh cairan yang beredar ke dalam sistem. Gambar berikut
menunjukkan sebuah tangki hidrolik terbuka.
Gb.2.11. Tangki hidrolik
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
31
2.3 Pemilihan pompa hidrolik
Tabel pada Gb.2.12. berikut ini menunjukkan perbandingan karakteristik
bermacam-macam pompa hidrolik, sebagai petunjuk untuk memilih pompa agar
sesuai dengan kebutuhan.
Gb.2.12. Tabel karakteristik pompa
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
32
RANGKUMAN
Materi bahasan tentang unit tenaga ini meliputi pokok-pokok bahasan berikut ini: Pengertian Unit tenaga. Beberapa komponen unit tenaga. Pompa hidrolik dan macam-macamnya serta cara kerja setiap jenis
pompa hidrolik. Tangki hidrolik dan nama bagian-bagiannya Volume tangki hidrolik
Tugas Kegiatan Belajar 2
1. Coba idntifikasi unit tenaga pada sistem hidrolik yang anda/ yang dimiliki
di bengkel anda. 2. Identifikasi jenis pompa yang digunakan kemudian jelaskan fungsi dan
cara kerjanya. 3. Identifikasi tangki hidrolik yang dipasang pada unit tenaga tersebut,
kemudian sebutkan pula komponen-komponennya.
Soal Tes Formatif 2
Selesaikan soal-soal berikut dengan mengisi titik-titik yang tersedia! 1. Unit tenaga pada sistem hidrolik terdiri atas:
1) ………………………………………….. 2) ………………………………………….. 3) ………………………………………….. 4) …………………………………………..
2 Fungsi pompa hidrolik ialah untuk …………………………… 3 Macam-macam pompa hidrolik anatara lain :
1) ……………………………………………………………… 2) ……………………………………………………………… 3) ……………………………………………………………… 4) ………………………………………………………………
4 Penggerak pompa hidrolik dapat berupa motor listrik atau …………………………………………………………………..
5 Apabila menghendaki tekanan fluida yang tinggi maka kita pilih pompa jenis ……………………………………………………………..
6 Tangki hidrolik berfungsi untuk ……………………………….. 7 Ukuran volume tangki hidrolik adalah ………………………… 8 Fungsi baffle plate dalam tangki hidrolik adalah sebagai berikut:
1) …………………………………………………………… 2) ……………………………………………………….. …. 3) ……………………………………………………………
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
33
Kunci Jawaban Tes Formatif 2
1. Unit Tenaga terdiri atas:
1) Penggerak mula
2) Pompa hidrolik
3) Tangki hidroli
4) Filter
2 Fungsi pompa hidrolik untuk membangkitkan aliran fluida bertekanan.
3 Macam-macam pompa hidrolik:
1) Pompa roda gigi luar
2) Pompa torak (piston hydraulic pump)
3) Pompa kipas
4) Pompa sekrup
4 Motor bakar
5 Pompa Torak
6 Menampung Seluruh cairan hidrolik
7 Ukurannya 3 – 5 kali volume cairan yang beredar
8 Fungsi bufleplate ialah:
1) Sebagai pembatas antara cairan yang datang dari sirkuit dan cairan yang
akan dihisap.
2) Untuk mensirkulasikan cairan hidrolik
3) Untuk mengendapkan kotoran
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
34
KEGIATAN BELAJAR 3
UNIT PENGATUR ( CONTROL ELEMENT )
Cara-cara pengaturan/pengendalian di dalam sistem hidrolik susunan urutannya
dapat kita jelaskan sebagai berikut :
Isyarat (Signal) masukan atau input element mendapat energi
langsung dari pembangkit aliran fluida ( pompa hidrolik ) yang
kemudian diteruskan ke pemroses sinyal.
Isyarat pemroses atau processing element yang memproses sinyal
masukan secara logic untuk diteruskan ke final control element.
Sinyal pengendali akhir ( Final control element ), akan
mengarahkan out put yaitu arah gerakan aktuator ( Working
element ) dan ini merupakan hasil akhir dari sistem hidrolik .
Komponen-komponen kontrol tersebut di atas biasa disebut katup-katup.
Menurut desain kontruksinya katup-katup tersebut dikelompokkan sebagai
berikut :
a Katup Poppet ( Poppet Valves ) yaitu apabila untuk menutup katup
tersebut dengan cara menekan anak katup (bola atau kones atau
piringan) pada dudukan .
Menurut jenis anak katupnya , katup poppet digolongkan menjadi :
Katup bola ( Ball seat valves )
Katup kones ( Cone popet valves )
Katup Piringan ( Disc seat valves )
b Katup Geser ( Slide valves )
Longitudinal Slide
Plate Slide (Rotary slide valve)
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
35
Menurut fungsinya katup-katup dikelompokkan sebagai berikut :
a. Katup pengarah ( Directional control valves )
b. Katup pengatur tekanan ( Pressure cotrol valves )
c. Katup pengontrol aliran ( Flow control valves )
3.1 Katup Pengarah ( Directional Control Valves )
Katup ini berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah cairan hidrolik
yang akan bekerja menggerakkan aktuator. Dengan kata lain, katup ini berfungsi
untuk mengendalikan arah gerakan aktuator .
Katup pengarah diberi nama berdasarkan :
Jumlah lubang / saluran kerja ( port )
Jumlah posisi kerja
Jenis penggerak katup
Nama tambahan lain sesuai dengan karakteristik katup.
Berikut ini contoh-contoh katup pengarah dan namanya :
Gambar 3.1 menunjukkan katup 2 / 2, sliding valve, penggerak tombol, pembalik
pegas, posisi normal menutup, termasuk jenis katup geser ( sliding valve )
Gb.3.1 .Katup pengarah 2/2 penggerak tombol pembalik pegas
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
36
Gambar 3.2 menunjukkan katup 2 / 2 , penggerak manual, dengan pengunci ,
pembalik pegas dan katup ini termasuk jenis popet kones.
Gambar 3.3 adalah katup 3/2 penggerak tombol, pembalik pegas normal
menutup.
Gambar 3.4 adalah katup 4/2.penggerak tombol , pembalik pegas ( 4/2 DCV
push-button actuated, spring centered), termasuk jenis katup geser ( sliding
valves ).
Gb.3.2. Katup 2 / 2 , penggerak manual, dengan
pengunci , pembalik pegas
Gb.3.3. Katup 3/2 penggerak tombol, pembalik pegas normal menutup.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
37
Gambar 3.5 adalah katup 4/2.penggerak tombol , pembalik pegas (
4/2.DCV.push button actuated, spring centered ) termasuk jenis katup geser
dengan tiga piston pengatur.
Gb.3.4.
Gb.3.5.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
38
Gambar 3.6 adalah katup 4/3 Manually, menggunakan pengunci (detent),
pembalik pegas,, dengan by-pas ke pompa ( re-circulating )
Gb.3.6.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
39
Gambar 3.7 adalah katup 4/3 , penggerak manual, dengan pengunci, pembalik
pegas dan normal menutup
Gb.3.7.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
40
3.2 Katub satu arah ( Non Return Valves )
Katup ini berfungsi untuk mengatur aliran fluida hanya satu arah saja yaitu bila
fluida telah melewati katup tersebut maka fluida tidak dapat berbalik arah.
Macacam-macam katup searah
Gambar 3.9 adalah katup yang disebut check valve
Gb.3.8a. De-lockable non-return valve
Gb.3.8b De-lockable double non-return valve
Cairan hidrolik dengan
tekanan p1 akan
mengangkat popet
kones sehingga cairan
dapat mengalir .
Agar tekanan p1 dapat
mengangkat popet :
P1 p2 + pF
Gb.3.9. Check valve
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
41
3.3 Katup pengatur aliran ( Flow Control Valve )
Katup ini berfungsi untuk mengontrol /mengendalikan besar kecilnya aliran
cairan hidrolik .Hal ini diasumsikan bahwa besarnya aliran yaitu jumlah volume
cairan hidrolik yang mengalir akan mempengaruhi kecepatan gerak aktuator.
Macam-macam flow control :
a. Fix flow control yaitu besarnya lubang laluan tetap ( tidak dapat disetel )
b. Adjustable flow control yaitu lubang laluan dapat disetel dengan baut
penyetel .
c. Adjustable flow control dengan check valve by pass.
Konstruksi pokok dari flow control ada dua macam yaitu :
Restrictor (Gambar 3.10a)
Orifice (Gambar 3.10b)
Gb.3.10a. Gb.3.10b.
Gambar 3.11di samping ini adalah salah
satu contoh katup pengatur aliran (flow
control) yang dapat disetel. Apabila baut
penyetel diputar kanan misalnya maka
saluran akan semakin sempit sehingga
cairan yang mengalir semakin sedikit.
.Dengan semakin kecilnya aliran fluida
maka tenaga yang ditransfer pun akan
semakin kecil pula. Gb.3.11.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
42
Gambar 3.13 di bawah ini menunjukkan flow control dua arah dan dapat disetel
Gb.3.12
Gambar 3.12 berikut ini
menunjukkan flow
control satu arah ,yaitu
dari arah A ke B diatur
dan dari arah B ke A
aliran fluida penuh
Gb.3.13
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
43
Tabel berikut ini menunjukkan macam-macam bentuk ristrictor dan
karakteristiknya.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
44
3.4 Katup Pengatur Tekanan Ada beberapa macam jenisnya antara lain seperti berikut ini: a. Pressure Relief Valve
Katup ini berfungsi untuk membatasi tekanan kerja maksimum pada
sistem (pengaman). Apabila terjadi tekanan lebih maka katup out-let akan
terbuka dan tekanan fluida lebih dibuang ke tangki. Jadi tekanan fluida
yang mengalir ke sistem tetap aman. Katup ini juga dapat berfungsi
sebagai sequence valve yaitu apabila dia dihubungkan dengan aktuator
lain. Bila saluran pada aktuator pertama telah mencapai tekanan penuh
maka katup akan membuka saluran ke aktuator kedua.
Gambar 3.14 di samping
menunjukkan salah satu katup
pengatur tekanan yang
sederhana. Apabila tekanan
cairan hidrolik berlebihan maka
dia akan masuk ke katup
pengatur tekanan melalui saluran
(lubang) P dan mampu
mendorong katup popet atau
peluru yang ditahan oleh pegas
sehingga cairan keluar melalui T
terus ke tangki.
Gb. 3.14 Relief valve sederhana
Gb.3.15a.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
45
b. Pressure Regulator
Pressure regulator berfungsi untuk
mengurangi tekanan input atau
tekanan kerja menjadi tekanan
tertentu. Hal ini digunakan apabila
dalam satu sistem terdapat perbedaan
kebutuhan tekanan bagi setiap
aktuatornya. Sering juga ini disebut
sebagai reducing valve.
Gb. 3.16 Reducing vave
Gambar 3.15a menunjukkan
relief valve dengan inter-
nally controlled sedangkan
gambar 3.15b adalah relief
valve dengan externally
controlled.(dari saluran X )
Gb.3.15b.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
46
RANGKUMAN
Ditinjau dari segi konstruksinya katup-katup dibedakan menjadi:
a) Katup popet
b) Katup Geser
Ditinjau dari segi fungsinya katup-katup dibedakan menjadi:
a) Katup pengarah
b) Katup pengatur tekanan
c) Katup pengatur aliran
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
47
Tugas Kegiatan Belajar 3
Kerjaka tugas berikut di lab. Hidrolik atau di bengkelyang mempunyai mesin yang
dilengkapi dengan sistem hidrolik.
1. Identifikasi katup-katup yang ada di dalam sistem hidrolik pada mesin
/alat yang ada.
2. Tulis nama dan jenis katup yang anda temukan.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
48
Soal Tes Formatif 3
Selesaikan soal-soal berikut dengan cara mengisi titik-titik yang ada!
1. Fungsi katup-katup pada sistem hidrolik adalah…………………………. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………
2. Katup popet dapat berbentuk bola, atau………………………..atau…… ………………………………………………………………………………….………………………………
3. Katup geser longitudinal menggunakan piston katup atau disebut …….. …………………………………………………………………………………….……………………………
4. Katup pengarah atau directional control valve berfungsi untuk………... ………………………………………………………………………………………….………………………
5. Untuk membatasi tekanan kerja sistem digunakan katup………………. …………………………………………………………………………………………….……………………
6. Bila kita memerlukan pengaturan aliran fluida yang bervariasi, kita menggunakan ………………………………………………………………….………………
7. Non return valve atau katup satu arah juga disebut……………………….. ………………………………………………………………………………………………………..………..
8. Lubang atau saluran yang ada kode dengan huruf L berfungsi untuk….. ……………………………………………………………………………………………………..…………..
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
49
Kunci Jawaban Tes Formatif 3
1. Fungsinya adalah:
a) Untuk mengatur tekanan fluida
b) Untuk mengatur arah gerakan aktuator
c) Untuk mengatur besar kecilnya aliran
2. Kones atau piringan
3. Spool
4. Mengatur arah gerakan aktuator
5. Relief valve
6. Flow controll valve
7. Check valve
8. Untuk mengeluarkan oli yang terjebak di dalam katup
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
50
KEGIATAN BELAJAR 4
UNIT PENGGERAK (AKTUATOR)
Unit penggerak hidrolik berfungsi untuk mengubah tenaga fluida ( tenaga yang
ditransfer oleh fluida) menjadi tenaga mekanik berupa gerakan lurus ataupun
gerakan putar.
Penggerak hidrolik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
Penggerak lurus (Linear actuator):
o Silinder kerja tunggal.
o Silinder kerja ganda.
Penggerak putar (Rotary actuator):
o Motor hidrolik.
o Penggerak putar terbatas (Limited rotary actuator).
4.1 Single Acting Cylinder
Silinder ini mendapat suplai
udara hanya dari satu sisi saja.
Untuk mengembalikan ke posisi
semula biasanya digunakan
pegas atau kem-bali karena
beratnya sendiri atau beban.
Silinder kerja tunggal hanya
dapat mem-berikan tenaga
pada satu sisi saja. Salah satu
contoh single acting cylinder
telah kita lihat dan kita bahas
pada modul “ Dasar-dasar
sistem Tenaga Fluida “ Ada
beberapa jenis silinder kerja
tunggal ini dan dapat kita lihat
pada gambar berikut
Gb.4.1.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
51
Gambar 4.2 di bawah ini menunjukkan sebuah silinder hidrolik kerja tunggal,
artinya silinder ini mendapat suplai tenaga (dorongan cairan hidrolik) hanya dari
satu sisi. Kemudian piston kembali oleh dorongan beban (kiri) dan piston kembali
oleh pegas (kanan)
4.2 Double Acting Cylinder (Silinder Kerja Ganda)
Silinder ini mendapat suplai aliran liquid dari dua sisi. Konstruksinya hampir sama
dengan silinder kerja tunggal. Keuntungannya adalah bahwa silinder ini dapat
memberikan tenaga pada kedua belah sisinya. Silinder kerja ganda ada yang
memiliki batang torak ( piston rod ) pada satu sisi dan ada pula yang pada kedua
sisi. Konstruksi mana yang akan dipilih tentu saja harus disesuaikan dengan
kebutuhan. (Lihat tabel berikut)
Gb. 4.2 Silinder hidrolik kerja tunggal
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
52
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
53
Gambar 4.3 di bawah ini menunjukkan silinder kerja ganda, yaitu suplai cairan hidrolik dari kedua sisi silinder. Dua buah saluran masuk dapat kita lihat pada bagian bawah silinder yaitu bagian yang tidak bernomor.
Nama-nama bagian :
1. Seal penyapu (wiper seal).
2. Mur pengunci (lock nut).
3. Seal batang torak (piston rod seal).
4. Bearing (bantalan) batang torak.
5. Baut lubang angin (venting screw).
6. Bodi atau tabung silinder (cylinder barrel).
7. Batang torak (piston rod).
8. Torak (piston).
9. Tutup silinder (cylider cap).
10. Seal torak (ring piston).
Gb. 4.3 Silinder hidrolik kerja ganda
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
54
4.3 Hydraulic Motor ( Motor Hidrolik )
Motor hidrolik mengubah energi fluida (aliran liquid) menjadi gerakan putar
mekanik yang kontinyu. Motor hidrolik ini telah cukup berkembang dan
penggunaannya telah cukup meluas.
Macam-macam motor hidrolik adalah sebagai berikut :
Piston Hydraulic Motor
Sliding Vane Motor
Gear Motor
Berikut ini adalah contoh-contoh motor hidrolik :
Gambar 4.4 adalah salah satu contoh radial piston hydraulic motor, dapat
berputar bolak-balik
Cairan hidrolik masuk mendorong piston, kemudian piston berputar memutarkan
poros engkol dan poros engkol memutar poros (drive shaft).
Gb.4.4
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
55
Gambar 4.5 adalah Sliding Vane Motor .
Cairan hidrolik masuk mendorong vane (kipas) yang dapat keluar-masuk alur
karena gaya sentrifugal dan selalu merapat pada dinding motor. Dengan vane
yang berputar ini maka poros ikut terputar sehingga timbulah putaran motor.
Gambar 4.6 adalah gambar motor roda gigi dengan gerakan satu arah putaran
saja.
Gb.4.5.
Gb.4.7
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
56
Gambar 4.8 berikut ini menunjukkan salah satu contoh motor hidrolik. Disebut
motor hidrolik karena berputarnya disebabkan oleh dorongan cairan hidrolik dan
berputar secara kontinyu.
Gambar 4.9 di bawah ini menunjukkan salah satu contoh penggerak putar
terbatas, yaitu aktuator berputar di bawah (tidak mencapai) 3600 .
Nama bagian:
1. Bodi motor hidrolik.
2. Roda gigi yang dipasang
pada bodi.
3. Roda gigi yang diberi poros
output.
Gb. 4.8 Motor hidrolik jenis motor roda gigi
Nama-nama bagian :
1. Piston kiri.
2. Bodi.
3. Roda gigi pemutar.
4. Poros keluaran
(output).
5. Batang bergerigi.
6. Piston kanan.
Gb. 4.9 Penggerak putar terbatas
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
57
Rangkuman
Unit Penggerak atau actuator ada bermacam-macam yaitu:
1. Unit penggerak atau disebut actuator atau working element berfungsi untuk
mewujudkan keluaran dari sistem.
2. Unit penggerak atau actuator yang menhasilkan leneair motion berupa
silinder hidrolik dan terdiri atas silinder kerja tunggal dan silinder kerja
ganda.
3. Unit penggerak yang menghasilkan gerak berputar atau rotary motion
disebut rotary actuator berupa motor hidrolik.
4. Unit penggerak yang menghasilkan gerak swipel atau gerak putar terbatas
disebut limited rotary actuator
5. Cara pengikatan actuator pada bodi mesin atau pesawat yang
menggunakan sistem hidrolik harus cukup kuat .
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
58
Tugas Kegiatan Belajar 4
Lakukan observasi terhadap mesin atau pesawat yang menggunakan sistem
hidrolik yang anda miliki kemudian identifikasi komponen-komponen yang ada
dengan menggunakan lembar observasi berikut ini :
No Komponen Ada/tidak Jenis Jumlah
1 Pompa hidrolik Ada Gear pump 1 buah
2 Tangki hidrolik
3 Relief valve
4 Oil level indikator
5 Pressure gauge
6 Penggerak mula
7 Katup pengarah (DCV)
8 Check valve
9 Konektor
10 Konduktor
11 Flow control
12 Accumulator
13 Silinder hidrolik
14 Motor hidrolik
15 Penggerak putar
terbatas
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
59
Soal Tes Formatif 4
Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas!
1. Apakah fungsi dari working element?
2. sebutkan macam-macam bentuk unit penggerak!
3. Jelaskan cara kerja silinderhidrolik kerja ganda!
4. Apa fungsi chusion pada silinder hidrolik?
5. Jelaskan prinsip kerja motor hidrolik!
6. Coba gambarkan secara bagan penggerak putar terbatas!
Kunci Jawaban Tes Formatif 4
1. Fungsi working element untuk mewujudkan keluaran dari sistem hidrolik
yaitu menghasilkan gerak mekanik bertenaga.
2. Macam-macam actuator:
a) Silinder hidrolik
b) Motor hidrolik
c) Penggerak putar terbatas
3. Bila tekanan masuk dari saluran belakang, piston akan bergerak maju dan
apabila tekanan dari saluran depan silinder akan bergerak mundur.
4. Fungsi chusion adalah sebagai bantalan atau pegas fluida dan agar piston
mudah melewati titik mati.
5. Apabila aliran cairan hidrolik masauk ke dalam motor dari salah satu sisi
kemudian keluar melewati sisi lain maka motor hidrolik akan berputar.
6. Perhatikan gambar 4.9
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
60
KEGIATAN BELAJAR 5
5.1.Properti Cairan hidrolik
Yang dimaksud dengan properti cairan hidrolik adalah hal-hal yang dimiliki oleh
cairan hidrolik itu sehingga karena properti tersebut cairan hidrolik dapat
melaksanakan tugas atau fungsinya.
Fungsi / tugas cairan hidrolik:
Fungsi atau tugas cairan hidrolik adalah :
Penerus tekanan atau penerus daya.
Pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak
Pendingin
Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir langkah.
Pencegah korosi
Penghanyut bram/chip yaitu partikel-partikel kecil yang mengelupas dari
komponen.
Sebagai pengirim isyarat (signal)
Viskositas (Kekentalan)
Yang dimaksud dengan viskositas ialah berapa besarnya tahanan di dalam cairan
itu untuk mengalir. Apabila cairan itu mudah mengalir dia dikatakan bahwa
viskositasnya rendah.dan kondisinya encer. Jadi semakin kental kondisi cairan
dikatakan viskositasnya semakin tinggi.
Satuan viskositas
Untuk mengukur besar viskositas diperlukan satuan ukuran. Dalam sistem
standar internasioanal satuan viskositas ditetapkan sebagai viskositas
kinematik(kinematic viscosity) dengan satuan ukuran mm2/s. atau cm2/s.
CAIRAN HIDROLIK
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
61
1 cm2/s = 100 mm2/s.
cm2/s juga diberi nama Stokes (St) berasal dari nama Sir Gabriel Stokes (1819-
1903).
mm2/s disebut centi-Stoke ( cSt). Jadi 1 St = 100 cSt
Disamping satuan tersebut di atas terdapat satuan yang lain yang juga
digunakan dalam sistem hidrolik yaitu :
Redwood 1; satuan viskositas diukur dalam sekon dengan simbol ( R1 ).
Saybolt Universal; satuan viskositas juga diukur dalam sekon dan dengan
simbol (SU).
Engler; satuan viskositas diukur dengan derajat engler ( 0E )
Untuk cairan hidrolik dengan viskositas tinggi dapat digunakan faktor berikut:
R1 = 4,10 VK
SU = 4,635 VK
E = 0,132 VK.
VK = Viskositas Kenematik
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
62
Dalam standar ISO viskositas cairan hidrolik diklasifikasikan menjadi beberapa
viscosity Grade dan nomor gradenya diambil kira-kira pertengahan antara
viskositas min. ke viskositas max. Tabel berikut ini menunjukkan daftar viskositas
grade tersebut:
Jadi yang digunakan untuk pemberian nomor VG adalah angka pembulatan dari
pertengahan diantara viskositas min. dan viskositas max.
Misal : ISO VG 22 , angka 22 diambil dari rata-rata antara 19,80 dan 24.20.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
63
Karena oli untuk pelumas gear box juga sering digunakan untuk instalasi hidrolik
maka grade menurut SAE juga dibahas di sini. Berikut ini adalah grading
berdasarkan SAE.dan konversinya dengan ISO-VG. Dijelaskan juga di sini aplikasi
penggunaan oli hidrolik sesuai dengan nomor gradenya.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
64
Viscosity margins
Maksud dari viscosity margins adalah batas-batas atas dan bawah yang perlu
diketahui. Karena untuk viskositas yang terlalu rendah akan mengakibatkan daya
pelumas kecil, daya perapat kecil sehingga mudah bocor. Sedangkan apabila
viscositas terlalu tinggi juga akan meningkatkan gesekan dalam cairan sehingga
memerlukan tekanan yang lebih tinggi .
Berikut ini diberikan gambaran tentang batas viskositas yang ideal:
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
65
Kesetaraan antara ke-empat sistem satuan
Tabel berikut ini menunjukkan kesetaraan antara ke-empat sistem satuan
viskositas.
HO 6
Cairan Hidrolik (Lanjutan)
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
66
Viscometer
Viscometer adalah alat untuk mengukur besar viskositas suatu cairan. Ada
beberapa macam viscometer antara lain :
Ball Viscometer atau Falling sphere viscometer.
Besar viskositas kenematik adalah kecepatan bola jatuh setinggi h dibagi dengan
berat jenis cairan yang sedang diukur. (lihat gambar 1)
Gb.5.1.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
67
Capillary viscometer
Indeks Viskositas (Viscosity Index)
Yang dimaksud dengan indeks viskositas atau viscosity index ( VI ) ialah angka
yang menunjukkan rentang perubahan viskositas dari suatu cairan hidrolik
berhubungan dengan perubahan suhu. Dengan demikian viscosity index ini
digunakan sebagai dasar dalam menentukan karakteristik kekentalan cairan
hidrolik berhubungan dengan perubahan temperatur. Mengenai viskositas indeks
ini ditetapkan dalam DIN ISO 2909.
Cairan hidrolik dikatakan memiliki viscositas index tinggi apabila terjadinya
perubahan viskositas kecil (stabil) dalam rentang perubahan suhu yang relatif
besar. Atau dapat dikatakan bahwa cairan hidrolik ini dapat digunakan dalam
rentang perubahan suhu yang cukup besar.
Cairan hidrolik terutama oli hidrolik diharapkan memiliki viscosity index (VI) =
100. Bahkan kebanyakan oli hidrolik diberi tambahan bahan (additives) yang
Cara pengukurannya adalah sebagai
berikut: (lihat gambar 5.2)
Cairan hidrolik yang akan diukur
dituangkan melalui lubang A hingga ke
kontainer E yang suhunya diatur. Melalui
kapiler C zat cair dihisap hingga naik pada
labu D sampai garis L1, kemudian semua
lubang ditutup. Untuk mengukurnya , buka
bersama-sama lubang A,B dan C dan
hitung waktu yang digunakan oleh cairan
untuk turun sampai ke L2 . Waktu tersebut
menunjukkan viskositas cairan. Makin
kental cairan hidrolik akan makin lama
untuk turun dan berarti viskositas makin
besar. Gb.5.2.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
68
disebut “ VI improvers “ untuk meningkatkan VI menjadi lebih tinggi dari 100. Oli
hidrolik dengan indeks viskositas tinggi juga disebut multigrade oils.
Untuk mengetahui perubahan viskositas ini perhatikan Ubbelohde‟s viscosity –
temperature diagram berikut ini (gambar 5.3)
Gb.5.3
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
69
Viscosity-pressure characteristics.
Hal ini juga penting diketahui karena dengan meningkatnya tekanan, meningkat
pula viscosity index. Gambar 5.4 berikut ini menunjukkan diagram viscosity
pressure characteristic.
Karakteristik Cairan hidrolik yang dikehendaki.
Cairan hidrolik harus memiliki karakteristik tertentu agar dapat memenuhi
persyaratan dalam menjalankan fungsinya. Karakteristik atau sifat-sifat yang
diperlukan antara lain adalah :
Kekentalan (Viskositas ) yang cukup.
Cairan hidrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat memenuhi
fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas terlalu rendah maka film oli yang
terbentuk akan sangat tipis sehingga tidak mampu untuk menahan gesekan.
Indeks Viskositas yang baik.
Dengan viscosity index yang baik maka kekentalan cairan hidrolik akan stabil
digunakan pada sistem dengan perubahan suhu kerja yang cukup fluktuatif.
Tahan api ( tidak mudah terbakar )
Sistem hidrolik sering juga beroperasi di tempat-tempat yang cenderung timbul
api atau berdekatan dengan api. Oleh karena itu perlu cairan yang tahan api.
Gb.5.4.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
70
Tidak berbusa ( Foaming )
Bila cairan hidrolik banyak berbusa akan berakibat banyak gelembung-
gelembung udara yang terperangkap dalam cairan hidrolik sehingga akan terjadi
compressable dan akan mengurangi daya transfer. Disamping itu, dengan
adanya busa tadi kemungkinan terjilat api akan lebih besar.
Tahan dingin
Yang dimaksud dengan tahan dingin adalah bahwa cairan hidrolik tidak mudah
membeku bila beroperasi pada suhu dingin. Titik beku atau titik cair yang
kehendaki oleh cairan hidrolik berkisar antara 100 – 150 C di bawah suhu
permulaan mesin dioperasikan ( start-up ). Hal ini untuk mengantisipasi
terjadinya block (penyumbatan) oleh cairan hidrolik yang membeku.
Tahan korosi dan tahan aus.
Cairan hidrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi karena dengan tidak
terjadi korosi maka konstruksi akan tidak mudah aus dengan kata lain mesin
akan awet.
De mulsibility ( Water separable )
Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan cairan hidrolik untuk
memisahkan air dari cairan hidrolik. Mengapa air harus dipisahkan dari cairan
hidrolik, karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila berhubungan
dengan logam.
Minimal compressibility
Secara teorotis cairan adalah uncompressible (tidak dapat dikempa). Tetapi
kenyataannya cairan hidrolik dapat dikempa sampai dengan 0,5 % volume untuk
setiap penekanan 80 bar. Oleh karena itu dipersyaratkan bahwa cairan hidrolik
agar relatif tidak dapat dikempa atau kalaupun dapat dikempa kemungkinannya
sangat kecil.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
71
5.2 Macam-macam Cairan Hidrolik
Pada dasarnya setiap cairan dapat digunakan sebagai media transfer daya.
Tetapi dalam sistem hidrolik memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu
seperti telah dibahas sebelumnya berhubung dengan konstruksi dan cara kerja
sistem.
Secara garis besar cairan hidrolik dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Oli hidrolik (Hydraulic oils)
Oli hidrolik yang berbasis pada minyak mineral biasanya digunakan secara luas
pada mesin-mesin perkakas atau juga mesin-mesin industri.
Menurut standar DIN 51524 dan 512525 dan sesuai dengan karakteristik serta
komposisinya oli hidrolik dibagi menjadi tiga (3) kelas :
Hydraulic oil HL
Hydraulic oil HLP
Hydraulic oil HV
Pemberian kode dengan huruf seperti di atas artinya adalah sebagai berikut :
Misalnya oli hidrolik dengan kode : HLP 68 artinya :
H = Oli hidrolik
L = kode untuk bahan tambahan oli (additive) guna meningkatkan
pencegahan korosi dan / atau peningkatan umur oli
P = kode untuk additive yang meningkatkan kemampuan menerima
beban.
68 = tingkatan viskositas oli ( lihat tabel pada HO 4 )
Adapun sifat-sifat khusus dan kesesuaian penggunaannya dapat dilihat pada
tabel berikut :
Kode Sifat khusus Penggunaan
HL Meningkatkan
kemampuan mencegah
korosi dan kestabilan oli
hidrolik.
Digunakan pada sistem hidrolik
yang bekerja pada suhu tinggi
dan untuk tempat yang
mungkin tercelup air
HLP Meningkatan ketahanan Seperti pada pemakaian HL,
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
72
terhadap aus. juga digunakan untuk sistem
yang gesekannya tinggi
HV Meningkatkan indeks
viskositas ( VI )
Seperti pemakaian HLP, juga
digunakan secara luas untuk
sistem yang fluktuasi
perubahan temperaturnya
cukup tinggi.
b. Cairan Hidrolik tahan Api (Low flammabilty)
Yang dimaksud dengan cairan hidrolik tahan api ialah cairan hidrolik yang tidak
mudah atau tidak dapat terbakar.
Cairan hidrolik semacam ini digunakan oleh sistem hidrolik pada tempat-tempat
atau mesin-mesin yang resiko kebakarannya cukup tinggi seperti :
Die casting machines
Forging presses
Hard coal mining
Control units untuk power station turbines
Steel works dan rolling mills.
Pada dasarnya cairan hidrolik tahan api ini dibuat dari campuran oli dengan air
atau dari oli sintetis. Tabel berikut ini menunjukkan jenis-jenis cairan hidrolik
tahan api tersebut :
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
73
Perbandingan antara macam-macam cairan hidrolik tersebut di atas dapat kita
lihat pada tabel berikut :
5.3 Pemeliharaan Cairan Hidrolik.
Cairan hidrolik termasuk barang mahal. Perlakuan yang kurang atau bahkan tidak
baik terhadap cairan hidrolik akan semakin menambah mahalnya harga sistem
hidrolik. Sedangkan apabila kita mentaati aturan-aturan tentang
perlakuan/pemeliharaan cairan hidrolik maka kerusakan cairan maupun
kerusakan komponen sistem akan terhindar dan cairan hidrolik maupun sistem
akan lebih awet.
Kode No: pada lembar
stadar VDMA
Komposisi Persentase ( % )
kandungan air
HFA 24 320 Oil-water
emulsions
80 - 98
HFB 24 317 Water-oil
emulsions
40
HFC 24 317 Hydrous solutions,
e.g : Water glycol
35 - 55
HFD 24 317 Anhydrous liquid,
e.g : Phosphate
ether
0 - 0,1
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
74
Panduan pemeliharaan cairan hidrolik
Simpanlah cairan hidrolik (drum) pada tempat yang kering , dingin dan
terlindung (dari hujan, panas dan angin).
Pastikan menggunakan cairan hidrolik yang benar-benar bersih untuk
menambah atau mengganti cairan hidrolik ke dalam sistem. Gunakan
juga peralatan yang bersih untuk memasukkannya.
Pompakanlah cairan hidrolik dari drum ke tangki hidrolik melalui saringan
(pre-filter).
Pantau (monitor) dan periksalah secara berkala dan berkesinambungan
kondisi cairan hidrolik.
Aturlah sedemikian rupa bahwa hanya titik pengisi tangki yang rapat yang
digunakan untuk pengisian cairan hidrolik.
Buatlah interval penggantian cairan hidrolik sedemikian rupa sehingga
oksidasi dan kerusakan cairan dapat terhindar. ( Periksa dengan pemasok
cairan hidrolik )
Cegah jangan sampai terjadi kontaminasi, gunakan filter udara dan filter
oli yang baik.
Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu pasang
pendingin (cooling) atau bila terjad, periksalah penyebab terjadinya
gangguan, atau pasang un-loading pump atau excessive resistance.
Perbaikilah dengan segera bila terjadi kebocoran dan tugaskan seorang
maitenance man yang terlatih.
Bila akan mengganti cairan hidrolik (apa lagi bila cairan hidrolik yang
berbeda), pasti-kan bahwa komponen dan seal-sealnya cocok dengan
cairan yang baru. Demikian pula seluruh sistem harus dibilas (flushed)
secara baik dan benar-benar bersih.
Jadi pemantauan atau monitoring cairan hidrolik perlu memperhatikan panduan
tersebut di atas disamping harus memperhatikan lingkungan kerja maupun
lingkungan penyimpanan cairan hidrolik.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
75
Rangkuman
Kegiatan belajar 6 ini membahas tentang:
Properti ciran hidrolik
Komponen-komponen cairan hidrolik
Viskositas
Indeks viskositas
Daya lumas
Tahan korosi
Compressibility
Tugas cairan hidrolik
Penerus tekanan / daya
Pelumas
Pendingin
Sebagai bantalan dari hentakan pada akhir langkah
Pencegah korosi
Penghanyut bram / chips
Pengirim isyarat (signal)
Viskositas
Maksud Satuan viskositas:
o Viskositas kenematic mm2/s = cst o Redwood 1 R1 o Saybolt universal SU o Derajat engler 0E
Konversi satuan :( untuk viskositas tinggi ) R1 = 4,10 vk SU = 4,635 vk
0E = 0,132 vk
vk = viskositas kenematik
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
76
Tugas Kegiatan Belajar 5
1. Coba periksa kondisi oli (cairan hidrolik) pada mesin yang anda miliki
kemudian bust laporan.
2. Identifikasi jenis oli yang digunakan
3. Tambahkan oli pada tangki hidrolik bila kondisinys kurang
Soal Tes Formatif 5
Selesaikanlah soal-soal berikut dengan mengisi titik-titik yang tersedia!
1. Tugas cairan hidrolik antara lain:
a) ……………………………………………………………………………………….
b) ……………………………………………………………………………………….
c) ……………………………………………………………………………………….
2. Oli yang encer pertanda viskositasnya …………………………………………..
3. Oli yang tahan terhadap perubahan suhu dikatakan bahwa oli tersebut
memiliki indeks viskositas …………………………………………………………….
4. Cairan hidrolik dengan kode HFB berarti cairan hidrolik …………………..
5. Satuan viskositas oli menggunakan :
a) ………………………………………………………………………………………….
b) ………………………………………………………………………………………….
c) ………………………………………………………………………………………….
d) ………………………………………………………………………………………….
6. Oli dengan grade ISO VG 100 kekentalannya sebanding dengan oli SAE
……………………………………………………………………………………………………………
7. Oli dengan kode HLP berarti …………………………………………………………….
8. Alat untuk mengetes kekentalan oli disebut ………………………………………
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
77
Kunci Jawaban Tes Formatif 5
1. Tugas cairan hidrolik:
a) Penerus daya
b) Pelumasan
c) Pendinginan
2. rendah
3. tinggi
4. tahan api
5. Satuan viskositas oli:
a) CSt
b) Derajat Redwood
c) Derajat Engler
d) Sybolt viscosity Unit
6. SAE 30
7. Tahan aus
8. Viscometer
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
78
KEGIATAN BELAJAR 6
GRAFIK SIMBOL DAN DIAGRAM SIRKUIT
6.1 Grafik Simbol
Sistem tenaga fluida (sistem hidrolik dan pneumatik) telah memiliki simbol-simbol
grafik sebagai bahasa untuk mengkomunikasikan berbagai bentuk sirkuit dalam
sistem tenaga fluida. Simbol-simbol ini telah distandarisasi secara internasional,
menganut standard DIN / ISO 1219 yang tentu saja harus dipahami oleh
masyarakat pemakai sistem tenaga fluida.
Grafik simbol untuk sistem hidrolik dan sistem pneumatik sebenarnya sama,
hanya saja ada beberapa hal yang berbeda menyangkut subtansi khusus masing-
masing. Berikut ini disajikan kedua-duanya agar dapat dilihat dan difahami
perbedaannya.
Grafik simbol untuk pompa hidrolik
Simbol pompa hidrolik dengan penghasilan / jumlah aliran rata-rata tetap
Simbol motor hidrolik dengan jumlah suplai aliran tetap
Grafik simbol untuk motor hidrolik
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
79
Grafik simbol untuk silinder hidrolik (linear actuator)
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
80
Grafik simbol untuk katup pengarah (Directional control valve)
Grafik simbol untuk penggerak katub secara manual
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
81
Grafik simbol untuk penggerak katup secara mekanis
Grafik simbol untuk Katup pengatur tekanan.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
82
Grafik simbol untuk katup pengatur aliran (flow control)
Grafik simbol untuk check valve Grafik simbol untuk shut-off valve
Grafik simbol untuk alat-alat ukur
Flow control dengan throttle
Flow control dengan 0rifice Flow control dengan throttle
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
83
Grafik simbol untuk transfer energi
6.2 Diagram Sirkuit
Setelah kita mengenal simbol-simbol pneumatik dan hidrolik maka gambar
gambar rancangan sirkuit pneumatik dan hidrolik akan kita komunikasikan
dengan grafik -simbol. Hal ini akan sangat mudah untuk menggambar maupun
memahaminya. Lain halnya bila kita menggambar rangkaian dengan
menggunakan gambar benda sesungguhnya kita akan mengalami kesulitan.
Berikut ini suatu contoh sirkuit pneumatik dan hidrolik yang digambar dengan
gambar benda untuk dibandingkan dengan diagram sirkuit yang digambarkan
dengan grafik simbol.
Berikut ini adalah gambar rangkaian hidrolik (Gambar 6.1)
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
84
Untuk merancang diagram sirkuit kita gunakan aturan tata letak seperti gambar berikut.
Katup ter-buka ke arah bawah dan oli hidrolik mengalir untuk mengangkat beban.
Tek.oli meng- angkat
piston
oli ini balik ke-
tangki
Tangki hidrolik
Gb. 6.1 Rangkaian hidrolik
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
85
Untuk penggerak dan kelompok katup-katup maupun supply elements diberi
nomor-nomor atau angka-angka (Arabic number).
Digit pertama menunjukkan nomor aktuator dan juga aktuator mana yang
dikontrol oleh unit pengatur yang sedang bekerja.
Contoh : 1 . 0 , 2 . 0 , 3 . 0 Aktuator ( Working element ).
1 . 1 , 1 . 2 , Katup-katup yang mengontrol aktuator no: 1.
2 . 1 , 2 . 2 , Katup-katup yang mengontrol aktuator no: 2.
Gb 6.2 Tata letak komponen dalam diagram sirkuit
Working elements .
Actuating elements.
Signal elements.
Supply elements
(service).
Unit shut-off valve.
Reversing valve.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
86
Contoh : Diagram sirkuit hidrolik (Gambar 6.3)
Gb.6.3a Gb 6.3b
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
87
6.3 Perakitan Sirkuit Sistem Tenaga Fluida
Metoda perakitan sistem tenaga fluida seperti juga metoda penyusunan diagram
sirkuit,yaitu dimulai dari menyusun komponen sesuai dengan lay-out pada
diagram sirkuit atau lay uot pada mesin/pesawat yang menggunakan sistem
tenaga fluida. Kemudian setiap komponen disambungkan dengan konduktor dan
konektor.Cara-cara perakitan atau instaling sistem ini akan didemonstrasikan
kemudian.
Pengoperasian sirkuit setelah selesai diinstal sesuai dengan langkah berikut :
Periksa rangkaian sirkuit apakah sudah cukup kuat/perfect.
Periksa sumber-sumber tenaga (listrik atau engine).
Periksa oli pelumas bagi komponen-komponen yang memerlukan.
Operasikan sirkuit dengan hati-hati.
RANGKUMAN
1. Grafik simbol sistem tenaga fluida merupakan bahasa komunikasi pada
sistem tersebut dan telah distandarisasikan secara internasional yaitu
standar ISO 1219.
2. Grafik simbol untuk sistem pneumatik dan sistem hidrolik pada
prinsipnya sama, sedangkan perbedaan yang terjadi karena adanya
perbedaan substansi.
3. Diagram sirkuit disusun menu rut metoda yang telah ditentukan dan ada
pula yang disusun sesuai dengan posisi yang ada di mesin atau pesawat.
4. Merakit atau menginstal sirkuit hidrolik atau sirkuit pneumatik harus
menerapkan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja dan juga sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
88
Tugas Kegiatan Belajar 6
Tugas 1
Perhatikan diagram sirkuit hidrolik di bawah ini kemudian selesaikan tugas berikut . 1.1 Sebutkan nama-nama
komponen dan fungsi
masing-masing !
……………………………..
……………………………..
…………………………….
……………………………..T
……………………………..
………………………………
……………………………..
1.2 Baca dan jelaskan
cara kerjanya !
……………………………..
……………………………..
…………………………….
…………………………….
1.3 Buat rangkaian pada
profile plate sesuai dengan
diagram sirkuit kemudian
operasikan sirkuit tersebut!
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
89
Tugas 2
Sirkuit hidrolik yang dilukiskan dalam diagram sirkuit di bawah ini menggunakan
relief valve Perhatikan dan selesaikan tugas-tugas berikut !
2.1 Sebutkan nama-nama komponen
dan apa fungsi masing-masing !
……………………………………….
………………………………………..
……………………………………….
………………………………………..
………………………………………..
………………………………………..
………………………………………
………………………………………
2.2 Jelaskan cara kerja sirkuit !
………………………………………
…………………………………….
……………………………………..
……………………………………..
2.3 Buatlah rangkaian pada profile
plate dan operasikan sirkuit tersebut !
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
90
Tugas 3 Sirkuit hidrolik dengan silinder kerja tunggal
Perhatikan diagram sirkuit hidrolik untuk hardening furnace di bawah ini
kemudian selesaikan tugas-tugas berikut dengan baik.
3.1 Sebutkan nama-nama komponen dalam diagram sirkuit di bawah ini.
3.2 Jelaskan cara kerja sirkuit tersebut.
3.3 Rangkailah sirkuit tersebut pada profile plate sesuai dengan diagram,
kemudian operasikan
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
91
Tugas 4 Sirkuit hidrolik untuk konveyor
Perhatikan diagram sirkuit hidroilk untuk konveyor di bawah ini kemudian
selesaikan tugas berikut .
4.1. Sebutkan nama-nama
komponen dan fungsi
masing-masing !
……………………………..
……………………………..
…………………………….
……………………………..
……………………………..
………………………………
……………………………..
4.2 Baca dan jelaskan
cara kerjanya !
……………………………..
……………………………..
…………………………….
…………………………….
…………………………….
……………………………
………………………………
……………………………….
…………………………………
…………………………………
………………………………….
………………………………….
……………………………………..
4.3.Buat rangkaian pada
profile plate sesuai dengan
diagram sirkuit kemudian
operasikan sirkuit tersebut!
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
92
Tugas 5 Surface grinding machine
Surface grinder yang menggunakan silinder kerja ganda tetapi menggunakan
katup pengarah katup 3/2. Perhatikan gambar berikut kemudian selesaikan
tugas-tugas di bawah ini !
3.1 Sebutkan nama-nama komponen
yang ada
3.2 Jelaskan cara kerjanya.
3.3 Konstruksikanlah sirkuit tersebut
sesuai dengan (Pada profile
plate)
5.4 Operasikan sirkit tersebut dan
perhatikan apakah cara kerjany
telah sesuai dengan fungsi yan
diharapkan.
5.5 Baca dan catatlah penunjukan
tekanan pada pressure gauge
pada langkah maju dan mundur.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
93
Tugas 6 Sirkuit hidrolik mesin embossing
Suatu mesin embossing ( stempel ) digunakan untuk mengembossed gambar
pada metal foil. Mesin digerakkan oleh silinder hidrolik kerja ganda. Matres atau
die digerakkan maju dan menstempel metal foil ketika liver penggerak katup
dioperasikan. Gerakan mundur atau balik terjadi ketika pengepressan telah
sepenuhnya selesai dan liver penggerak dilepaskan dan posisi katup
dikembalikan oleh pegas.
Selesaikan tugas-tugas berikut !
6.1 Sebutkan nama-nama komponen!
6.2 Jelaskan cara kerjanya!
6.3 Instal pada profile plate!
6.4 Operasikan sirkuit tersebut!
6.5 Catat penunjukan pressure
gaug!
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
94
Tugas 7 Sirkuit hidrolik pengontrol pintu dapur
Pintu dapur hardening dioperasikan oleh sistem hidrolik dengan silinder kerja
ganda. Untuk mengoperasikan digunakan katup pengarah 4/2 manually pembalik
pegas .
Perhatikanlah uraian di atas kemudian selesaikan tugas-tugas berikut !
7.1 Sebutkan nama-nama komponen
yang ada pada sirkuit di samping.
7.2 Jelaskan cara kerja sirkuit tersebut.
7.3 Rakitlah sirkuit hidrolik sesuai dengan
diagram di samping,kemudian
operasikan.
7.4 Catatlah penunjukan pressure gauge
pada setiap langkah.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
95
Soal Tes Formatif 6
Jawablah soal-soal berikut dengan mengisi titik-titik yang tersedia!
4. Sedangkan perbedaan antara simbol pompa hidrolik dan motor
hidrolik ialah …………………..…………………………………………………………
5. Jumlah kotak dalam simbol katup menunjukkan jumlah ……………..
6. Penandaan katup-pengarah sistem hidrolik pada setiap lubang
(saluran) dilakukan dengan memberi angka atau huruf. Coba anda
tulis persamaannya:
1 = ……………………………… 3 = ………………………………………… 2 = ……………………………….. 4 =…………………………………………
4. Gambarkan pula simbol sistem hidrolik untuk:
1) Katup 4/2 penggerak tuas pembalik pegas
2) Katup 2/2 penggerak manual dengan detent
3) Katup 4/3 penggerak manual dengan detent closed center
4) Katup 4/3 penggerak liver spring return open center
5. Metoda penyusunan diagram sirkuit ialah: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
6. Menunjukkan apakah angka atau nomor berikut di dalam diagram
sirkuit: 1.0, 2.0, 3.0 menunjukkan ……………………………………………………… 1.1, 2.1, 3.1 menunjukkan ………………………………………………………
0.1, 0.2, 0.3 menunjukkan ………………………………………………………
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
96
Kunci Jawaban Tes Formatif 6
1. Tanda panah pada simbol motor hidrolik merupakan kebalikan pompa
hidrolik.
2. Jumlah posisi.
3. 1 = P 2 = A 3 = T 4 = B
4. Lihat grafik simbol halaman 67 – 70.
5. Lihat grafik simbol halaman 62 – 63.
6. Metoda penyusunan diagram sirkuit :
Komponen disusun dari bawah ke atas sesuai dengan aliran sinyal
dimulai dari suplai daya.
Penomeran dari kiri ke kanan.
Aktuator maupun katup mengarah ke kanan.
8. 1.0, 2.0, 3.0 menunjukkan working element.
1.1, 2.1, 3.1 menunjukkan final control elememt.
0.1, 0.2, 0.3 menunjukkan power supply unit.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
97
KEGIATAN BELAJAR 7
PEMELIHARAAN KOMPONEN HIDROLIK
7.1 Sistematika Pemeliharaan
Apakah dalam melaksanakan pemeliharaan sistem hidrolik perlu
menggunakan suatu cara yang sistemik?
Tentu saja segala pekerjaan akan memberikan hasil yang optimal apabila
dikerjakan secara sistematis .Demikian pula untuk melaksanakan pemeliha-
raan sistem hidrolik kita gunakan sistematika pemeliharaan secara umum
yang diaplikasikan sesuai dengan keperluan. Gambar skema sistematika pe-
meliharaan (Gb.1) berikut ini menunjukkan suatu sistematika pemeliharaan
secara umum.
Apa arti istilah istilah di dalam gambar tersebut dapat anda pelajari dari
uraian berikut :
Pemeliharaan (Maintenance) ialah suatu kegiatan yang dilakukan se-
cara sengaja (sadar) terhadap suatu fasilitas dengan menganut suatu siste-
matika tertentu untuk mencapai hasil telah ditetapkan.
Tujuan Pemeliharaan ialah agar fasilitas tersebut selalu dalam kondisi
siap pakai, dapat berfungsi, beroperasi dengan lancar, aman, produktif,
efektif dan efisien serta awet.
Jadi kegiatan pemeliharaan itu bukanlah pekerjaan yang ala kadarnya,
bukan pekerjaan yang asal-asalan, tetapi pekerjaan yang perlu perencana-
an , pembiayaan dan kesungguhan.
Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) ialah pemeli-
haraan yang dilakukan agar fasilitas/mesin/peralatan terhindar dari laju
kerusakan yang cepat (tidak wajar).
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
98
Perbaikan (Corective Maintenance) ialah pemeliharaan yang dilakukan
apabila terjadi kerusakan untuk mengembalikan mesin/peralatan pada kon-
disi semula.
Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance) ialah pemeliharaan
yang dilakukan di luar program pemeliharaan kerena terjadi sesuatu yang
emergency (kecelakaan).
Biasanya pemeliharaan darurat itu adalah perbaikan-perbaikan kerena ke-
celakaan yang akan mengakibatkan kerusakan-kerusakan dan biasa disebut
perbaikan darurat.
Pra Pemeliharaan (Pre-maintenance) ialah persiapan pemeliharaan
agar dalam pelaksanaan pemeliharaan nantinya lebih lancar dan memenuhi
sasaran. Kegiatan pra pemeliharaan ini antara lain seperti : penyusunan
program pemeliharaan, penyediaan peralatan dan bahan pemeliharaan se-
suai dengan fasilitas obyek pemeliharaan, penyiapan lokasi seperti fondasi/
lantai dan tata letak (lay-out) yang memadai, penyiapan sarana penunjang
seperti : listrik, air dan udara kempa, persiapan tenaga pelaksana pemeli-
haraan (organisasi) dan administrasi pemeliharaan.
Pemeliharaan Harian (Routine Maintenance) ialah pemeliharaan yang
dilakukan setiap hari atau setiap mesin/peralatan/fasilitas dioperasikan atau
digunakan.
Kegiatan yang dilakukan seperti:
Pencegahan beban lebih.
Pencegahan korosi.
Pelumasan bagi yang memerlukan.
Keselamatan dan keamanan fasilitas.
Kebersihan dan ketertiban.
Kegiatan pemeliharaan harian ini biasanya dilakukan oleh operator.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
99
SISTEMATIKA PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN
(MAINTENANCE)
CORECTIVE
MAINTENANCE
PREVENTIVE
MAINTENANCE EMERGENCY
MAINTENANCE
PRE-
MAINTE
-NANCE
ROUTINE
MAINTE -
NANCE
PERIODIC
MAINTE-
NANCE
LIGHT
REPAIR
MEDIUM
REPAIR OVERHOL EMER-
GENCY
REPAIR
Gb.7.1 Skema Sistematika Pemeliharaan
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
100
Pemeliharaan Berkala (Periodic Maintenance) ialah pemeliharaan
yang dilakukan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah diprogram-
kan. Pembuat-an jadwal itu berdasarkan kepentingan perlakuan terhadap
obyek pemeliharaan, misalnya keperluan penggantian oli seharusnya bera-
pa jam kerja, penyetelan ulang bagian-bagian yang bergerak setiap berapa
bulan dan sebagainya. Di dalam pemeliharaan berkala ini kita kenal adanya
pemeliharaan wekly, monthly dan yearly, yang artinya sebagai berikut :
Weekly maintenance (Pemeliharaan mingguan) ialah pemeliharaan
yang dilaksanakan seminggu sekali atau dua minggu sekali atau tiga
minggu sekali.
Monthly maintenance (Pemeliharaan bulanan) ialah pemeliharaan
yang dilakukan satu bulan sekali atau tiga bulan sekali (tiga bulanan) atau
setiap enam bulan sekali (semesteran).
Yearly maintenance (Pemeliharaan tahunan) ialah pemeliharaan yang
dilakukan setiap tahun sekali atau dua tahun sekali. Tetapi banyak juga pe-
meliharaan mesin/peralatan/fasilitas yang pelaksanaan pemeliharaannya
berdasarkan jam kerja misalnya penyetelan bagian-bagian yang bersam-
bung atau bagian-bagian yang bergerak dilaksanakan setiap 1000 jam
kerja, penggantian oli setiap 2000 jam kerja, servis besar (overhol) setiap
4000 jam kerja dan sebagainya. Pemeliharaan berkala ini biasanya dilak-
sanakan oleh teknisi pemeliharaan.
Perbaikan ringan (Light repairing) ialah perbaikan-perbaikan dari
kerusakan ringan termasuk yang ditemukan pada waktu pengecekan (pe-
meliharaan berkala) yang perbaikannya cukup dengan penggantian kom-
ponen (replacement) dan tidak memerlukan waktu dan biaya tinggi.
Perbaikan medium (Medium repairing) ialah perbaikan-perbaikan dari
kerusakan akibat aus atau akibat kecelakaan yang perbaikannya memerlu-
kan pem-betulan komponen dengan biaya yang lebih tinggi dan waktu ker-
ja yang lebih lama.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
101
Servis besar (Overhol) ialah perbaikan total akibat ke ausan (lama pe-
makaian) dengan pembetulan-pembetulan maupun penggantian kompo-
nen. Perbaikan atau overhol ini biasa dilakukan oleh teknisi dan atau teknisi
ahli, sedangkan untuk mencapai hasil yang optimal perlu kiranya menganut
suatu sistematika perbaikan yang yang telah ditentukan.
Perbaikan darurat (Emergency repairing) ialah perbaikan dari keru-
sakan akibat kecelakaan yang perbaikannya bersifat sementara, untuk me-
nunggu perbaikan yang sempurna atau langsung diperbaiki secara sempur-
na. Di dalam sistem pemeliharaan ini ada pula istilah-istilah yang sering
diguna-kan seperti :
Running maintenance ialah pemeliharaan suatu mesin/peralatan/fasilitas
dalam keadaan bekerja atau dioperasikan/digunakan.
Shut down maintenance ialah pemeliharaan suatu mesin/peralatan/fasi-
litas yang mana mesin/peralatan/fasilitas tersebut harus diberhentikan/tidak
dipergunakan, karena tidak mungkin dilakukan pemeliharaan bila mesin/
peralatan/ fasilitas dalam keadaan bekerja/dipergunakan .
Lack of maintenance ialah kekurangan atau kelemahan dalam pemeliha-
raan atau disebut juga pemeliharaan yang tidak baik.
Predictive maintenance atau pemeliharaan perkiraan ialah kegiatan pe-
meliharaan yang memperkirakan umur atau masa pakai efektif dan efisien
suatu komponen, sehingga orang dapat memperkirakan kapan komponen
tersebut harus mendapat perlakuan pemeliharaan.
7.2 Pemeliharaan Pencegahan Sistem Hidrolik
Sesuai dengan definisi tersebut di depan bahwa pemeliharaan pencegahan
atau preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan yang bertujuan
untuk menghindarkan laju kerusakan suatu fasilitas. Berarti kegiatan pe-
meliharaan ini dilakukan sebelum dan selama fasilitas/mesin/peralatan itu
beroperasi atau digunakan. Dengan demikian pemeliharaan pencegahan
(preventive maintenance) dimulai semenjak fasilitas tersebut belum diope-
rasikan. Dengan kata lain bahwa kita harus mempersiapkan hal-hal yang
perlu untuk memperlancar proses pemeliharaan selanjutnya. Inilah yang
disebut dengan pra-pemeliharaan
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
102
7.2.1 Pra-Pemeliharaan pada sistem hidrolik
Yang dimaksud dengan pra pemeliharaan ialah kegiatan persiapan
sebelum mesin/alat dioperasikan dengan tujuan agar pelaksanaan
pemeliharaan nantinya menjadi lebih sempurna.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain ialah:
Instalasi pemipaan sirkuit hidrolik yang memadai.
Alat-alat pemeliharaan seperti alat pengencang, alat penyetel,
alat pemotong, alat pelumasan dan alat-alat kebersihan.
Alat-alat pengetes.
Alat-alat penunjang seperti alat angkat, alat angkut, alat penje-
pit dan sebagainya.
Bahan pemeliharaan seperti bahan pembersih, bahan pembilas
dan bahan pencegah korosi.
Gudang suku cadang dan bahan-bahan pemeliharaan.
Gudang yang memenuhi syarat untuk oli / cairan hidrolik.
Gudang barang bekas atau komponen yang diperbaiki.
Perangkat administrasi pemeliharaan dan pergudangan.
Di samping persiapan tersebut di atas dalam pemesangan fasilitas
yang menggunakan sistem hidrolik perlu dipersiapkan pula hal-hal
berikut:
Untuk mesin-mesin yang stasioner, fondasi mesin harus meme-
nuhi syarat, seperti ketebalan beton, komposisi campuran beton,
luas fondasi, kedataran dan sebagainya.
Sedangkan untuk mesin yang mobile, perlu dudukan atau moun-
ting yang cukup kuat pula.
Pemasangan mesin yang kokoh dengan pengikatan yang kuat.
Kedataran mesin (level) yang standar (perlu dilevel dengan alat
pelevelan yang presisi).
Penyediaan sumber tenaga yang memenuhi syarat.
Dengan persiapan yang begitu lengkap berarti pra-pemeliharaan te-
lah kita laksanakan dengan baik sehingga insya Allah pemeliharaan
selanjutnya akan berjalan dengan lancar.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
103
5.2.2 Pemeliharaan Harian atau Routine Maintenance
Sebetulnya pemeliharaan sistem hidrolik sangatlah mudah, karena
cairan hidrolik telah dapat berfungsi sebagai pelumas dan sekaligus
sebagai pencegah korosi.
Demikian pula dalam sistem hidrolik telah disediakan proteksi beban
lebih. Namun anda dapat saja mengalami permasalahan atau gang-
guan pada sistem hidrolik apabila anda mengoperasikannya dengan
memberikan beban lebih seperti putaran yang terlalu tinggi, tekanan
kerja terlalu tinggi, suhu terlalu tinggi atau juga bila terlalu banyak
kontaminasi.
Oleh karena itu hanya dengan melaksanakan pemeliharaan yang
sistematis dan kontinyu, gangguan dapat diatasi sebelum terjadi ke-
rusakan fatal.
Ada beberapa kunci penyebab permasalahan dalam pemeliharaan
sistem hidrolik antara lain : (lihat gambar 7.2)
1. Kurangnya cairan hidrolik (oli) dalam tangki.
2. Tersumbatnya saringan (filter oil) karena cairan hidrolik yang
kotor.
3. Kehilangan daya hisap pada saluran hisap.
4. Cairan hidrolik (oli) yang tidak cocok.
1
2
3
4
Gb.7.2 Kunci penyebab permasalahan pemeliharaan
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
104
Permasalahan tersebut di atas dapat diatasi atau dicegah dengan memahami
sistem dan pemeliharaan yang sempurna.
Bagaimanakah pemeliharaan yang sempurna itu ?
Pemeliharaan yang sempurna ialah pemeliharaan yang pelaksanaannya
sistematis, taat asas dan berkesinambungan (kontinyu). Berikut ini adalah
kegiatan pemeliharaan yang secara rutin harus dilaksanakan secara sistematis :
7.2.3 Pengecekan sistem sebelum operasi
Pengecekan ini dilakukan secara reguler setiap akan mengoperasi-
kan sistem. Beberapa titik yang harus dicek (diperiksa) antara lain:
(lihat Gb.17)
1. Pemeriksaan tangki hidrolik dan oli
Hal-hal yang perlu diperiksa ialah:
Periksa permukaan (level) oli apakah masih ada pada garis
batas. Apabila kurang permukaan oli, tambahlah dengan oli
yang sama. Apabila dari hasil pemeriksaan permukaan oli
dari hari-ke hari terlihat penurunan permukaan oli yang dras-
tis, maka periksalah tangki oli atau pipa/selang barang kali
ada yang bocor atau retak.
Pemeriksaan kondisi oli.
o Bila oli berbusa atau bergelembung berati ada udara
yang masuk. Periksalah bagian-bagian yang bocor dan
betulkan.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
105
PEMELIHARAAN PENCEGAHAN SISTEM
o Bila oli berubah menjadi seperti air susu berarti ada air
yang tercampur ke dalam oli hidrolik. Gantilah oli itu dan
pastikan bahwa oli tersimpan dengan baik dan tidak
terkontaminasi oleh apapun.
o Periksa saringan oli (oil filter). Sebelum mengangkat tu-
tup filter lap (bersihkan) dulu kotoran atau debu yang
melekat padanya. Bila memeriksa oli dengan tongkat
(stick) lap dulu stick tersebut dengan kain lap yang
bersih.
Periksa silinder atau unit penggerak
Periksa katup-katup atau unit
pengatur
Periksa saluran-
saluran oli
Periksa tangki hidrolik dan cairan hidrolik (oli)
Periksa pompa hidrolik dan penggerak mula
Gb.7.3 Skema pengecekan sistem sebelum operasi
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
106
2. Pemeriksaan pendingin (cooler), saluran dan konektor
Bersihkan pendingin oli secara berkala, periksa bila ada yang
bocor, jagalah sirip-sirip pendingin selalu bersih, jangan
sampai terbalut oli, jagalah jangan sampai karatan dan se-
bagainya.
Periksalah saluran oli (konduktor) dan konektornya barang
kali terjadi hal-hal :
o Bocoran oli pada saluran tekan. Periksalah bocoran pada
bagian luar selang atau pada fitting (konektor) dan selalu
gunakan kertas kardos jangan diraba dengan tangan.
o Bocoran udara. Tanda bahwa ada udara yang bocor ter-
hisap ke dalam sistem ialah adanya gelembung udara
atau buih pada oli dalam tangki.
o Pipa atau selang peok. Hal ini barangkali karena adanya
buih, atau terlalu panas, atau kehilangan tenaga hidrolik.
Gantilah pipa atau selang yang peok ini tetapi pipa peng-
ganti harus dibersihkan dulu dan dicuci dengan bahan
pelarut yang bersih pula.
Kencangkanlah semua konektor (fitting) yang kendor. Guna-
kan dua buah kunci untuk menghindari terpuntirnya pipa
atau selang. Ingat! Pengencangan hanya sampai pada asal
bocornya sudah sembuh.
3. Pemeriksaan katup-katup
Periksa kebersihan katup, karena kotoran yang mengganjal
pada katup akan membuat katup popet tidak menutup de-
ngan rapat dan bila mengganjal pada katup geser dapat me-
nyebabkan katup cepat aus.
Periksa ke-ausan katup. Katup yang telah aus spoolnya (pis-
ton katup) atau piring gesernya atau dudukannya atau bola-
nya akan mengakibatkan kebocoran. Dengan demikian katup
tidak dapat bekerja dengan sempurna.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
107
4. Pemeriksaan silinder atau aktuator
Periksa kebocoran silinder baik kebocoran luar maupun da-
lam. Apabila terdapat kebocoran maka segeralah diatasi.
Periksa pengikatan silinder (cylinder mounting). Bila kendor,
kencangkanlah, bila posisinya berubah betukan .
Periksa posisi batang piston. Dalam keadaan berhenti mesti-
nya batang piston berada di dalam; karena apabila posisinya
di luar dia akan menjadi tempat berkumpulnya debu dan air
embun yang akan mengakibatkan korosi. Bila terpaksa harus
di luar maka perlu di lumas dengan greas yang memadai.
Untuk motor hidrolik, periksa jangan sampai bekerja hingga
suhu meningkat tajam, karena motor hidrolik tidak boleh be-
kerja pada suhu tinggi. Periksa juga apakah sistem pendi-
nginan berfungsi dengan baik. Periksa dulu apabila motor
hidrolik bekerja hingga suhu meningkat apakah oli di dalam
sistem telah mencukupi.
Periksa pula kebocoran pada motor hidrolik seperti pada
sambungan motor dengan selang, periksa sekitar poros yaitu
pada sealnya apakah ada kebocoran dan periksa pada per-
mukaan sambungan belahan motor.
5. Pemeriksaan pompa hidrolik
Periksalah sambungan antara selang saluran tekan dengan
ulir pada penutup pompa (cap screw) apakah sudah cukup
kuat, sudah benar posisinya dan rapat.
Periksalah apakah ada kebocoran pada sambungan pompa
dengan konektor dan konduktornya.
Periksa pompa hidrolik dalam keadaan jalan, apakah dengan
keadan ini dengan tekanan kerja yang cukup tidak ada bo-
coran.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
108
7.2.4 Pencegahan beban lebih.
Beban lebih ini akan mengakibatkan rusaknya kom-ponen atau akan
membahayakan keselamatan. Hal ini dapat terjadi karena beberapa
hal antara lain :
1. Tekanan kerja terlalu tinggi
Dengan tekanan oli yang terlalu tinggi melebihi keperluan atau
bahkan melebihi kapasitas dapat mengakibatkan hal-hal yang
tidak diinginkan se-perti : timbulnya kecepatan gerak yang
berlebih-an, meningkatkan suhu kerja dan merusak kom-ponen.
Sebab-sebab tekanan kerja terlalu tinggi antara lain:
Sengaja regulator atau relief valve disetel
tinggi. Untuk itu periksa dan setel ulang, se-
suakan dengan keperluan.
Relief valve tidak berfungsi, mungkin tersum-
bat, mungkin rusak dan sebagainya, sehingga
tekanan kerja hidrolik tidak terkontrol.
Terdapat penyumbatan pada saluran oli se-
hingga terjadilah tekanan lebih.
Beban terlalu berat.
Untuk mencegah terjadinya beban lebih, kembali-kanlah kepada
penyebabnya untuk dihindari se-hingga sebab-sebab tadi tidak
terjadi.
2. Kecepatan terlalu tinggi (kecepatan putar atau
kecepatan gerak)
Dengan kecepatan yang terlalu tinggi berarti akan terjadi
gesekan antar komponen yang semakin tinggi pula. Gesekan
yang tinggi akan menimbul-kan panas yang berlebihan dan juga
akan mem-percepat ausnya komponen-komponen yang sa-ling
bergesekan. Pencegahan kecepatan ini sa-ngatlah tergantung
pada operator dan operator perlu dibina oleh atasannya.
3. Suhu yang terlalu tinggi (over heating)
Suhu kerja yang meningkat terlalu tinggi akan berakibat antara
lain :
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
109
Cairan hidrolik menjadi sangat encer sehingga
mudah bocor (daya rapatnya hilang).
Dengan suhu yang tinggi akan memanaskan
seal sehingga seal akan lembek atau rusak
dan akhirnya bocor.
Timbulnya lapisan semacam pernis pada per-
mukaan komponen yang justru membuat
komponen menjadi kasar.
Timbul bocoran yang berlebihan.
Berkurangnya output dari sistem.
Sebab-sebab terjadinya suhu tinggi antara lain:
Putaran atan kecepatan gerak aktuator terlalu
cepat.
Beban terlalu tinggi.
Tekanan kerja hidrolik terlalu tinggi.
Lingkungan kerja yang memang suhunya
terlalu tinggi.
Terdapat kotoran atau lumpur yang mengen-
dap di dalam tangki atau bahkan pada pipa-
pipa atau pada pendingin, sehingga meng-
hambat perambatan panas.
Terdapat bagian-bagian yang penyok atau
bengkok sehingga terjadi penyempitan yang
akan menghambat sirkulasi oli.
Kekurangan oli/cairan hidrolik (level oli dalam
tangki turun jauh).
Setelah anda mengetahui sebab-sebab overheat-ing maka untuk
mengatasinya tentu saja tinggal dikembalikan kepada
penyebabnya, yaitu sebab-sebab tersebut dicegah.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
110
Ada satu hal lagi yang perlu dihindari yaitu yang disebut
“thermal heat expansion”.
Yang disebut dengan thermal heat expansion ialah terjadinya
pemuian oli hidrolik karena panas dalam keadaan sistem hidrolik
tidak bekerja. Panas ini berasal dari panas matahari atau mung-
kin memang dekat sumber panas yang lain. Maka hati-hati bila
menyimpan mesin atau alat yang menggunakan sistem hidrolik,
jauhkanlah dari terkena panas. Pemuaian karena panas ini akan
meningkatkan tekanan oli di dalam sistem, untuk setiap
kenaikan suhu 10 C akan menaikkan tekanan sebesar 50-60 psi
(3-4 bar) pada sistem yang tertutup. Dapat kita bayangkan bila
kenaik-an suhu cukup tinggi maka komponen sistem hidrolik
akan pecah. Hal ini dapat diatasi dengan memasang thermal
relief valve pada lubang sa-luran silinder. Lihat gambar (Gb.5.4).
Pada waktu terjadi thermal heat expansion tekanan lebih akan
dibebaskan melalui thermal relief valve terus ke tangki.
Silinder yang tidak mempunyai thermal relief val-ve, perlu
dikosongkan dulu sebelum disimpan.
Gb.7.4 Silinder dengan thermal relief valve
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
111
7.2.5 Pelumasan
Untuk sistem hidrolik telah disebutkan di atas bahwa cairan hidrolik
telah berfungsi sebagai pelumas. Dengan demikian sistem hidrolik
tidak memerlukan lagi pelumasan kecuali bagian-bagian yang tidak
dila-lui oleh cairan hidrolik.
7.2.6 Menjaga Kebersihan
Bengkel hidrolik seperti bengkel-bengkel yang lain perlu selalu
dijaga kebersihannya. Demikian pula sis-tem hidrolik itu sendiri
harus selalu dijaga kebersih-annya, karena dikatakan bahwa
kebersihan pada sis-tem hidrolik adalah hal yang nomor satu.
Mengapa demikian, yaitu bahwa kotoran dan kontaminasi ha-rus
selalu dijauhkan dari sistem hidrolik, karena par-tikel yang sangat
kecil pun dapat membuat katup ter-gores, pompa terganjal,
menyumbat orifais dan lain-lain sehingga menyebabkan kerusakan
yang perbaik-annya cukup mahal.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
112
Bagaimana menjaga sistem hidrolik agar tetap bersih ?. Ikutilah uraian berikut
ini:
1. Jagalah oli cairan hidrolik selalu bersih
2. Jagalah kebersihan sistem hidrolik
Sistem hidrolik harus dijaga kebersihannya, maksudnya ialah agar semua
komponennya dalam keadaan bersih, tidak belepotan dengan oli atau grease
atau zat lain yang akibatnya dapat mengikat debu atau partikel yang lain se-
hingga dapat menutup permukaan komponen tersebut. Hal ini akan meng-
akibatkan penyebaran panas keluar terhambat sehingga sistem menjadi
panas.
Pada waktu membersihkan komponen hidrolik gunakanlah cairan pelarut atau
pembersih kimia hanya untuk membersihkan komponen dari metal. Jangan
sampai zat pembersih ini kontak dengan seal atau gasket. Bilaslah komponen
yang dibersihkan tadi dan keringkan dengan menggunakan udara dari
kompresor. Setelah itu oleskan pada komponen zat (oli) pencegah karat.
Simpanlah oli/cairan hidrolik ditem-
pat yang benar-benar bersih, beas
dari debu atau kotoran lainnya. Bila
akan mengisikan oli ke tangki hidrolik
bawalah oli dengan wadah yang ber-
sih yang ditutup dengan tutup yang
bersih pula. Kemudian untuk menu-
angkannya gunakan corong yang pa-
kai dengan saringan yang bersih pu-
la. Bila akan menjajaki isi oli dengan
menggunakan tongkat (dipstick),
bersihkan pula tongkat tersebut de-
ngan dilap memakai kain. lap yang
bersih.
Kemudian buatlah peringatan kepada
operator untuk menjaga agar jangan
sampai ada kotoran atau debu yang
masuk ke dalam oli.
Gb.7.5. Jaga kebersihan oli
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
113
3. Jagalah tempat kerja anda selalu bersih
Bangku kerja yang bersih dan area yang bersih adalah mutlak diperlukan bila
anda menservis komponen-komponen hidrolik. Untuk itu vacum cleaner tipe
untuk industri sangat diperlukan karena dia akan dapat menghisap kotoran
berupa debu, partikel kecil dari logam dan kotoran lain yang sejenis. Periksa
pula alat-alat yang anda gunakan apakah cukup bersih. Untuk pukul-me-
mukul gunakan hamer dari plastik atau kulit atau kuningan agar jangan sam-
pai ada tatal logam yang membahayakan yang masuk ke dalam komponen
sistem hidrolik. Gambar 5.6 berikut menunjukkan bangku kerja dan area ker-
ja yang bersih.
7.3 Pemeliharaan Berkala
Kegiatan pemeliharaan berkala pada sistem hidrolik ialah kegiatan yang
dilakukan pada waktu-waktu tertentu sesuai yang telah dijadwalkan.
7.3.1 Periode kegiatan
Mingguan (Weekly)
Gb.7.6 Bangku kerja yang bersih dan rapi
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
114
o Periksa level oli pada tangki hidrolik dan ditambah bila
kurang.
o Periksa filter(saringan), regulator (relief valve) dan
pressure gauge apakah masih bekerja dengan baik.
Pemeriksaannya dengan cara dicoba dan dianalisis.
Apabila terdapat gangguan perlu diservis lebih dulu.
o Periksa apakah pada katup-katup terdapat kotoran
seperti : debu, gerusan komponen (chips) dan kotoran
lain yang dapat menimbulkan gangguan. Jika memang
ada bersihkanlah.
Bulanan (Monthly)
o Periksa kondisi konektor (pengikat), penghubung
(konduktor) yang berupa selang atau pipa, apakah masih
baik dan berfungsi.
o Periksa kondisi sambungan dengan perapatnya (seal),
apakah ada bocoran-bocoran atau tidak.
o Periksa saluran-saluran pada katup apakah ada
kebocoran atau tidak. Bila terjadi kebocoran betulkan
dengan cara menyetelnya.
Enam bulanan (Six monthly)
o Pemeriksaan mingguan dan bulanan.
o Periksa seal-seal pada komponen seperti pada silinder,
motor hidrolik dan komponen lain.
o Penyetelan-penyetelan : penyetelan mur / baut pengikat,
penyetelan transmisi seperti belt, kopling dan
sebagainya.
o Pemeriksaan bantalan / bearing pada silinder, batang
torak, poros motor hidrolik dan sebagainya.
Tahunan
o Pemeriksaan mingguan, bulanan dan enem bulanan.
o Penggantian oli / cairan hidrolik .
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
115
7.3.2 Jenis kegiatan pemeliharaan berkala
Ada berbagai macam jenis kegiatan pemeliharaan berkala itu,
tetapi dalam modul ini barangkali hanya akan dibahas beberapa
hal saja, antara lain:
1. Penambahan oli /cairan hidrolik
Apabila oli telah berkurang yang ditandai dengan turunnya
level oli pada sight glass, maka harus segera ditambah lagi
hingga garis level oli mencapai garis batas yang telah di-
tentukan. Bila anda akan menambah oli hidrolik hal-hal
berikut harus diperhatikan :
Pastikan bahwa oli di dalam sistem masih bersih dan
memenuhi syarat.
Bersihkan sekitar tutup tangki oli sebelum tutup tangki
dibuka.
Buka tutup tangki dan hati-hati jangan sampai ada ko-
toran yang masuk sewaktu tutup terbuka.
Ambil oli dari gudang dengan wadah yang bersih.
Gunakan corong yang menggunakan saringan dan yang
bersih pula.
Tuangkan oli melalui corong dan perhatikan level oli da-
lam tangki melalui sight glass.
Tutup kembali tangki hidrolik dengan saksama.
2. Mengganti oli/cairan hidrolik
Sebelum mengisikan oli baru ke dalam tangki hidrolik (meng-
ganti oli), oli yang lama dikeluarkan atau dikuras atau didrain
terlebih dulu. Menguras oli semacam ini sangat baik bagi sis-
tem hidrolik karena dengan menguras ini kotoran dan konta-
minan seperti partikel kelupasan logam, debu, oksida oli dan
sebagainya akan keluar. Kemudian tangki hidrolik dibersih-
kan dari kotoran atau endapan-endapan yang berisi konta-
minan tadi.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
116
Bila kotoran atau kontaminan terdapat zat yang lengket se-
perti lilin maka bersihkanlah dengan zat pelarut/pembersih
yang sesuai hingga dapat menghilangkan zat tersebut. Sete-
lah pembersihan selesai bilaslah sistem tersebut (flushing
the sistem) dengan menggunakan oli pembilas (khusus). Se-
telah oli pembilas dimasukkan, operasikan sistem tersebut
agar oli pembilas dapat masuk ke seluruh penjuru dan se-
luruh bagian dari sistem. Lama pembilasan ini tergantung
pada besar-kecilnya atau rumit dan tidaknya sistem hidrolik
yang sedang dibilas. Biasanya memerlukan waktu antara 4 –
48 jam. Setelah dirasa cukup pembilasannya, maka oli pem-
bilas kemudian dikuras kembali hingga bersih. Sekarang
pengisian oli baru boleh dilakukan. Ingat cara pengisian oli
baru sama halnya dengan penembahan oli tadi yaitu harus
bersih, teliti, mencapai garis batas oli dan sebagainya kemu-
dian tutuplah denganrapat-rapat.
Gb.7.7 Pengisian oli yang bersih
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
117
Setelah selesai pengisian oli jalankanlah mesin agar sistem
hidrolik mendistribusikan olinya merata ke seluruh sistem
dan jalankan paling sedikit 4 kali putaran agar udara dapat
keluar semuanya dari dalam sistem. Kemudian periksa lagi
level oli pada sight glass, apabila permukaannya turun
tambahlah oli hingga mencapai garis batas.
3. Memeriksa dan membersihkan saringan (filter)
Bermacam-macam saringan dan cara pembersihannya adalah seperti berikut ini.
Gb.7.8 Macam-macam kotoran
Filter bertugas untuk menyaring
kotoran atau kontaminan agar
cairan hidrolik bebas dari konta-
minasi. Kontaminan tersebut
dapat berasal dari luar (ter-
utama dari udara) dan dari da-
lam seperti partikel kelupasan
komponen, oksidasi oli, endap-
an dan sebagainya.
Gb 7.9a Strainer putar
Gb75.9b Magnetic stainer
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
118
Gb 7.10 Contoh filter yang dibongkar
Penutup
Gasket
Komponen penyaring yang dapat diganti
Rumah
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
119
Bentuk-bentuk kontaminan dapat
anda lihat pada Gb 7.8.
Kontaminan ini harus difilter agar
tidak merusak atau mengganggu
beroperasinya komponen hidrolik.
Gb.7.11 menunjukkan kontaminan
yang tersaring dan bagi konta-
minan yang sangat kecil dapat le-
pas dari saringan balik (return
filter).
Gb.7.12. menunjukkan filter yang
menggunakan relief valve dan se-
dang beroperasi. Bila saringan da-
lam keadaan bersih perbedaan te-
kanan antara di dalam dan di luar
filter tidak terlalu besar. Tetapi bila
return filter telah tersumbat dengan
kontaminan, perbedaan tekanan
akan semakin tinggi dan bila sam-
pai batas penyetelan relief valve
maka relief valve akan membuka.
Pada saat ini mestinya operator te-
lah mengetahui bahwa filter harus
diservis. Lihat Gb.7.13, pressure
gauge pada relief valve itu akan
menunjukkan tingginya perbedaan
tekanan. Bila tidak segera diservis,
oli akan mengalir ke tangki tanpa
filter yang akibatnya inlet filter juga
akan tersumbat. Bila demikian
pompa tidak lagi memompa oli dan
akhirnya rusk total atau macet.
Gb.7.11 Filter dengan relief valve tidak operasi
Gb.7.12 Filter dengan relief valve beroperasi
Return filter
Inlet screen
Return filter
tersumbat
Inlet filter
tersumbat
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
120
4. Memeriksa kebocoran (Leaks)
Apakah yang menyebabkan kebocoran itu? Sebenarnya ada banyak penye-
babnya tetapi dapat kita golongkan menjadi dua saja yaitu:
Kebocoran dalam. Kebocoran ini terjadi biasanya pada saluran hisap.
Tidak mengakibatkan kehilangan oli secra nyata tetapi mengurangi efisi-
ensi dari sistem hidrolik karena akan ada udara yang terhisap dan ter-
perangkap ke dalam oli, membentuk gelembung-gelembung atau mem-
buih. Juga akan meningkatkan suhu dari sistem yang berarti pemborosan
tenaga. Kebocoran dalam ini sukar dideteksi oleh karena itu tanda-tanda-
nya perlu kita kenali yaitu makin lambatnya gerakan aktuator (lamban)
dan tenaga terasa berkurang. Bila tanda-tanda itu muncul maka sistem
perlu ditest.
Kebocoran luar. Kebocoran luar akan mengakibatkan oli/cairan hidrolik
berkurang, mengotori tempat kerja sehingga kelihatan jorog dan yang
penting adalah membahayakan orang yang bekerja karena licin. Ada pun
penyebab kebocoran luar ini juga bermacam-macam antara lain :
Bila telah ada tanda-tanda dari
relief valve tadi segeralah henti-
kan mesin, tunggu sampai di-
ngin, buka cap dari filter dan le-
pas komponen penyaringnya.
Cuci atau bersihkan dan bilas
hingga bersih, keringkan sampai
kering kemudian pasang kem-
bali. Zat pencuci harus dipilih
yang sesuai dengan komponen
saringan tersebut. Bila filter tidak
mungkin lagi dicuci maka ganti-
lah dengan yang baru. Gb.7.13. Tanda bahwa filter tersumbat
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
121
Setiap sambungan dari rangkaian hidrolik dapat menyebabkan ke-
bocoran bila ikatannya kurang pas, atau berbeda ukuran dan se-
bagainya. Oleh karena itu harus hati-hati dan teliti bila memasang
rangkaian (sirkuit).
Komponen juga dapat bocor, oleh karena itu pada waktu merakit
(assembling) harus teliti dan menggunakan seal atau gaskets yang
cocok.
Karet penutup selang fleksibel dapat juga retak dan bocor, maka
harus sering diperiksa agar tidak terlanjur besar.
Tekanan oli yang berlebihan juga dapat menyebabkan bocor. Oleh
karena itu setel tekanan kerja hidrolik sesuai dengan kebutuhan dan
sesuai dengan kapasitas sistem.
Ingat !
Kebocoran oli hidrolik yang bertekanan tinggi sangat berbahaya, misalnya
pancaran oli bertekanan tinggi dapat menyakiti orang atau bila kena
percikan api dapat mengakibatkan kebakaran yang sangat merugikan.
5. Melakukan Penyetelan-penyetelan
Agar kita pastikan bahwa sistem hidrolik bekerja dalam keadaan sempurna,
maka di samping secara rutin diadakan pemeriksaan juga secara berkala
harus diadakan penyetelan-penyetelan. Penyetelan-penyetelan tersebut meli-
puti bagian-bagian yang bersambung, bagian-bagian yang bergerak maupun
instrumen-instrumen pengontrol.
Penyetelan bagian-bagian yang bersambung seperti pengencangan bau-mur
pengikat, penyetelan penjepit selang (hoses fittings), pengencangan sam-
bungan kabel dan lain-lainnya.
Penyetelan bagian-bagian yang bergerak seperti silinder hidrolik, motor hidro-
lik, rantai dan sebagainya.
Penyetelan instrumen pengontrol seperti penyetelan/kalibrasi pressure
gauge, thermometer dan alat-alat kontrol lainnya.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
122
7.4 Pemeliharaan Prakiraan (Predictive Maintenance)
Yang dimaksud dengan pemeliharaan prakiraan atau predictive mainte-
nance ialah kegiatan pemeliharaan untuk memperkirakan umur atau
pun masa berfungsinya secara efektif dan efisien suatu komponen atau
suatu peralatan.
Ada pun tujuan dari predictive maintenance ini antara lain :
Dapat mengatur jadwal pemeliharaan berkala. Dengan telah dipre-
diksikannya kapan suatu komponen atau peralatan disetel kembali
atau diservis atau diganti karena umur pakainya memang sudah
habis, maka jadwal pemeliharaan berkala dapat ditetapkan demikian
juga jadwal produksi dapat diatur karena mesin/peralatan produksi
sedang dalam pemelihraan atau berhenti. Dengan demikian pro-
gram produksi dapat dialihkan ke mesin yang lain atau setidaknya
penerimaan order atau penetapan waktu penyerahan dapat diatur
sedemikian rupa sehingga reputasi perusahaan tetap terjaga.
Dapat mempersiapkan komponen pengganti sebelumnya. Dengan
telah disiapkannya komponen pengganti sebelumnya ini berarti pe-
kerjaan replacing atau pun servicing dapat lebih lancar karena se-
gala keperluan telah tersedia. Waktu tunggu yang biasanya membo-
sankan tidak terjadi . Dengan demikian jadwal kerja secara tepat
dapat dipenuhi. Hal ini sangat menguntungkan karena proses pro-
duksi akan segera berjalan kembali.
Dalam hubungannya dengan pemeliharaan sistem hidrolik, hal ini sa-
ngat penting diperhatikan dalam mendukung suatu sistem manufactur-
ing dimana kemungkinan sistem hidrolik bekerja selama 24 jam non
stop. Bila sistem hidrolik berhenti secara tiba-tiba akan mengakibatkan
semua mesin atau peralatan yang menggunakan atau dilayani oleh sis-
tem hidrolik akan berhenti pula.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
123
Sedangkan jadwal belum diatur atau belum disesuaikan dengan jadwal
pemeliharaan, sehingga banyak karyawan yang menganggur, target
produksi terhambat dan masih ada hal-hal lain lagi yang merugikan.
Menurut pengalaman, dalam suatu sistem hidrolik ada beberapa
komponen yang dapat diperkirakan (diprediksi) umurnya atau masa
pakainya, antara lain :
Sabuk atau belt. Sabuk berfungsi untuk memindahkan tenaga dari
penggerak mula (motor listrik atau motor bakar) ke pompa hidrolik
atau pesawat lain. Sabuk ini dibuat dari bahan-bahan yang fleksibel
seperti karet atau bahan sintetis atau plastik yang diperkuat dengan
bahan-bahan serat yang cukup kuat. Umur pakai dapat diperkirakan
sesuai dengan jenis maupun ukuran belt itu sendiri. Belt pada
umumnya dapat dipakai kira-kira 1000 jam kerja atau bila belt tadi
dipakai secara non stop berati dapat dipakai dalam waktu 1 tahun.
Bantalan atau bearing. Bantalan ini juga dapat diperkirakan umur
pakainya .
Perapat atau perfak atau seal. Perapat seal pada umumnya terbuat
dari bahan karet atau karet sintetis atau kulit atau plastik. Kompo-
nen ini juga dapat diperkirakan masa pakainya atau dapat dilihat
pada petunjuk manufakturnya.
Pemipaan atau piping. Masalah pemipaan juga harus mendapat pre-
diksi yang cukup baik, karena pemipaan merupakan penyaluran
cairan hidrolik untuk mendistribusikannya ke seluruh pemakai. Yang
perlu diprediksi adalah kapan pipa-pipa logam dicat kembali untuk
melindunginya dari proses korosi atau bila pipa karet atau plastik,
kapan harus diganti. Demikian juga perlu diprediksi kapan harus
diadakan penyetelan-penyetelan ulang agar kedudukan pipa tetap
memenuhi persyaratan.
Saringan oli atau filter. Saringan oli ini tidak hanya diprediksi kapan
harus diganti tetapi juga perlu diprediksi kapan harus diservis atau
dibersihkan dan disetel kembali.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
124
Dengan diperlukannya prakiraan-prakiraan ini berarti seorang teknisi harus tahu
dan harus ada catatan tentang kapan suatu komponen dipasang dan kapan
diadakan pemeliharaan. Dengan demikian adanya catatan-catan pemeliharaan
atau maintennce record menjadi sangat penting untuk dilaksanakan.
Sampai di sini anda telah mempelajari cara-cara pemeliharaan pence-
gahan. Untuk selanjutnya kerjakanlalah tugas-tugas pada lembar
tugas.
RANGKUMAN
Pemeliharaan (Maintenance) ialah suatu kegiatan yang dilakukan secara
sengaja (sadar) terhadap suatu fasilitas dengan menganut suatu sistematika
tertentu untuk mencapai hasil telah ditetapkan.
Tujuan Pemeliharaan ialah agar fasilitas tersebut selalu dalam kondisi siap pa-
kai, dapat berfungsi, beroperasi dengan lancar, aman, produktif, efektif dan efisi-
en serta awet.
Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) ialah pemeliharaan
yang dilakukan agar fasilitas/mesin/ peralatan terhindar dari laju kerusakan yang
cepat (tidak wajar).
Perbaikan (Corective Maintenance) ialah pemeliharaan yang dilakukan apa-
bila terjadi kerusakan untuk mengembalikan mesin/peralatan pada kondisi
semula.
Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance) ialah pemeliharaan yang
dilakukan di luar program pemeliharaan kerena terjadi sesuatu yang emergency
(kecelakaan).
Pra Pemeliharaan (Pre-maintenance) ialah persiapan pemeliharaan agar
dalam pelaksanaan pemeliharaan nantinya lebih lancar dan memenuhi sasaran.
Pemeliharaan Harian (Routine Maintenance) ialah pemeliharaan yang
dilakukan setiap hari atau setiap mesin/peralatan/fasilitas dioperasikan atau
digunakan.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
125
Kegiatan yang dilakukan seperti:
Pencegahan beban lebih.
Pencegahan korosi.
Pelumasan bagi yang memerlukan.
Keselamatan dan keamanan fasilitas.
Kebersihan dan ketertiban.
Pemeliharaan Berkala (Periodic Maintenance) ialah pemeliharaan yang di-
lakukan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah diprogramkan. Di dalam
pemeliharaan berkala ini kita kenal adanya pemeliharaan wekly, monthly dan
yearly.
Perbaikan ringan (Light repairing) ialah perbaikanpemeliharaan berkala)
yang perbaikannya cukup dengan penggantian komponen (replacement) dan ti-
dak memerlukan waktu dan biaya tinggi.
Perbaikan medium (Medium repairing) ialah perbaikan-perbaikan dari ke-
rusakan akibat aus atau akibat kecelakaan yang perbaikannya memerlukan pem-
betulan komponen dengan biaya yang lebih tinggi dan waktu kerja yang lebih
lama.
Servis besar (Overhol) ialah perbaikan total akibat ke ausan (lama pemakaian)
dengan pembetulan-pembetulan maupun penggantian komponen.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
126
Tugas Kegiatan Belajar 7
Tugas ini berhubungan dengan pemeliharaan sistem hidrolik
1. Periksa keadaan oli hidrolik pada tangki hidrolik melalui gelas penduga (sight
glass)!
…………………………………………………………………………..………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
2. Apabila kekurangan oli tambahlah dengan oli yang sama!
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..…
3. Periksa saklar listrik, apakah telah terpasang dengan baik!
……………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………..
4. Pilihlah komponen yang akan dipasang dan pastikan bahwa komponen ter-
sebut tidak rusak kemudian bersihkan dan atur peletakannya!
…………….………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….…
5. Periksa konektor, dan konduktor apakah sudah cukup kencang pengikatan-
nya dan tidak goyang serta posisinya benar!
………………………………………………………………………………………………………..…
…………………………………………………………………………………………………..………
6. Selama bekerja/selama mesin hidup, amati kondisi secara keseluruhan apa-
kah mesin bekerja dengan baik, tidak ada getaran, tidak ada peningkatan
suhu yang berlebihan, tidak ada suara-suara atau bau-bauan yang asing.
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
7. Selama bekerja periksalah kondisi sambungan dan sealnya, apakah ada ke-
ocoran? Bila ada kebocoran kencangkanlah pengikatannya atau prediksikan
kemungkinannya penggantian seal?
……………………………………………………………………………………………………………
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
127
8. Setelah selesai bekerja ,hentikan mesin dengan posisi piston dalam keadaan
tertutup, bersihkan mesin, lepas konduktor/konektor yang memang perlu
dilepas dan simpanlah mesin di tempat yang teduh dan aman.
…………………………………………………………………………………………………………..…
………………………………………………………………………………………………………………
9. Dalam keadaan berhenti periksalah kondisi peralatan, kencangkanlah
baut/mur yang kendor, setel bagian-bagian yang berubah dari posisinya dan
betulkan komponen-komponen yang ada kelainan
…………………………………………………………………………………….………………………
…………………………………………..………………………………………………………………..
10.Periksa peralatan pemeliharaan anda kemudian buat daftar inventarisnya!
…………………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………….………
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
128
Soal Tes Formatif 7
Jawablah soal-soal berikut dengan singkat atau dengan mengisi titik-titk yang
ada !
1. Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan?
9 Sebutkan apa tujuan pemeliharaan itu!
3. Apa yang dimaksud dengan preventif maintenance?
4. Apa saja yang harus dipersiapkan pada kegiatan pra pemeliharaan?
5. Sebutkan tiga macam kegiatan pemeliharaan rutin!
6. Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan berkala?
7. Bagian-bagian dari sistem hidrolik yang perlu diperiksa secara berkala antara
lain : a)…………………..b)……………………c)………………
8. Thermal relief valve berfungsi untuk ……………………………………….
9. Kenaikan suhu 1 derajat Celcius dapat mengakibatkan kenaikan tekanan
sebesar ……………………bar.
10. Mengapa filter secara berkala harus diservis atau diganti?
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
129
Kunci Jawaban tes Formatif 7
1. Pemeliharaan (Maintenance) ialah suatu kegiatan yang dilakukan se-
cara sengaja (sadar) terhadap suatu fasilitas dengan menganut suatu sis-
tematika tertentu untuk mencapai hasil telah ditetapkan.
2. Tujuan Pemeliharaan ialah agar fasilitas tersebut selalu dalam kondisi
siap pakai, dapat berfungsi, beroperasi dengan lancar, aman, produktif,
efektif dan efisien serta awet.
3. Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) ialah pemeli-
haraan yang dilakukan agar fasilitas/mesin/peralatan terhindar dari laju
kerusakan yang cepat (tidak wajar).
4. Yang harus dipersiapkan antara lain:
Lay ou.t
Alat-alat pemeliharaan.
Bahan pemeliharaan.
Saran penunjang seperti listrk, air udara kempa.
Dan lain-lain.
5. Tiga macam kegiatan pemeliharaan rutin:
1) Kebersihan dan ketertiban.
2) Pelumasan.
3) Pencegahan beban lebih.
6. Pemeliharaan Berkala (Periodic Maintenance) ialah pemeliharaan
yang dilakukan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah
diprogramkan.
7. Bagian-bagian yang perlu diperiksa:
a) Kondisi cairan hidrolik dan pelumasan.
b) Kondisi pengikatan seperti baut-baut dan mur.
c) Kondisi penyambungan dan perapatan (sealing).
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
130
8. Thermal relief valve berfungsi untuk mengantisifasi kenaikan tekanan pada
silinder hidrolik pada waktu terjadi kenaikan suhu.
9. 3 – 4 bar.
10. Karena kemungkinan filter tertutup oleh kotoran atau impurities sangat
besar dan kalau terjadi seperti itu oli akan tertahan sehingga sistem akan
terganggu.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
131
BAB III
EVALUASI
SOAL TES AKHIR
PRGRAM KEAHLIAN : TEKNIK PEMELIHARAAN MEKANIK MESIN
INDUSTRI
UNIT KOMPETENSI : PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SISTEM
HIDROLIK
WAKTU : TES TEORI 120 menit
TES PRAKTIK : 200 menit
A. Jawablah soal- soal berikut dengan memberi tanda silang (x) pada
alternatif jawaban yang anda anggap paling benar !
1. Output/keluaran dari sistem hidrolik ditunjukkan oleh
a. pompa
hidrolik
b.konduktor c.actuator d. accumul
ator
2. Yang menghanyutkan kontaminant dari seluruh sirkuit hidrolik adalah
a. filter
b. strainer
c. cairan hidrolik
d. katup-katup
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
132
3. Gerak silinder maju mundur atau gerak motor hidrolik putar kanan atau putar
kiri diatur oleh
a. pressure controll valve
b. directional controll valve
c. flow control valve
d. relief valve
4. Kecepatan gerak actuator diatur oleh
a. flow control valve
b. chek valve
c. directional controll valve
d. filter
5. Berikut ini berfungsi untuk memisahkan kontaminant dari oli
a. bufle plate
b. pressure gauge
c. pompa
d. filter
6. Untuk meningkatkan besar tekanan kerja hidrolik tanpa mengubah seting
digunakan
a. pressure regulator
b. relief value
c. sequence value
d pressure intensifer
7. Berikut ini adalah satuan vikskositas oli kecuali
a. Saybolt Unit (SB)
b. Derajat engler ( E)
c. Derajat Kelvin ( K)
d. Centi Stoke (cST)
8. Untuk mengukur besar viskositas suatu cairan digunakan alat berikut ini
a. ball viscometer
b. firo meter
c. mano meter
d. higro meter
9. Penunjukkan tekanan pada pressure gauge adalah 290 Psi. Tekanan tersebut
berarti
a. 200 Kpa
b. 20 kg/cm2
c. 20 Bar
d. 1520 cmHg
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
133
10. Tekanan operasional cairan hidrolik di dalam sirkuit hidrolik diatur batas
maksimumnya oleh
a. sequnce valve
b. reliev valve
c. pressure regulating valve
d. reducing valve
11. Pressure line filter dipasang pada
a. saluran hisap
b. saluran tekan
c. saluran balik
d. saluran pemandu
12. Untuk mengatur tekanan guna mengoperasikan actuator berikutnya,
digunakan katup pengatur tekanan jenis
a. relief valve
b. pressure sequnce valve
c. pressure reducing valve
d. unloading relief valve
13. Berikut ini termasuk single acting cylinder, kecuali
a. differential cylinder
b. telescopic acting load
returns the piston
c. single acting returns the ram
d. single acting load returns the
piston
14. Dalam penyusunan diagram sirkuit hidrolik, nomor kode berikut menunjukkan
nomor kode untuk actuator
a. 1.0.2.0.3.0
b. 1.1.1.1.3.1
c. 1.2:1.3:2.2.2.3.3.2.3.3.
d. 0.1:0.2:0.3:
15. Output/keluaran dari motor hidrolik ialah:
a. gerak naik-turun
b. gerak swipel
c. gerak putar kontinyu
d. gerak maju-mundur
16. Katup-katup hidrolik adalah konstruksi yang presisi. Maka oli yang masuk
harus sangat bersih, oleh karena itu pada saluran yang masuk ke katup perlu
dipasang
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
134
a.strainer
b.filter
c.fire filter
d.course filter
17. Salah satu tanda adanya kerusakan pada mesin adalah
a.Timbulnya getaran yang
berlebihan
b.Adanya kelebihan beban
c.Suara mesin yang nyaring
d.Mesin bergerak cepat
18. Kegiatan pemeliharaan untuk mencegah laju kerusakan disebut
a.Preventif maintenance
b.Korektif maintenance
c.Predictive maintenance
d.Emergenci maintenance
19. Berikut ini termasuk kegiatan rutin maintenance kecuali
a.pencegahan beban lebih
b.pelumasan
c.penggantian oli
d.menjaga kebersihan mesin dan
lingkungan
20. Mempersiapkan alat dan bahan pemeliharaan termasuk kegiatan
a.Pemeliharaan harian
b.Pra pemeliharaan
c.Pemeliharaan berkala
d.Pemeliharaan prediktif
B. Jawablah soal-soal berikut ini dengan menberikan isisn pada titik –
titik yang ada
1. Setelah diagnose kerusakan dilakukan, maka komponen yang
diperkirakan rusak kemudian dibongkar (desmantling ), diperiksa dibagian
mana yang rusak dan apa jenis kerusakannya. Kegiatan ini
disebut…………………………………………………….
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
135
2. Hal-hal berikut ini menyebabkan terjadinya kerusakan/keausan pada
komponn – komponen yang bergerak:
a)…………………………………………………….
b)…………………………………………………….
c)…………………………………………………….
3. Overheating (peningkatan suhu yang berlebihan) pada sistem hidrolik
disebabkan oleh:
a)……………………………………………………
b)……………………………………………………
c)……………………………………………………
4. Apabila terjadi kebocoran dalam (internal leakage) pada relief valve maka
oli secara tidak sengaja akan terlepas ke tangki, dengan demikian
tekanan operasional oli akan…………………..
5. Kecepatan gerak aktuator terlalu lamban salah satu penyebabnya ialah
karena viskositas oli…………………………….
6. Yang berikut ini termasuk bagian-bagian dari tangki hidrolik:
a)……………………………………………..
b)……………………………………………..
c)………………………………………………
7. Orang yang bekerja di bengkel hidrolik perlu mengenakan alat-alat
keselamatan kerja seperti:
a)………………………………………………
b)……………………………………………..
c)………………………………………………
8. Sikap cermat dan hati-hati dalam melaksanakan bongkar pasang dan
perbaikan komponen sangat diperlukan untuk menghindarkan kehilangan
komponen, kekeliruan pasang, kelambatan pasang karena komponen
bercampur baur dan sebagainya. Sikap tersebut antara lain:
a)………………………………………………
b)……………………………………………..
c)………………………………………………
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
136
9. Penilaian/pengujian hasil perbaiakan yang selalu dilakukan setelah
selesainya perbaikan suatu mesin adalah
a)………………………………………………
b)……………………………………………..
c)………………………………………………
10. Perangkat administrasi pemeliharaan yang diperlukan antara lain
a)…………………………………..………..b)……………………………………. ……………
C. Kerjakanlah soal-soal berikut sesuai dengan perintahnya!
. Perhatikanlah diagram sirkuit hidrolik berikut ini, kemudian :
a) Sebutkan nama-nama komponen yang digunakan pada sirkuit!
b) Jelaskan dengan singkat cara kerjanya!
0.2
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
137
D. Tes praktik (Perfomance Test)
Waktu Tes Praktik : 200 menit
Laksanakan pemeliharaan komponen dan/atau servis komponen berikut ini
dengan melakukan tindakan pemeliharaan seperti pembersihsn, penyetelan,
dan penggantian.
Catatan :Test praktik dapat disesuaikan dengan keadaan bengkel masing-
masing.
Komponen yang digunakan sebagai sample tes praktik:
1. Pemeliharaan silinder hidrolik .
2. Pemeliharaan pompa hidrolik
3. Servis tangki hidrolik dan filter.
4. Pemeriksaan selang dan konektor hidrolik
5. Pemeriksaan kebocoran pada seal
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industeri Pemeliharaan Komponen Hidrolik
138
KUNCI JAWABAN EVALUASI AKHIR
A. Multiple choice
1. a b c d
2. a b c d
3. a b c d
4. a b c d
5. a b c d
6. a b c d
7. a b c d
8. a b c d
9. a b c d
10. a b c d
11. a b c d
12. a b c d
13. a b c d
14. a b c d
15. a b c d
16. a b c d
17. a b c d
18. a b c d
19. a b c d
20. a b c d
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri 139 Pemeliharaan Komponen Hidrolik
B. Sort esay
1 .analisis kerusakan.
2 .a). biaya perbaikan b). tenaga ahli c). tempat / bengkel d). jadwal
4 .overhol.
5 .peralatan perbaikan yang memadai.
6 .a). kurang pelumasan, b).kotoran yang menggesek, c).misalignment,
7 .a). gesekan b). oli terlalu kental, c). tekanan terlalu tinggi, d). kebocoran
8 .turun/rendah.
9 .terlalu tinggi.
10. a) bufleplate, b) sigh glass, c) lubang servis, d) saluran pengisi
11. a) safety shoes, b) pakaian kerja, c) kaca mata, d) helmet
12. a) komponen yang habis dibongkar ditata rapi berurutan, b) memberi label, c)
memisahkan dari komponen mesin yang lain
13. a) uji tampak, b) uji fungsi, c) uji coba (pembebanan), d) geometri
14. kartu mesin sebagai maintenance record.
15. Pengetesan kembali hasil perbaikan/overhol yang dilaksanakan ditempat dimana
mesin akan digunakan seperti halnya pengujian sewaktu selesai perbaikan di bengkel
perbaikan.
C. Esay
.a. Nama-nama komponen hidrolik
A (1.0) dan B (2.0) = Silinder hidrolik kerja ganda
1.1 = Katup pengarah 4/2 penggerak manual pembalik pegas
1.2 = Pressure reducing valve
2.1 = Katup pengarah 4/3 penggerak manual pembalik pegas dengan detent.
0.1 = Relief valve
0.2 = Unit tenaga
2.b. Cara kerja sirkit hydraulic
Apabila motor penggerak dihidupkan pompa hydraulic aktif dan meng-alirkan oli
keseluruh sirkuit dengan tekanan 50 bar. Untuk silinder a tekanan diturunkan oleh
katup 1. 2 menjadi 30 bar.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri 140 Pemeliharaan Komponen Hidrolik
Apabila katup 1.1 dioperasikan maka silinder a bergerak maju dan apa-bila liver
dilepas posisi katup kembali semula oleh pegas maka oli akan mengalir dari V ke B
untuk mendorong piston mundur.
Apabila katup 2.1 dioperasikan ke kiri kemudian dikunci maka silinder B akan
bergerak maju dengan tekanan 50 bar.
Apabila katup 2.1 dioperasikan ke kanan kemudian dikunci maka silin-der B akan
bergerak mundur.
Apabila posisi katup 2.1 ditengah silinder B tidak Bekerja.
D. Penilaian Praktik
Untuk penilaian praktik digunakan lembar penilaian berikut:
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
Program Keahlian : Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri
Mata Ujian Praktik : Servis Tangki Hidrolik Dan Filter
No Aspek yang dinilai
Aspek
kritis
Hasil yang dicapai
Ya Tidak
1 Persiapan Alat bongkar pasang Bahan
…………… ……………
…….. ……..
…………. ………..
2 Langkah bongkar (desmantling) Urutan membongkar Membersihkan komponen Meletakkan komponen
………k…………….. …………..
…….. ………. ……..
…….…. ……….. ……….
3 Pemeriksaan kondisi Ketepatan memeriksa Ketepatan penyimpulan
………k…. ………k….
…….. ……..
…………. ………..
4 Servis/penggantian Ketepatan pemilihan komponen Kebenaran menulis spesifikasi
………k…. ………k….
……….……….
……….. ………..
5 Perakitan kembali Urutan merakit komponen Kebenaran memasang Pemeriksaan rakitan
………k… ………k…. ………k….
……………………….
………………………………
6 Pengujian hasil perbaikan Uji fisik/ uji tampak Uji fungsi
Uji coba dengan beban
……………………k………...k……..
………………………
……………………………..
7 Penggunaan alat dan bahan Ketepatan penggunaan alat
Ketepatan penggunaan bahan Metoda penggunaan alat Kehematan penggunan bahan
…….k…………k……………k…….. …..k………
………………………………
…………………………………………..
8 Sikap kerja
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri 141 Pemeliharaan Komponen Hidrolik
No Aspek yang dinilai
Aspek
kritis
Hasil yang dicapai
Ya Tidak
Menggunakan alat keselamatan kerja
Bekerja dengan aman Memelihara alat-alat kerja
Menjaga lingkungan bersih, tertib, aman, dan sehat
………k……………k…………………………
……………………………..
…………………………………………
Catatan :
Aspek kritis harus lulus (ya), total pencapaian minimum 75%
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri 142 Pemeliharaan Komponen Hidrolik
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP.
Upaya menyiapkan tenaga menengah kejuruan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga
pelaksana di Bengkel atau di Industri, dalam kenyataanya sekarang ini sangat dipengaruhi
oleh persaingan yang sangat ketat baik didalam negeri maupun di luar negri. Karena setiap
pengusaha akan bersaing dalam kwalitas produksinya yang dilaksanakan sehingga
menghasilkan barang berdasarkan kebutuhan pasar dengan harga yang bersaing.
Dalam hal ini maka untuk menjawab tantangan tersebut setiap orang yang akan terlibat
didalam proses produksi harus mampu dan mempunyai KOMPETENSI yang Dikuasai, diakui
,sedangkan untuk memperoleh kompetensi tersebut harus melalui pendidikan dan pelatihan
di institusi /sekolah kejuruan .
Salah satu perangkat Pembelajaran diklat kompetensi adalah buku MODUl, yang diharapkan
dengan mempelajari buku modul ini peserta /siswa akan dibekali dengan pengetahuan dan
keterampilan dasar yang harus dikuasai untuk mengikuti UJI KOMPETENSI NASIONAL.
Modul Unit Kompetensi BSDC.0305 ini dimaksudkan untuk membantu/ memandu para
peserta diklat / siswa dalam Pembelajaran untuk mencapai kompetensi MELAKSANAKAN
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SISTEM HIDROLIK Diharapkan peserta
diklat/siswa natinya akan menjadi Tenaga Pelaksana di bidang Teknik Pemeliharan
Mekanik Mesin Industri atau yang berhubungan dengan pekerjaan –pekerjaan tersebut
diatas, semoga buku modul ini bermanfaat bagi yang memerlukanya.
MODUL BAHAN AJAR
Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Industri 143 Pemeliharaan Komponen Hidrolik
DAFTAR PUSTAKA
1. D. Markk, B. Scharader, M. Thomes, Hydraulics (Basic Level TP 501). Festo
Didactic, Esslingen 1990.
2.Peter Rokhner, Industrial Hydraulic Control, Melbourne, 1984.
3. Sugihartono, Drs. Sistem Kontrol dan Pesawat Tenaga Hidrolik, Tarsito Bandung,
1988
4. ……………………….. Fluid Power 2, Parker-Hanafin-Cooparation Ohio, 1982.
5. ……………………….. Industrial Hydroulic Manual, Sperry Vickers.