PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada...

85
PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET DI BERITA ONLINE TRIBUN JATENG SKRIPSI OLEH : BELLA DIAN NUSANTARA G.311.15.0092 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI JURUSAN ILMU KOMUNIKSASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG SEMARANG 2019

Transcript of PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada...

Page 1: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET

DI BERITA ONLINE TRIBUN JATENG

SKRIPSI

OLEH :

BELLA DIAN NUSANTARA

G.311.15.0092

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN ILMU KOMUNIKSASI

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS SEMARANG

SEMARANG

2019

Page 2: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

ii

Page 3: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

iii

Page 4: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

iv

Page 5: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

v

Page 6: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

vi

MOTO

RAHASIA KEBERHASILAN ADALAH KERJA KERAS

DAN BELAJAR DARI KEGAGALAN

SELAMA ADA KEYAKINAN, SEMUA AKAN MENJADI MUNGKIN

KESALAHAN AKAN MEMBUAT ORANG BELAJAR

DAN MENJADI LEBIH BAIK

Page 7: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga Penulis dapat menyelesaikan

laporan skripsi tepat waktu.

Dalam penyusunan skripsi ini Peneliti banyak mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak, oleh sebab itu Peneliti ingin mengungkapkan terima kasih kepada:

1. Andy kridasusila,SE.,MM selaku Rektor Universitas Semarang.

2. Susanto, S.Kom.,M.Kom selaku Dekan Fakultas Teknologi Informasi dan

Komunikasi Universitas Semarang, serta Fajriannoor Fanani, S.Sos.,M.I.Kom

selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Teknologi Informasi dan

Komunikasi Universitas Semarang.

3. Dr. Mochamad Chaerul Latief M.Si selaku pembimbing utama yang telah

memberikan arahan dan meluangkan waktunya untuk membimbing Penulis

dalam menyelesaikan penulisan proposal skripsi hingga penulisan skripsi

sampai selesai.

4. Fajriannoor Fanani, S.Sos.,M.I.Kom selaku pembimbing pendamping yang

tidak henti – hentinya memberikan arahan dan meluangkan waktunya untuk

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi sampai selesai.

5. Kharisma Ayu Febriana, S.I.Kom.,M.Si selaku wali dosen atas bimbingan dan

arahan selama Penulis mengampu pendidikan di jurusan Ilmu Komunikasi

Universitas Semarang.

Page 8: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

viii

6. Seluruh karyawan Tata Usaha FTIK, yang telah membantu penulis dalam

urusan administrasi dan birokrasi.

7. Kepada Ibu tercinta terima kasih telah memberikan dukungan moral, serta tak

pernah bosan memberikan semangat untuk menyelesaiakan penelitian dan

penyusunan skripsi tepat waktu.

8. Terima kasih kepada Abdurrahman Rizqy Adipratama yang tidak pernah

bosan memberikan semangat serta yang selalu rela meluangkan waktunya

untuk mendengarkan keluh kesah penulis, dan telah menjadi penyemangat

untuk penulis dalam menyelesaikan segala proses penelitian dari awal hingga

akhir.

9. Terima kasih kepada Jennia Rossa dan kak Icot selaku tim horre yang telah

membantu dan memberikan semangat dalam menyelesaikan segala proses

penelitian dari awal sampai akhir

10. Seluruh teman – teman angkatan 2015 yang selalu memberikan semangat dan

motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

11. Serta kepada pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu maupun memberikan semangat kepada penulis ucapkan

banyak terima kasih.

Page 9: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

ix

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Maka dari itu penulis menerima saran dan masukan yang

membangun guna menyempurnakan skripsi ini.

Semarang, 20 Februari 2019

Penulis

Page 10: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ........................................................ iv

PERNYATAAN ........................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

ABSTRAK ................................................................................................... xiii

ABSTRACT ................................................................................................. xiv

BAB 1: PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1.LATAR BELAKANG ................................................................. 1

1.2.PERUMUSAN MASALAH ......................................................... 10

1.3.TUJUAN PENELITIAN .............................................................. 10

1.4.MANFAAT PENELITIAN .......................................................... 10

1.4.1. MANFAAT TEORITIS ................................................... 11

1.4.2. MANFAAT PRAKTIS ..................................................... 11

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 12

2.1.ANALISIS FRAMING ............................................................... 12

A. FRAMING MODEL MURRAY ............................................. 13

B. FRAMING MODEL ROBERT N.ENTMAN ......................... 14

Page 11: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

xi

C. FRAMING MODEL WILLIAM A.GAMSON ....................... 17

D. FRAMING MODEL ZHONGDAG PAN GERALD .............. 17

2.2.FRAMING MODEL ROBERT N.ENTMAN ........................... 22

2.3.AGENDA SETTING .................................................................. 25

A. ASUMSI TEORI AGENDA SETTING ................................. 27

B. DIMENSI-DIMENSI AGENDA SETTING ........................... 28

2.4 MEDIA DAN JURNALISTIK ONLINE..................................... 31

2.5 KERANGKA BERPIKIR ........................................................... 33

BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................... 34

3.1. LOKASI PENELITIAN ............................................................ 34

3.2. BENTUK PENELITIAN .......................................................... 34

3.3. DATA DAN SUMBER DATA ................................................. 34

3.3.1.SUMBER DATA PRIMER .............................................. 34

3.3.2. SUMBER DATA SEKUNDER ....................................... 35

3.4. TEKNIK SAMPLING ................................................................ 35

3.5. TEKNIK PENGUMPULAN DATA .......................................... 36

3.5.1 OBSERVASI .................................................................... 36

3.5.2 STUDI PUSTAKA ............................................................ 37

3.6 VALIDITAS DATA ................................................................... 37

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 39

4.1. GAMBARAN UMUM .............................................................. 39

4.1.1. BIOGRAFI RATNA SARUMPAET .............................. 39

4.2.SEJARAH TRIBUN JATENG ................................................... 42

Page 12: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

xii

4.3. SEJARAH BERITA ONLINE TRIBUN JATENG .................. 45

4.4 LOGO TRIBUN JATENG........................................................... 46

4.5 TEMUAN PENELITIAN ........................................................... 46

4.6 PEMBAHASAN ......................................................................... 53

BAB V: PENUTUP .................................................................................... 57

5.1. KESIMPULAN ......................................................................... 57

5.2. IMPLIKASI ............................................................................... 58

5.2.1. IMPLIKASI TEORITIS .................................................. 58

5.2.2. IMPLIKASI PRAKTIS ................................................... 58

5.3. SARAN ..................................................................................... 58

5.3.1. SARAN TEORETIS ....................................................... 58

5.3.2 SARAN PRAKTIS ............................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

xiii

ABSTRAK

Bella Dian Nusantara, G.311.15.0092 Analisis Isi Pembingkaian KasusRatna Sarumpaet di berita online Tribun Jateng.Thesis : S1 Program StudiKomunikasi Universitas Semarang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian isi berita mengenaikasus Ratna Sarumpaet selama tanggal 1 - 31 Oktober 2018 dalam berita onlineTribun Jateng, Ratna dianggap melanggar Undang-undang ITE pasal 28 junctoPasal 45 dengan ancaman 10 Tahun, terkait kejadian penganiayaan. Pokokpenelitian ini adalah membingkai kesesuaian isi berita kasu Ratna Sarumpaet diberita online Tribun Jateng. Teori yang digunakan untuk mendukung penelitian iniadalah Teori Framing Robert N.Entman.

Metode yang digunakan adalah pembingkaian kasus dengan pendekatankualitatif. Satuan analisis dalam penelitian ini adalah semua kasus berita hoaxRatna Sarumpaet. Menganalisis berita hoax Ratna Sarumpaet, Hasil penelitianyang diperoleh menunjukkan bahwa berita Tribun Jateng berhasil mempengaruhikhalayak.

Page 14: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

xiv

ABSTRACT

Bella Dian Nusantara, G.311.15.0092 Analysis of the Contents of Framingthe Case of Ratna Sarumpaet in the online news Tribun Jateng. Thesis: S1Communication Studies Program at the University of Semarang.

This study aims to determine the suitability of news content regarding thecase of Ratna Sarumpaet during October 1 - 31, 2018 in the Central Java Tribuneonline news.

Ratna considered violating the ITE article 28 juncto Article 45 with a 10-year threat, related to the persecution. The main topic of this research is to framethe suitability of the news content of Ratna Sarumpaet in the online news of theCentral Java Tribune. The theory used to support this research is Robert N.Entman's Framing Theory.

The method used is framing the case with aqualitative approach. The unit of analysis in this study is all hoax news cases ofRatna Sarumpaet. Analyzing news hoax Ratna Sarumpaet, The results of theresearch obtained indicate that the Central Tribune news has successfullyinfluenced the public.

Page 15: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kasus penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet ini sempat

menghebohkan masyarakat, aktivis Ratna Sarumpet telah mengaku

berbohong mengalami penganiayaan hingga wajahnya babak belur, foto

Ratna dengan wajah membengkak sempat beredar di media sosial, Ratna

mengaku dipukul dan diinjak yang menyebabkan dibagian perut dan

wajahnya bengkak usai menghadiri sebuah konferensi internasional, para

koleganya di tim pemenang prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menyebut

bahwa Ratna dikeroyok disekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung

pada 21 September 2018. namun sejumlah pihak mencurigai kebeneran

penganiayaan tersebut. Polisi pun melakukan penyelidikan dan

mengumpulkan bukti-bukti yang didapat, ternyata Ratna Sarumpaet telah

melakukan bedah wajah pada 21 September 2018 di rumah sakit Bina

Estetika Menteng, Jakarta Pusat. Kemudian polisi melakukan kegiatan

penyitaan barang bukti berupa bill dari struk ATM debit yang dilakukan

Ratna Sarumpaet waktu pembayaran di rumah sakit. Atas dasar itu,pihak

kepolisian memanggil Ratna untuk dimintai keterangan. Namun, ratna tidak

memenuhi panggilan itu. Hingga akhirnya ditangkap di Bandara Soekarno-

Hatta.

Page 16: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

2

Menurut Tribun News, Kamis, 4 oktober 2018 kubu Jokowi pun telah

melaporkan kasus Hoaks Ratna Sarumpaet ke Bawaslu, menurut Hasto

sekertaris TKN, kasus Hoaks Ratna Sarumpaet ini bagian dari proses

pendidikan politik agar apa yang dikomitmenkan oleh pasangan calon dan tim

kampanye dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya. Penyebaran hoaks

penganiayaan Ratna Sarumpaet merupakan upaya memperdagangkan

kemanusiaan untuk elektoral di tengah bencana alam di Sulawesi Tengah.

Ratna Sarumpaet sebelumnya telah mengakui bahwa dia tidak pernah

dianiaya atau dikeroyok. Ia mengaku telah berbohong kepada keluarga dan

kolegannya. Setelah pengakuan Ratna tersebut, calon presiden Prabowo

Subianto dan para politisi lainnya kemudian meminta maaf telah

menyebarkan berita kebohongan. Ratna juga diberhentikan dari tim

pemenangan Prabowo-Sandiaga.

(http://jateng.tribunnews.com/2018/10/04/kubu-jokowi-bakal-laporkanhoaks-

ratna-sarumpaet-ke-bawaslu 22/01/2019 19.45 )

Sikap dan ketegasan Prabowo-Sandiaga terkait Ratna Sarumpaet

ditunggu-tunggu oleh pembaca, Prabowo akan konferensi terkait Ratna

Sarumpaet, jumpa pers dihadapan banyak wartawan, Prabowo berdiri

didampingi Sandiaga Uno, Amien Rais dan Dahnil Anzar. Prabowo meminta

maaf karena merasa telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum dipastikan

kebenarannya. Permintaan maaf ini disampaikan terkait pengakuan Ratna

Sarumpaet yang mengaku telah berbohong mengalami penganiayaan pada 21

September 2018. Sebelumnya, setelah mendengar penjelasan Ratna, Prabowo

Page 17: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

3

mendengar penjelasan Ratna, Prabowo menggelar jumpa pers pada 2 oktober

2018 malam dan mengencam dugaan penganiayaan terhadap anggota badan

pemenangan Prabowo-Sandiaga itu. Ratna ditetapkan sebagai tersangka

karena tidak memenuhi panggilan polisi.

Ratna dianggap melanggar Undang-undang ITE pasal 28 juncto Pasal

45 dengan ancaman 10 Tahun. Hingga akhirnya, Prabowo dan sejumlah elite

politisi menggelar konferensi pers khusus terkait penganiayaan Ratna

Sarumpaet. Ratna telah mengaku bahwa kejadian tersebut hanya karangannya

belaka, polisi pun mengangkat penanganan kasus penyebaran berita bohong

atau hoaks dengan tersangka Ratna Sarumpaet.Kasus penganiayaan Ratna

Sarumpaet dinilai berdampak negatif kepada pasangan capres-cawapres

nomor urut 2 Prabowo- Sandiaga Uno. Seperti yang kita ketahui, saat kasus

itu mencuat, Ratna Sarumpaet adalah salah satu juru bicara kampanye

Prabowo-Sandiaga. Publik pun menyorot tajam kubu Prabowo-Sandiaga yang

dinilai ikut menyebarkan hoaks. Ratna Sarumpaet meminta maaf kepada

calon presiden Prabowo Subianto terkait kebohongan yang dibuatnya.

Banyak yang menanggapi status tersangka yang diamatkan kepada

Ratna Sarumpaet, perbuatan Ratna sulit dikategorikan melanggar hukum

pidana, Menurut Muzdakir pakar Hukum Pidana dari Universitas Islam

Indonesia, jika berita bohong itu melanggar Pasal 14 dan 15 Undang-Undang

Nomer 1 Tahun 1946 tentang peraturan Pidana Hukum, itu harus ada

akibatnya, nyatanya tidak terjadi keributan dalam masyarakat dalam kasus

Ratna Sarumpaet. Kalau pun ramai, hanya di media sosial dan tidak ada

Page 18: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

4

kepentingan Pilpres 2019. Kasus Ratna Sarumpaet secara substansi bukan

kasus luar biasa, bukan pula kasus besar dengan ancaman pidananya puluhan

tahun atau ancaman hukuman mati. Namun, harus diakui perhatian

masyarakat melihat drama Ratna seperti melihat kasus besar dengan

keterlibatan para elite politik.

Peran media dalam kontestasi politik hanya untuk memilih

pemimpinan calon presiden. Tentu banyak media lokal lainnya yang

terperangkap oleh ideologi dari pemiliknya dalam membingkai berita terkait

dengan kedua pasangan tersebut, mengangkat atau menjatuhkan. Konstelasi

politik di Indonesia dalam Pemilu 2019 memasuki babak baru. Hal ini

ditandai dengan sikap beberapa pemilik media yang menunjukkan secara

nyata afiliasi politik mereka. Walaupun pemilik media tersebut tidak serta

merta mengungkapkan bahwa media yang mereka miliki dijadikan sebagai

alat manuver politik, keberpihakan pemilik modal tentu menjadi ancaman

bagi wartawan dalam membuat berita.

Media massa sebagai sarana penyampaian informasi menyajikan

berita-berita hangat dan aktual kepada khlayak, media memberikan informasi

terbaru setiap hari untuk memenuhi kebutuhan informasi. Melihat begitu

pentingnya peran media, media dapat menjelma menjadi alat sumber

kekuasaan. Karena dalam pengaruh berita yang disajikan, media massa dapat

membangun kontrol sosial yang ada di masyarakat. Baik dalam mengubah

opini atau pandangan seseorang, mengubah sikap perilaku, membangun

kepercayaan, bahkan mengubah paradigma kehidupan masyarakat. Kontrol

Page 19: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

5

sosial yang dibangun media, tujuannya ialah untuk mengawasi segala tindak

tanduk pemerintah dalam menjalankan kewajibannya. Oleh karena itu gaya

penulisan dan penyampaian pesan yang tersurat pada media harus sangat

diperhatikan oleh awak media.

Dari beragam jenis media yang ada, media online adalah yang paling

sering digunakan oleh masyarakat modern saat ini. Hingga saat ini, media

online sangat disukai dan menjadi pilihan bagi sebagian orang untuk

memenuhi kebutuhan informasi mereka, setiap saat dan setiap waktu. Bila

dibandingkan dengan media lain, media online memiliki banyak keunggula.

Karena media online dapat dibaca kapan saja dan dimana saja. Selain itu

media online sangat praktis dan selalu update. Bahkan dari segi waktu setiap

informasi lebih cepat. Banyak hal yang harus diperhatikan dalam penulisan

berita, semua data dan fakta yang diperoleh, tidak begitu saja disajikan

sebenar-benarnya kepada khlayak. Setiap media, memiliki frame berita

masing-masing pada penulisan beritannya.

Framing adalah menyusun atau mengemas informasi tentang suatu

peristiwa dengan misi membentuk opini atau mengiring persepsi publik

terhadap sebuah peristiwa. Framing atau media framing menjadi topik hangat

terkait isu sosial-politik akhir-akhir ini. Secara harfiyah, framing artinya

pembingkaian dari kata fram yang berarti bingkai. Framing merupakan

bagian dari strategi komunikasi media atau komunikasi jurnalisitik. Framing

berita merupakan perpanjangan dari teori agenda setting, yaitu pemilihan

fakta dalam sebuah peristiwa yang dinilai penting yang disajikan dan

Page 20: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

6

dipikiran pembaca (publik). Frames dibangun melalui seleksi, penekanan, dan

penyajian. Gitlin mengaitkan konsep secara langsung dengan produksi

wacana berita dengan mengatakan bahwa frames memungkinkan jurnalis

untuk memproses informasi yang besar secara lebih cepat dan

berkesinambungan dan mengemas informasi tersebut untuk disiarkan secara

lebih efisien kepada khalayak.

Framing tidak berbohong, tapi ia mencoba membelokan fakta dengan

halus melalui penyeleksian informasi, penonjolan aspek tertentu, pemilihan

kata, bunyi, atau gambar, hingga meniadakan informasi yang seharusnya

disampaikan. Secara teoretis, framing adalah cara pandang yang digunakan

wartawan atau media dalam menyeleksi isu dan menulis berita. Framing

adalah bagaimana wartawan melaporkan sebuah peristiwa berdasarkan sudut

pandangnya, ada fakta yang sengaja ditonjolkan, bahkan ada fakta yang

dibuang. (https://www.komunikasipraktis.com/2016/12/pengertian-framing-

cara-media.html)

Framing adalah cara pandang yang digunakan wartawan atau media

dalam menyeleleksi isu dan menulis berita. Framing berkaitan erat dengan

kebijakan redaksi (editorial policy) yakini ketentuan peristiwa apa yang boleh

dan tidak boleh dipublikasikan. Framing adalah bagaimana wartawan

melaporkan sebuah peristiwa berdasarkan sudut pandangnya, ada fakta yang

sengaja ditonjolkan, bahkan ada fakta yang dibuang. Dalam dunia jurnalistik

tentulah tidak asing lagi istilah framing dalam pemberitaan, yakni berkaitan

dengan bagaimana realitas dibingkai dan disajikan kepada khalayak. Sebuah

Page 21: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

7

berita bisa jadi dibingkai dan dimaknai secara berbeda oleh media. Proses

membingkai dan menyajikan fakta itu sendiri sangat dipengaruhi oleh

ideologi yang dimiliki media tersebut. Peta ideologi menggambarkan

bagaimana peristiwa dilihat dan diletakkan dalam tempat-tempat tertentu.

Ideologi juga memengaruhi bagaimana sesuatu itu dibahasakan sehingga

menghasilkan makna atau pesan yang berbeda. Di situlah letak kekuatan

bahasa yang mampu menguasai publik yang mengonsumsinya. Kekuasaan itu

sendiri tidak terlepas dari bahasa. Maka, media pun bertarung dalam bahasa

yang dibingkai, yang sangat dipengaruhi oleh ideologi atau kepentingan dari

media tersebut.

Framing telah digunakan dalam literatur penelitian komunikasi untuk

meneliti bagaimana proses seleksi dan konstruksi realitas sebuah media yang

dilakukan oleh sebuah media. Selain itu, model Pan dan Kosicki ini dapat

dilakukan peneliti dengan struktur pemberitaan yang dilakukan sebagai tolak

ukur seorang jurnalis. Melalui perangkat wacana seperti kata, kalimat, lead

atau gambar, maupun alat untuk memahami media dalam mengemas berita.

Dalam model framing Pan dan Kosicki, perangkat framing dapat dibagi

kedalam empat struktur besar.(Eriyanto 2008:257-266).Melihat drama

kebohongan yang disampaikan aktivis Ratna Sarumpaet mendapat tanggapan

berbagai pihak. Menurut Direktur Lembaga Kajian dan Bantuan Hukum

(LKBH) UP 45 Yogyakarta, Muh Khambali hukum berpendapat, kasus Ratna

Sarumpaet harus dilihat dari sisi hukum pidana politik, bukan hanya pidana

hukum pidana khusus ITE (cyber crime) apalagi hanya dilihat dari sisi hukum

Page 22: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

8

pidana umum. Menurutnya Ratna Sarumpaet bukan orang awam biasa, dia

adalah seorang aktivis. Tentu apa yang dilakukan memiliki motif yang

disadari apa,bagaimana, dan kemana arahnya. Karena menurut Muh

Khambali yang dilakukan Ratna Sarumpaet itu termasuk tindakan pidana

politik, melanggar hukum politik.

Hampir semua orang akan menyimpulkan yang dilakukan Ratna

kental bermotif politik, bisa dengan motif mengadu domba atau menyudutkan

Jokowi, karena hampir semua orang pasti menyimpulkan pelaku

penganiayaan adalah pihak penguasa, Namun bisa jadi apa yang

dilakukannya bermotif memperkusi atau menyudutkan pihak prabowo. Dalam

dunia politik, perebutan kekuasaan,merupakan hal biasa menusuk lawan

dekat dengan cara menyusup. Berbeda dengan pendapat Kasandra pakar

psikolog klinis, menyatakan semestinya masyarakat dapat memaafkan

kebohongan seseorang, begitu pun dengan hoaks yang disebarkan Ratna

Sarumpaet. Seorang yang sudah mengakui kebohongannya sendiri bisa jadi

berada dalam situasi pelik yang tidak terhindarkan sehingga menghasilkan

rekayasa berdampak besar.

Berikut ini adalah contoh penelitian yang relevan dengan penelitian

penulis yaitu, penelitian yang dilakukan oleh Boby Tridona Akhirul

Aminulloh (Fisip, Perguruan tinggi Universitas Lampung) yang berjudul

Analisis Framing Pemberitaan Konflik Gebernur DKI Jakarta dan DPRD

DKI Jakarta di media online. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa konflik

yang terjadi antara Gubernur DKI Jakarta dengan DPRD DKI Jakarta menjadi

Page 23: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

9

semakin memanas dan selalumenjadi pemberitaan yang update di media

online, Konflik ini menjadi bahan pemberitaan yang menarik, dimana banyak

media yang memuat pemberitaan mengenai konflik ini baik mengenai dugaan

dana siluman dalam RAPBD DKI ataupun mengenai sikap Gubernur DKI

dan juga DPRD DKI dalam konflik ini dan juga bagaimanakah langkah yang

diambiluntuk menyelesaikan konflik ini

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti memilih media

online Tribun Jateng karena ingin melihat sejauh mana Tribun Jateng dapat

membingkai dan memberikan layanan informasiberita mengenai peristiwa

tersebut namun masih saja ada berita yang membuat masyarakat bertanya-

tanya akan kebenaran dari berita tersebut. peneliti berasumsi

bahwaframingberita yang dimuat dimedia massa tersebut lebih condong

kepada salah satu pasangan capres dan cawapres. Dari sekian banyak koran

tersebut, peneliti memilih berita Online Tribun Jateng untuk dijadikan objek

penelitian, walaupun di dalam berita Online Tribun Jateng dan berita online

lain sama-sama menyajikan berita dan informasi yang bersifat aktual, tetapi

ada suatu kolom dalam berita Online Tribun yang tidak dimuat pada berita

Online lain dan patut untuk diteliti, judul yang peneliti ambil adalah “

Pembingkaian kasus Ratna Sarumpaet di berita Online Tribun Jateng “

Page 24: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

10

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menemukan beberapa

permasalahan komunikasi yang terjadi, yaitu Bagaimana Pembingkaian kasus

Ratna Sarumpaet di berita Online Tribun Jateng ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini akan mengarahkan kajiannya secara teliti untuk

mengetahui sejauh mana pembingkaian kasus Ratna sarumpaet di berita

Online Tribun Jateng.

Untuk menambah ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan

khususnya framing media dalam suatu berita dengan menggunakan teori

Framing, Chralotte Ryan (1997) menggambarkan bahwa analisis framing

pada sisi penerimaan pesan. Ia menyatakan analisis framing sebagai

instrumen atau alat untuk memesan informasi tentang apa yang dirasakan

khalayak terhadap berbagai masalah politik. misalnya, kita menggunakan

analisis framing untuk mendengar dan memahami rasa takut dan rasa

sakit dari sebuah kelas, komunitas, atau sebuah bangsa, dan kemudian

mengkristalisasi pemahaman mereka tentang sebuah masalah. Dalam

perkembangannya, analisis framing tidak hanya diterapkan dalam

sosiologi ataupun psikologi, tetapi juga ilmu komunikasi.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Page 25: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

11

1.4.2 Manfaat Praktis

Jika dikaitkan dengan pokok permasalahan, peneliti ingin

mengetahui bagaimanapembingkaiankasus Ratna sarumpaet di

berita Online Tribun Jateng.

Mampu memberikan referensi dan masukan untuk media

cetak berkaitan dengan pembingkaian berita atau Framing tentang

pemberitaan kasus Ratna Sarumpaet, agar media massa dapat

menjadi media yang netral dan penuh makna dalam konten berita

yang berkualitas dan dapat dipercaya bagi pembaca.

1.4.2.1Bagi Peneliti

1.4.2.2 Bagi Instansi

Page 26: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

12

BAB II

Kajian Teori

2.1 Analisis Framing

Framing di sini dipahami sebagai proses bagaimana seseorang

mengklasifikasikan, mengorganisasikan, dan menafsirkan pengalaman

sosialnya untuk mengerti dirinya dan realitas luar dirinya. Selain itu,

framing di sini berfungsi membuat suatu realitas menjadi teridentifikasi

karena sudah ditandai dengan label tertentu. Menurut Erving Goffman

secara sosiologis konsep frame analysis memelihara kelangsungan

kebiasaan kita mengklasifikasi, mengorganisasi dan menginterpretasi secara

aktif pengalaman-pengalaman hidup kita untuk dapat memahaminya.

Schemata interpretasi itu disebut frames, yang memungkinkan individu

dapat melokalisasi, merasakan, mengidentifikasi dan memberi label

terhadap peristiwa - peristiwa serta informasi (Sobur, 2009:163).

Secara metodologi analisis framing memiliki perbedaan yang sangat

menonjol dengan analisis isi (content analysis). Analisis isi dalam studi

komunikasi lebih menitik beratkan pada metode penguraian fakta secara

kuantitatif dengan mengkategorisasikan isi pesan teks media. Pada analisis

isi, pertanyaan yang selalu muncul seperti apa saja yang diberitakan oleh

media dalam sebuah peristiwa. Tetapi, dalam analisis framing yang

ditekankan adalah bagaimana peristiwa itu dibingkai. Analisis framing yang

menjadi pusat perhatian adalah pembentukan pesan dari teks. Framing,

terutama, melihat bagaimana pesan/peristiwa dikonstruksi oleh media.

Page 27: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

13

Bagaimana wartawan mengkonstruksi peristiwa dan menyajikannya kepada

masyarakat (Eriyanto, 2009:3). Metode analisis framing yang kita lihat

adalah bagaimana cara media memaknai, memahami dan membingkai

kasus/peristiwa yang diberitakan. Metode semacam ini tentu saja berusaha

mengerti dan menafsirkan makna dari suatu teks dengan jalan menguraikan

bagaimana media membingkai isu. Peristiwa yang sama bisa jadi dibingkai

berbeda oleh media.

Ada beberapa model yang digunakan dalam analisis framing, antara

lain sebagai berikut:

a. Framing Model Murray

Edelman Murray Edelman adalah ahli komunikasi yang banyak

menulis mengenai bahasa dan simbol politik dalam komunikasi.

Menurut Edelman, apa yang kita ketahui tentang realitas atau tentang

dunia tergantung pada bagaimana kita membingkai dan mengkonstruksi

atau menafsirkan realitas. Realitas yang sama bisa jadi akan

menghasilkan realitas yang berbeda ketika realitas tersebut dibingkai

atau dikonstruksi dengan cara berbeda (Eriyanto, 2002; 155).

Berdasarkan penyataan Edelman, dapat dipahami bahwa dari sebuah

realitas, kita dapat membingkainya sesuai dengan apa yang kita

tafsirkan. Sebuah realitas yang sama bisa saja menjadi berbeda ketika

dikonstruksikan secara berbeda. Jadi, walaupun realitasnya sama, hasil

yang akan dicapai berbeda-beda tergantung bagaimana kita menafsirkan

realitas tersebut. Edelman mensejajarkan framing sebagai ketegorisasi.

Page 28: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

14

Kategori dalam pandangan Edelman, merupakan abstraksi dan fungsi

dari pikiran. Kategori, membantu manusia memahami realitas yang

beragam dan tidak beraturan tersebut menjadi realitas yang mempunyai

makna. (Eriyanto, 2002; 156).

Edelman menambahkan “Kategorisasi itu merupakan kekuatan

yang besar dalam mempengaruhi pikiran dan kesadaran publik”

(Eriyanto, 2002; 157). Dengan kata lain, fungsi kategorisasi adalah

untuk mempengaruhi pikiran dan kesadaran publik untuk memahami

realitas. Salah satu aspek kategorisasi penting dalam pemberitaan

adalah rubrikasi: bagaimana suatu peristiwa (dan berita)

dikategorisasikan dalam rubrik-rubrik tertentu. Rubrikasi ini haruslah

dipahami tidak semata-mata sebagai persoalan teknis atau prosedur

standar dari pembuatan berita (Eriyanto, 2002; 161). Rubrikasi

digunakan untuk membantu pembaca agar lebih mudah memahami

suatu peristiwa yang sudah dikonstruksikan. Lebih lanjut Edelman

menjelaskan “Rubrikasi ini menentukan bagaimana peristiwa dan

fenomena harus dijelaskan” (Eriyanto, 2002; 162).

b. Framing Model Robert N. Entman

Konsep framing oleh Entman, digunakan untuk menggambarkan

proses seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas oleh media.

Framing dapat dipandang sebagai penempatan informasi-informasi

dalam konteks yang khas sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi

lebih besar daripada isu yang lain (Eriyanto, 2002; 186). Berdasarkan

Page 29: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

15

pernyataan tersebut, penulis memahami framing bagi Entman

digunakan untuk menonjolkan suatu aspek yang ingin ditonjolkan

dengan menempatkan isu-isu tertentu yang penting untuk diketahui

pembaca.

Menurut Entman “Framing memberi tekanan lebih pada

bagaimana teks komunikasi ditampilkan dan bagaimana yang

ditonjolkan/ dianggap penting oleh pembuat teks” (Eriyanto, 2002;186).

Maksudnya adalah suatu teks akan menjadi lebih bermakna ketika

sudah dikonstruksi dengan menggunakan penonjolan tertentu pada

sebuah realitas. “Entman melihat framing dalam dua dimensi besar:

seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari

realitas atau isu. Penonjolan adalah proses membuat informasi lebih

bermakna, lebih menarik, berarti, atau lebih diingat oleh khalayak”

(Eriyanto, 2002; 186).

Dengan menyeleksi isu, wartawan dapat membingkai peristiwa

dengan memasukkan atau mengeluarkan isu tergantung sudut pandang

yang ingin mereka sampaikan. Dengan melakukan penonjolan tertentu,

mereka dapat menekankan dan membuat sebuah peristiwa menjadi

penting dan menarik untuk diketahui khalayak. Dalam konsepsi

Entman, framing pada dasarnya merujuk pada pemberian definisi,

penjelasan, evaluasi, dan rekomendasi dalam suatu wacana untuk

menekankan kerangka berpikir tertentu terhadap peristiwa yang

diwacanakan. Wartawan memutuskan apa yang akan ia beritakan, apa

Page 30: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

16

yang diliput dan apa yang harus dibuang, apa yang ditonjolkan dan apa

yang harus disembunyikan kepada khalayak (Eriyanto, 2002; 188).

Maksudnya adalah framing dilakukan untuk mendefinisikan masalah

sesuai dengan pandangan wartawan. Wartawan juga dapat memilih

berita apa yang ingin ia sampaikan kepada khalayak. Maksudnya ialah

wartawan dapat melakukan penonjolan tertentu pada sebuah peristiwa

sesuai sudut pandang yang ingin ia sampaikan.

Define problems (pendefinisian masalah), Bagaimana suatu

peristiwa/isu dilihat? Sebagai apa? Atau sebagai masalah apa?

Diagnose causes (memperkirakan masalah atau sumber masalah)

Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh apa? Apa yang dianggap sebagai

penyebab dari suatu masalah? Siapa (aktor) yang dianggap sebagai

penyebab masalah? Konsepsi mengenai framing dari Entman tersebut

menggambarkan secara luas bagaimana peristiwa dimaknai dan

ditandakan oleh wartawan. Define problems (pendefinisian masalah)

adalah elemen yang pertama kali dapat kita lihat mengenai framing.

Elemen ini merupakan master frame atau bingkai yang paling utama. Ia

menekankan bagaimana, peristiwa dipahami oleh wartawan. Diagnose

causes (memperkirakan masalah atau sumber masalah), merupakan

elemen framing untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai aktor

dari peristiwa (Eriyanto, 2002; 189-190).

Page 31: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

17

c. Framing Model William A. Gamson

Gagasan Gamson terutama menghubungkan wacana media di

satu sisi dengan pendapat umum di sisi yang lain. Dalam pandangan

Gamson, wacana media adalah elemen yang penting untuk memahami

dan mengerti pendapat umum yang berkembang atau suatu isu atau

suatu peristiwa (Eriyanto, 2002; 217). Dapat dipahami, menurut

Gamson fungsi framing adalah untuk menghubungkan wacana yang ada

di media dengan pendapat umum yang sedang berkembang mengenai

suatu peristiwa yang terjadi. “Gamson melihat wacana media

(khususnya berita) terdiri atas sejumlah kemasan (package) melalui

mana konstruksi atas suatu peristiwa dibentuk” (Eriyanto, 2002; 223).

Jadi, semua berita yang diberitakan media adalah hasil konstruksi

berdasarkan cara pandang dan ideologi media.

d. Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

Eriyanto dalam bukunya “Analisis Framing” mengatakan model

framing yang diperkenalkan oleh Pan dan Kosicki ini adalah salah satu

model yang paling populer dan banyak dipakai. Framing didefinisikan

sebagai proses membuat suatu pesan lebih menonjol, menempatkan

informasi lebih dari pada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada

pesan tersebut. Penonjolan dilakukakan agar suatu pesan lebih

bermakna dan mudah dipahami oleh khalayak. Menurut Pan dan

Kosicki, ada dua konsepsi dari framing yang saling berkaitan. Pertama,

dalam konsepsi psikologis. Framing dalam konsepsi ini lebih

Page 32: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

18

menekankan pada bagaimana seseorang memproses informasi dalam

dirinya. Framing berkaitan dengan struktur dan proses kognitif,

bagaimana seseorang mengolah sejumlah informasi dan ditunjukkan

dalam skema tertentu, kedua, konsepsi sosiologi. pandangan sosiologis

lebih melihat bagaimana konstruksi sosial atas realitas (Eriyanto,

2002:252-253).

Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang

berfungsi untuk membuat sebuah berita penting untuk diketahui

khalayak. Dengan menggunakan frame tertentu sebuah penonjolan akan

lebih mudah dipahami khalayak. “Frame ini adalah suatu ide yang

dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita (seperti

kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu)

ke dalam teks secara keseluruhan” (Eriyanto, 2002; 255). Dalam

pendekatan ini, perangkat framing dibagi ke dalam empat struktur

besar. Yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.

1. Sintaksis

Dalam wacana berita, sintaksis menunjuk pada pengertian

susunan dari bagian berita headline, lead, latar informasi, sumber,

penutup dalam satu kesatuan teks berita secara keseluruhan.

2. Skrip

Laporan berita sering disusun sebagai suatu cerita. Skrip

adalah salah satu strategi wartawan dalam mengkonstruksi berita.

Page 33: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

19

Bagaimana suatu berita dipahami melalui cara tertentu dengan

menyusun bagian-bagian dengan urutan tertentu.

3. Tematik

Tema yang dihadirkan atau dinyatakan secara tidak

langsung atau kutipan sumber dihadirkan untuk menyebut struktur

tematik dari berita. Struktur tematik dapat diamati dari bagaimana

peristiwa itu diungkapkan atau dibuat oleh wartawan. Struktur

tematik berhubungan dengan bagaimana fakta itu ditulis.

Bagaimana kalimat yang dipakai, bagaimana menempatkan dan

menulis sumber ke dalam teks berita secara keseluruhan.

4. Retoris

Struktur retoris dari wacana berita menggambarkan pilihan

gaya atau kata yang dipilih wartawan untuk menekankan arti yang

diinginkan wartawan. Wartawan menggunakan perangkat retoris

untuk membuat citra, meningkatkan kemenonjolan pada sisi

ntertentu dan meningkatkan gambaran yang diinginkan dari suatu

berita. Struktur retoris dari wacana berita juga menunjukan

kecenderungan bahwa apa yang disampaikan tersebut adalah suatu

kebenaran.

Salah satu cara yang di gunakan untuk mengungkap bagaimana cara

yang digunakan media massa membangun konstruksi atas sebuah realitas

adalah dengan framing Robert N. Entman Teori framing dibangun

berdasarkan asumsi bagaimana diskusi media merefleksikan atau memilih

Page 34: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

20

sudut pandang yang tepat untuk mengatakan sebuah kisah berita (frame

media) dapat mempengaruhi bagaimana publik memandang isu-isu sosial

yang penting (frame khalayak), bukan pada isu yang dipandang penting oleh

khalayak. Akar terminologi framing sejatinya berasal dari sosiologi,

antropologi, dan psikologi. Istilah framing kemudian berkembang dalam

kajian komunikasi dan media seiring dengan dipublikasikannya sebuah

artikel yang bertajuk Framing as a fractured paradigm karya Robert N.

Entman (1993). Salah satu pengertian framing yang paling banyak dikutip

adalah pengertian atau definisi framing yang dirumuskan oleh Robert N.

Entman. Ia menjelaskan bahwa framing berita, terutama melibatkan seleksi

dan makna penting yang membuat informasi semakin menjadi sorotan

khalayak.(https://pakarkomunikasi.com/model-analisis-framing-robert-n-

entman diakses 2/02/2019 18.45)

Entman melihat framing dalam dua dimensi besar, seleksi isu dan

penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas/isu. Framing

dijalankan oleh media dengan menseleksi isu tertentu dan mengabaikan isu

yang lain. Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana

perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika

menseleksi isu dan menulis berita.

Seleksi Isu

Aspek ini berhubungan dengan

pemilihan fakta. Dari realitas yang

kompleks dan beragam itu, aspek

Page 35: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

21

mana yang diseleksi untuk

ditampilkan? Dari proses ini selalu

terkandung di dalamnya ada bagian

berita yang dimasukkan (included),

tetapi ada juga berita yang

dikeluarkan (excluded). Tidak semua

aspek atau bagian dari isu

ditampilkan, wartawan memilih

aspek tertentu dari suatu dari suatu

isu.

Penonjolan aspek tertentu dari suatu

isu

Aspek ini berhubungan dengan

penulisan fakta. Ketika aspek

tertentu dari suatu peristiwa/isu

tersebut dipilih, bagaimana aspek

tersebut ditulis? Hal ini sangat

berkaitan dengan pemakaian kata,

kalimat, gambar dan citra tertentu

untuk ditampilkan kepada khalayak.

Penonjolan seperti yang disinggung di atas, merupakan proses

membuat informasi menjadi lebih bermakna. Realitas yang disajikan secara

menonjol atau mencolok tentu mempunyai peluang besar untuk diperhatikan

Page 36: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

22

dan mempengaruhi khalayak dalam memahami realitas. Karena itu dalam

praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan menyeleksi isu tertentu

dan mengabaikan isu lain, serta menonjolkan aspek isu tertentu dan

menggunakan berbagai strategi wacana serta penempatan yang mencolok

(menempatkan di headline, di halaman depan, atau bagian belakang),

pengulangan, pemakaian grafis untuk mendukung dan memperkuat

penonjolan, pemakaian label tertentu ketika menggambarkan orang atau

peristiwa yang diberitakan. Kata penonjolan (salience) didefinisikan sebagai

membuat sebuah informasi lebih diperhatikan, bermakna, dan berkesan

(Sobur, 2009: 164)

Model Robert N. Entman memberikan penekanan pada dua demensi

pokok sebagai pisau analisisnya. Pertama, seleksi isu. proses seleksi dari

berbagai realitas sehingga bagian tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol

dari pada yang lain. Entman juga menyertakan penempatan informasi-

informasi dalam konteks yang khas sehingga sisi tertentu mendapatkan porsi

lebih besar dari pada sisi lainnya. (Eriyanto 2012:221).

Aspek ini berhubungan dengan bagaimana suatu media menyeleksi

sebuah fakta dari suatu realitas politik yang kompleks dan beragam, untuk

kemudian ditampilkan atau diberitakan kepada khalayak.

Kedua, penekanan atau penonjolan terhadap aspek tertentu dari

sebuah realitas. Ini berkaitan dengan bagaimana suatu media menuliskan

2.2 Framing Model Robert N. Entman

Page 37: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

23

fakta. Ketika fakta itu sudah dipilih, hal yang kemudian harus diperhatikan

adalah bagaimana fakta itu dituliskan dan diberitakan. Disinilah wartawan,

redaktur, pimpinan redaksi, hingga pemilik media itu sendiri, memberikan

pengaruhnya dan menjadikan fakta tersebut menjadi hal yang dipengaruhi

atau dikonstruksi.

Konsep framing, dalam pandangan Entman, secara konsisten

menawarkan sebuah cara untuk mengungkap the power of a communication

text. Framing pada dasarnya merujuk pada pemberitaan definisi, penjelasan,

evaluasi, dan rekomendasi dalam suatu wacana untuk menekankan kerangka

berpikir tertentu terhadap peristiwa yang diwacanakan. Untuk mengetahui

bagaimana pembingkaian yang dilakukan media, terdapat sebuah perangkat

framing yang dikemukakan Entman yang dapat menggambarkan bagaimana

sebuah peristiwa dimaknai dan ditandakan oleh wartawan. Entman membagi

perangkat framing ke dalam empat elemen ( Eriyanto, 2012:225-227).

Skema Framing Robert N. Entman

Define Problems

(Pendefinisian masalah)

Bagaimana suatu peristiwa/isu dilihat? Sebagai

apa? Sebagai masalah apa?

Diagnose causes

(Memperkirakan masalah

atau sumber masalah)

Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh apa? Apa

yang dianggap sebagai penyebab dari suatu

masalah? Siapa (aktor) yang dianggap sebagai

penyebab masalah?

Make moral judgement

(Membuat keputusan moral)

Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan

masalah? Nilai moral apa yang dipakai untuk

melegitimasi atau mendelegitimasi suatu

Page 38: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

24

tindakan?

Treatment recommendation

(Menekankan penyelesaian)

Penyelesaian apa yang ditawarkan untuk

mengatasi masalah/isu? Jalan apa yang

ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasi

masalah?

Sumber: Eriyanto, 2012: 223-224

a) Define Problems memberikan penekanan bagaimana suatu masalah,

peristiwa ataupun isu dilihat oleh wartawan. Dalam hal ini suatu peristiwa

dapat dipahami secara berbeda-beda oleh masing-masing wartawan.

Sehingga membentuk bingkai yang berbeda-beda pula, kemudian bingkai

yang berbeda itu dapat membuat realitas bentukan yang berbeda (Entman

dalam Eriyanto, 2012:225).

b) Diagnose Causes merupakan elemen yang digunakan untuk mengetahui

siapa (who) atau apa (what) yang dianggap actor dalam sebuah peristiwa

isu. peristiwa atau isu yang dipahami secara berbeda otomatis dapat

membawa pada penafsiran yang berbeda pula mengenai siapa aktordibalik

peristiwa atau isu yang dianggap sebagai penyebab masalah.

c) Make Moral Judgment dipakai untuk memberikan penelitian,

membenarkan argumentasi pada pendefinisian masalah yang sudah dibuat

sebelumnya ( Eriyanto, 2012: 226).

d) Treatment Recommendation merupakan elemen framing yang digunakan

untuk menilai apa yang dikehendaki wawancara. Jalan apa yang dipilih

untuk menyelesaikan masalah. Hal itu tetntu tergantung pada bagaimana

Page 39: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

25

cara pandang wartawan dalam memahami isu dan siapa yang dianggap

sebagai penyebab dari masalah tersebut ( Eriyanto, 2012: 227).

Teori agenda setting dikembangkan oleh Maxwell McCombs dan

Donald Shaw pada tahun 1972. Teori ini menjelaskan bahwa setiap orang

cenderung mengetahui hal-hal yang diberitakan media massa dan menerima

susunan prioritas yang diberikan media massa terhadap isu-isu yang

berbeda. Dalam teori ini juga terdapat bagaimana media massa mampu

mengatur dan menyusun isu-isu bagi masyarakat. McCombs dan Shaw serta

rekan-rekan penelitiannya dimana mereka ada bukti besar yang telah

dikumpulkan yang menyatakan bahwa penyunting dan penyiar memainkan

bagian yang penting dalam membentuk realitas sosial kita ketika mereka

menjalankan tugas keseharian mereka dalam memilih dan menampilkan

berita.

Agenda setting adalah upaya media untuk membuat pemberitaannya

tidak semata-mata menjadi saluran isu dan peristiwa. Ada strategi, ada

kerangka yang dimainkanmedia sehingga pemberitaan mempunyai nilai

lebih terhadap persoalan yang muncul. Idealnya, media tak sekedar menjadi

sumber informasi bagi publik. Namun juga memerankan fungsi untuk

mampu membangun opini publik secara kontinyu tentang persoalan tertentu,

menggerakkan publik untuk memikirkan satu persoalan secara serius, serta

mempengaruhi keputusan para pengambil kebijakan. Di sinilah kita

2.3 Agenda Setting

Page 40: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

26

membayangkan fungsi media sebagai institusi sosial yang tidak melihat

publik semata-mata sebagai konsumen.

Menurut teori agenda setting, media massa memang tidak dapat

mempengaruhi orang untuk berubah sikap tetapi dengan fungsinya sebagai

gate keeper (penjaga gawang atau penyaring) yang memilih suatu topik dan

persoalan tertentu dan mengabaikan yang lain. Dengan menonjolkan suatu

persoalan tertentu dan mengesampingkan yang lain, media membentuk citra

atau gambaran dunia seperti yang disajikan dalam media massa.

Teori agenda setting dimulai dengan asumsi bahwa media massa

menyaring berita, artikel, tulisan yang akan disiarkan, setiap kejadian atau

isu diberi bobot tertentu dengan panjang penyajian (ruang dalam surat kabar

atau waktu televisi dan radio), dan cara penonjolan (ukuran judul pada surat

kabar, frekuensi penyiaran pada televisi dan radio) Contoh kasus Prita

Mulyasari. Ibu muda yang dipenjara karena mengeluhkan pelayanan sebuah

institusi melalui email di sebuah mailist. Media massa mengeksposnya. Tak

ayal, dukungan dan simpati mengalir deras bagi pembebasannya. Sampai-

sampai diadakannya aksi solidaritas Koin Peduli Prita dalam rangka

membantu Prita dalam memperoleh uang untuk bayar denda kepada Rumah

Sakit Omni Internasional sebesar Rp204.000.000,-. Alhasil sumbangan

seluruh masyarakat dari seluruh Indonesia sebesar Rp825.728.550, Jumlah

ini empat kali lipat melebihi denda yang harus dibayarkan Prita kepada

Rumah Sakit Omni Internasional.

Page 41: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

27

Secara singkat teori agenda setting ini mengatakan media khususnya

media berita tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi

media tersebut benar-benar berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa.

Media massa selalu mengarahkan pada kita apa yang harus kita lakukan.

Media memberikan agenda agenda lewat pemberitaannya, sedangkan

masyarakat akan mengikutinya. Dengan kata lain, agenda media akan

menjadi agenda masyarakatnya. Jika agenda media adalah pemberitaan

tentang kenaikan harga BBM, maka yang menjadi bahan pembicaraan

masyarakat juga tentang kenaikan harga BBM. Jika media selalu

mengarahkan untuk mendukung tokoh politik tertentu, bukan tidak mustahil

khalayak akan ikut terpengaruh mendukung tokoh tertentu yang didukung

media massa tersebut. Dan masih banyak contoh lainnya.

a) Asumsi-asumsi dasar teori Agenda Setting

Khalayak tidak hanya mempelajari isu-isu pemberitaan, tetapi juga

mempelajari seberapa besar arti penting diberikan pada suatu isu

atau topik berdasarkan cara media massa memberikan penekanan

terhadap isu atau topik tersebut.

Media massa mempunyai kemampuan untuk menyeleksi dan

mengarahkan perhatian perhatian masyarakat pada gagasan atau

peristiwa tertentu.

Page 42: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

28

b) Dimensi-dimensi Agenda Setting

Dalam buku Pengantar Komunikasi Massa (Nawiroh Vera,2010

:115-116) dikemukakan oleh Mannhem ( Severin dan Tankard, Jr :

1992 ).

1) Agenda Media

a) Visibility (visibilitas), jumlah dan tingkat menonjolnya berita.

b) Audience Salience (tingkat menonjol bagi khalayak), relevansi isi

berita dengan kebutuhan khalayak.

c) Valence (valensi), menyenangkan atau tidak menyenangkan cara

pemberitaan bagi suatu peristiwa.

2) Agenda Khalayak

a) Familiarty (keakraban), derajat kesadaran khalayak akan topik

tertentu.

b) Personal Saliance (penonjolan pribadi), relevansi kepentingan

individu dengan ciri pribadi.

c) Favorability (kesenangan), pertimbangan senang atau tidak

senang akan topik berita.

3) Agenda Kebijakan

a) Support (dukungan), kegiatan menyenangkan bagi posisi berita

tertentu

Page 43: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

29

b) Likehood of action (kemungkinan kegiatan), kemungkinan

pemerintah melaksanakan apa yang diibaratkan.

c) Freedom of action (kebebasan bertindak), nilai kegiatan yang

mungkin dilakukan pemerintah.

Agenda setting juga berhubungan dengan apa yang disebut dengan

framing dan priming.

• Framing

Menurut Rubin dan Haridakis dalam buku Pengantar Komunikasi

Massa (Nawiroh Vera, 2010 :117-119), framing adalah satu aspek penting

dalam agenda setting. Bagaimana media mengemas event-event dan isu-

isu berkaitan erat dengan (memengaruhi) bagaimana pembaca atau audien

mengerti dan merespon event-event tersebut.

Dua aspek dalam framing :

1. Memilih Fakta

Wartawan tidak mungkin melihat berita tanpa perspektif

Dalam proses ini selalu terkandung dua kemungkinan, yaitu apa

yang dipilih dan apa yang dibuang. Bagian mana yang

ditekankan dalam realitas dan yang tidak.

Memilih angle tertentu, faktor tertentu, melupakan fakta yang

lain, menyampaikan aspek tertentu dan melupakan aspek

lainnya.

Page 44: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

30

2. Menuliskan Fakta

Bagaimana fakta yang dipilih itu disajikan kepada khalayak

dengan menggunakan kata, kalimat, dan proposisi dengan

bantuan foto, dan gambar dan sebagainya.

Fakta ditekankan dengan pemakaian kerangka tertentu seperti

penemapatan yang mencolok, pengulangan, penggunaan grafis

untuk memperkuat penonjolan, pemakaian label tertentu ketika

menggambarkan seseorang atau peristiwa, dan sebagainya.

Menurut Rubin dan Haridakis, priming merupakan proses kognitif.

Priming merupakan proses dimana media berfokus pada sebagian isu dan

tidak pada isu lainnya, dan dengan demikian mengubah standar yang

digunakan orang untuk “mengevaluasi” sesuatu yang sedang dinilainya.

Basis psikologis priming adalah perhatian selektif publik. Umumnya orang

tidak bisa dan jarang member perhatian pada berbagai hal sekaligus (hanya

akan fokus pada satu atau beberapa hal saja).

Dalam buku Pengantar Komunikasi Massa (Nawiroh Vera,

2010:119), jadi kesimpulannya priming adalah proses dimana suatu isu

yang dibicarakan di dalam media mengingatkan publik tentang informasi

sebelumnya yang mereka miliki tentang isu tersebut, yang menyebabkan

pemikiran dan diskusi lebih lanjut, sedangkan framing adalah menjelaskan

bahwa media mempunyai kemampuan untuk merubah kontek dalam

sebuah isu yang ditampilkan dengan menekankan beberapa aspek dari isu

dan mengabaikan yang lainnya.

Page 45: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

31

Framing yang dilakukan media membuat suatu berita terus menerus

ditayangkan di media sehingga muncul agenda publik. Seperti yang

dikatakan Robert N. Ertman, framing adalah proses seleksi dari berbagai

aspek realitas sehingga bagian tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol

dibandingkan aspek lain. Masyarakat akan menjadikan topik utama yang

diangkat oleh media sebagai bahan perbincangan sehari-hari. Pengaruh dari

teori agenda setting terhadap masyarakat dan budaya sangat besar.

Media Online atau biasa disebut dengan internet adalah hasil dari

persilangan teknologi komunikasi yang menawarkan kepada pengguna

sebagai media yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia atau

juga disebut media inetarktif, dimana media memungkinkan partisipati aktif

baik penerima maupun pengirim. Jurnalistik onlineadalah seorang jurnalis

pada media online seperti website, blog, forum, sosial media atau media-

media online lainnya. Sama seperti Jurnalistik konvensional,jurnalistik online

juga harus menaati kode etik wartawan, dan melakukan tugas-tugas jurnalis

pada umumnya. Bedanya hanya pada media yang digunakan untuk

menyajikan berita.

Jurnalisme online ini merupakan perubahan baru dalam ilmu

jurnalistik. Media online muncul dan berkembang membawa mode baru bagi

dunia jurnalistik. Asep Syamsul M. Romli dalam buku Jurnalistik Online:

Panduan Mengelola Media Online (Nuansa, Bandung, 2012) mengartikan

2.4 Media dan Jurnalistik Online

Page 46: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

32

media online sebagai berikut, “Media online adalah media massa yang tersaji

secara online disitus web (website) internet”. Menurut Ashadi Siregar (dalam

Kurniawan, 2005: 20), Media online adalah sebutan umum untuk sebuah

bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia (baca-komputer

dan internet). Didalamnya terdapat portal, website (situs web), radio-online,

TV-online, pers online, mail-online, dll, dengan karakteristik masing-masing

sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user memanfaatkannya. Masih

menurut Ashadi Siregar (dalam Kurniawan, 2005: 20) Media online adalah

sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasistelekomunikasi dan

multimedia (baca-komputer dan internet). Didalamnyaterdapat portal, website

(situs web), radio-online, TV-online, pers online, mail-online, dll, dengan

karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user

memanfaatkannya.

Page 47: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

33

Kerangka berpikir yang akan digambarkan dalam penelitian ini dapat

dilihat seperti berikut :

Penelitian akan dilakukan penulis sesuai dengan kerangka berpikir

seperti ini, pemberitaan yang diberitakan oleh media online Tribun Jateng

dalam membingkai pemberitaan kasus yang terjadi terhadap Ratna Sarumpaet

menggunakan teori framing dengan model Robert N. Entman guna

mengetahui sejauh mana pembingkaian kasus Ratna sarumpaet di berita

Online Tribun Jateng.

Berita

Tribun Jateng

Kasus Ratna

Sarumpaet

Teori Framing

Robert N.Entman

Define

Problems

Diagnose

Causes

Make MoralJudgment

Treatmentrecommendation

2.5 Kerangka Berpikir

Page 48: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

34

BAB III

Metode Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilakukan di portal situs online Tribun Jateng.

Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan desain

deskriptif, yaitu penelitian yang memberi gambaran secara cermat mengenai

individu atau kelompok tertentu tentang keadaan dan gejala yang terjadi

(Koentjaraningrat, 1993:89). Menurut Sukmadinata (2009:53-60), penelitian

kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan

menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,

presepsi, dan orang secara individual maupun kelompok.Maka digunakanlah

metode penelitian kualitatif sebagai pemecahan masalah dari pembingkaian

kasus Ratna Sarumpaet di harian Tribun Jateng.

Menurut Umar (2003 : 56) data primer merupakan data yang

diperoleh langsung dilapangan oleh peneliti sebagai obyek penulisan.

Disini penulis menggunakan kumpulan berita-berita hoax pada kasus

Ratna Sarumpaet untuk data primer penelitian.

3.1 Lokasi Penelitian

3.2 Bentuk Penelitian

3.3 Data dan Sumber Data

3.3.1 Sumber Data Primer

Page 49: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

35

Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang

dikumpulkan dari sumber yang telah ada. Sumber data sekunder adalah

catatan atau dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah, analisis

industri oleh media, situs Web, internet dan seterusnya (Uma Sekaran,

2011). Menurut Sugiyono (2005 : 62) data sekunder adalah data yang

tidak langsung memberikan data kepada peneliti. Data diperoleh

menggunakan studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan

diperoleh berdasarkan catatan-catatan yang berhubungan dengan

penelitian, selain itu peneliti mempergunakan data yang diperoleh

olehinternet. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Dalam penelitian ini

data yang akan di dokumentasikan adalah kumpulan dari pemberitaan

berita-berita hoax kasus Ratna Sarumpaet. Data tersebut akan dijadikan

sebagai data primer dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive

sampling yaitu teknik pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan

tertentu (Sugiono:2008:218). Menurut Sugiyono (2005:62), teknik

pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Sample yang

peneliti ambil disesuaikan dengan tujuan peneliti yaitu dengan memilih

berita-berita hoax terkait dengan kasus Ratna sarumpaet.

3.3.2 Sumber Data Sekunder

3.4 Teknik Sampling

Page 50: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

36

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data observasi, dengan menggunakan jenis observasi

yang berstruktur. Peneliti melakukan observasi yang berstruktur dengan

mempersiapkan secara sistematis tentang penelitian apa yang akan

diobservasi dan peneliti melakukan pengamatan secara bebas.

Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti

melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian, peneliti

mengambil kasus berita Ratna Sarumpaet yang dijadikan sumber data

yang memfokuskan pemberitaan berita hoax salah satunya berita Ratna

sarumpaet periode ( 1 oktober – 31 oktober 2018 ) ini terkait

pemberitaan yang mengaku bahwa Ratna Sarumpaet ternyata telah

menyebarkan berita hoax, publik pun menyorot tajam kepada kubu

Prabowo yang di nilai ikut menyebarkan berita hoax. Informasi yang

diperoleh dari hasil observasi adalah kejadian atau peristiwa dan waktu.

Dengan metode observasi, peneliti mengamati dengan menggunakan

alat indera dan memperhatikan objek yang akan diteliti kemudian

mencatat data yang diperoleh yang dianggap penting yaitu berupa kasus

berita Ratna Sarumpaet di harian Tribun Jateng.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Observasi

Page 51: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

37

Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan studi pustaka.

Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data atau informasi

melalui dokumen tertulis. Dokumen adalah catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan misalnya catatan harian,

sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Studi

dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara dalam penelitian kualitatif. (Sugiyono : 2014 : 240).

Dokumentasi merupakan pengumpulan data oleh peneliti dengan cara

mengumpulkan dokumen-dokumen dari sumber terpercaya yang

mengetahui tentang narasumber, misal LSM. Metode dokumentasi

menurut Arikunto (2006:231) yaitu mencari data mengenai variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, agenda dan sebagainya. Peneliti melakukan studi pustaka

dengan membaca referensi dari buku-buku, referensi penelitian, internet

dan situs media berita online maupun cetak demi menunjang penelitian

tersebut.

Peneliti menggunakan pengembangan validitas trianggulasi.

Trianggulasi adalah suatu pendekatan analisa data yang mensintesa data dari

berbagai sumber, dan juga teknik pemeriksaan keabsahan data. Seperti

dikatakan Patton, trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

3.5.2 Studi Pustaka

3.6 Validitas Data

Page 52: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

38

waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. (Satori & Aan, 2014:

330). Hasil penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi. Informasi

tersebut selanjutnya dibandingkan dengan perspektif teori yang relevan untuk

menghindari bias individual peneliti atas penemuan atau kesimpulan yang

dihasilkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan trianggulasi data

sebagai validitas data.

Page 53: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ratna Sarumpaet lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, 16 Juli 1949

(umur 69 tahun) adalah seniman berkebangsaan Indonesia yang banyak

mengeluti dunia panggung teater, selain sebagai aktivis organisasi

sosial dengan mendirikan Ratna Sarumpaet Crisis Centre. Ratna

Sarumpaet dibesarkan di keluarga Batak Kristen yang aktif

dalam politik. Ratna merupakan anak ke lima dari sembilan bersaudara,

dari pasangan Saladin Sarumpaet, Menteri Pertanian dan Perburuhan

dalam kabinet Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI),

dan Julia Hutabarat, seorang aktivis hak-hak wanita. Keduanya juga

menonjol dalam komunitas Kristen.Tiga saudaranya - Mutiara Sani,

Riris Sarumpaet dan Sam Sarumpaet adalah anggota komunitas seni

Indonesia. Saat remaja ia pindah ke Jakarta untuk belajar di sana

menyelesaikan sekolah menengahnya di PSKD Menteng. Dalam

biografinya, teman sekelasnya Chrisye ingat bahwa Sarumpaet sangat

percaya diri dia mencatat bahwa ia menikmati menulis puisi dan

kemudian membacanya dengan suara keras sementara siswa lain terlibat

dalam kegiatan lain.

Pada 1969 ia belajar arsitektur di Universitas Kristen Indonesia.

Pada saat inilah dia melihat penampilan Kasidah Berzanji oleh suatu

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Biografi Ratna Sarumpaet

Page 54: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

40

kumpulan yang dipimpin oleh W.S. Rendra, yang meyakinkannya

untuk keluar dari universitas tersebut dan bergabung dengan grup

tersebut. Pada tahun 1974 ia mendirikan Teater Satu Merah Panggung,

yang melakukan adaptasi karya karya asing seperti Rubaiyat Omar

Khayyam serta Romeo and Juliet dan Hamlet karya William

Shakespeare - yang terakhir, Sarumpaet memainkan peran tituler.

Sarumpaet menjadi tertarik pada Islam di masa remajanya, namun baru

menjadi seorang mualaf setelah menikah dengan seorang pengusaha

berdarah Arab-Indonesia, Ahmad Fahmy Alhady. Dari pernikahannya

tersebut, ia dikaruniai empat orang anak yaitu, Mohamad Iqbal (1972),

Fathom Saulina (1973), Ibrahim (1979), dan Atiqah Hasiholan(1982).

Atiqah juga seorang aktris dan kemudian akan membintangi film

ibunya Jamila.

Pada tahun 1976, Sarumpaet, yang mengalami kekerasan dalam

rumah tangga, meninggalkan teater dan memasuki industri film. Setelah

perceraiannya, yang memakan waktu beberapa tahun dan membutuhkan

rekam tulang rusuknya yang patah untuk memenuhi keperluan di

pengadilan agama, ia kembali ke teater pada tahun 1989 dengan

pertunjukan Othello karya Shakespeare. Sarumpaet mulai bekerja

sebagai sutradara pada tahun 1991, dengan serial televisi Rumah Untuk

Mama, yang disiarkan di stasiun televisi milik pemerintah TVRI. Pada

tahun yang sama, ia mengadaptasi Antigone, suatu tragedi oleh penulis

Perancis Jean Anouilh, dalam latar Batak.

Page 55: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

41

Ratna terkenal dengan

pementasan monolog Marsinah Menggugat, yang banyak dicekal di

sejumlah daerah pada era administrasi Orde baru. Ratna Sarumpaet,

lahir dalam keluarga Kristen yang aktif secara politis di Sumatera

Utara, awalnya belajar arsitektur di Jakarta. Setelah melihat drama W.S.

Rendra pada tahun 1969, ia memutuskan untuk keluar dan bergabung

dengan grup drama tersebut. Lima tahun kemudian, setelah menikah

dan masuk Islam, ia mendirikan Satu Merah Panggung, grup tersebut

melakukan sebagian besar adaptasi drama asing. Ketika ia menjadi

semakin khawatir tentang pernikahannya dan tidak senang dengan

adegan teater lokal, dua tahun kemudian Ratna Sarumpaet

meninggalkan grup dan mulai bekerja di televisi; ia baru kembali pada

tahun 1989, setelah menceraikan suaminya.

Pembunuhan Marsinah, seorang aktivis buruh, pada tahun 1993

menyebabkan Sarumpaet menjadi aktif secara politik. Dia menulis

naskah pementasan orisinal pertamanya, Marsinah Nyanyian dari

Bawah Tanah, pada tahun 1994 setelah terobsesi dengan kasus ini. Hal

ini diikuti oleh beberapa karya politik lainnya, yang beberapa

diantaranya dilarang atau dibatasi oleh pemerintah. Semakin kecewa

dengan tindakan otokratik Orde Baru Soeharto, selama pemilihan

umum 1997 Sarumpaet dan grupnya memimpin protes pro-demokrasi.

Untuk salah satu di antaranya, pada Maret 1998, ia ditangkap dan

Page 56: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

42

dipenjara selama tujuh puluh hari karena menyebarkan kebencian dan

menghadiri pertemuan politik "anti-revolusioner".

Setelah dibebaskan, Sarumpaet terus berpartisipasi dalam

gerakan pro-demokrasi, tindakan ini menyebabkan dia melarikan diri

dari Indonesia setelah mendengar desas-desus bahwa dia akan

ditangkap karena perbedaan pendapat. Ketika dia kembali ke Indonesia,

Sarumpaet terus menulis stageplays yang bermuatan politik. Ia menjadi

kepala Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2003, dua tahun kemudian

dia didekati oleh UNICEF dan diminta untuk menulis drama untuk

meningkatkan kesadaran perdagangan anak di Asia Tenggara.

Pekerjaan yang dihasilkan berfungsi sebagai fondasi untuk debut

filmnya tahun 2009, Jamila dan Sang Presiden. Film ini dikirimkan ke

ajang Academy Awards ke-82 untuk Film Berbahasa Asing

Terbaik namun gagal masuk nominasi. Tahun berikutnya, ia merilis

novel pertamanya, Maluku, Kobaran Cintaku.

Tribun Jateng adalah sebuah surat kabar harian yang terbit di Jawa

Tengah, Indonesia. Surat kabar ini termasuk dalam grup Tribun Network.

Kantor pusatnya terletak di kota Semarang. Koran ini di terbitkan tanggal 29

April 2013 di Kota Semarang, Jawa Tengah dengan mengusung isu lokal dan

harga jual Rp. 1.000 (seribuh rupiah) sebagai daya tarik dalam memenangkan

pesaingan antar koran di Semarang, Jawa tengah.

4.2 Sejarah Tribun Jateng

Page 57: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

43

Tribun Jateng mendeklarasikan dirinya sebagai ‘Spirit baru Jawa

Tengah’ Nama Tribun berasal dari kata Tribun yang berarti tempat yang agak

tinggi untuk duduk sehingga dapat memandang Jawa tengah dan atas secara

luas, menyeluruh dan merata , Filosofi kata ini sekaligus dijadikan sebagai

visi dan misi koran lokal ini, Koran yang terbit dalam 24 halaman ini

memiliki 12 halaman berwarna dan 12 halaman hitam putih, terdapat tiga

kategori tema yaitu sesi umum, sesi halamn kota dan sesi halaman olahraga,

masing-masing sesi terdiri daridelapan halaman yang berisikan rubrik tetap

untuk hari senin sehingga sabtu dan rubrik khusus pada hari minggu. Sesi

umum merupakan bagian koran yang memuat berita lokal nasional hingga

internasional.

Tribun Jateng adalah kelompok surat kabar daerah yang dimiliki

oleh Kompas Gramedia. Saat ini, kelompok ini telah menerbitkan 29 surat

kabar daerah, yang tersebar di 24 kota dan kabupaten di Indonesia. Pada

tahun 1987, Kompas Gramedia mengambil alih kepemilikan harian Sriwijaya

Post di Palembang, Sumatera Selatan. Pada masa itu, ada himbauan dari

Menteri Penerangan RI agar koran-koran besar membantu koran-koran

daerah yang terhambat permasalahan SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan

Pers).Maka, pada akhir 1987 didirikan unit usaha Kelompok Pers Daerah

(Persda) dengan nama usaha PT Indopersda Prima Media,yang tugas awalnya

adalah membantu koran-koran daerah yang membutuhkan pertolongan. Pada

tahun 1988, Kompas Gramedia mengambil alih Mingguan Mimbar

Swadaya yang namanya diubah menjadi Serambi Indonesia di Banda

Page 58: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

44

Aceh,serta surat kabar mingguan Surya di Surabaya (yang didirikan oleh

harian Pos Kota pada tahun 1986) yang kemudian diubah waktu terbitnya

menjadi harian. Tahun 1992, Kompas Gramedia mengambil alih harian Pos

Kupang, dan pada tahun 1994 mengambil alih harian Banjarmasin Post. Pada

perkembangan selanjutnya, Persda memperkuat bisnisnya dengan mendirikan

sendiri koran daerah di hampir seluruh provinsi dengan merek Tribun.

Diawali dengan TribunKaltim pada tahun 2003, lalu diikuti dengan Tribun

Timur, Tribun Jabar, Tribun Jateng dan surat kabar bermerek Tribun lainnya.

Saat ini Tribun memiliki oplah harian sebesar 63.000 ekslempar dengan

tingkat keterbacaan sebesar 3 buah, artinya satu buah koran dibaca oleh tiga

orang, koran ini sudah didistribusikan ke seluruh wilaya Jawa tengah hingga

Brebes, Pati, Kota Semarang hingga kawasan Solo Raya, Persentase edar

Tribun Jateng yang terbanyak berada di Kota Semarang yaitu 70% atau

37.800 ekslempar. Diketahui Kota Semarang memiliki persentase distribusi

oplah harian terbesar dibandingkan kota lain. Alasan Kota Semarang sebagai

ibu kota Jawa Tengah dan pusat kegiatan pemerintahan dan bisnis, menjadi

latar belakang pemilihan Kota Semarang sebagai wilayah pemasaran terbesar.

Distribusi Tribun Jateng juga merata hingga bagian daerah di kawasan timur,

barat dan selatan provisi Jawa tengah selain melayani pembaca berdasarkan

lokasi.

Page 59: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

45

Tribun news merupakan salah satu situs berita online di Indonesia

yang dikelola oleh PT. Tribun Digital Online, divisi koran Daerah Kompas

Gramedia dibawah naungan PT. Indopersda Primamedia. Situs berita

TRIBUN news.com dikelola PT Tribun Digital Online, Divisi Koran Daerah

Kompas Gramedia (Group of Regional Newspaper). Berkantor pusat di

Jakarta, situs berita ini menyajikan berita-berita nasional, regional,

internasional, olahraga, ekonomi dan bisnis, serta seleb dan lifestyle.

TRIBUN news.com juga mengelola forum diskusi, dan komunitas online

melalui Facebook, dan Twitter,serta Google+. Selain didukung reporter yang

bertugas di Jakarta, TRIBUN news.com didukung tidak saja oleh jaringan 28

koran daerah atau Tribun Network, tapi juga didukung oleh hampir 500

wartawan di 22 kota penting di Indonesia.

Situs berita TRIBUN news.com merupakan induk bagi lebih dari 20

situs berita daerah Tribun Network. Tribun news menyediakan wadah bagi

masyarakat untuk ikut serta dalam berbagi informasi ataupun menyampaikan

gagasan dan pengalaman empiris yang bermanfaat bagi kehidupan bangsa

melalui dua rubik Tribunnews, yaitu Tribuners dan Citizen Reporter.

(repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16202/BAB%20II.pd

2/02/2019 21.22)

4.3 Sejarah berita Online Tribun Jateng

Page 60: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

46

Pada penelitian ini peneliti melakukan observasi dan validitas data

terkait dengan pemberitaan mengenai Ratna Sarumpaet di media berita online

Tribun Jateng. Dibawah ini adalah hasil penelitian pembingkaian pemberitaan

kasus Ratna Sarumpaet di Tribun Jateng (1 Oktober – 31 Oktober 2018) yang

sudah dipilih oleh peneliti.

4.5.1 “Ratna Sarumpaet Dilaporkan pada Tanggal 2 Oktober dan

TerkenaAncaman Hukuman 10 Tahun” (Jumat, 5 Oktober 2018

05:17 WIB )

Dalam pemberitaan ini, Tribun Jateng mengangkat berita

mengenai Ratna Sarumpaet yang dilaporkan akibat penyebaran berita

Hoax.

A ) Define Problems (Pendefinisian Masalah)

Frame yang dikembangkan oleh Tribun Jateng dalam

berita ini yaitu menginformasikan kepada masyarakat agar

mengenai adanya informasi penangkapanRatnaSarumpaetatas

kasus hoaks pengeroyokan disekitarBandara Husein Sastranegara

Bandung pada 21 September. Seperti dalam berita:

4.4 Logo Tribun Jateng

4.5 Temuan Penelitian

Page 61: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

47

“Jadi, alasan penangkapan yang pertama adalahlaporan polisi tanggal 2 Oktober 2018 kemarin, kamikenakan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946tentang Peraturan Pidana Hukum dan Undang-Undang ITEPasal 28 juncto Pasal 45 dengan ancaman 10 tahun,"ujarArgo, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis(4/10/2018).

Dalam berita ini diungkapkan bahwaRatna Sarumpaet

telah menyebarkan berita hoax Ratna dilaporkan karena dianggap

menyebarkan berita hoax terkait tindak penganiayaan yang terjadi

kepada dirinya.

B ) Diagnose Causes (Memperkirakan Penyebab Masalah)

Dalam berita ini Tribun Jateng menilai bahwa Ratna

Sarumpaet yang telah mengungkapkan bahwa dirinya mengalami

penganiayaan terhadap dirinya, Sebagaimana dalam berita :

“Ratna mengaku, dia dipukul hingga menyebabkan

wajahnya bengkak usai menghadiri sebuah konferensi

internasional. Sejumlah tokoh penting turut menanggapi dan

menyampaikan empatinya terhadap kejadian yang

diceritakan Ratna.

C ) Make Moral Judgement (Membuat Pilihan Moral)

Tribun Jateng memberikan Moral Judgement bahwa kasus

Ratna sarumpaet mengajarkan kepada masyarakat agar tidak

mudah percaya dengan berita yang belum tentu ada kebenarannya

Page 62: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

48

D ) Treatment Recommediation (Menekankan Penyelesaian)

Dalam berita ini Tribun Jateng tidak menampilkan Treatment

Recommediation secara langsung namun Tribun Jateng

memberikan secara tidak langsung yaitu dengan meminta kepada

masyarakat untuk tidak terbawa berita Hoaxnya Ratna Sarumpaet.

4.5.2 “Ditahan Setelah Jalani Operasi Plastik, Ini Foto Terbaru Ratna

Sarumpaet ’’ ( Kamis, 11 Oktober 2018 12:13 WIB )

Dalam penlitian ini, Tribun Jateng mengangkat berita mengenai

penahanan Ratna Sarumpaet setelah jalanin oprasi plastik, foto ini

terbaru Ratna Sarumpaet.

A ) Define Problems ( Pendefinisian Masalah )

Frame yang dikembangkan oleh Tribun Jateng yaitu

menjelaskan keadaan Ratna Sarumpaet setelah resmi ditahan

kepolisian di Polda Metro Jayadengan kasus hoaks penganiayaan

yang membuat geger publik Indonesia.Sebagaimana dalam berita :

“Tak ada senyum menghiasi wajahnya. Lalu,

mulailah sesi tanya jawab antara Ratna dengan Argo dan

para awak media, Saat sesi tanya jawab itu, Ratna tampak

pasif. Ia hanya menjawab pertanyaan Argo mengenai

kondisi kesehatannya. "Sehat," ujar Ratna singkat, Rabu.

Dalam berita ini menjelaskan keadaan Ratna setelah dilaporkan ke

kepolisi dan menjalankan visum supaya jelas masalah yang dialami

oleh Ratna Sarumpaet.

Page 63: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

49

B ) Diagnose Causes (Memperkirakan Penyebab Masalah)

Dalam berita ini Tribun Jateng menilai bahwa Ratna telah

diperikasa terkait berita Hoax yang telah disebarkan olehnya.

Seperti dalam berita :

“Ratna Sarumpaet diketahui menjalani pemeriksaan

kesehatan rutin di Bidang Kedokteran dan Kesehatan

(Biddokkes) Polda Metro Jaya, Rabu (10/10/2018).

C ) Make Moral Judgement (Membuat Pilihan Moral)

Tribun Jateng memberikan moral Judgement bahwajangan

gegabah dalam menanggapi sebuah informasi.

D ) Treatment Recommediation (Menekankan Penyelesaian)

Dalam berita ini penyelesaian yang diberikan Tribun Jateng

terikait berita bahwa Ratna mengalami tekanan akibat kasus berita

Hoax yang disebarkannya tak ada senyum menghiasi wajahnya.

Ratna tampak pasif. Ia hanya menjawab mengenai kondisi

kesehatannya.

4.5.3 “ Polisi Perpanjang Masa Penahanan Ratna Sarumpaet hingga 40

Hari ke depan “( Senin, 22 Oktober 2018 12:55 WIB )

Dalam penelitian ini Tribun Jateng mengangkat berita

mengenai Polisi perpanjang masa penahanan Ratna Sarumpaet

hingga 40 hari ke depan.

Page 64: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

50

A ) Define Problems (Pendefinisian Masalah)

Frame yang dikembangkan oleh Tribun Jateng

yaitumenjelaskan bahwa Polisi akan memperpanjang masa

penahanan terhadap tersangka kasus penyebaran berita bohong

atau hoaks Ratna Sarumapet. Sebagaimana dalam berita :

“ Polisi akan memperpanjang masa penahanan

terhadap tersangka kasus penyebaran berita bohong atau

hoaks Ratna Sarumapet.Hal itu ditegaskan Kabid Humas

Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, di Mapolda

Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/10/2018).”

B ) Diagnose Causes (Memperkirakan Penyebab Masalah)

Dalam berita ini Tribun Jateng menilai bahwa belum

mendapatkan informasi mengenai perpanjangan masa penahanan

Ratna tersebut.

“ Belum ada (kabar perpanjangan masa penahanan),

kemudian, kan, hari ini juga ternyata masih ada saksi yang

diperiksa," kata Insank.Adapun, Ratna telah ditetapkan

sebagai terangka terkait kasus penyebaran hoaks terkait

cerita bohong soal pengeroyokannya di Bandung, Jawa

Barat, beberapa waktu lalu.

C ) Make Moral Judgement (Membuat Pilihan Moral)

Nilai moral yang dapat diambil dalam pemberitaan

tersebut adalah mengajarkan kepada masyarakat agar tidak mudah

percaya dengan berita yang belum tentu kebenarannya.

Page 65: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

51

D ) Treatment Recommediation (Menekankan Penyelesaian)

Dalam berita ini Tribun Jateng tidak menampilkan

Treatment Recommediation secara langsung namun Tribun Jateng

memberikan secara tidak langsung yaitu dengan meminta kepada

masyarakat untuk tidak teprovokasi oleh berita Hoaxnya Ratna

Sarumpaet.

4.5.4 “ Setelah Diserahkan ke Kejaksaan, Ratna Sarumpaet Kembali

Mendekam di Rutan Polda Metro” ( Kamis, 31 Januari 2019

20:42 WIB )

Dalam penelitian ini Tribun Jateng mengangkat berita

mengenai Setelah Diserahkan ke Kejaksaan, Ratna Sarumpaet

kembali mendekam di rutan Polda Metro

A ) Define Problems (Pendefinisian Masalah)

Frame yang dikembangkan oleh Tribun Jateng yaitu

menjelaskan bahwa pihak keluarga mengajukan permohonan

untuk Ratna mendekam di Rutan karena usia Ratna yang sudah

cukup sepuh sehingga kondisi kesehatanya menjadi

pertimbangan lain.

"Rencana memang dititipkan di Rutan Mapolda Metro

untuk 20 hari ke depan,” kata Supardi, Kamis (31/1/2019).

Page 66: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

52

Ia mengatakan alasan lain Ratna dititipkan di rutan Polda

Metro juga karena pihak keluarga mengajukan permohonan

untuk mendekam di sana.

B ) Diagnose Causes (Memperkirakan Penyebab Masalah)

Dalam berita ini Tribun Jateng menilai bahwa faktor usia

Ratna yang sudah sepuh, hampir 70 tahun. Keluarganya

mengajukan kepada penyidik agar ditahan di rutan. Sebagaimana

dalam berita :

"Artinya kami menyetujui permohonan yang

diajukan keluarga Ratna. Karena permohonan itu kami

anggap logis. Jadi kami kabulkan," katanya. Yang

terpenting kata Supardi saat ini status Ratna menjadi

tahanan pihaknya atau tahanan kejaksaan.

C ) Make Moral Judgement (Membuat Pilihan Moral)

Tribun Jateng memberikan moral Judgement bahwa kasus

Ratna sarumpaet mengajarkan kepada masyarakat agar lebih

berhati-hati dalam memilih berita.

D ) Treatment Recommediation (Menekankan Penyelesaian)

Dalam berita ini Tribun Jateng menampilkan Treatment

Recommediation secara langsung yaitu Polda Metro Jaya.

menyetujui permohonan yang diajukan keluarga Ratna untuk Ratna

dirawat di rutan.

Page 67: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

53

4.6 Pembahasan

Dari hasil temuan penelitian dengan menggunakan model Framing

Robert N.Entmant yang penulis lakukan, penulis temukan adanya sudut

pandang Tribun Jateng melihat pemberitaan kasus Ratna Sarumpaet tentang

berita yang telah disebarkan oleh nya seperti kasusnya penganiayaan yang

dialami oleh Ratna Sarumpaet, baru-baru ini media online dan media massa

menyebarkan drama dugaan penganiayaan yang terjadi pada aktor Ratna

Sarumpaet, Pada momen puncak pertama ditandai dengan Prabowo

menggelar konferensi pers penganiayaan Ratna, jagat media online

menyambut dengan keriuhan.sudah mulai beredar tanda-tanda pengakuan

Ratna menjurus hoax, sampai akhirnya pengakuan Ratna yang memang telah

berbohong. Prabowo menggelar konfrensi pers meminta maaf, dinamika

percakapan dimedia online berganti menjukan postingan kluster bukti-bukti

kebohongan Ratna.

Sampai kini motif sebenarnya kebohongan masih kabur, namun posisi

Ratna sebagai juru bicara tim pemenangan prabowo membuat publik

langsung mengaitkan motif Ratna berbohong dengan kepentingan politik

kelompoknya. Prabowo sempat meminta maaf atas kegaduan tersebut, Ratna

kemudian mundur dari tim kampanye Prabowo. Media akan memberikan

tekanan pada suatu peristiwa, maka media akan mempengaruhi khalayak

untuk memnggapnya penting, Dengan kata lain, apa yang dianggap penting

oleh media, akan luput juga dari perhatian masyarakat modern, orang

memperoleh banyak informasi tentang dunia dari media massa. Pada saat

Page 68: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

54

yang sama mereka sukar mengecek kebenaran yang disajikan media. Secara

singkat teori agenda setting ini mengatakan media khususnya media berita

tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut

benar-benar berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa, media massa

selalu mengarahkan pada kita apa yang harus kita lakukan. Media

memberitakan agenda-agenda lewat pemberitaannya, sedangkan masyarakat

akan mengikutinnya.

Dengan kata lain agenda media akan menjadi agenda masyarakat. Jika

agenda media adalah pemberitaan tentang kasus hoax Ratna Sarumpaet, maka

yang menjadi bahan pembicaraan masyarakat juga tentang kasus hoax Ratna

Sarumapet, maka yang menjadi bahan pembicaraan masyarakat juga tentang

kasus hoax Ratna Sarumpaet. Dapat dilihat dari pemberitaan yang dimuat

oleh Tribun Jateng, bahkan sejumblah media online lainnya, bahkan sejumlah

media secara sadar melakukan verifikasi seiring kemunculan berita. Artinya

berita keliru dan berita palsu, secara sadar diproduksi agar konsumsi

masyarakat .Artinya memang sensasi yang diburu pembaca yang diincar.

Barulah kemudian, media melakukan verifikasi. Lebih jauh dipaparkan,

Disilpin dalam verifikasi sebenarnya mampu membuat seorang wartawan

mendapatkan informasi yang akurat, berkat kemampuan menyaring desas-

desus, gosip, ingatan yang keliru, menipulasi,hingga propaganda.

Seperti yang sudah penulis sampaikan mengenai latar belakang

penulis memilih Tribun Jateng sebagai objek penelitian karena berita yang

ingin penulis akan teliti terkait Framing pemberitaan kasus hoax Ratna

Page 69: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

55

Sarumapet. Dilihat dari kasus Ratna sarumpaet kebohongan yang dilakukan

partisipan kebanyakan kebohongan ringan yang tak berbahaya atau

intensional. Kebohongan minor biasanya dilakukan untuk menutupi

kekurangan mereka atau mencegah agar perasaan orang lain tidak terluka,

Umumnya, kebohongan terjadi karena ada motif mencari keuntungan pribadi

dan motif ini erat kaitannya dengan tujuan interksi sosial, seorang berbohong

untuk mendapatkan pengaruh atas orang lain, mendapatkan dukungan sosial,

bahkan dapat digunakan untuk membatu dan mendukung orang lain.

Belajar dari kasus Ratna Sarumpaet, diharapkan menjadi kasus yang

menyadarkan media berbasis daring, untuk berkaca dan segera mengubah

cara kerja media yang cenderung sekedar mengejarkan klik berbekal sensasi,

walaupun kadang ada disclaimer terhadap berita yang terlanjur tertulis,

namun rasanya perlu verifikasi lebih mendalam saat penyajian berita. Cepat

itu baik, tapi ketepatan data informasi itu lebih penting. Karena kasus

beredarnya kabar hoax yang sempat trending baru-baru ini melalui media

berbasis daring, bukanlah pertama kali untuk itu diperlukan evalusi guna

pembenahan kualitas karya jurnalistik media dimasa mendatang.

Setiap orang memilki kemampuan untuk melakukan konstruksi secara

berbeda-beda atas sesuatu realitas yang terjadi. Setiap orang mempunyai

kemampuan, pengalaman tentunya lingkungan pergaulan atau sosial tentu

yang mempengaruhi dalam menafsirkan suatu realita dengan kontruksinya

masing-masing. Serta hubungan media selain sebagai alat untuk

menyampaikan berita penilaian atau gambaran umum tentang banyak hal, ia

Page 70: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

56

mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai intruksi yang dapat

membentuk opini publik. Sehingga dalam hal ini, media online melihat

bagaimana khalayak melakukan framing individu terhadap suatu berita.

Namun framing individu terkadang memang tidak sama dengan framing yang

dilakukan oleh media online, Karna pada dasarnya setiap individu dapat

mengartikan suatu peristiwa secara berbeda , sesuai lagi dengan pengalaman

dan pengetahuan masing-masing individu.

Page 71: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

57

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti mengunakan

perangkat framing Robert Entmen maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Framing pemberitaan oleh media online dilakukan dengan cara antara lain:

Pemilihan sumber berita, pemilihan kutipan dari sumber berita, dan

menempatkan gambar yang mendukung framing pemberitaan.

2. Dari hasil analisis pembingkaian terlihat bahwa pengaruh pemilik media

memberikan dampak pada keberpihakan pemberitaan oleh media. Hal ini

menunjukan bahwa netralitas dan objektivitas media dipengaruhi oleh

kepentingan pemilik media. Framing yang dilakukan Tribun Jateng

terhadap pemberitaan kasus Ratna Sarumpaet sangat mempengaruhi citra

kandidat cawapres nomer urut 2 di mata masyarakat.

3. Dari hasil analisis pembingkaian dapat dilihat bahwa pengaruh

kepemilikikan media memberikan dampak yang berbeda pada masing-

masing media. Dampak yang timbul bahkan bias sampai pada titik di mana

media sama sekali tidak melakukan upaya untuk melakukan pendekatan

pada objektivitas dalam melakukan pemberitaan.

4. Ada media yang melakukan usaha untuk memperkecil dampak

kepemimpinan media sehingga lebih mampu menjaga objektivitas berita

Page 72: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

58

dan mempertahankan posisi media sebagai pihak yang netral dalam

menyampaikan berita.

5.2 Implikasi

5.2.1 Implikasi Teoritis

Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menjadi masukan

dan referensi pada perkembangan dan pendalaman studi ilmu

komunikasi tentang konstruksi dan framing yang dilakukan oleh media

khusunya media berita online.

5.2.2 Implikasi Praktis

Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat menjadi pesan

moral bagi masyarakat untuk lebih bias memilih berita yang akurad.

5.3 Saran

5.3.1 Saran Teoretis

Secara teoretis, peneliti memberikan saran bagi penelitian

selanjutnya lebih mengacu terhadap teori antara framing dengan

konstruksi, salah satunya menitik beratnya dapat meneliti seluruh

komponen teks bukan hanya salah satu sisi saja. Seperti memperdalam

alasan-alasan dibalik framing itu dilakukan, melakukan pencarian

informasi lebih mendalam tentang latar belakang, media dan

kepemilikan agar dapat menyambungkan dengan pendangan media

sehingga menghasilkan berita yang seperti apa dan bagaimananya suatu

berita dikonstruksi. Sehingga dapat memperkuat konsep framing yang

telah ada. Dalam framing seleksi isu dan penekanan aspek-aspek

Page 73: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

59

tertentu dari realitas atau isu. Dapat dimulai dan penekanan aspek-aspek

tertentu dari realitas atau isu.

5.3.2 Saran Praktis

Secara praktis, peneliti memberikan saran bagi masyarakat

untuk lebih kritis dalam memaknai peristiwa yang dimuat oleh media,

adanya pemberitaan yang ada di media selalu memberikan framing

tersendiri. Oleh karena itu untuk dapat bijak dalam memframe suatu

berita.

Page 74: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Deddy Mulyana.2010.Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Eriyanto. 2002. Analisis Framing. Yogyakarta : LkiS.

_______. 2013. Analisis Isi. Jakarta : PT. Fajar Interpratama Mandiri.

Littlejohn, Stephen W.2008.Teori Komunikasi.Jakarta : Salemba Humanika.

Morissan.2013.Teori Komunikasi.Bogor : Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung :

Alfabeta.

Titscher, Stefan. 2000. Metode Analisis Teks dan Wacana. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

West, Richard.2013.Pengantar Teori Komunikasi (Analisis dan Aplikasi). Jakarta:

Salemba Humanika.

Internet:

http://news.liputan6.com/read/3011504/kpk-kantongi-bukti-keterlibatan-politisi-

dpr-di-kasus-e-ktp. diakses pada 1 Februari 2018 pukul 15.20 WIB.

http://news.liputan6.com/read/3083075/kasus-e-ktp-kpk-periksa-gubernur-jateng-

ganjar-pranowo?source=search. diakses pada 3 Februari 2018 pukul 19.00

WIB.

http://jateng.tribunnews.com/2018/10/04/kubu-jokowi-bakal-laporkanhoaks-ratna-

sarumpaet-ke-bawaslu 22/01/2019 19.45 )

Page 75: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

https://id.wikipedia.org/wiki/Framing_Zhongdang_Pan_dan_Gerald_M._Kosicki.

diakses pada 16 Desember 2017 pukul 15.00 WIB.

http://jurnaltaya.blogspot.co.id/2013/11/analisis-framing-model-zhongdang-

pan.html. diakses pada 16 Desember 2017 pukul 14.00 WIB.

http://rizska.blogspot.co.id/2013/12/contoh-proposal-skripsi-analisis.html. diakses

pada 20 Desember 2017 pukul 11.00 WIB.

http://www.sarjanaku.com/2013/04/pengertian-metode-observasi-definisi.html.

diakses pada 5 Januari 2018 pukul 10.00 WIB.

(repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16202/BAB%20II.pd diakses

2/02/2019 21.22)

(https://www.komunikasipraktis.com/2016/12/pengertian-framing-cara-media.html)

Page 76: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

Lampiran

BERITA MINGGU PERTAMA

BERITA MINGGU KE 2

Page 77: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga

BERITA MINGGU KE 3 BERITA MINGGU KE 4

Page 78: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga
Page 79: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga
Page 80: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga
Page 81: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga
Page 82: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga
Page 83: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga
Page 84: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga
Page 85: PEMBINGKAIAN KASUS RATNA SARUMPAET SKRIPSI...vii KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan kasih-Nya yang tak terhingga sehingga