BAB V ANALISIS DATA PEMBINGKAIAN PORTAL BERITA … · 2018. 4. 30. · 5.1 . Pembingkaian....

17
56 BAB V ANALISIS DATA PEMBINGKAIAN PORTAL BERITA KOMPAS.COM DAN REPUBLIKA.CO.ID Pada bab ini, penulis ingin menguraikan data hasil dari penelitian dan memulainya dengan pembahasan. Hal yang akan dibahas disini mengacu pada tujuan pertama dari penelitian ini, yakni menjawab permasalahan “Bagaimana framing pemberitaan mengenai gaya kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta di media online Kompas.com dan Republika.co.id?” Data yang didapatkan selama periode Maret Desember 2016, dipaparkan langsung dalam bentuk perangkat framing model Pan dan Kosicki. 5.1 Pembingkaian Kompas.com Berikut adalah perangkat framing yang ditujukan untuk melihat frame dari berita Kompas.com : Tayangan Berita Sintaksis Skrip Tematik Retoris #1. Pada 15/03/2016 Headline : Amir Syamsuddin: Secara Kriteria, Ahok Sangat Pas Jadi Gubernur DKI Who: Amir Syamsuddin What : Amir Syamsuddin menilai Ahok adalah sosok yang ideal untuk memimpin DKI Jakarta Why : Dilihat dari Dengan gaya kepemimpinan Ahok yang tegas seperti itu, tingkat keterpilihan atau elektabilitas Ahok dinilai juga akan semakin tinggi. Amir Syamsuddin menilai kriteria kinerja Ahok sangat pas untuk Kompas.com memilih menjabarkan status Amir Syamsuddin selaku Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, yang semakin menekankan pandangan yang

Transcript of BAB V ANALISIS DATA PEMBINGKAIAN PORTAL BERITA … · 2018. 4. 30. · 5.1 . Pembingkaian....

  • 56

    BAB V

    ANALISIS DATA PEMBINGKAIAN PORTAL BERITA KOMPAS.COM

    DAN REPUBLIKA.CO.ID

    Pada bab ini, penulis ingin menguraikan data hasil dari penelitian dan

    memulainya dengan pembahasan. Hal yang akan dibahas disini mengacu pada

    tujuan pertama dari penelitian ini, yakni menjawab permasalahan “Bagaimana

    framing pemberitaan mengenai gaya kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur

    DKI Jakarta di media online Kompas.com dan Republika.co.id?” Data yang

    didapatkan selama periode Maret – Desember 2016, dipaparkan langsung

    dalam bentuk perangkat framing model Pan dan Kosicki.

    5.1 Pembingkaian Kompas.com

    Berikut adalah perangkat framing yang ditujukan untuk melihat frame

    dari berita Kompas.com :

    Tayangan

    Berita

    Sintaksis Skrip Tematik Retoris

    #1. Pada

    15/03/2016

    Headline :

    Amir

    Syamsuddin:

    Secara Kriteria,

    Ahok Sangat

    Pas Jadi

    Gubernur DKI

    Who: Amir

    Syamsuddin

    What : Amir

    Syamsuddin

    menilai

    Ahok adalah

    sosok yang

    ideal untuk

    memimpin

    DKI Jakarta

    Why : Dilihat dari

    Dengan gaya

    kepemimpinan

    Ahok yang tegas

    seperti itu, tingkat

    keterpilihan atau

    elektabilitas Ahok

    dinilai juga akan

    semakin tinggi.

    Amir Syamsuddin

    menilai kriteria

    kinerja Ahok sangat

    pas untuk

    Kompas.com

    memilih

    menjabarkan

    status Amir

    Syamsuddin

    selaku Ketua

    Dewan

    Kehormatan

    Partai Demokrat,

    yang semakin

    menekankan

    pandangan yang

  • 57

    gaya

    kepemimpinan

    Ahok yang tegas,

    elektabilitas,

    hingga

    popularitasnya

    membuatnya tetap

    jadi pemimpin.

    disampaikan oleh

    salah satu pakar

    tata negara

    tersebut

    #2. Pada

    19/04/2016

    Headline :

    Gerakan

    Dukung “Ahok

    Untuk

    Gubernur DKI

    Jakarta”

    Muncul di AS

    Who :Masyarakat

    Indonesia di

    Amerika Serikat

    What : Masyarakat

    Indonesia

    mengadakan

    deklarasi akbar

    bertajuk “USA for

    Ahok, Washington

    DC for Ahok,

    Indonesian

    American for

    Ahok”

    Where : Monumen

    Washington, USA

    Berita ini diawali

    dengan penjelasan

    mengenai maksud

    Headline, subjek

    atau pelakunya,

    sekaligus peristiwa

    yang terjadi Berita

    ini sebagian besar

    berisi tentang

    pendapat-pendapat

    masyarakat

    Indonesia yang

    mengagumi sosok

    Ahok sebagai

    seorang pemimpin.

    Ahok dengan gaya

    kepemimpinannya

    yang bersih, berani,

    konsisten, dan

    pekerjaannya

    sangat nyata itu

    diyakini dapat

    membawa

    perubahan Jakarta

    menuju perbaikan

    Wartawan

    mengelompokkan

    pendukung Ahok

    dengan memilih

    kata “kalangan

    pekerja”,

    “mahasiswa”, dan

    “kaum

    intelektual” untuk

    menekankan

    pendukung Ahok

    tidak

    sembarangan dan

    berasal dari kaum

    berkualitas.

    Gambar yang

    dipilih oleh

    Kompas.com

    adalan gambar

    para pendukung

    Ahok dengan

    mimik/muka

    bahagia, yang

    bersedia

    menggunakan

    http://internasional.kompas.com/tag/Ahok

  • 58

    yang positif. KTP mereka

    untuk mendukung

    Ahok

    #3.

    Pada26/04/2016

    Headline :

    Sutiyoso Tidak

    Persoalkan

    Gaya Ahok

    yang Meledak-

    ledak

    Who : Sutiyoso,

    Mantan Gubernur

    DKI Jakarta

    What : Sutiyoso

    tidak

    mempersoalkan

    gaya

    kepemimpinan

    Ahok yang tegas

    dan meledak-ledak

    Berita diawali

    dengan kutipan

    komentar Sutiyoso

    mengenai gaya

    kepemimpinan

    Ahok yang

    menurutnya tidak

    menjadi persoalan

    untuk menjadi

    seorang pemimpin

    Pada paragraf

    pembuka dan

    penutup,

    wartawan

    menggunakan

    kalimat yang

    sama dari

    Sutiyoso

    mengenai gaya

    kepemimpinan

    Ahok untuk

    menekankan

    pandangan yang

    ingin ditonjolkan

    #4. Pada

    29/11/2016

    Headline :

    Gaya

    Kepemimpinan

    Ahok yang

    Mengejutkan

    Who : Salim Said,

    Guru Besar

    Universitas

    Pertahanan

    What : Salim Said

    melihat gaya

    kepemimpinan

    Ahok yang ceplas-

    ceplos layaknya Ali

    Sadikin, yang

    Wartawan

    mengungkapkan

    fakta melalui

    pandangannya

    dengan mengutip

    kalimat bahwa

    sebagian

    masyarakat belum

    terbiasa dengan

    gayakepemimpinan

    Ahok.Diungkapkan

    Gaya

    kepemimpinan

    Ahok yang tegas

    dinilai cukup

    untuk membawa

    perubahan pada

    Jakarta yang

    masyarakatnya

    sudah terlalu

    lama

    dininabobokan

  • 59

    dulunya juga orang

    nomor 1 di DKI

    Jakarta

    bahwa masyarakat

    harus bersabar dan

    tidak perlu

    meributkan gaya

    bicara Ahok yang

    tetap akan

    melahirkan

    kesuksesan.

    dan tidak berani

    mengangkat

    dagu.

    #5. Pada

    16/12/2016

    Headline :

    Anies Sebut

    Djarot Juga

    Pernah Kritik

    Gaya

    Kepemimpinan

    Ahok

    Who : Anies

    Baswedan, Calon

    Gubernur DKI

    Jakarta

    What : Anies

    Baswedan, sebagai

    saingan politik

    Ahok mengkritik

    gaya pemerintahan

    Basuki Tjahaja

    Purnama (Ahok)

    Wartawan

    mencoba melihat

    dan

    mengemukakan

    pandangan tentang

    gaya

    kepemimpinan

    Ahok dari sisi yang

    berbeda, agar

    terkesan netral dan

    tidak memihak

    Wartawan

    memilih

    narasumber dari

    sisi yang

    berlawanan

    dengan Ahok

    yaitu saingan

    politiknya dalam

    Pilkada 2017

    nanti, untuk

    membandingkan

    pandangan pro

    dan kontra

    terhadap gaya

    kepemimpinan

    Ahok kepada

    masyarakat,

    melalui tokoh

    yang

    berseberangan

    pendapat dengan

    Ahok

  • 60

    5.2 Pembingkaian Republika.co.id

    Berikut adalah perangkat framing yang ditujukan untuk melihat frame

    dari berita Republika.co.id :

    Tayangan

    Berita

    Sintaksis Skrip Tematik Retoris

    #1. Pada

    17/03/2016

    Headline :

    Ibnu Taimiyyah

    tentang

    Pemimpin Non

    Muslim

    Who : Ibnu

    Tamimiyyah

    What : Pendapat

    Ibnu Taimiyyah

    tentang pemimpin

    non-Muslim

    Why : Ahok

    sebagai pemimpin

    non-Muslim di

    tengah penduduk

    yang mayoritas

    Muslim

    Berita ini sebagian

    besar isinya adalah

    pandangan Ibnu

    Taimiyyah tentang

    syarat pemimpin

    kaum Muslim.

    Menurutnya, gaya

    kepemimpinan

    Ahok disebabkan

    karena beliau

    adalah seorang

    non-Muslim

    sehingga tidak

    memiliki sifat-sifat

    sekelas seorang

    ulama

    Dalam tulisannya,

    berita ini banyak

    menekankan

    bahwa masyarakat

    Indonesia adalah

    mayoritas kaum

    Muslim

    #2. Pada

    20/03/2016

    Headline :

    Ucapan Kasar

    Ahok Sebarkan

    Pengaruh Negatif

    Who : Tuty

    Alawiyah, Ketua

    Umum Badan

    Kontak Majelis

    Taklim (BKMT)

    What : Tuty

    menyayangkan

    Berita ini berisi

    tentang pandangan

    wartawan yang

    diungkapkan

    melalui pendapat

    Ketua Umum

    BKMT, terkait

    gaya

    Menggunakan

    seorang tokoh

    terkemuka agama

    agar mendukung

    pandangan yang

    ingin disampaikan

  • 61

    sikap

    kepemimpinan

    Ahok

    kepemimpinan

    Ahok yang dinilai

    keras dan kasar

    serta menyebarkan

    pengaruh negatif

    kepada masyarakat

    #3. Pada

    26/04/2016

    Headline :

    Anggota DPRD

    Sebut Gaya

    Kepemimpinan

    Ahok Sulit

    Dimengerti

    Who : Anggota

    DPRD

    What : Anggota

    DPRD menilai

    gaya

    kepemimpinan

    Ahok sulit

    dimengerti

    Diawali dengan

    penilaian seorang

    anggota DPRD

    terhadap gaya

    kepemimpinan

    Ahok yang disebut

    memberikan

    contoh yang tidak

    baik kepada

    generasi bangsa

    Menggunakan

    pakar tata negara

    sebagai sumber

    agar pandangan

    yang dibuat

    cenderung terlihat

    semakin benar

    #4. Pada

    27/04/2016

    Headline :

    Gaya Komunikasi

    Ahok Dinilai tak

    Mencerdaskan

    Bangsa

    Who : Harmonis,

    Pengajar

    Komunikasi Pasca

    Sarjana

    Universitas

    Muhammadiyah

    Jakarta

    What : Menilai

    gaya komunikasi

    Ahok tidak

    mencerdaskan

    bangsa

    Berita ini diawali

    dengan pandangan

    Harmonis tentang

    bagaimana

    seharusnya gaya

    kepemimpinan

    seorang pemimpin

    yang dapat dilihat

    dari sikap dan cara

    berkomunikasinya

    Berita ini

    menggunakan

    seorang pakar

    komunikasi

    sebagai sumber

    yang relevan

    untuk menilai

    masalah tersebut,

    sehingga bisa

    menempatkan

    masyarakat pada

    pandangan yang

    akhirnya setuju

    pada pendapatnya

  • 62

    Why : Gaya

    komunikasi Ahok

    yang cenderung

    keras

    #5. Pada

    14/05/2016

    Headline :

    Survei: Gaya

    Kepemimpinan

    Ahok Kasar

    Who : Lembaga

    survei Media

    Survei Indonesia

    Nasional (Median)

    What : Menilai

    Gaya

    Kepemimpinan

    Ahok Kasar

    When : Survei

    yang berlangsung

    tanggal 24 April

    sampai 4 Mei 2016

    Berita diawali

    dengan pemaparan

    hasil survei

    menurut Lembaga

    Survei Median

    yang menunjukkan

    bahwa hanya

    sedikit masyarakat

    yang menginginkan

    sosok Ahok

    kembali menjabat

    sebagai gubernur

    DKI Jakarta

    periode 2017-

    2022dikarenakan

    gaya

    kepemimpinan

    Ahok yang dinilai

    kasar

    Menggunakan

    lembaga survei

    sebagai sumber

    yang nyata agar

    pandangan yang

    dimiliki semakin

    didukung

    1.3 Perbandingan Framing Kompas.com dengan Republika.co.id

  • 63

    KOMPAS.COM

    HEADLINE :

    - Kompas memilih pemakaian judul

    yang kadang terkesan netral dan

    tidak memihak, tetapi kadang juga

    terlihat pro kepada Ahok. Terlihat

    dari beberapa berita Kompas yang

    menggunakan judul seperti

    “Sutiyoso Tidak Persoalkan Gaya

    Ahok yang Meledak-ledak” dan juga

    “Gerakan Dukung Ahok Untuk

    Gubernur DKI Jakarta Muncul di

    AS” untuk membuat pembaca

    membuat sebuah persepsi yang

    seakan-akan ingin memperlihatkan

    bahwa banyaknya dukungan kepada

    Ahok tidak hanya dari sekian banyak

    warga Indonesia yang bahkan tidak

    tinggal di Indonesia, tetapi juga

    datang dari mantan Gubernur DKI

    Jakarta itu sendiri, yaitu

    Sutiyoso.Wartawan sengaja memilih

    headline seperti ini agar dapat

    semakin memperkuat persepsi

    masyarakat terhadap apa yang ditulis

    di dalam berita tersebut. Di sini

    terletak pengaruh dari komunikasi

    massa, kemampuannya untuk secara

    mental mengurutkan dan

    mengorganisir dunia untuk kita.

    REPUBLIKA.CO.ID

    HEADLINE :

    - Republika memilih beberapa

    headline yang hampir mirip dengan

    berita yang ada di Kompas.

    Perbedaannya ialah headline pada

    berita Republika terkesan tidak

    setuju dan kontra terhadap gaya

    kepemimpinan Ahok. Pada berita

    Kompas, headline yang digunakan

    ialah“Sutiyoso Tidak Persoalkan

    Gaya Ahok yang Meledak-ledak”

    sedangkan headline yang digunakan

    oleh Republika ialah “Anggota

    DPRD Sebut Gaya Kepemimpinan

    Ahok Sulit Dimengerti”. Kedua

    headline yang dipilih oleh masing-

    masing media sama-sama

    menggunakan pakar tata negara

    sebagai sumbernya, agar pandangan

    yang ingin diberikan semakin jelas.

    Bedanya, Republika disini dalam

    headlinenya ingin mengatakan

    bahwa gaya kepemimpinan Ahok

    tidak mencerminkan contoh yang

    baik sebagai seorang pemimpin.

    Para pembaca yang membaca

    headline tersebut akhirnya ikut

    membentuk pandangan bahwa gaya

    kepemimpinan Ahok cenderung

  • 64

    Akhirnya media berusaha

    mengarahkan pikiran kita agar sesuai

    dengan apa yang diberitakan. Oleh

    karena itu dapat dikatakan berita ini

    adalah bentuk kenyataan yang sudah

    dikonstruksi oleh media, sehingga

    kenyataan yang terbentuk dan

    nantinya akan diterima oleh

    masyarakat adalah kenyataan yang

    dibuat sesuai dengan persepsi media,

    dan bukan kenyataan yang

    sebenarnya lagi.

    tidak baik untuk ditiru dan dijadikan

    contoh. Sehingga citra yang

    terbentuk pada diri Ahok sebagai

    seorang pemimpin adalah citra yang

    buruk.

    Pemilihan judul yang menarik juga

    sangat mempengaruhi banyaknya

    pembaca berita tersebut. Dalam hal

    ini Republika juga memilih judul-

    judul berita yang terkesan menarik

    dan membuat pembaca yang

    penasaran dengan headline tersebut

    akan membaca beritanya.

  • 65

    METAMOR:

    - Beberapa headline berita yang

    digunakan oleh Kompas memiliki

    beberapa kemiripan dengan headline

    yang ada di Republika dalam jenjang

    waktu yang tidak cukup jauh. Akan

    tetapi, headline yang digunakan oleh

    Kompas cenderung menggunakan

    kata-kata yang lebih formal, salah

    satu contoh judul dari beritanya ialah

    “Amir Syamsuddin: Secara Kriteria,

    Ahok Sangat Pas Jadi Gubernur

    DKI”. Kompas menggunakan judul

    tersebut untuk memperlihatkan

    pandangan bahwa gaya

    kepemimpinan Ahok yang dinilai

    meledak-ledak tidak menjadi suatu

    masalah bagi seorang Ketua Dewan

    Kehormatan Partai, beliau tetap

    menilai Ahok adalah sosok yang

    ideal untuk memimpin DKI. Pesan

    dalam isi berita yang disampaikan

    oleh Kompas tersebut pun tidak jauh

    berbeda dengan headlinenya. Judul

    berita yang digunakan secara tidak

    langsung berperan untuk

    menyimpulkan apa pesan yang ingin

    disampaikan media tersebut kepada

    khalayak meskipun tidak seluruhnya.

    METAMOR:

    - Headline berita dari Republika

    menggunakan kata-kata yang

    sebenarnya memiliki kata kiasan,

    dan digunakan untuk menyindir

    Ahok dengan gaya

    kepemimpinannya yang dinilai tidak

    mendidik dan merupakan contoh

    yang buruk sebagai seorang

    pemimpin untuk masyarakatnya.

    Headline secara tidak langsung

    sebenarnya berperan penting untuk

    menarik minat khalayak untuk

    membaca berita tersebut. Khalayak

    dibuat penasaran dengan headline

    yang digunakan oleh Republika,

    padahal judul sebuah berita juga

    sudah menggambarkan apa pesan

    yang ada di dalam berita tersebut

    meskipun tidak seluruhnya.

    Headline juga memiliki beberapa

    pengertian yang sangat berperan

    penting bagi media dalam

    menciptakan sebuah bingkai yang

    akan membentuk sebuah realita

    kepada khalayak yang membacanya,

    karena terkadang pembaca berita

    juga kurang peka dalam menyikapi

    sebuah berita yang dibacanya.

  • 66

    ISI PEMBERITAAN :

    - Isi berita yang telah dianalis dengan

    framing model Pan Kosicki ini

    kebanyakan berisi tentang

    dukungan-dukungan untuk Ahok

    serta beberapa pembelaan yang tidak

    hanya datang dari kaum masyarakat

    saja, melainkan juga dari beberapa

    pakar tata negara dan warga

    Indonesia yang bahkan tidak sedang

    tinggal di Indonesia.Kompas lebih

    menjaga citra seorang Ahok agar

    tetap baik. Meskipun ada juga

    beberapa berita yang menggunakan

    tokoh yang kontra terhadap Ahok

    sebagai narasumbernya.

    ISI PEMBERITAAN :

    - Berita – berita Republika.co.id yang

    telah dianalisis dengan framing

    model Pan Kosicki hampir sebagian

    besar berisi tentang permasalahan

    yang malah banyak terjadi selama

    Ahok menjabat sebagai Gubernur,

    serta banyaknya tokoh yang menilai

    gaya kepemimpinan Ahok tidak

    dapat diterima karena dianggap

    kasar dan tidak mencerdaskan

    bangsa. Semua beritanya terlihat

    cenderung ke pencitraan negatif

    Ahok.

  • 67

    GAYA BAHASA :

    - Kompas menggunakan gaya bahasa

    yang terkesan lebih terstruktur di

    tiap kalimatnya. Gaya bahasa yang

    digunakan tidak terlalu banyak

    menggunakan bahasa metafora.

    Pemakaian gaya bahasa juga sangat

    berpengaruh di dalam membuat

    sebuah konstruksi sosial kepada

    masyarakat, mengingat bahwa surat

    kabar dibaca oleh semua lapisan

    masyarakat yang berbeda-beda

    tingkat pengetahuannya. Semakin

    jelas bahasa yang digunakan oleh

    wartawan, semakin mudah juga

    pesan akan dipahami oleh

    masyarakat. Terkadang, wartawan

    tidak terlalu menghiraukan

    kesalahan redaksional yang malah

    membuat pembaca menjadi tidak

    teratik untuk membaca beritanya,

    seperti misalnya pemakaian bahasa

    terlalu berlebihan dan tidak koheren,

    ataupun terlalu banyak

    menggunakan singkatan dan

    akronim.

    GAYA BAHASA :

    - Penggunaan gaya bahasa oleh

    Republikaterkesan dibuat terlalu

    banyak basa-basi dan tidak on-point.

    Dalam beberapa beritanya terdapat

    kesalahan, misalnya kalimat aktif

    dan pasif dicampur adukkan dalam

    satu paragraf. Inti dari berita kurang

    jelas dan tidak spesifik, serta banyak

    pendapat sendiri yang dimasukkan

    ke dalam teks beritanya.Padahal jika

    diperhatikan, beberapa kesalahan

    kecil, jika sering terjadi akan

    menurunkan kemauan membaca

    para penikmat beritanya. Seperti

    yang disebutkan sebelumnya, gaya

    bahasa yang tepat sangat

    berpengaruh untuk menggiring

    pembaca berita kepada konstruksi

    yang dibentuk oleh sebuah berita.

  • 68

    PEMAPARAN KALIMAT :

    - Kalimat yang digunakan oleh

    kompas berurutan dan menjadi

    sebuah paragraf yang jelas.

    Pemaparan kalimatnya lebih

    sederhana dan mudah dimengerti

    orang awam. Kompas menggunakan

    kalimat yang ringkas dan singkat,

    tetapi jelas pengertiannya. Bisa

    dilihat dari berita kompas yang lebih

    menekankan kepada fakta yang

    terjadi sebenarnya tanpa harus terlalu

    banyak menambahkan kata – kata.

    IMAGE AHOK :

    - Beberapa berita dari Kompas ini

    cenderung terlihat lebih pro terhadap

    Ahok. Sisi positif Ahok

    diperlihatkan melalui komentar-

    komentar positif dari beberapa pakar

    tata negara dan juga masyarakat

    yang pro dan mendukung Ahok.

    Elektabilitas dan prestasi kerja Ahok

    lebih ditonjolkan untuk menciptakan

    image positif yang mendukung citra

    Ahok.

    PEMAPARAN KALIMAT :

    - Kalimat yang dijabarkan Republika

    juga berurutan menjadi sebuah

    paragraf yang utuh, tapi terkadang

    tidak to the point dan terkesan

    bertele-tele. Ini membuat pesan dari

    berita tersebut kurang tersampaikan

    dengan jelas dan dapat

    menimbulkan tafsiran ganda

    (ambigu).

    IMAGE AHOK :

    - Dari berita-berita yang dibuat,

    Republika telah menciptakan

    konstruksi yang terlihat menurunkan

    citra seorang Ahok sebagai gubernur

    DKI Jakarta. Di saat Kompas lebih

    berani untuk mendukung

    pemerintahan Ahok, Republika lebih

    memilih untuk membuat image

    Ahok menjadi negatif dengan

    mengumpulkan beberapa tokoh

    yang kontra terhadap gaya

    kepemimpinan Ahok untuk

    dijadikan sebagai narasumber

    beritanya.

  • 69

    FRAMING MEDIA :

    - Framing yang diciptakan oleh

    Kompas ialah bagaimana seorang

    Ahok dalam masa jabatannya

    memenuhi kriteria sebagai seorang

    calon pemimpin karena dinilai

    membawa banyak perubahan

    terhadap DKI Jakarta, meskipun

    cukup banyak juga masyarakat yang

    menyatakan tidak suka terhadap

    gaya kepemimpinannya yang

    meledak-ledak. Kompas juga

    memuat beberapa berita yang

    memperlihatkan bahwa terpilihnya

    Ahok sebagai pemimpin dikarenakan

    kepercayaan masyarakat

    terhadapnya.

    FRAMING MEDIA :

    - Framing yang diciptakan oleh

    Republika adalah image negatif

    yang sebenarnya lebih kepada kritik

    terhadap Ahok dan gaya

    kepemimpinannya selama masa

    jabatannya sebagai gubernur.

    Republika secara frontal

    memperlihatkan bentuk

    penolakannya terhadap gaya

    kepemimpinan Ahok yang dinilai

    kasar dan sulit dimengerti, melalui

    berita-beritanya. Peran wartawan

    dan editor disini akhirnya sangat

    penting dalam mengkonstruksi

    berita yang nantinya akan diterima

    oleh masyarakat.

    5.4 Refleksi Kritis Terhadap Pembingkaian Gaya Kepemimpinan

    Ahok

    Dari beberapa pemberitaan yang penulis amati, baik dari Kompas.com

    maupun Republika.co.id, masing-masing media ini membuat konstruksi realitas

    yang berbeda. Penulis melihat bahwa Kompas memaknai peristiwa pro dan

    kontra terhadap gaya kepemimpinan Ahok ini dari sudut hukum tata negara.

  • 70

    Gaya kepemimpinan Ahok yang keras dianggap tidak menjadi persoalan dalam

    pemerintahan Ahok selama prestasi kerja Ahok memuaskan. Meskipun ada

    juga beberapa berita dari Kompas yang menyinggung tentang pihak yang tidak

    setuju dengan gaya kepemimpinan Ahok, banyak juga berita yang

    memperlihatkan bahwa ada beberapa pihak yang tidak mempersoalkan gaya

    kepemimpinan Ahok ini, bahkan sangat mendukung Ahok. Dapat terlihat

    framing yang tampak jelas dari judul berita yang dipakai “Amir Syamsuddin:

    Secara Kriteria, Ahok Sangat Pas Jadi Gubernur DKI” dengan pemakaian judul

    semacam ini, Kompas ingin menekankan bahwa Ketua Dewan Partai tersebut

    sangat yakin dengan dukungannya terhadap Ahok, meskipun pihak lain

    memandang Ahok belum layak menjadi seorang pemimpin. Sedangkan dilihat

    dari judul berita Republika, “Ibnu Taimiyyah tentang Pemimpin Non-Muslim”,

    Republika mempersoalkan Ahok sebagai seorang pemimpin yang non-muslim.

    Media ini melihat persoalan kepemimpinan Ahok berkaitan dengan hal yang

    agamis. Dikutip dari pernyataan Ibnu Taimiyyah, bahwa ada kesenjangan jika

    pemimpin non-Muslim memimpin negeri yang mayoritas masyarakatnya ialah

    Muslim. Pandangan Republika tersebut diwujudkan dalam skema atau bagan

    dalam berita. Beberapa berita Republika yang lain diantaranya juga berisi

    tentang pakar yang menilai gaya kepemimpinan Ahok sulit dimengerti, bahkan

    dinilai tidak mencerdaskan bangsa. Berita-berita semacam ini bukan saja

    menempatkan pandangan yang tidak setuju dengan gaya kepemimpinan Ahok,

    melainkan juga mensugestikan khalayak untuk ikut sependapat dalam

    menentang gaya kepemimpinan Ahok. Hal ini dapat diamati dari bagaimana

    Republika menyusun wawancara dari berbagai narasumbernya. Kedua media

    ini masing-masing mengedepankan pendapatnya masing-masing agar

    menonjol dan dapat diterima oleh khalayak. Para khalayak diajak untuk

    mengikuti jalan pikiran dan pandangan media, agar sejalan dengan konstruksi

    realitas yang mereka ciptakan.

  • 71

    1.5 Gaya Kepemimpinan Ahok

    Dalam kepemimpinannya, Ahok sangat dikenal sebagai pemimpin yang

    sangat tegas, keras, dan berani dalam menangani masalah-masalah di Ibu kota.

    Meskipun dalam masa kepemimpinannya Ahok berhasil membuktikan banyaknya

    perubahan yang terjadi mulai dari masalah banjir, pemungutan biaya di sekolah,

    dan banyak hal lagi yang sudah semakin membaik, masih ada beberapa oknum

    yang tidak setuju dengan gaya kepemimpinan yang dimiliki Ahok tersebut.

    Dalam hal ini ialah kedua media yang masing-masing mempunyai pandangan

    yang berbeda dalam melakukan pembingkaian beritanya, Republika dan Kompas.

    Republika terkesan menolak gaya kepemimpinan ini karena dinilai membawa

    dampak yang buruk bagi masyarakat. Berbeda dengan Kompas yang cenderung

    terlihat menerima gaya kepemimpinan Ahok yang seperti ini karena dianggap

    dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.

    Berdasarkan teori tentang gaya kepemimpinan, jika dikaitkan dengan gaya

    kepemimpinan Ahok tersebut, masing-masing media membingkai gaya

    kepemimpinan Ahok dengan bingkai yang berbeda. Kompas menggolongkan

    Ahok sebagai pemimpin dengan gaya kepemimpinan transformasional. Dimana

    Ahok sendiri digambarkan sebagai pemimpin yang dapat mengkomunikasikan

    visi masa depan dan membagikannya kepada anggotanya dengan jelas. Visi ini

    menggambarkan tentang hasil akhir yang akan didapatkan. Pemimpin

    transformasional seperti Ahok yang memimpin dengan menggunakan dirinya

    sebagai contoh dapat menjadi panutan bagi anggota-anggotanya.1

    Kepemimpinan transformasional menurut Pidekso dan Harsiwi (2001:3)

    didefinisikan sebagai kepemimpinan yang melibatkan perubahan dalam

    organisasi. Kepemimpinan ini juga didefinisikan sebagai kepemimpinan yang

    membutuhkan tindakan memotivasi para bawahan agar bersedia bekerja demi

    1http://www.kompasiana.com/theresiagitasitohang/ini-gaya-kepemimpinan-

    ahok_54f93366a33311b6078b4891 diunduh tanggal 10 Januari 2017 (23:10)

    http://www.kompasiana.com/theresiagitasitohang/ini-gaya-kepemimpinan-ahok_54f93366a33311b6078b4891http://www.kompasiana.com/theresiagitasitohang/ini-gaya-kepemimpinan-ahok_54f93366a33311b6078b4891

  • 72

    sasaran-sasaran "tingkat tinggi" yang dianggap melampaui kepentingan

    pribadinya pada saat itu.

    Sedangkan Republika membingkai gaya kepemimpinan Ahok ini dengan

    menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan Ahok cenderung tergolong

    transaksional, dimana cara yang digunakan Ahok sebagai pemimpin dalam

    menggerakkan anggotanya ialah dengan menawarkan imbalan/akibat terhadap

    setiap kontribusi yang diberikan oleh anggota kepada organisasi. Ahok menurut

    Republika melibatkan proses pertukaran (exchange process), dimana pemimpin

    menggunakan serangkaian imbalan untuk memotivasi para anggota, dan

    eksepsi/pengecualian, dimana pemimpin memberi tindakan koreksi atau

    pembatalan imbalan atau bahkan sanksi apabila anggotanya gagal mencapai

    sasaran prestasi yang ditetapkan.

    Pemimpin transaksional sendiri menurut Burn seperti yang dikutip oleh

    Daryanto (2005:8) pada hakekatnya menekankan bahwa seorang pemimpin perlu

    menentukan apa yang perlu dilakukan para bawahannya untuk mencapai tujuan

    organisasi. Disamping itu, pemimpin transaksional cenderung memfokuskan diri

    pada penyelesaian tugas-tugas organisasi. Untuk memotivasi agar bawahan

    melakukan tanggung jawab mereka, para pemimpin transaksional sangat

    mengandalkan pada sistem pemberian penghargaan dan hukuman kepada

    bawahannya.