Pembuatan Bandeng Presto
-
Upload
zee-keeping-lovefire -
Category
Documents
-
view
209 -
download
11
description
Transcript of Pembuatan Bandeng Presto
Laporan Praktikum Ke-5
Rabu, 26 November 2014
PEMBUATAN BANDENG PRESTO
SHIVA VAUZIAH
4443120149
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2014
ABSTRACT
bandeng presto/duri lunak adalah produk olahan hasil perikanan dengan bahan baku ikan utuh yang mengalami perlakuan sebagai berikut: penerimaan bahan baku, sortasi, penyiangan, pencucian, perendaman, pembungkusan, pengukusan, pendinginan, pengepakan, pengemasan, penandaan, dan penyimpanan. Dalam pengolahan bandeng duri lunak dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara tradisional dan modern. Praktikum Teknologi Pengolahan hasil Perikanan yang berjudul Pembuatan Bandeng Presto dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 26 Oktober 2014 pukul 09.00 wib sampai dengan selesai di Laboratorium TPHP, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universita Sultan Ageng Tirtayasa. Bandeng presto yang dibuat mengggunakan 3 watu perlakuan yang berbeda yaitu pemprestoan dengan waktu 30 menit, 45 menit dan 60 menit. Adapun tujuan dari praktikum TPHP kali ini adalah agar mahasiswa mengetahui prosedural pembuatan ikan bandeng presto berdasarkan waktu presto yang berbeda-beda.
Kata Kunci : Ikan Bandeng, Presto Ikan,Waktu Pemprestoan.
PENDAHULUAN
Sebagai negara yang maritim, Indonesia mempunyai potensi yang besar
dalam perikanan, baik perikanan air tawar, air payau, maupun air laut. Menurut
Saparinto (2007), potensi akuakultur air payau, yakni dengan sistem tambak
diperkirakan mencapai 931.000 ha dan hampir telah dimanfaatkan potensinya
hingga 100% dan sebagian besar digunakan untuk memelihara ikan bandeng
(Chanos chanos Forsk) dan udang (Pennaeus sp.). Bandeng (Chanos-chanos
forks) memang merupakan ikan laut tropis yang tergolong paling lezat rasa
dagingnya, tetapi banyak durinya. Ikan ini juga sudah bisa dibudidayakan secara
massal di tambak air payau bahkan sekarang sudah biasa di air tawar.
Pada umumnya ikan bandeng diolah secara tradisional antara lain dengan
cara pengasapan, penggaraman dan pemindangan. Cara pengolahan tersebut
hanya merubah komposisi daging, rasa serta tekstur ikan, tetapi tidak dapat
melunakkan tulang yang banyak terdapat dalam daging ikan bandeng. Kelemahan
utama jenis ikan ini adalah, adanya banyak duri-duri halus di dalam jaringan
dagingnya, sehingga pada waktu makanya harus hati-hati. Beda dengan ikan
kakap, tongkol, tenggiri dan lain-lain yang tidak ada duri di dalam dagingnya.
Bandeng duri lunak adalah jawaban untuk mengatasi kendala ini.
Pengolahan bandeng duri lunak secara tradisional menggunakan prinsip
pengolahan ikan pindang. Pengolahan bandeng duri lunak secara tradisional
dilakukan dengan menggunakan prinsip pemindangan. Dalam proses
pemindangan, ikan diawetkan dengan cara mengukus atau merebusnya dalam
lingkungan bergaram dan bertekanan normal, dengan tujuan menghambat
aktivitas atau membunuh bakteri pembusuk maupun aktivitas enzim (Afrianto dan
Liviawaty, 1989). Secara modern, pengolahan bandeng duri lunak menggunakan
autoclave untuk memasak. Prinsip penggunaan autoclave pada pemasakan
bandeng duri lunak adalah dengan cara menggunakan tekanan tinggi, sekitar 1
atmosfer. Dengan tekanan yang tinggi proses pemasakan bandeng duri lunak
dengan autoclave akan lebih cepat matang dengan lama sekitar 2 jam dan tulang
ikan dapat segera lunak.
Bandeng presto adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari daerah
Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini merupakan salah satu hasil pengolahan
khas produk perikanan, terutama sebagai modifikasi pemindangan. Bandeng
presto dibuat dari ikan bandeng (Chanos chanos) yang dibumbui dengan bawang
putih, kunyit dan garam. Bandeng presto hampir sama dengan pindang bandeng,
tetapi mempunyai kelebihan mempunyai warna, aroma dan rasa yang tidak
banyak berubah dibandingkan dengan ikan segarnya, tekstur dagingnya menjadi
lebih padat dan kenyal (dibandingkan dengan ikan pindang) dan duri/tulang
menjadi lunak. Sehingga seluruh bagian tubuh ikan dapat dikonsumsi, oleh karena
itu bandeng presto cukup di gemari oleh banyak orang.
Adapun tujuan dari praktikum TPHP kali ini adalah agar mahasiswa
mengetahui prosedural pembuatan ikan bandeng presto berdasarkan waktu presto
yang berbeda-beda.
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan bandeng yang dalam bahasa latin adalah Chanos chanos, bahasa
Inggris Milkfish, dan dalam bahasa Bugis Makassar Bale Bolu, pertama kali
ditemukan oleh seseorang yang bernama Dane Forsskal pada Tahun 1925 di laut
merah. Klasifikasi ikan bandeng menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Malacopterygii
Family : Chanidae
Genus : Chanos
Spesies : Chanos chanos
Ikan bandeng ini mempunyai ciri-ciri morfologi bentuk tubuh langsing
mirip terpedo, dengan moncong agak runcing, ekor bercabang dan sisiknya halus.
Warnanya putih gemerlapan seperti perak pada tubuh bagian bawah dan agak
gelap pada punggungnya (Mudjiman, 1998).
Tubuh ikan bandeng memanjang agak gepeng, mata tertutup lapisan lemak
(adipase eyelid), pangkal sirip punggung dan dubur tertutup sisik, tipe sisik
cycloid lunak, warna hitam kehijauan dan keperakan bagian sisi, terdapat sisik
tambahan yang besar pada sirip dada dan sirip perut. Bandeng jantan memiliki
ciri-ciri warna sisik tubuh cerah dan mengkilap keperakan serta memiliki dua
lubang kecil di bagian anus yang tampak jelas pada jantan dewasa (Hadie, 2000).
Untuk mengatasi gangguan tulang – tulang ini, ada suatu cara pengolahan
khusus yang produknya disebut bandeng duri lunak. Menurut SNI No: 4106.1-
2009, bandeng presto/duri lunak adalah produk olahan hasil perikanan dengan
bahan baku ikan utuh yang mengalami perlakuan sebagai berikut: penerimaan
bahan baku, sortasi, penyiangan, pencucian, perendaman, pembungkusan,
pengukusan, pendinginan, pengepakan, pengemasan, penandaan, dan
penyimpanan. Dalam pengolahan bandeng duri lunak dapat dilakukan dengan 2
cara yaitu secara tradisional dan modern. Pada pengolahan bandeng duri lunak
secara tradisional, alat yang digunakan untuk memasak biasanya berupa drum
yang dimodifikasi atau dandang berukuran besar.
Parameter Ikan Segar Bermutu Tinggi Ikan Segar Bermutu Rendah
Mata Cerah, bola mata menonjol,
kornea jernih
Bola mata cekung, pupil putih
susu
Insang Warna merah cemerlang, tanpa
lendir
Warna kusam, dan berlendir
Lendir Lapisan lender jernih, transparan,
mengkilat cerah, belum ada
perubahan warna
Lender berwarna kekuningan
sampai coklat tebal, warna cerah
hilang, pemutihan nyata
Daging dan
Perut
Sayatan daging sangat
cemerlang,berwarna asli, tidak
ada pemerahan sepanjang tulang
belakang, perut utuh, ginjal merah
terang, dinding perut dagingnya
utuh, bau isi perut segar
Sayatan daging kusam, warna
merah jelas sepanjang tulang
belakang, dinding perut
membubar, bau busuk
Bau Segar, bau rumput laut, bau
spesifik menurut jenis
Bau busuk
Konsistensi Padat, elastis bila ditekan dengan
jari, sulit menyobek daging dari
tulang belakang
Sangat lunak, bekas jari tidak
mau hilang bila ditekan, mudah
sekali menyobek daging dari
tulang belakang
METODOLOGI
Praktikum Teknologi Pengolahan hasil Perikanan yang berjudul Pembuatan
Bandeng Presto dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 26 Oktober 2014 pukul
09.00 wib sampai dengan selesai di Laboratorium TPHP, Jurusan Perikanan,
Fakultas Pertanian, Universita Sultan Ageng Tirtayasa.
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum Teknologi Pengolahan
hasil Perikanan yang berjudul Pembuatan Bandeng Presto yaitu baskom, pisau
bedah, timbangan analitik, talenan, panci presto, dan kompor. Sedangkan bahan
yang digunakan antara lain ikan bandeng 2 ekor, garam, gula, daun jeruk, sereh,
daun pisang, bawang merah, bawang putih, kemiri, cabe merah dan air
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum Teknologi Pengolahan Hasil
Perikanan kali ini adalah pertama siapkan alat-alat dan bahan, lalu lakukan
penyiangan pada ikan, buang bagian insang dan isi perut ikan kembung.
Kemudian siapkan bumbu yang akan dipakai, haluskan bawang merah, bawang
putih, kemiri dan cabe merah, lalu lumuri ikan bandeng dengan bumbu yang
sudah dihaluskan. Tambahkan daun jeruk dan sereh yang sudah
digeprak/dihancurkan pada ikan yang sudah dilumuri bumbu. Alasi ikan dengan
menggunakan daun pisang agar ketika dipresto daging ikan tidak menempel.
Siapkan alat presto yang akan digunakan, tunggu hingga air yang ada dipresto
mendidih, kemudian masukkan ikan kedalam panci presto. Diamkan hingga ikan
bandeng yang ada didalam panci sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan
untuk setiap kelompok ( kelompok 2 waktu yang diperlukan untuk mempresto 30
menit). Keluarkan ikan dari panci ppresto, lalu orlep ikan bandeng presto.
Adapun diagram alir untuk praktikum Teknologi Pengolahan Hasil
Perikanan yang berjudul Pembuatan Bandeng Presto adalah sebagai berikut :
Siapkan ikan
Lakukan penyiangan ikan bandeng
Haluskan bumbu yang digunakan (bawang merah, bawang putih, kemiri dan cabe)
Lumuri bumbu pada bagian permukaan dan dalam ikan bandeng
Tambahkan daun jeruk dan sereh
Presto selama 30 menit
Orlep bandeng presto
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari pembahasan diatas dapat saya simpulkan bahwa Ikan Bandeng
merupakan suata pengolahan ikan secara modern yang sangat baik digunakan
terutama di ikan bandeng karena dalam pengolahan ini,duri yang banyak terdapat
di dalam ikan bandeng akan lunak dan bahkan tidak terasa ada duri. Dalam
pembuatannya pun cukup mudah hanya membutuhkan garam,daun pisang dan
Pressure cooker. Rasanya pun enak,gurih dan nikmat untuk dimakan oleh siapa
saja. Selain itu dari praktikum yang dilakukan kita dapat mengetahui tata cara
pengolahan ikan bandeng, dengan perbedaan perlakuan terhadap waktu yang
digunakan dalam mempresto kitapun dapat mengetahui kualitas bandeng presto
yang baik dan buruk.
Ada beberapa kekurangan dalam melakukan praktikum ini , kami meberikan
saran kepada asisten laboratorim agar dapat memberikan penjelasan tentang
prosedur pembuatan bandeng presto secara tertulis dan agar asisten tegas serta
jelas dalam membimbing para paraktikan , kemudian kepada praktikan untuk
tidak ramai pada saat praktikum sehingga praktikum akan lebih cepat paham serta
cepat selesai dalam melakukan praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arifudin, R. 1983. Bandeng duri lunak dalam Kumpulan Hasil Penelitian Teknologi Pasca Panen Perikanan. BPTP. Jakarta.
Arifudin, R. 1988. Bandeng Presto dalam Kumpulan Hasil Penelitian Teknologi Pasca Panen Perikanan. BPTP. Jakarta.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan, Jilid I-II. Edisi II. Bina Cipta. Bogor
Saparinto, Cahyo. 2007. Membuat aneka olahan bandeng. Penebar Swadaya. Jakarta
Irawan, A. 1997. Pengawetan Ikan dan Hasil Perikanan. Penerbit Aneka. Solo. Purnomowati, I. 2006. Bandeng Duri Lunak. Kanisius. Yogyakarta
LAMPIRAN
Gambar 1. Alat dan bahan
Gambar 2. Ikan segar ditimbang
Gambar 3. Ikan disiangi
Gambar 4. Ikan dilumuri bumbu
Gambar 5. Ikan masukkan ke panci
presto
Gambar 6. Ikan dikukus 30 menit
Gambar 7. Bandeng presto