Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request...

26
Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request Perusahaan Terintegrasi pada Android Platform (Studi Kasus : PT. Sinar Mitra Sepadan Finance) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti : Christian Destia Wibowo (672011162) Ramos Somya, S. Kom., M. Cs. Christine Dewi, S. Kom., M. Cs. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Januari 2015

Transcript of Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request...

Page 1: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request

Perusahaan Terintegrasi pada Android Platform

(Studi Kasus : PT. Sinar Mitra Sepadan Finance)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :

Christian Destia Wibowo (672011162)

Ramos Somya, S. Kom., M. Cs.

Christine Dewi, S. Kom., M. Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Januari 2015

Page 2: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh
Page 3: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh
Page 4: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh
Page 5: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh
Page 6: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh
Page 7: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh
Page 8: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request

Perusahaan Terintegrasi pada Android Platform

(Studi Kasus : PT. Sinar Mitra Sepadan Finance)

1) Christian Destia Wibowo,

2) Ramos Somya,

3) Christine Dewi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)

[email protected], 2)

[email protected], 3)

[email protected]

Abstract Integrated system is a series of processes for connecting several computerized systems

and software applications, both physically and functionally. PT. SMS Finance is a

finance company that already has a system to regulate the reporting problem or request,

but the system to report problems or request assistance in the PT. SMS Finance still

manually and not well integrated, because to do the reporting, the employee should

contact the helpdesk in advance by calling or sending an email to numbers and addresses

that have been specified. The manual process problem or request of the employee when

starting up on its solution requires a long time and cost a bit. In addition, the manual

system can not be accurately documented reports. Therefore do the design and

manufacture of application to manage and record the problem or request of employees by

implementing a reporting system problem or request a well-integrated, so that accessing

and processing data on employees, helpdesk and backdesk can be done easily and

quickly.

Keywords: integrated system, company, android platform, google cloud messaging.

Abstrak Sistem terintegrasi merupakan sebuah rangkaian proses untuk menghubungkan beberapa

sistem-sistem komputerisasi dan software aplikasi baik secara fisik maupun secara

fungsional. PT. SMS Finance merupakan perusahaan pembiayaan yang sudah memiliki

sistem yang mengatur pelaporan problem atau request, akan tetapi sistem untuk

melaporkan problem atau request bantuan di PT. SMS Finance masih manual dan belum

terintegrasi dengan baik, karena untuk melakukan pelaporan, karyawan harus

menghubungi helpdesk terlebih dahulu dengan menelpon atau mengirim email ke nomor

dan alamat yang sudah ditentukan. Proses manual problem atau request dari karyawan

saat memulai sampai pada penyelesainnya membutuhkan waktu yang lama dan biaya

yang tidak sedikit. Selain itu sistem yang masih manual tidak dapat mendokumentasikan

laporan secara akurat. Maka dari itu dilakukan perancangan dan pembuatan aplikasi

untuk mengelola dan mencatat problem atau request dari karyawan dengan

mengimplementasikan sebuah sistem pelaporan problem atau request yang terintegrasi

dengan baik, sehingga pengaksesan dan pengolahan data pada karyawan, helpdesk dan

backdesk dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

Kata Kunci : sistem terintegrasi, perusahaan, android platform , google cloud messaging.

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen

Satya Wacana, Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Page 9: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

1. Pendahuluan

Teknologi yang terus berkembang sangat membantu setiap perusahaan

terutama perusahaan berskala besar dalam mengerjakan setiap pekerjaan. Dalam

suatu perusahaan berskala besar dengan jumlah karyawan yang cukup banyak,

penting memiliki sebuah divisi Information Technologi (IT) yang berfungsi

sebagai tempat pelaporan ketika karyawan ingin melaporkan problem atau request

bantuan dari masalah yang terkait dalam proses penggunaan sistem maupun

perangkat IT. Akan tetapi, sistem untuk melaporkan problem atau request bantuan

itu sebagian besar masih manual dan belum terintegrasi dengan baik. Dengan

perkembangan teknologi saat ini, dituntut adanya teknologi dan suatu informasi

yang cepat, tepat dan akurat untuk menangani sistem tersebut, oleh karena itu

penerapan aplikasi sangat diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar

proses sistem yang ada, sehingga dapat menghasilkan sistem yang saling

terintegrasi cepat, tepat dan akurat.

PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance merupakan salah satu perusahaan

pembiayaan yang ada di Indonesia. Perusahaan ini memfokuskan diri untuk

memberikan pinjaman berupa pembiayaan untuk mobil bekas dan sampai saat ini

telah memiliki 106 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dimana

setiap cabang memiliki karyawan lebih dari 10 orang dan setiap orangnya

menggunakan komputer untuk pekerjaan operasional setiap harinya. PT. SMS

Finance sudah memiliki sistem yang mengatur pelaporan problem atau request,

akan tetapi sistem pelaporan problem atau request yang saat ini berjalan di PT.

SMS Finance adalah sebuah sistem yang sifatnya masih manual, dikatakan

manual karena untuk melakukan pelaporan, karyawan harus menghubungi

helpdesk terlebih dahulu, dengan menelpon atau mengirim email ke nomor dan

alamat yang sudah ditentukan. Helpdesk akan menerima problem atau request

yang dilaporkan oleh karyawan untuk dicatat dan diproses. Selain mencatat

permintaan dari karyawan, helpdesk juga harus memberi pertolongan pertama

terhadap kendala yang dilaporkan karyawan, jika problem atau request tersebut

diluar pengetahuan dan cakupan dari helpdesk, selanjutnya laporan harus

diteruskan ke pihak IT Support atau biasa disebut backdesk sesuai dengan

fungsinya masing-masing, dengan menginformasikan mengenai problem atau

request dari karyawan melalui telepon atau email.

Dari deskripsi proses problem atau request dari karyawan saat memulai

sampai pada penyelesainnya membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tidak

sedikit. Hal ini disebabkan helpdesk hanya berada di satu lokasi yaitu Jakarta,

sehingga untuk biaya komunikasi karyawan cabang yang berada di luar Jakarta

akan dikenakan tarif telepon interlocal. Begitu pula helpdesk yang harus

melakukan eskalasi (forward message) ke backdesk yang berada di gedung yang

berbeda.

Melihat dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka dilakukan

perancangan dan pembuatan aplikasi untuk mengelola dan mencatat problem atau

request dari karyawan dengan mengimplementasikan sebuah sistem pelaporan

problem atau request yang terintegrasi dengan baik, sehingga pengaksesan data

pada karyawan, helpdesk dan backdesk dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

Page 10: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

Selain itu juga berguna mengukuran tingkat masalah dari problem atau request

sehingga dapat ditangani dengan baik dan menghasilkan solusi tepat untuk

mengatur sumber daya yang ada, selain itu juga sebagai solusi untuk mengurangi

biaya penggunaan telepon.

Aplikasi pelaporan problem atau request perusahaan ini akan dibuat pada

android platform, karena berdasarkan analisis data hampir seluruh karyawan PT.

SMS Finance telah memiliki smartphone android, dan PT. SMS Finance telah

menerapkan sistem absensi yang berbasis android, yang berarti aplikasi berbasis

android platform sudah tidak asing lagi untuk digunakan. Aplikasi yang akan

dibuat hanya akan diimplementasikan pada PT. SMS Finance, Jakarta Selatan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka akan dibuat objek dari penelitian

dengan judul “Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request Perusahaan

Terintegrasi pada Android Platform (Studi Kasus : PT. Sinar Mitra Sepadan

Finance)”.

2. Kajian Pustaka

Pada penelitian yang berjudul “Perancangan dan Pembuatan Integrated

Transactional Restaurant Information System untuk Mango Terrace Resto”,

aplikasi program yang dibangun yaitu aplikasi transaksi Mango Terrace Resto

yang terintegrasi dapat digunakan untuk menangani sistem transaksi yang selama

ini masih dilakukan secara manual dengan lebih cepat dan tingkat keakuratan

yang lebih tinggi [1]. Pada penelitian ini aplikasi dibangun dengan tujuan

membuat sistem yang terintegrasi dengan baik.

Penelitian yang dilakukan sebelumnya yang berjudul “Penerapan

Teknologi Google Cloud Messaging Service Sebagai Pengiriman Push

Notification pada Aplikasi Mobile Commerce Berbasis Android” memanfaatkan

teknologi dari Google Cloud Messaging (GCM) Service sebagai pengiriman

message. Pada penelitian yang dilakukan menghasilkan suatu aplikasi mobile

commerce yang dirancang menggunakan konsep mobile commerce yang dimulai

dari registrasi, pemesanan barang, hingga pada proses pembayaran dan

pengiriman message singkat yang memanfaatkan teknologi GCM untuk

pemberian informasi mengenai pemesanan yang terjadi dan informasi yang

digunakan untuk mengkonfirmasi pembayaran dan pengiriman barang, objek yang

digunakan adalah Toko Moachi Gemini, Semarang [2]. Hal ini juga akan

diterapkan pada penelitian kali ini, hanya saja pengiriman notification oleh GCM

akan diterapkan pada obyek yang berbeda yaitu PT. Sinar Mitra Sepadan Finance.

Selain itu, jika dalam penelitian sebelumnya lebih kepada aplikasi mobile

commerce yaitu aplikasi penjualan dan pembelian, pada penelitian kali ini lebih

kepada sistem terintegrasi pelaporan problem atau request kepada bagian IT yang

terjadi pada suatu perusahaan.

Sistem terintegrasi (integrated system) merupakan sebuah rangkaian

proses untuk menghubungkan beberapa sistem komputerisasi dan software

aplikasi baik secara fisik maupun secara fungsional. Sistem terintegrasi akan

menggabungkan komponen sub sistem ke dalam satu sistem dan menjamin

fungsi-fungsi dari sub sistem tersebut sebagai satu kesatuan sistem [3].

Page 11: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

Google Cloud Messaging (GCM) merupakan proyek yang dikembangkan

oleh Google Inc. GCM sendiri berfungsi untuk menyampaikan informasi berupa

message singkat (notification message) ke perangkat mobile Android. GCM

memberikan kemudahan kepada para pengguna dalam menyampaikan message

secara gratis dan tidak terikat besarnya suatu message yang dikirimkan dan

penyampaian message yang dikirimkan oleh GCM dapat diterima secara realtime

[4].

PT. SMS Finance yang memliki kepanjangan dari Sinar Mitra Sepadan

Finance merupakan perusahaan pembiayaan yang memfokuskan diri pada

pinjaman berupa pembiayaan mobil bekas. PT. SMS Finance didirikan pada

tanggal 26 November 2000 dan berkantor pusat di Wisma Millenia Lt.1-2, Jl. MT.

Haryono Kav. 16, Jakarta Selatan 12810, dan mulai beroperasi pada bulan Juni

2001.

Sistem pelaporan problem atau request di PT. SMS Finance disebut

dengan istilah ticketing. Pengertian ticket disini bukanlah ticket yang dikeluarkan

oleh suatu maskapai penerbangan ataupun biro travel, ticket yang dimaksud lebih

tepatnya adalah nomor antrian pelayanan terhadap pelaporan problem atau request

oleh karyawan.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dalam merancang aplikasi

menggunakan 4 tahapan penelitian yaitu: 1) Identifikasi Masalah. 2) Perancangan

Sistem. 3) Pembuatan Aplikasi. 4) Implementasi dan Pengujian Sistem serta

Analisis Hasil Pengujian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam metode

penelitian ini dapat ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pada Gambar 1 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1)

Tahap pertama: Identifikasi Masalah, pada tahap ini yang dilakukan adalah

meneliti dan mengamati sistem berjalan mengenai sistem pelaporan yang masih

manual di PT. SMS Finance, kemudian mengidentifikasi masalah apa yang timbul

dari penggunaan sistem yang masih manual tersebut. Mengidentifikasi proses

Page 12: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

bisnis sistem berjalan, dan membuat rancangan usulan proses bisnis. 2) Tahap

kedua: Perancangan Sistem, perancangan sistem dilakukan menggunakan diagram

Unified Modelling Language (UML). Perancangan sistem berupa diagram

meliputi: use case diagram, sequence diagram, activity diagram, class diagram

dan deployment diagram. Selain perancangan sistem juga dilakukan perancangan

database dan perancangan user interface dari aplikasi. 3) Tahap ketiga:

Pembuatan Aplikasi, pada tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi sesuai dengan

perancangan sistem yang telah dibuat. Pembuatan aplikasi client-server terdiri

dari dua aplikasi, yaitu aplikasi server beserta web service-nya berbasis web

dibuat dengan menggunakan framework PHP dengan memanfaatkan desain-

desain dari JQuery. Sedangkan untuk aplikasi client berbasis mobile dibuat

dengan menggunakan java native dibantu dengan beberapa teknologi pembantu

seperti Google Cloud Messaging (GCM). 4) Tahap keempat: Implementasi dan

Pengujian Sistem serta Analisis Hasil Pengujian, pada tahap ini dilakukan

pengimplementasian aplikasi yang telah selesai dibuat pada device Android,

kemudian dilakukan pengujian/testing untuk mengetahui apakah aplikasi telah

sesuai dengan perancangan yang dilakukan dan apakah sudah tidak ditemukan

kesalahan/bug pada aplikasi. Aplikasi tersebut diuji langsung pada objek

penelitian yaitu PT. SMS Finance di Jakarta Selatan.

Identifikasi masalah salah satunya dilakukan dengan menganalisa proses

bisnis sistem berjalan. Proses sistem ticketing yang sekarang ada di PT. SMS

Finance masih menggunakan sistem manual atau belum memiliki sistem

perangkat lunak yang terintegrasi dalam mengontrol proses bisnis. Adapun

beberapa proses dalam sistem ticketing yang sekarang berjalan dapat digambarkan

sebagai berikut :

User

CallFrontdesk(Helpdesk)

Backdesk (Bagian IT)

Manager

Laporan

Problem & Request

Result Solution

1

2

3

4

5

23

· Menerima eskalasi problem & request dari Helpdesk

· Menyelesaikan problem & request

· Menginformasikan status dan result solution ke helpdesk

· Menerima problem & request yang dilaporkan User

· Memberi nomor tiket ke User

· Mencatat problem & request

· Mengategorian problem & request

· Eskalasi dan mengirim Problem & request ke Backdesk

· Mencatat Result Solution dari Backdesk

· Menginformasikan status tiket ke User

· Melaporkan problem & request yang berhubungan dengan system & perangkat IT

· Menerima report / laporan yang diberikan oleh Backdesk terkait kegiatan operasional IT.

Gambar 2 Proses Bisnis Sistem Berjalan

Penjelasan sistem ticketing yang sekarang berjalan di PT. SMS Finance :

Page 13: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

1. User melaporkan problem atau request ke helpdesk dengan menggunakan

telepon atau email.

2. Helpdesk mencatat problem atau request user dan mengategorikannya

pada aplikasi Microsoft Excel.

3. Helpdesk menginformasikan nomor ticket ke user yang didapat dari data

yang dicatatnya.

4. Helpdesk menelpon ke Backdesk untuk mengeskalasikan problem atau

request yang didapat dari user.

5. Backdesk segera menyelesaikan tugasnya sesuai fungsi masing-masing

bagian.

6. Backdesk menelpon helpdesk untuk menginformasikan status dan Result

Solution dari problem atau request user.

7. Helpdesk menelpon kembali user untuk menginformasikan status ticket

sudah solved.

8. Backdesk mengirimkan laporan pekerjaan problem atau request ke

Manager IT.

Melihat dari proses bisnis berjalan dengan sistem yang masih manual,

maka diusulkan lah proses bisnis yang baru. Tidak banyak perubahan di dalam

usulan proses bisnis yang baru, perubahan yang paling mencolok adalah dibagian

sistem yang masih manual diubah menjadi sistem yang sudah terintegrasi. Proses

bisnis diusulkan adalah sebagai berikut:

Gambar 3 Proses Bisnis Sistem Diusulkan

Melaporkan problem atau

request kepada helpdesk

Menerima laporan bahwa laporan

problem atau request telah teratasi

Helpdesk menerima laporan dan

memproses problem atau request

Laporan teratasi?

Menghubungi karyawan

bahwa laporan telah teratasi

Mengeskalasi pelaporan

kepada backdesk

Ya

Tidak

Backdesk menerima eskalasi laporan

dan memproses problem atau request

Eskalasi Teratasi?

Menghubungi karyawan bahwa

eskalasi laporan telah teratasi

Ya

Tidak

User BackdeskUser HelpdeskUser Karyawan

Page 14: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

Penjelasan sistem ticketing dengan proses bisnis yang diusulkan:

1. Karyawan melaporkan problem atau request dengan melakukan

penginputan ke dalam sistem, setelah penginputan telah selesai maka

karyawan akan mendapatkan nomor ticket.

2. Helpdesk melakukan penanganan awal dari nomor ticket tersebut, jika

ticket diluar kemampuan atau pengetahuan helpdesk maka ticket dieskalasi

ke backdesk. Akan tetapi jika helpdesk dapat mengatasi masalah dari

karyawan, maka ticket tidak perlu dieskalasi ke bagian backdesk, dan ticket

dinyatakan solved.

3. Backdesk menerima eskalasi ticket dari helpdesk dan segera melakukan

penanganan. Ditangan backdesk, ticket harus solved.

4. Ticket yang sudah mendapat penanganan dari backdesk dan terselesaikan

maka dinyatakan solved.

Arsitektur sistem pada aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Arsitektur Sistem

Pada Gambar 4 terdapat dua aplikasi dalam arsitektur ini yaitu aplikasi

mobile dan aplikasi web. Aplikasi mobile diimplementasikan ke perangkat mobile

dan ditujukan untuk digunakan oleh user, sedangkan Aplikasi web

diimplementasikan pada laptop/PC dan ditujukan kepada admin untuk melihat dan

mengelola data ticket maupun data karyawan. Untuk dapat menjalankan kedua

aplikasi, semua perangkat harus terhubung dengan koneksi internet. Kedua

aplikasi terhubung dengan web service (JSON), dan web service berperan

menghubungkan aplikasi mobile dan aplikasi web dengan database pada server. Pada tahap perancangan sistem menggunakan UML (Unified Modeling

Language) yang berfungsi untuk menggambarkan prosedur dan proses kerja dari

aplikasi. Use case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua

aktor, use case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang

memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun [5]. Use case diagram pada

aplikasi ini terdapat 2 aktor utama yaitu admin dan user, akan tetapi user dibagi

menjadi 3 aktor lagi yaitu: karyawan, helpdesk dan backdesk. Use case diagram user

(karyawan, helpdesk dan backdesk) dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 15: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

Gambar 5 Use Case Diagram User

Gambar 5 menunjukkan bahwa pada aplikasi sistem pelaporan problem

atau request, user karyawan dapat membuat ticket baru yang otomatis

menciptakan nomor antrian ticket, mengubah data ticket dan melihat data ticket.

User helpdesk dapat mengubah data ticket dan melihat data ticket. User backdesk

dapat mengubah data ticket dan melihat data ticket. Use case diagram admin dapat

dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Use Case Diagram Admin

Membuat Nomor antrian tiket Membuat Tiket Baru

<<include>>

Karyawan Helpdesk

Mengubah Data Tiket

Melihat Data Tiket

Backdesk

Tambah User

Ubah User Hapus User

Lihat Data User

Tambah Tiket

Ubah Tiket Hapus Tiket

Lihat Tiket

Kelola Data User

<<extend>>

<<extend>> <<extend>>

<<include>>

Kelola Data Tiket

<<extend>>

<<extend>> <<extend>>

<<include>>

ADMIN

Page 16: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

Gambar 6 menunjukkan bahwa pada aplikasi sistem pelaporan problem atau

request, admin dapat melakukan kelola data ticket dan kelola data user. Pengelolaan

data meliputi tambah data, ubah data, lihat data dan hapus data.

Activity diagram menggambarkan aliran aktifitas dalam sistem yang sedang

dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi,

dan bagaimana mereka berakhir [6]. Activity diagram user karyawan untuk membuat

ticket baru dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Activity Diagram User Membuat Ticket

Gambar 7 menggambarkan aktivitas user karyawan ketika membuat ticket

baru. User masuk form login, lalu memasukkan username dan password, kemudian

sistem melakukan validasi apakah username dan password sesuai atau tidak dengan

mengirimkan data ke database server. Apabila sesuai maka sistem akan mempilkan

informasi berhasil login. Karyawan memilih menu membuat ticket baru, kemudian

sistem manampilkan form isian data ticket, di dalam menu ini karyawan akan secara

otomatis mendapatkan nomor antrian ticket, kemudian karyawan diminta untuk

mengisi data-data isian untuk membuat ticket baru. Apabila telah selesai dalam

penginputan data, maka sistem akan mengirimkan data tersebut ke database server, di

dalam database server data tersebut disimpan, lalu sistem akan mengirimkan ticket

tersebut kepada helpdesk untuk diproses.

Memasukan Username

dan Password

Memilih menu

membuat tiket baru

Mengisi form isian

data tiket

Login

Validasi User, mengirim

data ke database server

Menampilkan informasi

berhasil login

Menampilkan form isian data tiket

dan mendapatkan nomor tiket

Mengirim data tiket ke

database server

Data tiket disimpan, dan karyawan mendapatkan

nomor tiket dan tiket di kirim kepada helpdesk

Request

Data

Insert data

DatabaseSistemKaryawan

Page 17: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan

objek beserta hubungan satu sama lain [6]. Class diagram pada aplikasi ini dapat

dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Class Diagram Sistem

Gambar 9 Class Diagram Database

Gambar 8 dan gambar 9 merupakan class diagram dari aplikasi sistem

aplikasi pelaporan problem atau request. Class diagram menggambarkan relasi antar

kelas yang saling berhubungan di dalam sistem ini dan relasi antar database.

Page 18: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan akan dijelaskan melaui tampilan-tampilan dan

fungsi pada setiap form aplikasi. Selain itu juga akan dilakukan pengujian

menggunakan pengujian alpha dan pengujian betha. Berikut merupakan hasil dan

pembahasan dari tampilan-tampilan aplikasi yang telah dibuat.

Gambar 10 Tampilan Login Aplikasi

Gambar 10 merupakan tampilan login aplikasi. User diminta untuk

mengisikan username dan password. Username dan password didapat dari sistem

pusat pengolahan data admin, jadi user tidak perlu untuk mendaftarkan diri untuk

mendapatkan username dan password. Jika validasi user sukses dan user baru

pertama kali login dan devicenya belum terdaftar, maka akan masuk ke form

registrasi device user seperti pada Gambar 11. Jika sudah terregistrasi, maka akan

masuk ke form-form menu sesuai level dari user tersebut.

Gambar 11 Tampilan Halaman Registrasi Gambar 12 GCM Push Notification

Page 19: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

Gambar 11 menampilkan tampilan form registstrasi, jika user menekan

tombol Register, maka device dan user tersebut akan terdaftar ke dalam sistem

aplikasi dan jika sukses registrasi maka sistem akan mengirimkan notification

seperti pada Gambar 12.

Kode Program 1 GCM Push Notification

Kode Program 1 merupakan function PHP yang digunakan untuk

mengirimkan Push Notification dari GCM. Fungsi PHP akan mengambil GCM

Registration Id dari device user, setelah mendapatkan id nya maka fungsi akan

mengirimkan notification beserta message kepada device tersebut.

Gambar 13 Tampilan Menu User Karyawan Gambar 14 Tampilan Menu User Frontdesk

01 public function send_notification($registatoin_ids, $message) {

02 include_once './config.php';

03 $url = 'https://android.googleapis.com/gcm/send';

04 $fields = array('registration_ids' => $registatoin_ids,'data' => $message,);

05 define("GOOGLE_API_KEY","AIzaSyA_W78mIe4KGnp0xBp_P2MHVpbTwZku6js");

06 $headers = array('Authorization: key=' . GOOGLE_API_KEY ,'Content-Type:

07 application/json');

08 $ch = curl_init();

09 curl_setopt($ch, CURLOPT_POST, true);

10 curl_setopt($ch, CURLOPT_HTTPHEADER, $headers);

11 curl_setopt($ch, CURLOPT_RETURNTRANSFER, true);

12 curl_setopt($ch, CURLOPT_SSL_VERIFYPEER, false);

13 curl_setopt($ch, CURLOPT_POSTFIELDS, json_encode($fields));

14 $result = curl_exec($ch);

15 if ($result === FALSE) {die('Curl failed: ' . curl_error($ch));}

16 curl_close($ch);

17 echo $result;}

Page 20: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

Gambar 15 Tampilan Menu User Backdesk

Gambar 13, 14 dan 15 menunjukan tampilan menu pada masing-masing

level. Terdapat 3 level user pada aplikasi ini, yaitu: level karyawan pada Gambar

13 yang memiliki menu: New Ticket, Ticket Status, Chart Ticket dan Log Out.

Level helpdesk pada Gambar 14 yang memiliki menu: Ticket Status, Ticket Bucket

dan Log Out. Level backdesk pada Gambar 15 yang memiliki menu: Ticket Status,

Ticket Bucket dan Log Out.

Gambar 16 Halaman Karyawan Membuat Ticket Baru

Gambar 16 menampilkan halaman membuat ticket baru pada menu

karyawan New Ticket. Beberepa field sudah diisikan secara otomatis oleh sistem,

beberapa field karyawan harus menginputkan sendiri. Setelah lengkap dalam

mengisi maka karyawan harus menekan tombol Submit, jika berhasil maka akan

muncul keterangan bahwa ticket berhasil dibuat. Tombol Cancel jika ditekan akan

kembali ke menu utama yaitu pada Gambar 13.

Page 21: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

Gambar 17 Halaman Melihat Data Ticket Status

Gambar 17 menampilkan halaman untuk melihat data ticket, baik ticket

yang belum diproses, masih diproses maupun yang sudah terselesaikan. Terdapat

3 status ticket yaitu open yang berarti ticket belum diproses, inprogress yang

berati ticket masih dalam tahap pemrosesan dan yang terakhir close yang berarti

ticket sudah diproses dan teratasi.

Gambar 18 Halaman Melihat Data Ticket Bucket Gambar 19 Halaman Frontdesk Memproses Ticket Masuk

Page 22: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

Gambar 20 Halaman Backdesk Memproses Eskalasi Ticket Gambar 21 Halaman User Membalas Message

Gambar 18 menampilkan Ticket Bucket (pada user helpdesk dan backdesk)

atau Chart Ticket (pada user karyawan). Ticket Bucket adalah kumpulan list ticket

yang status ticektnya masih close atau solved. Jadi pada setiap list menampilkan

ticket yang belum di proses maupun sedang diproses. Pada user helpdesk, jika

memilih salah satu list ticket maka akan masuk ke menu proses ticket helpdesk

seperti pada Gambar 19. Gambar 19 menampilkan rincian problem atau request

pelaporan ticket, jika terdapat beberapa hal yang helpdesk perlu tanyakan ke

karyawan, maka helpdesk harus menginputkan message setelah itu menekan

tombol Answer. Tombol eskalasi berfungsi untuk mengeskalasi/memforward

ticket kepada backdesk apabila masalah yang ditangani diluar kemampuan dari

helpdesk. Tombol Status Close berfungsi jika helpdesk mampu menangani

problem atau request dari user tanpa memerlukan bantuan dari backdesk, dan

berfungsi juga sebagai pengubah status ticket menjadi close yang berarti masalah

teratasi atau terselesaikan.

Pada user backdesk jika memilih salah satu list ticket, maka akan masuk

ke menu proses ticket backdesk seperti pada Gambar 20. Gambar 20 menampilkan

rincian problem atau request pelaporan ticket, jika terdapat beberapa hal yang

backdesk perlu tanyakan ke karyawan, maka backdesk harus menginputkan

message dan setelah itu menekan tombol Answer. Di tangan backdesk problem

atau request harus terselesaikan disini, jika masalah sudah teratasi maka backdesk

menekan tombol Status Close yang berfungsi sebagai pengubah status ticket

menjadi close yang berarti masalah teratasi atau terselesaikan.

Pada user karyawan jika memilih salah satu list ticket maka akan masuk ke

menu proses Answer message seperti pada Gambar 21. Gambar 21 menampilkan

rincian problem atau request pelaporan ticket, jika terdapat beberapa hal yang

yang ditanyakan oleh helpdesk atau backdesk maka message akan ditampilkan di

halaman ini dan karyawan harus menjawab pertanyaan tersebut dengan

mengisikan message pada field yang telah tersedia, setelah itu menekan tombol

Answer untuk memproses message.

Pengujian aplikasi dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi dari aplikasi

yang telah dibuat untuk mencari kesalahan/bug pada sistem. Pengujian aplikasi

Page 23: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

dilakukan agar sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan

dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Pengujian aplikasi pelaporan problem atau

request ini menggunakan dua teknik pengujian yaitu pengujian alpha dan

pengujian beta.

Pengujian alpha adalah pengujian aplikasi yang dilakukan oleh pembuat

aplikasi dan orang-orang yang ikut membantu dalam pembuatan. Pengujian alpha

menggunakan metode blackbox yaitu pengujian fungsi-fungsi aplikasi secara

langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi program. Pengujian ini dilakukan

dengan memperhatikan apakah fungsi telah berjalan sesuai rancangan dan sesuai

yang diharapkan. Berikut adalah hasil pengujian dari aplikasi web dan aplikasi

mobile.

Tabel 1 Hasil Pengujian Aplikasi Web

Fungsi yang diuji Kondisi Output yang

diharapkan

Output yang

dihasilkan sistem

Status Pengujian

Login Username dan

password benar Username dan

password salah

maupun kosong

Sukses login

Gagal login

Sukses login

Gagal login

Valid

Tambah data user Form diisi dengan

benar

Form diisi beberapa atau kosong

Sukses tambah data

Gagal tambah data

Sukses tambah data

Gagal tambah data

Valid

Ubah data user

Form diisi dengan

benar

Sukses ubah data Sukses ubah data Valid

Hapus data user Data yanga akan

dihapus dipilih

Sukses hapus data Sukses hapus data Valid

Tambah data ticket Form diisi dengan benar

Form diisi beberapa

atau kosong

Sukses tambah data

Gagal tambah data

Sukses tambah data

Gagal tambah data

Valid

Ubah data ticket

Form diisi dengan

benar

Sukses ubah data Sukses ubah data Valid

Hapus data ticket Data yanga akan

dihapus dipilih

Sukses hapus data Sukses hapus data Valid

Load data user Sukses load data Sukses load data Valid

Load data ticket Sukses load data Sukses load data Valid

Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi web dapat dilihat

status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini

berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.

Tabel 2 Hasil Pengujian Aplikasi Mobile

Fungsi yang diuji Kondisi Output yang

diharapkan

Output yang

dihasilkan sistem

Status Pengujian

Registrasi user Form diisi dengan

benar Form diisi beberapa

atau kosong

Sukses registrasi

Gagal registrasi

Sukses registrasi

Gagal registrasi

Valid

Login Username dan password benar

Username dan

password salah maupun kosong

Sukses login

Gagal login

Sukses login

Gagal login

Valid

Membuat ticket

Form diisi dengan benar

Form diisi beberapa

atau kosong

Sukses membuat ticket Gagal membuat ticket

Sukses membuat ticket

Gagal membuat

ticket

Valid

Eskalasit ticket Form diisi dengan Sukses eskalasi Sukses eskalasi Valid

Page 24: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

benar

Form diisi beberapa

atau kosong

Gagal eskalasi

Gagal eskalasi

Answer ticket Form diisi dengan benar

Form diisi beberapa

atau kosong

Sukses Answer ticket

Gagal Answer ticket

Sukses Answer ticket

Sukses Answer ticket

Valid

Ticket solved Data dipilih Sukses ubah data Sukses ubah data Valid

Lihat data ticket Form diisi dengan benar

Sukses menampilkan data ticket

Sukses menampilkan data

ticket

Valid

Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi mobile dapat dilihat

status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini

berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.

Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan oleh orang yang tidak

ikut dalam pembuatan aplikasi atau calon pengguna aplikasi. Pengujian beta

dilakukan dengan menggunakan kuesioner, yaitu dengan membagikan kuesioner

kepada sample user. Sample user berjumlah 30 responden dan dipilih secara acak,

sample user pada pengujian ini adalah karyawan dari PT. SMS Finance, Jakarta

Selatan. Hasil jawaban kuesioner dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 3 Hasil Jawaban Kuesioner

No Pernyataan STS TS CS S SS

1 Aplikasi dalam sistem ini mudah untuk digunakan 0 0 3 16 11

2 Menu-menu pada aplikasi ini mudah dipahami dan

sesuai dengan sistem manual yang sudah berjalan 0 0 2 19 9

3 Aplikasi ini mempermudah dan mempercepat

dalam melakukan problem atau request mengenai

masalah IT

0 0 1 13 16

4 Aplikasi ini akan mengurangi biaya penggunaan

telepon 0 0 9 12 9

5 Melalui aplikasi ini semua dokumentasi pelaporan

problem atau request bisa didokumentasikan

dengan baik oleh sistem

0 0 3 17 10

6 Sistem pelaporan problem atau request ini sudah terintegrasi dengan baik

0 0 3 20 7

Setelah semua jawaban diketahui maka yang dilakukan adalah menghitung

presentase jawaban responden yang telah mengisi kuesioner. Perhitungan

dilakukan menggunakan skala Likert [6], di mana masing-masing jawaban diberi

skor 1-5 dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

2. Tidak Setuju (TS) = 2

3. Cukup Setuju (CS) = 3

4. Setuju (S) = 4

5. Sangat Setuju (SS) = 5

Hasil analisis data untuk pertanyaan 1 menunjukkan sebanyak 36,67%

responden menjawab sangat setuju, 53,33% responden menjawab setuju dan

10,00% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini

mudah untuk digunakan.

Hasil analisis data untuk pertanyaan 2 menunjukkan sebanyak 30,00%

responden menjawab sangat setuju, 63,33% responden menjawab setuju dan

Page 25: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

6,67% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa menu pada

aplikasi ini mudah dipahami dan sudah sesuai dengan sistem yang sudah berjalan.

Hasil analisis data untuk pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak 53,33%

responden menjawab sangat setuju, 43,33% responden menjawab setuju dan

3,34% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini

mempermudah dan mempercepat proses sistem.

Hasil analisis data untuk pertanyaan 4 menunjukkan sebanyak 30,00%

responden menjawab sangat setuju, 40,00% responden menjawab setuju dan

30,00% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini

akan membantu dalam pengurangan biaya penggunaan telepon.

Hasil analisis data untuk pertanyaan 5 menunjukkan sebanyak 33,33%

responden menjawab sangat setuju, 56,67% responden menjawab setuju dan

10,00% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini

dapat mendokumentasikan pelaporan problem atau request dengan baik.

Hasil analisis data untuk pertanyaan 6 menunjukkan sebanyak 23,33%

responden menjawab sangat setuju, 66,67% responden menjawab setuju dan

10,00% responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini

sudah terintegrasi dengan baik.

5. Simpulan

Berdasarkan analisis aplikasi sistem pelaporan problem atau request

terintegrasi ini didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu terkontrolnya proses dalam

pelaporan problem atau request serta penanganan yang terkoordinasi. Penggunaan

sistem yang berbasis mobile dapat meminimalkan kesalahan proses, mempercepat

pengolahan data karena dengan sistem yang baru ketika terjadi proses masing-

masing user dapat mengetahui dengan cepat, seperti user helpdesk yang langsung

mengetahui proses kurang dari 1 menit ketika terjadi proses. Berbeda dengan

sistem manual yang membutuhkan waktu 1 hari karena ada beberapa prosedur

yang harus dilakukan. Membuat laporan serta informasi yang dihasilkan lebih

akurat karena data yang masuk kedalam sistem adalah data yang sama dengan

data yang dimasukkan oleh user. Dapat mengurangi frekuensi biaya penggunaan

telepon, karena setelah menggunakan sistem ini semua user menginputkan

problem atau request menggunakan aplikasi yang telah dibuat, sehingga

mengurangi frekuensi penggunaan telepon dari 20-30 kali per hari kepada

helpdesk menjadi <=10 kali di setiap harinya. Dalam rancangan sistem ini

perusahaan dapat dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan laporan saat proses

terjad bukan lagi di setiap minggu nya, sehingga dapat membantu dalam analisis

dan pengambilan keputusan. Data tersimpan terpusat dan terorganisir secara aman

dan terstruktur dalam aplikasi, serta mengurangi permasalahan seperti kehilangan

data ataupun ketidak akuratan data. Selain itu penggunaan GCM Push

Notification membantu user untuk mengetahui dengan cepat ketika terjadi proses

dalam sistem ini.

Page 26: Pembuatan Aplikasi Pelaporan Problem atau Request ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15250/2/T1_672011162_Full... · Diajukan kepada. Fakultas Teknologi Informasi. untuk Memperoleh

6. Pustaka

[1] Santoso, Leo Willyanto. 2012. “Perancangan dan Pembuatan Integrated

Transactional Restaurant Information System untuk Mango Terrace

Resto”. Surabaya : Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Petra.

[2] Pratama, Ferdian Aditya. 2014. “Penerapan Teknologi Google Cloud

Messaging Service Sebagai Pengiriman Push Notification pada Aplikasi

Mobile Commerce Berbasis Android”. Salatiga: Jurusan Teknik

Informatika Universitas Kristen Satya Wacana.

[3] Prihantono, Rizky. 2009. Konsep Sistem Terintegrasi.

http://rizky.prihanto.web.id/2009/05/konsep-sistem-terintegrasi.html,

diakses tanggal 28 November 2014.

[4] Google Inc. 2013. Google Cloud Messaging Overview.

http://developer.android.com/google/gcm/gcm.html, diakses tanggal 16

Juli 2014.

[5] Christine. 2014. Mengenal Use Case Diagram.

http://www.academia.edu/5295802/Mengenal_Use_Case_Diagram,

diakses tanggal 27 November 2014.

[6] Nugroho, Adi. 2005. Rational Rose Untuk Pemodelan Berorientasi Objek.

Bandung: Informatika.

[7] Joko. 2012. Fungsi Dan Pengertian UML.

http://www.academia.edu/4887559/Fungsi_Dan_Pengertian_UML,

diakses tanggal 27 November 2014.

[8] Movies, Andris. 2011. Skala Likert.

https://www.academia.edu/7233329/Skala_Likert, diakses tanggal 20

November 2014.

[9] Google Inc. 2013. GCM Cloud Connection Server (XMPP).

http://developer.android.com/google/gcm/ccs.html, diakses tanggal 16 Juli

2014.

[10] Kambey, Feldy Judah. 2014. “Perancangan dan Implementasi Sistem

Informasi Transportasi Umum di Kota Surakarta Menggunakan

Framework Sencha Touch pada Multi Platform Mobile”. Salatiga: Jurusan

Teknik Informatika Universitas Kristen Satya Wacana.