Pembuatan Sediaan Hapus Darah Tepi-revisi

31
PEMBUATAN SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI dr.Agustyas Tjiptaningrum

description

darah

Transcript of Pembuatan Sediaan Hapus Darah Tepi-revisi

  • PEMBUATAN SEDIAAN HAPUS

    DARAH TEPI

    dr.Agustyas Tjiptaningrum

  • BAHAN 1. Darah tanpa antikoagulan (darah vena atau kapiler) bila

    darah kapiler digunakan maka tempak jelas agregasi trombosit, sedangkan pada darah vena tdpt agregasi ringan

    2. Darah dgn antikoagulan (EDTA) chelasi kalsium shg mencegah agregasi trombosit dan trombosit akan tersebar merata

    ANTIKOAGULAN K2EDTA direkomendasikan oleh ICSH (International

    Committee for Standardization in Haematology) 1,5-2,2 mg/mL

    K3EDTA ukuran sel mengecil hematokrit rendah Na2EDTA kurang larut dibandingkan garan kalium EDTA yg berlebihan mempengaruhi morfologi sel saat pewarnaan ALAT Gelas obyek Kaca penghapus

    PEMBUATAN SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI

  • PEMBUATAN SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI

    CARA PEMBUATAN HAPUSAN DARAH TEPI

    1. Wedge spread film hapusan manual diatas gelas obyek

    Gelas obyek harus bersih dan bebas minyak

    Spreader untuk membuat hapusan ukurannya lebih sempit dibandingkan ukuran slide

    Teteskan satu tetes darah didekat ujung slide

    Letakkan spreader dgn sudut 25-30 di depan tetesan darah

    Dorong spreader kebelakng kemudian hapuskan ke depan dengan halus dan cepat sehngga terbentuk hapusan tipis menyebar di atas gelas obyek

    Keringkan di udara kemudian difiksasi dgn metanol absolut selama 10-20 menit kemudian diwarnai

  • Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.

  • 2. Hapusan otomatis Hapusan cara Wedge dapat dilakukan dengan spreader mekanik

    yang diintegrasikan dalam mesin pewarnaan atau automated full blood counter

    3. Hapusan dari darah dgn Ht tinggi Bila Ht>60%, Hb>20g/dL sulit untuk membuat sediaan

    hapus yang baik sehingga untuk pembuatan sediaan campurkan setetes darah dengan setetes saline fisiologis atau plasma darah gol AB untuk menurunkan viskositas sehingga dapat dibuat sediaan hapus yang baik

    4. Buffy coat film Digunakan untuk mengkonsentrasikan sel yang berinti (misalnya

    pada jumlah lekosit yang rendah). Darah dengan antikoagulan disentrifugasi kemudian diambil buffy coatnya (setetes) dan dicampur dgn setetes plasma EDTA autolog dan dilakukan hapusan seperti biasa

    PEMBUATAN SEDIAAN DARAH HAPUS

    Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.

  • Sediaan yang baik

    Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.

  • PEWARNAAN SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI

    PRINSIP PEWARNAAN Prinsip pewarnaan Romanowsky:

    1. Basic dye atau cationic dye (spt Azure B) biru atau biru violet mewarnai asam nukleat (berikatan dgn phosphat dari DNA dan RNA), nukleoprotein, granula basofil, dan berikatan secara lemah dgn granula netrofil

    2. Acidic dye atau anionic dye (seperti eosin) merah atau orange hemoglobin, granula eosinofil, dan juga berikatan dgn protein inti kationik (mewarnai inti)

    REAGEN: 1. Metanol absolut untuk fiksasi 2. Pewarnaan Romanowsky :

    MGG (May Grunwald Giemsa) Wright Wright Giemsa

    3. Bufer fosfat (pH 6,4) Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.

  • CARA PERWARNAAN

    1. Dilakukan fiksasi dgn metanol absolut selama 10 menit

    2. Teteskan wright diatas hapusan sehingga seluruh hapusan tertutup merata minimum 1 menit

    3. Teteskan buffer phosphat dlm jumlah yang sama pada sediaan dan diamkan selama 4-6 menit

    4. Dicuci dgn air mengalir untuk menghilangkan sisa zat warna dan bersihkan bagian belakang slide

    5. Keringkan di udara

    PEWARNAAN SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI

    1. Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.

    2. Shafer, JA. Preparation of blood film examination.In: Martin, AS, Steininger, CL, Koepke, JA editors. Clinical haematology: Principles, Procedure, Correlations. 2nd ed.

    Philadelphia.Lippincott.1998.p.20-33

    MENILAI SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI

    Cek label pd slide (identitas pasien dan tanggal)

    Menilai sediaan secara makroskopis

  • Menilai tepi, ekor, dan keseluruhan hapusan dgn perbesaran 100X (10X obyektif), dinilai apakah penyebaran sel-sel darah cukup merata, dapat dilihat jumlah lekosit dan kelompok trombosit

    Menilai eritrosit, lekosit, dan platelet dgn perbesaran 400X (40X obyektif)

    Bila ada keadaan khusus perbesaran 1000X (100X obyektif) dgn menggunakan minyak emersi

    MENILAI SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI

    Sediaan hapus darah vena dengan antikoagulan menunjukkan distribusi platelet merata

    Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.

    Wirawan, R. Pemeriksaan laboratorium hematologi sederhana. Edisi kedua. Jakarta. Balai Penerbit FKUI.1996. hal:35

  • Sediaan darah vena tanpa antikoagulan

    Agregasi platelet Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.

  • Sediaan hapus darah kapiler tanpa antikoagulan

    Agregasi trombosit

    Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.

  • Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006.

    KARAKTERISTIK WARNA DARI BERBAGAI KOMPONEN SEL PADA PEWARNAAN ROMANOWSKY

  • EVALUASI MORFOLOGI SEL DARAH PD SHDT

    ERITROSIT

    Dievaluasi distribusi, ukuran (size), shape (bentuk), konsentrasi Hb (staining), dan inklusi

    Distribusi:

    o Terdapat bagian yang tipis sel terpisah satu dgn lainnya dan tidak ada overlapping di daerah ini dilakukan penilaian eritrosit. Bagian tipis tersebut 1/3 dari panjang hapusan

    o Pada bagian tepi dan ujung hapusan distribusi ireguler disertai bentuk artifaktual dan distorsi ukuran serta warna

    o Jgn dilakukan penilaian di bagian yg saling menumpuk atau jarang-jarang

    o Distribusi abnormal :

    Rouleaux eritrosit tidak terpisah satu dgn lainnya, tampak tumpukan panjang atau pendek menyerupai koin. Rouleaux terbentuk karena permukaan bikonkaf eritrosit beraposisi. Formasi ini bisa terbentuk pada hiperproteinemia dan mieloma multipel

    Aglutinasi terjadi bila terdapat antibodi eritrosit sehingga terjadi aglutinasi

  • Miwa, S. Atlas of blood cell.Tokyo. Bunkodo Co.Ltd. 1998.

  • Evaluasi Morfologi eritrosit

    Eritrosit normal berbentuk bikonkaf, berdiameter 7-8 m, dan terdapat bagian yang pucat di tengah (central pallor)

    Central pallor kurang lebih 1/3 dari eritrosit Evaluasi morfologi eritrosit meliputi size (ukuran), shape(bentuk),

    dan staining Ukuran: Dinilai apakah ukurannya normositik, makrositik, atau mikrositik Ukuran eritrosit kurang lebih sebesar inti limfosit kecil sehingga

    untuk menilai ukuran dapat diperbandingkan ukuran eritrosit dgn ukuran inti limfosit kecil

    Bentuk: Dinilai apakah terdapat bermacam-macam bentuk (poikilositosis) Staining: Normokrom/hipokrom/polikrom Normokrom maka central pallor 1/3 eritrosit, hipokrom maka

    CP>1/3, bila polikromasi tidak tdpt CP

    Bain, BJ.Blood Cells: apractical guide.4th ed.London.Blackwell Publishing.2006 Miwa, S. Atlas of blood cell.Tokyo. Bunkodo Co.Ltd. 1998.

  • Evaluasi Morfologi eritrosit

    Badan Inklusi:

    Dilaporkan ada tidaknya badan inklusi seperti basophilic stippling, Howell-Jolly bodies, cincin Cabot, Nucleated RBC atau eritrosit berinti, atau parasit (seperti Plasmodium spp)

    Central pallor

    Eritrosit normal

    Miwa, S. Atlas of blood cell.Tokyo. Bunkodo Co.Ltd. 1998.

  • Miwa, S. Atlas of blood cell.Tokyo. Bunkodo Co.Ltd. 1998.

    Mikrositik hipokrom

    CP > 1/3

  • Basophilic stippling Howell Jolly bodies

    Papanheimer

    Heinz bodies

    Badan Inklusi

  • EVALUASI LEKOSIT

    Dinilai kesan jumlah, hitung jenis, dan morfologi

    Jumlah

    Dinilai apakah jumlah normal/meningkat/atau menurun

    Kesan jumlah normal lekosit berkisar 1 lekosit/500 eritrosit hal ini kurang praktis shg pengalaman memudahkan untuk memperkirakan jumlah lekosit

    Morfologi

    1. Kriteria untuk identifikasi lekosit :

    Ukuran sel

    Ratio inti-sitoplasma

    Ratio tinggi : Inti besar, sitoplasma sedikit

    Ratio rendah : inti lebih kecil dibandingkan volume sitoplasma

    Karakteristik sitoplasma

    Warna sitoplasma

    Ada tidaknya granula

    Warna dan ukuran granula

    Karakteristik inti

    Bentuk Kromatin

    Warna Ada tidaknya nukleoli Lawrence, LW. The phagocytic leucocytes: morphology, kinetics, and function. In:Martin, EA, Steineger, CA, Koepke, JA editors. Clinical hematology: Principles,

    Procedures, Correlations.Philadelphia. Lippincott. 1998.p:303-316

  • EVALUASI LEKOSIT

    2. Klasifikasi lekosit: 1. Granulosit (neutrofil, eosinofil, basofil) dan nongranulosit

    (limfosit dan monosit)

    2. PMN (Netrofil, eosinofil, basofil) dan MN (limfosit dan monosit)

    3. Fagosit (Netrofil, eosinofil, basofil, monosit) dan imunosit (limfosit)

    Urutan diff coun lekosit: basofil, eosinofil, batang, segmen, limfosit, monosit

    Lawrence, LW. The phagocytic leucocytes: morphology, kinetics, and function. In:Martin, EA, Steineger, CA, Koepke, JA editors. Clinical hematology: Principles,

    Procedures, Correlations.Philadelphia. Lippincott. 1998.p:303-316

    Netrofil segmen Netrofil-batang

  • Eosinofil Ukuran 10-15 m Sitoplasma mengandung granula besar, berwarna merah, homogen,granula tidak menutupi inti Kromatin inti padat Inti berlobus dua 1-3 % di darah tepi Meningkat : infestasi parasit (eosinofilia berat > 50%), alergi (eosinofilia ringan 5-15%),asma brokiale, infiltrat paru, hay fever, penyakit kulit, penyembuhan dari infeksi, HES, CML, Myelomonositik leukemia dg eosi nofilia, setelah radiasi. Kadang juga ditemukan pd pasi en AIDS Terdapat variasi diurnal (rendah pd pagi hari dan tinggi pada malam hari)

    Basofil

    Basofil Ukuran 10-15 m sitoplasmanya mengandung granula besar, warna biru kehitaman, heterogen (ukuran:0,2-1 m), gra nula menutupi inti Granula basofil mengsekresi histamin, heparin bila terstimu lasi eksositosis 0-1% di darah tepi Meningkat: CML fase akselerasi dan blast, myksedem, kolitis ulseratif, sinusitis kronik, smallpox, chicken pox, dan setelah injeksi dg protein asing

  • Netrofil-batang

    Netrofil Batang Diameter berkisar 15 m Sitoplasma mengandung granula halus, warna ungu muda Inti : kromatin inti padat, kasar, menggumpal, berwar na merah keunguan, inti membentuk lekukan > jarah pinggir inti ke garis tengah, membentuk tapal kuda, huruf U atau C, 1-5% di darah tepi (digsum)/5-10% (shiro miwa) Bila meningkat shift to the left respon pejamu

    Netrofil segmen

    Netrofil Segmen ukuran berkisar 10-15 m sitoplasma merah muda mengandung granula kecil, ha lus, warna merah muda Inti: warna ungu tua,terdiri dari bbrp lobus (3-5)di sertai dgn filamen menghubg antara lobus satu dg lainnya, kromatin inti padat, 50-70% didarah tepi Netrofilia: infeksi akut, proses inflamasi, intoksikasi, hemoragik akut, hemolisis akut, olahraga berlebihan, neoplasma dan myeloproliferatif Neutropenia : infeksi, syok anafilaktik, hemodialisis, obat, zat kimia, atau penggunaan alkohol berlebihan

  • Limfosit kecil Limfosit besar

    LIMFOSIT Limfosit kecil 7-10 m, inti limfosit kecil seban ding dgn ukuran eritrosit normal, sitoplasma lebih sedikit Limfosit besar 9-15 m, sitoplasma lebih banyak Inti: kromatin inti padat, dibandingkan dgn limfo sit kecil maka kromatin inti l. besar kurang padat, warna biru tua Sitoplasma : warna biru, pd l. kecil sitoplasma tdk bergranula, L. besar terkadang ditemukan granula azurophilik N : 20-40% Limfositosis : infeksi virus akut, TBC, parotitis (Mumps), HCL, Limfosit kecil matur : CLL, smudge cell CLL

  • Monosit

    MONOSIT: Ukuran berkisar : 12-20 m,tepi iregular Inti:iregular atau

  • Eosinofil Basofil

    Limfosit kecil Limfosit besar

  • Eosinofil Monosit

    Diff Count:

    1. Basofil 0-1 %

    2. Eosinofil 1-3%

    3. Netrofil Segmen 40-60%

    4. Limfosit 20-40%

    5. Monosit 2-8%

  • EVALUASI TROMBOSIT

    Dinilai jumlah dan morfologi trombosit

    Jumlah normal trombosit : 1 trombosit dalam 15-20 eritrosit (4-8 trombosit dalam 100 eritrosit)

    Morfologi dinilai apakah morfologi normal atau tidak

    Ukuran normal berkisar 1-4 um

    Terdapat 2 bagian yaitu kromomer yang bergranula di tengah, dan hialomer yang mengelilingi kromomer

    Bentuk abnormal antara lain giant trombosit, clumping

  • DIAGNOSIS SEL DARAH TEPI PATOLOGIK

    Lichtman,MA.Beutler E. Kaushansky K. editors. Williams Hematology.6th ed. New York. McGrawHill-Medical.2007

  • Anemia makrositik

    Jumlah retikulosit

    RPI < 2 RPI > 2

    Serum B12 dan Folat

    Menurun Normal/

    Defisiensi vit B12 atau Def. Folat

    lekosit dan trombosit

    Menurun N/ sedikit

    Sumsum Tulang: Anemia aplastik Myelodisplasia

    Inhibisi obat Pemeriksaan Fs.Hati

    Abnormal: Peny.Hati Alkoholism

    Normal Pem. endokrin

    Mikrosferosit/Schistosit

    Ada Tidak Ada

    Hemolisis

    Intravaskuler Ekstravaskuler

    Perdarahan