Pembukuan Dan Pencatatan Pajak
-
Upload
okta-sadinri -
Category
Documents
-
view
70 -
download
7
Transcript of Pembukuan Dan Pencatatan Pajak
Pembukuan dan Pencatatan Pajak
Pengertian Pembukuan dan Pencatatan.
Akuntansi pajak membahas transaksi-transaksi penting Badan dan atau Orang
priabadi dan berbagai peraturan perpajakan terkait serta pengaruhnya terhadap
Laporan Keuangan yang khususnya menentukan besarnya laba perusahaan. Misal,
penjualan, dan pembelian, sewa, merger, pengalihan hak milik, dan lain-lain.
Akuntansi perpajakan berperan berperan dan diterapkan dalam perusahaan
perseroan (PT) dan lebih berkepentingan dengan berbagai alternatif tindakan yang
dapat meminimumkan nilai pajak terhutang sepanjang diperkenankan oleh
Undang-Undang / Peraturan Perpajakan.
Disisi lain, kebutuhan akuntansi di atur juga dalam hukum Perdata dan Hukum
Dagang yang memuat ketentuan tentang “kewajiban pembukuan” dalam pasal 6
KUHD sebagai berikut: “bahwa setiap orang yang menjalankan perusahaan
diwajibkan untuk menyelenggarakan pembukuan tentang semua kejadian mengenai
perusahaan sedemikian rupa sehingga dari catatan pembukuan itu setiap waktu
dapat diketahui hak dan kewajiban terhadap pihak ketiga”.
Dari sisi Departemen Keuangan Republik Indonesia dalam seksi Dirjen
Perpajakan, hal itu di atur dalam Pasal 28 ayat (1) UU No. 16 tahun 2000 tentang
Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) sebagai berikut: “ Wajib Pajak Orang Pribadi
(WP-OP) yang melakukan kegiatan usaha / pekerjaan bebas dan Wajib Pajak
Badan (WP-Badan) di Indonesia wajib menyelenggarakan pembukuan.”
Pengertian pembukuan menurut pajak berbeda dengan pengertian menurut
akuntansi, jika dalam perpajakan pembukuan diartikan sebagai “proses pencatatan
yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan
yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga
perolehan dari penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan laporan keuangan
berupa Neraca dan Laporan Laba rugi pada setiap tahun pajak berakhir” sesuai
dengan undang-undang No. 16 tahun 2000. Sedangkan menurut akuntansi
pembukuan adalah “kegiatan mengumpulkan, mencatat, meringkas data transaksi
keuangan ke dalam buku atau catatan yang telah disediakan serta pengendalian
proses akuntansi melalui prinsip pengendalian internal, pengukuran nilai transaksi
kedalam nilai moneter berdasarkan standar akuntansi yang berlaku dan penyajian
hasil transaksi keuangan menjadi suatu informasi keuangan yang berguna bagi
pengambil keputusan.
Dari undang-undang perajakan tentang pengertian pembukuan, hal-hal penting
yang biasanya kurang diperhatikan oleh Wajib Pajak sebagai berikut :
1. Pembukuan atau pencatatan tersebut harus dilakukan secara tertaur yang
berarti harus dikerjakan dari waktu ke waktu dan secara up to date atau
dimutakhirkan terus-menerus dan berkesinambungan. Hal ini bisa menjadi
indikasi dari benar-tidaknya pembukuan yang diselenggarakan oleh Wajib
Pajak;
2. Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan sedemikian rupa
sehingga dapat dengan mudah diketahui harga perolehan dan harga
penyerahan barang atau jasa yang terhutang PPN, tidak terhutang PPN,
dikenakan PPN 0%, PPN-nya ditangguhkan, PPN-nya ditanggung
pemerintah dan dikenakan PPnBM.
Dengan demikian pengertian pembukuan dalan peraturan perpajakan lebih luas
cakupannya, karena di samping tujuannya untuk memperoleh angka Penghasilan
Kena Pajak juga untuk menghitung kewajiban pemungutan PPN dan PPnBM serta
untuk menghitung kewajiban pemotongan dan pemungutan pajak yang menjadi
kewajiban Wajib Pajak.
Pencatatan yaitu pengumpulan data secara teratur tentang peredaran bruto
dan atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang
terutang termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan atau yang dikenakan
pajak yang bersifat final