Pembuatan-Air-Bersih-dari-Air-Limbah-Rumah-Tangga-Berbasis-Filter-Sederhana.pdf

18
i PEMBUATAN AIR BERSIH DARI AIR LIMBAH RUMAH TANGGA BERBASIS FILTER SEDERHANA SISTEM TERPUSAT DI KABUPATEN JEMBER Oleh : Ach. Haris Efendy 101810301021 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2013

Transcript of Pembuatan-Air-Bersih-dari-Air-Limbah-Rumah-Tangga-Berbasis-Filter-Sederhana.pdf

  • i

    PEMBUATAN AIR BERSIH DARI AIR LIMBAH RUMAH TANGGA

    BERBASIS FILTER SEDERHANA SISTEM TERPUSAT

    DI KABUPATEN JEMBER

    Oleh :

    Ach. Haris Efendy

    101810301021

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS JEMBER

    2013

  • ii

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulilla kita ucapkan kepada Allah SWT, karena atas segala rahmat

    yang telah diberikan, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini

    dengan semaksimal mungkin. Karya tulis ini mengambil pokok bahasan tentang

    Pembuatan Air Bersih dari Air Limbah Rumah Tangga Berbasis Filter Sederhana

    Sitem Terpusat di Kabupaten Jember.

    Dalam penyelesaikan karya tulis ini tentunya tidak lepas dari peran serta

    berbagai pihak baik dari segi moral, material, maulpun keilmuan. Untuk itu saya

    mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang banyak membantu sebagai

    berikut :

    1. Ibu Nurul Priyantari, S.Si., M.Si. selaku Pembantu Dekan III Fakultas

    Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember.

    2. Teman teman yang selalu menyemangati dan mendukung pembuatan karya

    tulis ini.

    3. Kedua orang tua saya yang telah memberikan segala restu dan dukungannya

    kepada kami.

    4. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan sumbangan pemikiran

    dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan.

    Akhirnya penyusun menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih belum

    dikatakan sempurna, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itu,

    kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan bagi perbaikan

    di masa yang akan datang. Semoga karya tulis ilmiah ini nantinya dapat

    menambah wacana keilmuan. Sekian dari kami, terima kasih.

    Jember, 18 Oktober 2013

    Penyusun

  • iv

    DAFTAR ISI

    JUDUL DEPAN .................................................................. i

    LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii

    KATA PENGANTAR .................................................................. iii

    DAFTAR ISI .................................................................. iv

    DAFTAR GAMBAR .................................................................. iv

    RINGKASAN .................................................................. v

    BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. 1

    Latar Belakang .................................................................. 1

    Rumusan Masalah .................................................................. 2

    Tujuan .................................................................. 2

    Manfaat .................................................................. 3

    Luaran yang Diharapkan................................................................... 3

    BAB II. LANDASAN TEORI................................................................. 4

    Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Indonesia................................... 4

    Air Limbah Rumah Tangga............................................................... 4

    Filtarasi Sederhana ................................................................... 5

    BAB III. PEMBAHASAN ................................................................... 7

    Analisis SWOT ................................................................... 8

    BAB IV. PENUTUP

    Kesimpulan ................................................................. 10

    Saran ................................................................. 10

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 11

    BIODATA ................................................................. 12

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Sistem air limbah terpusat dengan filtrasi sederhana............ 8

  • v

    RINGKASAN

    Air merupakan senyawa kimia yang memiliki peranan penting bagi

    kehidupan mahluk hidup. Bagi manusia, air diperlukan untuk keperluan sehari

    hari baik sebagai air minum, mandi, memasak, pertanian, dan mencuci. Rata - rata

    dalam satu hari tiap orang di Indonesia memakai air bersih sebesar 144 liter.

    Ketersediaan air bersih Pulau Jawa sebesar 1.750 meter kubik per kapita per

    tahun. Data ini masih jauh dibawah data standar kecukupan air bersih sebesar

    2.000 meter kubik per kapita per tahun. Rendahnya angka ketersediaan air bersih

    yang tidak segera dicari solusinya, maka dipastikan pada tahun 2020 di Indonesia

    akan mengalami kelangkaan air bersih.

    Air bersih yang telah dipakai akan menjadi limbah yang terbuang ke

    lingkungan. Berdasarkan data Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jember (2010),

    menyebutkan bahwa kandungan BOD dan DO di Sungai Bedadung hulu,

    Bedadung hilir, dan Kali Jompo tengah telah melebihi baku mutu. Penggunaan air

    bersih secara belebihan selain dapat mencemari lingkungan juga mengurangi

    ketersediaan air bersih. Sehingga timbul masalah kekurangan air bersih saat

    musim kemarau. Tercatat 14 Desa dan Kelurahan di Kabupaten Jember

    mengalami krisis air bersih (Kompas, 2013). Sehingga diperlukan solusi yang

    tepat dan berkelanjutan dalam mengatasi masalah air bersih.

    Karya tulis ini mengambil judul Pembuatan Air Bersih dari Air Limbah

    Rumah Tangga Berbasis Filter Sederhana Sitem Terpusat di Kabupaten Jember.

    Tujuan karya tulis ini adalah mengetahui sistem air limbah rumah tangga terpusat.

    Serta mengetahui pembuatan air bersih dari limbah rumah tangga dengan filtrasi

    sederhana. Metode yang digunakan adalah air limbah sistem terpusat, dimana

    limbah cair dari rumah tangga dipusatkan dalam satu tempat (kolam

    penampungan). Air yang tertampung diendapkan secara dekantasi yang kemudian

    disaring melalui medium filtrasi (batu, ijuk, arang aktif, kapas, sekam, dan silika).

    Ditinjau dari segi kondisi fisik wilayah Jember dan padatnya pemukiman di

    daerah perkotaan. Maka metode ini sangat efektif digunakan pada pemukiman

  • vi

    yang padat penduduk. Air limbah rumah tangga dapat dijadikan air bersih dengan

    proses filtrasi sederhana. Sehingga tidak mencemari aliran Sungai yang ada di

    Kabupaten Jember. Selain sebagai metode yang ramah lingkungan, air bersih yang

    dihasilkan dapat digunakan sebagai media penyiraman tanaman, pertanian, dan

    budidaya perikanan. Namun, perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai

    kualitas air hasil penyaringan yang ditinjau dari segi kandungan kimianya. Serta

    perlunya sosialiasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air

    dan pemanfaatan air bersih melalui prinsip ramah lingkungan.

  • 1

    BAB I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Air merupakan senyawa kimia yang memiliki peranan penting bagi

    kehidupan mahluk hidup. Bagi manusia, air diperlukan untuk keperluan sehari

    hari baik sebagai air minum, mandi, memasak, pertanian, dan mencuci.

    Berdasarkan data survei Direktorat Pengembangan Air Minum (2006),

    menyebutkan bahwa dalam satu hari tiap orang di Indonesia rata rata memakai

    air bersih sebesar 144 liter. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebutkan

    bahwa jumlah penduduk Kabupten Jember tahun 2011 sebesar 2,3 juta jiwa,

    sehingga dalam satu hari dibutuhkan air bersih kurang lebih 300 juta liter.

    Air bersih yang telah dipakai kebanyakan terbuang ke lingkungan sebagai

    limbah. Limbah air yang berasal dari rumah tangga pada daerah padat penduduk

    umumnya dibuang melalui parit dan bermuara ke sungai. Jika air limbah rumah

    tangga tidak ditangani secara serius dan berkelanjutan maka akan mengakibatkan

    pencemaran lingkungan dan menurunkan kualitas air sungai. Parameter kualitas

    air yang cukup penting adalah BOD (Biochemical Oxygen Deman) dan DO

    (Dissolved Oxygen) (Salmin, 2005). Berdasarkan data Kantor Lingkungan Hidup

    (KLH) Jember (2010), menyebutkan bahwa kandungan BOD dan DO di Sungai

    Bedadung hulu, Bedadung hilir, dan Kali Jompo tengah telah melebihi baku mutu.

    Kandungan BOD Sungai Bedadung hulu, hilir, dan Kali Jompo tengah masing

    masing 9,07; 7,55; dan 8,12 mg/liter. Sedangkan kandungan DO masing masing

    1,50; 3,11; dan 1,93 mg/liter. Sampai saat ini belum ada solusi dari pemerintah

    untuk mengatasi pencemaran sungai tersebut.

    Penggunaan air bersih secara belebihan selain dapat mencemari lingkungan

    juga mengurangi ketersediaan air bersih. Sehingga timbul masalah kekurangan air

    bersih saat musim kemarau. Berita yang tercantum di kompas.com edisi 24

    September 2013, tercatat sebanyak 14 desa dan kelurahan yang tersebar di 9

    kecamatan mulai mengalami krisis air bersih. Desa dan kelurahan yang dilanda

    krisis air bersih antara lain : Sanenrejo, Pakis, Kemiri, Karang Bayat, Gelang,

    Jatiroto, Silo, Sumbersari, Jumerto, Patrang, Arjasa, Panduman, Suco Pangepok,

  • 2

    dan Pakusari. Solusi yang diakan dilakukan Badan Penanggulangan Bencana

    Daerah (BPBD) Jember untuk mengatasi krisis air bersih yaitu pendirian tandon

    air bersih dan program pipanisasi air bersih. Namun solusi tersebut belum

    terealisasikan karena membutuhkan dana yang tidak sedikit, dan solusi jangka

    pendek yang dilakukan oleh BPBD Jember adalah mengirim dua truk tangki air

    bersih setiap hari (Tempo.co, 2013). Sehingga diperlukan solusi yang tepat dan

    berkelanjutan.

    Mahasiswa sebagai unsur perguruan tinggi harus menjunjung tinggi Tri

    Darma perguruan tinggi, yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian

    kepada masyarakat. Mahasiswa dituntut kritis dalam berfikir dan cepat dalam

    memberikan solusi permasalahan yang ada dimasyarakat. Berdasarkan

    pemasalahan air bersih dan dampak pencemaran air, maka muncul ide kreatif

    untuk memanfaatkan air limbah rumah tangga sebagai air bersih berbasis fitrasi

    sederhana. Pembuatan air bersih dari rumah tangga melalui dua tahapan yaitu:

    pemusatan limbah air rumah tangga, proses dekantasi limbah yang mengandung

    padatan, dan proses penyaringan air limbah. Sehingga hasil penyaringan air ini

    dapat dimanfaatakan sebagai air penyiram tanaman dan tidak berbahaya saat

    dibuang kelingkungan.

    1.2 Rumusan Masalah

    Beradasarkan latar belakang diatas diperoleh rumusan masalah sebagai

    berikut:

    a. Bagaimana penggunaan sistem air limbah rumah tangga terpusat?

    b. Bagaimana cara membuat air bersih dari air limbah rumah tangga berbasis

    filtrasi sederhana?

    1.3 Tujuan

    Tujuan yang hendak dicapai melalui karya tulis ini antara lain:

    a. Mengetahui sistem air limbah rumah tangga terpusat.

    b. Mengetahui pembuatan air bersih dari limbah rumah tangga dengan filtrasi

    sederhana.

  • 3

    1.4 Manfaat

    Manfaat yang dapat diperoleh antara lain:

    a. Air bersih yang dihasilkan dapat digunakan sebagai penyiram tanaman.

    b. Mengurangi pencemaran air limbah rumah tangga.

    1.5 Luaran yang Diharapkan

    Luaran yang hendak dicapai dalam karya tulis ini adalah terciptanya suasana

    lingkungan yang sehat. Serta mewujudkan budaya peduli lingkungan kepada

    masyarakat, sehingga dapat menghemat dan memaksimalkan penggunaan air

    secara berkelanjutan.

  • 4

    BAB II. LANDASAN TEORI

    2.1 Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Indonesia

    Air merupakan senyawa kimia yang memiliki peranan penting bagi

    kehidupan mahluk hidup. Bagi manusia, air diperlukan untuk keperluan sehari

    hari baik sebagai air minum, mandi, memasak, pertanian, dan mencuci.

    Berdasarkan survei Direktorat Pengembangan Air Minum (2006), menyebutkan

    bahwa dalam satu hari tiap orang di Indonesia rata rata memakai air bersih

    sebesar 144 liter. Badan Pusat Statistik memprediksikan jumlah penduduk

    Indonesia akan melonjak menjadi 247,5 juta jiwa pada tahun 2015. Jumlah

    tersebut mengakibatkan pemenuhan kebutuhan air meningkat hingga 9,391 miliar

    meter kubik atau naik 47% dari tahun 2000.

    Pulau Jawa dengan jumlah penduduk terpadat se Indonesia memiliki jumlah

    ketersediaan air bersih sebesar 1.750 meter kubik per kapita per tahun. Data ini

    masih jauh dibawah data standar kecukupan air bersih sebesar 2.000 meter kubik

    per kapita per tahun. Rendahnya angka ketersediaan air bersih yang tidak segera

    dicari solusinya, maka dipastikan pada tahun 2020 di Indonesia akan mengalami

    kelangkaan air bersih (Ruzardi, 2007).

    Kabupaten Jember merupakan kabupaten di Pulau Jawa yang berada di

    Propinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk terpadat se Eks Keresidenan

    Besuki. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebutkan

    bahwa jumlah penduduk Kabupten Jember tahun 2011 sebesar 2,3 juta jiwa,

    sehingga dalam satu hari dibutuhkan air bersih kurang lebih 300 juta liter. Angka

    ini akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pertumbuhan masyarakat

    yang ada di Kabupaten Jember.

    2.2 Air Limbah Rumah Tangga

    Limbah merupakan buangan atau bekas yang berbentuk gas, cair, dan

    padat. Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa air

    limbah domestik merupakan air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan

    pemukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan,

  • 5

    apartemen, dan asrama. Air limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari

    kamar mandi, cucian, dan air bekas indistri rumah tangga. Jumlah air limbah

    rumah tangga yang terbuang akan selalu bertambah sesuai dengan peningkatan

    pertumbuhan penduduk.

    Berdasarkan data survei Direktorat Pengembangan Air Minum (2006),

    menyebutkan bahwa dalam satu hari tiap orang di Indonesia rata rata memakai

    air bersih sebesar 144 liter. Sebagian besar penggunaan air bersih digunaan untuk

    proses mencuci pakaian dan mandi. Jika dalam satu hari setiap dibutuhkan 100

    liter air untuk mandi dan mencuci maka sejumlah itulah air bersih terbuang ke

    lingkungan. Air bekas cucian dan kamar mandi sudah terkontaminasi dengan

    senyawa basa yang didominasi dengan limbah sabun dan deterjen. Sehingga

    pembuangan limbah deterjen secara langsung ke lingkungan akan menurunkan

    kualitas tanah. Limbah detergen yang dibuah ke sungai akan menurunkan kualitas

    air sungai dan membunuh mikroorganisme yang hidup di sungai.

    Berdasarkan data Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jember (2010),

    menyebutkan bahwa kandungan BOD dan DO di Sungai Bedadung hulu,

    Bedadung hilir, dan Kali Jompo tengah telah melebihi baku mutu. Kandungan

    BOD Sungai Bedadung hulu, hilir, dan Kali Jompo tengah masing masing 9,07;

    7,55; dan 8,12 mg/liter. Sedangkan kandungan DO masing masing 1,50; 3,11;

    dan 1,93 mg/liter. Tingkat cemaran di Sungai Bedadung dapat membawa dampak

    buruk terutama dari sisi kesehatan. Masyarakat yang memanfaatkan aliran sungai

    untuk kebutuhan sehari hari, lebih beresiko terkena penyakit akibat kualitas air

    yang kurang baik.

    2.3 Filtrasi Sederhana

    Filtrasi merupakan proses penjernihan atau penyaringan air limbah melalui

    media, dimana selama air melalui media akan terjadi perbaikan kualitas. Hal ini

    disebabkan adanya proses pemisahan antara partikel partikel tersuspensi dan

    koloid, reduksi bakteri dan organisme lainnya dan pertukaran konstituen kimia

    yang ada dalam air limbah. Faktor yang perlu diperhatikan untuk menjaga

    efisiensi filtrasi adalah menghilangkan partikulat dan koloidal yang tidak

    mengendap setelah terjadinya proses flokulasi biologis atau kimia. Kedua,

  • 6

    menaikkan kehilangan suspensi padatan, kekeruhan, phospor, BOD, COD, dan

    bakteri. Keriga, mengurangi adanya desinfektan (Endahwati dan Suprihatin,

    2009).

    Filtrasi secara sederhana merupakan proses pemisahan dengan

    menggunakan alat dan bahan yang mudah ditemui dalam kehidupan. Bahan yang

    dapat digunakan sebagai media penyaringan antara lain pasir, ijuk, kerikil, arang,

    dan batu (Agustini, 2010). Media lain yang dapat digunakan adalah kapas, silika,

    karbon aktif, terumbu karang (biofilter), dan batu kapur. Filter yang digunakan

    harus sesuai dengan kandungan kimia air limbah yang digunakan. Medium filter

    tidak bisa digunakan selamnya, akan ada waktu dimana filter menjadi jenuh dan

    tidak dapat digunakan sebagai medium penyaringan. Oleh karena itu, medium

    harus rutin diganti, dan bahan baku filter harus tersedia melimpah di lingkungan

    sekitar untuk mengurangi biaya pembuatan medium filter.

  • 7

    BAB III. PEMBAHASAN

    Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112

    Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Menyebutkan bahwa air

    limbah domestik harus dikelola secara terpadu sebelum dibuang ke air permukaan

    atau lingkungan. Para prosesnya, air limbah buangan rumah tangga disalurkan

    pada satu tempat (terpusat), dimana ditempat tersebut disediakan kolam

    penampungan air limbah yang telah diisi dengan bebatuan pada bagian dasar

    kolam. Fungsi kolam ini sebagai medium pengendapan limbah padat, sehingga air

    yang melewati medium filter bebas dari padatan.

    Proses selanjutnya adalah penyaringan melalui medium (filter). Filter

    mempunyai kemampuan untuk memisahkan partikulat semua ukuran termasuk

    didalamnya algae, virus, asbestos, dan koloid-koloid tanah. Media filter yang

    umum dan sering digunakan yaitu pasir. Secara garis besar kemampuan filtrasi

    dapat dibedakan atas saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, saringan

    berkecepatan tinggi dan saringan bertekanan.

    Medium yang digunakan harus sesuai dengan senyawa tersuspensi

    didalam air limbah. Jika senyawa tersuspensi tersebut tidak sesuai dengan

    medium filter, maka senyawa tersuspensi akan tatap terbawa oleh air melalui

    medium penyaringan. Hasil penyaringan ditampung terlebih dahulu dalam kolam

    besar untuk diendapkan jika masih terdapat partikel partikel padatan lain.

    Setelah diendapkan secara dekantasi, maka air bersih sudah bisa dibuang ke

    lingkungan. Agar pemanfaatan air semakin bertambah, maka air bersih hasil

    penyaringan bisa digunakan sebagai penyiram tanaman rumah tangga, taman kota,

    maupun budidaya ikan lele. Sehingga air yang terbuang tidak mubadir dan tidak

    mencemari lingkungan. Namun, sistem seperti ini efektif digunakan pada

    perumahan yang padat penduduk dan lingkungan dengan tingkat pencemaran air

    yang sudah melebihi batas normal.

    Berikut skema sistem pembungan air limbah rumah tangga terpusat yang

    ramah lingkungan.:

  • 8

    Analisis SWOT

    Analisa ide atau gagasan harus mempertimbangkan kekuatan (strengths),

    kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).

    Kekuatan (strengths)

    Ide karya tulis ini sangat relevan dilakukan mengingat tingkat

    pencemaran sungai sudah melebihi batas normal. Pemanfaatan air bersih

    yang berlebihan mengakibatkan jumlah air bersih semakin berkurang.

    Sehingga perlu inovasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk

    mengatasi permasalahan tersebut. Proses pengolahan air limbah menjadi air

    bersih juga akan menjaga lingkungan dari cemaran limbah air rumah tangga.

    Gambar 1. Sistem air limbah terpusat dengan filtrasi sederhana

    Air limbah rumah tangga

    Kolam penampungan

    Sistem penyaringan

    sederhana (filtrasi) Air besih dialirkan ke sungai

    dan dapat dimanfaatkan

    sebagai media penyiraman

    dan budidaya ikan

  • 9

    Kelemahan (weaknesses)

    Kelemahan yang timbul adalah belum adanya penelitian mengenai

    kualitas air hasil filtrasi. Sehingga air bersih hasil filtrasi hanya bisa

    digunakan untuk keperluan penyiraman tanaman, budidaya perikanan, dan

    pengairan.

    Peluang (opportunities)

    Peluang yang tersedia pada pemukiman padat penduduk di Kabupaten

    Jember sangat terbuka lebar. Mengingat belum pernah ada pemanfaatan

    fiilter sederhana sebagai penyaring air limbah rumah tangga di Kabupaten

    Jember.

    Ancaman (threats)

    Ancaman yang mungkin timbul adalah ketersediaan dana dan

    administrasi. Sehingga perlu sosialiasi yang intensif kepada masyarakat agar

    mendukung program ini.

  • 10

    BAB IV. PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan, data, dan fakta dilapangan. Maka dapat

    disimpulkan bahwa:

    a. Sistem air limbah rumah tangga terpusat sangat efektif digunakan pada

    pemukiman yang padat penduduk.

    b. Air limbah rumah tangga dapat dijadikan air bersih dengan proses filtrasi

    sederhana.

    c. Air bersih hasil penyaringan dapat digunakan sebagai media penyiraman

    tanaman dan budidaya perikanan.

    4.2 Saran

    Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai kualitas air hasil penyaringan

    yang ditinjau dari segi kandungan kimianya. Seta perlunya sosialiasi kepada

    masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air dan pemanfaatan air bersih

    melalui prinsip ramah lingkungan.

  • 11

    DAFTAR PUSTAKA

    Agustini, Sri. 2010. Pengembangan Rancangan PIKAB (Pasir, Ijuk, Kerikil,

    Arang, dan Batu). Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik

    Ibrahim.

    Badan Pusat Statistik. 2011. Jumlah Penduduk Jawa Timur per Kabupaten / Kota.

    Jawa Timur: BPS.

    Direktorat Pengembangan Air Minum. 2006. Pemakaian Air Rumah Tangga

    Perkotaan 144 Liter Perhari. [on line]. http:// jdfi.co.id

    /greenfestival/GreenFest08-kmandi.php. Diakses pada 15 Oktober 2013.

    Edahwati, Luluk dan Suprihatin. 2009. Kombinasi Proses Aerasi, Adsorpsi, dan

    Filtrasi pada Pengolahan Air Limbah Industri Perikanan. Surabaya: UPN

    Veteran. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.1No. 2.

    Kantor Lingkungan Hidup. 2010. Rekapitulasi Hasil Analisa untuk Sampling Air

    Sungai Kabupaten Jember. [on line]. http://cgauliz. blogspot. com/2012

    /03/kualitas-air-sungai-kabupaten-jember.html. Diakses pada 15 Oktober

    2013.

    Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 Tentang

    Baku Mutu Air Limbah Domestik. Jakarta .

    Kompas.com. 2013. 14 Desa di Jember Krisis Air Bersih. [on line].

    http://regional.kompas.com/. Diakses pada 16 Oktober 2013.

    Ruzardi, DR. 2007. Ketahanan Air Nasional. Yogyakarta: Universiatas Islam

    Indonesia.

    Tempo.co. 2013. Kekeringan Landa 14 Desa di Jember. [on line].

    http://www.tempo.co/. Diakses pada 16 Oktober 2013.

  • 12

    Biodata Penulis :

    Nama Lengkap : Ach. Haris Efendy

    NIM : 101810301021

    Tempat dan tgl. lhr. : Banyuwangi, 18 Juni 1992

    Alamat tempat tinggal : RT 03 / RW 03, Dusun Kaligoro, Desa Sukomaju,

    Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

    Nomor Hp : 085-785-228-490

    Riwayat Pendidikan

    - TK Nahdlatuthtullab Kaligoro 1996 1998

    - MI Miftahul Huda Kaligoro 1998 2004

    - MTs Negeri Srono 2004 2007

    - SMA Negeri 1 Cluring 2007 2010

    - S1 Kimia Universitas Jember 2010 Sekarang

    Karya karya Ilmiah yang Pernah Dibuat

    - Pemanfaatan Bakteri Probiotik untuk Meningkatkan

    Produktivitas Usaha Budidaya Itik Potong.

    - Pemanfaatan Kulit Buah Kakao sebagai Edible Film Berbasis

    Pektin.

    - Pemanfaatan Belerang, Garam Air Laut, dan Sinar Matahari

    sebagai Alternatif Energi Listrik Berbasis Baterai NaS (Sodium

    Sulfur).

    Penghargaan Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih

    - Lolos PKM Kewirausahaan didanai DIKTI tahun 2010

    - Lolos PKM Penelitian didanai DIKTI tahun 2012

    - Penyaji terbaik 1 lomba karya tulis ilmiah kepemudaan Dinas

    Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Banyuwangi tahun 2013