Daur Ulang Botol Bekas Untuk Tempat Parkir Dengan Atap Botol Plastik Bekas
Pembuatan Botol Susu Plastik
-
Upload
mochamad-asrofi -
Category
Documents
-
view
144 -
download
32
Transcript of Pembuatan Botol Susu Plastik
TUGAS PERENCANAAN MOULD BOTOL SUSU
TUGAS CAD / CAM
Oleh :
Mochamad Asrofi (111910101103)
Moh. Arisyabana (111910101067)
Anton Cahyono (111910101005)
PROGRAM STUDI STRATA 1 TEKNIKJURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS JEMBER
2014
Perencanaan Mould Botol Susu Untuk Proses Injection Blow Molding
A. Desain Produk
Desain produk yang akan dihasilkan oleh cetakan ini adalah sebuah Botol
Susu dengan diameter tutup botol 35 mm dan memiliki panjang 129,47 mm. Bentuk
dari botol susu tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1 Gambar Produk
B. Bahan Produk
Bahan dari produk ini adalah polyeteline, yang mempunyai faktor penyusutan
sebesar 4,0 %. Polyeteline ini mempunyai massa jenis yaitu massa jenis rendah 0,910
– 0,926 g/cm³, menurut massa jenisnya, hubungan antara massa jenis mempunyai
sifat-sifat yang erat. Titik leleh dari polyetelin ini sangat tinggi yaitu sekitar 190º C.
Bahan ini mempunyai sifat-sifat kimia yang cukup stabil yaitu tahan terhadap bahan
kimia kecuali kalida dan oksida kuat.
C. Pemilihan Bahan Cetakan
Pada dasarnya pemilihan bahan cetakan ini dengan menggunakan bahan baku
baja, karena baja merupakan salah satu bahan yang tepat untuk cetakan tersebut, yaitu
bisa digunakan dengan waktu penggunaan yang cukup lama dan juga tersedia
tingkatan baja sesuai dengan keperluan. Adapun sifat - sifat yang diperlukan dalam
memilih bahan cetakan yaitu sebagai berikut:
- Mudah dikerjakan dengan proses permesinan
- Konduksi panas yang baik
- Ketangguhan dan kekuatan yang cukup
- Tahan terhadap korosi kimia
Dari beberapa hal diatas, paduan dari bahan yang mempengaruhi sifat dari
bahan yang memanfaatkan keefektifan unsur paduan tersebut seperti carbon, oleh
karena itu baja yang mengandung unsur tersebut dinamakan baja tahan karat. Setelah
melalui pertimbangan ada beberapa ketentuan dalam pemilihan bahan cetakan, yaitu
bahan yang dipilih dalam perencanaan cetakan ini adalah ASSAB STAVAX. Bahan
ini merupakan produk dari ASSAB (Associate swedish steels AB), bahan ini
memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan kriteria dalam perencanaan sebuah mould.
Adapun kandungan dari bahan ini adalah sebagai berikut, carbon 0,38 %, silicon 0,8
%, mangan 0,5 %, chrom 13,6 %, vanadium 0,3 %.
D. Perencanaan Cetakan
1. Cavity
Jumlah cavity suatu cetakan disesuaikan dengan jumlah extrude head pada
mesin injection blow molding. Dalam perencanaan ini penulis merencanakan cetakan
yang terdiri dari satu cavity.
2. Shrinkage
Suatu bahan plastik memiliki sifat shrinkage, yaitu sifat penyusutan ketika bahan
tersebut membeku. Oleh karena itu lebar ruang cetakan diperbesar dari ukuran produk
sesungguhnya. Besarnya ditentukan dari faktor shrinkage material yang digunakan.
Untuk bahan polyeteline besarnya faktor shrinkage adalah 4,0 % sehingga
besarnya ukuran pada cetakan lebih besar 4,0 % dari ukuran produk sebenarnya.
3. Pembagian parting line
Produk yang akan dihasilkan adalah sebuah botol susu. Botol Susu ini memiliki
bentuk yang rumit, sehingga sulit untuk diproses dengan permesinan. Oleh karena itu
mould untuk botol susu ini dibagi dalam dua bagian yaitu, Cup dan Drag. Pembagian
ini ditentukan dengan mempertimbangkan proses permesinan pada bagian-bagian
tersebut, sehingga mould ini dapat dibuat dengan proses permesinan. Dalam
perakitannya, kedua bagian tersebut dihubungkan dengan baut pengikat.
Cup Drag
4. Saluran pendingin
Sistem pendinginan sangat memegang peranan penting dalam proses plastik
molding. Semakin cepat pendinginan maka akan meningkatkan efisiensi produksi.
Pada mould blow moulding terdapat dua jenis sitem pendinginan yaitu sistem
pararel dan sistem seri. Dalam perencanaan ini dipilih sistem pendinginan pararel
karena terdapat banyak bagian yang akan didinginkan. Adapun sirkulasi air pendingin
yaitu air masuk melalui bottom part dan mengalir keatas melalui body part dan keluar
melalui neck part, sehingga pendinginan pada mould ini lebih merata.
Untuk mencegah terjadinya kebocoran pada parting line, maka saluran pendingin
dihubungkan dengan seal, dan untuk mencegah air keluar lubang pengeboran ditutup
dengan stopper plug.
E. Proses Produksi
Injeksi blow molding sesuai namanya terdiri atas dua proses utama, proses
pertama adalah injeksi molding dan proses kedua adalah blow molding. Aplikasi
injeksi blow molding ini material plastik panas dalam kondisi meleleh diinjeksikan
kedalam rongga tempat mold berada, berada melingkari blow stem dan berprofil
tertentu sesuai dengan bentuk produk akhir yang dikehendaki. Area material lelehan
yang melingkari blow stem selanjutnya menjadi komponen leher dari produk,
sedangkan berat nya ditentukan oleh sequence otomatis.
Part yang telah diinjeksikan tersebut selanjutnya dibawa ke stasiun
berikutnya, dimana dengan mekanisme terntentu akan di blow (ditiup) menjadi
bentukan produk akhir mirip seperti proses di ekstrusi blow molding sebelumnya.
Injeksi blow molding ini umumnya cocok untuk produk wadah atau kontainer yang
berukuran kecil namun tidak cocok untuk memproduksi perkakas yang dijinjing,
karena orientasi molekular polimer tidak seragam ketika material berubah dari
kondisi lelehan kembali ke kondisi rigidnya.
Injeksi blow molding memungkinkan untuk memproduksi produk yang lebih
bervariasi, memiliki detail yang rumit, dengan hasil mold yang sempurna pada leher
dan uliran akhir dibandingkan dengan proses ekstrusi blow molding. Sebagai acuan
bahwa proses injeksi blow molding ini normalnya dibatasi pada produksi botol yang
kecil berukuran 180 ml atau kurang.
Proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara diinjeksikan
terlebih dahulu untuk bakalan plastik yang akan di blow Terdiri dari komponen
Injeksi dan Blow
Secara umum digunakan untuk kontainer dengan ukuran yang relatif kecil dan
yang sama sekali tidak ada handle Sering digunakan untuk kontainer yang terdapat
bentukan ulir pada bagian leher pada botol
Tahapan Proses :
Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk
bakalan
Plastik dipindah ke cetakan blowing
Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk
mold
Cetakan membuka untuk pengeluaran produk
GAMBAR BENDA KERJA DAN CETAKANNYA (MOULD) :